Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PELATIHAN

PAR

LAPORAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH

Laporan Narasi Riset Pelatihan Aksi Parsitipatif


(Participatory Action Research)
Prodi Bimbingan dan Konseling Islam
IAI Syarifuddin Wonorejo Tahun 2020
Dusun Pulosari Kelurahan Citrodiwangsan Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang
Oleh :
Moch. Arifudin (2018100320130)

Dosen Pendamping Lapangan


Haidar Idris, M.Th.I
NIY. 19841126096030
Ahmad Ihwanul Muttaqin, M.Pd.I
NIY. 19870512146066

Lembaga Penerbitan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


(LP3M)
IAI SYARIFUDDIN WONOREJO LUMAJANG
2020

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah mencurahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga
penyusunan laporan kegiatan Participatory Action Research (PAR) dapat tersusun. Sholawat dan
Salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah menuntun umat manusia Ke Jalan
yang di ridhoi ALLAH SWT.
Penyusunan laporan kegiatan Participatory Action Research (PAR) ini dapat tersusun atas
bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini, penyusun ingin menyampaikan terimakasih
kepada:
1. K. H. Sulahak Syarif selaku Pengasuh Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin Wonorejo –
Lumajang.
2. K. H. Muhammad Adnan Syarif, Lc., M.A. selaku Rektor Institut Agama Islam (IAI)
Syarifuddin yang telah memberikan ijin kegiatan Participatory Action Research (PAR).
3. Gus Haidar Idris, M.Th.I dan Ahmad Ihwanul Muttaqin Selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan ilmu, arahan, bimbingan dan motivasi terus menerus sebelum maupun
selama berlangsungnya kegiatan Participatory Action Research (PAR).
4. Segenap tokoh agama, tokoh masyarakat beserta masyarakat Desa Banjarwaru Kecamatan
Lumajang Kabupaten Lumajang.
Penyusun menyadari bahwa laporan kegiatan Participatory Action Research (PAR) ini masih
jauh dari sempurna.Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca,
serta berharap laporan kegiatan Participatory Action Research (PAR) ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Lumajang, 30 Desember 2020

Penulis

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...................................................................... 1
2. Data Umum Lokasi Penelitian PAR...................................... 2
BAB II PROBLEMATIKA MASYARAKAT DUSUN PULOSARI
A. Permasalahan.......................................................................... 3
B. Rencana Pemecahan Masalah................................................ 6
BAB III PENUTUP
A. Refleksi ..................................................................................... 9
B. Kesimpulan............................................................................... 9
LAMPIRAN

ii
iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Proses Pembuatan General Mapping I .......................................................... 6


Gambar 2.2 : Hasil General Mapping I .............................................................................. 6
Gambar 2.3 : Proses General Mapping II ........................................................................... 7
Gambar 2.4 : Hasil General Mapping II ............................................................................. 7
Gambar 2.5 : Proses Transektoral ....................................................................................... 8

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Institut Agama Islam Syarifuddin (IAIS) merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang
beroperasi di bahwa naungan Yayasan Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin yang berada di Desa
Wonorejo Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang. Di IAIS sendiri memiliki metodologi
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berbeda dengan perguruan tinggi pada umumnya. Sebagai
bentuk pengabdian terhadap masyarakat, KKN di IAI Syarifuddin menggunakan metodologi
Participatory Action Research (PAR). Participatory Action Research (PAR) adalah metode riset
yang dilaksanakan secara partisipatif di antara warga masyarakat dalam suatu komunitas aras
bawah yang semangatnya untuk mendorong terjadinya aksi-aksi transformatif melakukan
pembebasan masyarakat dari belenggu ideologi dan relasi kekuasan (perubahan kondisi hidup
yang lebih baik). Dengan demikian, sesuai istilahnya PAR memiliki tiga pilar utama,
yakni metodologi riset, dimensi aksi, dan dimensi partisipasi. Artinya, PAR dilaksanakan dengan
mengacu metodologi riset tertentu, harus bertujuan untuk mendorong aksi transformatif, dan
harus melibatkan sebanyak mungkin masyarakat warga atau anggota komunitas sebagai
pelaksana PAR-nya sendiri.1
Sehubungan dengan hal tersebut, IAIS menjadikan PAR sebagai salah satu mata kuliah
yang diampu mahasiswa semester 5 sebagai bekal awal untuk melaksanakan KKN di semester
berikutnya. Bentuk tugas akhir mata kuliah PAR ini adalah melakukan penelitian PAR secara
langsung dan terjun ke daerah tertentu. Di tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan praktek PAR
ini biasanya dilaksanakan secara berkelompok dan mendatangai daerah tertentu sebagai lokasi
praktek penelitian PAR. Namun, di tahun ini praktek PAR dilaksanakan berbeda dari
sebelumnya. Dikarenakan adanya pandemi covid-19, mahasiswa tidak diperkenankan melakukan
aktivitas di luar daerah rumahnya teralu banyak. Karena itu, pelaksanaan prakter PAR kali ini
dilaksanakan secara individu di daerah rumah mahasiswa masing-masing. Dalam penelitian ini
peneliti melakukan PAR di Dusun Pulosari Kelurahan Citrodiwangsan Kecamatan Lumajang
Kabupaten Lumajang karena memang penulis sendiri merupakan santri aktif di Pondok
Pesantren Al Ishlah yang berada di Dusun Pulosari tersebut.

1
Pengacara Publik LBH Jakarta, Alghiffari Aqsa : Panduan Participatory Action Reseacrh

1
2

Dusun Pulosari Kelurahan Citrodiwangsan Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang


merupakan dusun yang berada di lingkungan semi perkotaan yang masyarakatnya cenderung
individualis, sehingga jarang sekali terlihat masyarakat berkumpul. Tidak banyak masalah yang
ditemukan karena mungkin masyarakat Dusun Pulosari ini sudah banyak yang sampai pada
tahapan berpikir kritis.

B. Data Umum Lokasi Penelitian PAR


Penelitian PAR ini dilaksanakan di Dusun Pulosari Kelurahan Citrodiwangsan
Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang. Kabupaten Lumajang merupakan salah satu daerah
yang berada di wilayah bagian selatan Propinsi Jawa Timur. Kabupaten Lumajang terdiri dari 21
Kecamatan dengan batas-batas wilayah yaitu sebelah utara Kabupaten Probolinggo, sebelah
timur Kabupaten Jember, sebelah selatan Samudera Indonesia, dan sebelah barat Kabupaten
Malang. Secara geografis Lumajang berada pada posisi 112o -53' - 113o -23' Bujur Timur dan 7o
-54' -8o -23' Lintang Selatan. Lumajang beriklim tropis, termaksud iklim tipe C dan sebagian
kecamatan lainnya beriklim D. Jumlah curah hujan tahunan berkisar antara 1.500-2.500 ml.
Temperatur sebagian besar wilayah 24oC – 23oC. Di kawasan lereng Gunung Semeru dan
kawasan lain yang berada diatas 1.000 meter di atas permukaan laut (dpl), temperature terenda
mencapai 5oC.
Kecamatan Lumajang merupakan salah satu kecamatan yang ada diLumajang.
Kecamatan Lumajang terletak pada 37,25 LU; 8,07 LS; 122,05 LB dan 113,13 LT; dengan luas
wilayah 30,26 km2, berada pada ketinggian 51 mdpl dengan batas - batas wilayah :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Sukodono
2. Sebelah Selatan : Kecamatan Sumbersuko.
3. Sebelah Barat : Kecamatan Sukodono dan Padang.
4. Sebelah Timur : Kecamatan Tekung dan Rowokangkung.

Di Kecamatan Lumajang sendiri terdapat 7 Kelurahan dan 5 Desa yakni Desa


Banjarwaru, Desa Labruk Lor, Kelurahan Citrodiwangsan, Kelurahan Ditotrunan, Kelurahan
Jogotrunan, Desa Denok, Desa Blukon, Desa Boreng, Kelurahan Jogoyudan, Kelurahan
Ragrotunan, Kelurahan Tompokersan, dan Kelurahan Kepuharjo. Dalam penelitian Participatory
Action Research (PAR) ini, peneliti memilih Kelurahan Citrodiwangsan tepatnya pada Dusun
Pulosari sebagai objek penelitian PAR.

2
3

BAB II
PROBLEMATIKA MASYARAKAT
DUSUN PULOSARI

A. Permasalahan
1. Ekonomi
Secara umum masyarakat Dusun Pulosari berada pada posisi ekonomi menengah ke
atas. Hal tersebut dapat dilihat dari mata pencaharian masyarakat yang rata-rata adalah
pegawai instansi baik instansi milik pemerintah atau swasta. Namun, tidak semua
masyarakat bekerja sebagai pegawai di instansi. Ada beberapa masyarakat yang masih
bermatapencaharian sebagai petani yang lahan sawahnya juga berada di dekat lingkungan
Dusun Pulosari ini juga. Selain itu, juga tidak sedikit masyarakat yang membangun usaha
sendiri seperti membuka warung atau toko karena memang di dusun ini terdapat lembaga
pondok pesantren yang tentunya membawa banyak massa santri dan diambil kesempatan
oleh masyarakat untuk membuka warung atau toko. Bahkan ada juga yang memiliki usaha
jasa percetakan dan agen penjualan barang. Beberapa remaja di Dusun ini juga ada yang
saat ini sedang bekerja ke luar kota.2
Selain dari mata pencaharian penduduk yang secara umum dapat dikatakan stabil
secara ekonomi. Perekonomian dusun ini juga didukung dengan adanya komunitas pemuda
yang dipimpin oleh Mas Iwan salah satu pemuda yang gigih dan aktif mengabdi ke
masyarakat yang memperdayakan sungai got pinggiran jalan sebagai sarana budidaya ikan.
Tepatnya di RW 14, Mas Iwan dan komunitas pemuda yang dipimpinnya telah sukses
mengelola budidaya ikan tersebut selama kurang lebih 2 tahun.3
Demikian kondisi ekonomi di Dusun Pulosari ini dapat dikatakan cukup stabil,
tidak pernah terdengar desas desus masyarakat yang mengharap bantuan dari pemerintah
karena memang mereka dapat berinovasi dalam pengembangan ekonomi mereka.

2. Keagamaan
Karena di Dusun Pulosari sendiri terdapat pondok pesantren dan fasilitas ibadah
yang lebih dari cukup memadai, maka dapat dikatakan bahwa secara keagamaan juga tidak
ada masalah yang cukup serius. Anak-anak di Dusun Pulosari ini telah mendapatkan
2
Fieldnote, (Arifdn/04.01)
3
Fieldnote, (Arifdn/09.01)

3
4

pendidikan agama yang cukup. Beberapa orang tua mengarahkan anak-anaknya untuk ikut
mengaji di pondok pesantren. Selain di pondok pesantren, ada juga beberapa musholla yang
di sana juga menerima santri anak-anak untuk dapat belajar mengaji ilmu agama.4
Remaja-remaja Dusun Pulosari ini juga tidak ada yang berpredikat buruk hingga
perilaku menyimpang dari agama. Semenjak diaktifkannya Remaja Masjid (Remas) Al
Itqon, remaja-remaja dan pemuda Dusun Pulosari masih memiliki wadah dan circle yang
bagus sehingga mereka bisa terhindar dari kenakalan remaja. 5 Namun di kala malam,
beberapa tempat seperti warung Ust Wahab seringkali menjadi tempat nongkrongnya anak-
anak muda yang sebenarnya mereka bukan penduduk asli Pulosari. Hal tersebut sebenarnya
sempat membuat cemas masyarakat, namun lambat laun kecemasan masyarakat mulai
menghilang karena memang belum pernah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dari
adanya pemuda yang ngongkrong tersebut.6

3. Pendidikan
Berbicara soal pendidikan, masyarakat Dusin Pulosari ini juga tidak memiliki
masalah dalam sektor pendidikannya. Tidak ditemukan anak putus sekolah di dusun ini.
Rata-ta masyarakat penduduk di sini menempuh pendidikan hingga jenjang SMA sederajat.
Bahkan tidak sedikit orang tua yang berhasil membiayai anaknya ke jenjang perguruan
tinggi. Remaja di Dusun ini juga tidak sedikit yang menempuh pendidikan kuliah di luar
kota, meski ada beberapa yang memilih kuliah tetap di Lumajang saja seperti Mas Atiq dan
Mas Fani.7

4. Keamanan
Masalah keamanan di dusun ini cukup layak mendapat sorotan, karena memang
masyarakatnya yang cenderung individualis jadi suasana sepi menjadi hal lumrah di dusun
ini. Di Dusun ini tepatnya di lingkungan pesantren tidak jarang terjadi tindak pencurian
sepedha motor. Karena memang di lingkungan pesantren sering dikunjungi banyak orang
dari luar daerah untuk menjenguk santri. Korban pencurian memang lebih banyak bukan
warga penduduk lokal, melainkan biasanya tamu yang datang ke pondok atau terkadang

4
Fieldnote, (Arifdn/08.01)
5
Fieldnote, (Arifdn/02.01)
6
Fieldnote, (Arifdn/05.01)
7
Fieldnote, (Arifdn/03.01)

4
5

pengurus pondok sendiri yang sepedha motornya dicuri oleh seseorang yang juga bukan
dari daerah tersebut.8
Sebenarnya untuk keamanan sendiri telah disediakan pos kamling serta telah
dijadwalkan ronda jaga malam warga. Namun, belakangan ini tidak ada satupun warga
yang melaksanakan ronda jaga malam tersebut.9

5. Sarana Prasarana
Sarana prasana di Dusun ini sudah cukup baik, karena disamping memang
prasananya sudah baik, warga sekitar juga sering melaksanakan gotong royong bersih-
berish lingkungan yang dipimpin oleh ketua RT masing-masing. Meski kegiatan gotng
royong tersebut hanya dilakukan ketika hendak menyambut event tertentu seperti hari raya,
kemerdekaan, dan semacamnya.10 Namun, ada beberapa daerah yang jalannya masih belum
berupa aspal atau paving dan biasanya ketika hujan deras melanda, daerah tersebut
tergenang air banjir.

8
Fieldnote, (Arifdn/02.01)
9
Fieldnote, (Arifdn/02.01)
10
Fieldnote, (Arifdn/06.01)

5
6

B. Rencana Pemecahan Masalah


1. Proses Trust Building
Karena peneliti senidiri adalah santri di pondok pesantren Al Ishlah yang terletak di
Dusun Pulosari, dan telah bermukim di sana selama kurang lebih 9 tahun. Maka proses trust
building sudah terjadi sejak lama, dan kepercayaan masyarakat pada peneliti juga sudah
terbentuk sebelum penelitian ini dimulai.
2. Proses General Mapping
Peneliti melakukan proses general mapping dua kali, yang pertama bersama
narasumber Mas Atiq bertempat di rumah Mas Atiq sendiri. Dan kebetulan Mas Atiq juga
mau menggambarkan secara coret-coretan peta dusun pulosari.

Gambar 2.1 : Proses Pembuatan General Mapping I

Gambar 2.2 : Hasil General Mapping I

6
7

Selain mendapatkan data peta / general mapping dari Atiq, peneliti juga
mendapatkan data peta/general mapping yang lebih lengkap dari Ust. Agung. Bedanya
General Mapping yang ke dua ini digambar sendiri oleh peneliti dengan didampingi dan
diberi arahan oleh Ust. Agung. Proses General Mapping yang ke dua ini dilakukan oleh
peneliti sesaat sebelum melaksanakan proses transektoral bersama Ust. Agung.

Gambar 2.3 : Proses General Mapping II

Gambar 2.4 : Hasil General Mapping II

3. Proses Transektoral
Setelah melakukan pemetaan mapping, peneliti dan Agung sebagai narasumber
berkeliling kampung/dusun untuk melakukan pemetaan transektoral. Diawali dengan
berjalan dari depan masjid yang berada di sebalah pondok, peneliti dan narasumber berjalan
ke barat lewat sebelah utara masjid belok ke timur, terus ke barat lagi dan terus menyusuri
RT 2, sampai ke RT 3 peneliti belok kanan menyusuri RW 14. Di RW 14 perjalanan
mereka terhenti untuk melihat indahnya sungai got yang diisi banyak ikan berwarna merah

7
8

ke kuningan yang banyak dan besar-besar. Setelah merasa cukup puas menyusuri daerah
pemukiman, kamipun pergi ke arah selatan untuk melihat sawah-sawah. Sedikit ke selatan
lagi, peneliti dan narasumber sampai di RT 04 RW 20. Setelah itu kami pun kembali ke
pondok melewati jalanan aspal.

Gambar 2.5 : Proses Transektoral

8
9

BAB III
PENUTUP
A. Refleksi
Sehubungan dari proses penelitian ini, peneliti menjadi lebih sadar bahwa kebenaran
yang absolut bukanlah sesuatu yang tampak secara jelas di depan mata. Melainkan, kebenaran
absolut adalah suatu data yang benar-benar didapatkan bersamaan dengan proses terjun ke
lapangan secara langsung. Dari proses penelitian PAR ini juga, peneliti lebih menyadari sesuatu
yang belum diketahui meski sudah cukup lama nermukim di tempat yang sama.

B. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari laporan penelitian ini adalah informasi bahwasannya
Dusun Pulosari yang terletak di Kelurahan Citrodiwangsan Kecamatan Lumajang Kabupaten
Lumajang ini memiliki kualitas sektor ekonomi yang cukup baik, dan di sektor-sektor lainnya
seperti pendidikan dan keagamaan juga telah diketahui cukup baik. Tingaktan kesadaran yang
dimiliki masyarakat pada umumnya di Dusun ini juga sudah mencapai tingkat kesadaran kritis.
Namun, beberapa kekurangan yang masih didapati di Dusun Pulosari ini adalah kurangnya
antusias masyarakat terhadap jiwa sosial dan lebih memlilih berisfat individualisme. Serta
acuhnya masyarakat terhadap keamanan lingkungan sekitarnya sehingga keamanan di Dusun
Pulosari inipun dirasa cukup kurang.

9
LAMPIRAN
A. Fieldnote

Kode File: Arifdn/01.01


Judul : Format Riset
Informan : Atiq Zakhirul Masduqi
Lokasi : Dusun Pulosari, Kelurahan Citrodiwangsan
Waktu/Tgl : Sabtu, 31 Oktober 2020

Di daerah kota yang semi desa seperti ini memang cukup sulit menemukan orang berkumpul
di pagi ataupun siang hari. Aktivitas seolah tal begitu nampak karena rumah-rumah lebih sering
dalam keadaan pintu tertutup. Di malam malam hari sebelumnya, saya mendatangi pos pos kamling
yang ada di daerah ini, mendapati pos pos tersebut sepi saya pun kembali ke pondok dengan hasil
nihil. Akhirnya terpikir di benak saya untuk menghubungi sahabat saya yang bertempat tinggal di
daerah sini Atiq. Di dalam perbincangan kami di telepon Atiq sempat memberitahukan bahwasannya
ada potensi pemberdayaan ekonomi yang unik di dusun pulosari ini, sayapun berniat untuk
menindaklanjutinya dan bertemu dengan Atiq di wantu longgarnya dia.
Setelah berbincang-bincang di telepon akhirnya kami menyepakati untuk bertemu. Atiq
mengatakan bahwasannya dia dapat ditemui di rumahnya besok sore ba’da magrib karena memang
itu waktu longgar yang dia miliki.
***
Kode File: Arifdn/02.01
Judul : Pemetaan dan Mapping
Informan : Atiq Zakhirul Masduqi
Lokasi : Dusun Pulosari, Kelurahan Citrodiwangsan
Waktu/Tgl : Minggu, 01 November 2020

Seteleh perbincangan kami di telepon kemarin, sayapun hendak bertemu Atiq di rumahnya
sore ini ba’da magrib. Rumah Atiq masih dekat dengan lokasi pondok saya yakni di RT 01 RW 20
dan masih satu RT dengan pondok saya. Sesampainya di rumahnya saya dihampiri Atiq yang
memang terlihat masih segar setelah mandi dan melepas penat dari aktivitasnya sebelumnya. Atiq
adalah teman saya yang juga mengaji di pondok bersama saya. Kesibukan dia sehari-hari adalah
bekerja di Dinas Kependudukan Kabupaten Lumajang. Selain pekerja, Atiq juga seorang yang aktif
dalam kegiatan pemuda seperti remaja masjid dan karang taruna.
Sebelum saya berbincang masalah ekonomi desa yang sempat disinggungnya kemarin. Saya
bertanya terkait pemetaan dusun ini terlebih dahulu. Katanya, memang di daerah sini warganya lebih
sering memiliki pekerjaan di instansi. Jadi, jarang ada orang yang memiliki cukup waktu untuk
berkumpul bersama tetangga tetangganya. Kebanyakan orang berangkat kerja pagi dan pulang sore.
Pada malam harinyapun mereka sudah istirahat sehabis bekerja. Saya juga bertanya terkait pos
kamling memang ada struktur dan jadwal piket jaga pos kamling. Namun, akhir-akhir ini pos
kamling tidak berjalan sehingga juga tetap terasa sepi di malam hari.
Tapi, meski jarang terlihat warga berkumpul. Terkadang kalau diadakan kegiatan gotong
royong banyak warga yang antusias mengikutinya. Gotong royong itupun biasanya dilakukan di hari
Minggu dimana hari libur bagi para pekerja pada umumnya. Saya bertanya bagaimana cara
mengumpulkan warga untuk gotong royong?. Karena kebetulan ayahnya Atiq adalah ketua RT di
daerah tersebut. Ternyata, ketika ada kegiatan gotong royong atau semacamnya, ketua RT dibantu
sekretaris membuat undangan tercetak untuk warga warganya.
Setelah itu, barulah kami membahas sebuah usaha unik yang ada di dusu ini. Di daerah barat
ada beberapa warga yang dipimpin oleh Bapak Iwan yang membudidayakan ikan di sungai got. Saya
pun berniat untuk mengunjungi beliau Bapak Iwan keesokan harinya. Sebelum beranjak, saya sempat
meminta tolong Atiq untuk menggambarkan dengan simpel peta dan denah lokasi dusun pulosari ini.
Kebetulan saya hanya membawa satu kertas dan sebuah bulpoin, untung saja Atiq memiliki simpanan
kertas HVS, meski bukan HVS putih. Kita akhirnya berdiskusi perihal peta lokasi Dusun Pulosari ini.

***
Kode File: Arifdn/03.01
Judul : PAR Menurut sebagian Mahasiswa
Informan : Mas Fani
Lokasi : Dusun Pulosari, Kelurahan Citrodiwangsan
Waktu/Tgl : Senin, 02 November 2020

Setelah mendapat informasi dari Atiq kemarin, hari inipun saya berencana untuk mengunjungi
pak iwan seorang yang mengkoordinatori warga dalam membudidayakan ikan di sungai got. Saya
meminta bantuan Atiq untuk menghubungi pak Iwan dan menanyakan adakah waktu luang untuk
saya temui. Ternyata, pak Iwan sedang tidak dapat ditemui pada hari itu. Saya pun memutar langkah
untuk menemui Mas Fani yang juga salah satu pemuda kenalan saya di daerah sini. Sedikit berbicara
tentang PAR, Mas Fanipun bercerita bahwasannya di tempat ia kuliah tidak ada mata kuliah tersebut.
Mas Fani merupakan Mahasiswa jurusan Ekonomi yang saat ini sudah masuk semester 5 di Kampus
Widyagama Lumajang. Ia menjelaskan bahwa di sana tidak menggunakan sistem PAR tersebut
termasuk dalam KKN yang akan ditempuhnya tahun depan. Hanya saja sebelu KKN di Widyagama
terdapat mata kuliah KKN begitu saja. Kamipun bertukar cerita dan pengalaman selama kuliah di
masing-masing kampus kami.
***
Kode File: Arifdn/04.01
Judul : Mata Pencaharian Penduduk
Informan : Mbak Ta’ul
Lokasi : Dusun Pulosari, Kelurahan Citrodiwangsan
Waktu/Tgl : Selasa, 03 November 2020

Setelah kemarin tidak jadi berkunjung ke rumah pak iwan. Hari ini saya coba untuk mencari
informasi lain yang dapat saya peroleh di dusun ini. Saya pergi ke RT selebeah RT 02 ke warung
mbak Ta’ul salah satu warung yang menjadi langganan anak pondok untuk beli beli makanan dan
jajan. Sesampainya di sana saya bertemu Cak Holil suaminya mbak Ta’ul yang sedang berbincang
dengan Nenek Penjual jamu. Melihat toko mbak Ta’ul yang tutup sayapun bertanya pada Cak Holil,
selang tak lama kemudian mbak Ta’ul keluar. Sayapun memesan mie instan serta nasi. Setelah
dipersilahkan duduk, saya sendirian dan tidak ada orang lain selain mbak Ta’ul yang sedang
menyiapkan pesanan saya.
Akhirnya setelah selesai makan, saya sempat ngobrol dengan Mbak Ta’ul. Mbak Ta’ul saat
ini memiliki 2 anak laki-laki dan perempuan yang sudah jadi orang semuanya. Anaknya yang
perempuan sudah menikah dan sekarang ikut dengan suaminya, sedangkan anaknya yang satunya
laki-laki sekarang sedang bekerja di NTT. Saya menyinggung mata pencaharian penduduk di daerah
sini. Ternyata memang di daerah sini banyak penduduk yang bekerja di instansi tapi tidak semuanya.
Ada beberapa yang bertani. Di sebelah selatan perumahan dusun ini terdapat sawah yang cukup lebar
yang ternyata juga milik orang-orang daerah sini. Beberapa warga juga berjualan dan membuka
warung memanfaatkan keramaian anak pondok.
Untuk berkumpulnya warga di waktu santai ternyata di RT 2 tidak sama di RT 1, terkadang
masih ada warga yang berkumpul dan bercengkerama bersama tutur mbak Ta’ul. Namun untuk pos
kamlingnya ternyata juga sama saja dengan RT 1 yang tidak berjalan akhir-akhir ini.
***
Kode File: Arifdn/05.01
Judul : Aktivitas Malam
Informan : Ust Wahab
Lokasi : Dusun Pulosari, Kelurahan Citrodiwangsan
Waktu/Tgl : Rabu, 11 November 2020

Ba’da Ashar saya mencoba mencari info baru tentang dusun ini, terpikirkanlah saya untuk
menemui Ustadz Wahab salah satu ustadz di pondok Al Ishlah yang memiliki warung kecil di
sebelah barat masjid. Saat pertama saya temui, warung Ustadz Wahab terlihat sepi, karena memang
di warung ini biasa santri berkeliaran membeli jajanan dan tak jarang santri membeli mie instan di
sana biasanya sekitar jam 8 malam sehabis kegiatan sekolah madrasah diniyah, dan pagi sebelum
sekolah formal.
Karena situasi yang cukup sepi, sayapun mendekat dan menanyakan beberapa hal kepada
beliau. Ustadz Wahab adalah lelaki paruh baya yang giat bekerja dan memiliki ilmu yang tinggi.
Keseharian beliau, setiap pagi beliau menggayuh sepedha pancal jengkinya pergi ke pasar dan
tempat-tempat belanja untuk membeli kebutuhan toko yang hendak di jual. Siang sampai sore beliau
biasanya menggunakan waktu tersebut untuk beristirahat. Ba’da Ashar beliau sudah mulai
mempersiapkan untuk membuka toko, ba’da magrib sampai agak larut malam biasanya beliau juga
mengajar di pondok al ishlah (kalau ada jadwal). Ketika ust wahab sibuk keluar dan ngajar, biasanya
warungnya dijagakan oleh istri atau terkadang oleh orang tuanya.
Ust Wahab mengakui bahwa tokonya biasa mulai ramai pada jam jam 8 malam sampai jam 11
malam, karena di jam itulah banyak santri istirahat dan menghabiskan waktu untuk jajan dan
bersantai di warung tersebut. Pada jam agak malam biasanya di watung ust wahab juga masih ramai
banyak pemuda-pemuda yang nongkrong di sana. Kadang pemuda dari daerah kampung itu sendiri
maupun pemuda dari kampung lain yang main di daerah itu. Jika warung mulai terlihat sepi, ust
wahab mulai bersiap dan berkemas untuk menutup warungnya.
Setelah pulang dari ust Wahab. Sebenarnya saya berencana untuk menemui kerumunan massa
pemuda yang katanya biasa nongkrong di warung ust wahab pada malam harinya. Namun, ternyata
pada malam itu ust wahab tutup lebih awal karena mungkin warungnya sepi dan tidak ada pemuda
yang nongkrong di sana. Untuk besok, rencana saya hendak pergi ke rumah Mas Edo, salah satu
warga pulosari yang memiliki usaha percetakan dan grosir tupperware yang rumahnya berada di
daerah depan pondok pesantren (RT 01).
***
Kode File: Arifdn/06.01
Judul : Percetakan Mas Edo
Informan : Mas Edo
Lokasi : Dusun Pulosari, Kelurahan Citrodiwangsan
Waktu/Tgl : Kamis, 12 November 2020

Setelah kemarin sore saya menemui ust wahab, sore ini saya berencana menemui mas Edo
yang rumahnya ada di daerah depan pondok yang masih masuk kawasan RT 01. Saya berencana ke
Mas Edo karena Mas Edo memiliki percetakan dan kebetulan saya diutus Kyai untuk membuatkan
undangan ke Mas Edo. Pertama menemui beliau, terlihat saya langsung menyampaikan terlebih
dahulu amanah dari kyai.
Mas Edo adalah lelaki paruh baya yang memiliki keluarga kecil yang tinggal bersama anak
dan istrinya. Mas Edo sendiri menjalankan bisnis percetakan dan sablon yang memiliki beberapa
karyawan. Istrinya juga ikut membantu perekonomian keluarga dengan menjadi agen jual
tupperware. Terlihat banyak produk tupperware yang terjajar rapi di rumahnya.
Sedikit keluh yang disampaikan mas Edo adalah kebiasaan santri yang membuang sampah
sembarangan di halaman masjid. Karena tidak jarang saat warga kerja bakti membersihkan
lingkungan, justru lebih banyak sampah dari anak pondok yang dibersihkan warga.
Untuk selanjutnya, saya berencana untuk membuat mapping terbaru dan transektoral dusun
ini. Terkait siapa yang akan menjadi narasumber saya, mungkin akan kondisional melihat situasi
besok.
***
Kode File: Arifdn/07.01
Judul : Pemetaan / Mapping
Informan : Agung Pratama
Lokasi : Dusun Pulosari, Kelurahan Citrodiwangsan
Waktu/Tgl : Senin, 14 November 2020

Hari ini saya berencana untuk memperbarui mapping yang dulu sudah saya lakukan bersama
Atiq, dari hasil awal yang masih banyak tempat yang belum jelas kini saya membuat mapping
bersama Agung ketua pengurus pondok pesantren al ishlah. Agung sendiri ialah santri asal desa
sentul yang telah mondok di pondok pesantren Al Ishlah kurang lebih 10 tahun dan telah bergabung
dengan jajaran pengurus selama kurang lebih 5 tahun dan dua tahun terakhir ini dia telah dipercaya
Kyai untuk menjadi ketua pengurus pondok. Dengan demikian, Agung sudah mengerti seluk beluk
lokasi yang ada di dusun pulosari ini.
Setelah melakukan mapping, saya berencana mengajak Agung untuk berkeliling dusun
pulosari untuk melakukan pemetaan transektoral.
***
Kode File: Arifdn/08.01
Judul : Pemetaan Transektoral
Informan : Agung Pratama
Lokasi : Dusun Pulosari, Kelurahan Citrodiwangsan
Waktu/Tgl : Senin, 14 November 2020

Setelah melakukan pemetaan mapping, saya dan Agung berkeliling kampung/dusun untuk
melakukan pemetaan transektoral. Diawali dengan berjalan dari depan masjid yang berada di sebalah
pondok, kami berjalan ke barat lewat sebelah utara masjid belok ke timur, terus ke barat lagi dan
terus menyusuri RT 2, sampai ke RT 3 saya belok kanan menyusuri RW 14. Di RW 14 perjalanan
kami terhenti untuk melihat indahnya sungai got yang diisi banyak ikan berwarna merah ke kuningan
yang banyak dan besar-besar. Teringat dibenak saya kata-kata Atiq waktu itu soal potensi desa yang
dikembangkan oleh cak Iwan. Saya sebenarnya sudah berencana untuk menemui Mas Iwan
bersamaan dengan Atiq sore ini. Setelah merasa cukup puas menyusuri daerah pemukiman, kamipun
pergi ke arah selatan untuk melihat sawah-sawah. Sedikit ke selatan lagi, kami sampai di RT 04 RW
20. Setelah itu kami pun kembali ke pondok melewati jalanan aspal.
***
Kode File: Arifdn/09.01
Judul : Potensi Ikan di Got
Informan : Mas Iwan
Lokasi : Dusun Pulosari, Kelurahan Citrodiwangsan
Waktu/Tgl : Senin, 14 November 2020

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya saya didampingi oleh atiq punya kesempatan untuk
menemui Mas Iwan dan berbincang-bincang secara langsung. Mas Iwan memang tipikal orang yang
sibuk, beliau saat ini bekerja di Kemenag Lumajang. Beliau menghabiskan waktu pagi sampai sore di
kantor kemenag tersebut, sehingga alhamdulillah sore ini saya bisa bertemu beliau.
Meski tipikal orang yang sibuk, Mas Iwan bukanlah tipikal orang yang individualis dan apatis
terhadap lingkungan sekitar. Justru sebaliknya, Mas Iwan aktif menggerakkan pemuda di
lingkungannya hingga saat ini sudah cukup berhasil menghidupkan potensi daerahnya yakni
memanfaatkan sungai got yang melewati depan rumahnya warga menjadi kolam budidaya ikan. Yang
lebih menakjubkan adalah Mas Iwan tidak bergerak sendiri dalam membangun potensi tersebut,
beliau mengajak para pemuda untuk ikut berbakti kepada masyarakat dalam mengembangkan potensi
tersebut. Beliau tidak mengambil keuntungan material sepeserpun dari hasil budidaya tersebut.
Berawal dari perbincangan kolot Mas Iwan bersama ketua RT daerah tersebut, Mas Iwan
mengusulkan untuk membersihkan sungai got yang melintang di RT 4 dan 5 RW 14 tersebut. Lambat
laun akhirnya sungai tersebut mulai digali dan dibersihkan. Dan selang beberapa waktu yang cukup
lama, ketika dirasa sungai sudah bersih dan airnya stabil akhirnya mulai penyebaran benih. Memang
perjalanan berhasil budidaya ini tidak semulus yang dikira orang. Banyak hambatan dan rintangan
yang pernah mereka lalui. Diantaranya adalah pernah penyebaran bibit gagal total karena ikannya
banyak yang mati. Namun, selang beberapa lama mereka kembali melakukan penebaran benih
kembali. Kadang juga ada orang yang berlaku buruk dengan meracun air sungai. Bahkan faktor
internal yang biasa ditemui adalah ada anggota kelompok yang tidak aktif dalam piket pemberian
pakan dan pembersihan.
Untuk saat ini, budidaya ikan tersebut sudah cukup berkembang dan berjalan kurang lebih 2
tahun. Ikan yang dibudidayakan adalah ikan mujaer. Ada mujaer biasa dan lebih banyak mujaer
merah. Selain dijual, hasil panen juga sering dibagikan kepada masyarakat sekitar dan di kala tahun
baru biasanya ikan tersebut dipanen dan digunakan untuk acara makan bersama. Memang awal mula
pembersihan sungai dan penebaran bibit ini ditujukan untuk menghias kampung saja. Namun
kedepannya, Mas Iwan dan kelompoknya berencana merambah ke sektor ekonomi untuk membantu
kemajuan kampung.
B. Mapping

Map Awal

Map Kedua
C. Transektoral
TRANSEK DUSUN PULOSARI (RW 20)
KELURAHAN CITRODIWANGSAN LUMAJANG

Aspek

Tata Guna
 Jalanan Pemukiman  Sawah  Sungai / Got  Tanah Pekarangan
Lahan
 Jalanan Paving  Tanah Gambur
 Jalanan Cor  Dekat Sumber Air /  Air Keruh Tanah
Kondisi  Tanah Gembur
 Jalanan Aspal Sungai  Mengalir
 Jalanan Tanah
 Sebagai resapan
 Sarana Lalu Lintas  Bercocok Tanam  Taman Hias Warga
Manfaat / Saluran Air
Warga Padi  Perkebunan
pencegah Banjir
 Beberapa Titik
 Pasca Hujan sering masih  Pasca Hujan
Masalah  -
tergenang air ditemukan menjadi becek
limbah/sampah
 Kerja Bakti
Warga
setempat
 Kerja Bakti
Tindakan  Pemberian
pembersihan
yang telah  - Banner  Kerja Bakti
saluran Air warga
dilakukan Larangan
setempat
membuang
sampah di
sungai
 Dapat menjadi
 Sungai Got
 Jalanan & selokan taman hias dan
Harapan  Bersih dari
bersih dari sampah memperindah
sampah
pemukiman
 Sungai Bersih
 Aliran Air
 Warga Kompak
 Mata Pencaharian Lancar
 Mudah diajak kerja
beberapa  Beberapa titik  Taman Hias Warga
Potensi bakti
penduduk dimanfaatkan
 Saluran Air sudah
 Irigasi Cukup Baik untuk
cukup baik
membudidayak
an Ikan
D. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai