Anda di halaman 1dari 53

 Arus Rekamedis

 Isi Rekamedis
 Jenis-jenis Format
 Ciri-ciri Entri Rekamedis yang diperlukan
 Tanggung Jawab Mutu Medical Record
 Kmpln informasi berhubungan prosedur
disebut sebagai suatu ‘set operasi’.
 Di dalam set operasi terdapat:
persetujuan operasi, laporan-laporan
pre-anestesia, anestesia dan pasca
anetesia, laporan operasi dan kalau ada,
laporan patologi.
 Kalau pasien menjalani prosedur yg memerlukan
anestetik selain anestetik lokal, di dalam catatan
medis harus ada laporan anestesia.
 Praktisi yg memberi anestetik (perawat
anestesi atau ahli anestesi) harus mencatat
informasi dan menandatanganinya.
 Sehubungan dengan pemberian anestesia, pada
catatan medis harus dibuat catatan pre-anestesia
dan pasca anestesia
 Catatan preanestesia sering dibuat di dalam formulir
catatan kemajuan dan berisi informasi mengenai
anestesia yang dipilih, prosedur medis yang
diantisipasi, riwayat obat-obatan pasien, masalah
anestesia sebelumnya dan kemungkinan timbulnya
masalah anestesia, pemeriksaan fisik, ringkasan data
laboratorium dan obat-obat preanestesia.
 Catatan pasca anestesia bisa berada pada progress
notes, laporan recovery room atau laporan anestesia.
 Laporan ini mencatat keadaan pasien setelah
anestesia, dengan jenis dan luas komplikasi, kalau
ada.
 Laporan ini dicatat dan ditandatangani dalam waktu
24 jam setelah pembedahan oleh praktisi yang
memberi anestetik.
 Kamar penyadaran untuk perawatan langsung
pasca bedah dan pasca anestesia
 Seluruh data yang berhubungan dengan
keadaan pasien sewaktu masuk dan keluar RR
harus dicatat, di samping keadaan dan
pengobatan sewaktu berada disana.
 Sebuah formulir khusus untuk pencattan RR
sering digunakan, yang memungkinkan adanya
pembandingan segera berbagai informasi
tanda-tanda vital, pengobatan dan kemajuan.
 Bisa ditandatangani oleh perawat atau dokter
atau keduanya.
 Catatan medis semua pasien yg menjalani
pembedahan harus berisi laporan operasi.
 Diagnosa pra bedah harus tercatat di catatan
medis sebelum pembedahan. Diagnosa pra
bedah dapat dijadikan pembandingan dgn
diagnosa pasca bedah yg tertulis di formulir
trsbt.
 Laporan ini juga berisi uraian penemuan baik
normal atau abnormal, organ yg dieksplorasi,
prosedur, ligatur, sutura, jumlah pack, drain
dan sponge yg digunakan serta nama ahli
bedah dan asistennya, tanggal, nama operasi
dan keadaan pasien setelah operasi selesai.
 Laporan harus segera ditulis atau
didiktekan setelah operasi, ditandatangani
ahli bedah, dan diarsipkan segera mungkin
setelah pembedahan.
 Kalau pengetikan atau pengarsipan
tertunda, catatan kemajuan operasi yg
lengkap hrs dimasukkan ke dalam cat
medis segera setelah operasi u/ membantu
kelanjutan perawatan.
 Merupakan rekapitulasi concise (yg dipadatkan)
riwayat pasien selama di rumah sakit.
 Uraian keadaan pasien pulang hrs dibuat
sedemikan rupa u/ memudahkan
pembandingan dgn keadaan sebelum dirawat.
Istilah meragukan seperti ‘membaik’ sebaiknya
dihindarkan.
 Kalau pasien diberi instruksi tercetak, maka ini
harus tercatat di catatan medis, dan contoh
lembaran instruksi tersebut harus ada pd arsip
bagian Informasi Kesehatan.
 Jenis data klinis kedua catatan medis yang
merupakan tanggung jawab perawat.
 Misalnya catatan recovery room, berisi data
dari perawat dan dokter, namun terdapat
formulir yg merupakan tgg jwb tunggal
personil perawatan.
 Penilaian perawat yg berisi diagnosa
keperawatan, atau rencana asuhan perawatan
yg berisi rencana tindakan perawatan perlu
ada untuk setiap pasien, dokumen membantu
asuhan medis.
 Uraian perawat tentang pengamatan, asuhan
dan pengobatan, serta respon pasien.
 Ditulis pada formulir kemajuan terpadu atau
pada catatan khusus perawat, yg mirip dengan
catatan kemajuan.
 Catatan perawat harus objektif, seperti
menyatakan jumlah cairan dalam mililiter, bukan
subjektif seperti jelek atau baik.
 Data subjektif hendaklah seperti yang diucapkan
pasien, seperti keluhan nyeri atau masalah
emosi.
 Formulir tanda vital atau TPR
(temperature, pulse, respiration).
 Informasi lain adalah jumlah cairan (dan
padat) yg masuk dan keluar.
 Satu formulir bisa memberi tempat untuk
chart dan parameter lain, enam kali
sehari untuk beberapa hari.
 Pengukuran tanda vital bisa dilakukan
lebih sering menurut keadaan pasien.
 Tanda tangan petugas biasanya tidak
perlu.
  tempat dokumentasi obat yang diberi
melalui oral, topikal (permukaan tubuh),
injeksi, inhalasi atau infus.
 Tanggal, waktu, nama obat, dosis dan
cara pemberian dicatat setelah obat
diberi.
 Penghentian sementara obat dicatat
disini, tapi alasannya pada catatan
perawat, mslnya persiapan operasi.
 Petugas memberikan tandatangannya
disini.
 Personil perawatan di unit asuhan khusus
seperti intensive care unit (ICU), coronary
care unit (CCU), atau recovery room
mencatat pengamatan terhadap pasien
pada formulir khusus.
 Formulir ini memungkinkan pengamatan
dicatat lebih sering, dan bisa dipakai
sebagai tambahan atau sebagai
pengganti formulir rutin.
 Dibuat oleh profesional kesehatan selain
dokter dan perawat.
 Formulir: laboratorium medis, terapi fisik,
terapi pernafasan dan asuhan sosial.
 Berisi analisa zat-zat tubuh seperti darah, urin,
dan feses
 Uji laboratorium dilakukan hanya atas perintah
dokter
 Teknisi laboratorium melakukan pengujian dan
membuat laporan hasilnya untuk catatan medis.
 Laporan berisi identifikasi pasien, jenis dan
tanggal pemeriksaan, hasilnya, jam masuk dan
keluar, tanda tangan pemeriksa, dan nama
laboratorium kalau dilakukan di luar rumah
sakit.
 Laporan segera diselesaikan dan dimasukkan ke
catatan medis dalam waktu 24 jam.
 Untuk mendorong perbaikan kemampuan
fungsional orang yang memiliki cacad fisik,
kognitif (pemahaman) dan / atau sensori-
persepsi. Contoh: audiologi, seni kreatif,
terapi okupasi, kedokteran rehabilitasi dan
terapi wicara.
 Persyaratan dokumentasi catatan medis
pada asuhan ini mencakup alasan rujukan,
ringkasan keadaan klinis pasien, dan
rencana pengobatan dengan menilai
kemampuan fungsional dan menentukan
tujuan yang terukur.
 Contohnya terapi fisik.
 Menguraikan pemeriksaan dan pengobatan yang
mencakup penggunaan latihan olah raga, panas,
dingin, air, arus listrik, utrasound, dan cara-cara
fisik lain untuk mengembalikan pasien kepada
aktifitas yang berguna.
 Pemeriksaan dan pengobatan diperintahkan oleh
dokter pada lembar perintah dokter, atau pada
lembar permintaan yang dikrim ke bagian terapi
fisik oleh layanan keperawatan.
 Terapis mencatat terapi yg diberikan dan respon
pasien, memberi tanggal dan menandatanganinya.
 Laporan awal berisi data objektif; tingkah laku;
evaluasi sendi; otot/gerakan; pernafasan;
fungsional; serta sikap tubuh, kulit, refleks,
prosthetics, orthotics, sensasi, edema tergantung
keperluan, tujuan dan prosedur yang dianjurkan.
 Catatan kemajuan dinyatakan secara objectif
u/ memungkinkan perbandingan terhadap
penemuan awal dan menunjukkan kemajuan
ke arah tujuan.
 Pemeriksaan ulang dan penyesuaian yang
berkesinambungan akan program
pengobatan ini harus dilakukan sambil
berkonsultasi dengan dokter dan harus
dicatat.
 Pendidikan terhadap pasien dan/atau
keluarganya harus didokumentasikan juga.
 Catatan/ ringkasan discharge dibuat ketika
asuhan ini dihentikan, untuk menjelaskan
pengobatan yang telah diberikan dan respon
pasien.
 Dibuat oleh pekerja sosial.
 Catatan ini berisi latar belakang, informasi
sosial dan masalah-masalah yang
diidentifikasi pasien, keluarga, dan pekerja
sosial.
 Rencana kerja, laporan kemajuan dan
catatan pengeluaran hendaknya dicatat di
dalam catatan medis.
 Unit-unit asuhan khusus di RS
memberikan asuhan khusus pd pasien
tertentu seperti unit: ICCU (intensive
coronary care unit), ICU (intensive care
unit), dialisis ginjal, psikiatri atau
rehabilitasi.
 Formulir catatan medis yang biasa tetap
dipakai, tapi kadang-kadang formulir
khusus dibuat untuk dokumentasi data
yang perlu.
 Formulir khusus sering dipakai untuk
pasien spesifik seperti obstetri dan bayi
baru lahir.
 Formulir catatan antepartum, catatan labor
(persalinan) dan delivery (kelahiran), serta
catatan postpartum.
 Catatan Antepartum (Catt sebelum kelahiran)
Data antepartum dimulai dari ruang praktek
ahli kebidanan atau klinik kebidanan, sejak
awal kehamilan.
Terdiri dari : riwayat kesehatan, riwayat
keluarga, riwayat sosial, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium selama kehamilan,
dan pemeriksaan risiko.
Salinan ringkasan informasi prenatal sebaiknya
telah ada di daerah persalinan sejak kehamilan
36 minggu dan supaya data ini bisa diperoleh
dengan mudah seandainya pasien perlu dirawat
sejak usia kehamilan yg lebih muda.
 Formulir-formulir khusus untuk kemajuan
pasien sejak admisi, persalinan dan
melahirkan, sampai dengan nifas.
 Catatan antepartum harus segera direview
sejak admisi, dan dicatat jumlah
persalinan, perkiraan tanggal kelahiran,
golongan dan Rh darah, test serologis
sifilis, titer rubella, dan data laboratorium
penting lainnya.
 Evaluasi dilakukan oleh dokter.
 Kalau asuhan antenatal tidak ada, evaluasi
harus mencakup riwayat lengkap
sedangkan kalau ada, maka yang
diperlukan adalah perbaharuan riwayat.
 Riwayat yang diupdate harus berisis saat mulai
kontraksi rahim, keutuhan selaput amnion,
adanya perdarahan yang nyata, makanan
terakhir dan jenisnya, obat yang digunakan,
allergi yg diketahui, penggunaan lensa kontak
dan kaca mata, gigi palsu, kehadiran di dalam
kelas latihan melahirkan, penggunaan dan
pemilihan obat anti nyeri dan anestetik dan
rencana untuk menyusukan bayi.
 Pemeriksaan fisik admisi tergantung keadaan
pasien.
 Mencakup tanda vital, kontraksi rahim
(frekuensi, lama dan kekuatan), keluarnya
cairan amnion atau perdarahan yg tidak biasa,
tingkat penipisan dan pelebaran servix, posisi
janin, presentasi janin dan tingginya dan
denyut jantung janin.
 Kalau tidak ada komplikasi, personil perawat
bidan bisa melakukan pemeriksaan pelvis
pendahuluan.
 Selama persalinan normal, pemeriksaan
kekuatan kontraksi rahim, denyut jantung janin
dan pemeriksaan pelvis dilakukan berulang-
ulang untuk memantau kelainan dan kemajuan
persalinan.
 Tekanan darah, nadi, intake dan output dan
denyut jantung janin juga diperiksa berkali-
kali.
 Setiap tanda dan gejala yang penting seperti
perdarahan atau cairan amion yang dinodai
mekonium (kotoran janin) harus dievaluasi
dokter.
 Data kelahiran yang dicatat adalah jenis
kelahiran, jenis forseps kalau digunakan,
uraian mengenai plasenta dan tali pusat,
episiotomi (penguntingan vagina), laserasi
(lecet), anestesia atau obat lain dan catatan
kronologis pesalinan dan kelahiran.
 Data mengenai bayi, seperti nilai Apgar
(penilaian bayi pada satu dan lima menit
setelah lahir), jenis kelamin, berat badan,
panjang badan, awal pernafasan, kelainan
dan pengobatan pada matanya.
 Berisiinformasi mengenai keadaan ibu setelah
melahirkan, yang biasanya dimulai segera setelah
pasien dipindahkan dari kamar persalinan.
 Dapat digunakan formulir catatan kemajuan,
catatan perawat, atau catatan khusus postpartum.
 Informasi yang diisikan antara lain : lochia (cairan
vagina), keadaan mammae, fundus (puncak
rahim), perineum, obat-obatan, tindakan, cairan
keluar dan masuk, dan informasi lain yang
berhubungan dengan kemajuan pasien.
 Pengamatan dan pencatatan dilakukan oleh
personil perawatan sesuai kebutuhan.
 Setiap data diberi tanggal dan waktu.
 Catatan medis bayi baru lahir sehat berisi
beberapa formulir rutin seperti:
admission and discharge, dan formulir
khusus seperti riwayat kelahiran, formulir
identifikasi, pemeriksaan fisik dan
catatan perawatan.
 Keadaan bayi premature atau dengan
kelainan memerlukan pengamatan detil
dan formulir khusus.
 Berupa satu atau beberapa formulir yang juga digunakan
pada catatan medis ibu atau pada formulir terpisah.
 Informasi ibu yg perlu dicatat adalah riwayat obstetri
dahulu, riwayat kesehatan, penyakit selama kehamilan,
golongan darah dan jenis Rh, hasil dan tanggal test
sifilis, gonorrhea, herpes, obat yang digunakan selama
hamil, persalinan dan kelahiran, lama pecahnya selaput
amnion dan lama persalinan, termasuk lama stadium
kedua (saat pembukan servix lengkap sampai anak
lahir), cara kelahiran dan indikasinya, kelainan plasenta,
dan perkiraan jumlah serta bentuk cairan amnion.
 Data bayi baru lahir, penentuan kematangan dan
kesehatan bayi, nilai Apgar pada satu dan lima menit,
uraian resusitasi, uraian kelainan, dan masalah yang
timbul sejak lahir sampai dipindahkan ke area
admisi/observasi perawatan bayi.
 Informasi diatas bisa dikumpulkan oleh perawat dan
dokter, masing-masing dengan tanda tangannya.
 Di saat bayi masih berada diruangan kelahiran,
dua band identik yang berisi nomor admisi ibu,
jenis kelamin bayi dan tanggal dan waktu
kelahiran dipasang pada pergelangan tangan
atau kaki.
 Sebuah formulir identifikasi yang berisi
informasi mengenai ibu, bayi dan nomor band
identifikasi dipersiapkan.
 Catatan kelahiran dan band identifikasi harus
diperiksa oleh perawat dan dokter sebelum bayi
meninggalkan daerah resusitasi kamar
persalinan.
 Pengambilan sidik jari tangan dan kaki bisa juga
dilakukan, disamping teknik penentuan jenis
 Keadaan bayi baru lahir diperiksa segera
setelah lahir.
 Pemeriksaan fisik awal mencakup: tanggal
dan waktu lahir, tanggal, waktu dan usia
pada waktu pemeriksaan, jenis kelamin, ras,
berat dan panjang badan, lingkaran dada
dan kepala, suhu, keadaan umum, kulit
kepala, caput (sembab), hematoma (bekuan
darah), sutura, fontanela, ukuran dan posisi
rahang bawah, wajah, mata, hidung, mulut,
farings, leher, toraks, paru-paru, bising
jantung, sirkulasi dan nadi perifer,
abdomen, genitalia, anus, ekstremitas,
tulang punggung, neurologis, dan taksiran
kematangan.
 Dokter harus memeriksa bayi yg terlht
normal dlm waktu12 jam stlh lhr. Bayi jg
diprksa paling kurang setiap tiga hari kalau
masih di rumah sakit dan dlm waktu 24 jam
menjelang dipulangkan.
 Hasil pemeriksaan dicatat di dlm grafik bayi
dan ditandatangani oleh dokter.
 Dikumpulkan oleh perawat di tempat perawatan
bayi.
 Dituliskan dalam bentuk cerita atau pada flow
chart, misalnya catatan flow bayi yang didesain
untuk memudahkan perbandingan data.
 Sampai tanda vital bayi stabil (biasanya 6-12
jam setelah lahir), harus ada pemeriksaan
berulangkali terhadap: suhu, jantung,
pernafasan, warna kulit, cukup tidaknya
sirkulasi perifer, jenis pernafasan, kesadaran,
dan adanya tanda irritabilitas seperti twitching.
Waktu kencing dan pengeluaran kotoran
mekonium juga dicatat. Berat badan harus
diukur dan dicatat setiap hari.
 Data lain yang dicatat adalah jumlah dan
jenis cairan keluar masuk, keadaan tunggul
tali pusat, setiap tindakan dan obat yang
diberikan dan hasil observasi penting
lainnya.
 Pengamatan terhadap bayi baru lahir dibuat
dan dicatat setiap delapan jam dipulangkan.
 Waktu spesifk pengamatan dicatat dan
catatan ditandatangani oleh perawat yang
melakukan pengamatan.
 Format catatan medis adalah
pengorganisasian formulir dan/atau isinya
di dalam catatan medis.
 Terdapat tiga jenis format catatan medis,
yaitu berorientasi sumber, berorientasi
masalah dan terpadu.
 Catatan medis rumah sakit disusun dalam
seksi-seksi yang sesuai dengan bagian-
bagian yang mengasuh pasien yang
menyediakan asuhan dan data.
 Di dalam setiap seksi, formulir disusun
menurut tanggal. Disusun dalam urutan
kronologis terbalik pada pos perawat
sehingga informasi terbaru berada di bagian
depan dan informasi yang paling lama
berada di bagian belakang setiap seksi.
 Sewaktu pasien dipulangkan, catatan ini
sering disusun kembali dalam bentuk
kronologis yang sesungguhnya mulai dari
saat admisi sampai dengan discharge.
 Keunggulan: memudahkan untuk
menentukan apa penilaian, pengobatan dan
pengamatan yang telah diberikan oleh
suatu bagian.
 Kelemahan: tidak memungkinkan untuk
dengan cepat menentukan seluruh masalah
pasien dan tindakan yang diberikan
kepadanya untuk satu waktu tertentu
karena data disusun menurut seksi bukan
menurut masalah pasien atau terintegrasi
dalam suatu urutan waktu.
 Disebut POMR (problem oriented medical
record) diperkenalkan oleh Lawrence L. Weed,
M.D di tahun 60-an
 POMR menyediakan metode dokumentasi
menurut sistem untuk mencerminkan pikiran
logis dari dokter yang memimpin asuhan
pasien.
 Dokter mendefinisikan dan mengikuti masing-
masing masalah klinis dan menyusunnya
berdasarkan pemecahan masalah
 Terdapat 4 bagian dasar POMR: Database,
Daftar Masalah, Rencana Awal, Catatan
Kemajuan
 Keunggulan?
 Kelemahan?
Keunggulan :
 Dokter harus mempertimbangkan semua masalah
pasien dalam konteks total ; catatan medis jelas
menunjukkan tujuan dan metode dokter dalam
mengobati pasien ; pendidikan medis dipermudah
oleh dokumentasi proses pemikiran logis dari
dokter yang mengobati dan proses pemeliharaan
mutu (quality assurance) lebih mudah karena data
tersusun rapi.

Kelemahan :
 Karena formatnya memerlukan latihan tambahan
dan komitmen staf medis dan profesional.
 Formulir disusun dalam urutan kronologis
yang ketat.
 Pada pos perawat catatan terkini berada di
awal catatan medis, yang ketika pulang
diatur kembali sehingga seluruh catatan
medis terbaca dari admisi sampai pulang.
 Jadi catatan pasien yang telah pulang bisa
berisi riwayat dan pemeriksaan fisik yang
disusul oleh catatan kemajuan, kemudian
catatan perawat, laporan X-ray, catatan
kemajuan tambahan, laporan konsultasi,
dan seterusnya.
 Formulir untuk setiap episode asuhan
disusun pada seksi yang terpisah di dalam
catatan medis.
 Keuntungan?
 Kerugian?
Keunggulan :
 Bahwa semua informasi dari suatu episode
asuhan bersatu sehingga memberikan
gambaran jelas mengenai penyakit pasien dan
responnya terhadap pengobatan.

Kelemahan :
 Sulitnya membandingkan informasi sejenis
menurut waktu, misalnya kadar gula darah
puasa karena laporan-laporan dengan jenis
yang sama tidak berada pada tempat yang
sama di catatan medis.
 Bisa terdapat berbagai tingkat integrasi
informasi. Variasi yang paling umum
memungkinkan catatan kemajuan
terintegrasi, dengan semua pemberi
asuhan mencatat pada formulir yg sama,
secara berurutan. Semua laporan lain
berada dalam bentuk yang berorientasi
sumber.
 Keuntungan?
Keputusan tentang format catatan
 medis biasanya dibuat oleh staf medis
Kerugian?
dengan rekomendasi komite catatan
medis
 TERIMAKASIH
 Dokumentasi yang Pantas
 Pengesahan
 Singkatan
 Ketepatan Waktu
 Keterbacaan
 Perbaikan Kesalahan dan Kelupaan
 Staf medis bertanggung jawab akan
keseluruhan rekam medis.
 Di beberapa tempat, pemeriksaan mutu
dilakukan oleh komite staf medis
terpisah biasanya disebut komite catatan
medis.
 Pada tempat lain, evaluasi terus menerus
dianggap sebagai tanggung jawab
seluruh staf atau komite eksekutif.
Fungsi dan tanggung jawab komite yang
bertanggung jawab untuk pemeriksaan catatan
medis:

1. Pemeriksaan catatan medis tentang


perlengkapan pada waktunya, relevansi klinis,
kecukupannya untuk digunakan di dalam
aktivitas pemeriksaan mutu dan kalau perlu
sebagai dokumen medicolegal
2. Pemeriksaan catatan termasuk hasil seluruh
pemeriksaan dan pengobatan yang dilakukan
untuk memastikan bahwa mereka
mencerminkan keadaan dan kemajuan pasien.
3. Penentuan format catatan medis yang lengkap,
formulir digunakan dan penggunaan sistem
pemrosesan dan penyimpanan data elektronik
untuk tujuan catatan medis.
 Praktisi informasi kesehatan harus berperan
aktif membantu staf medis dalam
pemeriksaan catatan medis.
 Tanggung jawab staf medis untuk
memeriksa catatan medis mencakup catatan
pasien rawat jalan untuk memastikan bahwa
catatan ini komplit dan cukup detil untuk
memudahkan kesinambungan asuhan.
Hubungan praktisi informasi kesehatan dengan staf
medis
1. Membantu staf medis membantu kebijaksanaan
tentang isi dan perlengkapan catatan medis.
2. Mengarahkan ‘house staff’ dan ank membantu
perlengkapan catatan medis yang tidak lengkap.
3. Memberi tahu dokter mengenai jumlah catatan medis
yang tidak komplit.
4. Melaksanakan ggota baru staf medis mengenai
kebijaksanaan isi catatan medis dan pengisiannya.
5. Mengembangkan prosedur untukebijaksanaan secara
beragam dalam menyelesaikan catatan.
6. Memungkinkan pengetikan laporan untuk catatan
medis pada waktunya.
7. Memberikan data dan membantu dokter dalam
melakukan penelitian riset
8. Menyajikan program pendidikan untuk
dokter tentang syarat dokumentasi yang
memiliki akibat pada penggantian uang
(‘reimbursement’).
9. Membuat catatan medis tersedia untuk
perawatan pasien.
10. Mengembangkan atau merevisi formulir
catatan medis.
11. Menyediakan statistik tentang kinerja
dokter tertentu misalnya jumlah admission
atau tindakan.
1. Tuliskan yang termasuk ke dalam data klinis
tambahan
2. Formulir apa saja yang terdapat dalam catatan
bagian khusus RS?
3. Tuliskan yang termasuk ke dalam data obstetri!
4. Tuliskan yang termasuk ke dalam data BBL
5. Sebutkan 3 jenis format catatan medis, dan
sebutkan masing-masing keunggulan dan
kelemahan!
6. Tuliskan ciri-ciri entri catatan medis yang
diperlukan!
7. Tuliskan 3 hub praktisi informasi kesehatan dg
staff medis!

Anda mungkin juga menyukai