Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERSPEKTIF KEPERAWATAN DAN KONSEP PERAWATAN PALIATIF

Disusun oleh :

1. Anif Magfiroh 920173008


2. Devi Oktania 920173012
3. Dian Fitria Agustina 920173014
4. Fera Ardelia 920173019
5. Irfan Sahzuri 920173022
6. Ismaul Wijayatri 920173024
7. Karina Purnama Savitri 920173026
8. Siti Khofifatud Daimah 920173042

3A – S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas ke-hadirat Allah SWT yang mana atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Adapun tujuan penulis
menyelesaikan karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas Keperawatan Menjelang Ajal
dengan judul Makalah . Dengan membuat tugas ini kami diharapkan Persepektif Keperawatan
dan Konsep Keperawatan Menjelang Ajal mampu untuk lebih memahami apa itu Kanker
Serviks, apa saja tanda gejala, dll.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan ini. Semoga Allah membalas kebaikan
semua pihak yang terlibat. Amin yaa robbal’alamin.

Kudus, 11 Sepetember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...............................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................................


1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................
1.3 TUJUAN .........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN .........................................................................................................


2.2 TUJUAN DAN MANFAAT ………….....................................................................

2.3 PEDOMAN ...............................................................................................................


2.4 KEPERAWATAN PALIATIF DI INDONESIA .....................................................

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN ...............................................................................................................


3.2 SARAN............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien (dewasa dan anak-anak ) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang
mengancam jiwa, dengan cara meringankan penderita dari rasa sakit melalui
identifikasi dini, pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah
lainnya baik fisik, psikologis, social atau spiritual. (World Health
Organization(WHO), 2016)
Menurut WHO (2016) penyakit-penyakit yang termasuk dalam perawatan paliatif
seperti penyakit kardiovaskuler dengan prevalensi 38,5%. Kanker 34%, penyakit
pernapasan kronis 10,3% , HIV/AIDS 5,7% , diabetes 4,6% , dan memerlukan
perawatan paliatif sekitar 40-60%. Pada tahun 2011 terdapat 29 juta orang meninggal
dikarenakan penyakit yang membutuhkan perawatan paliatif. Kebanyakan orang yang
membutuhkan perawatan paliatif berada pada kelompok dewasa 60% dengan usia
lebih dari 60 tahun, dewasa ( usia 15-59 tahun) 25%, pada usia 0-14 tahun yaitu6%.
(baxter, et al, 2014).
Pelayanan perawatan paliatif memerlukan dalam keterampilan mengelola
komplikasi penyakit dan pengobatan, rasa sakit dan gejala ain, memberikan
perawatan psikososial bagi pasien dan keluarga, dan merawata saat sekarat dan
berduka (Matzo & Sherman, 2002).
Perawatan paliatif meliputi manajemen nyeri dan gejala, dukungan psikososial,
emosional, dukungan spiritual, dan kondisi hidup nyaman dengan perawatan yang
tepat, baik dirumah, rumah sakit maupun tempat lain sesuai pilihan pasien. Peraeatan
paliatif dilakukan sejak awal perjalan penyakit, bersamaan dengan terapi lain dan
menggunakan pendekatan tim multidisiplin untuk mengatasi kebutuhan pasien dan
keluarga mereka ( Canadia Cancer Society, 2016).
Romadoni (2013) mengatakan bahwa kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan
beribadah, rasa nyaman, motivasi dan kasih sayang terhadap sesama maupun sang
penciptanya. Spiritual bertujuan untuk memberikan pertanyaan mengenai tujuan akhir
tentang keyakinan dan kepercayaan pasien (Margaret & Sanchia, 2016). Spiritual
merupakan bagian penting dari perawatan, ruang lingkup dari pemberian dukungan
spiritual adalah meliputi kejiwaan, kerohanian dan juga keagamaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dari perawatan paliatif ?
2. Bagaimana tujuan dan manfaat perawatan paliatif?
3. Bagaimana pedoman dalam pemberian perawatan paliatif?
4. Bagaimana pemberian perawatan paliatif yang ada di Indonesia?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari perawatan paliatif
2. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan perawatan paliatif
3. Untuk mengetahui bagaimana pediman dalam memberikan perawatan paliatif
4. Untuk mengetahui keperawatan paliatif yang ada di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
Perspektif adalah kerangka kerja konseptual, sekumpulan asumsi, nilai, gagasan yang
mempengaruhi perspektif manusia sehingga menghasilkan tindakan dalam suatu konteks situasi
tertentu.
Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara aktif pada penderita yang
sedang sekarat atau dalam fase terminal akibat penyakit yang dideritanya. Pasien sudah tidak
memiliki respon terhadap terapi kuratif yang disebabkan oleh keganasan ginekologis. Perawatan
ini mencakup penderita serta melihatkan keluarganya (Aziz, Witjaksono, & Rasjidi, 2008)
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan kuaitas hidup pasien
(dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa,
dengan cara meringankan penderitaan rasa sakit melalui identifikasi dini, pengkajian yang
sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik, psikologis, social atau
spiritual (World Health Organization (WHO), 2016)
Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan pada pasien dengan penyakit yang
dapat membatasi hidup mereka atau penyakit terminal dimana penyakit ini sudah tidak lagi
merespon terhadap pengobatan yang dapat memperpanjang hidup ( Robert,2013 )
Perawatan paliatif adalah perawatan yang berfokus pada paisen dan keluarga dalam
mengoptimalkan kualitas hidup dengan mengantisipasi, mencegah dan menghilangkan
penderitaan.

2.2 TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan :
1. Mengurangi penderitaan pasien
2. Memperpanjang umur pasien
3. Meningkatkan kualitas hidup pasien
4. Memberikan support kepada keluarga pasien
Manfaat :
1. Menyedikan bantuan dari rasa sakit dan gejala,
2. Menegaskan hidup dan mempercepat atau menunda kematian
3. Mengintrogasikan aspek-aspek psikologis dan sepiritual keperawatan pasien
4. Tidak mempercepat atau memperlambat kematian
5. Meredakan nyeri dan gejala fisik lain yang menggangu
6. Menawarkan system pendukung untuk membantu keluarga menghadapi penyakit
pasien dan kehilangan mereka

2.3 PEDOMAN
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG KEBIJAKAN
PERAWATAN PALIATIF
Kedua : keputusan menteri kesehatan mengenai perawatan paliatif sebagaimana dimaksut
Diktumkesatuan sebagaimana tercantum dalam lampiran 1 keputusan ini.
Ketiga : surat persetujuan tindakan keperawatan paliatif sebagai tercantum dalam
Lampiran II keputusan ini.
Keempat : pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan ini dilakukan oleh
menteri kesehatan, dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota
sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing
Kelima : keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Keenam : apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini, akan
dilakukan perbaikan-perbikan sebagaimana mestinya.

2.4 KEPERAWATAN PALIATIF DI INDONESIA


` Sejak 2007 pemerintah Indonesia, melalui kementerian kesehatan telah menerbitkan
aturan berupa kebijakan perawatan paliatif ( keputusan MENKES
NO.812/MENKES/SK/VII/2017) dimana dasar yang menjadi acuhan diterbitkan peraturan
tersebut yaitu;
1. Kasus penyakit yang belum dapat disembuhkan semakin jumlahnya baik pada psien
dewasa maupun anak-anak
2. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien dengan penyakit yang
belum dapat disembukan selain dengan perawatan kuratif dan rehabilitatif juga
diperluhkan perawatan paliatif bagi pasien dengan stadium terminal

Pada peraturan tersebut, menjelaskan bhwa kondisi pelayanan kesehatan yang


belum mampu memberikan pelayanan yang dapat menyentuh dan memenuhi kebutuhan
pasien dengan penyakit stadium terminal yang sulit disembuhkan. Pada stadium tersebut
prioritas layanan tidak hanya berfokus pada penyembuhan, akan tetapi juga berfokus
pada upaya peningkatan kualitas hidup yang terbaik pada pasien dan keluarganya. Pasien
dengan penyakit kronis pada stadium lanjut maupun terminal dapat mengakses layanan
kesehatan seperti rumah sakit baik umum maupun swasta, puskesmas , rumah perawatan,
dan rumah hospis. Saat perauran ini diterbitkan ada 5 rumah sakit yang menjadi pusat
pelayanan perawatan paliatif, dimana rumah sakit tersebut berlokasi di Jakarta,
Yogyakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar. Akan tetapi, sekalipun perawatan paliatif
telah diperkenalkan dan ditetapkan di beberapa rumah sakit tersebut diatas, pelayanan
perawatan paliatif belum menunjukkan signifikansi. Hal ini mungkin diakibatkan oleh
minimnya pendidikan dan pelatihan tentang perawatan paliatif untuk tenaga kesehtan,
dan juga jumlah tenaga kesehatan yang belajar secara formal mengenai perawatan paliatif
juga masih sedikit. Karena saat ini, pendidikan untuk level pasca sarjana dibidang
perawatan paliatif hanya tersedia di Universitas negara maju seperti Australia, Amerika
Serikat dan Inggris.

Sejarah perkembangan perawatan Paliatif di Indonesia bermula saat sekelompok


dokter dirumah sakit dr. Soetomo , Surabaya, membentuk kelompok perawat paliatif dan
pengontrolan nyeri kanker pada tahun 1990. Yang selanjutnya sekelompok tersebut
menjadi “tim perawatan paliatif” pertama di Indonesia. Saat ini kelompok tersebut
dikenal dengan nama “pusat pengembangan paliatif dan bebas nyeri”.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas
hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit
yang dapat mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan membantu meringankan
penderitaan, identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan
masalah lain baik fisik, psikososial, dan spiritual.

3.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas maka kami memberi saran sebagai berikut :
1. Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan memperhatikan perawatan pada
pasien paliatif dan menjelang ajal.
2. Mahasiswa mapu memahami asuhan keperawatan pada pasien paliatif dan menjelang
ajal.
DAFTAR PUSTAKA

Doyle, Hanks and Macdonald, 2003. Oxford Textbook of Palliative Medicine. Oxford
Medical Publications (OUP) 3 rd edn 2003

Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007). Textbook of palliative nursing, 2nd ed. New
York, NY: Oxford University Press

KEPMENKES RI NOMOR: 812/ MENKES/SK/VII/2007 Tentang Kebijakan Perawatan


Palliative Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Woodruff Asperula Melbourne 4th edn 2004. Standards for Providing Quality Palliative
Care for all Australians. Palliative Care Australia.Palliative medicine

Anda mungkin juga menyukai