Anda di halaman 1dari 8

ISSN : 2580-0078 Vol. 5 No.

1 (April, 2021)

HUBUNGAN PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING DENGAN TINGKAT


KEPATUHAN DIET PADA PASIEN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISIS
RSUD PAMBALAH BATUNG AMUNTAI

(The Relationship between Discharge Planning Implementation and Diet


Compliance Levels in CKD ON HD Patients in the Hemodialysis Room
at Pambalah Batung Amuntai General Hospital)
Willyani Ulfah1, Yunina Elasari2, Bagus Ramat Santoso2
1
Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai Indonesia
2
Program Studi Sarjana Keperawatan, Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia
Email: willy.rizani@gmail.com

ABSTRAK

Hemodialisis pasien dilakukan untuk mengganti fungsi ekskresi ginjal sehingga tidak terjadi gejala uremia
berat. Proses hemodialisis tidak dapat dipisahkan dari peran perawat salah satunya perawat memberikan
discharge planning. Salah satu masalah yang berkontribusi pada kegagalan hemodialisis adalah kepatuhan
klien. Kepatuhan berarti pasien menghabiskan waktu menjalani pengobatan seperti dalam pengaturan
makanan dan cairan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh discharge planning terhadap
kepatuhan diet pasien. Penelitian menggunakan studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel
adalah pasien yang menjalani hemodialisis di ruang Hemodialisis RSUD Pambalah Batung Amuntai pada
bulan Desember 2020 - Januari 2021 berjumlah 32 orang dengan menggunakan teknik Total sampling.
Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Pelaksanaan dischagre planning kategori sangat baik
sebanyak 23 responden (71,9%), kepatuhan diet kategori patuh sebanyak 24 responden (75,0%).
Hubungan antara pelaksanaan discharge planning dengan tingkat kepatuhan diet pada pasien CKD on HD
di ruang Hemodialisis RSUD Pambalah Batung Amuntai dengan nilai p-value (0,001 < 0,05). Ada hubungan
antara pelaksanaan discharge planning dengan tingkat kepatuhan diet pada pasien CKD on HD di ruang
Hemodialisis RSUD Pambalah Batung Amuntai. Perlunya meneliti faktor-faktor lain yang berhubungan
dengan kepatuhan diet CKD dengan metode wawancara terpimpin dan dalam waktu yang lama.

Kata Kunci: CKD, Discharge Planning, Hemodialisis, Kepatuhan Diet

ABSTRACT

Patient hemodialysis is performed to replace the renal excretory function so that there are no symptoms of
severe uremia. The hemodialysis process cannot be separated from the role of the nurse, one of which is
the nurse who provides discharge planning. One of the problems that contribute to hemodialysis failure is
client adherence. Adherence means that the patient spends time on medication such as in the management
of food and fluids. This research used a correlation study with a cross-sectional approach. The sample was
32 patients who underwent hemodialysis in the Hemodialysis room of Pambalah Batung Amuntai Hospital
in December 2020 - January 2021, taken using the total sampling technique. Data were analyzed using the
Chi-Square test. Implementation of discharge planning category was very good as many as 23 respondents
(71.9%), compliance with the obedient category of diet as many as 24 respondents (75.0%). The
relationship between discharge planning and the level of dietary compliance in patients with CKD on HD in
the Hemodialysis room of Pambalah Batung Amuntai Hospital with a p-value (0.001 <0.05). There is a
relationship between discharge planning with the level of dietary compliance in patients with CKD on HD in
the Hemodialysis room at Pambalah Batung Amuntai Hospital. It is necessary to examine other factors
associated with dietary adherence to CKD by using the guided interview method and over a long period of
time.

Keywords: CKD, Diet Compliance, Discharge Planning, Hemodialysis

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 28
ISSN : 2580-0078 Vol. 5 No. 1 (April, 2021)

PENDAHULUAN sejalan dengan penelitian Maria (2014) tentang


Gagal ginjal kronik menjadi masalah besar Hubungan Persepsi Perawat terhadap Manfaat
dunia karena sulit disembuhkan. World Health Discharge Planning yang menyatakan bahwa
Organization menunjukkan bahwa setiap discharge planning dapat membantu kemandirian
tahunnya 200.000 orang Amerika menjalani dan kesiapan pasien dalam melaksanakan home
hemodialisis karena gangguan ginjal kronik, yang care.
artinya 1.140 dalam satu juta orang Amerika Menurut WHO salah satu masalah utama
adalah pasien dialisis (Hidayat, 2019). Di Amerika yang berkontribusi pada kegagalan hemodialisis
Serikat, negara yang sangat berkembang dan adalah kepatuhan klien. Kepatuhan pasien yang
bergizi baik, setiap tahun sekitar 20 juta orang rendah merupakan masalah utama di institusi
dewasa menderita penyakit ginjal kronis pelayanan kesehatan karena komponen
(Ningrum, 2015). Menurut Barnet et al lebih dari pengobatan medis dan kondisi sosial ekonomi
50% pasien yang menjalani terapi hemodialisis pasien, terutama pada pasien GGK. Selain itu,
tidak patuh pada pembatasan nutrisi dan asupan ketidakpatuhan pasien yang menjalani
cairan. Tanpa pengendalian yang cepat dan tepat hemodialisis dapat menyebabkan malnutrisi. Oleh
pada tahun 2015, penyakit ginjal diperkirakan karena itu, diperlukan kepatuhan diet untuk
menyebabkan kematian hingga 36 juta orang di mengatasi malnutrisi pada pasien hemodialisis.
dunia (Ningrum, 2015). Kepatuhan berarti pasien harus menghabiskan
Indonesia merupakan negara dengan waktu dalam menjalani pengobatan yang
tingkat penderita gagal ginjal yang cukup tinggi. diperlukan seperti dalam pengaturan makanan
Penjelasan Direktur P2PTM Kementrian dan cairan (Widiany, 2017). Hasil dari penelitian
Kesehatan dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes “Di Maslakha & Santi (2014) 83% responden
Indonesia berdasarkan data IHME, Global Burden memahami discharge planning tentang diet
Disease, 2017 dari total kematian 1.510.113. makanan yang bisa dikonsumsi, pemahaman
Penyakit GGK menempati urutan ke-13 penyebab tentang diet makanan ini akan membantu
kematian terbesar 35.217 atau 2% dari total memperbaiki nutrisi dan mencegah komplikasi
kematian,” (KemKes. RI, 2018). seperti hiperkalemi. Berdasarkan hasil dari
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan penelitian Widiany (2017) yang meneliti Faktor
Selatan tahun 2016 mencatat Gagal ginjal kronik yang Mempengaruhi Kepatuhan Diet pada Pasien
berjumlah 177 orang dan mengalami kenailkan Hemodialisis di Unit Hemodialisis Dr. Soeradji
15% dari tahun sebelumnya, dan penyakit ini Tirtonegoro Klaten, menyatakan dengan 60
berada pada urutan ke-9 dari 10 penyakit responden dan diperoleh hasil analisis antara
terbesar di Provinsi Kalimantan Selatan pengetahuan dan kepatuhan diet 50% dengan (p
(Dinkes.Kalselprov, 2020). Data rekam medik = 0,027); dukungan keluarga dengan kepatuhan
RSUD Pambalah Batung Amuntai, didapatkan diet 52% dengan (p = 0,045); sikap dengan
jumlah penderita gagal ginjal pada bulan Januari kepatuhan diet 52% dengan (p = 0,045); dan
sampai April 2020 sebanyak 61 orang. Dan data perilaku dengan kepatuhan diet 51% dengan (p =
pasien dengan gagal ginjal kronik yang 0,002). Hasil dari studi pendahuluan yang
melakukan hemodialisis di unit Hemodialisis dilakukan oleh peneliti pada tanggal 26 Mei 2020
dengan rata-rata perbulannya 30 orang (Rekam di ruang unit Hemodialisis RSPB Amuntai dengan
medik RSUD PB, 2020). tanya jawab pada pasien dan terdapat 5 pasien
Manus et al, (2015) Hemodialisis perlu yang menjalani hemodialisis saat itu. Mengenai
dilakukan untuk mengganti fungsi ekskresi ginjal pemahaman pasien tentang discharge planning
sehingga tidak terjadi gejala uremia yang lebih yang dilakukan perawat pada saat hemodialisis
berat. Proses hemodialisis tidak dapat dipisahkan sebelumnya dan ditanyakan lagi mengenai
dari peran perawat salah satunya perawat kepatuhan dietnya selama dirumah, didapatkan
memberikan discharge planning. Discharge hasil bahwa pasien memiliki pengetahuan yang
planning sebagai bagian dari asuhan baik tentang GGK maupun diet GGK. Tujuan
keperawatan akan terlaksana secara optimal jika penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
didukung oleh terlaksananya fungsi manajemen antara pelaksanaan discharge planning dengan
yang baik. Kegiatan keperawatan yang berkaitan tingkat kepatuhan diet pada pasien CKD di ruang
dengan fungsi manajemen meliputi perencanaan, Hemodialisis RSUD Pambalah Batung Amuntai.
pengorganisasian, ketenagakerjaan, pengarahan,
dan pengendalian (Sulistyawati, 2016). Hal ini

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 29
ISSN : 2580-0078 Vol. 5 No. 1 (April, 2021)

METODE PENELITIAN laki-laki sebanyak 22 orang (68,8%) dan


Peneliti menggunakan jenis penelitian studi perempuan sebanyak 10 orang (31,2%).
korelasi dengan pendekatan cross sectional.
Sampel adalah pasien yang akan menjalani terapi Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
hemodialisis di ruang Hemodialisis RSUD Pendidikan Terakhir di Ruang Hemodialisis RSUD
Pambalah Batung Amuntai pada bulan Desember Pambalah Batung Amuntai.
Frekuensi Persentase
2020-Januari 2021 berjumlah 32 orang diambil Pendidikan Terakhir
(n) (%)
dengan teknik Total sampling. SD 4 12,5
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian SMP 3 9,4
SMA 13 40,6
ini yaitu discharge planning sebagai variabel D3 7 21,9
bebas (Variable independent) dan kepatuhan diet S1 5 15,6
sebagai variabel terikat (Variable dependent). Total 32 100,00
Pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner discharge planning yang terdiri dari 18 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui
pernyataan dan keusioner kepatuhan diet yang bahwa pendidikan terakhir responden yang paling
terdiri dari 15 pernyataan tentang gejala banyak adalah SMA sejumlah 13 orang (40,6%)
kecemasan. Analisis data yang dilakukan ada dua dan yang paling sedikit adalah SMP sebanyak 3
yaitu Analisis univariat adalah analisis yang orang (9,4%).
bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik masing-masing Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
variabel diteliti. Analisis bivariat adalah analisis Pendidikan Terakhir di Ruang Hemodialisis RSUD
untuk menguji hubungan antara dua variabel. Uji Pambalah Batung Amuntai.
ini dilakukan untuk mengetahui hubungan Pekerjaan Frekuensi (n) Persentase (%)
discharge planning dengan kepatuhan diet CKD Tidak Bekerja 11 34,4
on HD dengan menggunakan uji statistik Chi- Wiraswasta 9 28,1
PNS 6 18,8
Square dengan tingkat kemaknaan p < α (0,05). Pensiunan 2 6,2
Lainnya 4 12,5
HASIL DAN PEMBAHASAN Total 32 100,00
Karakteristik Resonden
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa
Usia di Ruang Hemodialisis RSUD Pambalah Batung pekerjaan responden yang paling banyak adalah
Amuntai. tidak bekerja sebanyak 11 orang (34,4%) dan
Usia (Tahun) Frekuensi (n) Persentase (%) yang paling sedikit pensiunan sebanyak 2 orang
12 – 25 1 3,1
26 – 45 12 37,5 (6,2%).
46 – 65 17 53,1
>65 2 6,2 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Total 32 100,00
Dukungan Keluarga di Ruang Hemodialisis RSUD
Pambalah Batung Amuntai.
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa Dukungan Frekuensi Persentase
usia responden yang paling banyak adalah 46-65 Keluarga (n) (%)
Datang sendiri 10 31,2
tahun sebanyak 17 orang (53,1%) dan yang Diantar keluarga 22 68,8
paling sedikit 12-25 tahun sebanyak 1 orang Total 32 100,00
(3,1%).
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan dukungan keluarga responden yang diantar
Jenis Kelamin di Ruang Hemodialisis RSUD Pambalah keluarga sebanyak 22 orang (68,8%) dan datang
Batung Amuntai. sendiri sebanyak 10 orang (31,2%).
Frekuensi Persentase
Jenis Kelamin
(n) (%)
Laki-laki 22 68,8 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Perempuan 10 31,2 Lama Menjalani Hemodialisis di Ruang Hemodialisis
Total 32 100,00 RSUD Pambalah Batung Amuntai.
Frekuensi Persentase
Lama Menjalani HD
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa (n) (%)
<6 bulan 0 0
jenis kelamin responden yang terbanyak adalah >6 bulan 32 100
Total 32 100,00

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 30
ISSN : 2580-0078 Vol. 5 No. 1 (April, 2021)

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa baik dengan tingkat kepatuhan diet pada pasien
lama menjalani hemodialisis responden CKD on HD di ruang Hemodialisis RSUD
semuanya sudah lebih dari 6 bulan (100,00%). Pambalah Batung Amuntai kategori patuh
sebanyak 3 orang (33,3%) sedangkan kategori
Analisis Univariat tidak petuh sebanyak 6 orang (66,7%).
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hasil analisis data menggunakan uji chi-
Dischagre Planning di Ruang Hemodialisis RSUD square didapatkan nilai significancy 0,001, dapat
Pambalah Batung Amuntai. diketahui bahwa p-value 0,001 < 0,05, maka H0
Discharge Planning Frekuensi (n) Persentase (%)
Sangat Baik 23 71,9 ditolak dan Ha diterima yang artinya ada
Baik 9 28,1 hubungan yang signifikan antara pelaksanaan
Cukup baik 0 0 discharge planning dengan tingkat kepatuhan diet
Kurang baik 0 0
Total 32 100,00 pada pasien CKD on HD di ruang Hemodialisis
RSUD Pambalah Batung Amuntai.
Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa
dischagre planning pada kategori sangat baik Pelaksanaan Discharge Planning Perawat
sebanyak 23 orang (71,9%) dan kategori baik Hasil penelitian menunjukkan tentang
sebanyak 9 orang (28,1%). discharge planning perawat pada pasien CKD On
HD di ruang Hemodialisis RSUD Pambalah
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Batung Amuntai berkategori sangat baik dan baik.
Kepatuhan Diet di Ruang Hemodialisis RSUD Hal ini dibuktikan sebagian besar responden yang
Pambalah Batung Amuntai. mengatakan discharge planning perawat sangat
Kepatuhan Diet Frekuensi (n) Persentase (%) baik dan sebagian kecil lainnya mengatakan baik.
Patuh 24 75,0
Tidak patuh 8 25,0 Hal tersebut dikarenakan perawat bertanggung
Total 32 100,00 jawab dan memberikan penddikan keseatan pada
kondisi pasien untuk menjalani hemodialisis
Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa selanjutnya, agar tidak terjadi komplikasi yang
kepatuhan diet responden pada kategori patuh tidak diinginkan.
sebanyak 24 orang (75,0%) dan kategori tidak Hasil penelitian didukung oleh pendapat
patuh sebanyak 8 orang (25,0%). Winarni et al (2018) mengatakan pelaksana
discharge planning yang paling menonjol bagi
Tabel 9 Hubungan Antara Pelaksanaan Discharge perawat adalah sebagai educator. Peran educator
Planning dengan Tingkat Kepatuhan Diet pada Pasien sangat penting karena penderita GGK harus
CKD On HD di Ruang Hemodialisis RSUD Pambalah menjalani pengobatan hemodialisis dan diet
Batung Amuntai. (n=32) secara terus menerus untuk menjaga kondisi
kesehatannya. Agar pengobatan dan pola makan
Tingkat Kepatuhan P-
Jumlah X2 dapat terus berjalan diperlukan pemahaman yang
Discharge Diet Value
Planning
Patuh
Tidak baik tentang tujuan dan hal-hal yang harus
patuh diperhatikan oleh pasien, agar pasien dapat
21 2 23
Sangat baik
(91,3%) (8,7%) (71,8%) konsisten dan patuh terhadap pengobatan yang
Baik
3 6 9 dilakukannya, juga menjalankan pola hidup sehat
(33,3%) (66,7%) (28,2%) seperti berhenti merokok, rutin olahraga ringan
0 0 0
Cukup baik
(0%) (0%) (0%)
11,59 0,001 dan tidur yang cukup.
Kurang baik
0 0 0 Hal ini sejalan dengan penelitian Hidayat
(0%) (0%) (0%) (2019) yang meneliti Hubungan Discharge
24 8 32
Total
(75,0%) (25,0%) (100%) Planning dengan Quality Of Life pada Pasien
Dengan Gagal Ginjal Kronik di RS PKU
Berdasarkan tabel 9 didapatkan hasil Muhammadiyah Gamping menyatakan bahwa
perhitungan bahwa discharge planning pada dari 64 responden mengatakan discharge
kategori sangat baik dengan tingkat kepatuhan planning perawat baik sebanyak 28 responden
diet pada pasien CKD on HD di ruang (43,8%), yang mengatakan cukup baik sebanyak
Hemodialisis RSUD Pambalah Batung Amuntai 26 responden (40,6%) dan yang mengatakan
kategori patuh sebanyak 21 orang (91,3%) kurang baik sebanyak 10 responden (15,6%).
sedangkan kategori tidak patuh sebanyak 2 orang Berdasarkan uraian diatas peneliti
(8,7%), dan discharge planning pada kategori menyimpulkan bahwa peran perawat sebagai

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 31
ISSN : 2580-0078 Vol. 5 No. 1 (April, 2021)

educator sangat penting untuk membina keluarga, sikap, dan perilaku pasien dengan
hubungan antara perawat-pasien yang bertujuan melibatkan 60 responden dan diperoleh hasil
untuk membantu mempertahankan kondisi analisis yang signifikan antara pengetahuan dan
kesehatannya dengan melihat berat badan kepatuhan diet 50%, dukungan keluarga. dengan
pasien, tekanan darah pasien dan kadar gula kepatuhan diet 52%, sikap dengan kepatuhan diet
darah pasien saat akan melakukan hemodialisis 52% dan perilaku dengan kepatuhan diet 51%.
selanjutnya. Serta penelitian Hutajulu (2017) Hubungan
Pengetahuan Pasien CKD yang Menjalankan
Tingkat Kepatuhan Diet pada Pasien CKD Hemodialisis Tentang Diet dengan Kepatuhan
diruang Hemodialisa Menjalankan Diet CKD di Instalasi Dialisis RSUD
Hasil penelitian menunjukkan tentang dr. Pirngadi Medan Tahun 2017 yang
kepatuhan diet pada pasien CKD on HD di ruang menyatakan bahwa kepatuhan diet pasien dari 62
Hemodialisis RSUD Pambalah Batung Amuntai responden didapat dengan kategori patuh
berkategori patuh dan tidak patuh. Hal ini sebanyak 44 responden (71,0%) dan yang tidak
dibuktikan sebagian besar responden yang patuh sebanyak 18 responden (29,0%).
mengatakan patuh dan sebagian kecil lainnya Peneliti menyimpulkan bahwa hal ini terjadi
mengatakan tidak patuh. Diketahui terdapat juga karena pasien memiliki kesadaran pentingnya
dalam penelitian ada beberapa orang yang tidak patuh terhadap diet CKD agar penyakit mereka
patuh dalam anjuran diet yang berikan oleh tidak berlanjut ke stadium yang lebih tinggi dan
tenaga kesehatan, karena merasa bosan makan memudahkan kinerja pada ginjal dan guna
itu-itu saja, jadi masih memakan seperti ikan asin, menghindari terjadi perburukan akibat dari
sarden dan lainnya. ketidakpatuhan tersebut, karena akan
Hasil penelitian didukung oleh pendapat mengakibatkan terjadinya kompilasi yang tidak
PERKENI (2015), Kepatuhan pola makan diinginkan seperti kelebihan berat badan saat
seseorang dilihat dari jumlah makanan, jenis hemodialisis lanjutan, tentu akan menyebabkan
makanan, dan jadwal makan pasien. Jumlah sesak nafas berat karena kelebihan cairan.
makanan yang dikonsumsi pasien, jenis makanan
yang dikonsumsi pasien dan jadwal makan Hubungan Antara Pelaksanaan Discharge
pasien sesuai dengan ketentuan tenaga Planning dengan Tingkat Kepatuhan Diet pada
kesehatan, dapat dikatakan pasien patuh dalam Pasien CKD On HD di Ruang Hemodialisis
berdiet. Sebaliknya bila pasien tidak mengatur RSUD Pambalah Batung Amuntai
jumlah makanan yang dikonsumsi, tidak memilih Hasil penelitian didapatkan nilai p-value
jenis makanan yang dikonsumsi dan jadwal 0,001<0,05 yang artinya ada hubungan antara
makan pasien tidak teratur sesuai dengan tenaga pelaksanaan discharge planning dengan tingkat
kesehatan maka dapat dikatakan pasien kurang kepatuhan diet pada pasien CKD on HD di ruang
patuh dalam berdiet. Sejalan juga dengan Hemodialisis RSUD Pambalah Batung Amuntai.
pendapat Rosanti et al (2016) Kepatuhan adalah Discharge planning adalah proses berkelanjutan
sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan untuk mempersiapkan perawatan diri bagi pasien
ketentuan yang diberikan oleh professional pasca rawat inap. Proses identifikasi dan
kesehatan. Serta pendapat Sumigar et al (2015) perencanaan kebutuhan kontinuitas pasien ditulis
Kepatuhan diet merupakan suatu untuk memudahkan pelayanan kesehatan dari
penatalaksanaan untuk mempertahankan fungsi satu lingkungan ke lingkungan lain sehingga tim
ginjal secara terus menerus dengan prinsip kesehatan mempunyai kesempatan yang cukup
rendah protein rendah garam dimana pasien untuk melaksanakan perencanaan pulang.
harus meluangkan waktu menjalani pengobatan Perencanaan kepulangan dapat dicapai jika
yang dibutuhkan. prosesnya terpusat, terkoordinasi, dan terdiri dari
Hal ini sejalan dengan penelitian Widiany berbagai disiplin ilmu untuk merencanakan
(2017) yang meneliti faktor-faktor yang perawatan berkelanjutan bagi pasien setelah
mempengaruhi kepatuhan diet pasien meninggalkan rumah sakit. Petugas yang
hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUP Dr. merencanakan pemulangan atau koordinator
Soeradji Tirtonegoro Klaten, menyatakan bahwa asuhan berkelanjutan merupakan staf rumah sakit
terdapat beberapa faktor yang diduga yang berfungsi sebagai konsultan untuk proses
mempengaruhi kepatuhan diet pasien discharge planning dan fasilitas kesehatan,
hemodialisis antara lain pengetahuan, dukungan menyediakan pendidikan kesehatan, memotivasi

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 32
ISSN : 2580-0078 Vol. 5 No. 1 (April, 2021)

staf rumah sakit untuk merencanakan serta dioptimalkan agar derajat kesehatan pasien dapat
mengimplementasikan discharge planning. meningkat.
Misalnya, pasien yang membutuhkan bantuan Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
sosial, nutrisi, keuangan, psikologi, transportasi oleh Hidayat (2019) yang meneliti Hubungan
pasca rawat inap (Discharge Planning Discharge Planning dengan Quality Of Life pada
Association, 2016). Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik di RS PKU
Tingkat kepatuhan adalah sikap yang Muhammadiyah Gamping menyatakan bahwa
ditunjukkan oleh penderita CKD untuk mematuhi terdapat hubungan antara pelaksanaan discharge
diet yang harus dijalani. Widiany (2017) planning dengan quality of life di RS PKU
berpendapat Kepatuhan (adherence) diartikan Muhammadiyah Gamping dengan keeratan
sebagai tingkat perilaku seseorang yang hubungan dalam kategori rendah. Sejalan juga
mendapat pengobatan, mengikuti pola makan, dengan penelitian Maslakha dan Santy (2015)
dan menerapkan perubahan gaya hidup sesuai yang meneliti analisa pemahaman discharge
dengan anjuran pelayanan kesehatan. planning dengan tingkat kepatuhan pasien gagal
Ketidakpatuhan pasien akan berdampak pada ginjal kronik (GGK) dalam menjalani terapi
berbagai aspek perawatan pasien, sehingga hemodialisis di Rumah Sakit Islam Jemursari
peneliti membuat kategori patuh, jika pasien Surabaya dengan hasil ada hubungan antara
melaksanakan diet makanan yang dianjurkan pemahaman discharge planning dengan tingkat
sesuai jumlah, jadwal dan jenisnya. kepatuhan pada pasien GGK dalam menjalani
Berdasarkan hasil perhitungan bahwa terapi hemodialisis di RS Islam Jemursari
discharge planning pada kategori sangat baik Surabaya.
dengan tingkat kepatuhan diet pada pasien CKD Peneliti berpendapat dalam
on HD di ruang Hemodialisis RSUD Pambalah penatalaksanaan discharge planning atau
Batung Amuntai pada 32 responden kategori perencanaan pemulangan pasien dengan
patuh sebanyak 21 orang (91,3%) sedangkan memberi pendidikan kesehatan selama dirumah
kategori tidak patuh sebanyak 2 orang (8,7%), selama masa penyembuhan guna mencegah
dan discharge planning pada kategori baik terjadinya kekambuhan berulang atau terjadi
dengan tingkat kepatuhan diet pada pasien CKD penurunan kondisi pada penyakit yang sudah
on HD di ruang Hemodialisis RSUD Pambalah kronis sangat bermanfaat bagi penderita CKD
Batung Amuntai kategori patuh sebanyak 3 orang terutama dalam menjalani pola diet sehat yang
(33,3%) sedangkan kategori tidak petuh dianjurkan oleh tenaga kesehatan. Oleh karena
sebanyak 6 orang (66,7%). itu pada penelitian ini peneliti mengambil
Hal ini sejalan dengan penelitian Winarni et kesimpulan bahwa pelaksanaan discharge
al (2018) yang meneliti manajemen discharge planning berhubungan dengan tingkat kepatuhan
planning pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD diet pada pasien CKD on HD di ruang
Kota Salatiga, dalam manajemen discharge hemodialisis RSUD Pambalah Batung Amuntai.
planning pada pasien GGK di RSUD Kota
Salatiga, diketahui bahwa peran perawat yang KETERBATASAN PENELITIAN
sangat penting adalah peran educator, peran Keterbatasan di antaranya adalah metode
pelaksana discharge planning dan peran penelitian yang menggunakan metode studi
manajerial kepala ruangan. Beban kerja dan korelasi dengan pendekatan cross sectional,
kurangnya motivasi perawat merupakan kendala sehingga subyek yang diambil dilakukan hanya
internal bagi discharge planning yang kurang satu kali tanpa pengukuran kembali dan
optimal, sedangkan kendala eksternal berasal ditetapkan dalam waktu yang telah ditentukan.
dari pasien yang cenderung sulit mendapatkan Penelitian ini juga belum dilakukan pengontrolan
informasi. Oleh karena itu, perawat sebagai terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi
pelaksana discharge planning bertanggung jawab tingkat kepatuhan diet pasien CKD on HD
untuk menjalankan peran educator dengan sebaik lainnya. Disarankan untuk peneliti selanjutnya
mungkin, sehingga pasien dapat memiliki menggunakan metode wawancara terpimpin dan
pemahaman yang baik meskipun berpendidikan dalam waktu yang lama.
rendah. Melihat pentingnya discharge planning
bagi pasien, kendala tersebut perlu diatasi dan
pelaksanaan discharge planning perlu

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 33
ISSN : 2580-0078 Vol. 5 No. 1 (April, 2021)

KESIMPULAN (1).
1. Pelaksanaan dischagre planning pada Irwan. 2016. Epidemiologi penyakit tidak
kategori sangat baik sebanyak 23 responden menular. Yogyakarta: Budi Utama.
dan baik sebanyak 9 responden. Manus. 2015. Perbandingan Fungsi Kognitif
2. Kepatuhan diet pada kategori patuh Sebelum Dan Sesudah Dialisis Pada Subjek
sebanyak 24 responden dan tidak patuh Penyakit Gagal Ginjal Kronis Yang
sebanyak 8 responden. Menjalani Hemodialisis. Jurnal E-Clinic
3. Hasil analisis data didapatkan nilai p-value (Ecl). Vol 3 No 3. Hal 816–819
0,001 < 0,05, maka ada hubungan yang Maslakha L dan Santy W H. 2014. Analisa
signifikan antara pelaksanaan discharge Pemahaman Discharge Planning dengan
planning dengan tingkat kepatuhan diet pada Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal
pasien CKD on HD di ruang Hemodialisis Kronis (GGK) dalam Menjalani Terapi
RSUD Pambalah Batung Amuntai. Hemodialisis di Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya. Journal of Health
DAFTAR PUSTAKA Sciences. Vol 7 No 1.
Adil A R. 2017. Pengaruh Penerapan Discharge Mayuda. 2017. Hubungan Antara Lama
Planning pada Pasien Stroke Iskemik di Hemodialisis dengan Kualitas Hidup
Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Penyakit Ginjal Kronik studi di RSUP. Jurnal
Makasar. [Tesis]. Kedokteran Diponegoro,Vol 6 No 2. Hal
Baker M S. 2019. Hubungan Pelaksanaan 167-176.
Discharge Palnning dengan Kepuasan Nabilla. 2013. Hubungan Tindakan Hemodialisa
Pasien di Ruang Rawat Inap Kelas II dan III dengan Tingakat Depresi Klien Penyakit
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Ginjal Kronik di RSUP Prof. Dr. Kamando
[Skripsi]. Manado. Ejurnal keperawatan(e-Kp).Vol 1
Danang S. 2012. Uji Validitas dan Reliabilitas, No 1.
Asumsi Klasik untuk Kesehatan. Cetakan I. Ningrum S N. 2015. Perilaku Diet pada Pasien
Jakarta: PT Indeks. Gagal ginjal Kronik (GGK) di Ruang
Discharge Planning Association. 2016. Hemodialisa RSUD dr. Harjono Ponorogo.
https://www.dischargeplanning.org.au/ [Thesis].
Doengoes, Moorhouse dan Murr. 2016. Nursing Notoatmodjo S. 2012. Metodologi Penelitian
Diagnosis Manual: Planning, Individualizing Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
and Documenting Client Care. Fifth Edition. Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu
Philadelpia PA; Fa. Davis Company. Keperawatan: Pendekatan Praktis. Edisi 3.
Jakarta: Salemba Medika.
ESRD. 2012. ESRD Patiens in 2012 A Global
Perpective. Germany Fresenius Medical Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan
Care. Aplikasi dalam Praktik Keperawatan. Edisi 5.
Hakim A. 2014. Diet Khusus Bagi Penderita Jakarta: Salemba Medika.
Gagal Ginjal Kronik. Jakarta: Gramedia Potter P A. Perry A G. Stockert P A dan Hall A M.
Pustaka Utama. 2013. Fundamental of Nursing. 8th ed. St.
Hidayat R. 2019. Hubungan Discharge Planning Louis, Missouri: Elsevier Mosby.
dengan Quality of Life pada Pasien Dengan Rahadiyanti A. 2020. Diet Hemodialisis/Cuci
Gagal Ginjal Kronik di RS PKU Darah.
Muhammadiyah Gamping. [Naskah https://ahligizi.id/blog/2020/09/03/diet-
Publikasi]. hemodialisis-cuci-darah/
Ian A P. dan Marcus M. 2011. Psikologi Rahayu C L. 2019. Pengaruh Kepatuhan Diet
Kesehatan Panduan Lengkap dan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis di Unit
Konprehensif Bagi Studi Psikologi Hemodialisa Rumah Sakit Sumber Waras.
Kesehatan. Cetakan I. Yogyakarta: Palmall. Jurnal Ilmiah Kesehatan. Vol 11.
Irnawati. 2016. Pengaruh Dukungan Keluarga Saryono dan Anggraeni D M. 2013. Metode
terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam
Penderita Tuberkolosis di Puskesmas Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Motobi Kecil Kota Kotamubagu. Jurnal Medika.
Kedokteran Komunitas dan Tropik. Vol IV Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kulalitatif

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 34
ISSN : 2580-0078 Vol. 5 No. 1 (April, 2021)

Kuantitatif dan Kombinasi (Mixed Methods).


Bandung: Alfabeta.
Suhardjono. 2014. Hemodialisis; Prinsip Dasar
dan Pemakaian Kliniknya. Dalam: Setiati S,
Alwi I, Sudoyo AW, Simandibrata M,
Setyohadi B, penyunting. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.
Sulistyawati W. 2016. Implementasi Fungsi
Manajemen dalam Pelaksanaan Discharge
Planning. Jurnal Keperawatan STIKES
Hang Tuah Surabaya, Vol 10.
Wartijo. 2018. Hubungan Usia dengan
Kepatuhan Diet pada Pasien Gagal Ginjal
Kronik di Ruang Hemodialisa RSUD dr.
Soedirman Kebumen. [Skripsi].
Widiany F L. 2017. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kepatuhan Diet Pasien
Hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUP Dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jurnal Gizi
Klinik Indonesia. Vol. 14 No 2. Hal 72-29.
Winarni. 2018. Manajemen Discharge Planning
pada Pasien Gagal Ginjal Kronis di RSUD
Kota Salatiga. Jurnal Ilmiah Keperawatan
dan Kebidanan. Vol. 9 No. 2. Hal 65-72.

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 35

Anda mungkin juga menyukai