Anda di halaman 1dari 6

Nama : Elltri Laksana

NPM : 043549875
Kode Mata Kuliah : EKSI4312
Nama Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi

Diskusi Sesi 6
EKSI4312 – Sistem Informasi Akuntansi

1. Komponen apa sajakah yang menjadi dasar perhitungan gaji pegawai?

Jawab:
Komponen yang menjadi dasar perhitungan gaji pegawai secara umum dibagi
menjadi gaji pokok pegawai, variabel-variabel penambah, dan pengurang besaran gaji.

Referensi:
Buku Materi Pokok EKSI4312 – Halaman 8.6

2. Sebutkan tujuh aktivitas utama dalam siklus penggajian!

Jawab:
Tujuh aktivitas utama yang ada di dalam siklus penggajian antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Update File Induk Penggajian
Prosedur updating file pegawai dimaksudkan untuk menyesuaikan perubahan yang
terjadi, seperti bertambahnya atau berkurangnya pegawai dan perubahan tingkat
gaji.
b. Update Tarif Berbagai Potongan
Data yang di-update seperti misalnya tarif dari potongan pajak maupun tarif
asuransi untuk pegawai.
c. Validasi Data Waktu dan Kehadiran
Validasi dilakukan pada data waktu dan kehadiran pegawai yang didapatkan dari
tiap divisi tempat para pegawai bekerja.
d. Penyiapan Penggajian
Dalam aktivitas ini dilakukan penghitungan terhadap besaran gaji yang akan
diterima setiap pegawai berdasarkan data-data yang telah dimiliki dari tiga
aktivitas sebelumnya.
e. Pembayaran Penggajian
Sebagian besar gaji pegawai dibayar dengan menyerahkan langsung uang tunai
sebesar gaji bersih pegawai beserta slip gajinya atau dengan penyimpanan
langsung gaji bersih ke rekening bank pribadi mereka.
f. Penghitungan Tunjangan Pegawai dan Pajak oleh Perusahaan
Biasanya perusahaan membayar pajak penghasilan dan kompensasi pegawai secara
langsung.
g. Pengeluaran Pajak Penghasilan dan Potongan Lain-lain
Perusahaan akan membayar pajak penghasilan pegawai dan potongan lainnya
secara periodik.

Referensi:
Buku Materi Pokok EKSI4312 – Halaman 8.12, 8.13

3. Sebutkan tiga risiko kelemahan yang biasanya terjadi dalam siklus penggajian!

Jawab:
Risiko kelemahan yang biasanya terjadi dalam siklus penggajian antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Perubahan tanpa otorisasi atas file induk penggajian.
Risiko ini dapat mengakibatkan kenaikan biaya jika gaji atau tarif dasar
lainnya yang digunakan untuk menetapkan kompensasi pegawai ternyata
dipalsukan. Masalah ini juga dapat menimbulkan laporan yang tidak akurat atas
biaya tenaga kerja yang kemudian akan mempengaruhi pada keputusan yang akan
dibuat.
Pemisahan tugas yang tepat adalah prosedur pengendalian utama untuk
mengatasi ancaman ini, yaitu pemisahan antara fungsi update data pegawai dengan
fungsi yang memiliki akses langsung ke cek pembayaran gaji. Selain itu, semua
perubahan dari file induk penggajian harus ditinjau dan disetujui oleh orang lain
selai pegawai yang merekomendasikan perubahan tersebut. Pengendalian akses ke
sistem penggajian juga merupakan hal yang penting.
b. Data waktu kerja yang tidak akurat
Ketidakakuratan dalam catatan waktu kehadiran dapat menghasilkan
peningkatan biaya tenaga kerja dan laporan biaya tenaga kerja yang salah. Di sisi
lain, ketidakakuratan dapat merusak moral pegawai.
Otomatisasi dapat mengurangi risiko ketidakakuratan dalam input data waktu.
Data mesin pencatat waktu dapat juga langsung digunakan untuk memperkirakan,
atau bahkan langsung menghitung penggajian, serta dapat juga digunakan untuk
merekonsiliasi data waktu kerja.
c. Pemrosesan penggajian yang tidak akurat
Kompleksitas pemrosessan penggajian, misalnya berbagai syarat peraturan
perpajakan dapat memperbesar kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
pemrosesan penggajian. Selain mengakibatkan kesalahan dalam catatan dan
laporan biaya penggajian, kesalahan pemrosesan dapat mengakibatkan penalti
apabila kesalahan tersebut mengakibatkan keterlambatan dalam mengirimkan
pembayaran pajak penghasilan kepada pemerintah.
Pemeriksaan silang terhadap daftar penggajian dapat dilakukan untuk
memastikan bahwa penghitungan penggajian sudah akurat. Cara lain adalah
dengan penggunaan rekening kliring untuk penggajian. Status pajak pekerja juga
harus diklasifikasikan dengan tepat, karena apabila terdapat kesalahan dalam
klasifikasi dapat mengakibatkan perusahaan berhutang pajak, bunga, bahkan
mendapatkan penalti.
d. Pencurian cek gaji atau distribusi cek gaji palsu
Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan biaya dan hilangnya sejumlah kas.
Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan pembatasan akses terhadap cek
penggajian kosong dan penandatanganan cek, penggunaan nomor cetak untuk
semua cek penggajian dan penghitungan cek penggajian secara periodik,
penggunaan pegawai independen untuk merekonsilisasi rekening bank untuk
penggajian, serta penggunaan rekening penggajian yang dipisahkan dari rekening
untuk pengeluaran lainnya.
e. Kehilangan atau pengungkapan data tanpa otorisasi
Pengungkapan tanpa otorisasi dapat mengakibatkan penuntutan oleh pegawai,
karena telah lalai sehingga data pribadinya dapat tersebar.
Prosedur pengendalian terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan
menggunakan sandi dan pengaman secara fisik atas akses terhadap database yang
berhubungan dengan data pegawai. Pembuatan data cadangan atau pemulihan dari
risiko kehilangan atau kerusakan merupakan upaya pengendalian yang biasa
dilakukan untuk mengurangi risiko hilangnya data penggajian.

Referensi:
Buku Materi Pokok EKSI4312 – Halaman 8.15, 8.16

4. Sebutkan tiga risiko kelemahan yang biasanya terjadi dalam siklus penggajian!

Jawab:
Risiko kelemahan yang biasanya terjadi dalam siklus penggajian antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Perubahan tanpa otorisasi atas file induk penggajian.
Risiko ini dapat mengakibatkan kenaikan biaya jika gaji atau tarif dasar
lainnya yang digunakan untuk menetapkan kompensasi pegawai ternyata
dipalsukan. Masalah ini juga dapat menimbulkan laporan yang tidak akurat atas
biaya tenaga kerja yang kemudian akan mempengaruhi pada keputusan yang akan
dibuat.
Pemisahan tugas yang tepat adalah prosedur pengendalian utama untuk
mengatasi ancaman ini, yaitu pemisahan antara fungsi update data pegawai dengan
fungsi yang memiliki akses langsung ke cek pembayaran gaji. Selain itu, semua
perubahan dari file induk penggajian harus ditinjau dan disetujui oleh orang lain
selai pegawai yang merekomendasikan perubahan tersebut. Pengendalian akses ke
sistem penggajian juga merupakan hal yang penting.
b. Data waktu kerja yang tidak akurat
Ketidakakuratan dalam catatan waktu kehadiran dapat menghasilkan
peningkatan biaya tenaga kerja dan laporan biaya tenaga kerja yang salah. Di sisi
lain, ketidakakuratan dapat merusak moral pegawai.
Otomatisasi dapat mengurangi risiko ketidakakuratan dalam input data waktu.
Data mesin pencatat waktu dapat juga langsung digunakan untuk memperkirakan,
atau bahkan langsung menghitung penggajian, serta dapat juga digunakan untuk
merekonsiliasi data waktu kerja.
c. Pemrosesan penggajian yang tidak akurat
Kompleksitas pemrosessan penggajian, misalnya berbagai syarat peraturan
perpajakan dapat memperbesar kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
pemrosesan penggajian. Selain mengakibatkan kesalahan dalam catatan dan
laporan biaya penggajian, kesalahan pemrosesan dapat mengakibatkan penalti
apabila kesalahan tersebut mengakibatkan keterlambatan dalam mengirimkan
pembayaran pajak penghasilan kepada pemerintah.
Pemeriksaan silang terhadap daftar penggajian dapat dilakukan untuk
memastikan bahwa penghitungan penggajian sudah akurat. Cara lain adalah
dengan penggunaan rekening kliring untuk penggajian. Status pajak pekerja juga
harus diklasifikasikan dengan tepat, karena apabila terdapat kesalahan dalam
klasifikasi dapat mengakibatkan perusahaan berhutang pajak, bunga, bahkan
mendapatkan penalti.
d. Pencurian cek gaji atau distribusi cek gaji palsu
Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan biaya dan hilangnya sejumlah kas.
Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan pembatasan akses terhadap cek
penggajian kosong dan penandatanganan cek, penggunaan nomor cetak untuk
semua cek penggajian dan penghitungan cek penggajian secara periodik,
penggunaan pegawai independen untuk merekonsilisasi rekening bank untuk
penggajian, serta penggunaan rekening penggajian yang dipisahkan dari rekening
untuk pengeluaran lainnya.
e. Kehilangan atau pengungkapan data tanpa otorisasi
Pengungkapan tanpa otorisasi dapat mengakibatkan penuntutan oleh pegawai,
karena telah lalai sehingga data pribadinya dapat tersebar.
Prosedur pengendalian terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan
menggunakan sandi dan pengaman secara fisik atas akses terhadap database yang
berhubungan dengan data pegawai. Pembuatan data cadangan atau pemulihan dari
risiko kehilangan atau kerusakan merupakan upaya pengendalian yang biasa
dilakukan untuk mengurangi risiko hilangnya data penggajian.

Referensi:
Buku Materi Pokok EKSI4312 – Halaman 8.15, 8.16

5. Jelaskan pihak-pihak yang terlibat dalam siklus penggajian !


Jawab:
Pihak-pihak yang biasa terlibat dalam siklus penggajian antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Departemen penggajian sebagai entitas internal perusahaan utama yang memproses
siklus penggajian.
b. Pegawai sebagai entitas internal perusahaan yang menjadi trigger terjadinya
seluruh proses dalam siklus penggajian.
c. Departemen lainnya berfungsi untuk mengumpulkan data aktivitas kerja pegawai.
d. Institusi lainnya berhubungan dengan berbagai potongan rutin yang harus
dikeluarkan yang berkaitan dengan siklus penggajian.
e. Sistem terkomputerisasi untuk mempermudah berbagai aktivitas siklus penggajian.
f. Bank membantu dalam menyalurkan gaji pegawai ke rekeningnya masing-masing.

Referensi:
Buku materi Pokok EKSI4312 – Halaman 8.7

Anda mungkin juga menyukai