contoh $B$2:$B$30.... berarti sel di blok dari B2 sampai B30... jadi kalau ada rumus yg didrag
range sel yang ada dirumusnya gak berubah
kalo ada tanda $ di penjelasan rumus berarti itu enaknya di lock ya sel atau range selnya... $ pertama
berarti mulai lock $ berikutnya berarti batesan yang harus di lock
*dipake untuk ngerubah dari data berupa “selain angka” ke “angka”.... contoh kaya waktu import
data dari text... pengen dirubah jadi data angka biar bisa dijumlahin
*ngecek apakah data yang ada di sel itu angka atau bukan... kalau angka berarti nanti yang muncul
tulisan “true”
“=rand()
*dipake buat sampling... munculin angka ngacak dalam bentuk desimal 0~1....biasanya kalo mau
sampling data kaya jumlah uang atau barang rumusnya ditambahin biar jadi (=rand()*angka
kelipatan 10) biar angka random yang muncul sesuai dengan data yang mau disampling... misal data
kita harga barang mulai dari rp 1000 maka angka yang dijadiiin angka pengali rumus random bisa
pake 1000 atau 10000...
*angka kelipatan 10 ini gak wajib.. sebenernya bisa diisi angka berapa aja
*dipake buat sampling juga... Cuma disini angkanya gak mesti desimal 0~1 tapi rangenya kita yang
nentuin minimalnya berapa... maximalnya berapa
*bisa digabung rumusnya dengan rumus =min sama =max sebagai ganti angka minimal dan maximal
*kalo mau nge-drag rumus rand between yang digabung rumus min sama max
=sum($range blok sel yang mau dijumlahin angka yang ada di range sel tersebut$)
*kalau muncul N/A berarti ada data yang bukan berupa angka di range sel yang tadi di blok
=count($range blok sel yang mau dihitung jumlah data ada berapa$)
*kalau sum ngejumlahin angka yang ada di range kalau count ngehitung ada berapa data yang di
range
=vlookup(nilai atau data yang mau dicari (referensi) ; $range tabel referensi yang dipakai$ ; kolom
referensi yang mau ditampilin ; kriteria angka yang dicari)
*kriteria : - true = angka yang mendekati (pembulatan ke atas) / false = angkanya sama percis
Contoh :
*rumus ini bisa dipake buat nyari misal buat nyocokin invoice udah masuk belum ke buku besar atau
dari buku besar ngecek ada gak di jurnal transaksi. Cukup isi nilai dengan data invoice yang kita cari
dan tabel referensi diisi dengan tabel buku besar ataupun jurnal
*catatan penting : kolom data yang mau kita cari pada referensi posisinya harus di paling kiri pada
tabel referensi. Kalo gak, bakalan N/A
=match(sel atau data yang mau dicari ; $range sel yang mau jadi acuan buat mencari data$ (Cuma 1
kolom, bukan tabel) ; kriteria pencarian )
*rumus ini menampilkan angka “baris” data yang kita cari pada tabel
*kriteria pencarian :
1= lebih kecil dari (susunan range acuan harus urut dari a-z)
-1= lebih besar dari (susunan range acuan harus urut z-a)
*rumus ini bisa digabung dengan rumus index sebagai ganti penunjuk row (baris)
*rumus ini dipake buat mencari suatu data yang udah diketahui lokasi row dan column nya. Bisa
dicampur rumus match
*rumus ini bisa dipakai seperti vlookup... kita cari invoice dari buku besar ada di baris keberapa pada
jurnal dan kemudian kita bisa cari data di kolom lain dari jurnal yang berada pada baris yang sama
dengan invoice yang kita cari, misalnya tanggal invoce, besar invoice, nomor faktur, dll
*dipakai sama seperti rumus count, yaitu menghitung data yang membedakan ialah menghitung
dengan rumus ini berdasarkan kriteria tertentu.
*Misal hitung yang nilainya lebih dari 20 pada range D2 sampai D100 maka rumusnya
=countif($D$2:$D$100;”>20”)
*rumus ini bisa juga dipakai untuk mengecek apakah ada duplikasi pada pencatatan jurnal ataupun
buku besar, dengan cara mengisi “kriteria” dengan nomor invoice atau data lain yang ingin dicek
duplikasinya. Jika tidak ada duplikasi maka hasilnya akan menunjukan angka 1, kalau data tidak
ditemukan maka hasilnya akan 0, jika ternyata ada duplikasi maka hasilnya akan >1.
*mirip seperti countif. Tapi yang ini menjumlahkan data yang memenuhi kriteria. Misalnya
menjumlahkan data yang nilainya lebih dari 20
=Sumifs(range1,kriteria1,range2,kriteria2, dst)
Rumus ini mirip dengan sumif, tetapu berguna untuk mencari jumlah range data dari beberapa
kriteria khusus. Contoh : menjumlahkan mobil dengan awalan huruf P, yang diproduksi A, dan
diproduksi dinegara B.
*menampilkan penggalan karakter dari kanan sesuai dengan jumlah yang inginkan.
Misal rumus =right(D6;4) dimana di sel D6 terdapat karakter “kanan” maka hasil yang
ditampilkan rumus tadi jadi “anan” yang merupakan 4 karakter dari kanan.
*mirip kaya rumus right Cuma yang ini karakter diambil dari kiri
*kalau pake contoh yang tadi nanti yang muncul pake rumus ini “kana”
=mid(sel berisikan text;urutan karakter yang akan dijadikan start; jumlah huruf yang ingin
ditampilkan)
*mirip dengan rumus left tapi dimulainya dari karakter tertentu dan kemudian bergerak ke karakter
kananya
*contoh rumus =mid(D6;3;4) dimana di sel D6 ada text dengan tulisan “B100-kinclong” maka rumus
akan menghasilkan “00-k”
Catatan : rumus-rumus diatas bisa dipakai sebagai data yang dicari untuk mencari sesuatu dengan
rumus match, vlookup, dll...
misal menghitung data yang memiliki karakter “kana” dari rumus left dengan menggunakan rumus
countif. Sehingga rumusnya menjadi =countif(D5:D100;=left(D6;4)) untuk menghitung berapa data
yang mengandung karakter “kana” di range D5 sampai D100
=if(kriteria logika;hasil yang harus ditampilkan jika kriteria logika kita terjadi; hasil yang harus
ditampilkan apabila logika tak sesuai)
Contoh :
Rumus ini bisa dimodifikasi dengan berbagai bentuk dan logika makanya author sebut rumus dewa
^o^
Intinya rumus ini kaya logika matematika jadi bisa diotak atik sendiri....
Catatan : dalam rumus apabila pengen mencari karakter selain angka maka harus diberi tanda “___”
diantara karakter tersebut... contohnya “gak ketemu” yang kaya diatas... kalo gak gitu nanti hasilnya
error