Anda di halaman 1dari 15

20 RUMUS EXCEL

Tahukah kamu? Ternyata menggunakan Microsoft Excel tidak serumit yang terlihat lho.
Dari sekian banyak data yang biasanya ada di Excel, kamu sebenarnya dapat
mengolahnya dengan mudah. Hah mudah? Yap, dengan syarat kamu harus mengetahui
dan memahami rumus excel.

Dengan menguasai software ini, tentunya sangat membantu berbagai pekerjaanmu


seperti, keperluan administrasi, finance, accounting, marketing, operasional, dan lainnya.
Oleh karena itu, tidak jarang beberapa lowongan kerja mencantumkan kemampuan
Microsoft Excel sebagai salah satu persyaratan. Bagi kamu yang ingin mengolah data
dengan mudah, berikut adalah rumus excel lengkap yang dapat kamu gunakan dalam
pekerjaan.

1. SUM
Jika mau bertanya-tanya, “apa formula untuk menemukan jumlah total atau cara
menghitung total di excel?” maka rumus SUM merupakan jawabannya.

Sederhananya rumus SUM dapat kamu gunakan untuk melakukan penjumlahan data
atau angka yang ada pada sel di worksheet. Pada bentuk lainnya, kamu juga dapat
menggunakannya untuk melakukan penjumlahan dalam bentuk yang lebih banyak
seperti, data dalam range (baris dan kolom) yang kamu pilih. Contohnya, mencari jumlah
atau total dari data pemasukan penjualan.

Sedangkan untuk rumusnya yaitu =SUM(number1:number2).


(number1:number2) adalah data atau baris dan kolom yang kamu pilih. Selain itu,
perhatikan juga penggunaan pemisah antara data pada excel-mu, apakah
menggunakan titik dua (:), koma (,), atau titik koma (;). Pada penggunaannya, kamu
tinggal memasukkan rumus dan data yang ada pada baris dan kolom yang diinginkan lalu
kemudian tekan enter.

Pada contoh di atas, dapat kamu lihat bahwa terdapat sel laporan pemasukan selama 7
bulan dari Januari hingga dengan Juni yang dibagi menjadi 4 minggu. Dalam contoh
tersebut kamu ingin mencari total pemasukan selama bulan Januari. Maka rumus yang
digunakan adalah =SUM(B3;C3;D3;E4). Yang mana (B3;C3;D3;E4) merupakan kode
kolom dari minggu 1 hingga 4 dari bulan Januari. Setelah kamu memasukkan rumus,
kemudian tekan enter untuk menampilkan hasilnya.
2. AVERAGE
Rumus AVERAGE digunakan untuk mencari nilai rata-rata angka yang ada pada data
kamu. Rumus yang digunakan adalah =AVERAGE(number1:number2) berdasarkan baris
dan kolom yang kamu pilih. Sama halnya dengan SUM, perhatikan juga pemisah data
pada rumus yang digunakan seperti, titik dua (:), koma (,), atau titik koma (;).

Berbeda dengan rumus SUM, pada kali ini kita akan mencari rata-rata pemasukan pada
bulan Januari dengan menggunakan rumus =AVERAGE(B3;C3;D3;E3). Setelah
memasukan range yang kamu pilih, selanjutnya tekan enter untuk memperoleh hasilnya.

3. COUNT
Apakah kamu pernah merasa kebingungan ketika ingin menghitung jumlah data yang
sudah terisi pada tabel di worksheet-mu? Tenang, dengan menggunakan rumus COUNT,
kamu dapat menghitungnya walaupun dengan jumlah data yang banyak. Rumus Count
digunakan untuk menghitung data yang terisi pada sel dan hanya berupa angka. Rumus
yang digunakan adalah =COUNT(value1;[value];..) atau =COUNT(range).

Pada contoh di atas, kita akan menghitung jumlah pemasukan yang sudah tercatat atau
ada pada sel. Rumus yang digunakan adalah =COUNT(B3:E8) untuk menghitung jumlah
pemasukan selama 4 minggu. Yang mana (B3:E8) adalah range yang dipilih. Pada sel di
atas terdapat beberapa data yang terisi dan kosong. Setelah memasukkan rumus, kamu
akan mendapatkan nilai dari data yang terisi yaitu 21.

4. COUNTBLANK
Jika COUNT berfungsi untuk menghitung data yang sudah terisi, maka COUNTBLANK
adalah rumus untuk menghitung data berupa angka yang kosong pada sel. Rumus yang
digunakan adalah =COUNTBLANK(range).

Pada contoh di atas, kita dapat menggunakan rumus COUNTBLANK untuk mencari
berapa data yang kosong pada sel jumlah pemasukan. Rumus yang dipakai
yaitu =COUNTBLANK(B3:E8) dan menunjukkan hasil 3 data yang kosong.

5. COUNTA
COUNTA adalah rumus yang digunakan mencari data yang terisi pada sel berupa angka
atau teks. Adapun rumus yang digunakan yaitu =COUNTA(value1;
[value2];..) atau =COUNTA(range).

Pada contoh di atas, kita akan mencari jumlah data yang terisi di kolom “status”. Untuk
menghitung berapa data yang telah terisi dengan status Belum Lunas/Lunas, maka rumus
yang digunakan yaitu =COUNTA(G3:G8). Setelah memasukkan rumus, kamu akan
mendapatkan hasil yaitu 4 data yang terisi.

Ikuti kelas: Mengoperasikan Microsoft Office & Korespondensi untuk Sekretaris


Umum
6. SINGLE IF
Sederhananya rumus IF digunakan untuk mencari hasil perhitungan dengan
kemungkinan dua hasil seperti “benar/salah”. Namun, kriteria atau hasil dalam rumus ini
tidak selalu berbentuk “benar/salah”. Kamu juga dapat menggantinya dengan kriteria
lainnya, seperti “Baik-tidak baik”, “Lulus-tidak lulus”, dan sebagainya.

Pada rumus SINGLE IF, kita akan mencari perhitungan data dengan hanya menggunakan
satu kriteria. Untuk rumusnya yaitu =IF(logical_test; [value_if_true]; [value_if_false]).

Logical_test adalah data yang kamu pilih dengan perhitungan yang akan diukur dengan
kriteria. Sedangkan [value_if_true]; [value_if_false] adalah kriteria yang akan kamu
masukkan dalam perhitungan data tersebut.

Pada contoh di atas, kita akan menghitung status pada stok barang tersebut dengan
menggunakan kriteria “AMAN atau REQUEST”. Langkah pertama dalam penggunaan
rumus IF adalah menentukan logical_test, dengan mengambil salah satu data yang ingin
dihitung yaitu, G3 dengan nilai 210. Sedangkan 200 menjadi sample ukurnya. Untuk
rumus yang digunakan adalah =IF(G3>=200; “AMAN”; “REQUEST”).

Jika rumus tersebut dibahasakan maka akan menjadi, JIKA(G3 lebih besar (>) atau
sama dengan (=) 200 maka berikan AMAN, jika tidak berikan REQUEST). Pada
keterangan menunjukkan jika stok lebih dari 200 maka akan berstatus AMAN, jika tidak
maka berstatus REQUEST. Karena data yang dipilih bernilai 210, statusnya akan berupa
AMAN.

7. MULTI IF
Berbeda dengan SINGLE IF yang hanya menggunakan satu kriteria, pada MULTI IF, kamu
akan memasukkan lebih dari satu kriteria dalam perhitungan. Rumus yang digunakan
adalah =IF(logical_test; [value_if_true]; [value_if_false] dengan menambahkan
beberapa IF lagi setelah rumus pertama.
Contoh di atas kita akan mencari perhitungan dari nilai grade pada mahasiswa. Kriteria
yang digunakan yaitu berupa huruf untuk menjadi nilai grade seperti, A, B, C, D, dan E.
Dalam penentuan logical_test di atas, kita mengambil salah satu data yang ingin dihitung
yaitu, B3 dengan nilai 65. Sedangkan yang menjadi sample ukurnya tercantum pada tabel
keterangan.

Untuk rumus yang digunakan


yaitu =IF(B3>=90;"A";IF(B3>=70;"B";IF(B3>=60;"C";IF(B3>=50;"D")))). Pada rumus
tersebut dapat kamu lihat, ada beberapa IF dalam satu rumus.

Jika rumus tersebut dibahasakan maka akan menjadi, JIKA (B3 lebih besar atau sama
dengan 90 maka berikan A, JIKA B3 lebih besar atau sama dengan 70 maka berikan B,
JIKA B3 lebih besar atau sama dengan 60 maka berikan C, JIKA B3 lebih besar atau
sama dengan 50 maka berikan D). Maka sesuai dengan perhitungan, nilai mahasiswa
akan dikonversikan ke grade yang telah ditentukan. Seperti, Gloria Putri yang
mendapatkan grade A dengan nilai akhir yaitu 95.

8. COUNTIF
Tidak jauh berbeda dengan COUNT, COUNTIF lebih menunjukkan perhitungan dengan
cara yang lebih spesifik dan menggunakan kriteria tambahan seperti rumus IF. Adapun
rumus yang digunakan yaitu =COUNTIF(range; criteria).
Pada contoh data di atas, kita akan menghitung berapa jumlah “Belum Lunas” dalam
kolom status. Untuk rumus yang digunakan yaitu =COUNTIF(G3:G14; “Belum
Lunas”). (G3:G14) adalah range atau baris dan kolom yang kamu pilih. Sedangkan
“Belum Lunas” adalah sebagai kriteria dalam penggunaan rumus tersebut. Setelah kamu
memasukkan rumus COUNTIF, maka akan menunjukkan jumlah “Belum
Lunas” sebanyak 8.

9. VLOOKUP
Rumus VLOOKUP berfungsi untuk mencari suatu nilai yang ada pada tabel yang sedang
kamu kerjakan, dengan bersumber pada tabel lain. Rumus ini juga bisa digunakan untuk
mengambil data dari tabel lain secara akurat dan praktis, sehingga sangat membantu
kamu jika harus menganalisis data yang banyak. Rumus yang digunakan
adalah =VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,range_lookup

(lookup_value) adalah kolom yang akan disesuaikan dengan nilai yang ada pada tabel
referensi. (table_array) adalah tabel sumber yang akan diambil
datanya. (index_num) adalah nomor kolom yang ada pada tabel yang ingin kamu ambil
datanya. Sedangkan (range_lookup) berfungsi sebagai penanda, apabila nilai yang ingin
kamu cari tidak ada pada tabel referensi, maka nilai tersebut tidak akan ditampilkan atau
salah. Selain itu, urutan pengambilan nomor kolom harus dihitung dari arah paling kiri.
Sebagai contoh, tabel diatas merupakan data mengenai gaji dan bonus
berdasarkan skill karyawan. Tabel (Cafe Kamu) merupakan tabel referensi, sedangkan
tabel yang di bawahnya merupakan tabel yang sedang kita kerjakan atau dianalisis.

Pada contoh di atas kita akan mencari nilai gaji Gerry (kolom C10) sesuai dengan
tingkatan skill-nya yaitu “Ahli”. Maka pada kolom gaji kita akan menggunakan
rumus =VLOOKUP(B10;A4:C6;2;FALSE). B10 adalah kolom yang nilainya akan kita
sesuaikan dengan tabel referensi. A4:C6 adalah range atau keseluruhan data yang ada
pada tabel referensi. 2 adalah urutan nomor kolom dari nilai yang akan kita cari di tabel
referensi. Setelah memasukkan FALSE dan tekan enter, maka sesuai dengan tabel
referensi, nilai yang kita dapatkan adalah Rp3.000.000.

Sedangkan jika kamu ingin mencari nilai dari bonus, maka kamu hanya perlu mengganti
urutan kolom (index_num) yang ada pada rumus sesuai dengan kolom yang ada pada
tabel referensi. Untuk rumusnya adalah =VLOOKUP(B10;A4:C6;3;FALSE). Yang
mana 3 merupakan urutan kolom yang ada pada tabel referensi.

10. SUMIF
Selanjutnya yaitu rumus excel SUMIF yang berfungsi untuk menjumlahkan data dengan
kriteria yang telah kamu tentukan. Pada dasarnya kita memberikan perintah untuk
menjumlahkan (SUM) sebuah nilai, tapi dengan kriteria tertentu (IF). Adapun rumus
SUMIF adalah =SUMIF(range;criteria;[sum_range]).

Range adalah data sel dari kriteria yang ingin kamu cari nilainya.
Kemudian criteria adalah nama dari kriterianya. Sedangkan sum_range data dari nilai
yang ingin kamu jumlahkan.
Pada contoh di atas kita akan mencari total harga barang yang dijual di Jakarta. Maka
rumus yang kita gunakan adalah =SUMIF(C3:C17;”JAKARTA”;E3:E17). C3:C17 adalah
kolom dari data yang memiliki kriteria yang ingin kita cari. Bisa kamu lihat, Jakarta berada
di kolom C. Kemudian “JAKARTA” adalah kriteria dari nilai yang akan kita cari.
Sedangkan untuk E3:E17 adalah lokasi data dari nilai yang akan kita jumlahkan. Pada
contoh di atas data dari nilai tersebut berada di kolom E. Sehingga nantinya ketika
setelah rumus dimasukkan dan kamu menekan “Enter” maka jumlah nilai dari data yang
kita cari yaitu Rp2.300.000. Sederhananya total harga barang yang di jual di Jakarta
adalah Rp2.300.000.

11. SUMIFS
Jika SUMIF digunakan untuk menjumlahkan nilai dengan satu kriteria, maka rumus
SUMIFS berfungsi menjumlahkan data dengan dua atau lebih banyak kriteria. Rumus yang
digunakan
yaitu, =SUMIFS(sum_range;criteria_range1;criteria1;criteria_range2;criteria2:...). Bis
a dilihat, jika pada SUMIF, sum_range berada di posisi belakang, maka pada
SUMIFS, sum_range merupakan nilai yang pertama kali kita masukkan ke dalam rumus.

Sum_range adalah nilai dari data yang ingin kamu jumlahkan. criteria_range1 adalah
kolom data dari kriteria pertama, kemudian criteria1 adalah kriteria yang pertama dari
nilai yang ingin dijumlahkan. Selanjutnya adalah criteria_range2 yaitu kolom dari kriteria
yang kedua, kemudian criteria2 adalah kriteria dari nilai yang ingin kamu jumlahkan.
Bisa kamu lihat pada contoh di atas, kita akan mencari total harga dari jenis barang
handphone yang ada dijual di JAKARTA. Maka pada contoh tersebut terdapat 2 kriteria
yaitu Handphone dan Jakarta. Maka rumus yang digunakan
adalah =SUMIFS(E3:E17;A3:A17;"Handphone";C3:C17;"JAKARTA") . E3:E17 adalah
kolom data dari nilai yang akan kita cari jumlahnya. Kemudian A3:A17 adalah kolom
tempat kriteria pertama yaitu handphone. Setelah itu, masukkan nama kriterianya
yaitu "Handphone". Jika kamu kesulitan menulis nama kriterianya, kamu dapat
mengklik kode sel Handphone yang pada contoh di atas berlokasi di G9.

Setelah memasukkan kriteria pertama, maka selanjutnya kita akan memasukkan kriteria
kedua ke dalam rumus. Pada contoh di atas, C3:C17 adalah tempat dari data kriteria
kedua yaitu JAKARTA. Selanjutnya masukkan nama dari kriteria yang kedua
yaitu "JAKARTA". Kemudian tekan "Enter" dan hasil dari nilai yang kita cari akan muncul
yaitu Rp20.000.000. Jika kita ubah menjadi kalimat maka total harga handphone yang
dijual di Jakarta adalah Rp. 20.000.000.

12. ROUND
Rumus Round digunakan untuk merubah nilai yang berupa angka desimal (menggunakan
koma) ke angka yang bernilai bulat. Rumusnya yaitu, =ROUND(number; num_digits).
(number) adalah kolom tempat angka atau nilai yang ingin kamu ubah menjadi bilangan
bulat. Sedangkan (num_digits) adalah jumlah digit pembulatan yang ingin kamu
terapkan pada angka di belakang koma. Jumlah digit tersebut dapat berupa angka 0, 1, 2,
dan seterusnya tergantung banyak angka dibelakang koma.
Pada contoh diatas, kita akan membulatkan angka yang ada pada nilai James menjadi
bilangan bulat. Rumus yang digunakan yaitu =ROUND(B3;0). B3 adalah nomor kolom
yang ada pada nilai yang ingin diubah. Sedangkan 0 adalah angka yang merubah bilangan
desimal menjadi bulat. Setelah kita memasukkan rumus, maka 67,25 akan dibulatkan
menjadi 67.

Namun, jika kamu ingin membulatkan 1 atau 2 angka yang di belakang koma, maka kamu
dapat memasukkan angka 1 atau 2 pada (num_digits). Misalnya nilai awal yaitu 67,2593,
maka dengan rumus =ROUND(B3;2) pembulatan hanya terjadi dua angka terakhir di
belakang koma yaitu 67,26.

13. LOWER
Rumus Lower digunakan untuk merubah format huruf tulisan dari BESAR ke kecil.
Misalnya pada contoh, kamu ingin mengubah tulisan “BAMBANG SUKARNO” menjadi
“bambang sukarno". Maka rumus yang digunakan adalah =LOWER(text). LOWER adalah
rumus, sedangkan (text) adalah teks huruf yang akan kamu ubah. Selain itu, pastikan
pada penulisan teks di tambah tanda kutip dua atau double quote ( “ ”).

14. UPPER
Sedangkan rumus Upper digunakan untuk merubah format huruf tulisan dari Kecil ke
BESAR. Misalnya pada contoh, kamu ingin mengubah tulisan “bambang sukarno”
menjadi "BAMBANG SUKARNO". Maka rumus yang digunakan
adalah =UPPER(text). UPPER adalah rumus, sedangkan (text) adalah teks huruf yang
akan kamu ubah.

15. TRIM
Rumus TRIM biasanya digunakan untuk memperbaiki kalimat yang kelebihan spasi pada
excel. Tak jarang tanpa sadar kita kelebihan menekan spasi pada saat mengisi data.
Kesalahan spasi ini pun tidak bisa dianggap remeh. Karena selain dapat menyebabkan
error, hal ini juga bisa berdampak pada penerapan rumus lainnya. Oleh karena itu, berikut
adalah rumus =TRIM(text). Penggunaan rumus ini cukup mudah. Kamu tinggal
memasukkan rumus dan pilih teks atau lokasi kalimat yang ingin kamu perbaiki spasinya.

Pada contoh di atas, kamu bisa lihat bahwa kita akan memperbaiki penulisan judul buku
yang telah di data. Judul buku yang sebelumnya adalah “_Anggur Hijau__Tanpa
Rasa” akan kita ubah dengan rumus =TRIM(B3). =TRIM adalah rumusnya
dan (B3) adalah lokasi dari tulisan yang akan kita perbaiki. Pada tulisan judul tersebut
terdapat kelebihan spasi sebelum kata "Anggur" dan setelah kata “Hijau”. Sehingga
setelah rumus dimasukkan akan menghasilkan “Anggur Hijau Tanpa Rasa”.

16. LEN
Rumus selanjutnya yaitu LEN yang berfungsi untuk menghitung jumlah karakter yang ada
pada sel termasuk spasi. Rumus ini biasanya sangat membantumu yang bekerja di bidang
percetakkan ataupun administrasi. Rumus yang digunakan
adalah =LEN(text). Penggunaan rumus ini cukup mudah. Kamu tinggal memasukkan
rumus dan memilih sel dari teks yang ingin kamu ketahui jumlah karakternya.

Jika kamu lihat contoh di atas, kamu akan menemukan bagaimana rumus LEN bekerja.
Pada kasus ini, kita akan menghitung jumlah kata pada judul buku yang telah didata.
Rumus yang digunakan yaitu, =LEN(F3). F3 adalah nama sel dari teks yang akan kita
hitung jumlah karakternya. Setelah kita masukkan rumus maka hasilnya
yaitu 23 karakter.

17. CEILING
Rumus CEILING berfungsi untuk membulatkan nilai atau angka dengan kelipatan sepuluh
ke atas. Rumus ini dapat kamu gunakan untuk keperluan akuntansi dan sebagainya.
Rumus yang digunakan adalah =CEILING(number;significance). Number adalah angka
pada sel yang ingin kamu bulatkan. Sedangkan significance adalah jumlah pembulatan
yang kamu inginkan seperti, 10, 100, 1000, hingga seterusnya.

Contoh di atas, menunjukkan penggunaan rumus CEILING. Bisa kamu perhatikan, bahwa
kita akan membulatkan harga dari mie instan. Rumus yang digunakan
adalah =CEILING(C2;10). C2 adalah lokasi dari sel harga awal yaitu Rp3.977.
Kemudian 10 adalah jumlah pembulatan yang akan kita lakukan. Sehingga setelah rumus
dimasukkan akan menghasilkan Rp.3.980.

18. FLOOR
Berlawanan dengan rumus CEILING yang digunakan untuk membulatkan angka ke atas.
Rumus FLOOR berfungsi untuk membulatkan angka kelipatan 10 kebawah. Rumus yang
digunakan yaitu =FLOOR(number;significance). Sama halnya dengan
CEILING, number adalah angka pada sel yang ingin kamu bulatkan.
Sedangkan significance adalah jumlah pembulatan yang kamu inginkan seperti, 10, 100,
1000, hingga seterusnya.

Pada contoh di atas bisa kamu lihat, bahwa kita akan membulatkan harga mie instan ke
kelipatan sepuluh kebawah. Maka rumus yang digunakan adalah =FLOOR(C2;10). C2
adalah lokasi sel harga awal yaitu, Rp3.977. Kemudian 10 adalah jumlah pembulatan ke
bawah yang akan kita lakukan. Sehingga setelah menerapkan rumus, maka akan
mendapatkan hasil Rp.3.970.

19. MAX
Rumus Max berfungsi untuk mencari nilai paling tinggi yang ada pada sebuah data.
Rumus ini sangat membantu ketika kamu memiliki data yang sangat banyak. Adapun
formula rumus Max adalah =MAX(number1;[number2];..). Number1 pada rumus
tersebut merupakan lokasi data atau sel yang ingin kamu cari nilai tertingginya. Selain itu,
jika kamu ingin mencari nilai tertinggi lebih dari satu data, kamu tinggal menyeleksi lokasi
datanya (range).
Contohnya, pada gambar di atas kita akan mencari gaji paling tinggi yang didapatkan
karyawan. Maka rumus yang digunakan adalah =MAX(D3:D15). D3:D15 adalah lokasi sel
atau range dari data yang ingin kamu cari nilai tertingginya. Jika kamu perhatikan, lokasi
dari data gaji karyawan berada di kolom D. Sehingga setelah rumus dimasukkan maka
akan menghasilkan gaji dengan nilai tertinggi yaitu Rp10.500.000.

20. MIN
Rumus selanjutnya adalah kebalikan dari MAX. Yap, yaitu rumus MIN. Rumus MIN berguna
untuk mencari nilai terendah dari data yang ada. Rumus yang digunakan pun yang tidak
jauh berbeda yaitu, =MIN(number1;[number2];..). Number1 pada rumus tersebut
merupakan lokasi data atau sel yang ingin kamu cari nilai terendahnya.
Pada gambar di atas, dapat kamu perhatikan bahwa kita akan mencari gaji terendah yang
didapatkan oleh karyawan. Adapun rumus yang digunakan =MIN(D3:D15). D3:D15 adalah
lokasi sel dari data yang ingin kamu cari nilai terendahnya. Sehingga jika rumus
digunakan, maka akan menghasilkan Rp4.300.000.

Itu lah rumus-rumus excel yang dapat membuat pengolahan data menjadi lebih cepat
dan praktis. Bagi kamu yang masih ingin memperdalam keterampilan dalam
menggunakan Microsoft Excel, kamu bisa lho mengikuti bootcamp Skill Academy. Selain
mempelajari berbagai rumus, kamu juga akan disuguhkan dengan berbagai materi yang
lebih mendalam. Jadi tunggu apa lagi, yuk ikutan bootcamp-nya dengan
mengklik banner di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai