EXCEL 2007
Fungsi COUNTIF pada excel 2007 dapat saya artikan sebagai suatu fungsi (rumus) yang
digunakan untuk mencari jumlah dari suatu kriteria tertentu yang terdapat pada sekumpulan data
yang sifatnya masih acak (kriterianya beragam). Misalkan saja data nilai mahasiswa, stok
barang, harga jual dan lain-lain.
Untuk lebih mengenal penggunaan fungsi COUNTIF pada excel 2007 ini, saya
mencontohkannya dalam bentuk data nilai mahasiswa pada gambar berikut :
Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai akhir yang diperoleh oleh mahasiswa beragam yaitu A, B,
C, D dan E dimana data ini tersaji pada kolom C dengan range antara C3 sampai dengan C12
(lihat tanda panah merah). Untuk mengetahui berapa jumlah mahasiswa dengan masing-masing
kriteria nilai tersebut, di kolom C14 (sesuai dengan gambar) kita dapat mengetikkan rumus
=COUNTIF(C3:C12;"A") lalu enter, demikian pula seterusnya untuk mencari jumlah kriteria
nilai yang lain, rumus yang digunakan sama hanya saja kriteria yang terdapat pada tanda petik
tersebut yang diganti. Misalkan untuk mencari jumlah mahasiswa dengan nilai B, rumus yang
digunakan adalah =COUNTIF(C3:C12;"B") .
Bila semua rumus fungsi COUNTIF sudah kita masukkan, data tersebut akan terlihat seperti
gambar berikut :
Tambahan : Bila rumus tersebut gagal maka gunakanlah tanda koma ( , ) untuk menggantikan
tanda titik koma ( ; ) pada rumus COUNTIF yang sahabat gunakan.
Sahabat dapat menggunakan logika rumus tersebut sesuai dengan data dan kebutuhan.
Demikianlah paparan singkat saya tentang penggunaan fungsi COUNTIF pada excel 2007,
semoga bermanfaat
=COUNT(range)
Agar lebih jelas dalam memahami fungsi COUNT ini juga agar tidak tertukar penggunaannya
dengan fungsi SUM, perhatikan contoh berikut ini. Pada tabel yang ditanyakan adalah jumlah
materi training yang ada dan bukan jumlah nilainya.
C7=COUNT(C3:C6)
Dan hasilnya akan ditampilkan pada sel C7 seperti tampak pada gambar berikut ini.
Perhatikan bahwa walaupun yang ditanyakan adalah jumlah pemilik data, dalam hal ini Materi
Training, namun alamat range yang dimasukan dalam formula tetap range untuk datanya yaitu
C3:C6 dan bukan B3:B6.
1. COUNT
RUMUS : =COUNT(RANGE)
Berfungsi untuk menghitung banyaknya data (bukan jumlah seluruh data) yang berupa angka
dalam sebuah range.
Contoh :
Langkah-langkahnya :
- buatlah data seperti gambar diatas, mulai dari cell B3 sampai cell B8
- pada cell B10 masukkan rumus =COUNT(B3:B8)
- Tekan tombol enter
Catatan :
B3 = Cell Awal
B8 = Cell Akhir
(ingat range yaitu kumpulan cell yang sejajar dari cell awal sampai cell akhir)
2. COUNTA
RUMUS : =COUNTA(RANGE)
Berfungsi untuk mengetahui/menghitung banyaknya data (bukan jumlah seluruh data) yang
berupa angka dan huruf.
Contoh :
Langkah-langkahnya :
- buat data seperti gambar diatas, mulai dari cell B3 sampai cell B8
(ingat : cell B4 berisi data A dan Cell B6 berisi data B
- pada cell B10 masukkan rumus =COUNTA(B3:B8)
- Tekan tombol enter
Catatan :
B3 = Cell Awal
B8 = Cell Akhir
(ingat range yaitu kumpulan cell yang sejajar dari cell awal sampai cell akhir)
Hasil menggunakan COUNTA yaitu 6 dan jika anda menggunakan perinta COUNT maka
hasilnya yaitu 4, Saya rasa pasti anda paham perbedaan antara COUNT dan COUNTA dari
penjelasan diatas.
3. COUNTBLANK
RUMUS : =COUNTBLANK(RANGE)
Berfungsi untuk mengetahui banyaknya cell yang kosong (tidak berisi apapun).
Contoh :
Langkah-langkahnya :
- buat data seperti gambar diatas, mulai dari cell B3 sampai cell B8
(ingat : cell B4 dan Cell B6 tidak berisi data apapun)
- pada cell B10 masukkan rumus =COUNTBLANK(B3:B8)
- Tekan tombol enter
Catatan :
B3 = Cell Awal
B8 = Cell Akhir
(ingat range yaitu kumpulan cell yang sejajar dari cell awal sampai cell akhir)
Hasilnya yaitu 2 karena ada dua buah cell yang kosong.
4. COUNTIF
RUMUS : =COUNTIF(RANGE,KRITERIA)
Berfungsi untuk mengetahui banyaknya data sesuai dengan kriteria yang anda inginkan.
Contoh :
Agar lebih jelas perhatikan contoh pada tabel berikut ini. Yang ditanyakan pada tabel tersebut
bukanlah total laba keseluruhan melainkan total laba hanya untuk barang yang bagus saja serta
total laba hanya untuk barang yang rusak saja.
Pada kasus ini, kata BAGUS dan RUSAK merupakan sebuah kondisi yang berada pada range
C3 hingga C6. Sementara data yang akan dijumlahkan berada pada range D3 hingga D6. Dengan
demikian, sesuai dengan aturan penulisan SUMIF, maka formula untuk menghitung Total Laba
Barang Bagus di sel D9 adalah sebagai berikut:
D9=SUMIF(C3:C6;BAGUS;D3:D6)
Sesuai dengan aturan penulisan formula, kata BAGUS bukan merupakan variabel yang dikenali
Excel, maka kita perlu menambahkan tanda kutip untuk mengapit kata tersebut, hingga
formulanya akan menjadi:
D9=SUMIF(C3:C6;"BAGUS";D3:D6)
Lalu untuk menghitung Total Laba Barang Rusak di sel D10, tentunya Anda tinggal mengganti
kata BAGUS menjadi RUSAK, hingga formulanya menjadi:
D10=SUMIF(C3:C6;"RUSAK";D3:D6)
=COUNTIF(Range Data;Kondisi)
Dari aturan penulisan tersebut dapat Anda lihat bahwa fungsi COUNTIF ini terdiri dari 2
argumen dimana tiap-tiap argumen dipisahkan dengan tanda pemisah tertentu. Hal ini berbeda
dengan beberapa fungsi yang telah dibahas sebelumnya yang masih menggunakan argumen
tunggal yang sangat sederhana. Perihal tanda pemisah argumen ini telah dibahas sebelumnya
pada artikel Aturan Penulisan.
Agar lebih jelas dalam memahami penggunaan fungsi COUNTIF ini, perhatikan contoh tabel
berikut ini. Tiap-tiap siswa memiliki status kelulusan yang berbeda dimana ada yang LULUS dan
ada yang GAGAL. Sementara yang ditanyakan adalah berapakah jumlah siswa yang LULUS?
Berdasarkan aturan penulisan COUNTIF, status LULUS merupakan kondisi yang dikehendaki,
dan range yang memuat status LULUS tersebut merupakan range data yang akan dihitung oleh
Excel yaitu sel C3 hingga C6. Dengan demikian formula untuk menghitung banyaknya siswa
yang lulus tersebut adalah sebagai berikut:
C7=COUNTIF(C3:C6;LULUS)
Namun berdasarkan aturan penulisan formula, LULUS adalah variabel yang tidak dikenali oleh
Excel sehingga formula diatas jelas akan menghasilkan pesan kesalahan jika dijalankan. Agar
kata LULUS tersebut dikenali, maka kita berikan tanda kutip diantaranya, sehingga formulanya
menjadi:
C7=COUNTIF(C3:C6;"LULUS")
Dan sekarang formula ini akan menghasilkan nilai yang benar seperti tampak pada gambar
berikut ini.
Pelajari baik-baik penggunaan formula dengan multi argumen ini karena dalam penerapan Excel
lebih lanjut Anda akan banyak menjumpainya.
Si Miko ingin menghitung jumlah frekuensi suatu nilai dengan Rumus Excel yang
bilangannya lebih besar dari 1 tetapi juga lebih kecil dari 10.
Karena ini adalah Rumus Array, jangan lupa untuk menekan tombol
Ctrl+Shift+Enter (CSE) setelah anda mengetikkan Rumus diatas. Jika anda hanya
menekan tombol Enter saja akan muncul Error.
KASUS 2
Saya seorang guru dan perlu menghitung jumlah siswa saya yang nilainya berada di
atas rata-rata. Nilai Mahasiswa dan Formula tersebut tersusun sebagai berikut :
Excel HERU
Tulisan ini akan membahas cara melakukan Analisis Daya Pembeda dan Tinngkat Kesukaran Soal
dengan menggunakan Microsoft Excel secara sederhana, sehingga diharapkan pembaca bisa
membuat sendiri Program Analisis Soal sesuai dengan Kebutuhan. Contoh pada tulisan ini
menggunakan soal Pilihan Ganda dengan jumlah Soal 10 dan jumlah siswa 20.
Langkah 1
Buatlah sebuah tabel seperti di bawah ini, dan isikan jawaban masing-masing siswa.
Untuk Kolom Jumlah Benar, pada sel O13, tuliskan tumus Array Sebagai berikut:
=SUM((E12:N12=E$9:N$9)*(E12:N12<>""))
Setelah ditulis, jangan langsung tekan Enter, tapi tekan tiga tombol sekaligus : Alt + Shift + Enter.
Penjelasan tentang rumus Array, bisa dilihat di sini
Pada bagian paling bawah, Jumlah benar masing-masing soal, pada sel E32 digunakan
rumus : =COUNTIF(E12:E31,E9). Kopikan ke samping kanan.
Langkah 2
Karena Analisis soal ini butuh pemeringkatan siswa dari nilai tertinggi sampai terendah, maka kita
perlu menyisipkan kolom bantuan untuk menentukan peringkat berdasarkan nilai yang diperoleh
siswa. Dalam proses pemeringkatan, seringkali terjadi masalah jika ada siswa yang mempunyai nilai
yang sama. Untuk itu, kita gunakan nomor urut siswa yang bersangkutan untuk membedakan
peringkat siswa yang nilainya sama. Hal ini kita sisipkan di kolom bantu di samping kanan tabel
yang telah kita buat.(Contoh di kolom S). Rumus untuk sel S12 adalah: =0+(P12&100-B12). Kopikan
ke bawah. Sehingga tabelnya menjadi seperti di bawah ini:
Langkah 3
Membuat daftar Kelompok Atas dan Kelompok Bawah
Pembagian Kelompok Atas dan kelompok bawah menurut Kelley dalam Surapranata (2005) adalah
dengan 27 % dari semua peserta.
Sehingga kita membuat tabel kelompok atas dan kelompok bawah seperti di bawah ini:
=MATCH(LARGE(S$12:S$31,B36),S$12:S$31,0)
Kolom ini digunakan untuk mencari nomor urut siswa yang nilainya paling tinggi ke 1 - 6. Kalau
nomor urut siswa sudah didapat, maka menentukan rumus Nama dan jawaban siswa menjadi lebih
mudah.
=OFFSET(C$11,$S36,0)
=MATCH(SMALL(S$12:S$31,B46),S$12:S$31,0)
=OFFSET(C$11,$S46,0)
Langkah 4
Saatnya menentukan Daya Pembeda. Rumus manual untuk menentukan Daya Pembeda masing-
masing item soal adalah :
DP = (2(KA-KB))/n
DP = Daya Pembeda
Rumus ini adalah rumus DP yang telah diadopsi ke Excel berdasarkan data pada tabel Kelompok
Atas dan Kelompok Bawah.
=CHOOSE(MATCH(C61,{-1,0.01,0.25},1),"Ditolak","Diperbaiki","Diterima")
Langkah 5
TK = JB/n
TK = Tingkat Kesukaran Soal
=CHOOSE(MATCH(C79,{0,0.3,0.7},1),"Sukar","Sedang","Mudah")
Demikianlah langkah-langkah secara sederhana membuat Analisis Soal Pilihan Ganda (Daya
Pembeda dan Tingkat Kesukaran). File contoh bisa didownload di sini.
Artikel Terkait:
Formula Dasar
Hisab Hari Raya dan Ramadlan Tahun 2000 sampai 2100 Versi Madzhab Al-
Excel-Liyah
15 komentar:
Anonim mengatakan...
Bisa.
Rumus secara sederhana, rumusnya :
untuk di sel B20 :
=IF(B2="VIIA",C1,D1)
HARIANTO mengatakan...
Aplikasi sekolah
http://wwwharianto-harianto.blogspot.com/search/label/Program%20Sekolah
Anonim mengatakan...
Terima kasih share ilmux pak,Allah SWT pasti membalas amal bapak...amin
Parluji mengatakan...
Rumusnya tidak berubah. Tabelnya saja dikurangi hingga menjadi 5 nomor saja.
11 Desember 2012 16.17
Parluji mengatakan...
Anonim mengatakan...
bagus sekali, selanjutnya bagai mana jika saya jumlah soalnya lebih dari 10, misalnya 50
soal pilihan ganda, apa bisa ditambahkan lagi?
terus untuk analisis soal uraiannya bagaimana?
terima kasih.
Asswrwb
klo ditambahin dengan analisis skor untuk soal uraian bisa ga ya mas heru?
Anonim mengatakan...
Sekedar sharing, yang lebih mudah dan multi tipe soal bis diunduh di sini:
https://docs.google.com/file/d/0B4AieFoqkTQJV2ZWMndMbDU5QzA/edit?
usp=sharing&pli=1
Trims
Bisa ngga' posting tentang cara menyembunyikan baris yang tidak berisi data secara
otomatis? Jadi kalo misalnya jumlah data bertambah atau berkurang, jumlah barisnya
akan otomatis menyesuaikan dengan jumlah data. terima kasih sebelumnya.
sangaji mengatakan...
mas heru..bagaimana caranya membuat cell WARNA BIRU tersebut pada analisis pilihan
ganda dengan asumsi warna biru itu yang tidak sesuai dengan kunci jawaban dan
langsung dari soal no 1 sampai no 10 ?? trima asih atas jawabannya mas
Sebagai guru, saya seringkali mengadakan ujian bagi siswa dan siswi.
Nah, pekerjaan tambahan kalau lagi musim ujian adalah mengkoreksi
pekerjaan siswa.
Kali ini saya ingin membagi pengalaman koreksi pilihan ganda dengan
Excel (semacam scanning LJK), tapi jawaban siswa kita masukkan secara
manual. Sangat cocok untuk digunakan sebagai analisis butir soal
nantinya.
Misal kita buat seperti gambar di bawah ini:
Lalu untuk Skor tiap Soal dan Nilai Maksimal silahkan kita isi sendiri
sesuai keinginan kita.
Tahap inti dari tugas kita adalah menghitung berapa jumlah jawaban
benar tiap siswa, dimulai dari sel E14.
Sebenarnya banyak sekali kombinasi rumus yang bisa kita gunakan, baik
menggunakan sel bantuan maupun tanpa sel bantuan. Salah satu kombinasi
rumus yang bisa kita tulis di sel E14 adalah :
=SUM((MID(SUBSTITUTE(D14,"-",""),ROW(INDIRECT("1:"&$E$11)),1)=MID(SUBS
TITUTE($D$11,"-",""),ROW(INDIRECT("1:"&$E$11)),1))*1)
Ingat...!
Rumus di atas adalah rumus Array. Kalau rumus biasa, setelah selesai
nulis kita tekan Enter, nah, untuk rumus Array, setelah selesai nulis
kita tekan Ctrl+Shift+Enter secara bersamaan.
Rumus ditulis langsung dalam satu baris tanpa spasi.
MID
mengambil sebagian karakter tertentu dalam satu sel. Jadi kita ambil
satu per satu masing-masing huruf dari jawaban siswa. MID dalam rumus
di atas ada dua, yakni untuk sel D14 dan sel D11. Karena kita ingin
membandingkan apakah masing-masing huruf jawaban siswa sama dengan
kunci jawaban.
SUBSTITUTE
Fungsi ini untuk mengganti karakter tertentu dari teks. Dalam rumus di
atas, kita akan mengganti karakter "-" dengan karakter "". Artinya
kita menghilangkan karakter "-" dari jawaban siswa.
INDIRECT
Rumus ini untuk mengatasi banyaknya soal yang mungkin tidak sama.
Pembahasan tentang rumus INDIRECT bisa dilihat di sini
ROW
Fungsi ROW untuk menampilkan nomor baris. ROW(A1) hasilnya adalah 1.
ROW(A2) hasilnya ya 2. ROW(1:2) hasilnya adalah data array {1,2}.
*1
Mengapa harus dikalikan satu?
Ya, karena dengan fungsi MID di atas, kita mengambil satu persatu
huruf mulai nomor 1 sampai nomor 25, dan kita membandingkan dengan
Kunci Jawaban satu per satu juga. Hasil perbandingan akan bernilai
TRUE atau FALSE. Jika jawaban siswa "A" dan kunci "A" maka hasilnya
TRUE. Ternyata di Excel TRUE sama dengan 1, sedang FALSE sama dengan
0. Agar data Bolean TRUE dan FALSE tadi berubah jadi angka biasa, maka
kita kalikan dengan 1. Sehingga untuk jawaban siswa absen 1, akan
menghasilkan data array
{1,1,1,1,1,1,0,0,0,0,0,1,0,1,1,1,1,1,0,0,0,0,1,1,1}.
SUM
Menjumlah data array di atas. Yakni 15.
Untuk Jumlah jawaban salah, kita tinggal mengurangi jumlah soal dengan
jumlah jawaban benar : =$E$11-E14.
Masih bingung?
Bagi yang agak pemula, penggunaan rumus Array memang sedikit membuat
pusyiiingggg. Gak majalah, eh Gak Masalah, seiring dengan waktu sambil
terus kita belajar, segalanya akan makin mudah.
Keuntungan menggunakan array formula ini, kita bisa melakukan sesuatu
yang tidak bisa dilakukan dengan menggunakan rumus biasa. Penjelasan
secara rinci tentang Array Formula bisa dilihat di sini
Perhatian....!!!!
Dalam pengerjaan trik ini tidak bisa dilakukan dengan Office Excel 2007. Versi yang
mendukung adalah Office 2003 atau 2010. Namun, setelah jadi, bisa dibuka dengan Office
2007.
Persiapan:
Kita buat daftar datanya terlebih dahulu, kemudian disiapkan sel untuk menempatkan
gambar atau foto. Masing-masing Foto yang kita insert harus masuk ke dalam satu sel .
Berikut contohnya:
Untuk menghindari lemotnya file karena banyaknya foto yang di-insert, maka semua foto
sebaiknya di-Compress dengan target Output : Email (96ppi). Seperti gambar berikut:
Langkah Kedua:
Blok semua sel yang mengandung foto, kemudian klik kanan, pilih Define Name. Pada
kotak Name, tuliskan misalnya "DaftarFoto". Klik OK
Langkah ketiga :
Buatlah kartu ujian lengkap dengan identitas siswa. Lalu insert sebuah foto apa saja,
tempatkan di area yang sesuai seperti contoh:
Langkah Keempat:
Pilih Menu Ribbon Formula--> Define Name. Pada kotak Name, tuliskan misalnya :
"ShowFoto". kemudian pada kotak Refers To, tuliskan rumus:
=INDEX(DaftarFoto,Sheet2!$B$4) di mana Sheet2 adalah nama sheet tempat kartu
ujian dibuat. Klik OK
Langkah Kelima:
Klik foto pada kartu, kemudian tempatkan kursor di formula bar, dan ketikkan rumus:
=ShowFoto. Tekan Enter.
langkah kelima inilah yang tidak bisa dilakukan dengan office 2007
Selesai
Sekarang cobalah untuk mengubah nomor urut siswa (dalam contoh ini pada sel B4). Maka
foto yang ditampilkanpun akan juga ikut berubah.
Ok, sekian. File contoh bisa didownload di sini atau pada Boxnet di Sidebar
Tulisan kali ini adalah tentang membuat Kartu Ujian Otomatis dengan
menggunakan Microsoft Excel.
di mana masing-masing kelas sudah disusun data sebagai kelas IA. Sheet
terakhir berisi Kartu Ujian untuk masing-masing siswa per kelas.
Tampilan awalnya seperti ini:
Bagaimana rumus yang digunakan untuk menampilkan data siswa sesuai
dengan pilihan kelas di atas?
=OFFSET(INDIRECT(INDEX($J$3:$J$11,$D$1)&"!C2"),B$3,0)
Untuk Kelas, Nomor Ujian, dan Ruang, tinggal mengkopi rumus di atas,
lalu mengganti angka 0 (nol) dengan masing-masing 1,2,3. Jadi rumus
lengkapnya adalah:
Kelas : =OFFSET(INDIRECT(INDEX($J$3:$J$11,$D$1)&"!C2"),B$3,1)
Nomor : =OFFSET(INDIRECT(INDEX($J$3:$J$11,$D$1)&"!C2"),B$3,2)
Ruang : =OFFSET(INDIRECT(INDEX($J$3:$J$11,$D$1)&"!C2"),B$3,3)
Untuk kartu 2, rumusnya sama dengan kartu 1, hanya rujukan B$3 diganti
dengan B$11.
Tampilan akhir:
Nomor kartu disamarkan (warna tulisan dibuat sama dengan warna
background).
Karena ini adalah program yang sudah jadi, maka saya memang membatasi
penggunaannya untuk sekolah tempat saya mengajar saja. Penggantian
nama sekolah perlu beberapa langkah. Sebab walaupun nama sekolah sudah
diubah, ketika program ditutup, lalu dibuka lagi, Nama Sekolah asal
akan kembali lagi. Hal ini karena ada sebuah Prosedur untuk mengganti
nama sekolah begitu file dibuka. Jadi proses penggantiannya juga harus
meng-edit kode macro di bagian Sub Auto_Open().
CATATAN TAMBAHAN:
Berhubung banyak permintaan password yang masuk ke e-mail saya, maka berikut
password file tersebut:
1. Untuk semua Sheet, file-nya sama yakni mengikuti nama hari. Artinya jika
dibuka hari KAMIS, passwordnya kamis. Jika dibuka hari JUMAT,
passwordnya : jumat . (Namun penggunaan password seperti ini memang menngandung kelemahan, yakni misal
dibuka hari KAMIS, lalu nggak ditutup sampe hari JUMAT, maka program akan sedikit menngalami masalah, namun tetap bisa
digunakan)
Oh ya, jangan lupa, untuk pencetakan secara otomatis, Default Printer harus
disetting pada printer yang akan digunakan.
Ada 4 varian fungsi pembulatan yang umum digunakan, yaitu INT, ROUND, ROUNDUP, dan
ROUNDDOWN. Perbedaan fungsi-fungsi tersebut berikut aturan penulisannya bisa dilihat pada
tabel berikut ini.
Pada aturan penulisan tersebut, angka merupakan angka yang akan Anda bulatkan dan digit
mengatur jumlah bilangan dibelakang koma. Agar lebih jelas dalam memahami fungsi
pembulatan ini, misalkan saja Anda hendak membulatkan angka 8,762.
=INT(8,762)
Hasil dari formula tersebut adalah 8 karena INT akan membulatkan suatu angka kebawah
sekaligus menghilangkan angka dibelakang koma.
Jika Anda menggunakan fungsi ROUND dan menginginkan ada 2 angka dibelakang koma, maka
formulanya adalah:
=ROUND(8,762;2)
Hasilnya adalah 8,76 karena fungsi ROUND ini akan membulatkan angka sesuai kaidah
matematika.
Jika Anda menggunakan fungsi ROUNDUP dan menginginkan ada 2 angka dibelakang koma,
maka formulanya adalah:
=ROUNDUP(8,762;2)
Hasilnya adalah 8,77 karena fungsi ROUNDUP ini akan membulatkan angka keatas.
Jika Anda menggunakan fungsi ROUNDDOWN dan menginginkan ada 2 angka dibelakang
koma, maka formulanya adalah:
=ROUNDDOWN(8,762;2)
Hasilnya adalah 8,76 karena fungsi ROUNDDOWN ini akan membulatkan angka kebawah.
Dalam penerapannya, tentu saja angka yang hendak dibulatkan tidak selalu berbentuk angka
melainkan bisa merujuk pada data angka di sel tertentu ataupun hasil dari suatu perhitungan.
Sebagai contoh pada tabel berikut ini, fungsi ROUNDDOWN digunakan untuk membulatkan
hasil penjumlahan yang didapat dari formula SUM.
Mengenal Formula pada Excel - Part 29: Contoh
Penerapan (id-ID)
Untuk lebih memahami bagaimana formula diterapkan dalam aplikasi Excel juga sebagai
gambaran bagi Anda yang mungkin baru saja mempelajari tentang formula pada Excel, berikut
ini contoh beberapa kasus yang mudah-mudahan bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran.
Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk mengisi kolom Persentase Komisi serta Jumlah
Komisi, dimana jumlah komisi tersebut dihitung berdasarkan Masa Kerja dan Nilai Penjualan.
Tabel Data Perhitungan Komisi Sales digunakan sebagai acuan atau referensi untuk
menyelesaikan perhitungan.
Solusinya, karena ada tabel lain sebagai acuan maka formula jelas akan melibatkan fungsi
VLOOKUP. Namun pada tabel referensi tersebut ada 2 kondisi untuk masa kerja hingga fungsi
IF harus digunakan juga. Dengan demikian formula yang digunakan adalah:
D4=VLOOKUP(C4;$A$12:$C$16;IF(B4<=3;2;3);TRUE)
E4=D4*C4
Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk menghitung Waktu Kerja dan Total Upah karyawan,
dengan aturan jam kerja standar adalah 9 jam dengan upah Rp. 10.000 / jam. Untuk karyawan
yang jam kerjanya melebihi jam kerja standar (lembur), akan mendapat upah Rp. 2.500 / jam
Solusi untuk kasus ini adalah menggunakan fungsi IF. Alasannya karena ada karyawan yang
mendapat upah standar saja dan ada karyawan yang mendapat upah standar plus upah lembur
juga. Selain fungsi IF Anda cukup menggunakan operasi dasar matematika biasa. Kemudian
mengingat perhitungan matematika yang digunakan cukup kompleks, Anda boleh menggunakan
fungsi ROUNDDOWN agar nilai-nilai yang dihasilkan bulat. Dengan demikian formula yang
digunakan adalah:
D9=ROUNDDOWN((C9-B9)*24;2)
E9=IF(D9<=9;D9*$C$5;(9*$C$5)+(D9-9)*$C$6)
Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk mengisi kolom Angkatan, Jurusan dan Fakultas
dengan fungsi yang sesuai. Namun pengisian kolom-kolom ini bersandar pada struktur penulisan
NIM yang jumlahnya 8 digit, yaitu:
Khusus untuk mengisi Fakultas dan Jurusan, disediakan referensi dalam 2 tabel terpisah, yaitu
tabel Kode Fakultas dan tabel Kode Jurusan.
Solusinya, karena semua pengisian kolom bersandar pada struktur NIM dan tidak semua nilai
NIM tersebut digunakan melainkan hanya digit-digit tertentu saja, maka Anda bisa menggunakan
fungsi teks untuk mengambil beberapa karakter tertentu dari NIM tersebut.
Untuk mengisi kolom Angkatan pada sel C4, maka Anda harus menggunakan fungsi MID
karena berdasarkan struktur NIM, angkatan ini merupakan digit yang berada di tengah yaitu digit
ke-4 dan ke-5.
Untuk mengisi kolom Fakultas pada sel D4 serta kolom Jurusan pada sel E4, maka Anda harus
menggunakan fungsi VLOOKUP karena ada tabel referensi yang disediakan, namun nilai kunci
yang digunakan pada fungsi VLOOKUP tersebut menggunakan fungsi lain yaitu fungsi LEFT
untuk Fakultas dan dungsi MID untuk Jurusan.
C4=MID(A4;4;2)
D4=VLOOKUP(LEFT(A4;1);$A$11:$B$13;2;FALSE)
E4=VLOOKUP(MID(A4;2;2);$D$11:$E$16;2;FALSE)
Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk mengisi kolom Jumlah Harga, Discount, dan Total
Harga. Namun ada aturan yang harus dipenuhi yaitu untuk merk rokok Ardath, Gudang
Garam dan Jarum mendapat discount 5%. Sedangkan untuk merk-merk lainnya tidak
mendapat discount.
Solusinya, untuk kolom Jumlah Harga pada sel E4 dan Total Harga pada sel G4 hanya
merupakan operasi perkalian dan pengurangan biasa. Barulah pada kolom Discount Anda harus
menggunakan fungsi yaitu fungsi IF-OR. Alasannya karena perhitungan ini melibatkan 3 syarat
atau kondisi. Dengan demikian formula yang digunakan adalah:
E4=D4*C4
F4=IF(OR(B4="ardath";B4="gudang garam";B4="jarum");5%;0)*E4
G4=E4-F4
Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk mengisi kolom Biaya Tambahan per Hari, Tujuan
Wisata, Harga Paket, Biaya Tambahan, serta kolom Jumlah Dibayar.
Biaya Tambahan per Hari pada sel G11 hanya merupakan operasi pembagian biasa dimana
Anda tinggal membagi Harga Paket dengan Lama Wisata.
G11=F11/E11
Lalu Tujuan Wisata pada sel D4 dan Harga Paket pada sel F4 bisa Anda kerjakan dengan
mudah menggunakan fungsi VLOOKUP dimana nilai kuncinya bersandar pada kolom Kode.
D4=VLOOKUP(C5;$C$11:$G$15;2;FALSE)
F4=VLOOKUP(C4;$C$11:$G$15;4;FALSE)
Formula yang cukup kompleks justru terdapat pada kolom Biaya Tambahan di sel G4. Disini
ada kondisi yang harus ditetapkan yaitu jika peserta berwisata dengan lama hari sesuai dengan
lama wisata paket atau dibawahnya maka peserta tidak dikenakan biaya tambahan. Namun jika
peserta berwisata dengan lama hari diatas lama wisata paket maka peserta akan dikenakan biaya
tambahan per hari. Biaya tambahan ini tentunya disesuaikan dengan kelebihan hari yang diambil
peserta tersebut.
Karena ada 2 buah kondisi maka fungsi utama yang digunakan jelas fungsi IF, namun tiap-tiap
argumen pada fungsi IF tersebut harus diurai dengan fungsi VLOOKUP mengingat tujuan wisata
yang bervariasi. Dengan demikian formula yang digunakan adalah:
G4=IF(E4>VLOOKUP(C4;$C$11:$G$15;3;FALSE);(E4-
VLOOKUP(C4;$C$11:$G$15;3;FALSE))*VLOOKUP(C4;$C$11:$G$15;5;FALSE);0)
Dan yang terakhir adalah kolom Jumlah Dibayar pada sel H4. Formula yang digunakan disini
hanya merupakan operasi penjumlahan biasa dimana Anda tinggal menambahkan Harga Paket
dengan Biaya Tambahan.
H4=F4+G4
Demikian beberapa contoh kasus terkait dengan penerapan formula pada aplikasi Excel yang
mungkin saja Anda temukan di lingkungan kerja Anda. Dan seperti Anda lihat bahwa formula ini
bisa menyelesaikan beragam perhitungan secara semi otomatis pada tabel-tabel data yang
sederhana hingga yang kompleks.
Catatan:
Penerapan formula pada artikel ini dibahas secara garis besar dan tidak terlalu detail. Tujuannya
agar Anda bisa melakukan analisa sendiri terkait dengan formula dan fungsi yang digunakan
tersebut.
Formula yang dituliskan pada artikel ini juga hanya formula untuk sel-sel pada baris teratas saja
karena untuk mengisi sel-sel berikutnya seperti biasa Anda dapat menggunakan proses Auto Fill
serta bantuan Sel Absolut.
Jika Anda ingin mencoba sendiri contoh-contoh kasus pada artikel ini, Anda dapat mendownload
file-nya di tautan berikut ini:
http://sdrv.ms/10xFnvw