Anda di halaman 1dari 16

Sudahkah 10 Rumus Excel ini

Digunakan untuk Membantu Menyusun


Laporan Keuangan Bisnis Anda?

Microsoft Excel adalah salah satu software yang paling populer di


dunia.

Banyak fitur yang bisa digunakan sebagai alat bantu untu mengolah,
menganalisa data dan menyajikannya dalam sebuah laporan yang
menarik, dinamis, interaktif serta akurat.

Baca juga aplikasi Excel untuk menyusun Laporan Keuangan : Siklus


Akuntansi dari A sampai Z

Contohnya adalah seperti gambar di atas.

Dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada di Microsoft Excel, kita


bisa membuat sebuah dashboard sales report yang lengkap,
dinamis dan interaktif.

Dari contoh di atas, kita bisa menyajikan data yang kita inginkan.

Misalnya kita ingin melihat laporan penjualan tahun 2012, warehouse,


dan kategori produk, maka data-data yang diminta akan ditampilkan.

Demikian pula bila kita ingin menampilkan data-data yang lain. Kita
tinggal meng-klik yang diinginkan.
Sangat membantu kan?

Rumus-rumus yang disediakan Microsoft Excel juga bisa digunakan


untuk membantu menyusun Laporan Keuangan.

Berikut ini 10 rumus excel yang biasa digunakan dalam menyusun


Laporan Keuangan :

Rumus Excel #1. IF Tunggal dan IF Bercabang

Fungsi IF adalah fungsi logika yang paling banyak digunakan,


terutama berkaitan dengan pengolahan banyak data dan keputusan
bercabang.

Ada dua jenis fungsi IF, yaitu : IF Tunggal dan IF bercabang.

IF Tunggal

IF Tunggal merupakan fungsi dasar yang kegunaannya sederhana,


yaitu untuk memeriksa nilai sebuah logika kemudian mengambil
tindakan jika benar dan tindakan lain jika salah.

Penulisan fungsi IF Tunggal adalah sebagai berikut :

=IF(logical_test;[value_if_true];[value_if_false])

logical_test : kriteria acuan yang dijadikan pembanding

value_if_true : nilai untuk kondisi yang terpenuhi

value_if_false : nilai untuk kondisi yang tidak terpenuhi


Untuk lebih jelasnya berikut ini contoh penggunaan IF Tunggal untuk
memeriksa nillai debet dan kredit di Neraca Saldo.

Ini penulisan rumus IF-nya:

=IF(D51=E51;”Seimbang”;”Tidak seimbang”)

Keterangan rumus:

Jika nilai sel D51 sama dengan nilai sel E51 maka hasilnya
seimbang, jika tidak, hasilnya tidak seimbang.

IF Bercabang

Bila logika yang diperiksa lebih dari satu maka fungsi IF tunggal tidak
bisa digunakan. Oleh karena itu maka digunakan fungsi IF bercabang.

Cara penulisan rumusnya hampir sama dengan IF Tunggal, namun


karena kriteria acuan yang dijadikan pembanding lebih dari satu maka
untuk nilai FALSE digunakan kembali fungsi IF berikutnya.
Sehingga penulisan rumusnya menjadi :

=IF(logical_test1;[value_if_true1];(IF(logical_test2; [value_if_true2];
[value_if_false]))

Lihat logical_test1, jika terpenuhi maka gunakan nilai true1

Jika logical_test1 tidak terpenuhi, maka lihat logical_test2

Jika logical_test2 terpenuhi, maka gunakan nilai true2

Jika logical_test2 tidak terpenuhi, maka gunakan nilai FALSE.

Contoh fungsi IF Majemuk adalah untuk menghitung nilai penyusutan :

Penulisan rumus Excel-nya seperti ini :

=IF(ISBLANK($E$10);” “;IF(B25<$B$25+$F$14;B25+1;” “))


Keterangan rumus:

Jika sel E10 bernilai kosong maka hasilnya kosong, jika nilai sel B25
lebih kecil dari hasil penjumlahan sel B25 ditambah sel F14 maka
tambahkan nilai sel B25 dengan 1, selain itu hasilnya kosong.

Lebih detail mengenai rumus excel untuk menghitung penyusutan


silahkan baca di :Sudahkah Anda Menggunakan 2 Rumus Excel ini
untuk Menghitung Nilai Penyusutan?

Rumus Excel #2. SUM

Rumus ini paling banyak diketahui dan digunakan oleh pengguna


Excel. Rumus SUM ini digunakan untuk menjumlahkan data dari
beberapa sel.

Penulisannya adalah sebagai berikut :

=SUM(number1;[number2]:..)

number1 adalah sel awal

number2 dan seterusnya

Contoh penggunaan rumus SUM adalah untuk menghitung nilai total


debet neraca saldo di bawah ini :
Penulisan rumus lengkapnya seperti ini :

=SUM(D13:D50)

Keterangan rumus :

Total nilai kolom D13 sampai D50.

Rumus Excel #3. SUMIF

Fungsi SUMIF digunakan untuk menjumlahkan data pada range


tertentu sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Penulisan rumusnya adalah sebagai berikut :

=SUMIF(range;criteria;[sum_range])

range : range kriteri

criteria : kriteria yang menjadi acuan

sum_range : range jumlah dari kriteria


Contoh penggunaan rumus SUMIF adalah untuk menghitung nilai
saldo akhir persediaan :

Penulisan rumus lengkapnya sebagai berikut :

=IF(C11=””;””;H11+SUMIF(D18:D70;C11;total_harga))
Keterangan rumus :

Jika sel C11 bernilai kosong maka hasilnya kosong. Jika tidak
jumlahkan saldo awal produk dengan total transaksi produk pada
kolom total harga.

Rumus Excel #4. COUNTA

Rumus COUNTA digunakan untuk menghitung jumlah kolom dan


baris yang tidak blank.

Penulisan rumus ini adalah :

=COUNTA(value1;[value2]; …)

value1 : nilai pada kolom/baris pertama


value2 : nilai pada kolom/baris kedua dan setereusnya

Contoh penggunaan rumus COUNTA dalam akuntansi adalah untuk


membuat buku hutang piutang.

Berikut ini aplikasinya :

Penulisan rumus lengkapnya adalah :

=IF(ROW()>COUNTA(ListCustomer);OFFSET(ListSupplier;ROW()-
1-COUNTA(ListCustomer);0;1;1);OFFSET(ListCustomer;ROW()-
1;0;1;1))

Keterangan rumus :

Rumus excel di atas akan mengambil data kode customer pada


range ListCustomer dan kode supplier pada range ListSupplier.

Rumus Excel #5. SLN, DB

Fungsi SLN

Rumus excel SLN digunakan untuk menghitung nilai penyusutan


aktiva tetap dengan menggunakan metode garis lurus (straight line
method).
Penulisan rumusnya adalah seperti berikut :

=SLN(cost;salvage;life)

cost : harga perolehan barang

salvage : taksiran nilai sisa (residu)

life : taksiran umur ekonomis

Fungsi DB

Rumus excel DB digunakan untuk menghitung nilai penyusutan aktiva


tetap dengan menggunakan metode saldo menurun (declining
balance method).

Penulisan rumusnya seperti ini :

=DB(cost;salvage;life;periode;[month])

cost : harga perolehan barang

salvage : taksiran nilai sisa (residu)

life : taksiran umur ekonomis

periode : periode penyusutan

month : bulan ke berapa dalam periode penyusutan

Contoh penggunaan kedua rumus excel ini adalah sebagai berikut :


Berikut penulisan rumus lengkapnya :

=IF(OR($D$20=0;B25=” “);” “;IF($D$20=”Garis


lurus”;SLN($C$16;$F$16;$F$14)/12*C25;IF($D$20=”Saldo
menurun”;DB($C$16;$F$16;$F$14;COUNT($B$25:B25);C25))))

Keterangan rumus :

Jika sel D20 bernilai nol atau sel B25 bernilai kosong, maka hasilnya
kosong.

Jika sel D20 bernilai garis lurus maka hitung penyusutan aset
dengan metode garis lurus, hasilnya dibagi 12 bulan kemudian
dikali dengan jumlah bulan di sel C25.

Jika sel D20 bernilai saldo menurun, maka hitung penyusutan


aset dengan metode saldo menurun.

Rumus Excel #6. VLOOKUP

Fungsi VLOOKUP digunakan untuk mengambil data dari tabel lain.


Seringkali kita membutuhkan data dari tabel lain sebagai referensi
atau acuan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan.

Penulisan rumus VLOOKUP adalah :


=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_number;
[range_lookup])

lookup_value : nilai yang dijadikan acuan untuk membaca tabel


referensi. Nilai ini harus ada baik di tabel yang akan disi dan tabel
referensi.

table_array : range dari tabel referensi

col_index_number : nomor urut kolom tabel referensi yang


berisikan data yang akan diambil. Dimulai dari kolom paling kiri pada
tabel referensi dengan nomor index 1 (satu) dan seterusnya.

range_lookup : range jenis tipe data yang dicari. Jenis tipe data ini
ada 2 (dua) yaitu True dan False.

Berikut ini contoh penggunaan rumus VLOOKUP untuk mengambil


nilai saldo awal persediaan dari tabel lain.

Ini penulisan rumus lengkapnya:


=IF(C11=””;””;VLOOKUP(C11;produk;6;0))

Keterangan rumus :
Jika sel C11 bernilai kosong maka hasilnya kosong. Jika tidak maka
isi dengan data saldo awal produk.

Rumus Excel #7. OFFSET

Rumus OFFSET digunakan untuk mengambil data pada suatu range


berdasarkan pada sel awal dengan menentukan jarak kolom dan
baris pada posisi yang akan diambil.

Penulisan rumusnya seperti ini :

=OFFSET(reference;rows;cols;[height];[width])

reference : sel yang dijadikan sebagai acuan awal

rows : pergeseran baris dari acuan reference

cols : pergeseran kolom dari acuan reference

height : rentang baris data yang akan diambil

width : rentang kolom data yang akan diambil

Contoh penggunaan rumus OFFSET adalah untuk menyusun tabel


hutang piutang.
Berikut penulisan rumus lengkapnya :

=IF(ROW()>COUNTA(ListCustomer);OFFSET(ListSupplier;ROW()-
1-COUNTA(ListCustomer);0;1;1);OFFSET(ListCustomer;ROW()-
1;0;1;1))

Keterangan rumus :

Seperti pada penggunaan fungsi COUNTA, yaitu Rumus excel di atas


akan mengambil data kode customer pada range ListCustomer dan
kode supplier pada range ListSupplier.

Rumus Excel #8. INDEX

Rumus Excel INDEX digunakan untuk menentukan nilai berdasarkan


letak baris dan kolom dari rentang data yang ada.

Penulisan rumus ini adalah :

1. Format Array :

=INDEX(array, row_num, [column_num])

Array : range pada tabel nilai yang akan dicari.

row_num : nomor baris

column_num : nomor kolom

2. Format Reference :
=INDEX(reference, row_num, [column_num], [area_num])

Reference : nilai dari suatu range.

Berikut ini contoh penggunaan rumus excel INDEX untuk menyusun


Neraca.

Ini bentuk penulisan rumus lengkapnya:

=INDEX(kode_akun;MATCH(G13;nama_akun;0))

Keterangan rumus :

Rumus di atas akan membandingkan nama akan pada sel D13


dengan data pada kolom nama akun lalu mengambil data kode akun
dari tabel data akun.

Rumus Excel #9. ISBLANK

Rumus Excel ISBLANK digunakan untuk mengetahui atau memeriksa


data kosong dalam suatu sel.

Penulisan rumusnya adalah sebagai berikut :


=ISBLANK(value)

Value : nilai atau sel yang diperiksa

Contoh penggunaannya adalah untuk memeriksa nilai kode akun


dalam tabel Jurnal.

Penulisan rumus lengkapnya adalah :

=IF(ISBLANK(H9);” “;VLOOKUP(H9;akun;2;0))

Keterangan rumus :

Jika sel H9 kosong maka hasilnya adalah kosong, jika maka ambil
data nama akun dari tabel data akun sesuai dengan kode akun yang
dipilih di sel H9.

Rumus Excel #10. LEFT, RIGHT

Rumus LEFT, RIGHT digunakan untuk mengambil beberapa karakter


dari suatu teks.

Rumus LEFT digunakan untuk mengambil beberapa karakter dari


arah kiri, sedangkan rumus RIGHT untuk mengambil sejumlah
karakter dari arah kanan.
Berikut ini contoh penggunaan rumus LEFT dan RIGHT untuk
menyusun tabel harga produk dan harga pokok.

Penulisan lengkap rumusnya adalah :

=IF(ISBLANK(C10);” “;COUNTA(C$10:C10))&” -“&LEFT(D10;3)&


RIGHT(D10;3)

Keterangan rumus :

Jika sel C10 bernilai kosong maka hasilnya kosong.

Jika tidak maka buat kode produk dengan menggabungkan jumlah


sel yang berisi nilai pada kolom C ditambah karakter “-“ kemudian 3
karakter sebelah kiri sel D10 dan 3 karakter sebelah kanan sel D10.

Anda mungkin juga menyukai