DEFINISI
Endokarditis infektif (EI) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
mikroorganisme pada permukaan endokardium jantung. Infeksi paling banyak
mengenai katup jantung (baik katup asli maupun prostetik), namun dapat juga
mengenai daerah septum dan mural endokardium. Lesi khas berupa vegetasi yang
terdiri dari kumpulan platelet, fibrin, sel- sel inflamasi, dan bakteri. EI berhubungan
dengan komplikasi dan mortalitas yang signifikan. Manifestasi klinis EI bervariasi
dan organisme penyebab mencakup spektrum mikrobiologi yang luas, sehingga
diagnosis dan tatalaksana EI tidak mudah.1 Aliran darah abnormal yang terkait dengan
penyakit katup jantung, penyakit jantung bawaan, atau penggantian katup prostetik
menyebabkan endokarditis trombotik non-bakteri (NBTE) dianggap sebagai prekursor
penting untuk IE. Ketika bakteremia transien terjadi pada pasien dengan NBTE
setelah prosedur perawatan gigi atau prosedur lainnya, bakteri menempel pada lokasi
NBTE dan tumbuh untuk menghasilkan tumbuh-tumbuhan. Meskipun IE sering
terjadi pada pasien dengan beberapa penyakit jantung yang mendasari, IE dapat
terjadi pada pasien tanpa riwayat penyakit jantung. Peristiwa predisposisi tidak jelas
dalam banyak kasus. Penting untuk mengingat kemungkinan IE saat memeriksa
pasien dengan demam atau emboli yang tidak diketahui asalnya.2
Endokarditis infektif biasanya diklasifikasikan menjadi akut (gejala
terjadi dalam beberapa hari sampai 6 minggu) yang mengakibatkan destruksi
katup jantung dan infeksi metastatik dengan penyebab khas yaitu Staphylococcus
aureus, subakut (gejala muncul antara 6 minggu sampai 3 bulan) penyebab biasanya
adalah streptococcus viridans dan enterococci dan kronis
3
(gejala muncul lebih dari 3 bulan).
2. PATOFISIOLOGI
Tahap awal perkembangan EI adalah adanya jejas endotel. Mekanisme penyebab
jejas endotel yang tersering adalah turbulensi aliran darah akibat abnormalitas
intrakardiak kongenital atau didapat. Daerah jejas tersering yaitu permukaan atrium
katup atrioventrikular dan permukaan ventrikel katup semilunar. Penggunaan kateter
intravaskular atau alat tertentu dapat menyebabkan abrasi langsung pada endotel.
Pada penyalahgunaan obat intravena, injeksi yang terkontaminasi debris dapat
merusak permukaan katup trikuspid. Jejas endotel memicu terbentuknya trombus
steril akibat deposisi platelet dan fibrin. Trombus steril juga dapat terbentuk tanpa
trauma langsung, yaitu pada keadaan stress fisiologis seperti keadaaan
hipersensitivitas, perubahan hormonal, dan tinggal di dataran tinggi. Kondisi klinis
tertentu seperti keganasan, penyakit rematik, dan uremia juga dapat memicu
terbentuknya trombus steril. Setelah terbentuk trombus steril, bakteremia sementara
dapat menyebabkan adhesi bakteri pada trombus dan membentuk vegetasi. Vegetasi
yang terinfeksi dapat menyebabkan bakteremia persisten, kerusakan jaringan, dan
fragmentasi yang memicu emboli.1 Trombus steril ini merupakan tempat yang optimal
untuk mikroorganisme penyebab infeksi membentuk nidus infeksi. Mikroorganisme
yang sering membentuk nidus infeksi adalah flora normal rongga mulut gram positif
seperti grup Streptococcus. Mikroorganisme gram positif memiliki afinitas yang
tinggi terhadap endotel vaskuler.4
Gambar 1. Mekanisme terjadinya Endokarditis Infektif5
Keterangan: a. Mekanisme terjadinya endokarditis trombotik non-
bakterialatau endokarditis infektif kolonisasi katup sebagai akibat cedera mekanik: 1). Bakteri men
gikat koagulum dan berkolonisasi selama transient bacterimia, monosit melepaskan TNF
dan sitokin; 2). Trombosit yang tertarik makin banyak dan menjadi aktif dan vegetasi tumbuh,
3). Sel endotel terinfeksi dan dapat dilisiskan oleh produk bakteri atau dapat bertahan didalam sel.
b. Mekanisme terjadinya endokarditis infektif kolonisasi katup sebagaikonsekuensi dari lesi endotel
inflamasi: 1). Sel endotel yang teraktivasimengekspresikan integrin
yang mendorong pengendapan lokal fibronektin; bakteri seperti Streptococcus aureus melekat pada
protein ini; 2). Bakterimasuk ke dalam dan sel-sel endotel melepaskan TNF
dan sitokin, menyebabkan pembekuan darah dan mendorong perluasan inflamasi dan pembentukan
vegetasi;
3). Sel endotel yang terinfeksi dapat dilisiskan denganproduk bakteri atau bakteri dapat bertahan di
dalam sel.
Daftar pustaka :
1. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.
Panduan praktikklinis (PPK) dan clinical pathway
(CP) penyakit jantung dan pembuluh darah. Edisi pertama. Jakarta; 2016
2. Nakatani S, Ohara T, Ashihara K, Izumi C, Iwanaga S, Eishi K, et al. JCS 2017
guideline on prevention and treatment of infektive endocarditis. Circ J. 2019: 83;
1767-1809
3. Alwi I. Endokarditis.
In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyahadi B, Syam AF,
editors. Ilmu Penyakit Dalam. 4th edition. Jakarta: Interna Publishing; 2014. p.
1210-1223
4. Schauer SG, Ptaff JA, Cuenca PJ. Emergency department management of acute
infective endocarditis. Emerg Med Pract. 2014;16(11):1-17.
5. Werdan K, Dietz S, Loffler B, Niemann S, Bushnaq H, Silber RE, et al.
Mechanisms of infective endocarditis: pathogen-host interaction and risk states.
Nat Rev Cardiol. 2014;11(1):35-50.