Oleh:
ANNESHA
NIM.1908437996
Pembimbing:
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
1
LAPORAN KASUS
(STEMI) ANTEROSEPTAL
Annesha1, Juwanto2
1
Penulis : Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau,
Alamat: Jl. Sultan Agung No. 11 Pekanbaru, E-mail: anneshanenes19@gmail.com
2
Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas
Riau/RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
ABSTRAK
sindroma koroner akut (SKA) yang didefinisikan sebagai gejala iskemik miokard
Indonesia, prevalensi STEMI meningkat 25-40% dari kejadian infark miokard. Pada
Seorang laki-laki berusia 46 tahun datang dengan keluhan nyeri dada sejak 1
jam sebelum masuk rumah sakit. Pada pemeriksaan EKG didapatkan ST elevasi
pada lead VI-V4 dan pada pemeriksaan kadar troponin I didapatkan hasil positif.
Pasien diberikan terapi sesuai dengan tatalaksana SKA yaitu oksigen 3 liter per
2
LAPORAN KASUS
Coronary heart disease (CAD) atau sakit dan angka kematian yang tinggi.2
yang salah satu manifestasinya adalah 2015 memperkirakan 17,5 juta orang
sindrom koroner akut (SKA). SKA yang mewakili 31% dari semua
Infark miokard akut dengan elevasi ST 7,4 juta disebabkan oleh sindrom
terjadi jika aliran koroner menurun jantung koroner pada tahun 2013.
angina pektoris tidak stabis (UAP).2 ireversibel dari otot jantung sebagai
Sindrom Koroner Akut (SKA) akibat dari iskemia yang lama.4 Infark
3
LAPORAN KASUS
(ST Elevasi Miokard Infark) jika pada aorta, oklusi arteri koroner akibat
Etiologi dari sindrom koroner terbagi atas faktor risiko yang dapat
akut adalah 90% akibat adanya diubah dan faktor risiko yang tidak
koroner yang aterosklerosis. Diyakini Faktor risiko yang tidak dapat diubah
4
LAPORAN KASUS
5. Diet tinggi lemak jenuh, dan beberapa sel otot polos ini
pada permukaan sel endotel dan sel mononuklear dari aliran darah ke
produksi sitokin. Monosit dan Sel-T dalam sub endotel pembuluh darah
akan bermigrasi ke dalam lapisan yang diikuti dengan migrasi sel otot
5
LAPORAN KASUS
inti nekrotik dari aterosklerotik. Inti apoptosis dan nekrosis sel. Sel
foam cell yang telah mati akibat enzim protease yang menyebabkan
intrasel akan terus meningkat. Pada oleh sisa-sisa sel dan kolesterol
akhirnya foam cell tidak mampu lagi sangatlah tidak stabil dan
6
LAPORAN KASUS
biasanya terdiri dari lapisan fibrosa terbentuklah trombus. Ruptur plak dan
oleh makrofag dalam foam cell. Hal ini Diagnosis dapat ditegakkan
dalam plak fibrosa sehingga plak akan dan pemeriksaan penunjang yang
mudah ruptur. Lapisan fibrous yang harus dilakukan secara cepat, tepat dan
tipis tersebut juga sebagai akibat dari terarah. WHO memberikan panduan
berikut:
mengeluarkan metalloproteinase dan
a) Gejala khas infark (nyeri dan rasa
enzim proteolitik lainnya. Enzim ini
tidak nyaman yang tipikal pada dada)
menyebabkan degradasi matriks dan
Karakteristik nyeri dada pada
perdarahan dari pembuluh darah yang
pasien infark miokard adalah:5,7
ada dalam plak tersebut atau dari
- Nyeri tipikal atau atipikal seperti
lumen arteri yang mengakibatkan
terasa tertekan selama beberapa
terbentuknya trombus dan oklusi
menit atau >20 menit.
arteri. Rupturnya plak fibrosa
7
LAPORAN KASUS
2 sandapan ekstremitas.
jantung
8
LAPORAN KASUS
9
LAPORAN KASUS
pasien dengan nyeri dada yang memiliki fasilitas IKP. Bila tidak ada,
ruang gawat darurat. Jika nyeri ada, pastikan waktu tempuh dari
dada tidak hilang dengan satu tempat kejadian (baik rumah sakit atau
10
LAPORAN KASUS
11
LAPORAN KASUS
12
LAPORAN KASUS
heparin i.v selama 24-48 jam sedang duduk di kedai kopi. Pingsan
seperti ditekan benda berat nyeri pada dada, nyeri seperti ditekan,
menjalar ke leher. Nyeri dibelakang menjalar hingga ke ulu hati, bahu dan
namun tidak disertai muntah, kejang selama lebih kurang setengah jam.
disangkal, nyeri muncul secara tiba- Kemudian pasien diberikan obat yang
tiba, terus menerus berkurang dengan di minum dibawah lidah dan keluhan
13
LAPORAN KASUS
14
LAPORAN KASUS
15
LAPORAN KASUS
Ureum : 34 mg/dl
Pemeriksaan penunjang Kreatinin : 1,20 mg/dl
Laboratorium (12/3/21)
Asam urat : 7,8 mg/dL
Darah rutin
Hb : 16,0 g/dl Kolesterol Total : 188 mg/dL
Ht : 47,6% Kolesterol HDL : 40 mg/dL
Trombosit : 368.000/ul
Kolesterol LDL : 112,0 mg/dL
Leukosit : 11.99/ul
Eritrosit : 47,6 x 106/uL Trigliserida : 192 mg/dL
Basofil : 0,9 %
Eosinofil : 6,6 %
Elektrolit
Neutrofil : 30,2 %
Limfosit : 53,0 % Na+ : 143 mmol/L
Monosit : 9,3 % K+ : 3.7 mmol/L
Enzim jantung
Cl- : 110 mmol/L
Troponin I : 40,000 ng/L (positif)
Kimia darah
AST : 43 U/L
GDS : 88 mg/dl
Elektrokardiogram (12-03-2021)
16
LAPORAN KASUS
Gelombang P : 0,08 s
KESAN : Sinus rhytm, Acute
Interval PR : 0,16 s STEMI anteroseptal, Old
Kompleks QRS : 0,12 s myocardial infarct (OMI)
17
LAPORAN KASUS
18
LAPORAN KASUS
19
LAPORAN KASUS
Medulla; 2013;1(4):8-13.
Myocardial Infarction.
Diunduh dari
http://emedicine.medscape.com
/article/155919-overview.
20
LAPORAN KASUS
Inflammation in ent/110/5/588.full.pdf+html.
21
LAPORAN KASUS
22