Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

PADA BAYI DAN BALITA

Disusun oleh :

KELOMPOK 1

1. Citha Paramita.H
2. Dian Hardianti
3. Diana
4. Diyah tri puspita
5. Dytha Rahmayati
6. Kelina
7. M.Rizky
8. Nura Sylvania
9. Rian sagita

STIKES AHMAD DAHLAN CIREBON

Jl. Walet No.21 Cirebon


KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkankarunia-Nya,
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Shalawatdan salam semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan

syafa’atnya diakhirat kelak.

Terimakasih kepada ibu Frida Kasumawati, SKM., M.Kes. selaku dosenmata kuliah
Kesehatan Maternal dan Neonatal yang telah menyerahkankepercayaan kepada saya untuk
menyelesaikan maklah ini dengan tepat waktu.Saya berharap semoga dengan makalah ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman pembaca. Bahkan saya berharap lebih
jauh lagi agaragar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam penyusunan makalah ini baik segi penulisan maupun kata-kata yangdigunakan
saya merasa bahwa masih banyak kekurangannya karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu saya mengharapkan segala kritikdan
saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................

A. Latar Belakang..........................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan ......................................................................................
D. Manfaat.....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Terjadinya Stunting .................................................................


B. Karakteristik Balita ...................................................................
C. Penyebab Kematian Balita ........................................................
D. Faktor factor Stunting ..............................................................
E. Penyebab Kematian .................................................................
F. Pencegahan Kematian ..............................................................
G. Kebijakan Tindak Penanggulan Stunting ................................
H. Masalah Kesehatan ...................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..............................................................................
B. Saran ........................................................................................

 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................


BAB I

PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang
saat ini terjadi di Negara Indonesia. Derajat kesehatan anakmencerminkan derajat kesehatan
bangsa, sebab anak sebagai generasi
penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangun
an bangsa. Masalah kesehatan anak diprioritaskan dalam perencanaandan penataan
pwmbangunan bangsa.

Angka Kematian Balita (0-4 tahun) adalah jumlah kematian anak umur 0-4tahun per 1.000
kelahiran hidup. AKBA menggambarkan tingkat permasalahankesehatan anak dan factor-faktor
lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anakBalita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan
kecelakaan. Hasil SurveiDemografi dan Kesehatan Indonesia 2002-2003 (SDKI 2002-2003)
menunjukkan bahwa SKBA mencapai angka 23 per 1.000 kelahiran hidup.

Masalah kurang gizi pada balita juga dapat berdampak terhadap pertumbuhan fisik,
pembentukan saraf dan simpul-simpul saraf terganggusehingga mengakibatkan retardasi mental
dan tidak dapat diperbaiki lagi.(Suhardjo, 2003).

Beberaapa penelitian menjelaskan, dampak jangka pendek gizi kurangterhadap perkembangan


anak adalah menjadi apatis, mengalami gangguan bicaradan gangguan perkembangan yang lain.
Sedangkan dampak jangka panjang
adalah penurunan skor tes IQ, penurunan perkembangan kognitif, penurunan integrasisensori,
gangguan pemusatan perhatuan, gangguan penurunan rasa percaya diri dantentu saja merosotnya
prestasi akademik di sekolah. Peran bidan melakukan pemantauan tumbuh kembang balita
untukmeningkatkan kualitas tumbuh kembang anak melalui deteksi dini dan stimulasitumbuh
kembang balita. (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR
900/MENKESVII/2002 pasal 16 ayat 2).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu yang dimaksud dengan Balita?
2. Apa saja karakteristik balita?
3. Apa saja kebutuhan gizi masa balita?
4. Apa saja masalah kesehatan pada balita?
5. Apa saja penyebab kematian balita?
6. Apa saja pencegahan kematian balita?
C. Tujuan
1. Memenuhi tugas kesehatan maternal dan neonatal.
2. Meminimalisir terjadinya kematian pada balita.
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui apa itu pengertian balita.
2. Dapat mengetahui apa saja karakteristik balita.
3. Dapat mengetahui kebutuhan gizi masa balita.
4. Dapat mengetahui masalah kesehatan pada balita.
5. Dapat mengetahui apa saja penyebab kematian balita.
6. Dapat mengetahui pencegahan kematian balita
BAB II

PEMBAHASAN

A. Terjadinya Stanting

Kerangka Teori Penyebab Masalah Gizi Kerangka teori tentang determinan


penyebab masalah kurang gizi adalah mengacu pada teori Unicef, 1998. Penyebab
langsung terjadinya gangguan pertumbuhan pada anak balita adalah karena tidak
adekuatnya asupan zat gizi dan adanya penyakit infeksi yang berulang, seperti diare,
ISPA, dan lain-lain, sedangkan penyebab tidak langsung adalah kurangnya akses
terhadap makanan, kurangnya pola asuh dan kurang memadainya ketersediaan sarana air
bersih dan pelayanan kesehatan. Sebenarnya yang mendasari penyebab langsung dan
tidak langsung tersebut adalah karena fakrtor ekonomi dengan indikator kemiskinan.
Masih tingginya tingkat ke miskinan menyebabkan sulitnya mengatasi penyebab
langsung dan tidak langsung tersebut.
Selanjutnya, jika dikaitkan dengan intervensi yang dilakukan maka peranan dari
sektor kesehatan (intervensi spesifik) hanya memberikan kontribusi sebesar 30 % dan
justru peranan dari sektor non kesehatan (intervensi sensitif) memiliki kontribusi yang
lebih besar yaitu sebesar 70% dalam menanggulangi masalah kurang gizi (gizi kurang,
stunting, kurus). Namun demikian di sektor kesehatan sendiri perlu adanya upaya
peningkatan capaian indikator intervensi spesifik sampai 90% agar dapat memberikan
dampak sekitar 20% terhadap penurunan stunting. Bentuk interevensi spesifik dan
intervensi sensitif dalam upaya penanggulangan masalah gizi ditunjukkan pada gambar

Balita adalah individu atau sekelompok individu dari suatu penduduk yang berada
dalam rentan usia tertentu. Usia balita dapatdikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu
golongan usia bayi (0-2 tahun),golongan balita (2-3 tahun), golongan prasekolah (>3-5
tahun). Adapun menurut WHO, kelompok balita adalah 0-60 bulan. (Adriani dan
Bambang,2014).
Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh dan otak yang sangat pesat dalam
pencapaian keoptomalan fungsnya, pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi serta
menentukan perkembangan kemampuan,kreatifitas, kesadaran social, emosional dan
intelegansia. (Supartini, 2004).

Balita adalah anak dengan usia dibawah 5 tahun dengankarakteristik


pertumbuhan cepat pada usia 0-1 tahun, dimana umur 5 bulan berat badan naik
2 kali berat badan lahir dan berat badan
naik 3kali berat badan lahir pada umur 1 tahun dan menjadi 4 kali pada umur 2 tahun.Pert
umbuhan mulai lambat pada masa pra sekolah kenaikan berat badankurang lebih 2 kg per
tahun, kemudian pertumbuhan kosntan mulai berakhir. (Soetjiningsih, 2001).

B. Karakteristik Balita

Menurut Septiari (2012) karakteristik balita dibagi menjadi dua, sebgai berikut :

1. Anak usia 1-3 tahunMerupakan konsumen pasif artinya anak menerima makanan
yangdisediakan orangtua. Laju pertumbuhan usia balita lebih besar dari usia pra
sekolah , sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif besar.
2. Anak usia pra sekolah (3-5 tahun)Merupakan konsumen aktif. Anak sudah mulai
memilih makananyang disukainya. Pada usia ini berat badan anak
cenderungmengalami penurunan, disebabkan karena anak beraktifitas lebih
banyak dan mulai memilih maupun menolak makanan yang disediakan rang
tuanya.

C. Kebutuhan Gizi Masa Balita

Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk anak dibagimenjadi : anak
usia 6-11 bulan dengan rata-rata berat badan 9,0 kg dantinggi badan 72 cm; anak usia 1-3
tahun dengan rata-rata berat badan 13,0kg dan tinggi badan 92 cm; dan anak usia 4-
6tahun dengan rata-rata berat badan 19,0 kg dan tinggi badan 113 cm.
1. Energi

Kebutuhan energi anak secara perorangan didasarkan padakebutuhan energi untuk


metabolisme basal, kecepatan pertumbuhan,dan aktivitas. Energi untuk metabolisme basa
bervariasi
sesuai jumlah dan komposisi jaringan tubuh yang aktif secara metabolik bervariasi sesuai
umur dan gender.

Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan makanansumber lemak, seperti


lemak dan minyak, kacang-kacangan dan biji bijian . setelah itu bahan makanan sumber
karbohidrat, seperti padi padian, umbi umbian, gula murni. Semua makanan yangdibuat
dari dan dengan bahan makanan tersebut merupakan sumberenergi.

Berdasarkan hasil Angka Kecukupan Gizi (2019), angkakecukupan energi untuk


anak usia 6-11 bulan adalah sebesar 800kkal/orang/hari, anak berusia 1-3 tahun adalah
sebesar1350kkal/orang/hari, sedangkan untuk anak berusia 4-6 tahunadalah sebesar
1400kkal/orang/hari.

2. Karbohidrat
Karbohidrat-zat tepung / pati-gula adalah makanan yang dapatmemenuhi
kebutuhan energi, energi yang terbentuk dapat digunakanuntuk melakukan gerakan-
gerakan tubuh baik yang disadari maupunyang tidak disadari misal, gerakan jantung,
pernapasan, usus, dan organ-organ lain dalam tubuh. Pangan sumber karbohidrat
misalnya serealia,biji-bijian, gula, buah-buahan, umumnya menyumbang paling sedikit
50%atau separuh kebutuhan energi keseluruhan.
Anjuran konsumsi karbohidrat menurut Angka KecukupanGizi (2019) sehari bagi
anak usia 6-11 bulan sebesar 105gram, anakusia 1-3 tahun sebesar 215 gram, dan untuk
usia anak 4-6 tahunsebesar 220 gram.
3. Protein
Kebutuhan protein anak termasuk untuk pemelihanaan jaringan. Perubahan
komposisi
tubuh,dan pembentukan jaringan baru. Selama pertumbuhan, kadar protein tubuh mening
kat dari14,6% pada umur satu tahun menjadi 18-19% pada umur empattahun, yang sama
dengan kadar protein orang dewasa.
Kebutuhan protein untuk pertumbuhan diperkirakan berkisar antara 1-4 g/kg penambahan
jaringan tubuh.
Protein diperlukan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan
tubuh, serta membuat enzim pencernaan dari zatkekebalan yang bekerja untuk
melindungi tubuh balita.
Protein bermanfaat sebagai presekutor untuk meurotransmitter demi perkembangan otak
yang baik nantinya. Kebutuhan protein menurutAngka Kecukupan Gizi (2019), untuk
anak usia 6-11 bulan sebesar15 gram, anak usia 1-3 tahun sebesar 20 gram, dan anak usia
4-6 bulan sebesar 25 gram.Penilaian terhadap asupan protein anak harus didasarkan
pada :
 kecukupan untuk pertumbuhan.
 mutu protein yang dimakan.
 kombinasi makanan dengan kandungan asam aminoesensial yang saling melengkapi
bila dimakan bersama.
 kecukupan asupan vitamin, mineral, dan energi.
4. Lemak
Lemak merupakan sumber energi dengan konsentrasi yangcukup tinggi. Balita
membutuhkan lebih banyak lemakdibandingkan orang dewasa karena tubuh mereka
menggunakanenergi yang lebih secara proporsional selama masa pertumbuhandan
perkembangan mereka. Angka kecukupan lemak untuk anakusia 6-11 bulan sebesar 35
gram, usia 1-3 tahun sebesar 45 gram,dan anak usia 4-6 tahun sebesar 50 gram.
5. Serat
Serat adalah bagian dari karbohidrat dan protein nabati yangtidak dipecah dalam
usus kecil dan penting untuk mencegahsembelit, serta gangguan usus lainnya. Serat dapat
membuat perutanak menjadi cept penuh dan terasa kenyang, menyisakan ruanguntuk
makanan lainnya sehingga sebaiknya tidak diberikan secara berlebihan. Kecukupan serat
untuk anak usia 6-11 bulan sebesar 11gram/hari, anak usia 1-3 tahun adalah 19 gram/hari,
sedangkan anak4-6 tahun adalah 20 g/hari.
6. Vitamin dan Mineral
Vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat
kecil untuk beberapa  proses penting yangdilakukan di dalam tubuh. Fungsi vitamin
adalah untuk membantu11 proses metabolisme, yang berarti kebutuhannya ditentukan
olehasupan energi, karbohidrat, protein, dan lemak.Mineral adalah zat anorganik yang
dibutuhkan oleh tubuhuntuk berbagai fungsi. Mineral penting untuk proses
tumbuhkembang secara normal. Kekurangan konsumsi terlihat pada
laju pertumbuhan yang lambat, mineralisasi tulang yang tidak cukup,cadangan besi yang
kurang, dan anemia.
D. Factor factor Stanting
1. Faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi stunting yaitu status ekonomi orang tua
dan ketahanan pangan keluarga.
2. Status ekonomi orang tua dapat dilihat berdasarkan pendapatan orang tua. Pendapatan
keluarga merupakan pendapatan total keluarga yang diperoleh dari berbagai sumber,
yaitu hasil kepala keluarga, hasil istri, hasil pemberian, hasil pinjaman, dan hasil
usaha sampingan per bulan.
3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ngaisyah pada tahun 2015 menunjukkan
bahwa pada kelompok stunting lebih banyak pendapatannya adalah dibawah UMR
yakni sebanyak 67 responden (35,8%) , sedangkan yang memiliki pendapatan diatas
UMR hanya sedikit yakni sebanyak 45 orang (22%).
E. Penyebab Kematian Balita

Adapun penyebab kematian yang terjadi pada balita yaitu Pneumonia, penyakit
bawaan, dan diare adalah penyebab kematian utama pada anakusia dini masing-masing
mencakup 36 %, 13 % dan 10 % dari semua penyebab kematian balita serta komplikasi
neonatal, cedera, campak danmalaria di daerah endemis.

F. Pencegahan Kematian Balita

Di tingkat nasional, UNICEF mendukung pemerintah denganmemperkuat system


kesehatan guna mencapai Cakupan KesehatanUniversal. Dukungan ini termasuk
memfasilitasi penyusunan kebijakankesehatan berbasis bukti yang dapat diandalkan dan
komprehensif, perencanaan program dan penganggaran.Kualitas pelayanan kesehatan
sedang diperkuat dengan membangunkapasitas badan kesehatan setempat, mengadopsi
standard an indicatoruntuk menilai kualitas perawatan ibu dan bayi baru lahir di semua
tingkatandalam system kesehatan, dan menerapkan strategi peningkatan kualitasfasilitas
kesehatan untuk meningkatkan perawatan dan layanan pasien.

G. Kebijakan Penanggulangan Stunting di Indonesia


Saat ini masalah gizi di Indonesia, khususnya masalah stunting masih cukup
tinggi dan masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat, bahkan dalam satu dekade
ini tidak banyak menunjukkan penurunan bahkan dapat dikatakan stagnan dan hal
tersebut dapat dilihat dari prevalensi stunting pada Balita pada tahun 2007 sebesar 36,2%
dan pada tahun 2013 sebesar 37,2%. Kondisi ini akan berdampak pada rendahnya
kualitas sumber daya manusia Indonesai yang selanjutnya akan berdampak pada daya
saing bangsa sehingga dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang
sehat, cerdas dan produktif diperlukan status gizi yang optimal, dengan cara melakukan
perbaikan gizi
H. Masalah Kesehatan Pada Balita

Usia paling kritis adalah sampai dengan usia anak 5 tahun, dikatakankritis karena
usia tersebut merupakan suatu masa atau tahapan umur yangmenentukan kualitas
manusia pada usia selanjutnya.

1. Kekurangan gizi ( Gizi buruk )


2. ISPA (Infeksi saluran pernafasan akut).
3. Demam.
4. Kejang Demam.
5. Batuk.
6. Flu.
7. Diare.
8. Ruam popok.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Angka kematian balita ( 0-4 tahun ) adalah jumlah kematan anak umur 0-4 tahun
per 1.000 kelahiran hidup. AKBA menggambarkan tingkat kesehatan anak dan factor-
faktor lain yang berpengaruh terhadap permasalahan kesehatan anak dan factor-faktor
lain yang berpengeraruh terhadap kesehatan anak balita seperti, gizi, sanitasi, penyaakit
menular dan kecelakaan. Hasil survey demografi dan kesehatan Indonesia 2002-2003
( SDKI-2002-2003) menunjukan bahwa SKBA mencapai angka 23 per 1.000 kelahiran
hidup.

B. SARAN
Seribu hari pertama kehidupan ana ( 1000 HPK ) adalah sejak hari pertama
kehamilan sampai anak umur dua tahun yang dapat menetukan masa depan manusia yang
disebut juga dengan golden period karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan
berlangsung dengan cepat dan apabila tidak dimanfaatkan akan terjadi kerusakan yang
bersifat permanen.
Untuk meningkatkan kualitas hidup, setiap orang membutuhkan zat gizi
(karbohidrat, rotein, lemak, vitamin, dan mineral ) dan jumlah yang cukup (seimbang).
Makananpada anak harus serasi,selaras dan seimbang.
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unisayogya.ac.id/3462/1/NASKAH%20PUBLIKASI-Vita%20Dewi
%20Rahmawati-070105129.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/980/5/5.%20Chapter2.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2739/4/Chapter%202.pdf
https://kumparan.com/kumparanmom/6-masalah-kesehatan-yang-umum-dialami-bayi-
dan-balita-1sUwOgJeCGv/full
https://www.unicef.org/indonesia/id/kesehatan#:~:text=Pneumonia%2C%20penyakit
%20bawaan%2C%20dan%20diare,dan%20malaria%20di%20daerah%20endemis
https://www.unicef.org/indonesia/id/kesehatan#:~:text=Pneumonia%2C%20penyakit
%20bawaan%2C%20dan%20diare,dan%20malaria%20di%20daerah%20endemis

Anda mungkin juga menyukai