Anda di halaman 1dari 10

Nama : Nurul Ihksani

NIM : 200205052

Mata Kuliah : Praktikum Mikrobiologi Dasar

Tugas Pertemuan 2

1. Mahasiswa diminta untuk menyebutkan alat-alat yang ada beserta fungsinya


masing-masing !
Jawab :
 Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)
Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop
cahaya. Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan
benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm.

 Autoklaf (Autoclave)
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan
yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 1 atm dan dengan
suhu 121oC (250o F). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda
adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi
yang dilakukan biasanya 15 menit untuk suhu 121oC.

 Inkubator (Incubator) dan Oven


Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada
suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur
waktu. Kisaran suhu untuk inkubator misalnya adalah 10-70o C. Oven adalah alat
yang digunakan untuk mensterilkan alatalat yang digunakan terutama alat yang
terbuat dari kaca dan tahan panas.

 Hot plate stirrer dan Stirre bar


Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat
dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses
homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan
magnetic stirrer seri SBS100 dari SBS® misalnya mampu menghomogenkan
sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat
dipanaskan sampai 425o C

 Colony Counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh
setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat
tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan
pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat
ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.

 Mikropipet (Micropippete) dan Tip


Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup
kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,
misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable
volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur
volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya
mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mikropipet memerlukan tip.

 Cawan Petri (Petri Dish)


Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.
Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai
penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan
yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml,
sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.

 Pipet Ukur (Measuring Pippete)


Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume
yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur,
diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah
cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume
yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan mengikuti skala yang
tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan)
dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.

 Pipet tetes (Pasteur Pippete)


Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan
tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl /
NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll.

 Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube)


Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi
dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair.
Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium
foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2
bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar
miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang
kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu
sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan
mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alasan efisiensi,
media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung.

 Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)


Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu
Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan
komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll.
Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya
yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.

 Gelas ukur (Graduated Cylinder)


Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer,
gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat
mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan
meniskus cekung larutan.

 Batang L (L Rod)
Batang L bermanfaat untuk menyebarkan cairan di permukaan agar
supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata. Alat ini
juga disebut spreader

 Mortar dan Stamfer


Mortar dan penumbuk (Stamfer) digunakan untuk menumbuk atau
menghancurkan materi cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum diproses
lebih lanjut.

 Beaker Glass
Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam
mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media, menampung
akuades dll.

 Lampu Bunsen (Bunsen Burner)


Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril
adalah pembakar bunsen. Api yang menyala dapat membuat aliran udara karena
oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam
pola aliran udara tersebut. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api
yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru
(paling panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau
metanol.

 Glass Beads
Glass Beads adalah manik-manik gelas kecil yang digunakan untuk
meratakan suspensi biakan dengan menyebarkan beberapa butir di atas
permukaan agar dan digoyang merata. Glass beads digunakan pada teknik spread
plate yang fungsinya sama dengan batang L atau Spreader.

 Tabung Durham
Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya
lebih kecil dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat
metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung
reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).

 Jarum Inokulum / Jarum Ose


Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk
ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat
nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung
jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating
loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer
needle. Inoculating loop cocok untuk melakukanstreak di permukaan agar,
sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan
pada agar tegak (stab inoculating). Jarum inokulum ini akan sangat bermanfaat
saat membelah agar untuk preprasi Heinrich’s Slide Culture.

 Pinset
Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk mengambil benda
dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik.

 pH Indikator Universal
Berguna untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan. Hal ini sangat
penting dalam pembuatan media karena pH pada media berpengaruh terhadap
petumbuhan mikroba. Kertas pH indikator dicelupkan sampai tidak ada perubahan
warna kemudian strip warna dicocokkan dengan skala warna acuan.

 Pipet Filler / Rubber Bulb


Filler adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada
pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten
bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki
katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari
gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari
ujung

2. Mahasiswa diminta menyebutkan bagian-bagian dari mikroskop dan fungsinya


beserta cara menggunakan mikroskop ?
Jawab :

 Lensa Okuler Mikroskop


Merupakan lensa yang terletak pada bagian atas mikroskop, biasanya lensa okuler
merupakan lensa yang paling dekat dengan mata observer(pengamat). Lensa okuler
berfungsi untuk membentuk banyangan nyata dari lensa objektif. Jumlah lensa okuler
pada mikroskop monokuler berjumlah satu, sehingga hanya bisa dilihat menggunakan
sebelah mata. Dan jumlah lensa okuler pada mikroskop binokuler berjumlah dua,
sehingga pengamatan dengan dua mata menjadi lebih nyaman.

 Lensa Objektif Mikroskop


Merupakan lensa yang terletak dekat dengan objek(sample) yang akan diamati. Lensa
objektif ini membentuk bayangan nyata dari suatu objek, letak lensa objektif biasanya
terpasang pada revolver dengan jumlah tiga atau empat buah, tergantung jenis mikroskop.

 Diafragma Mikroskop
Merupakan salah satu komponen di mikroskop yang terletak pada bagian bawah meja
preparat, fungsi dari diafragma ini ialah menentukan jumlah cahaya yang masuk atau
difokuskan ke sample.

 Meja Preparat Mikroskop


Merupakan bidang kecil pada mikroskop yang digunakan untuk meletakan sample
yang akan diamati. Biasaya pada meja preparat terdapat capit tau klip yang digunakan
untuk memegang sample agar tidak mudah bergeser.

 Kaki Penyangga Mikroskop


Merupakan fitur tambahan pada mikroskop, fitur ini biasanya tidak selalu tersedia
pada mikroskop-mikroskop jadul. Fungsi dari kaki penyangga ini ialah untuk penyangga
mikroskop jika diletakan pada bidang yang tidak datar. Cara menggunakan fitur ini ialah
dengan memutarnya hingga mikroskop mendapatkan posisi yang datar dan stabil.

 Lengan Mikroskop
Merupakan salah satu bagian penting dari sebuah mikroskop, fungsi lengan
mikroskop ini ialah sebagai rangka atau frame mikroskop itu sendiri. Lengan mikroskop
juga memudahkan penggunakan untuk memindahkan mikroskop dari satu tempat ke
tempat lain, tanpa harus memegang lensa-lensa secara langsung.

 Skala Preparat Mikroskop


Merupakan fitur tambahan pada meja preparat, fungsi ini sebetulnya tidak selalu
tersedia pada setiap mikroskop dan bersifat optional. Pada kenyataannya skala preparat
ini digunakan untuk memudahkan penempatan sample sebelum diamati.

Tuas Pengatur Pada Mikroskop

 Revolver Mikroskop
Merupakan tuas penyangga untuk lensa objektif, secara umum tugas revolver digunakan
untuk mempermudah setting nilai pengamatan dari sebuah mikroskop. Pada point
sebelumnya telah dijelaskan jika mikroskop umum memiliki perbesaran 4x, 10x, 40x dan
100x.

 Makrometer dan Mikrometer Mikroskop


Merupakan tuas putar yang tersedia pada mikroskop, tuas ini biasanya memiliki fitur
vertical maupun horizontal. Fungsi dari makrometer dan micrometer ini adalah untuk
memfokuskan lensa pada objek yang diamati baik itu secara vertikal maupun secara
horizontal. Makrometer bersifat besar, dan mikrometer bersifat kecil.
 Tuas Pengatur Kecerahan
Merupakan sebuah potensiometer yang dihubungkan ke bola lampu pada mikroskop,
fungsi dari tuas ini ialah untuk mengatur kecerahan cahaya yang dihasilkan untuk
mengamati objek. Tuas ini berhubungan dengan diafragma untuk memfokuskan cahaya
pada objek yang diamati.

Cara Menggunakan Mikroskop


1. Letakan mikroskop pada meja yang datar dan stabil, pastikan meja kokoh dan tidak
mudah goyah.
2. Jika mikroskop menggunakan sumber listrik untuk media pengamatan objek, pastikan
kabel mikroskop menjangkau sumber listrik dan hubungkan.
3. Sediakan objek yang akan diamati dengan mikroskop dan letakan dekat dengan
mikroskop.
4. Kendurkan terlebih dahulu makrometer supaya penempatan objek pada meja preparat
bisa dilakukan dengan mudah.
5. Preparasi sample atau objek yang akan diamati dengan mikroskop lalu letakan pada meja
preparat dan jepit.
6. Putar revolver untuk memilih perbesaran yang dibutuhkan (4x, 10x, 40x atau 100x) untuk
mengamati objek.
7. Nyalakan lampu untuk mengamati objek pada meja preparat, jika anda menggunakan
mikroskop dengan pencahayaan alami(cahaya matahari) anda perlu melakukan setting
cermin untuk memfokuskan cahaya pada objek.
8. Mulai amati objek yang telah ditempatkan pada meja preparat, jika anda menggunakan
mikroskop tipe monokuler, anda hanya bisa mengamati dengan salah satu mata. Jika anda
menggunakan mikroskop tipe binokuler anda bisa mengamati dengan kedua mata. Dan
jika anda menggunakan tipe mikroskop trinokuler dengan kamera yang sudah terpasang
dengan baik, anda bisa melihat dalam monitor yang tersedia.
9. Beberapa jenis mikroskop memiliki beberapa makrometer dan mikrometer pada satu unit
mikroskop, hal ini memudahkan anda dalam mengamati objek.
10. Putar makrometer atau mikrometer pada pada preparat(geser kanan-kiri) untuk
menempatkanya pada posisi yang sesuai.
11. Putar makrometer atau micrometer pada lengan mikroskop(geser atas-bawah) untuk
memfokuskan objek yang sedang diamati.
12. Mikroskop yang baik memiliki fitur lampu yang bisa di atur tingkat kecerahannya(terang-
redup).
13. Aturlah revolver lensa untuk memilih perbesaran yang diinginkan, pastikan ketika
mengatur revolver lensa perbesaran, jarak antara meja preparat dengan lensa objektif
cukup jauh, sehigga tidak terjadi gesekan antara keduanya.
14. Seiring dengan seringnya menggunakan mikroskop, tentu kita akan lebih mahir
memainkan instrument-instrument pada mikroskop, namun tetaplah berhati-hati dalam
menggunakannnya.

3. Mahasiswa diminta menyebutkan bagian-bagian dari Autoklaf dan fungsinya


beserta cara menggunakan Autoklaf ?
Jawab :

Bagian – bagian autoclave :

1. Tombol pengatur waktu (timer)

Autoclave tertentu dilengkapi dengan timer yang berfungsi untuk mengatur waktu lama
atau sebentarnya proses sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang
dibutuhkan. Berbeda dengan autoclave sederhana yang masih menggunakan bantuan
pemanasan air dengan kompor bukan listrik. Autoclave sederhana tersebut tidak
dilengkapi dengan timer.

2. Katup uap

Meskipun termasuk bagian kecil dari keseluruhan bagian autoclave, namun katup uap
merupakan salah satu komponen yang penting dan berfungsi sebagai tempat keluarnya
uap air.

3. Pengukur tekanan

Jika ingin mengetahui nilai tekanan uap yang berada dalam autoclave, Anda dapat
melihat pada bagian ini. Pengukur tekanan berfungsi untuk mengetahui besar tekanan uap
yang ada dalam autoclave saat proses sterilisasi tengah berlangsung.

4. Katup pengamanan

Katup pengaman berfungsi sebagai penahan atau pengunci penutup autoclave.


5. Tombol on/off

Jika Anda menggunakan autoclave yang menggunakan sumber energi listrik, maka
keberadaan tombol ini sangat berandil besar. Karena tombol ini berfungsi untuk
menghidupkan atau mematikan mesin autoclave.

6. Termometer
Biasanya, pada proses sterilisasi membutuhkan suhu yang berbeda bergantung pada
bahan atau alat yang Anda sterilkan. Termometer merupakan komponen yang berfungsi
untuk mengetahui dan mengamati suhu yang dibutuhkan. Apakah sudah sesuai dengan
suhu yang Anda butuhkan atau belum.

7. Lempeng sumber panas

Lempeng sumber panas adalah komponen yang akan membantu perubahan energi listrik
menjadi energi kalor. Lempeng sumber panas atau heater ini terbuat dari kumparan/lilitan
kawat tembaga yang jika dialiri arus listrik akan menghasilkan energi panas.

8. Skrup pengamanan

Skrup pengaman sangat dibutuhkan untuk menjaga besaran dan tekanan uap yang ada
dalam autoclave. Pastikan skrup pengaman ini terpasang dengan baik dan rapat.

9. Angsa
Pada autoclave yang menggunakan energi listrik, Anda akan menemukan angsa
yang berfungsi sebagai batas penambahan air. Sedangkan pada autoclave yang
menggunakan energi panas dari kompor atau pemanas konvensional lainnya, Anda akan
menemukan almunium container yang berfungsi untuk meletakan berbagai bahan atau
alat yang hendak Anda sterilisasikan.
Cara penggunaan Autoclave :

1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang
dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air
hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus
dikendorkan.
3. Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang
keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan
terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan)
dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2
atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun
hingga   sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk
ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan
hati-hati.

4. Mahasiswa diminta menjelaskan cara menggunakan mikropipet


Jawab :
Cara Penggunaan :
1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan
lancarnya mikropipet.
2. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke
dalam lagi.
4. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka
cairan akan masuk ke tip.
6. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal
mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
8. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan
terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi
mendorong tip keluar.

Anda mungkin juga menyukai