1714290065
MANAJEMEN S1
TUGAS PERTEMUAN KE 5
SOAL
JAWABAN
1. Mekanisme Perdagangan Primer(Perdana)
Sebelum dapat melakukan transaksi, terlebih dahulu investor harus menjadi nasabah
di perusahaan efek atau broker saham. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat sekitar
120 perusahaan Efek yang menjadi anggota BEI.Pertama kali investor melakukan
pembukaan rekening dengan mengisi dokumen pembukaan rekening. Di dalam
dokumen pembukaan rekening tersebut memuat identitas nasabah lengkap
(termasuk tujuan investasi dan keadaan keuangan) serta keterangan tentang
investasi yang akan dilakukan.
Nasabah atau investor dapat melakukan order jual atau beli setelah investor
disetujui untuk menjadi nasabah di perusahaan efek yang bersangkutan. Umumnya
setiap perusahaan efek mewajibkan kepada nasabahnya untuk mendepositkan
sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak melakukan
jual beli saham.
Perdagangan dilakukan melalui proses tawar menawar secara berkesinambungan
(Continuous Auction Market) dalam satuan perdagangan efek. Tawar menawar
dilakukan dengan memperhatikan prioritas harga dan waktu (Price and Time
Priority). Dalam perdagangan saham, jumlah saham yang dijual-belikan dilakukan
dalam satuan perdagangan yang disebut dengan lot, dimana satu lot berarti 500
saham.
4. Self Regulatory Organization adalah institusi atau lembaga yang diberi kewenangan
oleh undang-undang untuk mengatur para anggotanya.
Pasar Modal Indonesia memiliki 3 (tiga) organisasi regulator mandiri yang harus
mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada Otoritas Jasa Keungan (OJK).
Berikut 3 (tiga) Organisasi Regulator Mandiri di Pasar Modal Indonesia.
BEI
BEI adalah pihak penyedia berbagai infrastruktur pasar modal mulai dari sistem
pencatatan, sistem dan aturan perdagangan, dan memiliki kewenangan dalam
pengawasannya.
Pencatatan dan perdagangan dimaksud adalah semua efek di pasar modal mulai dari
saham, obligasi korporasi, obligasi negara, Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Efek
Beragun Aset (EBA), dan lainnya.
Pemegang saham BEI adalah perusahaan sekuritas yang termasuk sebagai Anggota
Bursa (AB). Saat ini jumlah AB yang tercatat di BEI sebanyak 111 perusahaan.
KSEI
Secara definisi, KSEI merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di
pasar modal Indonesia. Lembaga ini berdiri pada 23 Desember 1997 dan memperoleh
izin operasional pada 11 November 1998.
KSEI memiliki tugas untuk membantu dan mendukung BEI menciptakan pasar modal
yang teratur, wajar, dan efisien. Terutama dari sisi transaksi.
KSEI memberikan layanan jasa penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek.
Penyimpanan Efek dalam bentuk elektronik, penyelesaian transaksi Efek, administrasi
Rekening Efek, distribusi hasil Corporate Action, dan jasa-jasa terkait lainnya.
Pemegang Saham KSEI terdiri atas berbagai pihak:
- Bank Kustodian (sebanyak 8 bank) : 35 persen
- Perusahaan Sekuritas (26 perusahaan) : 31,5 persen
- Biro Administrasi Efek (3 perusahaan) : 3 persen
- SRO (BEI dan KPEI) : 30,5 persen
KPEI
Dari keterangan resminya, peran utama KPEI sebagai SRO adalah sebagai Central
Counterparty (CCP). Yaitu bertindak sebagai penjual untuk setiap pembeli dan
sebagai pembeli untuk setiap penjual, dalam setiap penyelesaian transaksi atas
instrumen investasi yang diperdagangkan di BEI.
Hadirnya KPEI juga mendorong efisiensi dan kepastian dalam penyelesaian transaksi
bursa.
Proses kliring yang dilakukan KPEI bertujuan untuk menentukan bahwa setiap
Anggota Kliring (AK) mengetahui hak dan kewajiban yang harus diselesaikan pada
tanggal penyelesaian. Sedangkan fungsi penjaminan dalam penyelesaian transaksi
bursa adalah pemberian kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban bagi AK yang
timbul dari transaksi bursa.
Pemegang saham KPEI adalah BEI
5. Keadaan pasar bisa berubah dikarenakan perubahaan dalam sikap investor, aktivitas
perekonomian, dan tindakan atau kebijakan pemerintah untuk memacu atau
menurunkan tingkat kegiatan ekonomi.
Terdapat beberapa hal yang bisa memicu bullish atau kenaikan harga saham. Yang
pertama yakni pertumbuhan ekonomi negara yang baik, inflasi yang rendah serta
stabil, suku bunga yang stabil, nilai tukar mata uang yang stabil dan valuasi
perusahaan yang rendah. Sementara itu, untuk fenomena bearish atau harga saham
yang cenderung menurun ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor
itu merupakan kebalikan dari faktor-faktor pemicu bullish. Faktornya antara lain,
pertumbuhan ekonomi yang lambat, inflasi yang tinggi serta bergejolak, suku bunga
gak stabil, nilai tukar mata uang berfluktuasi dan valuasi perusahaan-perusahaan
terlalu mahal.
6. Semua transaksi dilakukan dilantai bursa atas dasar proses lelang (auction process),
tujuannya adalah memenuhi semua pesanan pembelian pada harga terendah dan
memenuhi semua pesanan penjualan pada harga tertinggi, sehingga baik pembeli
maupun penjual mendapat hasil sebaik mungkin
7. Perbandingan antara berinvenstasi langsung saham pada pasar modal dengan
melakukan investasi pada reksanada
Perbedaan pertama antara saham dan reksa dana adalah bahwa saham membuat
Anda menjadi pemilik perusahaan sedangkan reksa dana adalah instrumen
investasi untuk individu.
Setiap perusahaan reksa dana menunjuk manajer investasi yang mengambil
semua keputusan investasi atas nama investor. Manajer investasi Corfina Capital
Asset Management mengambil semua keputusan penting seperti tempat
berinvestasi, kapan berinvestasi, dan berapa banyak yang diinvestasikan. Jadi
reksa dana menjadi instrumen investasi yang ideal bagi para investor yang baru
berinvestasi. Investasi langsung dalam saham membutuhkan riset yang baik dan
pengetahuan yang kuat tentang fluktuasi pasar saham.
Seseorang dapat berinvestasi dan mendapatkan keuntungan dengan berinvestasi
dalam saham hanya jika dia bisa menginvestasikan banyak waktu dan
dedikasinya. Investasi dalam reksa dana terjadi secara pasif sehingga investor
utama tidak perlu terlalu khawatir tentang keputusan investasi dan memantau
perkembangan investasi setiap jam.
Ketika Anda mulai investasi di pasar saham, Anda akan memerlukan akun saham
yang dibuat di perusahaan sekuritas, jika tidak memilikinya maka pembelian atau
penjualan saham tidak bisa diproses. Sama seperti jika Anda berinvestasi dalam
reksa dana, Anda juga memerlukan akun seperti itu.
Saat berinvestasi dalam reksa dana, Anda dapat berinvestasi dengan cara
sistematis yang disebut dengan pengalokasian uang secara ototmatis setiap
periodenya. Rencana sistematis semacam itu membantu Anda didisiplinkan di
bidang keuangan. Investasi yang Anda lakukan setiap bulan ditangani oleh fund
manager. Di sisi lain, saat berinvestasi dalam saham Anda memerlukan perhatian
pribadi dan mendorong keputusan perdagangan untuk melanjutkan investasi
setiap bulan.
Saat berinvestasi dalam reksa dana, Anda perlu membayar biaya pengelolaan
dana, biaya pelunasan awal, beban front-end saat pembelian awal, beban back-
end saat dijual. Tetapi jika berinvestasi melalui reksadana online, maka biaya itu
semua akan dibebaskan. Jika Anda berinvestasi langsung di pasar saham, apa
yang Anda butuhkan untuk membayar adalah fee jual dan fee beli.
Setiap investor tahu bahwa portofolio yang terdiversifikasi adalah strategi terbaik
untuk mendapatkan laba maksimum dengan risiko minimum. Seseorang dapat
dengan mudah memiliki portofolio yang terdiversifikasi jika investasi dilakukan
dengan reksa dana. Tetapi ketika berinvestasi secara langsung, menciptakan
portofolio yang sangat beragam seperti itu adalah tugas yang sangat
membingungkan.
Faktor risiko selalu ada dalam semua jenis investasi, apakah itu reksa dana atau
saham. Tetapi pengembalian negatif dalam reksa dana dapat ditopang oleh
diversifikasi. Investasi dalam reksa dana dilakukan dengan instrumen yang
berbeda seperti saham, obligasi, sekuritas dll. Portofolio campuran dibuat
oleh fund manager yang memastikan keuntungan maksimum dan kerugian
minimum.Investasi langsung dalam saham berisiko karena membuat saham Anda
tidak stabil. Jika Anda berinvestasi hanya dalam satu saham, Anda bisa
mendapatkan untung tinggi atau mungkin harus menghadapi kerugian modal.
Risikonya selalu sangat tinggi dalam saham.
8. Penjamin Emisi Efek (''underwriter'') merupakan salah satu kegiatan pokok dari
perusahaan efek (securities company), yang mengadakan kontrak dengan Emiten
(issuer) untuk melakukan penawaran umum melalui pasar modal bagi kepentingan
Emiten. Peran serta tanggung jawab Penjamin Emisi Efek sangatlah penting dalam
melakukan ''due diligent'' di samping upaya untuk mensukseskan penjualan efek
kepada masyarakat investor baik di dalam maupun di luar negeri, sehingga dana hasil
emisi efek yang terhimpun dapat dimanfaatkan Emiten bagi pengembanan usahanya.
Maraknya sistem IPO membuat banyak perusahaan besar mau menjual saham mereka
pada pihak luar. Hal ini tak lepas dari manfaat dan tujuan IPO yang berupa :
Tujuan utama dari perusahaan yang melakukan IPO atau Go Public yaitu untuk
mendapatkan dan segar dari pihak lain. Dan ini bisa didapat dari obligasi atau sistem
meminjam uang dari bank dengan ketentuan terikat. Ketentuan ini dapat berupa
menutup bunga dengan sistem angsuran yang telah dilakukan kesepakatan
sebelumnya.
Dengan adanya suntikan dana segar ini, keuangan perusahaan diharapkan dapat
kembali berjalan dengan normal. Dana ini juga dapat dimanfaatkan untuk menutup
hutang perusahaan dan laporan keuangan yang sempat terbengkalai. Yang kedua, IPO
memiliki tujuan untuk menumbuhkan potensi perusahaan lebih cepat.
Diurutan ketiga, IPO memiliki tujuan untuk menambah nilai dari sebuah perusahaan
yang sedang berjalan. Hal ini tergantung pada harga saham yang berkemungkinan
naik dalam tiap tahunnya. Jika kinerja perusahaan tergolong baik di mata investor,
maka potensi kenaikan saham mungkin saja akan terjadi dalam setiap tahunnya.
Jika saham perusahaan tersebut dapat dijual di pasar saham, tentunya karyawan
dengan senang hati akan memperoleh insentif dalam bentuk saham. Dengan begitu,
rasa memiliki terhadap perusahaan juga semakin tumbuh. Karyawan yang sudah
memiliki rasa kepemilikan terhadap suatu perusahaan cenderung akan lebih
profesional dan meningkatkan kinerjanya.
Tak hanya itu, adanya kepemilikan saham karyawan pada perusahaan juga menjadi
salah satu strategi jitu untuk mempertahankan karyawan kunci. Anda tidak perlu lagi
mengeluarkan biaya yang besar untuk mempertahankan karyawan tersebut. Dengan
kepemilikan saham, karyawan juga dapat menjual insentif sahamnya ke Bursa Efek
Indonesia.
Jadi inti dari tujuan melakukan IPO adalah untuk kelangsungan dari perusahaan
tersebut di masa depan. IPO membantu perusahaan mulai dari saat mengalami
kesulitan keuangan, masalah perbaikan citra hingga potensi kenaikan saham. Nah,
setelah mengetahui tujuannya sekarang kita lanjut ke keuntungan perusahaan
melakukan IPO atau Go Public.
10. Tingkat hasil (level of return) yang dicapai atau diharapkan dari suatu
investasi tergantung dari berbagai faktor, yaitu :