Anda di halaman 1dari 8

AFINI DYAH RINAHAYU

1714290065

MANAJEMEN S1

MATA KULIAH : PENGANTAR PASAR MODAL

NAMA DOSEN : ACHMAD RAMADHONI, SE, M.M

TUGAS PERTEMUAN KE 5

SOAL

1. Bagaimana tata cara atau mekanisme perdagangan dalam pasar primer ?


2. Bagaimana tata cara penyelesaian transaksi di pasar sekunder ?
3. Gambarkan struktur pasar modal indonesia !
4. Jelaskan yang dimaksud Lembaga Self Regulatory Organization (SRO) beserta tugas
dan tanggung jawabnya
5. Kondisi pasar efek bisa dibedakan antara keadaan dimana tingkat harga secara umum
meningkat (bull market) dan keadaan dimana tingkat harga secara umum menurun
(bearish market) . jelaskan bagaimana keadaan pasar tersebut dapat berubah.
6. Mengapa semua transaksi efek dilakukan dilantai bursa atas dasar proses lelang
(auction proces) ?
7. Berikan uraian penjelasan perbandingan antara berinvenstasi langsung saham pada
pasar modal dengan melakukan investasi pada reksanada (min 5 macam) !
8. Pihak penjamin efek / surat berharga pada saat emiten melakukan penawaran umum
disebut underwriter, apa peranan penjamin emisi efek (underwriter) dalam pasar
modal ?
9. Jelaskan beberapa alasan suatu perusahaan melakukan go public ! dan apa saja
konsekuensi nya perusahaan melakukan go public !
10. Tingkat hasil (level of return) yang dicapai atau diharapkan dari suatu investasi
tergantung dari beberapa hal, terutama yang bersifat internal dam kekuatan external
maupun inflasi. Jelaskan masing-masing tersebut !

JAWABAN
1. Mekanisme Perdagangan Primer(Perdana)
Sebelum dapat melakukan transaksi, terlebih dahulu investor harus menjadi nasabah
di perusahaan efek atau broker saham. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat sekitar
120 perusahaan Efek yang menjadi anggota BEI.Pertama kali investor melakukan
pembukaan rekening dengan mengisi dokumen pembukaan rekening. Di dalam
dokumen pembukaan rekening tersebut memuat identitas nasabah lengkap
(termasuk tujuan investasi dan keadaan keuangan) serta keterangan tentang
investasi yang akan dilakukan.
Nasabah atau investor dapat melakukan order jual atau beli setelah investor
disetujui untuk menjadi nasabah di perusahaan efek yang bersangkutan. Umumnya
setiap perusahaan efek mewajibkan kepada nasabahnya untuk mendepositkan
sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak melakukan
jual beli saham.
Perdagangan dilakukan melalui proses tawar menawar secara berkesinambungan
(Continuous Auction Market) dalam satuan perdagangan efek. Tawar menawar
dilakukan dengan memperhatikan prioritas harga dan waktu (Price and Time
Priority). Dalam perdagangan saham, jumlah saham yang dijual-belikan dilakukan
dalam satuan perdagangan yang disebut dengan lot, dimana satu lot berarti 500
saham.

2. Ingat, Bursa Efek adalah lembaga yang memfasilitasi kegiatan perdagangan,


sedangkan penyelesaian transaksi difasilitasi oleh 2 lembaga lain yaitu
Lembaga Kliring dan Penjaminan atau disingkat LKP dan lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atau disingkat LPP. Kedua lembaga tersebut
akan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi.
Sebagai gambaran, di BEJ setiap hari terjadi puluhan bahkan ratusan ribu
transaksi yang terjadi yang mana selanjutnya dilakukan proses penyelesaian
oleh LKP dan LPP.

Penyelesaian transaksi saham membutuhkan waktu selama 3 (tiga) hari


kerja. Istilah penyelesaian tersebut dikenal dengan singkatan T + 3. Apa
artinya? T artinya transaksi dan ditambah 3 hari untuk penyelesaian. Dengan
kata lain, seorang investor akan mendapatkan haknya pada hari ke-empat
setelah transaksi terjadi.

Transaksi yang dilakukan investor tidak bergantung pada waktu


penyelesaian. Misalnya, seorang investor pada pagi hari membeli saham ABC
pada harga Rp 300 per saham dan ketika sore hari harganya meningkat menjadi
Rp 400 dan investor tersebut menjual pada harga tersebut. Artinya, tidak perlu
menunggu transaksi pada pagi hari tersebut untuk diselesaikan. Investor dapat
melakukan transaksi jual dan beli secara berulang tanpa perlu menunggu masa
penyelesaian transaksi. Mengapa? Karena semua transaksi yang terjadi di BEJ
semua tercatat secara elektronik dan data tersebut dikirim pula secara
elektronik kepada LKP dan LPP untuk diselesaikan. Kedua lembaga tersebut akan
menghitung total transaksi jual dan beli yang dilakukan seorang investor dan akan
melakukan penjumlahan (netting) berupa jumlah dana yang didapat serta berapa
total saham saham yang berpindah sehubungan dengan transaksi tersebut.

Proses perdagangan saham saat ini menggunakan skema perdagangan tanpa


warkat atau lebih populer dengan sebutan Scripless Trading. Artinya
perdagangan saham tidak lagi mengenal saham secara fisik, melainkan
hanya berupa catatan elektronik. Dan penyelesaian transaksi dilakukan
dengan pemindahbukuan, yaitu debit atau kredit atas posisi saham suatu
rekening ke rekening lainnya.
3. Struktur Pasar Modal Indonesia

4. Self Regulatory Organization adalah institusi atau lembaga yang diberi kewenangan
oleh undang-undang untuk mengatur para anggotanya.

Pasar Modal Indonesia memiliki 3 (tiga) organisasi regulator mandiri yang harus
mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada Otoritas Jasa Keungan (OJK). 
Berikut 3 (tiga) Organisasi Regulator Mandiri di Pasar Modal Indonesia.

BEI
BEI adalah pihak penyedia berbagai infrastruktur pasar modal mulai dari sistem
pencatatan, sistem dan aturan perdagangan, dan memiliki kewenangan dalam
pengawasannya.
Pencatatan dan perdagangan dimaksud adalah semua efek di pasar modal mulai dari
saham, obligasi korporasi, obligasi negara, Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Efek
Beragun Aset (EBA), dan lainnya.
Pemegang saham BEI adalah perusahaan sekuritas yang termasuk sebagai Anggota
Bursa (AB). Saat ini jumlah AB yang tercatat di BEI sebanyak 111 perusahaan.
KSEI
Secara definisi, KSEI merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di
pasar modal Indonesia. Lembaga ini berdiri pada 23 Desember 1997 dan memperoleh
izin operasional pada 11 November 1998.
KSEI memiliki tugas untuk membantu dan mendukung BEI menciptakan pasar modal
yang teratur, wajar, dan efisien. Terutama dari sisi transaksi.
KSEI memberikan layanan jasa penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek.
Penyimpanan Efek dalam bentuk elektronik, penyelesaian transaksi Efek, administrasi
Rekening Efek, distribusi hasil Corporate Action, dan jasa-jasa terkait lainnya.
Pemegang Saham KSEI terdiri atas berbagai pihak:
- Bank Kustodian (sebanyak 8 bank) : 35 persen
- Perusahaan Sekuritas (26 perusahaan) : 31,5 persen
- Biro Administrasi Efek (3 perusahaan) : 3 persen
- SRO (BEI dan KPEI) : 30,5 persen
KPEI
Dari keterangan resminya, peran utama KPEI sebagai SRO adalah sebagai Central
Counterparty (CCP). Yaitu bertindak sebagai penjual untuk setiap pembeli dan
sebagai pembeli untuk setiap penjual, dalam setiap penyelesaian transaksi atas
instrumen investasi yang diperdagangkan di BEI.
Hadirnya KPEI juga mendorong efisiensi dan kepastian dalam penyelesaian transaksi
bursa.
Proses kliring yang dilakukan KPEI bertujuan untuk menentukan bahwa setiap
Anggota Kliring (AK) mengetahui hak dan kewajiban yang harus diselesaikan pada
tanggal penyelesaian. Sedangkan fungsi penjaminan dalam penyelesaian transaksi
bursa adalah pemberian kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban bagi AK yang
timbul dari transaksi bursa.
Pemegang saham KPEI adalah BEI

5. Keadaan pasar bisa berubah dikarenakan perubahaan dalam sikap investor, aktivitas
perekonomian, dan tindakan atau kebijakan pemerintah untuk memacu atau
menurunkan tingkat kegiatan ekonomi.
Terdapat beberapa hal yang bisa memicu bullish atau kenaikan harga saham. Yang
pertama yakni pertumbuhan ekonomi negara yang baik, inflasi yang rendah serta
stabil, suku bunga yang stabil, nilai tukar mata uang yang stabil dan valuasi
perusahaan yang rendah. Sementara itu, untuk fenomena bearish atau harga saham
yang cenderung menurun ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor
itu merupakan kebalikan dari faktor-faktor pemicu bullish. Faktornya antara lain,
pertumbuhan ekonomi yang lambat, inflasi yang tinggi serta bergejolak, suku bunga
gak stabil, nilai tukar mata uang berfluktuasi dan valuasi perusahaan-perusahaan
terlalu mahal. 

6. Semua transaksi dilakukan dilantai bursa atas dasar proses lelang (auction process),
tujuannya adalah memenuhi semua pesanan pembelian pada harga terendah dan
memenuhi semua pesanan penjualan pada harga tertinggi, sehingga baik pembeli
maupun penjual mendapat hasil sebaik mungkin
7. Perbandingan antara berinvenstasi langsung saham pada pasar modal dengan
melakukan investasi pada reksanada

 Perbedaan pertama antara saham dan reksa dana adalah bahwa saham membuat
Anda menjadi pemilik perusahaan sedangkan reksa dana adalah instrumen
investasi untuk individu.
 Setiap perusahaan reksa dana menunjuk manajer investasi yang mengambil
semua keputusan investasi atas nama investor. Manajer investasi Corfina Capital
Asset Management mengambil semua keputusan penting seperti tempat
berinvestasi, kapan berinvestasi, dan berapa banyak yang diinvestasikan. Jadi
reksa dana menjadi instrumen investasi yang ideal bagi para investor yang baru
berinvestasi. Investasi langsung dalam saham membutuhkan riset yang baik dan
pengetahuan yang kuat tentang fluktuasi pasar saham.
 Seseorang dapat berinvestasi dan mendapatkan keuntungan dengan berinvestasi
dalam saham hanya jika dia bisa menginvestasikan banyak waktu dan
dedikasinya. Investasi dalam reksa dana terjadi secara pasif sehingga investor
utama tidak perlu terlalu khawatir tentang keputusan investasi dan memantau
perkembangan investasi setiap jam.
 Ketika Anda mulai investasi di pasar saham, Anda akan memerlukan akun saham
yang dibuat di perusahaan sekuritas, jika tidak memilikinya maka pembelian atau
penjualan saham tidak bisa diproses. Sama seperti jika Anda berinvestasi dalam
reksa dana, Anda juga memerlukan akun seperti itu.
 Saat berinvestasi dalam reksa dana, Anda dapat berinvestasi dengan cara
sistematis yang disebut dengan pengalokasian uang secara ototmatis setiap
periodenya. Rencana sistematis semacam itu membantu Anda didisiplinkan di
bidang keuangan. Investasi yang Anda lakukan setiap bulan ditangani oleh fund
manager. Di sisi  lain, saat berinvestasi dalam saham Anda memerlukan perhatian
pribadi dan mendorong keputusan perdagangan untuk melanjutkan investasi
setiap bulan.
 Saat berinvestasi dalam reksa dana, Anda perlu membayar biaya pengelolaan
dana, biaya pelunasan awal, beban front-end saat pembelian awal, beban back-
end saat dijual. Tetapi jika berinvestasi melalui reksadana online, maka biaya itu
semua akan dibebaskan. Jika Anda berinvestasi langsung di pasar saham, apa
yang Anda butuhkan untuk membayar adalah fee jual dan fee beli.
 Setiap investor tahu bahwa portofolio yang terdiversifikasi adalah strategi terbaik
untuk mendapatkan laba maksimum dengan risiko minimum. Seseorang dapat
dengan mudah memiliki portofolio yang terdiversifikasi jika investasi dilakukan
dengan reksa dana. Tetapi ketika berinvestasi secara langsung, menciptakan
portofolio yang sangat beragam seperti itu adalah tugas yang sangat
membingungkan.
 Faktor risiko selalu ada dalam semua jenis investasi, apakah itu reksa dana atau
saham. Tetapi pengembalian negatif dalam reksa dana dapat ditopang oleh
diversifikasi. Investasi dalam reksa dana dilakukan dengan instrumen yang
berbeda seperti saham, obligasi, sekuritas dll. Portofolio campuran dibuat
oleh fund manager yang memastikan keuntungan maksimum dan kerugian
minimum.Investasi langsung dalam saham berisiko karena membuat saham Anda
tidak stabil. Jika Anda berinvestasi hanya dalam satu saham, Anda bisa
mendapatkan untung tinggi atau mungkin harus menghadapi kerugian modal.
Risikonya selalu sangat tinggi dalam saham.

8. Penjamin Emisi Efek (''underwriter'') merupakan salah satu kegiatan pokok dari
perusahaan efek (securities company), yang mengadakan kontrak dengan Emiten
(issuer) untuk melakukan penawaran umum melalui pasar modal bagi kepentingan
Emiten. Peran serta tanggung jawab Penjamin Emisi Efek sangatlah penting dalam
melakukan ''due diligent'' di samping upaya untuk mensukseskan penjualan efek
kepada masyarakat investor baik di dalam maupun di luar negeri, sehingga dana hasil
emisi efek yang terhimpun dapat dimanfaatkan Emiten bagi pengembanan usahanya.

9. Tujuan Perusahaan Melakukan IPO

Maraknya sistem IPO membuat banyak perusahaan besar mau menjual saham mereka
pada pihak luar. Hal ini tak lepas dari manfaat dan tujuan IPO yang berupa :

1. Mendapatkan Suntikan Dana

Tujuan utama dari perusahaan yang melakukan IPO atau Go Public yaitu untuk
mendapatkan dan segar dari pihak lain. Dan ini bisa didapat dari obligasi atau sistem
meminjam uang dari bank dengan ketentuan terikat. Ketentuan ini dapat berupa
menutup bunga dengan sistem angsuran yang telah dilakukan kesepakatan
sebelumnya.

Dengan adanya suntikan dana segar ini, keuangan perusahaan diharapkan dapat
kembali berjalan dengan normal. Dana ini juga dapat dimanfaatkan untuk menutup
hutang perusahaan dan laporan keuangan yang sempat terbengkalai. Yang kedua, IPO
memiliki tujuan untuk menumbuhkan potensi perusahaan lebih cepat.

2. Perusahaan berpotensi untuk semakin berkembang

Perusahaan yang mendapat dana murah sangat berpotensi untuk mengambangkan


perusahaan mereka dengan cepat. IPO merupakan canangan yang terkait dengan
media massa, maka bukan tidak mungkin perusahaan Anda semakin banyak dikenal
orang. Jika sepak terjang perusahaan dibangun dengan baik, maka citra perusahaan
akan kian meningkat.

3. Nilai perusahaan meningkat

Diurutan ketiga, IPO memiliki tujuan untuk menambah nilai dari sebuah perusahaan
yang sedang berjalan. Hal ini tergantung pada harga saham yang berkemungkinan
naik dalam tiap tahunnya. Jika kinerja perusahaan tergolong baik di mata investor,
maka potensi kenaikan saham mungkin saja akan terjadi dalam setiap tahunnya.

4. Insentif pajak meningkat  


Pemerintah sendiri sudah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 56 pada tahun 2015
guna mendorong perusahaan untuk go public. Peraturan tersebut merupakan
perubahan dari Peraturan Pemerintah No. 77 yang dikeluarkan pada 2013. Dalam
peraturan yang baru, wajib pajak bagi perseroan terbuka memperoleh penurunan tarif
PPh sebesar 5%.

5. Loyalitas Karyawan meningkat

Jika saham perusahaan tersebut dapat dijual di pasar saham, tentunya karyawan
dengan senang hati akan memperoleh insentif dalam bentuk saham. Dengan begitu,
rasa memiliki terhadap perusahaan juga semakin tumbuh. Karyawan yang sudah
memiliki rasa kepemilikan terhadap suatu perusahaan cenderung akan lebih
profesional dan meningkatkan kinerjanya.

Tak hanya itu, adanya kepemilikan saham karyawan pada perusahaan juga menjadi
salah satu strategi jitu untuk mempertahankan karyawan kunci. Anda tidak perlu lagi
mengeluarkan biaya yang besar untuk mempertahankan karyawan tersebut. Dengan
kepemilikan saham, karyawan juga dapat menjual insentif sahamnya ke Bursa Efek
Indonesia.

Jadi inti dari tujuan melakukan IPO adalah untuk kelangsungan dari perusahaan
tersebut di masa depan. IPO membantu perusahaan mulai dari saat mengalami
kesulitan keuangan, masalah perbaikan citra hingga potensi kenaikan saham. Nah,
setelah mengetahui tujuannya sekarang kita lanjut ke keuntungan perusahaan
melakukan IPO atau Go Public.

Konsekuensi Perusahaan yang Akan Melakukan IPO


Persyaratan untuk pengajuan perusahaan go public ini telah diatur dalam Direksi BEI
Nomor Kep-00001/BEI/01-2014. Jadi Anda dapat melihat dan memahami secara rinci
tentang persyaratan apa saja sebelum perusahaan Anda menjalankan sistem IPO.
Lanjut ke pembahasan utama yaitu konsekuensi yang akan ditanggung oleh
perusahaan yang melakukan IPO.
 Perusahaan harus siap dengan keterbukaan informasi
 Setiap perusahaan yang telah go public harus merubah semua tatanan perihal
peraturan perusahaan menjadi lebih formal
 Wajib untuk menaati peraturan yang dibuat oleh pihak pasar modal
 Harus siap untuk membangun perusahaan ke arah yang lebih positif
 Berkewajiban untuk membayar angsuran yang telah dibebankan

10. Tingkat hasil (level of return) yang dicapai atau diharapkan dari suatu
investasi tergantung dari berbagai faktor, yaitu :

 Sifat – sifat internal : seperti jenis wahana investasi, cara pembelanjaannya,


klien dari emiten, dan manajemen mempengaruhi tingkat hasil.
 Kekuatan Eksternal , seperti perang, resesi, peraturan baru, kebijaksanaan
politik yang diluar kekuasaan emiten wahana investasi juga berpengaruh
terhadap tingkat hasil.
 Inflasi : pengaruh positif terhadap jenis wahana invesatasi seperti real estate,
dan pengaruh negatif jenis wahana lain, seperti obligasi dan saham.

Anda mungkin juga menyukai