Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KESTABILAN TEROWONGAN MENGGUNAKAN

METODE ROCK TUNNELING QUALITY INDEX (Q SYSTEM)


DITAMBANG BATU ANDESIT CV JAMER KAMPUNG YOKA

ABET PIGAI1, ANGEL AYU VICTORIA WAROMI2, ATLAS ASY SYURA3,


GEORGE HENCI BINAWI KAFIAR4, HENCI WORABAY5, ISAK WENDA6, JOY
SAMUEL FIERA WINDESI7, MARVIC BOY ANTARIBABA8, MOHAMAD FAISAL
HANDOKA9, NANDO KOBAK10, PELINUS MURIB11, RUDOLF WARDENAR12,
TRIO DZULFIKAR13, YEHOVA AXELL KRISS ANDREA14, ZADRAK MAGAI15,
RICO ADRIANTO HARIANJA16
Mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan, Universitas Cenderawasih Jayapura.
email : k1terowongantambanguncen@gmail.com

Abstrak

Terowongan pada kegiatan penambangan adalah lubang bukaan mendatar atau sedikit
miring yang dibuat di bawah tanah (underground), yang dibuat untuk mengambil bahan
galian dibawah tanah. Tambang bawah tanah merupakan kegiatan yang kompleks terutama
terkait dengan kekuatan batuan yang dibongkar untuk pembuatan terowongan. Sangat
diperlukan adanya analisis geoteknik yang baik untuk dapat memeberikan perlakuan yang
tepat terhadap batuan yang dibongkar. Penelitian dilakukan pada CV. JAMER KAMPUNG
YOKA yang berlokasi di kampung Yoka, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua. Penelitian
ini ditujukan untuk mencari faktor keamanan (FK) dari lereng yang nantinya akan menjadi
terowongan menggunakan kriteria keruntuhan Mohr-coulomb, menganalisis kualitas massa
batuan dengan menggunakan metode Rock Tunnelling Quality Index(Q-System). Untuk
metode pengumpulan data pada penelitian ini kami langsung mengambil data di lapangan dan
pengujian di laboratorium Universitas Cendrawasih. Metode penyelesaian masalah yang
digunakan yaitu klasifikasi massa batuan Rock Tunnelling Quality Index(Q-System) yang
terdiri dari rock quality designation (RQD), jumlah pasang kekar, tingkat kekasaran kekar,
alterasi kekar, stress reduction factor (SRF). Hasil Q-System pada lereng penelitian
berdasrkan parameter di atas yaitu sebesar 0,1. Nilai faktor keamanan pada lereng penelitian
yaitu sebesar

Kata Kunci : Terowongan, Q-System, Stress Reduction Factor (SFR), Rock Quality
Designation (RQD), Kekar

Abstract
Tunnels in mining activities are horizontal or slightly inclined openings made
underground (underground), which are made to extract excavated materials underground.
Underground mining is a complex activity, mainly related to the strength of the rock that is
dismantled for tunneling. It is very necessary to have a good geotechnical analysis to be able
to give proper treatment of the rock that is dismantled. The research was conducted at CV.
JAMER KAMPUNG YOKA which is located in Yoka village, Heram District, Jayapura
City, Papua. This study aims to find the safety factor (FK) of the slopes that will later become
tunnels using the Mohr-Coulomb failure criteria, analyze the quality of rock mass using the
Rock Tunnelling Quality Index (Q-System) method. For the data collection method in this
study, we directly took the data in the field and tested it in the Cendrawasih University
laboratory. The problem solving method used is rock mass classification Rock Tunnelling
Quality Index (Q-System) which consists of rock quality designation (RQD), number of joint
pairs, joint roughness level, joint alteration, stress reduction factor (SRF).

Keywords: Tunnel, Q-System, Stress Reduction Factor (SFR), Rock Quality Designation
(RQD), joint
PENDAHULUAN DATA
Potensi terjadi ketidakstabilan Jenis data yang digunakan pada
disekitar lubang bukaan tambang bawah penelitian yaitu data primer dan data
tanah membutuhkan penanganan khusus, sekunder meliputi berikut :
terutama masalah faktor keamanan dan DATA PRIMER
perencanaan penyangga untuk menjamin a) Sampel Batuan
keselamatan pekerja. b) Dimensi Terowongan
Dalam mengidentifikasi nilai c) Sifat Fisik Batuan
kualitas massa batuan dan rekomendasi d) Kuat Tekan Uniaksial
jenis penyangga yang digunakan pada e) PengukuranRock Quality Designation
suatu lubang bukaan tambang dapat (RQD)
dilakukan dengan beberapa metode salah f) Jumlah Kekar (Joint Set Number/Jn)
satunya dengan menggunakan metode g) Kekerasan Kekar (Joint Roughness
Rock Tunnelling Quality Index (Q-Sytem) Number/Jr)
(Barton,dkk,1974).Analisis ini menyatakan h) Derajat Alterasi (Joint Alterasi
bahwa kestabilan lubang bukaan pada Number/Ja)
tambang bawah tanah dipengaruhi oleh i) Aliran Air Tanah (Water reduction
beberapa faktor yaitu sifat fisik dan Number/Jw)
mekanik batuan penyusun terowongan, j) SRF (Stress Reduction Factor)
tekanan air tanah, kodisi struktur geologi
seperti adanya kekar sebagai bidang DATA SEKUNDER
lemah, dan tegangan yang bekerja pada a) Sejarah dan profil perusahaan
terowongan. Maka dari itu perlu dilakukan b) Peta topografi
pengamatan terhadap kondisi lubang c) Peta situasi
bukaan dan berbagai pengujian d) Peta geologi
laboratorium terhadap sampel batuan e) Peta layout terowongan.
sebagai penyusun lubang bukaan. Analisis f) Peta kesampaian daerah
ini dapat digunakan untuk menentukan SUMBER DATA
kelas massa batuan, jenis penyangga yang Sumber data didapatkan dengan
digunakan, dan untuk mengetahui nilai melakukan pengamatan langsung pada
tegangan yang bekerja pada terowongan front penambangan tunnel K1WOI-T,
tersebut. studi literatur dan dokumentasi dari CV.
Penelitian dilakukan tanggal 9 JAMER KAMPUNG YOKA.
Desember 2021 di CV. JAMER
KAMPUNG YOKA, Kota Jayapura. HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN
Jenis metode penelitian yang peneliti
lakukan adalah penelitian terapan (applied
research). Menurut Sugiyono (2009),
penelitian terapan adalah menerapkan,
menguji, mengevaluasi kemampuan suatu
teori yang diterapkan dalam memecahkan
masalah-masalah praktis dan dapat
diaplikasikan. Walaupun ada kalanya
penelitian terapan juga untuk
mengembangkan produk penelitian dan
pengembangan bertujuan untuk
menemukan, mengembangkan dan
memvalidasi suatu produk.

Anda mungkin juga menyukai