Anda di halaman 1dari 85

UJIAN MENJELANG AKHIR SEMESTER

KURIKULUM DAN DESAIN PEMBELAJARAN

OLEH:

Sri Hidayatul Reski

20031034

Dosen Pengampu

Drs. Ristiono, M.Pd.

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEG
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : X

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
1. Ruang Lingkup Biologi, Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja, serta karir berbasis Biologi
1.1. Mengagumi keteraturan dan Ruang lingkup Mengamati Tugas 2 minggu • Laboratorium
kompleksitas ciptaan Tuhan biologi: • Mengamati kehidupan masa kini yang • Laporan tertulis x 4JP biologi dan
tentang keanekaragaman hayati, • Permasalahan berkaitan dengan biologi seperti ilmu tentang sarananya
ekosistem dan lingkungan hidup. biologi pada kedokteran, gizi, lingkungan, makanan, permasalahan (peralatan
berbagai objek penyakit dll di mana semua berhubungan biologi dan yang akan
1.2. Menyadari dan mengagumi pola biologi, dan tingkat dengan biologi cabang-cabang dipakai
pikir ilmiah dalam kemampuan organisasi biologi, serta aspek selama satu
mengamati bioproses kehidupan Menanya kerja ilmiah dan tahun ajaran)
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
1.3. Peka dan peduli terhadap • Cabang-cabang ilmu • Apakah kaitan kegiatan-kegiatan tersebut keselamatan kerja • Buku
permasalahan lingkungan hidup, dalam biologi dan dengan biologi? panduan
menjaga dan menyayangi kaitannya dengan • Apakah Biologi, apa yang dipelajari, Observasi kerja lab
lingkungan sebagai manisfestasi pengembangan karir agaimana mempelajari biologi, apa metode • Sikap ilmiah saat dalam satu
pengamalan ajaran agama yang di masa depan ilmiah dan keselamatan kerja dan karir mengamati, tahun (LKS)
dianutnya • Manfaat mempelajari berbasis biologi? melaporkan secara • Artikel ilmiah
biologi bagi diri lisan dan saat atau laporan
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, sendiri dan Mengumpulkan data(Eksperimen/Eksplorasi) diskusi dengan ilmiah
jujur terhadap data dan fakta, lingkungan, serta • Melakukan pengamatan terhadap lembar tentang
disiplin, tanggung jawab, dan masa depan permasalahan biologi pada objek biologi dan pengamatan bagaimana
peduli dalam observasi dan peradapan bangsa tingkat organisasi kehidupan di alam dan ilmuwan
eksperimen, berani dan santun • Metode Ilmiah membuat laporannya. Portofolio bekerja
dalam mengajukan pertanyaan • Keselamatan Kerja • Melakukan studi literatur tentangcabang- • Kompetensi (dibahas
dan berargumentasi, peduli cabang biologi, obyek biologi, permasalahan membuat laporan tentang cara
lingkungan, gotong royong, biologi dan profesi yang berbasis biologi dari format, isi kerja
bekerjasama, cinta damai, (distimulir dengan contoh-contoh dan laporan, ilmuwan,
berpendapat secara ilmiah dan diperdalam dengan penugasan/PR) kesesuaian isi, dan sikap
kritis, responsif dan proaktif dalam aspek komunikatif perilaku, dan
• Diskusi tentang kerja seorang peneliti biologi
dalam setiap tindakan dan dalam dan berbahasa objek yang
dengan menggunakan metode ilmiah dalam
melakukan pengamatan dan diteliti)
mengamati bioproses dan melakukan
percobaan di dalam Tes • Contoh
percobaan dengan menentukan
kelas/laboratorium maupun di luar • Tertulis membuat laporan
permasalahan, membuat hipotesis,
kelas/laboratorium bagan/skema tertulis
merencanakan percobaan dengan
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri menentukan variabel percobaan, mengolah tentang ruang lin • Daftar
data pengamatan dan percobaan dan gkup biologi, aspek peralatan di
dan lingkungan dengan
menampilkannya dalam tabel/grafik/skema, kerja ilmiah dan lab biologi
menerapkan prinsip keselamatan
mengkomunikasikannya secara lisan dengan keselamatan kerja • Lembar tata
kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan di berbagai media dan secara tulisan dengan tertib
laboratorium dan di lingkungan format laporan ilmiah sederhana keselamatan
sekitar. • Diskusi aspek-aspek keselamatan kerja kerja
laboratorium biologi dan menyepakati laboratorium
komitmen bersama untuk melaksanakan biologi
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
3.1. Memahami tentang ruang lingkup secara tanggung jawab aspek keselamatan • Lembar
biologi (permasalahan pada kerja di lab. kesepakatan
berbagai obyek biologi dan tingkat • Mengamati contoh laporan hasil penelitian yang
organisasi kehidupan), metode biologi dalam jurnal ilmiah berbahasa ditandatanga
ilmiah dan prinsip keselamatan Indonesia atau Bahasa Inggris tentang ni bersama
kerja berdasarkan pengamatan komponen/format laporan dan mengamati oleh setiap
dalam kehidupan sehari-hari. komponennya dan mengaitkannya dengan siswa aspek
ruang lingkup biologi sebagai mata pelajaran keselamatan
4.1. Menyajikan data tentang objek kelompok ilmu alam kerja.
dan permasalahan biologi pada
berbagai tingkatan organisasi Mengasosiasikan
kehidupan sesuai dengan metode • Mendiskusikan hasil-hasil pengamatan dan
ilmiah dan memperhatikan aspek kegiatan tentang ruang lingkup biologi,
keselamatan kerja serta cabang-cabang biologi, pengembangan karir
menyajikannya dalam bentuk dalam biologi, kerja ilmiah dan keselamatan
laporan tertulis. kerja untuk membentuk/memperbaiki
. pemahaman tentang ruang lingkup biologi

Mengkomunikasikan
• Mengkomunikasikan secara lisan tentang
ruang lingkup biologi, kerja ilmiah dan
keselamatan kerja, serta rencana
pengembangan karir masa depan berbasis
biologi
2. Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati Indonesia
1.1. Mengagumi keteraturan dan • Konsep Mengamati Tugas 4 minggu • charta
kompleksitas ciptaan Tuhan keanekaragaman • Mengamati berbagai keanekaragaman hayati • - x 4 JP berbagai
tentang keanekaragaman hayati, gen, jenis, di Indonesia tingkat
ekosistem dan lingkungan hidup. ekosistem Observasi kehati
• Keanekaragaman Menanya • Pemahaman • charta
1.2. Menyadari dan mengagumi pola hayati • Berbagai macam keanekaragaman hayati terhadap kehati
pikir ilmiah dalam kemampuan Indonesia(gen, Indonesia, bagaimana cara mempelajarinya? keanekaragaman Indonesia,
mengamati bioproses jenis, ekosistem), • Bagaimana keanekaragaman hayati hayati Indonesia garis
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
1.3. Peka dan peduli terhadap flora, fauna, dikelompokkan? dari diskusi Wallace dan
permasalahan lingkungan hidup, mikroorganisme, • Apa manfaat Keanekaragaman hayati • Sikap ilmiah Weber
menjaga dan menyayangi Garis Wallace, Indonesia bagi kesejahteraan bangsa? dalam bertanya, • Ensiklopedia
lingkungan sebagai manisfestasi Garis Weber, memberikan flora fauna
pengamalan ajaran agama yang • Keunikan hutan Mengumpulkan data (Eksperimen/Eksplorasi) pendapat, Indonesia
dianutnya hujan tropis • Mengamati berbagai tingkat keanekaragaman menghargai • Gambar/foto
• Upaya pelestarian hayati Indonesia pikiran orang lain karakter
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, kehati Indonesia • Mengelompokkan berbagai tingkat hutan hujan
jujur terhadap data dan fakta, dan keanekaragaman hayati Indonesia dengan Portofolio tropis
disiplin, tanggung jawab, dan pemanfaatannya contoh-contohnya dari berbagai ekosistem • - • Charta
peduli dalam observasi dan • Sistem klasifikasi mulai dari savana sampai dengan takson
eksperimen, berani dan santun makhluk hidup: tundra(flora, fauna, mikroorganisme), garis Tes • Charta
dalam mengajukan pertanyaan taksan, klasifikasi Wallace dan Weber dari peta atau berbagai • Tertulis essay Kunci
dan berargumentasi, peduli binomial. sumber tentang determinasi
lingkungan, gotong royong, • Mendiskusikan pemanfaatan kehati Indonesia perbedaan tingkat
bekerjasama, cinta damai, yang sudah dilakukan dan peluang keanekaragaman
berpendapat secara ilmiah dan pemanfaatannya secara berkelanjutan dalam hayati, persebaran
kritis, responsif dan proaktif dalam era ekonomi kreatif keanekaragaman
dalam setiap tindakan dan dalam hayati, garis
• Mengamati tentang takson dalam klasifikasi
melakukan pengamatan dan Wallace dan
dan mengenal kunci determinasi
percobaan di dalam Weber
kelas/laboratorium maupun di luar • Tertulis essay
Mengasosiasikan
kelas/laboratorium pemahaman
• Mendiskusikan berbagai tingkat
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri keanekaragaman hayati Indonesia dan tentang takson
dan lingkungan dengan memberi contohnya, memahami gairs dalam klasifikasi
menerapkan prinsip keselamatan Wallace dan Weber dan kunci
kerja saat melakukan kegiatan • Mendiskusikan untuk mengasosiasikan determinasi
pengamatan dan percobaan di pemahaman tentang takson dalam klasifikasi
laboratorium dan di lingkungan dan kunci determinasi
sekitar
Mengkomunikasikan
3.2. Menganalisis data hasil obervasi • Mempresentasikan secara lisan tentang
tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
keanekaragaman hayati (gen, berdasarkan tingkat keanekaragamannya.
jenis dan ekosistem) di Indonesia. • Mempresentasikan takson-takson dalam
4.2. Menyajikan hasil identifikasi klasifikasi dan kunci determinasi
usulan upaya pelestarian • Mempresentasikan upaya pelestarian dan
keanekaragaman hayati pemanfaatan keanekaragaman hayati
Indonesia berdasarkan hasil Indonesia untuk kesejahteraan ekonomi
analisis data ancaman kelestarian masyarakat Indonesia dalam era ekonomi
berbagai keanekaragaman hewan kreatif
dan tumbuhan khas Indonesia
yang dikomunikasikan dalam
berbagai bentuk media informasi.

3. Virus, ciri dan peranannya dalam kehidupan


1.1. Mengagumi keteraturan dan Virus Mengamati Tugas 2 minggu • Charta virus
kompleksitas ciptaan Tuhan • Ciri-ciri virus: • Diberikan berbagai kasus penyakit yang • Model tiga dimensi x 4 JP • Charta
tentang keanekaragaman hayati, struktur dan ciri merebak saat ini yang disebabkan oleh virus Virus HIV penyebaran
ekosistem dan lingkungan hidup. • Kasus-kasus seperti influenza, Aids, dan flue burung, siswa virus HIV
penyakit yang mengamati fenomena alam tersebut Observasi • Charta
1.2. Menyadari dan mengagumi pola disebabkan virus • - perkembang
pikir ilmiah dalam kemampuan • Peran virus dalam Menanya biakan virus
mengamati bioproses kehidupan • Siswa menanya dibantu oleh gurunya tentang Portofolio • Foto/gambar
• Jenis-jenis apa penyebab beberapa penyakit tersebut? • - berbagai
1.3. Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan hidup, partisipasi remaja • Bagaimana karakteristik penyebab penyakit
dalam penyakitnya, cara perkembangbiakannya, Tes yang
menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisfestasi menanggulangi dan cara penularan dan pencegahannya? • Essay bagan disebabkan
pengamalan ajaran agama yang virus HIV dan replikasi virus oleh virus
lainnya Mengumpulkan Data(Eksperimen/Eksplorasi) • Essay penyebaran
dianutnya
• Mengamati karakteristik virus dari charta virus HIV
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, • Mengamati proses perkembangbiakan pada • Essay dampak
jujur terhadap data dan fakta, organisme hidup ekonomi dan
disiplin, tanggung jawab, dan • Mendiskusikan penyebaran virus HIV sosial
peduli dalam observasi dan • Mendiskusikan dampak ekonomi dan sosial • Tertulis tentang
eksperimen, berani dan santun akibat serangan virus pe,aha,am istilah-
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
dalam mengajukan pertanyaan • Mendiskusikan apa maksud Tuhan istilah ilmiah yang
dan berargumentasi, peduli menciptakan makhluk yang menyebabkan digunakan
lingkungan, gotong royong, penyakit dikaitkan dengan perilaku yang tidak berkaitan dengan
bekerjasama, cinta damai, terpuji pada seseorang virus seperti
berpendapat secara ilmiah dan kapsid, DNA,
kritis, responsif dan proaktif dalam Mengasosiasikan RNA, tail/ekor,
dalam setiap tindakan dan dalam • Mendiskusikan tentang apa yang telah fase litik dan
melakukan pengamatan dan dipelajarinya dengan pemahaman lisogenik, dll
percobaan di dalam sebelumnya, dan mendiskusikan apa yang
kelas/laboratorium maupun di luar diperolehnya dengan perilaku yang harus
kelas/laboratorium dilakukannya
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri Mengkomunikasikan
dan lingkungan dengan • Menjelaskan secara lisan: ciri dan karakter
menerapkan prinsip keselamatan virus, perkembangbiakan dan cara penularan
kerja saat melakukan kegiatan HIV
pengamatan dan percobaan di • Menjelaskan dampak ekonomi dan sosial
laboratorium dan di lingkungan dengan terjangkitnya virus
sekitar
• Menyajikan sketsa model virus yang akan
3.3. Menerapkan pemahaman tentang dibuatnya (PR)
virus berkaitan tentang ciri,
replikasi, dan peran virus dalam
aspek kesehatan masyarakat.

4.3. Menyajikan data tentang ciri,


replikasi, dan peran virus dalam
aspek kesehatan dalam bentuk
model/charta.
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
4. Archaebateria dan Eubactaeria, ciri, karakter, dan peranannya
1.1. Mengagumi keteraturan dan Kingdom monera Mengamati Tugas 4 minggu • Charta
kompleksitas ciptaan Tuhan • Archaebacteria • Membaca teks berbagai manfaat bakteri • Produk hasil x 4 JP koloni dan
tentang keanekaragaman hayati, • Eubacteria, dalam bioteknologi laporan bentuk
ekosistem dan lingkungan hidup. karakteristik dan • Mengamati gambar foto mikrograph bakteri
perkembangbiakan berbagai bentuk bakteri Observasi • LKS
1.2. Menyadari dan mengagumi pola • Koloni bakteri • Pengamatan pennyiapan
pikir ilmiah dalam kemampuan • Menanam Menanya sikap ilmiah dan media,
mengamati bioproses bakteri/pour • Apakah organisme yang sangat kecil keselamatan pour/streak
plate/streak plate penyebab berbagai penyakit? kerja di plate,
1.3. Peka dan peduli terhadap
• Pengamatan sel • Apa ciri-cirinya, bagaimana menegnalinya laboratorium inokulasi,
permasalahan lingkungan hidup,
• Pengecatan gram dan membedakan dengan organisme • Performa kerja pengecatan
menjaga dan menyayangi
• Peranan bakteri lainnya? ilmiah gram
lingkungan sebagai manisfestasi
dalam penyakit, • Apa perannya dalam kehidupan? • Pengamatan • Mikroskop
pengamalan ajaran agama yang
industri, performa untuk dan
dianutnya
kedokteran Mengumpulkan Data menilai kegiatan perlengkapa
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, (Eksperimen/Eksplorasi? pengamatan dan nnya
jujur terhadap data dan fakta, • Melakukan pengamatan koloni bakteri dan penanaman
disiplin, tanggung jawab, dan sel bakteri dengan pour plate, streak plate, koloni bakteri
peduli dalam observasi dan dan pengecatan gram • Pengamatan
eksperimen, berani dan santun • Menanya hal-hal yang berkaitan dengan sikap ilmiah dan
dalam mengajukan pertanyaan prosedur penanaman dan pengecatan keselamatan
dan berargumentasi, peduli bakteri, serta koloni bakteri kerja di lab
lingkungan, gotong royong, • Mendiskusikan hasil pengamatan dan Biologi
bekerjasama, cinta damai, mengenalkan konsep baru serta kosa kata • Observasi sikap
berpendapat secara ilmiah dan ilmiah baru, misalnya pengecatan gram, dan performa
kritis, responsif dan proaktif dalam inokulum, inokulasi dll dalam kerja ilmiah
dalam setiap tindakan dan dalam • Mendiskusikan jenis-jenis penyakit yang
melakukan pengamatan dan disebabkan oleh bakteri dan cara Portofolio
percobaan di dalam penanggulangannya • Portfolio laporan
kelas/laboratorium maupun di luar • Mendiskusikan peranan bakteri dalam tertulis
kelas/laboratorium kehidupan
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri • Melaporkan secara tertulis hasil pengamatan Tes
dan lingkungan dengan dan kegiatan laboratorium • Tertulis untuk
menerapkan prinsip keselamatan • Menerapkan keselamatan kerja dan menilai
kerja saat melakukan kegiatan biosafety dalam pengamatan bakteri pemahaman dan
pengamatan dan percobaan di kedalaman
laboratorium dan di lingkungan Mengasosiasikan konsep
sekitar • Mendiskusikan hasil pengamatan dan • Tertulis untuk
berbagi perspektif tentang berbagai menilai kosa kata
3.4. Menerapkan prinsip klasifikasi archaebacteria dan eubacteria dan baru seperti
untuk menggolongkan peranannya dalam kehidupan inokulum, media
archaebacteria dan eubacteria • Menyimpulkan ciri, karakteristik, peran virus agar, pour/streak
berdasarkan ciri-ciri dan bentuk dalam kehidupan plate dll
melalui pengamatan secara teliti • Tes tertulis
dan sistematis. Mengkomunikasikan dengan peta
• Melaporkan hasil pengamatan secara tertulis konsep atau
4.4. Menyajikan data tentang ciri-ciri menggunakan format laporan sesuai kaidah diagram Burr
dan peran archaebacteria dan untuk mengetahui
eubacteria dalam kehidupan komprehensifitas
berdasarkan hasil pengamatan pemahanan
dalam bentuk laporan tertulis.

5. Protista, ciri dan karakteristik, serta perananya dalam kehidupan


1.1. Mengagumi keteraturan dan Protista Mengamati Tugas 4 minggu • LKS
kompleksitas ciptaan Tuhan ▪ Ciri-ciri umum • Mengamati suatu foto berwarna/gambar dua • - x 4 JP pengamatan
tentang keanekaragaman hayati, protista. dimensi berbagai macam protista protista
ekosistem dan lingkungan hidup. ▪ Ciri-ciri umum Observasi • LKS
Protista mirip jamur Menanya • Performa saat pembuatan
1.2. Menyadari dan mengagumi pola (jamur lendir/ Slime • Organisme apakah dalam gambar tersebut? melakukan • laporan
pikir ilmiah dalam kemampuan Mold. • Termasuk kelompok organisme apakah? pengamatan tertulis
mengamati bioproses ▪ Ciri-ciri umum • Apakah ada peran dalam kehidupan? Buku
Protista mirip Portofolio kumpulan
1.3. Peka dan peduli terhadap
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
permasalahan lingkungan hidup, tumbuhan (Alga) . Mengumpulkan • Hasil menulis Protista
menjaga dan menyayangi ▪ Ciri-ciri umum Data(Eksperimen/Mengeksplorasi) laporan praktikum
lingkungan sebagai manisfestasi Protista mirip • Membuat kultur Paramecium dari rendaman
pengamalan ajaran agama yang hewan (Protozoa) air jerami Tes
dianutnya ▪ Peranan protista • Melakukan pengamatan mikroskopis air • Tertulis untuk
dalam kehidupan kolam, air rendaman jerami dll menemukan menilai
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, karakteristik protista lainnya melalui kerja pemahaman dan
jujur terhadap data dan fakta, kelompok. kedalaman
disiplin, tanggung jawab, dan konsep
peduli dalam observasi dan Mengasosiasikan • Tertulis untuk
eksperimen, berani dan santun • Mendiskusikan hasil pengamatan menilai kosa kata
dalam mengajukan pertanyaan • Mendiskusikan ciri umum protista mirip baru seperti
dan berargumentasi, peduli jamur, protista mirip alga, protista mirip inokulum, media
lingkungan, gotong royong, hewan agar, pour/streak
bekerjasama, cinta damai, plate dll
• Membandingkan hasil pengamatan dengan
berpendapat secara ilmiah dan • Hasil charta yang
gambar/charta/foto/film berbagai jenis
kritis, responsif dan proaktif dalam digambarnya
organisme golongan Protista
dalam setiap tindakan dan dalam untuk melihat
• Membuat kesimpulan tentang cirri dan peran
melakukan pengamatan dan pemahaman
protista berdasarkan kajian literature, hasil
percobaan di dalam holistik tentang
diskusi dan hasil pengamatan.
kelas/laboratorium maupun di luar protista
kelas/laboratorium
Mengkomunikasikan
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri • Hasil pengamatan dan hasil diskusi
dan lingkungan dengan dirangkum untuk memahami konsep
menerapkan prinsip keselamatan keanekaragaman protista dan
kerja saat melakukan kegiatan pengelompokannya
pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan
sekitar

3.5. Menerapkan prinsip klasifikasi


untuk menggolongkan protista
berdasarkan ciri-ciri umum kelas
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
dan peranya dalam kehidupan
melalui pengamatan secara teliti
dan sistematis.

4.5. Merencanakan dan melaksanan


pengamatan tentang ciri-ciri dan
peran protista dalam kehidupan
dan menyajikan hasil pengamatan
dalam bentuk
model/charta/gambar.

6. Jamur, ciri dan karakteristik, serta peranannya dalam kehidupan


1.1. Mengagumi keteraturan dan Fungi/Jamur Mengamati Tugas 4 minggu • Foto/gambar
kompleksitas ciptaan Tuhan ▪ Ciri-ciri kelompok • Mengamati berbagai jenis jamur di lingkungan • - x 4 JP berbagai
tentang keanekaragaman hayati, jamur . dalam hal yang pernah siswa lihat dari macam jamur,
ekosistem dan lingkungan hidup. morfologi, cara gambar/foto/bacaan tentang jamur Observasi baik yang
memperoleh nutrisi, • Performa/proses edibel dan
1.2. Menyadari dan mengagumi pola reproduksi Menanya ilmiah saat siswa non-
pikir ilmiah dalam kemampuan ▪ Pengelompokan • Berbagai macam jamur, bagaimana melakukan edibel/toksik
mengamati bioproses jamur. mengelompokkannya? pengamatan • Teksbook
• Manfaat jamur • Apa ciri-ciri dan karakteristik jamur yang dengan mikroskop jamur
1.3. Peka dan peduli terhadap secara ekologis, membedakannya dengan organisme lain? • Keselamatan kerja • LKS
permasalahan lingkungan hidup, ekonomis, medis,
menjaga dan menyayangi • Apa peranan jamur dalam kelangsungan • Sikap ilmiah pengamatan
dan hidup di bumi? dalam bekerja jamur
lingkungan sebagai manisfestasi pengembangan mikroskopis
pengamalan ajaran agama yang iptek Mengumpulkan Data(Eksperimen/Eksplorasi) Portofolio • LKS
dianutnya
• Mengamati morfologi jamur mikroskopis dari • Laporan tertulis pengamatan
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, berbagai bahan (roti, kacang, jagung hasil investigasi jamur
jujur terhadap data dan fakta, berjamur, dll), jamur cendawan, menggambar berbagai jamur makrsokopis
disiplin, tanggung jawab, dan hasil pengematan, menandai nama-nama edibel/toksik • LKS
peduli dalam observasi dan bagian-bagiannya • Sikap ilmiah pemanfaatan
eksperimen, berani dan santun ▪ Melakukan pengamatan morfologi khamir dalam
dalam mengajukan pertanyaan mikroskopis dan makroskopis (khamir dan Tes industri roti
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
dan berargumentasi, peduli kapang) • Tes tertulis • LKS identifikasi
lingkungan, gotong royong, ▪ Melakukan pengamatan tubuh buah jamur pemahaman berbagai jamur
bekerjasama, cinta damai, makroskopis (cendawan) konsep dan kosa di alam
berpendapat secara ilmiah dan ▪ Melakukan percobaan fermentasi makanan kata ilmiah
kritis, responsif dan proaktif dalam dengan jamur. tentang dunia
dalam setiap tindakan dan dalam ▪ Mencari informasi tentang berbagai jamur jamur
melakukan pengamatan dan yang edibel/bisa dimakan dan jamur yang • Gambaran
percobaan di dalam toksik/beracun (PR) menyeluruh
kelas/laboratorium maupun di luar tentang
kelas/laboratorium Mengasosiasikan karakteristik,
• Menyimpulkan hasil pengamatan tentang morfologi, dan
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri perbedaan jamur dengan organisme lain pengelompokan
dan lingkungan dengan • Menyimpulkan tentang ciri morfologi jamur
menerapkan prinsip keselamatan berbagai jenis jamur ada yang maikroskopis, • Analisis kasus
kerja saat melakukan kegiatan bersel tunggal(uniseluler), multiseluler, dan permasalahan
pengamatan dan percobaan di yang memiliki tubuh buah peran jamur dalam
laboratorium dan di lingkungan • Menyimpulkan bahwa jamur memiliki peran penyakit,
sekitar. penting dalam kelangsungann hidup di bumi pengobatan,
karena cara memperoleh nutrisinya secara makanan,
3.6. Menerapkan prinsip klasifikasi
saprofit keseimbangan
untuk menggolongkan jamur
berdasarkan ciri-ciri dan cara • Menyimpulkan bahwa di alam terdapat ekologi
reproduksinya melalui kerumitan namun juga tersistematis dengan
pengamatan secara teliti dan rapi karena kekuatan Sang Pencipta, tiada
sistematis. yang mampu menciptakan keindahan selain
Tuhan YME
4.6. Menyajikan data hasil
Mengkomunikasikan
pengamatan ciri-ciri dan peran
jamur dalam kehidupan dan • Membuat laporan hasil pengamatan
lingkungan dalam bentuk laporan mikroskopis dan makroskopis jamur secara
tertulis. tertulis sesuai kaidah penulisan yang berlaku
atau presentasi
• Melaporkan peran jamur dalam kehidupan,
dan memecahkan masalah apabila
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
keberadaan jamur dalam suatu ekosistem
terganggu

7. Tumbuhan, ciri-ciri morfologis, metagenesis, peranannya dalam keberlangsungan hidup di bumi


1.1. Mengagumi keteraturan dan Plantae Mengamati Tugas 6 minggu • Charta dunia
kompleksitas ciptaan Tuhan ▪ Ciri-ciri umum • Siswa mengamati gambar hutan hujan tropis • Membuat x 4 JP tumbuhan
tentang keanekaragaman hayati, plantae. dengan berbagai jenis tumbuhan gambar/foto/pemb • Charta/video
ekosistem dan lingkungan hidup. ▪ Tumbuhan lumut. atas buku/alas ciri-ciri khusus
▪ Tumbuhan paku. Menanya makan/cover dunia
1.2. Menyadari dan mengagumi pola ▪ Tumbuhan biji • Terdapat berbagai jenis tumbuhan, buku/kartu tumbuhan
pikir ilmiah dalam kemampuan (Spermatophyta) bagaimana mengenali nama dan ucapan/suvenir • Ensiklopedi/te
mengamati bioproses ▪ Manfaat dan peran mengelompokkannya? berbasis pada ksbook/buku
tumbuhan dalam • Apa ciri-ciri masing-masing kelompok? keindahan bentuk referensi
1.3. Peka dan peduli terhadap ekosistem, manfaat • Apa manfaat keberadaan tumbuhan di muka dan warna ilmiah
permasalahan lingkungan hidup, ekonomi, dan tumbuhan
menjaga dan menyayangi bumi?
dampak turunnya • Produk membuat
lingkungan sebagai manisfestasi keanekaragaman Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi) cerita dunia
pengamalan ajaran agama yang tumbuhan bagi • Menggunakan contoh tumbuhan yang dibawa tumbuhan sesuai
dianutnya ekosistem siswa (lumut, paku, tumbuhan biji) kemampuannya,
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, membandingkan ciri-ciri Plantae dalam bentuk
jujur terhadap data dan fakta, • Mengindentifikasi alat reproduksi lumut dan komik, ilustrasi,
disiplin, tanggung jawab, dan paku dari lingkungan sekitar lagu, cerita, atau
peduli dalam observasi dan • Mengamati alat reproduksi tumbuhan biji laporan
eksperimen, berani dan santun (angiospermae dan gymnospermae) melalui investigasi untuk
dalam mengajukan pertanyaan obyek nyata atau gambar. menunjukkan
dan berargumentasi, peduli • Membuat bagan metagenesis pada lumut, pemahaman
lingkungan, gotong royong, paku-pakuan, gymnospermae dan
bekerjasama, cinta damai, angiospermae, membandingkan dengan Observasi
berpendapat secara ilmiah dan gambar/charta • Ketekunan dalam
kritis, responsif dan proaktif dalam • Mengumpulkan informasi peran Plantae pada kegiatan
dalam setiap tindakan dan dalam berbagai bidang (industri, kesehatan, pangan, pengamatan
melakukan pengamatan dan dll) (PR).
percobaan di dalam Portofolio
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
kelas/laboratorium maupun di luar • Laporan tertulis
kelas/laboratorium Mengasosiasi
• Mengaitkan konsep berbagai Tes
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri keanekaragaman hayati dengan metode • Kosa-kata, konsep
dan lingkungan dengan pengelompokan berdasarkan ciri morfologi baru berkaitan
menerapkan prinsip keselamatan dan metagenesis tumbuhan. dengan dunia
kerja saat melakukan kegiatan tumbuhan
pengamatan dan percobaan di Mengkomunikasikan • Charta tentang
laboratorium dan di lingkungan • Merangkum Bab dan disusun dalam suatu penggolongan
sekitar laporan yang dibentuk dalam buku kreatif lumut. Paku, dan
menggunakan bahan-bahan bekas atau spermatopita
3.7. Menerapkan prinsip klasifikasi
hiasan daun/bunga kering sehingga memiliki
untuk menggolongkan tumbuhan
nilai seni yang tinggi
ke dalam divisio berdasarkan
• Menyajikan laporan tertulis hasil
pengamatan morfologi dan
pengamatan berbagai tumbuhan
metagenesis tumbuhan serta
mengaitkan peranannya dalam • Membuat tulisan tentang peran tumbuhan
kelangsungan kehidupan di bumi. dalam hal menjaga keseimbangan alam
yaitu berperan dalam siklus air, menjaga
permukaan lahan, penyerapan
4.7. Menyajikan data tentang
karbondioksida dan penghasilan oksigen
morfologi dan peran tumbuhan
bumi
pada berbagai aspek kehidupan
dalam bentuk laporan tertulis. • Membuat laporan upaya pemanfaatan yang
tidak seimbang dengan pelestarian
• Melakukan diskusi problem solving dengan
rantai makanan dan jaring-jaring kehidupan
dengan berubahnya keanekaragaman
tumbuhan di suatu ekosistem dan
menganalisis dampaknya dari sudut:
lingkungan alam, ekonomi, masyarakat, dan
kesejahteraan masyarakat
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
8. Invertebrata
1.1. Mengagumi keteraturan dan Animalia Invertebrata Mengamati Tugas 6 minggu • GIambar/char
kompleksitas ciptaan Tuhan • Ciri-ciri umum • Mengamati berbagai macam hewan • Tugas Project x 4 JP ta sistem
tentang keanekaragaman hayati, Animalia. invertebrata di lingkungannya baik yang sampai akhir organ
ekosistem dan lingkungan hidup. • Invertebrata hidup di dalam atau di luar rumah, di tanah, semester: Meneliti vertebrata
• Peranan air laut dan danau, atau yang di pepohonan satu jenis hewan • Siklus hidup
1.2. Menyadari dan mengagumi pola invertebrata bagi invertebrata Invertebrata
pikir ilmiah dalam kemampuan kehidupan Menanya secara detail dari • 5 kelas
mengamati bioproses • Hewan Vertebrata. • Begitu banyaknya jenis hewan, apa mulai ciri-ciri Hewan
• Peranan Vertebrata persamaan dan perbedaan? morfologi sampai vertebrata
1.3. Peka dan peduli terhadap perilaku yang
dalam kehidupan. • Bagaimana mengenali kelompok hewan • Alat dan
permasalahan lingkungan hidup, ditunjukkan
tersebut berdasarkan ciri-cirinya? papan bedah
menjaga dan menyayangi dengan
lingkungan sebagai manisfestasi • Loupe
Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi) pengamatan di • LKS
pengamalan ajaran agama yang alam atau
dianutnya • Mengamati ciri umum pengelompokkan Pengamatan
hewan merawatnya di • LKS Laporan
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, • Mengamati berbagai jenis hewan laboratorium/di • Gambar-
jujur terhadap data dan fakta, invertebrata di lingkungan sekitar, rumah selama gambar
disiplin, tanggung jawab, dan mendokumentasikan dalam bentuk beberapa periode hewan
peduli dalam observasi dan foto/gambar pengamatan, mengamati dan melengkapi vertebrata
morfologinya informasinya dari dan
eksperimen, berani dan santun
• Mendiskusikan hasil pengamatan sumber referensi invertebrata
dalam mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi, peduli invertebrata untuk memahami berbagai ciri ilmiah.
lingkungan, gotong royong, yang dimilikinya sebagai dasar
bekerjasama, cinta damai, pengelompokannya Observasi
berpendapat secara ilmiah dan • Membandingkan dengan berbagai hewan • Ketekunan dalam
kritis, responsif dan proaktif dalam vertebrata pengamatan,
dalam setiap tindakan dan dalam • Mendiskusikan peranan invertebrata dan kedisiplinan
melakukan pengamatan dan vertebrata dalam ekosistem, ekonomi,
percobaan di dalam masyarakat, dan pengembangan ilmu Portofolio
kelas/laboratorium maupun di luar pengetahuan di masa datang • Merancang
kelas/laboratorium pengamatan,
menyiapkan alat
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri Mengasosiasikan bahan, lembar
dan lingkungan dengan • Menggunakan kosa kata baru berkaitan pengamatan
menerapkan prinsip keselamatan dengan invertebrata dalam menjelaskan
kerja saat melakukan kegiatan tentang keanekaragaman invertebrata Tes
pengamatan dan percobaan di • Menjelaskan ciri-ciri hewan invertebrata • Tes tertulis peta
laboratorium dan di lingkungan dengan menggunakan peta pikiran pikiran tentang
sekitar hewan invertebrata
Mengkomunikasikan dan perannya
3.8. Menerapkan prinsip klasifikasi • Menjelaskan tentang ciri-ciri dan dalam kehidupan
untuk menggolongkan hewan ke pemanfaatan serta peran invertebrata
dalam filum berdasarkan
pengamatan anatomi dan
morfologi serta mengaitkan
peranannya dalam kehidupan.

4.8. Menyajikan data tentang


perbandingan kompleksitas
jaringan penyusun tubuh hewan
dan perannya pada berbagai
aspek kehidupan dalam bentuk
laporan tertulis.

9. Ekologi: ekosistem, aliran energi, siklus/daur biogeokimia, dan interaksi dalam ekosistem
1.1. Mengagumi keteraturan dan Ekologi Mengamati Tugas 4 minggu • Alam sekitar
kompleksitas ciptaan Tuhan • Komponen • Mengamati ekosistem dan komponen yang • Melakukan x 4 JP • Gambar/mod
tentang keanekaragaman hayati, ekosistem menyusunnya penanaman pohon el ekosistem
ekosistem dan lingkungan hidup. • Aliran energi • Mengamati video terbentuknya hujan dari di lingkungan • Charta daur
• Daur biogeokimia. proses penguapan. sekitar sekolah biogeokimia
1.2. Menyadari dan mengagumi pola • Interaksi dalam • Membuat poster • Alat-alat yang
pikir ilmiah dalam kemampuan ekosistem Menanya tentang pelestarian sesuai
mengamati bioproses • Apa saja komponen ekosistem dan lingkungan dengan
bagaimana hubungan antar komponen? (Penghijauan, kegiatan yang
1.3. Peka dan peduli terhadap
• Bagaimana terjadi aliran energi di alam? penghematan dilakukan
permasalahan lingkungan hidup,
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
menjaga dan menyayangi • Siklus apa yang berlangsung di alam untuk energy, air,
lingkungan sebagai manisfestasi menjaga keseimbangan? pengelolaan
pengamalan ajaran agama yang sampah, dll)
dianutnya Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi)
• Melakukan pengamatan ekosistem di Observasi
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, lingkungan sekitarnya dan mengidentifikasi • -
jujur terhadap data dan fakta, komponen-komponen yang menyusun
disiplin, tanggung jawab, dan ekosistem Portofolio
peduli dalam observasi dan • Menganalisi hubungan antara komponen • -
eksperimen, berani dan santun biotik dan abiotik serta hubungan antara biotik
dalam mengajukan pertanyaan dan biotik dalam ekosisten tersebut dan Tes
dan berargumentasi, peduli mengaitkannya dengan ketidakseimbangan • Pemahaman
lingkungan, gotong royong, lingkungan tentang berbagai
bekerjasama, cinta damai, • Mendiskusikan kemungkinan yang dilakukan istilah baru dalam
berpendapat secara ilmiah dan berkaitan dengan pemulihan ketidak ekosistem
kritis, responsif dan proaktif dalam seimbangan lingkungan • Pemahaman
dalam setiap tindakan dan dalam
• Mengamati adanya interaksi dalam ekosistem tentang komponen
melakukan pengamatan dan ekosistem,
dan aliran energi
percobaan di dalam interaksi, aliran
• Mendiskusikan daur biogeokimia
kelas/laboratorium maupun di luar energi, dan siklus
menggunakan baga/chaerta
kelas/laboratorium biogeokimia
• Mendiskusikan ketidakseimbangan
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri lingkungan dan memprediksi kemungkinan
dan lingkungan dengan proses yang tidak seimbang
menerapkan prinsip keselamatan
kerja saat melakukan kegiatan Mengasosiasikan
pengamatan dan percobaan di • Mendiskusikan data berbagai komponen
laboratorium dan di lingkungan ekosistem dan mengaitkannya dengan
sekitar keseimbangan ekosistem yang ada
• Mendiskusikan dan menyimpulkan bahwa di
3.9. Menganalisis informasi/data dari alam terjadi keseimbangan antara komponen
berbagai sumber tentang dan proses biogeokimia
ekosistem dan semua interaksi • Menyimpulkan bahwa di alam jika terjadi
yang berlangsung didalamnya.
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
ketidak seimbangan komponen ekosistem
4.9. Mendesain bagan tentang harus dilakukan upaya rehabilitasi agar
interaksi antar komponen keseimbangan proses bisa berlangsung
ekosistem dan jejaring makanan
yang berlangsung dalam Mengkomunikasikan
ekosistem dan menyajikan • Menjelaskan secara lisan komponen
hasilnya dalam berbagai bentuk ekosistem, proses biogeokimia, ketidak
media. seimbangan ekosistem dan aliran energi

10. Perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah


1.1. Mengagumi keteraturan dan Keseimbangan Mengamati Tugas 4 minggu • Foto
kompleksitas ciptaan Tuhan lingkungan Membaca hasil studi dari berbagai laporan • Membuat karya x 4 JP perubahan
tentang keanekaragaman hayati, • Kerusakan media mengenai perusakan lingkungan, daur ualng limbah lingkungan
ekosistem dan lingkungan hidup. lingkungan/pencema mendiskusikan secara kelompok untuk dari mulai • Charta
ran lingkungan. menemukan faktor penyebab terjadinya mendesain, lingkungan
1.2. Menyadari dan mengagumi pola ▪ Pelestarian perusakan. memilih bahan, alami dan
pikir ilmiah dalam kemampuan lingkungan membuat, menaksir lingkungan
mengamati bioproses Menanya harga satuan yang rusak
Limbah dan daur Apa yang dimaksud dengan ketidakseimbangan produk yang • LKS
1.3. Peka dan peduli terhadap ulang. lingkungan dan apa saja penyebabnya dihasilkan, percobaan
permasalahan lingkungan hidup, ▪ Jenis-jenis limbah. mengkomunikasika pengaruh
menjaga dan menyayangi ▪ Proses daur ulang Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi) n hasil karya polutan
lingkungan sebagai manisfestasi • Melakukan percobaan polusi air /udara untuk • Membuat laporan terhadap
pengamalan ajaran agama yang menemukan daya tahan makhluk untuk media informasi makhluk
dianutnya kelangsungan kehidupannya. Melalui kerja populer tentang hidup
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, kelompok. kerusakan alam
jujur terhadap data dan fakta, • Mengumpulkan informasi sebagai bahan yang terjadi di
disiplin, tanggung jawab, dan diskusi atau sebagai topic yang akan wilayahnya baik
peduli dalam observasi dan didiskusikan mengenai masalah perusakan laporan lisan,
eksperimen, berani dan santun lingkungan tulisan, dalam
dalam mengajukan pertanyaan • Membuat usulan cara pencegahan dan bentuk video, atau
dan berargumentasi, peduli pemulihan kerusakan lingkungan akibat polusi lukisan/banner/post
lingkungan, gotong royong, • Studi literature tentang jenis-jenis limbah serta er
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
bekerjasama, cinta damai, pengaruhnya terhadap kesehatan dan
berpendapat secara ilmiah dan perubahan lingkungan Observasi
kritis, responsif dan proaktif dalam • Mendiskusikan tentang pemanasan global, • Sikap ilmiah dalam
dalam setiap tindakan dan dalam penipisan lapisan ozon dan efek rumah kaca mengamati,
melakukan pengamatan dan apa penyebannya dan bagaimana mencegah berdiskusi,
percobaan di dalam dan menanggulanginya. membuat karya,
kelas/laboratorium maupun di luar • Membuat daur ulang limbah dan merefleksikan
kelas/laboratorium diri terhadap
Mengasosiasikan perilaku
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri • Menyimpulkan hasil pengamatan, diskusi, pengrusakan
dan lingkungan dengan pengumpulan informasi serta studi literature lingkungan
menerapkan prinsip keselamatan tentang dampak kerusakan lingkungan
kerja saat melakukan kegiatan penyebab, pencegahan serta Portofolio
pengamatan dan percobaan di penanggulangannya. • Usulan/ide/gagasan
laboratorium dan di lingkungan tindakan nyata
sekitar Mengkomunikasikan upaya pelestarian
• Usulan / himbauan tindakan nyata pelestarian lingkungan dan
3.10. Menganalisis data perubahan
lingkungan dan hemat energi yang harus budaya hemat
lingkungan dan dampak dari
dilakukan di tingkat sekolah dan tiap individu energi
perubahan perubahan tersebut
bagi kehidupan siswa yang dilakukan di rumah, sekolah, dan
area pergaulan siswa Tes
• Laporan hasil pengamatan secara tertulis • Pemahaman
4.10. Memecahkan masalah lingkungan
• Presentasi secara lisan tentang kerusakan tentang konsep
dengan membuat desain produk
lingkungan dan daur ulang limbah kerusakan
daur ulang limbah dan upaya
lingkungan dan
pelestarian lingkungan.
upaya pelestarian
dengan
menggunakan
bagan/diagram
• Konsep-konsep
baru tentang
pelestarian
lingkungan dan
MEDIA, ALAT,
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI BAHAN
WAKTU
pembuatan produk
daur ulang
Bahan Ajar

1. Komponen-Komponen
Ekosistem Ekosistem diartikan sebagai kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan
lingkungannya yang di dalamnya terdapat hubungan dan interaksi yang sangat erat dan
saling memengaruhi. Ekosistem terdiri dari berbagai unsur yang membentuk tata
lingkungan. Komponen ekosistem yang dikenal di alam ini adalah komponen biotik dan
komponen abiotik.
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang tergolong mahluk hidup. Menurut
perananya komponen biotik dibedakan menjadi produsen, konsumen, dekomposer dan
detritivor.
a. Produsen : yaitu organisme yang mampu mensintesis senyawa organik dari bahan
senyawa an organik dengan bantuan energi matahari.
b. konsumen : organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain.
c. dekomposer : di sebut juga pengurai yaitu organisme yang mampu merombak sisa
produk organisme/organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik.
d. detritivor : organisme yang memakan serpihan-serpihan organik dari suatu
organisme.

Berdasarkan cara memperoleh makanannya komponen biotik dibagi komponen autotrof


(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan). Autotrof adalah organisme yang
mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri. Komponen autotrof berperan sebagai
produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau. Selain itu ada komponen heterotroph
(Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof (konsumen) merupakan
organisme yang memanfaatkan senyawa organik dari makhluk hidup lain. Contohnya
berbagai jenis hewan.

Komponen abiotik adalah komponen materi yang tergolong makhluk tak hidup,
misalnya: cahaya matahari, tanah, air, kelembaban , dan iklim.

2. Interaksi Antar Komponen Ekosistem


Interaksi antar komponen ekosistem dapat merupakan interaksi antar biotik dengan biotik
ataupun biotik dengan abiotik.
a. Interaksi antara komponen biotik dengan biotik Interaksi ini bisa terjadi antar
organisme, antar populasi, dan antar komunitas.
1) Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap
individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain
jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi
lain. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
- Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang
sama, yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah
pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi, ayam dan kucing.
- Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan
ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya,
predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa
dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
- Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bila
salah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan
dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. contoh :
Plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu
dengan pohon inang, nyamuk anopheles dengan manusia
- Komensalisme
Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda
spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan,
salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan.
Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya, ikan hiu dengan
ikan remora.
- Mutualisme Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang
berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh:
bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan, bunga dan
lebah.
2) Interaksi antar populasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara
langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antar
populasi adalah sebagai berikut.
a) Alelopati
Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu
menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain.
Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain
karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada
mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contoh, jamur
Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri tertentu.
b) Kompetisi
Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat
kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa
yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan
populasi sapi di padang rumput, persaingan hewan jantan memperebutkan
wilayah atau pasangan.
3) Interaksi antar komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama
dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai.
Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi,
belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang,
zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah
terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan
peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antar
komunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga
aliran energi dan makanan
4) Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem.
Hubungan antara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya
aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat
juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksiinteraksi tersebut, suatu ekosistem dapat
mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya
keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini
tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem
untuk mencapai keseimbangan baru.

3. Macam-Macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan.
Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
a. Ekosistem Darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan
letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa
bioma. Bioma yaitu ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh
jenis vegetasi yang dominan di wilayah tersebut. Batas antara dua bioma disebut ecotone.
Jenis-jenis bioma adalah sebagai berikut :
1) Bioma gurun
Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara,
Australia, dan Asia Barat. Ciri-ciri :
1. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun.
2. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi.
3. Kelembaban udara sangat rendah. Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari
sangat tinggi (siang dapat mencapai 45ºC dan malam dapat turun sampai 0ºC).
Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.
4. Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan
daerah kering (tumbuhan serofit), seperti kaktus.
5. Hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air,
misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus,
semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik
mereka hidup pada lubang-lubang.
2) Bioma padang rumput
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah
beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, dan
Australia. Ciri-ciri :
1. Curah hujan antara 25-50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah
hujannya dapat mencapai 100 cm/tahun. Curah hujan yang relatif rendah turun
secara tidak teratur.
2. Turunnya hujan yang tidak teratur menyebabkan porositas dan drainase kurang
baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
3. Flora : tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan
drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang
hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan
maka disebut padang rumput.
4. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di
Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
5. Fauna : bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika,
domba dan kanguru di Australia. Juga terdapat karnivora seperti hewan singa,
serigala, anjing liar, dan cheetah.
3) Bioma Hutan Basah/Bioma Hutan Tropis
Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis
tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-
Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini,
serta lembah Kongo di Afrika. Ciri-ciri :
1. Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225 cm/tahun.
Matahari bersinar sepanjang tahun. Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan
suhunya relatif kecil. Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari,
sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
2. Mempunyai iklim mikro : iklim di sekitar organisme
3. Flora: terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat
mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga
membentuk suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana
dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang membelit di permukaan hutan, contoh:
rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan
tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek dan paku Sarang Burung.
4. Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-
hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah
bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang bersifat nokfurnal yaitu
hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing
hutan, dan macan tutul.
4) Bioma hutan gugur
Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-
daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia
Timur, dan Chili. Ciri-ciri : Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim semi.
Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis. Pohon
sedikit (10-20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutan gugur antara
lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
5) Bioma taiga/Konifer Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika
dengan daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, dan
Kanada.Ciri-ciri :
1. Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim
panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
2. Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3
sampai 6 bulan.
3. Flora : Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon
konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga
rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris
seragam, hutannya disebut hutan homogen.
4. Fauna : Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan
burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa
jenis hewan seperti tupai dan mamalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada
saat musim dingin.
6) Bioma tundra/Kutub
Bioma ini terletak di kawasan lingkungan kutub utara sehingga iklimnya adalah iklim
kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut
dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah rumputrumputan dan sedikit tumbuhan
berbunga berukuran kecil. Ciri-ciri :
1. Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat
berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap. Musim panas berlangsung
selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan. Fauna khas
bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan Reindeer/ Caribou
(rusa kutub).
2. Pohon sedikit (10-20) dan tidak terlalu rapat.

b. Ekosistem Perairan
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain:
- Variasi suhu tidak menyolok.
- Penetrasi cahaya kurang dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
- Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya
tumbuhan biji.
- Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.
Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut:
1. Plankton, terdiri alas fitoplankton dan zooplankton, biasanya melayanglayang
(bergerakpasif) mengikuti gerak aliran air.
2. Nekton, hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
3. Neuston, organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat
pada permukaan air, misalnya serangga air.
4. Perifiton, merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan
ataubenda lain, misalnya keong.
5. Bentos, hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos
dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.

Contoh ekosistem air tawar adalah:


a) Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa
meter persegi hingga ratusan meter persegi. Zonasi Danau dibagi menjadi:
- Litoral
Litoral merupakan bagian dari zona benthal yang masih dapat ditembus oleh cahaya
matahari. Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan
optimal. Pada zona litoral, produser utamanya adalah tanaman yang berakar (anggota
spermatophyta) dan tanaman yang tidak berakar (fitoplankton, ganggang dan tanaman
hijau yang mengapung). Sedangkan konsumernya meliputi beberapa larva serangga
air seperti, platyhelminthes, rotifer, oligochaeta, moluska, amphibi, ikan, penyu, ular
dan lain sebagainya.
- Limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus
sinar matahari. Fotosintesis dapat terjadi secara maksimal dan konsentrasi oksigen
(O2) lebih besar dari karbondioksida (CO2). Pada zone limnetik, produsernya
terutama fitoplankton dan tumbuhan air yang terapung bebas seperti, water hyacinth
(Eichornia crassipes), Cerratophyllum sp, Utricularia sp, Hydrilla verticillata,
duckweed (Lemna sp); dan vascular plants, seperti: Equisetum sp, Ioetes sp dan
Azolla sp. Sedangkan konsumernya meliputi zooplankton dari copepoda, rotifera dan
beberapa jenis ikan.
- Profundal
Zona profundal merupakan bagian dari zona benthal di bagian perairan yang dalam
dan tidak dapat ditembus lagi oleh cahaya matahari. Pada zona profundal, banyak
dihuni oleh jenis-jenis bakteri dan fungi, cacing darah, yang meliputi larva
chironomidae, dan annelida yang banyak mengandung haemoglobin, jenis-jenis
kerang kecil seperti anggota famili sphaeridae dan larva "phantom" atau Chaoboras
(corethra).
- Bentik
Zona bentik merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa
organisme mati.
Danau dikelompokkan berdasarkan produksi materi organiknya, yaitu sebagai
berikut:
1. Danau oligotrofik
Oligotrofik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan
makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciricirinya,
airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak
terdapat oksigen sepanjang tahun.
2. Danau Eutrofik
Eutrofik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan
makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh,
terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.

b) Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.Air sungai dingin dan jernih
serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Secara umum, sebuah sungai bisa
dibagi menjadi tiga bagian. Bagian atas (hulu), tengah, dan bawah (hilir). Setiap
bagian ini memiliki ciri khas, bentuk, dan aktivitasnya sendiri sendiri.
• Bagian Hulu
Bagian hulu merupakan bagian awal dari sebuah sungai. Biasanya bagian ini
terletak di pegunungan. Ciri cirinya adalah, sungai sungai dibagian hulu
memiliki aliran yang sangat deras dan sungai sungainya lumayan dalam. Hal ini
di karenakan karena letaknya yang di daerah pegunungan yang memiliki
kemiringan cukup curam. Sehingga air akan sangat cepat untuk mengalir ke
bawah. Proses yang terjadi disini adalah proses erosi sehingga lembah sungai
ini membentuk huruf V.
• Bagian Tengah
Bagian tengah biasanya memiliki ciri lembah sungai membentuk huruf U. Hal
ini dikarenakan kondisi lokasinya yang tidak curam lagi, melainkan landai. Hal
ini mengakibatkan aliran air tidak begitu deras, maka proses erosi disini sidah
tidak begitu dominan. Proses yang dominan terjadi di daerah ini adalah
transportasi. Maksudnya adalah, hasil dari erosi yang terjasi di bagian hulu tadi,
dibawa oleh air menuju ke daerah bawahnya.
• Bagian Hilir
Bagian hilir adalah bagian sungai terakhir, yang akhirnya bagian ini akan
mengantar sungai itu ke laut (muara). Ciri-ciri bagian ini adalah, lembah sungai
menyerupai huruf U yang lebar. Sungai di daerah hilir ini biasanya sudah ber-
meander (Berliku-liku). Di daerah ini proses yang dominan adalah sedimentasi.
Partikel partikel hasil erosi di bagian hulu, yang kemudian di transportasi di
bagian tengah, akan di endapkan di bagian hilir ini, maka kemungkinan akan
terbentuk delta.

c. Ekosistem Air Laut


Ciri-ciri :
- Memiliki kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak ialah Cl (55%), namun kadar
garam di laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan ada yang
rendah (di laut beriklim dingin).
- Ekosistem air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Ekosistem laut dibagi
menjadi beberapa zona ,yaitu zona intertidal, zona neritik, zona pelagik, zona fotik,
zona bentik, dan zona afotik.
1) Zona intertidal Adalah area pasang surut air laut disepanjang garis pantai disebut
dengan zona intertidal. Zona intertidal dapat berupa pantai berpasir, berbatu atau
berlumpur. Organisme yang ada di zona intertidal ini antara lain rumput laut,
abalon, anemon, kepiting, ganggang hijau, teripang, dan bintang laut.
2) Zona neritik Zona neritik berada diantara zona intertidal dan zona pelagik.
Kedalaman ratarata zona laut dangkal ini adalah sekitar 200 m. Diwilayah tropis,
zona neritik biasanya dihuni oleh terumbu karang. Terumbu karang menjadi rumah
bagi ikan tropis dan ikan karang, contoh parrotfish, angelfish, buterflyfish. Selain
itu organisme penghuni terumbu karang yaitu spons, cacing, udang-udangan, bulu
babi, dan moluska.
3) Zona pelagik Kedalaman rata-rata zona pelagik adalah 4000 m. Sekitar 75% air
laut berada dizona ini. Zona pelagik merupakan zona yang paling tidak produktif,
karena kandungan nutrisinya begitu rendah. Organisme dizona ini umumnya
bergantung pada sampah organik yang tenggelam dizona fotik. Contoh hewan
yang hidup di zona ini adalah cumi-cumi raksasa.

Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut :


1. Litoral, merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
2. Neretik, merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai
bagian dasar dalamnya ± 300 m.
3. Batial, merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m
4. Abisal, merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.50010.000
m).
Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut semakin
ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut:
1. Epipelagik, merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m.
2. Mesopelagik, merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 2001000 m.
3. Batiopelagik, merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m.
4. Abisal pelagik, merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m. Sinar
matahari tidak mampu menembus daerah ini.
5. Hadal pelagik, merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000
mr.

d. Ekosistem Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari
oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki
produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di
estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya
antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
e. Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai dikenal sebagai salah satu jenis ekosistem yang unik sebab mencakup
tiga unsur yakni tanah di daratan, air di lautan dan juga udara. Pantai merupakan
pertemuan antara ekosistem daratan dan juga ekosistem akuatik. Ekosistem pantai sangat
dipengaruhi oleh siklus harian arus yang pasang dan surut. Dengan demikin, flora dan
fauna yang bisa bertahan di pantai adalah mereka yang bisa beradaptasi dengan cara
melekat ke substrat keras agar tidak terhempas gelombang. Wilayah paling atas dari
ekosistem pantai adalah titik yang hanya terkena air pada saat pasang naik tinggi. Area
ini didiami beberapa jenis moluska, ganggang, kerang, dan beberapa jenis burung pantai.
Sementara itu, titik tengah pantai terendam jika pasang tinggi juga pasang rendah.
Tempat ini didiami beberapa organisme semisal anemon laut, remis, siput, ganggang,
porifera dan masih banyak lagi lainnya. Sementara itu wilayah terdalam dari ekosistem
pantai dihuni oleh beragam jenis mahluk invertebrata juga ikan dan berbagai jenis rumput
laut.
f. Ekosistem Buatan
Secara sederhana, pengertian ekosistem buatan (Man Made-ecosystem) tak lain adalah
suatu ekosistem yang terbentuk berkat rekayasa manusia dalam tujuannya untuk
memenugi pun mencukupi kebutuhan hidup manusia atau penduduk yang semakin hari
semakin meningkat. Ekosistem buatan ini memperoleh subsidi energi dari luar dan baik
itu tanaman maupun hewan akan memperoleh pengaruh besar dari manusia oleh karena
itu bisa dikatakan keanekaragamannya sangat rendah. Ada banyak contoh ekosistem
buatan yang direkayasa manusia, antara lain:
1. Ekosistem Bendungan.
2. Ekosistem Tanaman Produksi misalnya hutan jati dan atau hutan pinus.
3. Ekosistem Sawah Irigasi.
4. Ekosistem Perkebunan misalnya sawit, teh, cengkeh dan masih banyak lagi lainnya.
5. Ekosistem Tambak.
6. Ekosistem ladang

4. Aliran Energi Dalam Ekosistem


Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk
energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer,
konsumen tingkat tinggi, sampai ke saproba di dalam tanah. Siklus ini berlangsung dalam
ekosistem. Produsen merupakan makhluk hidup yang mampu menangkap energi
matahari untuk kegiatan fotosintesis sehingga dapat menghasilkan materi organik yang
berasal dari materi anorganik. Bumi mendapatkan pasokan energi dari matahari sebanyak
1022 Joule tetapi hanya sekitar 1 % yang dapat diperoleh produsen dan diubah menjadi
energi kimia melalui fotosintesis.
Konsumen merupakan makhluk hidup yang memperoleh energi dalam bentuk materi
organik. Berdasarkan tingkat trofiknya (dalam hal pemenuhan kebutuhan makanan),
konsumer dibedakan atas :
- Konsumen primer atau herbivor
- Konsumen sekunder atau karnivor
- Konsumen tersier atau karnivor puncak
- Omnivor (pengecualian)

Dekomposer merupakan makhluk hidup yang memperoleh makanannya dengan cara


menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup yang sudah
mati. Dekomposer berperan mengembalikan materi ke lingkungan abiotik dan digunakan
kembali oleh tumbuhan hijau.
a. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan
Rantai makanan yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan
dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf
trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah
tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen.
Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan
(herbifora) yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer
merupakan tingkat trofi ketiga atau konsumen primer sekunder, terdiri atas hewan-hewan
karnivora dan seterusnya. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut
konsumen puncak. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya,
sebagian energi akan hilang.

Rantai makanan pertama kali diteliti oleh ilmuwan Arab Al-Jahiz pada abad ke-9, yang
lalu dipopulerkan kembali oleh Charles Sutherland Elton pada tahun 1927. Dalam rantai
makanan terdapat tiga macam "rantai" pokok yang menghubungkan antar tingkatan
trofik, yaitu:
1. Rantai pemangsa, yaitu rantai makanan yang terjadi ketika hewan pemakan tumbuhan
dimakan oleh hewan pemakan daging. contoh: kelinci-ular-elang.
2. Rantai saprofit, yaitu rantai makanan yang terjadi untuk mengurai organisme yang
sudah mati. Rantai ini muncul karena adanya dekomposer. contoh: elang mati-bakteri.
3. Rantai parasit, yaitu rantai makanan yang terjadi karena terdapat organisme yang
dirugikan. contoh: pohon besar-benalu, manusia-kutu.
Ada dua tipe dasar rantai makanan:
1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain), yaitu rantai makanan yang diawali
dari tumbuhan pada trofik awalnya. Contohnya: rumput - belalang - tikus - ular.
2. Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain), yaitu rantai makanan yang tidak
dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor. Contohnya: serpihan daun -
cacing tanah - ayam - manusia.

5. Piramida Ekologi
Hubungan organisme pada tingkat trofik ekosistem digambarkan dalam bentuk piramida.
Semakin ke atas bentuk piramida semakin mengecil. Inilah yang disebut dengan piramida
ekologi. Piramida ekologi adalah piramida abstrak yang menunjukkan hubungan struktur
trofik dan fungsi trofik komponen-komponen biotik ekosistem. Di dalam piramida
ekologi produsen (tingkat trofik I) selalu berada di bagian dasar piramida. Konsumen
primer (tingkat trofik II) berada tepat di atas produsen dan konsumen sekunder (tingkat
trofik III) berada di bagian atas konsumen primer.
Piramida ekologi berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi 3, yaitu piramida jumlah,
piramida biomassa, dan piramida energi. Masing-masing tipe memiliki kelemahan dan
kelebihan dalam menggambarkan hubungan antara struktur dan fungsi trofiknya.
a. Piramida jumlah
Tipe ini menunjukkan jumlah relatif organisme pada suatu area dengan melihat
hubungan antara predator dan mangsanya. Pelopor teori ini adalah Charles Elton (ahli
ekologi Inggris) pada abad ke 20. Jumlah organisme dihitung dalam satuan luas area
tertentu. Di dalam piramida jumlah semakin tinggi tingkat trofik organisme semakin
sedikit jumlahnya di lingkungan.
b. Piramida biomassa
Biomassa adalah taksiran massa organisme (biomassa) yang mewakili tiap tingkat
trofik pada waktu tertentu. Massa kering tiap individu dalam suatu ekosistem
ditimbang dan dicatat. Ukuran yang digunakan biasanya menggunakan gram (massa
kering organisme) per satuan luas (gr/m2 atau kg/ha). Piramida biomassa dibuat
berdasarkan massa total populasi organisme pada suatu waktu. Cara ini dianggap
lebih baik dalam menggambarkan hubungan tingkat trofik komponen biotik daripada
piramida jumlah. Piramida biomassa dibedakan menjadi dua, yaitu piramida biomassa
tegak dan piramida biomassa terbalik.
1. Piramida Biomassa Tegak
Piramida biomassa tegak menggambarkan massa gabungan semua produsen yang
lebih besar daripada massa gabungan tiap tingkatan konsumennya. Piramida
biomassa tegak biasanya terjadi pada ekosistem darat.
2. Piramida Biomassa Terbalik
Piramida biomassa terbalik menggambarkan massa gabungan dari produsennya
lebih kecil daripada massa gabungan tingkatan konsumen di atasnya. Meskipun
demikian, massa produsen yang lebih sedikit ini dapat mampu menopang
kelangsungan hidup konsumen di atasnya. Contoh piramida biomassa terbalik
adalah pada ekosistem perairan.
c. Piramida energi
Piramida energi menggambarkan hubungan tiap organisme pada tingkatan trofik
sesuai perpindahan energi yang dimulai dari produsen hingga konsumen puncak. Di
dalam piramida energi, aliran energi yang diterima setiap kelompok trafik akan
mengalami penurunan pada tiap kelompok trofik selanjutnya. Dengan demikian, tiap
kelompok trofik akan membentuk semacam piramida dengan produsen sebagai
penerima dan pemilik energi terbesar diikuti kelompok trofik berikutnya. Semakin
berkurangnya aliran energi pada tiap kelompok trafik ini disebabkan oleh beberapa
hal berikut:
1. Tidak semua bagian makanan dapat dimakan dan dicerna, sehingga ada yang
tersisa dan ada yang menjadi kotoran (residu).
2. Hanya ada beberapa saja dari makanan yang dimanfaatkan oleh organisme
pada tingkatan trofik berikutnya.
3. Sebagian energi yang diperoleh dikonversi terlebih dahulu sebagai sumber
energi untuk beraktivitas.

6. Produktifitas Ekosistem
Energi dapat berubah menjadi bentuk lain, seperti energi kimia, energi mekanik, energi
listrik, dan energi panas. Perubahan bentuk energi menjadi bentuk lain ini dinamakan
transformasi energi. Sumber energi utama bagi kehidupan adalah cahaya matahari. Energi
cahaya matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen (organisme
fotoautotropik) yang diubah menjadi energi kimia tersimpan di dalam senyawa organik.
Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat tropik melalui
jalur rantai makanan. Energi kimia tersebut digunakan organisme untuk pertumbuhan dan
perkembangan.Kemampuan organisme-organisme dalam ekosistem untuk menerima dan
menyimpan energi dinamakan produktivitas ekosistem. Produktivitas ekosistem yaitu
keseluruhan sistem yang dinyatakan dengan biomassa atau bioenergi dalam kurun waktu
tertentu. Produktivitas ekosistem merupakan parameter pengukuran yang penting dalam
penentuan aliran energi total melalui semua tingkat trofi dari suatu ekosistem.
Produktivitas ekosistem terdiri dari produktivitas primer dan produktivitas sekunder.
a. Produktivitas primer
Produktivitas primer adalah kecepatan organisme autotrop sebagai produsen
mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia dalam bentuk bahan organik.
Hanya sebagian kecil energi cahaya yang dapat diserap oleh produsen. Produktivitas
primer berbeda pada setiap ekosistem, yang terbesar ada pada ekosistem hutan hujan
tropis dan ekosistem hutan bakau. Seluruh bahan organik yang dihasilkan dari proses
fotosintesis pada organisme fotoautotrop disebut produktivitas primer kotor (PPK).
Lebih kurang 20% dari PPK digunakan oleh organisme fotoautotrop untuk respirasi,
tumbuh dan berkembang. Sisa PPK yang baru disimpan dikenal sebagai produktivitas
primer bersih (PPB). Biomassa organisme autotrop (produsen) diperkirakan mencapai
50%-90% dari seluruh bahan organik hasil fotosintesis. Hal ini menunjukkan
simpanan energi kimia yang dapat ditransfer ke trofik selanjutnya melalui hubungan
makan dimakan dalam ekosistem.
b. Produktivitas sekunder
Produktivitas sekunder adalah kecepatan organisme heterotrop mengubah energi
kimia dari bahan organik yang dimakan menjadi simpanan energi kimia baru di dalam
tubuhnya. Energi kimia dalam bahan organik yang berpindah dari produsen ke
organisme heterotrop (konsumen primer) dipergunakan untuk aktivitas hidup dan
hanya sebagian yang dapat diubah menjadi energi kimia yang tersimpan di dalam
tubuhnya sebagai produktivitas bersih. Demikian juga perpindahan energi ke
konsumen sekunder dan tersier akan selalu menjadi berkurang. Perbandingan
produktivitasbersih antara trofik dengan trofik-trofik di atasnya dinamakan efisiensi
ekologi. Diperkirakan hanya sekitar 10% energi yang dapat ditransfer sebagai
biomassa dari trofik sebelumnya ke trofik berikutnya.
Dalam rantai makanan tidak semua energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan
trofik berikutnya berpindah secara sempurna, selama perjalanannya energi terus
berkurang karena hilang ke lingkungan selama perpindahan dari tumbuhan ke
konsumen primer dan dari konsiumen primer ke konsumen sekunder dan seterusnya.
Hilangnya energi tersebut karena digunakan untuk proses respirasi oleh semua
tingkatan trofik di sekosistem. Selain itu, kehilangan energi yang paling besar adalah
antara tumbuhan dan konsumen primer (herbivora). Hal ini terjadi karena:
a) tidak semua bagian tumbuhan dimakan oleh herbivora, misalnya jaringan
batang dan akar.
b) tidak semua bagian tumbuhan dicerna secara sempurna oleh herbivora,
karena tidak bisa terserap sempurna oleh pencernakan. misalnya serat kasar.
c) kehilangan energi sebagai panas selama dicerna di sistem pencernakan
konsumen

7. Daur Biogeokimia
Daur biogeokimia adalah siklus yang melibatkan senyawa kimia yang berpindah tempat
melalui organisme sebagi perantara kemudian senyawa ini kembali ke lingkungan fisik.
Pembangun tubuh organisme adalah materi yang tersusun dari unsur-unsur kimia. Unsur-
unsur yang ada di alam ini tidk mungkin habis karena mengalami daur ulang (siklus zat).
Beberapa siklus unsur atau zat kimia yang penting antara lain siklus air, karbon, nitrogen,
fosfor dan belerang.
a. Siklus air
Tahapan siklus air berlangsung sebagai berikut:
1. Air di bumi dapat berupa air permukaan (rawa, danau, lautan) maupun air
tanah.
2. Siklus air dibedakan menjadi dua yaitu sikius pendek dan panjang.
3. Siklus air pendek yaitu air laut menguap, uap air di udara dingin mengalami
kondensasi menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan, selanjutnya kembali
ke laut.
4. Siklus air panjang yaitu uap air yang berasal dan berbagai proses penguapan,
jatuh sebagai hujan di daratan kemudian melalui sungai atau air tanah kembali
ke laut.

b. Siklus karbon
Tahapan siklus Karbon berlangsung sebagai berikut:
1. Karbon di udara dalam bentuk CO2 dan dapat terlarut dalam air.
2. Pada tumbuhan darat maupun fitoplankton di dalam air CO2 diubah menjadi
karbohidrat melalui proses fotosintesis. Dalam fotosintesis dihasilkan pula O2
yang dilepas ke udara.
3. Karbohidrat digunakan oleh konsumen untuk mendapatkan energi. Konsumen
juga melakukan respirasi yang menghasilkan CO2 ke udara. 4)
4. Penguralan oleh bakteri yang berjalan lambat dapat mengakibatkan
penumpukan karbon bentuk batu bara dan minyak bumi.

c. Siklus nitrogen
Tahapan siklus nitrogen berlangsung sebagai berikut.
1. Atmosfer mengandung 80% nitrogen bebas (N2) tumbuhan dapat menyerap
nitrogen dalam bentuk nitrat (NO3).
2. Beberapa bakteri pada bintil akar Leguminosa dan beberapa ganggang dapat
memfiksasi N2 dari udara.
3. Halilintar juga menghasilkan bentuk senyawa N2 dan O. Senyawa tersebut
terbawa air hujan berupa nitrat dan nitrit.
4. Mikroorganisme mengurai bangkai dan kotoran menjadi ammonium.
5. Bakteri denitrifikasi dalam tanah mengural nitnat menjadi N bebas ke udara.

d. Siklus fosfor
Fungsi fosfor bagi makhluk hidup, antara lain fosfor dalam bentuk adenosin trifosta
(ATP) merupakan bahan bakar (energi) bagi makhluk hidup. Cadangan fosfat yang
dapat larut, dapat digunakan langsung sebagai zat hara primer dalam sintesis protein
oleh tumbuhan. Melalui rantai makanan fosfat dapat beralih ke tingkat tropik yang
lebih tinggi. Jika organisme mati, fosfor dikembalikan ke tanah melalui proses
penguraian. Kelebihan fosfat yang diekskresikan burung dan ikan dalam tinjanya juga
mengembalikan fosfor ke lingkungan. Guano (doposit kotoran burung) juga
merupakan akumulasi fosfor yang dikembalikan ke daratan. Gambar Siklus fosfor
Sumber: eochemistry.wikispaces.com e.Siklus belerang/sulfur Sulfur terdapat dalam
bentuk sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-
kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida
ini sering kali bersifat mematikan makhluk hidup di perairan, pada umumnya
dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati. lon sulfat kemudian diserap
tumbuhan dan diubah menjadi protein. Jika jaringan tumbuhan atau hewan mati akan
mengalami proses penguraian. Beberapa jenis bakteri dapat mengoksidasi hidrogen
sulfida menjadi sulfat kembali. Besi (Fe) dalam sedimen bereaksi dengan sulfida
membentuk ferosulfida (FeS) yang mengendap.

8. Perubahan Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem yang tidak statis, namun selalu dinamis yang mengalami
perubahan struktur maupun fungsi. Perubahan ini mungkin hanya fluktuasi setempat yang
tidak berarti, tetapi mungkin juga cukup besar sehingga dapat mengubah stabilitas
hubungan suatu ekosistem. Perubahan ekosistem disebabkan oIeh hal-hal berikut:
a. Perkembangan secara alami. Suatu ekosistem secara alamai mengalami perubahan-
perubahan yang untuk menuju keseimbangan. Perkembangan alami ini dikenal
dengan istilah suksesi.
b. Perubahan karena faktor luar. Ekosistem dapat berubah karena berbagai factor luar
biasanya akibat ulah manusia. Contohnya Perubahan iklim di suatu ekosistem
disebabkan oleh faktor manusia, terutama yang berkaitan dengan pemakaian bahan
bakar fosil dan penyalahgunaan lahan.

9. Suksesi Proses
Perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah secara teratur disebut
suksesi. Suksesi terjadi akibat dari perubahan lingkungan fisik dalam komunitas. Proses
suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem klimaks. Dikatakan klimaks
karena ekosistem tersebut sudah stabil atau tidak akan berubah lagi.
a. Suksesi primer
Mula-mula yang berkoloni adalah sejenis lumut kerak(lichen) dan beberapa jenis
lumut tertentu. Asam-asam yang dieksresi oleh Lichen itu menghancurkan substrat
batuan dan menyediakan sedikit tanah. Partikel tanah tambahan terbentuk karena
penghancuran oleh iklim dan terbawa angin. penghancuran dan pembusukan terhadap
lichen dapat menambahkan sedikit humus, sehingga lumut lain menetap. Setiap
musim terdapat pertumbuhan baru yang lama membusuk (menyediakan humus).
Tidak lama kemudian tersedia cukup tanah untuk paku-pakuan dan kemudian tumbuh
rerumputan, kemudian semak (perdu). Keadaan ini menyediakan kondisi
pertumbuhan yang amat baik untuk biji-biji tumbuhan tinggi (pohon). Biji, spora dan
benih dalam bentuk lain datang dari luar dan sampai ke substrat baru dibawa oleh
angin, air atau hewan. Tumbuhan atau organisme lain yang mampu menghuni untuk
pertama kali disebut tumbuhan pelopor (vegetasi perintis). Disebut vegetasi perintis
karena organisme tersebut mampu membuka lahan untuk hidupnya organisme lain.
Suksesi yang terjadi pada suatu lahan yang rusak total ( tidak ada organisme yang
hidup) disebut suksesi primer.
b. Suksesi sekunder
Jenis suksesi yang kedua adalah suksesi sekunder. Suksesi sekunder terjadi jika suatu
komunitas atau ekosistem alami terganggu, baik secara alami maupun buatan, dan
gangguan tersebut. Banjir kebakaran tidak merusak total ekosistem tersebut. Banjir,
kebakaran, angin kencang, gelombang laut, dan penebangan hutan merupakan
contoh-contoh gangguan tersebut.
Metode dan Model Pembelajaran

• Metode Pembelajaran

Pengertian Metode Pembelajaran

a. Pengertian Menurut para ahli

1. Wina Sanjaya

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana


yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal

2. Abdurrahman Ginting

Menurut Ginting (2014, hlm. 42) metode pembelajaran dapat diartikan cara atau pola
yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik
dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri peserta didik.

3. Abu Ahmadi & Joko Tri Prasetya

Metode pembelajaran adalah teknik yang dikuasai pendidik atau guru untuk menyajikan
materi pelajaran kepada peserta didik di kelas, baik secara individu maupun kelompok
agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh peserta didik
dengan baik (Ahmadi & Prasetya, 2015, hlm. 52).

4. Nur Hamiyah & Muhammad Jauhar

Sedangkan Hamiyah dan Jauhar, mengartikan metode sebagai cara untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Hamiyah & Jauhar, 2014, hlm. 49).

5. Ridwan Abdullah Sani

Metode pembelajaran merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang


dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sani, 2019, hlm. 158).

6. Sofan Amri

Menurut Amri (2013, hlm. 113) metode belajar mengajar dapat diartikan sebagai cara-
cara yang dilakukan untuk menyampaikan atau menanamkan pengetahuan kepada subjek
didik, atau anak melalui sebuah kegiatan belajar mengajar, baik di sekolah, rumah,
kampus, pondok, dan lain-lain.
7. Komalasari

Komalasari (2017, hlm. 56) mengemukakan bahwa metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai salah satu cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan metode
secara spesifik

▪ Macam Metode Pembelajaran


Metode pengajaran dipraktekkan pada saat mengajar dan dibuat semenarik mungkin
agar peserta didik mendapat pengetahuan dengan efektif dan efisien. Berikut ini
metode metode pengajaran dalam proses belajar:
1. Metode Pembelajaran Konvensional / Metode Ceramah
Salah satu macam metode pembelajaran yang kerap digunakan adalah metode
ceramah. Maksudnya, metode ini diterapkan dengan cara berceramah atau
menyampaikan informasi secara lisan kepada siswa. Metode ini merupakan metode
yang paling praktis dan ekonomis, tidak membutuhkan banyak alat bantu. Metode
ini mampu digunakan untuk mengatasi kelangkaan literatur atau sumber rujukan
informasi karena daya beli siswa yang diluar jangkauan. Namun metode ini juga
memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan.
Kekurangan Konvensional
Berikut adalah kekurangan metode pembelajaran ceramah, yaitu:
1. Siswa menjadi pasif.
2. Proses belajar membosankan dan siswa mengantuk.
3. Terdapat unsur paksaan untuk mendengarkan.
4. Siswa dengan gaya belajar visual akan bosan dan tidak dapat menerima informasi
atau pengetahuan, pada anak dengan gaya belajar auditori hal ini mungkin cukup
menarik.
5. Evaluasi proses belajar sulit dikontrol, karena tidak ada poin pencapaian yang
jelas.
6. Proses pengajaran menjadi verbalisme atau berfokus pada pengertian kata- kata
saja.
Kelebihan Konvensional
Sementara, kelebihan dari metode pembelajaran ceramah, antara lain:
1. Mendorong siswa untuk menjadi lebih fokus.
2. Guru dapat mengendalikan kelas secara penuh.
3. Guru dapat menyampaikan pelajaran yang luas.
4. Dapat diikuti oleh jumlah anak didik yang banyak.
5. Mudah dilaksanakan
2. Metode Pembelajaran Diskusi
Metode diskusi merupakan metode pengajaran yang erat hubungannya dengan belajar
pemecahan masalah. Metode ini juga biasa dilakukan secara berkelompok atau diskusi
kelompok. Metode Diskusi adalah metode pembelajaran berbentuk tukar menukar
informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk
mendapat pengertian yang sama, lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk
mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama.
Kelebihan Diskusi
Berikut kelebihan metode diskusi, antara lain:
1. Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan, prakarya dan
terobosan baru dalam pemecahan masalah.
2. Mengembangkan sikap saling menghargai pendapat orang lain.
3. Memperluas wawasan.
4. Membina untuk terbiasa musyawarah dalam memecahkan suatu masalah.
Kelemahan Diskusi
Berikut kekurangan metode diskusi, antara lain:
1. Membutuhkan waktu yang panjang.
2. Tidak dapat dipakai untuk kelompok yang besar.
3. Peserta mendapat informasi yang terbatas.
4. Dikuasai orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
3. Metode Pembelajaran Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung yang bersifat two way traffic, sebab pada saat yang sama
terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa
bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal
balik secara langsung antara guru dengan siswa
Kelebihan Tanya Jawab
Berikut kelebihan metode tanya jawab, antara lain:
1. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa.
2. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya
ingatan.
3. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
Kelemahan Tanya Jawab
Berikut kekurangan metode tanya jawab, antara lain:
1. Siswa merasa takut bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani dengan
menciptakan suasana yang tidak tegang.
2. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah
dipahami siswa.
3. Sering membuang banyak waktu.
4. Kurangnya waktu untuk memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa.
4. Metode Pembelajaran Demonstrasi

Metode demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat efektif,
sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan
fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang
memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu. Metode demonstrasi adalah
metode mengajar yang cukup efektif sebab membantu para siswa untuk
memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu.

Kelebihan Demonstrasi

Berikut kelebihan metode demonstrasi, antara lain:

1. Menghindari verbalisme.
2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
3. Proses pengajaran lebih menarik.
4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan
kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
Kelemahan Demonstrasi
Berikut kekurangan metode demonstrasi, antara lain:
1. Memerlukan keterampilan guru secara khusus.
2. Kurangnya fasilitas.
3. Membutuhkan waktu yang lama.

5. Metode Pembelajaran Eksperimen


Metode pembelajaran eksperimen, metode ini bukan sekedar metode mengajar tetapi
juga merupakan satu metode berfikir, sebab dalam Eksperimen dapat menggunakan
metode lainnya dimulai dari menarik data sampai menarik kesimpulan. Metode
eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan
dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Kelebihan Eksperimen
Berikut kelebihan metode eksperimen, antara lain:
1. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan.
2. Membina siswa membuat terobosan baru.
3. Hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
Kelemahan Eksperimen
Berikut kelemahan metode eksperimen, antara lain:
1. Cenderung sesuai bidang sains dan teknologi.
2. Kesulitan dalam fasilitas.
3. Menuntut ketelitian, kesabaran, dan ketabahan.
4. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan.
6. Metode Pembelajaran Resitasi
Macam metode pembelajaran selanjutnya adalah resitasi. Metode pembelajaran resitasi
merupakan metode mengajar dengan siswa diharuskan membuat resume tentang materi
yang sudah disampaikan guru, dengan menuliskannya pada kertas dan menggunakan
bahasa sendiri.
Kelebihan Resitasi
Berikut kelebihan metode resitasi, antara lain:
1. Siswa menjadi lebih ingat dengan materi, karena telah menuliskannya dengan
resume.
2. Menurut Sayiful Bahri, 2000 siswa menjadi lebih berani dalam mengambil inisiatif
dan mampu bertanggung jawab.
Kekurangan Resitasi
Berikut kekurangan metode resitasi, antara lain:
1. Hasil resume yang dilakukan terkadang hanya mencontek pada teman dan bukan
hasil pikirannya sendiri.
2. Tugas bisa jadi dikerjakan oleh orang lain.
3. Susah mengevaluasi apakah siswa benar- benar memahami hasil tulisan resumenya
sendiri.

7. Metode Pembelajaran Karyawisata


Metode karyawisata (Field-trip), karyawisata di sini berarti kunjungan di luar kelas.
Jadi karyawisata di atas tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak
memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang
jauh disebut study tour.
Kelebihan Karyawisata
Berikut kelebihan metode karyawisata:
1. Memiliki prinsip pengajaran modern dengan memanfaatkan lingkungan nyata.
2. Membuat relevansi antara apa yang dipelajari dengan kebutuhan di masyarakat.
3. Merangsang kreatifitas siswa.
4. Bahan pelajaran lebih luas dan aktual.
Kelemahan Karyawisata
Berikut kelemahan metode karyawisata, antara lain:
1. Kurangnya fasilitas.
2. Perlu perencanaan yang matang.
3. Perlu koordinasi agar tidak tumpah tindih waktu.
4. Mengabaikan unsur studi.
5. Kesulitan mengatur siswa yang banyak.
Metode yang digunakan dalam kd 3.10 dan 4.10
Metode Ceramah

Metode ceramah adalah salah satu metode pembelajaran yang bersifat konvensional
karena guru menyampaikan materi kepada siswa secara lisan. Sejak dahulu hingga
sekarang, metode satu ini memang dianggap sebagai yang paling praktis dan ekonomis.
Namun seorang guru harus bisa menggunakan metode ceramah secara menarik agar
para siswa tidak cepat bosan.

Langkah-langkah Menggunakan Metode Ceramah


Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan, pelaksanaan dan
kesimpulan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:

❖ Tahap Persiapan
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:
1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
2) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
3) Mempersiapkan alat bantu.

❖ Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:
1) Langkah Pembukaan.
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan.
Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini.

❖ Langkah Penyajian.
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran de-ngan cara bertutur.
Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembe-lajaran, maka guru harus menjaga
perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan.

❖ Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah.


Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar materi pelajaran yang
sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan
yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran.

Perlu diperhatikan, bahwa ceramah akan berhasil baik, bila didukung oleh metode-metode
lainnya, misalnya tanya jawab, tugas, latihan dan lain-lain. Metode ceramah itu wajar
dilakukan bila:

a. ingin mengajarkan topik baru,

b. tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa,

c. menghadapi se-jumlah siswa yang cukup banyak.


- Metode Diskusi
Sesuai dengan namanya, metode ini selalu mengutamakan aktivitas diskusi yang
melibatkan para siswa untuk belajar memecahkan masalah. Penerapan metode diskusi
biasanya dilakukan dengan membuat kelompok diskusi yang bertugas membahas
sebuah masalah. Langkah-langkah Melaksanakan Diskusi
Agar penggunan diskusi berhasil dengan efektif, maka perlu dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut:

❖ Langkah Persiapan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di antaranya:

1. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun
tujuan khusus.

2. Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai..

3. Menetapkan masalah yang akan dibahas.

4. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan


diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi
seperti moderator, notulis, dan tim perumus, manakala diperlukan.

❖ Pelaksanaan Diskusi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:

1. Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran


diskusi.

2. Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan


tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi
yang akan dilaksanakan.

3. Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam
pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang
menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain
sebagainya.

4. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi un-tuk


mengeluarkan gagasan dan ide-idenya
5. Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal
ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi
melebar dan tidak fokus.
❖ Menutup Diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakuan
hal-hal sebagai berikut:

1. Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil


diskusi.
2. Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai
umpan balik untuk perbaikan selanjutnya

- Metode Tanya Jawab


Metode tanya-jawab ialah penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan
pertanyaan dan murid menjawab. Dalam metode tanya-jawab terdapat kelemahan dan
kelebihan, sehingga seorang guru benar-benar harus memperhatikan kesesuaian materi
pelajaran dengan metode yang akan digunakan dalam menggunakan metode tanya-
jawab, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu jenis pertanyaan, teknik
mengajukan pertanyaan, memperhatikan syarat-syarat penggunaan metode tanya-jawab
sehingga dapat dirumuskan langkah-langkah, memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan metode tanya jawab, di antaranya prinsip keserasian, integrasi, kebebasan,
dan individual. Prinsip-prinsip ini adalah dasar atau landasan yang bisa dipergunakan
dalam metode tanya-jawab. Di samping itu, metode tanya-jawab juga bisa
dikombinasikan dengan metode lain, seperti metode ceramah, pemberian tugas, diskusi,
dan lain-lain
Langkah-Langkah Tanya Jawab
❖ Persiapan
1. menentukan topik
2. merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
3. menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan TPK tertentu
4. mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa
❖ Pelaksanaan
1. Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK)
2. Mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa tidak hanya bertany
a tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain)
3. Guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi
4. Guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas, Guru
memberikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya, sehingga dapat
merumuskan secara sistematis
5. Pertanyaan dapat ditujukan pada seorang siswa atau seluruh kelas, guru perlu
menggugah siswa yang pemalu atau pendiam, sedangkan siswa yang pandai
dan berani menjawab perlu dikendalikan untuk memberi kesempatan pada yang
lain. Pertanyaan ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran, pertanyaan
mengungkapkan kembali pengetahuan yang dikuasai.

- Metode Eksperimen
Metode eksperimen dilakukan melalui kegiatan percobaan atau praktikum di
laboratorium agar siswa bisa melihat secara langsung materi pelajaran yang
sedang disampaikan. Biasanya dapat berupa ilmu pengetahuan alam (sains) dan
sebagainnya. Secara rinci, berikut adalah tujuan dari metode eksperimen:

1. Mengajarkan menarik kesimpulan dari berbagai fakta, informasi, atau data yang
telah dikumpulkan melalui pengamatan.

2. Mengajarkan menarik kesimpulan dari fakta pada hasil eksperimen, melalui


eksperimen yang sama.

3. Melatih merancang, mempersiapkan, dan melaksanakan percobaan.

4. Melatih menggunakan logika induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta,


informasi, atau data yang ada.

Langkah-langkah Metode Eksperimen

Untuk melakukan metode eksperimen, ada langkah-langkah yang harus diikuti.


Berikut ini adalah prosedur dan langkah-langkah pemakaian metode eksperimen:

❖ Langkah Awal

1. Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan ketika bereksperimen. Seperti bahan,


alat, dan strateginya.

2. Menetapkan metode eksperimen serta tujuan yang ingin dicapai. Anda bisa
menganalisis kira-kira apa tujuan melakukan eksperimen ini untuk dan hal apa
yang didapatkan oleh siswa setelah melakukan eksperimen.

3. Mempersiapkan kebutuhan peralatan dan sarana yang dibutuhkan dalam


melakukan eksperimen di sekolah. Dalam hal ini, Anda bisa meminta siswa
untuk berpartisipasi membawa bahan dan alat untuk eksperimen lalu
dikumpulkan di sekolah.
4. Guru mengadakan uji eksperimen sebelum memberi tugas kepada siswa. Guru
dapat mengadakan eksperimen sendiri untuk mengetahui kemungkinan apa saja
yang akan terjadi dan kemungkinan hasilnya. Hal ini bertujuan agar metode
eksperimen berjalan lancar dan Anda memiliki gambaran Apa yang terjadi saat
melakukan eksperimen. Anda juga bisa menganalisis hal apa saja yang tidak
boleh dilakukan selama eksperimen.

5. Lembar kerja disediakan guru untuk siswa melakukan eksperimen tersebut.


Lembar kerja tersebut berisikan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa selama
eksperimen, poin penilaian, instruksi, dan lainnya.

Melaksanakan pemakaian metode eksperimen:

1. Guru mendiskusikan mengenai prosedur, alat, dan bahan eksperimen serta hal-hal
penting selama eksperimen bersama-sama oleh seluruh siswa. Beritahu siswa apa
saja kegunaan bahan dan alat yang mereka siapkan, serta kapan bahan dan alat
tersebut digunakan.

2. Guru membimbing, membantu, sekaligus mengawasi eksperimen yang dilakukan


siswa di saat siswa melakukan pengamatan serta menuliskan kegiatan
eksperimen. Jangan melepas siswa begitu saja, apalagi jika eksperimen tersebut
adalah yang pertama. Anda harus memerhatikan seluruh siswa dan memberi
kesempatan bagi mereka yang ingin bertanya seputar eksperimen yang dilakukan.

3. Di akhir eksperimennya, siswa membuat kesimpulan dan laporan dengan lengkap


sesuai dengan lembar kerja yang Anda berikan sebelumnya. Kesimpulan
didapatkan dari hasil eksperimen yang mereka lakukan. Kemungkinan setiap
kesimpulan atau laporan siswa berbeda karena tidak semua hasil percobaan
berjalan mulus.

Kegiatan tindak lanjut pemakaian metode eksperimen:

1. Guru berdiskusi dengan siswa mengenai hambatan yang ditemui selama


bereksperimen. Anda bisa bertanya pada siswa, hambatan apa yang mereka
rasakan, dan penyebab gagalnya eksperimen.

2. Membersihkan, mengumpulkan, dan menyimpan peralatan saran lainnya yang


telah digunakan. Jangan biarkan kelas menjadi kotor dan berantakan setelah
melakukan eksperimen, karena hal tersebut akan mengganggu kegiatan
pembelajaran selanjutnya.

3. Guru memberi evaluasi akhir eksperimen kepada siswa. Evaluasi ini bermanfaat
agar eksperimen selanjutnya dapat berjalan lebih baik dan lancar.
Model Pembelajaran pada KD 3.10

1. Model pembelajaran konstruktivisme

Model pembelajaran Kontruktivisme adalah salah satu pandangan tentang proses


pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan)
diawali dengan terjadinya konflik kognitif. Konflik kognitif ini hanya dapat diatasi
melalui pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil
interaksi dengan lingkungannya. Konstruktivisme merupakan pandangan filsafat yang
pertama kali dikemukakan oleh Giambatista Vico tahun 1710, ia adalah seorang
sejarawan Italia yang mengungkapkan filsafatnya dengan berkata ”Tuhan adalah pencipta
alam semesta dan manusia adalah tuan dari ciptaan”. Dia menjelaskan bahwa
“mengetahui” berarti “mengetahui bagaimana membuat sesuatu”. Ini berarti bahwa
seseorang baru mengetahui sesuatu jika ia dapat menjelaskan unsur-unsur apa yang
membangun sesuatu itu (Suparno, 1997:24).

Filsafat konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi


manusia melalui interaksi dengan objek, fenomena pengalaman dan lingkungan mereka.
Hal ini sesuai dengan pendapat Poedjiadi (2005 :70) bahwa “konstruktivisme bertitik
tolak dari pembentukan pengetahuan, dan rekonstruksi pengetahuan adalah mengubah
pengetahuan yang dimiliki seseorang yang telah dibangun atau dikonstruk sebelumnya
dan perubahan itu sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungannya”. Menegaskan
pendapat tersebut, Karli (2003:2) menyatakan konstruktivisme adalah salah satu
pandangan tentang proses pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar
(perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik kognitif yang hanya dapat
diatasi melalui pengetahuan diri dan pada akhir proses belajar pengetahuan akan
dibangun oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interkasi dengan lingkungannya.
Konflik kognitif tersebut terjadi saat interaksi antara konsepsi awal yang telah dimiliki
siswa dengan fenomena baru yang dapat diintegrasikan begitu saja, sehingga diperlukan
perubahan/modifikasi struktur kognitif untuk mencapai keseimbangan, peristiwa ini akan
terjadi secara berkelanjutan, selama siswa menerima pengetahuan baru.

Perolehan pengetahuan siswa diawali dengan diadopsinya hal baru sebagai hasil interaksi
dengan lingkungannya, kemudian hal baru tersebut dibandingkan dengan konsepsi awal
yang telah dimiliki sebelumnya. Jika hal baru tersebut tidak sesuai dengan konsepsi awal
siswa, maka akan terjadi konflik kognitif yang mengakibatkan adanya ketidakseimbangan
dalam struktur kognisinya. Pada kondisi ini diperlukan alternatif strategi lain untuk
mengatasinya.

Berdasarkan pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model konstruktivisme dalam


pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara
mental, membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur kognitif yang
dimilikinya. Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran.
Penekanan tentang belajar dan mengajar lebih berfokus terhadap suksesnya siswa
mengorganisasi pengalaman mereka. Menurut Werrington (dalam Suherman, 2003:75),
menyatakan bahwa dalam kelas konstruktivis seorang guru tidak mengajarkan kepada
anak bagaimana menyelesaikan persoalan, namun mempresentasikan masalah dan
mendorong siswa untuk menemukan cara mereka sendiri dalam menyelesaikan
permasalahan. Ketika siswa memberikan jawaban, guru mencoba untuk tidak
mengatakan bahwa jawabannya benar atau tidak benar. Namun guru mendorong siswa
untuk setuju atau tidak setuju kepada ide seseorang dan saling tukar menukar ide sampai
persetujuan dicapai tentang apa yang dapat masuk akal siswa.

Di dalam kelas konstruktivis, para siswa diberdayakan oleh pengetahuannya yang berada
dalam diri mereka. Mereka berbagi strategi dan penyelesaian, debat antara satu dengan
lainnya, berfikir secara kritis tentang cara terbaik untuk menyelesaikan setiap masalah.
Beberapa prinsip pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis diantaranya bahwa
observasi dan mendengar aktivitas dan pembicaraan matematika siswa adalah sumber
yang kuat dan petunjuk untuk mengajar, untuk kurikulum, untuk cara-cara dimana
pertumbuhan pengetahuan siswa dapat dievaluasi.

Lebih jauh dikatakan bahwa dalam konstruktivis aktivitas matematika mungkin


diwujudkan melalui tantangan masalah, kerja dalam kelompok kecil, dan diskusi kelas
menggunakan apa yang ’biasa’ muncul dalam materi kurikulum kelas ’biasa’. Dalam
konstruktivis proses pembelajaran senantiasa ”problem centered approach” dimana guru
dan siswa terikat dalam pembicaraan yang memiliki makna matematika. Beberapa ciri
itulah yang akan mendasari pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis.

De Vries dan Kohlberg (Suparno,1997:70) mengikhtisarkan beberapa prinsip


konstruktivisme Piaget yang perlu diperhatikan dalam mengajar.

1. Struktur psikologis harus dikembangkan dulu sebelum persoalan bilangan


diperkenalkan. Bila siswa mencoba menalarkan bilangan sebelum mereka
menerima struktur logika matematis yang cocok dengan persoalannya, tidak akan
jalan.
2. Struktur psikologis (skemata) harus dikembangkan dulu sebelum simbol formal
diajarkan. Simbol adalah bahasa matematis, suatu bilangan tetulis yang merupakan
represenatasi suatu konsep, tapi bukan konsepnya sendiri.
3. Murid harus mendapat kesempatan untuk menemukan (membentuk) relasi
matematis sendiri, jangan hanya selalu dihadapkan kepada pemikiran orang
dewasa yang sudah jadi.

Ciri-ciri Pembelajaran Konstruktivisme

Menurut Suparno (1997:49) secara garis besar prinsip-prinsip konstruktivisme


yang diambil adalah (1) pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal
maupun secara sosial; (2) pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali
dengan keaktifan siswa sendiri untuk bernalar; (3) siswa aktif mengkonstruksi secara
terus menerus, sehingga terjadi perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih rinci,
lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah; (4) guru berperan membantu menyediakan
sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa berjalan mulus.
Berikut ini akan dikemukakan ciri-ciri pembelajaran yang konstruktivis menurut
beberapa literatur yaitu sebagai berikut.

1. Pengetahuan dibangun berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang telah ada


sebelumnya.
2. Belajar adalah merupakan penafsiran personal tentang dunia.
3. Belajar merupakan proses yang aktif dimana makna dikembangkan berdasarkan
pengalaman.
4. Pengetahuan tumbuh karena adanya perundingan (negosiasi) makna melalui
berbagai informasi atau menyepakati suatu pandangan dalam berinteraksi atau
bekerja sama dengan orang lain.

Sedangkan menurut Mahisa Alit dalam bukunya menuliskan bahwa ciri-ciri


pembelajaran yang konstruktivis adalah sebagai berikut:

• menyediakan pengalaman belajar dengan mengkaitkan pengetahuan yang telah


dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga belajar melalui proses pembentukan
pengetahuan,
• menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, tidak semua mengerjakan
tugas yang sama, misalnya suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai
cara,
• mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistik dan relevan dengan
melibatkan pengalaman konkrit, misalnya untuk memahami suatu konsep melalui
kenyataan kehidupan sehari-hari,
• mengintegrasikan pembelajaran sehingga memungkinkan terjadinya transmisi
sosial yaitu terjadinya interaksi dan kerja sama seseorang dengan orang lain atau
dengan lingkungannya, misalnya interaksi dan kerjasama antara siswa, guru, dan
siswa-siswa,
• memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan tertulis sehingga
pembelajaran menjadi lebih efektif.
• Melibatkan siswa secara emosional dan sosial sehingga menjadi menarik dan
siswa mau belajar (2004:37).

Konstruktivisme dalam Pembelajaran

Kegiatan belajar adalah kegiatan yang aktif, dimana siswa membangun sendiri
pengetahuannya. Siswa mencari arti sendiri dari yang mereka pelajari, ini merupakan
proses menyesuaikan konsep-konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berfikir yang
telah ada dalam pikiran mereka. Dalam hal ini siswa membentuk pengetahuan mereka
sendiri dan guru membantu sebagai mediator dalam proses pembentukan itu.

Proses perolehan pengetahuan akan terjadi apabila guru dapat menciptakan


kondisi pembelajaran yang ideal yang dimaksud disini adalah suatu proses belajar
mengajar yang sesuai dengan karakteristik IPA dan memperhatikan perspektif siswa
sekolah dasar. Pembelajaran yang dimaksud diatas adalah pembelajaran yang
mengutamakan keaktifan siswa, menerangkan pada kemampuan minds-on dan hands–on
serta terjadi interaksi dan mengakui adanya konsepsi awal yang dimiliki siswa melalui
pengalaman sebelumnya.

Dalam pelaksanaan teori belajar konstruktivisme ada beberapa saran yang


berkaitan dengan rancangan pembelajaran yaitu sebagai berikut :

• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya dengan


bahasa sendiri.
• Memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga
lebih kreatif dan imajinatif.
• Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru.
• Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa.
• Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka.
• Menciptakan lingkungan yang kondusif.

Dari berbagai pandangan di atas, bahwa pembelajaran yang mengacu pada


pandangan konstruktivisme lebih memfokuskan pada kesuksesan siswa dalam
mengorganisasikan pengalaman mereka dengan kata lain siswa lebih berpengalaman
untuk mengonstruksikan sendiri pengetahuan mereka melalui asimilasi dan akomodasi.

Langkah-langkah Pembelajaran Konstruktivisme

Menurut Jasumayanti, (2011:4) Langkah pembelajaran Konstruktivisme sebagai


berikut :

1. Tahap appersepsi, ini berguna untuk mengungkapkan konsep awal siswa, siswa
didorong agar mengemukakan pengetahuan awalnya tentang konsep yang akan
dibahas. Bila perlu guru memancing dengan pertanyaan-pertanyaan problematis
tentang fenomena yang sering dijumpai sehari-hari oleh siswa dan
mengkaitkannya dengan konsep;
2. Tahap eksporasi, mengkomunikasikan dan mengilustrasikan pemahamannya
tentang konsep tersebut;
3. Tahap diskusi dan penjelasan konsep;
4. Tahap pengembangan dan aplikasi konsep. Guru berusaha menciptakan iklim
pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat mengaplikasikan pemahaman
konseptualnya, baik melalui kegiatan maupun melalui pemunculan masalah-
masalah yang berkaitan dengan isu-isu dalam lingkungan siswa tersebut.
Menurut Riyanto (2010:151) langkah-langkah Konstruktivisme sebagai berikut :

1. Fase Eksplorasi

Dalam fase ini seorang guru memancing pengetahuan awal siswa mengenai
materi yang akan dipelajari pada saat itu.

2. Fase Klarifikasi

Pada fase ini informasi berupa pengetahuan awal siswa diperdalam agar bisa
menambah pengetahuan siswa mengenai materi yang dipelajari.

3. Fase Aplikasi

Pada fase ini guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dipelajari
agar bisa mengetahui apakah perencanaan sesuai dengan pelaksanaan.

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Konstruktivisme

Menurut Suwana (2013:5) kelebihan model belajar Konstruktivisme adalah:

1. Melatih sistematika berpikir;


2. Memotivasi untuk berbuat lebih kreatif; dan
3. Memberikan lingkungan belajar yang kondusif berupa lingkungan alam
sebagai sumber belajar.

Sedangkan menurut Suwana (2013:5) kelemahan model belajar


Konstruktivisme adalah: perlu latihan adaptasi lebih dahulu untuk dapat belajar
mandiri dalam mengkontruksi pengetahuannya.

Menurut Jasumayanti (2013:3) beberapa kelebihan dari pendekatan


Konstruktivisme dalam pembelajaran di sekolah adalah sebagai berikut:

1. Dapat membiasakan siswa secara mandiri dalam mecahkan masalah;


2. Menciptakan kreatifitas untuk belajar sehingga tercipta suasana kelas yang lebih
nyaman dan kreatif;
3. Terjalin kerja sama dan siswa terlibat langsung dalam melakukan kegiatan;
4. Dapat menciptakan pembelajaran lebih bermakna karena timbulnya kebanggaan
siswa menemukan sendiri konsep yang sedang dipelajari dan siswa akan merasa
bangga dengan hasil temuannya; dan
5. Melatih siswa berfikir kritis dan kreatif.
Sedangkan, beberapa kekurangan dari pendekatan Konstruktivisme Menurut
Jasumayanti (2013:3) adalah:

1. Sulit mengubah keyakinan guru yang sudah terstruktur bertahun-tahun


menggunakan pendekatan tradisional;
2. Guru Konstruktivis dituntut lebih kreatif dalam merencakan pelajaran dan memilih
atau menggunakan media; dan
3. Siswa dan orang tua mungkin memerlukan waktu beradaptasi dengan proses
belajar dan mengajar yang baru.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Identitias RPP

Nama Sekolah : SMA N 1 Payakumbuh


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X MIPA/Genap
Materi Pokok : Ekosistem
Jumlah Pertemuan (Alokasi Waktu) : 12JP x 45 menit(4 kali pertemuan)
Kompetensi Pembelajaran
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran KD 1.1 Mengagumi keteraturan dan
agama yang dianutnya kompleksitas ciptaan Tuhan
tentangkeanekaragaman hayati,
ekosistem, dan lingkungan
hidup
Menyadari dan mengagumi pola
KD 1.2 pikirilmiah dalam kemampuan
mengamatibioproses
KI 2 Menghayati dan mengamalkan KD 2.1 Berprilaku ilmiah: teliti, tekun,
perilaku jujur, disiplin, tanggung jujur terhadap data dan fakta,
jawab, peduli (gotong royong, disiplin, tanggung jawab, dan
kerjasama, toleran, damai), santun, peduli dalam obeservasi dan
responsif, dan proaktif menunjukkan eksperimen, berani dansantun
sikap sebagai bagian dari solusi atas dalam mengajukan pertanyaan
berbagai permasalahan dan dan berargumentasi, peduli
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan, gotong royong,
lingkungan sosial dan alam serta bekerjasama, cinta damai,
dalam menempatkan diri sebagai berpendapat secara ilmiah dan
cerminan bangsa dalam pergaulan kritis, responsif dan proaktif
dunia dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/
laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium
KD 2.2 Peduli terhadap keselamatan diri
dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan
kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan dilingkungan
sekitar
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 3 Memahami, menerapkan, KD Menganalisis komponen-
menganalisis, pengetahuan faktual, 3.10 komponenekosistem dan
konseptual, dan prosedural interaksi antar komponen
berdasarkan rasa keingintahuannya tersebut
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta
menrapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji KD Menyajikan karya yang
dalam ranah konkret dan ranah abstrak 4.10 menunjukkaninteraksi antar
terkait dengan penegmbangan dari komponen ekosistem (jaring-
yang dipelajarinya di sekolah secara jaring makanan dan siklus
mandiri, dan mampu menggunakan biogeokimia)
metoda sesuai dengan kaidah
keilmuan
Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajara

No. Indikator Pencapaian Kompetensi No. Tujuan Pembelajaran


Pertemuan 1
1 Mengidentifikasi komponen dalam 1.1 Peserta didik dapat
ekosistem mengidentifikasikomponen biotik
dan abiotik dalam ekosistem
dengan baik dan benar setelah
dilakukan diskusi
Peserta didik dapat
1.2 mengidentifikasikomponen biotik
dalam ekosistem setelah
dilakukan diskusi
1.3 Peserta didik dapat
mengidentifikasikomponen
abiotik dalam ekosistem setelah
dilakukan diskusi
No Indikator Pencapaian No Tujuan Pembelajran
Kompetensi
Pertemuan 1
2 Menjelaskan hubungan antar 2.1 Peserta didik dapat menjelaskan
komponenekosistem hubungan antar komponen
ekosistem dengan baik dan benar
setelah dilkukandiskusi
2.2 Peserta didik dapat menjelaskan
hubungan antar komponen biotik
antar ekosistem dengan baik dan
2.3 benar setelahdilakukan diskusi
Peserta didik dapat menjelaskan
hubungan antar komponen
abiotik antarekosistem setelah
dilakkan diskusi
3 Menganalisis peranan setiap komponen 3.1 Peserta didik dapat menguraikan
dalam ekosistem peranan antar komponen ekosistem
dengan baik setelah dilakukan
3.2 diskusi Peserta didik dapat
menguraikan peranan antar
komponen biotik dalam ekosistem
3.3 setelah dilakukan diskusi Peserta
didik dapat menguraikan peranan
antar komponen abiotik dalam
ekosistem setelah dilakukan diskusi
4 Mengamati sebuah ekosistem yang 4.1 Peserta didik dapat menentukan
terdapat di lingkungan sekitar sebuahekosistem yang terdapat di
lingkungan sekitar
4.2 Peserta didik dapat menentukanan
komponen-komponen ekosistem
setelahdilakukan pengamatan
4.3 langsung
Peserta didik dapat menyimpulkan
hasilpengamatan dengan baik dan
benar
No. Indikator Pecapaian Kompetensi No. Tujuan
Pembelajaran
Pertemuan 2
1 Menganalisis satuan-satuan makhluk 1.1 Peserta didik dapat memerinci satuan-
hidup penyusun ekosistem (Individu, satuan makhluk hidup penyusun
populasi, komunitas, ekosistem, bioma, ekosistem dengan baik dan benar
dan biosfer) setelahdilakukan diskusi
1.2 Peserta didik dapat memerinci
individu sebagai penyusun ekosistem
dengan baik dan benar setelah
1.3 dilakukan diskusiPeserta didik dapat
memerinci populasi sebagai
penyusun ekosistem dengan baik dan
1.4 benar setelah dilakukan diskusi
Peserta didik dapat memerinci
komunitas sebagai penyusun
ekosistem dengan baik dan benar
1.5 setelah dilakukandiskusi
Peserta didik dapat memerinci
ekosistem sebagai penyusun
ekosistem dengan baik dan benar
1.6
setelah dilakukandiskusi
Peserta didik dapat memerinci bioma
sebagai penyusun ekosistem dengan
1.7
baik dan benar setelah dilakukan
diskusiPeserta didik dapat memerinci
biosfer sebagai penyusun ekosistem
dengan baik dan benar setelah
dilakukan diskusi
No Indikator Pencapaian Kompetensi No Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 2
2 Mengidentifikasi interaksi antar 2.1 Peserta didik dapat mengidentifikasi
komponen ekosistem interaksi antar komponen ekosistem
dengan baik dan benar setelah dilakukan
diskusi
2.2 Peserta didik dapat mengidentifikasi
interaksi antar komponen biotik setelah
dilakuakan diskusi
2.3 Peserta didik dapat mengidentifikasi
interaksi antar komponen abiotik setelah
dilakukan diskusi
3 Mengomunikasikan hasil laporan 3 Peserta didik dapat mengomunikasikan
mengenai interaksi antar komponen hasil laporan mengenai interaksi antar
biotik dan abiotik komponen biotik dan abiotik setelah
dilakukan diskusi kelompok
No Indikator Pencapaian Kompetensi No Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 3
1 Menjelaskan aliran energi dalam 1 Peserta didik dapat mejelaskan aliran
ekosistem energi dalam ekosistem dengan baik dan
benar setelah dilakukan pengamatan
dari gambar
2 Menguraikan tentang rantai makanan 2.1 Peserta didik dapat menguraikan rantai
(rantai makanan perumput, rantai makanan dengan baik setelah dilakukan
makanan parasit, dan rantai makanan diskusi
detritus) 2.2 Peserta didik dapat menguraikan rantai
makanan perumput setelah dilakukan
2.3 diskusi
Peserta didik dapat menguraikan rantai
makanan parasit setelah dilakukan
2.4 diskusi
Peserta didik dapat menguraikan rantai
makanan detritus setelah dilakukan
diskusi
3 Membandingkan peran konsumen dan 1 Peserta didik dapat membandingkan
produsen dalam rantai makanan dan peran konsumen dan produsen dalam
jaring-jaring makanan rantai makanan dan jaring-jaring
makanan dengan baik setelah dilakukan
diskusi
No Indikator Pencapaian Kompetensi No Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 3
4 Menjelaskan tentang piramida ekologi 4.1 Peserta didik dapat menjelaskan tentang
piramida ekologi dengan baik setelah
mengamati gambar
4.2 Peserta didik dapat menjelaskan tentang
piramida jumlah setelah dilakukan
diskusi
4.3 Peserta didik dapat menjelaskan tentang
piramida biomassa setelah dilakukan
diskusi
4.4 Peserta didik dapat menjelaskan tentang
piramida energi setelah dilakukan
diskusi
No Indikator Pencapaian Kompetensi No Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 4
1 Menganalisis interaksi antar komponen 1.1 Peserta didik dapat menganalisis
pada daur biogeokimia (daur karbon, interaksi antar komponen pada daur
daur fosfor, daur nitrogen, dan daur biogeokimia dengan baik setelah
sulfur) mengamati gambar
1.2 Peserta didik dapat menganalisis
interaksi antar komponen pada daur
biogeokimia carbon setelah mengamati
gambar
1.3 Peserta didk dapat menganalisis interksi
antar komponen pada daur biogeokimia
fosfor setelah mengamati gambar
1.4 Peserta didk dapat menganalisis interksi
antar komponen pada daur biogeokimia
nitrogen setelah mengamati gambar
1.5 Peserta didk dapat menganalisis interksi
antar komponen pada daur biogeokimia
sulfur setelah mengamati gambar
2 Menjelaskan daur biogeokimia (daur 2.1 Peserta didik dapat mejelaskan daur
nitrogen, daur air, daur oksigen dan biogeokimia menggunakan bagan
karbon dioksida, daur fosfor, daur dengan baik dan benar setelah dilakukan
sulfur) menggunakan bagan diskusi
2.2 Peserta didik dapat menjelaskan daur
nitrogen dengan bagan setelah
dilakukan diskusi
2.3 Peserta didik dapat menjelaskan daur air
dengan bagan setelah dilakukan diskusi
2.4 Peserta didik dapat menjelaskan daur
oksigen dan karbondioksida dengan
bagan setelah dilakukan diskusi
No Indikator Pencapaian Kompetensi No Tujuan Pembelajran
Pertemuan 4
2.5 Peserta didik dapat menjelaskan daur
fosfor dengan bagan setelah dilakukan
diskusi
2.6 Peserta didik dapat menjelaskan daur
sulfur dengan bagan setelah dilakukan
diskusi
3 Menyajikan hasil rancangan interaksi 3.1 Peserta didik dapat menyajikan hasil
antar komponen ekosistem yang rancangan interaksi antar komponen
meliputi rantai makanan, jaring-jaring ekosistem yang meliputi rantai
makanan, dan daur biogeokimia makanan, jaring-jaring makanan, dan
daur biogeokimia dengan baik setelah
dilakukan diskusi kelompok
4 Menyajikan hasil rancangan interaksi 4 Siswa dapat menyajikan hasil rancangan
antar komponen ekosistem dalam interaksi antar komponen ekosistem
bentuk gambar, foster dalam bentuk gambar, foster

KD 3.10 Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar


komponentersebut
Indikator Pencapaian Kompetensi :

1) 3.10.1 Mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem


2) 3.10.2 Menjelaskan hubungan antar komponen ekosistem
3) 3.10.3 Menganalisis peranan setiap komponen dalam ekosistem
4) 3.10.4 Menganalisis satuan-satuan makhluk hidup penyusun ekosistem (Individu,
populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer)
5) 3.10.5 Mengidentifikasi interaksi antar komponen biotik dan abiotik
6) 3.10.7 Menjelaskan aliran energi dalam ekosistem
7) 3.10.8 Menguraikan tentang rantai makanan (rantai makanan perumput, rantai
makananparasit, dan rantai makanan detritus)
8) 3.10.9 Membandingkan peran konsumen dan produsen dalam rantai makanan dan
jaring-jaring makanan
9) 3.10.11 Menjelaskan tentang piramida ekologi (piramida jumlah, piramida
biomassa,piramida energi)
10) 3.10.12 Menganalisis interaksi antar komponen pada daur biogeokimia (daur
karbon,daur fosfor, daur nitrogen, dan daur sulfur)
11) 3.10.13 Menjelaskan daur biogeokimia (daur nitrogen, daur air, daur oksigen dan
karbondioksida, daur fosfor, daur sulfur) menggunakan bagan
KD 4.10 Menyajikan karya yang menunjukkan interaksi antar komponen
ekosistem(jaring-jaring makanan dan siklus biogeokimia)
1) 4.10.1 Mengomunikasikan hasil laporan mengenai interaksi antar komponen
biotik danabiotik
2) 4.10.2 Mengamati sebuah ekosistem yang terdapat di lingkungan sekitar
3) 4.10.3 Menyajikan hasil rancangan interaksi antar komponen ekosistem yang
meliputirantai makanan, jaring-jaring makanan, dan daur biogeokimia
4) 4.10.4 Menyajikan hasil rancangan interaksi antar komponen ekosistem dalam
bentukgambar, foster

Materi Pembelajaran

• Materi Fakta : Terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup


denganlingkungan tak hidup di dalam suatu ekosistem.

• Materi Konsep:

❖ Komponen ekosistem

a. Komponen abiotik (udara, air, tanah, garam mineral, sinar matahari, suhu,
kelembaban, pH)
b. Komponen biotik (bakteri, jamur, ganggang, tumbuhan, hewan, manusia).

❖ Interaksi antar komponen ekosistem


❖ Aliran energi dan siklus materi dalam ekosistem terjadi melalui rantai
makanan danjaring-jaring makanan.
❖ Piramida ekologi: piramida jumlah, piramida biomassa, piramida energi.
❖ Daur biogeokimia: daur kurbon, nitrogen, air, fosfor, dan belerang.

• Materi Prinsip:
❖ Dalam ekosistem terjadi hubungan saling ketergantungan (timbal balik) antara
komponen biotik dengan komponen abiotik.
❖ Dalam ekosistem terjadi siklus materi dan arus energi.

• Materi Prosedural:
❖ Mendata komponen biotik dan abiotik dalam suatu ekosistem di lingkungan sekitar.
Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, ceramah, tanya
jawabModel : Model Konstruktivisme
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Sintak Langkah-langkah Kegiatan
Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan 15 menit
Orientasi Guru memberikan salam, menyapa, berdoa untuk
memulai kegiatan, dan mengondisikan kelas
“Assalamualaikum anak-anak ibuk semuanya”
“Bagaimanakah kabar anak ibuk semuanya?”
“Baiklah sebelum kita memuai pembelajaran pada
hariini sebaiknya kita berdo’a terlebih dahulu”
Apersepsi Guru memberikan apersepsi dengan memberi
pertanyaan yang berkaitan dengan
ekosistem/subtopikdari ekosistem
▪ Menggali pengetahuan siswa tentang
komponenbiotik dan abiotik dan bertanya
“Apa saja yang ada di lingkungan sekitar
kita?”
Motivasi • Guru memberikan gambaran tentang
manfaatmempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Pemberian acuan • Guru memberikan acuan kegiatan


pembelajaran yang akan dibahas, yaitu
tentang komponen daninteraksi ekosistem
• Guru memberitahukan tentang KI, KD,
indikator, dan KKM pada pertemuan
yangberlangsung
Kegiatan Inti
100 Menit
• Guru mengajak peserta didik untuk mengamati dan menganalisis
gambar/film video tentang contoh ekosistem dengan komponen
biotik danabiotiknya.
• Peserta didik secara individu melakukan pengamatan dan
menganalisisgambar/ film video secara cermat dan teliti.
• Peserta didik dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapanrasa ingin tahu.
• Guru membagi kelas dalam 7 kelompok kecil yang terdiri dari 5
pesertadidik.
• Eksplorasi: Peserta didik bekerja sama dengan teman
sekelompoknya danmengerjakan LKPD dengan melakukan
observasi ke lingkungan sekitar (halaman sekolah).
• Peserta didik dimotivasi/diberikan kesempatan menanya setelah
melakukanobservasi ekosistem di lingkungan sekolah.
• Guru mengobservasi kegiatan pembelajaran peserta didik.
• Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya bersama
semuaanggotanya. Setiap peserta didik diharapkan dapat
mengkonstruksi pengetahuannya
berdasarkan pengalamannya saat melakukan observasi.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
tentangkomponen biotik dan abiotik
• Secara klasikal peserta didik menyepakati pengembangan
materi darikelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
hasil
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulanpeserta didik.
Kegiatan Penutup 20 menit

• Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang


pelajarantersebut.
• Refleksi: guru memberikan soal post-test
• Guru memberi penugasan KMTT (kegiatan mandiri tidak
terstruktur)membaca materi tentang interaksi antar komponen
ekosistem
• Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Pertemuan 2

Alokasi
Sintak Langkah-langkah Kegiatan
Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan 15 menit
Orientasi Guru memberikan salam, menyapa, berdoa untuk
memulai kegiatan, dan mengondisikan kelas
“Assalamualaikum anak-anak ibuk semuanya”
“Bagaimanakah kabar anak ibuk semuanya?”
“Baiklah sebelum kita memuai pembelajaran pada
hariini sebaiknya kita berdo’a terlebih dahulu”
Apersepsi Guru memberikan apersepsi dengan memberi
pertanyaan yang berkaitan dengan
ekosistem/subtopikdari ekosistem
Motivasi • Guru memberikan gambaran tentang
manfaatmempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Pemberian acuan • Guru memberikan acuan kegiatan


pembelajaran yang akan dibahas, yaitu
tentang komponen daninteraksi ekosistem
• Guru memberitahukan tentang KI, KD,
indikator, dan KKM pada pertemuan
yangberlangsung
Kegiatan Inti 100menit

• Guru mengajak peserta didik untuk mengamati dan menganalisis


gambar/film video tentang contoh interaksi antar komponen ekosistem

• Peserta didik secara individu melakukan pengamatan dan menganalisis


gambar/ film video secara cermat dan teliti.
• Peserta didik dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan
rasa ingin tahu.
• Guru membagi kelas dalam 7 kelompok kecil yang terdiri dari 5 peserta
didik.
• Eksplorasi: Peserta didik bekerja sama dengan teman sekelompoknya dan
mengerjakan LKPD
• Peserta didik dimotivasi/diberikan kesempatan menanya setelah
melakukan observasi ekosistem di lingkungan sekolah.
• Guru mengobservasi kegiatan pembelajaran peserta didik.
• Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya bersama semua
anggotanya. Setiap peserta didik diharapkan dapat mengkonstruksi
pengetahuannya
berdasarkan pengalamannya saat melakukan observasi.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang
satuan ekosistem, komponen ekosistem, interaksi antar spesies
• Secara klasikal peserta didik menyepakati pengembangan materi dari
kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
hasil
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
peserta didik.
Sintaks Pembelajran Langkah-langkah Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan Penutup 20 Menit
• Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang
pelajarantersebut.
• Refleksi: guru memberikan solal post-test
• Guru memberi penugasan KMTT (kegiatan mandiri tidak
terstruktur) membaca materi tentang aliran energy, dan memduat
rantai makanan danjaring-jaring makanan secara berkelompok.
• Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

Pertemuan 3

Alokasi
Sintak Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu
Kegiatan Pendahuluan 15 menit
Orientasi Guru memberikan salam, menyapa, berdoa
untukmemulai kegiatan, dan mengondisikan
kelas “Assalamualaikum anak-anak ibuk semuanya”
“Bagaimanakah kabar anak ibuk semuanya?”
“Baiklah sebelum kita memuai pembelajaran pada
hariini sebaiknya kita berdo’a terlebih dahulu”
Apersepsi Guru memberikan apersepsi dengan memberi
pertanyaan yang berkaitan dengan
ekosistem/subtopikdari ekosistem
Motivasi • Guru memberikan gambaran tentang
manfaatmempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Pemberian acuan • Guru memberikan acuan kegiatan
pembelajaran yang akan dibahas, yaitu
tentang komponen daninteraksi ekosistem
• Guru memberitahukan tentang KI,
KD, indikator, dan KKM pada
pertemuan yangberlangsung
• Pembagian kelompok belajar
• Menjelaskan pembagian kelompok belajar
Kegiatan Inti 100menit
• Guru mengajak peserta didik untuk mengamati dan menganalisis
gambar/film video tentang jaring jaring makanan dan rantai makanan

• Peserta didik secara individu melakukan pengamatan dan menganalisis


gambar/ film video secara cermat dan teliti.
• Peserta didik dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan
rasa ingin tahu.
• Guru membagi kelas dalam 7 kelompok kecil yang terdiri dari 5 peserta
didik.
• Eksplorasi: Peserta didik bekerja sama dengan teman sekelompoknya dan
mengerjakan LKPD
• Peserta didik dimotivasi/diberikan kesempatan menanya setelah melakukan
observasi ekosistem di lingkungan sekolah.
• Guru mengobservasi kegiatan pembelajaran peserta didik.
• Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya bersama semua
anggotanya. Setiap peserta didik diharapkan dapat mengkonstruksi
pengetahuannya
berdasarkan pengalamannya saat melakukan observasi.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang
Jaring-jaring makanan, rantai makanan, dan piramida ekologi
• Secara klasikal peserta didik menyepakati pengembangan materi dari
kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
hasil
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
peserta didik.
Kegiatan Penutup
20 menit
▪ Guru melakukan refleksi dan review mengenai materi yang telah
dikembangkan
“Dari semua materi yang telah kita pelajari pada pertemuan kali ini,
adakah yang belum paham?”
▪ Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya
“Baiklah untuk pertemuan berikutnya kita akan mempelajari daur
biogeokimia”
▪ Guru menutup pembelajaran dengan memimta salah satu dari peserta
didik untuk memimpin do’a
▪ Guru mengucapkan salam
Pertemuan 4

Alokasi
Sintak Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu
Kegiatan Pendahuluan 15 menit
Apersepsi Guru memberikan apersepsi dengan memberi
pertanyaan yang berkaitan dengan ekosistem/subtopik
dari ekosistem

Motivasi • Guru memberikan gambaran tentang manfaat


mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Pemberian acuan • Guru memberikan acuan kegiatan
pembelajaran yang akan dibahas, yaitu tentang
komponen dan interaksi ekosistem
• Guru memberitahukan tentang KI, KD,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
Kegiatan Inti 100 Menit

• Guru mengajak peserta didik untuk mengamati dan menganalisis


gambarskema terjadinya hujan yang merupakan bagian dari siklus air.

• Peserta didik secara individu melakukan pengamatan dan


menganalisis gambar skema terjadinya hujan pada siklus air.
• Peserta didik dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
• Eksplorasi: Peserta didik disuruh mencoba menjelaskan keterlibatan
unsur tumbuhan, hewan dan manusia dalam siklus karbon.
• Elaborasi: Pembelajaran kolaborasi melalui presentasi kelompok
dengan media diagram daur biogeokimia (misalnya, daur karbon,
nitrogen, air, fosfor, dan belerang).
• Diskusi kelas dengan presentasi untuk membahas permasalahan yang
berkaitan dengan perubahan komunitas dan suksesi. Peserta didik
lainnya menanggapi, bertanya, atau menjawab pertanyaan kuis
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
tentang daur biogeokimia (misalnya, daur karbon, nitrogen, air, fosfor,
dan belerang), perubahan komunitas dan suksesi.
• Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil pengembangan materi
dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan peserta didik.
Kegiatan Penutup 20 menit
• Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan pembelajarantersebut.
• Refleksi: guru memberikan soal post-test Guru memberikan penugasanuntuk
mengerjakan soal-soal di buku paket Rencana pembelajaran selanjutnya:Perubahan
dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
• Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Media/Sumber Belajar/Alat
1. Media
a. Gambar/film videotentang contoh ekosistem dengan komponen biotik
b. Lingkungan sekolah.
c. LKPD
d. Soal pre-texr dan post-test

2. Sumber Belajar
a. Buku teks Biolologi 1 SMA/MA Kelas X. Karangan Bagod Sudjadi dan Siti
Laila.Jakarta: Yudhistira.
b. Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Biologi 1, Karangan Herni Budiati
c. Buku teks Biologi SMA dan MA kelas X, Biologi 1. Karangan Aryalma, diah,
dkk.Jakarta:esis

3. Alat
a. Laptop/LCD
b. papan tulis
c. spidol.
Penilaian
Aspek Pengetahuan
▪ Teknik penilaian : Tes tulis
▪ Bentuk penilaian : Pilihan ganda dan
uraianAspek Sikap
▪ Teknik penilaian : Observasi
▪ Bentuk penilaian : Instrumen penilaian
sikapAspek Keterampilan
▪ Teknik penilaian : Observasi dan penugasan
▪ Bentuk penilaian : Instrumen penilaian observasi dan penugasan untuk membuat
poster dan laporan
Instrumen Penilaian
Sikap

Nama Peserta Didik :


Kelas :
Tanggal :
Materi Pokok :

PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan di bawah kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cklis (√) sesuai dengan kondisi sehari-hari
No Pernyataan TP KD SR SL
1. Saya berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3. Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
4. Saya mengucapkan salam saat memasuki kelas
5. Saya menyontek pada saat mengerjakan Ulangan
6. Saya menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
7. Saya melaporkan kepada pihak yang berwewenang saat
menemukan barang
8. Saya berani mengakui kesalahan yang saya perbuat
9. Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban
teman yang lain
10. Saya melaporkan data dan informasi apa adanya
11. Masuk kelas tepat waktu
12. Saya mematuhi peraturan dan tata tertib di sekolah
13. Saya menghargai teman yang berbeda pendapat
14. Saya menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan
pendapat saya
15. Saya aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas dan
lingkungan sekolah
Keterangan :
▪ SL = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
▪ SR = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang
tidakmelakukan
▪ KD = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang dilakukan dan sering tidak
melakukan
▪ TP = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Instrumen Penilaian Keterampilan

Rubrik Penilaian Observasi

No Aspek yang dinilai penilaian


1 2 3
1 Melakukan
pengamatan
2 Menuliskan data
3 Menafsirkan data
4 Mengomunikasikan

Teknik penilaian: skor diperoleh/skor maksimum x 3

No Aspek yang dinilai Penilaian


1 2 3
1 Melakukan Tidak melakukan Melakukan Melakukan
Pengamatan pengamatan secara pengamatan
acak dengan
sungguh-
sungguh dan
teliti
2 Menuliskan data Menuliskan data Menuliskan data Menuliskan data
kurang tepat secara cermat tetapi secara cermat
kurang tepat dan tepat
3 Menafsirkan data Tidak melakukan Menafsirkan data Menafsirkan
penafsiran data dengan benar tetapi data dengan
kurang lengkap benar dan
lengkap
4 Mengomunikasikan Dilakukan secara Lisan dan tertulis Memadukan
lisan namun tidak hasil tertulis
dipadukan sebagai
bagian dari
penyajian
secara lisan
Rubrik penilaian Keterampilan mempresentasikan hasil pengamatan
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3 4
1 Penguasaan konsep
sains yang
disampaikan
2 Penampilan
presenter
3 Tampilan presentasi

Teknik penilaian : Skor yang diperoleh/skor maksimum X 4


No Aspek yang Penilaian
dinilai K C B SB
1 Penguasaan Tidak Kurang Menguasai Menguasai
konsep sains menguasai menguasai konsep dengan konsep dengan
yang konsep dengan konsep, istilah- baik, istilah- sangat baik,
disampaikan sangat baik, istilah yang istilah yang istilah-istilah
istilah-istilah digunakan digunakan benar yang
yang dengan kurang digunakan baik
digunakan tepat dan tepat
tidak tepat
2 Penampilan Penyampaian Penyampaian Penyampaian Penyampaianm
presenter tidak mudah tidak mudah mudah udah dipahami
dipahami, dipahami, dipahami, dan sangat
tidak kurang komunikatif komunikatif
komunikatif kominikatif dengan audiens dengan
dengan dengan audiens audiens
audiens
3 Tampilan Tanyangan/ Tayangan/ Tanyangan/ Tayangan/
presentasi tampilan tidak tampilan kurang tampilan tampilan
menarik dan menarik, kurang menarik, kurang sangat menarik
tidak sesuai sesuai dengan sesuai dengan dan sesuai
dengan materi materi materi dengan materi
Rubrik penilaian ketermpilan membuat poster
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3 4
1 Ketepatan memilik informasi dan gambar
topik
2 Tampilan poster
3 Ketermapilan menyusun informasi dan
gambar pada poster
4 Kerapian dan kebersihan poster

Teknik penilaian : Skor yang diperoleh/skor maksimum X 4


No Aspek yang Penilaian
dinilai 1 2 3 4
1 Ketepatan Tidak tepat Kurang tepat Tepat memilih Sangat tepat
memilik memilih memilih informasi dan memilih
informasi dan informasi dan informasi dan gambar topik informasi dan
gambar topik gambar topik gambar topik gambar topik
2 Tampilan poster Tampilan Tampilan poster Tampilan Tampilan
poster tidak kurang menarik poster menarik poster sangat
menarik dan dan tidak dan inovatif menarik dan
tidak inovatif inovatif sangat
inovatif
No Aspek yang Penilaian
dinilai 1 2 3 4
3 Ketermapilan Tidak teratur Kurang Teratur Sangat
menyusun menyusun menyusun menyusun menyusun
informasi dan informasi dan informasi dan informasi dan informasi dan
gambar pada gambar pada gambar pada gambar pada gambar pada
poster poster poster poster poster
4 Kerapian dan Poster kurang Poster kurang Poster rapi, Poster sangat
kebersihan rapi, kurang rapi, kurang menarik rapi dan
poster menarik menarik sangat
menarik
Intrumen Penilaian Pengetahuan
a. Soal uraian
1. Sebutkan komponen abiotik dan biotik penyusun ekosistem. Jelaskan pula
pengaruhsetiap komponen terhadap adaptasi makhluk hidup di suatu ekosistem.
2. Apa yang akan terjadi jika di bumi ini tidak ada organisme yang berperan
sebagaipengurai?Jelaskan.
3. Jelaskan dan beri contoh pola-pola interaksi yang terjadi di dalam ekosistem.
4. Buatlah skema jaring-jaring makanan yang mungkin terjadi pada ekosistem hutan.
5. Gambarkan skema terjadinya siklus air.

Rubrik Penilaian Uraian

No. Uraian Skor


1. Jika semua benar 3
2. Jika semua benar 3
3. Jika semua benar 3
4. Jika semua benar 3
5. Jika semua benar 3
Jumlah skor 15
Nilai = Jumlah skor/Jumlah skor maksimum x 100

b. Soal pilihan ganda

1. Berbagai interaksi saling mempengaruhi yang terjadi antara makhluk hidup


denganlingkungannya disebut ....
a. simbiosis
b. ekosistem
c. aliran energy
d. kompetisi
e. siklus biogeokimia

2. Yang bukan merupakan komponen abiotik adalah ....


a. air dan udara
b. cahaya matahari
c. cacing tanah
d. topografi
e. iklim.
3. Organisme yang mendapatkan makanan dengan menguraikan sisa-sisa organisme
yangtelah mati disebut ....
a. detritus
b. decomposer
c. herbivore
d. karnivora

4. Satuan makhluk hidup yang paling kecil disebut ....


a. komunitas
b. individu
c. populasi
d. biosfer
e. bioma

5. Perbedaan komunitas dan ekosistem adalah....


a. ekosistem merupakan bagian komunitas
b. komunitas lebih luas dari ekosistem
c. komunitas terdiri dari faktor abiotik dan biotik, ekosistem terdiri dari factor
biotic
d. ekosistem tersusun dari faktor biotic dan abiotik, komunitas tersusun dari
faktorbiotic
e. komunitas tersusun dari makhluk hidup, ekosistem tersusun dari
makhluk takhidup

6. Bila pada suatu ekosistem terjadi peningkatan populasi secara berlebihan pada
salahsatu komponen biotiknya, maka dampaknya akan berpengaruh kepada ....
a. seluruh komponen biotik yang ada saja
b. komponen biotik yang populasinya meningkat
c. komponen abiotik yang mempengaruhi organisme tersebut
d. komponen abiotik dan biotik yang ada
e. meningkat dan menurunnya komponen abiotik lainnya

7. Pada setiap tingkatan trofi k rantai makanan, karbon kembali ke atmosfer atau
airmelalui ....
a. respirasi
b. perombakan
c. fotosintesis
d. pembakaran bahan organic
e. evaporasi

8. Peran fosfor dalam tubuh organisme adalah sebagai ....


a. mineral penyusun protein
b. penyusun senyawa organic
c. mineral penyusun tulang dan gigi
d. pelapuk batuan
e. mineral penyusun darah

9. Proses perubahan gas nitrogen (N2) menjadi mineral yang digunakan


untukmensintesis senyawa organik disebut ....
a. Nitrifikasi
b. fiksasi nitrogen
c. denitrifi kasi
d. amonifi kasi
e. nitrogenasi

10. Siklus air digerakkan oleh tenaga matahari melalui ....


a. evaporasi
b. presipitasi
c. transpirasi
d. evaporasi dan presipitasi
e. evaporasi dan transpirasi

Rubrik Penilaian Pilihan Ganda


No. Jawaban Skor
1. 1
2. 1
10 1
Jumlah skor 10
Nilai = jumlah skor/jumlah skor maksimum x100 = 100

Total skor: nilai pilihan ganda + nilai esay


2
Alat Evaluasi

- Tes Tertulis

1. Di bawah ini yang bukan merupakan kompinen abiotik adalah ….

A. tanah
B. mikroorganisme
C. sinar matahari
D. air
E. udara

2. Perhatikan skema interaksi di suatu ekosistem berikut!

Tipe interaksi antara X dan Y adalah ...

A. kompetisi
B. predasi
C. parasitisme
D. netralisme
E. komensalisme

3. Interaksi antar spesies yang merupakan predasi adalah ….


A. ikan hiu dengan ikan remora
B. anggrek di suatu pohon
C. bunga Nerium oleander dengan manusia
D. ular dengan tikus
E. kerbau dengan burung jalak
4. Disebuah kolam terdapat populasi :
1. ikan kecil
2. fitoplangton
3. zooplangton
4. ikan besar
5. pengurai
Aliran energi yang terjadi pada ekosistem kolam tersebut adalah ….
A. 1 --- 3 --- 2 --- 4 --- 5
B. 1 --- 2 --- 4 --- 3 --- 5
C. 2 --- 3 --- 1 --- 4 --- 5
D. 2 --- 1 --- 3 --- 4 --- 5
E. 2 --- 4 --- 3 --- 1 --- 5

6. Yang manakah organisme berikut ini yang secara tidak tepat dipasangkan dengan
tingkat trofiknya?
A. sianobakter ---- produsen primer
B. belalang --- konsumen primer
C. zooplangton --- konsumen sekunder
D. elang --- konsumen tersier
E. fungi --- detritivor

7. Ditemukan bioma pada ekosistem dengan ciri-ciri sebagai berikut :


- curah hujan sangat rendah.
- evaporasi lebih tinggi dari peresapan.
- tumbuhan menahun memiliki lapisan kutikula tebal.
- tumbuhan semusim mempunyai daun kecil-kecil bahkan tidak berdaun.
- hewannya rodentia, kadal, ular dan semut.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut maka dapat diketahui bioma tersebut adalah ….
A. Hutan tropis
B. Hutan gugur
C. Taiga
D. Tundra
E. Gurun
8. Di suatu ekosistem terdapat rumput-rumputan sebanyak 10.000, belalang sebanyak
3.500, katak sebanyak 1.000, dan ular sebanyak 500. Gambaran piramida jumlah
yang benar adalah . . . .

A.

B.

C.

D.

E.

9. Gambar Piramida ekologi

Penjelasan yang tepat terkait gambar tersebut adalah….


A. piramida jumlah pada ekosistem hutan hujan tropis
B. piramida jumlah pada ekosistem perairan
C. piramida biomassa pada ekosistem hutan hujan tropis
D. piramida biomasa pada ekosistem perairan
E. piramida energi pada ekosistem hutan hukan tropis
10. Yang manakah ekosistem ini mempunyai produktivitas primer terendah permeter
persegi?
A. Suatu rawa asin
B. Suatu lautan terbuka
C. Suatu terumbu karang
D. Suatu padang rumput
E. Suatu hutan hujan tropis

11. Dalam ekosistem konsumen tingkat I paling tidak efektif dalam menggunakan
energinya. Alasan yang tepat terkait pernyatan tersebut adalah….
A. herbivora tidak mampu secara sempurna mencerna serat kasar dari tumbuhan
sehingga banayak energi yang terbuang bersama feses.
B. herbivora banyak melakukan aktifitas respirasi sehingga energi yang dibutuhkan
lebih banyak.
C. herbivora tidak mampu mengkonsumsi semua jenis produsen sehingga energi
yang tersedia di alam tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
D. beberapa herbivora memamah biak sehingga energi yang terkandung dalam
makanannya tidak termanfaatkan secara sempurna.
E. Pencernakan herbivora dibantu oleh mikroorganisme untuk menghancurkan
selulosa pada makanannya.

12. Komponen abiotik dalam suatu ekosistem adalah….


A. mikroba, cahaya, suhu
B. tanah, air, mikroba
C. tanah, udara, bakteri
D. suhu, cahaya, matahari
E. bakteri, tanah, cahaya

13. Perhatikan gambar berikut!

Tipe interaksi antara dua spesies tersebut adalah ….


A. Mutualisme
B. Komensalisme
C. Kompetisi
D. Predasi
E. parasitisme

14. Interaksi antara organisme ganggang dan jamur yang membentuk lumut kerak adalah
….
A. Predasi karena jamur pada akhirnya merangsang ganggang.
B. Kompetisi karena ganggang dan jamur saling berebut makanan.
C. Parasitisme karena kehidupan jamur merugikan ganggang.
D. Komensalisme karena jamur mendapat untung dan ganggang tidak rugi.
E. Mutualisme karena jamur dan ganggang saling mendapat untung.

15. Perhatikan gambar berikut!

Posisi konsumen tingkat II diduduki oleh….


A.belalang
B. katak
C. ular
D. elang
E. fungi
16. Gambar jaring-jaring makanan di ekosistem sawah.

Apa yang terjadi pada belalang dan elang jika petani menggunakan pestisida produk
baru?
A.Populasi belalang musnah dan populasi elang menurun tajam karena populasi
katak juga menurun.
B. Populasi belalang musnah dan populasi elang cenderung tetap karena sumber
makanan elang tidak hanya belalang.
C. Populasi belalang menurun, selanjutnya berkembang pesat dan populasi elang
fluktuasinya sama seperti belalang.
D. Populasi belalang menurun, selanjutnya berkembang pesat dan populasi elang
cenderung terus meningkat.
E. Populasi belalang cenderung meningkat tajam dan populasi elang juga meningkat,
selanjutnya menurun tajam.

17. Gambar Piramida Ekologi.

Piramida di atas menunjukkan susunan tingkatan trofik normal (ekosistem


seimbang) pada ....

A. piramida jumlah pada ekosistem hutan hujan tropis


B. piramida jumlah pada ekosistem perairan
C. piramida biomassa pada piramida hutan hujan tropis
D. piramida biomassa pada ekosistem perairan
E. piramida energi pada ekosistem hutan hujan tropis

18. Piramida energi merupakan piramida yang paling ideal dibandingkan piramida jumlah
dan piramida biomassa. Berikut ini yang bukan kelebihan piramida energi adalah….
A.Mempertimbangkan berat populasi dalam setiap tingkatan trofik.
B. Berat dua spesies yang sama tidak berarti memiliki energy yang sama.
C. Dapat digunakan untuk membandingkan berbagai ekosistem.
D. Mementingkan kedudukan populasi dalam suatu ekosistem.
E. Dapat mengetahui konsumen yang paling produktif ditinjau dari sisi keluaran energi.

19. Perhatikan gambar skema aliran energi di ekosistem laut!

Dari skema aliran energi tersebut, komponen ekosistem laut yang memiliki energi
terbesar adalah ....

A. Udang muda
B. Udang dewasa
C. Mangrove
D. Ikan dewasa
E. Kepiting dewasa

20. Yang manakah berikut ini yang menggambarkan produktivitas sekunder?


A. 170 x 109 ton bahan organik diciptakan setiap tahun.
B. 6 CO2 + 6 H2O ----- C6H12O6 + 6 CO2
C. suatu hutan hujan tropis menambahkan ke ekosistem lebih dari 2.200 gram
vegetasi /m2/th.
D. Lebih kurang 20% dari PPK digunakan oleh organisme fotoautotrop untuk
respirasi.
E. Karnivora menghasilkan feses yang secara proporsional lebih sedikit
dibandingkan dengan herbivora.
21. Perhatikan daur fosfor berikut ini!

Proses yang terjadi pada bagian yang bertanda X adalah ...

A. fosfor diserap dalam bentuk fosfat organik


B. fosfor organik diubah menjadi fosfat anorganik
C. fosfor organik diuarai mejadi fosfor
D. fosfor anorganik diurai menjadi fosfor
E. ion fosfat dibentuk menjadi senyawa fosfor organik

22. Gambar diagram daur karbon

Proses yang terjadi pada X dan Y secara berturut-turut adalah….

A. respirasi dan transpirasi


B. respirasi dan fotosintesis
C. fotosintesis dan respirasi
D. fotosintesis dan dekomposisi
E. dekomposisi dan fotosintesis

23. Perbedan suksesi primer dan sekunder adalah ditinjau dari beberapa hal, kecuali ….

A. Faktor penyebab suksesi


B. Lama waktu suksesi
C. Arah suksesi
D. Komunitas yang terbentuk setelah suksesi
E. Urutan komunitas yang terbentuk saat suksesi
24. Dalam proses pembangunan jalan tol diberbagai daerah dibeberapa tempat membelah
hutan lindung , hutan ini biasanya menjadi habitat alami bagi hewan hewan antaralain
gajah harimau dan hewan hewan yang lain. Solusi yang paling tepat untuk mengatasi
masalah ini adalah.....
A. Membuat pagar yang tinggi untuk membatasinya.
B. Memindahkan habitat habitan hewan tersebut.
C. Membuat jalan terowongan untuk menghubungkan antar habitat.
D. Jalan Tol dibangun dengan membuat terowongan dibawah hutan.
E. Tidak membangun jalan melalui hutan lindung.

Total Skor = Jumlah skor yang diperoleh /Jumlah Skor Maksimal × 100

Anda mungkin juga menyukai