Anda di halaman 1dari 76

UAS KURIKULUM DAN DESAIN PEMBELAJARAN

“KD 3.4 Dan 4.4 Kelas XII”

OLEH:

Annisa Maharani
NIM. 20031123

Dosen Pengampu:

Drs.RISTIONO, M.Pd

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
Mata Pelajaran : Biologi
Tingkat : SMA/MAN
Kelas/Semester : XII/I

DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
Pertumbuhan dan Perkembangan
Mengagumi Pertumbuhan Model: Discovery Media: Hadi
1.1 keteraturan dan dan 1. Pertumbuhan dan Tes Learning, PBL. 5 minggu x White board, Omegawati
kompleksitas Perkembangan perkembangan • Konsep 4JP Infocus. , Wigati.
ciptaan Tuhan • Faktor luar dan faktor dalam pertumbuha Metode: Diskusi, Sumber: 2019.
tentang struktur pada pertumbuhan n dan Ceramah, • Video Biologi.
dan fungsi DNA, 2. Pertumbuhan dan perkembang Penugasan, Tes, pertumbuhan Yogyakarta
gen dan kromosom perkembangan hewan an Portofolio. dan : PT
dalam serta manusia Tugas perkembangan Penerbit
pembentukan dan • Pertumbuhan da • Buku Biologi Intan
pewarisan sifat Perkembangan pada Campbel Pariwara
serta pengaturan hewan. Observasi
proses pada • Pertumbuhan dan
mahluk hidup. perkembangan pada
1.2. Menyadari dan manusia. Portofolio
mengagumi pola 3. Merencanakan dan
pikir ilmiah dalam melaksanakan percobaan
kemampuan
mengamati • Mengkaji hasil kerja ilmiah
bioproses. (contoh kerja ilmiah)
1.3. Peka dan peduli • Bagaimana langkah-langkah
terhadap
melakukan percobaan
permasalahan
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
lingkungan hidup, menurut kerja ilmiah dari
menjaga dan hasil diskusi dan mengkaji
menyayangi contoh karya ilmiah dari
lingkungan sebagai
berbagai sumber
manisfestasi
pengamalan ajaran
agama yang
dianutnya.

2.1. Berperilaku ilmiah:


teliti, tekun, jujur
terhadap data dan
fakta, disiplin,
tanggung jawab,
dan peduli dalam
observasi dan Tugas
eksperimen, berani
dan santun dalam
mengajukan Observasi
pertanyaan dan • Kerja Ilmiah,
berargumentasi, sikap ilmiah
peduli lingkungan, dan
gotong royong, keselamatan
bekerjasama, cinta kerja
damai, berpendapat
secara ilmiah dan Portofolio
kritis, responsif dan • Laporan
proaktif dalam Percobaan
dalam setiap
tindakan dan dalam Test
melakukan • Membuat
pengamatan dan
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
percobaan di dalam outline
kelas/laboratorium perencanaan
maupun di luar percobaan
kelas/laboratorium. • Pemahaman
tentang hasil
2.2. Peduli terhadap percobaan
keselamatan diri dan
dan lingkungan kesimpulan
dengan • Pemahaman
menerapkan tentang hal-
prinsip hal yang
keselamatan kerja harus
saat melakukan dilakukan
kegiatan dalam
pengamatan dan melakukan
percobaan di percobaan
laboratorium dan di • Pemahaman
lingkungan sekitar. tentang faktor
lura dan
3.1. Menganalisis faktor dalam
hubungan antara terhadap
faktor internal dan pertumbuhan
eksternal dengan
proses
pertumbuhan dan
perkembangan
pada Mahluk Hidup
berdasarkan hasil
percobaan.

4.1. Merencanakan dan


melaksanakan
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
percobaan tentang
faktor luar yang
memengaruhi
proses
pertumbuhan dan
perkembangan
tanaman, dan
melaporkan secara
tertulis dengan
menggunakan
tatacara penulisan
ilmiah yang benar.

Enzim dan Metabolisme Sel


. Mengagumi Metabolisme 1. Enzim Media: Hadi
1.1. keteraturan dan Sel • Komponen enzim Tugas Model: Discovery 5 minggu x White board, Omegawati
kompleksitas • Sifat-sifat enzim • Membuat Learning. 4 JP Infocus. , Wigati.
ciptaan Tuhan • Mekanusme kerja sablon, Sumber: 2019.
tentang struktur enzim souvenir, Metode: Diskusi, • Buku Biologi Biologi.
dan fungsi DNA, • Faktor-faktor yang dompet, tas Ceramah, siswa Yogyakarta
gen dan kromosom mempegaruhi kerja dengan Penugasan, Tes, • Buku kerja /LKS : PT
dalam enzim hiasan dari Portofolio. • Peralatan Penerbit
pembentukan dan 2. Katabolisme struktur Laboratorium Intan
pewarisan sifat • Katabolisme jaringan pada untuk uji sifat Pariwara
serta pengaturan karbohidrat tumbuhan dan dan kerja enzim
proses pada • Katabolisme lemak dan hewan
mahluk hidup. protein
1.2. Menyadari dan 3. Anabolisme Observasi
mengagumi pola • Fotosintesis • Kerja ilmiah
pikir ilmiah dalam dan
• Kemosintesis
kemampuan keselamatan
mengamati
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
bioproses. kerja saat
melakukan
1.3. Peka dan peduli pengamatan
terhadap • Pemahaman
permasalahan konsep
lingkungan hidup, berdasarkan
menjaga dan tanya jawab
menyayangi selama proses
lingkungan sebagai pembelajaran
manisfestasi
pengamalan ajaran Portofolio
agama yang • Laporan
dianutnya. Pengamatan

2.1. Berperilaku ilmiah: Tes


teliti, tekun, jujur • Konsep
terhadap data dan tentang
fakta, disiplin, jaringan pada
tanggung jawab, tumbuhan dan
dan peduli dalam hewan, dan
observasi dan hubungannya
eksperimen, berani dengan
dan santun dalam fungsinya
mengajukan dengan
pertanyaan dan menunjukkan
berargumentasi, jaringan dapat
peduli lingkungan, menunjukkan
gotong royong, fungsinya
bekerjasama, cinta • Kosa kata 1 minggu x
damai, baru dalam 4 JP
berpendapat konsep
secara ilmiah dan
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
kritis, responsif dan jaringan
proaktif dalam tumbuhan dan
dalam setiap hewan
tindakan dan dalam
melakukan
pengamatan dan
percobaan di Tugas
dalam • Mencari
kelas/laboratorium informasi
maupun di luar tentang
kelas/laboratorium. katabolisme
karbohidrat
2.2. Peduli terhadap • Membuat
keselamatan diri bagan dari
dan lingkungan barnag bekas
dengan untuk
menerapkan menunjukkan
prinsip proses
keselamatan kerja katabolisme
saat melakukan
kegiatan Observasi
pengamatan dan • Sikap ilmiah
percobaan di dalam diskusi
laboratorium dan di dan
lingkungan sekitar. mengerjakan
tugas di
3.2. Memahami peran rumah
enzim dalam
proses Portofolio
metabolisme dan • Laporan
menyajikan data Percobaan
tentang proses
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
metabolisme (format dan isi
berdasarkan hasil laporan)
investigasi dan
studi literature Test
untuk memahami • Konsep
proses katabolisme
pembentukan dan
energi pada keterkaitan
mahluk hidup. antara
katabolisme
4.2. Melaksanakan karbohidrat,
percobaan dan protein dan
menyusun laporan lemak
hasil percobaan • Produk
tentang cara kerja berbasis
enzim, fotosintesis, proses
respirasi anaerob katabolisme
secara tertulis
dengan berbagai
media.
.
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR

Tugas
• Mencari
informasi
tentang
anabolisme
• Membuat
bagan dari
barnag bekas
untuk
menunjukkan
proses
anabolisme

Observasi
• Sikap ilmiah
dalam diskusi
dan
mengerjakan
tugas di
rumah

Portofolio
• Laporan
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
Percobaan
(format dan isi
laporan)

Test
• Konsep
anabolisme
pada
fotosintesia
dan
keterkaitan

Materi Genetik
Model: Problem Hadi
1.1. Mengagumi Substansi 1.Kromosom,DNA, gen Tugas Based Learning. Media: Omegawati,
keteraturan dan dan Materi • Membuat 4 minggu x White board, Wigati. 2019.
kompleksitas
Genetik • Kromosom model struktur Metode: Diskusi, 4 JP Infocus. Biologi.
ciptaan Tuhan • DNA Kimia DNA Ceramah, Sumber: Yogyakarta:
tentang struktur • Gen Penugasan, Tes, • Diagram/gamba PT Penerbit
dan fungsi DNA, 2. Sintesis protein Observasi Portofolio. r kromosom Intan Pariwara
gen dan kromosom • Transkripsi • Kerja ilmiah dan DNA
dalam dan • Buku paket
pembentukan dan
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
pewarisan sifat keselamatan Biologi
serta pengaturan kerja siswa • Buku Biologi
proses pada selama Campbell
mahluk hidup. kegiatan • Buku Kerja
1.2. Menyadari dan pengamatan Biologi
mengagumi pola dan • Peralatan dan
pikir ilmiah dalam percobaan. bahan untuk
kemampuan membuat model
mengamati Portofolio DNA
bioproses. • Hasil laporan
tertulis
1.3. Peka dan peduli kemampuan
terhadap menulis judul
permasalahan kelogisan
lingkungan hidup, dengan isi
menjaga dan pembahasan
menyayangi .
lingkungan sebagai Tes
manisfestasi • Membuat
pengamalan ajaran bagan
agama yang hubungan
dianutnya. antara gen,
DNA,
2.1. Berperilaku ilmiah: kromosom
teliti, tekun, jujur
terhadap data dan
fakta, disiplin,
tanggung jawab,
dan peduli dalam
observasi dan
eksperimen, berani
dan santun dalam
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
mengajukan
pertanyaan dan
berargumentasi,
peduli lingkungan,
gotong royong,
bekerjasama, cinta
damai, berpendapat
secara ilmiah dan
kritis, responsif dan
proaktif dalam
dalam setiap
tindakan dan dalam
melakukan
pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium.

2.2. Peduli terhadap


keselamatan diri
dan lingkungan
dengan
menerapkan
prinsip
keselamatan kerja
saat melakukan
kegiatan
pengamatan dan
percobaan di
laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR

3.3. Menganalisis
keterkaitan antara
struktur dan fungsi
gen, DNA,
kromosom dalam
proses penurunan
sifat pada mahluk
hidup serta
menerapkan prinsi-
prinsip pewarisan
sifat dalam
kehidupan.
4.3. Membuat model
untuk mensimulasi
proses sintesis
protein serta peran
DNA dan
kromosom dalam
proses pewarisan
sifat.

Pembelahan Sel
Model: Jigsaw Media: Hadi
1.1. Mengagumi Pembelahan 1. Pembelahan amitosis, Tugas 3 minggu x White board, Omegawati
keteraturan dan sel mitosis meiosis • Membuat Metode: Diskusi, 4 JP Infocus. , Wigati.
kompleksitas • Amitosis bagan Ceramah, Sumber: 2019.
ciptaan Tuhan • Meiosis proses Penugasan, Tes, • Buku siswa Biologi.
tentang struktur • Mitosis mitosis dan Portofolio. • Buku biologi Yogyakarta
dan fungsi DNA, 2. Gametogenesis meiosis Campbell : PT
gen dan kromosom • Gametogenesis pada . • Sumber-sumber Penerbit
dalam Intan
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
pembentukan dan hewan dan tumbuhan Observasi lain yang Pariwara
pewarisan sifat • Keterkaitan meiosis • Kerja ilmiah, relevan
serta pengaturan dengan fertilisasi sikap ilmiah • LKS
proses pada makhluk hidup dan • Charta mitosis
mahluk hidup. keselamatan dan meiosis
1.2. Menyadari dan kerja
mengagumi pola
pikir ilmiah dalam Portofolio
kemampuan • Laporan
mengamati tertulis hasil
bioproses. kegiatan
praktikum
1.3. Peka dan peduli
terhadap Tes
permasalahan • Menilai
lingkungan hidup, pemahaman
menjaga dan tentang
menyayangi konsep
lingkungan sebagai mitosis dan
manisfestasi meiosis
pengamalan ajaran • Pemahaman
agama yang perbedaan
dianutnya. mitosis dan
meiosis
2.1. Berperilaku ilmiah: • Mengaitkan
teliti, tekun, jujur kegagalan
terhadap data dan proses
fakta, disiplin, mitosis dan
tanggung jawab, meiosis
dan peduli dalam terhadap
observasi dan cacat pada
eksperimen, berani
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
dan santun dalam makhluk
mengajukan hidup
pertanyaan dan
berargumentasi,
peduli lingkungan,
gotong royong,
bekerjasama, cinta
damai,
berpendapat
secara ilmiah dan
kritis, responsif dan
proaktif dalam
dalam setiap
tindakan dan dalam
melakukan
pengamatan dan
percobaan di
dalam
kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium.

2.2. Peduli terhadap


keselamatan diri
dan lingkungan
dengan
menerapkan
prinsip
keselamatan kerja
saat melakukan
kegiatan
pengamatan dan
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
percobaan di
laboratorium dan di
lingkungan sekitar.

3.4. Menganalisis
proses
pembelahan sel

4.4. Menyajikan data


hasil analisis
pembelahan sel.
Pola Pewarisan Sifat pada Hukum Mendel
. Model: Discovery Media: Hadi
1.1. Mengagumi Pola Pewarisan 1. Hukum Mendel Tugas Learning 3 minggu x White board, Omegawati
keteraturan dan Sifat Pada • Hukum mendel I • Membuat 4 JP Infocus. , Wigati.
kompleksitas Hukum Mendel • Hukum mendel II model Metode: Diskusi, Sumber: 2019.
ciptaan Tuhan 2. Penyimpangan semu pewarisan Ceramah, • Buku Biolosi Biologi.
tentang struktur terhadap hukum sifat sesuai Penugasan, Tes, siswa Yogyakarta
dan fungsi DNA, mendel pengamatan Portofolio. • Buku Biologi : PT
gen dan kromosom • Epistasi dan yang Campbell Penerbit
dalam hipostasikriptomeri dilakukan • Kotak dan Intan
pembentukan dan • Polimeri pada hewan kancing Pariwara
pewarisan sifat • Gen-gen komplomenter atau genetika /
serta pengaturan • Atavisme tumbuhan di baling-baling
proses pada sekitarnya genetika
mahluk hidup.
1.2. Menyadari dan Observasi
mengagumi pola • -
pikir ilmiah dalam
kemampuan Portofolio
mengamati • -
bioproses.
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR

1.3. Peka dan peduli Tes


terhadap • Pemahaman
permasalahan tentang
lingkungan hidup, pola-pola
menjaga dan pewarisan
menyayangi sifat dan
lingkungan sebagai penerapann
manisfestasi ya dalam
pengamalan ajaran kehidupan
agama yang sehari-hari
dianutnya.

2.1. Berperilaku ilmiah:


teliti, tekun, jujur
terhadap data dan
fakta, disiplin,
tanggung jawab,
dan peduli dalam
observasi dan
eksperimen, berani
dan santun dalam
mengajukan
pertanyaan dan
berargumentasi,
peduli lingkungan,
gotong royong,
bekerjasama, cinta
damai,
berpendapat
secara ilmiah dan
kritis, responsif dan
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
proaktif dalam
dalam setiap
tindakan dan dalam
melakukan
pengamatan dan
percobaan di
dalam
kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium.

2.2. Peduli terhadap


keselamatan diri
dan lingkungan
dengan
menerapkan
prinsip
keselamatan kerja
saat melakukan
kegiatan
pengamatan dan
percobaan di
laboratorium dan di
lingkungan sekitar.

3.5. Memahami pola-


pola Hukum
Mendel
4.5. Mengaitkan pola-
pola Hukum
Mendel dengan
peristiwa yang
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
ditemukan sehari-
hari.
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis proses pembelahan sel sebagai dasar 4.4 Menyajikan hasil pengamatan pembelahan sel
penurunan sifat dari induk kepada keturunannya. pada sel hewan maupun tumbuhan.

MATERI:
A. Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi ke dalam dua sel anak.
Pada organisme tersebut umumnya dimulai dari satu sel tunggal dan suatu proses dimana
jaringan yang telah rusak diganti dan diperbaiki. Sel mempunyai kemampuan untuk
memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan uniseluler cara ini
digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara ini digunakan
dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses
pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru. Terdapat dua
macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung amitosis dan pembelahan secara
tidak langsung mitosis dan meiosis.
B. Fungsi Pembelahan Sel
Sel-sel dalam tubuh makhluk hidup mengalami pembelahan untuk membentuk sel-sel
baru. Sel-sel ini nantinya akan membentuk jaringan hingga organ-organ di tubuhnya. Sel ini
memiliki usia. Seperti sel darah merah yang hanya bisa hidup selama 120 hari dan akan mati
setelah 120 hari. Di sinilah peran pembelahan sel yaitu mengganti sel yang telah mati atau
rusak. Dalam tubuh organisme yang telah dewasa, jumlah sel dalam setiap organnya harus
dijaga agar tetap konstan. Artinya, tidak boleh ada organ yang jumlah selnya berlebih atau
berkurang. Misalnya, jumlah sel darah merah dalam tubuh perempuan dewasa berkisar antara
4-5 juta sel dalam satu mikroliter darah. Apabila jumlah sel dalam organ tubuh melebihi
jumlah yang seharusnya, akan terjadi gangguan yang disebut dengan tumor.
1) Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup uniseluler atau bersel tunggal adalah
sebagai cara untuk berkembang biak. Contoh makhluk hidup yang berkembang biak
dengan membelah diri diantaranya Protozoa, Amoeba, dan lain-lain.
2) Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler atau makhluk hidup bersel
banyak adalah sebagai cara memperbayak sel tubuh sehingga makhluk hidup yang
bersangkutan dapat tumbuh dan berkembang. Sel yang membelah diri disebut sel
induk, sedangkan sel hasil pembelahan diri disebut sel anak. Pada dasarnya proses
pembelahan sel terbagi menjadi pembelahan sel secara langsung dan pembelahan sel
secara tidak langsung.
Proses pembelahan sel merupakan cara agar sel dapat tumbuh dan berkembang. Sel yang
membelah diri disebut sel induk, sedangkan sel hasil pembelahan diri disebut sel anak. Pada
dasarnya proses pembelahan sel terbagi menjadi 2, yaitu: pembelahan sel secara langsung dan
pembelahan sel secara tidak langsung.

C. Pembagian Pembelahan Sel


Pembelahan Sel Mitosis
Melalui peristiwa pembelahan sel akan dihasilkan berbagai sifat makhluk hidup yang
sesuai dengan induknya sehingga beberapa sifat makhluk hidup akan dapat dipertahankan
oleh keturunannya. Melalui peristiwa ini pula makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang,
sehingga bertambah jumlah dan ukurannya. Banyak sifat unggul dari tumbuhan dan hewan di
Indonesia yang diwariskan dari induk kepada keturunannya, misalnya buah seperti mangga,
durian, pisang, dan beberapa hewan seperti ayam, sapi, dan lain-lain.
Pembelahan mitosis merupakan proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik.
Pembelahan mitosis terjadi secara tidak langsung karena melalui tahap fase pembelahan, atau
dikatakan sebagai pembelahan secara tidak langsung yang melibatkan benang-benang
gelendong untuk mengatur tingkah laku kromosom. Pembelahan mitosis dapat
mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis
secara berturut. Pembelahan ini diawali dengan pembelahan inti (Kariokinesis) dan
dilanjutkan dengan pembelahan sitoplasma (Sitokinesis). Pembelahan mitosis memiliki ciri-
ciri, yaitu:
Pembelahan berlangsung satu kali
Jumlah sel anak yang dihasilkan adalah dua buah dan Jumlah kromosom sel anak
sama dengan jumlah kromosom pada induknya, yaitu 2n (Diploid)
Sifat sel anak sama dengan sifat pada induknya
Terjadi pada sel tubuh (sel somatik) misalnya pada jaringan embrional antara lain
ujung akar, ujung batang, lingkaran kambium
Tujuan pembelahan mitosis adalah untuk memperbanyak sel-sel seperti pertumbuhan
atau perbaikan sel yang rusak
Melewati tahapan pembelahan yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan
telofase, namun secara umum tahap-tahap tersebut akan kembali ke tahap semula
sehingga membentuk suatu siklus sel.
Terdapat empat fase pembelahan mitosis di antaranya profase, metafase, anafase, dan
telofase. Tetapi, dimulai dengan fase pendahuluan atau interfase, yaitu persiapan pembelahan.
1) Tahap Interfase

Terjadi proses persiapan dan penimbunan energi oleh sel untuk melakukan
pembelahan. Kamu tahu nggak nih, proses ini memerlukan waktu yang sangat lama
dibanding fase lainnya, loh. Selama interfase, inti sel (nukleus) dan anak inti sel (nukleolus)
tampak terlihat jelas. Namun, kromosom pada sel tidak terlihat karena masih dalam bentuk
kromatin, yaitu benang-benang halus yang tersusun atas molekul DNA, RNA, dan protein. Di
bagian luar inti sel terdapat sentrosom, yaitu organel sel yang berfungsi untuk
mempertahankan jumlah kromosom antara sel induk dan sel anak agar tetap sama selama
pembelahan sel. Nah, kalau pada sel hewan, setiap sentrosom akan mengandung sepasang
sentriol yang berbentuk seperti badan silindris kecil.
Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu fase G1 (gap pertama), fase S (sintesis),
dan fase G2 (gap kedua).
Fase G1 disebut juga dengan fase pertumbuhan dan perkembangan sel. Hal ini
ditandai dengan berkembangnya sitoplasma (cairan sel), organel sel, serta sintesis
bahan-bahan yang akan digunakan untuk fase berikutnya, yaitu fase S.
Pada fase S, terjadi replikasi atau duplikasi DNA sebagai materi genetik yang akan
diturunkan kepada sel anak, sehingga nantinya akan dihasilkan dua salinan DNA.
Fase terakhir, yaitu fase G2, replikasi DNA telah selesai. Terjadi peningkatan sintesis
protein sebagai tahap akhir persiapan sel untuk melakukan pembelahan.

\
2) Tahap Profase

Pada awal profase, sentrosom mengalami replikasi, sehingga menghasilkan dua


sentrosom. Kemudian, setiap sentrosom akan bergerak ke kutub-kutub inti sel yang letaknya
berlawanan. Di saat yang bersamaan, mikrotubulus mulai terlihat di antara dua sentrosom.
Mikrotubulus ini merupakan serat protein panjang yang memanjang dari sentriol ke segala
arah. Lama-kelamaan, mikrotubulus akan membentuk seperti gulungan benang yang bisa kita
sebut dengan benang-benang spindel. Di tahap ini juga, benang-benang kromatin mulai
mengalami penebalan yang kemudian membentuk kromosom. Nah, kromosom ini terdiri dari
dua kromatid identik yang terikat pada sentromer (kepala kromosom). Setiap sentromer
memiliki dua kinetokor yang merupakan formasi protein dan menjadi tempat melekatnya
benang-benang spindel nantinya.
Di akhir tahap profase, nukleus dan membran inti sel mulai menghilang. Selain itu,
sentrosom telah sampai di kutubnya masing-masing. Benang-benang spindel pun akan
membentang dari kutub satu ke kutub yang lain. Benang spindel ini nantinya akan berperan
untuk menarik kromosom ke bagian tengah inti sel di tahap selanjutnya.
3) Tahap Metafase
Pada tahap ini, nukleus dan membran inti sel sudah tidak terlihat. Masing-masing
kinetokor pada sentromer dihubungkan ke satu sentrosom oleh benang-benang spindel.
Kemudian, pasangan kromatid bergerak ke bagian tengah inti sel (bidang ekuator) dan
membentuk lempeng metafase.
Posisi kromosom yang terletak pada bagian tengah inti sel ini membuat jumlah kromosom
dapat dihitung dengan tepat dan bentuk kromosom juga dapat diamati dengan jelas.

4) Tahap Anafase
Tahap anafase ditandai dengan pemisahan kromatid dari bagian sentromer yang kemudian
membentuk kromosom baru. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang-benang spindel
menuju kutub yang berlawanan. Jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang satu akan
sama dengan jumlah kromosom yang menuju ke kutub lainnya.
Nah, pada tahap akhir anafase, kromosom hampir sampai ke kutubnya masing-masing.
Selain itu, sitokinesis juga mulai terjadi. Apa itu sitokinesis? Sitokinesis merupakan fase
pembelahan atau pemisahan sitoplasma, organel, dan membran selular. Pembelahan ini
dimulai dari pinggir sel (membran sel) menuju ke bagian tengah sel, sehingga akan
menghasilkan dua sel yang disebut sel anak.
5) Tahap Telofase
Pada tahap ini, kromosom telah sampai di kutubnya masing-masing. Benang-benang
spindel mulai menghilang dan membran inti sel juga mulai terbentuk di antara dua kelompok
kromosom yang terpisah. Kromosom semakin lama akan menipis dan berubah menjadi
benang-benang kromatin kembali.
Pembelahan Sel Meiosis

Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi karena pada pembelahan
ini terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi separuhnya. Pembelahan meiosis
merupakan pembelahan yang menghasilkan gamet, Gamet ini tidak dapat membelah lagi
sampai tahap pembuahan (fertilisasi). Pembelahan ini terjadi pada pembentukan sel kelamin
(gametogenesis) pada kelenjar kelamin (gonad) pada hewan dan tumbuhan. Tujuan
pembelahan ini adalah mengurangi jumlah kromosom yang berguna untuk menyamakan
komposisi kromosom anak dan induk. Tahap pembelahan meiosis terdiri dari tahap-tahap
yang serupa dengan pembelahan mitosis. Hanya saja pada meiosis terjadi dua kali
pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.
Meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi, karena menghasilkan keturunan
dengan jumlah kromosom separuh dari kromosom induk. Prosesnya pembelahan meiosisnya
sendiri terdiri dari meiosis I dan II, dengan hasil akhir 4 sel. Tahapan proses meiosis ini
terdiri dari profase 1, metafase 1, anafase 1, telofase 1, lalu profase 2, metafase 2, anafase 2,
dan telofase 2.
Profase 1 ini terdiri dari 5 fase yang berbeda-beda. Fase yang pertama disebut
dengan leptoten. Pada fase leptoten, kromatin berubah menjadi kromosom.
Kromosom tersebut terdiri dari 2 kromatid. Setelah fase leptoten ini selesai, fase
selanjutnya, yait fase zigoten, dimulai. Pada fase zigoten, kromosom tersebut
kemudian saling berpasangan dengan homolognya. Homolog tersebut disebut
sinapsis. Fase selanjutnya disebut dengan pakiten. Di fase pakiten, ada duplikasi
kromosom. Fase pakiten juga membentuk kromosom tetrad. Setelah fase pakiten,
ada yang namanya fase diploten. Di fase diploten ini terjadi pindah silang pada
kiasma. Setelah proses pindah silang ini terjadi, fase selanjutnya, yaitu fase
diakinesis, terjadi. Pada fase diakinesis ini membran inti menghilang. Dengan
berakhirnya fase diakinesis, maka profase 1 selesai.

Leptoten
Merupakan tahap pengumpulan kromosom. Pada tahap ini terjadi proses-proses
kromonemata merenggang dan kelihatan sebagai benang-benang halus. Kromomernya
menjadi kelihatan dan serabutnya mungkin telah mengganda tetapi tidak kelihatan. Biasanya
nukleolus dan selaput inti masih ada. Kemudian Filamen protein mulai terbentuk secara
lateral. Dan kemudian melekat pada sentromer. Agar lebih jelas peratikan gambar.
Zigoten
Merupakan tahap kromosom memendek dan berpasangan (sinapsis). Pada tahap ini
terjadi proses-proses berikut. Kromosom homolog saling tarik-menarik dan mulai
berpasangan (sinapsis). Suatu prosedur yang tetap dan terjadi antara kromomer dan
kromomer dan peristiwa ini merupakan perbedaan yang jelas antara meiosis dan mitosis.
Pasangan kromosom homolog itu disebut bivalen.
Diduga kromosom homolog berdekatan satu dengan yang lain selama interfase. Replikasi
DNA terjadi selama interfase dan terbentuk kromatid. Pada leptoten terbentuk serabut protein
sebagai elemen lateral yang kemudian melekat pada kromatid. Struktur ini disebut
synaptinemal kompleks.
Sinapsis ini memungkinkan pertukaran bahan genetik dari kromosom induk dan kromosom
bapak.
Pakhiten
Merupakan tahap akhir dari proses berpasangan. Pada tahap ini terjadi proses-proses
berikut.
Kromosom makin pendek karena makin berpilin dan masing-masing bivalen menjadi dua dan
terlihat empat benang yang disebut tetrad.
Terjadi pindah silang dengan pertukaran timbal balik antara bagian kromosom
homolog. Beberapa sintesis DNA tetap berlangsung yang mungkin ada hubungannya dengan
pindah silang. Agar lebih jelas, perhatikan Gambar.

Diploten
Terjadi proses kromosom yang berpasangan mulai memisah. Pada tahap ini terjadi
proses-proses antara lain:
o Pemendekan kromosom berlangsung terus
o Mulai terjadi pemisahan pasangan kromosom
o Bukti terjadinya pindah silang ialah pembentukan kiasma yang terlihat sebagai bentuk
silang dari lengan kromosom, pemisahan gen terdapat pada kromosom yang sama
Metafase 1. Pada metafase 1, kromosom homolog mulai tersusun rapi di bagian
ekuator. Di dalam metafase 1, kromosom tersusun di atas lempeng metafase. Selain
itu, serat spindle menempel pada dua sentromer di masing-masing kromosom
homolog.
Anafase 1, kromosom homolog akan bergerak menuju kutub yang berlawanan akibat
tarikan dari benang gelendong. Selain itu, juga akan terjadi reduksi kromosom.
Telofase 1, membran inti mulai terbentuk kembali dan terjadi yang disebut dengan
sitokinesis. Sitokinesis merupakan kondisi ketika sitoplasma dari satu eukariotik sel
membelah menjadi dua sel anak. Pada telofase 1, selnya membelah 2 dengan
kromosom haploid (n). Ingat ya, haploid.
Profase 2, sentrosom membelah menjadi 2 sentriol yang akan bergerak ke kutub sel
yang berlawanan. Kemudian, kromosom akan mulai memendek dan menebal serta
membran inti sel mulai menghilang. Akan tetapi, pada tahap ini pula mulai terbentuk
benang spindel, yaitu bagian kromosom yang berfungsi menggerakan kromosom pada
saat sel mulai membelah.
Metafase 2, kromosom mulai tersusun rapi pada bidang ekuator. Mulai tersusun
benang-benang spindel yang salah satu ujungnya melekat pada sentromer, sedangkan
ujung lainnya melekat pada kutub pembelahan yang arahnya berlawanan.
Anafase 2, terjadi pemisahan kromatid dengan cara ditarik menuju kutub yang
berlawanan. Kemudian, kromatid yang sudah dipisah ini resmi disebut sebagai
kromosom.
a) Pembelahan Meiosis II
Apabila diamati di bawah mikroskop, pembelahan kedua ini serupa dengan mitosis tetapi
sebenarnya bukan mitosis. Tidak ada kromosom homolog, kromatidnya mungkin bukan
merupakan belahan dari kromosom yang sama karena adanya pindah silang dan pertukaran
bahan genetic antara kromatid dari kromosom lain. Pembelahan kedua ini perlu untuk
memisahkan kromatid ke dalam gamet-gamet.
Tahap pembelahan meiosis II terdiri atas tahap-tahap berikut.
1. Profase II, pada tahap profase II terjadi proses kromosom menjadi pendek dan tebal
kemudian menjadi kelihatan lagi, kromosom-kromoson ini mulai bergerak ke bidang
metafase.
2. Metafase II ini terjadi proses kromosom kelihatan, terdiri atas dua kromatid,
penyebaran kromatid ke arah kutub secara rambang, sentromer melekat pada benang
gelendong dan sentromer mulai membelah.
3. Anafase II, Pada tahap anafase II ini terjadi proses sentromer dari masing-masing
kromosom telah membelah dan kromatid telah memisah dan menjadi satu kromosom
serta kromosom baru itu bergerak menuju kutub.
4. Telofase II, pada tahap telofase II ini terjadi proses selaput inti terbentuk mengelilingi
empat hasil pembelahan, bentuk kromosom tidak jelas, masing-masing inti
mengandung satu anggota dari pasangan kromosom, keadaan haploid, terjadi
modifikasi sel lebih lanjut untuk menghasilkan gamet.
Amitosis
Dalam sitologi, amitosis juga dikenal sebagai akineis atau kariostenous adalah metode
langsung pembelahan sel secara spontan yang ditandai pembelahan inti sel sederhana tanpa
pembentukan kromosom dan tanpa melalui fase-fase atau tahapan-tahapan pembelahan.
Pembelahan amitosis umumnya terjadi pada organisme uniseluler, yaitu organisme
yang hanya tersusun oleh satu sel seperti bakteri dan sianobakteri. Pembelahan amitosis
adalah pembelahan yang spontan di mana sel langsung membelah menjadi dua. Terjadi
secara spontan karena Organisme uniseluler seperti bakteri dan sianobakteri sel prokariotik
yang tidak memiliki membran inti. Oleh karenanya, pembelahan sel bisa terjadi secara
langsung karena tidak ada inti sel yang harus ikut membelah.
Langkah pertama, kromosom-kromosom pada bakteri atau sianobakteri harus
menggandakan diri terlebih dahulu. Caranya adalah dengan menempel ke membran plasma
dan melakukan proses penggandaan yang disebut duplikasi. Di saat yang sama, sel bakteri
atau sianobakteri ikut memanjang dan bagian tengahnya melekuk ke dalam, membagi sel
menjadi dua. Setelah itu, setiap kromosom akan terbagi ke masing-masing calon sel baru.
Terakhir, akan terbentuk sekat dan kedua calon sel itu akan terpisah. Akhirnya, sel
bakteri menjadi dua sel yang sama persis dengan jumlah susunan kromosom yang sama yang
disebut sebagai sel anak, sedangkan sel awal yang membentuk dua sel anak tadi disebut
sebagai sel induk. Berbeda dengan bakteri dan sianobakteri, organisme multiseluler seperti
hewan, tumbuhan, dan manusia, memiliki sel eukariotik dan memiliki inti sel. Sehingga,
harus diawali dengan pembelahan inti sel terlebih dahulu. Inilah yang terjadi pada mitosis dan
meiosis.

D. Perbedaan Mitosis Dan Meiosis


No Mitosis Meiosis
1. Satu kali duplikasi dan satu kali pembelahan Satu kali duplikasi dan membelah berturut-turut
dua kali
2. Dihasilkan dua sel anak diploid (2n) Dihasilkan empat sel anak haploid (n)
3. Susunan gen sama dengan sel parental (induk) Susunan gen rekombinasi dari kedua sel parental
4. Terjadi pada sel somatik dan zigot Terjadi pada sel somatik dan zigot
5. Tidak terbentuk tetrad, tidak terjadi sinapsis, dan tidak Terbentuk tetrad, terjadi peristiwa sinapsis, dan
terjadi crossing over ada crossing over
6. Profase terjadi dalam waktu yang relatif singkat Profase terjadi dalam waktu yang relatif lama
7. Pemisahan sentromer di bidang ekuator langsung terjadi Pemisahan sentromer tidak langsung terjadi pada
pada tahap anafase meiosis I, tetapi pada meiosis II
8. Tujuannya memperbanyak sel dan mengganti sel yang Tujuannya mempertahankan jumlah kromosom
rusak pada generasi berikutnya

E. Contoh Sel yang Mengalami Pembelahan Mitosis dan Meiosis


Pembelahan mitosis dan meiosis dilakukan oleh seluruh organisme yang memiliki
susunan sel-sel. Tumbuhan, hewan, dan manusia adalah makhluk hidup yang mengalami
proses tersebut. Proses pembelahan sel dilakukan untuk membentuk sel baru, sel inilah yang
akan membentuk jaringan hingga organ-organ. Namun, sel-sel ini memiliki usia yang dapat
mati, seperti contohnya sel darah merah yang hanya bertahan hidup selama 120 hari. Hal ini
lah yang menyebabkan mengapa proses pembelahan sel harus dilakukan oleh sel-sel untuk
mengganti sel yang mati atau rusak. Terlebih pada organisme yang telah dewasa, mereka
harus memiliki jumlah sel konstan.
Perlu diketahui jika jumlah sel berkurang, akan menyebabkan penyakit dalam tubuh
makhluk hidup yang bersangkutan. Ini sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan
oraganisme. Misalnya, perempuan dewasa memiliki jumlah sel darah merah sekitar 4 – 5 juta
dalam satu mikroliter darah. Jika jumlah berlebihan maka akan menyebabkan tumor. Secara
singkatnya pembelahan mitosis merupakan proses pembelahan yang dilalui oleh beberapa
fase. Alur pembelahannya dimulai dari fase protase, matafase, anafase dan telofase. Proses ini
terjadi pada sel somatik, dengan tujuan untuk pertumbuhan, regenerasi dada dan penutupan
luka. Hasil dari pembelahan mitosis berupa dua anakan yang sifatnya persis dengan iduknya.
Mitosis terjadi di sel somatik, sel tubuh baik tumbuhan, hewan, maupun manusia.
Contohnya pembelahan mitosis antara lain terjadi pada sel akar, sel batang, sel daun, sel
kulit, sel hati, sel epitel, dan sel somatik lainnya. Berbeda dengan pembelahan mitosis,
pembelahan sel meiosis melalui tahap yang lebih kompleks. Di mana terjadi 2 kali
pembelahan sel yaitu Meiosis I dan Meiosis II, pada prosesnya tidak terjadi fase interfase.
Secara singkatnya pembelahan mitosis merupakan proses pembelahan yang dilalui oleh
beberapa fase. Alur pembelahannya dimulai dari fase protase, matafase, anafase dan telofase.
Proses ini terjadi pada sel somatik, dengan tujuan untuk pertumbuhan, regenerasi dada dan
penutupan luka. Hasil dari pembelahan mitosis berupa dua anakan yang sifatnya persis
dengan iduknya. Mitosis terjadi di sel somatik, sel tubuh baik tumbuhan, hewan, maupun
manusia.
Contoh pembelahan meiosis antara lain terjadi pada sel akar, sel batang, sel daun, sel
kulit, sel hati, sel epitel, dan sel somatik lainnya. Berbeda dengan pembelahan mitosis,
pembelahan sel meiosis melalui tahap yang lebih kompleks. Di mana terjadi 2 kali
pembelahan sel yaitu Meiosis I dan Meiosis II, pada prosesnya tidak terjadi fase interfase.
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.4 Menganalisis proses pembelahan sel 4.4 Meyajikan hasil pengamatan pembelahan
sebagai dasar penurunan sifat dari induk sel pada hewan maupun tumbuhan.
kepada turunannya.

I. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah sebuah proses sistematis dan teratur yang dilakukan oleh
guru atau pendidik dalam menyampaikan materi kepada siswanya. Pendapat lain juga
mengatakan bahwa learning methods merupakan sebuah strategi atau taktik dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang diaplikasi tenaga pendidik agar
tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan bisa tercapai dengan baik. Metode yang dipakai
untuk pembelajaran KD 3.4 dan 4.4 kelas XII adalah sebagai berikut:

1) MetodeCeramah

Proses pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, perhatian terpusat pada


guru sedangkan siswa hanya menerima secara pasif. Metode ini hanya cocok digunakan
untuk menyampaikan informasi, untuk memberi pengantar seperti pada materi pembelahan
sel dan menyampaikan materi yang berkenaan dengan pengertian atau konsep.

Materi yang akan dibahas pada Kd 3.4 dan 4.4 kelas XII adalah:
Faktual
- Struktur dan fungsi jaringan
Konsep
- Jaringan meristem (embrional)
- Jaringan dewasa
Prosedural
- Pengamatan gambar jaringan meristem
- Pengamatan gambar jaringan dewasa Metakognitif
- Pembuatan poster struktur jaringan tumbuhan
Di samping itu, metode ceramah akan efektif apabila digunakan untuk menghadapi siswa
yang berjumlah banyak dan guru dapat memberikan motivasi atau dorongan belajar kepada
siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Kelebihan Metode Ceramah:

Walaupun metode ceramah dianggap metode klasik, tetapi kenyataannya masih banyak
sekali yang menggunakan metode ini, karena metode ceramah ini mempunyai beberapa
kelebihan, di antaranya:

1. Ceramah merupakan metode yang “murah” dan sekaligus “mudah” dilakukan. Murah
dalam arti bahwa proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap.
Hal ini tentu berbeda dengan metode lain, seperti proyek atau latihan. Dikatakan mudah
karena ceramah hanya mengandalkan suara guru, dengan demikian tidak terlalu
memerlukan persiapan yang rumit.
2. Dengan menggunakan metode ceramah guru dapat dengan mudah mengusai kelas,
mengorganisasikan tempat duduk dan kelas. Dengan demikian akan memberikan
kemudahan bagi guru dalam menyampaikan pesan-pesan kepada peserta didik.
3. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas dalam waktu yang relatif singkat.
Maksudnya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-
pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
4. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru
dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
5. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, karena sepenuhnya kelas
merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.
6. Metode ceramah dapat digunakan bagi jumlah siswa atau peserta didik yang sangat
banyak atau dalam jumlah besar.
7. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam atau tidak memerlukan
persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk
mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan. Dengan demikian, metode
ceramah akan sangat mudah bagi guru dalam melaksanakannya. Karena metode ini tidak
memerlukan persiapan yang cukup rumit.

Kelemahan Metode Ceramah:

Walaupun di atas disebutkan beberapa kelebihan dari metode ceramah, tetapi bukan
berarti metoode ini tidak memiliki kelemahan. Di antara beberapa kelemahan metode
ceramah, yaitu:

1. Materi yang dikuasai siswa sangat terbatas pada materi yang dikuasai guru saja.
Kelemahan ini yang paling dominan, sebab materi yang diberikan guru adalah materi
yang dikuasainya, sehingga materi peajaran yang dikuasai siswapun akan tergantung
pada apa yang disampaikan guru itu.
2. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya
verbaisme.
3. Metode ceramah jika dilakukan oleh guru yang kurang memiliki kemampuan retorika
yang baik, akan menimbulkan kebosanan dan kejenuhan pada siswa, sehingga materi
yang disampaikan aka terasa menjenuhkan dan membosankan.
4. Metode ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti
apa yang dijelaskan atau belum.
5. Metoode ceramah akan membawa pada nuansa pembelajaran yang lebih pasif, karena
peserta didik hanya berperan sebagai “pendengar” dan “penonton” akting yang dilakukan
oleh gurunya di dalam kelas.

2) MetodeEksperimen
Kegiatan laboratorium akan membantu siswa memahami konsep dan memberikan
pengalaman nyata berdasarkan pengamatannya. Metode pembelajaran eksperimen memiliki
tujuan yang baik untuk tumbuh kembang anak dan meningkatkan daya pikir mereka.
Kegiatan ini juga akan terasa menyenangkan, karena siswa bisa menyaksikan langsung
percobaan yang mereka lakukan.

Tujuan utama metode pembelajaran ini adalah supaya siswa mampu mencapai dan
menemukan sendiri jawaban atas masalah yang diberikan. Siswa juga terlatih cara
berpikir yang ilmiah (scientific thinking). Siswa akan menemukan bukti kebenaran dari
teori yang sedang dipelajari.

Kelebihan Metode Eksperimen:

Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.


Adapun berikut ini merupakan kelebihan metode eksperimen yang bisa Anda ketahui, di
antaranya yaitu:

1. Membuat siswa percaya atas kesimpulan yang sesuai dengan hasil eksperimennya.
Mereka dapat membuat kesimpulan sendiri, namun maknanya sama dengan yang
sebenarnya.

2. Membina siswa untuk membuat terobosan baru dengan penemuan dari eksperimennya
dan menjadi manfaat bagi sesama. Karena metode pembelajaran ini menyenangkan,
tak menutup kemungkinan siswa melakukan percobaan atau eksperimennya sendiri di
rumah, tanpa harus diberi tugas terlebih dahulu.
3. Hasil dari percobaan siswa dapat dimanfaatkan untuk sekolah dan masyarakat.

4. Melatih ketelitian dan keuletan siswa ketika melakukan eksperimen.

Kekurangan Metode Eksperimen:

Meski memiliki kelebihan, metode pembelajaran ini juga tak luput dari kekurangan.
Namun, kekurangan ini juga bisa diatasi. Adapun berikut kekurangan metode eksperimen
yang bisa Anda ketahui, di antaranya yaitu:

1. Metode ini lebih sesuai dengan pelajaran berdasar ilmu sains dan teknologi.

2. Memerlukan fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan
terkadang harganya cukup mahal. Meski begitu, Anda bisa mensiasatinya dengan
mencari bahan yang mudah didapatkan dan murah.

3. Menguji kesabaran guru dan siswa.

4. Eksperimen tidak selalu menghasilkan hasil yang diharapkan. Bisa jadi ada faktor-
faktor tertentu di luar jangkauan kemampuan yang tidak sesuai. Meski begitu, hal ini
bisa disiasati dengan melakukan eksperimen lagi hingga berhasil.

3) MetodeDiskusi
Metode diskusi dalam belajar dengan cara penyajian/ penyampaian materi pelajaran dimana
guru memberikan kesempatan kepada para siswa/kelompok siswa yang mengadakan
pembicaraan tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan guna mengumpulkan pendapat,
membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.

Sehubungan dengan penjelasan tersebut, maka diskusi tentang struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan yang responsif berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan
problematik pemunculan ide, pengujian ide, ataupun pendapat yang dilakukan oleh beberapa
siswa yang tergabung dalam kelompok untuk memperoleh pemecahan masalah dan mencari
kebenaran.

Metode diskusi (Discussion Method) diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk:

a. Mendorong siswa berpikir kritis.

b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.

c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirannya untuk memecahkan masalah bersama.

d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan
masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.

Kelebihan Metode Diskusi:

a) Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan dan
bukan satu jalan.

b) Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan


pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.

c) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda
dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleransi (Syaful Bahri Djamarah,
2000).

Kelemahan Metode Diskusi:

a) Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.

b) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.


c) Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.

d) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.

4) MetodePemberianTugas

Suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk
dikerjakan siswa baik disekolah atau dirumah secara perorangan atau berkelompok. Metode
pemberian tugas dapat memberikan pengaruh baik terhadap peningkatan hasil belajar siswa
dan meningkatkan potensi daya ingat materi tentang pembelahan sel. Pemilihan konsep dan
materi pembelahan sel berkaitan dengan kehidupan dan terdapat pada lingkungan sekitar.

Keunggulan-keunggulan metode tugas adalah sebagai berikut.

a) Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.

b) Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas sebab dalam strategi ini siswa harus
mempertanggung jawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.

c) Menanamkan kebiasaan untuk giat belajar kepada siswa

d) Memberikan tugas siswa untuk sifat yang praktis.

Kelemahan-kelemahan metode tugas adalah sebagai berikut.

a) Tidak jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan dengan meniru pekerjaan orang
lain.
b) Karena perbedaan individu, maka tugas apabila diberikan secara umum mungkin beberapa
orang diantaranya merasa sukar sedangkan sebagian lainnya merasa mudah menyelesaikan
tugas tersebut.

c) Apabila tugas diberikan, lebih-lebih bila itu sukar dikerjakan, maka ketenangan mental
para siswa menjadi terpengaruh

5) MetodeTanyaJawab

Cara penyajian pelajaran terkait materi protista dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab dari guru ke siswa, dari siswa ke guru, dan dari siswa ke siswa lain. Dengan metode
ini dapat memusatkan perhatian siswa dan mengembangkan daya pikir siswa dalam
menjawab pertanyaan yang diberikan.

Kelebihan metode tanya jawab:

- Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa
sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang rasa kantuknya.
- Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
- Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
Kekurangan metode tanya jawab:
- Siswa merasa takut, apalagi jika guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani,
dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
- Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah
dipahami siswa.
- Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
sampai dua atau tiga orang.

II. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk
melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Artinya, model pembelajaran merupakan gambaran umum namun tetap mengerucut
pada tujuan khusus.

Pada kompetensi dasar 3.4 dan 4.4 di kelas XII, dapat menggunakan model pembelajaran,
meliputi:
.

1) Discovery Learning

Belajar penemuan merupakan model pembelajaran yang diciptakan untuk melibatkan


siswa dalam proses pembelajaran (Rustaman, 2005). Menurut Akinbobola & Afolabi (2010)
penggunaan model ini dapat melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah, belajar
mandiri, berpikir kritis dan pemahaman serta belajar kreatif.

Kegiatan pembelajaran tidak hanya menghafal, sehingga konsep dan prinsip mudah untuk
diingat lebih lama. Keterlibatan siswa dalam proses membangun pengetahuan akan
menghasilkan pengetahuan yang bermakna dan tidak cepat hilang. Siswa akan lebih tertarik
pada pembelajaran pembelahan sel karena siswa terlibat langsung dalam proses penemuan.

Adapun pengertian metode discovery learning menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. Jerome Bruner

Pembelajaran yang berlangsung tanpa adanya informasi final dari suatu konsep atau materi,
melainkan peserta didik harus mengorganisasi solusinya secara mandiri.

2. M. Hosnan
Model untuk mengembangkan cara belajar aktif dengan cara menemukan sendiri,
menyelidiki sendiri, sehingga hasil yang didapatkan bisa bertahan lebih lama.

3. Sanjaya

Model pembelajaran yang bahan pelajarannya dicari dan ditemukan oleh peserta didik
melalui berbagai kegiatan.

4. Sund

Kemampuan siswa dalam mengintegrasikan antara konsep dan prinsip.

5. Russefendi

Metode mengajar yang menekankan kemampuan peserta didik dalam menemukan


pengetahuan.

Jenis Dan Bentuk Model Pembelajaran Discovery Learning:

Pendapat Suprihatiningrum (2014 : 244) terdapat dua jenis cara dalam pembelajaran
discovery learning yakni :

1. Pembelajaran penemuan bebas (Free Discovery Learning) : Pembelajaran dengan tanpa


adanya arahan atau petunjuk.

2. Pembelajaran penemuan terbimbing (Guided Discovery Learning) : Pembelajaran dengan


membutuhkan peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajarannya.

Sedangkan pendapat Oemar Hamalik (2009 : 187) bentuk dari metode pembelajaran ini
dapat dilaksanakan dalam komunikasi satu arah atau komunikasi dua arah tergantung pada
besar kelasnya atau tidak. Penjelasannya yang lebih detail sebagai berikut:

1. Sistem satu arah : Sistem satu arah merupakan pendekatan berdasarkan penyajian satu
arah yang dilakukan guru, penyajiannya untuk merangsang siswa melakukan proses
discovery learning didepan kelas. Guru memberikan suatu masalah, lalu memcahkan
masalah tersebut dengan langkah-langkah discovery.

2. Sistem dua arah : Sistem ini menyangkutkan siswa dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan guru. Peserta didik atau siswa melakukan penelitian, sedangkan guru
menuntun kearah yang benar dan tepat.

Tujuan Discovery Learning:

1. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran.
2. Melatih peserta didik untuk berpikir secara sistematis dan ilmiah dalam menyelesaikan
suatu permasalahan terkait materi.
3. Meningkatkan pola berpikir kritis bagi peserta didik.
4. Melatih peserta didik dalam menyusun strategi untuk meningkatkan pemahaman mereka
terkait materi yang sedang diajarkan.

Manfaat discovery learning adalah pemahaman peserta didik tentang suatu konsep dalam
pembelajaran bisa bertahan lebih lama karena mereka memahami konsep tersebut secara
mandiri, melalui keaktifannya dalam menggali informasi.

Ada pun langkah kerja model pembelajaran Discovery Learning:

1) Pemberian rangsangan (stimulation)

2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement)

3) Pengumpulan data (data collection)

4) Pengolahan data (data processing)

5) Pembuktian (verification)
6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization)

Karakteristik discovery learning (Castronova dalam Syarifudin & Lestari, 2018):

1. Pembelajaran aktif dan siswa harus berpartisipasi dalam hand-on dan kegiatan pemecahan
masalah daripada transfer pengetahuan

2. Pembelajaran penemuan menekankan proses bukan produk akhir, sehingga mendorong


penguasaan dan penerapan

3. Kelemahan model terletak pada instruksi yang mendorong siswa untuk terus mencari
solusi

4. Umpan balik merupakan bagian penting dari proses pembelajaran, kolaborasi, dan diskusi
sehingga memungkinkan siswa mengembangkan pemahaman lebih mendalam

5. Belajar penemuan memenuhi rasa ingin tahu alami manusia dan mempromosikan
pemahaman individu.

Ciri-ciri Model Pembelajaran Discovery Learning

Model pembelajaran discovery learning memiliki tiga ciri-cirinya masing-masing, yakni:

- Memecahkan serta mengeksplorasikan masasalah dengan tujuan untuk membentuk,


menyatukan, dan menggeneralisasi pengetahuan.

- Berpusat pada peserta didik.

- Kegiatan menggabungkan pengetahuan yang baru dan lama.

Adapun kelebihan discovery learning adalah sebagai berikut.

1. Mampu memperbaiki dan meningkatkan keterampilan berpikir peserta didik di ranah


kognitif.
2. Menumbuhkan rasa senang saat berlangsungnya pembelajaran, terlebih jika kesimpulan
yang diperoleh sesuai.
3. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik bisa diingat dan dipahami lebih lama.
4. Mampu membangkitkan keinginan belajar peserta didik.
5. Mampu meningkatkan penalaran peserta didik.
6. Lebih efektif dalam mentransfer pengetahuan pada peserta didik.

2) PembelajaranKooperatif–Think Pair Share (TPS)

Pembelajaran kelompok dimana siswa diberi kesempatan untuk berpikir mandiri dan
saling membantu dengan teman yang lain. Pembelajaran Think Pair Share merupakan model
pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural. Pendekatan ini memberi penekanan
pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa
(Suyatno, 2010:10).

Pembelajaran melalui model pembelajaran Think Pair and Share berbantuan LKS Word
Square dapat meningkat karena siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran,
mendorong siswa untuk berpikir mandiri dan bisa bekerja sama antara kelompok serta dapat
menarik minat siswa sehingga proses belajar mengajar materi pebmbelahan sel berjalan
dengan baik. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Akhyar (2017) bahwa cara yang
efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas dan memungkinkan semua siswa
dalam suatu kelompok untuk terlibat secara aktif dalam belajar.

Langkah-Langkah atau Sintaks Think Pair Share

Langkah Pendahuluan

Pada langkah pertama pada saat awal pembelajaran, guru harus bisa mendorong siswa
agar kegiatan pembelajaran bisa berjalan. Pada langkah ini guru mempresentasikan materi
dan aturan dari think pair share serta memberikan arahan waktu pada setiap sesi aktivitas
model pembelajaran think pair share.

Langkah Think (Berpikir mandiri)

Tanda aktivitas pembelajaran think pair share sudah dilaksanakan adalah ketika guru
mempresentasikan materi atau pertanyaan kepada siswa. Pada langkah ini, siswa akan diberi
kesempatan waktu untuk berpikir (“think time”). Di mana waktu tersebut dimanfaatkan untuk
menjawab segala pertanyaan yang diberikan secara mandiri. Pada tahap ini guru juga harus
memahami kemampuan siswa sebelum memberikan pertanyaan atau materi.

Langkah Pair (Berpasangan)

Pada langkah ini, guru akan membuat grup belajar berpasangan. Guru memberikan arahan
bahwa pembuatan grup belajar bisa teman sebangku atau teman lainnya. Ini agar
pembelajaran bisa lebih efisien dan efektif. Selanjutnya siswa akan melakukan diskusi
tentang materi, persoalan dan mendapatkan jawaban setelah apa yang telah diutarakan oleh
guru.

Langkah Share (Berbagai)

Pada tahap ini siswa akan mengutarakan jawabanya di depan kelas, ini bisa dilakukan
secara individu atau dengan grup. Setiap siswa akan mendapatkan nilai sesuai dengan hasil
pemikiran yang telah mereka utarakan.

Langkah Penghargaan

Pada langkah ini siswa akan memperoleh apresiasi bisa berbentuk nilai. Ini harus
berdasarkan pada apa yang telah mereka utarakan dari hasil diskusi. Penilaian juga bisa
bersandar dari aktivitas individu dan grup. Lebih utama lagi saat guru bisa menilai dari cara
siswa menyampaikan presentasi di depan kelas.

Kelebihan Think Pair Share:

Peserta didik bisa lebih proaktif dalam aktivitas pembelajaran.


Rasa tanggung jawab siswa bisa terbangun, seperti saat menjawab dan mengutarakan
sebuah pertanyaan.
Hubungan antar siswa bisa terbangun.
Cepat dalam membuat grup belajar karena hanya terdiri dari dua individu atau
berpasangan.
Rasa percaya diri siswa terbangun. Karena mereka dilatih berbicara di depan kelas.

Kelemahan Think Pair Share:

Guru memerlukan fokus yang ekstra karena grup belajar sangat banyak.
Gagasan yang dihasilkan tiap grup akan lebih terbatas karena dalam grup hanya berdua.
Bila terdapat siswa yang terlalu bergantung pada pasangan.
Bila dalam tahap diskusi terdapat masalah tidak ada yang menengahi.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Identitias RPP
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pokok : Pembelahan Sel
Jumlah Pertemuan (Alokasi Waktu) : 3 Pertemuan (45 menit)
Kompetensi Pembelajaran
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran KD 1.1 1.1.Mengagumi keteraturan dan
agama yang dianutnya. KD 1.2 kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
struktur dan fungsi sel,
jaringan, organ penyusun sistem
dan bioproses yang terjadi pada
mahluk hidup.
1.2.Menyadari dan mengagumi pola
pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.

KI 2 Menghayati dan mengamalkan KD 2.1 2.1.Berperilaku ilmiah: teliti, tekun,


perilaku jujur, disiplin, tanggung KD 2.2 jujur terhadap data dan fakta,
jawab, peduli (gotong royong, disiplin, tanggung jawab, dan
kerjasama, toleran, damai), santun, peduli dalam observasi dan
responsif dan proaktif dan eksperimen, berani dan santun dalam
menunjukan sikap sebagaibagian dari mengajukan pertanyaan dan
solusi atas berbagai permasalahan berargumentasi, peduli lingkungan,
dalam berinteraksi secara efektif gotong royong, bekerjasama, cinta
dengan damai, berpendapat secara ilmiah
lingkungan sosial dan alam serta dan kritis, responsif dan proaktif
dalam menempatkan diri sebagai dalam setiap tindakan dan dalam
cerminan bangsa dalam pergaulan melakukan pengamatan dan
dunia. percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
2.2.Peduli terhadap keselamatan diri
dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan
kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan
sekitar.

KI 3 Memahami, menerapkan, dan KD 3.4 3.4.Menganalisis proses pembelahan


Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
menganalisis pengetahuan faktual, sel.
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, KD 4.4 4.4.Menyajikan data hasil analisis


menyaji, dan mencipta dalam ranah pembelahan sel.
konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu
menggunakanmetoda sesuai kaidah
keilmuan

Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran


No. Indikator Pencapaian Pembelajaran No. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Menjelaskan siklus sel. 1. -Menjelaskan siklus sel.
-Menjelaskan pengertian sel.
-Menjelasakn pengertian pembelahan sel.
2. Mengidentifikasi urutan tahapan meiosis, 2. -Mengidentifikasi tahapan meiosis,
mitosis, amitosis. mitosis dan amitosis.
-Mengidentifikasi pengertian meiosis,
amitosis, mitosis.
3. Mengidentifikasi proses tahapan-tahapan 3. -Mengidentifikasi tahapan meiosis,
meiosis, amitosis dan mitosis melaui amitosis, mitosis dari gambar.
gambar.
4. Membedakan proses, tahapan, tempat 4. -Membedakan tahapan meiosis amitosis
terjadinya, fungsi pembelahan meiosis, dan mitosis.
amitosis dan mitosis. -Membedakan proses meiosis, amitosis,
dan mitosis.
-membedakan tempat terjadinya mitosis,
meiosis, amitosis.
-membedakan fungsi pembelahan
meiosis, amitosis, mitosis.

Materi Pembelajaran

A. Pembelahan Mitosis

Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak.
Pada organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu sel tunggal. Pembelahan sel juga
merupakan suatu proses dimana jaringan-jaringan yang telah rusak diganti dan diperbaiki. Sel
mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan
uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara
ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk
proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru. Ada dua
macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung amitosis dan pembelahan secara tidak
langsung mitosis dan meiosis.

B. Pembelahan Sel Secara Mitosis Meiosis Amitosis.

1. Pembelahan Sel Mitosis

Melalui peristiwa pembelahan sel akan dihasilkan berbagai sifat makhluk hidup yang
sesuai dengan induknya sehingga beberapa sifat makhluk hidup akan dapat dipertahankan oleh
keturunannya. Melalui peristiwa ini pula makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang,
sehingga bertambah jumlah dan ukurannya. Banyak sifat-sifat unggul dari tumbuhan dan hewan
di Indonesia yang diwariskan dari induk kepada keturunannya, misalnya buah-buahan seperti
mangga, durian, pisang, dan beberapa hewan seperti ayam, sapi, dan lain-lain. Semua itu dapat
melengkapi kebutuhan kita. Oleh sebab itulah sudah semestinya jika kita harus selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan selalu menjaga kelestarian semua makhluk hidup
ciptaan-Nya.
Pembelahan mitosis merupakan proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik.
Pembelahan mitosis terjadi secara tidak langsung karena melalui tahap-tahap fase pembelahan,
atau dikatakan sebagai pembelahan secara tidak langsung yang melibatkan benang-benang
gelendong untuk mengatur tingkah laku kromosom. Pembelahan mitosis dapat mempertahankan
pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut-turut.
Pembelahan ini diawali dengan pembelahan inti (kariokinesis) dan dilanjutkan dengan
pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Pembelahan mitosis disebut juga pembelahan biasa yang
memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Pembelahan berlangsung satu kali;
2. Jumlah sel anak yang dihasilkan adalah dua buah dan Jumlah kromosom sel anak sama dengan
jumlah kromosom pada induknya, yaitu 2n (diploid);
3. Sifat sel anak sama dengan sifat pada induknya;
4. Terjadi pada sel tubuh (sel somatik) misalnya pada jaringan embrional antara lain ujung akar,
ujung batang, lingkaran kambium;
5. Tujuan pembelahan mitosis adalah untuk memperbanyak sel-sel seperti pertumbuhan atau
perbaikan sel yang rusak;
6. Melewati tahapan pembelahan yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase, namun
secara umum tahap-tahap tersebut akan kembali ke tahap semula sehingga membentuk suatu
siklus sel.
Mengapa pembelahan sel ini harus melalui berbagai tahapan tertentu, Hal ini disebabkan
agar sel anakan benar-benar menerima informasi genetik yang sama persis dengan induknya,
sehingga tidak akan terjadi kelainan pada sel-sel anakan. Siklus sel meliputi fase-fase berikut :
1. Fase interfase disebut juga fase istirahat karena tidak menampakkan tanda-tanda
pembelahan. Pada fase ini terjadi peristiwa pertumbuhan dan pengumpulan energi yang besar
untuk persiapan pembelahan sel. Proses interfase memerlukan waktu yang paling lama. Interfase
dapat dibedakan menjadi tiga, antara lain fase pertumbuhan primer, fase sintesis yaitu terjadi
sintesa DNA dan organel sel serta fase pertumbuhan sekunder. Selama interfase, kromosom
tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak berpilin. Interaksi antara DNA, RNA, dan
protein terjadi selama tahap-tahap tertentu dari interfase.
2. Fase mitotik merupakan fase terjadinya replikasi kromosom. Fase ini meliputi, tahap-
tahap berikut .
a. Profase, tahap Profase pada mitosis akan terjadi proses-proses sebagai berikut.
1) Kromosom mengerut dan menjadi tebal. Pemendekan ini terjadi akibat berpilinnya
kromosom.
2) Terlihat dua sister kromatid dan kromosom tampak rangkap dua dan kromatid-
kromatid dihubungkan oleh sentromer.
3) Nukleolus menjadi kabur dan hilang pada akhir profase.
4) Selaput inti mulai menghilang dan benang gelendong mulai terbentuk.
5) Kromosom mulai bergerak ke tengah atau ekuator dari sel.
b. Metafase, pada tahap metafase ini terjadi proses-proses berikut.
1. Benang-benang gelendong menjadi jelas pada permulaan metafase dan teratur
seperti kumparan. Benang-benang ini terdiri atas serabut protein halus yang terbuat
dari mikrotubule yang sangat kecil. Pada banyak hewan dan tanaman tingkat
rendah, benang gelendong ini dibentuk dalam hubungannya dengan sentriol (badan
yang menandai kutub dari mekanisme benang gelendong). Benang gelendong ini
penting untuk penyebaran kromosom secara teratur.
2. Masing-masing kromosom terletak berbaris pada bidang ekuator. Sentromer
melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong mencapai kutub
tanpa melekat pada sentromer.
c. Anafase, tahap anafase pada pembelahan mitosis terjadi proses-proses berikut.
1) Dua sister kromatid (kromosom) bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
2) Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong, selain itu mungkin
ada gaya tolak menolak dari pembelahan sentromer itu.
3) Terjadi penyebaran kromosom dan DNA yang seragam di dalam sel.
4) Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator. Tahap anafase ini
merupakan fase yang terpendek dari fase-fase mitotik.
d. Telofase, pada tahap telofase terjadi proses-proses antara lain.
1) benang-benang gelendong itu hilang;
2) selaput inti dan nukleolus terbentuk kembali;
3) struktur kromosom istirahat dan dianggap proses selesai;
4) sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah menjadi dua sel anak, terjadi
sitokinesis (pembelahan sitoplasma), semua benda-benda dalam sitoplasma
membelah dan pindah ke dalam sel anak, sel batu itu mempunyai sifat kenampakan
seperti interfase.
Agar Anda lebih jelas memahami tentang tahap-tahap yang terjadi pada proses mitosis
dapat, perhatikan Gambar

2. Pembelahan Sel Meiosis

Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi karena pada pembelahan ini
terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi separuhnya. Pembelahan meiosis ini juga
merupakan pembelahan yang menghasilkan gamet, Gamet ini tidak dapat membelah lagi sampai
tahap pembuahan (fertilisasi). Pembelahan ini terjadi pada pembentukan sel kelamin
(gametogenesis) pada kelenjar kelamin (gonad) pada hewan dan tumbuhan. Tujuan pembelahan
ini adalah mengurangi jumlah kromosom yang berguna untuk menyamakan komposisi
kromosom anak dan induk. Tahap pembelahan meiosis terdiri dari tahap-tahap yang serupa
dengan pembelahan mitosis. Hanya saja pada meiosis terjadi dua kali pembelahan, yaitu meiosis
I dan meiosis II. Masing-masing meiosis terdiri dari tahap-tahap yang sama.
1. Pembelahan Meiosis I
a. Profase I, Pada tahap ini terjadi lima proses diantaranya sebagai berikut :
1.Leptoten, merupakan tahap pengumpulan kromosom. Pada tahap ini terjadi proses-proses
kromonemata merenggang dan kelihatan sebagai benang-benang halus. Kromomernya menjadi
kelihatan dan serabutnya mungkin telah mengganda tetapi tidak kelihatan. Biasanya nukleolus
dan selaput inti masih ada. Kemudian Filamen protein mulai terbentuk secara lateral. Dan
kemudian melekat pada sentromer. Agar lebih jelas peratikan gambar.
2.Zigoten, merupakan tahap kromosom memendek dan berpasangan (sinapsis). Pada tahap ini
terjadi proses-proses berikut.
a) Kromosom homolog saling tarik-menarik dan mulai berpasangan (sinapsis). Suatu
prosedur yang tetap dan terjadi antara kromomer dan kromomer dan peristiwa ini
merupakan perbedaan yang jelas antara meiosis dan mitosis. Pasangan kromosom
homolog itu disebut bivalen.
b) Diduga kromosom homolog berdekatan satu dengan yang lain selama interfase. Replikasi
DNA terjadi selama interfase dan terbentuk kromatid. Pada leptoten terbentuk serabut
protein sebagai elemen lateral yang kemudian melekat pada kromatid. Struktur ini disebut
synaptinemal kompleks.
c) Sinapsis ini memungkinkan pertukaran bahan genetik dari kromosom induk dan
kromosom bapak.

3.Pakhiten, merupakan tahap akhir dari proses berpasangan. Pada tahap ini terjadi proses-proses
berikut.
a) Kromosom makin pendek karena makin berpilin dan masing-masing bivalen
menjadi dua dan terlihat empat benang yang disebut tetrad.
b) Terjadi pindah silang dengan pertukaran timbal balik antara bagian kromosom
homolog. Beberapa sintesis DNA tetap berlangsung yang mungkin ada
hubungannya dengan pindah silang. Agar lebih jelas, perhatikan Gambar.
4.Diploten, terjadi proses kromosom yang berpasangan mulai memisah. Pada tahap ini terjadi
proses-proses antara lain:
a) Pemendekan kromosom berlangsung terus;
b) Mulai terjadi pemisahan pasangan kromosom;
c) Bukti terjadinya pindah silang ialah pembentukan kiasma yang terlihat sebagai bentuk
silang dari lengan kromosom, pemisahan gen terdapat pada kromosom yang sama.

2. Pembelahan Meiosis II
Apabila diamati di bawah mikroskop, pembelahan kedua ini serupa dengan mitosis tetapi
sebenarnya bukan mitosis. Tidak ada kromosom homolog, kromatidnya mungkin bukan
merupakan belahan dari kromosom yang sama karena adanya pindah silang dan pertukaran
bahan genetic antara kromatid dari kromosom lain. Pembelahan kedua ini perlu untuk
memisahkan kromatid ke dalam gamet-gamet. Tahap pembelahan meiosis II terdiri atas tahap-
tahap berikut.
a. Profase II, pada tahap profase II terjadi proses kromosom menjadi pendek dan tebal
kemudian menjadi kelihatan lagi, kromosom-kromoson ini mulai bergerak ke bidang
metafase.
b. Metafase II ini terjadi proses kromosom kelihatan, terdiri atas dua kromatid, penyebaran
kromatid ke arah kutub secara rambang, sentromer melekat pada benang gelendong dan
sentromer mulai membelah.
c. Anafase II, Pada tahap anafase II ini terjadi proses sentromer dari masing-masing
kromosom telah membelah dan kromatid telah memisah dan menjadi satu kromosom
serta kromosom baru itu bergerak menuju kutub.
d. Telofase II, pada tahap telofase II ini terjadi proses selaput inti terbentuk mengelilingi
empat hasil pembelahan, bentuk kromosom tidak jelas, masing-masing inti mengandung
satu anggota dari pasangan kromosom, keadaan haploid, terjadi modifikasi sel lebih
lanjut untuk menghasilkan gamet.
3. Amitosis
Dalam sitologi, amitosis juga dikenal sebagai akineis atau kariostenous adalah metode
langsung pembelahan sel secara spontan yang ditandai pembelahan inti sel sederhana tanpa
pembentukan kromosom dan tanpa melalui fase-fase atau tahapan-tahapan pembelahan.

B. Perbedaan Mitosis Dan Meiosis

Tabel . Perbedaan Mitosis Dan Meiosis

No Mitosis Meiosis
1. Satu kali duplikasi dan satu kali Satu kali duplikasi dan membelah
pembelahan berturut-turut dua kali
2. Dihasilkan dua sel anak diploid Dihasilkan empat sel anak haploid
(2n) (n)
3. Susunan gen sama dengan sel Susunan gen rekombinasi dari
parental (induk) kedua sel parental
4. Terjadi pada sel somatik dan Hanya terjadi pada pembentukan
zigot gamet
5. Tidak terbentuk tetrad, tidak Terbentuk tetrad, terjadi peristiwa
terjadi sinapsis, dan tidak terjadi sinapsis, dan ada crossing over
crossing over
6. Profase terjadi dalam waktu Profase terjadi dalam waktu yang
yang relatif singkat relatif lama
7. Pemisahan sentromer di bidang Pemisahan sentromer tidak
ekuator langsung terjadi pada langsung terjadi pada meiosis I,
tahap anafase tetapi pada meiosis II
8. Tujuannya memperbanyak sel Tujuannya mempertahankan
dan mengganti sel yang rusak jumlah kromosom pada generasi
berikutnya

Strategi Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, ceramah,tanya jawab
Model : Jigsaw

Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
Alok
Sintak
asi
Pembelajar Langkah-langkah Kegiatan
Wakt
an
u
Kegiatan Pendahuluan
1. Peserta didik berada di laboratorium, dan duduk sesuai 7
dengan kelompoknya masing- masing. menit
2. Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
3. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik tentang metabolisme,
dan peranan enzim dalam metabolisme tubuh. Memotivasi:

- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan praktikum yang di


bawa peserta didik (hati ayam segar, lilin, lidi, tisu, dll).

- Guru menjelaskan manfaat mempelajari metabolisme dan fungsi


enzim, adalah supaya kita lebih menjaga kesehatan dengan menjaga
asupan gizi yang masuk ke tubuh sehingga proses metabolisme dapat
berlangsung dengan baik.
- Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
Kegiatan Inti
Stimulation Guru mengajak peserta didik untuk mengamati dan menganalisis 5
(pemberian gambar/ film video tentang metabolisme sel, kompleksitas metabolisme, menit
Stimulus) fungsi dan cara kerja enzim dalam metabolisme tubuh.
Problem Peserta didik diminta untuk bertanya setel ah mereka
Statement mengamati gambar tentang pembelahan sel, contoh pertanyaan 5
(Identifikasi
yang berkaitan dengan pertanyaan peserta didik. menit
masalah) - Apakah perbedaan gambar A dan gambar B?
- Ada berapa tahapan pada gambar A dan jelaskan setiap tahapannya ?
- Ada berapa tahapan pada gambar B dan jelaskan setiap tahapannya?
- Dimana tempat terjadinya pembelahan mitosis dan meiosis?
- Apa tujuan pembelahan mitosis dan meiosis?
Data - Peserta didik menyimak informasi kegiatan pembelajaran 10
Callectting yang akan dilakukan. menit
(mengumpul - Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok
kan data) - Masing-masing kelompok diberi LKPD

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


PEMBELAHAN SEL

Tujuan Menjelaskan tahapan tahapan Mitosis dan


Mitosis
Menganalisis perbedaan Meisosis dan
Mitosis
Kajian Teori Pembelahan Sel:

1. Mitosis bertujuan mengganti


sel-sel yang rusak(regenerasi),
perkembangan 1 sel menjadi
banyak, membentuk individu
baru (reproduksi sel baru)
pada sel tunggal. Dengan
tahapan Profase, Anafase,
Metafase, Telofase.
2. Meiosis bertujuan Mendapatkan
individu yang memiliki jumlah
kromosom normal
(46) ynag berasal dari ½ ibu dan ½
ayah dengan tahapan profase I,
metafase I, anafase I, telofase I lalu
dilanjutkan dengan profase II,
metafase II, anafase II, telofase II

Kegiatan 1

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1. Lengkapilah tahapan apa yang tertera pada proses Mitosis


bernomor 1-5
2. Lengkapilah tahapan apa yang tertera pada proses Meiosis
bernomor 1-5
3. Apakah ada perbedaan hasil dari Mitosis dan Meiosis, Jelaskan.
4. Buatlah tabel perbandingan antara meiosis dengan mitosis dalam
5 aspek

- Membaca tentang pembelahan sel


Data Mendiskusikan pertanyaan yang terdapat pada LKPD 5
Processing menit
(Mengolah
Data)
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil isian dalam lembaran kerja dan 3
(Menguji menverifikasikan dengan teori pada buku sumber menit
Hasil)
Generalizati Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan dan 5
on kesimpulan tentang mitosis, amitois, meiosis menit
(Menyimpul
kan)
Kegiatan Penutup
1. Guru memperkuat hasil diskusi tentang konsep siklus sel amitosis, 5
mitosis, meiosis. menit
2. Guru memberikan tes tulisan untuk mengukur ketercapaian
indikator pembelajaran
3. Guru memberikan tugas untuk mengidentifikasi proses pembelahan
mitosis
4. Pembelajaran ditutup dengan doa dan salam.
Pertemuan 2
Sintak Alokasi
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan meminta 7 menit
salah seorang peserta didik memandu doa, selanjutnya
guru menanyakan “ kabar “ kepada peserta didik
dengan memberikan pertanyaan “ bagaimana kabar
ananda sekalian hari ini ? “
2. Guru menyampaikan cakupan materi ( Indikator) dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus pembelajaran
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
indikator yang akan dicapai
Kegiatan Inti
Mengamati Mencoba mengamati di laboratorium melalui mikroskop 5 menit
tentang tahap-tahap pembelahan mitosis pada fase
interfase dan mitotik pada ujung akar bawang merah
(allium cepa) dengan berbagai perlakuan dengan benar
dan teliti.
Menanya Siswa diminta untuk menuliskan pertayaan terkait 3 menit
dengan pengamatan yang belum dipahami di lembar
kerja kelompok yang telah disedikan di meja ruangan.
Mengumpulkan data - Siswa dibagi menjadi 6 kelompok dan melakukan 10 menit
percobaan di laboratorium dengan memasukkan ujung
akar bawang merah (allium cepa) kedalam larutan
fiksasi selama kurang lebih 30 menit dengan perlakuan
seperti hidrolisa dengan HCL dan dipanaskan dalm
suhu 60 derajat celcius selama 15 menit kemudian
memberikan pewarnaan dengan asetokarmin.
- Mengamati dengan mikroskop mengenai tahap-tahap
pembelahan mitosis pada fase interfase dan mitotik
pada ujung akar bawang merah dengan benar dan teliti.
Mengasosiasi Menganalis hasil percobaan tentang tahap-tahap 10 menit
pembelahan mitosis pada fase interfase dan mitotik pada
ujung akar bawang merah di laboratorium pada lembar
kerja berupa laporan tertulis yang telah disiapkan
kemudian disimpukan.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. TUJUAN PEMBELAJARAN.
1. Peserta didik dapat menganalisis dengan teliti proses
pembelahan sel pada tumbuhan Tahap Mitosis pada
Ujung Akar Bawang merah (Allium cepa)
2. Peserta didik dapat menyajikan data hasil analisis
pembelahan sel dengan teliti, jujur, sesuai data
berdasarkan kajian literature yang diperoleh
3. Peserta didik dapat menyimpulkan pembelahan sel
sebagai ciptaan Tuhan yang berperan dalam proses
kehidupan sesuai data dan fakta yang diperoleh.

B. DASAR TEORI

Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang


terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik). Pembelahan
mitosis terjadi melalui fase istirahat (interfase), profase,
metafase, anafase, dan telofase serta sitokinesis.
Pembelahan mitosis pada tanaman terjadi pada jaringan-
jaringan meristem yang sel-selnya aktif membelah,
seperti sel pada ujung akar, ujung batang, dan kambium.
Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anakan yang
identik dengan sel induknya.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Cawan Petri (petridish) 11. Kloroform atau asam


asetat 45 %
2. Gelas benda dan kaca penutup 12. Larutan HCL 1 N
3. Silet atau cutter 13. Larutan acetocarmin
4. Pipet tetes 14. Akar bawang merah
5. Jarum jala dan silet berkarat
6. Lampu spiritus
7. Mikroskop
8. Kertas tisu
9. Karton hitam
10. Air

D. LANGKAH PERCOBAAN

1. Sebelumnya, kalian tumbuhkan akar bawang merah


dengan langkah sebagai berikut:
a. Bersihkan bagian pangkal bawang putih dari sisa-
sisa akar. Kemudian, masukkan ke dalam cawan
Petri yang telah diisi air agar bagian pangkal
bawang sedikit terendam.
b. Bungkus cawan Petri dengan karton hitam, lalu
letakkan di tempat yang gelap dan hangat.
Tambahkan air secara kontinyu agar bagian
pangkal bawang tetap terendam. Tunggulah
tumbuhnya akar bawang merah tersebut setelah
satu minggu.
2. Setelah akar tumbuh, potong akar bawang putih
sekitar 3-5 mm dari ujung akar dengan hati-hati.
Bila tidak segera digunakan, preparat dapat
diawetkan pada larutan fiksatif carnoy.
3. Cucilah akar tersebut dengan akuades 2 kali dan
difiksasi dengan asam asetat 45% selama 15 menit.
4. Cucilah kembali ujung akar tersebut, kemudian
pindahkan potongan akar ke dalam gelas benda
yang telah ditetesi HCl 1 N. Dilewatkan di
pembakar bunsen beberapa kali sampai larutan
pewarna menyatu dengan preparat.
5. Ujung-ujung akar tersebut dicuci bersih dan
warnailah dengan acetocarmin 1% selama 30
menit.
6. Setelah terwarnai, pindahkan potongan akar pada
gelas benda menggunakan jarum jala dan seraplah
bagian pinggirnya dengan tisu. Lalu teteskan
gliserin dan haluskan potongan akar menggunakan
silet berkarat.
7. Letakkan potongan akar pada gelas benda, tutup
dengan kaca penutup. Tekan pelanpelan kaca
penutup agar potongan akar menjadi pipih.
8. Amati preparat menggunakan mikroskop.
9. Gambarlah sel-sel ujung akar yang tampak.
Kemudian, identifikasikan tahap-tahap pembelahan
yang sedang berlangsung.
Perhatian dan Catatan:
1) Hati-hatilah dalam menggunakan larutan HCl karena
larutan ini berbahaya bagi kulit.
2) Fiksatif berfungsi memelihara keadaan sel agar tidak
melanjutkan proses pembelahan.

E. PERTANYAAN

1. Adakah bagian akar bawang merah yang sedang


mengalami interfase, profase, metafase, anafase,
telofase, dan sitokinesis? Ciri-ciri apakah yang tampak
pada setiap fase tersebut?
2. Apakah pada sel tumbuhan yang kalian amati
terdapat sentriol? Jika tidak ada, apakah yang
berperan dalam orientasi pembelahan sel?
3. Bagaimanakah jumlah kromosom pada sel akar
bawang pada setiap tahap pembelahan?
4. Kadang kala dijumpai sel-sel yang sedang tidak
membelah pada ujung akar bawang merah. Jelaskan
kemungkinan yang terjadi pada peristiwa ini.
5. Apa fungsi dari silet berkarat pada praktikum ini.
6. Buatlah tabel perbedaan antara pembelahan sel
mitosis pada hewan dan tumbuhan.
7. Berdasarkan pengamatanmu pada preparat mitosis
ujung atas akar bawang merah, fase apakah yang
paling banyak dijumpai?
8. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
Mengkomunikasi Menyampaikan hasil analisis percobaan tentang tahap- 5 menit
tahap pembelahan mitosis pada fase interfase dan
mitotik pada ujung akar bawang merah di depan
ruangan laboratorium secara berkelompok.
Kegiatan Penutup
-Menanyakan apakah dari pratikum ada yang belum 5 menit
dipahami. Seperti “Apakah dari partikum ini ada yang
belum bisa ananda pahami?”
-Mengevaluasi dengan cara mengadakan post test.
-Proses pratikum diakhiri dengan doa bersama.

Pertemuan 3
Sintak Alokasi
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan meminta salah 7 menit
seorang peserta didik memandu doa, selanjutnya guru
menanyakan “ kabar “ kepada peserta didik dengan
memberikan pertanyaan “ bagaimana kabar ananda sekalian
hari ini ? “
2. Guru menyampaikan cakupan materi ( Indikator) dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus pembelajaran
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang
akan dicapai
Kegiatan Inti
Mengamati - Mengkaji tentang gametogenesis pada hewan yang meliputi 10
proses spermatogenesis dan oogenesis. menit
- Mengkaji tentang gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi
yang meliputi tahap-tahap mikrosporogenesis dan
megasporogenesis.
- Melihat gambar atau menonton animasi tentang gametogenesis
pada hewan yang meliputi proses spermatogenesis dan
oogenesis dari tumbuhan tingkat tinggi yang meliputi tahap-
tahap mikrosporogenesis dan megasporogenesis.
Menanya Siswa diminta untuk menuliskan pertayaan yang tidak dimengerti 3 menit
di buku tulis masing-masing untuk ditanyakan nanti setelah guru
membuka sesi pertanyaan.
Contoh pertanyan:
- Apa perbedaan dari mikrosporogenesis dan
megasporogenesis?
Mengumpulkan Diskusi mengenai perbedaan gametogenesis pada hewan dan 5 menit
data tumbuhan tingkat tinggi dan hubungan dengan pembelahan
mitosis dan meiosis dengan menggunakan berbagai sumber
belajar seperti buku, video pembelajaran.

Mengasosiasi Menarik kesimpulan tentang perbedaan proses gametogenesis 5 menit


paada hewan melalui proses spermatogenesis dan oogenesis
dengan proses gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi
melalui tahap mikrosporogenesis dan megasporogenesis.
Mengkomunikasi Mempresentasikan hasil dan menanggapi tanggapan dari apa 5 menit
yang telah disampaikan guru sebagai pengambilan nilai para
peserta didik.
Kegiatan Penutup
-Guru memperkuat hasil diskusi tentang gametogenesis. 10
-Guru mebmberikan tes tulisan untuk mengukur ketercapaian menit
indikator pembelajaran. Seperti:

Didalam pembelahan sel secara mitosis terdapat fase


interfase dan mitotik sedangkan pada pembelahan sel secara
meiosis terdapat tahap meiosis I dan II. Dalam pernyataan
tersebut
a. Jelaskan perbedaan pembelahan pada fase interfase dan
mitotik ?
b. Apakah perbedaan antara profase dengan profase I
c. Apakah perbedaan meiosis I dan II ?
d. Apakah yang membedakan tahap pembelahan sel secara
mitosis dengan meiosis ?
-Menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

Sumber, Alat, dan Media Pembelajaran

Sumber Belajar : Partiwi, dkk. 2006. Buku Biologi SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
Kistinah, Idun. Dkk. 2006. Buku Biologi SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Alat : Infokus, Laptop.

Media : Video pembelajaran, Buku paket biologi kelas XII, Gambar pembelahan sel.
ALAT EVALUASI BELAJAR

1. Tes tulis
Contoh Soal Pilihan Ganda
Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis proses pembelahan sel
Indikator : Siswa dapat membedakan tahap-tahap pembelahan mitosis
dan meiosis

Rumusan butir soal


Perhatikan tabel berikut ini !
No. Tahap-tahap pembelahan sel
1 Anafase - Profase –Metafase-Telofase
2 Metafase -Profase –Telofase-Anafase
3 Profase -Metafase -Anafase -Telofase
4 Profase I –Metafase- Telofase I -Anafase I
Profase II -Anafase II -Metafase II- Telofase II
5. Profase I -Metafase I -Anafase I -Telofase I
Profase II-Metafase II -Anafase II -Telofase II

Dari tabel diatas manakah yang termasuk tahap-tahap pembelahan mitosis dan meiosis......
a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 1 dan 5
d. 2 dan 4
e. 3 dan 5
Kunci : E

Soal Uraian
Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis proses pembelahan sel
Indikator : Siswa dapat menjelaskan dan membedakan tahap-tahap
pembelahan sel mitosis dan meiosis
Rumusan butir soal
Didalam pembelahan sel secara mitosis terdapat fase interfase dan mitotik sedangkan pada
pembelahan sel secara meiosis terdapat tahap meiosis I dan II. Dalam pernyataan tersebut
a. Jelaskan perbedaan pembelahan pada fase interfase dan mitotik ?
b. Apakah perbedaan antara profase dengan profase I
c. Apakah perbedaan meiosis I dan II ?
d. Apakah yang membedakan tahap pembelahan sel secara mitosis dengan meiosis ?

Tabel Pengolahan Nilai Kompetensi Pengetahuan


No Nama Nilai Harian RNH NTS NAS R Rapor (LBH)
KD- KD- dst NIL KONV PRED
1 2
1
Keterangan:
1. Nilai Harian : Hasil tes tulis, tes lisan, dan penugasan pada KD tertentu.
2. RNH : Rerata Nilai Harian
3. NTS : Nilai Tengah Semester;
4. NAS : Nilai Akhir Semester
5. R NIL : Rerata RNH, NTS, dan NAS
6. KONV : Nilai hasil konversi 1 – 4;
7. PRED : Predikat

2. Penilaian Hasil Diskusi

Lembar Pengamatan Kegiatan Kelompok


Tabel Penilaian:
No Nama Aspek Pengamatan Jumlah Nilai Ket
Kerja Mengkom. Toleransi Kreatif Menghargai Skor
sama pendapat Pendapat
teman

1
2
3

Keterangan skor:
4 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 3 kali
3 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 2-3 kali
2 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 1 kali
1 = jika siswa tidak menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai.

Nilai = jumlah skor perolehan x 100


Skor maksimal (25)

Aspek Sikap :

1. Tabel Penilaian Sikap Siswa Terhadap Guru Pengajar


Perilaku yang diamati pada Proses
Pembelajaran
No Nama
Penuh
Menghormati Kejujuran
Perhatian
1
Rubrik Penilaian Sikap Siswa Terhadap Guru Pengajar
Perilaku yang
diamati pada Skor Indikator
Proses
Pembelajaran
4 Siswa selalu menghormati guru dan selalu
menunjukkan perilaku santun terhadap
guru dan selalu mematuhi nasihat guru.
3 Siswa menghormati guru dan
Menghormati menunjukkan perilaku santun terhadap
guru dan mematuhi nasihat guru.
2 Siswa cukup menghormati guru dan
menunjukkan perilaku cukup santun
terhadap guru dan cukup mematuhi nasihat
guru.
1 Siswa tidak menghormati guru dan tidak
menunjukkan perilaku santun terhadap
guru dan tidak mematuhi nasihat guru.
4 Siswa selalu menunjukkan sikap positif
dan kasih sayang kepada guru.
Penuh Perhatian 3 Siswa menunjukkan sikap positif dan kasih
sayang kepada guru.
2 Siswa cukup menunjukkan sikap positif
dan kasih sayang kepada guru.
1 Siswa kurang menunjukkan sikap positif
dan kasih sayang kepada guru.
4 Siswa selalu bertutur kata apa adanya,
selalu dapat dipercaya, selalu tulus dalam
Kejujuran mengerjakan tugas dari guru.
3 Siswa bertutur kata apa adanya, dapat
dipercaya, tulus dalam mengerjakan tugas
dari guru.
2 Siswa cukup dapat dipercaya, cukup tulus
dalam mengerjakan tugas dari guru.
1 Siswa selalu tidak dapat dipercaya, tidak
tulus dalam mengerjakan tugas dari guru.

2. Tabel Penilaian Sikap Siswa Terhadap Materi Pemebelajaran

Perilaku yang diamati pada Proses


Pembelajaran
No Nama
Rasa Ingin
Senang Ketertarikan
Tahu
1
2
Rubrik Penilaian Sikap Siswa Terhadap Materi Pembelajaran

Perilaku yang
diamati pada Skor Indikator
Proses
Pembelajaran
4 Siswa selalu menunjukkan rasa ingin tahu
dengan bertanya, dan mencari informasi
dari berbagai sumber.
3 Siswa menunjukkan rasa ingin tahu
dengan bertanya, dan mencari informasi
Rasa Ingin Tahu dari berbagai sumber.
2 Siswa cukup menunjukkan rasa ingin
tahu dengan bertanya, dan mencari
informasi dari berbagai sumber.
1 Siswa kurang atau tidak menunjukkan
rasa ingin tahu dengan bertanya, dan
mencari informasi dari berbagai sumber.
4 Siswa selalu menunjukkan rasa senang
dengan wajah ceria saat menerima materi
pelajaran.
Senang 3 Siswa menunjukkan rasa senang dengan
wajah ceria saat menerima materi
pelajaran.
2 Siswa cukup menunjukkan rasa senang
dengan wajah ceria saat menerima materi
pelajaran.
1 Siswa kurang atau tidak menunjukkan
rasa senang dengan wajah tidak ceria saat
menerima materi pelajaran.
4 Siswa sangat tertarik materi pelajaran
dengan selalu bertanya dan merespon
pertanyaan guru.
Ketertarikan 3 Siswa tertarik materi pelajaran dengan
bertanya dan merespon pertanyaan guru.
2 Siswa cukup tertarik materi pelajaran
dengan kadang-kadang bertanya dan
merespon pertanyaan guru.
1 Siswa tidak tertarik materi pelajaran dan
tidak bertanya dan merespon pertanyaan
guru.

3. Tabel Penilaian Sikap Siswa Terhadap Proses Pembelajaran

Perilaku yang diamati pada Proses


No Nama Pembelajaran
Aktif Fokus Antusias Pemahaman
1
2

Rubrik Penilaian Sikap Siswa Terhadap Proses Pembelajaran

Perilaku yang
diamati pada Skor Indikator
Proses
Pembelajaran
4 Siswa selalu proaktif dan selalu
berkontribusi dalam diskusi kelas, selalu
memulai diskusi pada isu-isu yang terkait
dengan materi.
3 Siswa proaktif dan berkontribusi dalam
Aktif diskusi kelas, memulai diskusi pada isu-
isu yang terkait dengan materi.
2 Siswa cukup proaktif dan cukup
berkontribusi dalam diskusi kelas,
kadang-kadang diskusi pada isu-isu yang
terkait dengan materi.
1 Siswa tidak proaktif dan tidak
berkontribusi dalam diskusi kelas, tidak
pernah memulai diskusi pada isu-isu yang
terkait dengan materi.
4 Siswa selalu memperhatikan, selalu
memahami instruksi, selalu konsentrasi
pada tugasnya.
Fokus 3 Siswa memperhatikan, memahami
instruksi, konsentrasi pada tugasnya.
2 Siswa cukup memperhatikan, cukup
memahami instruksi, cukup konsentrasi
pada tugasnya.
1 Siswa tidak memperhatikan, tidak
memahami instruksi, tidak konsentrasi
pada tugasnya.
4 Siswa sangat antusias dengan materi yang
diajarkan dan selalu merespon pertanyaan
dari guru.
Antusias 3 Siswa antusias dengan materi yang
diajarkan dan merespon pertanyaan dari
guru.
2 Siswa agak antusias dengan materi yang
diajarkan dan jarang merespon
pertanyaan dari guru.
1 Siswa tidak antusias dengan materi yang
diajarkan dan jarang atau tidak pernah
merespon pertanyaan dari guru.
4 Siswa sangat mengerti dan selalu dapat
menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri
3 Siswa mengerti dan dapat
Pemahaman menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri
2 Siswa cukup mengerti dan cukup dapat
menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri
1 Siswa tidak mengerti dan tidak dapat
menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri

Aspek Keterampilan :

Rubrik Kerampilan Berbicara

Kriteria Skor Indikator


3 Lancar
Kelancaran (Fluency) 2 Kurang Lancar
1 Tidak Lancar
Pengucapan 3 Baik
(pronunciation) 2 Kurang Baik
1 Tidak Baik
3 Sesuai
Intonasi (Intonation) 2 Kurang Sesuai
1 Tidak Sesuai
3 Tepat
Pilihan Kata (Diction) 2 Kurang Tepat
1 Tidak Tepat

Rubrik Penilaian Portofolio Praktikum Biologi

Kriteria Skor Indikator


3 Pemilihan alat dan bahan tepat
Persiapan 2 Pemilihan alat atau bahan
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
3 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat
Pelaksanaan 2 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
1 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat
3 Data akurat dan simpulan tepat
Hasil 2 Data akurat atau simpulat tepat
1 Data tidak akurat dan simpulan tidak tepat

Pengolahan Nilai Akhir Kompetensi Keterampilan

No. Nama Prakt Proj Porto R NIL Rapor (LBH)


KONV PRED
1
1. PRAKT : Rerata nilai praktik
2. PROJ : Nilai Projek
3. PORTO : Nilai Portofolio
4. KONV : Nilai hasil konversi 1 – 4
5. PRED : Predikat

Anda mungkin juga menyukai