OLEH:
Annisa Maharani
NIM. 20031123
Dosen Pengampu:
Drs.RISTIONO, M.Pd
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
Mata Pelajaran : Biologi
Tingkat : SMA/MAN
Kelas/Semester : XII/I
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
Pertumbuhan dan Perkembangan
Mengagumi Pertumbuhan Model: Discovery Media: Hadi
1.1 keteraturan dan dan 1. Pertumbuhan dan Tes Learning, PBL. 5 minggu x White board, Omegawati
kompleksitas Perkembangan perkembangan • Konsep 4JP Infocus. , Wigati.
ciptaan Tuhan • Faktor luar dan faktor dalam pertumbuha Metode: Diskusi, Sumber: 2019.
tentang struktur pada pertumbuhan n dan Ceramah, • Video Biologi.
dan fungsi DNA, 2. Pertumbuhan dan perkembang Penugasan, Tes, pertumbuhan Yogyakarta
gen dan kromosom perkembangan hewan an Portofolio. dan : PT
dalam serta manusia Tugas perkembangan Penerbit
pembentukan dan • Pertumbuhan da • Buku Biologi Intan
pewarisan sifat Perkembangan pada Campbel Pariwara
serta pengaturan hewan. Observasi
proses pada • Pertumbuhan dan
mahluk hidup. perkembangan pada
1.2. Menyadari dan manusia. Portofolio
mengagumi pola 3. Merencanakan dan
pikir ilmiah dalam melaksanakan percobaan
kemampuan
mengamati • Mengkaji hasil kerja ilmiah
bioproses. (contoh kerja ilmiah)
1.3. Peka dan peduli • Bagaimana langkah-langkah
terhadap
melakukan percobaan
permasalahan
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
lingkungan hidup, menurut kerja ilmiah dari
menjaga dan hasil diskusi dan mengkaji
menyayangi contoh karya ilmiah dari
lingkungan sebagai
berbagai sumber
manisfestasi
pengamalan ajaran
agama yang
dianutnya.
Tugas
• Mencari
informasi
tentang
anabolisme
• Membuat
bagan dari
barnag bekas
untuk
menunjukkan
proses
anabolisme
Observasi
• Sikap ilmiah
dalam diskusi
dan
mengerjakan
tugas di
rumah
Portofolio
• Laporan
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
Percobaan
(format dan isi
laporan)
Test
• Konsep
anabolisme
pada
fotosintesia
dan
keterkaitan
Materi Genetik
Model: Problem Hadi
1.1. Mengagumi Substansi 1.Kromosom,DNA, gen Tugas Based Learning. Media: Omegawati,
keteraturan dan dan Materi • Membuat 4 minggu x White board, Wigati. 2019.
kompleksitas
Genetik • Kromosom model struktur Metode: Diskusi, 4 JP Infocus. Biologi.
ciptaan Tuhan • DNA Kimia DNA Ceramah, Sumber: Yogyakarta:
tentang struktur • Gen Penugasan, Tes, • Diagram/gamba PT Penerbit
dan fungsi DNA, 2. Sintesis protein Observasi Portofolio. r kromosom Intan Pariwara
gen dan kromosom • Transkripsi • Kerja ilmiah dan DNA
dalam dan • Buku paket
pembentukan dan
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
pewarisan sifat keselamatan Biologi
serta pengaturan kerja siswa • Buku Biologi
proses pada selama Campbell
mahluk hidup. kegiatan • Buku Kerja
1.2. Menyadari dan pengamatan Biologi
mengagumi pola dan • Peralatan dan
pikir ilmiah dalam percobaan. bahan untuk
kemampuan membuat model
mengamati Portofolio DNA
bioproses. • Hasil laporan
tertulis
1.3. Peka dan peduli kemampuan
terhadap menulis judul
permasalahan kelogisan
lingkungan hidup, dengan isi
menjaga dan pembahasan
menyayangi .
lingkungan sebagai Tes
manisfestasi • Membuat
pengamalan ajaran bagan
agama yang hubungan
dianutnya. antara gen,
DNA,
2.1. Berperilaku ilmiah: kromosom
teliti, tekun, jujur
terhadap data dan
fakta, disiplin,
tanggung jawab,
dan peduli dalam
observasi dan
eksperimen, berani
dan santun dalam
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
mengajukan
pertanyaan dan
berargumentasi,
peduli lingkungan,
gotong royong,
bekerjasama, cinta
damai, berpendapat
secara ilmiah dan
kritis, responsif dan
proaktif dalam
dalam setiap
tindakan dan dalam
melakukan
pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium.
3.3. Menganalisis
keterkaitan antara
struktur dan fungsi
gen, DNA,
kromosom dalam
proses penurunan
sifat pada mahluk
hidup serta
menerapkan prinsi-
prinsip pewarisan
sifat dalam
kehidupan.
4.3. Membuat model
untuk mensimulasi
proses sintesis
protein serta peran
DNA dan
kromosom dalam
proses pewarisan
sifat.
Pembelahan Sel
Model: Jigsaw Media: Hadi
1.1. Mengagumi Pembelahan 1. Pembelahan amitosis, Tugas 3 minggu x White board, Omegawati
keteraturan dan sel mitosis meiosis • Membuat Metode: Diskusi, 4 JP Infocus. , Wigati.
kompleksitas • Amitosis bagan Ceramah, Sumber: 2019.
ciptaan Tuhan • Meiosis proses Penugasan, Tes, • Buku siswa Biologi.
tentang struktur • Mitosis mitosis dan Portofolio. • Buku biologi Yogyakarta
dan fungsi DNA, 2. Gametogenesis meiosis Campbell : PT
gen dan kromosom • Gametogenesis pada . • Sumber-sumber Penerbit
dalam Intan
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
pembentukan dan hewan dan tumbuhan Observasi lain yang Pariwara
pewarisan sifat • Keterkaitan meiosis • Kerja ilmiah, relevan
serta pengaturan dengan fertilisasi sikap ilmiah • LKS
proses pada makhluk hidup dan • Charta mitosis
mahluk hidup. keselamatan dan meiosis
1.2. Menyadari dan kerja
mengagumi pola
pikir ilmiah dalam Portofolio
kemampuan • Laporan
mengamati tertulis hasil
bioproses. kegiatan
praktikum
1.3. Peka dan peduli
terhadap Tes
permasalahan • Menilai
lingkungan hidup, pemahaman
menjaga dan tentang
menyayangi konsep
lingkungan sebagai mitosis dan
manisfestasi meiosis
pengamalan ajaran • Pemahaman
agama yang perbedaan
dianutnya. mitosis dan
meiosis
2.1. Berperilaku ilmiah: • Mengaitkan
teliti, tekun, jujur kegagalan
terhadap data dan proses
fakta, disiplin, mitosis dan
tanggung jawab, meiosis
dan peduli dalam terhadap
observasi dan cacat pada
eksperimen, berani
DAFTAR
KOMPETENSI DASAR MATERI SUB POKOK PENILAIAN MODEL DAN ALOKASI MEDIA DAN PUSTAKA
POKOK METODE WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN BELAJAR
dan santun dalam makhluk
mengajukan hidup
pertanyaan dan
berargumentasi,
peduli lingkungan,
gotong royong,
bekerjasama, cinta
damai,
berpendapat
secara ilmiah dan
kritis, responsif dan
proaktif dalam
dalam setiap
tindakan dan dalam
melakukan
pengamatan dan
percobaan di
dalam
kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium.
3.4. Menganalisis
proses
pembelahan sel
MATERI:
A. Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi ke dalam dua sel anak.
Pada organisme tersebut umumnya dimulai dari satu sel tunggal dan suatu proses dimana
jaringan yang telah rusak diganti dan diperbaiki. Sel mempunyai kemampuan untuk
memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan uniseluler cara ini
digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara ini digunakan
dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses
pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru. Terdapat dua
macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung amitosis dan pembelahan secara
tidak langsung mitosis dan meiosis.
B. Fungsi Pembelahan Sel
Sel-sel dalam tubuh makhluk hidup mengalami pembelahan untuk membentuk sel-sel
baru. Sel-sel ini nantinya akan membentuk jaringan hingga organ-organ di tubuhnya. Sel ini
memiliki usia. Seperti sel darah merah yang hanya bisa hidup selama 120 hari dan akan mati
setelah 120 hari. Di sinilah peran pembelahan sel yaitu mengganti sel yang telah mati atau
rusak. Dalam tubuh organisme yang telah dewasa, jumlah sel dalam setiap organnya harus
dijaga agar tetap konstan. Artinya, tidak boleh ada organ yang jumlah selnya berlebih atau
berkurang. Misalnya, jumlah sel darah merah dalam tubuh perempuan dewasa berkisar antara
4-5 juta sel dalam satu mikroliter darah. Apabila jumlah sel dalam organ tubuh melebihi
jumlah yang seharusnya, akan terjadi gangguan yang disebut dengan tumor.
1) Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup uniseluler atau bersel tunggal adalah
sebagai cara untuk berkembang biak. Contoh makhluk hidup yang berkembang biak
dengan membelah diri diantaranya Protozoa, Amoeba, dan lain-lain.
2) Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler atau makhluk hidup bersel
banyak adalah sebagai cara memperbayak sel tubuh sehingga makhluk hidup yang
bersangkutan dapat tumbuh dan berkembang. Sel yang membelah diri disebut sel
induk, sedangkan sel hasil pembelahan diri disebut sel anak. Pada dasarnya proses
pembelahan sel terbagi menjadi pembelahan sel secara langsung dan pembelahan sel
secara tidak langsung.
Proses pembelahan sel merupakan cara agar sel dapat tumbuh dan berkembang. Sel yang
membelah diri disebut sel induk, sedangkan sel hasil pembelahan diri disebut sel anak. Pada
dasarnya proses pembelahan sel terbagi menjadi 2, yaitu: pembelahan sel secara langsung dan
pembelahan sel secara tidak langsung.
Terjadi proses persiapan dan penimbunan energi oleh sel untuk melakukan
pembelahan. Kamu tahu nggak nih, proses ini memerlukan waktu yang sangat lama
dibanding fase lainnya, loh. Selama interfase, inti sel (nukleus) dan anak inti sel (nukleolus)
tampak terlihat jelas. Namun, kromosom pada sel tidak terlihat karena masih dalam bentuk
kromatin, yaitu benang-benang halus yang tersusun atas molekul DNA, RNA, dan protein. Di
bagian luar inti sel terdapat sentrosom, yaitu organel sel yang berfungsi untuk
mempertahankan jumlah kromosom antara sel induk dan sel anak agar tetap sama selama
pembelahan sel. Nah, kalau pada sel hewan, setiap sentrosom akan mengandung sepasang
sentriol yang berbentuk seperti badan silindris kecil.
Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu fase G1 (gap pertama), fase S (sintesis),
dan fase G2 (gap kedua).
Fase G1 disebut juga dengan fase pertumbuhan dan perkembangan sel. Hal ini
ditandai dengan berkembangnya sitoplasma (cairan sel), organel sel, serta sintesis
bahan-bahan yang akan digunakan untuk fase berikutnya, yaitu fase S.
Pada fase S, terjadi replikasi atau duplikasi DNA sebagai materi genetik yang akan
diturunkan kepada sel anak, sehingga nantinya akan dihasilkan dua salinan DNA.
Fase terakhir, yaitu fase G2, replikasi DNA telah selesai. Terjadi peningkatan sintesis
protein sebagai tahap akhir persiapan sel untuk melakukan pembelahan.
\
2) Tahap Profase
4) Tahap Anafase
Tahap anafase ditandai dengan pemisahan kromatid dari bagian sentromer yang kemudian
membentuk kromosom baru. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang-benang spindel
menuju kutub yang berlawanan. Jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang satu akan
sama dengan jumlah kromosom yang menuju ke kutub lainnya.
Nah, pada tahap akhir anafase, kromosom hampir sampai ke kutubnya masing-masing.
Selain itu, sitokinesis juga mulai terjadi. Apa itu sitokinesis? Sitokinesis merupakan fase
pembelahan atau pemisahan sitoplasma, organel, dan membran selular. Pembelahan ini
dimulai dari pinggir sel (membran sel) menuju ke bagian tengah sel, sehingga akan
menghasilkan dua sel yang disebut sel anak.
5) Tahap Telofase
Pada tahap ini, kromosom telah sampai di kutubnya masing-masing. Benang-benang
spindel mulai menghilang dan membran inti sel juga mulai terbentuk di antara dua kelompok
kromosom yang terpisah. Kromosom semakin lama akan menipis dan berubah menjadi
benang-benang kromatin kembali.
Pembelahan Sel Meiosis
Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi karena pada pembelahan
ini terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi separuhnya. Pembelahan meiosis
merupakan pembelahan yang menghasilkan gamet, Gamet ini tidak dapat membelah lagi
sampai tahap pembuahan (fertilisasi). Pembelahan ini terjadi pada pembentukan sel kelamin
(gametogenesis) pada kelenjar kelamin (gonad) pada hewan dan tumbuhan. Tujuan
pembelahan ini adalah mengurangi jumlah kromosom yang berguna untuk menyamakan
komposisi kromosom anak dan induk. Tahap pembelahan meiosis terdiri dari tahap-tahap
yang serupa dengan pembelahan mitosis. Hanya saja pada meiosis terjadi dua kali
pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.
Meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi, karena menghasilkan keturunan
dengan jumlah kromosom separuh dari kromosom induk. Prosesnya pembelahan meiosisnya
sendiri terdiri dari meiosis I dan II, dengan hasil akhir 4 sel. Tahapan proses meiosis ini
terdiri dari profase 1, metafase 1, anafase 1, telofase 1, lalu profase 2, metafase 2, anafase 2,
dan telofase 2.
Profase 1 ini terdiri dari 5 fase yang berbeda-beda. Fase yang pertama disebut
dengan leptoten. Pada fase leptoten, kromatin berubah menjadi kromosom.
Kromosom tersebut terdiri dari 2 kromatid. Setelah fase leptoten ini selesai, fase
selanjutnya, yait fase zigoten, dimulai. Pada fase zigoten, kromosom tersebut
kemudian saling berpasangan dengan homolognya. Homolog tersebut disebut
sinapsis. Fase selanjutnya disebut dengan pakiten. Di fase pakiten, ada duplikasi
kromosom. Fase pakiten juga membentuk kromosom tetrad. Setelah fase pakiten,
ada yang namanya fase diploten. Di fase diploten ini terjadi pindah silang pada
kiasma. Setelah proses pindah silang ini terjadi, fase selanjutnya, yaitu fase
diakinesis, terjadi. Pada fase diakinesis ini membran inti menghilang. Dengan
berakhirnya fase diakinesis, maka profase 1 selesai.
Leptoten
Merupakan tahap pengumpulan kromosom. Pada tahap ini terjadi proses-proses
kromonemata merenggang dan kelihatan sebagai benang-benang halus. Kromomernya
menjadi kelihatan dan serabutnya mungkin telah mengganda tetapi tidak kelihatan. Biasanya
nukleolus dan selaput inti masih ada. Kemudian Filamen protein mulai terbentuk secara
lateral. Dan kemudian melekat pada sentromer. Agar lebih jelas peratikan gambar.
Zigoten
Merupakan tahap kromosom memendek dan berpasangan (sinapsis). Pada tahap ini
terjadi proses-proses berikut. Kromosom homolog saling tarik-menarik dan mulai
berpasangan (sinapsis). Suatu prosedur yang tetap dan terjadi antara kromomer dan
kromomer dan peristiwa ini merupakan perbedaan yang jelas antara meiosis dan mitosis.
Pasangan kromosom homolog itu disebut bivalen.
Diduga kromosom homolog berdekatan satu dengan yang lain selama interfase. Replikasi
DNA terjadi selama interfase dan terbentuk kromatid. Pada leptoten terbentuk serabut protein
sebagai elemen lateral yang kemudian melekat pada kromatid. Struktur ini disebut
synaptinemal kompleks.
Sinapsis ini memungkinkan pertukaran bahan genetik dari kromosom induk dan kromosom
bapak.
Pakhiten
Merupakan tahap akhir dari proses berpasangan. Pada tahap ini terjadi proses-proses
berikut.
Kromosom makin pendek karena makin berpilin dan masing-masing bivalen menjadi dua dan
terlihat empat benang yang disebut tetrad.
Terjadi pindah silang dengan pertukaran timbal balik antara bagian kromosom
homolog. Beberapa sintesis DNA tetap berlangsung yang mungkin ada hubungannya dengan
pindah silang. Agar lebih jelas, perhatikan Gambar.
Diploten
Terjadi proses kromosom yang berpasangan mulai memisah. Pada tahap ini terjadi
proses-proses antara lain:
o Pemendekan kromosom berlangsung terus
o Mulai terjadi pemisahan pasangan kromosom
o Bukti terjadinya pindah silang ialah pembentukan kiasma yang terlihat sebagai bentuk
silang dari lengan kromosom, pemisahan gen terdapat pada kromosom yang sama
Metafase 1. Pada metafase 1, kromosom homolog mulai tersusun rapi di bagian
ekuator. Di dalam metafase 1, kromosom tersusun di atas lempeng metafase. Selain
itu, serat spindle menempel pada dua sentromer di masing-masing kromosom
homolog.
Anafase 1, kromosom homolog akan bergerak menuju kutub yang berlawanan akibat
tarikan dari benang gelendong. Selain itu, juga akan terjadi reduksi kromosom.
Telofase 1, membran inti mulai terbentuk kembali dan terjadi yang disebut dengan
sitokinesis. Sitokinesis merupakan kondisi ketika sitoplasma dari satu eukariotik sel
membelah menjadi dua sel anak. Pada telofase 1, selnya membelah 2 dengan
kromosom haploid (n). Ingat ya, haploid.
Profase 2, sentrosom membelah menjadi 2 sentriol yang akan bergerak ke kutub sel
yang berlawanan. Kemudian, kromosom akan mulai memendek dan menebal serta
membran inti sel mulai menghilang. Akan tetapi, pada tahap ini pula mulai terbentuk
benang spindel, yaitu bagian kromosom yang berfungsi menggerakan kromosom pada
saat sel mulai membelah.
Metafase 2, kromosom mulai tersusun rapi pada bidang ekuator. Mulai tersusun
benang-benang spindel yang salah satu ujungnya melekat pada sentromer, sedangkan
ujung lainnya melekat pada kutub pembelahan yang arahnya berlawanan.
Anafase 2, terjadi pemisahan kromatid dengan cara ditarik menuju kutub yang
berlawanan. Kemudian, kromatid yang sudah dipisah ini resmi disebut sebagai
kromosom.
a) Pembelahan Meiosis II
Apabila diamati di bawah mikroskop, pembelahan kedua ini serupa dengan mitosis tetapi
sebenarnya bukan mitosis. Tidak ada kromosom homolog, kromatidnya mungkin bukan
merupakan belahan dari kromosom yang sama karena adanya pindah silang dan pertukaran
bahan genetic antara kromatid dari kromosom lain. Pembelahan kedua ini perlu untuk
memisahkan kromatid ke dalam gamet-gamet.
Tahap pembelahan meiosis II terdiri atas tahap-tahap berikut.
1. Profase II, pada tahap profase II terjadi proses kromosom menjadi pendek dan tebal
kemudian menjadi kelihatan lagi, kromosom-kromoson ini mulai bergerak ke bidang
metafase.
2. Metafase II ini terjadi proses kromosom kelihatan, terdiri atas dua kromatid,
penyebaran kromatid ke arah kutub secara rambang, sentromer melekat pada benang
gelendong dan sentromer mulai membelah.
3. Anafase II, Pada tahap anafase II ini terjadi proses sentromer dari masing-masing
kromosom telah membelah dan kromatid telah memisah dan menjadi satu kromosom
serta kromosom baru itu bergerak menuju kutub.
4. Telofase II, pada tahap telofase II ini terjadi proses selaput inti terbentuk mengelilingi
empat hasil pembelahan, bentuk kromosom tidak jelas, masing-masing inti
mengandung satu anggota dari pasangan kromosom, keadaan haploid, terjadi
modifikasi sel lebih lanjut untuk menghasilkan gamet.
Amitosis
Dalam sitologi, amitosis juga dikenal sebagai akineis atau kariostenous adalah metode
langsung pembelahan sel secara spontan yang ditandai pembelahan inti sel sederhana tanpa
pembentukan kromosom dan tanpa melalui fase-fase atau tahapan-tahapan pembelahan.
Pembelahan amitosis umumnya terjadi pada organisme uniseluler, yaitu organisme
yang hanya tersusun oleh satu sel seperti bakteri dan sianobakteri. Pembelahan amitosis
adalah pembelahan yang spontan di mana sel langsung membelah menjadi dua. Terjadi
secara spontan karena Organisme uniseluler seperti bakteri dan sianobakteri sel prokariotik
yang tidak memiliki membran inti. Oleh karenanya, pembelahan sel bisa terjadi secara
langsung karena tidak ada inti sel yang harus ikut membelah.
Langkah pertama, kromosom-kromosom pada bakteri atau sianobakteri harus
menggandakan diri terlebih dahulu. Caranya adalah dengan menempel ke membran plasma
dan melakukan proses penggandaan yang disebut duplikasi. Di saat yang sama, sel bakteri
atau sianobakteri ikut memanjang dan bagian tengahnya melekuk ke dalam, membagi sel
menjadi dua. Setelah itu, setiap kromosom akan terbagi ke masing-masing calon sel baru.
Terakhir, akan terbentuk sekat dan kedua calon sel itu akan terpisah. Akhirnya, sel
bakteri menjadi dua sel yang sama persis dengan jumlah susunan kromosom yang sama yang
disebut sebagai sel anak, sedangkan sel awal yang membentuk dua sel anak tadi disebut
sebagai sel induk. Berbeda dengan bakteri dan sianobakteri, organisme multiseluler seperti
hewan, tumbuhan, dan manusia, memiliki sel eukariotik dan memiliki inti sel. Sehingga,
harus diawali dengan pembelahan inti sel terlebih dahulu. Inilah yang terjadi pada mitosis dan
meiosis.
3.4 Menganalisis proses pembelahan sel 4.4 Meyajikan hasil pengamatan pembelahan
sebagai dasar penurunan sifat dari induk sel pada hewan maupun tumbuhan.
kepada turunannya.
I. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah sebuah proses sistematis dan teratur yang dilakukan oleh
guru atau pendidik dalam menyampaikan materi kepada siswanya. Pendapat lain juga
mengatakan bahwa learning methods merupakan sebuah strategi atau taktik dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang diaplikasi tenaga pendidik agar
tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan bisa tercapai dengan baik. Metode yang dipakai
untuk pembelajaran KD 3.4 dan 4.4 kelas XII adalah sebagai berikut:
1) MetodeCeramah
Materi yang akan dibahas pada Kd 3.4 dan 4.4 kelas XII adalah:
Faktual
- Struktur dan fungsi jaringan
Konsep
- Jaringan meristem (embrional)
- Jaringan dewasa
Prosedural
- Pengamatan gambar jaringan meristem
- Pengamatan gambar jaringan dewasa Metakognitif
- Pembuatan poster struktur jaringan tumbuhan
Di samping itu, metode ceramah akan efektif apabila digunakan untuk menghadapi siswa
yang berjumlah banyak dan guru dapat memberikan motivasi atau dorongan belajar kepada
siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Walaupun metode ceramah dianggap metode klasik, tetapi kenyataannya masih banyak
sekali yang menggunakan metode ini, karena metode ceramah ini mempunyai beberapa
kelebihan, di antaranya:
1. Ceramah merupakan metode yang “murah” dan sekaligus “mudah” dilakukan. Murah
dalam arti bahwa proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap.
Hal ini tentu berbeda dengan metode lain, seperti proyek atau latihan. Dikatakan mudah
karena ceramah hanya mengandalkan suara guru, dengan demikian tidak terlalu
memerlukan persiapan yang rumit.
2. Dengan menggunakan metode ceramah guru dapat dengan mudah mengusai kelas,
mengorganisasikan tempat duduk dan kelas. Dengan demikian akan memberikan
kemudahan bagi guru dalam menyampaikan pesan-pesan kepada peserta didik.
3. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas dalam waktu yang relatif singkat.
Maksudnya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-
pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
4. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru
dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
5. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, karena sepenuhnya kelas
merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.
6. Metode ceramah dapat digunakan bagi jumlah siswa atau peserta didik yang sangat
banyak atau dalam jumlah besar.
7. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam atau tidak memerlukan
persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk
mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan. Dengan demikian, metode
ceramah akan sangat mudah bagi guru dalam melaksanakannya. Karena metode ini tidak
memerlukan persiapan yang cukup rumit.
Walaupun di atas disebutkan beberapa kelebihan dari metode ceramah, tetapi bukan
berarti metoode ini tidak memiliki kelemahan. Di antara beberapa kelemahan metode
ceramah, yaitu:
1. Materi yang dikuasai siswa sangat terbatas pada materi yang dikuasai guru saja.
Kelemahan ini yang paling dominan, sebab materi yang diberikan guru adalah materi
yang dikuasainya, sehingga materi peajaran yang dikuasai siswapun akan tergantung
pada apa yang disampaikan guru itu.
2. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya
verbaisme.
3. Metode ceramah jika dilakukan oleh guru yang kurang memiliki kemampuan retorika
yang baik, akan menimbulkan kebosanan dan kejenuhan pada siswa, sehingga materi
yang disampaikan aka terasa menjenuhkan dan membosankan.
4. Metode ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti
apa yang dijelaskan atau belum.
5. Metoode ceramah akan membawa pada nuansa pembelajaran yang lebih pasif, karena
peserta didik hanya berperan sebagai “pendengar” dan “penonton” akting yang dilakukan
oleh gurunya di dalam kelas.
2) MetodeEksperimen
Kegiatan laboratorium akan membantu siswa memahami konsep dan memberikan
pengalaman nyata berdasarkan pengamatannya. Metode pembelajaran eksperimen memiliki
tujuan yang baik untuk tumbuh kembang anak dan meningkatkan daya pikir mereka.
Kegiatan ini juga akan terasa menyenangkan, karena siswa bisa menyaksikan langsung
percobaan yang mereka lakukan.
Tujuan utama metode pembelajaran ini adalah supaya siswa mampu mencapai dan
menemukan sendiri jawaban atas masalah yang diberikan. Siswa juga terlatih cara
berpikir yang ilmiah (scientific thinking). Siswa akan menemukan bukti kebenaran dari
teori yang sedang dipelajari.
1. Membuat siswa percaya atas kesimpulan yang sesuai dengan hasil eksperimennya.
Mereka dapat membuat kesimpulan sendiri, namun maknanya sama dengan yang
sebenarnya.
2. Membina siswa untuk membuat terobosan baru dengan penemuan dari eksperimennya
dan menjadi manfaat bagi sesama. Karena metode pembelajaran ini menyenangkan,
tak menutup kemungkinan siswa melakukan percobaan atau eksperimennya sendiri di
rumah, tanpa harus diberi tugas terlebih dahulu.
3. Hasil dari percobaan siswa dapat dimanfaatkan untuk sekolah dan masyarakat.
Meski memiliki kelebihan, metode pembelajaran ini juga tak luput dari kekurangan.
Namun, kekurangan ini juga bisa diatasi. Adapun berikut kekurangan metode eksperimen
yang bisa Anda ketahui, di antaranya yaitu:
1. Metode ini lebih sesuai dengan pelajaran berdasar ilmu sains dan teknologi.
2. Memerlukan fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan
terkadang harganya cukup mahal. Meski begitu, Anda bisa mensiasatinya dengan
mencari bahan yang mudah didapatkan dan murah.
4. Eksperimen tidak selalu menghasilkan hasil yang diharapkan. Bisa jadi ada faktor-
faktor tertentu di luar jangkauan kemampuan yang tidak sesuai. Meski begitu, hal ini
bisa disiasati dengan melakukan eksperimen lagi hingga berhasil.
3) MetodeDiskusi
Metode diskusi dalam belajar dengan cara penyajian/ penyampaian materi pelajaran dimana
guru memberikan kesempatan kepada para siswa/kelompok siswa yang mengadakan
pembicaraan tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan guna mengumpulkan pendapat,
membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.
Sehubungan dengan penjelasan tersebut, maka diskusi tentang struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan yang responsif berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan
problematik pemunculan ide, pengujian ide, ataupun pendapat yang dilakukan oleh beberapa
siswa yang tergabung dalam kelompok untuk memperoleh pemecahan masalah dan mencari
kebenaran.
Metode diskusi (Discussion Method) diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk:
d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan
masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.
a) Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan dan
bukan satu jalan.
c) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda
dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleransi (Syaful Bahri Djamarah,
2000).
4) MetodePemberianTugas
Suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk
dikerjakan siswa baik disekolah atau dirumah secara perorangan atau berkelompok. Metode
pemberian tugas dapat memberikan pengaruh baik terhadap peningkatan hasil belajar siswa
dan meningkatkan potensi daya ingat materi tentang pembelahan sel. Pemilihan konsep dan
materi pembelahan sel berkaitan dengan kehidupan dan terdapat pada lingkungan sekitar.
a) Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.
b) Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas sebab dalam strategi ini siswa harus
mempertanggung jawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
a) Tidak jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan dengan meniru pekerjaan orang
lain.
b) Karena perbedaan individu, maka tugas apabila diberikan secara umum mungkin beberapa
orang diantaranya merasa sukar sedangkan sebagian lainnya merasa mudah menyelesaikan
tugas tersebut.
c) Apabila tugas diberikan, lebih-lebih bila itu sukar dikerjakan, maka ketenangan mental
para siswa menjadi terpengaruh
5) MetodeTanyaJawab
Cara penyajian pelajaran terkait materi protista dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab dari guru ke siswa, dari siswa ke guru, dan dari siswa ke siswa lain. Dengan metode
ini dapat memusatkan perhatian siswa dan mengembangkan daya pikir siswa dalam
menjawab pertanyaan yang diberikan.
- Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa
sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang rasa kantuknya.
- Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
- Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
Kekurangan metode tanya jawab:
- Siswa merasa takut, apalagi jika guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani,
dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
- Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah
dipahami siswa.
- Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
sampai dua atau tiga orang.
Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk
melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Artinya, model pembelajaran merupakan gambaran umum namun tetap mengerucut
pada tujuan khusus.
Pada kompetensi dasar 3.4 dan 4.4 di kelas XII, dapat menggunakan model pembelajaran,
meliputi:
.
1) Discovery Learning
Kegiatan pembelajaran tidak hanya menghafal, sehingga konsep dan prinsip mudah untuk
diingat lebih lama. Keterlibatan siswa dalam proses membangun pengetahuan akan
menghasilkan pengetahuan yang bermakna dan tidak cepat hilang. Siswa akan lebih tertarik
pada pembelajaran pembelahan sel karena siswa terlibat langsung dalam proses penemuan.
Adapun pengertian metode discovery learning menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Jerome Bruner
Pembelajaran yang berlangsung tanpa adanya informasi final dari suatu konsep atau materi,
melainkan peserta didik harus mengorganisasi solusinya secara mandiri.
2. M. Hosnan
Model untuk mengembangkan cara belajar aktif dengan cara menemukan sendiri,
menyelidiki sendiri, sehingga hasil yang didapatkan bisa bertahan lebih lama.
3. Sanjaya
Model pembelajaran yang bahan pelajarannya dicari dan ditemukan oleh peserta didik
melalui berbagai kegiatan.
4. Sund
5. Russefendi
Pendapat Suprihatiningrum (2014 : 244) terdapat dua jenis cara dalam pembelajaran
discovery learning yakni :
Sedangkan pendapat Oemar Hamalik (2009 : 187) bentuk dari metode pembelajaran ini
dapat dilaksanakan dalam komunikasi satu arah atau komunikasi dua arah tergantung pada
besar kelasnya atau tidak. Penjelasannya yang lebih detail sebagai berikut:
1. Sistem satu arah : Sistem satu arah merupakan pendekatan berdasarkan penyajian satu
arah yang dilakukan guru, penyajiannya untuk merangsang siswa melakukan proses
discovery learning didepan kelas. Guru memberikan suatu masalah, lalu memcahkan
masalah tersebut dengan langkah-langkah discovery.
2. Sistem dua arah : Sistem ini menyangkutkan siswa dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan guru. Peserta didik atau siswa melakukan penelitian, sedangkan guru
menuntun kearah yang benar dan tepat.
1. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran.
2. Melatih peserta didik untuk berpikir secara sistematis dan ilmiah dalam menyelesaikan
suatu permasalahan terkait materi.
3. Meningkatkan pola berpikir kritis bagi peserta didik.
4. Melatih peserta didik dalam menyusun strategi untuk meningkatkan pemahaman mereka
terkait materi yang sedang diajarkan.
Manfaat discovery learning adalah pemahaman peserta didik tentang suatu konsep dalam
pembelajaran bisa bertahan lebih lama karena mereka memahami konsep tersebut secara
mandiri, melalui keaktifannya dalam menggali informasi.
5) Pembuktian (verification)
6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization)
1. Pembelajaran aktif dan siswa harus berpartisipasi dalam hand-on dan kegiatan pemecahan
masalah daripada transfer pengetahuan
3. Kelemahan model terletak pada instruksi yang mendorong siswa untuk terus mencari
solusi
4. Umpan balik merupakan bagian penting dari proses pembelajaran, kolaborasi, dan diskusi
sehingga memungkinkan siswa mengembangkan pemahaman lebih mendalam
5. Belajar penemuan memenuhi rasa ingin tahu alami manusia dan mempromosikan
pemahaman individu.
Pembelajaran kelompok dimana siswa diberi kesempatan untuk berpikir mandiri dan
saling membantu dengan teman yang lain. Pembelajaran Think Pair Share merupakan model
pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural. Pendekatan ini memberi penekanan
pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa
(Suyatno, 2010:10).
Pembelajaran melalui model pembelajaran Think Pair and Share berbantuan LKS Word
Square dapat meningkat karena siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran,
mendorong siswa untuk berpikir mandiri dan bisa bekerja sama antara kelompok serta dapat
menarik minat siswa sehingga proses belajar mengajar materi pebmbelahan sel berjalan
dengan baik. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Akhyar (2017) bahwa cara yang
efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas dan memungkinkan semua siswa
dalam suatu kelompok untuk terlibat secara aktif dalam belajar.
Langkah Pendahuluan
Pada langkah pertama pada saat awal pembelajaran, guru harus bisa mendorong siswa
agar kegiatan pembelajaran bisa berjalan. Pada langkah ini guru mempresentasikan materi
dan aturan dari think pair share serta memberikan arahan waktu pada setiap sesi aktivitas
model pembelajaran think pair share.
Tanda aktivitas pembelajaran think pair share sudah dilaksanakan adalah ketika guru
mempresentasikan materi atau pertanyaan kepada siswa. Pada langkah ini, siswa akan diberi
kesempatan waktu untuk berpikir (“think time”). Di mana waktu tersebut dimanfaatkan untuk
menjawab segala pertanyaan yang diberikan secara mandiri. Pada tahap ini guru juga harus
memahami kemampuan siswa sebelum memberikan pertanyaan atau materi.
Pada langkah ini, guru akan membuat grup belajar berpasangan. Guru memberikan arahan
bahwa pembuatan grup belajar bisa teman sebangku atau teman lainnya. Ini agar
pembelajaran bisa lebih efisien dan efektif. Selanjutnya siswa akan melakukan diskusi
tentang materi, persoalan dan mendapatkan jawaban setelah apa yang telah diutarakan oleh
guru.
Pada tahap ini siswa akan mengutarakan jawabanya di depan kelas, ini bisa dilakukan
secara individu atau dengan grup. Setiap siswa akan mendapatkan nilai sesuai dengan hasil
pemikiran yang telah mereka utarakan.
Langkah Penghargaan
Pada langkah ini siswa akan memperoleh apresiasi bisa berbentuk nilai. Ini harus
berdasarkan pada apa yang telah mereka utarakan dari hasil diskusi. Penilaian juga bisa
bersandar dari aktivitas individu dan grup. Lebih utama lagi saat guru bisa menilai dari cara
siswa menyampaikan presentasi di depan kelas.
Guru memerlukan fokus yang ekstra karena grup belajar sangat banyak.
Gagasan yang dihasilkan tiap grup akan lebih terbatas karena dalam grup hanya berdua.
Bila terdapat siswa yang terlalu bergantung pada pasangan.
Bila dalam tahap diskusi terdapat masalah tidak ada yang menengahi.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Identitias RPP
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pokok : Pembelahan Sel
Jumlah Pertemuan (Alokasi Waktu) : 3 Pertemuan (45 menit)
Kompetensi Pembelajaran
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran KD 1.1 1.1.Mengagumi keteraturan dan
agama yang dianutnya. KD 1.2 kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
struktur dan fungsi sel,
jaringan, organ penyusun sistem
dan bioproses yang terjadi pada
mahluk hidup.
1.2.Menyadari dan mengagumi pola
pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.
Materi Pembelajaran
A. Pembelahan Mitosis
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak.
Pada organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu sel tunggal. Pembelahan sel juga
merupakan suatu proses dimana jaringan-jaringan yang telah rusak diganti dan diperbaiki. Sel
mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan
uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara
ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk
proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru. Ada dua
macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung amitosis dan pembelahan secara tidak
langsung mitosis dan meiosis.
Melalui peristiwa pembelahan sel akan dihasilkan berbagai sifat makhluk hidup yang
sesuai dengan induknya sehingga beberapa sifat makhluk hidup akan dapat dipertahankan oleh
keturunannya. Melalui peristiwa ini pula makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang,
sehingga bertambah jumlah dan ukurannya. Banyak sifat-sifat unggul dari tumbuhan dan hewan
di Indonesia yang diwariskan dari induk kepada keturunannya, misalnya buah-buahan seperti
mangga, durian, pisang, dan beberapa hewan seperti ayam, sapi, dan lain-lain. Semua itu dapat
melengkapi kebutuhan kita. Oleh sebab itulah sudah semestinya jika kita harus selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan selalu menjaga kelestarian semua makhluk hidup
ciptaan-Nya.
Pembelahan mitosis merupakan proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik.
Pembelahan mitosis terjadi secara tidak langsung karena melalui tahap-tahap fase pembelahan,
atau dikatakan sebagai pembelahan secara tidak langsung yang melibatkan benang-benang
gelendong untuk mengatur tingkah laku kromosom. Pembelahan mitosis dapat mempertahankan
pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut-turut.
Pembelahan ini diawali dengan pembelahan inti (kariokinesis) dan dilanjutkan dengan
pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Pembelahan mitosis disebut juga pembelahan biasa yang
memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Pembelahan berlangsung satu kali;
2. Jumlah sel anak yang dihasilkan adalah dua buah dan Jumlah kromosom sel anak sama dengan
jumlah kromosom pada induknya, yaitu 2n (diploid);
3. Sifat sel anak sama dengan sifat pada induknya;
4. Terjadi pada sel tubuh (sel somatik) misalnya pada jaringan embrional antara lain ujung akar,
ujung batang, lingkaran kambium;
5. Tujuan pembelahan mitosis adalah untuk memperbanyak sel-sel seperti pertumbuhan atau
perbaikan sel yang rusak;
6. Melewati tahapan pembelahan yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase, namun
secara umum tahap-tahap tersebut akan kembali ke tahap semula sehingga membentuk suatu
siklus sel.
Mengapa pembelahan sel ini harus melalui berbagai tahapan tertentu, Hal ini disebabkan
agar sel anakan benar-benar menerima informasi genetik yang sama persis dengan induknya,
sehingga tidak akan terjadi kelainan pada sel-sel anakan. Siklus sel meliputi fase-fase berikut :
1. Fase interfase disebut juga fase istirahat karena tidak menampakkan tanda-tanda
pembelahan. Pada fase ini terjadi peristiwa pertumbuhan dan pengumpulan energi yang besar
untuk persiapan pembelahan sel. Proses interfase memerlukan waktu yang paling lama. Interfase
dapat dibedakan menjadi tiga, antara lain fase pertumbuhan primer, fase sintesis yaitu terjadi
sintesa DNA dan organel sel serta fase pertumbuhan sekunder. Selama interfase, kromosom
tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak berpilin. Interaksi antara DNA, RNA, dan
protein terjadi selama tahap-tahap tertentu dari interfase.
2. Fase mitotik merupakan fase terjadinya replikasi kromosom. Fase ini meliputi, tahap-
tahap berikut .
a. Profase, tahap Profase pada mitosis akan terjadi proses-proses sebagai berikut.
1) Kromosom mengerut dan menjadi tebal. Pemendekan ini terjadi akibat berpilinnya
kromosom.
2) Terlihat dua sister kromatid dan kromosom tampak rangkap dua dan kromatid-
kromatid dihubungkan oleh sentromer.
3) Nukleolus menjadi kabur dan hilang pada akhir profase.
4) Selaput inti mulai menghilang dan benang gelendong mulai terbentuk.
5) Kromosom mulai bergerak ke tengah atau ekuator dari sel.
b. Metafase, pada tahap metafase ini terjadi proses-proses berikut.
1. Benang-benang gelendong menjadi jelas pada permulaan metafase dan teratur
seperti kumparan. Benang-benang ini terdiri atas serabut protein halus yang terbuat
dari mikrotubule yang sangat kecil. Pada banyak hewan dan tanaman tingkat
rendah, benang gelendong ini dibentuk dalam hubungannya dengan sentriol (badan
yang menandai kutub dari mekanisme benang gelendong). Benang gelendong ini
penting untuk penyebaran kromosom secara teratur.
2. Masing-masing kromosom terletak berbaris pada bidang ekuator. Sentromer
melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong mencapai kutub
tanpa melekat pada sentromer.
c. Anafase, tahap anafase pada pembelahan mitosis terjadi proses-proses berikut.
1) Dua sister kromatid (kromosom) bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
2) Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong, selain itu mungkin
ada gaya tolak menolak dari pembelahan sentromer itu.
3) Terjadi penyebaran kromosom dan DNA yang seragam di dalam sel.
4) Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator. Tahap anafase ini
merupakan fase yang terpendek dari fase-fase mitotik.
d. Telofase, pada tahap telofase terjadi proses-proses antara lain.
1) benang-benang gelendong itu hilang;
2) selaput inti dan nukleolus terbentuk kembali;
3) struktur kromosom istirahat dan dianggap proses selesai;
4) sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah menjadi dua sel anak, terjadi
sitokinesis (pembelahan sitoplasma), semua benda-benda dalam sitoplasma
membelah dan pindah ke dalam sel anak, sel batu itu mempunyai sifat kenampakan
seperti interfase.
Agar Anda lebih jelas memahami tentang tahap-tahap yang terjadi pada proses mitosis
dapat, perhatikan Gambar
Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi karena pada pembelahan ini
terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi separuhnya. Pembelahan meiosis ini juga
merupakan pembelahan yang menghasilkan gamet, Gamet ini tidak dapat membelah lagi sampai
tahap pembuahan (fertilisasi). Pembelahan ini terjadi pada pembentukan sel kelamin
(gametogenesis) pada kelenjar kelamin (gonad) pada hewan dan tumbuhan. Tujuan pembelahan
ini adalah mengurangi jumlah kromosom yang berguna untuk menyamakan komposisi
kromosom anak dan induk. Tahap pembelahan meiosis terdiri dari tahap-tahap yang serupa
dengan pembelahan mitosis. Hanya saja pada meiosis terjadi dua kali pembelahan, yaitu meiosis
I dan meiosis II. Masing-masing meiosis terdiri dari tahap-tahap yang sama.
1. Pembelahan Meiosis I
a. Profase I, Pada tahap ini terjadi lima proses diantaranya sebagai berikut :
1.Leptoten, merupakan tahap pengumpulan kromosom. Pada tahap ini terjadi proses-proses
kromonemata merenggang dan kelihatan sebagai benang-benang halus. Kromomernya menjadi
kelihatan dan serabutnya mungkin telah mengganda tetapi tidak kelihatan. Biasanya nukleolus
dan selaput inti masih ada. Kemudian Filamen protein mulai terbentuk secara lateral. Dan
kemudian melekat pada sentromer. Agar lebih jelas peratikan gambar.
2.Zigoten, merupakan tahap kromosom memendek dan berpasangan (sinapsis). Pada tahap ini
terjadi proses-proses berikut.
a) Kromosom homolog saling tarik-menarik dan mulai berpasangan (sinapsis). Suatu
prosedur yang tetap dan terjadi antara kromomer dan kromomer dan peristiwa ini
merupakan perbedaan yang jelas antara meiosis dan mitosis. Pasangan kromosom
homolog itu disebut bivalen.
b) Diduga kromosom homolog berdekatan satu dengan yang lain selama interfase. Replikasi
DNA terjadi selama interfase dan terbentuk kromatid. Pada leptoten terbentuk serabut
protein sebagai elemen lateral yang kemudian melekat pada kromatid. Struktur ini disebut
synaptinemal kompleks.
c) Sinapsis ini memungkinkan pertukaran bahan genetik dari kromosom induk dan
kromosom bapak.
3.Pakhiten, merupakan tahap akhir dari proses berpasangan. Pada tahap ini terjadi proses-proses
berikut.
a) Kromosom makin pendek karena makin berpilin dan masing-masing bivalen
menjadi dua dan terlihat empat benang yang disebut tetrad.
b) Terjadi pindah silang dengan pertukaran timbal balik antara bagian kromosom
homolog. Beberapa sintesis DNA tetap berlangsung yang mungkin ada
hubungannya dengan pindah silang. Agar lebih jelas, perhatikan Gambar.
4.Diploten, terjadi proses kromosom yang berpasangan mulai memisah. Pada tahap ini terjadi
proses-proses antara lain:
a) Pemendekan kromosom berlangsung terus;
b) Mulai terjadi pemisahan pasangan kromosom;
c) Bukti terjadinya pindah silang ialah pembentukan kiasma yang terlihat sebagai bentuk
silang dari lengan kromosom, pemisahan gen terdapat pada kromosom yang sama.
2. Pembelahan Meiosis II
Apabila diamati di bawah mikroskop, pembelahan kedua ini serupa dengan mitosis tetapi
sebenarnya bukan mitosis. Tidak ada kromosom homolog, kromatidnya mungkin bukan
merupakan belahan dari kromosom yang sama karena adanya pindah silang dan pertukaran
bahan genetic antara kromatid dari kromosom lain. Pembelahan kedua ini perlu untuk
memisahkan kromatid ke dalam gamet-gamet. Tahap pembelahan meiosis II terdiri atas tahap-
tahap berikut.
a. Profase II, pada tahap profase II terjadi proses kromosom menjadi pendek dan tebal
kemudian menjadi kelihatan lagi, kromosom-kromoson ini mulai bergerak ke bidang
metafase.
b. Metafase II ini terjadi proses kromosom kelihatan, terdiri atas dua kromatid, penyebaran
kromatid ke arah kutub secara rambang, sentromer melekat pada benang gelendong dan
sentromer mulai membelah.
c. Anafase II, Pada tahap anafase II ini terjadi proses sentromer dari masing-masing
kromosom telah membelah dan kromatid telah memisah dan menjadi satu kromosom
serta kromosom baru itu bergerak menuju kutub.
d. Telofase II, pada tahap telofase II ini terjadi proses selaput inti terbentuk mengelilingi
empat hasil pembelahan, bentuk kromosom tidak jelas, masing-masing inti mengandung
satu anggota dari pasangan kromosom, keadaan haploid, terjadi modifikasi sel lebih
lanjut untuk menghasilkan gamet.
3. Amitosis
Dalam sitologi, amitosis juga dikenal sebagai akineis atau kariostenous adalah metode
langsung pembelahan sel secara spontan yang ditandai pembelahan inti sel sederhana tanpa
pembentukan kromosom dan tanpa melalui fase-fase atau tahapan-tahapan pembelahan.
No Mitosis Meiosis
1. Satu kali duplikasi dan satu kali Satu kali duplikasi dan membelah
pembelahan berturut-turut dua kali
2. Dihasilkan dua sel anak diploid Dihasilkan empat sel anak haploid
(2n) (n)
3. Susunan gen sama dengan sel Susunan gen rekombinasi dari
parental (induk) kedua sel parental
4. Terjadi pada sel somatik dan Hanya terjadi pada pembentukan
zigot gamet
5. Tidak terbentuk tetrad, tidak Terbentuk tetrad, terjadi peristiwa
terjadi sinapsis, dan tidak terjadi sinapsis, dan ada crossing over
crossing over
6. Profase terjadi dalam waktu Profase terjadi dalam waktu yang
yang relatif singkat relatif lama
7. Pemisahan sentromer di bidang Pemisahan sentromer tidak
ekuator langsung terjadi pada langsung terjadi pada meiosis I,
tahap anafase tetapi pada meiosis II
8. Tujuannya memperbanyak sel Tujuannya mempertahankan
dan mengganti sel yang rusak jumlah kromosom pada generasi
berikutnya
Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, ceramah,tanya jawab
Model : Jigsaw
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Alok
Sintak
asi
Pembelajar Langkah-langkah Kegiatan
Wakt
an
u
Kegiatan Pendahuluan
1. Peserta didik berada di laboratorium, dan duduk sesuai 7
dengan kelompoknya masing- masing. menit
2. Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
3. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik tentang metabolisme,
dan peranan enzim dalam metabolisme tubuh. Memotivasi:
Kegiatan 1
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
A. TUJUAN PEMBELAJARAN.
1. Peserta didik dapat menganalisis dengan teliti proses
pembelahan sel pada tumbuhan Tahap Mitosis pada
Ujung Akar Bawang merah (Allium cepa)
2. Peserta didik dapat menyajikan data hasil analisis
pembelahan sel dengan teliti, jujur, sesuai data
berdasarkan kajian literature yang diperoleh
3. Peserta didik dapat menyimpulkan pembelahan sel
sebagai ciptaan Tuhan yang berperan dalam proses
kehidupan sesuai data dan fakta yang diperoleh.
B. DASAR TEORI
D. LANGKAH PERCOBAAN
E. PERTANYAAN
Pertemuan 3
Sintak Alokasi
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan meminta salah 7 menit
seorang peserta didik memandu doa, selanjutnya guru
menanyakan “ kabar “ kepada peserta didik dengan
memberikan pertanyaan “ bagaimana kabar ananda sekalian
hari ini ? “
2. Guru menyampaikan cakupan materi ( Indikator) dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus pembelajaran
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang
akan dicapai
Kegiatan Inti
Mengamati - Mengkaji tentang gametogenesis pada hewan yang meliputi 10
proses spermatogenesis dan oogenesis. menit
- Mengkaji tentang gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi
yang meliputi tahap-tahap mikrosporogenesis dan
megasporogenesis.
- Melihat gambar atau menonton animasi tentang gametogenesis
pada hewan yang meliputi proses spermatogenesis dan
oogenesis dari tumbuhan tingkat tinggi yang meliputi tahap-
tahap mikrosporogenesis dan megasporogenesis.
Menanya Siswa diminta untuk menuliskan pertayaan yang tidak dimengerti 3 menit
di buku tulis masing-masing untuk ditanyakan nanti setelah guru
membuka sesi pertanyaan.
Contoh pertanyan:
- Apa perbedaan dari mikrosporogenesis dan
megasporogenesis?
Mengumpulkan Diskusi mengenai perbedaan gametogenesis pada hewan dan 5 menit
data tumbuhan tingkat tinggi dan hubungan dengan pembelahan
mitosis dan meiosis dengan menggunakan berbagai sumber
belajar seperti buku, video pembelajaran.
Sumber Belajar : Partiwi, dkk. 2006. Buku Biologi SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
Kistinah, Idun. Dkk. 2006. Buku Biologi SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Media : Video pembelajaran, Buku paket biologi kelas XII, Gambar pembelahan sel.
ALAT EVALUASI BELAJAR
1. Tes tulis
Contoh Soal Pilihan Ganda
Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis proses pembelahan sel
Indikator : Siswa dapat membedakan tahap-tahap pembelahan mitosis
dan meiosis
Dari tabel diatas manakah yang termasuk tahap-tahap pembelahan mitosis dan meiosis......
a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 1 dan 5
d. 2 dan 4
e. 3 dan 5
Kunci : E
Soal Uraian
Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis proses pembelahan sel
Indikator : Siswa dapat menjelaskan dan membedakan tahap-tahap
pembelahan sel mitosis dan meiosis
Rumusan butir soal
Didalam pembelahan sel secara mitosis terdapat fase interfase dan mitotik sedangkan pada
pembelahan sel secara meiosis terdapat tahap meiosis I dan II. Dalam pernyataan tersebut
a. Jelaskan perbedaan pembelahan pada fase interfase dan mitotik ?
b. Apakah perbedaan antara profase dengan profase I
c. Apakah perbedaan meiosis I dan II ?
d. Apakah yang membedakan tahap pembelahan sel secara mitosis dengan meiosis ?
1
2
3
Keterangan skor:
4 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 3 kali
3 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 2-3 kali
2 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 1 kali
1 = jika siswa tidak menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai.
Aspek Sikap :
Perilaku yang
diamati pada Skor Indikator
Proses
Pembelajaran
4 Siswa selalu menunjukkan rasa ingin tahu
dengan bertanya, dan mencari informasi
dari berbagai sumber.
3 Siswa menunjukkan rasa ingin tahu
dengan bertanya, dan mencari informasi
Rasa Ingin Tahu dari berbagai sumber.
2 Siswa cukup menunjukkan rasa ingin
tahu dengan bertanya, dan mencari
informasi dari berbagai sumber.
1 Siswa kurang atau tidak menunjukkan
rasa ingin tahu dengan bertanya, dan
mencari informasi dari berbagai sumber.
4 Siswa selalu menunjukkan rasa senang
dengan wajah ceria saat menerima materi
pelajaran.
Senang 3 Siswa menunjukkan rasa senang dengan
wajah ceria saat menerima materi
pelajaran.
2 Siswa cukup menunjukkan rasa senang
dengan wajah ceria saat menerima materi
pelajaran.
1 Siswa kurang atau tidak menunjukkan
rasa senang dengan wajah tidak ceria saat
menerima materi pelajaran.
4 Siswa sangat tertarik materi pelajaran
dengan selalu bertanya dan merespon
pertanyaan guru.
Ketertarikan 3 Siswa tertarik materi pelajaran dengan
bertanya dan merespon pertanyaan guru.
2 Siswa cukup tertarik materi pelajaran
dengan kadang-kadang bertanya dan
merespon pertanyaan guru.
1 Siswa tidak tertarik materi pelajaran dan
tidak bertanya dan merespon pertanyaan
guru.
Perilaku yang
diamati pada Skor Indikator
Proses
Pembelajaran
4 Siswa selalu proaktif dan selalu
berkontribusi dalam diskusi kelas, selalu
memulai diskusi pada isu-isu yang terkait
dengan materi.
3 Siswa proaktif dan berkontribusi dalam
Aktif diskusi kelas, memulai diskusi pada isu-
isu yang terkait dengan materi.
2 Siswa cukup proaktif dan cukup
berkontribusi dalam diskusi kelas,
kadang-kadang diskusi pada isu-isu yang
terkait dengan materi.
1 Siswa tidak proaktif dan tidak
berkontribusi dalam diskusi kelas, tidak
pernah memulai diskusi pada isu-isu yang
terkait dengan materi.
4 Siswa selalu memperhatikan, selalu
memahami instruksi, selalu konsentrasi
pada tugasnya.
Fokus 3 Siswa memperhatikan, memahami
instruksi, konsentrasi pada tugasnya.
2 Siswa cukup memperhatikan, cukup
memahami instruksi, cukup konsentrasi
pada tugasnya.
1 Siswa tidak memperhatikan, tidak
memahami instruksi, tidak konsentrasi
pada tugasnya.
4 Siswa sangat antusias dengan materi yang
diajarkan dan selalu merespon pertanyaan
dari guru.
Antusias 3 Siswa antusias dengan materi yang
diajarkan dan merespon pertanyaan dari
guru.
2 Siswa agak antusias dengan materi yang
diajarkan dan jarang merespon
pertanyaan dari guru.
1 Siswa tidak antusias dengan materi yang
diajarkan dan jarang atau tidak pernah
merespon pertanyaan dari guru.
4 Siswa sangat mengerti dan selalu dapat
menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri
3 Siswa mengerti dan dapat
Pemahaman menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri
2 Siswa cukup mengerti dan cukup dapat
menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri
1 Siswa tidak mengerti dan tidak dapat
menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri
Aspek Keterampilan :