Anda di halaman 1dari 60

TUGAS UJIAN MENJELANG AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH KURIKULUM DAN DESAIN

PEMBELAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

&RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

OLEH:

FADILA ATHARIA MAULINA

20031067

Dosen Pengampu

Drs.Ristiono, M.Pd

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas : XI

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural,


dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. ‘

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN P


1. Sel sebagai unit terkecil kehidupan, dan bioproses pada sel

1.1.

Mengagumi keteraturan dan Sel Mengamati Tugas


kompleksitas ciptaan Tuhan
tentangstrukturdanfungsisel,  Komponen kimiawi  Membaca literaturtentangkomponenkimiawi  Membua
jaringan,organ penyusunsistem penyusun sel. penyusun sel, sebagai tugas kelompok dan dan jarin
dan bioproses yang terjadi pada  Struktur dan fungsi mempresentasikan hasilnya di depan kelas
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENIL

mahluk hidup. bagian-bagian sel  Membaca literature atau berbagai sumber Observasi
tentang struktur sel prokariot, sel tumbuhan
1.2. Menyadari dan mengagumi pola  Kegiatan sel dan sel hewan dengan hasil pengamatan  Kerja ilm
pikir ilmiah dalam kemampuan sebagai unit menggunakan mikroskopelectron. keselama
structural dan 
mengamati bioproses.
fungsional mahluk
hidup: Menanya Portofolio
1.3. Peka dan peduli terhadap
 Transport melalui
permasalahan lingkungan hidup,  Mengapa sel disebut sebagai unit struktural  Laporan
membran
menjaga dan menyayangi  Sintesa protein dan fungsional terkecil dari mahluk hidup? pengama
lingkungan sebagai manisfestasi untuk menyusun  Apa ada perbedaan antara sel-sel penyusun
pengamalan ajaran agama yang sifat morfologis dan makhluk hidup?
Tes
dianutnya. fisiologis sel  Proses apa yang terjadi pada sel?
 Reproduksi sel  Konsep
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, sebagai kegiatan
Pengumpulan Data (Eksperimen /Eksplorasi) jaringan
jujur terhadap data dan fakta, untuk membentuk biopros
disiplin, tanggung jawab, dan morfologi tubuh dan sel (tran
memperbanyak  Mengkaji literatur tentang konsep sel
peduli dalam observasi dan sebagai unit terkecil , struktural dan sel, sint
tubuh protein
eksperimen, berani dan santun fungsional dari mahluk hidup, yaitu :
dalam mengajukan pertanyaan struktur/susunan sel, aktivitas sel , seperti reprodu
transport trans membran, sintesa protein sel).
dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, dalam hubungannya dengan pembentukan
sifat struktural dan fungsional serta
bekerjasama, cinta damai,
reproduksi dalam proses pertumbuhan dan
berpendapat secara ilmiah dan perkembangan sel.
kritis, responsif dan proaktif  Melakukan pengamatan mikroskop sel
dalam dalam setiap tindakan dan epithel pipi (sel hewan) dan umbi lapis
dalam melakukan pengamatan bawang merah (sel tumbuhan) dan
dan percobaan di dalam membandingkan hasil pengamatan
kelas/laboratorium maupun di mikroskopis dengan gambar hasil
pengamatan mikroskop electron
luar kelas/laboratorium.
 Melakukan pengamatan proses defusi,
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri osmosis dengan menggunakan umbi
kentang, batang kangkung atau sledri
dan lingkungan dengan
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENIL

menerapkan prinsip keselamatan  Melakukanpengamatan proses mitosis pada


kerja saat melakukan kegiatan akar bawang atau preparat jadi.
pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan
Mengasosiasikan
sekitar.
 Mendiskusikansecara berkelompokuntuk
3.1. Memahami tentang komponen membandingkan hasil kedua pengamatan
kimiawi penyusun sel, ciri hidup dengan mikroskop cahaya dan mikroskop
pada sel yang ditunjukkan oleh elektron dan menyimpulkan hasilnya
struktur, fungsi dan proses yang tentang konsep: Komponen kimia sel;
berlangsung di dalam sel struktur sel hewan dan tumbuhan yang
sebagai unit terkecil kehidupan. bersifatmikroskopis dan ultramikroskopis;
aktivitas sel.
3.2. Menganalisis berbagai proses
pada sel yang meliputi: Mengkomunikasikan
mekanisme transpor pada
membran, difusi, osmosis,  Menyusunlaporan dalam bentuk: gambar,
transpor aktif, endositosis, dan tabel aporan praktikum.
eksositosis, reproduksi, dan
sintesis protein sebagai dasar
pemahaman bioproses dalam
sistem hidup.

4.1. Menyajikan
model/charta/gambar/ yang
merepresentasikan
pemahamannya tentang struktur
dan fungsi sel sebagai unit
terkecil kehidupan.

4.2. Membuatmodel proses dengan


menggunakan berbagai macam
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENIL

media melalui analisis hasil studi


literatur, pengamatan
mikroskopis, percobaan, dan
simulasi tentang bioproses yang

berlangsung di dalam sel.

2. Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada tumbuhan dan hewa

1.1.

Mengagumi keteraturan dan Struktur & Fungsi Mengamati Tugas


kompleksitas ciptaan Tuhan Jaringan pada
 Mengamati iklan produk pemutih kulit yang  Membu
tentangstrukturdanfungsisel, tumbuhan
menunjukkan lapisan kulit. souveni
jaringan,organ penyusun sistem tas deng
dan bioproses yang terjadi pada  Jenis-jenis Jaringan
dari stru
pada tumbuhan. Menanya jaringan
mahluk hidup.  Sifat totipotensi dan
tumbuh
kultur jaringan.  Apakah jaringan?
1.2. hewan
Menyadari dan mengagumi pola  Struktur dan fungsi  Apakah ada perbedaan setiap jaringan tubuh
pikir ilmiah dalam kemampuan jaringan pada dan apakah ada karakter yang sama?
mengamati bioproses. tumbuhan.  Bagaimana jaringan pada hewan dan Observasi
Struktur & Fungsi tumbuhan?
1.3. Peka dan peduli terhadap Jaringan pada  Kerja ilm
permasalahan lingkungan hidup, Hewan keselam
menjaga dan menyayangi MengumpulkanData(Eksperimen/Eksplorasi) saat me
lingkungan sebagai manisfestasi  Struktur Jaringan pengam
Pada Hewan  Mengkaji literatur tentang struktur jaringan  Pemah
pengamalan ajaran agama yang penyusun organ pada tumbuhan dari berbagai
 Letak dan Fungsi konsep
dianutnya. sumber berupa gambar dan keterangan berdasa
Jaringan pada
hewan. serta, tentang struktur jaringan pembentuk jawab s
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, organpadatumbuhanyanglain(kormofita proses
jujurterhadapdatadanfakta, yang lain, lumut, tumbuhan paku dan pembel
disiplin, tanggung jawab, dan Gymnospermae).serta sifat totipotensi pada
peduli dalam observasi dan jaringan sebagai bahan dasar kultur jaringan.
eksperimen, berani dan santun Portfolio
dalam mengajukan pertanyaan  Mengkaji literatur tentang struktur jaringan  Laporan
penyusun organ pada hewan dariberbagai Pengam
dan berargumentasi, peduli sumber berupa gambar dan keterangan
lingkungan, gotong royong, serta, tentang struktur penyusun jaringan
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

bekerjasama, cinta damai, terkait dengan fungsinya di dalam tubuh


berpendapat secara ilmiah dan hewan
kritis, responsif dan proaktif Tes
dalam dalam setiap tindakan dan  Melakukan pengamatan mikroskopis berbagai
jaringan tumbuhan (preparat basah atau  Konsep tentang
dalam melakukan pengamatan jaringan pada
preparat jadi).
dan percobaan di dalam tumbuhan dan
 Melakukanpengamatanpreparatjadi struktur
kelas/laboratorium maupun di jaringan vertebrata. hewan, dan
luar kelas/laboratorium.  Mendiskusikan arti sifat-sifat jaringan hubungannya
meristematis/embrional. Sifat pluripotensi, dengan fungsiny
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri totipotensidan polipotensidikaitkan dengan dengan
dan lingkungan dengan dasar kultur jaringan. menunjukkan
menerapkan prinsip keselamatan jaringan dapat
menunjukkan
kerja saat melakukan kegiatan fungsinya
Mengasosiasikan
pengamatan dan percobaan di  Kosa kata baru
laboratorium dan di lingkungan  Melalui diskusi kelompok menyimpulkan dalam konsep
sekitar. hasil pengamatan tentang perbedaan jaringan tumbuha
jaringan penyusun akar, batang dan daun dan hewan
3.3. Menerapkan konsep tentang tumbuhan monokotil dan dikotil dan
keterkaitan hubungan antara mengaitkannya dengan hasil pengamatan
struktur sel pada jaringan mikroskopis sediaan/preparat jadi yang
tumbuhan dengan fungsi organ dilakukan tentang bentuk, letak danfungsi
jaringan pada tumbuhan.
pada tumbuhanberdasarkan
 Menyimpulkansifattotipotensisebagai dasar
hasil pengamatan. pembuatan kultur jaringan.
 Melalui diskusi kelompok menyimpulkan
3.4. Menerapkan konsep tentang hasil pengamatan tentang bentuk, letakdan
keterkaitan hubungan antara fungsi jaringan pada hewan.
struktur sel pada jaringan hewan  Mengaitkanstrukturjaringan tumbuhan dan
hewan dengan fungsinya.
dengan fungsi organ pada
 Menganalisis kesalahan/kebenaran
hewan berdsarkan hasil konseptual iklan kosmetik di media
pengamatan. masyarakat secara kritis.
4.3. Menyajikan data tentang struktur
anatomi jaringan padatumbuhan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah :SMA Negeri 2 Pariaman


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 4 Jam Pelajaran 45 Menit

A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur  Memahami mekanisme gerak
jaringan penyusun organ pada sistem gerak  Mengidentifikasi macam-macam gerak
dalam kaitannya dengan bioproses dan  Mengidentifikasi kelainan pada sistem gerak
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada  Menjelaskan teknologi yang mungkin untuk membantu
sistem gerak manusia kelainan pada sistem gerak
 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses
dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak
manusia
4.5 Menyajikan karya tentang pemanfaatan  Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam
teknologi dalam mengatasi gangguan sistem mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literatur
gerak melalui studi literatur

C. Model Pembelajaran
Melalui pembelajaran model Discovery Learningpeserta didik dapat memahami mekanisme gerak,
mengidentifikasi macam-macam gerak, mengidentifikasi kelainan pada sistem gerak, menjelaskan teknologi
yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak, menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi
pada sistem gerak manusia, menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem
gerak melalui studi literature. Karakter yang dikembangkan : jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif.

D. Materi Pembelajaran
Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi
• Mekanisme gerak
• Macam-macam gerak
• Kelainan pada sistem gerak
• Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor

Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus

G. Sumber Belajar
 Omegawati, dkk. 2015. Biologi Kelas XI. Klaten: PT Intan Pariwara.
 Lingkungan setempat
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (4 x 45 Menit)
Nilai
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) Karakter
Guru :
● Menyanyikan lagu Indonesia raya
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Meminta siswa memungut sampah yang ada di sekitar tempat duduk/
kelas

● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali


kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang


berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk Kemandirian
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Mekanisme
rangsangan) gerak dan Macam-macam gerak dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Mekanisme gerak dan Macam-
macam gerak
● Pemberian contoh-contoh materi Mekanisme gerak
dan Macam-macam gerak untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Mekanisme gerak dan Macam-
macam gerak
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan
terkait Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak
→ Mendengar
Pemberian materi Mekanisme gerak dan Macam-
macam gerak oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan


kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk Kemandirian
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
masalah) dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau


pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan Kemandirian
(pengumpulan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi Gotong
data) melalui kegiatan: royong
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Mekanisme
gerak dan Macam-macam gerak yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan
mencari dan membaca berbagai referensi dari
berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang materi Mekanisme gerak dan
Macam-macam gerak yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan
membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan
dengan materi Mekanisme gerak dan Macam-
macam gerak yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak yang
telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan
yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak sesuai
dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok


lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah Kemandirian
Data) data hasil pengamatan dengan cara : Gotong
royong
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak

→ Mengolah informasi dari materi Mekanisme gerak


dan Macam-macam gerak yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.

→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai


materi Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan Integritas
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data
atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara


bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Integritas
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi :
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang


dilakukan tentanag materi Mekanisme gerak dan
Macam-macam gerak dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Mekanisme
gerak dan Macam-macam gerak yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
materi :
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Mekanisme


gerak dan Macam-macam gerak yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.

→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru


melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Mekanisme gerak dan
Macam-macam gerak yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara individu
untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Mekanisme gerak dan Macam-macam
gerak berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur,
tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang Integritas
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak yang
baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran
Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar
jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Mekanisme gerak dan Macam-macam gerak
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Mekanisme gerak
dan Macam-macam gerak kepada kelompok yang memiliki kinerja
dan kerjasama yang baik.

2. Pertemuan Ke-2 (4 x 45 Menit)


Nilai
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) Karakter
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan Religiositas
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
● Menyanyikan lagu Indonesia raya
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Meminta siswa memungut sampah yang ada di sekitar tempat duduk/
kelas
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
Kelainan pada sistem gerak

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang


berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk Kemandirian
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Kelainan pada
rangsangan) sistem gerak dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Kelainan pada sistem gerak
● Pemberian contoh-contoh materi Kelainan pada
sistem gerak untuk dapat dikembangkan peserta
didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Kelainan pada sistem gerak
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan
terkait Kelainan pada sistem gerak
→ Mendengar
Pemberian materi Kelainan pada sistem gerak oleh
guru.

→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Kelainan pada sistem gerak
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk Kemandirian
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
masalah) dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Kelainan pada sistem gerak

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau


pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan Kemandirian
(pengumpulan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi Gotong
data) melalui kegiatan: royong
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Kelainan pada
sistem gerak yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan
mencari dan membaca berbagai referensi dari
berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang materi Kelainan pada sistem
gerak yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan
membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan
dengan materi Kelainan pada sistem gerak yang
sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi
Kelainan pada sistem gerak yang telah disusun dalam
daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi Kelainan pada sistem gerak
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Kelainan
pada sistem gerak yang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri
Kelainan pada sistem gerak sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Kelainan pada sistem gerak

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok


lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah Kemandirian
Data) data hasil pengamatan dengan cara : Gotong
royong
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Kelainan pada sistem gerak

→ Mengolah informasi dari materi Kelainan pada


sistem gerak yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Kelainan pada sistem gerak
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan Integritas
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data
atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Kelainan pada sistem gerak

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara


bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Integritas
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi
Kelainan pada sistem gerak berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi :
Kelainan pada sistem gerak

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang


dilakukan tentanag materi Kelainan pada sistem
gerak dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Kelainan
pada sistem gerak yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
materi :
Kelainan pada sistem gerak

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Kelainan pada


sistem gerak yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Kelainan pada sistem gerak
yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi
Kelainan pada sistem gerak yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang
telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Kelainan pada sistem gerak berlangsung,
guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang Integritas
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi Kelainan pada sistem gerak yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Kelainan
pada sistem gerak yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar
jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Kelainan pada sistem gerak
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Kelainan pada
sistem gerak kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.

3. Pertemuan Ke-3 (4 x 45 Menit)


Nilai
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) Karakter
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan Religiositas
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
● Menyanyikan lagu Indonesia raya
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Meminta siswa memungut sampah yang ada di sekitar tempat duduk/
kelas
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem
gerak

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang


berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk Kemandirian
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Teknologi yang
rangsangan) mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak
dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Teknologi yang mungkin untuk
membantu kelainan pada sistem gerak
● Pemberian contoh-contoh materi Teknologi yang
mungkin untuk membantu kelainan pada sistem
gerak untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Teknologi yang mungkin untuk
membantu kelainan pada sistem gerak
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan
terkait Teknologi yang mungkin untuk membantu
kelainan pada sistem gerak
→ Mendengar
Pemberian materi Teknologi yang mungkin untuk
membantu kelainan pada sistem gerak oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan


kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk Kemandirian
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
masalah) dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau


pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan Kemandirian
(pengumpulan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi Gotong
data) melalui kegiatan: royong
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Teknologi yang
mungkin untuk membantu kelainan pada sistem
gerak yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan
mencari dan membaca berbagai referensi dari
berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang materi Teknologi yang mungkin
untuk membantu kelainan pada sistem gerak yang
sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan
membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan
dengan materi Teknologi yang mungkin untuk
membantu kelainan pada sistem gerak yang sedang
dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi Teknologi yang mungkin untuk membantu
kelainan pada sistem gerak
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Teknologi
yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem
gerak yang telah diperoleh pada buku catatan dengan
tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok


lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL


processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah Kemandirian
Data) data hasil pengamatan dengan cara : Gotong
royong
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak

→ Mengolah informasi dari materi Teknologi yang


mungkin untuk membantu kelainan pada sistem
gerak yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Teknologi yang mungkin untuk membantu
kelainan pada sistem gerak
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan Integritas
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data
atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara


bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Integritas
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi :
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang


dilakukan tentanag materi Teknologi yang mungkin
untuk membantu kelainan pada sistem gerak dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Teknologi
yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem
gerak yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
materi :
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Teknologi


yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem
gerak yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Teknologi yang mungkin
untuk membantu kelainan pada sistem gerak yang
akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Teknologi yang mungkin untuk membantu
kelainan pada sistem gerak berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang Integritas
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Teknologi
yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak yang
baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar
jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Teknologi yang
mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Pariaman

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI/Ganjil

Materi Pokok : Sistem Gerak


Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan Kedua Puluh Satu)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.

KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah

KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Pengetahuan IPK pendukung:

3.5 Menganalisis hubungan antara 3.5.1 Mengidentifikasi organ penyusun sistem gerak
struktur jaringan penyusun organ pada
sistem gerak dalam kaitannya dengan 3.5.2 Menjelaskan fungsi rangka
bioproses dan gangguan fungsi yang sebagai penyusun sistem gerak pada manusia
dapat terjadi pada sistem gerak
3.5.3 Mendeskripsikan struktur tulang pada manusia

3.5.4 Menjelaskan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak


pada manusia

3.5.5 Mendeskripsikan struktur otot pada manusia

3.5.6 Menjelaskan mekanisme

kontraksi otot pada manusia

3.5.7 Mendeskripsikan hubungan antar tulang yang


membentuk berbagai persendian

3.5.8 Menguraikan penyakit atau

gangguan pada sistem gerak

IPK kunci:

3.5.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan


penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak

IPK pengayaan:

Kompetensi Keterampilan 4.5.1 Menjelaskan peranan teknologi dalam mengatasi


gangguan sistem gerak
4.5 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam 4.5.2 Memberi contoh pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak mengatasi gangguan sistem gerak

4.5.3 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi


dalam mengatasi gangguan sistem gerak

B. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Problem Based Introduction, peserta didik mampu


Mengidentifikasi macam-macam gerak. Peserta didik mampu melakukan eksperimen secarasederhana untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah dari materi tentang SistemGerak. Dengan rasa ingin
tahu,kerja sama dantanggung jawab untukmengkomunikasikannya di depan kelas.

C. Kegiatan PembelajaranPendahuluan (15 menit)

1. Pengkondisian Kelas2.

Apereiasi dan Motivasi : Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukandengan


pengalaman peserta didik yang sebelumnya serta menghubungkan dengan materiselanjutnya.Menyampaikan
motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) denganmempelajari materi Macam-
Macam Gerak

D. Kegiatan Inti (60 menit)

1. Stimulation : Peserta didik diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Macam-MacamGerak

2. Problem Statement : melalui pembentukan diskusi kelompok peserta didik diberi kesempatanuntuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaanfaktual sampai
ke pertanyaan yang bersifat hipotetik mengenai materi Macam-Macam Gerak

3. Data Processing : peserta didik mengolah data dan informasi yang sudah didapat melalui
kegiatandiskusi kelompok dan eksperimen mengenai materi Macam-Macam Gerak

4.Verification : masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas5.

Generalization : peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran

E. Kegiatan Penutup (15 menit)


1. Refleksi: peserta didik bersama guru menyimpulkan secara keseluruhan mengenai materi
yangtelah dipelajari. Kemudian guru memberi arahan untuk materi selanjutnya yaituKelainan
pada Sistem Gerak.

F. Penilaian

1. Afektif : jurnal sikap, observasi

2. Kognitif : penugasan, tes lisan dan tertulis

3. Psikomotorik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Pariaman

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI/Ganjil

Materi Pokok : Sistem Gerak

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan Kedua Puluh Satu)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.

KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah

KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Pengetahuan IPK pendukung:

3.5 Menganalisis hubungan antara 3.5.1 Mengidentifikasi organ penyusun sistem gerak
struktur jaringan penyusun organ pada
sistem gerak dalam kaitannya dengan 3.5.2 Menjelaskan fungsi rangka
bioproses dan gangguan fungsi yang sebagai penyusun sistem gerak pada manusia
dapat terjadi pada sistem gerak
3.5.3 Mendeskripsikan struktur tulang pada manusia

3.5.4 Menjelaskan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak


pada manusia
3.5.5 Mendeskripsikan struktur otot pada manusia

3.5.6 Menjelaskan mekanisme

kontraksi otot pada manusia

3.5.7 Mendeskripsikan hubungan antar tulang yang


membentuk berbagai persendian

3.5.8 Menguraikan penyakit atau

gangguan pada sistem gerak

IPK kunci:

3.5.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan


penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak

IPK pengayaan:

Kompetensi Keterampilan 4.5.1 Menjelaskan peranan teknologi dalam mengatasi


gangguan sistem gerak
4.5 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam 4.5.2 Memberi contoh pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak mengatasi gangguan sistem gerak

4.5.3 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi


dalam mengatasi gangguan sistem gerak

B. .Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Problem Based Introduction, peserta didik mampu


Mengidentifikasi macam-macam gerak. Peserta didik mampu melakukan eksperimen secarasederhana untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah dari materi tentang SistemGerak. Dengan rasa ingin
tahu,kerja sama dantanggung jawab untukmengkomunikasikannya di depan kelas.

C. Kegiatan PembelajaranPendahuluan (15 menit)

2. Pengkondisian Kelas2.

Apereiasi dan Motivasi : Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukandengan


pengalaman peserta didik yang sebelumnya serta menghubungkan dengan materiselanjutnya.Menyampaikan
motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) denganmempelajari materi Macam-
Macam Gerak

D. Kegiatan Inti (60 menit)


1. Stimulation : Peserta didik diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Macam-MacamGerak

2. Problem Statement : melalui pembentukan diskusi kelompok peserta didik diberi kesempatanuntuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaanfaktual sampai
ke pertanyaan yang bersifat hipotetik mengenai materi Macam-Macam Gerak

3. Data Processing : peserta didik mengolah data dan informasi yang sudah didapat melalui
kegiatandiskusi kelompok dan eksperimen mengenai materi Macam-Macam Gerak

4.Verification : masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas5.

Generalization : peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran

E. Kegiatan Penutup (15 menit)

2. Refleksi: peserta didik bersama guru menyimpulkan secara keseluruhan mengenai materi
yangtelah dipelajari. Kemudian guru memberi arahan untuk materi selanjutnya yaituKelainan
pada Sistem Gerak.

F. .Penilaian

1. Afektif : jurnal sikap, observasi

2. Kognitif : penugasan, tes lisan dan tertulis

3. Psikomotorik
MATERI
SISTEM GERAK MANUSIA

A. LETAK DAN FUNGSI RANGKA

Gerakan kita sebenarnya merupakan hasil kerja sama dari rangka danotot. Otot adalah bagian tubuh yang
mampu berkontraksi, sedangkanrangka tidak mempunyai kemampuan seperti itu. Jika otot berkontraksi,secara
otomatis rangka juga ikut bergerak karena otot terletak melekat eratdengan rangka. Oleh sebab itu dapat
dikatakan bahwa otot adalah alat1. Sistem Rangka pada Manusia Manusia memiliki rangka dalam yang disusun
oleh tulang keras (disebut juga tulang rangka atau tulang) dan tulang rawan. Rangka manusia dibentuk dari
tulang tunggal atau gabungan tulang (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain, seperti ligamen
(jaringan ikat yang menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang lainnya), tendon (jaringan ikat yang
menghubungkan otot dengan tulang), dan otot. a. Fungsi dan Kegunaan Sistem Rangka Sistem rangka memiliki
lima fungsi utama yaitu:
1) Penopang/Penegak Tubuh Sistem rangka menyediakan struktur yang mampu menopang seluruh tubuh.
Tulang-tulang penyusun rangka secara sendiri atau dalam kelompok menyediakan tempat sangkutan bagi
berbagai jaringan lunak dan organ.
2) Tempat Penyimpanan Kalsium dan Lemak Di dalam tulang terdapat berbagai mineral seperti kalsium, kalium,
dan natrium. Kalsium (zat kapur) merupakan mineral utama pembentuk tulang. Apabila tubuh kekurangan
kalsium, tubuh akan mengambilnya dari tulang dan jika terjadi terus menerus, tulang dapat menjadi tipis, rapuh,
dan mudah patah. Selain sebagai cadangan mineral, tulang rangka menyimpan cadangan energi dalam bentuk
lemak yang disimpan pada sumsum tulang kuning.
3) Penghasil Sel-Sel Darah Sel darah merah, sel darah putih, dan komponen darah lainnya dihasilkan pada
sumsum tulang merah yang mengisi ruangan dalam kebanyakan tulang, terutama pada tulang pendek, tulang
pipih, tulang tak beraturan, jaringan kanselus (tulang berbentuk spons) pada ujung tulang pipa, tulang rusuk, dan
tulang dada.
4) Pelindung Alat-Alat Tubuh Penting Jaringan dan organ lunak dikelilingi dan dilindungi rangka. Sebagai
contoh, tulang rusuk melindungi jantung dan paru-paru; tengkorak melindungi otak; ruasruas tulang belakang
melindungi sumsum tulang belakang; gelang panggul melindungi sistem reproduksi dan sistem pencernaan.
5) Alat Pergerakan Tulang-tulang bertindak sebagai pengungkit apabila otot-otot yang melekat pada tulang itu
berkontraksi menghasilkan gerakan yang bertumpu pada sendi.
b. Perkembangan dan Pertumbuhan Tulang Tulang pada bayi sebagian besar disusun oleh tulang rawan. Tulang
rawan, sebagian besar terdiri atas kolagen, bersifat pejal dan lentur. Dengan tumbuhnya bayi, sel-sel tulang
rawan digantikan dengan tulang keras yang memiliki struktur lingkaran konsentris dari kalsium dan fosfat di
antara sel-sel tulang. Proses perubahan dari tulang rawan ke sel tulang keras dinamakan penulangan (osifikasi).
Proses penulangan berlanjut hingga remaja dan dewasa. Epifisis adalah area bagi pertumbuhan secara
memanjang bagi tulang-tulang panjang sewaktu kanak-kanak. Pada masa pertumbuhan ini sel-sel pada epifisis
membelah dan memanjangkan tulang. Ketika kita tumbuh, tulang bertambah keras dan bertambah berat, tetapi
kelenturannya berkurang. Hal itu berarti tulang bertambah kuat tetapi mudah patah. . di atas menunjukkan
pembentukan tulang dari tulang rawan. Sewaktu embrio, semua tulang pipa pada mulanya berupa batang tulang
rawan yang diselubungi oleh suatu membran (perikondrium). Sebuah pusat penulangan pertama disebut diafisis
tampak di tengah jaringan yang kemudian menjadi tulang pipa. Kalsium ditimbun dalam matriks dan sel-sel
tulang berkembang. Perikondrium menjadi periosteum, selanjutnya tulang tumbuh baik secara melingkar
maupun memanjang. Selanjutnya tulang yang sedang tumbuh terdiri atas batang (diafisis) dan ujung (epifisis).
c. Struktur Tulang Tulang (osteon), terdiri atas sel-sel tulang yang banyak mengandung senyawa kapur dan
fosfat. Senyawa kapur dan fosfat yang terkandung alam tulang mengakibatkan tulang menjadi keras. Macam-
Macam Tulang Berdasarkan Bentuk Tulang:
1. Tulang panjang atau tulang pipa. Kelompok tulang ini secara umum lebih panjang, lebar, berbentuk silinder
dan berfungsi sebagai pengungkit. Tulang panjang terletak pada lengan atas, lengan bawah, paha, betis, telapak
kaki, jari, dan ibu jari. Tulang paha merupakan tulang panjang terbesar dan terberat pada tubuh.
2. Tulang pendek Tulang pendek bentuknya mirip kubus, contohnya adalah tulang-tulang pada pergelangan
tangan dan tulang-tulang pada pergelangan kaki, berperan memindahkan daya. Tulang bentuk ini sebagian besar
disusun oleh jaringan tulang jarang (berbentuk spons).
3. Tulang pipih Tulang pipih bentuknya tipis dan lengkung terdiri atas dua lapisan tulang kompak (tulang
keras), di tengahnya terdapat lapisan tulang seperti spons Tulang pipih antara lain membentuk atap pada tulang
kepala, juga ditemukan pada tulang dada, tulang rusuk, dan tulang belikat. Tulang ini menyediakan
perlindungan bagi penempatan jaringan lunak dan menyediakan permukaan bagi perlekatan otot-otot rangka. )
4. Tulang yang tidak beraturan Tulang jenis ini adalah tulang yang tidak dapat digolongkan dalam salah satu
dari ketiga bentuk tadi. Bentuk dari kelompok tulang ini tidak beraturan .
5. Tulang tersebut berfungsi sebagai tempat pelekatan otot atau persendian. Tulang tidak beraturan ditemukan
pada ruas-ruas tulang belakang, tulang pada panggul, dan beberapa tulang tengkorak. Tulang sesamoid
Umumnya berukuran kecil, pipih, dan bentuknya mirip biji wijen . Tulang ini berkembang di dalam tendon dan
otot-otot, umumnya berada dekat sendi misal pada lutut, tangan dan tungkai.
6. Tulang sutura Tulang sutura berukuran kecil, pipih, dan bentuknya tidak beraturan. Tulang sutura terletak di
antara tulang pipih pada tengkorak, dengan jumlah, bentuk, dan posisi bervariasi pada tiap individu.
gerak aktif, sedangkan rangka merupakan alat gerak pasif. Mengapa rangkadapat dikatakan sebagai alat gerak
pasif? Hal ini disebabkan pergerakanrangka sebenarnya disebabkan adanya kontraksi otot.
Berdasarkan letak susunannya, rangka dapat dibedakan menjadi dua :
1. Rangka endoskeleton, yaitu rangka yang terletak di dalam tubuh
2. Rangka eksoskeleton, rangka ini terletak di luar tubuh.
Rangka endoskeleton terdapat pada hewan vertebrata, sedangkan rangka eksoskeleton terdapat pada hewan
invertebrata.

Fungsi rangka adalah sebagai berikut :


1. Sebagai Alat Gerak Pasif
Rangka bisa bergerak apabila ada kontraksi otot sehingga dikatakan bahwagerak rangka tergantung otot.
2. Tempat Melekatnya Otot Rangka
Letak otot melekat pada rangka. Otot dan rangka letaknya berdampingandan melekat erat.
3. Memberi Bentuk Tubuh
Konstruksi tulang pada tubuh kita yang sedemikian rupa dapat memberibentuk tubuh. Perhatikan bentuk
tubuh Anda dari kepala, badan, lengan,dan kaki, yang mempunyai bentuk berbeda-beda. Hal ini disebabkan
karenakerangka yang berbeda-beda pula.
4. Memberi Kekuatan dan Menunjang Tegaknya Tubuh
Jika kita ukur, berat tulang yang sebenarnyapada orang dewasa ± 5-9 kg. Jikadibandingkan dengan berat
tubuh kita,masih ringan bukan? Tetapi, meskipundemikian ternyata tulang kita memilikikekuatan luar biasa.
Buktinya, ia dapatmenopang berat badan tubuh kita yanglebih berat. Coba perhatikan seorang pekerjakeras,
seperti kuli bangunan yang seringmengangkat beban berat, hal ini menunjukkankekuatan yang luar biasa
padatulang kita. Tulang yang kuat terutamaadalah tulang yang berbentuk pipa, yaituyang terletak di lengan
dan pangkal kaki.
5. Melindungi Organ Tubuh yang Lemah
Tulang yang mempunyai fungsi ini terutama yang menyusun tulangdada, tulang rusuk, dan tulang belakang.
Dengan adanya tulang-tulangtersebut, organ tubuh yang vital seperti jantung dan paru-paru dapat terlindungi.
6. Tempat Pembentukan Sel Darah
Sel darah dibentuk di dalam sumsumtulang. Sumsum tulang ini terletak dirongga-rongga bagian dalam
tulang.Perlu DiketahuiTingkat produksi sumsumtulang mencapai 260 miliarsel darah merah dan 135miliar sel
darah putih perhari.Perlu DiketahuiTulang merupakan hasilarsitektur yang sempurna.Tulang paha memiliki
kekuatanlebih daripada sebatangbeton padat yangsama beratnya. Kekuatanini akan sangat bergunauntuk
menopang berat tubuhmanusia saat berjalan.Akan tetapi, di sisi lainkonstruksi tulang juga ringansehingga kita
dapatberjalan atau berlari cepat.

B. MACAM-MACAM TULANG DAN STUKTURNYA


Tulang-tulang penyusun tubuh dibedakan berdasarkan hal-hal berikut :
1. Jenis Tulang
a. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawandapat ditemukan pada embrio, anak-anak, dan orang dewasa. Tulang rawanpada embrio dan
anak-anak berasal dari sel-sel mesenkim. Pada embrio, bagian
dalam tulang rawan berongga dan berisi sel-sel pembentuk tulang yangdisebut osteoblas.
Tulang rawan pada anak-anak lebih banyak mengandung sel-sel tulangrawan daripada matriksnya. Kondisi
ini berkebalikan dengan tulang rawanpada orang dewasa yang justru lebih banyak mengandung matriks.
Tulangrawan pada orang dewasa terbentuk dari selaput rawan yang disebutperikondrium, yang banyak
mengandung matriks.Tulang rawan pada orang dewasa terbentuk dari selaput rawan yangdisebut
perikondrium, yang banyak mengandung sel-sel pembentuk tulangrawan yang disebut kondrioblas. Tulang
rawan ini dapat dijumpai padabagian tubuh, di antaranya pada ujung tulang persendian, taju pedang,cincing
batang tenggorok, daun telinga, antara tulang rusuk, antara ruastulang belakang, dan lain-lain.
Tulang rawan terbuat dari bahan yang padat, bening, dan putih kebiru-biruan, bersifat sangat kuat. Tulang
tersebut ditemukan terutama pada sendi dan di antara dua tulang. Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah,
tetapi diselubungi membran, yaitu perikondrion, tempat tulang rawan mendapatkan darah.

Tiga jenis utama tulang rawan :

a) Tulang rawan hialin Terdiri atas serabut kolagen (serat berbahan protein sejenis gelatin) yang terbenam dalam
bahan dasar yang bening dan ulet. Dijumpai menutupi ujung tulang pipa sebagai tulang rawan sendi. Juga pada
tulang rawan rusuk, pada hidung, laring, trakea, dan pada bronkus.

b) Tulang rawan fibrosa Tulang rawan fibrosa disusun oleh berkas-berkas serabut dengan sel tulang rawan tersusun
di antara berkas serabut itu, dijumpai pada tempat yang memerlukan kekuatan besar. Tulang rawan fibrosa ada di
bagian dalam rongga tulang panggul, dan tulang belikat. Juga sebagai tulang rawan penghubung seperti pada cakram
intervertebralis pada tulang belakang, dan bantalan tulang rawan pada tulang kemaluan.

c) Tulang rawan elastik Sering disebut tulang rawan elastik kuning, karena mengandung sejumlah besar serabut
elastik berwarna kuning. Terdapat pada daun telinga, epiglotis, dan tabung Eustachius. Jika ditekan atau
dibengkokkan terasa lentur dan cepat kembali ke bentuknya semula.

b. Tulang Sejati (Osteon)


Tulang Tulangspon

Tulang sejatibersifat keras dan matriksnyabanyak mengandung kalsium


danfosfat. Matriks tulang juga banyakmengandung zat perekat. Di
dalamnyaterdapat jaringan-jaringanseperti sarang lebah yang sangatkeras dan
kuat, pada bagian tengahtulang terdapat sumsum tulangyang bertugas
membuat sel darah merah dan sel darah putih.

Sumsum

Gambar 3.2 Struktur tulang

2. Matriks Tulang
Berdasarkan matriks penyusunnya, tulang dibedakan menjadi dua,yaitu tulang kompak dan tulang spons.
a. Tulang Kompak
Tulang kompak memiliki matriksyang padat dan rapat, misalnya terdapatpada tulang pipa.
b. Tulang Spons
Tulang spons memiliki matriks yangberongga. Misalnya, terdapat pada tulangpipih dan pendek.
3. Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi tiga, yaitu tulangpipa, tulang pipih, dan tulang pendek.
a. Tulang Pipa
Tulang pipa berbentuk bulat panjang. Tulang pipa dijumpai padaanggota gerak.
Setiap tulang pipa terdiri atas bagian batang dan dua bagianujung. Tulang pipa
bekerja sebagai alat ungkit dari tubuh dan memungkinkanadanya pergerakan. Di
bagian tengah terdapat rongga besar yang berisisumsum kuning dan banyak
mengandung zat lemak. Contoh tulang pipaadalah tulang lengan atas, tulang hasta,
tulang pengumpil, tulang telapaktangan, dan tulang betis.
Bagian-bagian dari tulang pipa, antara lain sebagai berikut :
1) Epifisis, yaitu kedua ujung tulang.
2) Diafisis, yaitu bagian tengah tulang
3) Cakraepifisis, yaitu sambungan epifisis dan diafisis.
4) Tulang rawan daerah sendi.
5) Kanalis medularis, yaitu rongga memanjang di dalam diafisis yang diisioleh sumsum tulang kuning.
6) Periosteum, yaitu selaput yangmenyelimuti bagian luar tulang.Periosteum mengandung osteoblast (sel
pembentuk jaringantulang), jaringan ikat, dan pembuluhdarah. Periosteum merupakantempat melekatnya
ototototskeleton ke tulang dan berperandalam nutrisi, pertumbuhandan reparasi tulang rusuk.

b. Tulang Pipih
Tulang pipih berbentuk pipih dan lebar.Tulang pipih terdiri atas dua lapisan
jaringantulang keras dan di tengahnyaberupa lapisan tulang seperti bunga karang(spons)
yang di dalamnya berisi sumsummerah sebagai tempat pemben-tukan selseldarah.
Tulang-tulang pipih berperandalam melindungi organ tubuh. Tulangpipih terdapat pada
tulang tengkorak,belikat, rusuk, dan tulang wajah.

c.Tulang Pendek

Tulang pendek berbentuk bulat dan berukuran pendek, tidak beraturan,misalnya terdapat
pada tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki, telapaktangan, dan telapak kaki.
Tulang pendek diselubungi jaringan padat tipis.Tulang pendek sebagian besar terbuat
dari jaringan tulang jarang karenadiperlukan sifat yang ringan dan kuat. Karenakuatnya,
maka tulang pendek mampu mendukungbagian tubuh seperti terdapat padatulang
pergelangan tangan.

C. SISTEM RANGKA MANUSIA

Pada dasarnya kerangka manusia dikelompokkanmenjadi dua, yaitu sebagai berikut :


1. Rangka Aksial
Rangka ini merupakan rangka yang tersusundari tulang tengkorak, tulang belakang, tulangrusuk (iga) dan
tulang dada.

a. Tulang Tengkorak (Kranium)


Tulang tengkorak tersusun dari 22 tulang yang membentuk satu kesatuandan berfungsi untuk melindungi
organ-organ tubuh yang berada di bagiankepala, misalnya mata, telinga dalam, dan otak. Tulang-tulang
yang menyusuntulang tengkorak dibedakan menjadi dua.
1) Tulang-tulang yang membentuk bagian kepala
Kelompok tulang-tulang ini meliputi:
a) tulang baji (sfenoid) 2 tulang;
b) tulang tapis (etmoid) 1 tulang;
c) tulang pelipis (temporal) 2 tulang;
d) tulang dahi (frontal) 1 tulang;
e) tulang ubun-ubun (parietal) 2tulang;
f) tulang kepala belakang (oksipital)1 tulang.
2) Tulang-tulang yang menyusun wajah
Kelompok tulang-tulang ini meliputi:
a) tulang rahang atas (maksila)2 tulang;
b) tulang rahang bawah (mandibula)2 tulang;
c) tulang pipi (zigomatikus) 2 tulang;
d) tulang langit-langit (palatinum) 2 tulang;
e) tulang hidung (nasale) 2 tulang;
f) tulang mata (lakrimalis) 2 tulang;
g) tulang pangkal lidah 1 tulang.
b. Tulang Belakang (Vertebrae)
Tulang belakangini bersifat kuat tetapi lentur. karena tulangbelakang bertugas
menopang hampir duapertiga dari berat badan. Di sisi lain ia harusmelakukan
banyak pergerakan tubuh,antara lain memutar kepala dan sebagainya.Tulang
belakang ini juga berfungsi untukmelindungi saraf-saraf tulang belakang.Ruas
tulang belakang manusia berjumlah33 buah. Tulang-tulang tersebut
membentuksuatu kesatuan memanjang yangmembentuk sumbu tubuh dan
menopangtengkorak.Perlu Diketahui
Ada beberapa keunikan yangterdapat pada tulang belakang,antara lain bentuknya
yangmelengkung seperti huruf S.Selain itu terdapatnya bantalanyang disebut diskus disetiap dua tulang
punggungyang bertumpang tindih, sehinggakedua tulang tidakmengalami gesekan. Denganadanya 2
keunikan ini, makatulang belakang dapat meredamhentakan ketika kita berjalanmaupun berlari,
sehinggaakan melindungi otak darigoncangan yang kuat. Inilahsalah satu kenikmatan yangdiberikan Tuhan
dan haruskita syukuri.
1) Tulang Leher (Servikal)
Ruas pertama tulang leher disebut atlas, sedangkan ruas kedua disebuttulang pemutar. Tulang leher
terdiri atas 7 buah tulang yang bertugas menopangkepala, leher, dan menggerakkan kepala untuk
menunduk, sertamenengadah ke samping kiri dan kanan.
2) Tulang Punggung (Dorsalis)
Tulang punggung memiliki 12 buah tulang yang bersifat agak kaku sebabtulang-tulang di bagian ini
hampir semuanya dipersatukan oleh tulang rusuk.
3) Tulang Pinggang (Lumbal)
Ada 5 buah tulang yang menyusun tulang pinggang pada daerah ini,biasanya sering terjadi gangguan,
misalnya nyeri atau pegel linu.
4) Tulang Sakral (Sakrum)
Penyusun tulang ini adalah tulang kelangkang yang berjumlah 5 buahdan tulang ekor yang berjumlah 4
buah. Tulang-tulang ini membentuksebagian tulang pinggul. Struktur tulang sakral dapat Anda lihat pada

c. Tulang Rusuk/Iga (Costae)


Penyusun tulang rusuk berjumlah 12 pasang, yaitu terdiri atas bagianbagian berikut :
1) Tulang rusuk sejati (costa vera) sebanyak 7 pasang.
Bagian depan tulang rusuk sejati menempel pada tulang dada danbagian belakangnya menempel pada
ruas-ruas tulang punggung.
2) Tulang rusuk palsu (costa spuria) sebanyak 3 pasang.
Bagian depan tulang rusuk palsu menempel pada tulang rusuk di atasnyadan bagian belakang menempel
pada ruas-ruas tulang punggung.
d. Tulang Dada (Sterum)
Tulang dada terdiri atas tulang-tulang yang berbentuk pipih, antara lain:
1) tulang hulu,
2) tulang badan,
3) tulang bahu pedang.

2. Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler merupakan rangka yang tersusun dari tulang-tulangbahu, tulang panggul, dan tulang
anggota gerak atas dan bawah.
a. Tulang Bahu
Tulang bahu terdiri atas dua bagian.
1) Tulang belikat (skapula)
Tulang belikat berjumlah 2 buah yang berbentuk segibagu dan taju paruhgagak.
2) Tulang selangka (klavikula)
Tulang selangka berjumlah 2 buah. Tulang selangka berbentuk sepertihuruf s. Ujung yang satu melekat
pada tulang dada sedangkan ujungyang lain berakhir pada ujung bahu. Tulang selangka menjadi
penghubungantara gelang bahu dan rangka tubuh.
b. Tulang Panggul (Pelvis)
Tulang panggul terdiri atas tiga bagian.
1) tulang usus (ileum) berjumlah 2 buah,
2) tulang duduk (iskhium) berjumlah 2 buah,
3) tulang kemaluan berjumlah 2 buah.
c. Tulang Anggota Gerak Atas
Tulang-tulang penyusun anggota gerak atas, antara lain seperti berikut.
1) Tulang lengan atas (humerus)
Tulang lengan atas (humerus) berjumlah 2 buah. Tulang ini merupakantulang terpanjang dari anggota
atas. Tulang humerus sebelah atas bundartetapi semakin ke bawah menjadi lebih pipih, sedangkan ujung
bawahnyalebar dan agak pipih. Pada bagian paling bawah terdapat permukaansendi yang dibentuk
bersama tulang lengan bawah.

2) Tulang hasta (ulna)


Tulang hasta (ulna) berjumlah 2 buah. Tulang-tulang ini berbentuk pipadengan ujung yang kuat dan tebal.
Batang tulang hasta mendekatiujung bawah makin kecil. Fungsinya memberi kaitan kepada otot
yangmengendalikan gerakan dari pergelangan tangan dan jari. Ujung bawahtulang hasta kecil
dibandingkan dengan ujung atasnya.
3) Tulang pengumpil (radius)
Tulang pengumpil (radius) berjumlah 2 buah. Tulang pengumpil (radius)merupakan tulang pipa dengan
sebuah batang dan dua ujung serta lebihpendek daripada tulang hasta.
4) Tulang pergelangan tangan (karpal)
Tulang pergelangan tangan (karpal) berjumlah 2 kali 8 buah.
5) Tulang tapak tangan (metakarpal)
Tulang tapak tangan (metakarpal) berjumlah 2 kali 5 buah tulang.
6) Tulang jari-jari (phalanges)
Tulang jari-jari (phalanges) berjumlah 2 kali 14 ruas jari.
d. Tulang Anggota Gerak Bawah
Tulang anggota gerak bawah tersusun dari bagian-bagian berikut.
1) Tulang paha (femur)
Tulang paha (femur) berjumlah 2 buah. Tulang paha (femur) merupakantulang terpanjang dari tubuh,
yang berupa tulang pipa dan mempunyaisebuah batang dan dua ujung.
2) Tulang tempurung lutut (patela)
Tulang tempurung lutut (patela) berjumlah 2 buah. Tulang tempurunglutut (patela) terletak di depan
sendi lutut, tetapi tidak ikut serta di dalamnya.
3) Tulang betis (fibula)
Tulang betis (fibula) berjumlah 2 buah. Tulang ini merupakan tulang pipadengan sebuah batang dan dua
ujung. Tulang betis adalah tulang sebelahlateral tungkai bawah.
4) Tulang kering (tibia)
Tulang kering (tibia) berjumlah 2 buah. Tulang kering (tibia) inimerupakan kerangka yang utama dari
tungkai bawah dan terletakmedial dari tulang betis. Tulang kering merupakan tulang pipa dengansebuah
batang dan dua kali ujung.
5) Tulang pergelangan kaki (tarsal)
Tulang pergelangan kaki (tarsal) berjumlah 2 kali 7 buah.
6) Tulang tapak kaki (metatarsal)
Tulang tapak kaki (metatarsal) berjumlah 2 kali 5 buah tulang.
7) Tulang jari kaki (phalanges) berjumlah 2 kali 14 ruas jari.
Gambar Kerangka manusia

D. PERKEMBANGAN TULANG
Proses osifikasi terjadi dalam beberapa tahap:
(a) kartilago,
(b) banperiosteum terbentuk,
(c) perkembangan pusat osifikasi primer,
(d) masuknyapembuluh darah,
(e) rongga sumsum tulang terbentuk,
(f) penipisan danpemanjangan ban,
(g) pembentukan pusat osifikasi sekunder,
(h) sisa kartilagosebagai lempeng epifisis,
(i) pembentukan batas epifisis.
Berdasarkan kenyataan itu, dapat diketahui bahwa ternyata kita
dilahirkansudah dalam keadaan bertulang lengkap. Pernahkah Anda membayangkanbagaimana tulang kita dapat
terbentuk? Sejak kapan pembentukantulang terjadi pada tubuh kita?Pada rangka manusia, rangka yang pertama kali
terbentuk adalahtulang rawan (kartilago) yang berasal dari jaringan mesenkim. Tulang rawan

ini sebenarnya terbentuk sejak masih dalam bentuk janin di dalam Rahim seorang ibu, kurang lebih bulan ketiga dari
proses kehamilan. Kemudianakan terbentuk osteoblas atau sel-sel pembentuk tulang. Osteoblas ini akanmengisi
rongga-rongga tulang rawan.Sel-sel tulang dibentuk terutama dari arah dalam ke luar (pembentukansecara
konsentris). Setiap satuan-satuan sel-sel tulang ini melingkari suatupembuluh darah dan saraf membentuk suatu
saluran yang disebut saluranHavers.Pada setiap kelompok lapisan terdapat sel tulang yang berada padatempat yang
disebut lakuna. Pada saluran Harvers terdapat pembuluh darahyang berhubungan dengan pembuluh darah pada
periosteum (selaput yangmenyelimuti bagian luar tulang), yang bertugas memberikan zat makananke bagian-bagian
tulang. Sekeliling sel-sel tulang ini terbentuk senyawaprotein yang akan menjadi matriks tulang. Kelak ke dalam
senyawa proteinini terdapat pula zat kapur dan fosfor, sehingga matriks tulang akanmengeras. Makin keras suatu
tulang, makin berkurang pula zat perekatnya.Bahkan, pada tulang pipa yang keras sel-sel tulangnya telah mati
sehinggahanya tampak lakuna saja.Tulang yang menyusun rangka manusia berjumlah kurang lebih 206

buah. Di sisi lain terdapat sel osteoklas yang berfungsi mengukir tulang danmengubah bentuk sesuai dengan tingkat
pertumbuhannya. Dapat diibaratkanbahwa sel osteoblas dan osteoklas bertugas untuk membongkar pasangtulang
karena setiap saat sel-sel tulang ada yang mengalami kerusakan.Pada kasus patah tulang, bagian tersebut harus
secepatnya dikembalikan

pada susunan semula. Apabila kasusnya parah, kadang-kadangditambahkan pen untuk menyam-bung. Sel-sel tulang
yang rusak akandimakan oleh osteoklas dan terjadilah proses perbaikan tulang. Lama waktupemulihan tulang
tergantung pada umur seseorang. Proses pemulihantulang pada anak-anak berlangsung lebih cepat dibandingkan
orang tua.

E. HUBUNGAN ANTARTULANG
Secara garisbesar, sendi-sendi tersebut dapat dibedakanmenjadi 3 macam :

1. Amfiartrosis
Amfiartosis adalah persendian dimana gerakan yang terjadi amat terbatas.Misalnya hubungan antartulang
rusukdengan ruas-ruas tulang belakang. Tulang-tulang tersebut dapat menimbulkangerakan pada saat kita
bernapas.
2. Sinartrosis
Persendian sinartrosis tidak memungkinkan adanya gerakan. Persendian
ini dibedakan menjadi dua.
a. Sinartrosis Sinkondrosis
Pada persendian ini penghubungnya adalah tulang rawan.Misalnya:
a) hubungan antara tulang rusuk dan ruas tulang dada;
b) hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
b. Sinartrosis Sinfibrosis
Pada persendian ini penghubungnyaadalah serabutjaringan ikat. Misalnya,hubungan antar tulangtengkorak
(sutura).

3. Diartrosis
Pada jenis persendian diartosis, gerakan yang terjadi banyak dan leluasa.Macam-macam persendian diartosis
yaitu sebagai berikut.

a. Sendi Peluru
Sendi peluru adalah hubunganantartulang di mana kedua ujungtulang berbentuk bongkol dan lekuk,serta
memungkinkan pergerakanyang lebih bebas berporos tiga.Hubungan ini terjadi pada persendianantara
tulang belikat dengantulang lengan atas, antara tulangpaha dengan tulang pinggul.
b. Sendi Pelana
Hubungan antartulang yang memungkinkangerakan kedua arah,dengan bidang-bidang sendinya
berbentukpelana. Hubungan ini dapatterjadi pada persendian antara tulangpergelangan tangan dengantulang
telapak tangan, persendianpada ibu jari, metakarpal dan karpal.
c. Sendi Engsel
Hubungan antartulang di manaujung-ujungnya seperti engsel danberbentuk lekukan. Gerakan sendi
inimempunyai 1 poros. Hubungan inidapat terjadi pada siku, lutut, dan
jari-jari.
d. Sendi Putar
Hubungan antartulang, di manatulang yang satu berputar terhadaptulang lain. Gerakan rotasi dari sendiputar
memiliki 1 poros. Hubungansendi ini dapat terjadi antara tulanghasta dan tulang pengumpil, antaratulang
kepala dan tulang atlas, antaratulang betis dan kering.
e. Sendi Luncur
Hubungan antartulang yangmemungkinkan gerakan tulang badanmembungkuk dan menggeliat.Sendi ini
tidak berporos. Hubungan inidapat terjadi pada hubungan antarruastulang belakang, persendianantara
pergelangan tangan dan tulang pengumpil.

F. KELAINAN TULANG
Beberapa gangguan kesehatan dan kelainan yang terjadi pada anggotagerak tubuh adalah sebagai berikut :
1. Kelainan pada Tulang
Beberapa kelainan yang terjadi pada tulang adalah sebagai berikut.
a. Fraktura
Pada kelainan tulang ini, tulang mengalami retak/patah tulang akibatmengalami benturan keras, misalnya
karena kecelakaan. Pemulihan untukkelainan ini, yaitu dengan mengembalikan pada susunan semula
secepatmungkin. Pada kasus patah tulang, untuk menyambungkannya ditambahkanpen atau platina. Setelah
tulang mengalami pertumbuhan dan menyatu,pen/platina akan diambil kembali.Tulang lengan yang patah
memerlukan waktu penyembuhan yang lebihcepat dibandingkan dengan tulang paha. Waktu untuk
penyembuhan tulanglengan ± 1 bulan, sedangkan pada tulang paha berlangsung ± 6 bulan.
b. Kelainan Bawaan Sejak Lahir
Contoh kelainan ini adalah bentuk kaki X atau O. Kelainan ini disebabkanoleh faktor keturunan dan
gangguan–gangguan saat seorang ibu mengandung,misalnya ibu tersebut kekurangan vitamin D dan
kalsium. Oleh sebab itu, ibuyang sedang hamil dianjurkan untuk banyak makan sayur dan susu kalsium.
c. Arthritis
Penyakit ini disebabkan terjadinya peradangan yang terjadi pada persendian.Beberapa hal yang
menyebabkan penyakit ini adalah sebagai berikut :
1) Metabolisme asam urat yang terganggu, sehingga asam urat tertimbunpada sendi. Keadaan ini akan
menimbulkan sakit, terutama pada jarijaritangan maupun kaki.
2) Penumpukan bahan kapur di antara dua tulang sehingga mengakibatkansendi sulit digerakkan dan kaku.
Biasanya sendi akan membengkakdan terasa sakit.

d. Gangguan yang Terjadi pada Tulang Belakang


Gangguan ini disebabkan karena kebiasaan tubuh yang salah, kelainan ini antara lain seperti berikut :
1) Lordosis, yaitu keadaan tulang belakang yang melengkung ke depan.
2) Kifosis, adalah keadaan tulang belakang melengkung ke belakang,sehingga badan terlihat bongkok.
3) Skoliosis, yaitu keadaan tulang belakang melengkung ke samping kiriatau kanan.
e. Osteoporosis
Orang yang menderita kelainan ini, keadaan tulangnya akan rapuh dankeropos. Ini disebabkan karena
berkurangnya kadar kalsium dalam tulang.Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, maka kadar
kalsium akanberkurang sedikit demi sedikit. Wanita lebih rentan terkena gangguan tulangini.
Untukmenghindari hal ini, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yangbanyak mengandung
kalsium. Susu kalsium dosis tinggi sangat dianjurkanuntuk ibu-ibu yang berumur di atas 50 tahun. Selain
minum susu, sebaiknyadiimbangi pula dengan olahraga yang teratur.
f. Rakhitis
Penyakit ini menyebabkan kondisi tulang seseorang yang lunak. Hal inidisebabkan dalam tubuh seseorang
kekurangan vitamin D. Vitamin iniberfungsi untuk mengabsorpsi fosfor dan berperan dalam metabolism
kalsium. Penderita ini disarankan banyak mengkonsumsi telur, susu, danminyak hati ikan. Selain itu, pada
pagi hari, penderita disarankan berjemurdi bawah sinar matahari karena sinar matahari pagi dapat
membantupembentukan vitamin D dalam tubuh.
g. Mikrosefalus
Penderita kelainan ini akan mengalami keadaan di mana pertumbuhantulang-tulang tengkorak terlambat,
sehingga bentuk kepala kecil. Kelainan inimerupakan bawaan dari lahir. Ini disebabkan karena ketika sedang
hamil,seorang ibu kurang mendapat vitamin A dan zat kapur/kalsium. Oleh sebabitu, ibu hamil dianjurkan
banyak mengkonsumsi vitamin A yang banyak. terdapat pada sayuran yang berwarna merah dan kuning,
kuning telur,mentega, minyak ikan, hati, dan susu. Sedangkan zat kapur (kalsium) dapatdiperoleh dari
sayuran kubis, brokoli, biji-bijian, susu, kerang, ikan dan keju.
2. Cara Menjaga Kesehatan Tulang
Setelah mengetahui beberapa gangguan atau kelainan yang terjadi padatulang, maka Anda harus dapat
mengantisipasi agar tidak mengalami gangguan-gangguan tersebut.
Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan tulang kita adalah sebagai berikut :
a. Makan makanan yang cukup mengandung kalsium.
b. Olahraga yang teratur.
c. Berjemur pada sinar matahari pagi karena sinarnya sangat baik untukmembantu pembentukan vitamin D
yang sangat penting sekali untukmembantu penyerapan kalsium dalam makanan.Selain cara-cara itu, kita
juga harus banyak mengkonsumsi makananyang mengandung vitamin D.
G. OTOT
Sebagai alat gerak aktif, ototmempunyai tiga karakteristik, yaitu sebagai berikut :
1. Kontraktibilitas, dengan kemampuan ini otot bisa memendek dari ukuransemula.
2. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk berelaksasi atau memanjang.
3. Elastisitas, dengan sifat elastisitas ini otot memiliki kemampuan untukkembali lagi
pada posisi semula setelah berkontraksi atau berelaksasi.
Membran sel otot disebut sarkolema, sedangkansitoplasma sel otot disebut
sarkoplasma.Nukleus dan mitokondriaterdapat tepat di bawah membrane sel. Retikulum
endoplasma. Otot manusia berjumlah lebihkurang 600 jenis danmerupakan setengah
dariberat badan.
Otot lengan terdiri atas ototbisep dan trisep. Otot bisep beradadi bagian depan lengan dan otottrisep berada di
bagian belakangnya.Otot trisep bercabang tiga.

Tabel 3.1 Jenis dan Arah Gerakan Tubuh


No Jenis Gerakan Arah gerakan
1. Abduksi Menjauhi badan
2. Adduksi Mendekati badan
3. Ekstensi Meluruskan
4. Fleksi Menekuk
5. Supinasi Menengadahkan tangan
6. Pronasi Menelungkupkan tangan
7. Depresi Menurunkan
8. Elevasi Mengangkat

Bermacam-macam gerakan yang terjadi pada tubuh kita disebabkankarena otot yang melekat pada berbagai organ
tubuh. Menurut perlekatannya,otot dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1. Origo, merupakan ujung otot yang melekat pada tulang yang sedikitbergerak selama berkontraksi.
2. Insersi, merupakan bagian ujung otot yang lain melekat pada tulangdan mengalami perubahan kedudukan selama
otot berkontraksi.

Otot bergerak secara kontraksi dan relaksasi. Ketika otot berkontraksi, maka ukurannya akan memendek,
mengeras, dan akan membentuk sebuah gelembung pada bagian tengahnya. Dengan adanya kontraksi pada otot,
maka tulang akan tertarik.

Untuk mengembalikan tulang tersebut pada posisi awal, maka dibutuhkan relaksasi. Artinya, harus ada otot
lain yang berkontraksi supaya dapat menarik tulang itu agar kembali ke posisi awal. Jadi, untuk dapat menggerakkan
tulang dibutuhkan kerja sama dari dua macam otot dengan cara kerja yang berbeda.

Dari tiga jenis otot di tubuh, ada dua jenis otot yang masuk ke dalam sistem gerak pada manusia, yaitu:

Otot Skeletal : Terdiri dari serat-serat elastis yang memungkinkan tubuh untuk bergerak dengan bebas. Otot ini
melekat pada tulang dan sekitar sendi. Pergerakan otot skeletal diatur oleh otak. Selanjutnya, otot ini bergerak secara
sadar sesuai keinginan. Contoh otot skeletal adalah otot betis, otot paha, otot perut, dan lengan.

Otot Halus: Berbeda dari otot skeletal yang pergerakannya dilakukan secara sadar, pergerakan otot halus terjadi
secara otomatis, tanpa keingingan. Sebenarnya, pergerakan otot halus pergerakannya diatur oleh otak. Namun,
pergerakannya dilakukan berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Contoh otot halus adalah otot-otot pada
pencernaan dan otot nadi.

Otot adalah jaringan di dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat gerak aktif untuk membantu tulang supaya
dapat bergerak. Tanpa otot, tubuh manusia tidak akan dapat bergerak karena otot lah yang dapat membuat tulang
bergerak. Berdasarkan jenisnya, otot dibedakan menjadi 3, yaitu :

Otot Polos adalah jaringan yang terbentuk oleh sel-sel otot yang bentuknya seperti gelondong yang bagian ujungnya
cenderung meruncing.

Otot Jantung adalah otot yang terletak pada dinding jantung.

Otot Lurik biasa disebut juga sebagai otot rangka, karena otot ini biasanya melekat pada rangka. Disebut lurik karena
jika dilihat memakai mikroskop, akan tampak terlihat garis gelap terang pada serabut otot ini.

H. JENIS-JENIS OTOT DAN KARAKTERISTIKNYA


Tubuh kita mempunyai tiga macam jenis otot. Otot-otot itulah yangberpengaruh terhadap gerakan organ-organ
tubuh. Tiga jenis otot tersebut adalah sebagai berikut :
1. Otot Kerangka/Otot Lurik
Otot kerangka adalah otot yangmelekat pada kerangka. Bagian tubuh kita yang
berdaging merupakanotot kerangka. Otot ini disebut jugaotot lurik, karena jika
dilihat darisamping, serabut otot ini memperlihatkansuatu pola serat melintangatau bergaris. Irisan melintang
otot inimemperlihatkan beribu-ribu serabutotot. Serabut-serabut itu tersusundalam berkas-berkas yang
sejajar,dan terikat sesamanya oleh jaringanpenyambung yang dilalui oleh pembuluh darah dan saraf. Ukuran
diameterotot ini 50 mikron dengan panjang 2,5 cm.Contoh otot kerangka adalah otot bisep dan trisep, yang
terletak padalengan atas. Otot ini berbentuk silindris panjang, mempunyai inti banyakyang terletak di tepi.
Cara kerja otot ini dan kontraksinya menurut kehendakkita dan di bawah kesadaran kita. Gerakan otot
kerangka cepat dan kuat,tetapi mudah lelah. Otot kerangka dapat berkontraksi bila diberikanrangsangan karena
diinervasi oleh saraf sadar atau motoris. Rangsangantersebut bisa berupa panas, kimia, mekanis, dan elektris.
Sumber energi untukkontraksi otot adalah ATP.
2. Otot Polos
Setiap serabut otot polos adalah seltunggal, berbentuk gelendong dengansatu
inti yang terletak di tengah. Sel-seltu tersusun dalam lembaran. Jika kitalihat di
bawah mikroskop cahaya, ototpolos tidak memperlihatkan pola lurikmelintang.
Permukaannya polos. Sel-selnyamengandung filamen tipis maupuntebal aktin
dan miosin, dan filament tersebut tersusun menjadi fibril kontraktil. Otot polos
ini dapat berkontraksisecara spontan, terutama dikendalikan oleh neuron motor
dari sistem sarafsimpatik dan parasimpatik.Kerja otot polos jauh lebih lambat
daripada otot kerangka. Otot polosmemerlukan waktu 3-180 detik untuk bekontraksi. Perbedaan lain dari
ototkerangka adalah kemampuannya untuk tetap berkontraksi pada berbagaipanjang. Otot ini bekerja terus-
menerus dan tidak dipengaruhi oleh kesadarandan tidak mudah lelah. Otot polos terdapat pada organ dalam
selainjantung, misalnya lambung, usus, ginjal.
3. Otot Jantung
Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung saja. Otot jantungterdiri atas
serabut lurik. Miofibril otot jantung bercabang-cabang danmitokondrianya lebih
banyak daripada yang terdapat pada serabut ototkerangka. Bentuk otot jantung
seperti gelendong dengan inti berjumlahbanyak dan terletak di tepi.Cara kerja
otot jantung adalah secaraterus-menerus dengan ritme atau iramayang tetap, dan
tidak dipengaruhi olehkesadaran, serta tidak mudah lelah.

Sistem Otot Manusia


a. Jenis Otot Manusia Otot manusia dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan penampakannya:
1) Otot Lurik Dikatakan otot lurik karena adanya daerah gelap dan daerah yang terang berselangan kalau
dilihat dengan mikroskop. Otot lurik diisebut juga otot sadar karena bekerja menurut perintah otak.
2) Otot Polos Di bawah mikroskop otot polos tampak polos. Bekerjanya dibawah kesadaran kita, misalnya
pada rahim, usus, pembuluh darah, dan saluran kelamin.
3) Otot Jantung Bekerjanya dibawah kesadaran kita, bentuknya bergaris melintang. Otot jantung hanya
terdapat pada dinding jantung

b. Struktur Anatomi Otot Setiap otot terdiri dari beberapa ratus hingga beberapa ribu sel otot. Di dalam setiap
sel otot terdapat banyak struktur yang mirip benang yang disebut myofibri.lPada setiap miofibril terdapat
banyak filamen tebal dan filamen tipis yang susunannya sejajar. Setiap filamen tipis terdiri atas dua untaian
manik-manik yang saling berpilin. Butir-butir manik-manik tersebut adalah molekul globular dari aktin. Setiap
filamen tebal terdiri atas sekumpulan molekul miosin. Aktin dan miosin merupakan protein yang
menggerakkan otot. Molekul miosin memiliki bagian kepala dan bagian ekor yang panjang. Molekul aktin dan
miosin merupakan komponen dari sarkomer.
c. Mekanisme Kontraksi Otot Otot dalam tubuh akan berkontraksi jika mendapatkan rangsangan. Proses
kontraksi otot didahului dengan datangnya impuls saraf. Ribuan filamen aktin disusun sejajar satu sama lain di
Kontraksi sel otot terjadi akibat filamen aktin dan miosin yang saling meluncur melewati yang lain, yang akan
memperpendek selnya. Dalam sel otot, filamen aktin terletak sejajar dengan filamen miosin tebal. Miosin
bertindak sebagai molekul motor dengan bantuan lengan yang “menjalankan” kedua jenis filamen itu untuk
saling melewati yang lainnya.sepanjang sel otot, yang diselingi dengan filamen yang lebih tebal yang
terbentuk dari protein yang disebut miosin

I. KELAINAN PADA OTOT


Otot pun dapat mengalami kelainan. Beberapa kelainan yang terjadipada otot adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kelainan Otot


No Jenis kelainan otot Keterangan
1. Tetanus Kondisi otot yang mengalami kejang terus
menerus. Penyebab penyakit ini karena infeksi
bakteri Clostridium tetani. Ketika terjadi luka,
bakteri ini bisa masuk melewati luka yang terbuka
tersebut.
2. Kram Otot berada dalam keadaan kejang. Keadaan ini
antara lain disebabkan karena terlalu lamanya
aktivitas otot secara terus menerus.
3. Hipertropi otot Suatu keadaan otot yang lebih besar dan lebih kuat.
Hal ini disebabkan karena otot sering dilatih
bekerja dan berolahraga. Hipertrofi otot ini sering
dimiliki oleh atlet binaragawan.
4. Atrofi otot Keadaan otot yang lebih kecil dan lemah
kontraksinya. Kelainan ini disebabkan karena
infeksi virus polio. Pemulihannya dengan
pemberian latihan otot, pemberian stimulant listrik,
atau dipijat dengan teknik tertentu.
5. Stiff (kaku leher) Keadaan meradangnya otot trapesius. Hal ini
disebabkan karena gerak hentakan secara tiba-tiba
sehingga otot menjadi tertarik secara tiba-tiba.
Selain itu, stress yang berat akan membuat kejang
otot leher dan punggung. Rasa sakit itu akan hilang
jika stress sudah hilang.
6. Hernia abdominal Kondisi usus melorot ke bawah, disebabkan oleh
sobeknya dinding otot perut.
7. Fibriosis Pembentukan jaringan ikat fibrosa. Sel-sel otot
skelet ataupun alat jantung yang mati karena suatu
sebab akan diganti oleh jaringan ikat karena sel-sel
otot ini tidak mampu beregenerasi, sehingga otot-
otot ini akan melemah.
8. Distrofi otot Distrofi otot merupakan penyakit kronis pada otot
sejak anak-anak, diperkirakan merupakan penyakit
genetis (bawaan).

Uraian tersebut merupakan kelainanyang terjadi pada otot. Dengan penjelasantersebut, kita dapat memberikan
usahapreventif untuk menjaga kesehatan ototan mengantisipasi jika terjadi kelainanpada otot. Usaha-usaha tersebut
antara lain:
1. latihan otot dapat membuat otot menjadikuat, sehingga dapat terhindardari atrofi otot;
2. melakukan olahraga secara teratur;
3. aktivitas yang banyak menyebabkan otot lelah sehingga dapat mengakibatkankram otot, untuk itu kita dapat
mengatur aktivitas supaya tidakterjadi gangguan otot;
4. hindarilah stres berat dengan pola hidup yang benar.

Gangguan/Penyakit pada Sistem Rangka


a. Osteoporosis Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi tipis, rapuh, keropos dan mudah patah akibat
berkurangnya massa tulang, khususnya kalsium yang terjadi pada waktu lama. Komplikasi serius dari osteoporosis
yang sering terjadi adalah patah tulang.
b. Patah Tulang Patah tulang disebut juga fraktura dapat berupa sebagian dapat pula seluruhnya. . memperlihatkan
tiga bentuk patah tulang.
1) “Fraktura batang hijau” merupakan patah tulang sebagian yang umum terjadi pada anak-anak
2) Patah tulang sederhana terjadi jika tulang retak menjadi dua bagian, tetapi ujung tulang yang patah tidak
keluar kulit.
3) patah tulang riuk (terbuka), ujung tulang yang patah menyobek kulit dan muncul ke luar. Pada patah tulang
jenis ini ujung tulang yang keluar mudah diserang bibit penyakit. . Tiga Bentuk Patah Tulang kiri:green-stick; tengah:
sederhana; kanan: terbuka
b. Luka pada Sendi Kecelakaan pada sendi yang paling umum adalah keseleo. Keseleo terjadi jika ligamen dan
tendon di sekitar sendi terenggut. Pada keseleo yang hebat jaringan itu dapat robek. Bentuk lain kecelakaan pada
sendi adalah dislokasi. Pada kasus dislokasi, ujung tulang tertarik ke luar sendi. Ligamen yang menghubungkan
tulang pada sendi terenggut dan sobek. Bursitis merupakan masalah sendi yang tidak secara langsung berhubungan
dengan luka. Bursitis merupakan peradangan dengan rasa sakit pada kantung kecil di dekat sendi. Kantung ini,
disebut bursae, terletak di antara tendon atau di antara tendon dan tulang. Tanpa kantung ini tendon akan bergesekan
satu dengan yang lainnya.

d. Masalah pada Kaki Ketika kita berdiri dengan telapak kaki menempel pada lantai, tampak bahwa bagian tengah
telapak kaki kita tidak menyentuh lantai. Bagian ini dinamakan lengkung kaki. Lengkung kaki terbentuk dari susunan
tulang-tulang pada kaki dan tekanan di antara tulang-tulang itu yang diikat oleh ligamen dan otot. Struktur ini
membuat telapak kaki mirip pegas. Jika kaki menginjak lantai, lengkung kaki sedikit memipih lalu melengkung
kembali. Kerja pegas ini mampu meredam kejutan dan menggunakan energi untuk melengkungkan kembali lengkung
kaki pada langkah berikutnya. Kadangkala lengkung kaki menjadi pipih. Hal itu berarti semua bagian alas kaki
menyentuh lantai. Hal itu berakibat berat badan tidak berada di pusat. Membuat kulit dan otot pergelangan kaki
bekerja lebih berat untuk menyeimbangkan tubuh. Sakit pada lengkung kaki, pergelangan kaki, dan otot betis
merupakan pertanda turunnya lengkung kaki. Wanita yang mengenakan sepatu dengan hak tinggi dapat
menyebabkan lengkung kaki memipih. Sepatu dengan bantalan kecil, disebut arch supports dapat membantu keadaan
ini. Problem pada kaki lainnya adalah bunion. Bunion merupakan pembengkakan yang berat pada sendi ibu jari kaki.
Bunion dapat disebabkan oleh arthritis atau tidak seimbangnya otot pada kaki dan tungkai. Juga dapat disebabkan
karena menggunakan sepatu sempit yang menekan jari secara bersamaan. Persendian pada ibu jari merupakan sendi
engsel yang memungkinkan ibu jari bergerak ke atas dan ke bawah. Mengenakan sepatu sempit, mengakibatkan jari
dan sendi mendapat tekanan dari satu sisi. Pada tahap awal terbentuk bunion, sepatu yang lebar diperlukan, namun
pembedahan sangat diperlukan pada kasus lanjutan.
e. Arthritis Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan dan pengembangan jaringan di sekitar sendi. Dengan
beberapa macam arthriris, sendi menjadi kaku dan terjadi kerusakan tetap karena robeknya jaringan sendi. Dengan
mengetahui beberapa gangguan dan penyakit di atas, kita layak untuk bersyukur kepada Allah, Tuhan YME atas
nikmat berupa kesehatan pada sistem gerak kita. Dengan pemahaman ini semoga mendorong guru untuk lebih aktif
dan giat belajar dan mengajar, menekuni profesinya dengan baik.

Macam persendian yang terdapat pada manusia adalah; diartrosis, amfiartrosis , dan sinartrosis.

1. Diartrosis

Diartrosis merupakan persendian yang memungkinkan gerakan sangat leluasa. 2. Amfiartrosis

(5)

3. Sinartrosis

Sinartrosis merupakan hubungan antar tulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan. Sinartrosis dihubungkan
oleh jaringan pengikat.

1.Macam – macam gerak :

a.Gerak biasa /gerak yang disadari : b.Gerak refleks/ gerak yang tidak disadari : 2.Terjadinya Kontraksi otot.
Kontraksi otot skelet dikendalikan oleh sistem saraf.

Secara sistematis, mekanisme kontraksi otot dimulai dengan pembentukan kolin menjadi asetilkolin, terjadi di dalam
otot. Kemudian diikuti penggabungan antara Ca2+ + troponium + tropomisin. Penggabungan ini akan memacu
penggabungan miosin dan aktin, merupakan protein yang terdapat dalam otot. Aktin dan miosin akan bergabung
menjadi aktomiosin. Dengan terbentuknya aktomisin mengakibatkan sel kontraksi. Pada plasma sel Ca2+ akan
memisah dengan troponium sehingga aktin dan miosin terpisah dan mengakibatkan otot dalam keadaan
relaksasi. 3.Energi kontraksi otot

Sumber energi langsung untuk kontraksi otot adalah ATP. Respirasi ini membutuhkan oksigen. Tetapi apabila tidak
ada oksigen, serabut otot melaksanakan respirasi anaerob yang menghasilkan hanya dua ATP dari asam laktat yang
dihasilkan.

(6)

Pada fase aerob : Glikogen dilarutkan menjadi laktasindogen

glukosa + asam susu diperlukan O2 pada saat otot berelaksasi

H2O + CO2 + E Pada fase anaerob : Kreatinfosfat + ADP ↔ kreatin + ATP pada saat otot berkontraksi

1.Macam – macam gerak :

a. Gerak biasa /gerak yang disadari : b. Gerak refleks/ gerak yang tidak disadari : 2.Terjadinya Kontraksi otot.

Kontraksi otot skelet dikendalikan oleh sistem saraf.

Secara sistematis, mekanisme kontraksi otot dimulai dengan pembentukan kolin menjadi asetilkolin, terjadi di dalam
otot. Kemudain akan diikuti penggabungan antara Ca2+ + troponium + tropomisin . Penggabungan ini akan memacu
penggabungan miosin dan aktin, merupakan protein yang terdapat dalam otot. Aktin dan miosin akan bergabung
menjadi aktomiosin. Dengan terbentuknya aktomisin mengakibatkan sel memendek (kontraksi). Pada plasma sel
Ca2+ akan memisah dengan troponium sehingga aktin dan miosin terpisah dan mengakibatkan otot dalam keadaan
relaksasi.

Perbaikan kerusakan pada sistem gerak dapat dilakukan melalui ortopedi, penyambungan tulang menggunakan pen,
pemakaian tangan/kaki palsu dan lain - lain.

Penggunaan teknologi yang berkembang saat ini, diantaranya : 1. Tangan dan kaki palsu elekronik

(7)

dengan sarung tangan. Kemiripannya meliputi ukuran, bentuk, ruas dan beberapa aktivitas yang dapat dilakukannya.
Bahkan sekarang tangan dan kaki palsu tersebut sudah dilengkapi dengansirkuit elektronik dan baterai kecil tahan
lama. Kedua jari dan ibu jari dapat digerakkan oleh mesin bertenaga listrik. Tangan palsu yang bertenaga listrik
disebut myoelectric.

2. Sendi buatan

Seseorang yang mengalami kelainan persendian dapat ditolong dengan pemakaian sendi buatan yang memiliki
keleluasaan dan menghilangkan rasa nyeri. Persendian internal berupa bola stainless stell yang dipasang pada bagian
atas tulang paha dan sebuah mangkok Teflon untuk mengantikan tulang panggul. Kini lebih dari 1000 tulang panggul
dengan panggul buatan dihasilkan setiap hari di dunia.
RANGKUMAN
1. Sistem gerak pada manusia meliputi rangka (skeleton) dan otot.
2. Rangka dibedakan menjadi skeleton aksial dan skeleton apendikuler.
3. Skeleton aksial terdiri atas tulang-tulang tengkorak, ruas tulangbelakang, tulang iga atau rusuk, dan tulang dada,
sedangkanskeleton apendikuler terdiri atas tulang pinggul, bahu, lengan,telapak tangan, tungkai dan telapak kaki.
4. Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi 2, yaitu tulangrawan dan tulang sejati.
5. Tulang sejati, dilihat dari matriksnya terdiri atas tulang kompakdan tulang spons.
6. Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi 3, yaitu tulangpipa, tulang pipih, dan tulang pendek.
7. Hubungan antartulang disebut persendian atau artikulasi.
8. Sendi yang menyusun tubuh dibedakan menjadi 3, yaitu amfiartrosis,sinartrosis, dan diartrosis. Amfiartrosis
merupakan sendi yang gerakannyaamat terbatas, sinartrosis merupakan sendi yang tidak memungkinkanada
gerakan, sedangkan diartrosis merupakan sendiyang memungkinkan banyak gerakan.
9. Diartrosis terdiri atas sendi peluru, pelana, engsel, putar, dan sendiluncur.
10. Otot merupakan alat gerak pasif dan memiliki karakteristik, antaralain kontraktibilitas, ekstensibilitas, dan
elastisitas.
11. Gerakan antagonis otot meliputi abduksi, adduksi, ekstensi, fleksi,supinasi, pronasi, depresi, dan elevasi.
12. Berdasarkan perlekatannya, otot terdiri atas origo dan insersi.
13. Jenis-jenis otot antara lain yaitu otot lurik, otot polos, dan ototjantung.

Alat evaluasi pembelajaran biologi

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
- Penilaian Diri
- Penilaian Teman Sebaya
- Penilaian Jurnal(Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi dan Tanya Jawab
- Penugasan(Lihat Lampiran)

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
- Penilaian Proyek(Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk(Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio

2. Instrumen Penilaian (terlampir)


a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Remidial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KBM, dengan ketentuan:
- apabila jumlah siswa yang belum mencapai KBM lebih dari 75%, maka dilakukan remidial teaching
dan dilanjutkan remidial test.
- apabila jumlah siswa yang belum mencapai KBM antara 25 % sampai dengan 50%, maka dilakukan
tugas membuat rangkuman dengan indikator yang tidak mampu dicapai dilanjutkan dengan test.
- apabila jumlah siswa yang belum mencapai KBM lebih dari 25%, maka belajar bersama tutor sebaya
mengenai indikator yang belum dicapai.

b. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai KBM
LATIHAN
I. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Perhatikan beberapa hewan berikut!
(1) Cacing (4) Siput (7) Bintang laut
(2) Ubur-ubur (5) Ular (8) Cecak
(3) Ikan tengiri (6) Kerang
Kelompok hewan eksokeleton adalah nomor ....
a. 1, 2, 3, 4, 5 c. 1, 2, 4, 6, 7 e. 4, 5, 6, 7, 8
b. 1. 2, 4, 5, 6 d. 2, 4, 5, 6, 7
2. Pernyataan yang benar tentang perbedaan antara tulang rawanpada anak-anak dan tulang rawan pada orang
dewasa adalah ....
a. pada anak-anak berasal dari perikondrium, pada orangdewasa dari kondroblas
b. pada anak-anak berasal dari sumsum tulang belakang padaorang dewasa dari kondroblas
c. pada anak-anak berasal dari mesenkim, pada orang dewasadari sumsum tulang
d. pada anak-anak berasal dari limfa, pada orang dewasa darisumsum tulang
e. pada anak-anak berasal dari mesenkim, pada orang dewasadari perikondrium
3. Tulang-tulang tengkorak manusia terdiri atas tulang-tulangberikut, kecuali ....
a. tulang belikat d. tulang pipi
b. tulang dahi e. tulang pelipis
c. tulang rahang
4. Gangguan pada tulang karena sobeknya selaput sendi yang diikutilepasnya ujung tulang dari sendi disebut ....
a. lordosis c. fisma e. memar
b. faktura d. urat sendi
5. Berikut ini gangguan pada sistem gerak:
(1) terjadinya di daerah leher
(2) posisi kepala ke arah kiri atau kanan
(3) gerakan tiba-tiba melebihi batas
Gangguan pada alat gerak dengan tanda-tanda tersebut disebut ....
a. stiff c. kifosis e. lordosis
b. osteoporosis d. skolipsis
6. Persendian yang memungkinkan gerakan bebas ke segala arahdan berporos tiga, ujung tulang berbentuk
mangkok, dan ujungtulang lain berbentuk bonggol terdapat pada sendi ....
a. atlas c. pelana e. luncur
b. putar d. peluru
7. Otot disebut alat gerak aktif sebab ....
a. sebagai tempat pembentukan sel-sel darah dan penimbunanmineral
b. melekat pada otot-otot rangka
c. saling berhubungan membentuk sendi
d. mempunyai kemampuan berkontraksi
e. merupakan penopang dan penunjang bentuk tubuh
8. Otot yang digunakan untuk bekerja keras kemudian terasa lelahisebabkan oleh ....
a. lambannya otot untuk menjadi elastis setelah berkontraksi
b. ATP habis diurai menjadi ADP
c. terjadinya pembentukan ATP dari penguraian glikogen
d. tertimbunnya asam laktat dalam jaringan
e. berkurangnya kadar gula darah
9. Tulang-tulang berikut yang merupakan pembentuk rangka aksialadalah ....
a. tulang belakang, tulang lengan, tulang dada, dan tulangpanggul
b. tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulangrusuk
c. tulang belakang, tulang lengan, tulang rusuk, dan tulangpinggul
d. tulang tengkorak, tulang lengan, tulang belakang, dan tulangrusuk
e. tulang tengkorak, tulang lengan, tulang dada, dan tulang rusuk
10. Kemampuan otot untuk memendek sehingga terjadi penarikantulang yang berlekatan disebut
a. konduktivitas c. kontraktibilitas e. ekstensibilitas
b. elastisitas d. iritabilitas
11. Otot-otot yang cara kerjanya antagonis adalah ....
a. abduktor dan depresor d. abduktor dan elevator
b. depresor dan fleksor e. ekstensor dan abduktor
c. ekstensor dan abduktor
12. Pada waktu otot berkontraksi terjadi peristiwa kimia yang membebaskanenergi dengan persamaan reaksi
kimia ....
a. glukosa + fosfat CO2 + H2O + energi d. ATP ADP + energi
b. glukosa + O2 CO2 + H2O + energi e. ADP + asam fosfat ATP + energi
c. ATP + O2 ADP + fosfat + energi
13. Kram atau kejang otot dapat terjadi karena ....
a. persendian tidak dapat digerakkan d. kekurangan vitamin D
b. otot lemah, sendi membengkak e. otot keras, kaya asam laktat
c. kegagalan metabolisme asam lemak
14. Terjadinya kontraksi otot memerlukan rangsangan dari luar ataudalam, rangsang tersebut diterima oleh ....
a. aktomiosin c. asetilkolin e. sarkolema
b. miofibril d. sarkomer
15. Jenis kelainan pada tulang belakang antara lain ....
a. lordosis c. artritis sika e. miastenia grafis
b. artritis eksudatif d. hernia abdominal

16. Kelainan yang terjadi pada tulang belakang yang terjadi karena kebiasaan membawa beban terlalu berat di
bagian punggung sehingga menyebabkan tubuh membungkuk dinamakan ...
A. Lordosis
B. Rakitis
C. Mikrosefalia
D. Skoliosis
E. Kifosis

17. Tulang rawan berdasarkan bahan pembentuknya dapat dibedakan menjadi tiga yaitu ....
A. kartilago, elastin, dan osteon
B. kartilago, hialin, dan elastin
C. hialin, elastin, kondrin
D. fibrosa, hialin, dan elastin
E. kartilago, fibrosa, dan osteoblas

18. Mempunyai matriks berwarna putih kebiru-biruan, jernih, mengkilat, dan homogen adalah ciri-ciri dari ...
A. Osteon
B. Tulang rawan hialin
C. Tulang rawan elastin
D. Tulang rawan fibrosa
E. Kartilago

19. Tulang mempunyai fungsi sebagai alat gerak pasif karena ...
A. Tidak dapat bergerak aktif
B. Terbungkus oleh daging dan ditempeli otot
C. Membantu otot untuk menempel
D. Pertumbuhannya terbatas
E. Hanya dapat digerakkan oleh otot

20. Rangka manusia secara garis besar dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu rangka apendikular dan rangka
aksial. Yang termasuk ke dalam rangka aksial yaitu tulang...
A. tungkai
B. lengan
C. tengkorak
D. tungkai
E. tangan

21. Osteon atau tulang keras tersusun atas 4 bagian, kecuali ....
A. Osteoprogenator
B. Osteoblas
C. Osteoklas
D. Osteosit
E. Kondroblas

22. Sel-sel pembentuk tulang rawan dinamakan...


A. Kondroblas
B. Kartilago
C. Perikondrium
D. Cakra epifis
E. Osteoblas

23. Sel khusus yang merupakan derivat mesenkim yang mempunyai potensi mitosis dan dapat berdiferensiasi yaitu ...
A. Kondroblas
B. Osteoprogenator
C. Osteosit
D. Osteoblas
E. Osteoklas

24. Sel yang berkembang dari monosit dan ada di sekitar permukaan tulang dinamakan ...
A. Kondroblas
B. Osteon
C. Osteosit
D. Osteoblas
E. Osteoklas

25. Bagian tulang pipa yang ada di antara kedua ujung dan tengah dinamakan ...
A. Osteoblas
B. Epifisis
C. Diafisis
D. Cakra epifisis
E. Osteoklas

26. Tulang yang tersusun atas dua lempengan tulang spons dan tulang kompak yang di dalamnya terdapat sumsum
tulang yaitu tulang ...
A. rawan
B. pipih
C. pendek
D. pipa
E. tak berbentuk

27. Jaringan tulang berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu ...
A. tulang pipih dan tulang pipa
B. tulang rawan dan tulang kompak
C. tulang rawan dan tulang keras
D. tulang spons dan tulang kompak
E. tulang kompak dan tulang pipih

28. Hubungan antar tulang yang tidak mempunyai celah sendi dan dihubungkan erat oleh jaringan ikat yang
menulang dinamakan ...
A. Sinartrosis
B. Amfiartrosis
C. Sindesmosis
D. Simfisis
E. Sinovial

29. Suture yaitu hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh ....
A. Jaringan ikat serabut ligamen
B. Jaringan ikat serabut padat
C. Kartilago elastin
D. Kartilago hilain
E. Kartilago serabut pipih

30. Jenis fraktur yang ditunjukkan dengan robeknya kulit akibat tulang patah yang mencuat keluar dinamakan....
A. Fraktur green stick
B. Fraktur tertutup
C. Fisura
D. Patah tulang terbuka
E. Fraktur sederhana

31. Di bawah ini yang termasuk gangguan pada otot yaitu...


A. Fraktur kompleks
B. Artritis
C. Rakitis
D. Miastenia grafis
E. Skoliosis

32. Di bawah ini yang bukan merupakan penyakit atau gangguan yang terjadi pada persendian yaitu....
A. Kifosis
B. Dislokasi
C. Artritis sika
D. Keseleo
E. Artritis eksudatif

33. Gangguan pada persendian yang terjadi karena gerakan yang tiba-tiba / tidak biasa dilakukan sehingga ligamen
menjadi tertarik dan membengkak yaitu ...
A. Dislokasi
B. Artritis sika
C. Artritis
D. Terkilir
E. Artritis eksudatif

34. Sistem gerak melibatkan otot dan tulang. Di bawah ini yang bukan merupakan fungsi dari tulang yaitu ...
A. Penyusun rangka
B. Alat gerak pasif
C. Memberi bentuk tubuh
D. Tempat penimbunan zat mineral
E. Alat gerak aktif

35. Tulang berdasarkan struktur tulang dan matriksnya dibedakan menjadi ...
A. tulang pipih dan tulang keras
B. kartilago dan osteon
C. tulang rawan hialin dan osteon
D. tulang pipa dan tulang rawan
E. tulang pipih dan tulang pipa

36. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membran jaringan ikat yang menghasilkan cairan sinovial untuk mengurangi
gesekan adalah salah satu ciri dari .…

A. Sinkondrosis
B. Suture
C. Sindesmosis
D. Simfisis
E. Diartrosis

37. Amfiartrosis berdasarkan jaringan penghubungnya dibedakan menjadi dua yaitu ...
A. sinesmosis dan sinkondrosis
B. diartrosis dan sinartrosis
C. sinkondrosis dan suture
D. simfisis dan sinesmosis
E. sinkondrosis dan simfisis

38. Persendian yang ada pada sendi antartulang belakang dan tulang kemaluan yaitu ...
A. Diartrosis
B. Suture
C. Sinesmosis
D. Sinkondrosis
E. Simfisis

39. Sendi yang ada pada hubungan antar tulang aksis dan tulang atlas yang membuat kepala dapat menggeleng dan
berputar yaitu sendi ...
A. pelana
B. engsel
C. putar
D. luncur
E. peluru

40. Tulang kelangkang manusia terdiri dari ruas-ruas yang berjumlah ...
A. 5 ruas
B. 12 ruas
C. 7 ruas
D. 10 ruas
E. 6 ruas

41. Energi yang digunakan untuk kontraksi otot yaitu ...


a. glikogen
b. asam laktat
c. glukosa
d. adenosin trifosfat

42. Oksigen pada sel otot diikat oleh...


a. kalmodulin
b. mioglobin
c. hemoglobin
d. eritrosit

43. Ciri otot polos di bawah ini adalah benar, kecuali...


a. selnya pendek berbentuk gelendong
b. berinti satu di tengah
c. bekerja secara involunter
d. terdapat pada organ dalam termasuk jantung

44. Kebiasaan duduk miring ke kanan atau ke kiri pada anak yang masih dalam masa pertumbuhan dapat
mengakibatkan terjadinya ...
a. nekrosis
b. skoliosis
c. lordosis
d. kifosis

45. Di bawah ini yang bukan merupakan fungsi rangka manusia yaitu ...
a. menegakkan dan memberi bentuk tubuh
b. sebagai alat gerak aktif
c. melindungi alat tubuh yang penting
d. tempat melekatnya otot
46. Supaya otot rangka dapat berkontraksi, maka harus mendapat perintah dari...
a. tendon
b. rangka
c. saraf
d. tulang

47. Kerja otot bisep dan trisep terjadi secara...


a. pronasi
b. antagonis
c. sinergis
d. agonis

48. Di bawah ini yang yang termasuk tulang pipih adalah...


a. tulang belikat, rusuk, dan lengan
b. tulang dada, usus, dan kering
c. tulang pengumpil, hasta, dan paha
d. tulang rusuk, dada, dan belikat

49. Kelainan pada tulang belakang yang dapat mengakibatkan tubuh menjadi bungkuk yaitu...
a. osteoporosis
b. kifosis
c. lordosis
d. skoliosis

50. Di bawah ini yang bukan termasuk ciri otot rangka yaitu ...
a. termasuk otot lurik
b. berkontraksi secara involunter
c. berinti banyak di tepi
d. tersusun atas protein aktin dan miosin yang teratur

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. a. Organ apakah yang termasuk dalam sistem gerak manusia?
b. Apakah fungsi masing-masing organ tersebut?
2. Berdasarkan bentuk dan bahan matriksnya, tulang dibedakanmenjadi berapa macam? Sebut dan jelaskan masing-
masing!
3. Apakah perbedaan struktur antara tulang keras dan tulang rawan?
4. Apakah yang dimaksud dengan persendian? Ada berapa macamsendi? Sebut dan jelaskan arah gerakannya!
5. Gambarlah struktur otot yang menyusun tubuh manusia!Berikanlah keterangan bagian-bagiannya serta
sebutkanfungsinya!

Anda mungkin juga menyukai