NPM : 1811060064
Kelas : A
Mata Kuliah : Micro Teaching
Dosen Pengampu : Laila Pusita, M. Pd
KI KD INDIKATOR TUJUAN
KI 1 Menghayati dan KD Mengagumi 1. Mengungkapkan pujian 4. Peserta didik dapat
mengamalkan ajaran 1.1 keteraturan dan kepada Tuhan atas menunjukkan sikap kagum
agama yang dianutnya. kompleksitas ciptaan keteraturan dan terhadap keteraturan dan
Tuhan tentang kompleksitas ciptaan- kompleksitas ciptaan Tuhan
struktur dan fungsi Nya berupa struktur dan materi struktur dan fungsi
sel, jaringan, organ fungsi sistem gerak pada sistem gerak setelah mengamati
penyusun sistem dan manusia struktur, fungsi sel, jaringan dan
bioproses yang organ penyusun sistem gerak
terjadi pada mahluk 2. Berkomitmen untuk pada manusia.
hidup. Membiasakan diri
berolahraga agar terjaga 5. Peserta didik dapat
kesehatannya. menunjukkan sikap menjaga
kesehatan dengan berolahraga
agar terhindar dari kemungkinan
penyakit pada sistem gerak
setelah mendiskusikan manfaat
sistem gerak dalam
kelangsungan hidup.
KI 2 Menghayati dan KD Berperilaku ilmiah: 1. Teliti dalam Mengamati 1. Peserta didik dapat
mengamalkan perilaku 2.1 teliti, tekun, jujur struktur dari tulang, otot menunjukkan sikap teliti saat
jujur, disiplin,tanggung terhadap data dan dan sendi dengan detail. mengamati literatur sendi, otot
jawab, peduli (gotong fakta, disiplin, dan mengamati kerangka
royong, kerjasama, tanggung jawab, dan 2. Bertanggung jawab manusia
toleran, damai), santun, peduli dalam dalam mengerjakan tugas
responsif dan proaktif dan observasi dan 2. Peserta didik dapat
menunjukan sikap sebagai eksperimen, berani 3. Mendengarkan dengan menunjukkan sikap santun saat
bagian dari solusi atas dan santun dalam tenang penjelasan dari berdiskusi
berbagai permasalahan mengajukan guru
dalam berinteraksi secara pertanyaan dan 3. Peserta didik dapat
efektif dengan lingkungan berargumentasi, 4. Tidak melakukan menunjukkan sikap kerja sama
sosial dan alam serta peduli lingkungan, aktivitas diluar kegiatan dalam mempresentasikan hasil
dalam menempatkan diri gotong royong, pembelajaran ketika analisis yang telah diamati.
sebagai cerminan bangsa bekerjasama, cinta sedang belajar.
dalam pergaulan dunia. damai, berpendapat
secara ilmiah dan 5. Mengikuti dengan tertib
kritis, responsif dan ketika sedang berdiskusi
proaktif dalam setiap dan presentasi
tindakan dan dalam
melakukan
pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium
8. Menjelaskan teknologi
untuk mengatasi
ganggauan pada sistem
gerak
KI 4 Mengolah, menalar, dan KD Menyajikan hasil 1. Mempresentasikan hasil 1. Peserta didik mampu 2.
menyaji dalam ranah 4.5 analisis tentang analisis secara lisan mempresentasikan hasil analisis
konkret dan ranah abstrak kelainan pada dengan menggunakan secara lisan dengan
terkait dengan struktur dan fungsi literatur. menggunakan literatur.
pengembangan dari yang jaringan gerak yang
dipelajarinya di sekolah menyebabkan
secara mandiri, bertindak gangguan sistem
secara efektif dan kreatif, gerak manusia
serta mampu melalui berbagai
menggunakan metode bentuk media
sesuai kaidah keilmuan presentasi.
KD 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Nilai religi: hikmah yang dapat dipetik dari mempelajari sistem gerak
Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem mulai dari struktur, dan fungsi penyusun organ sistem gerak. Hal
dan lingkungan hidup. tersebut menunjukan akan tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Sebagai
tuhan yang maha pencipta dan maha kuasa atas segala sesuatu.
KD 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap Nilai sosial: aspek nilai sosial yang dapat diperoleh dalam
data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan pembelajaran memacu peserta didik untuk terus bekerja sama dan
peduli dalam observasi dan eksperimen, berani turut aktif dalam kegiatan diskusi. Ditunjukan dengan saling
dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan membantu ketika mengerjakan tugas kelompok dan aktif bertanya.
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif
dalam dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium
KD 3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan Nilai kognitif:Memaparkan kembali mengenaistruktur jaringan
penyusun organ pada sistem gerak dan penyusun organ pada sistem gerak dalam bentuk tulisan. Dengan
mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat mempelajari struktur dan jaringan penyusun organ gerak maka
menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan siswadapat mengaitkan struktur, fungsi proses dan kelaian yang
fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak terjadi pada sistem gerak pada kehidupan sehari-hari.
manusia melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
KD 4.1 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada Nilai Psikomototik:Mempresentasikan hasil analisis secara lisan
struktur dan fungsi jaringan gerak yang dengan menggunakan literature.
menyebabkan gangguan sistem gerak manusia
melalui berbagai bentuk media presentasi.
B. Uraian Materi
Materi Uraian Materi
Fungsi rangka pada manusia Manusia memiliki rangka yang disusun oleh tulang ragka (tulang keras dan tulang rawan).
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan tulang (tengkorak) yang
ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, dan otot.
Kerangka tubuh manusia dilindungi oleh kulit dan daging, yang bertujuan untuk melindungi
bagian-bagian dalam kerangka yang bersifat lunak dalam menghindari adanya kerusakan
akibat gesekan organ-organ lebih keras dibandingan dengan organ yang lunak.
Tulang memiliki fungsi utama yaitu sebagai alat gerak pasif yang terbentuk oleh kandungan
kalsium berupa garam yang melekat dengan bantuan kolagen.
Selain menjadi pelindung pada organ yang lunak, fungsi lain dari rangka yaitu :
1. Menegakkan tubuh
2. Melindungi organ-organ lunak
3. Tempat melekatnya otot
4. Menentukan bentuk tubuh
5. Tempat pembentukan sel darah merah
Berdasarkan bentuk tulang yang menyusun rangka tubuh dapat dibagi menjadi empat
macam, yaitu :
1. Tulang Pipih
Tulang pipih di dalamnya berisi sum-sum merah yang merupakan tempat pembuatan
sel darah merah dan sel darah putih. Tulang pipih memiliki dua lapisan, yaitu tulang
kopakta (lamina eksterna) dan tulang spongiosa (diploe). Contoh tulang pipih yaitu tulang
rusuk, tulang belikat, tulang dada dan tulang tengkorak.
2. Tulang Pendek
Tulang pendek ini berbentuk kubus atau pendek tidak beraturan, di dalamnya terdapat
sum-sum merah. Contoh tulang pendek yaitu ruas-ruas tulang belakang, pangkal lengan,
pergelangan tangan dan kaki, serta pangkal kaki.
3. Tulang Pipa
Tulang pipa terdiri atas epifisis dan diafisis serta diantaranya terdapat tulang rawan
berbentuk lempengan atau cakram epifisis. Jika cakra epifisis masih aktif, maka tulang pipa
masih bisa memanjang.
4. Tulang Tak Berbentuk
Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tidak beraturan . contoh tulang tak
berbentuk yaitu pada wajah dan tulang belakang.
Macam-macam persendian Sendi merupakan tempat bertemunya dua buah tulang, sendi diikat oleh ligamen dan
tendon. Terdapat tiga jenis sendi yaitu:
1. Sendi yang tidak bergerak (Sinartrosis)
Pada persendian sinartrosis dipersatukan oleh fisura, contohnya hubungan antar
tulang-tulang tengkorak. Sendi ini dibedakan atas dua kelompok yaitu :
a. Sinartrosis sinfibrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat fibrosa.
Contohnya persendian tulang tengkorak.
b. Sinartrosis sinkondrosis yaitu tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan.
Contohnya hubungan antar segmen pada tulang belakang.
2. Sendi dengan gerakan terbatas (Amfiartrosis)
Sendi amfiartrosisdibedakan atas :
a. Simfisis merupakan tulang yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang
berbentuk cakram. Contohnya hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
b. Sindesmosis merupakan tulang yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan
ligamen. Contohnya persendian antara fibula dan tibia.
3. Sendi dengan gerakan bebas (Diartrosis)
Persendian diartrosis dibedakan atas :
a. Sendi putar, merupakan persendian yang bergerak rotasi atau memutar. Contohnya
tengkorak dengan atlas, pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
b. Sendi pelana, merupakan persendian yang membentuk seperti pelana dan berporos
dua. Contohnya terdapat pada ibu jari dan pergelangan tangan.
c. Sendi peluru, merupakan persendian yang memungkinkan gerakan yang lebih
bebas. Contohnya hubungan tulang panggul dengan tulang paha, dan tulang belikat
dengan tulang atas.
d. Sendi ovoid/ellip merupakan sendi yang berada di ujung tulang berbentuk oval.
Contohnya pergelangan tangan.
Jenis-jenis dan fungsi otot Otot disebut juga dengan alat gerak aktif yang berfungsi sebagai penggerak tulang-
tulang sehingga dapat menghasilkan sebuah gerakan. Otot dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Otot Polos
Otot polos merupakan otot yang terdapat pada saluran pencernaan, pembuluh darah,
saluran kelamin, dan dinding rahim. Otot polos bekerja di luar kesadaran tanpa perintah
otak. Otot polos dipengaruhi oleh saraf otonom yaitu saraf simpatik dan parasimpatik.
Ciri-ciri otot polos yaitu :
b. Berinti satu
c. Berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing
d. Bekerja diluar kesadaran, bekerja lambat, teratur dan tidak cepat lelah.
2. Otot lurik/serat lintang
Otot lurik disebut juga dengan otot rangka karena melekat menutupi rangka.
Berdasarkan miogblobin, otot rangka dibedakan menjadi otot merah dan putih. Otot
memiliki lebih banyak moiglobin, yaitu pigmen otot yang berfungsi mengikat oksigen
untuk respirasi sel-sel otot rangka yang akan menghasilkan energy untuk melakukan
aktivitas.
Ciri-ciri otot lurik yaitu :
a. Sel berinti banyak
b. Bentuknya silindris
c. Bekerja dengan kesadaran atau menurut perintah otak
3. Otot jantung
Ciri otot jantung :
a. Berbentuk serabut lurik yang bercabang-cabang.
b. Jumlah sel intinya banyak, terletak di tengah serabut
c. Bekerja di luar kesadaran atau di luar perintah otak.
Perbedaan antara jenis gerak otot Dalam menggerakan tulang diperlukan keterlibatan dua otot lurik atau lebih, yang
antagonis dan sinergis bersifat berlawanan (antagonis) dan yang bersamaan (sinergis).
1. Otot Antagonis
Otot antagonis merupakan dua otot yang bekerja saling berlawanan yaitu apabila satu
otot berkontraksi maka otot yang lain relaksasi. Macam-macam gerak antagonis adalah :
a. Fleksi dan ekstensi
b. Adduksi dan abduksi
c. Elevasi dan pronasi
d. Inversi dan eversi
2. Otot Sinergis
Otot sinergis merupakan otot yang bekerja bersamaan, yaitu sama-sama berkontraksi
atau sama-sama relaksasi. Contohnya : otot-otot pronator yang terdapat di lengan bawah.
Otot pronator ada 2 yaitu otot pronator leres, dan otot pronator kuadratus. Kedua otot
tersebut bekerja sama menggerakan telapak tangan menelungkup dan menengadah.
Kelainan atau penyakit pada sistem Gangguan pada sistem gerak (rangka) terjadi karena adanya gangguan secara fisik,
gerak fisiologis, gangguan tulang belakang, dan persendian.
6. Gangguan Fisik
Gangguan fisik yang paling sering terjadi pada tulang adalah patah tulang (fraktura)
atau retak tulang (fisura). Retak tulang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
a. Fraktura, yaitu tulang retak tidak sampai menyebabkan organ lain terluka.
b. Greenstick, yaitu tulang mengalami retak sebagian atau tidak sampai memisah.
c. Komminudet, yaitu tulang mengalami retak menjadi beberapa bagian tetapi tidak
sampai keluar dari otot
7. Gangguan Fisiologis
Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormone atau
vitamin.
a. Rakitis,yaitu penyakit tulang kaki melengkung menyerupai O atau X yang
disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan kalsium pada makanan sehingga
pertumbuhan dan pembentukan tulang tidak sempurna.
b. Mikrosefalus, merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga
kepala berukuran kecil karena kekurangan kalsium pada masa bayi
c. Osteoporosis, merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan masa tulang
sehingga tulang menjadi rapuh. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan
hormone kelamin pada pria dan wanita, kurangnya asupan kalsium, serta vitamin.
8. Gangguan Tulang Belakang
Gangguan tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang
sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang. Kelianan tulang
belakang antara lain :
a. Skoliosis, tulang punggung bengkok ke kiri atau kanan
b. Lordosis, tulang punggung terlalu bengkok ke depan
c. Kifosis, tulang belakang terlalu bengkok ke belakang.
9. Gangguan Persendian
Gangguan persendian terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis
gangguan sendi di kelompokkan menjadi 4 yaitu :
a. Dislokasi, yaitu pergeseran tulang sendi dari awal karena jaringan ligamen yang
sobek atau tertarik.
b. Terkilir, tertariknya ligamen sendi oleh gerakan tiba-tiba
c. Ankilosis, gangguan yang terjadi karena tidak berfungsinya persendian
d. Artritis, gangguan yang disebabkan adanya peradangan sendi, arthritis dibedakan
menjadi :
Rematoid, penyakit temurun yang dapat terjadi di segala umur
Osteoatritis, penipisan tulang rawan yang menghubungkan persendian
Gautartritis, kegagalan metabolism asam urat sehingga terjadi penimbunan
asam urat pada persendian
Gangguan dan kelainan pada pada sistem otot:
1. Kram
Kram disebabkan oleh kejang otot, selain itu bisa juga merupakan gejala
ketidakseimbangan air dan ion dalam tubuh.
2. Nyeri otot
Nyeri Otot disebabkan oleh pembengkakan jaringan penghubung otot.
3. Polio
Polio disebabkan oleh infeksi virus pada saraf yang mengendalikan gerakan otot rangka
yang dapat menjadi lumpuh.
4. Sawan
Sawan merupakan kontraksi pada beberapa kelompok otot yang tidak terkoordinasi.
5. Keseleo
Keseleo terjadi di daerah sendi dan ligamen sendi, otot atau tendon dapat putus akibat
tarikan yang tiba-tiba dan kuat.
6. Kejang Otot
Kejang otot terjadi apabila otot terus-menerus melakukan aktivitas sampai akhirnya
tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.
7. Tetanus
Otot terus menerus mengalami ketegangan karena infeksi bakteri Clostridium tetani
yang menghasilkan toksin.
8. Atrofi
Keadaan otot menjadi mengecil sehingga menghilangkan kemampuan otot untuk
berkontraksi.
9. Supertrofi
Volume otot membesar karena otot-otot setiap hari dilatih secara berlebihan.
10. Hemia
Otot dinding perut yang lemah tersobek sehingga letak usus menurun.
11. Stiff atau kaku leher
Otot leher mengalami peradangan akibat gerakan atau hentakan yang salah sehingga
leher terasa kaku.
Teknologi yang digunakan dalam Beberapa teknologi yang digunakan untuk mengatasi kelainan sitem gerak:
kelainan sistem gerak 1. Perbaikan melalui ortopedi (peninggian badan), penyambungan tulang.
2. Paku, sekrup, dan kawat dapat dipasang pada tulang yang mengalami
kecelakaan/kerusakan.
3. Tibial nail yaitu pin (paku) yang dipasang pada tulang tibia.
4. Femoral nail, dipasang pada tulang femur (paha)
C. Strategi Pembelajaran
a. Model : Inquiry
b. Metode : Diskusi, tanya jawab, persentasi, ceramah.
E. Aktivitas Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (2x45 menit)
Langkah Sintak Inquiry Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan Pendahuluan 1. Pendidik membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 10 menit
dan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas
2. Pembelajaran dilanjutkan dengan menanyakan kabar
3. Peserta didik bersiap untuk belajar dan pendidik mulai
mengabsen
Apersepsi 1. Pendidik mengulas materi yang telah dipelajari
sebelumnya tentang struktur dan fungsi sel penyusun
jaringan pada tumbuhan dan hewan serta mengkaitkannya
dan menghubungkan keterkaitan dengan struktur dan
fungsi sel penyusun jaringan pada sistem gerak dan
bertanya kepada peserta didik untuk menggali pengetahuan
awal peserta didik.
“Coba kalian gerak-gerakkan anggota badankalian
dengan berbagai gerakan yang kalian bisa, kenapa kalian
bisa bergerak? Apakah yang terjadi jika di dalam tubuh
kita tidak terdapat rangka?”
Peserta didik memberikan jawaban kepada
pendidik
Motivasi 1. Pendidik menyampaikan manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
mengenai fungsi rangka manusia dan macam-macam
tulang serta bagian-bagian penyusun rangka sehingga
peserta didik dapat termotivasi untuk menyimak dengan
baik dan dapat menjelaskan materi yang dipelajari.
Sebagaimana firman Allah pada Q.S Al-Qiamah ayat 3-4
yang artinya :
“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan
mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?. Bukan
demikian, sebenarnya Kami Kuasa menyusun (kembali)
jari jemarinya dengan sempurna”
Peserta didik menyimak penjelasan dari pendidik.
Penyampaian Tujuan 1. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada pertemuan pertama yaitu melalui diskusi
kelompok, peserta didik diberi kesempatan
untukmenjelaskan dan menyebutkanpengertian dan fungsi
rangka manusia dan macam-macam tulang serta bagian-
bagian penyusun rangka.
Peserta didik menyampaikan penjelasan materi dan
yang lainnya menyimak penjelasan dengan
seksama dari penjelasan peserta didik yang lain
Kegiatan Inti Observasi Masalah 1. Pendidik menjelaskan materi mengenai fungsi rangka 70 Menit
Eksplorasi manusia dan macam-macam tulang serta bagian-bagian
penyusun rangka. Pendidik membagi peserta didik menjadi
5 kelompok, setiap kelompok peserta didik dipilih secara
acak. Pendidik membagikan LDPD dan literatur mengenai
fungsi rangka manusia dan macam-macam tulang serta
bagian-bagian penyusun rangka pada setiap kelompok dan
menyajikan contoh masalah berupa wacana tentang sistem
gerak:
“Agar dapat bergerak, tubuh memerlukan kerja sama
anatara ototm tulang dan organ lainnya. Dalam sistem
gerak, tulang akan bekerja sama dengan tulang rawan,
ligament serta jaringan ikat lainnya untuk merekatkan
satu tulang dengan tulang lainnya. Selain itu, tulang akan
bekerja sama dengan otot. Tulang dan otot juga akan
membantu tubuh untuk dapat bergerak dengan baik.
Tanpa adanya tulang rangka, otot tidak akan memiliki
tempat untuk menempel, agar dapat melakukan fungsinya
dengan baik.
Sistem gerak pada manusia memang cukup rumit karena
melibatkan banyak bagian tubuh. Oleh karena itu, selain
menarik, mempelajari sistem gerak dapat menambah
pengetahuan”.
Peserta didik menyimak penjelasan yang diberikan
oleh pendidik dan kemudian membentuk 5
kelompok.
2. Pendidik meminta peserta didik untuk mengamati
permasalahan yang ada di dalam LDPD dan mengamati
gambar literatur mengenai fungsi rangka manusia dan
macam-macam tulang serta bagian-bagian penyusun
rangka.
Peserta didik mengamati permasalahan yang telah
disajikan pada LDPD
Merumuskan Masalah 1. Peserta didik dengan dibantu pendidik mengidentifikasi
masalah berdasarkan kajian dalam LDPD dan literatur
yang telah dibagikan, serta pendidik memberikan
kesempatan peserta didik untuk megidentifikasi pertanyaan
sebanyak mungkin yang akan dijawab melalui diskusi
kelompok.
Pertanyaan pokok yang mungkin ditanyakan peserta didik :
“Apa yang dimaksud dengan rangka?”
“Apa saja penyusun rangka pada manusia?”
Mengajukan Hipotesis 1. Pendidik membimbing peserta didik untuk memfokuskan
masalah yang telah dibuat serta membimbing untuk
merumuskan jawaban/hipotesis sementara.
Masalah yang difokuskan adalah :
“Apa fungsi dari rangka?”
“Sebutkan dan jelaskan macam-macam tulang?”
“Bagaimana bagian-bagian penyusun rangka?”
Peserta didik menganalisis hipotesis sementara.
Elaborasi Mengadakan 1. Peserta didik diminta untuk mengamati macam-macam
penyelidikan/ tulang serta bagian-bagian penyusun rangka melalui
Eksperimen literatur dan LDPD yang telah dibagikan.
Peserta didik mengamati gambar macam-macam
tulang serta bagian-bagian penyusun rangka
Mengumpulkan dan 1. Pendidik meminta peserta didik untuk mencatat hasil dari
menganalisis data pengamatan yang telah dilakukan.
Peserta didik mencatat hasil pengamatan macam-
macam tulang serta bagian-bagian penyusun rangka
Konfirmasi Penarikan 1. Pendidik meminta peserta didik untuk mempresentasikan
Kesimpulan hasil pengamatan yang telah dilakukan menggunakan .
Setiap kelompok mempresentasikan hasil
pengamatannya di depan kelas dengan ditanggapi
oleh kelompok lain
2. Pendidik dan peserta didik secara bersama-sama
menyimpulkan hasil dari pengamatan dari fungsi rangka
manusia dan macam-macam tulang serta bagian-bagian
penyusun rangka yang telah di presentasikan oleh peserta
didik.
“Jadi, Fungsi rangka manusia yang utama adalah sebagai
alat gerak pasif, selain itu fungsi lain dari rangka manusia
adalah sebagai penegak tubuh, sebagai pelindung organ-
organ dalam yang lunak, tempat melekatnya otot,
menetukan bentuk tubuh serta tempat pembentukan sel
darah merah. Tulang terdiri atas tulang rawan yang
berfungsi untuk mensekresikan matriks berupa hialin atau
kolagen yang memiliki 3 tipe tulang, yaitu hialin, fibrosa,
dan elastik. Selanjutnya tulang terdiri atas tulang keras
Proses penulangan atau osifikasi disebut juga dengan
proses pengerasan tulang. Tulang keras terdapat pada
seluruh tulang anggota gerak, lapisan luarnya keras dan
mengelilingi rongga yang disebut rongga sumsum. Rangka
tubuh manusia tersusun oleh 206 potong tulang yang
saling berhubungan, tulang-tulang yang menyusun rangka
terdiri dari 3 kelompok besar yaitu tengkorak, tulang
badan, tulang anggota gerak (tulang pendek, tulang pipih,
tulang pipa), dan tulang tak berbentuk.”
Kegiatan Penutup 1. Pendidik memberi apresiasi dan masukan kepada peserta 10 Menit
didik
2. Peserta didik bertanya mengenai materi yang belum
dipahami
3. Pendidik memberi salam penutup
F. Penilaian
1. Penilaian Spiritual
Kelas :
Tanggal pengamatan :
Materi pokok :
No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Skor Sikap Kode Nilai
BS JJ TJ DS
1 Adinda 75 80 75 80 310 77,5 SB
2 … … … … … … …
Keterangan :
BS : Bekerja Sama
JJ : Jujur
TJ : Tanggung Jawab
DS : Disiplin
Catatan :
1) Aspek perilaku dinilai dengan kriteria :
3. Penilaian Afektif
a. Penilaian Diri
Peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Agar tetap objektif, pendidik menjelaskan tujuan
dari penilaian diri, menentukan kompetensi yang akan dinilai, menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan dan
merumuskan format penilaian.
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Sikap Kode Nilai
Skor
1 Selama diskusi, saya ikut serta 100 350 87,50 SB
mengusulkan ide/gagasan.
2 Ketika kami berdiskusi, setiap anggota 50
mendapatkan kesempatan untuk berbicara
3 Saya ikut serta dalam membuat 100
kesimpulan hasil diskusi kelompok
4 Selama diskusi, setiap anggota ikut 100
terlibat dalam mengidentifikasi masalah
Catatan :
1) Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2) Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 × 100 = 400
3) Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (350 : 400)×100 =87,50
4) Kode Nilai / Predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)
00,00-25,00 = Kurang (K)
b. Penilaian Teman Sebaya
Penilaian teman sebaya dilakukan peserta didik untuk menilai temannya sendiri yang format penilaiannya telah disiapkan oleh
pendidik.
3. Penilaian Kognitif
a. Penilaian KognitifMultiple Choiche
A. Fraktura
B. Rakitis
C. Osteoporosis
D. Nekrosa
E. Kifosis
6 Siswa dapat merancang C6 Struktur tulang pada penderita osteoporosis dengan tulang C
hubungan sebab-akibat normal tentu berbeda, struktur tulang juga dapat berkaitan
pada kelaianan sistem dengan gaya hidup seseorang termasuk pola makanannya.
gerak Apakah hubungan antara pola makan dengan struktur tulang
pada penderita osteoporosis?
25 50 75 100
1. Intonasi
2. Pelafalan
3. Kelancaran
4. Ekspresi
5. Penampilan
6. Gestur
1. Pernahkah kamu memperhatiakan tubuhmu di depan cermin? Tubuhmu memiliki betuk tertentu. Tubuhmu memiliki
rangka yang memberi bentuk tubuh dan menjadikannya kuat. Rangka tersusun dari tulang-tulang. Tulang apa saja yang
menyusunnya? Dan berapa jumlahnya?
2. Lengkapi Bagian-bagian tulang penyusun rangka di bawah in, lengkapi dengan nama latinnya!
5.
1.
6.
2. 7.
8.
3. 9.
10.
11.
4.
3. Berdasarkan bentuk tulang, tulang manusia dibedakan menjadi 4 macam, yaitu tulang pipa tulang pendek, tulang pipih
dan tulang tak beraturan. Untuk lebih mengetahui perbedaan tulang tersebut, coba lengkapilah tabel di bawah ini!
No Pembeda (gambar Tulang pipa Tulang pendek Tulang pipih Tulang tidak
tulang) beraturan
1
2
3
4
4. Mengapa pada bagian rongga-rongga tulang terdapat sum-sum tulang? Jelaskan jawaban kalian dengan mengaitkan
antara struktur dan fungsi sum-sum tulang tersebut!’
Otot merupakan alat gerak aktif, yang berfungsi untuk menggerakkan tulang sehingga menghasilkan sebuah gerakan.
Berdasarkan jenisnya otot dibagi menjadi 3 bagian yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung. Otot polos disebut otot alat-
alat dalam tubuh, seperti saluran pencernaan, pembuluh darah, saluran kelamin dan dinding rahim yang bekerja diluar
kesadaran, bekerja lambat, teratur dan tidak cepat lelah. Otot lurik disebut juga otot rangka karena melekat menutupi rangka
yang bekerja atas kesadaran atau menurut perintah otak. Otot jantung bekerja di luar kesadaran atau di luar perintah otak .
Sendi merupakan tempat bertemunya dua buah tulang yang diikat oleh ligament dan tendon. Persendian berfungsi
sebagai penghubung antar tulang sehingga memudahkan otot sebagai alat gerak aktif dalam melakukan gerakan. Terdapat
tiga jenis sendi yaitu sendi dengan gerakan bebas (sinartrosis), sendi dengan gerakan terbatas (amfiartrosis), dan sendi
dengan gerakan bebas (diartrosis) yang terdiri atas sendi engsel, sendi putar, sendi pelana dan sendi ovoid.
B
C
Berdasarkan gabar di atas, lengkapilah tabel di bawah ini untuk mengetahui struktur dan fungsi komponen penunjang
persendian!
Simbol Nama komponen Struktur/penyusun Fungsi
A
B
C
D
E
2. Coba gerakkan siku tangan dan lututmudengan gerakan menekuk! Apakah anggota gerak dapat digerakkan menekuk?
Mengapa bisa terjadi?
3. Coba perhatikan gambar dibawah ini!
Apa nama organel yang ditunjukkan tanda lingkaran pada gambar serat otot tersebut? Apa kegunaan dari organel
tersebut? Mengapa dalam 1 serat ditemukan banyak organel?
4. Mengapa ketika seseorang telah berolahraga berat menimbulkan pegal-pegal? Jelaskan alasannya!
B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Gangguan pada sistem gerak terbagi menjadi dua jenis yaitu gangguan sistem otot dan gangguan sistem rangka
(tulang). Gangguan pada sistem rangka dapat terjadi karena adanya gangguan secara fisik, fisiologis, gangguan tulang
belakang dan persendian. Otot juga dapat mengalami gangguan seperti kram, polio, dan keseleo.
Beberapa pemanfaatan teknologi untuk mengatasi kelaian sistem gerak yaitu, Perbaikan melalui ortopedi (peninggian
badan), penyambungan tulang. Paku, sekrup, dan kawat dapat dipasang pada tulang yang mengalami kecelakaan/kerusakan.
Tibial nail yaitu pin (paku) yang dipasang pada tulang tibia. Femoral nail, dipasang pada tulang femur (paha)
1. Jelaskan miimal 3 macam penyakit akibat kelainan atau gangguan otot serta penyebab dan cara pencegahan penyakit
tersebut!
Nama Penyakit Penyebab Cara pencegahan
2. Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung kalsium menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya jumlah
pengidap osteoporosis, selain usia yang makin menua. Apakah osteopororsis dan apa yang menyebabkan selain dua
faktor tersebut!
3. Bersama kelompokmu, coba carilah informasi pada media cetak ataupun media elektronik mengenai produk teknologi
yang terkait dengan penanganan gangguan dan kelainan tulang lalu dokumentasikan hasilnya dengan rapi dan
menyebutkan sumbernya. Setelah itu kumpulkan dan presentasikan.
5. Penilaian Psikomotorik
c. Penilaian Unjuk Kerja (Keterampilan berbicara)
No Aspek yang Dinilai Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
(100) (75) (50) (25)
4. Pelafalan
d. Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25