Anda di halaman 1dari 53

Nama : Fida Aulia Khoirunnisa

NPM : 1811060064
Kelas : A
Mata Kuliah : Micro Teaching
Dosen Pengampu : Laila Pusita, M. Pd

SILABUS MATAPELAJARANBIOLOGI SMA

Satuan Pendidikan : SMA


Kelas : XI

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingintahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSIDASAR MATERIPOKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI SUMBER
WAKTU BELAJAR
Strukturdanfungsiselpenyusunjaringanpadasistemgerak
1.1.
Mengagumi keteraturan Struktur dan Mengamati Tugas 3minggu 1. Bukusiswa
dankompleksitas ciptaan fungsitulang, otot 1. Mengamatisuatugambarpatahtulang. a. Membuat x 4 JP 2. Buku
Tuhantentang struktur dan dansendipadamanusi gambarilustrasi biologiCam
fungsi sel,jaringan, organ Menanya tentangstruktur pbell
penyusun a. dan fungsisel
2. Mengapabisaterjadipatahpadatulang? 3. Sumber-
sistemdanbioprosesyangterjadip 1.Mekanismegerak. 3. Apa penyusun tulang dan penyusunjaringan sumber
ada 2.Macam- bagaimanahubungan antara padasistemgerak. lainyangrele
mahlukhidup. macamgerak. penyusun denganfungsinya? . van
1.2. Menyadari dan mengagumi 3.Kelainan Observasi 4. LKS
polapikir ilmiah dalam padasistemge MengumpulkanData(Eksperimen/Ekplorasi) b. Kerja ilmiah 5. Rangka
kemampuanmengamatibioprose rak. Melakukan pengamatan struktur dankeselamatan manusia,Tul
s. tulangdengan percobaan merendam kerjasiswa ang
4.Teknologi
1.3. Peka dan peduli tulang pahaayamdalamlarutan selamakegiatan pahaayam,
terhadappermasalahan yangmungkin
HCldanmembandingkannya dengan HCL,katak
lingkungan hidup,menjaga dan untukmembantukel tulang yangtidak direndam HCl untuk hijauhidup,
menyayangilingkungansebagaim ainan mendapatkankonsep struktur tulang keras
anisfestasi dan tulangrawan dan hubungan HCl
pengamalan ajaran agama dengan calsium(Ca).
yangdianutnya. 1. Melakukan percobaan
pengamatanpengaruhgaramfisiologisterhad
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, apkontraksiototpadafemurdanjantungkatak.
tekun,jujur terhadap data dan 2. Mendemonstrasikan berbagai cara kerja
fakta,disiplin, tanggung jawab, ototdan sendi dengan berbagai cara
danpeduli dalam observasi gerakanolehbeberapasiswa.
daneksperimen, berani dan 3. Membuatawetanrangka Ikan, Katak
santundalam mengajukan atauayam/burung sebagai tugas mandiri
pertanyaandan berargumentasi, berkelompok.
pedulilingkungan,gotong 4. Mengamati struktur sel penyusun
royong,bekerjasama, cinta jaringantulang.
damai,berpendapat secara
ilmiah dankritis, responsif dan Mengasosiasikan
proaktifdalam dalam setiap 5. Menhubungkan hasil pengamatan
tindakan dandalam melakukan strukturtulang dengan pola makan rendah
pengamatandan percobaan di kalsium,proses menyusui dan menstruasi
dalamkelas/laboratorium sertamenyimpulkan fungsi kalsium dalam
maupun systemgerak
diluarkelas/laboratorium. 6. Menghubungkan hasil pengamatan
2.2. Peduli terhadap keselamatan proseskontraksi otot femur dan jantung
diridan lingkungan katakdikaitkan dengan berbagai gerakan
denganmenerapkan prinsip yangdilakukanolehmanusia.
keselamatankerja saat 7. Menganalisis jenis gerakan dan organ
melakukan kegiatanpengamatan gerakyang berfungsi dalam berbagai
dan percobaan dilaboratorium kegiatangerakyangdilakukan/diperagakan,mi
dan di lingkungansekitar. salnya
3.5. Menganalisis hubungan :
antarastruktur jaringan lencangdepan,membengkokan/meluru
penyusun organpada sistem skan
gerak danmengaitkandengan kaki/tangan,menggeleng/menunduk/m
bioprosesnya sehingga enengadah,jongkok, menggeliat,
dapatmenjelaskan mekanisme menengadah
gerakserta gangguan fungsi danmenelungkupkantelapaktangan,dll
yangmungkin terjadi pada a. Mengaitkan proses-proses gerak
sistemgerak manusia melalui yangdilakukan dengan kelainan yang
studiliteratur, mungkinterjadi.
pengamatan,percobaan,dansim
ulasi.
4.5. Menyajikan hasil analisis
tentangkelainan pada struktur
dan fungsijaringan gerak
yangmenyebabkan gangguan
sistemgerak manusia melalui
berbagibentukmediapresentasi.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/ Ganjil
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Materi Pokok : Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem gerak
Alokasi Waktu : 3 minggu X 4 JP @45 menit

A. Kompetensi Inti dan Pemetaan KD, KI, Indikator serta Tujuan


KI-1 dan Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
KI-2 disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan

KI KD INDIKATOR TUJUAN
KI 1 Menghayati dan KD Mengagumi 1. Mengungkapkan pujian 4. Peserta didik dapat
mengamalkan ajaran 1.1 keteraturan dan kepada Tuhan atas menunjukkan sikap kagum
agama yang dianutnya. kompleksitas ciptaan keteraturan dan terhadap keteraturan dan
Tuhan tentang kompleksitas ciptaan- kompleksitas ciptaan Tuhan
struktur dan fungsi Nya berupa struktur dan materi struktur dan fungsi
sel, jaringan, organ fungsi sistem gerak pada sistem gerak setelah mengamati
penyusun sistem dan manusia struktur, fungsi sel, jaringan dan
bioproses yang organ penyusun sistem gerak
terjadi pada mahluk 2. Berkomitmen untuk pada manusia.
hidup. Membiasakan diri
berolahraga agar terjaga 5. Peserta didik dapat
kesehatannya. menunjukkan sikap menjaga
kesehatan dengan berolahraga
agar terhindar dari kemungkinan
penyakit pada sistem gerak
setelah mendiskusikan manfaat
sistem gerak dalam
kelangsungan hidup.

KI 2 Menghayati dan KD Berperilaku ilmiah: 1. Teliti dalam Mengamati 1. Peserta didik dapat
mengamalkan perilaku 2.1 teliti, tekun, jujur struktur dari tulang, otot menunjukkan sikap teliti saat
jujur, disiplin,tanggung terhadap data dan dan sendi dengan detail. mengamati literatur sendi, otot
jawab, peduli (gotong fakta, disiplin, dan mengamati kerangka
royong, kerjasama, tanggung jawab, dan 2. Bertanggung jawab manusia
toleran, damai), santun, peduli dalam dalam mengerjakan tugas
responsif dan proaktif dan observasi dan 2. Peserta didik dapat
menunjukan sikap sebagai eksperimen, berani 3. Mendengarkan dengan menunjukkan sikap santun saat
bagian dari solusi atas dan santun dalam tenang penjelasan dari berdiskusi
berbagai permasalahan mengajukan guru
dalam berinteraksi secara pertanyaan dan 3. Peserta didik dapat
efektif dengan lingkungan berargumentasi, 4. Tidak melakukan menunjukkan sikap kerja sama
sosial dan alam serta peduli lingkungan, aktivitas diluar kegiatan dalam mempresentasikan hasil
dalam menempatkan diri gotong royong, pembelajaran ketika analisis yang telah diamati.
sebagai cerminan bangsa bekerjasama, cinta sedang belajar.
dalam pergaulan dunia. damai, berpendapat
secara ilmiah dan 5. Mengikuti dengan tertib
kritis, responsif dan ketika sedang berdiskusi
proaktif dalam setiap dan presentasi
tindakan dan dalam
melakukan
pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium

KI 3 Memahami,menerapkan, KD Menganalisis 1. Menyebutkan fungsi 1. Peserta didik mampu


menganalisis pengetahuan 3.5 hubungan antara rangka pada manusia menyebutkan fungsi rangka dan
faktual, konseptual, dan struktur jaringan macam-macam tulang dan bgian
prosedural berdasarkan penyusun organ pada 2. Menyebukan macam- penyusun rangka melalui
rasa ingintahunya tentang sistem gerak dan macam tulang dan kegiatan diskusi, persentasi dan
ilmu pengetahuan, mengaitkan bagian-bagian tulang tanya jawab.
teknologi, seni, budaya, denganbioprosesnya penyusun rangka
dan humaniora dengan sehingga dapat manusia 2. Peserta didik mampu
wawasan kemanusiaan, menjelaskan Menjelaskan macam-macam
kebangsaan, kenegaraan, mekanisme gerak 3. Menjelaskan macam- persendian dan otot serta
dan peradaban terkait serta gangguan macam persendian membedakan gerak sinergis dan
fenomena dan kejadian, fungsi yang mungkin antonis melalui diskusi,
serta menerapkan terjadi pada sistem 4. Menganalisis penyusun persentasi dan tanya jawab
pengetahuan prosedural gerak manusia otot sebagai gerak aktif
pada bidang kajian yang melalui studi 3. Peserta didik mampu
spesifik sesuai dengan literatur, 5. Menjelaskan jenis-jenis mengaitkan struktur, fungsi,
bakat dan minatnya untuk pengamatan, dan fungsi otot proses dan kelaian yang terjadi
memecahkan masalah. percobaan, dan pada sistem gerak melalui
simulasi 6. Membedakan antara literatur
jenis gerak otot
antagonis dan sinergis 4. Peserta didik mampu
menjelaskan teknologi yang
7. Mengkaitkan struktur, digunakan untuk mengatasi
fungsi, proses dan gangguan sistem gerak.
kelainan atau penyakit
yang dapat terjdi pada
sistem gerak manusia
melalui literature

8. Menjelaskan teknologi
untuk mengatasi
ganggauan pada sistem
gerak
KI 4 Mengolah, menalar, dan KD Menyajikan hasil 1. Mempresentasikan hasil 1. Peserta didik mampu 2.
menyaji dalam ranah 4.5 analisis tentang analisis secara lisan mempresentasikan hasil analisis
konkret dan ranah abstrak kelainan pada dengan menggunakan secara lisan dengan
terkait dengan struktur dan fungsi literatur. menggunakan literatur.
pengembangan dari yang jaringan gerak yang
dipelajarinya di sekolah menyebabkan
secara mandiri, bertindak gangguan sistem
secara efektif dan kreatif, gerak manusia
serta mampu melalui berbagai
menggunakan metode bentuk media
sesuai kaidah keilmuan presentasi.

KD 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Nilai religi: hikmah yang dapat dipetik dari mempelajari sistem gerak
Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem mulai dari struktur, dan fungsi penyusun organ sistem gerak. Hal
dan lingkungan hidup. tersebut menunjukan akan tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Sebagai
tuhan yang maha pencipta dan maha kuasa atas segala sesuatu.
KD 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap Nilai sosial: aspek nilai sosial yang dapat diperoleh dalam
data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan pembelajaran memacu peserta didik untuk terus bekerja sama dan
peduli dalam observasi dan eksperimen, berani turut aktif dalam kegiatan diskusi. Ditunjukan dengan saling
dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan membantu ketika mengerjakan tugas kelompok dan aktif bertanya.
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif
dalam dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium

KD 3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan Nilai kognitif:Memaparkan kembali mengenaistruktur jaringan
penyusun organ pada sistem gerak dan penyusun organ pada sistem gerak dalam bentuk tulisan. Dengan
mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat mempelajari struktur dan jaringan penyusun organ gerak maka
menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan siswadapat mengaitkan struktur, fungsi proses dan kelaian yang
fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak terjadi pada sistem gerak pada kehidupan sehari-hari.
manusia melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.

KD 4.1 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada Nilai Psikomototik:Mempresentasikan hasil analisis secara lisan
struktur dan fungsi jaringan gerak yang dengan menggunakan literature.
menyebabkan gangguan sistem gerak manusia
melalui berbagai bentuk media presentasi.

B. Uraian Materi
Materi Uraian Materi
Fungsi rangka pada manusia Manusia memiliki rangka yang disusun oleh tulang ragka (tulang keras dan tulang rawan).
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan tulang (tengkorak) yang
ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, dan otot.
Kerangka tubuh manusia dilindungi oleh kulit dan daging, yang bertujuan untuk melindungi
bagian-bagian dalam kerangka yang bersifat lunak dalam menghindari adanya kerusakan
akibat gesekan organ-organ lebih keras dibandingan dengan organ yang lunak.
Tulang memiliki fungsi utama yaitu sebagai alat gerak pasif yang terbentuk oleh kandungan
kalsium berupa garam yang melekat dengan bantuan kolagen.
Selain menjadi pelindung pada organ yang lunak, fungsi lain dari rangka yaitu :
1. Menegakkan tubuh
2. Melindungi organ-organ lunak
3. Tempat melekatnya otot
4. Menentukan bentuk tubuh
5. Tempat pembentukan sel darah merah

Menyebukan macam-macam tulang MACAM-MACAM TULANG


dan bagian-bagian tulang penyusun
Tulang dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
rangka manusia
1. Tulang Rawan
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang
berfungsi untuk mensekresikan matriks (kondrin) berupa hialin atau kolagen. Tualng rawan
banyak mengandung kolagen dan sedikit mengandung kapur, karena itulah tulang rawan
bersifat lentur. Tulang rawan terbentuk dari kondroblas. Contoh bagian dari tulang rawan
yaitu pada bagian persendian, bronkus, trakea, dan ruas-ruas tulang belakang.
Tulang rawan memiliki 3 tipe tulang, yaitu hialin, fibrosa, dan elastis
2. Tulang keras (tulang sejati)
Tulang keras berawal dari kartilago dan tersusun atas jaringan tulang keras yang terdiri
dari sel-sel tulang (osteosit) yang membentuk lingkaran. Tulang keras banyak mengandung
zat kapur (kalsium) dan sedikit mengandung zat perekat. Matriks akan mengeluarkan
kapur dan fosfor yang dapat menyebabkan tulang menjadi keras. Proses penulangan atau
osifikasi disebut juga dengan proses pengerasan tulang. Tulang keras terdapat pada seluruh
tulang anggota gerak, lapisan luarnya keras dan mengelilingi rongga yang disebut rongga
sumsum.
BAGIAN-BAGIAN TULANG PENYUSUN RANGKA TUBUH
Rangka merupakan susunan dari tulang-tulang dengan sistem tertentu. Rangka tubuh
manusia tersusun oleh 206 potong tulang yang saling berhubungan, tulang-tulang yang
menyusun rangka terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :
1. Tengkorak
Tulang tengkorak berbentuk pipih, saling berhubungan, dan membentuk rongga.
Tulang tengkorak terdiri atas 22 buah tulang, yaitu 8 membentuk tulang bagian
kepala/tempurung dan 14 tengkorak bagian wajah/muka.
2. Tulang-tulang Badan
Tulang pembentuk badan terdiri atas ruas-ruas tulang belakang, tulang dada, tulang
rusuk, tulang gelang bahu Dan tulang gelang panggul.

3. Tulang Anggota gerak


Tulang anggota gerak pada manusia terdiri atas tungkai depan/tulang anggota gerak
atas yang bersambungan dengan gelang bahu tungkai dan tulang anggota gerak bawah yang
bersambungan dengan gelang pinggul

Berdasarkan bentuk tulang yang menyusun rangka tubuh dapat dibagi menjadi empat
macam, yaitu :
1. Tulang Pipih
Tulang pipih di dalamnya berisi sum-sum merah yang merupakan tempat pembuatan
sel darah merah dan sel darah putih. Tulang pipih memiliki dua lapisan, yaitu tulang
kopakta (lamina eksterna) dan tulang spongiosa (diploe). Contoh tulang pipih yaitu tulang
rusuk, tulang belikat, tulang dada dan tulang tengkorak.
2. Tulang Pendek
Tulang pendek ini berbentuk kubus atau pendek tidak beraturan, di dalamnya terdapat
sum-sum merah. Contoh tulang pendek yaitu ruas-ruas tulang belakang, pangkal lengan,
pergelangan tangan dan kaki, serta pangkal kaki.
3. Tulang Pipa
Tulang pipa terdiri atas epifisis dan diafisis serta diantaranya terdapat tulang rawan
berbentuk lempengan atau cakram epifisis. Jika cakra epifisis masih aktif, maka tulang pipa
masih bisa memanjang.
4. Tulang Tak Berbentuk
Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tidak beraturan . contoh tulang tak
berbentuk yaitu pada wajah dan tulang belakang.

Macam-macam persendian Sendi merupakan tempat bertemunya dua buah tulang, sendi diikat oleh ligamen dan
tendon. Terdapat tiga jenis sendi yaitu:
1. Sendi yang tidak bergerak (Sinartrosis)
Pada persendian sinartrosis dipersatukan oleh fisura, contohnya hubungan antar
tulang-tulang tengkorak. Sendi ini dibedakan atas dua kelompok yaitu :
a. Sinartrosis sinfibrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat fibrosa.
Contohnya persendian tulang tengkorak.
b. Sinartrosis sinkondrosis yaitu tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan.
Contohnya hubungan antar segmen pada tulang belakang.
2. Sendi dengan gerakan terbatas (Amfiartrosis)
Sendi amfiartrosisdibedakan atas :
a. Simfisis merupakan tulang yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang
berbentuk cakram. Contohnya hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
b. Sindesmosis merupakan tulang yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan
ligamen. Contohnya persendian antara fibula dan tibia.
3. Sendi dengan gerakan bebas (Diartrosis)
Persendian diartrosis dibedakan atas :
a. Sendi putar, merupakan persendian yang bergerak rotasi atau memutar. Contohnya
tengkorak dengan atlas, pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
b. Sendi pelana, merupakan persendian yang membentuk seperti pelana dan berporos
dua. Contohnya terdapat pada ibu jari dan pergelangan tangan.
c. Sendi peluru, merupakan persendian yang memungkinkan gerakan yang lebih
bebas. Contohnya hubungan tulang panggul dengan tulang paha, dan tulang belikat
dengan tulang atas.
d. Sendi ovoid/ellip merupakan sendi yang berada di ujung tulang berbentuk oval.
Contohnya pergelangan tangan.

Jenis-jenis dan fungsi otot Otot disebut juga dengan alat gerak aktif yang berfungsi sebagai penggerak tulang-
tulang sehingga dapat menghasilkan sebuah gerakan. Otot dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Otot Polos
Otot polos merupakan otot yang terdapat pada saluran pencernaan, pembuluh darah,
saluran kelamin, dan dinding rahim. Otot polos bekerja di luar kesadaran tanpa perintah
otak. Otot polos dipengaruhi oleh saraf otonom yaitu saraf simpatik dan parasimpatik.
Ciri-ciri otot polos yaitu :
b. Berinti satu
c. Berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing
d. Bekerja diluar kesadaran, bekerja lambat, teratur dan tidak cepat lelah.
2. Otot lurik/serat lintang
Otot lurik disebut juga dengan otot rangka karena melekat menutupi rangka.
Berdasarkan miogblobin, otot rangka dibedakan menjadi otot merah dan putih. Otot
memiliki lebih banyak moiglobin, yaitu pigmen otot yang berfungsi mengikat oksigen
untuk respirasi sel-sel otot rangka yang akan menghasilkan energy untuk melakukan
aktivitas.
Ciri-ciri otot lurik yaitu :
a. Sel berinti banyak
b. Bentuknya silindris
c. Bekerja dengan kesadaran atau menurut perintah otak
3. Otot jantung
Ciri otot jantung :
a. Berbentuk serabut lurik yang bercabang-cabang.
b. Jumlah sel intinya banyak, terletak di tengah serabut
c. Bekerja di luar kesadaran atau di luar perintah otak.
Perbedaan antara jenis gerak otot Dalam menggerakan tulang diperlukan keterlibatan dua otot lurik atau lebih, yang
antagonis dan sinergis bersifat berlawanan (antagonis) dan yang bersamaan (sinergis).
1. Otot Antagonis
Otot antagonis merupakan dua otot yang bekerja saling berlawanan yaitu apabila satu
otot berkontraksi maka otot yang lain relaksasi. Macam-macam gerak antagonis adalah :
a. Fleksi dan ekstensi
b. Adduksi dan abduksi
c. Elevasi dan pronasi
d. Inversi dan eversi
2. Otot Sinergis
Otot sinergis merupakan otot yang bekerja bersamaan, yaitu sama-sama berkontraksi
atau sama-sama relaksasi. Contohnya : otot-otot pronator yang terdapat di lengan bawah.
Otot pronator ada 2 yaitu otot pronator leres, dan otot pronator kuadratus. Kedua otot
tersebut bekerja sama menggerakan telapak tangan menelungkup dan menengadah.
Kelainan atau penyakit pada sistem Gangguan pada sistem gerak (rangka) terjadi karena adanya gangguan secara fisik,
gerak fisiologis, gangguan tulang belakang, dan persendian.
6. Gangguan Fisik
Gangguan fisik yang paling sering terjadi pada tulang adalah patah tulang (fraktura)
atau retak tulang (fisura). Retak tulang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
a. Fraktura, yaitu tulang retak tidak sampai menyebabkan organ lain terluka.
b. Greenstick, yaitu tulang mengalami retak sebagian atau tidak sampai memisah.
c. Komminudet, yaitu tulang mengalami retak menjadi beberapa bagian tetapi tidak
sampai keluar dari otot

7. Gangguan Fisiologis
Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormone atau
vitamin.
a. Rakitis,yaitu penyakit tulang kaki melengkung menyerupai O atau X yang
disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan kalsium pada makanan sehingga
pertumbuhan dan pembentukan tulang tidak sempurna.
b. Mikrosefalus, merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga
kepala berukuran kecil karena kekurangan kalsium pada masa bayi
c. Osteoporosis, merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan masa tulang
sehingga tulang menjadi rapuh. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan
hormone kelamin pada pria dan wanita, kurangnya asupan kalsium, serta vitamin.
8. Gangguan Tulang Belakang
Gangguan tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang
sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang. Kelianan tulang
belakang antara lain :
a. Skoliosis, tulang punggung bengkok ke kiri atau kanan
b. Lordosis, tulang punggung terlalu bengkok ke depan
c. Kifosis, tulang belakang terlalu bengkok ke belakang.

9. Gangguan Persendian
Gangguan persendian terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis
gangguan sendi di kelompokkan menjadi 4 yaitu :
a. Dislokasi, yaitu pergeseran tulang sendi dari awal karena jaringan ligamen yang
sobek atau tertarik.
b. Terkilir, tertariknya ligamen sendi oleh gerakan tiba-tiba
c. Ankilosis, gangguan yang terjadi karena tidak berfungsinya persendian
d. Artritis, gangguan yang disebabkan adanya peradangan sendi, arthritis dibedakan
menjadi :
 Rematoid, penyakit temurun yang dapat terjadi di segala umur
 Osteoatritis, penipisan tulang rawan yang menghubungkan persendian
 Gautartritis, kegagalan metabolism asam urat sehingga terjadi penimbunan
asam urat pada persendian
Gangguan dan kelainan pada pada sistem otot:
1. Kram
Kram disebabkan oleh kejang otot, selain itu bisa juga merupakan gejala
ketidakseimbangan air dan ion dalam tubuh.
2. Nyeri otot
Nyeri Otot disebabkan oleh pembengkakan jaringan penghubung otot.
3. Polio
Polio disebabkan oleh infeksi virus pada saraf yang mengendalikan gerakan otot rangka
yang dapat menjadi lumpuh.
4. Sawan
Sawan merupakan kontraksi pada beberapa kelompok otot yang tidak terkoordinasi.
5. Keseleo
Keseleo terjadi di daerah sendi dan ligamen sendi, otot atau tendon dapat putus akibat
tarikan yang tiba-tiba dan kuat.
6. Kejang Otot
Kejang otot terjadi apabila otot terus-menerus melakukan aktivitas sampai akhirnya
tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.
7. Tetanus
Otot terus menerus mengalami ketegangan karena infeksi bakteri Clostridium tetani
yang menghasilkan toksin.
8. Atrofi
Keadaan otot menjadi mengecil sehingga menghilangkan kemampuan otot untuk
berkontraksi.
9. Supertrofi
Volume otot membesar karena otot-otot setiap hari dilatih secara berlebihan.
10. Hemia
Otot dinding perut yang lemah tersobek sehingga letak usus menurun.
11. Stiff atau kaku leher
Otot leher mengalami peradangan akibat gerakan atau hentakan yang salah sehingga
leher terasa kaku.
Teknologi yang digunakan dalam Beberapa teknologi yang digunakan untuk mengatasi kelainan sitem gerak:
kelainan sistem gerak 1. Perbaikan melalui ortopedi (peninggian badan), penyambungan tulang.
2. Paku, sekrup, dan kawat dapat dipasang pada tulang yang mengalami
kecelakaan/kerusakan.
3. Tibial nail yaitu pin (paku) yang dipasang pada tulang tibia.
4. Femoral nail, dipasang pada tulang femur (paha)

C. Strategi Pembelajaran

a. Model : Inquiry
b. Metode : Diskusi, tanya jawab, persentasi, ceramah.

D. Media dan Sumber Belajar


a. Media: LDPD, Buku Biologi, Literatur, LKPD.
b. Sumber belajar:
1) Dian Mercuningsari, e-Modul BIOLOGI Sistem Gerak Pada Manusia, Direktorat Pembinaan SMA - Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2019.
2) Sri Lestari dan Kistinah, Idun, BIOLOGI (Makhluk Hidup dan Lingkungannya) Untuk SMA/MA Kelas XI, Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

E. Aktivitas Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (2x45 menit)
Langkah Sintak Inquiry Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan Pendahuluan 1. Pendidik membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 10 menit
dan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas
2. Pembelajaran dilanjutkan dengan menanyakan kabar
3. Peserta didik bersiap untuk belajar dan pendidik mulai
mengabsen
Apersepsi 1. Pendidik mengulas materi yang telah dipelajari
sebelumnya tentang struktur dan fungsi sel penyusun
jaringan pada tumbuhan dan hewan serta mengkaitkannya
dan menghubungkan keterkaitan dengan struktur dan
fungsi sel penyusun jaringan pada sistem gerak dan
bertanya kepada peserta didik untuk menggali pengetahuan
awal peserta didik.
“Coba kalian gerak-gerakkan anggota badankalian
dengan berbagai gerakan yang kalian bisa, kenapa kalian
bisa bergerak? Apakah yang terjadi jika di dalam tubuh
kita tidak terdapat rangka?”
 Peserta didik memberikan jawaban kepada
pendidik
Motivasi 1. Pendidik menyampaikan manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
mengenai fungsi rangka manusia dan macam-macam
tulang serta bagian-bagian penyusun rangka sehingga
peserta didik dapat termotivasi untuk menyimak dengan
baik dan dapat menjelaskan materi yang dipelajari.
Sebagaimana firman Allah pada Q.S Al-Qiamah ayat 3-4
yang artinya :
“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan
mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?. Bukan
demikian, sebenarnya Kami Kuasa menyusun (kembali)
jari jemarinya dengan sempurna”
 Peserta didik menyimak penjelasan dari pendidik.
Penyampaian Tujuan 1. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada pertemuan pertama yaitu melalui diskusi
kelompok, peserta didik diberi kesempatan
untukmenjelaskan dan menyebutkanpengertian dan fungsi
rangka manusia dan macam-macam tulang serta bagian-
bagian penyusun rangka.
 Peserta didik menyampaikan penjelasan materi dan
yang lainnya menyimak penjelasan dengan
seksama dari penjelasan peserta didik yang lain
Kegiatan Inti Observasi Masalah 1. Pendidik menjelaskan materi mengenai fungsi rangka 70 Menit
Eksplorasi manusia dan macam-macam tulang serta bagian-bagian
penyusun rangka. Pendidik membagi peserta didik menjadi
5 kelompok, setiap kelompok peserta didik dipilih secara
acak. Pendidik membagikan LDPD dan literatur mengenai
fungsi rangka manusia dan macam-macam tulang serta
bagian-bagian penyusun rangka pada setiap kelompok dan
menyajikan contoh masalah berupa wacana tentang sistem
gerak:
“Agar dapat bergerak, tubuh memerlukan kerja sama
anatara ototm tulang dan organ lainnya. Dalam sistem
gerak, tulang akan bekerja sama dengan tulang rawan,
ligament serta jaringan ikat lainnya untuk merekatkan
satu tulang dengan tulang lainnya. Selain itu, tulang akan
bekerja sama dengan otot. Tulang dan otot juga akan
membantu tubuh untuk dapat bergerak dengan baik.
Tanpa adanya tulang rangka, otot tidak akan memiliki
tempat untuk menempel, agar dapat melakukan fungsinya
dengan baik.
Sistem gerak pada manusia memang cukup rumit karena
melibatkan banyak bagian tubuh. Oleh karena itu, selain
menarik, mempelajari sistem gerak dapat menambah
pengetahuan”.
 Peserta didik menyimak penjelasan yang diberikan
oleh pendidik dan kemudian membentuk 5
kelompok.
2. Pendidik meminta peserta didik untuk mengamati
permasalahan yang ada di dalam LDPD dan mengamati
gambar literatur mengenai fungsi rangka manusia dan
macam-macam tulang serta bagian-bagian penyusun
rangka.
 Peserta didik mengamati permasalahan yang telah
disajikan pada LDPD
Merumuskan Masalah 1. Peserta didik dengan dibantu pendidik mengidentifikasi
masalah berdasarkan kajian dalam LDPD dan literatur
yang telah dibagikan, serta pendidik memberikan
kesempatan peserta didik untuk megidentifikasi pertanyaan
sebanyak mungkin yang akan dijawab melalui diskusi
kelompok.
Pertanyaan pokok yang mungkin ditanyakan peserta didik :
“Apa yang dimaksud dengan rangka?”
“Apa saja penyusun rangka pada manusia?”
Mengajukan Hipotesis 1. Pendidik membimbing peserta didik untuk memfokuskan
masalah yang telah dibuat serta membimbing untuk
merumuskan jawaban/hipotesis sementara.
Masalah yang difokuskan adalah :
“Apa fungsi dari rangka?”
“Sebutkan dan jelaskan macam-macam tulang?”
“Bagaimana bagian-bagian penyusun rangka?”
 Peserta didik menganalisis hipotesis sementara.
Elaborasi Mengadakan 1. Peserta didik diminta untuk mengamati macam-macam
penyelidikan/ tulang serta bagian-bagian penyusun rangka melalui
Eksperimen literatur dan LDPD yang telah dibagikan.
 Peserta didik mengamati gambar macam-macam
tulang serta bagian-bagian penyusun rangka
Mengumpulkan dan 1. Pendidik meminta peserta didik untuk mencatat hasil dari
menganalisis data pengamatan yang telah dilakukan.
 Peserta didik mencatat hasil pengamatan macam-
macam tulang serta bagian-bagian penyusun rangka
Konfirmasi Penarikan 1. Pendidik meminta peserta didik untuk mempresentasikan
Kesimpulan hasil pengamatan yang telah dilakukan menggunakan .
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil
pengamatannya di depan kelas dengan ditanggapi
oleh kelompok lain
2. Pendidik dan peserta didik secara bersama-sama
menyimpulkan hasil dari pengamatan dari fungsi rangka
manusia dan macam-macam tulang serta bagian-bagian
penyusun rangka yang telah di presentasikan oleh peserta
didik.
“Jadi, Fungsi rangka manusia yang utama adalah sebagai
alat gerak pasif, selain itu fungsi lain dari rangka manusia
adalah sebagai penegak tubuh, sebagai pelindung organ-
organ dalam yang lunak, tempat melekatnya otot,
menetukan bentuk tubuh serta tempat pembentukan sel
darah merah. Tulang terdiri atas tulang rawan yang
berfungsi untuk mensekresikan matriks berupa hialin atau
kolagen yang memiliki 3 tipe tulang, yaitu hialin, fibrosa,
dan elastik. Selanjutnya tulang terdiri atas tulang keras
Proses penulangan atau osifikasi disebut juga dengan
proses pengerasan tulang. Tulang keras terdapat pada
seluruh tulang anggota gerak, lapisan luarnya keras dan
mengelilingi rongga yang disebut rongga sumsum. Rangka
tubuh manusia tersusun oleh 206 potong tulang yang
saling berhubungan, tulang-tulang yang menyusun rangka
terdiri dari 3 kelompok besar yaitu tengkorak, tulang
badan, tulang anggota gerak (tulang pendek, tulang pipih,
tulang pipa), dan tulang tak berbentuk.”
Kegiatan Penutup 1. Pendidik memberi apresiasi dan masukan kepada peserta 10 Menit
didik
2. Peserta didik bertanya mengenai materi yang belum
dipahami
3. Pendidik memberi salam penutup

Pertemuan ke-2 (2x45 menit)


Langkah Sintak Inquiry Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan Pendahuluan 1. Pendidik membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 10 Menit
dan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas
2. Pembelajaran dilanjutkan dengan menanyakan kabar
3. Peserta didik bersiap untuk belajar dan pendidik mulai
mengabsen
Apersepsi 1. Pendidik mengulas materi yang telah dipelajari
sebelumnya tentang fungsi rangka manusia dan macam-
macam tulang serta bagian-bagian penyusun rangka dan
menghubungkan keterkaitan dengan materi sendi dan otot
danmemberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan
awal peserta didik.
Apakah tulang dapat bergerak sendiri?
Menurut kalian apa yang membedakan siku dan
pergelangan tangan?
 Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik
Motivasi 1. Pendidik menyampaikan manfaat mempelajari pelajaran
mengenai sendi dan otot dalam kehidupan sehari-hari
sehingga peserta didik bisa belajar dengan semangat.
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Insaan ayat 28
yang artinya:
“Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan
persendian tubuh mereka, apabila Kami menghendaki,
Kami sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan
orang-orang yang serupa dengan mereka”.
 Peserta didik menyimak penjelasan dari pendidik
Penyampaian Tujuan 1. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada pertemuan kali ini yaitu peserta didik diberi
kesempatan untuk menjelaskan melalui kelompok
mengenai materi otot dan sendi
 Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat
menjelaskan materi otot dan sendi
Kegiatan Inti Observasi Masalah 1. Pendidik menjelaskan materi mengenai otot dan sendi. 70 Menit
Eksplorasi Pendidik membagi peserta didik menjadi 5 kelompok,
setiap kelompok peserta didik dipilih secara acak. Pendidik
membagikan LDPD dan literatur pada setiap kelompok
mengenai otot dan sendi pada setiap kelompok dan
menyajikan contoh masalah berupa wacana tentang otot
dan sendi
“Di dalam tubuh manusia terdapat otot dan sendi, sendi
merupakan penghubung antara dua tulang. Sedangkan
otot melekat pada tulang (rangka manusia)
Pergerakan otot terjadi ketika sinyal neurologis
menghasilkan perubahan listrik pada sel otot, gerakan
otot ini berfungsi mengasilkan gerak dengan melakukan
kontraksi antar otot yang dapat menggerakkan tulang.
Gerakan bisa dilakukan secara sadar maupun tidak sadar.
Contohnya, saat jongkok, otot sedang ,melakukan gerak
fleksi, yang berperan untuk menyatukan dua bagian
anggota tubuh atau menekuk sendi.
Jadi, tanpa adanya otot dan sendi, tulang manusia
tidak bisa digerakkan. Oleh karena itu, belajar tentang
otot dan sendi selain menarik juga dapat menambah
wawasan.”
 Peserta didik menyimak penjelasan yang diberikan
oleh pendidik dan kemudian membentuk 5
kelompok.
2. Pendidik meminta peserta didik untuk mengamati
permasalahan yang ada di dalam LDPD materi mengenai
otot dan sendi.
 Peserta didik mengamati permasalahan yang telah
disajikan pada LDPD
Merumuskan Masalah 1. Peserta didik dengan dibantu pendidik mengidentifikasi
masalah berdasarkan kajian dalam LDPD dan literatur
yang telah dibagikan dengan melakukan diskusi kelompok.
Pendidik memberi kesempatan peserta didik untuk
mengidentifikasi pertanyaan sebanyak mungkin yang akan
dijawab melalui diskusi kelompok.
Pertanyaan pokok yang mungkin ditanyakan oleh peserta
didik:
“Apa yang dimaksud dengan sendi dan otot?”
“Bagaimana ciri-ciri otot dan sendi?”
“Bgaimana perbedaan antara gerak sinergis dan anatomis?
Mengajukan Hipotesis 1. Pendidik membimbing peserta didik untuk memfokuskan
masalah yang telah dibuat serta membimbing untuk
merumuskan jawaban/hipotesis sementara.
Masalah yang difokuskan adalah
“Apa saja macam-macam sendi?”
“Bagaimana ciri dan fungsi dari otot?”
“Bagaimana perbedaan gerak otot anatomis dan sinergis?”
 Peserta didik menganalisis hipotesis sementara
Elaborasi Mengadakan 1. Peserta didik diminta untuk mengamati gambar sendi dan
penyelidikan/ otot melalui literatur dan LDPD yang telah disediakan
Eksperimen oleh pendidik.
 Peserta didik mengamati gambar otot dan sendi.
Mengumpulkan dan 1. Pendidik meminta peserta didik untuk mencatat hasil
menganalisis data pengamatan yang telah dilakukan.
 Peserta didik mencatat hasil pengamatan yang telah
dilakukan.
Konfirmasi Penarikan 1. Pendidik meminta peserta didik untuk mempresentasikan
Kesimpulan hasil pengamatan yang telah dilakukan.
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil
pengamatannya di depan kelas dengan ditanggapi
oleh kelompok lain
2. Pendidik dan peserta didik secara bersama-sama
menyimpulkan hasil dari pengamatan dari pengamatan otot
dan sendi yang telah di presentasikan oleh peserta didik.
“Jadi, Sendi merupakan tempat bertemunya dua buah
tulang, sendi diikat oleh ligamen dan tendon. Terdapat tiga
jenis sendi yaitu sendi yang tidak bergerak (sinartrosis),
sendi dengan gerakan terbatas (amfiartrosis), dan sendi
dengan gerakan bebas (diartrosis).
Otot disebut juga dengan alat gerak aktif yang
berfungsi sebagai penggerak tulang-tulang sehingga dapat
menghasilkan sebuah gerakan. Otot dibedakan menjadi 3
yaitu:
1. Otot polos merupakan otot yang terdapat pada saluran
pencernaan, pembuluh darah, saluran kelamin, dan
dinding rahim. Ciri-ciri otot polos yaitu berinti satu,
Berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya
meruncing, Bekerja diluar kesadaran, bekerja lambat,
teratur dan tidak cepat lelah.
2. Otot lurik berfungsi mengikat oksigen untuk respirasi
sel-sel otot rangka yang akan menghasilkan energy
untuk melakukan aktivitas. Ciri-ciri otot lurik yaitu sel
berinti banyak, bentuknya silindris, bekerja dengan
kesadaran atau menurut perintah otak.
3. Ciri otot jantung yaitu Berbentuk serabut lurik yang
bercabang-cabang, Jumlah sel intinya banyak, terletak
di tengah serabut, Bekerja di luar kesadaran atau di luar
perintah otak.
Perbedaan otot antagonis dan sinergis yaitu : Otot
antagonis merupakan dua otot yang bekerja saling
berlawanan yaitu apabila satu otot berkontraksi maka otot
yang lain relaksasi sedangkan Otot sinergis merupakan
otot yang bekerja bersamaan, yaitu sama-sama
berkontraksi atau sama-sama relaksasi.
Kegiatan Penutup 1. Pendidik memberi apresiasi dan masukan kepada peserta 10 Menit
didik
2. Peserta didik bertanya mengenai materi yang belum
dipahami
3. Pendidik memberi salam penutup

Pertemuan ke-3 (2x45 menit)


Langkah Sintak Inquiry Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan Pendahuluan 1. Pendidik membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 10 Menit
dan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas
2. Pembelajaran dilanjutkan dengan menanyakan kabar
3. Peserta didik bersiap untuk belajar dan pendidik mulai
mengabsen
Apersepsi 1. Pendidik mengulas materi yang telah dipelajari
sebelumnya tentang sendi dan otot dan menghubungkan
keterkaitan dengan materi kelainan atau penyakit pada
sistem gerak serta teknologi yang digunakan untuk
mengatasi kelainan. Pendidik memberikan pertanyaan
untuk menggali pengetahuan awal peserta didik.
“Adakah dari kalian yang pernah melihat kakek dan nenek
berjalan dengan membungkuk? Kira-kira apa yang
menyebabkan hal tersebut”
 Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik
Motivasi 1. Pendidik menyampaikan manfaat mempelajari pelajaran
mengenai kelainan atau penyakit pada sistem gerak dalam
kehidupan sehari-hari serta teknologi yang digunakan
untuk mengatasi kelainan sehingga peserta didik bisa
belajar dengan semangat.
Sebagaimana firman Allah pada Q.S Yasin ayat 79 yang
artinya :
“Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa
kejadiannya;ia berkata: “Siapakah yang dapat
menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?”
 Peserta didik menyimak penjelasan dari pendidik
Penyampaian Tujuan 8. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada pertemuan kali ini yaitu melalui diskusi
kelompok mengenai materi mengenai kelainan atau
penyakit pada sistem gerak serta teknologi yang
digunakan untuk mengatasi kelainan
 Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat
menjelaskan materi mengenai kelainan atau
penyakit pada sistem gerak serta teknologi yang
digunakan untuk mengatasi kelainan
Kegiatan Inti Observasi Masalah 1. Pendidik menjelaskan materi mengenaimengenai kelainan 70 Menit
Eksplorasi atau penyakit pada sistem gerak serta teknologi yang
digunakan untuk mengatasi kelainan. Pendidik membagi
peserta didik menjadi 5 kelompok, setiap kelompok
peserta didik dipilih secara acak. Pendidik membagikan
LDPD dan literatur pada setiap kelompok dan menyajikan
masalah berupa wacana kelainan sitem gerak.
“Gerak yang dilakukan manusia karena adanya sistem
gerak yang saling berkoordinasi antar organ-organ gerak.
Sistem gerak juga bisa mengalami gangguan dan kelaian
yang bisa menghambat gerakan tubuh dalam kehidupan
sehari-hari. Ada beberapa kelainan pada sistem gerak
yakni gangguan dan kelainan pada tulang dan gangguan
dan kelainan.
Seperti contoh, lordosis yang disebabkan oleh
osteoporosis banyak terjadi pada orang lanjut usia yang
membuat tulang punggung bagian bawah keropos dan
lebih mudah melengkung ketika sedang menahan beban
tubuh. Oleh karena itu, belajar tentang kelainan atau
penyakit pada sistem gerak serta teknologi yang
digunakan untuk mengatasi kelainan, selain menarik juga
banyak memberi manfaat dan pengetahuan.
 Peserta didik menyimak penjelasan yang diberikan
oleh pendidik
2. Pendidik meminta peserta didik untuk mengamati
permasalahan yang ada di dalam LDPD materi mengenai
mengenai kelainan atau penyakit pada sistem gerak serta
teknologi yang digunakan untuk mengatasi kelainan.
 Peserta didik mengamati permasalahan yang telah
disajikan pada LDPD
Merumuskan Masalah 1. Peserta didik dengan dibantu pendidik mengidentifikasi
masalah berdasarkan kajian dalam LDPD dan literatur
yang telah dibagikan.
Pertanyaan pokok yang biasa ditanyakan peserta didik:
“Penyakit atau kelainan apa yang disebabkan oleh sistem
gerak?
“Bagaimana cara mengatasi kelainan pada sistem gerak?”
“Bagaimana cara menjaga kesehatan tulang agar terhindar
dari penyakit pada sistem gerak?”

Mengajukan Hipotesis 1. Pendidik membimbing peserta didik untuk memfokuskan


masalah yang telah dibuat serta menganalisis jawaban
atau hipotesis sementara.
Masalah yang difokuskan adalah :
“Bagaimana sistem gerak dapat mengalami gangguan atau
kelainan?”
“Mengapa gangguan atau kelainan pada sistem gerak dapat
terjadi?”
“Bagaimana cara untuk mengatasi gangguan atau kelainan
pada sistem gerak?”
Elaborasi Mengadakan 1. Peserta didik diminta untuk mengamati gambar kelainan
penyelidikan/ atau penyakit pada sistem gerak yang telah disediakan
Eksperimen oleh pendidik.
 Peserta didik mengamati gambar kelainan atau
penyakit pada sistem gerak.
Mengumpulkan dan 1. Pendidik meminta peserta didik untuk mencatat hasil
menganalisis data pengamatan yang telah dilakukan.
 Peserta didik mencatat hasil pengamatan yang telah
dilakukan.
Konfirmasi Penarikan 1. Pendidik meminta peserta didik untuk mempresentasikan
Kesimpulan hasil pengamatanmengenai kelainan atau penyakit pada
sistem gerak serta teknologi yang digunakan untuk
mengatasi kelainan yang telah dilakukan.
2. Pendidik dan peserta didik secara bersama-sama
menyimpulkan hasil dari pengamatan yang telah di
presentasikan oleh peserta didik.
“Jadi, Gangguan pada sistem gerak dapat terjadi pada otot
dan sistem gerak (rangka) yang terjadi karena adanya
gangguan secara fisik, fisiologis, gangguan tulang
belakang, dan persendian.
Gangguan fisik yang paling sering terjadi pada
tulang adalah patah tulang (fraktura) atau retak tulang
(fisura). Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan
oleh kelainan fungsi hormone atau vitamin. Gangguan
tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi
tulang belakang sehingga menyebabkan perubahan
kelengkungan batang tulang belakang. Gangguan
persendian terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan
normal.
Gangguan pada sistem otot yaitu kram, nyeri otot,
polio, keseleo, sawan, kejang otot, tetanus, atrofi,
supertrofi, hernia, dan stiff.
Beberapa teknologi yang digunakan untuk mengatasi
kelainan sitem gerak:
1. Perbaikan melalui ortopedi (peninggian badan),
penyambungan tulang.
2. Paku, sekrup, dan kawat dapat dipasang pada tulang
yang mengalami kecelakaan/kerusakan.
3. Tibial nail yaitu pin (paku) yang dipasang pada tulang
tibia.
4. Femoral nail, dipasang pada tulang femur (paha)”
Kegiatan Penutup 1. Pendidik memberi apresiasi dan masukan kepada peserta 10 Menit
didik
2. Peserta didik bertanya mengenai materi yang belum
dipahami
3. Pendidik memberi salam penutup

F. Penilaian
1. Penilaian Spiritual

Nama peserta didik :


Kelas :
Tanggal pengamatan :
Materi pokok :

No Aspek Pengamatan Skor


1 2 3 4
1. Berdoa di awal pembelajaran
2. Berdoa di akhir pembelajaran
3. Memberi salam baik terhadap Guru maupun teman
4. Memberi salam ketika berpendapat
5. Mengekspresikan kegiatan tanpa berkeluh kesah
Jumlah Skor
Keterangan :
4 : Selalu, apabila selalu melakukan pernyataan
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 : Kadang-kadang apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Catatan :
Skor akhir = Jumlah skor dibagi skor tertinggi dikalikan 4

2. Penilaian Sikap Sosial

Kelas :
Tanggal pengamatan :
Materi pokok :
No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Skor Sikap Kode Nilai
BS JJ TJ DS
1 Adinda 75 80 75 80 310 77,5 SB
2 … … … … … … …
Keterangan :
 BS : Bekerja Sama
 JJ : Jujur
 TJ : Tanggung Jawab
 DS : Disiplin
Catatan :
1) Aspek perilaku dinilai dengan kriteria :

100 = Sangat Baik


75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
1) Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 × 4
2) Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 310 : 4 = 77,5
3) Kode nilai / predikat :

75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)


50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)
00,00-25,00 = Kurang (K)
4) Format di atas dapat di ubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin di nilai.

3. Penilaian Afektif
a. Penilaian Diri
Peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Agar tetap objektif, pendidik menjelaskan tujuan
dari penilaian diri, menentukan kompetensi yang akan dinilai, menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan dan
merumuskan format penilaian.
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Sikap Kode Nilai
Skor
1 Selama diskusi, saya ikut serta 100 350 87,50 SB
mengusulkan ide/gagasan.
2 Ketika kami berdiskusi, setiap anggota 50
mendapatkan kesempatan untuk berbicara
3 Saya ikut serta dalam membuat 100
kesimpulan hasil diskusi kelompok
4 Selama diskusi, setiap anggota ikut 100
terlibat dalam mengidentifikasi masalah
Catatan :
1) Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2) Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 × 100 = 400
3) Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (350 : 400)×100 =87,50
4) Kode Nilai / Predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)
00,00-25,00 = Kurang (K)
b. Penilaian Teman Sebaya
Penilaian teman sebaya dilakukan peserta didik untuk menilai temannya sendiri yang format penilaiannya telah disiapkan oleh
pendidik.

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Sikap Kode Nilai


Skor
1 Mau menerima pendapat teman 100 500 100,00 SB
2 Memberikan solusi terhadap 100
permasalahan
3 Memaksakan pendapatan sendiri kepada 100
anggota kelompok
4 Marah saat diberi keritik 100
5 Memotong atau menyela pendapat teman 100
ketika berdisusi
Catatan :
1) Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan negatif, Ya = 50 dan
Tidak = 100
2) Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 × 100 = 500
3) Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (500 : 500)×100 = 100,00
4) Kode Nilai / Predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)
00,00-25,00 = Kurang (K)

3. Penilaian Kognitif
a. Penilaian KognitifMultiple Choiche

No Indikator Tingkat Soal Kunci


Kognitif Jawaban
1 Mendeskripsikan fungsi C1/K1 Pernyataan di bawah ini yang tidak benar mengenai fungsi D
sistem rangka bagi (mengin rangka bagi tubuh manusia adalah ….
manusia gat)
A. Melindungi organ internal
B. Tempat utama menyimpan kalsium dan fosfor
C. Memberikan bentuk pada tubuh
D. Alat gerak aktif bagi tubuh, sehingga tulang dapat bergerak
E. Tempat melekatnya otot
2 Dapat C2/K2 Tulang rusuk, tulang jari kaki, dan tulang tengkorak secara B
mengklasifikasikan berturut-turut menupakan jenis ….
jenis tulang penyusun
rangka manusia A. Tulang panjang, tulang pipih, tulang pendek
B. Tulang pipih, tulang pendek, tulang pipih
C. Tulang panjang, tulang pendek, tulang pipih
D. Tulang pipih, tulang pendek, tulang tak beraturan
E. Tulang panjang, tulang pendek, tulang tak beraturan
3 Dapat menyesuaikan C3 Jenis otot yang bekerja pada kerongkongan adalah …. C
jenis danfungsi pada
otot manusia A. Otot polos
B. Otot lurik
C. Otot lurik dan otot polos
D. Otot olos dan otot lurik
E. Otot polos, otot jantung dan otot lurik
4 Dapat C4 Hubunga antara tulang radius dengan ulna meruakan contoh dari B
mengorganisasikan sendi ….
jenis sendi yang
terdapat pada tubuh A. Sendi putar
manusia B. Sendi pelana
C. Sendi engesel
D. Sendi peluru
E. Sendi ovoid/ellip
5 Dapat menyimpulkan C5 Pembentukan tulang merupakan suatu hal yang penting dalm B
suatu kelainan atau pertumbuhan dan perkembangan. Tulang membutuhkan berbagai
penyakit pada sistem komponen seperti kalsium, fosfor, dan vitamin D. Tanpa adanya
gerak hal tersebut tulang tidak akan tumbuh dengan baik. Seperti
halnya jika dalam pembentukan tulang kekurangan vitamin D,
yang menyebabkan tulang menjadi lentur dan membengkok. Dari
pengertian di atas merupakan cirri dari penyakit ….

A. Fraktura
B. Rakitis
C. Osteoporosis
D. Nekrosa
E. Kifosis
6 Siswa dapat merancang C6 Struktur tulang pada penderita osteoporosis dengan tulang C
hubungan sebab-akibat normal tentu berbeda, struktur tulang juga dapat berkaitan
pada kelaianan sistem dengan gaya hidup seseorang termasuk pola makanannya.
gerak Apakah hubungan antara pola makan dengan struktur tulang
pada penderita osteoporosis?

A. Hubungannya terdapat pada kandungan makanan yang


diasupnya, bila makanan dikonsumsi banyak kalsium akan
berdampak terkenanya osteoporosis dan terutama untuk
manula kebutuhan akan kalsium yang berlebihan akan
berdampak.
B. Hubungannya terdapat pada banyaknya makanan yang
diasupnya, bila sedikit dan jarang makan maka akan
berdampak pada terkenanya osteoporosis, terutama pada
manula yang mulai malas makan
C. Hubungannya terdapat pada kandungan makanan yang
diasupnya, bila makanan yang dikonsumsi sedikit kandungan
kalsium akan berdampak terkena osteoporosis dan terutama
manula kebutuhan akan kalsium semakin banyak, jika kurang
mengkonsumsi maka akan berdampak
D. Hubungannya terdapat pada kandungan makanan yang
diasupnya, bila makanan yang dikonsumsi sedikit vitamin D
akan berdampaknya terkena osteoporosis dan terutama untuk
manula semakin tua, maka akan semakin banyak kebutuhan
kalsiumnya jadi dapat berdampak
E. Hubungannya terdapat pada seluruh kandungan makanan
yang diasupnya, seakin semua kandungan terpenuhi maka
jauh dari osteoporosis

b. Aspek Percakapan (Diskusi)

No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah Skor Sikap Kode Nilai


Skor

25 50 75 100

1. Intonasi

2. Pelafalan

3. Kelancaran

4. Ekspresi

5. Penampilan

6. Gestur

c. Penilaian Lembar Diskusi (LDPD)

TULANG-TULANG PENYUSUN RANGKA MANUSIA


Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
Kelompok :
Hari/Tanggal :
A. Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
C. Tujuan : Setelah melakukan kegiatan peserta didik diharapkan mampu mengetahui tulan-tulang
penyusn rangka tubuh manusia
D. Alat/Bahan : Literatur/gambar rangka manusia
Mengapa Manusia Bisa Berdiri Tegak?
Sistem gerak merupakan kesatuan di tubuh manusia yang membuat manusia bisa bergerak seperti yang dikehendaki.
Rangka merupakan sekumpulan tulang-tulang yang saling berhubungan membentuk tubuh. Angka merupakan alat gerak
pasif, dimana membutuhkan otot untuk bergerak. Rangka juga berfungsi untuk menopang tubuh agar dapat berdiri tegak.
Rangka atau tulang juga memiliki fungsi lain, diantaranya adalah tempat memproduksi sel darah merah dan putih,
melindungi organ bagian daam yang lunak, dan sebagai tempat melekatnya otot.
Tulang terbentuk dari kandungan kalsium yang berbentuk garam dan dapat melekat karena ada bantuan kolagen.
Rangka pada manusia dibagi menjadi 3 yaitu rangka tengkorak, rangka badan, dan rangka alat gerak (tangan dan kaki).
Berdasarkan bentuknya, tulang dibagi menjadi 4 yaitu tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih dan tulang tidak beraturan.
Berdasarkan lapisan strukturnya , tulang dibagi menjadi 3yaitu periosteum, tulang kompak,tulang spons, tulang rongga sum-
sum dan tulang rawan (kartilago).

1. Pernahkah kamu memperhatiakan tubuhmu di depan cermin? Tubuhmu memiliki betuk tertentu. Tubuhmu memiliki
rangka yang memberi bentuk tubuh dan menjadikannya kuat. Rangka tersusun dari tulang-tulang. Tulang apa saja yang
menyusunnya? Dan berapa jumlahnya?
2. Lengkapi Bagian-bagian tulang penyusun rangka di bawah in, lengkapi dengan nama latinnya!
5.

1.
6.

2. 7.

8.

3. 9.

10.

11.

4.
3. Berdasarkan bentuk tulang, tulang manusia dibedakan menjadi 4 macam, yaitu tulang pipa tulang pendek, tulang pipih
dan tulang tak beraturan. Untuk lebih mengetahui perbedaan tulang tersebut, coba lengkapilah tabel di bawah ini!
No Pembeda (gambar Tulang pipa Tulang pendek Tulang pipih Tulang tidak
tulang) beraturan
1
2
3
4

4. Mengapa pada bagian rongga-rongga tulang terdapat sum-sum tulang? Jelaskan jawaban kalian dengan mengaitkan
antara struktur dan fungsi sum-sum tulang tersebut!’

OTOT DAN SENDI


Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
Kelompok :
Hari/Tanggal :
A. Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
C. Tujuan 1. Mengetahui struktur sel otot manusia dan mengetahui perbedaan sel otot
berdasarkan cirinya
2. Mengidentifikasi jenis-jenis sendi gerak dan menyebutkan contoh dari sendi gerak
D. Alat/Bahan : Literatur/gambar otot dan sendi
Bagaimana Manusia Bergerak?

Otot merupakan alat gerak aktif, yang berfungsi untuk menggerakkan tulang sehingga menghasilkan sebuah gerakan.
Berdasarkan jenisnya otot dibagi menjadi 3 bagian yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung. Otot polos disebut otot alat-
alat dalam tubuh, seperti saluran pencernaan, pembuluh darah, saluran kelamin dan dinding rahim yang bekerja diluar
kesadaran, bekerja lambat, teratur dan tidak cepat lelah. Otot lurik disebut juga otot rangka karena melekat menutupi rangka
yang bekerja atas kesadaran atau menurut perintah otak. Otot jantung bekerja di luar kesadaran atau di luar perintah otak .
Sendi merupakan tempat bertemunya dua buah tulang yang diikat oleh ligament dan tendon. Persendian berfungsi
sebagai penghubung antar tulang sehingga memudahkan otot sebagai alat gerak aktif dalam melakukan gerakan. Terdapat
tiga jenis sendi yaitu sendi dengan gerakan bebas (sinartrosis), sendi dengan gerakan terbatas (amfiartrosis), dan sendi
dengan gerakan bebas (diartrosis) yang terdiri atas sendi engsel, sendi putar, sendi pelana dan sendi ovoid.

1. Perhatikan skema persendian pada tulang berikut!

B
C
Berdasarkan gabar di atas, lengkapilah tabel di bawah ini untuk mengetahui struktur dan fungsi komponen penunjang
persendian!
Simbol Nama komponen Struktur/penyusun Fungsi
A
B
C
D
E

2. Coba gerakkan siku tangan dan lututmudengan gerakan menekuk! Apakah anggota gerak dapat digerakkan menekuk?
Mengapa bisa terjadi?
3. Coba perhatikan gambar dibawah ini!

Apa nama organel yang ditunjukkan tanda lingkaran pada gambar serat otot tersebut? Apa kegunaan dari organel
tersebut? Mengapa dalam 1 serat ditemukan banyak organel?
4. Mengapa ketika seseorang telah berolahraga berat menimbulkan pegal-pegal? Jelaskan alasannya!

KELAINAN PADA ALAT GERAK


Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
Kelompok :
Hari/Tanggal :
A. Standar : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi

B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

C. Tujuan Mengetahui kelainan atau penyakit pada sistem gerak


Mengetahui teknologi yang dapat digunakan dalam kelainan sistem gerak
D. Alat/Bahan : Literatur/gambar jenis kelainan sistem gerak

Gangguan pada sistem gerak terbagi menjadi dua jenis yaitu gangguan sistem otot dan gangguan sistem rangka
(tulang). Gangguan pada sistem rangka dapat terjadi karena adanya gangguan secara fisik, fisiologis, gangguan tulang
belakang dan persendian. Otot juga dapat mengalami gangguan seperti kram, polio, dan keseleo.
Beberapa pemanfaatan teknologi untuk mengatasi kelaian sistem gerak yaitu, Perbaikan melalui ortopedi (peninggian
badan), penyambungan tulang. Paku, sekrup, dan kawat dapat dipasang pada tulang yang mengalami kecelakaan/kerusakan.
Tibial nail yaitu pin (paku) yang dipasang pada tulang tibia. Femoral nail, dipasang pada tulang femur (paha)

1. Jelaskan miimal 3 macam penyakit akibat kelainan atau gangguan otot serta penyebab dan cara pencegahan penyakit
tersebut!
Nama Penyakit Penyebab Cara pencegahan

2. Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung kalsium menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya jumlah
pengidap osteoporosis, selain usia yang makin menua. Apakah osteopororsis dan apa yang menyebabkan selain dua
faktor tersebut!
3. Bersama kelompokmu, coba carilah informasi pada media cetak ataupun media elektronik mengenai produk teknologi
yang terkait dengan penanganan gangguan dan kelainan tulang lalu dokumentasikan hasilnya dengan rapi dan
menyebutkan sumbernya. Setelah itu kumpulkan dan presentasikan.

5. Penilaian Psikomotorik
c. Penilaian Unjuk Kerja (Keterampilan berbicara)

No Aspek yang Dinilai Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
(100) (75) (50) (25)

1. Kesesuaian respon dengan pertanyaan

2. Keserasian pemilihan kata

3. Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4. Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat baik
75 = Baik
50 = kurang baik
25 = tidak baik
Cara mencari (N) = Jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

d. Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1. Penguasaan materi diskusi

2. Kemampuan menjawab pertanyaan

3. Kemampuan mengolah kata

4. Kemampuan menyelesaikan masalah

Anda mungkin juga menyukai