KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
1
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI SUMBER
WAKTU BELAJAR
3.5. Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ Struktur dan fungsi Mengamati Tugas 3 minggu Buku siswa
pada sistem gerak dan tulang, otot dan sendi Mengamati suatu gambar patah tulang. Membuat gambar x 4 JP Buku biologi
mengaitkan dengan ilustrasi tentang Campbell
pada manusia.
bioprosesnya sehingga dapat Menanya struktur dan fungsi Sumber-
menjelaskan mekanisme gerak Mekanisme gerak. sel penyusun
Mengapa bisa terjadi patah pada tulang? sumber lain
serta gangguan fungsi yang Macam-macam Apa penyusun tulang dan bagaimana jaringan pada yang relevan
mungkin terjadi pada sistem gerak. hubungan antara penyusun dengan sistem gerak. LKS
gerak manusia melalui studi Kelainan pada fungsinya? . Rangka
literatur, pengamatan, sistem gerak. Observasi manusia,
percobaan, dan simulasi. Mengumpulkan Data (Eksperimen/Ekplorasi) Kerja ilmiah dan Tulang paha
Teknologi yang
Melakukan pengamatan struktur tulang keselamatan kerja ayam, HCL,
mungkin untuk siswa selama
dengan percobaan merendam tulang paha katak hijau
membantu kelainan ayam dalam larutan HCl dan kegiatan hidup,
pada sistem gerak membandingkannya dengan tulang yang pengamatan dan bateray,
tidak direndam HCluntuk mendapatkan percobaan. rangkaian
konsep struktur tulang keras dan tulang kabel listrik,
rawan dan hubungan HCl dengan calsium Portofolio statif,
(Ca). Hasil laporan larutan
4.5. Menyajikan hasil analisis tentang Melakukan percobaan pengamatan tertulis ringer/garam
kelainan pada struktur dan fungsi pengaruh garam fisiologisterhadap kontraksi kemampuan fisiologis,
jaringan gerak yang otot pada femur dan jantung katak. menulis judul gambar/char
menyebabkan gangguan sistem Mendemonstrasikan berbagai cara kerja otot kelogisan dengan ta
gerak manusia melalui berbagi dan sendi dengan berbagai cara gerakan isi pembahasan
bentuk media presentasi. oleh beberapa siswa. .
Membuat awetan rangka Ikan, Katak atau Tes
ayam/burung sebagai tugas mandiri ber tes membuat
kelompok. gambar ilustrasi
Mengamati struktur sel penyusun jaringan untuk
tulang. menunjukkan
pengusaan
Mengasosiasikan pemahaman
2
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI SUMBER
WAKTU BELAJAR
Menhubungkan hasil pengamatan struktur tentang struktus
tulang dengan pola makan rendah kalsium, sel penyusun
proses menyusui dan menstruasi serta organ tulang, otot,
menyimpulkan fungsi kalsium dalam system dan sendi
gerak
Menghubungkan hasil pengamatan proses
kontraksi otot femur dan jantung katak
dikaitkan dengan berbagai gerakan yang
dilakukan oleh manusia.
Menganalisis jenis gerakan dan organ gerak
yang berfungsi dalam berbagai kegiatan
gerak yang dilakukan/diperagakan, misalnya
: lencang depan, membengkokan
/meluruskan kaki/tangan,
menggeleng/menunduk/menengadah,
jongkok, menggeliat, menengadah dan
menelungkupkan telapak tangan, dll
Mengaitkan proses-proses gerak yang
dilakukan dengan kelainan yang mungkin
terjadi.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan secara lisan hasil
pembelajaran yang dilakukan dan
mengevaluasi ketercapaian pemahaman diri
tentang struktur dan fungsi sel pada jaringan
penyusun tulang.
Menyusun laporan struktur dan fungsi sel
penyusun jaringan pada sistem geraksecara
tertulis.
3
4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Tingkat Pendidikan : SMA NEGERI 1 WRINGINANOM
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/1
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 4 JP
A. MATERI PEMBELAJARAN
Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem gerak
B. KOMPETENSI DASAR
3.5Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dan
mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak yang
menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
C. INDIKATOR
1. Menjelaskan struktur dan fungsi sistem gerak pada manusia
2. Menjelaskan mekanisme dan macam-macamgerak pada manusia.
3. Menjelaskan kelainan atau penyakit yang terjadi pada anggota gerak manusia
4. Mengkomunikasikan teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem
gerak
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan panduan guru siswa dapat menjelaskan konsep sistem gerak pada manusia
dengan benar.
2. Dengan panduan guru siswa dapat menjelaskanfungsi rangka sebagai sistem gerak pada
manusia
3. Dengan panduan guru siswa dapat menjelaskan macam-macam tulang berdasarkan jenis
penyusunnya dengan benar
5
4. Dengan panduan guru siswa dapat menjelaskan macam-macam tulang berdasarkan
strukturnya dengan benar
5. Dengan panduan guru siswa dapat menjelaskan macam-macam tulang berdasarkan
bentuknya dengan benar.
6. Melakukan pengamatan struktur tulang dengan percobaan merendam tulang paha ayam
dalam larutan HCl dan membandingkannya dengan tulang yang tidak direndam
HCluntuk mendapatkan konsep struktur tulang keras dan tulang rawan dan hubungan
HCl dengan calsium (Ca).
7. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan macam-macam struktur otot setelah mendapat
penjelasan dari guru
8. Dengan melakukan pengamatan, siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri otot polos sesuai
dengan kunci lembar penilaian.
9. Dengan melakukan pengamatan, siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri otot lurik sesuai
dengan kunci lembar penilaian.
10. Dengan melakukan pengamatan, siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri otot jantung
sesuai dengan kunci lembar penilaian.
E. MATERI PELAJARAN
Struktur dan fungsi tulang, otot dan sendi pada manusia.
Mekanisme gerak.
Macam-macam gerak.
Kelainan pada sistem gerak.
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak
F. METODE PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
- Model Pembelajaran : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
- Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan pemberian tugas
Pertemuan 2
- Model Pembelajaran : Model Pembelajaran PBI (Problem Based Instruction)
- Metode Pembelajaran :Observasi berorientasi guided inquiry
Pertemuan 3
6
- Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung
- Metode Pembelajaran :Ceramah, diskusi, tanya jawab dan pemberian tugas
Pertemuan 4
- Model Pembelajaran : Diskusi Kelas
- Metode Pembelajaran : Tanya jawab
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
- Media Pembelajaran : Slide Power Point materi Struktur Tulang, torso
manusia/gambar torso manusia
- Alat Pembelajaran :Komputer, LCD
Percobaan 1 (untuk setiap kelompok)
Tulang ayam segar, bagian paha (4 buah)
Larutan HCl dengan konsentrasi 30% (100 ml)
Air (200 ml)
Gelas aqua (2 buah)
- Sumber Pembelajaran : LKS, Buku Siswa
8
kandungan unsur kalsium pada tulang manusia yang dapat menyebabkan penyakit
osteoporosis pada wanita lanjut usia dan keinginan Pemerintah untuk melakukan
penyuluhan tetapi mereka tidak mengetahui apa yang harus dilakukannya.
2. Guru menginformasikan bahwa menurut dokter Dr. Fiastuti Witjaksono, kalsium sangat
penting bagi tulang manusia. kalsium pada tulang semakin berkurang apabila larut
dalam asam, maka pada kondisi tertentu, tulang akan menjadi lentur/lunak karena
komposisi Ca pada tulang sudah menurun drastis.
3. Kepada siswa ditanyakan pengetahuan apa yang harus diberikan kepada Pemerintah di
sana agar dapat memberikan penyuluhan kepada penduduknya.
4. Berdasarkan jawaban siswa, mereka diarahkan untuk menjawab pertanyaan:
- Mengapa kalsium sangat dibutuhkan dalam proses penulangan?
8. Guru meminta salah satu siswa mengkomunikasikan cara menguji pengaruh larutan
HCl terhadap perubahan struktur tulang keras dan tulang rawan pada tulang ayam
kemudian meminta siswa lain memberikan masukan dan saran
9. Guru memberikan pemantapan terhadap cara pengujian yang benar
10. Siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok dan guru membagikan LKS pengamatan
kemudian meminta siswa bekerja menguji pengaruh larutan HCl terhadap perubahan
struktur tulang keras dan tulang rawan pada tulang ayam dengan alat dan bahan yang
9
telah disediakan.
11. Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan menguji pengaruh larutan HCl
terhadap perubahan struktur tulang keras dan tulang rawan pada tulang ayam
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
10
lurik, dan otot jantung.
5. Guru menuliskan karakteristik dari otot polos dengan mengisikannya pada tabel.
(mencakup bentuk sel, jumlah dan letak inti sel, letak otot pada tubuh, ada
tidaknya garis gelap terang, percbangan, cara kerja, dan kontraksi otot).
Fase 3 : Membimbing pelatihan
6. Guru membagikan LKS kepada siswa dan menyuruh siswa untuk mengerjakan
tabel perbandingan yang tertera pada LKS masing-masing seperti yang telah
dicontohkan pada soal no.1. Guru berkeliling pada tiap-tiap kelompok dan
membimbing hal-hal yang belum dimengerti.
Fase 4 : Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
7. Guru menyuruh dua orang siswa untuk maju, menjawab tabel perbedaan otot yang
ada pada LKS. Satu siswa menjawab pada kolom otot lurik, dan satu siswa
menjawab pada kolom otot jantung.
8. Siswa lain maju ke depan membenarkan beberapa jawaban yang salah.
9. Guru memberikan kuis untuk mengecek pemahaman seluruh siswa.
11
jawaban siswa, guru mengarahkan gambar tersebut merupakan salah satu contoh bahwa
dalam sistem gerak terdapat berbagai gangguan (kelainan) yang disebabkan oleh beberapa
faktor.
4. Guru memberikan apersepsi bahwa gangguan (kelainan) pada sistem gerak yang terjadi
dalam tubuh.
5. Guru menarik perhatian siswa dengan memberi pertanyaan mengapa “Bagaimana tulang
orang yang mengalami kelainan patah tulang?”...
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu dalam sistem gerak terdapat berbagai
gangguan (kelainan) yang dapat menyebabkan aktivitas dalam tubuh menjadi tergganggu.
Kegiatan Inti (±80 menit)
7. Guru meminta siswa membagi diri menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan
berbagai gangguan (kelainan) yang ada pada sistem gerak manusia, melalui sumber media
(literatur) yang diberikan oleh guru.
8. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa pembelajaran kali ini adalah model diskusi
kelas dan menjelaskan aturan-aturan yang harus ditaati selama proses diskusi. Guru
menyampaikan aturan-aturan saat berdiskusi saat siswa bertanya, menjawab pertanyaan dan
saat siswa memberikan sanggahan diharapkan mengangkat tangan dengan menyebutkan
nama dan nomer absen.
9. Guru membagikan LKS dan buku siswa.
10. Guru meminta siswa memperhatikan soal yang ada di LKS.
11. Guru mengarahkan fokus diskusi. Seperti setiap siswa diharapkan saling bekerjasama
dalam kelompok sehingga menghasilkan sebuah pemikiran dengan saling menghargai dan
menghormati jawaban antar siswa dalam berdiskusi kelompok di kelas.
12. Guru membimbing dan memonitor siswa selama diskusi dalam kelompok.
13. Setelah waktu yang disepakati untuk diskusi kelompok selesai, guru membawa siswa ke
diskusi kelas.
14. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan awal kepada siswa untuk motivasi dan
membuka kegiatan diskusi antar kelompok di dalam kelas.
15. Guru menyajikan situasi yang tidak segera dijelaskan atau menyampaikan isu diskusi
agar tiap kelompok termotivasi untuk lebih bekerjasama antar siswa dalam kelompok,
12
berfikir lebih realistis dan memotivasi siswa untuk lebih berani mengutarakan jawabannya
(keberanian dalam berbicara).
16. Guru memonitor interaksi antar siswa saat mereka bekerjasama dalam kelompok untuk
mendiskusikan suatu masalah.
17. Guru memonitor antar siswa saat mengajukan pertanyaan mengenai masalah yang
didiskusikan dalam suatu kelompok.
18. Guru mendengarkan dan menanggapi gagasan siswa saat menjawab pertanyaan dalam
kegiatan diskusi dalam kelompok di kelas.
19. Guru menanyakan tanggapan kelompok lain terhadap apa yang disampaikan kelompok
pertama tadi.
20. Apabila ada pertanyaan dari siswa lain, guru mengembalikannya kepada kelompok yang
presentasi. Jika kelompok tadi tidak bisa menjawab, maka pertanyaaan tersebut dibahas
bersama-sama.
21. Guru mencatat gagasan atau ide-ide siswa selama diskusi kelas.
22. Pada waktu diskusi kelas, guru sebisa mungkin menjadikan semua siswa mengemukakan
pendapatnya (terutama siswa yang pendiam). Hal ini sesuai dengan tujuan model
pembelajaran diskusi yaitu agar siswa aktif berkomunikasi.
Kegiatan Penutup (±5 menit)
23. Guru mengakhiri diskusi siswa dalam kelompok di dalam kelas dan bersama siswa
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
24. Guru meminta siswa untuk memeriksa dan berfikir tentang pendapat antar kelompok saat
berdiskusi dalam kelompok.
25. Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan kesimpulan mengenai pelajaran yang
dijelaskan.
26. Mendorong siswa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat
sehat yang kita dapat selama ini.
13
23. Guru mengakhiri diskusi siswa dalam kelompok di dalam kelas dan bersama siswa
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
24. Guru meminta siswa untuk memeriksa dan berfikir tentang pendapat antar kelompok saat
berdiskusi dalam kelompok.
25. Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan kesimpulan mengenai pelajaran yang
dijelaskan.
26. Mendorong siswa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat
sehat yang kita dapat selama ini.
I. PENILAIAN
Tugas
Membuat gambar ilustrasi tentang struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem
gerak.
Observasi
Kerja ilmiah dan keselamatan kerja siswa selama kegiatan pengamatan dan percobaan.
Portofolio
Hasil laporan tertulis kemampuan menulis judul kelogisan dengan isi pembahasan
.
Tes
tes membuat gambar ilustrasi untuk menunjukkan pengusaan pemahaman tentang struktus sel
penyusun organ tulang, otot, dan sendi (materi sistem gerak)
14
Kepala SMAN 1 WRINGINANOM Guru Biologi
15
PERTEMUAN 1
Tujuan Pembelajaran :
Nama / No.Absen:
1. ...................................................................................
2. ...................................................................................
3. ...................................................................................
4. ...................................................................................
Kelas : .................
Kelompok : .................
Alokasi Waktu : 90 menit
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk
hidup.Secara umum fungsi dari struktur rangka antara lainsebagai alat gerak pasif, tempat melekatnya
otot rangkamemberi kekuatan dan menunjang tegaknya tubuh, melindungi organ tubuh yang
vitaltempat pembentukan sel darah. Pada manusia, rangka dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu
rangka aksial (membentuk sumbu tubuh, meliputi tengkorak, kolumna vertebra, dan toraks) dan rangka
apendikular. Untuk lebih memahami konsep dari sistem rangka manusia, perhatikan bagan dibawah ini!
16
17
Perintah:
Masing-masing anggota kelompok bertugas untuk membahas topik yang berbeda (tengkorak,
tubuh, dan apendikular).Setiap topik di bahas oleh anggota kelompok asal dalam kelompok ahli.
Ketika diskusi dalam kelompok ahli selesai dilakukan, masing-masing anggota kelompok
berkewajiban untuk menyampaikan materi sesuai keahliannya kepada anggota lain di kelompok
asal.
18
Gambar 4. Struktur Tulang Dada
19
20
21
Lembar Penilaian
“Sistem Rangka Manusia”
Nama :
No :
Kelas :
PERTEMUAN 2
Kompetensi Inti
23
4.5 Melakukan percobaan untuk membandingkan tentang struktur tulang keras dan tulang
rawan menggunakan tulang ayam dan HCL serta mengkaitkannya dengan fungsi
kalsium pada proses penulangan.
Tujuan :
1. Diberikan kesempatan mengamati proses perendaman tulang rawan dan tulang keras pada
tulang ayam di dalam larutan HCl.
2. Diberikan kesempatan mengamati perbedaan struktur tulang rawan dan tulang keras pada
tulang ayam di dalam larutan HCl setelah direndam 1 selama 1 jam.
3. Diberikan kesempatan menganalisisdan membahas perbedaan struktur tulang rawan dan
tulang keras pada tulang ayam di dalam larutan HCl setelah direndam 1 selama 1 jam.
4. Diberikan kesempatan menyusun laporan pengamatan perbedaan struktur tulang rawan
dan tulang keras pada tulang ayam di dalam larutan HCl setelah direndam 1 selama 1 jam.
Dasar Teori
Tulang rawan dapat dijumpai padabagian tubuh, di antaranya pada ujung tulang
persendian, taju pedang,cincing batang tenggorok, daun telinga, antara tulang rusuk, antara
ruastulang belakang, dan lain-lain.contoh tulang sejati. Tulang sejatibersifat keras dan
matriksnyabanyak mengandung kalsium danfosfat.Matriks tulang juga banyak mengandung
zat perekat.Di dalamnya terdapat jaringan-jaringanseperti sarang lebah yang sangatkeras dan
kuat, pada bagian tengahtulang terdapat sumsum tulang yang bertugas membuat sel darah.
Seperti yang telah kita ketahui, komponen utama tulang adalah unsur Ca (kalsium).
Asam klorida (HCl) memiliki kecenderungan untuk melarutkan unsur2 seperti Ca dengan
mengikuti reaksi:HCl + Ca --> CaCl2 + H2
Jadi kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam, maka pada kondisi
tertentu, tulang akan menjadi lentur/lunak karena komposisi Ca pada tulang sudah menurun
drastis.
Prosedur Kerja
1. Siapkan tulang paha ayam yang sudah bersih dari sisa-sisa daging yang melekat;
2. Patahkan/potong lah paha ayam menjadi 2 bagian agar bagian dalam tulang mudah untuk
di amati;
3. Amati keadaan paha ayam sebelum perendaman dengan larutan HCl, misalnya kekerasan,
kelenturan, warnanya, catatlah hasil pengamatan pada table pengamatan;
4. Larutkan 100 ml larutan HCl 30% di gelas aqua dengan air 200ml sehingga mendapatkan
larutan HCl sebanyak 300ml dengan kadar HCl sebanyak 10%;
5. Rendamlah tulang tersebut ke dalam gelas aqua yang berisi larutan HCl selama 1
jam;Amati apa yang terjadi;
6. Setelah satu jam catatlah perubahan yang terjadi pada tulang ayam tersebut pada table
pengamatan.
Hasil Percobaan
Sebelum Sesudah
1. Tulang lunak
2. Tulang keras
25
Pembahasan:
Kesimpulan:
26
PERTEMUAN 3
LEMBAR KEGIATAN SISWA 3
MEMBEDAKAN OTOT POLOS, OTOT LURIK, DAN OTOT JANTUNG
Tujuan :
Siswa dapat membedakan otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
Alat dan Bahan :
Kertas
Pensil
Gambar otot polos, otot lurik dan otot jantung.
Langkah Kerja :
1. Lakukan pengamatan secara cermat struktur masing-masing jenis otot pada gambar.
2. Berdasarkan hasil pengamatanmu dan pemahaman tentang perbedaan ketiga jenis otot, isilah
tabel perbandingan berikut ini!
Gambar 1
Otot
………..
Gambar 3
Otot
…………
Gambar 2
Otot
………. 27
Tabel Perbedaan Otot Polos, Otot Lurik, dan Otot Jantung
No Faktor Pembeda Otot polos Otot lurik Otot jantung
1. Bentuk sel
2. Jumlah dan letak inti
sel
3. Letak otot pada tubuh
4. Ada tidaknya garis
gelap terang
5. Percabangan
6. Cara kerja
7. Kontraksi otot
3. Untuk menguji pemahamanmu tentang ketiga jenis otot, jawablah pertanyaan berikut ini!
a. Jenis sel otot apa yang berinti banyak?
Jawab : .................................................................................................
…………………………………………………………………………........
b. Jenis jaringan otot apa yang sel-selnya bercabang-cabang?
Jawab : ..................................................................................................
……………………………………………………………………………....
c. Mengapa otot rangka berwarna lurik-lurik atau tampak adanya garis gelap dan terang?
Jawab:....................................................................................................................................
.....................................................................................
28
Kunci jawaban LKS
6. Cara kerja Otot tak sadar Otot sadar Otot tak sadar
3. a. Otot lurik
c. Karena adanya serabut miofibril berwarna gelap (anisotrop) yang tidak dapat menyerap
cahaya dan serabut miofibril terang (isotrop) yang dapat menyerap cahaya sehingga ketika
diamati di bawah mikroskop akan terlihat berwarna gelap terang.
29
PERTEMUAN 4
Kelompok :
Anggota : 1. ……………….….
2. ………………….
3. ………………….
PETUNJUK
1. Tulislah terlebih dahulu nama kelompok dan anggota kelompokmu pada kolom yang
tersedia.
diskusinya.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menyebutkan kelainan (gangguan) yang terjadi pada sistem gerak pada
manusia.
2. Siswa dapat menjelaskan penyebab kelainan (gangguan) yang terjadi pada sistem gerak
pada manusia.
3. Siswa dapat menjelaska pengobatan terhadap berbagai kelainan (gangguan) pada sistem
30
TUGAS :
1. Diskusikanlah berbagai permasalahan dalam sistem gerak pada manusia melalui sumber
media (literatur) yang telah disediakan guru. Tentukan nama penyakitnya dan gejala
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………
2. Dari gejala yang ada usaha apa yang pernah dilakukan untuk mengatasi keluhan pada
sistem geraktersebut ?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………
3. Baca artikel yang ada dilampiran kemudian diskusikan dengan anggota kelompokmu
tentang macam-macam gangguan pada sistem gerak, penyebab dan cara penanggulannya!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………
4. Sebutkan kelainan sistem gerak yang lain yang dapat terjadi pada manusia!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
31
BUKU SISWA
SISTEM
PADA MANUSIA
GERAK
OLEH
TIM BIOLOGI
a. Rangka Aksial
Rangka Aksial merupakan rangka tubuh yang berfungsi menjaga organ-organ
utama tubuh, misalnya otak, sumsum tulang belakang, jantung, dan paru-
paru.Rangka aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk (iga), dan
tulang dada.
1. Tengkorak
Tengkorak atau tulang kepala merupakan sekumpulan tulang pipih yang
tersusun secara rapat sehingga tidak dapat digerakkan,kecuali tulang rahang
33
bawah. Tulang-tulang pembentuk tengkorak dapat dibedakan atas dua
kelompok, yaitu tulang tempurung kepala dan tulang pembentuk wajah.
2. Tulang Belakang
Tulang belakang bukanlah berupa satu batang tulang yang
panjang.Tulang belakang dibangun oleh sejumlah tulang-tulang tidak
beraturan yang susunannya tampak beruas-ruas.Tulang-tulang yang demikian
dikenal dengan sebutan vertebra atau ruas tulang belakang.Masing-masing
34
ruas tulang belakang memiliki lubang yang secara bersama-sama membentuk
suatu saluran (terowongan) untuk melindungi jaringan saraf tulang belakang.
Tulang rusuk dibedakan atas 7 pasang tulang rusuk sejati (kosta vera), 3
pasang tulang rusuk palsu (kosta spuria), dan 2 pasang tulang rusuk
melayang (kosta fluktuantes).
35
Gambar A tulang dinding rongga dada. B, tulang belakang
b. Rangka Appendikular
Rangka apendikular merupakan rangka tubuh yang berhubungan dengan
pergerakan.Rangka apendikular meliputi gelang bahu beserta anggota gerak atas
dan gelang panggul dengan anggota gerak bawah.
Tulang anggota gerak atas terdiri atas tulang lengan atas (humerus),
tulang hasta (ulna), dan tulang pengumpil (radius).Tulang hasta dan tulang
36
pengumpil disebut juga tulang lengan bawah. Selanjutnya, bagian ujung
bawah dari kedua tulang lengan bawah berhubungan dengan delapan tulang
pergelangan tangan (karpal), lima tulang telapak tangan (metacarpal), dan
empat belas tulang jari-jari (falang).
37
Gelang panggul atau pelvis, seperti halnya gelang bahu, terdapat pada
bagian kiri dan kanan tubuh.Setiap gelang panggul dibangun oleh tiga tulang
yang terpisah (pada saat lahir) dan dalam perkembangannya berfusi menjadi
satu.Ketiga tulang tersebut adalah tulang usus (ilium), tulang duduk (isium),
tulang kemaluan (pelvis).
1. Tulang pipa
38
Tulang pipa berbentuk tabung dan pada umumnya berongga. Di ujung tulang
pipa terjaid perluasan yang berfungsi unutk berhubungan dengan tulang lain.
Contoh tulang pipa adalah tulang betis, tulang kering, tulang hasta dan tulang
pengumpil.
Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu : Bagian ujung yang disebut
epifise. Bagian tengah yang disebut diafise.Di pusatnya terdapat rongga yang
berisi sumsum tulang.Rongga terbentuk karena aktivitas osteoklas (perombak
tulang). Di antara epifise dan diafise terdapat cakram epifise (discus epiphysealis).
Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi.
2. Tulang pipih
Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang
spons.Di dalamnya berisi sumsum merah.Sumsum merah berfungsi sebagai
tempat pembentukan sel-sel darah merah dan sel darah putih.Kebanyakan tulang
pipih menyusun dinding rongga sehingga berfungsi sebagai pelindung atau untuk
memperkuat.Contoh tulang pipih adalah tulang rusuk, tulang belikat dan tulang
tengkorak.
3. Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk bulat atau kubus dan pendek sehingga sering
disebut ruas tulang, Tulang pendek berperan dalam meredam pengaruh
goncangan yang keras dan terdapat pada persendian yang kompleks. Contoh
tulang pendek terdapat di tulang telapak tangan, telapak kaki.
39
4. Hubungan Antartulang (Artikulasi)
Tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak erat.Hubungan
antar tulang disebut artikulasi.Untuk dapat bergerak diperlukan struktur yang khusus
yang terdapat pada artikulasi; struktur khusus tersebut dinamakan sendi.
Di dalam sistem rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan antar tulang.,
yaitu: sinartrosis, amfiartrosis dan diartrosis.
a. Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi.
Hubungan antar tulang ini dihubungkan erat oleh jaringan serabut sehingga tidak
bisa digerakkan sama sekali.
Ada 2 tipe sinartrosis yaitu sutura dan sinkondrosis.Sutura adalah hubungan antar
tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada
tulang tengkorak.Sedangkan sinkondrosis adalah hubungan antar tulang yang
dihubungkan kartilago hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis
pada tulang dewasa.
b. Amfiartrosis
Amfiartrosisi adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga
memungkinkan unutk sedikit gerakan.Amfiartrosis dibagi menjadi 2, yaitu
simfisis dan sindesmosis.Contohnya sendi antara tulang betis dan tulang kering.
c. Diartrosis
Diartrosis adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak
dihubungkan oleh jaringan seingga tulang dapat digerakkan.Hubungan ini disebut
juga sendi.Sendi ada yang dapat bergerak satu arah dan ada pula yang bergerak ke
beberapa arah.
1) Sendi peluru
Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan
bongkol.Bentuk ini memungkinkan gerakan yang lebih bebas dan dapat
berporos tiga. Contoh: sendi pada gelang bahu dan gelang panggul.
2) Sendi engsel
Pada sendi engsel, kedus ujung tulang berbenruk engsel dan berporos
satu.Misalnya pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antar jari.
3) Sendi putar
Pada sendi putar, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang
ynag lain. Bentuk seeprti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros.
Misalnya hubungan antara tulan hasta dengan tulang pengumpil serta antar
tulang atlas dengan tulang tengkorak.
4) Sendi ovoid
Sendi ovoid memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerak ke
kiridan ke kanan, maju mundur, dan muka belakang.Ujung tulang yang satu
berbentuk oval dan masuk ke dalam suatu lekuk berbentuk elips.Misal
hubungan antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.
5) Sendi pelana
Kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos
dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas. Misalnya sendi antara tulang telapak
tangan dan tulang pergelangan tangan pada ibu jari.
6) Sendi luncur
Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser
dan tidak berporos. Contoh sendi antar tulang pergelangan tangan , antar
tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.
41
Gambar macam-macam sendi
B. FUNGSI RANGKA
tulang-tulang pada manusia selain berfungsi menyusun rangka, juga mempunyai
fungsi sebagai berikut:
42
SOAL EVALUASI
Nama :
Kelas/No.Absen :
I. Beri tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d untuk salah satu jawaban yang
benar !
1. Berikut ini fungsi rangka pada vertebrae, kecuali . . .
a. Membentuk sel darah c. Tempat melekatnya otot polos
b. Menunjang tegaknya tubuh d. Melindungi bagian tubuh yang lemah
2. Tulang paha, tulang betis dan hasta merupakan contoh dari bagian . . .
a. Tulang pendek
b. Tulang panjang
c. Tulang pipih
d. Tulang pipa
KUNCI JAWABAN
45
No Soal Jawaban dan Skor
2. Tulang paha, tulang betis dan hasta merupakan contoh d. Tulang pipa
dari bagian . . .
a. Tulang pendek
b. Tulang panjang
c. Tulang pipih Jika benar skor = 1, jika salah
d. Tulang pipa skor = 0
jenis otot . . .
a. Otot polos
b. Otot jantung
Jika benar skor = 1, jika salah
c. Otot lurik
skor = 0
d. Otot pipa
4. Untuk berkontraksi, otot memerlukan energi. Energi a. Pemecahan molekul ATP
tersebut berasal dari . . . menjadi ADP
46
d. Pemecahan glukosa menjadi glukosa fosfat Jika benar skor = 1, jika salah
skor = 0
a. Lordosis
b. Kifosis
Jika benar skor = 1, jika salah
c. Skoliosis
skor = 0
d. Fraktura
47
No. Soal Essay Jawaban Skor
1. Sebutkan tiga (3) jenis 1. Tulang rawan hialin, mempunyai serabut tersebar dalam anyaman Jika benar 1, dan
tulang rawan berdasarkan
yang halus dan rapat benar, skor = 2
susunan serabutnya!
tuliskan masing-masing 2. Tulang rawan elastis, susunan sel dan matriksnya mirip hialin, tetapi Jika benar 1, kara
karakteristiknya! tidak serapat dan sehalus hialin salah, skor = 1
3. Tulang rawan fibrosa, matriks tersusun kasar dan tidak beraturan Jika salah skor = 1
Skor maksimal =
2. Perhatikan gambar Sendi peluru. Karena dapat melakukan gerakan ke banyak arah Jika jawaban dan
dibawah ini!
benar, skor = 4
Jika jawaban bena
salah, skor = 2
Jika jawaban sala
Apakah jenis sendi pada Skor maksimal =
gambar diatas? Jelaskan
jawabanmu!
49
LEMBAR OBSERVASI
KETERANGAN:
50
Lembar Pengamatan Kinerja Siswa ketika melakukan percobaan
Keterangan Nilai:
52