Anda di halaman 1dari 44

Berbagi Praktik Baik IKM

PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI
Oleh : Anis Faridatun Chasanah, S.Pd.Gr.
Te n a n g k a n
hati dan pikiran

arahkan s e m u a p e r h a t i a n
u n t u k fokus belajar
h a d i rk an rasa
i n g i n tahu, syukur, d a n
k ebijaksanaan
Bayangkan Kelas Anda
Apa Minat
Bagaimana Mereka
Karakt erist ik Bagaimana Siapa Yang
Tahukah setiap anak Gaya menghitungnya
Anda di kelas Mereka
Belajar
paling Baik
Kekuat an Anda?
mereka

Ingatlah satu
persatu murid di
kelas
Siapa yang
Anda siapa yang
menghindar
senang ketika bekerja
menggambar kelompok
Siapa yang
senang siapa yang yang siapa yang suka
menulis senang berbicara bekerja kelompok
TUJUA
N Ibu dapat
Bapak
memahami
berbagai praktik
baik
pembelajaran
berdiferensiasi”
Pertanyaan
Pematik
1. Apa yang telah Bapak/Ibu ketahui tentang
pembelajaran berdiferensiasi?
2. Apa yang ingin Bapak/Ibu ketahui lebih lanjut
tentang pembelajaran berdiferensiasi?
PERHATIKA
N VIDEO
BERIKUT
INI
Apa yang bisa Bapak/ Ibu tangkap dari tayangan video
sekolah hewan tersebut?
Eksplorasi konsep Yuk !
“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri.
Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya
kodrat itu.”
(Ki Hajar Dewantara)
“Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi”

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk


menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi
kebutuhan belajar individu setiap murid.
(Menurut Tomlinson (2001: 45)
Mengapa kita melakukan
Pembelajaran Berdiferensiasi?

keputusan
masuk
akal

2. merespon
kebutuhan
3. lingkungan belajar yang belajar murid
“mengundang”
untuk belajar,
4. manajemen kelas efektif,
5. penilaian berkelanjutan.
1. Tujuan Pembelajaran - ABCD
● A- Audience (Audiensi): Tentukan siapa yang akan mencapai tujuan.
● B- Behavior (Perilaku): Gunakan kata kerja tindakan (taksonomi
Bloom) u n t u k menulis perilaku yang dapat diamati dan diukur
yang m e n u n ju k ka n penguasaan tujuan.
● C- Condition (Kondisi): Jika ada, nyatakan kondisi di m an a
harus dilakukan.
perilaku
● D- Degree (Kriteria kinerja): Jika mungkin, nyatakan kriteria u n t u k
kinerja, kecepatan, ketepatan, kualitas yang dapat diterima, dll.

Contoh: Murid dapat menyebutkan ciri-ciri m a k h l u k h id u p dengan


m e n g g u n a k a n media yang dipilihnya sendiri, m i n i m a l 4 .
1. Kesiapan Belajar
Murid

Kebutuhan 2. Minat
Belajar Murid Belajar
Tomlinson
(2001)

3. Profil Belajar
Murid
Cont o memetakan

h kebutuhan
belajar

berdasar kesiapan
belajar (Readiness)
Contoh m em etakan kebutuhan belajar
berdasarkan minat
Ibu Putik ingin mengajarkan murid-muridnya keterampilan membuat teks
prosedur. Setelah selesai mendiskusikan tentang apa dan bagaimana
membuat teks prosedur, Bu Putik lalu meminta murid berlatih membuat
sendiri teks prosedur tersebut. Setiap murid diperbolehkan untuk
menulis dengan topik sesuai dengan minat mereka. Anak yang memiliki
minat terhadap memasak, boleh membuat teks prosedur tentang
bagaimana cara memasak makanan tertentu. Murid yang memiliki minat
terhadap kerajinan tangan boleh membuat teks prosedur tentang
membuat sebuah produk kerajinan tangan tertentu, dan sebagainya.
Keterampilan yang dilatih tetap sama, yaitu membuat teks prosedur,
walaupun topiknya mungkin berbeda.
Profil Belajar Murid

lingkungan belajar

adalah cara-cara Pengaruh Budaya


bagaimana murid Profil
belajar paling baik Belajar
dengan tujuan
Gaya Belajar
memberikan
kesempatan murid
belajar secara Multiple
Intelegensi
natural dan efisien
CONTOH MENGIDENTIFIKASI ATAU MEMETAKAN
KEBUTUHAN BELAJAR BERDASARKAN PROFIL
BELAJAR MURID

Pak Neon akan mengajar pelajaran IPA, 1. saat m engajar pak Neon :
dengan tujuan pembelajaran yaitu m enggunakan banyak gam bar at au alat bant u
agar
murid dapat mendemonstrasikan visual saat menjelaskan.
pemahaman mereka tentang m enyediakan video yang dilengkapi penjelasan
lisan yang dapat diakses oleh murid.
makhluk habitat hidup.
membuat beberapa sudut belajar atau display yang
Berdasarkan
identifikasi yang ia lakukan, Pak Neon
ditempel di tempat-tempat berbeda untuk memberikan
telah mengetahui bahwa sebagian
kesempatan murid bergerak saat mengakses informasi
muridnya adalah pembelajar visual,
sebagian lagi pembelajar 2. saat memberikan tugas Pak Neon memperbolehkan
adalah dan murid-muridnya memilih cara mendemonstrasikan
auditori,memenuhi
Untuk pembelajar kinestetik.
kebutuhan belajar pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup. Murid
murid-muridnya tersebut, Pak Neon lalu boleh menunjukkan pemahaman dalam bentuk gambar,
memutuskan untuk melakukan rekaman wawancara maupun performance atau role-play.
beberapa hal berikut ini:
Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan belajar
murid?

mengidentifikasi mereview dan melakukan refleksi


mengamati perilaku
pengetahuan awal terhadap praktik pengajaran
murid-murid

membaca rapor murid menggunakan


dari kelas mereka berbagai penilaian
berbicara dengan guru penilaian formatif
sebelumnya
murid sebelumnya dan diagnostik
https://bit.ly/ADNon
3 STRATEGI
DIFERENSIA
SI
Diferensiasi
Konten
Mendiferensiasi Konten: Diferensiasi konten
merujuk pada strategi membedakan
pengorganisasian dan format penyampaian
konten. Konten adalah materi pengetahuan,
konsep, dan keterampilan yang perlu
dipelajari
murid berdasarkan kurikulum
Deferensiasi konten Untuk
mengukur kesiapan
murid

Diferensiasi konten
melalui profil belajar
Diferensiasi konten siswa
melalui minat belajar
Diferensiasi Proses

Diferensiasi Proses adalah Strategi yang membedakan


proses yang harus dijalani oleh murid yang dapat
memungkinkan mereka untuk berlatih dan memahami isi
(content) materi
Diferensiasi Produk

Mendiferensiasi Produk bersifat


tanjibel/berwujud,
Produk: Merujuk pada contoh :
strategi memodifikasi karangan,
pertunjukkan,
produk hasil belajar rekaman, diagram
dll. Produk yang
murid, dihasilkan
hasil latihan, mencerminkan
pemahaman murid
penerapan, dan dengan tujuan
pembelajaran
pengembangan apa yang diharapkan.
Koneksi Antar Materi
CONTOH KASUS
Pak Aditya adalah seorang guru bidang studi IPS di Kelas 8. Salah
satu Kompetensi Dasar yang harus dikuasai oleh muridnya adalah
sebagai berikut:
Melakukan penelitian sosial yang sederhana untuk mengenali
ragam gejala sosial dan hubungan sosial di masyarakat.
Setelah mendiskusikan dengan murid-muridnya, ia menemukan
bahwa mereka memiliki ketertarikan yang berbeda. Ada yang
tertarik pada isu budaya, ekonomi, lingkungan dan psikologis
Jika Anda adalah Pak Aditya, Strategi apa yang akan Anda
lakukan untuk mendiferensiasi pembelajaran sehingga murid
semangat dan memiliki keterlibatan penuh dalam pembelajaran.
 DIFERENSIASI PROSES DAN PRODUK BERDASARKAN MINAT BELAJAR MURID,

KEGIATAN :
 SISWA DI BERI KEBEBASAN DALAM MEMILIH TEMA SESUAI
MINAT/KESUKAANNYA
 SISWA DI BERI KEBEBASAN DALAM MELAPORKAN HASIL PENELITIANNYA,
 BISA DALAM BENTUK LAPORAN DESKRIPSI
 INFOGRAFIS

 PETA KONSEP
 DAN LAIN-LAIN
SESI KOLABORASI

Rancanglah strategi pembelajaran berdiferensiasi dari kasus –kasus


di bawah ini yang harus mengimplementasikan salah satu dari
diferensiasi konten, proses, atau produk (atau gabungan dari ke 2
atau ke 3 strategi diferensiasi)
KASUS 1
Ibu Anik adalah guru TK B dengan murid sebanyak 12
orang. Minggu depan, Ibu Anik ingin murid-muridnya
mengeksplorasi tentang warna. Ia ingin murid-murid
menyelidiki apa yang akan terjadi jika warna-warna
dicampur. Saat melakukan pemetaan kebutuhan belajar,
Ibu Anik mengidentifikasi kondisi seperti di bawah ini:

1. Sebagian besar murid-muridnya sudah dapat


mengikuti instruksi yang terdiri dari dua langkah.
2. Ada 4 orang muridnya dapat mengikuti instruksi
lebih dari dua langkah dengan cepat dan mandiri.
3. Ada 2 orang muridnya masih belum dapat mengikuti
instruksi dengan baik. Mereka masih sering
melakukan sesuatu yang melenceng dari instruksi
yang diberikan, sehingga perlu diberikan instruksi
satu demi satu, selangkah demi selangkah.

Jika Anda adalah Ibu Anik pendekatan apa yang akan


Anda lakukan untuk mendiferensiasi pembelajaran
sehingga murid semangat dan memiliki keterlibatan penuh
dalam pembelajaran ?
KASUS 2
Kasus
3
Kasus
4
Silahkan unduh LK Pembelajaran Berdiferensiasi pada link berikut
atau scan barcode

https://docs.google.com/document/d/1h6uPAUo6m-hbwQK6PzTgMpToD7sc-7t-/edit?us
p=sharing&ouid=106593008718493436236&rtpof=true&sd=true
Refleksi Terbimbing

“Belajar tanpa refleksi adalah sia-sia.


Refleksi tanpa belajar itu berbahaya.”
(Confucius)
Apakah pembelajaran saya
selama ini sudah
berdiferensiasi atau belum ?
“Serupa seperti para pengukir
yang m e m i l i k i pengetahuan
m e n d a l a m te n t a n g keadaan
kayu, jenis-jenisnya, keindahan
ukiran, dan cara-cara
mengukirnya.
Seperti itulah seorang g u r u
seharusnya memiliki pengetahuan
m e n d a l a m t e n t a n g seni mendidik.
Bedanya, g u r u m e n g u k i r manusia
yang m e m i l i k i h i d u p lahir dan
batin.”
Ki Hajar Dewantara
Penerapan ke depan

REFLEKSI
Sebutkan 2 hal konkret yang
akan Ibu/Bapak lakukan untuk
https://bit.ly/Refleksipembelajaranberdiferensiasi
mulai menerapkan
Pembelajaran Berdiferensiasi?
AKSI NYATA !!!

Anda mungkin juga menyukai