(RPP)
Kelas / Semester : XI / 1
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru diharapkan siswa mampu memahami pengertian
gerak
2. Melalu kegiatan diskusi diharapkan siswa mampu memahami fungsi
tulang, bagian-bagian tulang, dan jaringan penyusun rangka.
3. Melalui kegiatan diskusi diharapkan siswa mampu menjelaskan macam-
macam persendian
4. Melalui kegiatan diskusi diharapkan siswa mampu menjelaskan perbedaan
Otot antagonis dan otot sinergis
5. Melalui penjelasan guru siswa diharapkan mampu memahami otot yang
tersusun dari filamen dan miosin
6. Melalui kegiatan praktikum siswa mampu membedakan struktur tulang
paha ayam yang direndam HCl dengan yang tidak direndam HCl
7. Melalui kegiatan praktikum siswa mampu mengaitkan struktur, fungsi dan
kelainan sistem gerak dengan praktikum femur ayam
8. Melalui kegiatan praktikum siswa mampu menjelaskan pengaruh garam
terhadap kontraksi otot katak
9. Melalui kegiatan praktikum siswa mampu menganalisis hasil pengamatan
gerak otot dengan mekanisme kontraksi otot
10. Melalui kegiatan diskusi kliping siswa mampu menganalisis kelainan pada
sistem rangka yaitu gangguan fisik, gangguan fisiologis, gangguan
persendian, gangguan tulang belakang dan gangguan pada sistem otot
11. Melalui kegiatan diskusi siswa mampu menyebutkan teknologi untuk
mengatasi gangguan sistem gerak
155
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
156
3.5.8 Membedakan antara jenis
gerak otot antagonis dan sinergis
3.5.9 Mengaitkan struktur, fungsi,
proses, dan kelainan atau penyakit
yang dapat terjadi pada sistem gerak
pada manusia melalui praktikum
femur ayam
3.5.10 Menganalisis hasil
pengamatan gerak otot dengan konsep
mekanisme kontraksi otot melalui
praktikum katak
C. Materi Pembelajaran
Fakta
Penyusun rangka manusia, yaitu tengkorak, tulang badan, dan anggota gerak. Gerak
pada manusia dapat terjadi bila ada dua faktor yang bekerja secara sinergi, yaitu alat
gerak aktif (otot) dan gerak pasif (tulang/kerangka).
Konsep
a. Fungsi tulang dalam sistem rangka
Sebagai alat gerak pasif
Menegakkan badan, misalnya tulang-tulang punggung
Memberikan bentuk badan
Melindungi bagian-bagian tubuh yang penting misalnya jantung
Tempat melekatnya otot-otot
Tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih
157
b. Bagian-bagian rangka
Didalam tubuh kita terdapat banyak tulang yang membentuk sebuah sistem
yang bernama sistem rangka. Sistem rangka pada manusia dibedakan menjadi 2
yaitu sebagai berikut:
Rangka Aksial (sumbu tubuh), merupakan tulang-tulang yang berada dibagian
tengah sumbu tubuh. Contohnya yaitu tulang tengkorak, ruas-ruas tulang
belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.
Rangka Apendikular (anggota tubuh), tersusun dari tulang anggota gerak atas,
gelang bawah, tulang anggota gerak bawah, dan gelang panggul yang
kemudian membentuk anggota gerak tubuh.
c. Macam-macam tulang
Dibagi menjadi 2 berdasarkan jaringan penyusunnya dan berdasarkan
bentuknya
Pembagian Tulang Berdasarkan Jaringan Penyusunnya
Berdasarkan jaringan penyusunnya, tulang dibagi menjadi 2 yaitu tulang
rawan dan tulang keras.
a) Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan terdiri dari sel-sel tulang rawan (kondrosit), serabut
kolagen, dan matriks.
158
b) Tulang Keras (Osteon)
Tersusun dari sel tulang (osteosit) dan matriksnya mengandung kalsium
dan fosfat sehingga bersifat keras.
159
Sinartrosis adalah hubungan antar tulang yang tidak terjadi gerakan
Amfiartrosis adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan.
e. Otot
Otot merupakan alat gerak aktif karena otot memiliki kemampuan untuk
berkontraksi.
Struktur otot
Otot merupakan alat gerak aktif. Otot dapat bergerk karena adanya sel
otot. Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi.
160
1. Ekstensor-fleksor: meluruskan-membengkokkan
2. Abduktor-adduktor: menjauhkan-mendekatkan
3. Depressor-elevator: ke bawah-ke atas
4. Supinator-pronator: menengadah-menelungkup
b) Sinergis (bersamaan)
Gerak sinergis adalah gerak otot yang bersamaan arah. Jadi kedua otot
berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Contoh: otot pronator
teres dan pronator kuadratus pada lengan bawah.
Macam-macam otot
2. Skoliosis
161
3. Kifosis
162
Pada penderita arthritis dapat dibantu dengan sendi buatan atau
penggunaan sepatu khusus
Penyembuhan patah tulang dilakukan dengan cara
a) Pemasangan gips, bahan kapur yang diletakkan di sekitar tulang
yang patah
b) Pembidalan, benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling
tulang yang patah
c) Pembedahan internal, pembedahan untuk menempatkan batang
logam atau piringan pada tulang yang patah
Kursi roda, merupakan alat abntu yang digunakan oleh orang yang
mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh
penyakit, cedera, maupun cacat.
Tangan dan kaki palsu, bagi penderita tuna daksa (cacat anggota tubuh)
khususnya tangan dan kaki dapat dibantu dengan menggunakan kaki, baik
dikarenakan tangan dan kaki palsu.
Biopsi otot merupakan salah satu teknik pengambilan otot untuk
mendiagnosis penyakit kanker.
Prinsip
Manusia dapat bergerak secara aktif, yaitu pergerakan yang dapat terlihat dan
menimbulkan perubahan kedudukan.
Prosedur
Membuat kliping mengenai kelainan dan teknologi untuk membantu kelainan pada
sistem gerak
E. Metode Pembelajaran
Pertemuan I
Pendekatan : Scientific
Pertemuan II
Pendekatan : Cooperative
Pertemuan III
163
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
F. Media Pembelajaran
Pertemuan I
Media visual : Gambar/foto, Power point
Projected still media : LCD projector
Projected motion media : Video dan Leptop
Pertemuan II
Pertemuan III
164
yang tinggi kalsium untuk itu dengan mempelajari materi kali
ini dengan sungguh-sungguh.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai melalui power point
d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus yaitu mengenai diskusi mengenai tulang, otot
dan sendi.
70 menit
2. KEGIATAN INTI
a. Mengamati
Mencoba mengamati teman yang sedang duduk di
sebelahnya.
b. Menanya
Dengan mengamati temannya tersebut siswa diharapkan
mampu mengemukakan pertanyaan dengan dibantu guru:
Mengapa tubuh temanmu itu dapat duduk dengan tegak?
Apa yang membuatnya tubuhnya seperti itu?
Bagaimana kalau tidak ada sistem rangka pada manusia?
c. Mengumpulkan Data
Membagi siswa menjadi 5 kelompok, masing-masing
kelompok dibagikan LKS
Guru meminta siswa untuk mengkaji literatur melalui
berbagai sumber mengenai rangka, sendi dan otot.
d. Mengasosiasikan
Meminta siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa dan
mencocokkan dengan literatur yang telah diperoleh.
Meminta siswa untuk mempraktikkan macam-macam sendi
Bersama siswa guru mengajak siswa untuk menyanyikan
lagu “Jenis gerak otot”
e. Mengkomunikasikan
Siswa menyimpulkan dan mempresentasikan hasil diskusi dari
LKS ke depan kelas. Kelompok lain menanggapi hasil diskusi
yang dipresentasikan. Guru memfasilitasi jalannya diskusi.
3. KEGIATAN PENUTUP
Guru bersama siswa secara individual maupun kelompok 10 menit
melakukan refleksi untuk mengevaluasi hasil pembelajaran.
165
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
Memberi tugas individu membawa literatur tentang struktur
tulang dan kontraksi otot
Memberikan tugas kelompok masing-masing membawa
tulang paha ayam segar dan 1 ekor katak untuk setiap
kelompok.
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya melakukan praktikum mengenai
struktur tulang dan percobaan pengaruh garam fisiologis
terhadap kontraksi otot.
Memberitahukan bahwa pada pertemuan tersebut diadakan
pretes dan postes
KEGIATAN WAKTU
166
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
Meminta siswa membuat laporan hasil praktikum
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya mengenai Kelainan pada sistem
gerak dan teknologi yang mungkin untuk membantu
kelainan pada sistem gerak
KEGIATAN WAKTU
167
G. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Teknik penilaian
Teknik penilaian yang digunakan yaitu sebagai berikut.
Jenis Bentuk Instrumen
Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja Tes penilaian kinerja pengamatan praktikum struktur
tulang dan kontraksi otot
Tes Tertulis Pre test
Laporan
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Sikap
1. Lembar pengamatan sikap/perilaku pada saat mendiskusikan dan
mengerjakan Lembar Kerja Siswa tentang rangka, otot dan persendian
Hasil Pengamatan
No Aspek yang diobservasi (yang dinilai)
1 2 3 4
Interaksi siswa dalam konteks
1
pembelajaran kelompok
Jumlah
Total
168
Aspek Kriteria Skor
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
∑�
NA:
5
Daftar Nilai siswa aspek sikap dalam pembelajaran teknik non tes bentuk
pengamatan
169
1 .............
2 .............
3 .............
4 .............
5 .............
.........
.........
.........
Skor : Ya = 1, Tidak = 0
� �ℎ�
Nilai = �
� �� � �
� � � � ℎ
Nilai =
� �
170
Rubrik Penilaian Kinerja (Psikomotor) dalam Pelaksanaan Praktikum
Ketrampilan 3 Terampil
menggunakan alat dan 2 Cukup Terampil
bahan 1 Kurang Terampil
Dst.
Keterangan:
A :Keterampilan menggunakan alat dan bahan
B :Kerjasama dalam kelompok
C : Keaktifan dalam menyelesaikan soal yang ada di LKS
171
Format Pemberian Skor Laporan Praktikum
Kelompok :
Kelas :
Tanggal Pengumpulan :
No Aspek Penilaian Skor
1 Latar Belakang
2 Data
3 Analisis Data
4 Pembahasan
5 Kesimpulan
6 Jawaban Pertanyaan
SKOR TOTAL
SKOR RATA-RATA
Rubrik Penilaian
No Aspek Penilaian
1 Judul (5)
Latar Belakang
2 Latar belakang lengkap sesuai dengan tujuan praktikum (20)
Latar belakang kurang sesuai dengan tujuan praktikum (15)
Latar belakang sangat kurang (10)
3 Data (5)
Analisis Data
Analisis data rinci, sistematis dan sesuai dengan data (15)
Analisis data rinci, kurang sistematis dan sesuai dengan data (10)
4
172
Batu, Oktober 2016
Mengetahui,
Guru Pembimbing Magang (GPM) Guru Magang
173
Lampiran 1 LKS (Pertemuan I)
Kelompok :
Anggota :1.
2.
3.
4.
5.
6.
A. Tujuan
1. Siswa mampu menjelaskan bagian-bagian rangka manusia
2. Siswa mampu menyebutkan fungsi rangka pada manusia
3. Siswa mampu mencocokkan nama-nama sendi dengan benar
4. Siswa mampu membandingkan otot-otot yang digunakan tubuh
B. Alat dan Bahan
1. Gambar Kerangka tubuh manusia
2. Alat tulis
3. Buku, Literatur dan Internet
174
C. Tulislah Bagian-bagian rangka sesuai dengan nomer pada gambar
Nama Gambar Keterangan
Tengkorak 1.
2.
3.
4.
1
5.
2
1
2.
2 3.
4.
5 4 3 5.
1
Tulang 1.
Anggota 2.
Badan: 3.
1
Tulang dada 5 4.
dan rusuk 5.
2
4 6.
3
175
Ruas-ruas 1.
tulang 1 2.
belakang 3.
4.
4
Tulang 1.
1
tangan
1.
2
1 2.
1.
4 2.
2 3 3.
1
4.
Tulang 1.
gelang 2.
1
panggul 3.
4
4.
2
3
Tulang kaki 1.
2
1 2.
2 1.
1 2.
3 3.
176
1.
4 2.
1 2 3.
3 4.
E. Menyanyikan Lagu Jenis Gerak Otot dengan lirik seperti berikut ini
(Lagu Ampar-ampar pisang)
Otot antagonis itu banyak macamnya.. mari kita coba mempelajarinya..
Abduksi (menjauhkan) Adduksi (mendekatkan)
Supinasi (menengadah) Pronasi (menelungkup)
Depresi (kebawah) Elevasi(keatas)
Fleksi(membengkokkan) Ekstensi(meluruskan)
Lengan yang dibengkokkan otot bisep berkontraksi sedangkan otot trisep
akan berelaksasi sedangkan otot trisep akan berelaksasi
Lengan yang diluruskan itu kebalikannya bisep berelaksasi trisep
berkontraksi
bisep berelaksasi trisep berkontraksi itulah macam2 gerak
antagonis..
marilah kita coba mempelajarinya..
177
Lampiran 2 (Pertemuan 2)
Petunjuk Praktikum Otot
Bahan
Katak 1 ekor
H2SO4 0,2 %
NaCl 20 %, 30%
CH3COOH
Api bunsen
Cara kerja.
Gerak reflek otot katak
1. Mengikat kedua alat gerak anterior katak dengan menggunakan tali
raffia dan menyambung pada statif
2. Mencubit bagian brachium posterior katak
3. Mengamati dan mencatat respon katak
4. Mendekatkan api dengan brachium posterior katak, mengamati dan
mencatat respon yang diberikan oleh katak
5. Memberikan rangsangan listrik dengan golvani terhadap brachium
posterior katak, mengamati dan mencatat respon yang diberikan oleh
katak.
178
Data Hasil Pengamatan
Kelompok :
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengamatan gerak reflek katak terhadap rangsangan mekanik, kimia dan listrik
No Perlakuan Reflek
Sebelum Deserebrasi Setelah Deserebrasi
1 Cubit
2 Panas
3 Golvani (listrik)
+ : lambat
++ : sedang
+++ : cepat
++++ : sangat cepat
Analisis :
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
...................................................................................................................................
179
NaCl 30 % CH3COOH H2SO4
1 Thorax
2 Brachium posterior
Ket: ada/tidak
Analisis :
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
...................................................................................................................................
180
Lampiran 3 (Pertemuan 3)
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
181
Penyakit yang dapat menyebabkan pasien mengalami kelemahan, gagal
nafas hingga kematian, dan biaya pengobatan dan perawatan yang juga tidak
murah. Mungkin saya bukan orang yang begitu beruntung seperti MGers lain
(Mgers adalah sebutan bagi penderita penyakit Myasthenia Gravis) yang
dapat melakukan terapi pengobatan secara menyeluruh, seperti
Plasmapheresis, Thymectomi, ataupun Gamaras, Dan semakin hari, saya
semakin larut dalam kesedihan, hingga keadaan semakin drop, karena
penyakit ini seakan menggerogoti tubuhku, keadaanku semakin parah,
dengan kondisi ptosis kedua belah mata, jari jari kaku, lemah tangan dan
kaki, cadel susah bicara, hingga susah mengunyah.
Demi kesembuhan akupun mulai melakukan terapi obat Mestinon dan
Methyl prednisolone, dan juga melakukan pengobatan alternatif, dari
akupuntur, reflexi dan juga herbal. Semakin lama kondisiku semakin baik,
bahkan akupun sudah bisa melakukan banyak aktifitas layaknya orang
normal yang ada disekitarku. Sekarang aku sudah dapat bersepeda,
berenang, dan makan apa saja.
182
Lembar Diskusi Kelompok
183
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
Osteoporosis
Osteoporosis adalah suatu keadaan
berkurangnya massa tulang. Osteoporosis akan
menghilangkan elastisitas tulang sehingga
menjadi rapuh dan menyebabkan mudah terjadi
patah tulang (fraktur). Pada osteoporosis,
penanda bone turn over dapat digunakan untuk
memperkirakan kehilangan tulang pada wanita
postmenopause, untuk memperkirakan kejadian fraktur osteoporotik dan
untuk memantau efikasi pengobatan, terutama terapi anti resorpsi (HRT,
bifosfonat dan calsitonin). Gejala yang terjadi biasanya: tinggi badan
berkurang, bentuk tubuh berubah, tulang rapuh dan patah.
Data pasien baru osteoporosis rawat jalan di RS
DR Wahidin Sudirohusodo Makassar selama tahun
2003 adalah 128 orang umur 45 – 64 tahun, dan 32
orang yang berumur + 65 tahun. Ada beberapa
faktor risiko/penyebab osteoporosis diantaranya
genetik, jenis kelamin dan masalah kesehatan
kronis, defisiensi hormon, merokok, kurang olah raga serta rendah asupan
kalsium. Bila dalam suatu keluarga mempunyai riwayat osteoporosis maka
kemungkinan peluang anak mengalami hal yang sama adalah 60-80 %. Dilihat
dari jenis kelamin 80 % wanita mengidap osteoporosis.
Risiko osteoporosis juga akan meningkat apabila mengidap penyakit
kronis. Sedangkan hubungan antara perempuan osteoporosis karena
menopause akibat dari penurunan hormon estrogen. (Siswono, 2003). Minum
alkohol yang berlebihan dan merokok juga meningkatkan risiko patah tulang
dua sampai tiga kali dibandingkan dengan laki-laki yang tidak merokok.
Kafein dapat meningkatkan pengeluaran kalsium melalui air seni. Begitu juga
dengan minuman soft Drink yang mengandung karbonat dapat menghambat
penyerapan kalsium oleh tubuh, ini bisa berakibat osetoporosis. (Siswono,
2003 ).
Tucker, et al 2002, dimana dengan mengatur pola makan yang baik
dihubungkan dengan kepadatan mineral tulang. Masukan sayur dan buah
yang tinggi dapat bersifat melindungi. Penelitian lain menyebutkan bahwa
184
total asupan protein hewani dapat memperbesar risiko patah tulang pinggul
pada wanita post menopause (Munger, 1999 ). Sekarang ada hal yang perlu
dipertimbangkan untuk melindungi diri dari retak tulang yaitu dengan
mengkonsumsi sayuran dan buah yang tinggi dimana Sebastian et al,
melaporkan bahwa kalium dapat meningkatkan keseimbangan formasi
mineral tulang. (Hegsted, 2001)
Teriparatide disetujui untuk mengobati osteoporosis pada pria dan
wanita yang berada pada peningkatan risiko fraktur dan pengobatan juga
mungkin termasuk nutrisi,. Jika keropos tulang karena penggunaan
glukokortikoid, dokter mungkin meresepkan bifosfonat (misalnya,
alendronate atau risedronate), memonitor kepadatan tulang dan tingkat
testosteron, dan menyarankan menggunakan dosis efektif minimum
glukokortikoid - dokter juga mungkin menyarankan penghentian obat ketika
praktis , dan / atau pemberian topically (melalui kulit). Lain yang mungkin
pendekatan pencegahan atau pengobatan termasuk kalsium dan / atau
suplemen vitamin D dan aktivitas fisik secara teratur.
Vertebroplasti adalah teknik perbaikan patah tulang pada bagian
tulang belakang dengan cara memasukkan semen tulang melalui jarum suntik
khusus. Pemberian semen tulang di maksudkan untuk menyangga dan
memberi kekuatan pada tulang dari dalam. Dalam hal ini semen akan
mengeras setelah 15 menit kemudian dan keesokan harinya pasien sudah
dapat berjalan. Veselplasti adalah teknik bedah endolaparoskopik terbaru.
Teknik ini merupakan hasil perkembangan dari teknik Vertebroplasti. Di
sebut veselplasti karena teknik ini menggunakan balon sebagai pengganti
pembuluh darah buatan. Kemudian balon tersebut diisi dengan bahan
tulang yang memiliki sistem hidrolik sehingga pasien dapat tegak seperti
sediakala. Pada teknik ini, pasien tidak perlu menjalani pembedahan. Untuk
perbaikan tulang tersebut, pasien hanya memerlukan sayatan kecil untuk
memasukkan alat pengisi bahan tulang.
Sumber: http://www.astaqauliyah.com/
185
Lembar Diskusi Kelompok
186
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
187
akibat dari extravasi daerah di jaringan sekitarnya; Krepitasi, Merupakan
rasa gemeretak yang terjadi jika bagian-bagaian tulang digerakkan;
Defirmitas, Abnormalnya posisi dari tulang sebagai hasil dari kecelakaan
atau trauma dan pergerakan otot yang mendorong fragmen tulang ke posisi
abnormal, akan menyebabkan tulang kehilangan bentuk normalnya;
Gambaran X-ray menentukan fraktur. Teknologi yang digunakan dalam
kasus ini diantaranya: Pembidaian, yaitu proses melekatkan papan kayu atau
benda keras yang lain pada bagian sebelah kanan dan kiri tulang yang patah.
Selanjutnya dilakukan pembalutan dengan perban; Pemasangan gips, yang
dilakukan dengan cara pembalutan di daerah patah berbahan gips atau
kapur; Pembedahan, dilakukan dengan cara membedah otot yang
selanjutnya memasukkan dan memasangkan batang platina pada bagian
tulang yang patah.
Sumber: http://www.astaqauliyah.com/
188
Lembar Diskusi Kelompok
189
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
Skoliosis
Liputan6.com, New
York- Bayi yang masih
berusia 13 bulan ini harus
selalu memakai gips di
tubuhnya setiap hari. Ia
bahkan tidak bisa mandi
saat menggunakannya
sehingga ibunya, Donna
(35) harus membuatnya
berdiri di wastafel dan
mencuci kulitnya dengan kain flanel.
Charlie Ferris menderita skoliosis, tulang belakang yang membengkok
secara tidak normal. Ia didiagnosis dengan skoliosis di Belfast’s Musgrave
Park Hospital dengan kurva 28 derajat. Keanehan ini pertama kali disadari
oleh ayahnya, Jody (36), ketika ia sedang menggendongnya pada Oktober
2015.
“Saya patah hati dan menangis selama berhari-hari. Para dokter saat itu
ingin menunggu tiga bulan untuk melihat apakah kurvanya akan memburuk.
Namun saya sangat khawatir dan berdoa agar ada keajaiban sehingga
anakku tidak perlu membutuhkan pengobatan,” ujar Donna. Bila ada obat
saran dokter adalah menggunakan obat-obatan biasanya diberikan kepada
penderita skoliosis dewasa dan bertujuan meredakan rasa nyeri. Obat yang
diberikan biasanya parasetamol atau obat antiinflamasi non-steroid
(AINS), seperti ibuprofen.
Pada Februari tahun ini, keluarga tersebut kembali datang ke rumah sakit
tersebut, berharap mendengar ada kabar baik. Namun ternyata, setelah
diperiksa, kurvanya bertambah menjadi 42 derajat. “Saya hampir pingsan
saat mendengarnya,” ujarnya. Ada beberapa beberapa penyakit atau
gangguan yang berhubungan dengan tulang belakang yang bisa menyebabkan
skoliosis degeneratif, seperti osteoporosis, penyakit Parkinson, motor
neurone disease, sklerosis multipel, dan kerusakan tulang belakang yang
terjadi akibat operasi. skoliosis kongenital.
Dokter kemudian mengatakan bahwa Charlie memerlukan jaket
plester selama empat bulan sampai ia cukup umur untuk menggunakan gips
yang lebih keras dan dapat dilepas pakai. Namun Donna mengatakan bahwa
ia tidak siap jika harus menunggu lebih lama lagi, sehingga ia mulai mencari
pengobatan lain secara online. Saat itulah ia kemudian datang ke Shriners
Hospital for Children di Philidelphia, Amerika Serikat. Dokter di sini
mengatakan, mereka bisa mengobati anaknya dengan menggunakan gips
190
khusus sampai tulang punggungnya lurus, tidak peduli seberapa lama
waktunya dan terlepas dari apakah mereka bisa membayarnya. Di bulan
April, Donna dan keluarganya, termasuk ketiga anaknya yang tinggal di
County Tyrone, Irlandia Utara terbang ke Amerika untuk melakukan
konsultasi. Dalam delapan hari, Charlie sudah dipakaikan gips yang harus ia
kenakan selama dua bulan. “Gips ini tidak boleh basah, karena akan
mengubah strukturnya. Kami tidak bisa membersihkannya,” ujar donna.
Charlie pun juga harus menyesuaikan kebiasaan makannya, karena
Donna dan Jody harus memberikan ia makan lebih sedikit dan selalu
memastikan agar berat badannya tidak bertambah. Hal ini agar gipsnya
tidak terasa terlalu ketat di tubuhnya. Ajaibnya, hanya dalam 16 minggu
pemakaian gips tersebut, tulang belakang Charlie mulai lurus sebanyak
sepuluh derajat. “Kami tidak bisa mengatakan berapa banyak gips yang
diperlukan Charlie. Namun ia memerlukan delapan gips lagi, yang artinya
kami sudah seperempat jalan menuju tulang yang lurus,” ungkapnya. "Apa
yang rumah sakit lakukan pada Charlie sangat berarti bagi kami. Dan pada
akhir pengobatannya nanti, kami ingin memberi mereka sumbangan sebagai
ucapan terima kasih,” ungkapnya, seperti yang dilansir dari The Sun, Kamis
(1/9/2016). Gejala pada penderita skoliosis adalah Salah satu pinggul
tampak lebih menonjol, Penderita skoliosis mungkin condong ke satu sisi,
Salah satu bahu lebih tinggi dan Salah satu tulang belikat tampak lebih
menonjol.
191
Lembar Diskusi Kelompok
1. Apakah skoliosis itu?
192
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
Rematik Arthritis
Rematik Arthritis (RA) adalah
penyakit autoimun yang
menyebabkan peradangan kronis
dari sendi. Rematik Arthritis dapat
juga menyebabkan peradangan
jaringan di sekitar sendi, serta
organ-organ lain dalam tubuh.
Penyakit autoimun adalah penyakit
yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistem imunnya
sendiri yang keliru. Karena dapat memengaruhi beberapa organ tubuh,
rematik arthritis disebut sebagai penyakit sistemik dan kadang-kadang
disebut penyakit rematik. Sementara rematik arthritis adalah penyakit
kronis, berarti ia bisa bertahan selama bertahun-tahun, pasien mungkin
mengalami waktu yang lama tanpa gejala. Biasanya, bagaimanapun, rematik
arthritis adalah penyakit progresif yg memiliki potensi utk menyebabkan
kerusakan sendi dan kecacatan fungsional.
Rematik arthritis adalah penyakit rematik yang umum, mempengaruhi
sekitar 1,3 juta orang di Amerika Serikat, menurut data sensus saat ini.
Penyakit ini tiga kali lebih sering terjadi pada wanita seperti pada pria.
Dapat menimpa siapapun juga. Penyakit ini dapat dimulai pada usia berapa
pun, tetapi paling sering dimulai setelah usia 40 dan sebelum 60. Dalam
beberapa keluarga, beberapa anggota dapat dipengaruhi, menunjukkan
dasar genetik untuk gangguan ini.
Sendi adalah dimana dua tulang bertemu untuk memungkinkan
gerakan bagian tubuh. Arthritis berarti peradangan sendi. Peradangan
sendi rematik arthritis menyebabkan pembengkakan, nyeri, kekakuan, dan
kemerahan pada sendi. Peradangan dari penyakit rematik dapat juga terjadi
pada jaringan di sekitar sendi, seperti tendon, ligamen, dan otot. Pada
beberapa pasien dengan rematik arthritis, peradangan kronis menyebabkan
hancurnya tulang rawan, tulang, dan ligamen, menyebabkan deformitas
sendi. Kerusakan sendi dapat terjadi pada awal penyakit dan semakin parah
seiring bertambahnya usia individu.
Penyebab rematik arthritis tidak diketahui. Meskipun agen infeksi
seperti virus, bakteri, dan jamur telah lama dicurigai, tidak ada telah
dibuktikan sebagai penyebab. Penyebab rematik arthritis adalah sangat
aktif daerah penelitian di seluruh dunia. Beberapa ilmuwan percaya bahwa
kecenderungan rematik arthritis mungkin diturunkan secara genetik. Hal ini
diduga bahwa infeksi tertentu atau faktor-faktor dalam lingkungan dapat
memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang jaringan tubuh sendiri;
mengakibatkan peradangan di berbagai organ tubuh seperti paru-paru atau
193
mata. Faktor lingkungan juga tampaknya memainkan beberapa peran dalam
menyebabkan rematik arthritis. Baru-baru ini, para ilmuwan telah
melaporkan bahwa merokok tembakau meningkatkan risiko perkembangan
rematik arthritis.
Ketika penyakit ini aktif, gejala-gejala dapat termasuk kelelahan,
kurang nafsu makan, demam ringan, nyeri otot dan sendi, dan kekakuan.
Otot dan kekakuan sendi biasanya paling sering di pagi hari dan setelah
periode tidak aktif. Rematik adalah umum selama gejala. Juga selama
gejala, sendi sering menjadi merah, bengkak, nyeri, dan lembut. Hal ini
terjadi karena lapisan jaringan sendi (synovium) menjadi meradang,
sehingga produksi cairan sendi berlebihan (synovial fluid). Sinovium juga
mengental dengan peradangan (synovitis).
Sinar X pada sendi dapat normal atau hanya menunjukkan
pembengkakan jaringan lunak pada awal penyakit. Sebagaimana penyakit
berkembang, sinar-X dapat menunjukkan erosi tulang yang khas dari
rematik arthritis pada sendi. Sinar-X joint juga dapat membantu dalam
memantau perkembangan penyakit dan kerusakan sendi dari waktu ke
waktu. Pemindaian tulang, prosedur uji radioaktif, dan pemindaian MRI
dapat menunjukkan sendi yang meradang atau terkikis.
Tidak ada obat dikenal untuk rematik arthritis. Untuk saat ini, tujuan
pengobatan di rematik arthritis adalah untuk mengurangi peradangan dan
nyeri sendi, memaksimalkan fungsi sendi, dan mencegah kerusakan sendi
dan deformitas. Intervensi medis awal telah terbukti penting dalam
meningkatkan hasil. Manajemen yang agresif dapat meningkatkan fungsi,
menghentikan kerusakan sendi seperti yang terlihat pada X-ray, dan
mencegah kecacatan bekerja. Pengobatan optimal untuk penyakit ini
melibatkan kombinasi obat, istirahat, bersama-latihan penguatan,
perlindungan sendi, dan pendidikan pasien (dan keluarga). Pengobatan
disesuaikan dengan banyak faktor seperti aktivitas penyakit, jenis sendi
yang terlibat, kesehatan umum, usia, dan pekerjaan pasien. Pengobatan yang
paling berhasil bila ada kerja sama yang erat antara dokter, pasien, dan
anggota keluarga.
Pembedahan mungkin disarankan utk mengembalikan mobilitas sendi
atau sendi yang rusak. Dokter yang mengkhususkan diri dalam operasi sendi
adalah ahli bedah ortopedi. Teknologi pada Jenis-jenis operasi sendi
berkisar dari Artroskopi (penyisipan instrumen seperti tabung ke dalam
sendi untuk melihat dan memperbaiki jaringan yang abnormal) untuk
penggantian parsial dan lengkap dari sendi. Penggantian sendi total adalah
suatu prosedur pembedahan dimana sendi hancur diganti dengan bahan
buatan. Misalnya, sendi-sendi kecil tangan dapat diganti dengan bahan
plastik. Sendi-sendi besar, seperti pinggul atau lutut, diganti dengan logam.
194
Lembar Diskusi Kelompok
195
SOAL ULANGAN HARIAN BAB IV
196
b. Simfisis
c. Sindesmosis
d. Sinovial
e. Sinartrosis
7. Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh…
a. Jaringan ikat serabut padat
b. Kartilago hialin
c. Kartilago elastis
d. Kartilago serabut pipih
e. Jaringan ikat serabut ligamen
8. Sendi yang terdapat pada hubungan antar tulang atlas dan tulang aksis yang
menyebabkan kepala menggeleng adalah…
a. Sendi engsel
b. Sendi luncur
c. Sendi putar
d. Sendi peluru
e. Sendi pelana
9. Tulang kelangkang manusia terdiri dari ruas-ruas yang jumlahnya…
a. 12 ruas
b. 10 ruas
c. 7 ruas
d. 6 ruas
e. 5 ruas
10. Otot yang dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali-
kali adalah…
a. Otot polos
b. Otot lurik
c. Otot jantung
d. Otot viseral
e. Otot volunter
11. Kemampuan otot untuk memanjang dari ukuran semula disebut…
a. Iritablilitas
b. Konduktivitas
c. Ekstensibilitas
d. Kontraksibilitas
e. Elastisitas
197
12. Melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan
disebut…
a. Miestenia gravis
b. Stiff
c. Atrofi
d. Tetanus
e. Distrofi
13. Kebiasaan duduk miring ke kiri atau ke kanan pada anak yang masih dalam masa
pertumbuhan dapat menyebabkan . . . .
a. lordosis
b. skoliosis
c. kifosis
d. nekrosis
e. osteoporosis
14. Hubungan antartulang nomer 5 dan 6 adalah…
a. Sendi engsel
b. Sendi pelana
c. Sendi geser
d. Sendi peluru
e. Sendi luncur
15. Seseorang yang menderita kanker tulang dapat dibantu dengan teknologi di
bawah ini, kecuali…
a. Kemoterapi
b. Radioterapi
c. Amputasi
d. Pembedahan
e. Penggantian sendi
198
Uraian
1. Tuliskan 5 fungsi rangka bagi tubuh manusia!
2. Jelaskan mekanisme terjadinya kontraksi dan relaksasi otot!
3. Pada tangan kita terdapat sendi apa saja? Jelaskan!
4. Apakah perbedaan tulang keras dan tulang rawan!
5. apa yang dimaksud biopsi otot!
KUNCI JAWABAN
Pilihan Ganda
1. D
2. A
3. C
4. C
5. D
6. E
7. A
8. C
9. E
10. B
11. C
12. A
13. B
14. D
15. E
Uraian
199
asetilkolin yang menyebabkan aktomiosin mengerut (berkontraksi) dimana
kontraksi ini memerlukan energi.
Relaksasi terjadi jika otot sedang beristirahat. ATP yang digunakan untuk
kontraksi dikembalikan ke dalam otot.
3. Sendi luncur yaitu memungkinkan gerakan terbatas ke semua arah
Sendi peluru yaitu memungkinkan gerakan bebas kesegala arah
Sendi pelana yaitu memungkinkan gerakan dua arah
4. Tulang keras adalah tulang yang bersifat keras dan kaku yang tersusun dari zat
fosfor dan kapur. Tulang keras atau tulang yang biasa kita sebut sebagai tulang
saja atau tulang sejati ini merupakan alat gerak pasif, artinya tulang ini tidak dapat
bergerak sendiri kecuali digerakkan oleh otot.
Tulang rawan adalah sejenis jaringan ikat lentur yang terdapat di berbagai anggota
badan manusia maupun hewan, termasuk sendi di antara tulang, sangkar rusuk,
telinga, hidung
5. Biopsi otot adalah salah satu pengambilan otot untuk mendiagnosis penyakit
kanker
200