Anda di halaman 1dari 115

PERANGKAT PEMBELAJARAN MIKROTEACHING

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Disusun Oleh:
Ananda Putri
NIM. 18031003

Pembimbing:
Dr. Zulyusri M. P

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan segala puji dan syukur atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat

menyelesaikan Perangkat Pembelajaran Materi Sistem Pencernaan di SMA.

Perangkat Pembelajaran ini berisi tentang silabus, RPP, LKPD, Modul, Media Pembelajaran,

Instrumen Penilaian, Rubrik, dan Kunci Jawaban.

Penulis telah menyusun Perangkat Pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari bahwa

Perangkat Pembelajaran ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan. Maka dari itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai bentuk umpan balik dalam penyempurnaan

perangkat ini. Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dorongan

sehingga terciptalah “Perangkat Pembelajaran Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia di SMA”.

Padang, Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. ii
PERANGKAT PEMBELAJARAN
A. Silabus……………………………………………………………………………... 1
B. Pertemuan 1
1. RPP……………………………………………………………………………… 2
2. LKPD………………………………………………………………………….… 3
3. Modul…………………………………………………………………………… 6
4. Media Pembelajaran……………………………………………………………. 21
5. Instrumen Penilaian………………………………………………………….….
24
6. Kunci Jawaban…………………………………………………………………. 25
7. Rubrik…………………………………………………………………………... 26
C. Pertemuan 2
1. RPP……………………………………………………………………………… 27
2. LKPD…………………………………………………………………………… 29
3. Modul…………………………………………………………………………… 32
4. Media Pembelajaran……………………………………………………………. 48
5. Instrumen Penilaian…………………………………………………………….. 54
6. Kunci Jawaban………………………………………………………………….. 55
7. Rubrik…………………………………………………………………………… 56
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI PENULIS
A. SILABUS

SILABUS

MATA PELAJARAN : BIOLOGI


SATUAN PENDIDIKAN : SMA
KELAS : XI MIPA

Kompetensi Inti :

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI_2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b.disiplin, c. santun, d. peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),e. tanggung jawab, f. responsif, dan
g. pro-aktifdalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dan lingkungan alam
sekitar ,bangs
,Negara,kawasan regional dan kawasan international

KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detail dan
komplek berdasar-kan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c.seni, d.budaya, dan e. humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pada bidang kajian yang spesifik sesaui dengan
bakat dan minatnya untuk meecahkan masalah.

KI-4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah dan menyaji secara, a. efektif, b. kreatif, c. produktif, d.kritis, e.mandiri, f.kolaboratif, d. kritis, e.
mandiri, f. kolaboratif, g.komunikatif, dan h. solutif dalam ranah kongkrit dan bastrak terkait dengan pengembangan daari yang dipelajarinya
disekolah, serta mampumenggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
Indikator Alokasi
KD Pencapaian Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
Materi
3.1 Memahami 3.1.1 Menidentifik Sel Model Discovery Learning Tes 8 x 45 Buku
komponen asi  Komponen  Membaca dan mengkaji literatur tentang Tulis menit Biologi2A,
kimiawi penyusun komponenkimiawi kimiawi komponen kimiawi penyusun sel, Praktek Ign
sel, ciri hidup sel penyusun sel struktur sel, proses yang terjadi di Produk Khristiyono,
pada sel yang 3.1.2 Mengidentifik  Struktur dan dalamnya dan mengamati gambar Esis
ditunjukkan oleh asisturktur sel fungsi struktur sel prokariotik, sel tumbuhan, Buku Biologi
struktur, fungsi 3.1.3 bagian-bagian sel hewan dari berbagai sumber. XI,Dyah
dan proses yang Menentukan sel  Melakukan pengamatan mikroskopik Aryulina, Esis,
berlangsung di fun  Kegiatan sel mengenai sel, sistem transpor zat pada Bab 1 Buku –
dalam sel gsiorganel sel sebagai unit membran sel, dan proses mitosis pada buku yang
struktural dan akar bawang segar/preparat awetan relevan
fungsional

sebagai unit makhluk hidup secara kelompok.


terkecil  Tranpor  Membahas, membandingkan,
kehidupan. 4.1.1 membran menganalisis hasil pengamatan dan
4.1 Menyajikan Membua  Sintesis protein mempresentasikan dalam berbagai
fakta yang tlaporan hasil untuk menyusun media tentang hubungan antara
merepresentasik pengamatan sel sifat morfologis makanan yang dikonsumsi dengan zat
an 4.1.2 dan fisiologis sel penyusun sel.
pemahamannya mempresentasikanhas Reproduksi sel
tentang struktur il pengamatan sebagai kegiatan
dan fungsi sel untuk membentuk
sebagai unit morfologi tubuh
terkecil danmemperbanyak
kehidupan dan tubuh
penerapannya
dalam berbagai
aspek
kehidupan.
3.2Menganalisis 3.2.1 2 x 45  Buku
bioproses pada Mengidentifikasi menit Biologi2A,
sel yang struktur membrane sel Ign
meliputi: Khristiyono,
mekanisme 3,2,2 Menjelaskan proses Esis
transport mekanisme  Buku Biologi
membran diffuse,osmosis,gtranspor XI, Dyah
(difusi, aktif endositosis dan Aryulina,
osmosis, eksositosis Esis,Bab 1
transpor aktif,  Buku – buku
endositosis dan 3.2.3 Menjelaskan yang relevan
eksositosis) dan keterkaitan mekanisme
proses-proses transport membrane dengan
lainnya sebagai psos yang terjadi pada
hasil aktivitas kehidupan
berbagai
organel sel.
4.2 Menyajikan
hasilpercobaan
tentang proses-
proses yang
terjadi di dalam 4.2.1 Menggambarkan hasil
sel. percoaan pengakatan sel
3.3 Menganalisis 3.1.1 Mengidentifikasi Struktur & Model Discovery Learning Tes Tulis 8 x 45 Buku
keterkaitan macam-macam jaringan pada FungsiJaringan  Mengamati jaringan-jaringan tumbuhan, Praktek menit Biologi2A,
antara struktur tumbuhan pada Tumbuhan hewan secara mikroskop dengan Ign
jaringan dan  Jenis-jenis preparat basah/awetan dan iklan produk Khristiyono,
fungsi organ 3.1.2 Mengidentifikasi jaringan pada pemutih kulit yang menunjukkan Esis
tumbuhan. strukturdan fungsi jaringan tumbuhan lapisankulit serta mengkaji literatur Buku Biologi
pada tumbuhan  Sifat tentang struktur jaringan penyusun XI, Dyah
totipotensidan organ pada tumbuhan-hewan dari Aryulina,
3.1.3 Menjelaskan sifat kultur jaringan berbagai sumber. Esis,Bab 1
totipotensi sel tumbuhan pada  Struktur dan  Membahas, menganalisis tentang sifat- Buku – buku
proses kultur jaringan fungsi jaringan sifat jaringan meristematis/embrional, yang relevan
pada tumbuhan sifat pluripotensi, totipotensi,
polipotensiyang dikaitkan dengan dasar
4.3 Menyajikan data kultur jaringan.
hasil  Mengaitkan hasil pengamatan tentang
pengamatan 4.3.1 Melakukan pengamatan bentuk, letak dan fungsi jaringan pada
struktur anatomi jaringan pada tumbuhan hewan, serta kebenaran konsep iklan
jaringan kosmetik di media masyarakat secara
tumbuhan untuk 4.3.2 Memuat laporan hasil kritis dan menyikapi secara benar dan
menunjukkan pengamatan mempresentasikan hasil kesimpulan
keterkaitan tentang struktur dan fungsi jaringan
dengan letak 4.3.3 Mempresentasikan pada tumbuhan dan hewan.
dan fungsinya laporan hasil pengamatan Membuat desain sablon, souvenir, dompet,
dalam tas dengan hiasan bermotif struktur jaringan
bioproses. pada tumbuhan dan hewan.
3.4 Menganalisis 3.4.1 Mengidentifikasi Struktur & Tes Tulis 8 x 45  Buku
keterkaitan macam-macam jaringan pada FungsiJaringan Praktek menit Biologi2A,
antara struktur hewan pada Hewan Ign
jaringan, letak  Struktur Khristiyono,
dan fungsi 3.4.2 Mengidentifikasi jaringanpada Esis
organ pada strukturjaringan pada hewan hewan  Buku Biologi
hewan.  Letak dan XI,Dyah
3.4.3 Mendeskripsikan fungsijaringan Aryulina, Esis,
fungsijaringan pada hewan pada hewan Bab 1
 Buku – buku
yang relevan
4.4.1 Membuat laporan tertulis
hasil pengamatan jaringan
4.4 Menyajikan data pada hewan
hasil
pengamatan 4.4.2 Mempresentasikan
berbagai bentuk laporan hasil pengamatan
sel penyusun
jaringan hewan
untuk
menunjukkan
keterkaitannya
dengan letak
dan fungsi
dalam bioproses
dan aplikasinya
dalam berbagai
aspek
kehidupan.
3.5 Menganalisis 3.5.1 Mengidentifikasi Struktur dan Fungsi Modek Cooperative Learning Tes Tulis 6 x 45
hubungan antara strukturtulang dan otot Tulang, Otot, dan menit
struktur jaringan Sendi  Memeragakan/mendemonstrasikan
penyusun organ 3.5.2 Menjelaskan macam-  Mekanisme gerak berbagai cara kerja otot, sendi dengan
pada sistem macam gerak  Macam-macam berbagai macam gerakan oleh
gerak dan gerak beberapa siswa serta mengamati
mengaitkan 3.5.3 Menjelaskan macam-  Kelainan pada gambar/video tentang kasus patah
dengan macam persendian sistem gerak tulang/cedera.
bioprosesnya  Teknologi  Melakukan pengamatan struktur tulang
sehingga dapat 3.5.4 Menjelaskan macam yangmungkin dengan percobaan merendam tulang
menjelaskan kelainan dan gangguan pada untuk paha ayam dalam larutan HCl dan
mekanisme sistem gerak membantu memban-dingkannya dengan tulang
gerak serta kelainan pada yang tidak diren-dam HCl dan
gangguan fungsi sistem gerak percobaan pengaruh garam fisiologis
yang mungkin . terhadap kontraksi otot pada paha dan
terjadi pada jantung katak serta struktur sel
sistem gerak penyusun jaringan tulang.
manusia melalui  Menghubungkan hasil pengamatan
studi literatur, struktur tulang dengan pola makan
pengamatan, rendah kalsium, proses menyusui,
percobaan, dan menstruasi, menyimpul-kan fungsi
simulasi. kalsium dalam sistem gerak, hasil peng-
amatan proses kontraksi otot paha dan
jantung katak dengan berbagai
4.5 Menyajikan gerakan/aktivitas manu-sia, hasil
karya tentang pengamatan gerak otot dengan konsep
pemanfaatan mekanisme kontraksi otot.
teknologi 4.5.1 Mempresentasikan karya  Menganalisis jenis gerakan dan organ
dalam tentang teknologi dalam gerak yang berfungsi dalam ber-bagai
mengatasi mengatasi gagguan sistem kegiatan gerak yang dilakukan/
gangguan gerak diperagakan dan mengaitkan proses-
sistem gerak proses gerak yang dilaku-kan dengan
melalui kelainan yang mungkin terjadi.
penelusuran Membuat awetan rangka ikan, katak atau
dari berbagai ayam/burung berkelompok dan menyusun
sumber laporan struktur, fungsi sel penyusun
informasi. jaringan pada sistem gerak secara tertulis.
3.6 Menganalisis 3.6.1 Menjelaskan bagian- Struktur dan Fungsi Model Discovery Learning Tes Tulis 8 x 45  Buku
hubungan antara bagian sel darah dan plasma Sistem Peredaran Praktek menit Biologi2A,
struktur jaringan darah Darah  Mengamati gambar jaringan darah, Ign
penyusun organ  Bagian-bagian struktur jantung dan mengkaji Khristiyono,
pada sistem 3.6.2 Menjelaskan darah: sel-sel literaturtentang kerja jantung, Esis
sirkulasi dan sistimpenggolongan darah dan kelainan/ gangguan jantung,  Buku Biologi
mengaitkannya darah plasma darah teknologi yang berkaitan dengan XI, Dyah
dengan  Golongan darah kesehatan jantung,struktur - fungsi Aryulina,
bioprosesnya 3.6.3 Menganalisis proses  Pembekuan darah sel darah, plasma darah. Esis,Bab 1
sehingga dapat pembekuan darah  Jantung: struktur  Mengukur tekanan darah, melakukan  Buku – buku
menjelaskan jaringan dan penghitungan denyut jantung, tekanan yang relevan
mekanisme 3.6.4 Mengidentifikasi fungsinya, ruang darah, tes uji golongan darah,
peredaran darah strukturjantung dan fungsinya dan katup jantung pembekuan darah, membuat sediaan
serta gangguan  Proses peredaran apus darah untuk mengidentifikasi
fungsi yang 3.6.5 Menjelaskan proses darah bentuk-bentuk sel darah, menghitung
mungkin terjadi peredaran darah  Kelainan dan jumlah sel darah menggunakan
pada sistem gangguan pada haemocytometer.
sirkulasi sistem peredaran  Melakukan pengamatan bagian-bagian
manusia melalui darah jantung menggunakan jantung
studi literatur,  Teknologi yang kambing/sapi atau torso/gambar jantung
pengamatan, berkaitan dengan manusia, melakukan observasi ke
percobaan, dan kesehatan jantung rumah sakit/klinik dan menemukan
simulasi. penggunaan teknologi dalam membantu
4.6 Menyajikan hasil gangguan sistem peredaran.
analisis data dari  Menganalisis dan menyimpulkan
berbagai sumber hasilpengamatan, percobaan tentang
struktur, fungsi sel-sel darah, plasma
(studi literatur, darah, golongan darah, struktur, fungsi
pengamatan, jantung, hal-hal yang memengaruhi
percobaan, dan 4.6.1 Memperesesntasikan kerja jantung serta kaitan struktur -
simulasi) kelainan pada sistim sirkulasi fungsi sel darah dengan berbagai
kelainan pada yang di kaitkan dengan kelainan pada sistem peredaran darah.
struktur dan teknologi kesehatanjantung Menyajikan gambar/skema pembekuan
fungsi darah, darah dan mempresentasikan sistem
jantung dan peredaran darah serta teknologi yang
pembuluh darah digunakan dalam mengatasi
yang kelainan/penyakit pada sistem peredaran
menyebabkan dengan berbagai bentuk media.
gangguan sistem
peredaran darah
manusia dan
teknologi terkait
sistem sirkulasi
melalui berbagai
bentuk media
presentasi.
3.7 Menganalisis Tes Tulis 6 x 45  Buku
hubungan antara 3.7.1 Mengidentifikasi organ Struktur dan Fungsi Praktek menit Biologi2A,
struktur jaringan penyusun sistem pencernaan Sel pada Sistem Ign
penyusun organ Pencernaan Khristiyono,
pada sistem 3.7.2 Menjelaskan  Zat Makanan. Esis
pencernaan dan fungsi organ-organ  BMR (Body  Buku Biologi
mengaitkannya pencernaanmakanan MassIndex) dan XI,Dyah
dengan nutrisi BMR (Basal Aryulina, Esis,
dan bioprosesnya 3.7.3 Mengidentifkasi Metabolic Rate) Bab 1
sehingga dapat strukturorgan pencernaan  Menu sehat  Buku – buku
menjelaskan hewan memamah biak  Struktur dan yang relevan
proses fungsisel
pencernaan serta 3.7.4 Menjelaskan kelainan penyusun jaringan
gangguan fungsi dan gangguan pada sistem pada organ
yang mungkin pencernaan pencernaan
terjadi pada  Struktur dan fungsi
sistem jaringan sistem
pencernaan pencernaan hewan
manusia melalui ruminansia.
studi literatur,  Penyakit/gangguan
bioproses sistem
pencernaan.
pengamatan,
percobaan, dan
simulasi.

4.7 Menyajikan hasil


analisis data dari
berbagai sumber
(studi literatur,
pengamatan,
percobaan, dan 4.7.1 Melakukan pengamatan
simulasi), percobaan uji berbagai zat
tentang kelainan pada makanan
pada struktur dan
fungsi jaringan 4.7.2 Memuat laporan hasil
pada organ- ujimakanan
organ
pencernaan yang 4.7.3 Mempresesntasikan
menyebabkan laporan uji makanan
gangguan sistem
pencernaan dan
melakukan uji
zatmakanan yang
terkandung
dalam berbagai
jenis bahan
makanan serta
mengaitkannya
dengan
kebutuhan energi
bagi setiap
individu dan
teknologi terkait
sistem
pencernaan
(teknologi
pengolahan
pangan dan
keamanan
pangan) melalui
berbagai bentuk
media informasi.
3.8 Menganalisis 3.8.1 Mengidentifikasi Struktur dan Fungsi Model Cooperative Learning Tes Tulis 6 x 45  Buku
hubungan organ-organ penyususn Sel pada Sistem menit Biologi2A,
antara struktur sistem pernapasa Pernapasan.  Mengamati carta dan/ atau torso sistem Ign
jaringan  Struktur dan perna-pasan untuk menemukan letak Khristiyono,
penyusun organ 3.8.2 Menganalisis struktur fungsiorgan dan struktur organ pernapasan manusia Esis
pada system dan fungsi organ-organ sistem pernapasan pada dan hewan serta mengkaji informasi  Buku Biologi
pernapasan dan pernapasan manusia dan mengenai fung-sinya, proses pertukaran XI,Dyah
mengaitkannya hewan (serangga O2, CO2 dari alveolus ke kapiler, Aryulina, Esis,
dengan 3.6.3 Menjelaskan kelainan dan burung) kandungan zat dalam rokok yang dapat Bab 1
bioprosesnya dan gangguan pada sistem  Mekanisme mengganggu sistem pernapasan.  Buku – buku
sehingga dapat pernapasan pernapasan  Melakukan percobaan untuk yang relevan
menjelaskan pada manusia menentukan kapasitas paru-paru dan
proses dan hewan penghasilan CO2 dalam proses
pernapasan (serangga dan pernapasan, melakukan pengamatan
serta gangguan burung) mikroskopis sediaan jaringan paru-paru
fungsi yang  Kelainan dan dan menemukan faktor yang
mungkin terjadi penyakit memengaruhi volume udara
pada sistem terkaitsistem pernapasan pada manusia dan hewan
pernapasan pernapasan melalui percobaan.
manusia melalui  Menghitung volume udara pernapasan
studi literatur, pada serangga/hewan dan menemukan
pengamatan, hal-hal yang mempengaruhinya.
percobaan, dan Membahas, menganalisis, menyimpulkan
simulasi. secara berkelompok dan mem-
presentasikan tentang keterkaitan hasil
4.8 Merencanakan, peng-amatan sistem pernapa-san manusia
melaksanakan, maupun he-wan, pengaruh merokok dengan
dan menyajikan kesehatan perna-pasan, hubungan kondisi
hasil analisis udara lingkungan yang tidak bersih,perilaku
data dari 4.8.1 Melakukan percobaan merokok dengan struktur organ pernapasan,
berbagai respieasi pada hewan fungsi sel penyu-sun jaringan pada organ
sumber (studi pernapasan dengan penyakit/kelainan yang
literatur, 4.8.2 Menyajikan data tentang terjadi pada saluranpernapasan dalam
pengamatan, respirasi pada hewan berbagai bentuk media.
percobaan, dan
simulasi) 4.8.3 Memperesentasikan data
mengenai hasil percobaan respirasi pada
pengaruh
pencemaran
udara emisi gas Hewan
buang
kendaraan
bermotor, asap
rokok,kabut
asap) dan
kelainan pada
struktur serta
fungsi jaringan
organ
pernapasan
terhadap
kesehatan.
3.9 Menganalisis 3.9.1 Mengidentifikasi Model Cooperative learning Tes Tulis 4 x 45 Buku
hubungan strukturorgan sistem eksresi Struktur dan Fungsi menit Biologi2A,
antara struktur Sel pada Sistem  Mengamati dan mengenali struktur Ign
jaringan 3.9.2 Menjelaskan proses Ekskresi Manusia berbagai organ ekskresi, letak, Khristiyono,
penyusun organ ekresi pada organ-organ  Struktur dan fungsinya melalui kegiatan demonstrasi Esis
pada sistem sistem ekresi Fungsi organ kelas/torso/gambar/video mengenai Buku Biologi
ekskresi dan pada sistem kerja ginjal, struktur ginjal XI,Dyah
mengaitkannya 3.9.3 Menjelaskan kelainan ekskresi pada kambing/sapiyang dibandingkan Aryulina, Esis,
dengan dan gangguan pada sistem manusia. Dan dengan ginjal manusia, hati, Bab 1 Buku –
bioprosesnya eksresi hewan (belalang penampang melintang kulit untuk buku yang
sehingga dapat dan cacing) melihat struktur sel dan jaringan dan relevan
menjelaskan  Proses ekskresi mengaitkan dengan fungsinya.
mekanisme pada manusia  Mengkaji literatur tentang struktur sel
serta gangguan  Proses ekskresi yang menyusun jaringan dan fungsinya
fungsi yang pada hewan pada alat-alat ekskresi, proses
mungkin terjadi (belalang dan pengeluaran sisa metabolisme: keringat,
pada sistem cacing) urin, bilirubin dan biliverdin, CO2 dan
ekskresi  Kelainan dan H2O (uap air) pada berbagai organ
manusia melalui penyakit yang ekskresi, prinsip kerja dari dialisis darah
studi literatur, berhubungan serta kelainan/penyakit sistem ekskresi.
pengamatan, dengan sistem  Melakukan percobaan uji urin
percobaan, dan eksresi orangnormal dan orang sakit.
simulasi  Teknologi yang Membahas, menganalisis, menyimpulkan
berkaitan dengan dan mempresentasikan tentang struktur,
. kesehatan sistem fungsi sel-sel penyusun jaringan pada
4.9 Menyajikan hasil ekskresi organ ekskresi serta keterkaitan dengan
analisis data fungsinya dan kemiripan sistem
dari berbagai teknologicuci darah dengan fungsi ginjal
sumber (studi sebagai penyaring zat-zat sisa bioproses
literatur, 4.9.1 Melakukan percobaan pada tubuh.
pengamatan, uji urine
percobaan, dan
simulasi) 4.3.2 Menyajikan data hasil
pengaruh pola ujiurine
hidup dan
kelainan pada 4.3.3 Memperesentasi data
struktur dan hasil uji urine yang
fungsi organ dikaitkandengan gagguan
yang sistem eksresi
menyebabkan
gangguan
sistem ekskresi
manusia dan
teknologi terkait
sistem ekskresi
melalui berbagai
bentuk media
informasi.
3.10 Menganalisis 3.10.1 Mengidentifikasi Struktur dan Fungsi Model Discovery Learning Tes Tulis 8 x 45 Buku
hubungan organ-organ pada sistem Sel pada Sistem menit Biologi2A,
antara struktur koordinasi Regulasi  Mengamati struktur sel saraf secara Ign
jaringan  Sistem saraf mikroskop/gambar dan membuat Khristiyono,
penyusun  Sistem endokrin gambar hasil pengamatan. Esis
organ pada 3.10.2 Menjelaskan  Sistem indera  Melakukan percobaan/games tentang Buku Biologi
sistem fungsiorgan pada sistem  Proses kerja cara kerja kulit, telinga, lidah, mata, XI, Dyah
koordinasi dan eksresi sistem regulasi hidung untuk menunjukkan adanya Aryulina,
mengaitkanny  Pengaruh fungsi saraf pada tubuh, demonstrasi Esis,Bab 1
a dengan 3.10.3 Memjelaskan psikotropik pemodelan seorang siswa dalam Buku – buku
proses Mekanisme kerja alat indra a kelompok untuk memeragakan gerak yang relevan
pada sistem
3.10.4 Menganalisis organ-
koordinasi organ pada sistem hormon regulasi. refleks, letak bintik buta, letak reseptor
sehingga dapat dan fungsinya  Kelainan yang perasa pada lidah serta mengaitkan
menjelaskan terjadi pada proses perambatan impuls pada sistem
peran saraf 3.10.5 Menjelaskan kelainan sistem regulasi. saraf, merinci langkah-langkah
dan hormon, dan gangguan pada sistem perambatan impuls pada sistem saraf
dan alat indera koordinasi secara fisik, kimia, Biologi serta
dalam mengaitkannya dengan gerak otot
mekanisme sebagai organ efektor kerja saraf.
koordinasi dan  Menganalisis penyebab terjadinya
regulasi serta berbagai gangguan yang terjadi pada
gangguan sistem regulasi, hubungan psikotropika
fungsi yang dengan sistem regulasi.
mungkin Mengaitkan antara struktur sel saraf dengan
terjadi pada fungsi dan membedakannya dengan sel-sel
sistem penyusun tubuh lainnya dalam fungsi
koordinasi bioproses pada tubuh, perambatan impuls
manusia pada sel saraf hingga menghasilkan kerja
melalui studi pada sel otot, menyimpulkan dan
literatur, mempresentasikan pengaruh berbagai bahan
pengamatan, psikotropika dan fungsi sel saraf, hubungan
percobaan, kerusakan saraf akibat bahan psikotropika
dan simulasi. untuk masa depan peserta didik.
4.10 Menyajikan
hasil analisis
data dari
berbagai
sumber (studi 4.10.1 Membuat laporan
literatur, tertulis tentang pengaruh pola
pengamatan, hidup terhadap sistem
percobaan, koordinasi
dan simulasi)
pengaruh pola
hidup dan
kelainan pada
struktur dan
fungsi organ
sistem
koordinasi
yang
menyebabkan
gangguan
sistem saraf
dan hormon
pada manusia
melalui
berbagai
bentuk media
informasi.
 Senyawa- Model Problem Base Learning Tes Tulis 2 x 45 Buku
3.11 Mengevaluasi 3.11.1 Mengidentifikas senyawa menit Biologi2A,
pemahaman i seseorang yang psikotropik  Membaca literature/melihat Ign
diri tentang menggunakan senyawa a film/gambartentang penyebab HIV Khristiyono,
bahaya psikotropika  Bahaya AIDS, penyerangan virus tersebut pada Esis
penggunaan psikotropik sistemkekebalan tubuh, dan struktur Buku Biologi
senyawa a sel/jaringan tubuh yang berkaitan XI,Dyah
psikotropika 3.11.2 Menganalisis dengan sistem kekebalan tubuh. Aryulina, Esis,
dan dampak penggunaan zat  Mengkaji literatur, mendiskusikan Bab 1 Buku –
dampaknya psikotropika terhadap mengenai fungsi antigen, antibodi bagi buku yang
terhadap kesehatan pertahanan tubuh, mengumpulkan relevan
kesehatan diri, informasi, penyebab gangguan kelainan
lingkungan kekebalan tubuh serta cara mengatasi
dan kelainan-kelainan yang berhubungan
masyarakat. dengan sistem imun dari berbagai
sumber.
4.11 Melakukan  Mengobservasi lapangan (ke
kampanye anti puskesmas, rumah sakit, klinik, dll) dan
narkoba dalam 4.11.1 Menkampanyekan melakukan kegiatan role play mengenai
berbagai anti narkoba dan bahaya mekanisme pertahanan tubuh untuk
bentuk media narkoba memahami mekanisme sistem
informasi baik pertahanan tubuh.
di lingkungan  Menganalisis dan menyimpulkan hasil
sekolah analisis proses terbentuknya kekebalan
maupun tubuh yang dapat terjadi secara pasif-
masyarakat. aktif dan terjadi karena bekerjanya
jaringan tubuh yang melawan benda
asing masuk ke dalam tubuh.
Menjelaskan secara lisan tentang
mekanisme terbentuknya sistem kekebalan
dalam tubuh, dapat terganggu akibat
berbagai sebab dan istilah-istilah baru yang
berkaitan dengan sistem kekebalan.
3.12 Menganalisis 3.12.1 Megidentifikasi Struktur dan Fungsi Model Discovery Learning Tes Tulis 6 x 45 Buku
hubungan organ-organ reproduksi pada Sel pada Sistem menit Biologi2A,
antara struktur manusia Reproduksi  Membaca teks tentang 13ystem Ign
jaringan  Struktur dan reproduksi dari berbagai sumber, Khristiyono,
penyusun 3.12.2 Menganalisis fungsi alat- melihat film tentang pendidikan seks Esis
organ fungsiorgan-organ alatreproduksi dan mencermati iklan tentang ASI dan Buku Biologi
reproduksi reproduksi pada pria dan KB. XI,Dyah
dengan wanita  Membahas dalam kelompok organ Aryulina, Esis,
fungsinya 3.12.3 Menganalisi proses  Proses reproduksi perempuan – laki-laki Bab 1 Buku –
dalam proses menstruasi pembentukan sel (melalui gambar/carta, torso), fungsi & buku yang
reproduksi kelamin tujuan KB, pemberian ASI, proses relevan
manusia 3.12.4 Menjelaskan kelainan  Ovulasi dan gametogenesis, menstruasi, fertilisasi
melalui studi dan gagguan pada siten menstruasi melalui gambar, hubungan antara
literatur dan reproduksi  Fertilisasi, kesehatan reproduksi, program KB dan
pengamatan gestasi, dan kependudukan serta penyebab
. persalinan kelainan/penyakit yang terjadi pada
4.12 Menyajikan hasil  ASI sistem reproduksi dari berbagai
analisis  KB sumber literatur/media.
mengenai 4.12.1 Mengkampanyekan  Kelainan/  Menganalisis keunikan sel-sel pada
pengaruh pengaruh pergaulan bebas penyakityang jaringan sistem reproduksi dikaitkan
pergaulan dan penyakit menular seksual berhubungan dengan fungsinya, berbagai proses
bebas, dengan sistem reproduksi dengan kesehatan diri dan
penyakit, dan reproduksi masyarakat serta pentingnya KB harus
kelainan pada dilakukan berdasarkan hasil diskusi.
struktur dan Mempresentasikan hubungan antara sistem
fungsi organ reproduksi dengan pengendalian penduduk,
yang kesehatan, kesejahteraan keluarga serta
menyebabkan membuat iklan/poster/film pendek tentang
gangguan ASI eksklusif dalam berbagai bentuk
sistem media..
reproduksi
manusia dan
teknologi
terkaitsistem
reproduksi
melalui
berbagai
bentuk media
informasi.
3.13 Menganalisis 3.13.1 Menjelaskan Tes Tulis 2 x 45 Buku
penerapan prinsipreproduksi manusia menit Biologi2A,
prinsip yang berkaitan dengan Ign
reproduksi keluargaberencana Khristiyono,
pada manusia Esis
dan pemberian 3.13.2 Menjelaskan prinsip Buku Biologi
ASI eksklusif reproduksi manuisa yang XI,Dyah
dalam program berkaitan dengan pemberian Aryulina, Esis,
keluarga ASI ekslusif Bab 1 Buku –
berencana buku yang
sebagai upaya relevan
menanggulangi
pertambahan
penduduk serta
meningkatkan
kualitas hidup
Sumber Daya
Manusia
(SDM).

4.13 Membuat ulasan


pentingnya
menyiapkan
generasi
terencana 4.13.1 Membuat makalah
dalam rangka
meningkatkan tentang generasi berencana
mutu Sumber untuk meingkatkan SDM
Daya Manusia
dalam bentuk
makalah ilmiah.
3.14 Menganalisis 3.14.1 Mengidentifikasi Struktur dan Fungsi Tes Tulis 2 x 45  Buku
peran sistem organ-organ sistem immu Sel pada Sistem menit Biologi2A,
imun dan Pertahanan Tubuh Ign
imunisasi 3.4.2 Menjelaskan psoses  Antigen dan Khristiyono,
terhadap sistem immun yang terkait antibodi Esis
proses dengan proses fisiologi tubuh  Mekanisme  Buku Biologi
fisiologidi pertahanan XI,Dyah
dalam tubuh. tubuh Aryulina, Esis,
 Peradangan, Bab 1
4.14 Melakukan alergi,  Buku – buku
kampanye 4.14.1 Mengkampanyekan pencegahan dan yang relevan
pentingnya bahaya penyakit yang penyembuhan
berbagai berkaitan dengan sistem penyakit
program dan immun serepi penyakit  Imunisasi
jenis imunisasi AIDS
serta kelainan
dalam sistem
imun dalam
berbagai
bentuk media
informasi.

Padang, September 2022

Mengetahui

Kepala SMA Guru Mata Pelajaran Biologi

Nama Nama
B. PERTEMUAN 1

1. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)


Mata pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI MIPA/1
Materi Pokok : Zat makanan
1. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama,toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menganalisis hubungan Pertemuan 1 : 2 x 45 menit
antara struktur jaringan 3.7.1 Menganalisis zat makanan yang diperlukan
penyusun organ pada sistem tubuh manusia sehari-hari dari berbagai
pencernaan dalam kaitannya sumberinformasi
dengan nutrisi, bioproses dan
gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem pencernaan
manusia
4.7 Menyajikan laporan hasil 4.7.1 Menyajikan laporan hasil uji makanan
uji makanan yang terkandung yang terkandung dalam berbagai jenis
dalam berbagai jenis bahan bahan makanan
makanan dikaitkan dengan
kebutuhan energi setiap individu
serta teknologi pengolahan
pangan dan keamanan pangan

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.7.2 Melalui mode pembelajaran Discovery Learning peserta didik mampu Menganalisis zat
makanan yang diperlukan tubuh manusia sehari-hari dari berbagai sumber informasi dan
terampil menyajikan laporan hasil uji makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan
makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap individu dengan mengembangkan rasa
ingin tahu dan bertanggung jawab serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro
aktifi (kreatif), serta mampu bekerja sama (kolaboratif), dan berkomunikasi dengan baik,
teliti, jujur, kerja keras.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Fakta
a. Zat-zat makan
2. Konsep
a. Jenis zat makanan
b. Fungsi zat-zat makanan
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, diskusi kelompok, eksperimen dan penugasan

F. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN


1. Media : a. Lembar kerja
b. video pembelajaran
2. Alat : a. Laptop
b. Mikroskop dan perlengkapannya

G. SUMBER BELAJAR
1. Irnaningtyas, 2014, Biologi Kelas XI, Erlangga ( Kur 13 )
2. Karmana, 2014, Biologi 2, Grafindo Media Pratama (Kur 13)
3. Sulistyowati, 2016, Biologi Kelas XI, Intan Pariwara {Edisi Revisi 2013 (2016)}
4. Wati, 2021, Biologi Kelas XI, Intan Pariwara
5. Lingkungan sekitar

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 : 2 x 45 menit
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7.1 Menganalisis zat makanan yang diperlukan tubuh manusia sehari-hari dari berbagai
sumber informasi

Kegiatan Sintak Kegiatan Alokas Karakter


(Langkah- Pembelajara i
langkah n Waktu
Pembelajaran)
Pendahuluan 1. Pendidik 15 menit Religius
mengucapkan salam.
Mengkondisikan Cinta ilmu
suasana belajar yang
menyenangkan.
2. Ketua kelas menyiapkan
kelas, memimpin, kelasnya
untuk memberi salam,
berdoadan Pendidik
mengambil absensi peserta
didik dalam rangka
menunjukkan kepedulian
guru terhadap peserta didik
dan terhadap peserta didik
lainnya.
3. Pendidik melakukan :
a. Apersepsi
Pendidik menunjukkan
satu gambar yang
berhubungan dengan
makanan, misal: gambar
jenis-jenis makanan
yang biasa dikonsumsi
manusia.
b. Motivasi
Peserta didik diberi
pertanyaan yang
berhubungan dengan
materi yang akan
dipelajari, contoh:
menyebutkan tanda-
tandamakanan sehat.
4. Pendidik
menyampaikan cakupan
materi, uraian kegiatan
pembelajaran dan
penilaian dengan
memakai model
Discovery Based
Learning.
Kegiatan Inti Stimulation Peserta didik membaca, 60 menit Cinta ilmu
Model (memberi stimulus) mengkaji literatur tentang zat
Discovery makanan yang Kerjasama
Learning dibutuhkan manusia.
Kepedulian
Problem Peserta didik
Statement mengidentifikasi masalah Tanggun
(mengidentifikasi tentang macam-macam zat gjawab
masalah) makanan yang dibutuhkan
manusia, fungsi dan Percaya
kekurangannya. Dengan diri Kreatif
memerhatikan penjelasan
dari pendidik.
Data Peserta didik
Collecting mengumpulkan informasi
(mengumpulka melalui diskusi di kelompok
ndata) masing-masing, untuk
menjelaskan materi yang
relevan dengan
menggunakan berbagai
sumber.
Data Peserta didik menganalisis
processing/ informasi dari berbagai
pengolahan buku sumber.
data
Generalization Peserta didik
(menyimpulka menyimpulkan hasil
n) diskusi dan setiap
kelompok membuat
laporan tertulis. Masing -
masing kelompok
mempresentasikandidepan
kelas
Penutup 1. Pendidik memberi 15 menit Tanggun
keterangan tambahan gjawab
darimateri yang sedang
dipelajari.
2. Pendidik bersama peserta
didik menyimpulkan
materipelajaran.
3. Pendidik
memberikan reward
dan punishment
kepada kelompok
yang tampil.
4. Pendidik memberikan
informasi untuk
pembelajaran
selanjutnya.
5. Menugaskan peserta
didik untuk membaca
kembali materi tentang
proses pencernaan
sebagai bahan untuk
pertemuan
selanjutnya.

6. Pendidik menutup
pelajaran dengan
mengucapkan salam.

I. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


1. Teknik Penilaian
Penilaian Sikap : Jurnal
Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis (penilaian harian)
Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja

2. Bentuk Penilaian
Observasi : Jurnal guru
Tes tertulis : Objektif
Unjuk kerja : Praktik/pedoman penskoran
3. Instrumen penilaian ( Terlampir )
a. Remedial : diberikan pada peserta didik yang belum tuntas
1) Membuat rangkuman materi pada indikator yang belum tuntas
2) Mengerjakan kembali soal-soal pada indikator yang belum tuntas

b. Pengayaan : diberikan pada peserta didik yang sudah tuntas


Memberikan tugas sebagai penambah pengetahuan sistem pencernaan

Padang, November 2022

Mengetahui
Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

Nama Nama
2. LKPD
LEMBAR DISKUSI SISWA
ZAT-ZAT MAKANAN

Nama:
Kelas:

1. Lengkapilah isian dari tabel berikut ini!


Nama Sumbe Fungs Akibat
Zat r i Kekurangan
gizi
Karbohidrat

…………………………………...
…………………………………...
…………………………………...
…………………………………...

Lemak

…………………………………...
…………………………………...
…………………………………...
…………………………………...

Protein
MODUL

Sistem Pencernaan

TAHUN 2021

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Tahun Pelajaran 2022/2023


Modul

Zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
dan mineral. Berikut, masing-masing rincian mengenai zat gizi:

A. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus umum CnH2nOn. Karbohidrat dapat
dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan gugus gula penyusunnya, yaitu monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling
sederhana karena hanya memiliki satu gugus gula, misalnya glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Monosakarida mempunyai rasa manis dan mudah larut dalam air. Sementara
itu, disakarida dan polisakarida merupakan hasil dari gabungan beberapa monosakarida.
Disakarida memiliki rasa manis dan mudah larut dalam air, misalnya laktosa, sukrosa,
dan maltosa. Polisakarida umumnya tidak berasa atau berasa pahit dan sukar larut dalam
air, misalnya amilum, glikogen, dan selulosa.
Bahan makanan sumber karbohidrat antara lain jagung, gandum, padi, ketela
pohon, kentang, dan sagu. Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai sumber
energi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori), mengatur proses metabolisme,
menjaga keseimbangan asam dan basa, membantu proses penyerapan kalsium, mencegah
terjadinya konstipasi, serta sebagai bahan pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ
tubuh.

Di dalam saluran pencernaan, karbohidrat akan mengalami pencernaan, baik secara


mekanis maupun kimiawi. Hasil akhir pencernaan karbohidrat berupa monosakarida
seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Monosakarida diserap oleh sel epitel di usus
halus dan diangkut oleh darah menuju hati melalui vena porta hepatika.
Glukosa akan mengalami dua proses di dalam hati. Pertama, glukosa akan beredar
bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan energi sel-sel tubuh. Kedua, jika
terdapat kelebihan glukosa di dalam tubuh, glukosa tersebut akan diubah menjadi
glikogen dengan bantuan hormon insulin. Hal ini untuk menjaga keseimbangan gula
darah. Glikogen disimpan di dalam hati. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan, glikogen diubah
kembali menjadi glukosa dengan bantuan hormon adrenalin.
Glukosa merupakan sumber energi bagi tubuh. Untuk dapat menghasilkan energi,
glukosa harus mengalami proses oksidasi di dalam sel-sel tubuh. Prosesnya berlangsung
secara bertahap, mulai dari glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan sistem
transpor elektron. Jika seseorang kelebihan mengonsumsi karbohidrat akan berpotensi
menderita diabetes melitus, karies gigi, dan obesitas. Seseorang dikatakan obesitas jika
berat badannya kelebihan 20% dari berat badan normal. Obesitas dapat memicu penyakit
jantung, tekanan darah tinggi, dan strok.
B. Lemak
Lemak atau lipid tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan
kadang-kadang fosfor (P) serta nitrogen (N). Lemak atau lipid merupakan zat organik
hidrofobik sehingga sukar larut dalam air. Namun, lemak dapat larut dalam pelarut
organik seperti eter dan kloroform. Lemak merupakan makromolekul. Jika dipecah
(dihidrolisis), lemak akan menghasilkan tiga molekul asam lemak dan satu molekul
gliserol. Oleh karena itu, lemak juga dikenal sebagai trigliserida.
Berdasarkan komposisi kimianya, senyawa lemak dibedakan menjadi tiga
golongan, yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak.
 Lemak sederhana tersusun atas trigliserida yang terdiri atas satu molekul gliserol dan
tiga molekul asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana, yaitu lilin (wax),
malam atau plastisin (berwujud padat pada suhu kamar), dan minyak (berwujud cair
pada suhu kamar).
 Lemak campuran merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak
seperti fosfat, protein, dan glukosa. Sebagai contoh, fosfolipid yang merupakan
gabungan antara lipid dengan fosfat.
 Derivat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid,
misalnya kolesterol, asam lemak, gliserol, dan sterol.

Asam lemak merupakan asam organik dalam bentuk lemak. Berdasarkan ikatan
kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak
tidak jenuh. Asam lemak jenuh bersifat nonesensial karena dapat disintesis oleh tubuh
dan umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak
hewani, misalnya mentega dan gajih. Sementara itu, asam lemak tidak jenuh bersifat
esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu
kamar. Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng,
minyak kedelai, dan minyak jagung.

Lemak dapat berasal dari tumbuhan (lemak nabati) dan dari hewan (lemak hewani).
Bahan makanan yang mengandung lemak nabati, yaitu kelapa, kemiri, zaitun, kacang
tanah, dan buah alpukat. Bahan makanan yang mengandung lemak hewani antara lain
daging, keju, mentega, susu, telur (kuning telur), dan ikan segar.
Di dalam tubuh, lemak mempunyai beberapa fungsi penting berikut
 Penghasil energi tertinggi, 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori.
 Pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah.
 Pelindung alat-alat tubuh yang lunak.
 Pelarut vitamin A, D, E, dan K.
 Salah satu bahan penyusun membran sel.
 Salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol).
 Salah satu bahan penyusun garam empedu, asam folat (di dalam hati), dan hormon
seks (khusus untuk kolesterol).
 Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu lebih lama.

Lemak dicerna secara kimiawi di dalam usus halus. Saat berada di dalam usus
halus, lemak merangsang pengeluaran hormon kolesistokinin. Hormon kolesistokinin
mengakibatkan kantong empedu berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan empedu ke
dalam duodenum. Cairan empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak atau memecah
lemak menjadi butiran lemak yang berukuran kecil. Selanjutnya, enzim lipase yang
dihasilkan oleh pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam
lemak dan monogliserida (gliserida tunggal). Asam lemak dan monogliserida akan
diabsorpsi darah melalui sel-sel mukosa pada dinding usus halus. Keduanya diubah
kembali menjadi lemak (trigliserida), lalu disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak).
Lemak akan disimpan selama masih ada glukosa yang digunakan sebagai sumber energi.
Jika dibutuhkan, timbunan lemak tersebut akan diangkut menuju hati.

C. Protein
Protein adalah suatu senyawa yang tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen, dan kadang-kadang juga mengandung sulfur, serta fosfor. Protein
terdiri atas satu atau lebih polimer. Setiap polimer tersusun atas monomer-monomer yang
disebut asam amino. Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui
ikatan peptida. Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut protein.
Asam amino dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu asam amino esensial, asam
amino semiesensial, dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial merupakan asam
amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh, misalnya isoleusin, leusin, lisin, metionin,
fenilalanin, treonin, valin, dan triptofan. Asam amino esensial diperoleh dari luar tubuh,
yaitu melalui makanan. Asam amino semiesensial adalah asam amino yang dapat
menghemat pemakaian beberapa asam amino esensial, misalnya arginin, histidin, sistin,
glisin, serin, dan tirosin. Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat
disintesis oleh tubuh dengan bahan baku asam amino lainnya, misalnya alanin, asparagin,
asam aspartat, asam glutamat, glutamin, dan prolin.

Kebutuhan tubuh manusia terhadap asam amino esensial dapat dipenuhi dari
protein yang terkandung di dalam bahan makanan. Protein yang terkandung dalam tubuh
hewan disebut protein hewani, misalnya daging, ikan, susu, dan telur. Protein yang
terkandung di bagian tubuh tumbuhan disebut protein nabati, misalnya kacang-kacangan.
Berdasarkan fungsinya, protein dibedakan menjadi protein struktural dan protein
fungsional. Protein struktural berperan dalam penyusunan sel, jaringan, maupun organ.
Protein fungsional berperan dalam pembentukan antibodi, enzim, ataupun hormon.
Secara umum, protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pelindung tubuh.
Fungsi protein bagi tubuh sebagai berikut:
 Mendorong pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan struktur tubuh mulai dari sel,
jaringan, hingga organ.
 Menyediakan energi 1 gram protein dapat menghasilkan energi sebesar 4 kalori.
 Menyeimbangkan cairan dalam tubuh.
 Menyintesis substansi-substansi penting, misal hormon, enzim, antibodi, dan
kromosom.
 Memacu berbagai reaksi kimia dan biologis (biokatalisator).
 Berperan sebagai sistem buffer (penyangga pH) yang efektif.

Protein mengalami pencernaan di lambung dan usus halus. Di dalam lambung,


protein dicerna menggunakan enzim pepsin. Enzim pepsin aktif pada pH 2–3 (suasana
asam). Enzim pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan
meliputi 10–30% dari pencernaan protein total. Di dalam lambung, protein masih dalam
bentuk proteosa, pepton, dan polipeptida. Setelah memasuki usus halus, protein akan
dicerna oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan peptidase. Enzim tripsin dan kimotripsin
dapat memecah molekul protein menjadi peptida. Selanjutnya, peptidase/erepsin akan
memecah peptida menjadi asam-asam amino. Asam amino tersebut akan diabsorpsi oleh
dinding usus halus dan masuk ke pembuluh darah. Sebagian asam amino langsung
digunakan oleh jaringan dan sebagian lain mengalami proses pelepasan gugus amin di
hati.
Kelebihan protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh. Apabila di dalam tubuh
terjadi kelebihan protein, protein tersebut akan dirombak di hati menjadi senyawa yang
mengandung unsur N dan senyawa yang tidak mengandung unsur N. Senyawa yang
mengandung unsur N, misal NH3 (amonia) dan NH4OH (amonium hidroksida). Senyawa
yang mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea. Pembentukan urea berlangsung
di dalam hati karena sel-selnya memproduksi enzim arginase.mUrea yang dihasilkan
tidak diperlukan oleh tubuh dan akan dikeluarkan bersama urine. Sementara itu, senyawa
yang tidak mengandung unsur N akan mengalami sintesis ulang menjadi bahan baku
karbohidrat dan lemak. Dengan demikian, kedua zat tersebut dapat dioksidasi di dalam
tubuh untuk menghasilkan energi.
Jumlah protein yang dibutuhkan tubuh tergantung dari umur. Bayi membutuhkan
protein sekitar 2,0–2,4 gram/kg berat badan/hari. Pada usia 6–15 tahun membutuhkan
protein sekitar 1,5 gram/kg berat badan/hari. Laki-laki dewasa membutuhkan protein
sekitar 0,5–0,8 gram/kg berat badan/hari. Wanita dewasa membutuhkan protein sekitar
0,3–0,7 gram/kg berat badan/hari. Jadi, kebutuhan protein bayi lebih besar daripada orang
dewasa.
Defisiensi protein dapat mengakibatkan penyakit kwasiorkor dan marasmus. Gejala
penyakit kwasiorkor antara lain pertumbuhan terhambat, hilangnya simpanan lemak di
bawah kulit, timbul edema, menurunnya respons saraf psikomotorik, serta rambut
berwarna kemerahan dan mudah dicabut. Sementara itu, gejala marasmus antara lain
badan kurus kering tampak seperti orang tua, kulit keriput, ubun-ubun cekung jika terjadi
pada bayi, dan hilangnya jaringan subkutan.

D. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh untuk memperlancar
metabolisme dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Sebagian besar vitamin tidak
dapat disintesis oleh tubuh. Namun, ada vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat tertentu
(disebut provitamin) di dalam tubuh, misalnya vitamin D. Provitamin D terdapat di
jaringan bawah kulit. Vitamin yang dapat disintesis oleh tubuh adalah vitamin K dan
vitamin B12. Kedua macam vitamin tersebut disintesis di dalam usus oleh bakteri.
Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit. Namun, jika kebutuhan vitamin
tidak terpenuhi dapat mengakibatkan terganggunya metabolisme dalam tubuh karena
fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kekurangan vitamin dapat
mengakibatkan penyakit defisiensin yang disebut avitaminosis.

Kekurangan vitamin mengakibatkan tubuh kita mudah terserang penyakit.


Beberapa jenis vitamin beserta peranannya bagi tubuh dapat dilihat dalam tabel berikut:

Vitamin yang larut dalam lemak


Nama Vitamin Sumbe Fungs Akibat Kekurangan
r i dan Kelebihan
Vitamin A Sayuran dan Buahan  Sebagai antioksidan Kekurangan:
(Retinol=Antiseroftalmi berwarna kuning dan  Memelihara Xeroftalmia, Rabun
a) C20H30OC31H46O2 merah (mengandung kesehatan mata senja, Kulit kasar,
karoten), mentega, hati, dan kulit Kelelahan
kuning telur dan daging  Membantu
pertumbuhan Kelebihan:
tulang dan gigi Sakit kepala, Kulit
 Menghambat mengelupas,
proses penuaan Muntah
 Memelihara
jaringan epitel

Vitamin D Susu, minyak ikan,  Absorpsi fosfor Kekurangan:


(Ergosterol=Kalsifero kuning telur, ragi dan dan kalsium Rakitis (pada bayi),
l) C26H44O sinar ultraviolet  Pembentukan Osteomalasia
tulang dan gigi (melunaknya tulang pada
orang dewasa)

Kelebihan:-
Vitamin E Minyak zaitun,  Pembentuk eritrosit Kekurangan:
(Tokoferol=Antisterilitas kecambah, susu, kuning  Fungsi reproduksi Kerusakan
) C29H50O2 telur, kacang- kacangan,  Mencegah hati,
tumbuhan hijau dan biji oksidasi lemak Penimbunan lemak pada
gandum tak jenuh otot, Kemandulan,
 Sebagai antioksidan Pecahnya eritrosit
sehingga mengakibatkan
anemia

Kelebihan:-
Vitamin K Kubis, bayam, hati,  Pembekuan darah Kekurangan:
(Filokuinon=Antihemoragi daging dan kuning telur  Pembentukan Darah sukar
a) C31H46O2 protrombin dalam membeku,
hati Pendarahan
Kelebihan:
Mengakibatkan
penyakit kuning

Vitamin yang larut dalam air


Nama Vitamin Sumbe Fungs Akibat Kekurangan
r i dan Kelebihan
Vitamin Ekstrak ragi, kacang- Sebagai Kekurangan:
B1 kacangan, susu, hati prekursor Beri-beri
(Biamin) dan kecambah koenzim dalam
metabolisme Kelebihan:-
karbohidrat
Vitamin B2 Hati, ginjal, susu, telur,  Transmisi Kekurangan:
(Riboflavin=Laktoflavi mentega, sayuran, ragi rangsangan Luka di sudut bibir
n) C17H20O6N4 dan kecambah cahaya ke saraf (Keilosis),
mata Katarak,
 Menjaga Dermatitis, Diare,
nafsu makan Kelemahan otot
 Memelihara kulit
di sekitar mulut Kelebihan:-
 Komponen
koenzim dalam
metabolisme
energi
Vitamin Susu, hati, ikan, telur  Pertumbuhan sel Kekurangan:
B3 dan daging tanpa lemak  Bersama Penyakit Pelagra
(Niasin) fosfat dengan gejala
C6H5O2N membentuk Dermatitis, Diare dan
koenzim yang Demensia
berperan
dalam Kelebihan:
respirasi sel Kulit di sekitar leher, muka
dan telapak tangan
terkelupas dan gatal-gatal
Vitamin B5 Ragi, hati, kuning telur,  Memelihara Kekurangan:
(Asam Pantotenat) daging, ikan, dan tingkat gula darah Radang kulit, Nafsu
C9H17O3N sayuran hijau yang normal makan menurun,
 Komponen Insomnia
struktur koenzim-
A yang berperan Kelebihan:-
dalam proses
oksidasi sel
Vitamin Hati, daging, telur, susu,  Memelihara Kekurangan:
B6 kentang, kacangan dan keseimbanga Peradangan kulit,
(Piridoksi ragi n unsur P Anemia, Mudah marah,
n) dan K dalam Kejang otot,
C6H12O2N sel Keterbelakangan mental,
 Aktif dalam Batu ginjal
pembentukan
antibodi dan Kelebihan:-
beberapa
koenzim dalam
metabolisme

Vitamin Kacangan, ragi, hati,  Pembuatan Kekurangan:


B11 (Asam daging, pisang, lemon dan koenzim untuk Anemia, Diare,
Folat) sayuran hijau produksi Megablastosis
C12H12O6 eritrosit (Membesarnya
N7  Membentuk asam eritrosit),
nukleat untuk Terhambatnya
sintesis pertumbuhan
protein
Kelebihan:-
Vitamin B12 Daging unggas, ikan,  Metabolisme Kekurangan:
(Sianokobalin=Antiane telur, susu, keju, hati, sel dan Penurunan berat
mia Pernisiosa) udang dan kerang pertumbuhan badan, Pusing,
C63H90O14N14P9 jaringan Anemia, Peradangan
 Pembentuka saraf
n eritrosit
Kelebihan:-
Vitamin H Kacangan, sayuran Koenzim Kekurangan:
(Biotin) dan daging metabolisme Depresi, Kurang nafsu
C10H16O karbohidrat, lemak makan, Kelelahan,
3N2S dan protein Sakit otot

Kelebihan:-
Vitamin C Jeruk, tomat, nanas,  Pembentukan Kekurangan:
(Asam Askorbat) pepaya, semangka, serabut Terganggunya imunitas
C6H8O6 stroberi, hati dan sayuran kolagen tubuh, Pendarahan pada
segar  Menjaga gusi dan persendian,
elastisitas kapiler Skorbut (Penyakit
darah kekurangan vit. C),
 Menjaga Terhambatnya
perlekatan akar pembentukan kolagen,
gigi pada gusi Kulit bersisik,
 Koenzim Penurunan fungsi
reaksi pembuluh darah, otot,
katabolisme dan tulang rawan
karbohidrat
dan lemak Kelebihan:
Pembentukan batu
ginjal

E. Mineral
Mineral merupakan substansi anorganik yang biasa ditemukan dalam bentuk ion.
Di dalam sistem pencernaan makanan, garam mineral tidak mengalami proses
pencernaan. Hal ini karena mineral bersifat mudah larut dalam air sehingga mudah
diserap oleh jonjot-jonjot usus halus. Jika tubuh kekurangan garam mineral tertentu,
dapat mengakibatkan penyakit defisiensi.
Berdasarkan jumlahnya yang diperlukan tubuh, garam-garam mineral dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur makro (makroelemen) dan unsur mikro
(mikroelemen). Unsur makro adalah unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah
banyak, misalnya natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan belerang. Unsur
mikro adalah unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, misalnya mangan,
seng, tembaga, dan kobalt.

Perhatikan unsur-unsur mineral dalam tabel berikut:


Unsur Sumbe Fungs Akibat Kelebihan Akibat
Minera r i Kekurangan
l
Natriu Garam dapur Pemelihara Hipertensi Gangguan jantung
m Na keseimbangan dan ginjal,
cairan tubuh, Kelelahan dan
Pemelihara kejang otot,
keseimbangan pH, Turunnya nilai
Mengatur osmotik cairan,
permeabilitas sel, Kehilangan nafsu
Mengatur transmisi makan
impuls saraf
Kaliu Susu, buahan, padian, Sebagai kofaktor Kejang otot Kelemahan otot,
mK daging, ikan, unggas, pembentukan sampai kematian Pertumbuhan
telur, sayuran karbohidrat dan terhambat, Denyut
protein, Membantu jantung tak teratur,
kontraksi otot dan Gangguan
denyut jantung, pernapasan, Karies,
Pengatur pelepasan Kelumpuhan
insulin dari pankreas,
Transmisi impuls
saraf
Kalsiu Susu, keju, sayuran, Membentuk matriks Hiperkalsemia Osteoporosis,
m Ca ikan dan padian tulang dan gigi, (Kadar kalsium Rakitis, Kejang
Membantu proses tinggi dalam darah) otot, Hipokalsemia
pembekuan darah, (Kadar kalsium
Membantuk kontraksi rendah dalam
otot, Transmisi darah)
impuls saraf
Fosfo Susu, keju, telur, daging Membentuk matriks Pengikisan rahang Kerapuhan tulang
rP unggas, ikan dan tulang dan gigi, dan gigi, Rakitis,
kacangan Mengatur Lemah, Lunglai,
keseimbangan asam Kehilangan kalsium
dan basa, Sintesis dan mineral
nukleotida,
Kontraksi otot,
Memacu
metabolisme
Magnesiu Susu, daging, padian Biokatalisator, Unsur Diare, Gangguan otot
m Mg dan sayuran hijau pembentuk tulang Gangguan dan saraf
dan gigi, Fungsi otot fungsi saraf
dan saraf
Klori Garam dapur, daging, Komponen - Kehilangan
n Cl2 susu dan telur penyusun asam nafsu makan,
lambung, Kram otot
Keseimbangan
asam-
basa, elektrolit dan
tekanan osmotik

Beleran Telur, susu, daging, Penyusun asam Pertumbuhan Mengganggu


gS keju, ikan dan kacangan amino, Komponen terhambat pertumbuhan,
penyusun beberapa Defisiensi
vitamin (Tiamin, protein
Biotin, Pantoneat),
Aktivator enzim,
Pertumbuhan tulang
Zat Daging unggas, hati, Respirasi Sirosis hati Anemia,
Besi Fe kuning, telur, sayuran seluler, (Pembengkakan Menurunnya daya
hijau dan kacangan Membentuk karena meningkatnya tahan tubuh
hemoglobin cairan pada hati) sehingga mudah
terkena infeksi
Iodi Ikan laut, minyak Membantu fungsi - Gondok
nI ikan, rumput laut dan kelenjar tiroid, (Goiter),
garam beryodium Pembentukan Kretinisme atau
hormon tiroksin tumbuh kerdil
Sen Ikan laut, kerang, Membantu - Anemia
g Zn hati, daging, susu, metabolisme,
telur dan tiram Pertumbuhan
dan reproduksi
Fluori Air minum, teh dan ikan Menguatkan tulang Gigi cokleat, Periodential
n F2 dan gigi, Impuls saraf (Radang pada
Melindungi gigi terganggu jaringan
dari kebusukan penyangga gigi),
Osteoporosis
Tembag Kacangan, hati, kerang Pembentukan Pusing, Lesu dan Anemia,
a Cu dan ginjal hemoglobin dan Sakit Kelapa Gangguan Saraf
eritrosit,
Memelihara fungsi
sistem saraf,
Sintesis hormon

Jenis-jenis teknologi pengolahan bahan pangan:


Blansing
Cara pemanasan pendahuluan yang dilakukan pada suhu kurang dari 100 C selama
beberapa menit menggunakan air panas atau uap air. Contohnya adalah merebus atau
mengukus dalam air mendidih. Tujuannya adalah menginaktifkan enzim yang tahan
terhadap panas serta membersihkan bahan makanan dari kotoran dan mikroorganisme.
Biasanya dilakukan pada sayuran dan buahan.
Pasteurisasi
Proses pemanasan bahan makanan dengan suhu tertentu untuk membunuh mikroba
patogen. Biasanya dilakukan pada susu dan sari buah di bawah suhu kurang dari 100 C.
Tujuannya yaitu untuk memperpanjang masa simpan bahan makanan dengan mematikan
mikroba patogen dan menginaktifkan enzim.
Sterilisasi
Proses pemanasan bahan makanan dengan suhu tinggi, yaitu suhu 121 C selama 15 menit
untuk mematikan seluruh mikroba beserta sporanya. Sala satu produk makanan yang
diolah melalui proses sterilisasi adalah produk makanan kaleng. Tujuannya adalah
memperpanjang masa simpan bahan pangan.
Fermentasi
Proses pengolahan pangan dengan melibatkan aktivitas mikroorganisme untuk
mengingkatkan keawetan pangan dan kualitas bahan pangan. Mikroorganisme yang
digunakan dalam untuk
Fermentasi harus disesuaikan dengan jenis substrat atau jenis bahan pangan.

Organ-Organ Pencernaan

1. Rongga Mulut (Cavum Oris)


Makanan masuk pertama kali melalui mulut. Di dalam mulut terjadi pencernaan
makanan secara mekanis dan kimiawi. Di dalam mulut terdapat beberapa alat yang
berperan dalam proses pencernaan, yaitu gigi (dentis), lidah (lingua), dan kelenjar ludah
(glandula salivary).
a) Gigi
Gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis karena membantu memotong
makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu
enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan lebih efisien dan cepat. Gigi
manusia mengalami perubahan selama masampertumbuhan dan perkembangan,
mulai dari gigi susu menjadi gigi tetap (permanen). Gigi pertama tumbuh pada bayi
yang berusia sekitar 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu (dens lakteus). Pada
anak berusia sekitar 6 tahun, gigi berjumlah 20 yang terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi
taring, dan 8 gigi geraham depan. Gigi susu ini akan tanggal dan digantikan oleh gigi
tetap. Orang dewasa mempunyaim32 gigi tetap yang terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi
taring, 8 gigi geraham depan, dan 12 gigi geraham belakang.
Berdasarkan bentuknya, gigi manusia terdiri atas gigi seri, gigi taring, gigi
geraham depan, dan gigi geraham belakang. Gigi seri (insisivus) berfungsi untuk
memotong makanan. Gigi taring (kaninus) berfungsi untuk mengoyak dan merobek
makanan. Gigi geraham (premolar dan molar) berfungsi untuk mengunyah makanan.
Struktur gigi terdiri atas tiga bagian, yaitu mahkota gigi, leher gigi, dan akar gigi.
 Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak dari luar.
 Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung oleh gusi.
 Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.

Rumusan gigi primer


Rahang atas P2 C1 I2 I2 C1 P2
Rahang bawah P2 C1 I2 I2 C1 P2

Rumusan gigi sekunder


Rahang atas M3 P2 C1 I2 I2 C1 P2 M3
Rahang bawah M3 P2 C1 I2 I2 C1 P2 M3

Bagian terluar gigi dilapisi email yang merupakan struktur terkeras dari tubuh.
Di bawah lapisan email terdapat tulang gigi (dentin). Bagian dentin yang masuk ke
rahang dilapisi semen. Di bagian dalam gigi terdapat sumsum gigi (pulpa) yang
berisi pembuluh kapiler, arteri, vena, dan jaringan saraf.

b) Lidah
Dalam sistem pencernaan, lidah berfungsi membantu mencampur dan menelan
makanan, mempertahankan makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah
saat makanan dikunyah, serta sebagai alat pengecap makanan. Lidah dapat berfungsi
sebagai alat pengecap makanan karena mengandung banyak reseptor pengecap atau
perasa. Lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan lapisan
epitelium yang mengandung banyak kelenjar lendir (mukosa).

Pada permukaan dorsal lidah, terdapat papila-papila yang membentuk tekstur


kasar. Papila fungiformis dan sirkumfalata memiliki kuncup-kuncup pengecap rasa.
Pada otot lidah terdapat kelenjar Von Ebner yang menyekresikan cairan. Cairan
tersebut akan bercampur dengan makanan dan membantu pengecapan rasa.
c) Kelenjar Ludah
Di dalam mulut terdapat tiga macam kelenjar ludah, yaitu kelenjar parotis (di
dekat telinga), kelenjar submandibularis (di bawah rahang), dan kelenjar sublingualis
(di bawah lidah). Kelenjar ludah berfungsi menyekresikan saliva atau air liur. Air liur
mengandung enzim ptialin yang dapat mengubah amilum (polisakarida) menjadi
maltosa (disakarida). Selain itu, air liur berfungsi membasahi makanan, mencegah
mulut dari kekeringan, membunuh mikroorganisme, dan bertindak sebagai buffer
(penyangga pH).

2. Faring
Faring berbentuk seperti tabung yang berhubungan dengan rongga hidung, rongga
telinga tengah, dan laring. Hubungan tersebut penting dalam produksi suara,
memungkinkan manusia bernapas dengan menggunakan mulut, serta memasukkan
makanan melalui hidung bagi kebutuhan medis. Faring berfungsi untuk membawa
makanan dari rongga mulut menuju ke esofagus.

3. Kerongkongan
Kerongkongan atau Esofagus merupakan saluran sempit berbentuk pipa dan
panjang (± 25 cm) yang berfungsi sebagai jalan bolus (gumpalan makanan) dari mulut
menuju lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk
menjaga agar bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus
bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke
lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik oleh otot dinding
kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara
bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar.
4. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantong besar yang terletak di sebelah kiri
rongga perut. Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah
yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Perhatikan gambar berikut.

Di dalam lambung terjadi pencernaan secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan


mekanis terjadi karena adaya kontraksi otot lambung. Kontraksi otot lambung
mengakibatkan bolus atau gumpalan makanan tercampur dan teraduk menjadi bubur
(chyme).
Sementara itu, pencernaan kimiawi berlangsung dengan bantuan getah lambung.
Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak di dinding lambung di bawah fundus.
Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat masuk ke lambung.
Getah lambung mengandung berbagai jenis zat seperti berikut:
 Asam lambung (HCl), berfungsi mematikan bakteri yang terdapat dalam makanan,
mengubah sifat protein, merangsang keluarnya sekretin, merangsang keluarnya
hormon kolesistokinin yang merangsang empedu agar mengeluarkan getahnya, dan
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
 Enzim pepsin, berfungsi merombak protein menjadi pepton.
 Enzim renin, berfungsi mengaktifkan kaseinogen menjadi kasein.
 Hormon gastrin, berfungsi merangsang sekresi getah lambung.

5. Pankreas, Hati dan Empedu


Pankreas terletak secara horizontal di bagian belakang bawah lambung. Tersusun
atas sel-sel eksokrin penghasil enzim pencernaan dan sel endokrin penghasil hormon
insulin dan glukagon. Insulin berfungsi mengatur penyerapan glukosa darah untuk di
simpan sebagai glikogen. Glukagon berfungsi untuk mengatur metabolisme gula darah.
Sekresi enzim disalurkan ke duodenum. Enzim yang dihasilkan yaitu:
 Tripsinogen, diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin. Berfungsi memecah
protein dan polipeptida besar menjadi peptida yang lebih kecil
 Kimotripsin, berfungsi memecah protein/polipeptida besar
 Lipase, menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol
 Amilase, menghidrolisis zat tepung menjadi disakarida (maltosa, sukrosa dan
laktosa)
 Karboksipeptidase, Aminopeptidase dan Dipeptidase berfungsi melanjutkan
pencernaan protein menjadi asam amino bebas.

Hati atau hepar memiliki beberapa fungsi yaitu:


 Menyekresikan empedu untuk mengemulsikan dan mengabsorpsi lemak
 Mempertahankan homeostasis gula darah
 Menyimpan gula dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali menjadi glukosa
bila diperlukan
 Menyintesis lemak dari karbohidrat dan protein, serta mengatur penyimpanan
maupun pemakaian lemak
 Menyimpan mineral (Fe dan Cu), vitamin larut lemak (A, D, E, K), serta toksin dari
pestisida/obat-obatan yang tidak dapat diuraikan dan diekskresikan
 Produksi panas dari aktivitas kimia dalam hati, terutama saat tidur

Empedu berupa kantong berukuran 8-10 cm, berwarna hijau, dan terdapat pada
lekukan di bawah lobus kanan hati. Berfungsi menyimpan cairan empedu yang
disekresikan sel hati. Cairan empedu bersifat alkali, terdiri atas air, garam empedu,
kolesterol, musin dan zat lainnya. Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak,
memperlancar kerja enzim lipase, membantu absorpsi hasil pencernaan lemak (gliserin
dan asam lemak). Pigmen empedu disalurkan ke usus halus, sebagian berubah menjadi
sterkobilin yang mewarnai feses, sebagian lain diabsorpsi kembali oleh aliran darah dan
berubah menjadi urobilin yang mewarnai urine.
6. Usus Halus
Usus halus atau biasa dikenal juga dengan sebutan Intestinum Tenue merupakan
saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter dan lebar 25 mm.Usus halus
terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan
usus penyerapan (ileum).

a. Usus dua belas jari


Di dalam usus dua belas jari bermuara dua saluran, yaitu dari pankreas dan
kantong empedu. Kantong empedu berisi cairan empedu yang dihasilkan oleh hati
dan berguna untuk mengemulsikan lemak. Pankreas menghasilkan getah pankreas
(bersifat basa) yang mengandung beberapa jenis enzim, seperti amilase, tripsinogen,
dan lipase. Enzim amilase berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi gula.
Tripsinogen diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Tripsin berfungsi
mengubah protein menjadi peptida dan asam amino. Lipase berfungsi mengubah
trigliserida (lemak) menjadi asam lemak dan gliserol. Jadi, di usus dua belas jari
berlangsung pencernaan kimiawi.

b. Usus kosong
Di dalam usus kosong makanan mengalami pencernaan kimiawi oleh enzim
yang dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat di dinding usus. Enzim-enzim yang
dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat di dinding usus sebagai berikut:
 Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
 Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa.
 Erepsin, berfungsi mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino.
 Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
 Disakarase, berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
 Peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino.
 Sukrase, berfungsi mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
 Lipase, berfungsi mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.

c. Usus penyerapan
Di dalam usus penyerapan terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut
vili atau jonjot usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus sehingga proses
penyerapan zat makanan akan lebih sempurna. Zat makanan berupa glukosa, asam
amino, vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C), mineral, dan air akan diserap
oleh kapiler darah dalam vili, lalu diangkut menuju hati melalui pembuluh darah.
Keterangan:
a) Permukaan usus halus
b) Lipatan sirkuler usus
c) Vili
d) Mikrovili

Sementara itu, zat makanan berupa asam lemak, gliserol, dan vitamin yang
larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) akan diangkut melalui pembuluh kil,
yaitu pembuluh getah bening (limfa).
Jenis absorpsi di usus halus:
 Absorpsi karbohidrat
 Absorpsi glukosa terjadi bersamaan dengan transpor aktif ion natrium
(kotranspor)
 Fruktosa ditranspor melalui difusi dipermudah
 Monosakarida lainnya dapat diabsorpsi melalui difusi sederhana
 Absorpsi protein
Asam amino masuk ke dalam sel-sel usus halus melalui transpor aktif.
 Absorpsi lemak
Asam lemak dan gliserol masuk ke usus dengan difusi. Molekul lemak yang
kecil bergerak ke dalam kapiler vilus, molekul besar dan gliserol akan
membentuk kilomikron masuk ke lakteal menuju ke sistem limfa dan sirkulasi
sistemik.
 Absorpsi air, elektrolit, vitamin
 Air diabsorpsi secara pasif melalui osmosis
 Vitamin larut air diabsorpsi melalui difusi
 Vitamin larut lemak diabsorpsi bersama lemak
 Absorpsi Ca sesuai asupan makanan dan kebutuhan tubuh yang diatur oleh
hormon paratiroid dan vitamin D. Zat besi terikat oleh globulin.
7. Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter yang terdiri atas kolon
ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus
halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung
sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut apendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel
darah putih yang berperan dalam imunitas.

Sisa makanan hasil pencernaan di usus halus masuk ke usus besar. Di usus besar
terjadi proses pembusukan sisa makanan menjadi feses oleh bakteri Escherichia coli.
Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K dan
vitamin B12. Di usus besar juga terjadi proses penyerapan air.
Bagian akhir usus besar disebut rektum. Di rektum tidak lagi terjadi penyerapan air.
Rektum dapat berkontraksi sehingga menimbulkan defekasi. Defekasi adalah pengelu
Gangguan dan Kelainan pada Sistem Pencernaan

a. Gastritis
Peradangan atau pembengkakan pada mukosa lambung. Disebabkan faktor iritasi, infeksi
dan ketidakteraturan pola makan. Asam yang berlebih atau juga mukus yang berkurang
dapat juga mengakibatkan iritasi dinding lambung sehingga terjadi proses peradangan.
Iritasi juga dapat disebabkan oleh obat-obatan penghilang rasa sakit, alkohol, muntah
yang kronis dan makanan yang mengandung racun. Pada gastritis akut, gejalanya nyeri di
hulu hati, mual, muntah, tak nafsu makan, penurunan berat badan, dll. Pada gastritis
kronis, biasanya tanpa gejala, kalaupun ada hanya sakit yang ringan pada perut bagian
atas dan terasa penuh atau tidak selera makan.

b. Tukak Lambung (Ulkus)


Ditandai dengan adanya luka pada dinding lambung. Penyakit gastritis yang tidak segera
ditangani akan menyebabkan tukak lambung. Sebagin besar tukak lambung disebabkan
oleh infeksi bakteri Hekicobacter pylori. Bakteri ini hidup berkoloni dan menginfeksi
mukosa lambung sehingga mengganggu fungsinya sebagai pelindung. Akibatnya terjadi
peradangan hebat serta kadang disertai pendarahan.

c. Apendisitis
Peradangan atau infeksi pada umbai cacing (Apendiks). Dalam kasus ringan, penyakit ini
dapat sembuh tanpa perawatan, tapi sebagian besar kasus memerlukan laparotomi dengan
pemotongan apendiks yang terinfeksi. Hal ini terjadi karena peritonitis, yaitu peradangan
pada selaput perut (Peritoneum) dan shock ketika apendiks yang terinfeksi hancur.

d. Diare
Penyakit yang merangsang penderitanya sering buang air besar yang encer. Disebabkan
oleh infeksi bakteri maupun protozoa pada usus besar. Akibat infeksi, proses penyerapan
air di usus besar terganggu sehingga fesesnya menjadi encer. Diare dalam waktu lama
dapat mengakibatkan hilangnya air dan garam-garam mineral sehingga dapat
mengakibatkan dehidrasi.

e. Konstipasi
Biasa disebut sembelit, terjadi karena penyerapan air yang berlebihan pada sisa makanan
di usus besar. Akibatnya feses menjadi kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan.
Dapat disebabkan oleh kebiasaan sering menahan buang air besar, emosi seperti perasaan
takut dan cemas, terlalu banyak mengonsumsi daging, serta kurang mengonsumsi
makanan berserat.

f. Xerostomia
Penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah. Pada
penderita, mulut sangat kering dan makanan tidak tercerna dengan baik. Dapat
disebabkan oleh adanya gangguan pada pusat ludah, saraf pembawa rangsang ludah,
ataupun oleh perubahan komposisi faal elektrolit ludah.

g. Parotitis
Parotitis atau gondong terjadi karena adanya infeksi pada kelenjar ludah di bawah telinga.
Akibatnya dapat membesar atau membengkak.

h. Hemoroid
Dikenal dengan wasir atau ambeien adalah pembengkakan pembukuh vena di sekitar
anus, hemoroid umumnya terjadi pada orang-orang yang sering duduk dalam waktu yang
lama dan pada orang yang sering sembelit, juga sering terjadi pada orang
yang yang terlalu gemuk (Obesitas) dan juga pada wanita yang sedang
hamil.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan dari saluran pencernaan:
Mencuci tangan sebelum makan menggunakan air bersih dan sabun
Mengonsumsi makanan yang higienis
Menerapkan pola makan teratur dengan pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang
Makanlah dengan santai atau tidak terburu-buru
Menelan makanan dengan sudah dikunyah dengan halus terlebih dahulu
Menjauhi kegiatan mental dan berpikir berat setelah makan
Mengonsumsi makanan yang mengandung serat setiap hari
Menghindari kebiasaan menahan buang air besar, membiasakan buang air
besar secara teratur
4. MEDIA PEMBELAJARAN
5. INSTRUMEN PENILAIAN

Essay.

1. Jelaskan fungsi protein pada sistem pencernaan manusia!

2. Serat merupakan salah satu zat makanan yang penting untuk kesehatan tubuh manusia. Jelaskan
alasannya!

3. Makhluk hidup membutuhkan gizi yang seimbang, sebutkan makanan yang memiliki gizi
seimbang, beserta zat-zat yang terdapat pada makanan seimbang.

4. Lemak adalah zat makanan yang menghasilkan energi tertinggi untuk satuan berat yang
sama ketimbang dengan zat lainnya. Berikan penjelasan mengapa lemak menghasilkan energi
tertinggi?

5. Sebutkan zat-zat yang tidak semuanya dapat diuraiakan pada sistem pencernaan!
6.KUNCI & RUBRIK

1. Jawaban

Fungsi protein adalah:

 sumber energi atau bahan bakar tubuh;


 sebagai zat pembangun dalam pertumbuhan;
 berperan dalam sintesis zat-zat penting tubuh, seperti hormon dan enzim;
 perbaikan dan pemeliharaan jaringan tubuh.

2. Jawaban:

Serat dapat membantu lancarnya proses pencernaan, serat merangsang aktivitas saluran usus secara
normal dalam mengeluarkan kotoran, serta menjaga kesehatan saluran pencernaan.

3. Jawaban:

Sumber zat-zat gizi makro yaitu karbohidrat, lemak, dan protein, pola makan ber-Gizi Seimbang juga
mencakup sumber zat-zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral; dan tentu termasuk air. Pola makan
bergizi seimbang mengatur secara proporsional keragaman golongan makanan, baik dalam jenis
maupun jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh.

4. Jawaban :

Penghasil energi utama bagi tubuh manusia adalah Lenak . Lemak tedapat pada makanan jika di
hidrolisis akan menghasilkan 2 unit bahan sederhana yaitu asam lemak dan gliserol, sedang
karbohidrat hanya bisa menhasilkan 1 unit senyawa glucosa dan begitu juga protein hanya
menghasilkan 1 senyawa sederhana asam amino. agar jelas perbandingannya 1 gram karbohidrat .
protein hanya menghasilkan 4, 1 kalori, sedangkan 1 gram lemak karena dua senyawa langsung bisa
diurai menhasilkan 9, 3 kalori setiap gramnya.

5. Jawaban:

Zat-zat makanan yang mengalami proses pencernaan adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
Sebaliknya vitamin, unsur-unsur mineral, dan air tidak mengalami pencernaan oleh enzim , vitamin,
unsur-unsur mineral, dan air langsung bisa diakses oleh darah di usus halus tanpa pencernaan
kimiawi.

Rubrik Kognitif
Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3
Menjelaskan fungsi protein Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pada sistem pencernaan menjawab tetapi menjawab menjawab
manusia tidak sesuai namun kurang dengan tepat
dengan teori sesuai dengan sesuai dengan
yang dipelajari teori yang teori yang
dipelajari dipelajari
Menjelaskan fungsi serat Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pada sistem pencernaan menjawab tetapi menjawab menjawab
tidak sesuai namun kurang dengan tepat
dengan fungsi sesuai dengan sesuai dengan
serat fungsi serat fungsi serat
Menyebutkan makanan yang Peserta didik Peserta didik Peserta didik
memiliki gizi seimbang menjawab namun hanya mampu menjawab
tidak sesuai menjawab satu dengan tepat
dengan contoh contoh gizi dan lengkap
gizi seimbang seimbang
namun kurang
sesuai dengan
fungsinya
Memberikan alasan mengapa Peserta didik Peserta didik Peserta didik
lemak memiliki energi menjawab tetapi hanya menjawab
tertinggi tidak sesuai menjawab dengan tepat
dengan namun kurang dan sesuai
konsepnya tepat dan sesuai dengan konsep
dengan konsep
Menyebutkan zat-zat yang Peserta didik Peserta didik Peserta didik
tidak diuraikan dalam sistem hanya mampu hanya mampu mampu
pencernaan menjawab 1 mengungkapkan mengungkapkan
contoh zat-zat 2 contoh zat-zat 3 contoh zat-zat
yang tidak yang tidak yang tidak
diuraikan dalam diuraikan dalam diuraikan dalam
sistem sistem sistem
pencernaan pencernaan pencernaan
C. PERTEMUAN 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)


Mata pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI MIPA/1
Materi Pokok :
1. Alokasi Waktu : 2x 45 menit (1x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama,toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian
darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsadalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode
sesuaikaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menganalisis hubungan Pertemuan 2: 2 x 45 menit
antara struktur jaringan 3.7.2 Menjelaskan struktur dan fungsi
penyusun organ pada sistem jaringanpadaorgan pencernaan
pencernaan dalam kaitannya manusia
dengan nutrisi, bioproses dan
gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem pencernaan
manusia
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui mode pembelajaran Discovery Learning peserta didik mampu menjelaskan struktur
dan fungsi jaringan pada organ pencernaan manusia dengan mengembangkan rasa ingin
tahu dan bertanggung jawab serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro aktifi
(kreatif), serta mampu bekerja sama (kolaboratif), dan berkomunikasi dengan baik, teliti,
jujur, kerja keras.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Fakta
a. Jaringan pada organ pencernaan
2. Konsep
a. Struktur jaringan organ pencernaan
b. Fungsi jaringan organ pencernaan

E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, diskusi kelompok dan penugasan

F. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN


1. Media : a. Lembar kerja
2. Alat : a. Laptop
b. Mikroskop dan perlengkapannya

G. SUMBER BELAJAR
1. Irnaningtyas, 2014, Biologi Kelas XI, Erlangga ( Kur 13 )
2. Karmana, 2014, Biologi 2, Grafindo Media Pratama (Kur 13)
3. Sulistyowati, 2016, Biologi Kelas XI, Intan Pariwara {Edisi Revisi 2013 (2016)}
4. Wati, 2021, Biologi Kelas XI, Intan Pariwara
5. Lingkungan sekitar
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 2: 2 x 45 menit
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7.2 Menjelaskna struktur dan fungsi jaringan pada organ pencernaan manusia

Kegiatan Sintak Kegiatan Alokas Karakter


(Langkah- Pembelajara i
langkah n Waktu
Pembelajaran)
Pendahuluan 1. Pendidik 15 menit Religius
mengucapkan salam.
Mengkondisikan Cinta ilmu
suasana belajar yang
menyenangkan.
2. Ketua kelas menyiapkan
kelas, memimpin, kelasnya
untuk memberi salam,
berdoadan Pendidik
mengambil absensi
pesertadidik dalam rangka
menunjukkan kepedulian
guru terhadap peserta
didikdan terhadap peserta
didik lainnya.

3. Pendidik memberikan
motivasi: memberikan
beberapapertanyaan sehingga
peserta didik bisa
mengetahui alat-alat
pencernaan manusia,
selanjutnya pendidik
menyampaikan cakupan
materi, uraian kegiatan
pembelajaran dan penilaian
dengan menggunkana
modelDiscovery Based
Learning.
Kegiatan Inti Stimulation Pendidik memperlihatkan 60 menit Cinta ilmu
Model (memberi gambar alat-alat
Discovery stimulus) pencernaan manusia. Kerjasama
Learning
Problem Peserta didik Kepedulian
Statement mengidentifikasi masalah
(mengidentifikasi tentang pencernaan Tanggun
masalah) manusia, struktur, fungsi gjawab
dan proses yang terjadi pada
sistem pencernaan manusia, Percaya diri
dengan membaca buku
literatur dan

melalui penjelasn pendidik.


Kreatif
Data Peserta didik mengumpulkan
Collecting informasi dengan
(mengumpulk mengerjakan LKPD, untuk
an data) memahami materi yang
sedang dibahas.
Data Peserta didik menganalisis
processing/ materi dengan menjawab
pengolahan danmendiskusikan hasil
data pengolahan data bersama
anggota kelompoknya
dilanjutkan dengan
penyampaian hasil kerja
kelompok secara
bergantian.
Generalization Peserta didik
(menyimpulka menyimpulkan hasil
n) diskusi dan setiap
kelompok membuat
laporan tertulis.
Penutup 1. Pendidik menambahkan 15 menit Tanggun
keterangan yang dirasa gjawab
perlu.

2. Pendidik bersama
peserta didik
menyimpulkan materi
pelajaran.
3. Pendidik memberikan
informasi untuk
pembelajaran selanjutnya
dan mengumpulkan
LKPDyang telah dibahas
serta.
I. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Teknik Penilaian
Penilaian Sikap : Jurnal
Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis (penilaian harian)Penilaian
Keterampilan : Unjuk kerja

2. Bentuk Penilaian
Observasi : Jurnal guru
Tes tertulis : Objektif
3. Instrumen penilaian ( Terlampir )
a. Remedial : diberikan pada peserta didik yang belum tuntas
1) Membuat rangkuman materi pada indikator yang belum tuntas
2) Mengerjakan kembali soal-soal pada indikator yang belum tuntas
b. Pengayaan : diberikan pada peserta didik yang sudah tuntas
Memberikan tugas sebagai penambah pengetahuan sistem pencernaan

Padang, November 2022 Mengetahui


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

Nama Nama
2. LKPD
LEMBAR DISKUSI SISWA ORGAN-ORGAN PENCERNAAN

Nama:
Kelas:

1. Perhatikan gambar dari stuktur sistem pencernaan manusia berikut ini!

Tuliskanlah bagian atau organ yang dimaksud berdasarkan huruf:


A. …………………………………. F. ………………………………….
B. …………………………………. G. ………………………………….
C. …………………………………. H. ………………………………….
D. …………………………………. I. ………………………………….
E. ………………………………….
2. Perhatikan penampang dari
organberikut ini!

Tuliskanlah struktur yang dimaksud berdasarkan huruf:


A. …………………………………. E. ………………………………….
B. …………………………………. F. ………………………………….
C. …………………………………. G. ………………………………….
D. …………………………………. H. ………............................……….
Macam-macam gigi dan juga fungsinya:
a) ................
b) ………....
c) …………
d) …………

Tuliskan rumusan dari gigi anak-anak dan gigi orang dewasa!


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………...……..

Tuliskan rasa yang dikecap oleh


masing-masing daerah pada lidah:
A. ……………..
B. ……………..
C. …………......
D. ………………

Tuliskan nama-nama kelenjar ludah yang ada pada mulut beserta letaknya!
a) ………………………………………………………..
c) …………………………………………………………

2. Produk hasil pencernaan yang dihasilkan di mulut disebut juga dengan bolus. Bolus akan
masuk ke esofagus menuju ventrikulus dengan bantuan gerakan peristaltik.
Jelaskan mengenai gerakan peristaltik!
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
………………………………………………….

3. Di dalam ventrikulus terjadi pencernaan makanan secara kimiawi dengan bantuan enzim,
tuliskan enzim-enzim yang berperan di dalamnya beserta fungsinya!
a) Renin
b) Pepsinogen
c) Streapsin
d) HCl

Tuliskan bagian yang ditunjuk berdasarkan


abjad:
A. ………………………………….
B. ………………………………….
C. ………………………………….

4. Perhatikan gambar penampang dibawah ini!

Jelaskan jenis absorpsi yang terjadi di usus halus:


A. Absorpsi karbohidrat
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
B. Absorpsi protein
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
C. Absorpsi lemak
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
D. Absorpsi air, elektrolit dan vitamin
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..

Enzim-enzim yang membantu proses pencernaan di usus halus:


 Erepsin
 Enterokinase
 Laktase
 Disakarase
 Peptidase
 Sukrase
 Lipase

5. Perhatikan gambar penampang usus besar di bawah ini!


Tuliskan dan beri sedikit penjelasan
mengenai pembagian dari Kolon!

a) ……………….
b) …………….....
c) ………………..
d) ………………..

Pada usus besar, pembusukan sisa metabolisme dibantu oleh ………………………………


6. Lengkapilah isian dari kelainan/gangguan pada sistem pencernaan berikut ini!
No. Kelainan Gangguan Deskripsi
1. Gastritis
2. Ulkus/Tukak Lambung

3. Apendisitis

4. Diare

5. Konstipasi
6. Xerostomia
7. Parotitis

8. Hemoroid
SELAMAT BERDISKUSI

MODUL

Sistem Pencernaan

TAHUN 2021

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Tahun Pelajaran 2022/2023


Modul

Zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
dan mineral. Berikut, masing-masing rincian mengenai zat gizi:

F. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus umum CnH2nOn. Karbohidrat dapat
dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan gugus gula penyusunnya, yaitu monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling
sederhana karena hanya memiliki satu gugus gula, misalnya glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Monosakarida mempunyai rasa manis dan mudah larut dalam air. Sementara
itu, disakarida dan polisakarida merupakan hasil dari gabungan beberapa monosakarida.
Disakarida memiliki rasa manis dan mudah larut dalam air, misalnya laktosa, sukrosa,
dan maltosa. Polisakarida umumnya tidak berasa atau berasa pahit dan sukar larut dalam
air, misalnya amilum, glikogen, dan selulosa.
Bahan makanan sumber karbohidrat antara lain jagung, gandum, padi, ketela
pohon, kentang, dan sagu. Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai sumber
energi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori), mengatur proses metabolisme,
menjaga keseimbangan asam dan basa, membantu proses penyerapan kalsium, mencegah
terjadinya konstipasi, serta sebagai bahan pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ
tubuh.

Di dalam saluran pencernaan, karbohidrat akan mengalami pencernaan, baik secara


mekanis maupun kimiawi. Hasil akhir pencernaan karbohidrat berupa monosakarida
seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Monosakarida diserap oleh sel epitel di usus
halus dan diangkut oleh darah menuju hati melalui vena porta hepatika.
Glukosa akan mengalami dua proses di dalam hati. Pertama, glukosa akan beredar
bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan energi sel-sel tubuh. Kedua, jika
terdapat kelebihan glukosa di dalam tubuh, glukosa tersebut akan diubah menjadi
glikogen dengan bantuan hormon insulin. Hal ini untuk menjaga keseimbangan gula
darah. Glikogen disimpan di dalam hati. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan, glikogen diubah
kembali menjadi glukosa dengan bantuan hormon adrenalin.
Glukosa merupakan sumber energi bagi tubuh. Untuk dapat menghasilkan energi,
glukosa harus mengalami proses oksidasi di dalam sel-sel tubuh. Prosesnya berlangsung
secara bertahap, mulai dari glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan sistem
transpor elektron. Jika seseorang kelebihan mengonsumsi karbohidrat akan berpotensi
menderita diabetes melitus, karies gigi, dan obesitas. Seseorang dikatakan obesitas jika
berat badannya kelebihan 20% dari berat badan normal. Obesitas dapat memicu penyakit
jantung, tekanan darah tinggi, dan strok.
G. Lemak
Lemak atau lipid tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan
kadang-kadang fosfor (P) serta nitrogen (N). Lemak atau lipid merupakan zat organik
hidrofobik sehingga sukar larut dalam air. Namun, lemak dapat larut dalam pelarut
organik seperti eter dan kloroform. Lemak merupakan makromolekul. Jika dipecah
(dihidrolisis), lemak akan menghasilkan tiga molekul asam lemak dan satu molekul
gliserol. Oleh karena itu, lemak juga dikenal sebagai trigliserida.
Berdasarkan komposisi kimianya, senyawa lemak dibedakan menjadi tiga
golongan, yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak.
 Lemak sederhana tersusun atas trigliserida yang terdiri atas satu molekul gliserol dan
tiga molekul asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana, yaitu lilin (wax),
malam atau plastisin (berwujud padat pada suhu kamar), dan minyak (berwujud cair
pada suhu kamar).
 Lemak campuran merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak
seperti fosfat, protein, dan glukosa. Sebagai contoh, fosfolipid yang merupakan
gabungan antara lipid dengan fosfat.
 Derivat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid,
misalnya kolesterol, asam lemak, gliserol, dan sterol.

Asam lemak merupakan asam organik dalam bentuk lemak. Berdasarkan ikatan
kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak
tidak jenuh. Asam lemak jenuh bersifat nonesensial karena dapat disintesis oleh tubuh
dan umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak
hewani, misalnya mentega dan gajih. Sementara itu, asam lemak tidak jenuh bersifat
esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu
kamar. Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng,
minyak kedelai, dan minyak jagung.

Lemak dapat berasal dari tumbuhan (lemak nabati) dan dari hewan (lemak hewani).
Bahan makanan yang mengandung lemak nabati, yaitu kelapa, kemiri, zaitun, kacang
tanah, dan buah alpukat. Bahan makanan yang mengandung lemak hewani antara lain
daging, keju, mentega, susu, telur (kuning telur), dan ikan segar.
Di dalam tubuh, lemak mempunyai beberapa fungsi penting berikut
 Penghasil energi tertinggi, 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori.
 Pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah.
 Pelindung alat-alat tubuh yang lunak.
 Pelarut vitamin A, D, E, dan K.
 Salah satu bahan penyusun membran sel.
 Salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol).
 Salah satu bahan penyusun garam empedu, asam folat (di dalam hati), dan hormon
seks (khusus untuk kolesterol).
 Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu lebih lama.

Lemak dicerna secara kimiawi di dalam usus halus. Saat berada di dalam usus
halus, lemak merangsang pengeluaran hormon kolesistokinin. Hormon kolesistokinin
mengakibatkan kantong empedu berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan empedu ke
dalam duodenum. Cairan empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak atau memecah
lemak menjadi butiran lemak yang berukuran kecil. Selanjutnya, enzim lipase yang
dihasilkan oleh pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam
lemak dan monogliserida (gliserida tunggal). Asam lemak dan monogliserida akan
diabsorpsi darah melalui sel-sel mukosa pada dinding usus halus. Keduanya diubah
kembali menjadi lemak (trigliserida), lalu disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak).
Lemak akan disimpan selama masih ada glukosa yang digunakan sebagai sumber energi.
Jika dibutuhkan, timbunan lemak tersebut akan diangkut menuju hati.

H. Protein
Protein adalah suatu senyawa yang tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen, dan kadang-kadang juga mengandung sulfur, serta fosfor. Protein
terdiri atas satu atau lebih polimer. Setiap polimer tersusun atas monomer-monomer yang
disebut asam amino. Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui
ikatan peptida. Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut protein.
Asam amino dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu asam amino esensial, asam
amino semiesensial, dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial merupakan asam
amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh, misalnya isoleusin, leusin, lisin, metionin,
fenilalanin, treonin, valin, dan triptofan. Asam amino esensial diperoleh dari luar tubuh,
yaitu melalui makanan. Asam amino semiesensial adalah asam amino yang dapat
menghemat pemakaian beberapa asam amino esensial, misalnya arginin, histidin, sistin,
glisin, serin, dan tirosin. Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat
disintesis oleh tubuh dengan bahan baku asam amino lainnya, misalnya alanin, asparagin,
asam aspartat, asam glutamat, glutamin, dan prolin.

Kebutuhan tubuh manusia terhadap asam amino esensial dapat dipenuhi dari
protein yang terkandung di dalam bahan makanan. Protein yang terkandung dalam tubuh
hewan disebut protein hewani, misalnya daging, ikan, susu, dan telur. Protein yang
terkandung di bagian tubuh tumbuhan disebut protein nabati, misalnya kacang-kacangan.
Berdasarkan fungsinya, protein dibedakan menjadi protein struktural dan protein
fungsional. Protein struktural berperan dalam penyusunan sel, jaringan, maupun organ.
Protein fungsional berperan dalam pembentukan antibodi, enzim, ataupun hormon.
Secara umum, protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pelindung tubuh.
Fungsi protein bagi tubuh sebagai berikut:
 Mendorong pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan struktur tubuh mulai dari sel,
jaringan, hingga organ.
 Menyediakan energi 1 gram protein dapat menghasilkan energi sebesar 4 kalori.
 Menyeimbangkan cairan dalam tubuh.
 Menyintesis substansi-substansi penting, misal hormon, enzim, antibodi, dan
kromosom.
 Memacu berbagai reaksi kimia dan biologis (biokatalisator).
 Berperan sebagai sistem buffer (penyangga pH) yang efektif.

Protein mengalami pencernaan di lambung dan usus halus. Di dalam lambung,


protein dicerna menggunakan enzim pepsin. Enzim pepsin aktif pada pH 2–3 (suasana
asam). Enzim pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan
meliputi 10–30% dari pencernaan protein total. Di dalam lambung, protein masih dalam
bentuk proteosa, pepton, dan polipeptida. Setelah memasuki usus halus, protein akan
dicerna oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan peptidase. Enzim tripsin dan kimotripsin
dapat memecah molekul protein menjadi peptida. Selanjutnya, peptidase/erepsin akan
memecah peptida menjadi asam-asam amino. Asam amino tersebut akan diabsorpsi oleh
dinding usus halus dan masuk ke pembuluh darah. Sebagian asam amino langsung
digunakan oleh jaringan dan sebagian lain mengalami proses pelepasan gugus amin di
hati.
Kelebihan protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh. Apabila di dalam tubuh
terjadi kelebihan protein, protein tersebut akan dirombak di hati menjadi senyawa yang
mengandung unsur N dan senyawa yang tidak mengandung unsur N. Senyawa yang
mengandung unsur N, misal NH3 (amonia) dan NH4OH (amonium hidroksida). Senyawa
yang mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea. Pembentukan urea berlangsung
di dalam hati karena sel-selnya memproduksi enzim arginase.mUrea yang dihasilkan
tidak diperlukan oleh tubuh dan akan dikeluarkan bersama urine. Sementara itu, senyawa
yang tidak mengandung unsur N akan mengalami sintesis ulang menjadi bahan baku
karbohidrat dan lemak. Dengan demikian, kedua zat tersebut dapat dioksidasi di dalam
tubuh untuk menghasilkan energi.
Jumlah protein yang dibutuhkan tubuh tergantung dari umur. Bayi membutuhkan
protein sekitar 2,0–2,4 gram/kg berat badan/hari. Pada usia 6–15 tahun membutuhkan
protein sekitar 1,5 gram/kg berat badan/hari. Laki-laki dewasa membutuhkan protein
sekitar 0,5–0,8 gram/kg berat badan/hari. Wanita dewasa membutuhkan protein sekitar
0,3–0,7 gram/kg berat badan/hari. Jadi, kebutuhan protein bayi lebih besar daripada orang
dewasa.
Defisiensi protein dapat mengakibatkan penyakit kwasiorkor dan marasmus. Gejala
penyakit kwasiorkor antara lain pertumbuhan terhambat, hilangnya simpanan lemak di
bawah kulit, timbul edema, menurunnya respons saraf psikomotorik, serta rambut
berwarna kemerahan dan mudah dicabut. Sementara itu, gejala marasmus antara lain
badan kurus kering tampak seperti orang tua, kulit keriput, ubun-ubun cekung jika terjadi
pada bayi, dan hilangnya jaringan subkutan.

I. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh untuk memperlancar
metabolisme dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Sebagian besar vitamin tidak
dapat disintesis oleh tubuh. Namun, ada vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat tertentu
(disebut provitamin) di dalam tubuh, misalnya vitamin D. Provitamin D terdapat di
jaringan bawah kulit. Vitamin yang dapat disintesis oleh tubuh adalah vitamin K dan
vitamin B12. Kedua macam vitamin tersebut disintesis di dalam usus oleh bakteri.
Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit. Namun, jika kebutuhan vitamin
tidak terpenuhi dapat mengakibatkan terganggunya metabolisme dalam tubuh karena
fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kekurangan vitamin dapat
mengakibatkan penyakit defisiensin yang disebut avitaminosis.

Kekurangan vitamin mengakibatkan tubuh kita mudah terserang penyakit.


Beberapa jenis vitamin beserta peranannya bagi tubuh dapat dilihat dalam tabel berikut:

Vitamin yang larut dalam lemak


Nama Vitamin Sumbe Fungs Akibat Kekurangan
r i dan Kelebihan
Vitamin A Sayuran dan Buahan  Sebagai antioksidan Kekurangan:
(Retinol=Antiseroftalmi berwarna kuning dan  Memelihara Xeroftalmia, Rabun
a) C20H30OC31H46O2 merah (mengandung kesehatan mata senja, Kulit kasar,
karoten), mentega, hati, dan kulit Kelelahan
kuning telur dan daging  Membantu
pertumbuhan Kelebihan:
tulang dan gigi Sakit kepala, Kulit
 Menghambat mengelupas,
proses penuaan Muntah
 Memelihara
jaringan epitel

Vitamin D Susu, minyak ikan,  Absorpsi fosfor Kekurangan:


(Ergosterol=Kalsifero kuning telur, ragi dan dan kalsium Rakitis (pada bayi),
l) C26H44O sinar ultraviolet  Pembentukan Osteomalasia
tulang dan gigi (melunaknya tulang pada
orang dewasa)

Kelebihan:-
Vitamin E Minyak zaitun,  Pembentuk eritrosit Kekurangan:
(Tokoferol=Antisterilitas kecambah, susu, kuning  Fungsi reproduksi Kerusakan
) C29H50O2 telur, kacang- kacangan,  Mencegah hati,
tumbuhan hijau dan biji oksidasi lemak Penimbunan lemak pada
gandum tak jenuh otot, Kemandulan,
 Sebagai antioksidan Pecahnya eritrosit
sehingga mengakibatkan
anemia

Kelebihan:-
Vitamin K Kubis, bayam, hati,  Pembekuan darah Kekurangan:
(Filokuinon=Antihemoragi daging dan kuning telur  Pembentukan Darah sukar
a) C31H46O2 protrombin dalam membeku,
hati Pendarahan
Kelebihan:
Mengakibatkan
penyakit kuning

Vitamin yang larut dalam air


Nama Vitamin Sumbe Fungs Akibat Kekurangan
r i dan Kelebihan
Vitamin Ekstrak ragi, kacang- Sebagai Kekurangan:
B1 kacangan, susu, hati prekursor Beri-beri
(Biamin) dan kecambah koenzim dalam
metabolisme Kelebihan:-
karbohidrat
Vitamin B2 Hati, ginjal, susu, telur,  Transmisi Kekurangan:
(Riboflavin=Laktoflavi mentega, sayuran, ragi rangsangan Luka di sudut bibir
n) C17H20O6N4 dan kecambah cahaya ke saraf (Keilosis),
mata Katarak,
 Menjaga Dermatitis, Diare,
nafsu makan Kelemahan otot
 Memelihara kulit
di sekitar mulut Kelebihan:-
 Komponen
koenzim dalam
metabolisme
energi
Vitamin Susu, hati, ikan, telur  Pertumbuhan sel Kekurangan:
B3 dan daging tanpa lemak  Bersama Penyakit Pelagra
(Niasin) fosfat dengan gejala
C6H5O2N membentuk Dermatitis, Diare dan
koenzim yang Demensia
berperan
dalam Kelebihan:
respirasi sel Kulit di sekitar leher, muka
dan telapak tangan
terkelupas dan gatal-gatal
Vitamin B5 Ragi, hati, kuning telur,  Memelihara Kekurangan:
(Asam Pantotenat) daging, ikan, dan tingkat gula darah Radang kulit, Nafsu
C9H17O3N sayuran hijau yang normal makan menurun,
 Komponen Insomnia
struktur koenzim-
A yang berperan Kelebihan:-
dalam proses
oksidasi sel
Vitamin Hati, daging, telur, susu,  Memelihara Kekurangan:
B6 kentang, kacangan dan keseimbanga Peradangan kulit,
(Piridoksi ragi n unsur P Anemia, Mudah marah,
n) dan K dalam Kejang otot,
C6H12O2N sel Keterbelakangan mental,
 Aktif dalam Batu ginjal
pembentukan
antibodi dan Kelebihan:-
beberapa
koenzim dalam
metabolisme

Vitamin Kacangan, ragi, hati,  Pembuatan Kekurangan:


B11 (Asam daging, pisang, lemon dan koenzim untuk Anemia, Diare,
Folat) sayuran hijau produksi Megablastosis
C12H12O6 eritrosit (Membesarnya
N7  Membentuk asam eritrosit),
nukleat untuk Terhambatnya
sintesis pertumbuhan
protein
Kelebihan:-
Vitamin B12 Daging unggas, ikan,  Metabolisme Kekurangan:
(Sianokobalin=Antiane telur, susu, keju, hati, sel dan Penurunan berat
mia Pernisiosa) udang dan kerang pertumbuhan badan, Pusing,
C63H90O14N14P9 jaringan Anemia, Peradangan
 Pembentuka saraf
n eritrosit
Kelebihan:-
Vitamin H Kacangan, sayuran Koenzim Kekurangan:
(Biotin) dan daging metabolisme Depresi, Kurang nafsu
C10H16O karbohidrat, lemak makan, Kelelahan,
3N2S dan protein Sakit otot

Kelebihan:-
Vitamin C Jeruk, tomat, nanas,  Pembentukan Kekurangan:
(Asam Askorbat) pepaya, semangka, serabut Terganggunya imunitas
C6H8O6 stroberi, hati dan sayuran kolagen tubuh, Pendarahan pada
segar  Menjaga gusi dan persendian,
elastisitas kapiler Skorbut (Penyakit
darah kekurangan vit. C),
 Menjaga Terhambatnya
perlekatan akar pembentukan kolagen,
gigi pada gusi Kulit bersisik,
 Koenzim Penurunan fungsi
reaksi pembuluh darah, otot,
katabolisme dan tulang rawan
karbohidrat
dan lemak Kelebihan:
Pembentukan batu
ginjal

J. Mineral
Mineral merupakan substansi anorganik yang biasa ditemukan dalam bentuk ion.
Di dalam sistem pencernaan makanan, garam mineral tidak mengalami proses
pencernaan. Hal ini karena mineral bersifat mudah larut dalam air sehingga mudah
diserap oleh jonjot-jonjot usus halus. Jika tubuh kekurangan garam mineral tertentu,
dapat mengakibatkan penyakit defisiensi.
Berdasarkan jumlahnya yang diperlukan tubuh, garam-garam mineral dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur makro (makroelemen) dan unsur mikro
(mikroelemen). Unsur makro adalah unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah
banyak, misalnya natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan belerang. Unsur
mikro adalah unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, misalnya mangan,
seng, tembaga, dan kobalt.

Perhatikan unsur-unsur mineral dalam tabel berikut:


Unsur Sumbe Fungs Akibat Kelebihan Akibat
Minera r i Kekurangan
l
Natriu Garam dapur Pemelihara Hipertensi Gangguan jantung
m Na keseimbangan dan ginjal,
cairan tubuh, Kelelahan dan
Pemelihara kejang otot,
keseimbangan pH, Turunnya nilai
Mengatur osmotik cairan,
permeabilitas sel, Kehilangan nafsu
Mengatur transmisi makan
impuls saraf
Kaliu Susu, buahan, padian, Sebagai kofaktor Kejang otot Kelemahan otot,
mK daging, ikan, unggas, pembentukan sampai kematian Pertumbuhan
telur, sayuran karbohidrat dan terhambat, Denyut
protein, Membantu jantung tak teratur,
kontraksi otot dan Gangguan
denyut jantung, pernapasan, Karies,
Pengatur pelepasan Kelumpuhan
insulin dari pankreas,
Transmisi impuls
saraf
Kalsiu Susu, keju, sayuran, Membentuk matriks Hiperkalsemia Osteoporosis,
m Ca ikan dan padian tulang dan gigi, (Kadar kalsium Rakitis, Kejang
Membantu proses tinggi dalam darah) otot, Hipokalsemia
pembekuan darah, (Kadar kalsium
Membantuk kontraksi rendah dalam
otot, Transmisi darah)
impuls saraf
Fosfo Susu, keju, telur, daging Membentuk matriks Pengikisan rahang Kerapuhan tulang
rP unggas, ikan dan tulang dan gigi, dan gigi, Rakitis,
kacangan Mengatur Lemah, Lunglai,
keseimbangan asam Kehilangan kalsium
dan basa, Sintesis dan mineral
nukleotida,
Kontraksi otot,
Memacu
metabolisme
Magnesiu Susu, daging, padian Biokatalisator, Unsur Diare, Gangguan otot
m Mg dan sayuran hijau pembentuk tulang Gangguan dan saraf
dan gigi, Fungsi otot fungsi saraf
dan saraf
Klori Garam dapur, daging, Komponen - Kehilangan
n Cl2 susu dan telur penyusun asam nafsu makan,
lambung, Kram otot
Keseimbangan
asam-
basa, elektrolit dan
tekanan osmotik

Beleran Telur, susu, daging, Penyusun asam Pertumbuhan Mengganggu


gS keju, ikan dan kacangan amino, Komponen terhambat pertumbuhan,
penyusun beberapa Defisiensi
vitamin (Tiamin, protein
Biotin, Pantoneat),
Aktivator enzim,
Pertumbuhan tulang
Zat Daging unggas, hati, Respirasi Sirosis hati Anemia,
Besi Fe kuning, telur, sayuran seluler, (Pembengkakan Menurunnya daya
hijau dan kacangan Membentuk karena meningkatnya tahan tubuh
hemoglobin cairan pada hati) sehingga mudah
terkena infeksi
Iodi Ikan laut, minyak Membantu fungsi - Gondok
nI ikan, rumput laut dan kelenjar tiroid, (Goiter),
garam beryodium Pembentukan Kretinisme atau
hormon tiroksin tumbuh kerdil
Sen Ikan laut, kerang, Membantu - Anemia
g Zn hati, daging, susu, metabolisme,
telur dan tiram Pertumbuhan
dan reproduksi
Fluori Air minum, teh dan ikan Menguatkan tulang Gigi cokleat, Periodential
n F2 dan gigi, Impuls saraf (Radang pada
Melindungi gigi terganggu jaringan
dari kebusukan penyangga gigi),
Osteoporosis
Tembag Kacangan, hati, kerang Pembentukan Pusing, Lesu dan Anemia,
a Cu dan ginjal hemoglobin dan Sakit Kelapa Gangguan Saraf
eritrosit,
Memelihara fungsi
sistem saraf,
Sintesis hormon

Jenis-jenis teknologi pengolahan bahan pangan:


Blansing
Cara pemanasan pendahuluan yang dilakukan pada suhu kurang dari 100 C selama
beberapa menit menggunakan air panas atau uap air. Contohnya adalah merebus atau
mengukus dalam air mendidih. Tujuannya adalah menginaktifkan enzim yang tahan
terhadap panas serta membersihkan bahan makanan dari kotoran dan mikroorganisme.
Biasanya dilakukan pada sayuran dan buahan.
Pasteurisasi
Proses pemanasan bahan makanan dengan suhu tertentu untuk membunuh mikroba
patogen. Biasanya dilakukan pada susu dan sari buah di bawah suhu kurang dari 100 C.
Tujuannya yaitu untuk memperpanjang masa simpan bahan makanan dengan mematikan
mikroba patogen dan menginaktifkan enzim.
Sterilisasi
Proses pemanasan bahan makanan dengan suhu tinggi, yaitu suhu 121 C selama 15 menit
untuk mematikan seluruh mikroba beserta sporanya. Sala satu produk makanan yang
diolah melalui proses sterilisasi adalah produk makanan kaleng. Tujuannya adalah
memperpanjang masa simpan bahan pangan.
Fermentasi
Proses pengolahan pangan dengan melibatkan aktivitas mikroorganisme untuk
mengingkatkan keawetan pangan dan kualitas bahan pangan. Mikroorganisme yang
digunakan dalam untuk
Fermentasi harus disesuaikan dengan jenis substrat atau jenis bahan pangan.

Organ-Organ Pencernaan

8. Rongga Mulut (Cavum Oris)


Makanan masuk pertama kali melalui mulut. Di dalam mulut terjadi pencernaan
makanan secara mekanis dan kimiawi. Di dalam mulut terdapat beberapa alat yang
berperan dalam proses pencernaan, yaitu gigi (dentis), lidah (lingua), dan kelenjar ludah
(glandula salivary).
a) Gigi
Gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis karena membantu memotong
makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu
enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan lebih efisien dan cepat. Gigi
manusia mengalami perubahan selama masampertumbuhan dan perkembangan,
mulai dari gigi susu menjadi gigi tetap (permanen). Gigi pertama tumbuh pada bayi
yang berusia sekitar 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu (dens lakteus). Pada
anak berusia sekitar 6 tahun, gigi berjumlah 20 yang terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi
taring, dan 8 gigi geraham depan. Gigi susu ini akan tanggal dan digantikan oleh gigi
tetap. Orang dewasa mempunyaim32 gigi tetap yang terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi
taring, 8 gigi geraham depan, dan 12 gigi geraham belakang.
Berdasarkan bentuknya, gigi manusia terdiri atas gigi seri, gigi taring, gigi
geraham depan, dan gigi geraham belakang. Gigi seri (insisivus) berfungsi untuk
memotong makanan. Gigi taring (kaninus) berfungsi untuk mengoyak dan merobek
makanan. Gigi geraham (premolar dan molar) berfungsi untuk mengunyah makanan.
Struktur gigi terdiri atas tiga bagian, yaitu mahkota gigi, leher gigi, dan akar gigi.
 Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak dari luar.
 Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung oleh gusi.
 Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.

Rumusan gigi primer


Rahang atas P2 C1 I2 I2 C1 P2
Rahang bawah P2 C1 I2 I2 C1 P2

Rumusan gigi sekunder


Rahang atas M3 P2 C1 I2 I2 C1 P2 M3
Rahang bawah M3 P2 C1 I2 I2 C1 P2 M3

Bagian terluar gigi dilapisi email yang merupakan struktur terkeras dari tubuh.
Di bawah lapisan email terdapat tulang gigi (dentin). Bagian dentin yang masuk ke
rahang dilapisi semen. Di bagian dalam gigi terdapat sumsum gigi (pulpa) yang
berisi pembuluh kapiler, arteri, vena, dan jaringan saraf.

b) Lidah
Dalam sistem pencernaan, lidah berfungsi membantu mencampur dan menelan
makanan, mempertahankan makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah
saat makanan dikunyah, serta sebagai alat pengecap makanan. Lidah dapat berfungsi
sebagai alat pengecap makanan karena mengandung banyak reseptor pengecap atau
perasa. Lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan lapisan
epitelium yang mengandung banyak kelenjar lendir (mukosa).

Pada permukaan dorsal lidah, terdapat papila-papila yang membentuk tekstur


kasar. Papila fungiformis dan sirkumfalata memiliki kuncup-kuncup pengecap rasa.
Pada otot lidah terdapat kelenjar Von Ebner yang menyekresikan cairan. Cairan
tersebut akan bercampur dengan makanan dan membantu pengecapan rasa.
c) Kelenjar Ludah
Di dalam mulut terdapat tiga macam kelenjar ludah, yaitu kelenjar parotis (di
dekat telinga), kelenjar submandibularis (di bawah rahang), dan kelenjar sublingualis
(di bawah lidah). Kelenjar ludah berfungsi menyekresikan saliva atau air liur. Air liur
mengandung enzim ptialin yang dapat mengubah amilum (polisakarida) menjadi
maltosa (disakarida). Selain itu, air liur berfungsi membasahi makanan, mencegah
mulut dari kekeringan, membunuh mikroorganisme, dan bertindak sebagai buffer
(penyangga pH).

9. Faring
Faring berbentuk seperti tabung yang berhubungan dengan rongga hidung, rongga
telinga tengah, dan laring. Hubungan tersebut penting dalam produksi suara,
memungkinkan manusia bernapas dengan menggunakan mulut, serta memasukkan
makanan melalui hidung bagi kebutuhan medis. Faring berfungsi untuk membawa
makanan dari rongga mulut menuju ke esofagus.

10. Kerongkongan
Kerongkongan atau Esofagus merupakan saluran sempit berbentuk pipa dan
panjang (± 25 cm) yang berfungsi sebagai jalan bolus (gumpalan makanan) dari mulut
menuju lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk
menjaga agar bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus
bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke
lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik oleh otot dinding
kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara
bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar.
11. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantong besar yang terletak di sebelah kiri
rongga perut. Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah
yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Perhatikan gambar berikut.

Di dalam lambung terjadi pencernaan secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan


mekanis terjadi karena adaya kontraksi otot lambung. Kontraksi otot lambung
mengakibatkan bolus atau gumpalan makanan tercampur dan teraduk menjadi bubur
(chyme).
Sementara itu, pencernaan kimiawi berlangsung dengan bantuan getah lambung.
Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak di dinding lambung di bawah fundus.
Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat masuk ke lambung.
Getah lambung mengandung berbagai jenis zat seperti berikut:
 Asam lambung (HCl), berfungsi mematikan bakteri yang terdapat dalam makanan,
mengubah sifat protein, merangsang keluarnya sekretin, merangsang keluarnya
hormon kolesistokinin yang merangsang empedu agar mengeluarkan getahnya, dan
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
 Enzim pepsin, berfungsi merombak protein menjadi pepton.
 Enzim renin, berfungsi mengaktifkan kaseinogen menjadi kasein.
 Hormon gastrin, berfungsi merangsang sekresi getah lambung.

12. Pankreas, Hati dan Empedu


Pankreas terletak secara horizontal di bagian belakang bawah lambung. Tersusun
atas sel-sel eksokrin penghasil enzim pencernaan dan sel endokrin penghasil hormon
insulin dan glukagon. Insulin berfungsi mengatur penyerapan glukosa darah untuk di
simpan sebagai glikogen. Glukagon berfungsi untuk mengatur metabolisme gula darah.
Sekresi enzim disalurkan ke duodenum. Enzim yang dihasilkan yaitu:
 Tripsinogen, diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin. Berfungsi memecah
protein dan polipeptida besar menjadi peptida yang lebih kecil
 Kimotripsin, berfungsi memecah protein/polipeptida besar
 Lipase, menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol
 Amilase, menghidrolisis zat tepung menjadi disakarida (maltosa, sukrosa dan
laktosa)
 Karboksipeptidase, Aminopeptidase dan Dipeptidase berfungsi melanjutkan
pencernaan protein menjadi asam amino bebas.

Hati atau hepar memiliki beberapa fungsi yaitu:


 Menyekresikan empedu untuk mengemulsikan dan mengabsorpsi lemak
 Mempertahankan homeostasis gula darah
 Menyimpan gula dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali menjadi glukosa
bila diperlukan
 Menyintesis lemak dari karbohidrat dan protein, serta mengatur penyimpanan
maupun pemakaian lemak
 Menyimpan mineral (Fe dan Cu), vitamin larut lemak (A, D, E, K), serta toksin dari
pestisida/obat-obatan yang tidak dapat diuraikan dan diekskresikan
 Produksi panas dari aktivitas kimia dalam hati, terutama saat tidur

Empedu berupa kantong berukuran 8-10 cm, berwarna hijau, dan terdapat pada
lekukan di bawah lobus kanan hati. Berfungsi menyimpan cairan empedu yang
disekresikan sel hati. Cairan empedu bersifat alkali, terdiri atas air, garam empedu,
kolesterol, musin dan zat lainnya. Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak,
memperlancar kerja enzim lipase, membantu absorpsi hasil pencernaan lemak (gliserin
dan asam lemak). Pigmen empedu disalurkan ke usus halus, sebagian berubah menjadi
sterkobilin yang mewarnai feses, sebagian lain diabsorpsi kembali oleh aliran darah dan
berubah menjadi urobilin yang mewarnai urine.
13. Usus Halus
Usus halus atau biasa dikenal juga dengan sebutan Intestinum Tenue merupakan
saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter dan lebar 25 mm.Usus halus
terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan
usus penyerapan (ileum).

d. Usus dua belas jari


Di dalam usus dua belas jari bermuara dua saluran, yaitu dari pankreas dan
kantong empedu. Kantong empedu berisi cairan empedu yang dihasilkan oleh hati
dan berguna untuk mengemulsikan lemak. Pankreas menghasilkan getah pankreas
(bersifat basa) yang mengandung beberapa jenis enzim, seperti amilase, tripsinogen,
dan lipase. Enzim amilase berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi gula.
Tripsinogen diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Tripsin berfungsi
mengubah protein menjadi peptida dan asam amino. Lipase berfungsi mengubah
trigliserida (lemak) menjadi asam lemak dan gliserol. Jadi, di usus dua belas jari
berlangsung pencernaan kimiawi.

e. Usus kosong
Di dalam usus kosong makanan mengalami pencernaan kimiawi oleh enzim
yang dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat di dinding usus. Enzim-enzim yang
dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat di dinding usus sebagai berikut:
 Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
 Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa.
 Erepsin, berfungsi mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino.
 Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
 Disakarase, berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
 Peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino.
 Sukrase, berfungsi mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
 Lipase, berfungsi mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.

f. Usus penyerapan
Di dalam usus penyerapan terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut
vili atau jonjot usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus sehingga proses
penyerapan zat makanan akan lebih sempurna. Zat makanan berupa glukosa, asam
amino, vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C), mineral, dan air akan diserap
oleh kapiler darah dalam vili, lalu diangkut menuju hati melalui pembuluh darah.
Keterangan:
e) Permukaan usus halus
f) Lipatan sirkuler usus
g) Vili
h) Mikrovili

Sementara itu, zat makanan berupa asam lemak, gliserol, dan vitamin yang
larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) akan diangkut melalui pembuluh kil,
yaitu pembuluh getah bening (limfa).
Jenis absorpsi di usus halus:
 Absorpsi karbohidrat
 Absorpsi glukosa terjadi bersamaan dengan transpor aktif ion natrium
(kotranspor)
 Fruktosa ditranspor melalui difusi dipermudah
 Monosakarida lainnya dapat diabsorpsi melalui difusi sederhana
 Absorpsi protein
Asam amino masuk ke dalam sel-sel usus halus melalui transpor aktif.
 Absorpsi lemak
Asam lemak dan gliserol masuk ke usus dengan difusi. Molekul lemak yang
kecil bergerak ke dalam kapiler vilus, molekul besar dan gliserol akan
membentuk kilomikron masuk ke lakteal menuju ke sistem limfa dan sirkulasi
sistemik.
 Absorpsi air, elektrolit, vitamin
 Air diabsorpsi secara pasif melalui osmosis
 Vitamin larut air diabsorpsi melalui difusi
 Vitamin larut lemak diabsorpsi bersama lemak
 Absorpsi Ca sesuai asupan makanan dan kebutuhan tubuh yang diatur oleh
hormon paratiroid dan vitamin D. Zat besi terikat oleh globulin.
14. Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter yang terdiri atas kolon
ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus
halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung
sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut apendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel
darah putih yang berperan dalam imunitas.

Sisa makanan hasil pencernaan di usus halus masuk ke usus besar. Di usus besar
terjadi proses pembusukan sisa makanan menjadi feses oleh bakteri Escherichia coli.
Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K dan
vitamin B12. Di usus besar juga terjadi proses penyerapan air.
Bagian akhir usus besar disebut rektum. Di rektum tidak lagi terjadi penyerapan air.
Rektum dapat berkontraksi sehingga menimbulkan defekasi. Defekasi adalah pengeluaran
zat-zat sisa makanan melalui anus.
Gangguan dan Kelainan pada Sistem Pencernaan

i. Gastritis
Peradangan atau pembengkakan pada mukosa lambung. Disebabkan faktor iritasi, infeksi
dan ketidakteraturan pola makan. Asam yang berlebih atau juga mukus yang berkurang
dapat juga mengakibatkan iritasi dinding lambung sehingga terjadi proses peradangan.
Iritasi juga dapat disebabkan oleh obat-obatan penghilang rasa sakit, alkohol, muntah
yang kronis dan makanan yang mengandung racun. Pada gastritis akut, gejalanya nyeri di
hulu hati, mual, muntah, tak nafsu makan, penurunan berat badan, dll. Pada gastritis
kronis, biasanya tanpa gejala, kalaupun ada hanya sakit yang ringan pada perut bagian
atas dan terasa penuh atau tidak selera makan.

j. Tukak Lambung (Ulkus)


Ditandai dengan adanya luka pada dinding lambung. Penyakit gastritis yang tidak segera
ditangani akan menyebabkan tukak lambung. Sebagin besar tukak lambung disebabkan
oleh infeksi bakteri Hekicobacter pylori. Bakteri ini hidup berkoloni dan menginfeksi
mukosa lambung sehingga mengganggu fungsinya sebagai pelindung. Akibatnya terjadi
peradangan hebat serta kadang disertai pendarahan.

k. Apendisitis
Peradangan atau infeksi pada umbai cacing (Apendiks). Dalam kasus ringan, penyakit ini
dapat sembuh tanpa perawatan, tapi sebagian besar kasus memerlukan laparotomi dengan
pemotongan apendiks yang terinfeksi. Hal ini terjadi karena peritonitis, yaitu peradangan
pada selaput perut (Peritoneum) dan shock ketika apendiks yang terinfeksi hancur.

l. Diare
Penyakit yang merangsang penderitanya sering buang air besar yang encer. Disebabkan
oleh infeksi bakteri maupun protozoa pada usus besar. Akibat infeksi, proses penyerapan
air di usus besar terganggu sehingga fesesnya menjadi encer. Diare dalam waktu lama
dapat mengakibatkan hilangnya air dan garam-garam mineral sehingga dapat
mengakibatkan dehidrasi.

m. Konstipasi
Biasa disebut sembelit, terjadi karena penyerapan air yang berlebihan pada sisa makanan
di usus besar. Akibatnya feses menjadi kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan.
Dapat disebabkan oleh kebiasaan sering menahan buang air besar, emosi seperti perasaan
takut dan cemas, terlalu banyak mengonsumsi daging, serta kurang mengonsumsi
makanan berserat.

n. Xerostomia
Penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah. Pada
penderita, mulut sangat kering dan makanan tidak tercerna dengan baik. Dapat
disebabkan oleh adanya gangguan pada pusat ludah, saraf pembawa rangsang ludah,
ataupun oleh perubahan komposisi faal elektrolit ludah.

o. Parotitis
Parotitis atau gondong terjadi karena adanya infeksi pada kelenjar ludah di bawah telinga.
Akibatnya dapat membesar atau membengkak.

p. Hemoroid
Dikenal dengan wasir atau ambeien adalah pembengkakan pembukuh vena di sekitar
anus, hemoroid umumnya terjadi pada orang-orang yang sering duduk dalam waktu yang
lama dan pada orang yang sering sembelit, juga sering terjadi pada orang yang yang
terlalu gemuk (Obesitas) dan juga pada wanita yang sedang hamil.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan dari saluran pencernaan:
Mencuci tangan sebelum makan menggunakan air bersih dan sabun
Mengonsumsi makanan yang higienis
Menerapkan pola makan teratur dengan pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang
Makanlah dengan santai atau tidak terburu-buru
Menelan makanan dengan sudah dikunyah dengan halus terlebih dahulu
Menjauhi kegiatan mental dan berpikir berat setelah makan
Mengonsumsi makanan yang mengandung serat setiap hari
Menghindari kebiasaan menahan buang air besar, membiasakan buang air besar secara
teratur
3. MEDIA PEMBELAJARAN
5. RUBRIK PENILAIAN

Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3
Menyebutkan alat-alat dalam Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mulut berperan dalam proses menjawab tetapi menjawab menjawab
pencernaan tidak sesuai namun kurang dengan tepat
dengan alat dan sesuai dengan sesuai dengan
fungsinya fungsinya alat dan
fungsinya
Menjelaskan fungsi bakteri Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pada sistem pencernaan menjawab tetapi menjawab menjawab
tidak sesuai namun kurang dengan tepat
dengan fungsinyasesuai dengan sesuai dengan
fungsinya fungsinya
Mengungkapkan perbedaan Peserta didik Peserta didik Peserta didik
saluran pencernaan dan menjawab namun menjawab, menjawab
kelenjar pencernaan tidak sesuai namun kurang dengan tepat
dengan teori sesuai dengan dan lengkap
yang dipelajari teori yang
dipeajari
Menjelaskan proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pencernaan makanan secara menjawab tetapi hanya menjawab
mekanis dan kimiawi tidak sesuai menjawab dengan tepat
dengan namun kurang dan sesuai
konsepnya tepat dan sesuai dengan konsep
dengan konsep

6. INSTRUMEN PENILAIAN

1. Sebutkan alat-alat pencernaan yang berada di dalam mulut beserta fungsinya!

2. Apa fungsi bakteri yang terdapat dalam usus besar? Jelaskan jawabanmu!

3. Apa perbedaan saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan?

4. Jelaskan proses pencernaan makanan secara mekanis dan kimiawi yang terjadi di lambung!
7. KUNCI JAWABAN

1. Alat-alat dalam mulut berperan dalam proses pencernaan sebagai berikut.

a. Gigi, berfungsi mencerna makanan secara mekanis yaitu dengan cara memotong dan menghancurkan makanan
sehingga menjadi butiran yang lebih halus.

b. Lidah, berfungsi untuk mengunyah makanan, membantu menelan makanan, dan sebagai alat pengecap.

c. Kelenjar ludah, berfungsi membasahi makanan serta berperan dalam pencernaan zat tepung menjadi gula.

2. Bakteri yang berada dalam usus besar memiliki fungsi sebagai berikut.

a. Membusukkan sisa makanan sehingga mudah dikeluarkan.

b. Membentuk vitamin K dan vitamin B kompleks.

3. Saluran pencernaan terdiri atas organ-organ yang dilalui makanan selama berlangsungnya proses pencernaan.
Adapun kelenjar pencernaan terdiri atas organ-organ yang menghasilkan zat-zat yang diperlukan dalam proses
pencernaan makanan meskipun organ tersebut mungkin tidak dilalui oleh makanan.

4. Di dalam lambung, makanan dicerna secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan mekanis terjadi karena otot
dinding lambung tersusun memanjang, melingkar, dan menyerong. Saat otot-otot ini berkontraksi, otot ini mampu
mengaduk makanan menjadi bubur. Struktur bubur sangar lumer sehingga disebut chime. Sementara itu,
pencernaan secara kimiawi berlangsung dengan bantuan enzim yang terdiri atas enzim renin dan enzim pepsin.
DAFTAR PUSTAKA

Adelina Marista Safitri Mengulik Anatomi Lambung Manusia, Mulai dari Bagian Hingga Fungsi,
Hellosehat. (https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/anatomi-lambung/)
Halimah Hanina S. “Pencernaan Makanan di Rongga Mulut”, Jurnal XI IPA 3 MAN Yogyakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gray1045.png. (di akses tanggal 27 Oktober 2018).
Gambar Ilustrasi Sistem Pencernaan (di akses Pada tgl 27 Oktober 2018) (http://karyapemuda.com)
Gambar Ilustrasi Tenggorkan (di akses Pada tgl 27 Oktober 2018)(http://hellosehat.com)
Gambar Ilustrasi Makanan sehat (di akses Pada tgl 27 Oktober 2018) (http://manfaat.co.id)
KBBI Offline Versi 1.5.1 Diakses Pada tanggal 28 April 2018 | Pkl 20:18 KBBI Online (
https://www.kbbi.web.id) diakses pada tanggal 28Oktober 2018 | Pkl 22:00
Piliang, Wiranda G. 2006. Fisiologi Nutrisi Volume 1. Bogor: IPB Press.
Shabrina Andisa  , “Memahami Fungsi dan Anatomi Sistem Pencernaan Manusia,”Diakses 28 Oktober
2018|Pkl 12.00 , http://hellosehat.com
Udit Kunik “Makalah Sistem Pencernaan Manusia, Diakses Pada Tgl 27 Oktober 2018 Pukul 07:00
(http://kunilkudit.blogspot.com/2014/03/makalah-sistem- pencernaan-manusia.html)
Winatasasmita, Djamhur. 1992. MATERI Pokok Biologi Umum. Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai