Disusun Oleh:
Ananda Putri
NIM. 18031003
Pembimbing:
Dr. Zulyusri M. P
Alhamdulillah, dengan segala puji dan syukur atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat
Perangkat Pembelajaran ini berisi tentang silabus, RPP, LKPD, Modul, Media Pembelajaran,
Penulis telah menyusun Perangkat Pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari bahwa
Perangkat Pembelajaran ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan. Maka dari itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai bentuk umpan balik dalam penyempurnaan
perangkat ini. Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dorongan
sehingga terciptalah “Perangkat Pembelajaran Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia di SMA”.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. ii
PERANGKAT PEMBELAJARAN
A. Silabus……………………………………………………………………………... 1
B. Pertemuan 1
1. RPP……………………………………………………………………………… 2
2. LKPD………………………………………………………………………….… 3
3. Modul…………………………………………………………………………… 6
4. Media Pembelajaran……………………………………………………………. 21
5. Instrumen Penilaian………………………………………………………….….
24
6. Kunci Jawaban…………………………………………………………………. 25
7. Rubrik…………………………………………………………………………... 26
C. Pertemuan 2
1. RPP……………………………………………………………………………… 27
2. LKPD…………………………………………………………………………… 29
3. Modul…………………………………………………………………………… 32
4. Media Pembelajaran……………………………………………………………. 48
5. Instrumen Penilaian…………………………………………………………….. 54
6. Kunci Jawaban………………………………………………………………….. 55
7. Rubrik…………………………………………………………………………… 56
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI PENULIS
A. SILABUS
SILABUS
Kompetensi Inti :
KI_2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b.disiplin, c. santun, d. peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),e. tanggung jawab, f. responsif, dan
g. pro-aktifdalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dan lingkungan alam
sekitar ,bangs
,Negara,kawasan regional dan kawasan international
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detail dan
komplek berdasar-kan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c.seni, d.budaya, dan e. humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pada bidang kajian yang spesifik sesaui dengan
bakat dan minatnya untuk meecahkan masalah.
KI-4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah dan menyaji secara, a. efektif, b. kreatif, c. produktif, d.kritis, e.mandiri, f.kolaboratif, d. kritis, e.
mandiri, f. kolaboratif, g.komunikatif, dan h. solutif dalam ranah kongkrit dan bastrak terkait dengan pengembangan daari yang dipelajarinya
disekolah, serta mampumenggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
Indikator Alokasi
KD Pencapaian Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar
Materi
3.1 Memahami 3.1.1 Menidentifik Sel Model Discovery Learning Tes 8 x 45 Buku
komponen asi Komponen Membaca dan mengkaji literatur tentang Tulis menit Biologi2A,
kimiawi penyusun komponenkimiawi kimiawi komponen kimiawi penyusun sel, Praktek Ign
sel, ciri hidup sel penyusun sel struktur sel, proses yang terjadi di Produk Khristiyono,
pada sel yang 3.1.2 Mengidentifik Struktur dan dalamnya dan mengamati gambar Esis
ditunjukkan oleh asisturktur sel fungsi struktur sel prokariotik, sel tumbuhan, Buku Biologi
struktur, fungsi 3.1.3 bagian-bagian sel hewan dari berbagai sumber. XI,Dyah
dan proses yang Menentukan sel Melakukan pengamatan mikroskopik Aryulina, Esis,
berlangsung di fun Kegiatan sel mengenai sel, sistem transpor zat pada Bab 1 Buku –
dalam sel gsiorganel sel sebagai unit membran sel, dan proses mitosis pada buku yang
struktural dan akar bawang segar/preparat awetan relevan
fungsional
Mengetahui
Nama Nama
B. PERTEMUAN 1
1. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.7.2 Melalui mode pembelajaran Discovery Learning peserta didik mampu Menganalisis zat
makanan yang diperlukan tubuh manusia sehari-hari dari berbagai sumber informasi dan
terampil menyajikan laporan hasil uji makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan
makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap individu dengan mengembangkan rasa
ingin tahu dan bertanggung jawab serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro
aktifi (kreatif), serta mampu bekerja sama (kolaboratif), dan berkomunikasi dengan baik,
teliti, jujur, kerja keras.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Fakta
a. Zat-zat makan
2. Konsep
a. Jenis zat makanan
b. Fungsi zat-zat makanan
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, diskusi kelompok, eksperimen dan penugasan
G. SUMBER BELAJAR
1. Irnaningtyas, 2014, Biologi Kelas XI, Erlangga ( Kur 13 )
2. Karmana, 2014, Biologi 2, Grafindo Media Pratama (Kur 13)
3. Sulistyowati, 2016, Biologi Kelas XI, Intan Pariwara {Edisi Revisi 2013 (2016)}
4. Wati, 2021, Biologi Kelas XI, Intan Pariwara
5. Lingkungan sekitar
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 : 2 x 45 menit
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7.1 Menganalisis zat makanan yang diperlukan tubuh manusia sehari-hari dari berbagai
sumber informasi
6. Pendidik menutup
pelajaran dengan
mengucapkan salam.
2. Bentuk Penilaian
Observasi : Jurnal guru
Tes tertulis : Objektif
Unjuk kerja : Praktik/pedoman penskoran
3. Instrumen penilaian ( Terlampir )
a. Remedial : diberikan pada peserta didik yang belum tuntas
1) Membuat rangkuman materi pada indikator yang belum tuntas
2) Mengerjakan kembali soal-soal pada indikator yang belum tuntas
Mengetahui
Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
Nama Nama
2. LKPD
LEMBAR DISKUSI SISWA
ZAT-ZAT MAKANAN
Nama:
Kelas:
…………………………………...
…………………………………...
…………………………………...
…………………………………...
Lemak
…………………………………...
…………………………………...
…………………………………...
…………………………………...
Protein
MODUL
Sistem Pencernaan
TAHUN 2021
Zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
dan mineral. Berikut, masing-masing rincian mengenai zat gizi:
A. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus umum CnH2nOn. Karbohidrat dapat
dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan gugus gula penyusunnya, yaitu monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling
sederhana karena hanya memiliki satu gugus gula, misalnya glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Monosakarida mempunyai rasa manis dan mudah larut dalam air. Sementara
itu, disakarida dan polisakarida merupakan hasil dari gabungan beberapa monosakarida.
Disakarida memiliki rasa manis dan mudah larut dalam air, misalnya laktosa, sukrosa,
dan maltosa. Polisakarida umumnya tidak berasa atau berasa pahit dan sukar larut dalam
air, misalnya amilum, glikogen, dan selulosa.
Bahan makanan sumber karbohidrat antara lain jagung, gandum, padi, ketela
pohon, kentang, dan sagu. Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai sumber
energi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori), mengatur proses metabolisme,
menjaga keseimbangan asam dan basa, membantu proses penyerapan kalsium, mencegah
terjadinya konstipasi, serta sebagai bahan pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ
tubuh.
Asam lemak merupakan asam organik dalam bentuk lemak. Berdasarkan ikatan
kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak
tidak jenuh. Asam lemak jenuh bersifat nonesensial karena dapat disintesis oleh tubuh
dan umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak
hewani, misalnya mentega dan gajih. Sementara itu, asam lemak tidak jenuh bersifat
esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu
kamar. Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng,
minyak kedelai, dan minyak jagung.
Lemak dapat berasal dari tumbuhan (lemak nabati) dan dari hewan (lemak hewani).
Bahan makanan yang mengandung lemak nabati, yaitu kelapa, kemiri, zaitun, kacang
tanah, dan buah alpukat. Bahan makanan yang mengandung lemak hewani antara lain
daging, keju, mentega, susu, telur (kuning telur), dan ikan segar.
Di dalam tubuh, lemak mempunyai beberapa fungsi penting berikut
Penghasil energi tertinggi, 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori.
Pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah.
Pelindung alat-alat tubuh yang lunak.
Pelarut vitamin A, D, E, dan K.
Salah satu bahan penyusun membran sel.
Salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol).
Salah satu bahan penyusun garam empedu, asam folat (di dalam hati), dan hormon
seks (khusus untuk kolesterol).
Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu lebih lama.
Lemak dicerna secara kimiawi di dalam usus halus. Saat berada di dalam usus
halus, lemak merangsang pengeluaran hormon kolesistokinin. Hormon kolesistokinin
mengakibatkan kantong empedu berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan empedu ke
dalam duodenum. Cairan empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak atau memecah
lemak menjadi butiran lemak yang berukuran kecil. Selanjutnya, enzim lipase yang
dihasilkan oleh pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam
lemak dan monogliserida (gliserida tunggal). Asam lemak dan monogliserida akan
diabsorpsi darah melalui sel-sel mukosa pada dinding usus halus. Keduanya diubah
kembali menjadi lemak (trigliserida), lalu disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak).
Lemak akan disimpan selama masih ada glukosa yang digunakan sebagai sumber energi.
Jika dibutuhkan, timbunan lemak tersebut akan diangkut menuju hati.
C. Protein
Protein adalah suatu senyawa yang tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen, dan kadang-kadang juga mengandung sulfur, serta fosfor. Protein
terdiri atas satu atau lebih polimer. Setiap polimer tersusun atas monomer-monomer yang
disebut asam amino. Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui
ikatan peptida. Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut protein.
Asam amino dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu asam amino esensial, asam
amino semiesensial, dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial merupakan asam
amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh, misalnya isoleusin, leusin, lisin, metionin,
fenilalanin, treonin, valin, dan triptofan. Asam amino esensial diperoleh dari luar tubuh,
yaitu melalui makanan. Asam amino semiesensial adalah asam amino yang dapat
menghemat pemakaian beberapa asam amino esensial, misalnya arginin, histidin, sistin,
glisin, serin, dan tirosin. Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat
disintesis oleh tubuh dengan bahan baku asam amino lainnya, misalnya alanin, asparagin,
asam aspartat, asam glutamat, glutamin, dan prolin.
Kebutuhan tubuh manusia terhadap asam amino esensial dapat dipenuhi dari
protein yang terkandung di dalam bahan makanan. Protein yang terkandung dalam tubuh
hewan disebut protein hewani, misalnya daging, ikan, susu, dan telur. Protein yang
terkandung di bagian tubuh tumbuhan disebut protein nabati, misalnya kacang-kacangan.
Berdasarkan fungsinya, protein dibedakan menjadi protein struktural dan protein
fungsional. Protein struktural berperan dalam penyusunan sel, jaringan, maupun organ.
Protein fungsional berperan dalam pembentukan antibodi, enzim, ataupun hormon.
Secara umum, protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pelindung tubuh.
Fungsi protein bagi tubuh sebagai berikut:
Mendorong pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan struktur tubuh mulai dari sel,
jaringan, hingga organ.
Menyediakan energi 1 gram protein dapat menghasilkan energi sebesar 4 kalori.
Menyeimbangkan cairan dalam tubuh.
Menyintesis substansi-substansi penting, misal hormon, enzim, antibodi, dan
kromosom.
Memacu berbagai reaksi kimia dan biologis (biokatalisator).
Berperan sebagai sistem buffer (penyangga pH) yang efektif.
D. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh untuk memperlancar
metabolisme dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Sebagian besar vitamin tidak
dapat disintesis oleh tubuh. Namun, ada vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat tertentu
(disebut provitamin) di dalam tubuh, misalnya vitamin D. Provitamin D terdapat di
jaringan bawah kulit. Vitamin yang dapat disintesis oleh tubuh adalah vitamin K dan
vitamin B12. Kedua macam vitamin tersebut disintesis di dalam usus oleh bakteri.
Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit. Namun, jika kebutuhan vitamin
tidak terpenuhi dapat mengakibatkan terganggunya metabolisme dalam tubuh karena
fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kekurangan vitamin dapat
mengakibatkan penyakit defisiensin yang disebut avitaminosis.
Kelebihan:-
Vitamin E Minyak zaitun, Pembentuk eritrosit Kekurangan:
(Tokoferol=Antisterilitas kecambah, susu, kuning Fungsi reproduksi Kerusakan
) C29H50O2 telur, kacang- kacangan, Mencegah hati,
tumbuhan hijau dan biji oksidasi lemak Penimbunan lemak pada
gandum tak jenuh otot, Kemandulan,
Sebagai antioksidan Pecahnya eritrosit
sehingga mengakibatkan
anemia
Kelebihan:-
Vitamin K Kubis, bayam, hati, Pembekuan darah Kekurangan:
(Filokuinon=Antihemoragi daging dan kuning telur Pembentukan Darah sukar
a) C31H46O2 protrombin dalam membeku,
hati Pendarahan
Kelebihan:
Mengakibatkan
penyakit kuning
Kelebihan:-
Vitamin C Jeruk, tomat, nanas, Pembentukan Kekurangan:
(Asam Askorbat) pepaya, semangka, serabut Terganggunya imunitas
C6H8O6 stroberi, hati dan sayuran kolagen tubuh, Pendarahan pada
segar Menjaga gusi dan persendian,
elastisitas kapiler Skorbut (Penyakit
darah kekurangan vit. C),
Menjaga Terhambatnya
perlekatan akar pembentukan kolagen,
gigi pada gusi Kulit bersisik,
Koenzim Penurunan fungsi
reaksi pembuluh darah, otot,
katabolisme dan tulang rawan
karbohidrat
dan lemak Kelebihan:
Pembentukan batu
ginjal
E. Mineral
Mineral merupakan substansi anorganik yang biasa ditemukan dalam bentuk ion.
Di dalam sistem pencernaan makanan, garam mineral tidak mengalami proses
pencernaan. Hal ini karena mineral bersifat mudah larut dalam air sehingga mudah
diserap oleh jonjot-jonjot usus halus. Jika tubuh kekurangan garam mineral tertentu,
dapat mengakibatkan penyakit defisiensi.
Berdasarkan jumlahnya yang diperlukan tubuh, garam-garam mineral dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur makro (makroelemen) dan unsur mikro
(mikroelemen). Unsur makro adalah unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah
banyak, misalnya natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan belerang. Unsur
mikro adalah unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, misalnya mangan,
seng, tembaga, dan kobalt.
Organ-Organ Pencernaan
Bagian terluar gigi dilapisi email yang merupakan struktur terkeras dari tubuh.
Di bawah lapisan email terdapat tulang gigi (dentin). Bagian dentin yang masuk ke
rahang dilapisi semen. Di bagian dalam gigi terdapat sumsum gigi (pulpa) yang
berisi pembuluh kapiler, arteri, vena, dan jaringan saraf.
b) Lidah
Dalam sistem pencernaan, lidah berfungsi membantu mencampur dan menelan
makanan, mempertahankan makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah
saat makanan dikunyah, serta sebagai alat pengecap makanan. Lidah dapat berfungsi
sebagai alat pengecap makanan karena mengandung banyak reseptor pengecap atau
perasa. Lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan lapisan
epitelium yang mengandung banyak kelenjar lendir (mukosa).
2. Faring
Faring berbentuk seperti tabung yang berhubungan dengan rongga hidung, rongga
telinga tengah, dan laring. Hubungan tersebut penting dalam produksi suara,
memungkinkan manusia bernapas dengan menggunakan mulut, serta memasukkan
makanan melalui hidung bagi kebutuhan medis. Faring berfungsi untuk membawa
makanan dari rongga mulut menuju ke esofagus.
3. Kerongkongan
Kerongkongan atau Esofagus merupakan saluran sempit berbentuk pipa dan
panjang (± 25 cm) yang berfungsi sebagai jalan bolus (gumpalan makanan) dari mulut
menuju lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk
menjaga agar bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus
bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke
lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik oleh otot dinding
kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara
bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar.
4. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantong besar yang terletak di sebelah kiri
rongga perut. Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah
yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Perhatikan gambar berikut.
Empedu berupa kantong berukuran 8-10 cm, berwarna hijau, dan terdapat pada
lekukan di bawah lobus kanan hati. Berfungsi menyimpan cairan empedu yang
disekresikan sel hati. Cairan empedu bersifat alkali, terdiri atas air, garam empedu,
kolesterol, musin dan zat lainnya. Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak,
memperlancar kerja enzim lipase, membantu absorpsi hasil pencernaan lemak (gliserin
dan asam lemak). Pigmen empedu disalurkan ke usus halus, sebagian berubah menjadi
sterkobilin yang mewarnai feses, sebagian lain diabsorpsi kembali oleh aliran darah dan
berubah menjadi urobilin yang mewarnai urine.
6. Usus Halus
Usus halus atau biasa dikenal juga dengan sebutan Intestinum Tenue merupakan
saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter dan lebar 25 mm.Usus halus
terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan
usus penyerapan (ileum).
b. Usus kosong
Di dalam usus kosong makanan mengalami pencernaan kimiawi oleh enzim
yang dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat di dinding usus. Enzim-enzim yang
dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat di dinding usus sebagai berikut:
Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa.
Erepsin, berfungsi mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino.
Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
Disakarase, berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
Peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino.
Sukrase, berfungsi mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Lipase, berfungsi mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.
c. Usus penyerapan
Di dalam usus penyerapan terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut
vili atau jonjot usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus sehingga proses
penyerapan zat makanan akan lebih sempurna. Zat makanan berupa glukosa, asam
amino, vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C), mineral, dan air akan diserap
oleh kapiler darah dalam vili, lalu diangkut menuju hati melalui pembuluh darah.
Keterangan:
a) Permukaan usus halus
b) Lipatan sirkuler usus
c) Vili
d) Mikrovili
Sementara itu, zat makanan berupa asam lemak, gliserol, dan vitamin yang
larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) akan diangkut melalui pembuluh kil,
yaitu pembuluh getah bening (limfa).
Jenis absorpsi di usus halus:
Absorpsi karbohidrat
Absorpsi glukosa terjadi bersamaan dengan transpor aktif ion natrium
(kotranspor)
Fruktosa ditranspor melalui difusi dipermudah
Monosakarida lainnya dapat diabsorpsi melalui difusi sederhana
Absorpsi protein
Asam amino masuk ke dalam sel-sel usus halus melalui transpor aktif.
Absorpsi lemak
Asam lemak dan gliserol masuk ke usus dengan difusi. Molekul lemak yang
kecil bergerak ke dalam kapiler vilus, molekul besar dan gliserol akan
membentuk kilomikron masuk ke lakteal menuju ke sistem limfa dan sirkulasi
sistemik.
Absorpsi air, elektrolit, vitamin
Air diabsorpsi secara pasif melalui osmosis
Vitamin larut air diabsorpsi melalui difusi
Vitamin larut lemak diabsorpsi bersama lemak
Absorpsi Ca sesuai asupan makanan dan kebutuhan tubuh yang diatur oleh
hormon paratiroid dan vitamin D. Zat besi terikat oleh globulin.
7. Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter yang terdiri atas kolon
ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus
halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung
sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut apendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel
darah putih yang berperan dalam imunitas.
Sisa makanan hasil pencernaan di usus halus masuk ke usus besar. Di usus besar
terjadi proses pembusukan sisa makanan menjadi feses oleh bakteri Escherichia coli.
Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K dan
vitamin B12. Di usus besar juga terjadi proses penyerapan air.
Bagian akhir usus besar disebut rektum. Di rektum tidak lagi terjadi penyerapan air.
Rektum dapat berkontraksi sehingga menimbulkan defekasi. Defekasi adalah pengelu
Gangguan dan Kelainan pada Sistem Pencernaan
a. Gastritis
Peradangan atau pembengkakan pada mukosa lambung. Disebabkan faktor iritasi, infeksi
dan ketidakteraturan pola makan. Asam yang berlebih atau juga mukus yang berkurang
dapat juga mengakibatkan iritasi dinding lambung sehingga terjadi proses peradangan.
Iritasi juga dapat disebabkan oleh obat-obatan penghilang rasa sakit, alkohol, muntah
yang kronis dan makanan yang mengandung racun. Pada gastritis akut, gejalanya nyeri di
hulu hati, mual, muntah, tak nafsu makan, penurunan berat badan, dll. Pada gastritis
kronis, biasanya tanpa gejala, kalaupun ada hanya sakit yang ringan pada perut bagian
atas dan terasa penuh atau tidak selera makan.
c. Apendisitis
Peradangan atau infeksi pada umbai cacing (Apendiks). Dalam kasus ringan, penyakit ini
dapat sembuh tanpa perawatan, tapi sebagian besar kasus memerlukan laparotomi dengan
pemotongan apendiks yang terinfeksi. Hal ini terjadi karena peritonitis, yaitu peradangan
pada selaput perut (Peritoneum) dan shock ketika apendiks yang terinfeksi hancur.
d. Diare
Penyakit yang merangsang penderitanya sering buang air besar yang encer. Disebabkan
oleh infeksi bakteri maupun protozoa pada usus besar. Akibat infeksi, proses penyerapan
air di usus besar terganggu sehingga fesesnya menjadi encer. Diare dalam waktu lama
dapat mengakibatkan hilangnya air dan garam-garam mineral sehingga dapat
mengakibatkan dehidrasi.
e. Konstipasi
Biasa disebut sembelit, terjadi karena penyerapan air yang berlebihan pada sisa makanan
di usus besar. Akibatnya feses menjadi kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan.
Dapat disebabkan oleh kebiasaan sering menahan buang air besar, emosi seperti perasaan
takut dan cemas, terlalu banyak mengonsumsi daging, serta kurang mengonsumsi
makanan berserat.
f. Xerostomia
Penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah. Pada
penderita, mulut sangat kering dan makanan tidak tercerna dengan baik. Dapat
disebabkan oleh adanya gangguan pada pusat ludah, saraf pembawa rangsang ludah,
ataupun oleh perubahan komposisi faal elektrolit ludah.
g. Parotitis
Parotitis atau gondong terjadi karena adanya infeksi pada kelenjar ludah di bawah telinga.
Akibatnya dapat membesar atau membengkak.
h. Hemoroid
Dikenal dengan wasir atau ambeien adalah pembengkakan pembukuh vena di sekitar
anus, hemoroid umumnya terjadi pada orang-orang yang sering duduk dalam waktu yang
lama dan pada orang yang sering sembelit, juga sering terjadi pada orang
yang yang terlalu gemuk (Obesitas) dan juga pada wanita yang sedang
hamil.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan dari saluran pencernaan:
Mencuci tangan sebelum makan menggunakan air bersih dan sabun
Mengonsumsi makanan yang higienis
Menerapkan pola makan teratur dengan pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang
Makanlah dengan santai atau tidak terburu-buru
Menelan makanan dengan sudah dikunyah dengan halus terlebih dahulu
Menjauhi kegiatan mental dan berpikir berat setelah makan
Mengonsumsi makanan yang mengandung serat setiap hari
Menghindari kebiasaan menahan buang air besar, membiasakan buang air
besar secara teratur
4. MEDIA PEMBELAJARAN
5. INSTRUMEN PENILAIAN
Essay.
2. Serat merupakan salah satu zat makanan yang penting untuk kesehatan tubuh manusia. Jelaskan
alasannya!
3. Makhluk hidup membutuhkan gizi yang seimbang, sebutkan makanan yang memiliki gizi
seimbang, beserta zat-zat yang terdapat pada makanan seimbang.
4. Lemak adalah zat makanan yang menghasilkan energi tertinggi untuk satuan berat yang
sama ketimbang dengan zat lainnya. Berikan penjelasan mengapa lemak menghasilkan energi
tertinggi?
5. Sebutkan zat-zat yang tidak semuanya dapat diuraiakan pada sistem pencernaan!
6.KUNCI & RUBRIK
1. Jawaban
2. Jawaban:
Serat dapat membantu lancarnya proses pencernaan, serat merangsang aktivitas saluran usus secara
normal dalam mengeluarkan kotoran, serta menjaga kesehatan saluran pencernaan.
3. Jawaban:
Sumber zat-zat gizi makro yaitu karbohidrat, lemak, dan protein, pola makan ber-Gizi Seimbang juga
mencakup sumber zat-zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral; dan tentu termasuk air. Pola makan
bergizi seimbang mengatur secara proporsional keragaman golongan makanan, baik dalam jenis
maupun jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh.
4. Jawaban :
Penghasil energi utama bagi tubuh manusia adalah Lenak . Lemak tedapat pada makanan jika di
hidrolisis akan menghasilkan 2 unit bahan sederhana yaitu asam lemak dan gliserol, sedang
karbohidrat hanya bisa menhasilkan 1 unit senyawa glucosa dan begitu juga protein hanya
menghasilkan 1 senyawa sederhana asam amino. agar jelas perbandingannya 1 gram karbohidrat .
protein hanya menghasilkan 4, 1 kalori, sedangkan 1 gram lemak karena dua senyawa langsung bisa
diurai menhasilkan 9, 3 kalori setiap gramnya.
5. Jawaban:
Zat-zat makanan yang mengalami proses pencernaan adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
Sebaliknya vitamin, unsur-unsur mineral, dan air tidak mengalami pencernaan oleh enzim , vitamin,
unsur-unsur mineral, dan air langsung bisa diakses oleh darah di usus halus tanpa pencernaan
kimiawi.
Rubrik Kognitif
Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3
Menjelaskan fungsi protein Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pada sistem pencernaan menjawab tetapi menjawab menjawab
manusia tidak sesuai namun kurang dengan tepat
dengan teori sesuai dengan sesuai dengan
yang dipelajari teori yang teori yang
dipelajari dipelajari
Menjelaskan fungsi serat Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pada sistem pencernaan menjawab tetapi menjawab menjawab
tidak sesuai namun kurang dengan tepat
dengan fungsi sesuai dengan sesuai dengan
serat fungsi serat fungsi serat
Menyebutkan makanan yang Peserta didik Peserta didik Peserta didik
memiliki gizi seimbang menjawab namun hanya mampu menjawab
tidak sesuai menjawab satu dengan tepat
dengan contoh contoh gizi dan lengkap
gizi seimbang seimbang
namun kurang
sesuai dengan
fungsinya
Memberikan alasan mengapa Peserta didik Peserta didik Peserta didik
lemak memiliki energi menjawab tetapi hanya menjawab
tertinggi tidak sesuai menjawab dengan tepat
dengan namun kurang dan sesuai
konsepnya tepat dan sesuai dengan konsep
dengan konsep
Menyebutkan zat-zat yang Peserta didik Peserta didik Peserta didik
tidak diuraikan dalam sistem hanya mampu hanya mampu mampu
pencernaan menjawab 1 mengungkapkan mengungkapkan
contoh zat-zat 2 contoh zat-zat 3 contoh zat-zat
yang tidak yang tidak yang tidak
diuraikan dalam diuraikan dalam diuraikan dalam
sistem sistem sistem
pencernaan pencernaan pencernaan
C. PERTEMUAN 2
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Fakta
a. Jaringan pada organ pencernaan
2. Konsep
a. Struktur jaringan organ pencernaan
b. Fungsi jaringan organ pencernaan
G. SUMBER BELAJAR
1. Irnaningtyas, 2014, Biologi Kelas XI, Erlangga ( Kur 13 )
2. Karmana, 2014, Biologi 2, Grafindo Media Pratama (Kur 13)
3. Sulistyowati, 2016, Biologi Kelas XI, Intan Pariwara {Edisi Revisi 2013 (2016)}
4. Wati, 2021, Biologi Kelas XI, Intan Pariwara
5. Lingkungan sekitar
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 2: 2 x 45 menit
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7.2 Menjelaskna struktur dan fungsi jaringan pada organ pencernaan manusia
3. Pendidik memberikan
motivasi: memberikan
beberapapertanyaan sehingga
peserta didik bisa
mengetahui alat-alat
pencernaan manusia,
selanjutnya pendidik
menyampaikan cakupan
materi, uraian kegiatan
pembelajaran dan penilaian
dengan menggunkana
modelDiscovery Based
Learning.
Kegiatan Inti Stimulation Pendidik memperlihatkan 60 menit Cinta ilmu
Model (memberi gambar alat-alat
Discovery stimulus) pencernaan manusia. Kerjasama
Learning
Problem Peserta didik Kepedulian
Statement mengidentifikasi masalah
(mengidentifikasi tentang pencernaan Tanggun
masalah) manusia, struktur, fungsi gjawab
dan proses yang terjadi pada
sistem pencernaan manusia, Percaya diri
dengan membaca buku
literatur dan
2. Pendidik bersama
peserta didik
menyimpulkan materi
pelajaran.
3. Pendidik memberikan
informasi untuk
pembelajaran selanjutnya
dan mengumpulkan
LKPDyang telah dibahas
serta.
I. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Teknik Penilaian
Penilaian Sikap : Jurnal
Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis (penilaian harian)Penilaian
Keterampilan : Unjuk kerja
2. Bentuk Penilaian
Observasi : Jurnal guru
Tes tertulis : Objektif
3. Instrumen penilaian ( Terlampir )
a. Remedial : diberikan pada peserta didik yang belum tuntas
1) Membuat rangkuman materi pada indikator yang belum tuntas
2) Mengerjakan kembali soal-soal pada indikator yang belum tuntas
b. Pengayaan : diberikan pada peserta didik yang sudah tuntas
Memberikan tugas sebagai penambah pengetahuan sistem pencernaan
Nama Nama
2. LKPD
LEMBAR DISKUSI SISWA ORGAN-ORGAN PENCERNAAN
Nama:
Kelas:
Tuliskan nama-nama kelenjar ludah yang ada pada mulut beserta letaknya!
a) ………………………………………………………..
c) …………………………………………………………
2. Produk hasil pencernaan yang dihasilkan di mulut disebut juga dengan bolus. Bolus akan
masuk ke esofagus menuju ventrikulus dengan bantuan gerakan peristaltik.
Jelaskan mengenai gerakan peristaltik!
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
………………………………………………….
3. Di dalam ventrikulus terjadi pencernaan makanan secara kimiawi dengan bantuan enzim,
tuliskan enzim-enzim yang berperan di dalamnya beserta fungsinya!
a) Renin
b) Pepsinogen
c) Streapsin
d) HCl
a) ……………….
b) …………….....
c) ………………..
d) ………………..
3. Apendisitis
4. Diare
5. Konstipasi
6. Xerostomia
7. Parotitis
8. Hemoroid
SELAMAT BERDISKUSI
MODUL
Sistem Pencernaan
TAHUN 2021
Zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
dan mineral. Berikut, masing-masing rincian mengenai zat gizi:
F. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus umum CnH2nOn. Karbohidrat dapat
dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan gugus gula penyusunnya, yaitu monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling
sederhana karena hanya memiliki satu gugus gula, misalnya glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Monosakarida mempunyai rasa manis dan mudah larut dalam air. Sementara
itu, disakarida dan polisakarida merupakan hasil dari gabungan beberapa monosakarida.
Disakarida memiliki rasa manis dan mudah larut dalam air, misalnya laktosa, sukrosa,
dan maltosa. Polisakarida umumnya tidak berasa atau berasa pahit dan sukar larut dalam
air, misalnya amilum, glikogen, dan selulosa.
Bahan makanan sumber karbohidrat antara lain jagung, gandum, padi, ketela
pohon, kentang, dan sagu. Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai sumber
energi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori), mengatur proses metabolisme,
menjaga keseimbangan asam dan basa, membantu proses penyerapan kalsium, mencegah
terjadinya konstipasi, serta sebagai bahan pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ
tubuh.
Asam lemak merupakan asam organik dalam bentuk lemak. Berdasarkan ikatan
kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak
tidak jenuh. Asam lemak jenuh bersifat nonesensial karena dapat disintesis oleh tubuh
dan umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak
hewani, misalnya mentega dan gajih. Sementara itu, asam lemak tidak jenuh bersifat
esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu
kamar. Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng,
minyak kedelai, dan minyak jagung.
Lemak dapat berasal dari tumbuhan (lemak nabati) dan dari hewan (lemak hewani).
Bahan makanan yang mengandung lemak nabati, yaitu kelapa, kemiri, zaitun, kacang
tanah, dan buah alpukat. Bahan makanan yang mengandung lemak hewani antara lain
daging, keju, mentega, susu, telur (kuning telur), dan ikan segar.
Di dalam tubuh, lemak mempunyai beberapa fungsi penting berikut
Penghasil energi tertinggi, 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori.
Pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah.
Pelindung alat-alat tubuh yang lunak.
Pelarut vitamin A, D, E, dan K.
Salah satu bahan penyusun membran sel.
Salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol).
Salah satu bahan penyusun garam empedu, asam folat (di dalam hati), dan hormon
seks (khusus untuk kolesterol).
Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu lebih lama.
Lemak dicerna secara kimiawi di dalam usus halus. Saat berada di dalam usus
halus, lemak merangsang pengeluaran hormon kolesistokinin. Hormon kolesistokinin
mengakibatkan kantong empedu berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan empedu ke
dalam duodenum. Cairan empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak atau memecah
lemak menjadi butiran lemak yang berukuran kecil. Selanjutnya, enzim lipase yang
dihasilkan oleh pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam
lemak dan monogliserida (gliserida tunggal). Asam lemak dan monogliserida akan
diabsorpsi darah melalui sel-sel mukosa pada dinding usus halus. Keduanya diubah
kembali menjadi lemak (trigliserida), lalu disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak).
Lemak akan disimpan selama masih ada glukosa yang digunakan sebagai sumber energi.
Jika dibutuhkan, timbunan lemak tersebut akan diangkut menuju hati.
H. Protein
Protein adalah suatu senyawa yang tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen, dan kadang-kadang juga mengandung sulfur, serta fosfor. Protein
terdiri atas satu atau lebih polimer. Setiap polimer tersusun atas monomer-monomer yang
disebut asam amino. Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui
ikatan peptida. Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut protein.
Asam amino dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu asam amino esensial, asam
amino semiesensial, dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial merupakan asam
amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh, misalnya isoleusin, leusin, lisin, metionin,
fenilalanin, treonin, valin, dan triptofan. Asam amino esensial diperoleh dari luar tubuh,
yaitu melalui makanan. Asam amino semiesensial adalah asam amino yang dapat
menghemat pemakaian beberapa asam amino esensial, misalnya arginin, histidin, sistin,
glisin, serin, dan tirosin. Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat
disintesis oleh tubuh dengan bahan baku asam amino lainnya, misalnya alanin, asparagin,
asam aspartat, asam glutamat, glutamin, dan prolin.
Kebutuhan tubuh manusia terhadap asam amino esensial dapat dipenuhi dari
protein yang terkandung di dalam bahan makanan. Protein yang terkandung dalam tubuh
hewan disebut protein hewani, misalnya daging, ikan, susu, dan telur. Protein yang
terkandung di bagian tubuh tumbuhan disebut protein nabati, misalnya kacang-kacangan.
Berdasarkan fungsinya, protein dibedakan menjadi protein struktural dan protein
fungsional. Protein struktural berperan dalam penyusunan sel, jaringan, maupun organ.
Protein fungsional berperan dalam pembentukan antibodi, enzim, ataupun hormon.
Secara umum, protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pelindung tubuh.
Fungsi protein bagi tubuh sebagai berikut:
Mendorong pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan struktur tubuh mulai dari sel,
jaringan, hingga organ.
Menyediakan energi 1 gram protein dapat menghasilkan energi sebesar 4 kalori.
Menyeimbangkan cairan dalam tubuh.
Menyintesis substansi-substansi penting, misal hormon, enzim, antibodi, dan
kromosom.
Memacu berbagai reaksi kimia dan biologis (biokatalisator).
Berperan sebagai sistem buffer (penyangga pH) yang efektif.
I. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh untuk memperlancar
metabolisme dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Sebagian besar vitamin tidak
dapat disintesis oleh tubuh. Namun, ada vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat tertentu
(disebut provitamin) di dalam tubuh, misalnya vitamin D. Provitamin D terdapat di
jaringan bawah kulit. Vitamin yang dapat disintesis oleh tubuh adalah vitamin K dan
vitamin B12. Kedua macam vitamin tersebut disintesis di dalam usus oleh bakteri.
Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit. Namun, jika kebutuhan vitamin
tidak terpenuhi dapat mengakibatkan terganggunya metabolisme dalam tubuh karena
fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kekurangan vitamin dapat
mengakibatkan penyakit defisiensin yang disebut avitaminosis.
Kelebihan:-
Vitamin E Minyak zaitun, Pembentuk eritrosit Kekurangan:
(Tokoferol=Antisterilitas kecambah, susu, kuning Fungsi reproduksi Kerusakan
) C29H50O2 telur, kacang- kacangan, Mencegah hati,
tumbuhan hijau dan biji oksidasi lemak Penimbunan lemak pada
gandum tak jenuh otot, Kemandulan,
Sebagai antioksidan Pecahnya eritrosit
sehingga mengakibatkan
anemia
Kelebihan:-
Vitamin K Kubis, bayam, hati, Pembekuan darah Kekurangan:
(Filokuinon=Antihemoragi daging dan kuning telur Pembentukan Darah sukar
a) C31H46O2 protrombin dalam membeku,
hati Pendarahan
Kelebihan:
Mengakibatkan
penyakit kuning
Kelebihan:-
Vitamin C Jeruk, tomat, nanas, Pembentukan Kekurangan:
(Asam Askorbat) pepaya, semangka, serabut Terganggunya imunitas
C6H8O6 stroberi, hati dan sayuran kolagen tubuh, Pendarahan pada
segar Menjaga gusi dan persendian,
elastisitas kapiler Skorbut (Penyakit
darah kekurangan vit. C),
Menjaga Terhambatnya
perlekatan akar pembentukan kolagen,
gigi pada gusi Kulit bersisik,
Koenzim Penurunan fungsi
reaksi pembuluh darah, otot,
katabolisme dan tulang rawan
karbohidrat
dan lemak Kelebihan:
Pembentukan batu
ginjal
J. Mineral
Mineral merupakan substansi anorganik yang biasa ditemukan dalam bentuk ion.
Di dalam sistem pencernaan makanan, garam mineral tidak mengalami proses
pencernaan. Hal ini karena mineral bersifat mudah larut dalam air sehingga mudah
diserap oleh jonjot-jonjot usus halus. Jika tubuh kekurangan garam mineral tertentu,
dapat mengakibatkan penyakit defisiensi.
Berdasarkan jumlahnya yang diperlukan tubuh, garam-garam mineral dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur makro (makroelemen) dan unsur mikro
(mikroelemen). Unsur makro adalah unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah
banyak, misalnya natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan belerang. Unsur
mikro adalah unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, misalnya mangan,
seng, tembaga, dan kobalt.
Organ-Organ Pencernaan
Bagian terluar gigi dilapisi email yang merupakan struktur terkeras dari tubuh.
Di bawah lapisan email terdapat tulang gigi (dentin). Bagian dentin yang masuk ke
rahang dilapisi semen. Di bagian dalam gigi terdapat sumsum gigi (pulpa) yang
berisi pembuluh kapiler, arteri, vena, dan jaringan saraf.
b) Lidah
Dalam sistem pencernaan, lidah berfungsi membantu mencampur dan menelan
makanan, mempertahankan makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah
saat makanan dikunyah, serta sebagai alat pengecap makanan. Lidah dapat berfungsi
sebagai alat pengecap makanan karena mengandung banyak reseptor pengecap atau
perasa. Lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan lapisan
epitelium yang mengandung banyak kelenjar lendir (mukosa).
9. Faring
Faring berbentuk seperti tabung yang berhubungan dengan rongga hidung, rongga
telinga tengah, dan laring. Hubungan tersebut penting dalam produksi suara,
memungkinkan manusia bernapas dengan menggunakan mulut, serta memasukkan
makanan melalui hidung bagi kebutuhan medis. Faring berfungsi untuk membawa
makanan dari rongga mulut menuju ke esofagus.
10. Kerongkongan
Kerongkongan atau Esofagus merupakan saluran sempit berbentuk pipa dan
panjang (± 25 cm) yang berfungsi sebagai jalan bolus (gumpalan makanan) dari mulut
menuju lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk
menjaga agar bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus
bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke
lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik oleh otot dinding
kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara
bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar.
11. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantong besar yang terletak di sebelah kiri
rongga perut. Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah
yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Perhatikan gambar berikut.
Empedu berupa kantong berukuran 8-10 cm, berwarna hijau, dan terdapat pada
lekukan di bawah lobus kanan hati. Berfungsi menyimpan cairan empedu yang
disekresikan sel hati. Cairan empedu bersifat alkali, terdiri atas air, garam empedu,
kolesterol, musin dan zat lainnya. Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak,
memperlancar kerja enzim lipase, membantu absorpsi hasil pencernaan lemak (gliserin
dan asam lemak). Pigmen empedu disalurkan ke usus halus, sebagian berubah menjadi
sterkobilin yang mewarnai feses, sebagian lain diabsorpsi kembali oleh aliran darah dan
berubah menjadi urobilin yang mewarnai urine.
13. Usus Halus
Usus halus atau biasa dikenal juga dengan sebutan Intestinum Tenue merupakan
saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter dan lebar 25 mm.Usus halus
terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan
usus penyerapan (ileum).
e. Usus kosong
Di dalam usus kosong makanan mengalami pencernaan kimiawi oleh enzim
yang dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat di dinding usus. Enzim-enzim yang
dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat di dinding usus sebagai berikut:
Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa.
Erepsin, berfungsi mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino.
Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
Disakarase, berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
Peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino.
Sukrase, berfungsi mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Lipase, berfungsi mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.
f. Usus penyerapan
Di dalam usus penyerapan terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut
vili atau jonjot usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus sehingga proses
penyerapan zat makanan akan lebih sempurna. Zat makanan berupa glukosa, asam
amino, vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C), mineral, dan air akan diserap
oleh kapiler darah dalam vili, lalu diangkut menuju hati melalui pembuluh darah.
Keterangan:
e) Permukaan usus halus
f) Lipatan sirkuler usus
g) Vili
h) Mikrovili
Sementara itu, zat makanan berupa asam lemak, gliserol, dan vitamin yang
larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) akan diangkut melalui pembuluh kil,
yaitu pembuluh getah bening (limfa).
Jenis absorpsi di usus halus:
Absorpsi karbohidrat
Absorpsi glukosa terjadi bersamaan dengan transpor aktif ion natrium
(kotranspor)
Fruktosa ditranspor melalui difusi dipermudah
Monosakarida lainnya dapat diabsorpsi melalui difusi sederhana
Absorpsi protein
Asam amino masuk ke dalam sel-sel usus halus melalui transpor aktif.
Absorpsi lemak
Asam lemak dan gliserol masuk ke usus dengan difusi. Molekul lemak yang
kecil bergerak ke dalam kapiler vilus, molekul besar dan gliserol akan
membentuk kilomikron masuk ke lakteal menuju ke sistem limfa dan sirkulasi
sistemik.
Absorpsi air, elektrolit, vitamin
Air diabsorpsi secara pasif melalui osmosis
Vitamin larut air diabsorpsi melalui difusi
Vitamin larut lemak diabsorpsi bersama lemak
Absorpsi Ca sesuai asupan makanan dan kebutuhan tubuh yang diatur oleh
hormon paratiroid dan vitamin D. Zat besi terikat oleh globulin.
14. Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter yang terdiri atas kolon
ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus
halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung
sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut apendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel
darah putih yang berperan dalam imunitas.
Sisa makanan hasil pencernaan di usus halus masuk ke usus besar. Di usus besar
terjadi proses pembusukan sisa makanan menjadi feses oleh bakteri Escherichia coli.
Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K dan
vitamin B12. Di usus besar juga terjadi proses penyerapan air.
Bagian akhir usus besar disebut rektum. Di rektum tidak lagi terjadi penyerapan air.
Rektum dapat berkontraksi sehingga menimbulkan defekasi. Defekasi adalah pengeluaran
zat-zat sisa makanan melalui anus.
Gangguan dan Kelainan pada Sistem Pencernaan
i. Gastritis
Peradangan atau pembengkakan pada mukosa lambung. Disebabkan faktor iritasi, infeksi
dan ketidakteraturan pola makan. Asam yang berlebih atau juga mukus yang berkurang
dapat juga mengakibatkan iritasi dinding lambung sehingga terjadi proses peradangan.
Iritasi juga dapat disebabkan oleh obat-obatan penghilang rasa sakit, alkohol, muntah
yang kronis dan makanan yang mengandung racun. Pada gastritis akut, gejalanya nyeri di
hulu hati, mual, muntah, tak nafsu makan, penurunan berat badan, dll. Pada gastritis
kronis, biasanya tanpa gejala, kalaupun ada hanya sakit yang ringan pada perut bagian
atas dan terasa penuh atau tidak selera makan.
k. Apendisitis
Peradangan atau infeksi pada umbai cacing (Apendiks). Dalam kasus ringan, penyakit ini
dapat sembuh tanpa perawatan, tapi sebagian besar kasus memerlukan laparotomi dengan
pemotongan apendiks yang terinfeksi. Hal ini terjadi karena peritonitis, yaitu peradangan
pada selaput perut (Peritoneum) dan shock ketika apendiks yang terinfeksi hancur.
l. Diare
Penyakit yang merangsang penderitanya sering buang air besar yang encer. Disebabkan
oleh infeksi bakteri maupun protozoa pada usus besar. Akibat infeksi, proses penyerapan
air di usus besar terganggu sehingga fesesnya menjadi encer. Diare dalam waktu lama
dapat mengakibatkan hilangnya air dan garam-garam mineral sehingga dapat
mengakibatkan dehidrasi.
m. Konstipasi
Biasa disebut sembelit, terjadi karena penyerapan air yang berlebihan pada sisa makanan
di usus besar. Akibatnya feses menjadi kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan.
Dapat disebabkan oleh kebiasaan sering menahan buang air besar, emosi seperti perasaan
takut dan cemas, terlalu banyak mengonsumsi daging, serta kurang mengonsumsi
makanan berserat.
n. Xerostomia
Penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah. Pada
penderita, mulut sangat kering dan makanan tidak tercerna dengan baik. Dapat
disebabkan oleh adanya gangguan pada pusat ludah, saraf pembawa rangsang ludah,
ataupun oleh perubahan komposisi faal elektrolit ludah.
o. Parotitis
Parotitis atau gondong terjadi karena adanya infeksi pada kelenjar ludah di bawah telinga.
Akibatnya dapat membesar atau membengkak.
p. Hemoroid
Dikenal dengan wasir atau ambeien adalah pembengkakan pembukuh vena di sekitar
anus, hemoroid umumnya terjadi pada orang-orang yang sering duduk dalam waktu yang
lama dan pada orang yang sering sembelit, juga sering terjadi pada orang yang yang
terlalu gemuk (Obesitas) dan juga pada wanita yang sedang hamil.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan dari saluran pencernaan:
Mencuci tangan sebelum makan menggunakan air bersih dan sabun
Mengonsumsi makanan yang higienis
Menerapkan pola makan teratur dengan pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang
Makanlah dengan santai atau tidak terburu-buru
Menelan makanan dengan sudah dikunyah dengan halus terlebih dahulu
Menjauhi kegiatan mental dan berpikir berat setelah makan
Mengonsumsi makanan yang mengandung serat setiap hari
Menghindari kebiasaan menahan buang air besar, membiasakan buang air besar secara
teratur
3. MEDIA PEMBELAJARAN
5. RUBRIK PENILAIAN
Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3
Menyebutkan alat-alat dalam Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mulut berperan dalam proses menjawab tetapi menjawab menjawab
pencernaan tidak sesuai namun kurang dengan tepat
dengan alat dan sesuai dengan sesuai dengan
fungsinya fungsinya alat dan
fungsinya
Menjelaskan fungsi bakteri Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pada sistem pencernaan menjawab tetapi menjawab menjawab
tidak sesuai namun kurang dengan tepat
dengan fungsinyasesuai dengan sesuai dengan
fungsinya fungsinya
Mengungkapkan perbedaan Peserta didik Peserta didik Peserta didik
saluran pencernaan dan menjawab namun menjawab, menjawab
kelenjar pencernaan tidak sesuai namun kurang dengan tepat
dengan teori sesuai dengan dan lengkap
yang dipelajari teori yang
dipeajari
Menjelaskan proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pencernaan makanan secara menjawab tetapi hanya menjawab
mekanis dan kimiawi tidak sesuai menjawab dengan tepat
dengan namun kurang dan sesuai
konsepnya tepat dan sesuai dengan konsep
dengan konsep
6. INSTRUMEN PENILAIAN
2. Apa fungsi bakteri yang terdapat dalam usus besar? Jelaskan jawabanmu!
3. Apa perbedaan saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan?
4. Jelaskan proses pencernaan makanan secara mekanis dan kimiawi yang terjadi di lambung!
7. KUNCI JAWABAN
a. Gigi, berfungsi mencerna makanan secara mekanis yaitu dengan cara memotong dan menghancurkan makanan
sehingga menjadi butiran yang lebih halus.
b. Lidah, berfungsi untuk mengunyah makanan, membantu menelan makanan, dan sebagai alat pengecap.
c. Kelenjar ludah, berfungsi membasahi makanan serta berperan dalam pencernaan zat tepung menjadi gula.
2. Bakteri yang berada dalam usus besar memiliki fungsi sebagai berikut.
3. Saluran pencernaan terdiri atas organ-organ yang dilalui makanan selama berlangsungnya proses pencernaan.
Adapun kelenjar pencernaan terdiri atas organ-organ yang menghasilkan zat-zat yang diperlukan dalam proses
pencernaan makanan meskipun organ tersebut mungkin tidak dilalui oleh makanan.
4. Di dalam lambung, makanan dicerna secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan mekanis terjadi karena otot
dinding lambung tersusun memanjang, melingkar, dan menyerong. Saat otot-otot ini berkontraksi, otot ini mampu
mengaduk makanan menjadi bubur. Struktur bubur sangar lumer sehingga disebut chime. Sementara itu,
pencernaan secara kimiawi berlangsung dengan bantuan enzim yang terdiri atas enzim renin dan enzim pepsin.
DAFTAR PUSTAKA
Adelina Marista Safitri Mengulik Anatomi Lambung Manusia, Mulai dari Bagian Hingga Fungsi,
Hellosehat. (https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/anatomi-lambung/)
Halimah Hanina S. “Pencernaan Makanan di Rongga Mulut”, Jurnal XI IPA 3 MAN Yogyakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gray1045.png. (di akses tanggal 27 Oktober 2018).
Gambar Ilustrasi Sistem Pencernaan (di akses Pada tgl 27 Oktober 2018) (http://karyapemuda.com)
Gambar Ilustrasi Tenggorkan (di akses Pada tgl 27 Oktober 2018)(http://hellosehat.com)
Gambar Ilustrasi Makanan sehat (di akses Pada tgl 27 Oktober 2018) (http://manfaat.co.id)
KBBI Offline Versi 1.5.1 Diakses Pada tanggal 28 April 2018 | Pkl 20:18 KBBI Online (
https://www.kbbi.web.id) diakses pada tanggal 28Oktober 2018 | Pkl 22:00
Piliang, Wiranda G. 2006. Fisiologi Nutrisi Volume 1. Bogor: IPB Press.
Shabrina Andisa , “Memahami Fungsi dan Anatomi Sistem Pencernaan Manusia,”Diakses 28 Oktober
2018|Pkl 12.00 , http://hellosehat.com
Udit Kunik “Makalah Sistem Pencernaan Manusia, Diakses Pada Tgl 27 Oktober 2018 Pukul 07:00
(http://kunilkudit.blogspot.com/2014/03/makalah-sistem- pencernaan-manusia.html)
Winatasasmita, Djamhur. 1992. MATERI Pokok Biologi Umum. Jakarta: Universitas Terbuka