Anda di halaman 1dari 42

MODUL AJAR

A. IDENTITAS
Penyusun : 1. Anggelina Lau, S.Pd
2. Ifana W.Lobo, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMA YPPK ASISI
Mata Pelajaran : Biologi
Fase / Kelas : E /X
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Alokasi Waktu : 18 x 45 Menit

B. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Gotong Royong:
Melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang tinggi, dan berbagi dengan sesama.
Kreatif:
 Menghasilkan gagasan, karya dan tindakan orisinil
 memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.
Bernalar Kritis:
 Memperoleh dan memproses informasi serta gagasan dengan baik lalu menganalisa,
dan mengevaluasinya kemudian merefleksikan pemikiran dan proses berpikirnya.

C. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global
dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara
lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan
penelitian, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan merefleksi,
serta mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan
aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global,
pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari,
pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut
diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Melalui
keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila.
Elemen CP
Pemahaman Biologi Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan
menciptakan solusi atas permasalahan-permasalahan
berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait
pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan
peranannya, virus dan peranannya, inovasi
teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi
antar komponen serta perubahan
lingkungan.

Ketrampilan Proses 1. Mengamati


Mampu memilih alat bantu yang tepat untuk
melakukan pengukuran dan pengamatan.
Memperhatikan detail yang relevan dari obyek
yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahan
yang dapat diselidiki secara ilmiah. Peserta didik
menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki

1
dengan pengetahuan baru untuk membuat prediksi.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan penyilidikan ilmiah
dan melakukan langkah-langkah operasional
berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab
pertanyaan. Peserta didik melakukan pengukuran
atau membandingkan variabel terikat dengan
menggunakan alat yang sesuai serta memperhatikan
kaidah ilmiah.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Menafsirkan informasi yang didapatkan dengan
jujur dan bertanggung jawab. Menganalisis
menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai
relevansi informasi yang ditemukan dengan
mencantumkan referensi rujukan, serta
menyimpulkan hasil penyelidikan.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan
dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan
kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada
data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi
dan mengusulkan saran perbaikan untuk proses
penyelidikan selanjutnya.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh
termasuk di dalamnya pertimbangan keamanan,
lingkungan, dan etika yang ditunjang dengan
argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai
konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir
sistematis sesuai format yang ditentukan."

D. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN.


1. Peserta didik mampu mendeskripsikan tingkatan keanekaragaman Hayati
2. Peserta didik mampu menganalisis nilai-nilai dan pelestarian keanekaragaman hayati
3. Peserta didik mampu menjelaskan manfaat keanekaragaman hayati dalam kehidupan
sehari-hari
4. Peserta didik mampu Menjelaskan prinsip-prinsip Klasifikasi makhluk hidup dalam
lima Kingdom
5. Peserta didik menjelaskan Sistem klasifikasi dan sistem tatanama ganda

2
PERTEMUAN 1
KEANEKARAGAMAN
HAYATI

A. SARANA DAN PRASARANA


Alat dan Bahan: Metode Pembelajaran Capaian Awal
Pembelajaran

LCD, PPT, Video Diskusi, Tanya jawab Siswa telah membaca bahan
Pembelajaran, Sumber Belajar dan Observasi bacaan materi
(KEMENTERIAN Keanekaragaman hayati
PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,
2021 Buku Panduan Siswa
Ilmu Pengetahuan Alam Untuk
SMA Kelas X Penulis: Ayuk
Ratna Puspaningsih, Elizabeth
Tjahjadarmawan, Niken
Resminingpuri Krisdianti), dan
Internet

Model Pembelajaran Target peserta didik Asesmen

Discovery Learning 1. Siswa regular/ standar 1. Kelompok dalam


2. Siswa dengan menyelesaikan Proyek
kecepatan belajar 2. Individu dalam unjuk
tinggi kerja melaksanakan tugas
3. Siswa dengan
kecepatan belajar
lambat.

Referensi/ bahan ajar yang Relevan


1) Membaca materi
2) Menyiapkan LPKD
3) Video tentang Jenis Keanekaragaman Hayati (https://www.youtube.com/watch?
v=TB1xAXC4tfw)
Pertanyaan Pemantik
1. Apakah kalian pernah melihat tanaman? Tanaman apa saja yang kalian lihat?
2. Apakah kalian dapat menyebutkan jenis tanaman yang kalian lihat?
3. Apakah semua jenis tanaman itu memiliki bentuk, daun, bunga, dan warna daun yang
sama?

3
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
1. mengidentifikasi tingkatan keanekaragaman hayati
2. mendeskripsikan keanekaragaman hayati di Indonesia

C. PENGETAHUAN PRASYARAT
1. Pengetahuan Prasyarat
o Pengetahuan prasyarat yang harus dipahami oleh peserta didik adalah pemahaman
mengenai jenis tingkat keanekaragaman hayati (kehati) dari tingkat gen, spesies dan
ekosistem
o Agar dapat menguasai materi klasifikasi makhluk hidup peserta didik harus
mengetahui dan memahami ciri-ciri makhluk hidup yang merupakan dasar untuk
melakukan klasifikasi makhluk hidup. Melakukan klasifikasi makhluk hidup bisa
dilakukan dengan cara mengamati ciri morfologi, anatomi, fisiologi, kromosom,
serta tingkah laku dari organisme tersebut. Tahap-tahap klasifikasi makhluk hidup:
1) Melakukan identifikasi makhluk hidup
2) Melakukan pengelompokkan makhluk hidup
3) Melakukan pemberian nama pada makhluk hidup tersebut
2. Pengetahuan bermakna
Peserta didik harus memahami bahwa keanekaragaman hayati sangat penting untuk
dipelajari. Adanya keanerakaragaman hayati sangat bermanfaat bagi organisme
terutama manusia. Untuk melangsungkan kehidupan, makhluk hidup memiliki saling
ketergantungan antara satu dengan yang lain. Apabila salah satu jenis organisme
terganggu maka akan berdampak pada organisme lain juga. Oleh karena itu harus
melakukan pelestarian sumber daya alam yang berperan dalam keberlangsungan hidup
makhluk hidup.
Langkah-langkah pembelajaran
1) Pembukaan 15 Menit
1. Guru menyapa siswa dengan memberi salam, dibuka dengan doa kemudian
mengecek kehadiran siswa
2. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik
3. Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
4. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “coba perhatikan wajah teman
kalian disamping apakah memiliki kemiripan”?

2) Kegiatan inti (60 Menit)


a. Stimulus
1. Guru membagikan LKPD Keanekaragaman hayati kepada siswa untuk dikerjakan
baik individu/kelompok
2. Guru mengajak siswa ke luar kelas menuju halaman sekolah dan mengarahkan
mereka untuk memperhatikan tanaman (bunga/pohon) yang ada di halaman
sekolah.
3. Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan persamaan dan perbedaan yang
terdapat pada tanaman tersebut
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dengan
menggunakan kalimat tanya yang jelas
5. Peserta didik mencatat pertanyaan-pertanyaan tersebut di LKPD yang telah
diberikan
b. Identifikasi masalah
1. Kelompokkan siswa sebanyak 4-5 orang dalam setiap kelompok
2. Arahkan siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis dalam
LKPD dengan memilih pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran
3. Siswa menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan masing-masing kelompok

4
c. Pengumpulan data
1. Guru menjelaskan dan memberikan materi (terlampir) kepada siswa untuk
membantu menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut
2. Guru membantu mengarahkan siswa dalam setiap kelompok dengan memberikan
jawaban-jawaban tidak langsung
3. Berdasarkan hasil interaksi antara siswa dan guru, siswa dapat menjawab di
LKPD yang telah diberikan.
d. Pembuktian
1. Hasil dari pengolahan dan pengumpulan data yang telah dicatat di LKPD
dipresentasikan oleh setiap kelompok di depan kelas.
2. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan
respon/tanggapan kepada kelompok yang melakukan presentasi
3. Guru membantu siswa menanggapi respon dari teman-teman yang lain.
e. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari a) sampai dengan d), siswa membuat kesimpulan dari setiap
pertanyaan dan dituliskan di LKPD masing-masing.

3) Penutup (15 Menit)


1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari materi
keanekaragaman hayati
2. Penugasan
3. Refleksi
Guru dan siswa mengisi refleksi mengenai hal-hal yang terjadi selama proses
KBM berlangsung baik hal positif maupun negative, atau dipahami dan belum
dipahami dari materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah disampaikan di awal
pembelajaran.

Refleksi untuk peserta didik


No. Pernyataan Ya Kurang/Belum Tidak

1. Apakah saya sudah mengerti pengertian


keanekargaman hayati?
2. Apakah saya sudah paham perbedaan tingkatan
keanekaragaman hayati gen, jenis, dan ekosistem?

3. Apakah saya sudah paham manfaat


keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia
dan lingkungan?
4. Apakah saya sudah mengidentifikasi apa saja
yang bisa dilakukan untuk melestarikan
keanekaragaman hayati di lingkungan tempat
tinggal saya?
5. Materi apa saja yang saya terima dan saya
pahami?
6. Apa manfaat dari pembelajaran pada materi ini
bagi saya?

Refleksi untuk guru


No. Pernyataan Ya Tidak

1. Apakah Peserta didik sudah mengerti pengertian


keanekargaman hayati?
2. Apakah peserta didik sudah memahami tingkatan
keanekaragaman hayati?
3. Apakah peserta didik sudah memahami perbedaan tingkat
keanekaragaman gen, spesies, dan ekosistem?
4. Apakah peserta didik sudah memahami manfaat
keanekaragaman hati bagi kehidupan?

5
5. Apakah peserta didik dapat mengidentifikasi jenis upaya
yang dapat dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman
hayati?
6. Apakah peserta didik mengikuti pelajaran dengan
baik,puas dan gembira?

D. Materi
Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang digunakan untuk keanekaragaman sumber
daya alam, meliputi jumlah maupun frekuensi dari ekosistem, spesies, maupun gen di suatu
tempat. Pada dasarnya keanekaragaman melukiskan keadaan yang bermacam-macam
terhadap suatu benda yang terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal, ukuran, bentuk, tekstur
maupun jumlah. Keanekaragaman hayati adalah kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan ekosistem dimana mereka
melangsungkan kehidupannya. Setiap tingkatan organisme tersebut penting bagi manusia
karena merupakan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang cukup
tinggi. Ekosistem hutan sebagai contoh, keanekaragaman spesies menghasilkan berbagai
macam flora dan fauna yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pangan, tempat bernaung,
obat- obatan dan kebutuhan hidup lainnya (Primack et al., 1998 dalam Sunarmi, 2014).
Keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1) keanekaragaman spesies
Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang
terdapat di dalam lokus kromosom.

2) keanekaragaman spesies
Spesies atau jenis adalah individu yang mempunyai persamaan secara morfologis,
anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang
menghasilkan keturunan fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya. Keanekaragaman
jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis.
Keanekaragaman jenis adalah perbedaan yang ditemukan pada makhluk hidup antar jenis yang
mudah diamati karena perbedaannya mencolok.
Misalnya: Keanekaragaman antara kacang panjang, kacang tanah, kacang kapri, kacang
buncis, kacang hijau dan pete cina yang termasuk dalam famili Fabaceae.

3) keanekaragaman ekosistem

6
Ekosistem adalah hubungan/interaksi timbal balik antar makhluk hidup atau antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.

REKOMENDASI BACAAN

o Pengertian keanekragaman hayati dan Tingkatan keanekaragaman hayati


 (https://www.gramedia.com/literasi/keanekaragaman-hayati/)
 https://mas-alahrom.my.id/biologi/keanekaragaman-hayati-materi-biologi-kelas-10/
 https://www.youtube.com/watch?v=ZrFngXqCscg
 Buku Paket Biologi Kelas X

E. ASESMEN
o Asesmen formatif
1. Kelompok tumbuhan yang merupakan tingkatan satu gen adalah….
A. Mangga manalagi, mangga geding, dan mangga harum manis
B. Jambu, mangga dan pepaya
C. Kelapa sawit, kelapa gading dan aren
D. Aren, jambu dan kelapa sawit
E. Bawang merah, bawang putih dan bawang daun
2. Keanekaragaman jenis dapat terlihat dari adanya perbedaan….
A. Bentuk, warna, ukuran dan penampilan
B. Bentuk, warna, jumlah, ukuran dan faktor pembawa sifat menurun
C. Morfologi dan anatomi
D. Tingkah laku dan gen
E. Morfologi dan tingkah laku
3. Organisme yang menunjukan berbagai macam variasi pada komunitas, ekosistem
dan spresies dapat menimbulkan….
A. Varietas
B. Spesies baru
C. Populasi
D. Biodiversitas
E. Habitat baru
4. Di bawah ini merupakan ciri-ciri ekosistem air.

7
1)Salinitas rendah
2)Variasi suhu tinggi
3)Penetrasi cahaya matahari kurang
4)Suhu air daerah tropis kurang lebih 250C
5)Adanya aliran air
6)Tidak diperngaruhi iklim dan suaca
Ciri-ciri ekosistem air tawar adalah….
A. (1), (2) dan (3)
B. (1), (2) dan (5)
C. (2), (3) dan (5)
D. (2),(3) dan (6)
E. (4),(5) dan (6)
5. Keanekaragaman jenis (spesies) tertinggi terdapat pada ekosistem….
A. Gurun
B. Hutan hujan tropis
C. Sawah
D. Mangrove
E. Sabana

Kunci Jawaban dan Pembahasan

No. Jawaban Pembahasan

1. A Jenis mangga mempunyai berbagai variasi, hal ini disebabkan faktor gen
yang bervariasi. Mangga dalam satu jenis memiliki rasa dan tekstur yang
berbedabeda begitupun dari segi penampilan fisik tanamannya.
2. C Keanekaragaman jenis adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada
suatu komunitas. Perbedaan dapat ditemukan dengan memperhatikan
anatomi dan morfologi.
3. D Keanekaragaman hayati (Biodiversity)adalah tingkat variasi bentuk
kehidupan dalam, mengingat ekosistem bioma spesies atau seluruh
planet. Keanekaragaman hayati adalah ukuran dari kesehatan ekosistem.
Keanekaragaman hayati adalah sebagian fungsi dari iklim.
4. A Ciri-ciri air tawar
- Salinitas rendah, di bawah 1 %.
- Dpengaruhi iklim dan cuasa.
- Suhu bervariasi sangat rendah.
- Penetrasi masuknya cahaya kurang.
5. B Karena hutan hujan tropis memiliki variasi spesies terbanyak
dibandingkan dengan ekosistem lainnya.

o Asesmen Sikap
1. Mengajukan pertanyaan
2. Mengidentifikasi dengan panca indera
3. Mengolah informasi dan gagasan
4. Merefleksi pemikirannya sendiri

F. PENGAYAAN
8
Amatilah ekosistem di sekitar tempat tinggal (kebun, bukit, sawah), kemudian identifikasi
berapa jenis tanaman/hewan yang anda kenal melalui kegiatan observasi atau pengamatan!

Nama :

Kelas :

Jenis habitat :

Tingkat Nama spesies/famili Bahasa daerah


keanekaragaman
Gen

Jenis

Ekosistem

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Buku
Panduan Siswa Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMA Kelas X Penulis: Ayuk Ratna Puspaningsih,
Elizabeth Tjahjadarmawan, Niken Resminingpuri Krisdianti & Internet)
https://www.gramedia.com/literasi/keanekaragaman-hayati/)
https://mas-alahrom.my.id/biologi/keanekaragaman-hayati-materi-biologi-kelas-10/
https://www.youtube.com/watch?v=ZrFngXqCscg

9
GLOSARIUM

Gen : materi genetik yang terdiri atas sepenggal DNA yang menentukan sifat individu
Plasma nutfah : substansi yang mengatur perilaku kehidupan secara turun temurun, sehingga
populasinya mempunyai sifat yang membedakan dari populasi yang lainnya.
Morfologi : bidang ilmu yang mengkaji bentuk organisme, terutama tumbuhan dan hewan, serta
bagian-bagian yang mencakup kedua organisme tersebut
Anatomi : ilmu yang mempelajari struktur atau susunan tubuh organisme dan hubungan antar
bagian yang satu dengan yang lainnya
Fisiologi : cabang biologi yang mempelajari tentang berlansungnya sistem kehidupan
Kromosom : struktur yang tersusun dari DNA dan molekul lain yang menjadi tempat
tersimpannya materi genetic

10
LKPD
KEANEKARAGAMAN HAYATI

Tujuan :
1. mengidentifikasi tingkatan keanekaragaman hayati
2. mendeskripsikan keanekaragaman hayati di Indonesia

Nama :
1.
2.
3.
4.
5.

Petunjuk
Setelah melakukan pengamatan jawablah pertanyaan berikut :
1. Apa saja tanaman yang kalian lihat?
2. Apakah tanaman yang kalian lihat itu memiliki bentuk daun, bentuk bunga, warna daun
dan warna bunganya sama?
3. Mengapa tanaman tersebut memiliki bentuk, daun, bentuk bunga, warna daun dan warna
bunganya sama? Jika berbeda, jelaskan alasannya!
4. Bagaimana tanaman tersebut memiliki persamaan?

No. Jenis tanaman Ciri morfologi Keterangan


Bentuk daun Bentuk bunga Warna daun Warna bunga
1.

2.

3.

4.

11
PERTEMUAN 2
MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI

A. Tujuan Pembelajaran
1. Mendeskripsikan manfaat keanekaragaman hayati.
2. Merumuskan upaya pelestarian keanekaragaman hayati

B. PENGETAHUAN PRASYARAT
1) Pengetahuan bersyarat
o Pengetahuan prasyarat yang pertama pemahaman peserta didik bahwa
Keanekaragaman hayati adalah keberagaman yang terjadi pada mahkluk hidup
yang menunjukkan adanya variasi gen, spesies dan ekosistem pada suatu daerah.
o Pengetahuan prasyarat yang kedua adalah pengetahuan peserta didik bahwa
Keanekaragaman hayati adalah bagian dari kehidupan di bumi, sehingga
keberadaannya sangat penting untuk dijaga. Manfaatnya sangat penting bagi pola
kehidupan seluruh alam. Keanekaragaman hayati bermanfaat untuk sandang,
pangan, papan, obat-obatan, kecantikan, plasma nutfah dan keseimbangan
eksositem.
o Indonesia memiliki iklim tropis sehingga terdapat banyak jenis flora dan fauna.
Keanekaragaman flora dan fauna tersebar di seluruh di Indonesia. Penyebaran flora
di Indonesia meliputi hutan hujan tropis dan hutan musim, sedangkan penyebaran
fauna di Indonesia meliputi fauna Tipe Asiatis, fauna Tipe Peralihan (Asiatis-
Australi), dan fauna Tipe Australi.
o Manusia tidak bisa hidup terpisah dari alam, apabila keanekaragaman hayati tidak
dijaga maka rantai makanan di alam akan terganggu, kehidupan manusia juga tidak
seimbang. Upaya-upaya yang dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman
hayati dilakukan secara in-situ dan ex-situ.
C. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
o Laptop
o LCD
o Alat tulis (Bulpen, penggaris, spidol, penghapus)
o Buku Paket
o Lemba Kerja Peserta Didik (terlampir)
o Handphone (yang ada kamera)
D. TAHAPAN PEMBELAJARAN
1) Pembukaan 15 Menit
1. Guru menyapa siswa dengan memberi salam, dibuka dengan doa kemudian
mengecek kehadiran siswa
2. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik

12
3. Guru mempersilahkan Peserta didik mengemukakan apa perbedaan
keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem untuk mengingatkan
materi di pertemuan sebelumnya.
4. Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
5. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “mengapa warna kulit teman
disamping anda tidak sama dengan anda? Apakah keanekaragaman itu penting?
2) Kegiatan inti 60 Menit
a. Stimulus
1. Guru mengajak peserta didik untuk memperhatikan gambar keanekaragaman
hayati di Indonesia
2. Guru menanyakan kepada peserta didik “Apakah Anda sudah tau apa saja
tumbuhan dan hewan khas yang dimiliki oleh daerah kita? ”
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengidentifikasi jenis hewan dan
tumbuhan khas sesuai dengan tempat tinggalnya
4. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya menggunakan kalimat tanya
yang jelas dan tepat (apa, mengapa, dan di mana?)
5. Peserta didik mencatat pertanyaan-pertanyaan tersebut di LKPD yang telah
diberikan
b. Identifikasi masalah
1. Kelompokkan siswa sebanyak 4-5 orang dalam setiap kelompok
2. Arahkan siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis
dalam LKPD dengan memilih pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran
3. siswa menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan masing-masing kelompok
c. Pengumpulan data
1. Guru menjelaskan dan memberikan materi (terlampir) kepada siswa untuk
membantu menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut
2. Guru membantu mengarahkan siswa dalam setiap kelompok dengan
memberikan jawaban-jawaban tidak langsung
3. Berdasarkan hasil interaksi antara siswa dan guru, siswa dapat menjawab di
LKPD yang telah diberikan.
d. Pembuktian
1. Hasil dari pengolahan dan pengumpulan data yang telah dicatat di LKPD
dipresentasikan oleh setiap kelompok di depan kelas.
2. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan
respon/tanggapan kepada kelompok yang melakukan presentasi
3. Guru membantu siswa menanggapi respon dari teman-teman yang lain.
e. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari a) sampai dengan d), siswa membuat kesimpulan dari setiap
pertanyaan dan dituliskan di LKPD masing-masing.
3) Penutup (15 Menit)
1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari materi manfaat dan
upaya pelestarian keanekaragaman hayati
2. Penugasan
3. Refleksi
Guru dan siswa mengisi refleksi mengenai hal-hal yang terjadi selama proses
KBM berlangsung baik hal positif maupun negative, atau dipahami dan belum
dipahami dari materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah disampaikan di awal
pembelajaran.

13
Refleksi untuk Peserta didik
No Pernyataan Ya Kurang/ Tidak
. Belum
1. Apakah saya sudah memahami jenis
flora dan fauna di Indonesia ?
2. Apakah saya sudah paham perbedaan
flora dan fauna ?
3. Materi apa saja yang saya terima dan
saya pahami?
4. Apa manfaat dari pembelajaran pada
materi ini bagi saya?

Refleksi untuk guru


No Pernyataan Ya Tidak
.
1. Apakah Peserta didik sudah mengerti pengertian flora
dan fauna?
2. Apakah peserta didik sudah memahami perbedaan
flora dan fauna di Indonesia?
3. Apakah peserta didik sudah memahami persebaran
flora dan fauna di Indonesia ?
4. Apakah peserta didik mengikuti pelajaran dengan
baik,puas dan gembira?

E. MATERI
Indonesia merupakan negara yang amat kaya dengan flora dan fauna yang tersebar di
seluruh kepulauannya. Persebaran makhluk hidup yang berbeda ini dapat ditentukan oleh
geografis, seperti ketinggian, garis lintang, dan keadaan iklim, misalnya curah hujan, suhu,
dan radiasi cahaya. Indonesia dikenal sebagai negara “megadiversity” yang menandakan
bahwa keanekaragaman hayati di Indonesia terkenal sebagai yang terlengkap didunia.
Ditambah, Indonesia memiliki sejumlah spesies endemik tertinggi di dunia. Dimana spesies
endemik ini merupakan spesies lokal, unik, dan hanya ditemukan di daerah atau pulau
tertentu.
1. Persebaran flora di Indonesia
Flora di Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi
Malaysia,Filipina, Indonesia , dan Papua Nugini. Pada tahun 2009, Van Welzen dan
Silk, botanis dari Belanda, melakukan penelitian yang menjelaskan distribusi flora
Malesiana. Menurut keduanya, flora Malesiana terbagi menjadi flora dataran,
Sunda, flora dataran Sahul, dan flora di daerah tengah (peralihan) yang sangat khas
dan endemik.
a. Flora Daratan Sunda (Asiatis)
Flora di Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia,
Filipina, Indonesia , dan Papua Nugini. Pada tahun 2009, Van Welzen dan Silk,
botanis dari Belanda, melakukan penelitian yang menjelaskan distribusi flora
Malesiana. Menurut keduanya, flora Malesiana terbagi menjadi flora dataran Sunda,
flora dataran.

14
b. Flora Peralihan
Flora di daerah peralihan memiliki kemiripan dengan flora di dataran Sunda dan
Sahul. Wilayah yang termasuk di dalamnya adalah wilayah pulau Sulawesi, Maluku
dan Nusa Tenggara. Di pulau Sulawesi setidaknya terdapat 4.222 jenis flora yang
memiliki karakteristik yang hampir mirip flora di Flipina, Maluku, Nusa Tenggara,
dan Jawa. Flora di bagian peralihan ini jika terdapat di pantai akan mirip dengan
yang ada di Papua, namun untuk flora yang berada di gurun sangat mirip dengan
yang ada di Kalimantan. Jenis flora endemik di wilayah ini adalah eboni (Diospyros
celebica) atau lebih dikenal dengan kayu besi di pulau Sulawesi, pohon leda
(Eucalyptus deglupta), dan cengkeh (Syzygium aromaticum).
c. Flora Daratan Sahul
Hutan di dataran Sahul memiliki ciri-ciri yang sama dengan hutan Australia wilayah
utara dengan beribu-ribu jenis tumbuhan yang berdaun lebat dan hijau. Ketinggian
pohon di wilayah ini bisa mencapai 50 meter. Karena lebatnya daun pohon di hutan
sahul membuat sinar matahari tidak menembus tanah, sehingga kelembapan terjaga
dan memiliki ciri ciri air tanah yang baik dan membuat tanah subur dengan
organisme yang ada di dalamnya. Karena hal ini pula terdapat banyak tumbuhan
merambat atau epifit. Spesies endemik di dataran ini antara lain sagu (Metroxylon
sagu), pala (Myristica fragrans), dan matoa (Pometia pinnata). Selain itu, juga
terdapat beberapa jenis tumbuhan seperti pohon besi, cemara, merbau, dan jati.

2. Persebaran fauna di Indonesia


Berdasarkan letak geografinya wilayah Indonesia dilewati oleh dua garis khayal,
yaitu Garis Wallace dan Garis Weber. Kedua garis khayal ini menyebabkan
terjadinya perbedaan persebaran hewan (fauna) Indonesia. Penyebaran fauna di

15
Indonesia dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan
Australia. Para pakar zoology berpendapat bahwa tipe fauna di kawasan Indonesia
bagian barat mirip dengan fauna di Asia Tenggara (oriental), sedangkan fauna di
kawasan Indonesia bagian timur mirip dengan fauna di benua Australia (australis).
Daerah persebaran fauna di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu
kawasan Indonesia bagian barat, kawasan peralihan (Wallacea), dan kawasan
Indonesia bagian timur.

16
REKOMENDASI BACAAN


 https://www.imhisyam.com/2021/07/persebaran-flora-dan-fauna-
 .htmlhttps://katadata.co.id/safrezi/berita/61cc2ed801659/persebaran-flora-dan-fauna-
di-indonesia
 Buku Paket Biologi Kelas X
 https://www.bola.com/ragam/read/4525528/pengertian-keanekaragaman-hayati-
tingkatan-manfaatnya-bagi-manusia-dan-lingkungan
 https://www.gramedia.com/literasi/contoh-dan-manfaat-keanekaragaman-hayati/
 https://rimbakita.com/keanekaragaman-hayati/
 https://www.ruangguru.com/blog/keanekaragaman-makhluk-hidup-manfaat-dan-
upaya-pelestariannya
 https://www.youtube.com/watch?v=V5F7F8LRV3A

F. ASESMEN
o Asesmen formatif (Post test)

Berdasarkan artikel di atas :


1. Bandingkan kelemahan dan keunggulan pelestarian secara ex-situ dan in-situ
bagi satwa gajah dan singa dengan mengisi tabel berikut ini!
No. Pelestarian in-situ Pelestarian ex-situ
Kelemahan Keunggulan Kelemahan Keunggulan
1.
2.
3.
2. Bagaimana menurut pendapat Anda dalam mengelola pelestarian ex-situ
sehingga kejadian di atas tidak terulang kembali?

17
o Asesmen psikomotorik
Indikator :
a. Latar belakang pengamatan
b. Tujuan pengamatan
c. Waktu, metode, dan lokasi pengamatan
d. Isi dari laporan sesuai dengan pengamatan
e. Hasil pengamatan berupa tabel atau paparan
f. Kesimpulan sesuai dengan tujuan

Rubrik
Score Deskripsi

6 Peserta menjelaskan 6 dari keseluruhan indikator


5 Peserta menjelaskan 5 dari keseluruhan indikator
4 Peserta menjelaskan 4 dari keseluruhan indikator
3 Peserta menjelaskan 3 dari keseluruhan indikator
2 Peserta menjelaskan 2 dari keseluruhan indikator
1 Peserta menjelaskan 1 dari keseluruhan indikator

Daftar Peserta didik


No. Nama peserta Indikator Score Nilai
didik 1 2 3 4 5 6
1.
2.
3.
4. dst…..

o Asesmen Sikap
1. Mengajukan pertanyaan
2. Mengidentifikasi dengan panca indera
3. Mengolah informasi dan gagasan
4. Merefleksi pemikirannya sendiri

3. PENGAYAAN DAN REMIDIAL


1. Pengayaan

o Asesmen pengayaan

Jenis tumbuhan yang Score


bermanfaat
1-5 50
6-10 100

18
2. Remedial
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitanyang dialami oleh peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Buku
Panduan Siswa Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMA Kelas X Penulis: Ayuk Ratna Puspaningsih,
Elizabeth Tjahjadarmawan, Niken Resminingpuri Krisdianti & Internet)

 htmlhttps://katadata.co.id/safrezi/berita/61cc2ed801659/persebaran-flora-dan-fauna-
di-indonesia
https://www.imhisyam.com/2021/07/persebaran-flora-dan-fauna-
https://www.gramedia.com/literasi/contoh-dan-manfaat-keanekaragaman-hayati/
https://rimbakita.com/keanekaragaman-hayati/
https://www.ruangguru.com/blog/keanekaragaman-makhluk-hidup-manfaat-dan-upaya-
pelestariannya

19
GLOSARIUM

Flora : semua jenis tumbuhan atau tanaman yang ada di dunia.


Fauna : segala jenis hewan yang hidup di dunia
In- situ : konservasi tempat atau konservasi sumber daya genetik pada populasi alami
tumbuhan ataupun satwa pada habitat aslinya
Ex- situ : upaya konservasi yang dilakukan dengan menjaga dan mengembangbiakkan jenis
tumbuhan dan satwa di luar habitat alaminya dengan cara pengumpulan jenis,
pemeliharaan dan budidaya (penangkaran)
Garis Wallace : garis pembagi wilayah sebaran flora fauna yang dilakukan berdasarkan adanya
perbedaan ciri hewan di bagian timur dan barat Indonesia
Garis Weber : Garis pembagi wilayah Indonesia menjadi dua bagian, yakni bagian tengah dan
timur.

20
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA

Tujuan Pembelajaran
1. Mendeskripsikan manfaat keanekaragaman hayati.
2. Merumuskan upaya pelestarian keanekaragaman hayati

Nama :

1.

2.

3.

4.

5.

Kelas :

Kelompok :

Hari/tanggal :

Petunjuk :
Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal.
Hasil pengamatan ditulis dalam bentuk laporan kemudian didiskusikan bersama teman-teman di
kelas.
No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa saja jenis tumbuhan khas yang ada di


daerah anda? Sebutkan!
2. Apa saja jenis hewan khas yang ada di
daerah anda? Sebutkan!
3. Bagaimana keadaan tumbuhan dan hewan
tersebut? Apakah masih banyak jumlahnya
atau sudah mulai langkah?
4. Apa penyebabnya sehingga hewan dan
tumbuhan tersebut mulai langka/punah?
5. Upaya apa yang dilakukan untuk
mengatasinya agar keberadaan tumbuhan
dan hewan tersebut tetap lestari?

21
PERTEMUAN 3
KLASIFIKASI MAKHLKUK
HIDUP

A. Tujuan pembelajaran
Mengelompokkan makhluk hidup

B. PENGETAHUAN PRASYARAT
1. Pengetahuan prasyarat
Peserta didik harus memahami ciri-ciri makhluk hidup, antara lain ciri morfologi,
anatomi, dan fisiologi. Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan dan
pengkategorian yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Klasifikasi makhluk hidup
adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan
atau unit tertentu. Golongan-golongan ini disusun secara runtut sesuai dengan
tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke
tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara
mengelompokkan makhluk hidup ke dalam golongannya disebut taksonomi atau
sistematik.
2. Pengetahuan bermakna
Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah
dengan membentuk takson. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau
makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang
dapat diamati. Mencandra berarti mengidentifikasi, membuat deskripsi, dan
memberi nama. Selanjutnya, makhluk hidup yang memiliki persamaan ciri
dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut takson. akson adalah
kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri.
Kemudian, tiap-tiap takson tersebut ditempatkan pada tempatnya (posisinya) sesuai
dengan tingkatannya.
C. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
o Laptop
o LCD
o Alat tulis (Bulpen, penggaris, spidol, penghapus)
o Buku Paket
o Lemba Kerja Peserta Didik (terlampir)
o Handphone (yang ada kamera)

D. TAHAPAN PEMBELAJARAN
1) Pembukaan 15 Menit
1. Guru menyapa siswa dengan memberi salam, dibuka dengan doa kemudian
mengecek kehadiran siswa
2. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik

22
3. Guru mempersilahkan Peserta didik mengemukakan apa saja manfaat
keanekaragaman keanekragaman hayati bagi manusia untuk mengingatkan
materi di pertemuan sebelumnya.

4. Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran


5. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “pernahkah kalian ke pasar?
Apa saja yang kalian lihat? Bagaimana pengaturan posisi pedagang di pasar?
2) Kegiatan inti 60 Menit
a. Stimulus
1. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali pengaturan posisi
pedagang di pasar.

2. Mengajak peserta didik untuk menyampaikan catatan bumbu dapur yang


dimiliki di rumahnya
3. Guru menjelaskan kepada peserta didik cara mengelompokkan makhluk
hidup
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dengan
menggunakan kalimat tanya yang jelas
5. Peserta didik mencatat pertanyaan-pertanyaan tersebut di LKPD yang telah
diberikan
b. Pengumpulan data
1. Guru menjelaskan dan memberikan materi (terlampir) kepada siswa untuk
membantu menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut
2. Guru membantu mengarahkan siswa dalam setiap kelompok dengan
memberikan jawaban-jawaban tidak langsung
3. Berdasarkan hasil interaksi antara siswa dan guru, siswa dapat menjawab di
LKPD yang telah diberikan.
c. Pembuktian
1. Hasil dari pengolahan dan pengumpulan data yang telah dicatat di LKPD
dipresentasikan oleh setiap kelompok di depan kelas.
2. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan
respon/tanggapan kepada kelompok yang melakukan presentasi
3. Guru membantu siswa menanggapi respon dari teman-teman yang lain.
d. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari a) sampai dengan d), siswa membuat kesimpulan dari
setiap pertanyaan dan dituliskan di LKPD masing-masing.
3) Penutup (15 Menit)
1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai manfaat dan
cara mengelompokkan makhluk hidup
2. Melakukan Post-test
3. Penugasan
4. Refleksi
Guru dan siswa mengisi refleksi mengenai hal-hal yang terjadi selama proses
KBM berlangsung baik hal positif maupun negative, atau dipahami dan belum
dipahami dari materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah disampaikan di
awal pembelajaran.

23
Refleksi untuk peserta didik
No. Pernyataan Ya Kurang/ Tidak
Belum
1. Apakah saya sudah mampu menjelaskan
pengertian klasifikasi?
2. Apakah saya sudah mampu menjelaskan
prinsip-prinsip dasar klasifikasi makhluk
hidup?
3. Apakah saya sudah mampu membedakan
sistem klasifikasi alami, klasifikasi buatan,
dan klasifikasi filogenik?
4. Apakah saya mampu menjelaskan sejarah
sistem klasifikasi 5 kingdom?
5. Apa manfaat dari pembelajaran pada materi
ini bagi saya?

Refleksi untuk guru


No. Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah Peserta didik sudah mampu
menjelaskan pengertian klasifikasi?
2. Apakah peserta didik sudah mampu
menjelaskan prinsip-prinsip dasar
klasifikasi makhluk hidup?
3. Apakah peserta didik sudah mampu
membedakan sistem klasifikasi alami,
buatan, dan filogenetik?
4. Apakah peserta didik sudah mampu
menjelaskan sejarah sistem 5 kingdom?

E. MATERI
Klasifikasi makhluk hidup merupakan pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-
ciri tertentu yang dimiliki. Taksonomi merupakan cabang dalam ilmu biologi yang
mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup.
1. Prinsip dasar klasifikasi makhluk hidup
Prinsip mendasar klasifikasi adalah adanya perbedaan dan persamaan setiap mahluk
hidup.
 Organisme yang memiliki persamaan ciri tertentu dimasukkan dalam satu kelompok
yang sama.
 Dari anggota kelompok tersebut, dicari lagi persamaan maupun perbedaan untuk
mengklasifikasikan mereka lagi ke dalam kelompok yang lebih kecil.
 Organisme yang berada dalam 1 kelompok memiliki hubungan kekerabatan yang
dekat.
 Semakin banyak persamaan ciri, semakin dekat kekerabatannya.
contoh: manusia memiliki hubungan kekerabatan lebih dekat dengan monyet daripada
ayam
Kelompok mahluk hidup yang terbentuk dari hasil pengklasifikasian disebut
takson. Pembentukkan takson berjenjang secara teratur. Untuk setiap takson
diberi nama tertentu. Tingkatan-tingkatan klasifikasi dari tingkat tertinggi
(kingdom) sampai tingkat terendah (spesies) adalah sebagai berikut:
1) Kingdom
2) Phylum (Filum) digunakan untuk hewan, untuk tumbuhan dinamakan
Diovisio
3) Classis (Kelas)
4) Ordo (Bangsa)
5) Familia (Suku)
6) Genus (Marga)

24
7) Species (Jenis)

a) Tujuan Klasifikasi
o Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan ciri-ciri yang
dimiliki.
o Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup jenis yang lain.
o Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup.
o Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
b) Manfaat klasifikasi
o Menyederhanakan objek studi biologi yang beraneka ragam sehingga lebih
mudah untuk dipelajari.
o Dapat mengetahui hubungan kekerabatan antara organisme satu dengan yang
lainnya.
o Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka
ragam.

2. Macam-Macam Klasifikasi
a) Sistem klasifikasi alami
Sistem ini menghendaki terbentuknya kelompok-kelompok takson yang
alami. Artinya anggota-anggota yang membentuk unit takson terjadi secara
alamiah atau sewajarnya seperti yang dikehendaki oleh alam. Klasifikasi
sistem alami menggunakan dasar persamaan dan perbedaan morfologi
(bentuk luar tubuh) secara alami atau wajar. Contoh :
Hewan, dikelompokkan berdasarkan :
1) Cara geraknya : hewan berkaki dua, berkaki empat, tidak berkaki,
hewan bersayap, hewan bersirip.
2) Penutup tubuh : hewan berbulu, bersisik, berambut , bercangkang.
Tumbuhan dikelompokkan berdasarkan jumlah keping biji : tumbuhan
berkeping biji satu, berkeping biji dua.
b) Sistem klasifikasi buatan (Artifisial)
Sistem Artifisial adalah klasifikasi yang menggunakan satu atau dua ciri
pada makhluk hidup. Sistem ini disusun dengan menggunakan ciri-ciri atau
sifat-sifat yang sesuai dengan kehendak manusia, atau sifat lainnya. Adapun
ciri yang digunakan berupa struktur morfologi, anatomi dan fisiologi
(terutama alat reproduksi dan habitatnya). Misalnya klasifikasi tumbuhan
dapat menggunakan dasar habitat (tempat hidup), habitus atau berdasarkan
perawakan (berupa pohon, perdu, semak, ternak dan memanjat).
c) Sistem klasifikasi filogenetik
Pada dasarnya, klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan persamaan
fenotip yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, faal, tingkah laku yang
dapat diamati, dan pewarisan keturunan yang mengacu pada hubungan
evolusioner sejak jenis nenek moyang hingga cabang-cabang keturunannya.
Sistem klasifikasi filogenik menjadi dasar dalam perkembangan sejarah
klasifikasi 5 kingdom.

3. Perkembangan sejarah klasifikasi


Sistem kingdom yang pertama diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Sistem
kingdom pun terus mengalami perubahan dan perbaikan hingga sekarang dan sering
menjadi pro dan kontra bagi para ilmuwan. Beberapa sistem klasifikasi makhluk
hidup yang telah diperkenalkan oleh para ahli adalah :
a. Sistem Dua kingdom Sistem yang dikembangkan oleh ilmuwan Swedia yaitu
Carolus Linnaeus tahun 1735. Makhluk hidup dibagi menjadi 2 kingdom yaitu :
1) Kingdom Animalia (Dunia Hewan) Ciri–ciri: tidak memiliki dinding sel,
tidak berklorofil, mampu bergerak bebas.
2) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) Ciri–ciri: memiliki dinding sel,
berklorofil, mampu berfotosintesis.

25
b. Sistem Tiga Kingdom Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman (Ernst
Haeckel) tahun 1866. Makhluk hidup dibagi menjadi 3 kingdom yaitu :
1) Kingdom Animalia (Dunia Hewan) Ciri-ciri: heterotrof, eukariot
multiseluler dan dapat bergerak.
2) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) Ciri-ciri: autotrof, eukariot
multiseluler, berklorofil dan mampu berfotosintesis.
3) Kingdom Protista Ciri-ciri: organisme bersel satu atau uniseluler dan
organisme multiseluler sederhana).
c. Sistem Empat Kingdom Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika
(Herbert Copeland) tahun 1956. Makhluk hidup dibagi menjadi 4 kingdom
yaitu :
1) Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
2) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
3) Kingdom Protista
4) Kingdom Monera Ciri-ciri memiliki inti tanpa membran inti (prokariotik).
d. Sistem Lima Kingdom Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika
(Robert H. Whittaker) tahun 1969. Makhluk hidup dibagi menjadi 5 kingdom
yaitu :
1) Kingdom Monera
2) Kingdom Protista
3) Kingdom Fungi (Dunia Jamur) Ciri-ciri : eukariotik, heterotrof, tidak
berklorofil, dinding sel dari zat kitin.
4) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
5) Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

26
REKOMENDASI BACAAN

 (https://news.clearnotebooks.com/id/materi-klasifikasi-makhluk-hidup-kelas-10/
 Buku Paket Biologi Kelas X
 @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
 https://www.gramedia.com/literasi/sistem-klasifikasi-makhluk-hidup/

F. ASESMEN
o Asesmen formatif
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat!

No. Soal Jawaban

1. Apa yang dimaksud dengan


klasifikasi?
2. Apa yang disebut dengan takson?
3. Bagaimana penyusunan takson?
4. Mengapa Pepaya mangga pisang
dikelompokkan dalam buah-buahan?
5. Mengapa kangkung kubis dan bayam
dikelompokkan ke dalam sayuran?

Pembahasan:
1. penggolongan makhluk hidup berdasarkan persamaan bentuk susunan tubuh
fisiologi perilaku ataupun kebiasaan.
2. pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri.
3. takson diurutkan dari makhluk hidup yang memiliki sedikit persamaan hingga
yang paling banyak persamaan dimana makhluk hidup yang memiliki sedikit
persamaan berada pada takson yang paling tinggi sedangkan aku itu memiliki
banyak persamaan dikelompokkan dalam takson yang paling rendah
4. Karena papaya, pisang, mangga dapat menghasilkan buah yang dapat dimakan
5. Karena Kubis dan sayuran dapat dijadikan sayur mayur.

o Asesmen Sikap
1. Mengajukan pertanyaan
2. Mengidentifikasi dengan panca indera
3. Mengolah informasi dan gagasan
4. Merefleksi pemikirannya sendiri

27
Rubrik Penilaian
No. Nama Interval nilai Deskripsi
peserta 0-40 41-65 66-85 88-100 Mulai Sedang Berkembang Sangat
didik berkembang berkembang sesuai harapan berkembang
1.
2.
3.
4. dst…..

G. PENGAYAAN
1. Amati beberapa jenis tumbuhan yang ada di sekitar tempat kalian
2. Kelompokkan tumbuhan tersebut berdasarkan ciri morfologi dan manfaatnya
Nama :

Kelas :

No. Jenis tanaman Manfaat Ciri morfologis


Batang tumbuhan Tulang daun
berkayu/tidak sejajar/ menyirip
1.
2.
3.
4.
5.

28
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Buku
Panduan Siswa Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMA Kelas X Penulis: Ayuk Ratna Puspaningsih,
Elizabeth Tjahjadarmawan, Niken Resminingpuri Krisdianti & Internet)
(https://news.clearnotebooks.com/id/materi-klasifikasi-makhluk-hidup-kelas-10/
Buku Paket Biologi Kelas X
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-klasifikasi-makhluk-hidup/

GLOSARIUM

Takson : mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang paling umum hingga yang
paling khusus.
Artifisial : sistem klasifikasi buatan sesuai kehendak manusia
Filogenetik : gambaran klasifikasi yang menunjukkan hubungan kekerabatan suatu spesies dengan
nenek moyang dan hubungan evolusioner antara organisme
Monera : organisme uniseluler atau organisme satu sel
Protista : kingdom yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan memiliki membrane inti (organisme
eukariot) serta bersel tunggal
Fungi : sel eukariotik yang tidak memiliki klorofil, tumbuh sebagai hifa, memiliki dinding sel
yang mengandung kitin, bersifat heterotroph
Eukariotik : kelompok makhluk hidup yang memiliki organel yang dilapisi oleh membrane
Prokariotik : kelompok makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti sel
Plantae : satu organisme eukariotik multiseluler dengan dinding sel dan klorofil
Animalia : kelompok makhluk hidup yang sangat beragam baik dari bentuk maupun ukuran.

29
LKPD

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Tujuan
1. Mengelompokkan makhluk hidup
2. Menjelaskan prinsip dasar klasifikasi

Aktivitas 7.3

30
PERTEMUAN 4
KUNCI DETERMINASI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi dan mengelompokkan mahluk hidup menggunakan kunci determinasi dan
menyusun kladogram.
B. PENGETAHUAN PRASYARAT
a. Pengetahuan prasyarat
Peserta didik harus memahami Makhluk hidup sebagai objek kajian biologi sangat
beraneka ragam. Agar mudah mempelajarinya, para ahli melakukan klasifikasi
untuk menyederhanakannya. Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan
makhluk hidup berdasarkan ciriciri tertentu yang dimilikinya.  
b. Pengetahuan bermakna
Kelompok mahluk hidup yang terbentuk dari hasil pengklasifikasian disebut takson. 
Untuk setiap takson  diberi nama tertentu mulai dari tingkatan klasifikasi dari tingkat
tertinggi (kingdom) sampai tingkat terendah (spesies). Pemberian nama ilmiah pada
setiap makhluk hidup bertujuan agar spesies mudah dikenali, sehingga nama ilmiah
berlaku secara universal. Sistem tata nama yang terkenal adalah sistem dwi-tata nama
(binomial nomenklatur) atau tata nama biner yang dikemukakan oleh Carolus
Linnaeus.
C. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
o Laptop
o LCD
o Alat tulis (Bulpen, penggaris, spidol, penghapus)
o Buku Paket
o Lemba Kerja Peserta Didik (terlampir)
o Handphone (yang ada kamera)
D. TAHAPAN PEMBELAJARAN
a. Pembukaan 15 Menit
1. Guru menyapa siswa dengan memberi salam, dibuka dengan doa kemudian
mengecek kehadiran siswa
2. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik
3. Guru menanyakan terdiri dari berapakah klasifikasi makhluk hidup yang sudah
dipelajari dan bagaimanakah kita dapat mengelompokkan makhluk hidup
tersebut?
4. Guru mempersilahkan Peserta didik mengemukakan apa saja tujuan dari
klasifikasi makhluk hidup untuk mengingatkan materi di pertemuan sebelumnya.
5. Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
b. Kegiatan inti 60 Menit
a) stimulus
1. Guru memotivasi dengan menunjukkan gambar dagangan di pasar yang
tersusun rapi dan acak.

31
https://www.google.com/search

2. Mengajak peserta didik untuk menyampaikan cara menyimpan pakaian di


rumah.
3. Guru menjelaskan kepada peserta didik cara mengelompokkan makhluk
hidup
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dengan
menggunakan kalimat tanya yang jelas
5. Peserta didik mencatat pertanyaan-pertanyaan tersebut di LKPD yang telah
diberikan
b) Pengumpulan data
1. Guru menjelaskan dan memberikan materi (terlampir) kepada siswa untuk
membantu menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut
2. Guru membantu mengarahkan siswa dalam setiap kelompok dengan
memberikan jawaban-jawaban tidak langsung
3. Berdasarkan hasil interaksi antara siswa dan guru, siswa dapat menjawab di
LKPD yang telah diberikan.
c) Pembuktian
1. Hasil dari pengolahan dan pengumpulan data yang telah dicatat di LKPD
dipresentasikan oleh setiap kelompok di depan kelas.
2. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan
respon/tanggapan kepada kelompok yang melakukan presentasi
3. Guru membantu siswa menanggapi respon dari teman-teman yang lain.
d) Menarik Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari a) sampai dengan d), siswa membuat kesimpulan dari
setiap pertanyaan dan dituliskan di LKPD masing-masing.
c) Penutup (15 Menit)
1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai kunci
determinasi dan tata nama binomial
2. Melakukan Post-test
3. Penugasan
4. Refleksi
Guru dan siswa mengisi refleksi mengenai hal-hal yang terjadi selama proses
KBM berlangsung baik hal positif maupun negative, atau dipahami dan belum
dipahami dari materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah disampaikan di
awal pembelajaran.

32
Refleksi untuk peserta didik
No. Pernyataan Ya Kurang/ Tidak
Belum
1. Apakah saya sudah mampu memahami
kunci determinasi?
2. Apakah saya sudah mampu memahami
klasifikasi makhluk hidup dengan
menggunakan kunci determinasi?
3. Apakah saya sudah mampu memahami
sistem tatanama ganda?
4. Apakah saya mampu memahami cara
penulisan nama ilmiah pada makhluk
hidup?
5. Apa manfaat dari pembelajaran pada materi
ini bagi saya?

Refleksi untuk guru


No. Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah Peserta didik sudah mampu
memahami kunci determinasi?
2. Apakah peserta didik sudah mampu
memahami klasifikasi makhluk hidup
menggunakan kunci determinasi?
3. Apakah peserta didik sudah mampu
memahami sistem tatanama ganda?
4. Apakah peserta didik sudah mampu
memahami cara penulisan nama ilmiah
pada makhluk hidup?

E. MATERI

1. Urutan Takson
Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan
struktur tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut :
a. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar
maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
b. Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu
kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.
c. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada
banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang
dikelompokkan.
d. Pengelompokkan makhluk hidup, dilakukan dari tingkatan yang paling rendah yaitu
spesies sampai yang paling tinggi yaitu kingdom.

33
2. Tata Nama
Untuk memudahkan penamaan makhluk hidup, digunakanlah sistem penamaan ilmiah yang
disebut tata nama ganda atau Binomial nomenclature. Binomial nomenclature adalah
pemberian nama dengan dua nama atau disebut dengan tata nama ganda, yaitu selalu
menggunakan dua kata nama genus dan nama species. Dengan metode ini, suatu jenis makhluk
hidup akan memiliki nama yang berbeda dengan makhluk hidup dari jenis yang lain.
Pemberian nama ilmiah pada setiap makhluk hidup bertujuan agar spesies mudah dikenali dan
menghindari kesalah pahaman. Sehingga nama ilmiah berlaku secara universal. Sistem tata
nama yang terkenal adalah sistem dwi-tata nama (binomial nomenklatur) atau tata nama biner
yang dikemukakan oleh Carolus Linnaeus.

a. Nama Jenis (Species)


1) Menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
2) Nama jenis untuk hewan maupun tumbuhan harus terdiri atas dua kata
tunggal (mufrad). Misalnya, tanaman jagung nama spesiesnya (jenis) Zea
mays. Burung merpati nama spesiesnya Columbia livia.
3) Kata pertama merupakan nama marga (genus), sedangkan kata kedua,
merupakan petunjuk spesies atau petunjuk jenis.
4) Dalam penulisan nama marga, huruf pertama dimulai dengan huruf besar,
sedangkan nama petunjuk jenis, seluruhnya menggunakan huruf kecil.
5) Setiap nama jenis (spesies) makhluk hidup ditulis dengan huruf cetak miring
atau digaris-bawahi agar dapat dibedakan dengan nama atau istilah lain.
Contoh nama jenis badak jawa adalah Rhinoceros sondaicus atau, nama jenis
tanaman karet adalah Hevea brasiliensis
6) Jika nama tersusun dari tiga kata maka kata ke dua dan tiga digabung
penulisannya atau diberi tanda penghubung. Contoh : Nama kembang sepatu
adalah Hibiscus rossasinensis maka ditulis menjadi Hibiscus rossa-sinensis.
b. Nama Marga (Genus)
1) Nama marga tumbuhan maupun hewan terdiri atas suku kata yang merupakan kata
benda berbentuk tunggal (mufrad).
2) Huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar. Contoh, marga tumbuhan Solanum
(terong-terongan), marga hewan Felis (kucing), dan sebagainya.
c. Nama Suku (Familia)
Nama suku diambil dari nama marga yang ditambah akhiran acceae untuk
tumbuhan dan ditambah idae untuk hewan. Contoh :
1) Nama suku untuk tanaman terung-terungan adalah Solanacceae. Solanacceae
berasal dari nama marga Solanum ditambah akhiran acceae
2) Nama suku hewan kucing adalah Felidae. Felidae berasal dari nama marga
Felis ditambah akhiran idae.

3. Kunci Determinasi
Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita memerlukan alat
pembanding berupa gambar, realia atau spesimen (awetan hewan dan tumbuhan),
hewan atau tumbuhan yang sudah diketahui namanya, atau kunci identifikasi. Kunci
identifikasi disebut juga kunci determinasi. Penggunaan kunci determinasi pertama kali
diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus.

34
Penggunaan kunci identifikasi merupakan cara yang paling sering digunakan untuk
mengidentifikasi tumbuhan maupun hewan, terutama bagi yang tidak memilih
spesimen acuan. Identifikasi dengan kunci identifikasi harus dilakukan secara bertahap,
karena setiap kunci identifikasi memiliki keterbatasan kemampuan berbeda. Ada kunci
yang mengidentifikasi sampai famili, genus atau sampai spesies.
Kaidah-kaidah dalam membuat Kunci determinasi :
1) Kunci harus dikotom, yang terdiri atas dua ciri yang berlawanan.
2) Kata pertama dari setiap kuplet harus identik, contoh :
a. Tumbuhan berdaun tunggal...........
b. Tumbuhan berdaun majemuk........
3) Kedua pilihan/bagian dari kuplet harus berlawanan sehingga satu bagian bisa
diterima dan yang lain ditolak.
4) Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih
5) Kuplet memuat pernyataan positif (misal: letak daun berhadapan).
6) Gunakan sifat-sifat yang bisa diamati.

7) Pernyataan dua kuplet yang brurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.
8) Setiap kuplet diberi nomor.
9) Buat kalimat yang pendek.

35
4. Kladogram
Kladogram (cladistic dendogram) adalah pohon evolusi yang dibuat untuk membantu
menganalisis hubungan kekerabatan pada makhluk hidup. Metode kladistik
menggunakan nenek moyang sebagai kriteria utama untuk mengklasifikasikan
organisme. Dengan menggunakan metodologi ini, ahli biologi mencoba menempatkan
spesies ke dalam kelompok yang disebut clade, yang masing-masing mencakup spesies
nenek moyang dan semua keturunannya.
Manfaat Kladogram:
Salah satunya yaitu untuk memudahkan setiap orang dalam mempelajari
keanekaragaman makhluk hidup yang ada di dunia. Membedakan karakteristik dan
jenis antara satu spesies dengan spesies lainnya juga menjadi lebih mudah. Selain itu,
setiap orang pun akan mengetahui dan mengenali jenis-jenis makhluk hidup yang
ditemukan di sekitarnya. Bahkan hubungan kekerabatan dan interaksi antar setiap
makhluk hidup menjadi lebih mudah diketahui satu dengan lainnya. Pengelompokan
spesies ke dalam takson Monofiletik, Polifiletik dan Parafiletik yang diilustrasikan
dalam bagan sebagai berikut :

36
T
erdapat tiga (3) jenis kelompok filogenetik:
a) Kelompok monofiletik: mengandung leluhur dan semua keturunannya
b) Kelompok parafiletik: berisi leluhur tetapi hanya beberapa keturunannya
c) Kelompok polifiletik ini berisi segala macam organisme tanpa nenek moyang
yang sama baru-baru ini.

37
REKOMENDASI BACAAN

F. ASESMEN
o Asesmen formatif

38
Pilihlah satu jawaban yang paling benar
1. Carolus Linnaeus menentukan cara penulisan nama jenis suatu organisme dengan
sistem binomal. Berikut ini yang bukan merupakan ketentuan pada sistem binomal
nomenklatur adalah ….
A. kata pertama sebagai genus dan diawali dengan huruf capital
B. kata kedua sebagai penunjuk species dan diawali dengan huruf capital
C. terdiri atas dua kata dalam bahasa latin atau yang dilatinkan
D. nama species dicetak miring atau digaris bawahi
E. di belakang nama species hendaknya dicantumkan nama pendeskripsi
2. Berikut ini adalah nama-nama ilmiah untuk berbagai spesies tumbuhan….
(a) Cycas rumphii (pakis haji)
(b) Mangifera Indica (mangga)
(c) Artocarpus integra (nangka)
(d) Gnetum Gnemon (melinjo)
(e) Pinus merkusii (pinus)

Dari kelima jenis tumbuhan, yang memiliki hubungan kekerabatan paling dekat
adalah …..
A. (a)– (b) – (c)
B. (a) – (c) – (e)
C. (a) – (d) – (e)
D. (b) – (c) – (d)
E. (c) – (d) – (e)
3. Daftar yang memuat sejumlah keterangan suatu makhluk hidup yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kelompok makhluk hidup
berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya disebut ....
A. Kunci dikotomi
B. Kunci determinasi
C. Pengelompokan
D. Klasifikasi
E. Identifikasi
4. Pada pohon filogenik, pada kelompok yang mempunyai nenek moyang sama
dinamakan…..
A. Monofiletik
B. Parafiletik
C. Polifeletik
D. Neuretik
E. Abiotik
5. Perhatikan gambar berikut.

Kesamaan karakteristik turunan dari semua kelompok tumbuhan di atas adalah….


A. Mempunyai akar ,batang dan daun
B. Mempunyai zat hijau daun (klorofil)
C. Mempunyaik ikatan pembuluh
D. Mempunyai biji
E. Mempunyai bunga

39
Kunci Jawaban dan Pembahasan

No. Jawaban Pembahasan

1. B Pada sistem binomal nomenklatur, kata


kata kedua sebagai penunjuk kedua sebagai penunjuk species diawali
species dan diawali dengan dengan huruf kecil.
huruf kapital
2. C Yang memiliki hubungan kekerabatan
(a) – (d) – (e) paling dekat adalah Cycas rumphii (pakis
haji), Gnetum gnemon (melinjo, Pinus
merkusii (pinus), karena ketiganya
merupakan anggota Gymnospermae,
sedangkan Mangifera indica (mangga dan
Artocarpus integra (nangka) termasuk
kelompok Angiospermae.
3. B Sejumlah keterangan suatu makhluk hidup
kunci determinasi yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi dan menentukan
kelompok makhluk hidup berdasarkan ciri-
ciri yang dimilikinya
4. A Kelompok monofiletik: mengandung
monofiletik leluhur dan semua keturunannya
Kelompok parafiletik: berisi leluhur tetapi
hanya beberapa keturunannya
Kelompok polifiletik ini berisi segala
macam organisme tanpa nenek moyang
yang sama baru-baru ini.
5. B Nenek moyang dari pengidentifikasian
Mempunyai zat hijau daun adalah ciri utama dari tumbuhan
(klorofil) mempunyai klorofil

o Asesmen Sikap
5. Mengajukan pertanyaan
6. Mengidentifikasi dengan panca indera
7. Mengolah informasi dan gagasan
8. Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik Penilaian
No. Nama Interval nilai Deskripsi
peserta 0-40 41-65 66-85 88-100 Mulai Sedang Berkembang Sangat
didik berkembang berkembang sesuai harapan berkembang

40
1.
2.
3.
4. dst…..

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Buku
Panduan Siswa Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMA Kelas X Penulis: Ayuk Ratna Puspaningsih,
Elizabeth Tjahjadarmawan, Niken Resminingpuri Krisdianti & Internet)
(https://news.clearnotebooks.com/id/materi-klasifikasi-makhluk-hidup-kelas-10/
Buku Paket Biologi Kelas X
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

GLOSARIUM

Kladogram : Suatu diagram percabangan yang dianggap mewakili hubungan kekerabatan di antara
organisme/komponen yang dikelompokkan (pohon evolusi)
Kunci : petunjuk yang dapat digunakan untuk menentukan famili, ordo, genus atau spesies
determinasi pada hewan dan tumbuhan
Binomial : sistem tata nama ganda adalah kaidah penamaan makhluk hidup secara universal.
nomenclature
Spesies : sekelompok organisme yang memiliki persamaan di sisi fisiologisnya
Genus : tingkatan takson yang berada satu tingkat diatas spesies, genus terdiri atas beberapa
spesies yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama.
Family : suatu takson yang berada selang ordo dan genus, merupakan taksonomi yang
didalamnya terdiri dari beberapa genus yang secara filogenetis terpisah dalam famili
lainnya.

41
42

Anda mungkin juga menyukai