Anda di halaman 1dari 14

“Matius 24:1-3”

24:1Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka
datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-
bangunan Bait Allah.
24:2Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu?
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di
sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya
akan diruntuhkan."
24:3Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-
murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian
dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami,
bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-
Mu dan tanda kesudahan dunia?"
Jadi, kita sedang berbicara tentang fakta bahwa
zaman ini, zaman Perjanjian Baru ini, periode
keberadaan Gereja di dalam sejarah ini secara pasti
sedang menuju pada titik akhirnya; zaman ini sedang
berakhir.

MENGAPA HARUS ADA AKHIR? MENGAPA


ALLAH TIDAK MEMBIARKAN SAJA MANUSIA
MELANJUTKAN APA YANG ADA?
Untuk bisa memahami hal tersebut, mari kita teliti isi
Kitab Suci. Kita akan melihat pada apa yang disebut
sebagai ‘takaran kejahatan’. Kalau kita tidak mengerti
ajaran tentang ‘takaran kejahatan’ ini, maka kita tidak
akan bisa memahami prinsip dan cara Allah menangani
umat manusia dan juga cara bagaimana Dia berurusan
dengan saya dan saudara. Ini sangatlah penting.

APA YANG DIMAKSUDKAN


DENGAN “TAKARAN
KEJAHATAN”?.
“Matius 23:32”
Jadi, penuhilah juga
takaran nenek moyangmu!

Kalau begitu, teruskanlah dan


selesaikan dosa-dosa yang
sudah dimulai oleh nenek
moyangmu itu! (bimk)
“takaran kejahatan” merupakan suatu prinsip yang
penting yang muncul berulang kali di sepanjang Kitab
Suci. Prinsip ini berarti bahwa Allah tidak akan
membiarkan kejahatan naik melampaui takaran
tertentu, melampaui titik tertentu – jika lebih dari itu,
Dia tidak akan membiarkannya. Sampai dengan titik
tersebut, Dia akan bertoleransi; tetapi melewati itu,
kejahatan itu harus dihentikan.

KITA AKAN LIHAT AJARAN TENTANG ‘TAKARAN


KEJAHATAN’ DI DALAM PERJANJIAN LAMA DAN
PERJANJIAN BARU
“Kejadian 6:11-13”

6:11 Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah


dan penuh dengan kekerasan. 6:12 Allah menilik
bumi itu dan sungguhlah rusak  benar, sebab semua
manusia menjalankan hidup yang rusak di
bumi. 6:13 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku
telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala
makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan
oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka
bersama-sama dengan bumi.
di masa sebelum air bah. Di waktu itu bumi penuh
dengan kejahatan dan kekerasan, dan saat takaran
kejahatan telah terpenuhi, Allah menurunkan air bah
untuk melenyapkan seluruh angkatan di muka bumi.
Dia tidak bisa membiarkan kejahatan melampaui titik
takaran tertentu. Dia tidak akan mentoleransi kejahatan
bila melewati takaran tersebut.

Saya harap saudara memahami bahwa kita sedang


berurusan dengan Allah yang hidup.
“Kejadian 15:16”
Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke
sini,  sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori  itu
belum genap."

Catatan mengenai orang Amori yang merupakan


bagian dari orang Kanaan, Allah berkata bahwa jika
takaran kejahatan orang Amori sudah genap, maka
orang-orang Amori akan dihancurkan. Namun
sebelum takaran itu dipenuhi, mereka belum akan
dihancurkan.
Kita harus memahami hal ini. Allah itu kasih akan
tetapi Dia tidak bisa mentolerir kejahatan. Kejahatan
dan kasih tidak bisa bercampur. Jika kejahatan dan
kasih dicampur-adukkan, maka hal itu bukanlah kasih
lagi. Kejahatan yang bercampur dengan kasih akan
menjadi percabulan, akan menjadi kenajisan, akan
menjadi kecemaran.
“1 Tesalonika 2:16”
karena mereka mau menghalang-halangi kami
memberitakan firman kepada bangsa-bangsa
lain untuk keselamatan mereka. Demikianlah mereka
terus-menerus menambah dosa mereka sampai
genap jumlahnya  dan sekarang murka telah menimpa
mereka sepenuh-penuhnya.
Kalau kita menelusuri isi Kitab Suci dan selalu
menemukan bahwa sebelum takaran itu dipenuhi,
maka Allah akan tetap bersabar. Dan kadang kala,
kita bisa terkagum akan kesabaranNya, betapa Dia
bisa berdiam sampai sedemikian lamanya.

Dalam 1 Petrus 3:20, disebutkan tentang kesabaran


Allah pada zaman Nuh. Dia melihat kejahatan yang
semakin berlipat ganda dan perilaku manusia menjadi
semakin cemar dan menjijikkan, akan tetapi Allah tidak
langsung menghapuskan mereka, melainkan
menunggu sampai takaran tersebut digenapi.
Demikianlah, kita bisa lihat juga di Matius 24:6,
berlakunya prinsip yang sama.

“Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-


kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah
jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus
terjadi, tetapi itu belum kesudahannya”.

Pada masa itu memang belum saatnya. Akan ada


perang dan kabar-kabar tentang perang, segala
sesuatunya akan mengalami peningkatan intensitas,
namun tetaplah tenang karena waktunya belum tiba.
Mengapa?.
“Ayat 12” Dan karena makin bertambahnya
kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan
menjadi dingin.

Kejahatan akan terus bertambah di mana kasih


manusia bagi Allah dan sesama akan menjadi dingin.

10 tahun belakangan ini ada -+ 200 Gereja yang di


tutup dengan paksa. Sepanjang bulan mei 2023 saja
ada 3 Gereja yang dibubarkan. Kita akan ikuti terus
perkembangan penggenapan Firman Tuhan.
Segala sesuatu sedang bergerak menuju suatu
pengakhiran pada zaman sekarang ini karena Allah
tidak bisa mentoleransi takaran dosa yang tanpa
batas, tidak dalam orang perorangan maupun dalam
bentuk dosa suatu bangsa, juga tidak dalam bentuk
dosa seluruh dunia. Saat kejahatan mencapai titik
tertentu, penghakiman Allah akan datang dengan
cepat. Namun sebelum itu, Dia akan tetap bersabar
dan berbelaskasihan.

Bagaimana dengan kita sekarang ini? Bagaimana kedudukan kita


dalam hubungan kita dengan Allah? Dia telah memberi kita banyak
kesempatan untuk bertobat. Di mana posisi kita saat ini?.

Anda mungkin juga menyukai