Anda di halaman 1dari 30

APAKAH ANDA MENGANGGAP DIRI ANDA ORANG BAIK ?

Jika anda menghadap Tuhan hari ini, apakah anda akan masuk Surga atau Neraka ?
Mari kita tanyakan pada hati nurani kita sendiri: Apakah anda pernah berbohong? YA / TIDAK Orang yang pernah berbohong dalam hidupnya walau sekali saja tetap dinyatakan berdosa. Disebut apakah orang yang pernah berbohong dalam hidupnya? PEMBOHONG Wahyu 21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua." Apakah anda pernah mencuri, seberapapun kecil nilainya? YA / TIDAK Jika ya, disebut apakah orang yang pernah mencuri dalam hidupnya? PENCURI Apakah anda pernah membenci orang lain? YA / TIDAK Di Alkitab, setap orang yang membenci sesamanya sama saja dengan PEMBUNUH 1 Yoh 3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

Menurut anda, apakah seorang PEMBOHONG, PENCURI, PEMBUNUH akan masuk ke Surga???
Tuhan adalah Kudus dan anda akan dihakimi berdasarkan Hukum Tuhan. Jika anda berbohong, walaupun hanya sekali saja, anda tidak akan bisa masuk surga. Alkitab berkata di Wahyu 21:8 semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang. Alkitab juga berkata bahwa jika anda mengabaikan salah satu saja hukum Tuhan, anda bersalah terhadap seluruhnya (Yak 2:10). Yak 2:10 Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Jika anda harus menghadap Tuhan hari ini, anda akan berhadapan dengan Hakim yang Maha Adil, dan Anda akan dinyatakan BERSALAH dan Harus Dihukum di Api yang Menyala-nyala, Neraka yang Kekal. Mat 25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal. Anda tidak bisa berkata bahwa Tuhan Maha Baik dan akan mengampuni dosa-dosa anda. Jika anda berdiri di pengadilan, dan anda sudah dinyatakan bersalah, dapatkah anda berkata kepada pak hakim bahwa anda sebaiknya dibebaskan saja karena pak hakim adalah orang yang baik? Justru karena pak hakim adalah hakim yang baik dan adil, anda tetap akan dihukum (jika membebaskan orang yang bersalah, berarti pak hakim itu bukanlah hakim yang baik). Demikian juga halnya dengan Tuhan. Tuhan adalah Hakim yang Maha Adil. Anda tetap harus membayar hukumannya. Anda juga tidak bisa mengatakan bahwa Tuhan akan memaafkan dosa-dosa anda karena sudah lama anda tidak melakukan dosa-dosa di atas, dan sudah lama anda berusaha menjadi orang baik. Waktu tidak akan menghapus dosa anda. Jika ada pembunuh yang dihukum penjara seumur hidup, bisakah pembunuh ini berkata kepada hakim untuk membebaskannya hanya karena dia sudah tidak membunuh selama 10 tahun? Dan hukuman untuk dosa-dosa di atas bukan saja seumur hidup, melainkan masuk ke api neraka untuk selama-lamanya. Neraka bukan hanya untuk 10, 20, 50 atau 100 tahun, tapi lebih lama dari trilyunan tahun karena NERAKA ADALAH KEKAL Wahyu 21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua." Namun, karena KASIH TUHAN YANG BEGITU BESAR untuk anda, Tuhan mengutus ANAK-NYA YANG TUNGGAL, YESUS KRISTUS, untuk MEMBAYAR HUKUMAN ANDA dengan mati di kayu salib dan bangkit di hari ketiga. Yesus telah membayar hukuman anda, dan untuk menerima pembebasan dari hukuman anda, anda perlu percaya bahwa Yesus telah mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa anda, dan setelah itu, anda harus bertobat dengan rendah hati dan hidup sesuai dengan ajaran Yesus.

Kedatangan Yesus sudah dekat, sudah di ambang pintu. Apa yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan Yesus:
1) Mengaku dosa kepada Tuhan & bertobat dengan tulus hati Lukas 13:3 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. Kisah Para Rasul 3:19 Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan Wahyu 3:3 Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. 1 Yoh 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Yehezkiel 18:21 Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. 2) Mintalah Yesus dan Roh Kudus untuk memimpin hidup kita Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 3) Memaafkan orang yang bersalah kepada kita Matius 6:14-15 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." 4) Berpegang pada ajaran Yesus, merenungkan Firman Tuhan dan melakukan perintah Yesus Yohanes 14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." Lukas 10:25,27 "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Mat 25:35-36,40 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus,kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Mazmur 1:1-2 Berbahagialah orang yang tidak mengikuti nasihat orang jahat, tidak mencontoh orang berdosa dan tidak bergaul dengan orang yang menghina Allah, tetapi yang suka melakukan Perintah TUHAN dan merenungkannya siang malam. 5) Tinggalkan keinginan daging dan hidup menurut Roh Kudus Ibrani 12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. Roma 8:5-6 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Roma 8:8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Roma 8:13-14 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Roma 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Galatia 5:22-23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Wahyu 3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. 6) Terus berjaga-jaga dan terus berdoa Lukas 21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingankepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Lukas 21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu dianggap layak untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu dapat berdiri di hadapan Anak Manusia. Pelajaran dari Perumpamaan tentang 10 gadis yang membawa pelita Mat 25:1-13 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya." Lima gadis yang bodoh berusaha meminta minyak dari gadis-gadis yang bijaksana: Keselamatan adalah tanggung jawab masing-masing pribadi. Kita tidak bisa ikut selamat hanya karena orang-tua, suami, istri atau anak kita selamat.

- Lima gadis yang bodoh berusaha membeli minyak di saat-saat terakhir: Kita tidak bisa bertobat dan memperoleh keselamatan pada saat Yesus sudah datang, pertobatan kita sudah terlambat - Lima gadis yang bodoh sebenarnya tahu jika mempelai akan datang (mereka juga mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai), tetapi lima gadis yang bodoh tidak berjaga-jaga: Kita harus terus berjagajaga. Hanya percaya bahwa Yesus akan datang saja tidak cukup. Lima gadis bodoh di perumpamaan ini juga tahu bahwa mempelai akan datang. Kita harus terus berjaga-jaga dan berdoa, dan memastikan bahwa Roh Kudus ada di hati kita.

Jika kita berpikir bahwa hal-hal di atas tidaklah mudah untuk dilakukan, Yesus memang tidak berkata bahwa mudah untuk selamat: Matius 7:13-14 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." Bagi anda yang belum menyerahkan hidup anda kepada Yesus, berdoalah seperti ini: Yesus, aku telah berdosa, maafkanlah segala dosaku dan maafkanlah semua orang yang telah berdosa terhadap aku. Cucilah aku dalam darah-Mu yang kudus. Aku percaya bahwa Engkau telah mati dikayu salib di Kalvari dan aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Penyelamat-ku. Kirimkanlah Roh Kudus-mu untuk membantuku supaya dapat hidup kudus, dan bantulah aku supaya tidak berdosa dan tidak menyedihkan Roh Kudus. Dalam nama YESUS KRISTUS. AMIN.

KADANG.. Kadang ..... Di dalam kekuatan ..... Di dalam kesuksesan ..... Di dalam keberhasilan ...... Tak ada lagi tempat bagi-Nya ...... Semua seakan berjalan begitu saja ..... Semua seakan memang sudah seharusnya ...... Semua seakan dapat berjalan tanpa-Nya ...... Dan ..... Kadang ..... Dalam kelemahan ...... Dalam kegagalan ..... Dalam permasalahan ...... Justru ada tempat yang cukup luas ....... Bagi Tuhan ..... Adakah Tuhan menghendaki kegagalan ..... ? Adakah Tuhan menghendaki kelemahan ..... ? Adakah Tuhan menghendaki permasalahan ....... ? Atau ...... Dia hanya minta ..... Kita sediakan cukup tempat ..... Dalam hidup kita bagi Dia ...... ? Jadi ...... Saat ini ...... Hari ini ...... Entah kita berhasil atau gagal ...... Entah kita kuat atau lemah ....... Adakah kita sediakan cukup tempat bagi-Nya ...... Untuk menyatakan kasih dan kuasa-Nya ...... ?

Sebuah kisah yang mengharukan dan bisa juga sebagai teladan untuk anak-anak jaman sekarang, seorang anak yang dengan tekun merawat ayahnya yang sakit. Seorang anak di China pada 27 Januari 2006 mendapat penghargaan tinggi dari pemerintahnya karena dinyatakan telah melakukan Perbuatan Luar Biasa. Diantara 9 orang peraih penghargaan itu, ia merupakan satu-satunya anak kecil yang terpilih dari 1,4 milyar penduduk China.

Yang membuatnya dianggap luar biasa ternyata adalah perhatian dan pengabdian pada ayahnya, senantiasa kerja keras dan pantang menyerah, serta perilaku dan ucapannya yang menimbulkan rasa simpati. Sejak ia berusia 10 tahun (tahun 2001) anak ini ditinggal pergi oleh ibunya yang sudah tidak tahan lagi hidup bersama suaminya yang sakit keras dan miskin. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah. Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan Papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya. Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama 5 tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. Zhang Da merawat Papanya yang sakit sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggung jawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari. Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi / suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa mampu, ia nekat untuk menyuntik papanya sendiri. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah terampil dan ahli menyuntik.

Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, pembawa acara (MC) bertanya kepadanya, "Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu? Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah? Besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!" Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, "Sebut saja, mereka bisa membantumu." Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar ia pun menjawab, "Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama kembalilah!" Semua yang hadir pun spontan menitikkan air mata karena terharu. Tidak ada yang menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya?

Mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit? Mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, pasti semua akan membantunya. Mungkin apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku mau Mama kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya. Kisah di atas bukan saja mengharukan namun juga menimbulkan kekaguman. Seorang anak berusia 10 tahun dapat menjalankan tanggung jawab yang berat selama 5 tahun. Kesulitan hidup telah menempa anak tersebut menjadi sosok anak yang tangguh dan pantang menyerah.

Zhang Da boleh dibilang langka karena sangat berbeda dengan anak-anak modern. Saat ini banyak anak yang segala sesuatunya selalu dimudahkan oleh orang tuanya. Karena alasan sayang, orang tua selalu membantu anaknya, meskipun sang anak sudah mampu melakukannya

MASALAH ADALAH HADIAH


Optimisme adalah memandang hidup ini sebagai persembahan terbaik. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir sia-sia. Pasti ada tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin anda pernah mengalami pengalaman buruk yang tak menyenangkan, maka keburukan itu hanya karena anda melihat dari salah satu sudut mata yg berkaitan uang saja. Bila anda berani menengok ke sisi yang lain, anda akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda. Anda tidak harus menjadi orang tersenyum terus atau menampakkan wajah yang ceria. Optimisme terletak di dalam hati, bukan hanya terpampang di muka. Jadilah optimis, karena hidup ini terlalu rumit untuk dipandang dengan mengerutkan alis dan muka. Setiap tetes air yang keluar dari mata air tahu mereka mengalir menuju ke laut. Meskipun melalui anak sungai, belokan, kawasan kali keruh, danau dan muara, mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan. Bahkan, ketika menunggu di muara, setiap tetes air tahu, suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Menjadi awan dan menurunkan hujan. Sebagian menyuburkan rumput, sebagian tertampung dalam sumur-sumur atau telaga. Sebagian kembali ke laut. Adakah sesuatu yang sia-sia dari setiap tetes air yang anda temui? Masalah Adalah Hadiah. Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya atau menjauhinya. Bila anda menganggap masalah sebagai halangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat kejayaan di balik setiap masalah. Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk kesuksesan anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur kesuksesan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah. Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, dekapan hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tempat yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Beberapa ketika kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tidak berani mengatasi masalah, andatidak akan menjadi seseorang yang sejati.

Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka Yang pertama berkata: Aku adalah Damai. Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja! Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam. Yang kedua berkata: Aku adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala. Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya. Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara: Aku adalah Cinta. Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya. Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga. Tanpa terduga Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan! Lalu ia mengangis tersedu-sedu. Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata: Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya: Akulah HARAPAN. Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya. Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita.dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!

KUMPULAN RENUNGAN HARIAN


Wise When You Speak

Amsal 10:19 Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. Firman Tuhan ini selalu mengingatkan saya untuk bijak dalam berbicara. Beberapa kali saya menyesal telah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dikatakan pada saat-saat tertentu. Beda kepentingan, beda status sosial, beda keyakinan, beda pendidikan dan beda pola pikir dapat menimbulkan salah paham. Saya belajar banyak dari cara Yesus berbicara. Ia kadangkala menolak untuk mengungkapkan kebenaran tentang diri-Nya sendiri, bahkan di saat yang kelihatannya bagi kita merupakan 'kesempatan untuk bersaksi'. Dia tidak selalu mengatakan siapa diriNya. Dia menyuruh beberapa orang yang disembuhkanNya untuk tidak menyebarkan mujizat yang terjadi. Ia tahu waktu yang tepat kapan Ia harus menutup dan membuka mulutNya. Ia tidak perlu menyesal untuk apa yang telah Ia katakan, karena sepanjang waktu Ia bijak dalam menggunakan mulut-Nya. Sebagai manusia, seringkali kita tidak bijak dalam berkata-kata. Tapi hal tersebut bisa didapat dalam doa dan praktik sehari-hari. Minta kebijakan untuk berdiam diri ketika hal tersebut merupakan hal yang tepat untuk dilakukan. Minta untuk diingatkan bahwa kita tidak perlu mengatakan segala sesuatu dan hanya ada sedikit hal yang perlu dikatakan. Dan di sisi lain mintalah kata-kata yang tepat ketika harus berbicara. Berhikmatlah dalam berkata-kata! Membangun atau menjatuhkan itu merupakan pilihan Anda.

Jadilah Bijak
Yeremia 2:30 Sia-sia Aku telah memukuli anak-anakmu, hajaran tidaklah mereka terima Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 7; Matius 7; 2 Raja-Raja 3-4 Bangsa Israel berkali-kali mengabaikan didikan Allah (Yeremia 2:30). Tuhan merasa sedih karena bangsa Israel tidak mau mengakui kesalahan dan mengubah cara hidup mereka. Saya pernah bertemu dengan para orangtua yang patah hati melihat perilaku anak-anak mereka. Karena itu, sungguh melegakan ketika mendengar seorang pendeta muda yang pada upacara pemakaman ayahnya mengungkapkan ucapan syukur dan hormat atas koreksi-koreksi kesalahan yang pernah dilakukan orangtuanya. Pendeta muda itu menceritakan bahwa ketika masih remaja, ia pernah ditangkap polisi karena melempar batu ke sebuah tempat yang dapat mencelakakan dirinya sendiri. Polisi itu memberitahu ayahnya jika ia mampu mendisiplinkan anaknya, maka anak itu tidak perlu dimasukkan ke lembaga pengawasan anak nakal. Pendeta muda itu masih ingat, dari wajah sang ayah tersirat bahwa sebenarnya ayahnya lebih suka menyerahkannya ke lembaga tersebut. Namun, hal itu tidaklah menyakiti hatinya karena ia tahu bahwa ayahnya sungguh-sungguh mencintainya. Ketika semakin dewasa, pendeta muda itu mulai menunjukkan perubahan ke arah yang baik. Bahkan, ia mengaku kini telah menjadi orang yang bertanggung jawab dan perubahan yang terjadi dalam hidupnya semua berkat didikan sang ayah yang dikasihinya. Tidak jadi masalah apakah koreksi itu berasal dari Tuhan, orangtua, atau dari pihak lain, karena hasilnya nanti ditentukan oleh respon kita. Ingatlah, Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi (Amsal 15:32). Terimalah koreksi dari orang-orang di sekitar Anda karena lambat laun koreksi untuk Anda akan terus berkurang.

Orang yang Tak Pernah Keliru

Pengkhotbah 9:18 Hikmat lebih baik daripada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik. Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 5; Matius 5; 2 Tawarikh 20-21 Suatu kali seorang teman saya pernah mengingatkan saya tentang kekeliruan. Menurut dia, saat ini banyak orang yang kebablasan menanggapi kekeliruan. Kekeliruan dianggap sebuah hal yang biasa dilakukan oleh semua manusia dan itu sah-sah saja bila terjadi dalam kehidupan mereka. Padahal seorang manusia sebenarnya bisa saja tidak pernah melakukan kekeliruan sedikit pun sepanjang hidupnya. Waktu saya mendengar hal ini, awalnya saya tidak saya tidak setuju dengan apa yang ia ungkapkan. Namun, ketika saya merenungkan kembali kata-kata teman saya itu dalam hati dan pikiran saya, saya menjadi mengerti bahwa apa yang dikatakannya adalah benar. Harus diakui, kita kerap memberikan porsi yang lebih kepada kekeliruan. Ini terlihat pada saat kita melakukan suatu kekeliruan. Ketika kita telah melakukan satu kekeliruan di dalam kehidupan kita pada hari ini, kita bukannya belajar dari kekeliruan yang pernah kita perbuat tersebut dan memperbaikinya, malah kita justru cenderung melakukan kekeliruan demi kekeliruan yang sama lagi di kemudian hari. Tuhan mengetahui kelemahan kita ini. Terbukti pada waktu Dia menciptakan kita ke bumi, Dia memperlengkapi kita dengan hikmat. Hikmat inilah yang mampu menjauhkan kita dari kekeliruan yang akan kita perbuat. Akan tetapi, hikmat manusia belum lah cukup. Kita perlu sesuatu yang lebih kuat menopang diri kita agar tidak terus masuk ke dalam lubang kekeliruan dan itu hanya dapat diberikan oleh Tuhan sendiri. Hanya hikmat Tuhan yang sanggup membuat Anda tidak berlaku keliru di dunia ini. Bukan hanya itu, dengan hikmat-Nya, Anda juga akan semakin bijaksana ketika menjalani hidup. Setiap perbuatan dan perkataan Anda akan semakin serupa dengan-Nya. Apakah Anda mau memiliki hikmat Tuhan ini di dalam kehidupan Anda? Cara mendapatkannya sangatlah mudah: Bangunlah kehidupan pribadi dengan-Nya setiap waktu dan bacalah firman-Nya setiap hari. Hanya lewat dua hal inilah Anda bisa menjadi orang yang tidak pernah keliru. Bersama Allah, Anda tidak akan pernah melakukan kekeliruan.

Ketika Api Padam


Amsal 26:20 Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah tak ada, redalah pertengkaran Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 110; Lukas 22; Hakim-Hakim 7-8 Jika api telah habis membakar sesuatu, maka ia akan padam. Demikian juga apabila gosip sampai ke telinga seseorang yang tidak akan meneruskannya, maka berakhirlah gosip itu. Gosip, seperti halnya dosa-dosa yang lain, bagaikan sedap-sedapan perkataan (Amsal 26:22). Kita senang mendengar dan menceritakannya kepada orang lain karena rasanya mengasyikkan. Gosip berakar pada keinginan kita untuk menyenangkan diri sendiri. Saat kita menjelek-jelekkan orang lain, kita menganggap seolah-olah diri kita lebih baik. Karena itulah, penyebaran gosip sangatlah sulit dihentikan. Diperlukan doa dan anugerah Allah agar kita dapat menolak menceritakan atau bahkan mendengarkan gosip, bahkan terhadap sesuatu gosip tersamar dalam keprihatinan pribadi atau permintaan untuk mendoakan teman yang berbuat dosa dan bermasalah. Kita perlu memohon hikmat dari Allah agar kita dapat mengetahui kapan harus berbicara, apa yang dibicarakan, dan kapan kita perlu menutup mulut. Karena di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi (Amsal 10:19). Kerap kali, lebih bijaksana apabila kita tetap diam atau tidak banyak mengucapkan kata-kata. Namun, apabila kita harus berbicara, marilah kita membicarakan hal-hal yang membangkitkan semangat dan mendorong orang lain untuk lebih dekat dengan Allah, dan bukan hal-hal yang akan melemahkan dan melukai mereka. Lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan (Amsal 12:18). Hancurkanlah gosip dengan mengabaikannya.

Membuat Hidup Lebih Indah


MEMBERI membuat kita lebih KAYA SENYUM membuat kita lebih INDAH KASIH membuat kita lebih BAHAGIA DOA membuat kita lebih DAMAI DEKAT TUHAN membuat hidup kita lebih SEMPURNA Banyak orang mengatakan bahwa hidup ini tidak mudah untuk dijalani, karena itu untuk apa kita menambah beban dalam pikiran dan perasaan kita sehingga membuat hidup menjadi tidak nyaman. Marilah kita buat hidup yang indah dengan lebih banyak memberi dan selalu dekat dengan Tuhan ! Prinsip memberi lebih baik daripada menerima ternyata sangat berpengaruh dalam hidup ini. Siapakah orang yang mampu memberi? Betul ... memang orang kaya mampu untuk memberi. Tetapi jangan menunggu menjadi kaya baru anda memberi ! Marilah kita memberi, maka hal ini membuat kita, minimal merasa, menjadi lebih kaya dari kondisi sebenarnya. Dengan memberi, maka kita percaya bahwa kita sudah kaya bahkan lebih kaya. Cobalah anda beri senyum kepada orang lain, maka ia pun akan membalasnya. Memberi juga merupakan bukti dari kasih kita kepada sesama. Nah hal ini jelas membuat kita menjadi bahagia dan membuat hidup ini indah. Selain prinsip memberi, maka kedekatan kita dengan Tuhan, antara lain dengan berdoa dan membaca Kitab Suci, akan membuat kita selalu dapat bersukur sehingga kita menjadi penuh damai dan sukacita. Kedekatan dengan Tuhan membuat kita menjadi manusia yang lebih baik karena kita lebih mengenali perintah-perintahNya dan merasakan kasihNya yang luar biasa. Semua hal ini membuat hidup kita menjadi lebih sempurna. Mau?

Jadilah Bijak
Yeremia 2:30 Sia-sia Aku telah memukuli anak-anakmu, hajaran tidaklah mereka terima Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 7; Matius 7; 2 Raja-Raja 3-4 Bangsa Israel berkali-kali mengabaikan didikan Allah (Yeremia 2:30). Tuhan merasa sedih karena bangsa Israel tidak mau mengakui kesalahan dan mengubah cara hidup mereka. Saya pernah bertemu dengan para orangtua yang patah hati melihat perilaku anak-anak mereka. Karena itu, sungguh melegakan ketika mendengar seorang pendeta muda yang pada upacara pemakaman ayahnya mengungkapkan ucapan syukur dan hormat atas koreksi-koreksi kesalahan yang pernah dilakukan orangtuanya. Pendeta muda itu menceritakan bahwa ketika masih remaja, ia pernah ditangkap polisi karena melempar batu ke sebuah tempat yang dapat mencelakakan dirinya sendiri. Polisi itu memberitahu ayahnya jika ia mampu mendisiplinkan anaknya, maka anak itu tidak perlu dimasukkan ke lembaga pengawasan anak nakal. Pendeta muda itu masih ingat, dari wajah sang ayah tersirat bahwa sebenarnya ayahnya lebih suka menyerahkannya ke lembaga tersebut. Namun, hal itu tidaklah menyakiti hatinya karena ia tahu bahwa ayahnya sungguh-sungguh mencintainya. Ketika semakin dewasa, pendeta muda itu mulai menunjukkan perubahan ke arah yang baik. Bahkan, ia mengaku kini telah menjadi orang yang bertanggung jawab dan perubahan yang terjadi dalam hidupnya semua berkat didikan sang ayah yang dikasihinya. Tidak jadi masalah apakah koreksi itu berasal dari Tuhan, orangtua, atau dari pihak lain, karena hasilnya nanti ditentukan oleh respon kita. Ingatlah, Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi (Amsal 15:32). Terimalah koreksi dari orang-orang di sekitar Anda karena lambat laun koreksi untuk Anda akan terus berkurang.

Siapa Tahu yang Terbaik?


II Tawarikh 36:16 Mereka mengolok-olok utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 4; Matius 4; 1 Raja-Raja 21-22 Saya mencintai pekerjaan saya, kata Maggie, seorang perawat yang masih muda, namun ketika saya memberi tahu orang apa yang perlu dilakukan agar ia tetap sehat, tetapi nasihat saya tidak dituruti, saya pun menjadi sangat frustasi. Saya tersenyum dengan penuh pengertian. Saya pun merasa demikian saat memulai karier editorial saya, kata saya kepadanya. Saat pengarang tidak memperdulikan nasihat saya agar naskah mereka menjadi lebih baik, saya pun merasa frustasi. Kemudian saya menyadari bahwa hal ini mirip dengan masalah kerohanian. Jika saya merasa frustasi saat orang tidak menuruti nasihat profesional kita, coba bayangkanlah perasaan Allah apabila kita mengabaikan nasihat-Nya. Dia adalah Pribadi yang paling mengetahui hal terbaik bagi kita. Akan tetapi, kita kerap kali justru bersikap seakan-akan kita sudah mengetahui yang lebih baik. Begitulah kasus bangsa Israel dahulu. Karena berpikir mereka tahu lebih banyak daripada Allah, mereka pun menuruti jalan mereka sendiri (II Tawarikh 15,16). Akibatnya, Yerusalem dan Bait Allah jatuh ke tangan orang-orang Babel. Allah dengan murah hati mengajarkan hal yang terbaik (Yesaya 48:17,18), namun tidak memaksa kita untuk melakukannya. Dia dengan sabar menawarkan sesuatu yang benar dan baik, dan mengizinkan kita untuk memilihnya. Pengajaran Allah tidak selalu masuk akal, tetapi sungguh bodoh jika kita merasa tahu yang lebih baik.

Filosofi Dasar Dalam hidup


Suatu hari seorang bapak tua hendak menumpang bus. Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Lalu pintu tertutup dan bus mulai bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. Si bapak tua itu dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela. Seorang pemuda yang duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepada si bapak tua, "Aku memperhatikan apa yang Anda lakukan Pak. Mengapa Anda melemparkan sepatu Anda yang sebelah juga ?" Si bapak tua menjawab, "Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya." Si bapak tua dalam cerita di atas memahami filosofi dasar dalam hidup - jangan mempertahankan sesuatu hanya karena kamu ingin memilikinya atau karena kamu tidak ingin orang lain memilikinya. Kita kehilangan banyak hal di sepanjang masa hidup. Kehilangan tersebut pada awalnya tampak seperti tidak adil dan merisaukan, tapi itu terjadi supaya ada perubahan positif yang terjadi dalam hidup kita. Kalimat di atas tidak dapat diartikan kita hanya boleh kehilangan hal-hal jelek saja. Kadang, kita juga kehilangan hal baik. Ini semua dapat diartikan : supaya kita bisa menjadi dewasa secara emosional dan spiritual, pertukaran antara kehilangan sesuatu dan mendapatkan sesuatu haruslah terjadi. Seperti si bapak tua dalam cerita, kita harus belajar untuk melepaskan sesuatu. Tuhan sudah menentukan bahwa memang itulah saatnya si bapak tua kehilangan sepatunya. Mungkin saja peristiwa itu terjadi supaya si bapak tua nantinya bisa mendapatkan sepasang sepatu yang lebih baik. Satu sepatu hilang. Dan sepatu yang tinggal sebelah tidak akan banyak bernilai bagi si bapak. Tapi dengan melemparkannya ke luar jendela, sepatu itu akan menjadi hadiah yang berharga bagi gelandangan yang membutuhkan. Berkeras hati & berusaha mempertahankannya tidak membuat kita atau dunia menjadi lebih baik. Kita semua harus memutuskan kapan suatu hal, suatu keadaan atau seseorang masuk dalam hidup kita, atau kapan saatnya kita lebih baik bersama yang lain. Pada saatnya, kita harus mengumpulkan keberanian untuk melepaskannya. Karena tiada badai yang tak berlalu. Tiada Pesta yang tak pernah Usai. Semua yang ada didunia ini tiada yang abadi.

Kata nenek
"Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua" (1 tim 4:7) Entah dari mana mulainya, yang pasti di tiap generasi pasti ada aturan-aturan yang diberikan secara turun temurun. Misalnya anak gadis tak boleh duduk di depan pintu karena bisa berat jodoh, kalau mau menikah harus pilih hari dan tanggal, jangan pilih rumah di ujung mulut gang ( tusuk sate ) dan sebagainya. Pendek kata, segala hal yang dilakukan harus disesuaikan dengan aturan-aturan yang ditetapkan entah oleh siapa. Hebohnya, kita ( entah terpaksa atau tidak ) jadi menyetujui semua aturan ini. Padahal Firman Tuhan tidak pernah mengatakan apa pun tentang hal-hal tersebut. Setiap bangsa memang memiliki kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Ada saja hal-hal yang ditabukan. Ada saja aturan yang harus dipatuhi oleh setiap pribadi dalam keluarga tersebut. Tapi kita juga harus mengingat, apa kata Firman Tuhan tentang hal-hal tersebut ? Apakah hal-hal tersebut selaras dengan perilaku dan etika hidup ? Misalnya, anak gadis tak boleh duduk di depan pintu. Pahami ini bukan sebagai hal yang membuat gadis itu sulit mendapat pasangan hidup, tapi karena duduk di depan pintu merepotkan orang lain yang hendak lewat; duduk di depan pintu bisa masuk angin. Ya kan ? Firman Tuhan ingatkan kita untuk tidak terusik dengan hal-hal yang bersifat takhayul atau cerita dongeng yang justru bertentangan dengan Firman Tuhan. Jika kita mempercayai semua takhayul itu maka ketika kita hendak melakukan segala sesuatu, kita akan disibukkan dengan semua aturan tersebut. Padahal semestinya kita tak perlu lagi repot dengan semua aturan itu. Sebagai orang percaya, hal tertinggi yang menjadi patokan kita untuk melakukan segala hal adalah Firman Tuhan. Ini tidak berarti kita tidak menghormati orang tua. Tapi jika itu hanya takhayul, jauhi itu... DOA: Biar Firman-Mu saja yang pimpin hidupku, ya Tuhan, bukan yang lain...

Inipun Akan Berlalu


Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka. Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia menjelaskan, Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anakcucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu. Sang adik tersenyum dan berkata, Baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu. Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah. Sang adik merenung, Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini? Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu: INI PUN AKAN BERLALU. Oh, rupanya ini mantra ayah, gumamnya sembari kembali mengenakan cincin tersebut. Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, bermabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal, dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, hutang sana-sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai memakai obat-obatan penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang membuatnya ketagihan. Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya, tetapi dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU. Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa daratan. Ketika panen gagal, dia juga ingat bahwa: INI PUN AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naik-turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal, namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia. Inilah hidup sebagai manusia seperti rumput di padang yang mati dan berganti setiap waktu. Relasi bisa datang dan pergi tanpa pernah bisa berhenti. Kemanusiaan yang terbatasi oleh banyak hal. semuanya pasti akan berlalu. ada waktu untuk mencintai. ada waktunya.

Mengapa saya?
Arthur Ashe adalah petenis kulit hitam dari Amerika yang memenangkan tiga gelar juara Grand Slam; US Open (1968), Australia Open (1970), dan Wimbledon (1975). Pada tahun 1979 ia terkena serangan jantung yang mengharuskannya menjalani operasi bypass. Setelah dua kali operasi, bukannya sembuh ia malah harus menghadapi kenyataan pahit, terinfeksi HIV melalui transfusi darah yang ia terima. Seorang penngemarnya menulis surat kepadanya,"Mengapa Tuhan memilihmu untuk menderita penyakit itu?" Ashe menjawab,"Di dunia ini ada 50 juta anak yang ingin bermain tenis, diantaranya 5 juta orang yang bisa belajar bermain tenis, 500 ribu orang belajar menjadi pemain tenis profesional, 50 ribu datang ke arena untuk bertanding, 5000 mencapai turnamen grandslam, 50 orang berhasil sampai ke Wimbeldon, empat orang di semifinal, dua orang berlaga di final. Dan ketika saya mengangkat trofi Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan, "Mengapa saya?", Jadi ketika sekarang saya dalam kesakitan, tidak seharusnya juga saya bertanya kepada Tuhan, "Mengapa saya?" Sadar atau tidak, kerap kali kita merasa hanya pantas menerima hal-hal baik dalam hidup ini; kesuksesan, karier yang mulus, kesehatan. Ketika yang kita terima justru sebaliknya; penyakit, kesulitan, kegagalan, kita menganggap Tuhan tidak adil. Sehingga kita merasa berhak untuk menggugat Tuhan. Tetapi tidak demikian. Ia berbeda dengan kebanyakan orang. Itulah cerminan hidup beriman; tetap teguh dalam pengharapan, pun bila beban hidup yang menekan berat. Ketika menerima sesuatu yang buruk, ingatlah saat - saat ketika kita menerima yang baik...

Jalan menuju BAHAGIA dan SUKSES


Jalan menuju BAHAGIA dan SUKSES tidak selalu lurus: Ada tikungan bernama KEGAGALAN, Ada bundaran bernama KEBINGUNGAN, Ada tanjakan bernama KESULITAN, Lampu merah bernama MUSUH, Lampu kuning bernama KELUARGA, Kita akan mengalami ban kempes dan pecah, itulah HIDUP, Ban serep bernama IMAN, Mesin bernama PENGHARAPAN, Asuransi bernama KASIH, Pengemudi bernama TUHAN YESUS, Maka sampailah kita ke tempat yang disebut SUKSES dan BAHAGIA !!!

Hikmat dari Tuhan melebihi segalanya

Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Amsal 3:13-14 Menurut pendapat umum, orang yang mampu menyelesaikan studinya pada tingkat tinggi akan dianggap sebagai orang berhikmat, contoh: orang yang menyelesaikan studi sampai SMA dianggap memiliki hikmat lebih rendah dari seorang sarjana (S1), sedangkan yang berijazah S1 masih kalah hikmatnya dari lulusan master (S2), dan seterusnya. Itu menurut pemikiran kita ! Dalam hal pengetahuan dan juga kecerdasan intelektual memang mereka memiliki tingkat yang berbeda, tetapi orang yang lulus sekolah belum tentu mempunyai 'hikmat' seperti yang dimaksudkan dalam Alkitab. Kata hikmat yang dimaksud dalam ayat di atas adalah wahyu dari Tuhan. Perihal hikmat ini tidak pernah terpikirkan oleh orang dunia. Bagi mereka, kecerdasan dan keahlian (skill) sudah lebih dari cukup. Hikmat (wahyu) hanya dapat kita peroleh apabila kita memiliki hati yang takut akan Tuhan; artinya ketika kita taat melakukan segala kehendak Tuhan, hikmat itu akan diberikan kepada kita. Oleh karenanya kita harus berusaha mendapatkan hikmat itu. Bagaimana caranya ? ...jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut

akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian. ( Amsal 2:1,4-6 ). Sebagai orang percaya, di dalam hidup kita ada Roh Kudus yang adalah sumber hikmat itu. Tetapi apabila kita hidup dalam kedagingan, hawa nafsu dan tidak mau tunduk kepada kehendak Tuhan, kita telah memadamkan Roh Kudus yang ada di dalam diri kita. Akibatnya hikmat tidak kita dapatkan, padahal Roh Kuduslah yang memberikan hikmat itu kepada kita. Sebaliknya, jika hidup kita dipenuhi Roh Kudus, kita akan mengerti apa kehendak dan isi hati Tuhan. Yang utama adalah mengandalkan hikmat dari Tuhan, kemudian barulah ditunjang oleh kepandaian dan skill kita !
Yang menguras energi
Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu Amsal 3:21 Konon di Tiongkok pernah hidup seorang hakim yang sangat dihormati karena tegas dan jujur. Ia memutuskan setiap perkara dengan adil, tanpa pandang bulu. Suatu hari, dua orang menghadap sang hakim. Mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik. Keduanya meminta keputusan atas kasus mereka, yang sebenarnya sangat sederhana. Keduanya berdebat tentang hitungan 3x7. Yang satu mengatakan hasilnya 21, yang lain bersikukuh mengatakan hasilnya 27. Ternyata sang hakim memvonis cambuk 10 kali bagi orang yang menjawab benar. Spontan si terhukum memprotes. Sang hakim menjawab, "Kamu bodoh, mau-maunya berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 3x7 adalah 21!" Tentu saja itu hanya cerita rekaan. Hikmah dari cerita ini adalah bahwa jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tidak berguna, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan. Sebab dengan sadar kita membuang waktu dan energi untuk hal yang tidak perlu. Bukankah kita sering mengalaminya? Bisa terjadi dengan pasangan hidup, tetangga, atau kolega.Berdebat atau bertengkar untuk hal-hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma. Ada saatnya kita mengalah untuk perdebatan atau pertengkaran yang sia-sia. Mengalah bukan berarti kalah, bukan? Untuk itu kita perlu mempertimbangkannya dengan bijaksana. Seperti kata Amsal 3:21, "...janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu." Memang tak mudah. Kita hanya dapat melakukannya dengan hati bersandar kepada Tuhan (ayat 26), hingga kita pun berjalan dengan aman, tanpa terantuk (ayat 23) - Nik Adam

Harimau
Seekor harimau yang nyasar disuatu perusahaan, karena ketakutan akan ditemukan, sang harimau bersembunyi di toilet perusahaan. Berhari-hari ia cukup aman bersembunyi didalam toilet. Tak seorang pun memperhatikan toilet tersebut, karena jarang dipakai. Itu adalah toilet eksekutif. Namun setelah beberapa hari bersembunyi, sang harimau mulai kelaparan. khirnya ia memutuskan untuk menyantap apapun yang ditemukannya. Pagi itu, Ka HRD perusahaan, masuk ketoilet. Betul-betul santapan yang lezat bagi sang harimau. Maka, setelah melihat situasi cukup aman, akhirnya harimau tersebut langsung menerkam Ka HRD perusahaan itu. Berhari-hari setelah ka HRD hilang, ternyata perusahaan aman terkendali dan tidak terjadi masalah apapun. Dan sang harimau lapar lagi. Kali in ia menunggu korban kedua. Ternyata, korban kedua tersebut adalah President Direktur(Presdir) perusahaan itu yang banyak mengurusi urusan-urusan utama dalam perusahaan & urusan penting lainnya. Ketika ia sedang menikmati aktivitas alaminya, ia pun diterkam oleh harimau itu. Setelah kejadian itu, perusahaan tetap tenang, bahkan sampai berhari-hari setelah peristiwa itu, tak ada yang geger dan merasa kehilangan dengan lenyapnya Ka HRD maupun President Direktur. Lantas, untuk ketiga kalinya setelah beberapa hari lewat, sang harimau pun lapar lagi. Pagi itu yang masuk adalah sang office boy. Hari itu, sang office boy membersihkan toilet eksekutif tersebut. Setelah melihat situasi aman, sang harimau menerkamnya. Selang beberapa jam kemudian, perusahaan tersebut menjadi geger, oranng-orang mulai mencari sang office boy yang hilang, karena mereka membutuhkannya untuk fotocopi, mengantarkan dokumen, melayani tamu, dan urusan-urusan lainnya, hal itu membuat mereka sibuk mencari sang office boy.

Keamanan pun dikerahkan untuk mencari sang office boy. Semua orang sibuk mencari sampai kepelosok kantor. Justru karena sang harimau telah memakan sang office boy perusahaan menjadi geger dan harimau itu ditemukan ditoilet eksekutif. Tentu saja ini semua hanya cerita kiasan(ilustrasi/ perumpamaan), tetapi mempunyai makna yang sangat berharga. "Barang siapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu dan barang siapa yang ingin menjadi terkemuka diantara kamu, hendaklah ia menjadi hamba atas semuanya" (Markus 10:43-44) Banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjadi yang terbesar (pemimpin) dalam suatu jabatan. Tidaklah salah untuk menjadi yang terbesar (pemimpin), tetapi Yesus menegaskan kepada kita dalam (Markus 10:43-44), jika kita ingin menjadi yang terbesar (pemimpin), hendaklah kita menjadi pelayan atas sesama (saling melayani) dengan penuh kerendahan hati & menjadi hamba untuk semua. Karena kedudukan & kemuliaan seorang pemimpin tidak terletak pada kekuasaan, melainkan pada pemberian dirinya yang tulus sebagai hamba atau pelayan bagi sesamanya.dan kemuliaan seorang pemimpin tidak diukur dari banyaknya uang, jabatan & kuasa, melainkan dari kerelaanya untuk melayani & menyelamatkan banyak orang. Sahabatku, jika kita ingin menjadi yang terkemuka atau terbesar diantara kita, maka hendaklah kita dengan rendah hati, mau menjadi Pelayan yang melayani sesama dan menjadi hamba bagi semua untuk melayani mereka untuk kemuliaan nama Tuhan, Amin Tuhan Yesus memberkati kita semua....... .. ^_^

Menegur Dengan Kasih


Yang dimaksud dengan menegur adalah memberi teguran, menasehati, mendidik dan mengingatkan. Sikap orang dalam menerima teguran bermacam-macam. Ada yang menerima dengan senang hati, ada yang biasa-biasa saja, ada yang mengiyakan hanya untuk mempercepat proses pembicaraan, ada yang menolak dengan tegas, ada yang berkelit, bahkan ada yang tersinggung dan marah, serta masih banyak lagi reaksi lainnya. Beberapa kebenaran yang perlu kita ketahui saat menegur orang lain: 1. Menegur haruslah dilandasi dengan kasih. Memang terdapat resiko orang yang ditegur menjadi tidak menyukai kita, tetapi kalau memang ia perlu ditegur, tegurlah! Mengasihi bukan berarti harus selalu setuju, harus selalu mengiyakan, harus selalu tersenyum manis. Untuk mengasihi diperlukan teguran yang dibungkus dengan kejujuran dan keterusterangan, tanpa pura-pura. Menegur yang dilandasi oleh kasih akan menutupi pelanggaran orang tersebut. Orang yang ditegur dengan kasih akan lebih mudah menerima teguran yang ditujukan kepadanya dan akibatnya kemungkinan untuk yang bersangkutan berubah menjadi lebih besar. Sebaliknya bila kita menegur dengan tidak berlandaskan kasih, hasilnya adalah pertengkaran. Pertengkaran bukanlah tujuan akhir yang ingin kita capai. 2. Menegur haruslah dengan hikmat. Hikmat akan membantu kita untuk memberi teguran yang tepat. Hikmat di sini berarti meliputi teknik, cara, kata-kata, waktu, tempat, serta situasi dan kondisi untuk penyampaian teguran yang tepat. 3. Hasil dari menegur dengan menggunakan hikmat akan berbuah manis. Awalnya mungkin terdapat gesekan, bahkan mungkin dapat menciptakan konflik dengan yang bersangkutan. Namun, kita tetap perlu mengambil resiko ini. 4. Jangan menahan teguran karena takut terhadap resiko gesekan dan konflik. Salah satu bentuk kasih adalah teguran yang berhikmat. Saat kita tidak melakukan hal ini, kita berarti tidak takut pada Tuhan. Tidak takut pada Tuhan berarti dosa. Jangan takut menegur bila memang diperlukan!

Lalu bagaimana menegur dengan menggunakan hikmat? 1. Menegur dengan lemah lembut. Kelemahlembutan merupakan salah satu buah Roh yang diperlukan (Galatia 5:23). Lemah lembut bukan berarti lemah atau plin-plan. Lemah lembut merupakan sikap hati yang mau mengerti kondisi dan keterbatasan orang lain. 2. Mengetahui dengan jelas orang-orang yang perlu ditegur, orang-orang yang tidak perlu ditegur, saat dan situasi yang tepat untuk menegur. Walaupun saat kita tahu seseorang itu salah, ada saatnya kita perlu menggunakan hikmat. Ya, tidak serta merta kita dapat menegur, bahkan kadangkadang menahan teguran atau tidak memberikan teguran memerlukan suatu hikmat tersendiri. Berikut sejumlah ciri-ciri orang yang tidak perlu ditegur atau Anda sebaiknya menahan teguran pada waktu yang lain: - Orang yang tidak mau mendengarkan teguran dan tidak mempedulikan teguran, bahkan membenci teguran. Orang-orang ini adalah orang yang akan menguras emosi kita. Jadi, jangan habiskan waktu, tenaga, dan emosi untuk orang yang tidak mau mendengar. Bukan karena kita tidak peduli, tetapi memang ada kesempatan lain yang lebih tepat untuk menegur. Cukup bawa orang ini dalam DOA. - Orang yang gemar bersilat kata. Saat Anda memberi teguran pada orang yang gemar bersilat kata, orang ini akan terus-menerus memberi jawaban dan alasan. Hemat nafas Anda! Hentikan sampai di situ dan bawa orang ini dalam DOA. Cara-cara menegur adalah demikian: 1. Menegur hanya berdua saja, tidak di depan orang lain. Orang akan lebih mudah menurunkan ego bila ditegur berdua saja tanpa kehadiran orang lain. Pada saat ada orang lain yang hadir, kecenderungan untuk membela diri dan mempertahankan ego akan lebih besar daripada saat hanya berdua. 2. Bila berdua saja tidak mempan, minta bantuan 1 atau 2 orang lain untuk menegur. Ini harus melihat kasusnya juga. Tidak semua kasus dapat diperlakukan sama. Jika memang diperlukan bantuan dari 1 atau 2 orang lain, lakukanlah! 3. Bila setelah minta bantuan dari 1 atau 2 orang tetap tidak mempan juga, minta bantuan lebih banyak orang. Ini hanya perlu dilakukan untuk kasus-kasus yang sangat serius. Untuk kasus-kasus yang dapat mengundang keresahan bagi orang banyak, hal ini perlu dilakukan. Bila yang bersangkutan masih tidak mau mendengarkan teguran, hemat nafas Anda! Cukup bawa yang bersangkutan dalam DOA Anda. Jadi, Anda siap memberi teguran? Amin.

BELAJAR MENGHARGAI ORANG LAIN


Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga. Kolose 4:1 Salah satu dari sekian banyak kebutuhan manusia adalah penghargaan. Entah itu orang kaya, miskin, berpendidikan tinggi atau rendah, tinggal di kota , desa, bahkan yang di daerah terpencil sekali pun, semuanya ingin dihargai. Hubungan antar individu akan berjalan dengan baik dan harmonis apabila masing-masing pribadi saling menghargai: ada pihak yang memberi penghargaan dan ada yang menerima penghargaan. Semua orang pasti berusaha memperoleh penghargaan dari orang lain; apa pun caranya pasti akan ditempuh. Namun dalam hal memberikan penghargaan kepada orang lain, tidak semua orang mau melakukannya. Contoh nyata adalah hubungan antara tuan dengan hamba, atasan terhadap bawahan. Seorang tuan/atasan selalu ingin dihargai dan dihormati, tetapi belum tentu mau memberikan penghargaan kepada bawahan atau hambanya meskipun mereka sudah bekerja keras dan melakukan yang terbaik. Bukankah ini seringkali terjadi di sekitar kita? Seorang tuan/atasan bertindak semena-mena terhadap bawahannya, bahkan cenderung memandang rendah. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita, Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; (ayat 1a), jangan hanya menuntut penghargaan dari bawahan.

Belajarlah untuk memberi penghargaan dan pujian untuk setiap jerih lelah bawahan kita! Memberi penghargaan kepada bawahan akan memacu mereka untuk lebih bersemangat mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Sebaliknya bila tuan/atasan hanya mencerca, memaki, merendahkan dan menekan bawahannya, hal itu akan menurunkan semangat dan motivasi kerja. Apalagi para tuan/atasan yang notabene adalah seorang percaya (Kristen), haruslah memberi teladan yang baik dan menjadi kesaksian bagi bawahan kita, bukan malah jadi batu sandungan! Tuhan Yesus sendiri yang adalah Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan ...datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang. (Matius 20:28). Tuhan menghendaki agar kita saling mengasihi dan saling mendahului dalam memberi hormat (baca Roma 12:10).

Doa Siapa Yang Terkabul

Doa siapa yg lebih terkabul? Sebuah kapal karam di tengah laut karena terjangan badai dan ombak hebat. Hanya dua orang lelaki yang bisa menyelamatkan diri dan berenang ke sebuah pulau kecil yang gersang. Dua orang yang selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan. Namun, mereka berdua yakin bahwa tidak ada yang dapat dilakukan kecuali berdoa kepada Tuhan. Untuk mengetahui doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat untuk membagi pulau kecil itu menjadi dua wilayah. Dan mereka tinggal sendiri-sendiri berseberangan di sisi-sisi pulau tersebut. Doa pertama yang mereka panjatkan. Mereka memohon agar diturunkan makanan. Esok harinya, lelaki ke satu melihat sebuah pohon penuh dengan buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya. Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong. Seminggu kemudian, lelaki yang ke satu merasa kesepian dan memutuskan untuk berdoa agar diberikan seorang istri. Keesokan harinya, ada kapal yang karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah seorang wanita yang berenang dan terdampar di sisi tempat lelaki ke satu itu tinggal. Sedangkan di sisi tempat tinggal lelaki ke dua tetap saja tidak ada apa-apanya. Segera saja, lelaki ke satu ini berdoa memohon rumah, pakaian, dan makanan. Keesokan harinya, seperti keajaiban saja, semua yang diminta hadir untuknya. Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak mendapatkan apa-apa. Akhirnya, lelaki ke satu ini berdoa meminta kapal agar ia dan istrinya dapat meninggalkan pulau itu. Pagi harinya mereka menemukan sebuah kapal tertambat di sisi pantainya. Segera saja lelaki ke satu dan istrinya naik ke atas kapal dan siap-siap untuk berlayar meninggalkan pulau itu. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan lelaki ke dua yang tinggal di sisi lain pulau. Menurutnya, memang lelaki kedua itu tidak pantas menerima pemberian Tuhan karena doa-doanya tak terkabulkan. Begitu kapal siap berangkat, lelaki ke satu ini mendengar suara dari langit menggema, Hai, mengapa engkau meninggalkan rekanmu yang ada di sisi lain pulau ini? Berkahku hanyalah milikku sendiri, karena hanya doakulah yang dikabulkan, jawab lelaki ke satu ini. Doa lelaki temanku itu tak satupun dikabulkan. Maka, ia tak pantas mendapatkan apa-apa. Kau salah! suara itu membentak membahana. Tahukah kau bahwa rekanmu itu hanya memiliki satu doa. Dan, semua doanya terkabulkan. Bila tidak, maka kau takkan mendapatkan apa-apa. Katakan padaku, tanya lelaki ke satu itu. Doa macam apa yang ia panjatkan sehingga aku harus merasa berhutang atas semua ini padanya? Ia berdoa agar semua doamu dikabulkan! Kesombongan macam apakah yang membuat kita menganggap bahwa hanya harapan dan doa-doa kita yang terkabulkan? Betapa banyak orang yang tidak mengorbankan sesuatu demi keberhasilan kita. Tak selayaknya kita mengabaikan peran orang lain.

Perlukah Kita Membawa-bawa Dendam


Dendam nyaris selalu disertai sakit hati. Dan itu sering menjadi dasar untuk melakukan sebuah pembalasan. Saat orang lain melakukan sesuatu yang tidak kita sukai, tiba-tiba saja kita merasa mendapatkan ijin khusus dari Tuhan untuk melakukan pembalasan. Bahkan, tidak jarang kita memberikan `bonus nya sekalian. Jika anda menampar saya perlahan, maka sebagai bonusnya, tamparan balasan dari saya bisa sangat keras sekali. Kalau perlu, hingga membuat anda pingsan. Jika hari ini saya belum bisa membalas anda, maka semuanya itu akan berubah menjadi utang yang wajib untuk dibayarkan kepada anda dimasa depan. Jika tangan saya sendiri tidak mampu melakukannya, maka saya mengutus orang lain untuk mewakili terlunasinya utang-utang itu. Berikut bunganya sekalian. Bukan begitukah kita mendefinisikan sebuah dendam? Secara garis besar, ada tiga komponen yang menghidupi dendam, yaitu: perbuatan orang lain kepada kita, rasa sakit hati, dan pembalasan. Mari kita tahas, satu demi satu. Pertama, perbuatan orang lain kepada kita. Dalam banyak situasi, kita tidak bisa mengendalikan perbuatan orang lain. Kita sama sekali tidak memiliki hak untuk menyuruh atau melarang orang lain untuk melakukan atau menghindari sebuah perbuatan. Paling banter, anda hanya bisa menghimbau. Misalnya dengan mengatakan; Maaf Mas, kalau mau merokok jangan diruangan ber-AC seperti ini dong. Apakah orang itu akan berhenti, atau pindah ketempat terbuka, atau memasabodohkan perkataan anda; itu diluar kuasa anda. Bahkan, sekalipun anda seorang atasan; anda hanya bisa mengatakan; Optimalkan jam kerjamu. Atau Lakukan kegiatan ekstra untuk perusahaan. Atau Jangan terlambat masuk kerja. Anda bisa melakukannya sebatas itu. Sekalipun anda melakukan semuanya itu atas kewenangan anda dan demi kebaikan organisasi dan diri mereka sendiri, tetapi dimata mereka anda tidak lebih dari seorang atasan yang bawel. Anda tak perlu heran. Sebab, anda sama sekali tidak bisa mengontrol tindakan atau perbuatan orang lain. Dengan kata lain; anda sama sekali tidak memiliki kuasa untuk mempengaruhi will seseorang. Mengapa? Karena, kehendak adalah hak setiap manusia. Dan seperti yang kita tahu; ada orang yang mampu mengarahkan kehendaknya kepada hal-hal postif dan produktif, dan ada pula yang sebaliknya. Kedua, rasa sakit hati. Mungkin anda bisa mengatakan sakit sekali hati ini. Namun, bisakah anda menemukan dimanakah letaknya rasa sakit hati itu? Dibawa kerumahsakit pun tidak akan membantu anda menemukan letak rasa sakit itu. Mengapa? Karena sakit hati adanya diawang-awang. Yang bisa menjangkaunya hanyalah perasaan. Liver kita sehat walafiat. Tetapi, mengapa kita merasakan sakit begitu rupa? Karena kita membiarkan perasaan merengkuh rasa sakit itu. Dan membawanya masuk kedalam hati kita. Seandainya kita tidak mengijinkan perasaan menggapainya, maka kita tidak akan merasakannya. Oleh karena itu, sakit hati sama sekali tidak berhubungan dengan tindakan orang lain; melainkan dengan diri kita sendiri. Jika kita tidak menginginkan rasa sakit hati itu, maka tindakan apapun yang dilakukan oleh orang lain tidak akan berhasil menjadikan kita sakit hati. Ada orang yang menghina anda sebegitu rupa; namun, anda tidak mengijinkan perasaan membawa sakit hati. Maka anda akan tenang- tenang saja. Ada orang yang menggosipkan tentang kekurangan- kekurangan anda. Dan tentu saja, gosip baru enak kalau ditambah dengan bumbu-bumbu, bukan? Sehingga, dilingkungan anda terbentuk opini yang sedemikian buruknya tentang anda. Anda sakit hati? Tidak, jika anda tidak mengijinkan sang perasaan melakukannya. Sekalipun tidak semua yang mereka katakan tentang anda itu benar. Artinya, ada bumbu tambahan yang dilebih-lebihkan. Jika anda benar-benar tidak seperti yang mereka katakan; maka itu tidak akan terlalu berpengaruh kepada baik atau buruknya diri anda. So what? Ketiga, pembalasan. Anda boleh melakukan pembalasan dengan 3 syarat; kalau anda lebih kuat, kalau ingin membuat dendam baru, dan kalau anda kurang kerjaan. Kalau mereka lebih kuat dari anda, dan anda ngotot untuk melakukan pembalasan itu berarti anda bunuh diri. Jadi, melakukan pembalasan kepada pihak yang lebih kuat itu sama sekali bukanlah tindakan yang cerdas. Jika anda benar-benar cerdas, lebih baik lupakan saja itu yang namanya balas dendam. Buang jauh-jauh sifat dendam, dan anda akan hidup dengan tentram. Mungkin anda bisa membalas dendam. Sehingga ketika dendam itu terbalaskan, hati anda sembuh dari sakit. Hey, harap diingat; pembalasan anda bisa menumbuhkan dendam lain dihati mereka. Kemudian mereka membalas lagi kepada anda, lalu anda kembali membalasnya. Maka jadilah dendam itu berputarputar sampai tidak tahu kapan saatnya untuk berhenti. Sehingga, anak keturunan kita harus ikut

menanggung dendam yang sama; meskipun mereka tidak tahu menahu apa penyebabnya. Maukah anda mengorbankan anak cucu untuk sebuah dendam yang anda buat dengan orang lain? Tidak. Baguslah itu. Jadi, mari kita lupakan dendam kesumat itu. Cukup sampai disitu saja. Lagipula, anda bukanlah orang yang kekurangan pekerjaan. Ada seribu satu hal penting yang membutuhkan curahan perhatian kita. Dengan melakukan semuanya itu, hidup kita menjadi lebih berarti. Jika kita membuang-buang waktu, tenaga, dan perhatian hanya untuk mengurusi dendam; maka semua hal positif yang menanti kita untuk bertindak akan terbengkalai begitu rupa. Sehingga, hidup kita menjadi kurang bermakna. Jadi, bisakah kita mengatakan kepada diri kita sendiri bahwa; kita tidak memiliki waktu untuk membalas dendam. Oleh karena itu, setiap perbuatan buruk orang lain kepada kita, tidak perlu dibalas dengan perbuatan buruk yang sama. Dengan begitu, selain kita bisa menjadi manusia yang pemaaf; kita akan terbebas dari sesuatu yang kita sebut sebagai sakit hati itu. Kita juga bisa melakukan banyak hal lain yang lebih berguna dalam hidup ini. Jadi, perlukan membawa-bawa dendam ini disepanjang hidup kita?

Anak Laksana Kertas Putih ditangan Anda


Jika seorang anak hidup dalam kritikan, ia akan belajar menyalahkan orang lain. Jika seorang anak hidup dalam permusuhan, ia akan belajar melawan. Jika seorang anak hidup dalam ketakutan, ia akan menjadi orang yang pesimis. Jika seorang anak selalu dikasihani, ia akan belajar mengasihani diri sendiri. Jika seorang anak hidup dalam cemoohan, ia akan menjadi pemalu. Jika seorang anak hidup dalam kecemburuan, ia akan belajar iri hati. Jika seorang anak hidup dalam aib, ia akan selalu merasa bersalah. Jika seorang anak selalu diberi dorongan, ia akan menjadi percaya diri. Jika seorang anak hidup dalam toleransi, ia akan belajar bersabar. Jika seorang anak selalu mendapat pujian, ia akan belajar menghargai. Jika seorang anak merasa diterima, ia akan belajar mengasihi. Dalam bukunya ,All Men Are Brothers Mahatma Gandhi menulis tentang pentingnya penanaman nilai terhadap anak-anak sejak usia yg sangat dini. Seorang psikoanalis yang terkenal Sigmund Freud menyetujui pendapat tersebut. Suatu kali seorang wanita bertanya, Seberapa dini-kah saya harus mulai mengajar anak saya ?Freud menjawab dengan suatu pertanyaan, kapan anak anda lahir ? Lahir ? kata wanita itu. Dia sudah berusia lima tahun! Ya ampun, seru Freud, Jangan hanya berdiri di sini berbincang-bincang dengan saya cepat pulang! Anda telah kehilangan lima tahun yang terbaik !

Tahukah Kita?
Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita. Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita bisa mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk bisa mengumpulkan pujian dan kritik dan menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah. Kita lahir dengan otak didalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin apapun kita, kita tetap kaya. Karena tidak akan ada satu orang pun yang bisa mencuri otak kita, pikiran kita dan ide kita. Dan apa yang anda pikiran dalam otak anda jauh lebih berharga dari pada emas dan perhiasan.

Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa mengoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya. Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh didalam tulang iga kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia. Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh lebih indah.

Sebelum Kamu Mengeluh


Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri anda. Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, Pikirkan tentang orang-orang yag tinggal dijalanan Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, Pikirkan tentang pengangguran,orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa,,, Kita semua menjawab kepada Sang Pencipta Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan, Tersenyum dan mengucap syukurlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup !

Siapa Peduli Nasib Nelayan?

(Ada tiga momentum penting konservasi laut tiga tahun terakhir ini. Pertama, penyerahan kewenangan sejumlah

kawasan konservasi laut dari Kementerian Kehutanan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kedua, target 10 juta hektar kawasan konservasi laut 2010. Ketiga, Coral Triangle Initiative Summit. Target 10 juta hektar kawasan konservasi laut tahun 2010 sepertinya hampir tercapai seiring rencana Laut Sawu dijadikan kawasan konservasi laut.Sementara itu, Coral Triangle Initiative (CTI) Summit yang digelar pada 13-15 Mei di Manado seperti sebuah momen pemukulan gong dimulainya babak baru politik konservasi di Indonesia. Kini pertanyaan lanjutan adalah bagaimana prospek kesejahteraan nelayan dalam politik konservasi yang baru ini?Pertanyaan ini penting mengingat konservasi di dunia mana pun banyak yang bermasalah dengan perikanan,sehingga wajar bila World Fisheries Congress Keempat tahun 2004 mengangkat tema ini. Kesejahteraan Nelayan Kawasan konservasi laut umumnya berada di kawasan tengah dan timur Indonesia yang memang masuk kawasan CTI.Berdasarkan data nilai tukar nelayan (NTN) bulan Maret-Oktober 2008, kesejahteraan nelayan di kawasan CTI tersebut dapat dipetakan menjadi dua wilayah. Pertama, wilayah yang memiliki NTN lebih dari 100. Wilayah yang masuk kategori ini adalah Nusa Tenggara Timur (102,85), Kalimantan Timur (100,17), Sulawesi Utara (102,77), Sulawesi Tengah (105,21), Sulawesi Selatan (100,58), Gorontalo (109,27), Sulawesi Barat (101,93), Maluku (114,93), dan Papua Barat (109,97). Adapun yang kedua adalah wilayah yang memiliki NTN di bawah 100. Yang termasuk kategori ini adalah Bali (93,26), Nusa Tenggara Barat (90,48), Kalimantan Selatan (92,81), Sulawesi Tenggara (99,66), Maluku Utara (88,17), dan Papua (94,89). NTN di atas 100 artinya indeks harga yang diterima nelayan lebih tinggi daripada indeks harga yang dibayar nelayan. Memang kemudian sering disimpulkan bahwa NTN di atas 100 tergolong sejahtera meski banyak pula yang berkeberatan mengatakan NTN sebagai indikator kesejahteraan nelayan. Alasannya, pendapatan nelayan yang bersumber dari kegiatan nonperikanan tidak dihitung. Begitu pula NTN tersebut masih merupakan gabungan antara nelayan dan pembudidaya ikan. Jadi, kalau sebuah wilayah memiliki NTN sebesar 100 belum tentu menggambarkan nelayannya sejahtera. Sebab, bisa jadi nilai tersebut banyak disumbang oleh pembudidaya ikan, begitu pula sebaliknya. Namun, NTN adalah data tersedia yang terbaik (the best available data) tentang kesejahteraan nelayan yang dibuat Badan Pusat Statistik. Data NTN tersebut menggambarkan bahwa tidak semua nelayan dan pembudidaya ikan di wilayah CTI tergolong sejahtera. Bahkan, Bali dan NTB sebagai salah satu daerah wisata bahari potensial justru memiliki NTN sangat rendah. Padahal, bukankah selama ini wisata bahari diagung-agungkan sebagai salah satu pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir? Kondisi seperti itu penting untuk diwaspadai mengingat selama ini kawasan konservasi selalu dianggap sumber potensial untuk wisata bahari yang pada gilirannya nanti dapat menjadi sumber pertumbuhan baru. Seolah-olah kesejahteraan masyarakat pesisir akan otomatis meningkat begitu kawasan konservasi ditetapkan. Padahal, kesejahteraan nelayan terkait dengan dua hal, yaitu akses pada pemanfaatan sumber daya serta akses dan kontrol pada pengelolaan sumber daya. Semakin kecil akses pada kedua hal tersebut, sudah dapat diduga kesejahteraan nelayan akan makin terancam.Hal itu memang sudah terbukti di beberapa kawasan konservasi dan taman nasional laut, di mana nelayan semakin terbatas aksesnya pada pemanfaatan sumber daya laut. Ini karena daerah tangkapannya menjadi zona inti yang dilindungi. Hal ini pulalah yang membuat banyak nelayan dan pemerintah daerah alergi terhadap istilah konservasi meski kasus-kasus tersebut terjadi pada kawasan konservasi versi lama yang didesain secara sentralistik tanpa melibatkan pemerintah daerah, apalagi nelayan.(***)

Oleh: Arif Satria Dekan Fak. Ekologi Manusia IPB

Anak Laksana Kertas Putih ditangan Anda

Jika seorang anak hidup dalam kritikan, ia akan belajar menyalahkan orang lain. Jika seorang anak hidup dalam permusuhan, ia akan belajar melawan. Jika seorang anak hidup dalam ketakutan, ia akan menjadi orang yang pesimis. Jika seorang anak selalu dikasihani, ia akan belajar mengasihani diri sendiri. Jika seorang anak hidup dalam cemoohan, ia akan menjadi pemalu. Jika seorang anak hidup dalam kecemburuan, ia akan belajar iri hati. Jika seorang anak hidup dalam aib, ia akan selalu merasa bersalah. Jika seorang anak selalu diberi dorongan, ia akan menjadi percaya diri. Jika seorang anak hidup dalam toleransi, ia akan belajar bersabar. Jika seorang anak selalu mendapat pujian, ia akan belajar menghargai. Jika seorang anak merasa diterima, ia akan belajar mengasihi.

Meluruskan Program Bantuan Kapal Ikan Untuk Nelayan


Jakarta - KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) telah dua kali melakukan kekeliruan (kesandung) dalam memberikan bantuan kapal ikan kepada nelayan. Yang pertama terjadi ketika KKP memberikan batuan kapal ikan kepada para nelayan korban tsunami di Pangandaran dan Cilacap pada tahun anggaran 2006 2007. Kesalahan bukan hanya berupa spesifikasi kapal ikan yang tidak sesuai dengan kondisi oseanografis perairan laut di sekitar Pangandaran dan Cilacap atau keinginan (kebutuhan dan aspirasi) nelayan, tetapi juga pada penggelembungan (mark-up) harga kapal, alias korupsi. Akibatnya sangat fatal, bukan hanya sejumlah kapal ikan itu tidak bermanfaat bagi nelayan, tetapi juga membuat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah beserta seorang stafnya, dua staf Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, dan seorang pengusaha yang dapat kontrak proyek ini dipenjarakan oleh KPK. Rupanya kita tidak pandai belajar dari pengalaman masa lalu. Tahun ini program bantuan kapal ikan berukuran 30 GT dari KKP kepada nelayan membuat 'gaduh' (meminjam istilah Presiden SBY) bukan hanya kalangan kelautan dan perikanan, tetapi juga perpolitikan nasional. Bagaimana tidak, hampir semua media cetak dan elektronik memberitakan soal program ini. Bahkan, Kompas sebuah harian yang dinilai paling kredibel dan objektif menurunkan berita heboh program bantuan kapal ikan ini selama delapan hari berturut-turut menjelang Resfufle Kabinet 20 Oktober 2011. Dari pemberitaan berbagai media masa dan pantuan penulis sendiri di berbagai daerah, sejumlah penyimpangan yang membuat 'gaduh' program ini dapat disarikan sebagai berikut: (1) kapal ikan tidak dilengkapi dengan alat penangkap ikan atau alat kelengakapannya, (2) kapal ikan belum memiliki surat izin operasi, (3) ukuran atau bentuk kapal ikan tidak sesuai dengan kondisi oseanografis daerah penangkapan ikan (fishing grounds), (4) penerima bantuan bukanlah orang atau kelompok yang tepat, seperti bukan nelayan, dan (5) adanya indikasi praktik koruptif. Atas dasar berbagai penyimpangan tersebut, banyak pihak seperti Sekjen Kiara, Riza Damanik dan Direktur Ocean Watch Indonesia, Herman Jaya mendesak pemerintah untuk menghentikan sementara program bantuan kapal ikan ini. Penyempurnaan Program Sebenarnya tujuan dari program bantuan kapal nelayan ini sangat baik, yakni untuk peningkatan kesejahteraan nelayan tradisional. Sebagaimana diungkapkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap - KKP bahwa program ini berupa 1.000 kapal ikan berukuran 30 GT dengan total anggaran (dari APBN) sebesar Rp 1,5 triliun yang akan dibagikan kepada nelayan tradisional secara cuma-cuma dalam kurun waktu dari 2010 hingga 2014. Jadi, harga dari satu unit kapal ikan sebesar Rp 1,5 miliar termasuk untuk kasko, mesin penggerak dan perlengkapan, alat penangkapan dan alat bantu penangkapan ikan, serta peralatan dan perlengkapan kapal. Dana sebesar Rp 1,5 miliar itu juga mencakup untuk biaya operasional awal kapal, pengurusan surat-surat kapal dan perizinan, dan biaya administrasi (Kompas, 13/10/2011 halaman 19). Sayangnya, banyak dari spesifikasi tersebut yang tidak terpenuhi ketika kapal ikan diberikan kepada penerima bantuan. Pada 2010, dari target bantuan 60 unit kapal ikan, baru teralisir 46 unit dan 7 unit kapal diantaranya sampai sekarang tidak beroperasi. Agar niat baik dari pemerintah ini terwujud menjadi kenyataan yang indah, yakni nelayan yang menerima bantuan menjadi sejahtera, dan pada saat yang sama membuat sub-sektor perikanan tangkap lebih efisien dan berkelanjutan (sustainable), maka diperlukan langkah-langkah perbaikan sebagai berikut. Pertama, mengingat sebagian besar jenis stok ikan di perairan Laut Jawa telah mengalami jenuh tangkap (fully exploited) atau kelebihan tangkap (overfishing). Sementara, SDI (sumberdaya ikan) di wilayah perairan perbatasan, ZEEI, dan laut dalam banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh nelayan kita, tetapi justru banyak 'dicuri' oleh armada kapal ikan asing sejak awal 1980-an. Maka, bantuan kapal ikan dialokasikan untuk menangkap ikan di wilayah-wilayah perairan laut yang masih underfishing itu. Contohnya di Laut Natuna, ZEEI Laut China Selatan, ZEEI Samudera Hindia, Laut Sulawesi, ZEEI Samudera Pasifik, Laut Banda, dan Laut Arafura. Ukuran dan jenis (bentuk) kapal serta alat tangkap ikan nya pun mesti disesuaikan dengan kondisi oseanografis dan jenis ikan yang menjadi target penangkapan. Supaya produktif dan efisien (menguntungkan) secara berkelanjutan, pola usaha sebaiknya berbasis kemitraan

antara nelayan penerima bantuan sebagai pemilik kapal yang akan mengoperasikan kapal dengan pihak swasta atau BUMN perikanan. Swasta atau BUMN perikanan bertanggung jawab atas dana operasional, bimbingan teknis penangkapan dan penanganan ikan hasil tangkap yang baik, pemasaran produk, dan manajemen. Dengan pola ini, nelayan penerima bantuan sebagai pemegang saham (yang besarnya harus dimusyawarahkan dengan BUMN atau swasta dengan mediator KKP) selain menerima pendapatan sebagai nahkoda kapal, fishing master atau ABK, mereka juga akan mendapatkan deviden (pembagian keuntungan) setiap tahun atau setiap bulan. Adapun nelayan penerima bantuan untuk setiap kapal, sebaiknya terdiri dari nelayan berasal dari Pantura atau daerah yang telah overfishing lainnya dan nelayan dari daerah yang berdekatan dengan fishing grounds yang masih underfishing. Misalnya dari Provinsi Aceh, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, NTT, NTB, dan Papua. Dengan demikian, selain nelayan penerima bantuan insya Allah akan sejahtera. Gejala overfishing di Laut Jawa dan wilayah perairan lainnya akan bisa pulih, dan secara simultan dapat mengembangkan serta memakmurkan wilayah luar Jawa dengan basis ekonomi perikanan tangkap. Selain itu, kita pun akan mampu memberantas praktik pencurian ikan (illegal fishing) yang selama dilakukan oleh para nelayan asing di wilayah-wilayah laut yang belum dimanfaatkan oleh nelayan Indoensia secara optimal. Jika kita memberi bantuan kapal ikan kepada nelayan Pantura untuk menangkap ikan di fishing grounds Laut Jawa atau di wilayah laut lain yang telah overfishing, seperti yang dilakukan oleh KKP pada 2010, sama saja dengan menghancurkan SDI di wilayah perairan overfishing dan membuat nelayan semakin miskin. Kedua, kita perlu membangun pelabuhan perikanan sebagai kawasan industri perikanan terpadu di daerah-daerah luar Jawa yang akan dijadikan lokasi pendaratan ikan dari armada kapal ikan modern bantuan pemerintah ini. Ketiga, nelayan atau KUB nelayan yang akan menerima bantuan, baik yang berasal dari daerah overfishing maupun dari daerah underfishing harus disiapkan secara seksama tentang aspek keterampilan (skills) penangkapan ikan dan penanganan hasil tangkap, manajemen keuangan, dan etos kerja (akhlak). Keempat, seluruh aparat pemerintah dan DPR dari pusat hingga ke daerah jangan menjadikan program mulia ini untuk kepentingan pribadi atau politik. Cukup sudah (enough is enough) kita menyalahgunakan dana APBN untuk kekayaan atau popularitas pribadi. Mari kita sejahterakan nelayan dan majukan negara-bangsa tercinta ini melalui program ini. *) Prof.Dr.Ir. Rokhmin Dahuri, MS, Ketua Dewan Pakar Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia

Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain. Nilai manusia ....... tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup. Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan. Selamat menikmati setiap langkah hidup Anda dan BERSYUKURLAH SETIAP SAAT Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia ini. Hanya sedikit yang memikirkan bagaimana mengubah dirinya sendiri..

3 Hal dalam hidup


3 hal dalam hidup yang tak pernah kembali: 1.Waktu 2.Perkataan 3.Kesempatan Kita tak bisa memutar kembali waktu, tapi kita bisa menciptakan kenangan dengan waktu yang masih kita punya dan memanfaatkan waktu yang ada, walau sebentar, untuk menciptakan kenangan yang berarti^^ Kita tak bisa menarik ucapan kasar yang keluar dari mulut kita atau statement yang telah membuat harga diri kita lebih penting dari pada menariknya kembali dan mengucapkan maaf. Kita tak bisa menghapus caci maki yang telah kita katakan hingga membuat orang lain marah, terluka atau menangis. *Tapi kita bisa membuat apa yang selanjutnya keluar dari mulut kita menjadi lebih banyak pujian dibanding caci maki, lebih banyak syukur dan terima kasih dari pada keluhan atau komplain, dan lebih banyak nasihat positif dari pada sulutan amarah^^ Kita tak bisa mendapatkan kembali kesempatan yang sudah kita lewatkan. *Tapi kita bisa menciptakan peluang untuk membuat kesempatan-kesempatan lain datang dalam hidup kita dengan lebih memperhatikannya^^ 3 hal dalam hidup yang tak boleh hilang: 1. Kehormatan 2. Kejujuran 3. Harapan Jika kita tidak memiliki uang, dan masih memiliki kehormatan, maka bersyukurlah karena kehormatan merupakan salah satu kekayaan yang masih berharga di mata orang lain. Jika kita telah kehilangan kehormatan dan ingin memulihkannya, maka pergunakanlah kejujuran untuk meraih kehormatan kita kembali karena orang-orang yang jujur adalah orang-orang yang terhormat. Jika kita telah kehilangan kehormatan karena ketidakjujuran kita, milikilah harapan bahwa suatu saat mereka akan mengerti alasan dibalik semuanya. Milikilah harapan bahwa kita bisa memperbaiki kehormatan meski dengan susah payah. Milikilah harapan bahwa meski banyak orang yang takkan lagi percaya karena kita pernah melakukan hal-hal yang tidak jujur, pada waktunya nanti, mereka akan melihat sendiri upaya kita^^ Teruslah Teruslah Teruslah Teruslah bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. berjalan hingga keletihan itu letih bersamamu. berjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu.

Karena di mana ada kemauan, di situ ada jalan^^ 3 hal dalam hidup yang paling berharga: 1. Keluarga 2. Sahabat 3. Cinta Kekayaan bukan soal berapa banyak uang yang anda miliki. Kekayaan adalah apa yang masih anda miliki saat anda kehilangan semua uang anda. Jika anda kehilangan semua uang anda, ingatlah bahwa anda masih memiliki keluarga. Jika anda kehilangan semua keluarga anda, ingatlah bahwa anda masih memiliki sahabat. Jika anda kehilangan semua keluarga anda dan tak ada satu pun sahabat, maka ingatlah bahwa anda masih memiliki cinta untuk mendapatkan mereka kembali, untuk mengenang masa-masa indah bersama mereka dan untuk menciptakan persahabatan yang baru dengan kehangatan kasih yang mampu anda berikan^^

Fungsi tanaman bukan sekedar memenuhi unsur keindahan. Lebih dari itu, tanaman juga bermanfaat untuk kebersihan lingkungan. Penerapannya juga tak sulit, karena tidak harus memenuhi syarat lahan yang sangat luas. Dalam media pot untuk lahan mungil, fungsi ini pun bisa terpenuhi. Nah, bila Anda masih kebingungan menanam jenis tanaman yang tepat di sekitar rumah, berikut ini referensi delapan jenis tanaman untuk Anda dilihat dari sisi manfaatnya: Penyerap polutan Untuk tanaman yang Anda butuhkan untuk menyerap polutan, Anda bisa menanam Sanseviera, Philodendron, Ivy, Chrysanthemum, Paku Boston, Sinti Belanda, dan Beringin. Peredam bunyi Untuk meredam bising, Anda bisa memanfaatkan tanaman peredam bunyi seperti Bambu Jepang atau Dolar (Ficus pumila). Tanaman jenis ini cocok sebagai penghias pagar atau di halaman dan teras. Pewangi Tanaman pewangi bisa Anda dapatkan dari Kaca Piring, Sedap Malam, Kua Hua (Osmanthus fragrans), dan Cestrum. Rempah Untuk tanaman rempah, Anda bisa menanam kunyit, kencur, lengkuas, kayu manis, atau lada. Peneduh Sebagai fungsi utama, tanaman peneduh Anda bisa dapatkan dari pohon Kersen, Buni, Janda Merana, atau Trembesi. Selain kokoh menjaga tanah, tanaman ini menjadi penyejuk dari panasnya matahari dan cuaca. Pengusir serangga Untuk mengusir serangga, Anda bisa menanam Sereh, Lavender, Ketimun, Geranium, atau Chrysantemum. Tanaman hias Sebagai hiasan, Anda bisa menanam beberapa pohon populer seperti Kaktus, Sirih Belanda, Aglonema, Mawar, dan Sedap Malam. Kebun sayur Jenis ini lebih bermanfaat lagi. Selain lebih asri, Anda pun bisa memanfaatkan tanaman ini untuk dikonsumsi langsung untuk kebutuhan sehari-hari seperti sawi, cabe, brokoli, kangkung, bayam, atau tomat. Tanaman air kerap dipakai untuk mempercantik taman yang memiliki kolam pancuran, kolam air tenang, kolam rendam menyerupai rawa-rawa, atau air terjun dinding. Apa saja tanamannya yang cocok? Berikut adalah 8 jenis tanaman air yang paling banyak digunakan untuk mempercantik tampilan taman: 1. Enceng gondok (Eichornia crassipes) Enceng gondok termasuk tanaman air mengapung. Bayang daunnya menggembung, hijau berbentuk bulat dengan diamter 5 - 15 sentimeter. Tumbuhnya tegak ke atas dengan bentuk bunga mirip dengan anggrek. Tumbuhan ini tumbuh secara berkelompok pada tangkai bunga setinggi 20-35 sentimeter. Enceng gondok tumbuh sangat cepat dan sering memenuhi permukaan air. Tanaman ini dikategorikan gulma karena mengganggu ketersediaan oksigen air. Untuk menempatkan enceng gondok, Anda harus rajin menyaringnya bila sudah terlalu banyak memenuhi air. 2. Water lily (Nymphaea lotus)

Jenis ini termasuk deep water aquatic plants. Akarnya tertanam pada lumpur kolam. Daun dan bunganya muncul dengan indah di permukaan air dengan warnanya yang putih, kuning, ungu, dan merah jambu. Bentuk daunnya bulat berlapis lilin pada permukaannya. 3. Apu-apu (Pistia stratiotes, Pistia crispata) Tanaman ini hidup mengapung di permukaan air dengan daunnya berwarna hijau tersusun secara melingkar dan bertumpuk-tumpuk. Permukaan daun ditumbuhi bulu-bulu halus yang memberi tekstur seperti beludru. Akar serabutnya berwarna putih, dapat menggantung sampai 30 sentimeter di bawah permukaan air. Tanaman ini sama sekali tak butuh perawatan, cukup diletakkan di permukaan air, maka tanaman ini akan memproduksi anakan. 4. Star Grass (Dichromena colorata) Sekilas penampilannya seperti rumput biasa. Daun dan batang bunganya sempit dan memanjang. Bunganya berbentuk unik dengan warna putih kecoklatan, sementara kelopak bunganya panjang berwarna putih dengan ujung berwarna hijau. Penampilan keseluruhan bunga dan kelopaknya berbentuk seperti bintang yang dapat memberi cahaya tambahan pada kolam atau taman air. 5. Calla lily (Zantedeschia aethiopica) Tanaman ini seolah terbuat dari lilin, berbentuk corong berwarna putih dengan putik kuning cerah. Bunga ini juga memiliki keharuman nan lembut. Tanaman ini cendernung tumbuh lebih tinggi bila kurang mendapat cahaya matahari. 6. Pisang air (Typhonodorum lindyeyanum) Seperti namanya, penampilan tanaman ini seperti pohon pisang namun berpadu dengan daun talas. Pisang air memiliki sosok yang kokoh dengan mencapai ketinggian 4 meter. Daunnya berbentuk oval dengan panjang sampai dengan 1,5 meter. Tepiannya berdaun gelombang, tersusun melingkar membentuk tajuk simeteris. 7. Seledri air (Oenanthe javanica) Bentuk daunnya oval dengan tepian bergerigi, mirip dengan daun seledri. Panjang daunnya 2-5 sentimeter, menebarkan aroma mirip aroma wortel. Warna yang mendominasi dari daunnya adalah hijau muda dengan sentuhan merah jambu dan putih. 8. Papyrus payung (Cyperus alternifolius, Cperus involucratus) Tumbuh berkelompok, batang tanaman ini berbentuk segitiga dengan ketinggian 0,9-1,8 meter. Ujung batangnya tumbuh kurang lebih 24 helai kelopak bunga menyerupai daun dan tersusun seperti jari-jari roda. Setiap helai kelopaknya memiliki panjang 15-30 sentimeter dan lebar 1-1,5 sentimeter. (Johana ErlyWidyartanti) Sebagai kegiatan untuk melepas penat, meditasi di depan kolam ikan rasanya lebih nyaman, apalagi kolam khusus ikan koi. Duduklah dengan posisi bersila, pandangilah kolam ikan dengan warna-warni koi di dalamnya dan biarkan ikan-ikan cantik itu membantu Anda menenangkan vinnana atau pikiran Anda. Mengapa koi? Koi adalah ikan yang dipercaya memancarkan energi positif sehingga cocok menemani Anda bermeditasi. Dalam filosofi China, yin dilambangkan sebagai wanita, dan yang sebagai pria. Selain tangguh dan kuat, dalam tradisi China dan Jepang ikan tersebut mendeskripsikan kekuatan yang berlawanan namun saling membangun. Kedua bagian berbeda itu menjadi satu, sehingga sangat cocok untuk membantu menyeimbangkan kondisi tubuh yang sedikit terganggu akibat kelelahan bekerja seharian. "Meditasi memberi Anda alat untuk menenangkan pikiran dan tubuh. Saya telah membuktikannya, pikiran menjadi tenang hanya dengan bernapas secara teratur. Dan itu membantu diri saya kembali," kata Emily Brydon, Canadian Alpine Ski Team, di valueyogamat.com. Emily mengatakan, bukankah terkadang, demi memperoleh kondisi tubuh dan pikiran prima, seseorang kerap tak tanggung-tanggung mengeluarkan biaya? Kini, melalui media kolam ikan koi, Anda hanya perlu

merogoh kocek sekali saja untuk membuat kolam ikan seperti yang anda inginkan untuk membantu bermeditasi. Namun, bila telah memiliki kolam tersebut, tetapi belum juga memenuhi kriteria nyaman untuk meditasi, Anda tidak perlu khawatir. Lakukan sedikit perombakan dengan membuat tempat duduk di pinggiran kolam seukuran 1 meter persegi. Usahakan tempat duduk tersebut lebih tinggi agar memudahkan Anda memandangi ikan-ikan koi kesayangan Anda itu dengan posisi duduk bersila. "Kita tidak bermeditasi untuk melihat surga, tapi untuk mengakhiri penderitaan. Jika Anda punya waktu untuk sadar, berarti Anda punya waktu untuk bermeditasi," kata Ajahn Chah, seorang master yoga asal Thailand. Maka, kini mulailah bermeditasi dengan memanfaatkan media kolam ikan koi yang ada di rumah Anda. Tidak mahal, tapi menyehatkan!

Anda mungkin juga menyukai