Anda di halaman 1dari 26

1

PROSESI MASUK GEREJA

1. Penyambutan Mempelai
Imam:
Kedua mempelai, Keluarga dan saudara-saudari yang terkasih;
Saya mengucapkan selamat datang dalam Upacara Perkawinan
Waldus dan Gunda. Gereja menyambut saudara-saudari
dengan gembira dalam perayaan cinta kasih ini.

2. Penyerahan Mempelai
Wakil Keluarga:
Bapak Pastor yang kami hormati, seluruh keluarga kedua
mempelai ini, menghantar Wolfhardus Kosat dan Radegunda
Bano yang sepakat untuk memasuki hidup perkawinan; kami
mohon, semoga Bapak Pastor berkenan meneguhkan
perkawinan mereka sesuai ajaran dan tata perayaan Gereja
Katolik.

Imam :
Terimakasih atas permintaan dan kepercayaan keluarga kepada
saya selalu Pejabat Gereja untuk meresmikan dan meneguhka n
perkawinan putera dan puteri saudara. Marilh kita menghadap
Tuhan dengan hati yang suci dan saya akan mereciki kalian
semua dengan air suci; semoga Allah memberi rahmat dan
berkat-Nya, agar saudara-saudari menghadap-Nya dengan hati
yang suci...(direciki dengan air berkat...)

Mari kita berarak ke altar Tuhan: menyerahkan seluruh harapan


dan doa-doa kita kepada Tuhan yang menghidupkan dan
menguduskan umat-Nya.....(Perarakan menuju Altar, diiringi
Lagu Pembuka)
2
I. RITUS PEMBUKA
1. Lagu Pembuka .....
2. Tanda Salib dan Salam:
Imam : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh
Kudus.
Umat : Amin
Imam : Tuhan Bersamamu
Umat : Dan bersama rohmu
3. Kata Pembuka
4. Pernyataan Tobat
5. Lagu Tuhan Kasihanilah
6. Doa Pembuka
Imam:
Allah pencipta yang penuh kasih, Engkau telah menuntun
kedua mempelai ini dalam perjalanan untuk saling
mengasihi. Kukuhkanlah cinta dan keinginan luhur mereka
yang melandasi ikrar untuk saling mengikatkan diri di
hadapan-Mu. Limpahkanlah rahmat-Mu atas mereka dan
buatlah mereka pantas dan kudus agar mereka mampu
menjadi tanda kehadiran-Mu yang nyata di tengah
sesamanya. Dengan perantaraan Kristus Putera-Mu yang
hidup dan berkuasa dalam persekutuan dengan Roh Kudus,
Allah sepanjang segala masa.

Umat : Amin.

3
II. LITURGI SABDA
1. BACAAN I : 1 Kor.13: 1 – 13.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di
Korintus

Kasih
13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa
manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai
kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang
yang gemerincing. 13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia
untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan
memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki
iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika
aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. 13:3
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada
padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika
aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya
bagiku. 13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak
cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 13:5 Ia
tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari
keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan
kesalahan orang lain. 13:6 Ia tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. 13:7 Ia menutupi segala
sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu. 13:8 Kasih tidak
berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti;
pengetahuan akan lenyap. 13:9 Sebab pengetahuan kita tidak
lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. 13:10 Tetapi jika yang
sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.
13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-
kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti
4
kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku
meninggalkan sifat kanak-kanak itu. 13:12 Karena sekarang kita
melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi
nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya
mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan
mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. 13:13
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan
kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
2. Mazmur Tanggapan
3. Bait Pengantar Injil
Lektor: Alleluia ………………..
“Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di
dalam Kasih-Ku, seperti aku menuruti perintah Bapa-Ku dan
tinggal di dalam Kasih-Nya.
Alleluia ………………..

4. Bacaan Injil : Mat.18: 21 – 35


Imam : Tuhan bersamamu
Umat : dan bersama rohmu
Imam : Inilah Injil Suci menurut Mateus
Umat : Dimuliakan Tuhan.
Perumpamaan tentang pengampunan
18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus:
"Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku
jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata
kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh
puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga
seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan
5
dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan
perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang
berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu
tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan
supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk
pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu
menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku
akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas
kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan
menghapuskan hutangnya. 18:28 Tetapi ketika hamba itu
keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang
seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik
kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 18:29 Maka sujudlah
kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu,
hutangku itu akan kulunaskan. 18:30 Tetapi ia menolak dan
menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai
dilunaskannya hutangnya. 18:31 Melihat itu kawan-kawannya
yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi
kepada tuan mereka. 18:32 Raja itu menyuruh memanggil orang
itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh
hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya
kepadaku. 18:33 Bukankah engkaupun harus mengasihani
kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? 18:34 Maka
marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-
algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 18:35 Maka
Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap
kamu, apabila kamu masing-masing tidak
mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

6
5. Homili
KASIH AMPUN
1Kor.13:1-13. Mat.18:21-35
Agak mudah menarik garis penghubung antara pertemuan
beberapa tahun silam dan peristiwa hari ini. Kita tidak tahu siapa
yang duluan berdebar & melirik, serta siapa yang duluan berkata:
“maukah kau menikah denganku.” Kita juga bukan saksi. Hanya
keduanya, bersama Tuhan yang tahu. Tapi kita boleh yakin bahwa
garis yang menghubungkan keduanya adalah: Garis IMAN,
HARAPAN dan KASIH. Terbukti, I.. H.. K yang tumbuh pada
saat jumpa pertama sampai saat keduanya ada di depan altar Tuhan
ini masih tetap berkobar. Dan saya yakin model cinta yang mereka
bangun mudah-mudahan sama atau mendekati “Cinta Kristus yang
tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-
lamanya.”(bdk.Ibr.13:8).
Mempelai berdua yang bahagia, izinkan saya mengajukan
beberapa pertanyaan sederhana & ringan sbb:
1. Siapa yang duluan memulai hubungan ini..?
2. Siapa yang pertama mengatakan kita menikah ?
3. Waldus, Gunda orang I atau orang kesekian...?
4. Gunda, Waldus orang ke berapa..?
5. Apa kalian berdua berbahagia untuk saling memiliki?
6. Selain Kasih, apakah kalian saling PERCAYA..?
Saudaraku...., kalian masih hidup sebagai manusia dan bukan
malaikat. Tapi dari dialog singkat tadi saya ingin menarik
perhatian saudara-saudari pada pertanyaan ke-6 tadi. Bahwa
meskipun anda tidak sempurna, namun apabila ada
kepercayaan antar pasangan, maka anda akan kuat untuk
bertahan dalam duka dan kecemasan, kegembiraan dan
7
harapan dalam mengarungi lautan cinta sbg suami dan istri
Katolik yang beriman dan bermartabat.
Ada 3 hal harus ada dalam sebuah Keluarga: Rumah, Beras dan
Kepercayaan. Boleh tidak ada rumah, boleh tidak ada beras,
tetapi Kepercayaan antar pasuti & anak harus ada! Jika lenyap,
Keluarga akan hancur: karena anda akan saling
menghancurkan.
Saudaraku terkasih...., faktor utama setiap pasangan katolik
bertahan hidup bersama sampai maut memisahkan, karena ada
Tuhan Yesus dalam Sakramen Perkawinan yang
menyatukanmu dan mengangkatmu menjadi lambang
hubungan-Nya dengan Gereja. Maka, apa yang telah
dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia! (sebut
1..2..,contoh)
Jika Tuhan Yesus ada dalam perkawinanmu, maka pasti ada
KASIH. Santo Paulus dalam Bacaan I tadi menjelaskan apa itu
KASIH dengan begitu tuntas dan indah: Madah Kasih.
Ada 2 hal menarik dari Madah Kasih ini:
1. Jika tidak ada Kasih, diri kita ibarat : Gong yang
berkumandang, canang yang gemerincing, tidak berguna,
dan tidak berfaedah.
2. KASIH itu : Sabar, Murah hati, tidak cemburu, tidak
memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang
tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak
pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang, Kasih
menutupi segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu, tak berkesudahan..dst

8
Kita renungkan beberapa point soal KASIH.
1. Kesabaran – Sabar : orang yang sabar akan merasa sakit,
namun rasa sakit itu akan berbuah kedamaian. Ibu-ibu yang
sabar – akan merasa bahwa surga sungguh ada ditelapak
kakinya. Ibu-ibu yang kurang sabar, surga tetap ada di
telapak kakinya, tapi neraka ada di ujung bibirnya.
2. Kemurahan hati – searti dengan semangat berbagi dalam
keadaan berkelimpahan atau kekurangan. Tidak pelit, baik
hati, pengasih dan penyayang. Pasutri yang murah hati, masa
tuanya pasti bahagia, karena dikelilingi anak-cucu.
3. Tidak memegahkan diri – saya sering menyaksikan pasutri
yang tampil beda. Istri tampil seperti tokoh emas berjalan,
wajahnya seperti labu lilin, suami tampil seperti pajangan
rombengan. Nah...., ketika melihat pasutri yang seragam, sama-
sama pake kalung emas, cincin emas...dstnya, saya kagum, tapi
istri selalu lebih.....
4. Menyimpan kesalahan, menutup aib – kalo saling mengasihi,
janganlah ceritakan kesalahan pasanganmu kepada
tetanggamu...simpan dan tutup rapat-rapat dalam hati dan
merenungkannya. Mengapa itu terjadi...? Sta.Maria..
5. Mengharapkan & menanggung segala sesuatu - pasanganmu
adalah tumpuan harapanmu, tetapi beban pasanganmu, juga
harus menjadi bebanmu. Kaisa makam mak nan ho derita
kum....!
Saudara terkasih...., Allah yang menyatukanmu, kasih-Nya
kekal abadi. Allah akan terus menyalakan api cinta-Nya
dalam hidupmu sebagai pasutri. Namun sebagai manusia,
sering kita memadamkan Kasih Allah itu, maka setiap saat
kehidupanmu sebagai pasutri butuh PENGAMPUNAN.
Pengampunan merupakan wujud kasih yang paling nyata.
Pengampunan: salah satu bukti Iman sejati akan Allah yang
9
maharahim dan mahamurah, karena itu tindakan pengampunan
harus tanpa batas, sampai menghasilkan rekonsiliasi. Paus
Alexander: berbuat salah itu manusiawi,tai mengampuni itu ilahi.
Kita butuh pengampunan dari Allah, tetapi juga pengampunan dari
sesama. Sebagai pasutri, saya yakin anda tidak mampu mengingat
dan menghitung pengampunan yang telah diberikan kepada
pasanganmu. Dan itu tentu sangat mulia. Pasangan yang suka
menghitung kesalahan, bahkan pengampunan yang telah diberikan
menurut saya, dia bukan anak Allah. Karena dia pasti merencanakan
pembalasan yang setimpal dan merencanakan pengadilan untuk
pasangannya.

Nasehat yang baik dalam konteks pengampunan : saya


mencintaimu, walaupun....., dan BUKAN..saya mencintaimu,
tetapi......Waldus & Una, Proficiat selamat berlayar sampai
Tanjung Perak - Mas....berlayar terus sampai Tanjung
Kasih & Pengampunan Bapa di surga yang kekal abadi.
Amin.

III. PERAYAAN PERKAWINAN


1. Mohon Restu:
Imam : Wolfhardus dan Radegunda yang dikasihi Tuhan.
Sebelum perkawinan Gereja ini kita laksanakan; saya
persilakan kalian berdua terlebih dahulu menghadap kedua
orangtua kalian untuk mohon restu bagi perjalanan hidup
yang hendak kalian awali.
(Kedua mempelai menghadap orangtua mereka dan diiringi
doa restu orangtua; setelah doa restu, kedua mempelai
kembali ke tempat semula didampingi bapak-ibu saksi)

10
2. Doa Restu Orangtua : (Salah satu mewakili)
YA Allah Bapa yang mahakasih, kami bersyukur kepada-
Mu karena Engkau telah menganugerahkan dan
mempercayakan kepada kami putera – puteri-Mu ini.
Mereka adalah bukti kasih dan kebaikan-Mu. Kami telah
berusaha dengan segenap hati membesarkan, mendidik,
membimbing dan mendampingi mereka. Kini mereka telah
dewasa dan hendak membangun rumah tangga sendiri.
Maka dengan rela dan iklas hati kami menyerahkan mereka
kepada-Mu untuk memberkati dan menyucikan
perkawinan mereka. Jauhkanlah dari mereka segala
sesuatu yang menghalangi cinta mereka: teristimewa di
saat-saat sulit yang menantang keutuhan hidup rumah
tangga mereka; semoga Engkau selalu bersama mereka
dalam membangun hidup keluarga sesuai kehendak-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, kini dan
sepanjang segala masa. Amin.

3. Pernyataan Kesediaan Mempelai


Imam:
Mempelai yang berbahagia, kalian telah datang kemari
untuk merayakan Sakramen Pernikahan di hadapan
Pejabat Gereja dan disaksikan oleh umat beriman. Kristus
akan memberkati dan meneguhkan perkawinan kalian agar
saling mengasihi dengan setia dan menunaikan
tanggungjawab sebagai suami dan istri, Maka saya minta
kalian menyatakan maksud dan isi hati saudara-saudari
dengan menjawab pertanyaan saya:

11
Imam : Wolfhardus dan Radegunda, Sungguhkah kalian
berdua dengan hati bebas dan tulus ikhlas hendak
meresmikan perkawinan ini?
Mempelai : YA, sungguh.
Imam : Selama menjalankan perkawinan nanti,
bersediakah kalian untuk saling mengasihi dan
saling menghormati sepanjang hidup?
Mempelai : YA, kami bersedia.

Imam : Bersediakah kalian dengan penuh kasih sayang


menerima anak-anak yang dinaugerahkan Allah
kepada kalian; dan mendidik mereka sesuai dengan
hukum Kristus dan Gereja-Nya?
Mempelai : YA, kami bersedia.

4. Kesepakatan Perkawinan:
Imam :
Untuk mengikrarkan Perkawinan Suci ini, saya persilakan
kalian berdua saling berhadapan, saling berjabat tangan
kanan dan meletakkannya di atas Kitab Suci serta
menyatakan kesepakatan kalian di hadapan Allah dan
Gereja-Nya.
(Mengucapkan janji secara bergantian dimulai dari mempelai
laki-laki).
Mempelai Laki-laki:
Saya, WOLFHARDUS KOSAT, dengan tulus ikhlas
memilih engkau RADEGUNDA BANO menjadi istri saya.
Saya berjanji untuk setia dan mengabdikan diri kepadamu
dalam untung dan malang; diwaktu sehat dan sakit. Saya
12
mau mengasihi dan menghormati engkau sepanjang hidup
saya. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil Suci ini.

Mempelai Wanita:
Saya, RADEGUNDA BANO dengan tulus ikhlas memilih
engkau WOLFHARDUS KOSAT menjadi suami saya. Saya
berjanji untuk setia dan mengabdikan diri kepadamu
dalam untung dan malang; diwaktu sehat dan sakit. Saya
mau mengasihi dan menghormati engkau sepanjang hidup
saya. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil Suci ini.

5. Penerimaan Kesepakatan Perkawinan :


Imam : Atas nama Gereja Allah, dan dihadapan
para saksi dan hadirin sekalian, saya
menegaskan bahwa perkawinan yang
telah diresmikan ini; adalah perkawinan
Katolik yang sah. Semoga Sakramen ini
menjadi bagi kalian berdua sumber
kekuatan dan kebahagiaan.
Imam : Yang dipersatukan Allah,...
Umat : Janganlah diceraikan oleh manusia.
Imam : Marilah memuji Tuhan.
Umat : Syukur kepada Allah.

13
6. Ritus Pelengkap
1. Pemberkatan dan Pengenaan Cincin :
Imam : Ya Allah, sumber kesetiaan, berkatilah (+) kedua
cincin ini, supaya menjadi lambang cinta dan kesetiaan
bagi suami-istri ini; semoga mereka selalu tinggal
dalam damai dan hidup menurut kehendak-Mu. Demi
Kristus, Tuhan dan pengantara kami. (cincin direciki
dengan air berkat).
Umat : Amin.

Imam : Wolfhardus Kosat kenakanlah cincin ini pada


jari istrimu, sebagai tanda cinta dan kesetiaanmu.
(kenakan pada jari manis tangan kanan pasangan).

Mempelai Laki-laki :
Radegunda Bano terimalah cincin ini sebagai lambang
cinta dan kesetiaanku kepadamu. Dalam nama Bapa dan
Putera dan Roh Kudus.

Imam : Radegunda Bano kenakanlah cincin ini pada


jari istrimu, sebagai tanda cinta dan kesetiaanmu.
(kenakan pada jari manis tangan kanan pasangan).

Mempelai Wanita :
Wolfhardus Kosat terimalah cincin ini sebagai
lambang cinta dan kesetiaanku kepadamu. Dalam nama
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

14
2. Pemberkatan Sarana Rohani :
Imam : Ya Allah, berkatilah Kitab Suci ini (+) agar dapat
dipergunakan oleh keluarga baru ini sebagai sumber
pengharapan dan penghiburan serta kekuatan yang mampu
membangkitkan cinta kasih sejati. Berkatilah Salib (+) ini
agar menjadi tanda kehadiran-Mu di tengah keluarga ini dan
memberikan dorongan untuk selalu siap berkorban demi
kebahagiaan pasangannya. Berkati pula Rosario ini (+) agar
menjadi tanda perlindungan Bunda Maria bagi keluarga baru
ini. Demi Kristus, pengantara kami. (Direciki dengan air
berkat)
Umat : Amin

3. Penyerahan Sarana Rohani Oleh Keluarga :


Wakil Keluarga :
Anak-anakku yang terkasih, terimalah Kitab Suci, Salib
dan Rosario ini sebagai bekal perjalanan hidup
perkawinan; baik dalam suka maupun dalam duka.
Pergunakanlah semuanya ini dengan semestinya. Tuhan
akan selalu mendampingi langkah hidup kalian. Doa kami
selalu menyertai perjalanan hidup rumah tanggamu.

Mempelai : Terima kasih.

7. Doa Umat :
15
Imam : Saudara – saudari terkasih, Tuhan telah berkenan
menyempurnakan dan menguduskan cinta kasih
Waldus dan Gunda, maka sambil menyenangkan
anugerah kebaikan dan cinta istimewa yang telah
mereka terima, marilah kita menyerahkan mereka
kepada Tuhan melalui doa-doa permohonan kita :

Lektor
1. Semoga mereka yang dipersatukan dalam perkawinan suci
ini, membangun hidup keluarga dengan semangat cinta kasih
dan damai, sehingga rahmat Kristus selalu bersinar dalam
rumah tangga mereka. Marilah kita mohon.................

2. Semoga mereka mendasari hidup keluarga mereka pada


kekuatan Iman, Harapan dan Kasih, sehingga mereka menjadi
teladan bagi anak-anak dan sesama yang berada di sekitar
mereka. Marilah kita mohon.......

3. Semoga mereka diberi kesehatan yang baik agar sanggup


menjalankan tugas dan tanggungjawab mereka di tengah
keluarga, Gereja dan masayarakat.
Marilah kia mohon..........

4. Semoga orangtua kedua mempelai serta sanak saudara merasa


terhibur dan dikuatkan berkat penerimaan Sakramen
Pernikahan pada hari ini. Marilah kita mohon..............

5. Semoga semua anggota keluarga pasangan ini yang telah


meninggal mendapat kebahagiaan di dalam Kerajaan Allah
dan terus mendoakan pasangan suami-istri baru ini. Marilah
kita mohon......
16
6. Kedua Mempelai dari tempat duduk :
Ya Bapa, kami bersyukur atas berkat-Mu bagi kami berdua
pada hari bahagia ini. Semoga cinta yang ada di hati kami,
yang telah kami bina selama ini terus berkembang dan
dimurnikan menjadi cinta sejati. Bimbinglah dan terangilah
kami agar dapat menjadi suami dan istri yang baik dan
bijaksana. Jiwailah dan terangilah orangtua kami agar dengan
cinta-Mu yang agung. Anugerahkanlah rahmat kepada sanak
saudara, sahabat dan semua orang yang baik kepada kami
dengan kasih-Mu dan semoga kebahagiaan yang kami rasakan
saat ini, juga dirasakan oleh mereka semua. Marilah kita
mohon.......
Imam :
Ya Bapa, utuslah Roh Kudus-Mu kepada kedua mempelai yang
berbahagia ini, agar mereka sehati sejiwa dalam membangun
rumah tangga mereka, dan jangan biarkan mereka terpisah,
karena Engkau telah mempersatukan dan memberkati mereka.
Demi Kristus, Tuhan dan Penebus kami.
Umat : Amin

IV. LITURGI EKARISTI


1. Persiapan Persembahan
17
2. Lagu Persembahan
3. Doa atas Persembahan :
Ya Bapa, terimalah persembahan yang kami unjukkan
untuk menyucikan perkawinan kedua hamba-Mu ini.
Semoga mereka menikmati berkat-Mu dalam membangun
keluarga yang bahagia dan sejahtera. Demi Kristus Tuhan
kami. Amin.

4. Prefasi : Pernikahan I – TPE hal.188.


5. Lagu Kudus.
6. DOA SYUKUR AGUNG II. TPE
hal.144...dstnya...
7. Doa Bapa Kami (Tanpa Doksologi dan
Embolisme).
8. Doa Untuk Mempelai :
Ajakan Imam :
Saudara – saudari, marilah kita berdoa bagi kedua
mempelai yang datang ke altar ini untuk memulai
perkawinan mereka agar tetap bersatu dalam cinta kasih
seumur hidup: (sambil merentangkan tangan ke atas
kedua mempelai, imam mengucapkan doa ini).

Imam : Marilah Berdoa


Ya Allah, sejak awal mula, Engkau menciptakan manusia
pria dan wanita menurut gambaran-Mu, supaya mereka
dipadukan menjadi satu. Engkau juga mengajarkan bahwa
perkawinan yang telah Kau teguhkan tidak boleh
diceraikan.

18
Engkau telah menguduskan ikatan suami-istri ini dan
mengangkat perjanjian nikah menjadi lambang persatuan
Kristus dan Gereja-Nya.

Maka kami mohon : pandanglah dengan rela mempelai


wanita ini ( Imam menumpangkan tangan di atas kepala),
agar rahmat, cinta dan damai-Mu tinggal dalam hatinya.
Semoga ia menjadi istri yang setia dan ibu yang baik seperti
wanita-wanita kudus yang dipuji dalam Kitab Suci.

Pandanglah juga mempelai pria ini ( Imam


menumpangkan tangan di atas kepala), semoga ia selalu
berusaha menunaikan tanggungjawabnya, baik terhadap
istri dan anak-anak, maupun terhadap Gereja dan
masyarakat.

Semoga mereka tetap teguh berpegang pada iman dan


perintah-perintah-Mu, bersatu sebagai suami istri,
terpandang karena perilaku hidup yang baik, dan berjasa
untuk sesama dan lingkungan mereka.

Kuatkanlah mereka dengan semangat Injil sehingga mereka


menjadi saksi Kristus bagi semua orang. Semoga mereka
subur dan berketurunan, menjadi orangtua yang patut
dicontoh dan berbahagia melihat anak cucunya.

Semoga mereka mencapai usia lanjut dan akhirnya


memasuki kehidupan dalam Kerajaan Surga. Demi Kristus
Tuhan dan pengantara kami. Amin (direciki dengan air
suci).

19
9. Salam Damai
Imam : Damai Tuhan bersamamu
Umat : Dan bersama rohmu.

10. Lagu Anak Domba Allah


11. Komuni......diiringi lagu yang sesuai.
( mempelai dan saksi menerima Komuni dengan
mulut dalam 2 rupa).

12. Doa Sesudah Komuni


Imam :
Ya Allah yang maha pengasih, kami telah menyaksikan
upacara perkawinan hamba-Mu Waldus dan Gunda ini
kami telah mengambil bagian dalam perjamuan Ekaristi.
Kami mohon, tolonglah agar mereka selalu setia kepada-
Mu dan memberi kesaksian iman kepada sesama yang
mereka jumpai. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
Amin.

V. RITUS PENUTUP
1. Doa Kepada Bunda Maria : oleh
mempelai.
Ya Bunda Maria, Bunda tersuci yang penuh cinta kasih,
puji dan syukur kami panjatkan kepadamu pada hari yang
indah ini. Hari dimana kami berdua merasakan kebahagiaan
yang istimewa, karena kami berdua telah mengucapkan
janji setia dalam Sakramen Perkawinan yang kudus. Kami
percaya ya Bunda, apa yang terjadi hari ini adalah

20
kehendak Bapa di surga yang menaruh kasih-Nya kepada
kami.

Bunda Maria, Engkau adalah Ibu Keluarga Kudus, untuk


itu kami menyerahkan keluarga baru kami kepadamu,
semoga engkau selalu mendampingi, melindungi dan
menjaga keluarga kami. Hadirlah dalam rumah tangga kami
dan ajarkanlah kami memancarkan kasihmu kepada semua
orang. Bimbinglah kami agar kami menjadi orangtua yang
baik dan dampingilah rumah tangga kami agar terhindar
dari perselisihan, sehingga selalu tercipta suasana damai
dan bahagia seperti Keluarga Kudus Nazareth.
Terpujilah nama Yesus, Maria dan Yosef untuk selama-
lamanya. Amin.
(Ditutup dengan 3x Salam Maria & Kemuliaan....)

2. BERKAT & PENGUTUSAN


Imam : Tuhan bersamamu
Umat : Dan bersama rohmu

Imam : Semoga Allah yang kekal dan kuasa,


memelihara kalian berdua dalam cinta kasih
dan kerukunan, supaya damai Kristus
senantiasa tinggal dalam hati dan rumah
tangga kalian.
Umat : Amin.

Imam : Semoga kalian diberkati dengan keturunan,


memperoleh penghiburan dari para sahabat

21
dan kenalan, dan hidup damai sejati dengan
semua orang.
Umat : Amin

Imam : Semoga kalian menaruh perhatian pada kaum


papa dan miskin, supaya kalian kelak disambut
oleh Bapa yang Maha Pemurah.
Umat : Amin.

Imam : dan semoga saudara sekalian: dijaga,


dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah
yang Mahakuasa: ( + ) Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
Umat : Amin.

Imam : Dengan ini Perayaan Ekaristi Perkawinan


Waldus dan Gunda – Perayaan Keselamatan
kita sudah selesai.
Umat : Syukur kepada Allah.
Imam : Mari pergi, kita diutus.
Umat : Amin.
3. Lagu Penutup :

22
23
24
25
26

Anda mungkin juga menyukai