Anda di halaman 1dari 3

Nasihat Alkitab Untuk Menyelamatkan Pernikahan Anda Setelah Terjadi Perselingkuhan

Jika Anda sungguh-sungguh ingin menyelamatkan pernikahan setelah ketidaksetiaan pasangan, yang
paling bisa membantu Anda adalah menjadi seorang kristen sejati.

"Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan
kita." Roma 6:23

"Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang
percaya." Roma 10:4

Sifat alami manusia adalah berbuat dosa, dan upah dosa atau konsekuensinya adalah terpisah dari
Tuhan. Secara spiritual kita mati!

Bayangkan sekumpulan orang tenggelam dalam lautan luas. Lautan tersebut adalah dosa dimana kita
berada di dalamnya, kita pasti mati tenggelam tidak memiliki kekuatan untuk menolong diri sendiri.

Tapi, puji Tuhan! Dia mengirim Anak-Nya Yesus Kristus untuk menanggung hukuman atas dosa-dosa kita.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal." Yohanes 3:16

“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu,
bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan." Roma
10:9-10

Harga sudah dibayar lunas! Mereka yang terpilih, diangkat dari lautan dosa dan diberikan hidup agar
mereka percaya dan mengaku bahwa mereka telah diselamatkan dari maut!

"Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala
sesuatu mungkin." Matius 19:26

Rasanya tidak ada harapan, sia-sia dan tak ada keberanian, untuk bertahan dalam pernikahan yang tidak
setia. Tapi ada satu harapan, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil! Tuhan mampu mengubah seseorang
dari luar dan dalam.

“Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan
meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu
daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan
Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Markus 10:6-9

Ayat ini memberi gambaran bahwa pernikahan adalah sesuatu yang ditahbiskan oleh Tuhan. Ayat ini
juga memberitahu kita fakta-fakta pernikahan. Dikatakan bahwa suami dan istri bersatu secara fisik. Dan
manusia tidak memiliki wewenang untuk memutus sebuah ikatan pernikahan, hanya Tuhan yang boleh
memisahkan.
“Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap istrinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas
tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan
bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu
hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya iblis jangan menggodai kamu, karena kamu
tidak tahan bertarak." 1 Korintus 7:3-5

Ayat ini menunjukkan seks yang benar adalah seks yang bermoral. Catatan bagi kita adalah seks bukan
untuk kepuasan diri sendiri, tetapi untuk memenuhi kebutuhan pasangan. Kita diajarkan bahwa tubuh
kita adalah milik satu sama lain (suami-istri). Dan bagi suami-istri, janganlah meninggalkan kehidupan
seks bersama agar bisa saling menjaga kebutuhan seksual masing-masing.

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi
kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu
dapat menanggungnya." 1 Korintus 10:13

Ini adalah sebuah janji. Tuhan itu setia dan Dia tidak akan memberikan cobaan melebihi yang dapat kita
tanggung. Bukan berarti semua dapat kita lewati dengan mudah atau tanpa tersakiti. Artinya cobaan
yang kita hadapi akan dibantu dan diberikan jalan keluar.

“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika
kita tidak menjadi lemah." Galatia 6:9

Semua orang merasakan lelah, tak ada keberanian dan kesedihan. Jangan menyerah! Tetaplah menabur
benih kebaikan walaupun kadang harus di antara kejahatan atau kemunafikan. Lakukan saja hal yang
benar.

“Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal
ke arah Dia, Kristus, yang adalah kepala." Efesus 4:15

Ayat ini tentang kejujuran. Pasti kita akan bahagia apabila pasangan kita bersikap jujur dan terbuka
tentang hidupnya dan hatinya. Seberapa jujurkah Anda kepada pasangan? Bagaimana kalau Anda
berpikir dia akan marah? Apakah Anda berbohong untuk menghindari pertengkaran? Katakan
kebenaran, dengan kasih.

“Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni,
sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." Efesus 4:32

Jika Anda harus mendapatkan dari Tuhan apa yang layak Anda dapatkan, maka kematianlah yang Anda
peroleh. Demikian juga, jika pasangan Anda memperoleh dari Anda apa yang layak mereka peroleh atas
perselingkuhannya, mungkin surat cerailah yang mereka peroleh. Namun Tuhan mengampuni Anda dan
memberi Anda jalan untuk diselamatkan. Maukah Anda memaafkan pasangan Anda dan memberi
mereka cara untuk bangun kembali (jika mereka benar-benar bertobat)?
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Filipi 4:13

Ayat ini mungkin sering disalahgunakan. Bukan artinya kita bisa melakukan apapun yang kita mau dan
Tuhan akan memberikan kekuatan untuk melakukannya. Maksudnya adalah, semua hal yang
menyenangkan hati Tuhan tidaklah mudah dilakukan...bahkan sulit untuk melawan sifat alami manusia
yang berdosa dan hidup seperti Yesus. Perintah Tuhan adalah agar kita patuh, maka Dia akan
memberikan kekuatan untuk melakukan perintah-Nya.

“Dan hendaklah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam
pekerjaan baik." Ibrani 10:24

Percayalah pasangan Anda selalu bisa berubah lebih baik dan dorong dia untuk patuh pada Tuhan.

“Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan
tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah." Ibrani 13:4

“Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar,
tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah." Yakobus 1:19

Tangani amarah dengan bijak, jangan sampai amarah membawa kita dalam dosa. Pesan dari ayat ini
adalah lebih banyak mendengar daripada bicara.

“Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian,
tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan
supaya semua orang berbalik dan bertobat." 2 Petrus 3:9

Tuhan memiliki otoritas untuk menghukum orang yang berbuat dosa. Tetapi Tuhan juga sabar dalam
ketidaksetiaan kita. Itulah teladan yang bisa kita terapkan dalam memberi kesempatan bagi pasangan
kita yang tidak setia.

“Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan
setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak
mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." 1 Yohanes 4:7-8

Mencintai berarti membuat pilihan untuk bertindak dengan penuh kasih kepada seseorang walaupun
mereka tidak bersikap baik, dan itu berarti melakukan apa yang menjadi kepentingan terbaik mereka.

Namun, mencintai seseorang bukan berarti membebaskannya dari konsekuensi. Biarkan pasangan hidup
Anda menjalani konsekuensi yang menyakitkan untuk belajar dari kesalahan mereka, namun Anda
jangan menyimpan dendam. Jadilah orang yang penuh kasih - cintailah pasangan Anda sedemikian
untuk melakukan apa yang terbaik bagi mereka.

Anda mungkin juga menyukai