Anda di halaman 1dari 18

EKSPOSISI PRAKTIS

MATIUS 6

Oleh:

Raymond Sebastian Ernest, S.Th.

Jakarta
2014
Eksposisi Praktis Matius 6
Bagian 1 (ay 1-4)

6:1 “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya
dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di
sorga.
6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu,
seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong,
supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah
mendapat upahnya.
6:3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang
diperbuat tangan kananmu.
6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat
yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Kewajiban agamawi kita tidak perlu dipamer-pamerkan atau diumbar-umbar ke kalangan umum
sekedar supaya mereka tahu kalau kita ini orang yang sedang beribadah. Contohnya di bagian ini
adalah memberi sedekah.

Mau memberi persembahan atau bantuan tidak perlu diceritakan ke orang lain supaya orang lain
tahu kalau kita ini mau berbuat baik. Tuhan Yesus bilang MUNAFIK.

Ayat 2 memberi pelajaran mengenai hati yang tidak bersih dan tidak tulus menolong atau
memberi persembahan, hanya ingin dipuji saja; Yesus bilang sudah dapat upahnya, yaitu dipuji
di dunia namun tidak dianggap di sorga.

Bahkan ayat 3 sering dipakai juga sama orang muslim, “Tetapi jika engkau memberi sedekah,
janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.”

Alkitab kita sudah memiliki nilai filsafat tertinggi! Sekalipun bagi dunia, ini adalah buku terbaik
yang pernah ada! Namun bagi kita, ini adalah Firman yang menghidupkan kita, bukan sekedar
buku biasa.

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 1


Eksposisi Praktis Matius 6
Bagian 2 (ay 5-15)

6:5 “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka
mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-
tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
mereka sudah mendapat upahnya.
6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah
kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang
tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya
akan dikabulkan.
6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu
perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang
yang bersalah kepada kami;
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari
pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
sampai selama-lamanya. Amin.]
6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan
mengampuni kamu juga.
6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni
kesalahanmu.”

Sekali lagi dalam bagian ini dibahas mengenai orang munafik yang suka berdoa supaya dilihat
orang lain. Dan mereka yang ingin dilihat oleh orang lain sudah mendapat upahnya, yaitu dipuji
oleh manusia. Upahnya hanya sampai disitu aja, TIDAK LEBIH!

Tuhan memberi petunjuk jelas, kalau ingin berdoa, masuklah ke dalam kamar, tutup pintu, dan
berdoalah secara pribadi dengan Bapa di sorga. Karena Bapa di sorga merindukan sebuah
hubungan pribadi dengan anak-anak-Nya.

Doa juga tidak perlu bertele-tele – terlalu panjang dan banyak kata-kata indah yang sengaja
dirangkai agar doanya terdengar baik – Tuhan TIDAK MEMENTINGKAN birokrasi! Tuhan
bukan kelurahan! Tuhan bukan kecamatan! Tuhan bukan kementrian! Yang segala sesuatunya
kalau ingin diurus harus bertele-tele dan rumit.

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 2


Eksposisi Praktis Matius 6

Langsung saja ke INTINYA (TO THE POINT) mau minta apa! Bahkan Alkitab bilang Dia
mengerti bahasa tetesan air mata! Artinya, meskipun kita datang kepada-Nya dengan tangisan
dan tanpa kata-kata, Dia tetap mengerti apa yang kita doakan. Dia Bapa yang AJAIB dan LUAR
BIASA.

Bapa TAHU PERSIS apa yang kita perlukan SEBELUM kita meminta kepada Dia (ayat 8).

Doa Bapa Kami adalah Doa yang mengajarkan kita agar kita SADAR kalau kita ini
sesungguhnya dekat sekali (akrab) dengan Tuhan. Kita boleh memanggil Dia BAPA!

“... jadilah kehendak-Mu di bumi SEPERTI di sorga.” (Ayat 10). Artinya, hidup di bumi
SEPERTI di sorga. Oleh sebab itu saya selalu mengajak kita berdoa agar MEMPERKATAKAN
BERKAT. Bukan memperkatakan kutuk, hinaan, ataupun umpatan-umpatan terhadap orang lain.

Anda dan saya punya rumah di bumi dan di sorga. (katakan amin kalau Anda ingin)
Anda dan saya berkumpul di bumi dan di sorga.
Anda dan saya jadi keluarga di bumi dan di sorga. Artinya sekeluarga diselamatkan.
Anda dan saya bahkan jadi tetangga di sorga.

Bahkan... Kita BOLEH DOA, kita tolak miskin, tolak bangkrut, tolak rugi, tolak kutuk, tolak
resesi, tolak sakit-penyakit. Saya bukan mengajarkan kemakmuran dan tidak akan pernah
mengajarkan teologi kemakmuran. Saya hanya ingin memberi tahu sesuai Alkitab kalau kita
boleh DOA minta apa saja. Kalau di-amin-kan, saya sangat bersyukur, namun kalau ditolak ya
silahkan Anda tanggung sendiri resikonya.

Kenapa? Karena di sorga TIDAK ADA semua hal itu; di sorga tidak ada sakit-penyakit, tidak
ada kebangkrutan, tidak ada resesi.

Sadarilah, bahwa sorga tidak pernah bangkrut untuk memberkati kita! Sorga tidak pernah
kehabisan stok kesehatan untuk membuat kita jadi sehat setiap hari!

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 3


Eksposisi Praktis Matius 6

Perhatikan sekali lagi, KEHENDAK BAPA adalah agar kita semua hidup di bumi seperti di
sorga. Karena itu PERHATIKANLAH dirimu untuk HIDUP sekarang ini selayaknya
(sepantasnya) sebagaimana manusia-manusia calon penghuni sorga!

Jangan pula mencobai Tuhan, karena kehendak Bapa, kita hidup turut Firman-Nya, bukan malah
memuaskan apalagi menuruti kedagingan kita.

“Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” (Ayat 11) = klop dengan
Mazmur 37:25, bahwa anak cucu orang benar tidak pernah meminta-minta roti.

“Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar
ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;” – Mazmur 37:25.

Artinya hidup kita ditanggung oleh Bapa di sorga. Kalau burung di udara saja Dia pelihara,
terlebih lagi kita anak-anak yang dikasihi dan disayang oleh Dia.

Ingat, makanan yang SECUKUPNYA, bukan sebanyak-banyaknya. Artinya, jadi manusia jangan
rakus! Kalau ada makanan lebih atau ada kelebihan yang lain, berbagilah dengan orang lain,
jangan pelit!
Orang pelit BUKAN karakter warga sorga!

Orang pelit karakternya rentenir; memberi sesuatu dengan mengharapkan imbalan, balasan, atau
kata lainnya tumbal.
Dan di dalam Alkitab, yang memberi sesuatu tidak gratis seperti itu hanyalah karakter si iblis, si
jahat.

Anak Tuhan dianugerahi, dilimpahi karakter KASIH. Memberi dengan cuma-cuma, tanpa
imbalan, bahkan lebih baik memberi daripada menerima. Rela berkorban; melayani dan bukan
dilayani.

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 4


Eksposisi Praktis Matius 6
“dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah
kepada kami;” (Ayat 12) pada bagian lain di dalam Alkitab, di Efesus 4:32 dan Kolose 3:13
bahkan lebih diperdalam lagi agar kita RAMAH, penuh KASIH MESRA, SABAR, TIDAK
DENDAM.
Intinya memiliki KASIH; yaitu KASIH KRISTUS.

“Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling
mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” – Efesus
4:32.

“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain
apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah
mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” – Kolose 3:13.

“Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang
jahat. ...” (Ayat 13a).
Malah seringkali kita sendiri yang membawa diri kita masuk ke dalam pencobaan.
Kita minta untuk dilepaskan, namun malah kita sendiri yang mengikatkan diri dengan yang jahat.

Hari ini sadarilah Kasih Karunia Tuhan atas hidup kita. Kita sudah dilepaskan! Jangan malah
mengikatkan diri lagi (menghambakan diri kembali kepada dosa).

Pendeta Josua Tumakaka pernah mengatakan, “Kalau engkau sadar engkau hutang hidup dengan
Yesus, engkau tidak akan tega berbuat dosa!”

Marilah, mulai hari ini kita mengampuni siapa pun yang pernah menyakiti kita. Lepaskan
pengampunan, bahkan lepaskan berkat bagi mereka. Doakan agar mereka jangan dihukum oleh
Tuhan, namun biarlah mereka justru bisa menerima Kasih Karunia Tuhan, mereka boleh
diselamatkan juga, dan hidup mereka dipulihkan oleh Tuhan.

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 5


Eksposisi Praktis Matius 6
Bagian 3 (ay 16-18)

6:16 “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik.
Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya
oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Kalau berpuasa tidak perlu ditunjukkan ke orang lain; seperti menunjukkan muka yang lemas,
lunglai, letih, lesu – muram.
Disinggung sekali lagi oleh Yesus bahwa mereka yang munafik dengan melakukan hal itu, sudah
mendapat upahnya, yaitu dipuji oleh orang lain.

Tetapi kalau berpuasa, ayat 17 berkata, “... minyakilah kepalamu ...”


Urapi kepala dengan minyak urapan; berdoa dengan mengurapi kepala kita sendiri. Maksudnya
adalah kita diurapi dengan minyak urapan sebagai tanda kita berdoa sehat sempurna, selama
berpuasa kita tidak menjadi sakit, bahkan diproteksi dari setan (Markus 6:13 dan Yakobus
5:14).

“dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan
menyembuhkan mereka.” – Markus 6:13.

“Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua
jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama
Tuhan.” – Yakobus 5:14.

Artinya, kita dipisahkan, dikuduskan, menjadi spesial; seperti tabut perjanjian dan kemah
pertemuan yang diurapi dengan minyak sebagai tanda kehadiran Allah disitu maka itulah tempat
kudus.
Kita pun demikian, diurapi dengan minyak sebagai tanda kita dikuduskan, disucikan, diurapi,
diproteksi, dijagai, dilindungi.

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 6


Eksposisi Praktis Matius 6
“dan cucilah mukamu,” (Ayat 17). Jangan munafik dengan menunjukkan wajah yang letih, lesu,
dan lemas; tetapi justru tunjukkanlah kepada orang lain bahwa wajah kita seperti orang biasa
yang sedang tidak berpuasa. Orang lain tidak perlu tahu kalau kita sedang berpuasa; tidak perlu
diumbar-umbar ke umum.

Kalau berpuasa, mandilah, jangan menjadi jorok. Sikatlah gigi, jangan sampai nafas kita menjadi
bau. Kepercayaan lain berkata bahwa bau nafas orang yang berpuasa adalah bau nafas sorga,
namun saya percaya sorga tidak jorok, sorga tidak ada bau-bauan yang jorok dan kotor seperti
itu. Kalau bau dan jorok, itu sorga atau Bantar Gebang (tempat pembuangan akhir atau sampah).

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 7


Eksposisi Praktis Matius 6
Bagian 4 (ay 19-24)

6:19 “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat
merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak
merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu
gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
6:24 Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan
membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang
dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada
Mamon.”

Mengumpulkan harta di sorga, artinya kita boleh saja di dunia ini hidup biasa-biasa saja atau
sederhana, tapi nanti di sorga dengan harta yang telah kita kumpulkan, kita memiliki rumah
besar.

Yohanes 14:2 dalam terjemahan bahasa Inggris dibilang di sorga “many MANSIONS”. Arti kata
mansions adalah rumah-rumah besar. Tidak hanya satu rumah besar saja, namun banyak rumah
besar di sorga. Di sorga tidak ada orang miskin, semua punya rumah, bahkan dijanjikan rumah
yang besar.

“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya
kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” – Yohanes 14:2
(Terjemahan Baru).

“In my Father's house are many mansions: if it were not so, I would have told you. I go to
prepare a place for you. “ – John 14:2 (King James Version).

“Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” (Ayat 21). Maksudnya mengapa
kita jangan mengumpulkan harta di dunia adalah ayat ini, yaitu supaya kita jangan cinta harta.

Orang semakin kaya bukan semakin tenang, tapi malah menjadi semakin pusing memikirkan
uangnya, dan yang terjadi pada akhirnya malah lupa dengan Tuhan.

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 8


Eksposisi Praktis Matius 6
Serahkan pada Tuhan, biarkan Tuhan yang menjagai dan memberkati. Seperti Ayub bisa berkata,
Tuhan yang memberi, Tuhan pula yang mengambil, TERPUJILAH TUHAN.

“katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku
akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah
nama TUHAN!"” – Ayub 1:21.

Tetap bersyukur, karena semua harta itu milik Tuhan. Jangan egois, sebab bukan karena kuat dan
gagah kita, maka kita bisa menjadi kaya. Itu semua hanya ANUGERAH. Artinya, kalau bukan
karena Tuhan, kita tidak akan pernah bisa melakukan apa pun, apalagi menghasilkan sesuatu.

“Mata adalah pelita tubuh.” (Ayat 22). Artinya, jangan “gelap mata,” dengan kata lain dalam
praktik saat ini adalah jangan korupsi. Berkat untuk kita sudah disediakan Tuhan! Tidak perlu
melakukan tindakan kotor seperti itu.
Kalau kita “gelap mata,” Alkitab bilang terang yang ada pada kita pun menjadi gelap (ayat 23).
Artinya, kebaikan hatimu, hati nuranimu, bahkan Roh Kudus yang ada padamu pun menjadi
gelap.

Kenapa tidak boleh “gelap mata”? Karena tidak seorang pun dapat mengabdi kepada 2 tuan.
Kita tidak bisa mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon; artinya, kita tidak bisa mengikut
Tuhan, tapi juga cinta uang, cinta harta, cinta tahta.
Bagian ini memiliki hubungan dengan ayat 32 – yang akan dibahas pada bagian selanjutnya –
yang mengatakan bahwa semua hal itu – yaitu harta – dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah.

Pendeta Petra Fanggidae pernah mengatakan dalam khotbahnya, “Mencari Tuhan jangan cari
„dompet‟-Nya.” Artinya, ketika mencari Tuhan, temukanlah pribadi-Nya, bukan hanya untuk
mencari berkat atau ingin memuaskan keinginan daging semata.

Ingatlah bahwa harta dunia tidak kekal; ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri
membongkar serta mencurinya (ayat 19).

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 9


Eksposisi Praktis Matius 6
Bagian 5 (ay 25-34)

6:25 “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang
hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang
hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu
lebih penting dari pada pakaian?
6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak
mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga.
Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta
saja pada jalan hidupnya?
6:28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang,
yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
6:29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak
berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
6:30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok
dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang
kurang percaya?
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan?
Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu
yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu.
6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Perhatikan, HIDUP itu lebih PENTING dari pada makanan dan TUBUH itu lebih PENTING dari
pada pakaian (ayat 25).

Bahkan burung pun dipelihara oleh Bapa di sorga, apalagi kita manusia sebagai mahluk ciptaan
yang paling sempurna.

Berapa banyak orang yang hanya karena makanan hingga rela “melacurkan” dirinya?
Dan yang lebih parah lagi adalah hanya demi sebuah kemewahan.

“Melacurkan” diri diatas bukan bicara soal PSK saja atau dalam arti yang sesungguhnya (literal),
namun contoh nyatanya, berapa banyak wanita yang hanya mau pacaran atau menikah dengan
pria yang membawa mobil, punya rumah, punya harta banyak?

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 10


Eksposisi Praktis Matius 6

Berapa banyak juga pria yang hanya mau mencari wanita yang adalah anak orang kaya, yang
bisa menjamin hidupnya, membayarkan semua keperluannya?

Bahkan maaf, berapa banyak pria dan wanita yang rela menjadi simpanan om-om dan tante-tante
hanya supaya hidupnya dapat terjamin?

Inilah yang Tuhan mau katakan, bahwa hidup dan tubuh itu lebih penting dari pada materi
duniawi.

Mari, persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang
berkenan kepada Tuhan, karena itulah ibadahmu yang SEJATI (Roma 12:1).

“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya
kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” – Roma 12:1.

Kekuatiran kita tidak bisa menambahkan sehasta saja pada jalan hidup kita (ayat 27). Hidup kita
tidak ditentukan untuk berada dalam kekuatiran, namun kita dikehendaki (diijinkan) Bapa di
sorga untuk hidup di dalam-Nya.
Karena hanya Bapa di sorga yang punya kuasa atas hidup kita; Dia yang tahu persis berapa usia
hidup kita, Dia yang tahu persis apa keperluan kita, dan Dialah yang senantiasa memelihara
hidup kita.

Tuhan membandingkan bunga di ladang dengan kemegahan Salomo, yang artinya segala
kekayaan dan materi dunia tidak ada yang mampu menandingi kehebatan dan kuasa Bapa
sorgawi. Dan kabar baiknya adalah: Kuasa itu (kuasa Bapa sorgawi) BERLAKU atasmu dan
atasku.
Haleluyah!!!

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 11


Eksposisi Praktis Matius 6
Bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah mencari semua materi duniawi itu (makanan,
minuman, dan pakaian). Akan tetapi – ini yang keren – Bapa di sorga SUDAH lebih dahulu
mengetahui kalau kita memerlukan semuanya itu!

Artinya, kutuk kerja keras yang ditimpakan kepada orang-orang dunia agar berlelah-lelah
(bersusah payah) mencari sesuatu yang fana, TIDAK BERLAKU atas hidupmu & hidupku!
Kenapa? Karena Bapa di sorga sudah tahu kalau itu semua (materi duniawi) kita perlukan, dan
Bapa di sorga SUDAH menyediakan itu semua terlebih dahulu, bahkan jauh sebelum kita
memintanya!
Haleluyah!!!

Oleh sebab itu di ayat 33 bagian awal dikatakan: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, ....” Maksudnya adalah kita harus tahu persis, siapa yang empunya semua berkat;
siapa yang memiliki segalanya, yaitu Bapa sorgawi, Tuhan kita Yesus Kristus!

Ketahuilah bahwa kita harus menerima Yesus dan percaya kepada-Nya; dengan kerendahan hati
menerima Kasih Karunia Bapa sorgawi yaitu Yesus sendiri, dan Dialah kebenaran, karena tidak
ada nama lain yang daripadanya manusia dapat selamat kecuali nama Yesus (Kisah Para Rasul
4:12); dan Dialah satu-satunya jalan (the ONE and ONLY) dan kebenaran dan hidup, tidak ada
yang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Dia (Yohanes 14:6). Kebenaran itu
memerdekakan (Yohanes 8:32), Yesus datang bukan untuk mengikat manusia dalam kutuk
Hukum Taurat, namun justru untuk memberi KELEGAAN! (Matius 11:28).

“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah
kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita
dapat diselamatkan.” – Kisah Para Rasul 4:12.

“Kata Yesus kepadanya: „Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.‟” – Yohanes 14:6.

“Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” –
Yohanes 8:32.

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu.” – Matius 11:28.

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 12


Eksposisi Praktis Matius 6

Jesus MUST be the center of your life! Haleluyah!!!

Pola pikir kekristenan kita harus mengalami perubahan, kalau dahulu kita selalu berpikir mencari
Yesus supaya diberkati, maka sekarang dengan pola pikir yang baru, yaitu pola pikir Kasih
Karunia (grace mindset), kita dapat katakan bahwa kita mencari Yesus karena sudah lebih
dahulu diberkati. Yesus sudah terlebih dahulu mencurahkan berkat-Nya berkelimpahan dalam
hidup kita, oleh sebab itu sekarang kita mencari-Nya untuk menaikkan ucapan syukur, rasa
terima kasih, kerinduan, rasa haus untuk terus dan lebih lagi mengenal Dia serta tinggal di dalam
Dia.

Kita bukan “anak-anak gampangan” yang hanya mau diberkati saja, melainkan kita adalah anak-
anak Allah yang sudah melewati proses, oleh sebab itu berkat bukan lagi fokus utama kita,
namun Kristuslah fokus utama kita sampai selamanya. Berkat bukan lagi menjadi fokus utama,
karena kita bukan lagi mencari berkat; berkatlah yang mencari kita (Mazmur 23:6). Berkat
bukan untuk kita cari, karena berkat itu sendiri sudah menjadi hak kita sebagai anak-anak Allah;
artinya, berkat sudah tersedia bagi kita, sudah disediakan oleh Bapa sorgawi bagi kita, sudah
tercurah bagi kita semua. Tugas kita untuk berkat hanya satu, yaitu MENERIMANYA saja
(receive). Tidak bisa ditolak! Karena itu adalah hak kita sebagai anak-anak Allah.
Haleluyah!!!

“Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan
diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.” – Mazmur 23:6.

Percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat memerlukan acceptance
„penerimaan‟, dari akar kata accept „menerima‟; artinya memerlukan persetujuan dari diri kita.
Kita bisa saja menolak Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kalau kita mau. Tapi kalau berkat,
bagi kita yang sudah menjadi anak-anak Allah, tidak bisa menolaknya lagi, sehingga kita hanya
bisa receive „menerima‟, yang artinya tanpa memerlukan persetujuan kita lagi, dan itu bersifat
mutlak (absolut).
Haleluyah!!!

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 13


Eksposisi Praktis Matius 6

Setelah itu, barulah dibagian selanjutnya dari ayat 33 dikatakan, “..., maka SEMUANYA itu akan
ditambahkan kepadamu.”
Artinya, tidak ada satu pun yang Bapa sorgawi tidak berikan padamu dan padaku. Dia berikan
semuanya, termasuk Anak-Nya yang paling dikasihi-Nya, Yesus, untuk mati di kayu salib,
memberikan Tubuh dan Darah-Nya, yaitu agar kita semua DILAYAKKAN untuk masuk dan
menikmati sorga.

Maka hari ini mengertilah, menjadi pahamlah, bahwa Yesus yang adalah Tuhan, rela turun ke
dunia untuk menderita, menanggung SEMUA dosamu dan dosaku untuk diselesaikan di kayu
salib; Dia menebus hidupmu dan hidupku agar kita semua tidak dibinasakan, melainkan beroleh
hidup yang kekal! (Yohanes 3:16).
Haleluyah!!!

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-
Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.” – Yohanes 3:16.

Berapa banyak orang yang demi harta dan tahta, sampai rela menjual dirinya kepada iblis. Rela
memberi tumbal dan membawa pulang kutuk bagi keluarga dan keturunannya hanya demi
kekayaan dan kekuasaan. Mereka sesungguhnya belum mengerti siapa yang empunya Kerajaan
Sorga, mereka belum mengenal Yesus yang terlalu mampu untuk menyelamatkan hidup.

Marilah kita hidup dalam Kasih Karunia Tuhan, Alkitab berkata kesusahan sehari cukuplah
untuk sehari. Jangan kuatir! Hari besok mempunyai kesusahannya sendiri, karena itu janganlah
kuatir.
Hal ini bukan berarti setiap hari kita selalu kesusahan, bukan itu maksudnya, jangan dipelintir,
jangan diputar balik.

Dia mau agar kita semua, setiap hari melihat kebaikan-Nya ditengah-tengah keadaan dunia yang
semakin susah. Masalah boleh banyak, kesusahan boleh ada, tapi kita percaya bahwa fokus kita

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 14


Eksposisi Praktis Matius 6
bukanlah terhadap itu semua. Namun, dengan iman percaya kita terhadap Kasih Karunia Bapa,
kita boleh melihat setiap kebaikan Tuhan setiap hari ditengah-tengah kesusahan sekalipun.
Karena Alkitab jelas katakan, pada akhir zaman keadaan dunia tidak akan semakin baik, namun
semakin buruk, semakin bobrok! Baik mental maupun rohaninya.

Tapi Dia, Yesus, tidak akan membiarkan kita, yang adalah “domba di tengah-tengah serigala,”
untuk ikut menderita bersama-sama dengan dunia; Dia menginginkan, Dia berkehendak agar kita
semua bisa menikmati MUJIZAT SETIAP HARI!
Haleluyah!!!

Dia sangat suka dipuji, karena itu kehendak Bapa sorgawi agar kita semua bisa BERSYUKUR
setiap hari! Bukan bersungut-sungut!

Pujilah Dia, sembahlah Dia, ucapkanlah syukur, nyanyikanlah nyanyian mazmur bagi-Nya,
SETIAP HARI!

Oanrg kuatir selalu bersungut-sungut, namun kita semua – orang percaya – yang telah ditebus
oleh Tubuh dan Darah Yesus, tinggal dan hidup dengan satu keyakinan, bahwa kita
DISAYANG (DIKASIHI) oleh Bapa sorgawi.

Dengarkan baik-baik! Orang yang tahu kalau ia dikasihi, tidak akan pernah hidup susah. Sekali
lagi, jangan putar balik perkataan ini. Saya tidak sedang mengajarkan teologi kemakmuran,
karena saya berpegang teguh pada dasar Alkitab. Dasar teologi saya bukan kemakmuran, tapi
alkitabiah. Orang yang dikasihi Tuhan tidak akan hidup susah karena jelas Alkitab berkata
bahwa anak cucu orang benar tidak akan meminta-minta roti, malah menjadi berkat (Mazmur
37:25-26).

“37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang
benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya
menjadi berkat.” – Mazmur 37:25-26.

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 15


Eksposisi Praktis Matius 6
Orang yang sadar bahwa ia dikasihi oleh Bapa sorgawi, tidak hidup susah, karena ia mengetahui
persis dan menyadari bahwa dirinya dipelihara oleh Bapa di sorga.

“Serahkanlah SEGALA kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang MEMELIHARA kamu.”


– 1 Petrus 5:7.

Artinya, orang yang DIKASIHI oleh Bapa sorgawi adalah DIPELIHARA oleh-Nya.
Dikasihi Bapa = dipelihara oleh Bapa.

Dan Tuhan TIDAK PERNAH LALAI!


Dia TIDAK PERNAH GAGAL!

Jadilah KUAT, jadilah BERANI dalam menjalani hidup ini, jadilah DIBERKATI BERLIMPAH-
LIMPAH! (Yohanes 10:10).

“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang,
supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” –
Yohanes 10:10.

Haleluyah!!!

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 16


Eksposisi Praktis Matius 6
Bila Anda merasa diberkati dengan pemaparan Eksposisi Praktis Matius 6 diatas, dan
Anda memiliki kesaksian yang mau dibagikan, segera hubungi kami. Kirimkan kesaksian Anda
via:
e-mail : raymondsebastian@gmail.com
SMS : +62 899 933 10 26

Kami sangat berbahagia mendengar kesaksian dari Anda dan turut bersukacita sama
seperti seisi sorga bersorak-sorai karena Anda. Biarlah KASIH, SUKACITA, dan DAMAI
SEJAHTERA dari Bapa di sorga berlimpah-limpah atas hidup Anda. Tuhan Yesus memberkati.

Raymond Sebastian Ernest, S.Th. 17

Anda mungkin juga menyukai