Anda di halaman 1dari 31

Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di

manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”


Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum
engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” (Yohanes
8:10-11)
KEBUTUHAN SEORANG PENDOSA
KHOTBAH : PS. FERDI GODJALI
GEMBALA GPPK-CHOSEN GENERATION
IBADAH RAYA, MINGGU 27 MEI 2018
==============================
Shalom!
Hari ini kita akan bahas kebutuhan bahan pokok yang ke-7, yaitu kebutuhan
seorang pendosa.
Kebutuhan seorang pendosa berbicara tentang kisah seorang perempuan yang
hendak dihakimi serta mau dirajam dengan batu. Tapi saya akan berbicara dengan
konteks yang berbeda.
Kebutuhan seorang pendosa akan dibahas dari Yohanes 8 : 1-51. Kita akan belajar
garis besarnya.
Ada 3 bahasan utama tentang kebutuhan seorang pendosa :
I. SUMBER DOSA

Yohanes 8 : 44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan
bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam
kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia
berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Sumber dosanya adalah iblis. Iblis-lah yang menjadi “bapa para pendosa”
Saudara dan saya dilahirkan kedunia ini, sudah dalam kondisi berdosa.
Oleh karena itu, didalam kita “belum ada kebenaran”, yang ada hanyalah bakat alamiah
sebagai “seorang pendusta”, sehingga untuk menjadi seorang pen-dusta (pendosa), sama
sekali tidak membutuhkan “sekolah pendusta.”
•Bahkan anak kecil sekalipun sudah bisa berdusta, tanpa harus sekolah.

•Inilah pekerjaan iblis karena begitu lahir kita sudah cemar, sudah berdosa.

•Tapi untuk kebenaran, kita perlu belajar terlebih dahulu.

•Bahkan Tuhan berkenan memulihkan semua kondisi berdosa itu bagi kita.

Oleh karena itu Tuhan datang ke dunia ini bukan hanya untuk menyelamat-kan,
tapi misi utama kedatangan Tuhan ke dunia adalah “mengembalikan citra-
Nya” yang sudah rusak di taman Eden.
•Karenanya manusia membutuhkan keselamatan terlebih dahulu.
•Setelah selamat, kerjakanlah keselamatanmu, terus berlatih sampai menyatu dengan

Tuhan, hingga serupa dan segambar dengan Tuhan.


Saat manusia lahir kedunia ini memang sudah berdosa, sudah cemar.
•Oleh sebab itu manusia tidak perlu belajar lagi untuk berbuat dosa.
•Manusia otomatis tahu bagaimana caranya berbuat dosa karena sudah banyak “kotoran”
didalam kita.
•Oleh sebab itu sangat penting untuk “dilahirkan kembali” atau lahir baru, yang ditandai
dengan “baptisan dalam air” (baptis selam).
•Baptisan bukan sekedar percaya kepada Tuhan, tapi baptisan yang sebenar-nya adalah
penyerahan hidup saudara kepada Tuhan.
Saudara menyerah kepada Tuhan dan saudara mati bersama dengan Tuhan agar
saudara bisa dibangkitkan dengan Tuhan dengan tatanan hidup yang baru.
•Inilah yang mau dipulihkan oleh Tuhan.

•Caranya hanya dengan “mematikan manusia lama”


•Bila manusia lama tidak mati, maka Tuhan tidak bisa hidup didalam kita.
•Tapi setelah “manusia lama kita mati”, kitapun “bangkit” dan barulah kita hidup dalam
“hidup yang baru”.
Baptisan tidak bisa karena didorong-dorong oleh orang dan baptisan pada
dasarnya adalah “kesadaran penuh kita seraya berkata kepada Tuhan” :
•Saya sadar, Tuhan, apa yang saya lakukan ini.
•Saya berserah penuh kepada-Mu, Tuhan.
•Saya mau hidup yang baru, Tuhan.
•Saya mau dipulihkan oleh-Mu, Tuhan.
•Saya mau “mati” bersama dengan Tuhan.
Saat saya “mati dalam baptisan” bersama dengan Tuhan itulah, hidup saya yang
lama juga mati dan begitu saya bangkit, inilah hidup saya yang baru.
Pola hidup yang lama sudah dikubur saat dibaptis dalam air dan setelah saudara
bangkit maka saudara masuk dalam tatanan hidup yang baru.
Oleh sebab itu baptisan tidak bisa ikut-ikutan orang lain dan tidak bisa sekedar dorongan
dari orang lain :
•Tapi harus dari kesadaran kita sendiri kalau kita benar-benar mau diubah oleh

Tuhan, mau diproses oleh Tuhan.


•Saat kita sudah hidup dalam hidup yang baru, disitulah terjadi per-golakan, tarik

menarik “antara daging dengan roh”.


•Manusia lama kita menarik kita kepada pola hidup yang lama, tapi manusia baru

kita terus menarik kita untuk menjalani pola hidup yang baru.
•Oleh sebab itu, Tuhan tidak hanya hadir di dalam saudara, tapi Dia hidup

didalam saudara.
Agar Tuhan hidup didalam saudara, tidak ada cara lain selain saudara dan saya
yang menghidupkannya, dengan cara :
•Rajin bersekutu dengan Tuhan.
•Rajin baca firman setiap hari.
•Karena dengan bersekutu dengan Dia itulah, yang menjadi suplay bahan bakar-Nya
•Dan dengan membaca firman itulah, yang menjadi suplay makanan-Nya.
•Akhirnya api-Nya akan menyala terus didalam kita.
Jika api-Nya sudah menyala terus-menerus didalam kita, maka daging akan terus
dibakar, dan terus dibakar sehingga semakin habis dan semakin habis dan
akhirnya benar-benar habis.
Pada waktu kita sedang “dibaptis dalam air” dengan baptisan Yohanes, “bapa kita” sudah
berubah.
•Dahulu “bapa kita adalah iblis” karena kita mengikuti cara hidup iblis, tapi saat

kita dibaptis “Bapa” kita sudah berubah dan Dia memberi kita nama yang baru.
•Dan nama inilah, nama yang Tuhan kenal ketika kita di surga nanti.

Oleh sebab itu, Nikodemus diperingatkan oleh Tuhan agar “dilahirkan kembali” atau
“lahir baru”.
Ingat! Baptisan tanpa disertai pertobatan, hanya membuat saudara basah kuyup,
tapi tidak membuat saudara menjadi pengikut Kristus.
Baptisan adalah kerelaan saudara untuk ikut Tuhan, untuk mati bersama dengan
Tuhan dan hidup didalam hidup yang baru
II. TIGA BUTIR UTAMA DOSA

Injil Yohanes pasal 8, berbicara tentang tiga butir utama dosa, yaitu per-jinahan dan
percabulan, pembunuhan dan penghakiman, serta dusta.
Tapi karena antara butir yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan atau
berhubungan erat, maka dalam pembahasannya tidak dapat satu per satu,
melainkan secara simultan.
Yohanes 8 : 1
8:1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-
Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang
perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
Dalam ayat ini ada seorang perempuan yang berbuat zinah, ada Bait Allah dan ada
Ahli Taurat melambangkan agama.
Agama dan Hukum Taurat tidak bisa melepaskan saudara dari dosa, karena
hukum Taurat berpusat pada hukuman setelah saudara berdosa.
•Setelah saudara berdosa, saudara baru dihukum, itulah hukum Taurat.

•Oleh sebab itu, pusat dari hukum Taurat dan Agama, adalah hukuman karena dosa.

•Tapi Tuhan membalikkannya, bukan untuk meniadakan hukum Taurat, tapi Tuhan

menggenapinya dengan yang namanya Kasih Karunia.


•Kasih Karunia tidak berpusat pada hukumannya, tapi berpusat untuk menghalangi

motivasi untuk berbuat dosa.


Matius 5 : 27-30
5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
Dalam hukum Taurat dikatakan, jangan berjinah, karena kalau kamu ber-jinah, maka
kamu akan dirajam.
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
“Sudah berjinah dengan dia didalam hatinya”, artinya cikal bakal perjinahan

adalah melihat dan mengingini, itulah yang di block oleh Tuhan.


Dalam hukum Taurat, kalau kamu berjinah maka kamu akan dihukum, tapi
dalam Kasih karunia kamu harus “di-block motivasi-nya” terlebih dahulu, supaya
kamu tidak dilanjutkan dengan perbuatan dosa.
5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah
itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada
tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
Inilah cikal bakal dosa.
Kalau matamu menjerumuskan engkau kedalam neraka, cungkil saja karena matamu
adalah cikal bakal dosa.
Cikal bakal dosa di block oleh Tuhan, supaya kamu tidak berlanjut kepada dosa.
5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah
itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada
tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
Bukan berarti saudara harus potong tangan saudara dan cungkil mata saudara
karena saudara berdosa dengan mata dan tangan saudara, tapi maksud Tuhan
adalah menghindarkan saudara supaya tidak jatuh dalam dosa.
•Oleh sebab itu cikal bakal dosa harus ditutup.
•Hukum Taurat berkata kalau kamu membunuh, maka kamu harus dihukum, tapi dalam
kasih karunia Tuhan berkata kalau kamu membenci maka kamu harus dihukum.
•Jadi kalau seseorang membunuh, dia harus dihukum ; tapi Tuhan membuat seseorang
itu tidak sampai membenci orang, supaya dia tidak dihukum.
Tuhan bukan menghapus Hukum Taurat, karena hukum Taurat diperlukan untuk
menyingkapkan dosa. Jika tidak ada hukum Taurat, kita tidak akan mengerti
artinya dosa.
•Justru karena ada hukum Taurat, kita jadi tahu hal-hal mana saja yang salah yang
membuat kita berdosa.
•Oleh sebab itu Tuhan siapkan kasih karunia untuk menyelesaikan dosa itu.
Jadi Hukum Taurat tidak bisa menyelesaikan dosa, karena hanya menying-kapkan
dosa, tapi Kasih karunia bisa menyelesaikan semua dosa tersebut.
Hukum Taurat dan Kitab para nabi mengatakan, “kasihilah Tuhan Allahmu dan
sesamamu manusia.
Tapi Tuhan juga berkata, “kalau kamu berdosa, kamu harus dirajam”.
Bila demikian halnya, “dimanakah posisi kasih akan sesama?”
Yohanes 8 : 4-6
8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada
Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-
perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”
8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh
sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan
jari-Nya di tanah.
Kata “membungkuk” ada artinya, karena semua gerak gerik Yesus ada artinya.
Markus 12 : 28-31
12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki
bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang
itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum manakah yang paling utama?”
Mereka bertanya, “Hukum mana yang paling utama?”
Apakah hukum yang paling utama?
12:29 Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel,
Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”
Galatia 5 : 14
5:14 Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri :
•Tapi mengapa ada hukum Taurat yang berkata, “kalau orang berjinah harus

dirajam”.
•Bagaimanakah dengan “kasih akan sesama” yang Tuhan mau?
Maksud dan tujuan TUHAN mengeluarkan orang Israel keluar dari Mesir, adalah
untuk membentuk kerajaan imam yaitu “imamat yang rajani”.
Keluaran 19 : 6
19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah
semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.
Kamu akan menjadi kerajaan imam dan bangsa yang kudus, imamat yang rajani
yaitu orang-orang yang melayani TUHAN dengan kekudusan.
•Orang-orang seperti ini, adalah mereka yang duduk dan melayani di Ruang Kudus dan
Ruang Maha Kudus.
•Bagaimana caranya saudara bisa melayani dalam Ruang Kudus atau Ruang Maha
Kudus?
•Bagaimana caranya saudara bisa menjadi Imamat yang rajani?

Keluaran pasal 20, dengan judul perikopnya yaitu Kesepuluh firman.


•TUHAN mau membuat kerajaan imam, oleh karena itu TUHAN berikan hukum.
•Ada 613 tuntutan didalam hukum Taurat dan firman TUHAN berkata, “satu gagal
semua gagal”.
Hukum Taurat terdiri atas 3 macam hukum :
1.Hukum Dekalog
Hukum inilah yang menyatakan “siapa TUHAN”.
Ada 2 lempeng (loh) batu :
•Lempeng batu pertama, berbicara mengenai hubungan manusia dengan TUHAN,

•Lempeng batu kedua, berbicara mengenai hubungan manusia dengan sesama.

Semuanya ini tidak bisa dibatalkan. TUHAN menyatakan diri-Nya bahwa Dia
TUHAN yang kudus.
Oleh karena itu, kamu harus kudus, kamu harus menghormati Aku dan kamu harus
mengasihi sesama.
2.Hukum Upacara
Waktu Yesus mati diatas kayu salib, Yesus berkata, “sudah selesai” maksudnya,
semua upacara ini selesai.
Oleh sebab itu saudara datang ke sini (ruang ibadah hotel BnB ini), tidak usah membawa
domba, karena Yesus sudah berkata, “sudah selesai” semuanya.
3.Hukum Tradisi atau Normatif.
Orang Yahudi memiliki hukum sendiri.
Saat Yesus datang dengan murid-murid-Nya, mereka tidak mencuci tangan.
Tapi kebiasaan orang Yahudi harus mencuci kaki sebelum masuk ke rumah.
Akhirnya hal ini menjadi hukum dan ditotal menjadi 613 tuntutan.
Jadi dari ke 3 hukum ini, Yesus bereskan semuanya diatas kayu salib.
•Supaya orang-orang Israel bisa menjadi Kerajaan Imam lagi, maka TUHAN memberi
hukum.
•Walaupun TUHAN tahu, tidak satu orangpun bisa menggenapi hukum ini.
Keluaran pasal 20 sampai dengan pasal 24, berbicara mengenai hukum ini
semua, bagaimana caranya bisa menggenapi hukum-hukum ini.
Sedangkan Judul perikop Keluaran 25, yaitu “Petunjuk untuk mendirikan Kemah
Suci”.
•Manusia tidak akan bisa melakukan hukum Taurat itu, karena satu gagal maka semua
juga gagal.
•Tapi Tuhan mau membuat Kerajaan Imam, oleh karena itu Tuhan mem-buat Kemah

Suci.
•Kemah Suci melambangkan Yesus sendiri, yang adalah Kasih Karunia atau

Anugerah.
Jadi saudara cukup datang ke Dia :
•Menyatu dengan persembahan-Nya.
•Menyatu dengan kematian-Nya.
•Menyatu dengan baptisan-Nya.
•Menyatu dengan kepenuhan Roh.
•Menyatu dengan firman-Nya.
•Menyatu dengan doa, pujian dan penyembahan-Nya.
•Menyatu dengan perjamuan kudus-Nya.
Sampai saudara serupa dan segambar dengan Tuhan, dan tujuan utamanya adalah
melayani Tuhan di Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus.
Wahyu 21 : 27
21:27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang
melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam
kitab kehidupan Anak Domba itu.
Ini berbicara mengenai Yerusalem baru. Pelayanan di Ruang Suci dan Ruang
Maha Suci, diwakili dengan yang namanya Yerusalem baru, sebagai Pusat
Pemerintahan Kerajaan Sorga pada Masa Kekekalan.
Kemah Suci secara keseluruhan diwakili dengan yang namanya langit baru dan
bumi baru pada Masa Kekekalan setelah Zaman Pemerintahan Seribu Tahun
Kristus berlalu.
Dikatakan tidak ada lagi “tirai pemisah” antara Ruang Suci dengan Maha Suci,
artinya :
•Karena saat Yesus mati di kayu salib, “tirai pemisah” Ruang Suci dengan Ruang

Maha Suci tersebut terbelah.


•Disinilah tempat orang-orang yang telah sempurna, melayani Tuhan dengan

kekudusan, serta tidak bercacat dan tidak bercela.


TUHAN berkata mau membuat Kerajaan Imam, untuk itu TUHAN lalu berikan
hukum Taurat.
•Tuhan berkata kalau kamu berjinah, maka kamu akan dirajam.
•Tuhan tahu kalau kamu berdosa, maka kamu tidak akan masuk ke Ruang Kudus atau
Ruang Maha Kudus.
•Jadi kamu tidak boleh berbuat dosa, karena kalau kamu berdosa maka kamu tidak bisa
masuk ke Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus.
•Oleh sebab itu Tuhan tetapkan hukuman yang berat, supaya orang sadar bahwa dia
harus memelihara hukum itu.
Saat Tuhan datang ke dunia, Tuhan berkata tidak akan meniadakan hukum Taurat
karena Aku-lah hukum itu.
•Karenanya, tidak mungkin Aku menghapus hukum tersebut, tapi justru Aku genapi dan
Aku selesaikan di atas kayu salib dengan pengorbanan-Ku.
•Karenanya, kamu harus menyatu dengan Aku, untuk melihat salib.
Saya pernah khotbah tentang ular tembaga yang ditinggikan.
•Kalau kamu memandang ular tembaga itu, maka sifat dan karakter ular yang ada
padamu akan terserap ke ular tembaga itu.
•Racun ular sudah ada didalam kita melalui kejatuhan moyang kita Adam dan Hawa
dalam dosa.
•Oleh karena itu saudara harus melihat ular tembaga itu atau saudara harus melihat salib
itu.
Tuhan membuat hukum yang sepertinya bertentangan.
•Tuhan berkata harus mengasihi sesama,
•Tapi hukum yang lain Tuhan berkata harus dirajam, karena saudara tidak akan berjumpa
dengan Allah kalau saudara tidak kudus.
Saya tidak bisa menghakimi saudara, dan tidak seorangpun bisa meng-hakimi
saudara, tapi bagi seseorang yang mau melayani di mimbar ini, dia tidak boleh main-
main dengan kekudusannya, karena mimbar ini kudus.
•Berkat turun dari atas ke mimbar, dan dari mimbar ke jemaat.

•Kalau mimbar tidak kudus, maka jemaat akan ikut tercemar juga.

•Ini berbicara mengenai pelayanan.


Jadi, untuk menjadi “imamat yang rajani” tidak gampang dan tidak main-main.
•Mengapa seorang pejinah harus dirajam dengan batu?
•Siapakah batu itu? Batu itu adalah Yesus.

Jadi, manusia tidak bisa menghakimi saudara dan saya, karena yang bisa
menghakimi saudara dan saya, hanyalah Firman Tuhan.
•Begitu saudara jatuh kedalam dosa, Tuhan berikan kasih karunia dan kita datang kepada
Dia, maka Tuhan akan membereskan semua dosa kita.
•Oleh karena itu, jangan sampai dosa tinggal berlama-lama didalam kita, karena dosa itu
akan betah tinggal dalam kita.
•Kita harus bereskan terus menerus, sampai kita benar-benar sadar dan tidak berbuat
dosa lagi.
Mengapa di satu sisi Tuhan berkata harus mengasihi sesama, tapi di satu sisi
lainnya TUHAN berkata, “harus dirajam?”
•Batu melambangkan Yesus, dan hanya Yesus yang bisa menghakimi.

•Tuhan mau membangun imamat yang rajani, yang kudus dan tidak bercacat dan

tidak bercela.
•Oleh sebab itu, kalau mau menjadi “imamat yang rajani” tidak bisa main-main

dengan firman.
•Orang-orang yang melayani harus melayani dengan kekudusan.

Pelayanan akan tampak di Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus yang meng-
gambarkan pelayanan di Yerusalem baru pada masa kekekalan.
Bagaimana caranya supaya saudara kudus?
•Caranya hanyalah, saudara harus “mati” terlebih dahulu.

•Begitu saudara “mati”, maka Dia hidup didalam saudara.


•Jika Dia sudah bertumbuh dan hidup didalam saudara, maka Yesus akan semakin besar
dan saudara akan bertambah kecil.
Inilah yang dikatakan Yohanes pembaptis, “Dia bertambah besar dan aku semakin
kecil”, artinya :
•Yesus bertambah besar didalam kita dan “aku” semakin kecil.
•Dan terus semakin kecil, sampai “aku” benar-benar mati didalamku.
•Dengan kata lain, sampai tidak ada lagi kepentingan diriku sendiri.
•Yang ada hanyalah bagaimana Tuhan disenangkan melalui hidup saya.
Kalau saudara sudah sampai ke tingkat ini, maka saudara akan menjadi seorang
“imamat yang rajani”.
Kasih karunia menyelesaikan dosa dan Hukum Taurat menyingkapkan dosa.
•Kalau hukum Taurat ini dihapus, siapa yang akan menyingkapkan dosa? Tidak ada.
Justru karena ada hukum Taurat, maka dosa kita jadi tersingkap.
•Saudara menjadi sadar kalau saudara salah dan saudara datang kepada Tuhan untuk
mendapatkan pengampunan.
•Tuhan ampuni saya, dan Tuhan berkata, “pergilah, jangan berbuat dosa lagi”. Inilah
grace yang disertai dengan tanggung jawab.
Kasih karunia tanpa tanggung jawab, disebut kasih karunia murahan.
•Kasih karunia murahan menganggap dosa sah dalam hidup kita.
•Sampai kapanpun dosa tidak sah dalam hidup kita.
•Kalau kita berkata dosa sah, berarti kita menyetujui dosa ada di dalam hidup kita.
•Kita tidak bisa menyetujui dosa, tapi kita harus berperang dengan dosa setiap hari.
•Inilah yang disebut dengan perjuangan.
Dalam pesan Tuhan Yesus kepada 7 jemaat-Nya di Asia Kecil (Wahyu 2 & 3), Dia selalu
berkata, “kalau kamu menang, maka kamu akan Ku-berikan ………….…”.
Tapi kalau menang tanpa pertandingan, itu bukanlah kemenangan.
Untuk menang harus bertanding. Inilah yang disebut dengan “kasih karunia harus
disertai dengan tanggung jawab”.
Yohanes 8 : 6
8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh
sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan
jari-Nya di tanah.
Tadi pagi saat saya mempelajari firman ini, mata saya tertuju terus pada kata
“membungkuk”.
“Tetapi Yesus membungkuk, lalu menulis dengan jari-Nya di tanah”.

•Menghakimi orang lain, bukan cara yang tepat untuk membuat orang lain menjadi

kudus, tapi hanya bisa membuat orang menjadi pura-pura kudus.


•Pura-pura kudus, maksudnya di depan hamba Tuhan atau didepan orang lain,

tingkah lakunya seperti orang kudus.


•Saat di gereja dia baik, bisa pelayanan dan taat, doanya panjang, tapi di luar gereja
kelakuannya membuat orang lain menjadi ikut tidak kudus.
Jika saya menghakimi saudara, maka saudara bisa saja berbuat baik di depan
saya, tapi di belakang saya saudara bisa menjadi keledai liar.
•Di depan hamba Tuhan ataupun di belakang hamba Tuhan, saudara tetap saja ada

di hadapan Tuhan.
•Jadi, seharusnya yang saudara pikirkan adalah hidup saudara di hadapan Tuhan.

Sekarang di China CCTV sudah mulai banyak digunakan, tapi CCTV ter-banyak
ada di Inggris dan di setiap sudut jalan atau lapangan ada CCTV.
•Tapi sebenarnya ada “CCTV yang mengikuti saudara”, kemanapun saudara pergi.
•Jangan saudara berpikir bebas untuk berbuat dosa dan hal itu tidak menyakiti hati
Tuhan.
•Kalau saudara masih berpikiran demikian, saudara ingat ada CCTV yang selalu
mengikuti saudara sampai hari ini.
CCTV (mata Tuhan) tidak pernah tertutup untuk kita sampai hari ini.
•Menghakimi bukan cara yang tepat untuk menjadikan seseorang kudus, justru
sebaliknya bisa membuat orang berpura-pura kudus.
•Oleh sebab itu Yesus harus “membungkuk” dan itu punya arti yang dalam.
Pengertian kata “membungkuk” disini, identic dengan 2 hal :
Pengertian “membungkuk”, yang pertama :
“Artinya, merendahkan diri”.

Banyak orang tahu firman yang berkata, “jangan menghakimi” :


•Tapi apakah saudara sudah menterapkannya dalam kehidupanmu sehari-hari?
•Sulit, karena lebih mudah tangan kita untuk menuding orang lain, daripada melihat ke
diri sendiri.
Pesan dari “bahasa tubuh Yesus” ketika Dia “membungkuk” adalah :
•Bahwa hanya dengan kerendahan hati, seseorang tidak akan pernah menghakimi orang
lain.
•Bahwa hanya dengan “menundukkan diri” lebih rendah dihadapan orang lain, kita dapat
menghindari perbuatan untuk menghakimi orang lain,
•Seperti halnya terhadap para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang sombong dan yang
bernafsu sekali untuk menghakimi perempuan yang berbuat dosa tersebut dan membawa
dia kehadapan Yesus.
Hanya seorang yang sombong, yang dia tidak akan pernah “menundukkan diri”
dihadapan orang lain, tapi seseorang yang tidak sombong, maka dia dengan hati
tulus akan merendah dihadapan orang lain.
Saya tidak bisa berbuat apa-apa bila saudara mau berbuat dosa dengan terus
menerus menghakimi orang lain, tapi Tuhan yang sangat peduli kepada saudara
dan akan mengingatkan saudara.
•Saya hanya bisa berdoa buat saudara supaya saudara bisa lepas dari ikatan, lepas dari
dosa menghakimi orang dan Tuhan yang mengerjakannya.
•Tapi harus ada kerjasama antara saudara dengan Tuhan.
•Karena bagaimana caranya Tuhan mau bekerja didalam saudara, jika saudara menutup
pintu hati saudara?
Saya tidak bisa dan tidak mau menghakimi saudara, tapi saya hanya bisa berbuat
satu hal, yaitu berdoa bagi saudara.
•Karena hanya orang yang rendah hati saja, yang tidak akan menghakimi sesamanya.
•Karena hanya orang yang mau “membungkuk” yang tidak akan menghakimi
sesamanya.
Yesus “membungkuk”, bahasa tubuh-Nya ini punya arti, bahwa :
•Dia sama sekali tidak mau menghakimi siapapun.

•Untuk itu, Dia harus memposisikan diri-Nya lebih rendah daripada orang-orang

sombong atau orang-orang angkuh yang terus meng-hakimi orang lain, agar
mereka menyadari kesombongannya
Oleh karena itu milikilah kerendahan hati seperti Yesus, agar saudara tidak
menghakimi orang lain.
Pengertian “membungkuk” yang ke-2 :
“Artinya tidak usah melihat orang lain, tapi lihatlah diri sendiri”.

Yesus membungkuk, karena Dia rendah hati dan Dia tidak mau menghakimi.
Yesus membungkuk karena Dia memberi pelajaran kepada orang-orang Farisi dan
para ahli Taurat yang menghakimi perempuan yang jatuh dalam dosa perjinahan :
•Supaya mereka melihat diri sendiri atau introspeksi diri mereka sendiri.
•Mereka tidak usah melihat orang lain dan tidak usah melihat apa kesalahan orang lain.
•Tapi agar memperhatikan diri mereka sendiri bagaimana hidup mereka, bagaimana
tantangan hidup mereka pada saat itu.
Tuhan tidak pusing dengan apa yang saudara lakukan, karena Tuhan bilang, “Aku
punya kasih karunia cukup bagimu”.
•Tuhan memang benar panjang sabar terhadap saudara, Tuhan memang benar maha

besar, memang benar maha mulia, memang benar maha kasih, tapi bukan maha sabar.
•Panjang sabar berarti ada ujungnya, ada limitnya, tapi jangan sampai kesabaran Tuhan
berakhir karena kedegilan saudara.
Yesus “membungkuk”, artinya Dia memperlihatkan kepada kita agar kita melihat
kepada diri kita sendiri, bukan kepada orang lain. Inilah yang namanya
“introspeksi diri”.
Matius 7 : 3
7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di
dalam matamu tidak engkau ketahui?
Apakah saudara sering berbuat demikian terhadap saudaramu?
Misalnya, kamu menyuruh orang lain mandi, tapi kamu sendiri sudah tiga hari
tidak mandi.
•Kita seringkali menuntut orang lain berubah, tapi kita sendiri tidak berubah-berubah.
•Inilah masalah paling fatal yang dihadapi orang Kristen, karena kita selalu melihat
kesalahan orang lain, tapi kita tidak pernah melihat kesalahan diri kita sendiri.
•Sebenarnya pada saat saudara melihat kesalahan orang lain, maka saudara sendiri juga
harus mau melihat akan kesalahan saudara.
Untuk pelayanan mimbar tidak boleh sembarangan orang.
Yohanes 8 : 7
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit
berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa,
hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”
Awalnya Yesus membungkuk karena Dia harus “merendahkan diri” dan karena
“Dia tidak mau menghakimi”.
Yesus berkata :
•“Aku datang bukan untuk menghakimi, tapi untuk menyelamatkan”.

•Tapi saat didesak barulah Dia berdiri, karena yang akan Dia katakan adalah firman
Tuhan.
•Firman itu harus lebih tinggi dari antara manusia.
Sebenarnya ada satu Pribadi yang tidak berdosa, yaitu Yesus dan Dia berhak
melemparkan batu kepada perempuan itu, tapi mengapa Yesus tidak
melakukannya?
•Karena misi utama Yesus datang ke dunia ini bukan untuk menghakimi, tapi untuk
merangkul, untuk menyelamatkan.
•Setelah dirangkul, Tuhan berkata, “jangan berbuat dosa lagi”.

Bagaimana caranya agar saudara tidak berbuat dosa lagi, silahkan saudara baca di
Yohanes 8 : 12-51.
•Pada ayat tersebut Yesus jelaskan, “Akulah terang”, dan Yesus berikan jalan keluar
supaya tidak berbuat dosa lagi.
•Hanya satu cara supaya saudara tidak berbuat dosa lagi, yaitu menyatu dengan firman.
Jika saudara menyatu dengan firman maka saudara sempurna.
Jika saudara semakin banyak menyerap firman, apakah semakin nyaman untuk
dagingmu?
•Pasti sangat-sangat tidak nyaman, karena begini tidak boleh, begitu tidak boleh.
•Ada tolak menolak dan tarik menarik di dalam kita.
•Terjadi pertentangan terus antara roh dengan jiwa kita.
Misalnya, seseorang bisa saja menipu orang, tapi dia tidak mau, demi nama Tuhan.
Itulah yang disebut penyangkalan diri dan itulah pemikulan salib.
•Dan saat dagingmu terasa di robek-robek itulah, pemikulan salib yang dimaksud sedang
terjadi.
•Dahulu kamu biasa hidup dalam dosa, tapi sekarang Tuhan mau sampai kamu tidak
terbiasa lagi dengan yang namanya dosa, tetapi justru terbiasa dengan firman Tuhan.
•Yesus “membungkuk”, artinya Dia tidak mau menghakimi, tapi Dia justru merendahkan
diri.
•Kalau saudara tidak mau menghakimi orang lain, maka saudara harus me-rendahkan
diri dihadapan Tuhan.
Yesus “membungkuk” karena Dia memberi pelajaran untuk saudara dan saya,
supaya kita melihat ke diri kita sendiri.
•Ada selumbar di mata orang lain engkau pedulikan, tapi balok di mata sendiri engkau
tidak tahu.
•Cabut dahulu “balok” dimata kita, maka kita baru bisa melihat selumbar dimata orang
lain.
•Kita terlalu pusing dengan hidup orang lain, terlalu mengatur urusan orang, terlalu
menuntut orang lain, terlalu menuding orang lain, sementara kita sendiri tidak mau
diatur, maunya bebas, maunya nyaman.
Permasalahannya
•Bukan pada orang lain, tapi justru ada pada diri kita sendiri.
•Ingat! Kalau satu orang bersalah, kau harus mengampuninya.
•Tapi kalau semua orang kamu anggap bersalah, maka kamulah yang harus bertobat.

•Mulai hari ini jangan menunjuk orang lain, karena kalau menunjuk orang lain akan

mengarah pada gossip, akhirnya kita semakin tidak beres.


Yesus “bangkit berdiri”, karena Dia mau berbicara tentang firman. Hanya firman
yang layak untuk menghakimi perempuan itu :
•Oleh karena itu Yesus berkata kepada orang banyak itu, “barangsiapa tidak bersalah,

dialah yang melempar batu pertama kali.”


•Apakah ada yang berani yang melempar batu ke perempuan itu?
•Tidak ada yang berani, karena semua orang Farisi itu sadar akan kesalah-annya, mereka
semua adalah orang-orang berdosa.
Oleh sebab itu, kalau saudara sadar bahwa saudara tidak akan pernah lepas dari
perbuatan salah :
•Jangan menunjuk orang lain, jangan menuding orang lain, tapi bereskan dirimu sendiri.
•Jangan menuntut orang lain, tapi tuntutlah dirimu sendiri.
Tidak salah firman Tuhan berkata “Apa yang orang lain ingin lakukan bagimu,
lakukan terlebih dahulu bagi dia”. Kalau saudara mau disayang orang, maka saudara
harus menyayangi orang terlebih dahulu. Sebenarnya sangat sederhana, tapi kita
sendiri yang mem-buat sulit.
•Saudara mau disayang suami, tapi saudara sendiri tidak sayang sama suami, bagaimana
mungkin saudara mau disayang suami?
•Saudara mau dikasihi banyak orang, tapi saudara sendiri tidak mau menga-sihi orang
lain.
•Saudara mau diampuni orang, tapi saudara sendiri tidak mau mengampuni orang.
Jika kondisi seperti ini yang terjadi dalam kehidupan kekristenan saudara, ini
Kristen model apa?
•Ayo, sama-sama kita berubah.
•Mulai hari ini jangan lagi melihat kesalahan orang lain, tapi mulailah melihat diri kita
sendiri, apakah diri kita sudah benar?
•Perbaiki diri kita sendiri terus menerus, sampai kita sempurna, dengan tujuan, agar kita
bukan hanya sekedar selamat, tapi juga ikut memerintah bersama dengan Kristus dalam
Kerajaan-Nya.
Siapakah yang diperintah?
•Adalah orang-orang yang masih ada dosa, tapi selamat karena imannya.
•Adalah orang-orang percaya yang hanya sekedar selamat, dan kembali ke rumah Bapa
sebelum “Rapture” terjadi.
“Orang yang mati, hanya sekedar berseru pada saat-saat terakhir”, tidak akan masuk ke

Ruang Suci dan Ruang Maha Suci, karena firman Tuhan jelas berkata, tidak ada
dosa yang bisa masuk kesana.
Bagian mereka yang imannya pas-pasan, hanya tinggal di halaman (pelataran), tapi kita
yang telah masuk ke Ruang Suci dan Ruang Maha Suci, telah ditentukan Tuhan
untuk ikut serta memerintah bersama dengan Dia.
Apa persyaratannya, agar kita bisa ikut memerintah bersama dengan Dia?
•Hidupmu harus sempurna.
Bagaimana caranya agar hidup kita bisa sempurna?
•Menyatulah dengan firman, supaya saudara sempurna.
Masalahnya, bagaimana saudara bisa sempurna, jika membaca firman hanya
Senin-Kamis saja?
Kalau saudara mau sempurna, maka saudara harus menyatu dengan Tuhan setiap
saat.
•Belajar terus firman Tuhan dan saudara tidak akan menyesal.
•Jika saudara belajar ilmu pengetahuan, itu hanya bermanfaat sampai usia 70-80 tahun.
•Tapi kalau saudara belajar firman, maka akan membawa saudara kepada hidup yang
kekal.
Semua perbuatan dan tingkah laku kita harus “ya dan amin” didalam kehidupan kita
di luar sana, tidak hanya sekedar amin di gereja saja tapi di luar tidak berubah.
Yohanes 8 : 8
8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah
Dia membungkuk lagi dan menulis di tanah :
•Karena Dia tidak mau menghakimi saat Dia dituntut orang untuk menghakimi,
•Dia memilih untuk menunduk dan Dia lihat pada diri sendiri, walaupun Dia bisa
menghakimi.
•Dia menunduk karena memberi pelajaran bagi saudara dan saya, untuk tidak lagi
menghakimi.
•BAGAIMANA CARA MELEPASKAN DIRI DARI DOSA
Yohanes 8 : 21-24
8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: “Aku akan pergi dan kamu
akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak
mungkin kamu datang.”
Yesus berkata, kamu akan mati dalam dosamu.
Kalau kamu masih hidup dalam dosa, tidak mungkin kamu datang ketempat-Ku,
karena Aku berada ditempat yang berbeda dengan tempatmu.
8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: “Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu
dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?”
8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas;
kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.
Kamu berasal dari bawah (dunia) dan Aku dari atas (sorga), jadi kamu tidak bisa
bersama dengan-Ku, kecuali bila kamu “sudah dilahirkan kembali dalam roh atau lahir
baru”, barulah kamu bisa lepas dari dosamu, dan datang kepada-Ku serta hidup
bersama-Ku.
8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu;
sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam
dosamu.”
Yesus berkata, Akulah Dia. Kalau kamu tidak percaya, kamu akan mati.
Kalau kamu mau hidup, maka kamu harus mematikan siapa dirimu, supaya Aku bisa
hidup didalammu.
Yohanes 8 : 45-51
8:45 Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya
kepada-Ku.
8:46 Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila
Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?
8:47 Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya
kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah.”
Inilah kuncinya, “Kalau kamu berasal dari Allah, maka kamu akan mendengar firman
Allah dan melakukannya.”
Walaupun kamu sudah mendengar firman, tapi kamu tidak peduli, berarti kamu
belum berasal dari Allah.
Masalahnya :
•Apakah saudara berasal dari Allah?
•Apakah saudara sudah lahir baru?
•Apakah saudara sudah baptis selam (baptisan Yohanes)?
Baptis selam adalah tanda pertobatan dan tanda lahir baru.
•Ketika baptis selam, apakah saudara rela mati bagi Tuhan dan hidup bagi Tuhan?
•Disinilah permasalahannya, saudara harus rela dahulu.
•Oleh sebab itu sebelum baptis, saya breafing dahulu karena tidak boleh sampai salah.
•Tuhan mau “kamu mati” dalam baptisan itu dan kamu hidup dalam hidup yang baru.
8:48 Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: “Bukankah benar kalau kami katakan
bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?”
Orang Yahudi benci sekali dengan orang Samaria, dan selalu dianggap se-bagai
orang-orang yang rendahan dan tidak berarti.
Yesus mereka katakan dari Galilea, padahal orang Galilea hidupnya lebih bejat dari
Samaria.
8:49 Jawab Yesus: “Aku tidak kerasukan setan, tetapi Aku menghormati Bapa-Ku
dan kamu tidak menghormati Aku.
8:50 Tetapi Aku tidak mencari hormat bagi-Ku: ada Satu yang mencarinya dan Dia
juga yang menghakimi.
8:51 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia
tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.”
Menuruti firman, artinya menghidupkan firman.
•Jika kita menghidupkan firman, barulah kita tidak akan mengalami maut sampai
selama-lamanya.
•Supaya saudara dan saya bisa lepas dari dosa, maka saudara harus meng-hidupkan
firman.
Saya ngotot dengan firman, apakah saudara berani membaca firman 3 jam setiap
hari? Atau tidak usah 3 jam, cukup 1 jam saja saudara baca firman.
Yohanes 8 : 12-14
8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang
dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan,
melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Akulah terang. Jadi terang itu harus masuk kedalam saudara dan terang itu
adalah firman.
8:13 Kata orang-orang Farisi kepada-Nya: “Engkau bersaksi tentang diri-Mu,
kesaksian-Mu tidak benar.
Mereka berkata demikian, karena mereka tidak percaya kepada-Nya.
8:14 Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku
sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan
ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku
pergi.
(Ayat 15 sampai ayat 20, nanti saudara baca sendiri di rumah, ini berbicara
tentang firman. Terang itu firman. Apa hubungan antara terang dan firman)
Yohanes 1 : 17
1:17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran
datang oleh Yesus Kristus
Hukum Taurat diberikan melalui Musa, tapi Kasih Karunia dan Kebenaran datang oleh
Yesus Kristus, karena Dia adalah Bapa sumber terang.
Dia memberi saudara kasih karunia supaya saudara melepaskan diri dari segala ikatan
dan dosa-dosa.
Yohanes 1 : 1
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah.
Firman itu adalah Allah
Yohanes 1 : 4
1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia
Ayat tersebut diatas menyatakan hubungan antara “dalam Dia ada hidup” dan
“hidup itu adalah terang manusia”. Pernyataan dalam ayat ini juga ada
hubungannya dengan ayat sebelumnya yang mengatakan “pada mulanya adalah
Firman?”
•Jadi tidak salah kalau Yesus berkata, kalau kamu lepas dari dosa, maka kamu akan
melihat terang.
•Karena Yesus juga berkata “Akulah terang dunia, percayalah kepada-Ku maka kamu
akan mendapat terang itu”.
•Saudara akan mendapat terang itu, karena terang itu adalah Dia dan Dia adalah Firman
dan firman itu adalah Yesus.
Yohanes 1 : 9
1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke
dalam dunia.
Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam
dunia. Maksudnya, terang itu adalah Firman.
Yohanes 8 : 12
8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang
dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan,
melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Akhirnya dalam usaha para ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu mencobai
Yesus, yang mengharapkan Dia menghakimi perempuan pendosa itu, lalu Yesus
bertanya kepada perempuan itu, kemanakah mereka yang akan menghakimimu
itu tadi?
•Jawab perempuan itu, mereka pergi semua.
Yesus pun mulai berbicara kepada orang Farisi yang masih ada disitu, dengan
berkata :
•“Akulah terang dunia”, kamu tidak boleh menghakimi karena kamu harus punya terang.

•Kamu tidak boleh berdosa, karena terang itu harus masuk ke dalam kamu dan terang itu
adalah firman.
Yohanes 1 : 9
1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke
dalam dunia.
Terang itu telah datang kedalam dunia, terang itu datang kedalam saudara dan saya. Apa
yang “Terang” itu perbuat pertama kali untuk kita semua?
Ibrani 9 : 14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah
mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak
bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,
supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Ketika saudara percaya kepada Dia, maka terang masuk ke dalam saudara.
•Saat terang masuk kedalam saudara,
•Yang pertama kali dibersihkan adalah hati nurani saudara,
•Supaya saudara bisa kembali beribadah kepada Allah.
2 Korintus 3 : 16
3:16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil
dari padanya.
Jikalau hati nurani saudara sudah bersih, barulah selubungnya diangkat.
•Kalau selubung saudara diangkat, barulah saudara bisa melihat terang.
•Karena Yesus berkata, “Akulah terang”.

Apa yang harus saudara perbuat supaya saudara lepas dari dosa?
•Terlebih dahulu, saudara harus percaya.
•Maka kemudian saudara dibersihkan dengan firman.
•Hati nurani saudara juga dipoles terus-menerus.
•Maka barulah selubung saudara bisa terangkat.
•Dan saudarapun baru bisa melihat.
Misalnya saya tutup kepala/wajah “si A” dengan kain hitam.
•Pandangannya pasti jadi gelap dan dia tidak bisa melihat apa-apa lagi.
•Tapi saat dia berbalik kepada Tuhan, barulah ada terang yang masuk ke-dalam si A.
•Maka barulah selubungnya terangkat dan diapun dapat melihat kebenaran.
Karena setelah saudara hidup didalam firman, maka hati nurani saudara
dibersihkan, barulah selubung saudara diangkat, saudarapun dapat melihat.
Matius 5 : 8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah
Jika saudara adalah orang yang suci hatinya, barulah saudara bisa melihat Allah,
artinya kalau hati saudara sudah bersih (suci hati), barulah saudara bisa melihat
terang bercahaya.
•Orang yang bersih hatinya, baru bisa berkata Tuhan baik dalam segala hal.
•Orang yang bersih hatinya, baru bisa mengucap syukur didalam segala hal.
•Orang yang bersih hatinya, tidak pernah keluar persungutan dari mulutnya.
•Orang yang bersih hatinya, adalah orang yang melihat terang.
Firman masuk kedalam saudara untuk membersihkan hati nurani saudara, lalu
diangkat selubungnya, maka barulah saudara bisa melihat terang.
2 Korintus 4 : 6
4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!”, Ia
juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh
terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Dia datang, Dia beri terang untuk saudara, supaya saudara bisa melihat melalui
firman-Nya.
•Saudara percaya, lalu saudara dibersihkan, barulah saudara bisa melihat terang.
•Semakin saudara baca firman, hati saudara semakin terang benderang supaya saudara
mengenal Yesus Kristus.
Jadi, supaya saudara mengenal siapa itu Yesus :
•Terlebih dahulu saudara harus datang kepada firman, dan setelah itu hati nurani saudara
dibersihkan.
•Selanjutnya selubungmu diangkat, sehingga saudara bisa melihat terang, melihat Tuhan.
•Dan engkaupun bisa berkata, “Tuhan itu baik dalam segala hal” dan barulah saudara
bisa mengenal Tuhan.
•Inilah yang dimaksud dengan pengenalan akan Tuhan.

Jika saudara mengenal Tuhan saudara, maka wajah Kristus akan nampak dalam saudara,
dan saudarapun bisa berkata, “Tuhan baik dalam hidup saya dan saya mengenal
Tuhan saya” ; “Tuhan tidak akan pernah mengecewakan saya”.
Kalau saudara sudah sampai ke tingkat ini, maka saudara akan disebut “sudah
mengenal Tuhan”. Dan bila kita mengenal Tuhan, maka kitapun tidak akan pernah
menyakiti hati Tuhan, karena kita tahu akan selera Tuhan.
Masalahnya :
•Bagaimana mungkin saudara bisa mengenal Tuhan, kalau saudara tidak pernah baca
firman-Nya?
•Bagaimana mungkin saudara mengenal Tuhan, kalau saudara tidak pernah intim dengan
Dia?
•Saya rindu, saudara bukan orang yang hanya dengar firman saat di gereja saja, karena
walaupun saudara dengar firman di gereja 1 jam lebih, hal itu tidak cukup bagi hidup
saudara sampai di kekekalan nanti.
Beranikah saudara berkomitment untuk baca firman “satu jam setiap hari?”
Jangan heran bila ketika saudara melipat tangan bertemu Tuhan, belum satu jam
tiba-tiba muncul sakit penyakit dalam saudara, entah itu mengantuk, sakit kepala,
sakit perut, sakit maag, bahkan segala macam sakit bisa tiba-tiba muncul
menyerang.
•Hal ini terjadi karena roh jahat tidak mau saudara mengenal firman.
•Karena jika saudara mengenal firman dan menyatu dengan firman, maka roh jahat
terancam akan kehilangan seseorang, yaitu saudara.
•Oleh karena itu, sebelum saudara membaca firman, berdoalah terlebih dahulu dalam
nama Yesus.
Jadi “kebutuhan seorang pendosa” bukanlah penghakiman, tapi Terang yang adalah
Firman itu sendiri.
•Kalau firman menyatu terus dalam saudara, maka saudara tidak akan menuding-nuding
orang lagi.
•Sebaliknya saudara akan lebih banyak berdoa dan lebih banyak menyerah-kan masalah
saudara kepada Tuhan.
•Saudara akan menjadi orang yang peduli dengan kekudusan.
•Dan saudara akan lebih peduli dengan jiwa-jiwa yang terhilang di sekitar saudara,
karena hati saudara telah penuh dengan belas kasihan.
Yesus hanya berkata kepada para murid-Nya, kalau Dia berbelas kasihan kepada
orang banyak itu, tapi “kamu” yang beri mereka makan, artinya jika Tuhan
mempunyai belas kasihan, maka kitapun harus juga memiliki belas kasihan seperti
Dia.
Hari-hari ini :
•Berapa banyak orang Kristen memiliki hati seperti hati Tuhan Yesus, ini?
•Berapa banyak orang Kristen memiliki perasaan seperti perasaan Tuhan?
•Berapa banyak orang Kristen mempunnyai selera seperti selera Tuhan?
Rasul Paulus sampai berkata, “aku sampai menderita seperti sakit bersalin”
melihat sikap hatimu dan tingkah lakumu, dimanakah wajah Kristus di dalammu?
Galatia 4 : 19
4:19 Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa
Kristus menjadi nyata di dalam kamu.
Berapa tahun saudara duduk dengar firman?
•Tapi mana karakter Yesus di dalammu?
•Mana wajah Yesus di dalammu?
•Dan mana tatanan hidup Kristus di dalammu?
•Mengapa kamu tidak berubah-berubah juga?
•Apakah karena kurang firman?

Memang benar kurang, tidak cukup saudara hanya mendengar atau baca firman
di Gereja, tapi saudara harus gali sendiri di rumah.
•Kalau saudara berani gali firman terus menerus, maka saudara pasti berubah karena
tidak mungkin firman Allah kembali dengan sia-sia.
•Kalau saudara berani baca firman terus menerus, saya yakin saudara akan berubah dan
hidupmu akan berubah.
•Jangankan setahun kedepan, dua minggu kedepan saja jika saudara baca firman terus
setiap hari, maka saudara akan berubah.
Tapi bila saudara tidak juga berubah, mungkin Tuhan akan bertanya lagi dengan lebih
keras dan menegur saudara :
•Mana karakter-Ku didalam kamu?

•Mana wajah-Ku didalam kamu?

•Aku heran melihat sikap hatimu yang bebal, sebab kamu sudah dengar firman-Ku

setiap hari, tapi kamu tidak peduli, karena wajah-Ku dan karakter-Ku tidak juga
nampak didalammu.
•Kerjamu hanya marah-marah terus, bersungut-sungut terus, dihadap-anmu

semua orang kamu persalahkan.


Kalau sudah tidak ada lagi orang yang benar dihadapanmu, karena semua-nya
kamu persalahkan, lalu siapakah sebenarnya yang benar-benar salah? Pasti kamu
sendiri yang salah.
Saya ingatkan saudara, mulai hari ini STOP untuk menuntut, tapi mulailah berdoa
kepada Tuhan untuk menyerahkan semua bebanmu, karena :
•Tuhan rindu perubahan dari kita semua.

•Bahkan Tuhan rindu kesempurnaan dari kita semua, pribadi lepas pribadi.

•Tuhan datang kedunia ini bukan hanya sekedar untuk menyelamatkan, tapi

mengembalikan gambar Kristus didalam saudara, citra Kristus, wajah Kristus


harus muncul didalam saudara.
Kalau saudara bisa menampakkan wajah Kristus didalam saudara, maka saudara
adalah orang-orang yang berbahagia.
Amin.
Beri kemuliaan bagi Tuhan.
NOTE :
Saat Perjamuan Kudus, Tuhan Yesus berbicara kepada opa Herry tentang apa
yang Dia tulis di tanah, ketika ada seorang perempuan yang tertangkap basah
ketika sedang berbuat zinah, lalu dibawa oleh orang-orang Farisi dan para ahli
Taurat kehadapan Yesus, tapi justru Yesus membungkuk dan menulis dengan jari-
Nya di tanah.
Kata-kata yang Yesus tulis di tanah ternyata adalah “jangan menghakimi dan
koreksilah diri sendiri”.

Anda mungkin juga menyukai