Anda di halaman 1dari 4

Bapak ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan,

Siapa yang masih ingat Tema khotbah hari Minggu yang lalu? (Berikan kesempatan
kepada warga untuk menjawabnya!) Ya, hari Minggu yang lalu dikhotbahkan tentang
garam dan terang dunia.
Kita dikehendaki oleh Kristus untuk melakukan kebaikan-kebaikan lebih dari
hukum yang tertulis dan yang ditetapkan, yaitu hukum taurat (10 perintah Tuhan).
Masih ada yang ingat apa saja itu?
1. Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku
2. Jangan membuat patung untuk disembah
3. Jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan
4. Kuduskanlah hari Sabat
5. Hormatilah Orang tua mu
6. Jangan membunuh
7. Jangan berzinah
8. Jangan mencuri
9. Jangan berdusta
10. Jangan mengingini milik orang lain.

Terus apa hubungan tema kotbah minggu lalu ? Tema Khotbah hari ini merupakan
kelanjutan khotbah Minggu yang lalu. Yaitu MEMILIH UNTUK HIDUP SESUAI
DENGAN KEHENDAK TUHAN.

Kotbah
Bapak ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan,
Dalam bacaan Injil kita hari ini Tuhan Yesus nampak memberikan tambahan
penjelasan mengenai hukum perintah Allah. Dan hukum itu harus menjadi jiwa yang
mendasari dan mencegah pelanggaran terhadap hukum perintah Allah itu. Hukum
Taurat itu diberikan dengan maksud supaya umat manusia jangan mudah
melanggar hukum Allah.
Dalam bacaan tadi, hukum “Jangan membunuh” Tuhan Yesus menambahkan
bahwa setiap orang yang marah kepada saudaranya harus dihukum. Sebab,
kemarahan adalah penyebab awal terjadinya pembunuhan. Jadi, jangan
membunuh itu tidak hanya pembunuhan secara fisik saja, tetapi juga pemikiran,
perkataan yang dapat menjadi pemicu dan penyebab pertengkaran yang dapat
berakhir dengan pembunuhan.

Kain membunuh Habel, adiknya, karena dia dikuasai oleh kemarahan. Tidak ada
pembunuhan yang terjadi tanpa adanya kemarahan pada diri pelakunya, baik yang
membunuh orang lain, yang membunuh dirinya sendiri ataupun yang terlibat dalam
peristiwa pembunuhan.

Seperti contoh kasus yang terjadi saat ini dan belum selesai, Sambo membunuh
Yosua karena dia marah, karena menuduh Yosua melakukan pelecehan terhadap
Putri, istrinya.

Sambo sudah gagal memahami Hukum Tuhan, sambo sudah gagal menjadi orang
Kristen.

Begitu juga dengan Eliezer, dia sudah gagal menjadi orang Kristen, dia Taat
terhadap atasan dengan segala perintahnya, tetapi tidak bisa melakukan ketaatan
terhadap perintah Tuhan. Salah memaknai ketaatan yang seharusnya.

Kalau kita perhatikan, Penerapan Hukum di Negara modern saat ini sebenarnya
juga mengacu dan berdasar dari hukum Kristus, menangkap dan menghukum
provokator (penyebab/ penghasut perbuatan jahat), karena pelanggaran yang
dilakukan memang harus berkonsekuensi menerima hukuman.

Bapak ibu dan saudara, kita harus bisa mengendalikan kemarahan yang akibatnya
bisa fatal.

Karena itu, dikatakan oleh Tuhan Yesus bahwa sebelum menghadap hadirat Tuhan
dengan membawa persembahan, kita harus berdamai lebih dulu jika kita sedang
berselisih dengan orang lain.

(Mrk. 11:25) “Jika ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, janganlah
memperpanjang urusan, tidak ada lagi yang patut dilakukan selain mengampuninya
dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, sebelum mempersembahkan
persembahanmu di mezbah, sebelum engkau menghampiri Allah melalui doa dan
pujian.”
Jadi, ibadah apapun, kebaikan apapun itu, tidak akan diterima Tuhan ketika masih
ada kemarahan dalam hati kita.

Bapak dan Ibu yang terkasih dalam Kristus,


Hukum ke-6 (Jangan membunuh)
Tujuan perintah Tuhan Yesus ini untuk mencegah terjadinya pembunuhan,
menunjukkan betapa Allah sangat menghargai kehidupan karuniaNya. Allah
tidak menghendaki kematian pada ciptaanNya, bahkan pada orang jahat
sekalipun (Yeh. 33: 11 “…firman TUHAN Allah: Aku tidak berkenan kepada kematian
orang fasik…”).
Allah menghendaki semua ciptaanNya hidup, tetap hidup, termasuk yang jahat,
dengan bertobat. Allah menghendaki supaya kehidupan dijaga kelestariannya.
Sekalipun ada kematian yang disebabkan oleh kejahatan, tetapi Allah menghendaki
supaya umatNya memilih kehidupan (bacaan 3: Ulangan 30: 15-20) dengan taat
kepada perintah-perintahNya. Allah menghendaki kehidupan umatNya dipenuhi
kedamaian, kebahagiaan dan kesucian.

Bapak ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus,


Selanjutnya, Terhadap hukum “Jangan berzinah”
Tuhan Yesus menambahkan: “Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” Pandangan mata
terhadap orang lain yang disertai nafsu itulah yang menjadi awal penyebab
terjadinya perzinahan. Tuhan menghendaki kesucian hidup umatNya, kesucian dan
kesatuan hidup rumah tangga bentukanNya, dari perzinahan; supaya jangan terjadi
perceraian. Oleh karena itu, Tuhan Yesus menghendaki para pengikutNya
mengendalikan dengan kuat mata dan seluruh anggota tubuhnya. Semuanya harus
dikendalikan, supaya jangan ada yang menyesatkan atau menyebabkan terjadinya
dosa pelanggaran terhadap hukum Allah. Dalam bahasa keras penulis Injil Matius
dikatakan: “…jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu…jika
tanganmu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu…!” MaksudNya
adalah “kendalikanlah kuat-kuat!”

Terhadap perintah “Jangan bersumpah”


Tuhan Yesus menegaskan “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya; jika tidak,
hendaklah kamu katakan: tidak!” Tuhan Yesus menghendaki kejujuran dan integritas
yang sesungguhnya. Dengan beginilah Tuhan Yesus menunjukkan cara melakukan
kebaikan (kejujuran, dsb) lebih dari yang tertulis. Tuhan Yesus memberikan teladan
perbuatan baik melebihi hukum yang tertulis dengan menyembuhkan orang sakit
pada hari sabbat ketika Dia sedang beribadah di rumah ibadah, yang menurut para
ahli Taurat kegiatan itu dilarang.

Bapak ibu dan saudara yan terkasih dalam Kristus,


Masih banyak ketidakbaikan kecil-kecil yang seharusnya kita hindari, supaya kita
jangan sampai melanggar perintah Allah dan hukum-hukum yang ditetapkan.

Masih banyak kebaikan kecil-kecil yang seharusnya kita lakukan. Kalau


ketidakbaikan yang kecil saja seharusnya kita hindari dan kebaikan kecil seharusnya
kita lakukan, tentu lebih-lebih yang besar, yakni perintah Allah dan hukum-hukum
yang ditetapkan, mutlak harus kita patuhi dan taati. Dengan begitulah, terbukti nyata
jelas kelebihan dan keutamaan para pengikut Kristus yang mulia.

Semoga Tuhan Memberkati dan memberikan kekuatan kepada kita untuk selalu
Taat dengan segala hukum dan perintah Tuhan.

AMIEN

Anda mungkin juga menyukai