Anda di halaman 1dari 258

Cara agar Tetap

Dikasihi Allah
s

lvs-IN
181224
Cara agar Tetap
Dikasihi Allah
BUKU INI MILIK

Photo Credits:
N Page 16: Buena Vista Images
N Page 161: Mixa/age fotostock

Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari


pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang didukung sumbangan sukarela.
Untuk memberi sumbangan, silakan buka www.jw.org/id.

Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat


diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
How to Remain in God’s Love
Cetakan Desember 2018
Indonesian (lvs-IN)
˘ 2018
Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
Penerbit
Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia
Jakarta, Indonesia
Made in Japan
DAFTAR ISI

BAB HALAMAN
1. Allah Selalu Mengasihi Kita                      5
2. Hati Nurani yang Bersih di Mata Allah            16
3. Carilah Teman yang Menyayangi Allah           31
4. Pentingnya Menghormati Wewenang            45
5. Cara agar Tetap Terpisah dari Dunia             60
6. Cara Memilih Hiburan dengan Bijak             75
7. Tirulah Cara Allah Memandang Kehidupan       89
8. Yehuwa Ingin agar Umat-Nya Bersih            104
9. ”Segera Tolak Perbuatan Cabul!”               118
10. Perkawinan—Hadiah dari Allah                 132
11. Menjalani Kehidupan Perkawinan               147
12. ”Katakan Apa yang Baik untuk Menguatkan”     159
13. Apakah Semua Perayaan
Menyenangkan Allah?                        172
14. Jujurlah dalam Segala Hal                     187
15. Cara Menikmati Pekerjaan Saudara             200
16. Lawanlah Iblis                               213
17. Cara agar Tetap Dikasihi Allah                  226
Catatan                                        238
3

Saudara-Saudari yang mengasihi Allah Yehuwa


dan Alkitab,

Yesus berkata, ”Kalian akan mengetahui kebenaran, dan


kebenaran itu akan membebaskan kalian.” (Yohanes
8:32) Coba ingat perasaan Saudara saat pertama kali
mendengar kebenaran dari Alkitab! Saudara pasti sangat
senang karena bisa tahu apa yang benar meski dunia ini
penuh kebohongan.—2 Timotius 3:1.
Allah Yehuwa ingin kita mengenal kebenaran. Dan
karena kita mengasihi sesama, kita ingin memberi tahu
orang-orang tentang kebenaran ini. Tapi, itu saja belum
cukup. Kita juga harus berupaya keras untuk menjadi
orang Kristen yang benar karena kita sangat menghor-
mati prinsip Yehuwa. Yesus memberi tahu kita cara
untuk membuktikan kasih kita kepada Allah. Yesus
berkata, ”Kalau kalian menjalankan perintahku, kalian
akan tetap berada dalam naungan kasihku, seperti aku
sudah menjalankan perintah Bapak dan tetap berada
dalam naungan kasih-Nya.”—Yohanes 15:10.
Yesus sangat menyayangi Bapaknya, dan dia melaku-
kan semua perintah Bapaknya. Jika kita meniru Yesus
dalam hidup kita, Yehuwa akan mengasihi kita. Kita pun
akan benar-benar bahagia seperti yang Yesus katakan,
”Sekarang kalian tahu tentang hal-hal ini, tapi kalian
akan bahagia kalau melakukannya.”—Yohanes 13:17.
Semoga buku ini membantu Saudara menjadi sahabat
Allah dan melakukan yang benar sesuai dengan Alkitab.
Kami selalu berdoa agar kalian semakin menyayangi
Allah dan tetap berada ”dalam naungan kasih Allah . . .
yang akan menghasilkan kehidupan abadi”.—Yudas 21.

Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa


BAB 1

ALLAH SELALU
MENGASIHI KITA
”Mengasihi Allah berarti menjalankan perintah-Nya.
Meski begitu, perintah-perintah-Nya tidak
membebani.”—1 YOHANES 5:3.

APAKAH Saudara mengasihi Allah? Saudara mungkin


sangat mengasihi-Nya sehingga Saudara membaktikan
diri kepada-Nya. Saudara mungkin juga menganggap
Dia sebagai Sahabat. Sebenarnya, sebelum Saudara me-
ngasihi Yehuwa, Dia sudah mengasihi Saudara. Alkitab
mengatakan, ”Kita mengasihi karena Allah lebih dulu
mengasihi kita.”—1 Yohanes 4:19.
2 Coba pikirkan semua yang sudah Yehuwa lakukan

bagi kita. Dia memberi kita tempat tinggal yang indah,


yaitu bumi dan segala sesuatu yang kita butuhkan un-
tuk menikmati hidup. (Matius 5:43-48; Wahyu 4:11)
Dia mau kita menjadi sahabat-Nya. Jadi, Dia menye-
diakan Alkitab agar kita bisa belajar tentang Dia. Saat
membaca Alkitab, kita mendengarkan Yehuwa. Saat
kita berdoa, Dia mendengarkan kita. (Mazmur 65:2)
Dia membimbing dan menguatkan kita dengan kua-
sa kudus-Nya yang luar biasa. (Lukas 11:13) Dia bah-
kan mengutus Putra-Nya yang disayangi ke bumi un-
tuk membebaskan kita dari dosa dan kematian.—Baca
Yohanes 3:16; Roma 5:8.
1, 2. Mengapa Saudara mengasihi Allah Yehuwa?
6 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

3Coba ingat sahabat Saudara yang menemani Sau-


dara bukan hanya pada saat senang, tapi juga saat su-
sah. Untuk punya persahabatan seperti itu, pasti butuh
upaya. Persahabatan kita dengan Yehuwa juga begitu.
Dia bisa menjadi Sahabat kita yang paling akrab untuk
selamanya. Itulah sebabnya Alkitab mengatakan, ’Te-
taplah berada dalam naungan kasih Allah.’ (Yudas 21)
Bagaimana caranya? Alkitab menjawab, ”Mengasihi
Allah berarti menjalankan perintah-Nya. Meski begitu,
perintah-perintah-Nya tidak membebani.”—1 Yohanes
5:3.
ARTI ”MENGASIHI ALLAH”
4
Apa artinya ”mengasihi Allah”? Itu artinya sung-
guh-sungguh menyayangi Dia. Apakah Saudara ingat
kapan perasaan sayang itu muncul?
5 Bayangkan perasaan Saudara saat tahu bahwa Ye-

huwa mau Saudara hidup selamanya di dunia baru


dan saat tahu semua hal yang Dia lakukan agar itu bisa
terjadi. Bagaimana perasaan Saudara ketika menyadari
betapa berharganya tebusan yang Yehuwa berikan de-
ngan mengutus Putra-Nya ke bumi? (Matius 20:28;
Yohanes 8:29; Roma 5:12, 18) Saat Saudara mulai me-
nyadari bahwa Yehuwa sangat menyayangi Saudara,
hati Saudara tersentuh dan Saudara mulai menyayangi
Dia juga.—Baca 1 Yohanes 4:9, 10.
6 Tapi, rasa sayang kepada Allah itu barulah permu-

laan. Misalnya, jika kita menyayangi seseorang, kita


3. Bagaimana agar persahabatan kita dengan Yehuwa tetap erat?
4, 5. Apa yang membuat Saudara mulai mengasihi Yehuwa?
6. (a) Apa yang akan kita lakukan kalau kita menyayangi sese-
orang? (b) Karena mengasihi Allah, apa yang akan kita lakukan?
Dengan membaktikan diri kepada
Yehuwa dan dibaptis, itu berarti
Saudara menyayangi Dia dan
ingin menaati Dia selamanya
8 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

tidak akan hanya berkata, ”Saya sayang kamu.” Tapi,


kita akan melakukan hal-hal yang membuat orang ter-
sebut bahagia. Sama seperti itu, karena mengasihi Ye-
huwa, kita ingin hidup dengan cara yang akan mem-
buat Dia senang. Semakin kita mengasihi Yehuwa,
semakin kita ingin membaktikan diri kepada-Nya dan
dibaptis. Dengan membaktikan diri, kita berjanji un-
tuk melayani Yehuwa selamanya. (Baca Roma 14:7, 8.)
Bagaimana kita bisa menepati janji itu?
”MENJALANKAN PERINTAHNYA”
7Karena kita menyayangi Yehuwa, kita ”menjalan-
kan perintah-Nya”. Alkitab menjelaskan caranya men-
jalani kehidupan sesuai dengan keinginan Yehuwa.
Contohnya, Dia mengatakan bahwa kita tidak bo-
leh bermabuk-mabukan, mencuri, berbohong, berhu-
bungan seks sebelum menikah, atau menyembah si-
apa pun atau apa pun selain Dia.—1 Korintus 5:11;
6:18; 10:14; Efesus 4:28; Kolose 3:9.
8 Tapi untuk menyenangkan Yehuwa, sekadar me-

ngetahui perintah-Nya, atau hukum-Nya, tidaklah cu-


kup. Mengapa? Karena Dia tidak memberi kita hukum
untuk setiap keadaan dalam kehidupan kita. Kadang,
Alkitab tidak memberi tahu secara langsung apa yang
harus kita lakukan. Jadi, bagaimana kita bisa mem-
buat keputusan yang baik? (Efesus 5:17) Kita perlu
menggunakan prinsip yang ada di Alkitab. Ini adalah
kebenaran dasar yang mengajar kita tentang pandang-
7. (a) Kalau kita sayang kepada Yehuwa, apa yang akan kita laku-
kan? (b) Apa beberapa perintah-Nya?
8, 9. Bagaimana kita bisa tahu pandangan Yehuwa tentang situasi
tertentu yang tidak ada hukumnya di Alkitab? Berikan contoh.
ALLAH SELALU MENGASIHI KITA 9

an Yehuwa. Semakin sering kita membaca Alkitab, se-


makin kita mengenal Yehuwa. Kita jadi tahu cara ber-
pikir-Nya, termasuk apa yang Dia sukai dan benci.
—Baca Mazmur 97:10; Amsal 6:16-19; lihat Catatan
No. 1.
9 Misalnya, apa yang pantas kita tonton di TV atau

lihat di Internet? Yehuwa tidak secara langsung mem-


beri tahu kita. Tapi, Dia memberi kita prinsip agar kita
bisa membuat keputusan yang baik. Sekarang, ada ba-
nyak hiburan yang penuh dengan kekerasan dan seks.
Alkitab memberi tahu bahwa Yehuwa ”membenci si-
apa pun yang suka kekerasan” dan ”akan menghakimi
orang yang berbuat cabul”. (Mazmur 11:5; Ibrani 13:4)
Bagaimana prinsip ini membantu kita membuat kepu-
tusan yang baik? Jika kita tahu bahwa Yehuwa mem-
benci sesuatu atau menganggap sesuatu cabul, kita
perlu menghindarinya.
10 Apa alasan kita menaati Yehuwa? Kita melakukan-

nya bukan hanya untuk menghindari hukuman atau


masalah akibat keputusan yang buruk. (Galatia 6:7)
Tapi, kita menaati Yehuwa karena kita menyayangi
Dia. Sama seperti seorang anak yang ingin membuat
ayahnya senang, kita ingin membuat Bapak kita yang
di surga senang. Perasaan yang paling tidak terganti-
kan adalah saat kita menyadari bahwa Yehuwa senang
kepada kita!—Mazmur 5:12; Amsal 12:2; lihat Catatan
No. 2.
11 Kita menaati Yehuwa bukan hanya saat itu mu-

dah dilakukan atau saat tidak ada pilihan lain. Kita ti-
dak memilih-milih hukum dan standar Yehuwa mana
10, 11. Mengapa kita menaati Yehuwa?
10 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

yang akan kita ikuti. (Ulangan 12:32) Kita mau mena-


ati Yehuwa dalam segala hal, seperti pemazmur yang
berkata, ”Aku menyukai perintah-Mu, ya, aku mencin-
tainya.” (Mazmur 119:47; Roma 6:17) Kita ingin se-
perti Nuh, yang melakukan semua perintah Yehuwa
karena kasihnya kepada Yehuwa. Alkitab berkata bah-
wa Nuh ”melakukannya persis seperti itu”. (Kejadi-
an 6:22) Bagaimana perasaan Saudara jika Yehuwa me-
ngatakan hal yang sama tentang Saudara?
12 Bayangkan perasaan Yehuwa ketika kita mena-

ati Dia. Kita pasti membuat ’hati-Nya senang’. (Am-


sal 11:20; 27:11) Coba pikirkan. Kita bisa membuat
Pencipta alam semesta senang dengan menaati-Nya.
Dia tidak pernah memaksa kita untuk melakukan-
nya. Tapi, Dia memberi kita kebebasan memilih. Kita
bisa memilih apakah kita mau melakukan yang be-
nar atau yang salah. Yehuwa ingin kita membuat kepu-
tusan yang baik karena tergerak oleh rasa sayang ke-
pada-Nya. Hasilnya, kita akan punya kehidupan yang
terbaik.—Ulangan 30:15, 16, 19, 20; lihat Catatan
No. 3.
”PERINTAH-PERINTAHNYA
TIDAK MEMBEBANI”
13 Bagaimana jika kita berpikir bahwa perintah Ye-

huwa akan merampas kebebasan kita atau terlalu sulit


untuk ditaati? Alkitab mengatakan dengan jelas, ”Pe-
rintah-perintah-Nya tidak membebani.” (1 Yohanes
5:3) Kata Yunani untuk ”membebani” berarti ”berat”.
12. Bagaimana kita bisa menyenangkan Yehuwa?
13, 14. Mengapa perintah Allah tidak terlalu sulit untuk ditaati?
Berikan ilustrasi.
ALLAH SELALU MENGASIHI KITA 11

Di ayat-ayat lain, kata ini digunakan untuk peraturan


yang tidak masuk akal atau untuk orang yang men-
coba memanfaatkan dan menyakiti orang lain. (Mati-
us 23:4; Kisah 20:29, 30) Perintah Yehuwa tidak ”be-
rat”, atau tidak terlalu sulit ditaati. Dia tidak pernah
meminta kita melakukan sesuatu yang tidak bisa kita
lakukan.
14 Bayangkan kita sedang membantu teman kita

pindah rumah. Dia sudah menyiapkan semua barang-


nya untuk dipindahkan. Ada yang ringan, tapi ada juga
yang sangat berat sehingga tidak bisa diangkat sendiri.
Apakah teman kita akan meminta kita untuk meng-
angkat barang yang sangat berat itu sendirian? Pasti ti-
dak! Mengapa? Karena dia tidak mau kita terluka. Se-
perti teman itu, Yehuwa tidak akan pernah meminta
kita melakukan sesuatu yang terlalu sulit. (Ulangan 30:
11-14) Yehuwa mengerti keadaan kita. ”Dia tahu be-
tul bagaimana kita dibentuk, Dia ingat bahwa kita ini
debu.”—Mazmur 103:14.
15 Musa memberi tahu bangsa Israel bahwa perin-

tah Yehuwa itu demi ’kebaikan mereka untuk sela-


manya’ dan jika mereka taat, mereka akan ”tetap hi-
dup”. (Ulangan 5:28-33; 6:24) Sekarang pun begitu.
Apa pun yang Yehuwa minta kita lakukan akan mem-
buat hidup kita lebih baik. (Baca Yesaya 48:17.) Bapak
kita, Yehuwa, selalu tahu apa yang terbaik untuk kita.
(Roma 11:33) Alkitab mengatakan, ”Allah adalah ka-
sih.” (1 Yohanes 4:8) Ini berarti apa pun yang Yehuwa
katakan dan lakukan didasarkan atas kasih.
15. Mengapa kita bisa yakin bahwa perintah Yehuwa itu demi ke-
baikan kita?
12 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

16
Menaati Allah tidaklah selalu mudah. Kita hidup
di dunia yang dikuasai Iblis. Dia menghasut orang-
orang untuk melakukan yang buruk. (1 Yohanes 5:19)
Kita juga harus berperang melawan pikiran dan perasa-
an yang tidak sempurna, yang bisa membuat kita ti-
dak menaati Allah. (Roma 7:21-25) Tapi, kita bisa te-
tap kuat untuk melakukan apa yang benar jika kita
mengasihi Yehuwa. Dia melihat upaya kita untuk me-
naati-Nya, dan Dia membantu kita dengan kuasa ku-
dus-Nya yang luar biasa. (1 Samuel 15:22, 23; Kisah
5:32) Kuasa kudus membantu kita memiliki sifat-
sifat yang bisa membuat kita lebih mudah menaati
Yehuwa.—Galatia 5:22, 23.
17 Di buku ini, kita akan belajar cara menjalani kehi-

dupan yang membuat Yehuwa senang. Kita akan bel-


ajar caranya menerapkan prinsip dan standar moral
Yehuwa. Ingatlah bahwa Dia tidak pernah memaksa
kita untuk menaati-Nya. Jika kita memilih untuk taat,
kehidupan kita akan menjadi lebih baik dan masa de-
pan kita akan cerah. Tapi yang terpenting, itu akan
menunjukkan bahwa kita sangat menyayangi Allah.
—Lihat Catatan No. 4.
18 Yehuwa memberi kita hati nurani untuk mem-

bantu kita menentukan apa yang benar dan yang sa-


lah. Jika kita melatih hati nurani kita, itu bisa mem-
bantu kita untuk ”menjalankan perintah-Nya”. Jadi,
apa itu hati nurani, dan bagaimana kita melatihnya?
Ini akan dibahas di bab berikutnya.
16. Walaupun kita tidak sempurna dan hidup di dunia yang jahat,
mengapa kita tetap bisa taat?
17, 18. (a) Apa yang akan kita pelajari di buku ini? (b) Apa yang
akan kita bahas di bab berikutnya?
PRINSIP ALKITAB

1 ALLAH MENGASIHI SAUDARA


’Tetaplah berada dalam naungan kasih Allah
. . . yang akan menghasilkan kehidupan
abadi.’—Yudas 21


Apa yang membuat kita yakin bahwa Allah


mengasihi kita?
Yohanes 3:16; Mazmur 65:2;
1 Yohanes 4:8-10; Kisah 5:32
Wahyu 4:11 Untuk membantu kita,
Yehuwa menciptakan Yehuwa memberi kita
semua yang ada di bumi Alkitab, kuasa kudus, dan
agar kehidupan kita kesempatan untuk berdoa
bahagia. Setelah Adam kepada-Nya. Sewaktu kita
dan Hawa berdosa, tujuan berdoa kepada-Nya, Dia
Allah tidak berubah. Dia mendengarkan kita.
memberikan Putra-Nya
sebagai tebusan sehingga
manusia bisa hidup abadi.
14

2 MENAATI YEHUWA
SELALU BERMANFAAT
”Aku, Yehuwa, adalah Allahmu, yang
mengajarmu demi kebaikanmu.”
—Yesaya 48:17


Apa manfaatnya menaati Yehuwa?


Ulangan 5:28-33; 6:24
Yehuwa melihat upaya kita
untuk menaati-Nya. Dengan
menaati-Nya, hidup kita
akan lebih baik dan masa
depan kita cerah.
15

3 KITA BISA MENUNJUKKAN


BAHWA KITA MENGASIHI
YEHUWA
”Mengasihi Allah berarti menjalankan
perintah-Nya.”—1 Yohanes 5:3


Mungkinkah kita menaati Allah?


Ulangan 30:11; Amsal 6:16-19;
Mazmur 103:14 Efesus 5:17
Yehuwa tahu bahwa kita Prinsip Alkitab mengajar
tidak sempurna. Dia tidak kita pandangan Allah.
meminta kita melakukan Prinsip-prinsip itu bisa
sesuatu yang tidak bisa membentuk cara berpikir
kita lakukan. kita dan memperdalam
kasih kita kepada Yehuwa.
Amsal 27:11;
Roma 7:21-25 Kita jadi bisa mengerti apa
yang harus dilakukan
Saat keadaan susah,
walaupun Alkitab tidak
kita bisa tetap kuat
memberitahukannya
untuk melakukan apa
secara langsung.
yang benar jika kita
mengasihi Yehuwa.
BAB 2

HATI NURANI YANG BERSIH


DI MATA ALLAH
”Jagalah hati nurani kalian tetap bersih.”
—1 PETRUS 3:16.

BAYANGKAN kita sedang berjalan di padang gurun


yang luas. Ada angin kencang yang terus bertiup se-
hingga posisi bukit-bukit pasir terus berubah. Akibat-
nya, kita gampang tersesat. Jadi, bagaimana kita bisa
tahu jalan yang benar? Kita butuh sesuatu yang bisa
memandu kita, seperti kompas, matahari dan bintang,
peta, GPS (alat untuk menentukan arah berdasarkan

1, 2. Mengapa kita membutuhkan pemandu di daerah yang tidak


kita kenal? Apa yang Yehuwa berikan untuk memandu kita?
HATI NURANI YANG BERSIH DI MATA ALLAH 17

satelit), atau seseorang yang mengenal padang gurun


itu. Peran pemandu sangatlah penting karena jika kita
tahu jalan yang benar, kita bisa selamat.
2 Dalam hidup ini, ada banyak tantangan sehing-

ga kita bisa merasa tersesat. Tapi, Yehuwa telah mem-


beri kita semua hati nurani untuk memandu kita. (Ya-
kobus 1:17) Mari kita bahas apa hati nurani itu dan cara
kerjanya. Lalu, kita akan belajar caranya melatih hati
nurani, alasannya kita perlu memikirkan hati nurani
orang lain, dan manfaat hati nurani yang bersih untuk
kehidupan kita.
ARTI DAN CARA KERJA HATI NURANI
3 Hati nurani adalah hadiah yang luar biasa dari Ye-
huwa. Itu adalah perasaan dalam diri kita yang mem-
buat kita merasa bahwa sesuatu itu benar atau sa-
lah. Dalam Alkitab, kata Yunani ”hati nurani” berarti
”pengetahuan pendamping”. Jika hati nurani kita ber-
fungsi dengan baik, itu bisa membantu kita memeriksa
diri sendiri dengan jujur. Itu juga bisa membantu kita
mengetahui perasaan dan pikiran kita yang sebenar-
nya. Itu bisa menuntun kita ke hal-hal yang baik dan
menjauhkan kita dari yang buruk. Itu juga bisa mem-
buat kita senang karena membuat keputusan yang be-
nar atau merasa bersalah setelah membuat keputusan
yang buruk.—Lihat Catatan No. 5.
4 Kita semua bisa memilih apakah mau mengikuti

hati nurani kita atau tidak. Adam dan Hawa memilih


3. Apa hati nurani itu?
4, 5. (a) Apa akibatnya ketika Adam dan Hawa mengabaikan hati
nurani mereka? (b) Berikan contoh Alkitab yang menunjukkan cara
kerja hati nurani.
18 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

untuk tidak mendengarkan hati nurani mereka sehing-


ga mereka berdosa. Setelah itu, mereka merasa bersalah.
Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Mereka terlanjur tidak
taat kepada Allah. (Kejadian 3:7, 8) Walaupun mereka
mempunyai hati nurani yang sempurna dan tahu bah-
wa melanggar perintah Allah itu salah, mereka memilih
untuk mengabaikan hati nurani mereka.
5 Tapi, ada banyak manusia tidak sempurna yang

mendengarkan hati nurani mereka. Contohnya adalah


Ayub. Karena membuat keputusan yang baik, dia berka-
ta, ”Selama aku hidup, hatiku tidak akan mempersalah-
kan aku.” (Ayub 27:6, catatan kaki) Yang Ayub maksud
dengan ’hati’ adalah hati nuraninya, yaitu perasaan da-
lam dirinya tentang yang benar atau salah. Sebaliknya,
Daud kadang mengabaikan hati nuraninya dan tidak
menaati Yehuwa. Setelah itu, dia merasa sangat bersa-
lah dan hatinya ”mengganggu” dia. (1 Samuel 24:5)
Hati nurani Daud memberi tahu dia bahwa perbuatan-
nya salah. Karena mendengarkan hati nuraninya, Daud
bisa menghindari kesalahan yang sama.
6 Orang yang tidak mengenal Yehuwa pun biasanya

tahu bahwa ada hal-hal yang benar dan yang salah.


Alkitab berkata, ”Pikiran mereka menyatakan apakah
mereka bersalah atau tidak.” (Roma 2:14, 15) Contoh-
nya, kebanyakan orang tahu bahwa membunuh dan
mencuri itu salah. Tanpa disadari, mereka sebenarnya
mendengarkan hati nurani mereka, yaitu perasaan be-
nar dan salah dalam diri mereka yang Yehuwa berikan.
Jadi, mereka juga mengikuti prinsip Allah, atau kebe-
6. Dari mana kita tahu bahwa hati nurani adalah hadiah dari Allah
bagi semua orang?
HATI NURANI YANG BERSIH DI MATA ALLAH 19

naran dasar yang Yehuwa berikan supaya manusia bisa


membuat keputusan yang benar.
7 Tapi, hati nurani kita tidak selalu benar. Karena kita

tidak sempurna, hati nurani bisa rusak karena pikir-


an dan perasaan kita yang salah dan bisa menyesatkan
kita. Hati nurani yang baik tidak muncul secara tiba-
tiba. (Kejadian 39:1, 2, 7-12) Itu perlu dilatih, dan Yehu-
wa memberikan kuasa kudus serta prinsip Alkitab un-
tuk membantu kita. (Roma 9:1) Mari kita bahas cara
melatih hati nurani kita.
CARA MELATIH HATI NURANI
8 Ada yang berpikir bahwa mendengarkan hati nu-
rani berarti sekadar mengikuti perasaan. Mereka ber-
pikir bahwa mereka bisa melakukan apa saja asalkan
mereka senang. Tapi, karena tidak sempurna, perasa-
an kita bisa menyesatkan kita. Perasaan itu bisa sangat
kuat sampai-sampai memengaruhi hati nurani kita. Al-
kitab berkata, ”Hati lebih licik daripada apa pun dan ne-
kat. Siapa yang bisa mengetahuinya?” (Yeremia 17:9)
Jadi, kita bisa saja berpikir bahwa sesuatu itu benar, pa-
dahal sebenarnya salah. Contohnya, sebelum menjadi
orang Kristen, Rasul Paulus menganiaya umat Allah de-
ngan kejam, dan dia berpikir bahwa itu benar. Dia me-
rasa hati nuraninya bersih. Tapi belakangan dia berkata,
”Yang menghakimi saya adalah Yehuwa.” (1 Korintus
4:4; Kisah 23:1; 2 Timotius 1:3) Setelah Paulus meng-
erti bahwa Yehuwa tidak suka dengan perbuatannya,
dia menyadari bahwa dia perlu berubah. Jadi sebelum
7. Mengapa hati nurani kita tidak selalu benar?
8. (a) Bagaimana perasaan bisa memengaruhi hati nurani kita?
(b) Apa yang perlu kita pikirkan sebelum membuat keputusan?
20 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

kita melakukan sesuatu, kita perlu berpikir, ’Apakah ini


yang Yehuwa inginkan?’
9 Jika kita menyayangi seseorang, kita pasti tidak

ingin membuat dia kecewa. Karena menyayangi Ye-


huwa, kita juga pasti tidak mau melakukan apa pun
yang membuat Dia kecewa. Kita takut mengecewakan
Allah. Sebagai contoh, Nehemia tidak mau memanfa-
atkan kedudukannya sebagai gubernur untuk menjadi
kaya. Mengapa? Karena dia ”takut kepada Allah”. (Ne-
hemia 5:15) Nehemia tidak mau melakukan apa pun
yang membuat Allah kecewa. Seperti Nehemia, kita ti-
dak mau berbuat salah karena takut membuat Yehuwa
kecewa. Sebaliknya, kita mau menyenangkan Allah de-
ngan mengikuti ajaran Alkitab.—Lihat Catatan No. 6.
10 Sebagai contoh, kita mungkin perlu memutuskan

apakah akan minum minuman beralkohol atau tidak.


Prinsip apa saja yang bisa membantu kita membuat ke-
putusan yang baik? Misalnya, Alkitab tidak melarang
seseorang untuk minum minuman beralkohol. Malah,
Alkitab mengatakan bahwa anggur adalah hadiah dari
Allah. (Mazmur 104:14, 15) Tapi, Yesus memberi tahu
murid-muridnya agar tidak ”minum berlebihan”. (Lu-
kas 21:34) Paulus juga memberi tahu orang Kristen agar
tidak ”berpesta liar atau bermabuk-mabukan”. (Roma
13:13) Dia berkata bahwa pemabuk ”tidak akan mewa-
risi Kerajaan Allah”.—1 Korintus 6:9, 10.
11 Kita bisa memikirkan, ’Seberapa penting alkohol

untuk saya? Apakah saya butuh alkohol supaya bisa te-


nang? Apakah saya butuh alkohol agar lebih percaya
9. Apa arti takut kepada Allah?
10, 11. Prinsip Alkitab apa saja yang bisa membantu kita membuat
keputusan yang baik tentang minuman beralkohol?
HATI NURANI YANG BERSIH DI MATA ALLAH 21

diri? Bisakah saya mengendalikan seberapa banyak dan


seberapa sering saya akan minum?1 Apakah saya bisa
merasa senang berkumpul bersama teman-teman mes-
kipun tidak ada alkohol?’ Kita bisa meminta Yehuwa
untuk membantu kita membuat keputusan yang baik.
(Baca Mazmur 139:23, 24.) Dengan begitu, hati nurani
kita akan semakin peka terhadap prinsip-prinsip Alki-
tab. Tapi, ada hal lain lagi yang perlu kita pikirkan.
PERLUNYA MEMIKIRKAN
HATI NURANI ORANG LAIN
12 Hati nurani setiap orang berbeda. Hati nurani kita

mungkin mengizinkan kita melakukan sesuatu yang ti-


dak diizinkan hati nurani orang lain. Sebagai contoh,
kita mungkin memilih untuk minum minuman ber-
alkohol. Tapi, ada yang merasa bahwa dia lebih baik ti-
dak minum. Mengapa perbedaan ini bisa terjadi?
13 Perasaan seseorang tentang sesuatu biasanya dipe-

ngaruhi oleh latar belakangnya, keluarganya, penga-


lamannya sendiri, dan hal lainnya. Mungkin, sese-
orang yang pernah kecanduan alkohol memilih untuk
tidak minum sama sekali. (1 Raja 8:38, 39) Jadi, jika
kita menawarkan minuman beralkohol kepada sese-
orang dan dia menolak, bagaimana tanggapan kita?
Apakah kita akan tersinggung, memaksa, atau ingin
1 Banyak dokter berkata bahwa para pecandu alkohol sangat ke-
sulitan untuk mengendalikan seberapa banyak alkohol yang mere-
ka minum. Para dokter menyarankan agar mereka berhenti sama
sekali.

12, 13. (a) Mengapa hati nurani kita bisa berbeda dengan hati nu-
rani orang lain? (b) Apa yang akan kita lakukan jika perbedaan se-
perti itu terjadi?
22 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

tahu alasannya? Tidak, karena kita menghargai hati


nuraninya.
14 Ada peristiwa di Alkitab yang menunjukkan bah-

wa hati nurani setiap orang bisa berbeda. Pada zaman


Rasul Paulus, ada daging yang digunakan untuk di-
persembahkan kepada berhala. Daging itu kemudian
dijual di pasar. Menurut Paulus, memakan daging ini ti-
dak salah karena semua makanan berasal dari Yehuwa.
(1 Korintus 10:25) Tapi, beberapa saudara yang tadinya
penyembah berhala tidak setuju. Menurut mereka, me-
makan daging seperti itu salah. Paulus bisa saja berpi-
kir, ’Hati nurani saya tidak terganggu. Saya berhak ma-
kan daging ini.’
15 Tapi, dia tidak berpikir begitu. Perasaan saudara-

saudari lebih penting bagi dia. Dia rela tidak melakukan


hal-hal yang sebenarnya berhak dia lakukan. Paulus
berkata bahwa kita hendaknya ”tidak menyenangkan
diri sendiri saja”. Dia menambahkan, ”Kristus saja tidak
menyenangkan dirinya sendiri.” (Roma 15:1, 3) Seperti
Yesus, Paulus lebih mementingkan orang lain daripa-
da dirinya sendiri.—Baca 1 Korintus 8:13; 10:23, 24,
31-33.
16 Tapi, bagaimana jika hati nurani seseorang meng-

izinkan dia melakukan sesuatu yang menurut kita sa-


lah? Kita perlu sangat berhati-hati. Kita tidak ingin
mencari-cari kesalahan dan berpikir bahwa pendapat
kitalah yang paling benar. (Baca Roma 14:10.) Yehuwa
memberi kita hati nurani untuk menghakimi diri sen-
diri, bukan untuk menghakimi orang lain. (Matius 7:1)
14, 15. (a) Peristiwa apa yang terjadi di zaman Paulus? (b) Nasi-
hat bagus apa yang Paulus berikan?
16. Mengapa kita tidak boleh menghakimi hati nurani orang lain?
Hati nurani yang terlatih bisa membantu kita memutuskan
apakah akan minum minuman beralkohol atau tidak

Kita tidak ingin pilihan yang kita buat memecah be-


lah sidang. Sebaliknya, kita memikirkan caranya untuk
menggalang kasih dan persatuan.—Roma 14:19.
MANFAAT HATI NURANI YANG BERSIH
17 Rasul Petrus menulis, ”Jagalah hati nurani kalian
tetap bersih.” (1 Petrus 3:16) Sayangnya, jika seseorang
terus mengabaikan prinsip Yehuwa, lama-lama hati nu-
rani mereka tidak lagi berfungsi. Paulus berkata bahwa
hati nurani seperti itu sudah ”dicap dengan besi pa-
nas”. (1 Timotius 4:2, catatan kaki) Pernahkah Saudara
17. Apa yang terjadi pada hati nurani beberapa orang?
24

Hati nurani yang bersih


bisa membimbing kita
dalam hidup serta
membuat kita bahagia
dan tenteram

mengalami luka bakar yang parah? Saat itu terjadi, ku-


lit kita menjadi tidak peka lagi sehingga tidak bisa me-
rasakan apa-apa di bagian itu. Demikian pula, jika sese-
orang terus berbuat salah, hati nuraninya menjadi tidak
peka lagi dan akhirnya mati rasa.
18 Saat kita merasa bersalah, mungkin hati nurani

kita sedang mengingatkan kita bahwa kita telah ber-


buat salah. Dengan begitu, kita bisa memikirkan tin-
dakan kita dan berhenti melakukannya. Kita ingin bel-
ajar dari kesalahan kita agar itu tidak terulang lagi.
Sebagai contoh, walaupun Raja Daud berdosa, hati nu-
raninya menggerakkan dia untuk bertobat. Dia mem-
18, 19. (a) Jika kita merasa bersalah atau malu, itu bisa berarti
apa? Dan, apa yang perlu kita lakukan? (b) Apa yang bisa kita la-
kukan jika kita masih merasa bersalah padahal kita sudah bertobat?
benci tindakannya dan bertekad untuk mematuhi Ye-
huwa. Daud bisa mengatakan bahwa Yehuwa ”baik dan
siap mengampuni”, karena dia sendiri sudah meng-
alaminya.—Mazmur 51:1-19; 86:5; lihat Catatan No. 7.
19 Tapi, orang yang sudah lama bertobat dari do-

sanya masih bisa merasa bersalah. Perasaan bersalah


ini bisa sangat menyakitkan dan membuat seseorang
merasa tidak berguna. Jika kadang Saudara merasa se-
perti ini, ingatlah bahwa Saudara tidak bisa mengubah
masa lalu. Entah pada waktu itu Saudara sudah meng-
erti atau belum apa yang benar dan salah, Yehuwa
telah mengampuni Saudara dengan tuntas dan dosa-
dosa itu sudah dihapus. Di mata Yehuwa, Saudara ber-
sih, dan ingatlah bahwa sekarang Saudara sedang mela-
kukan apa yang benar. Mungkin, hati Saudara masih
26 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

menyalahkan Saudara, tapi Alkitab berkata, ”Allah lebih


besar daripada hati kita.” (Baca 1 Yohanes 3:19, 20.)
Ini berarti kasih dan pengampunan Yehuwa jauh lebih
kuat daripada perasaan malu atau bersalah kita. Yakin-
lah bahwa Yehuwa telah mengampuni Saudara. Sewak-
tu seseorang menyadari bahwa Yehuwa telah meng-
ampuni dia, hati nuraninya akan tenteram dan dia
bisa melayani Allah dengan bahagia.—1 Korintus 6:11;
Ibrani 10:22.
20 Buku ini dibuat untuk membantu kita melatih

hati nurani sehingga hati nurani kita bisa memper-


ingatkan dan melindungi kita pada masa-masa yang
sulit sekarang ini. Buku ini juga akan membantu kita
menerapkan prinsip Alkitab dalam berbagai segi kehi-
dupan kita. Memang, buku ini tidak akan memberikan
peraturan tentang segala sesuatu. Kita dibimbing oleh
”hukum Kristus”, yang didasarkan atas prinsip dari
Allah sehingga kita punya banyak kebebasan. (Galatia
6:2) Ada hal-hal yang tidak disebutkan hukumnya seca-
ra langsung. Tapi, kita tidak akan menggunakan ini se-
bagai alasan untuk berbuat salah. (2 Korintus 4:1, 2;
Ibrani 4:13; 1 Petrus 2:16) Sebaliknya, kita menggu-
nakan kebebasan kita untuk menunjukkan bahwa kita
menyayangi Yehuwa.
21 Dengan merenungkan prinsip Alkitab dan mene-

rapkannya, kita akan belajar menggunakan ’kemampu-


an berpikir’ kita dan belajar berpikir seperti Yehuwa.
(Ibrani 5:14) Hasilnya, hati nurani kita akan terlatih un-
tuk membimbing kita dalam hidup dan membantu kita
tetap dikasihi Allah.
20, 21. (a) Apa manfaat buku ini? (b) Bagaimana seharusnya kita
menggunakan kebebasan dari Yehuwa?
PRINSIP ALKITAB

1 HATI NURANI KITA ADALAH


HADIAH DARI ALLAH
”Pikiran mereka menyatakan apakah mereka
bersalah atau tidak.”—Roma 2:14, 15


Apa manfaat hati nurani bagi kita?


Mazmur 139:23, 24 1 Samuel 24:5;
Hati nurani adalah Ayub 27:6
perasaan dalam diri kita Hati nurani bisa
yang membuat kita menuntun kita ke
merasa bahwa sesuatu itu hal-hal yang baik dan
benar atau salah. Itu bisa menjauhkan kita dari
membantu kita memeriksa yang buruk. Itu juga bisa
diri sendiri dengan jujur membuat kita merasa
sehingga kita mengetahui bersalah setelah membuat
perasaan dan pikiran kita keputusan yang buruk
yang sebenarnya. atau merasa senang
karena membuat
keputusan yang benar.
28

2 HATI NURANI KITA


PERLU DILATIH
”Hati lebih licik daripada apa pun
dan nekat.”—Yeremia 17:9


Apa saja yang Yehuwa sediakan untuk melatih


hati nurani kita?
Roma 9:1; Ibrani 5:14;
1 Korintus 4:4 1 Petrus 3:16
Karena tidak sempurna, Di dalam Alkitab, kita
hati nurani kita bisa belajar cara berpikir
salah. Hati nurani perlu Yehuwa. Kita jadi tahu
dibimbing oleh kuasa apa yang benar dan salah
kudus, bukan hanya oleh sehingga hati nurani kita
perasaan kita. semakin terlatih.
29

3 HATI NURANI SETIAP ORANG


BERBEDA
”Setiap orang harus memikirkan kepentingan
orang lain, bukan kepentingannya sendiri.”
—1 Korintus 10:23, 24


Bagaimana kita bisa menghargai hati nurani


orang lain?
Roma 15:1, 3 Roma 14:10, 19
Hati nurani setiap orang Yehuwa memberi kita hati
berbeda-beda. Hati nurani nurani untuk menghakimi
kita mungkin mengizinkan diri kita sendiri, bukan
kita melakukan sesuatu untuk menghakimi orang
yang tidak diizinkan hati lain. Kita perlu sangat
nurani orang lain. berhati-hati dan tidak
1 Korintus 10:31-33 berpikir bahwa pendapat
Bagi Rasul Paulus, kitalah yang paling benar.
saudara-saudari lebih
penting daripada dirinya
sendiri. Perasaan mereka
jauh lebih penting
daripada keinginannya
sendiri.
30

4 YEHUWA BISA MEMBANTU


KITA PUNYA HATI NURANI
YANG BERSIH
”Kita akan meyakinkan hati kita bahwa Allah
mengasihi kita . . . karena Allah lebih besar
daripada hati kita dan tahu segala sesuatu.”
—1 Yohanes 3:19, 20


Mengapa kita hendaknya tidak menyerah


jika kita terus merasa bersalah tentang
suatu kesalahan di masa lalu?
Mazmur 86:5; meskipun kita sudah lama
1 Korintus 6:11 bertobat. Tapi, kita tidak
Perasaan bersalah tentang bisa mengubah masa lalu.
dosa di masa lalu bisa Yehuwa mengampuni kita,
sangat menyakitkan dan dan dosa-dosa itu sudah
membuat kita merasa dihapus. Kita bisa bersih
sangat tidak berguna di mata Yehuwa.



Apa manfaat hati nurani yang terlatih?


Galatia 6:2; disebutkan hukumnya
1 Petrus 2:16 secara langsung, kita tidak
”Hukum Kristus” akan menggunakan ini
didasarkan atas prinsip sebagai alasan untuk
Alkitab. Meskipun ada berbuat salah.
hal-hal yang tidak
BAB 3

CARILAH TEMAN YANG


MENYAYANGI ALLAH
”Orang yang berjalan dengan orang bijaksana
akan menjadi bijaksana.”—AMSAL 13:20.

BAHKAN sebelum bayi bisa berbicara, dia sudah bisa


menyerap semua yang dia dengar dan perhatikan dari
orang tuanya. Hasilnya, saat semakin besar, dia mulai
meniru orang tuanya tanpa dia sadari. Jadi, tidaklah
mengherankan jika orang dewasa juga bisa mulai ber-
pikir dan bertindak seperti orang-orang yang bergaul
akrab dengannya.
2 Kita bisa belajar dari Amsal 13:20 yang menga-

takan, ”Orang yang berjalan dengan orang bijaksana


akan menjadi bijaksana.” Di ayat ini, kata ”berjalan
dengan” seseorang bukan sekadar berarti hubung-
an yang biasa-biasa saja dengan orang itu. Tapi, ini
juga berarti memilih untuk bergaul akrab dengannya.
Seorang ahli Alkitab mengatakan bahwa berjalan de-
ngan seseorang itu termasuk menyayanginya dan me-
rasa akrab dengannya. Dan memang, kita paling ter-
pengaruh oleh orang yang akrab dengan kita, apalagi
jika kita merasa nyaman dengannya.
3 Teman kita bisa membuat kita menjadi lebih baik

1-3. (a) Apa yang kita pelajari dari Amsal 13:20? (b) Mengapa kita
perlu memilih teman dengan bijaksana?
32 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

atau lebih buruk. Amsal 13:20 selanjutnya menga-


takan, ”Orang yang berurusan dengan orang bodoh
akan celaka.” Dalam bahasa Ibrani, ”berurusan de-
ngan” seseorang bisa berarti ”berteman” dengannya.
(Amsal 22:24) Seorang teman yang menyayangi Allah
akan membantu kita tetap setia kepada Allah. Jadi, su-
paya kita bisa memilih teman dengan bijaksana, mari
kita bahas ciri-ciri orang yang Yehuwa pilih sebagai
sahabat-Nya.
CIRI-CIRI SAHABAT ALLAH
4
Yehuwa, Sang Penguasa Alam Semesta, memberi
kita kesempatan untuk menjadi sahabat-Nya. Ini ada-
lah kehormatan yang luar biasa. Yehuwa memilih sa-
habat-Nya dengan hati-hati, yaitu hanya orang-orang
yang menyayangi Dia dan beriman kepada-Nya. Con-
tohnya adalah Abraham. Dia siap melakukan apa pun
untuk Allah. Dia berkali-kali menunjukkan bahwa dia
setia dan taat. Bahkan, dia rela mengorbankan Ishak
putranya. Abraham beriman bahwa ”Allah sanggup
membangkitkan putranya dari antara orang mati”.
(Ibrani 11:17-19; Kejadian 22:1, 2, 9-13) Yehuwa me-
nyebut Abraham ’sahabat-Nya’ karena dia setia dan
taat.—Yesaya 41:8; Yakobus 2:21-23.
5 Bagi Yehuwa, sahabat-sahabat-Nya itu berharga

karena mereka menganggap Yehuwa lebih penting da-


ripada apa pun. (Baca 2 Samuel 22:26.) Mereka setia
dan taat karena menyayangi Yehuwa. Alkitab berka-
4. Mengapa menjadi sahabat Allah adalah kehormatan yang luar
biasa? Mengapa Yehuwa menyebut Abraham ’sahabat-Nya’?
5. Bagaimana pandangan Yehuwa terhadap mereka yang taat ke-
pada-Nya?
CARILAH TEMAN YANG MENYAYANGI ALLAH 33

ta bahwa Allah ”berteman akrab dengan orang yang


lurus hati”, yaitu mereka yang taat kepada-Nya. (Am-
sal 3:32) Yehuwa mengundang sahabat-Nya untuk
menjadi tamu istimewa di ’kemah-Nya’. Dia mengun-
dang mereka untuk beribadah dan berdoa kepada-Nya
kapan saja.—Mazmur 15:1-5.
6 Yesus berkata, ”Orang yang mengasihi aku akan

menuruti kata-kataku. Bapakku akan mengasihi dia.”


(Yohanes 14:23) Jadi, untuk menjadi sahabat Yehuwa,
kita juga perlu menyayangi Yesus dan mengikuti ajar-
annya. Contohnya, kita menaati perintah Yesus un-
tuk memberitakan kabar baik dan membuat murid.
(Matius 28:19, 20; Yohanes 14:15, 21) Karena menya-
yangi Yesus, kita ”mengikuti jejaknya dengan saksa-
ma”. (1 Petrus 2:21) Yehuwa senang jika kita me-
lakukan yang terbaik untuk meniru Putra-Nya dalam
setiap perkataan dan tindakan kita.
7 Sahabat Yehuwa adalah orang-orang yang setia,

taat, dan menyayangi Putra-Nya. Apakah kita juga


akan memilih orang-orang seperti itu sebagai sahabat
kita? Jika sahabat kita meniru Yesus dan sibuk meng-
ajar orang lain tentang Kerajaan Allah, mereka bisa
membuat kita menjadi orang yang lebih baik dan te-
tap setia kepada Yehuwa.
BELAJAR DARI TELADAN DI ALKITAB
8Dalam Alkitab, ada banyak kisah persahabatan
yang bisa kita pelajari. Salah satunya adalah Rut dan
Naomi. Dua wanita ini berasal dari tempat dan latar
6. Apa yang akan kita lakukan jika kita menyayangi Yesus?
7. Apa manfaatnya jika kita bersahabat dengan sahabat Yehuwa?
8. Apa yang Saudara sukai dari persahabatan Rut dan Naomi?
34 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

belakang yang berbeda. Naomi adalah ibu mertua Rut.


Jadi, dia jauh lebih tua daripada Rut. Tapi, mereka bisa
menjadi sahabat karena mereka menyayangi Yehuwa.
Ketika Naomi ingin meninggalkan Moab dan kem-
bali ke Israel, ”Rut tetap bersama Naomi”. Dia berkata
kepada Naomi, ”Bangsa Ibu akan menjadi bangsaku,
dan Allah Ibu akan menjadi Allahku.” (Rut 1:14, 16)
Rut sangat baik kepada Naomi. Sewaktu mereka sam-
pai di Israel, Rut bekerja keras untuk menafkahi saha-
batnya. Naomi sangat menyayangi Rut dan memberi-
nya nasihat yang bagus. Rut mendengarkan Naomi,
dan hasilnya mereka sangat diberkati.—Rut 3:6.
9 Contoh lainnya adalah Daud dan Yonatan. Mere-

ka berdua setia kepada Yehuwa. Yonatan adalah ca-


lon raja Israel berikutnya dan sekitar 30 tahun lebih
tua daripada Daud. (1 Samuel 17:33; 31:2; 2 Samuel
5:4) Tapi, ketika dia tahu bahwa Yehuwa telah memi-
lih Daud sebagai raja, dia tidak cemburu atau merasa
tersaingi. Malah, Yonatan melakukan semua yang bisa
dia lakukan untuk mendukung Daud. Contohnya,
ketika Daud berada dalam bahaya, Yonatan ’mem-
perkuat keyakinan Daud kepada Yehuwa’. Dia bah-
kan mempertaruhkan nyawanya demi Daud. (1 Sa-
muel 23:16, 17) Daud juga setia kepada Yonatan. Dia
berjanji akan menjaga keluarga Yonatan, dan dia me-
nepati janjinya bahkan setelah Yonatan meninggal.
—1 Samuel 18:1; 20:15-17, 30-34; 2 Samuel 9:1-7.
10 Syadrakh, Mesyakh, dan Abednego adalah tiga

9. Apa yang membuat Saudara terkesan dengan persahabatan


Daud dan Yonatan?
10. Apa yang Saudara pelajari dari persahabatan tiga pemuda
Ibrani?
CARILAH TEMAN YANG MENYAYANGI ALLAH 35

pemuda Ibrani yang dibawa pergi dari rumah mereka


pada waktu mereka masih kecil. Meski jauh dari ke-
luarga, mereka bisa tetap setia kepada Yehuwa karena
mereka saling membantu. Setelah dewasa, iman mere-
ka diuji ketika Raja Nebukhadnezar memerintahkan
mereka untuk menyembah patung emas. Syadrakh,
Mesyakh, dan Abednego tidak mau menyembah pa-
tung itu dan mengatakan, ”Kami tidak akan menyem-
bah dewa-dewa Tuan, atau sujud pada patung emas
yang Tuan dirikan.” Ketika iman mereka diuji, keti-
ga sahabat ini tetap setia kepada Allah.—Daniel 1:1-17;
3:12, 16-28.
11 Ketika Rasul Paulus bertemu Timotius yang ma-

sih muda, dia bisa melihat bahwa Timotius me-


nyayangi Yehuwa dan benar-benar peduli kepada
sidang. Jadi, Paulus melatih Timotius untuk memban-
tu saudara-saudari di berbagai daerah. (Kisah 16:1-8;
17:10-14) Paulus mengatakan bahwa Timotius ”beker-
ja keras demi kabar baik” bersamanya. Paulus tahu
bahwa Timotius akan ”dengan tulus peduli” kepada
saudara-saudari. Paulus dan Timotius bersama-sama
bekerja keras melayani Yehuwa dan akhirnya menjadi
sahabat karib.—Filipi 2:20-22; 1 Korintus 4:17.
BERHATI-HATI DALAM MEMILIH TEMAN
12Kita bisa belajar dari saudara-saudari di sidang
dan saling membantu untuk tetap setia. (Baca Roma
1:11, 12.) Tapi, bahkan dalam sidang, kita tetap
11. Mengapa Paulus dan Timotius bisa menjadi sahabat?
12, 13. (a) Mengapa kita perlu tetap berhati-hati dalam memilih
teman akrab di sidang? (b) Mengapa Rasul Paulus memberikan
peringatan di 1 Korintus 15:33?
36 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

perlu berhati-hati dalam memilih teman akrab. Sau-


dara-saudari kita berasal dari berbagai kebudayaan
dan latar belakang. Di sidang, ada beberapa orang
yang masih baru, sedangkan yang lainnya sudah
lama melayani Yehuwa. Sama seperti buah yang bu-
tuh waktu untuk matang, hubungan seseorang de-
ngan Yehuwa juga butuh waktu untuk bertumbuh.
Jadi, kita perlu saling bersabar dan menyayangi serta
memilih teman dengan bijaksana.—Roma 14:1; 15:1;
Ibrani 5:12–6:3.

Saudara bisa
menemukan
sahabat yang
menyayangi
Yehuwa
CARILAH TEMAN YANG MENYAYANGI ALLAH 37

13 Kadang, ada situasi dalam sidang yang membuat


kita perlu sangat waspada. Mungkin, ada saudara atau
saudari yang tingkah lakunya meragukan. Atau, sese-
orang mulai suka mengeluh sehingga merugikan si-
dang. Kita tidak perlu heran karena pada abad perta-
ma pun kadang muncul masalah seperti itu di sidang.
Itulah sebabnya Rasul Paulus memperingatkan orang
Kristen, ”Jangan tertipu. Pergaulan buruk merusak ke-
biasaan yang baik.” (1 Korintus 15:12, 33) Paulus juga
memperingatkan Timotius untuk berhati-hati dalam
memilih teman akrab. Kita juga perlu melakukan hal
yang sama.—Baca 2 Timotius 2:20-22.
14 Kita harus melindungi persahabatan kita dengan
Yehuwa. Itu adalah hal yang paling berharga yang
kita miliki. Jadi, kita tidak mau berteman akrab de-
ngan siapa pun yang bisa melemahkan iman kita dan
merusak persahabatan kita dengan Yehuwa. Sebagai
contoh, sebuah spons yang dicelupkan ke air kotor
tidak mungkin menyerap air bersih. Demikian pula,
jika kita berteman dengan orang-orang yang berbuat
salah, kita akan kesulitan untuk melakukan yang be-
nar. Jadi, kita perlu berhati-hati dalam memilih teman
akrab.—1 Korintus 5:6; 2 Tesalonika 3:6, 7, 14.
15Di sidang, kita bisa menemukan teman-teman
yang benar-benar menyayangi Yehuwa. Mereka bisa
menjadi sahabat kita. (Mazmur 133:1) Saat mencari
teman, jangan hanya memilih yang seumuran atau
14. Mengapa pilihan teman kita bisa memengaruhi persahabatan
kita dengan Yehuwa?
15. Apa yang bisa kita lakukan supaya punya sahabat di sidang?
38 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

yang latar belakangnya sama. Ingatlah bahwa Yona-


tan jauh lebih tua daripada Daud, dan Rut jauh lebih
muda daripada Naomi. Kita mau mengikuti nasihat
Alkitab, ”Bukalah hati kalian lebar-lebar.” (2 Korintus
6:13; baca 1 Petrus 2:17.) Semakin kita meniru Ye-
huwa, orang-orang akan semakin ingin berteman de-
ngan kita.

KETIKA MUNCUL MASALAH


16
Di dalam keluarga, setiap anggotanya punya sifat,
pendapat, dan cara berpikir yang berbeda. Di sidang
juga begitu. Perbedaan ini membuat hidup lebih me-
narik, dan kita bisa belajar banyak dari satu sama lain.
Tapi kadang, perbedaan ini membuat kita salah pa-
ham terhadap saudara-saudari kita sehingga kita kesal
terhadap mereka. Kita juga mungkin tersinggung atau
sakit hati terhadap mereka. (Amsal 12:18) Jika ini ter-
jadi, apakah kita akan kecil hati atau menjauh dari
sidang?
17
Tentu tidak. Bahkan jika ada yang mengecewa-
kan kita, kita tidak akan menjauh dari sidang. Bukan
Yehuwa yang menyakiti hati kita. Dialah yang mem-
beri kita kehidupan dan hal baik lainnya. Jadi, Dia
berhak mendapatkan kasih dan kesetiaan kita. (Wah-
yu 4:11) Sidang adalah hadiah dari Yehuwa yang bisa
menguatkan iman kita. (Ibrani 13:17) Kita tidak akan
pernah menolak hadiah ini hanya karena seseorang
mengecewakan kita.—Baca Mazmur 119:165.
16, 17. Jika ada yang membuat kita kesal di sidang, apa yang ja-
ngan kita lakukan?
CARILAH TEMAN YANG MENYAYANGI ALLAH 39

18 Kita menyayangi saudara-saudari kita, dan kita


mau akur dengan mereka. Yehuwa tidak menuntut
kesempurnaan dari kita, jadi kita seharusnya juga
begitu. (Amsal 17:9; 1 Petrus 4:8) Kita semua ber-
buat salah, tapi kasih membantu kita untuk ”saling
memaafkan dengan tulus”. (Kolose 3:13) Karena ka-
sih, kita tidak akan membesar-besarkan kesalah-
pahaman yang sebenarnya kecil. Memang, jika kita
dikecewakan, tidak mudah untuk melupakan hal itu.
Kita mungkin menjadi marah dan mendendam terha-
dap orang itu. Tapi, ini hanya akan membuat kita ti-
dak bahagia dan getir. Sebaliknya, jika kita memaaf-
kan orang yang menyakiti hati kita, pikiran kita akan
damai, sidang akan bersatu, dan yang paling penting,
kita tetap akrab dengan Yehuwa.—Matius 6:14, 15;
Lukas 17:3, 4; Roma 14:19.
KETIKA ADA YANG DIPECAT
19 Setiap anggota keluarga punya peran untuk men-
jaga keharmonisan keluarga. Tapi, bayangkan ada satu
orang yang memberontak. Semua anggota keluar-
ga terus mencoba untuk membantunya, tapi dia ti-
dak mau dibantu. Dia mungkin memutuskan untuk
meninggalkan rumah, atau kepala keluarga mungkin
meminta dia untuk meninggalkan rumah. Hal yang
sama bisa terjadi di sidang. Seseorang mungkin me-
milih untuk terus melakukan sesuatu yang Yehuwa
18. (a) Bagaimana agar kita bisa akur dengan saudara-saudari
kita? (b) Mengapa kita perlu memaafkan orang lain?
19. Kapan kita harus berhenti bergaul dengan seseorang di dalam
sidang?
40 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

tidak sukai sehingga merugikan sidang. Dia tidak mau


dibantu, dan dia menunjukkan bahwa dia tidak ingin
lagi menjadi anggota sidang. Dia mungkin memilih
untuk meninggalkan sidang, atau dia mungkin dipe-
cat dari sidang. Jika ini terjadi, Alkitab memerintah-
kan kita untuk ”tidak lagi bergaul” dengannya. (Baca
1 Korintus 5:11-13; 2 Yohanes 9-11) Ini bisa menjadi
sangat sulit jika dia adalah teman atau keluarga kita.
Tapi, kita harus lebih setia kepada Yehuwa daripada
kepada siapa pun.—Lihat Catatan No. 8.
20 Pengaturan pemecatan sebenarnya adalah bukti

kasih dari Yehuwa. Ini membuat sidang tetap aman


dari mereka yang tidak peduli terhadap standar Ye-
huwa. (1 Korintus 5:7; Ibrani 12:15, 16) Ini ada-
lah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan bahwa
kita menyukai standar Yehuwa, menyayangi Dia, dan
ingin nama-Nya disucikan. (1 Petrus 1:15, 16) Dan,
pengaturan pemecatan ini adalah bentuk kasih Yehu-
wa kepada orang yang dipecat. Disiplin yang tegas ini
bisa membantu orang itu menyadari kesalahannya se-
hingga mungkin dia akan berubah. Banyak yang du-
lunya dipecat akhirnya kembali kepada Yehuwa, dan
saudara-saudari senang menerima mereka kembali di
sidang.—Ibrani 12:11.
21 Bagaimana pun juga, teman kita memengaruhi

kita. Jadi, kita harus memilih teman dengan hati-hati.


Kalau kita menyayangi orang-orang yang Yehuwa sa-
yangi, kita akan dikelilingi orang-orang yang bisa
membantu kita tetap setia kepada-Nya.
20, 21. (a) Mengapa pengaturan pemecatan adalah bukti kasih?
(b) Mengapa kita harus memilih teman dengan hati-hati?
PRINSIP ALKITAB

1 SAUDARA BISA MENJADI


SAHABAT YEHUWA
”Abraham . . . disebut sebagai sahabat
Yehuwa.”—Yakobus 2:23


Bagaimana caranya menjadi sahabat Yehuwa?


2 Samuel 22:26; Amsal 13:20;
Mazmur 15:1-5; 1 Korintus 15:33;
Yohanes 14:21 2 Timotius 2:22
Yehuwa memilih teman- Kita biasanya meniru
teman yang menyayangi teman-teman yang
Dia, menaati-Nya, dan bergaul akrab dengan
yang setia kepada-Nya. kita.
42

2 KITA PERLU MEMILIH TEMAN


YANG MENYAYANGI YEHUWA
”Dia berteman akrab dengan orang yang
lurus hati.”—Amsal 3:32


Bagaimana kita bisa memilih teman dengan


bijaksana?
Roma 1:11, 12; Rut 1:14, 16;
2 Korintus 6:13; 1 Samuel 18:1;
1 Petrus 2:17 Filipi 2:20-22
Teman-teman kita mung- Alkitab memuat banyak
kin punya kebudayaan contoh persahabatan.
dan latar belakang yang
berbeda. Tapi yang paling
penting, mereka menya-
yangi Yehuwa.
43

3 JADILAH SAHABAT YANG


YEHUWA INGINKAN
”Teman sejati menyayangi pada setiap waktu
dan menjadi saudara saat ada kesusahan.”
—Amsal 17:17


Apa yang bisa kita lakukan jika terjadi


kesalahpahaman?
Mazmur 133:1; Mazmur 141:5;
Matius 6:14, 15; Amsal 27:6
Roma 14:19 Ingatlah bahwa seorang
Kita perlu mengambil sahabat tidak akan ragu
langkah pertama untuk untuk mengoreksi kita.
berdamai dan menjaga
Amsal 12:18; 18:24;
persatuan.
1 Yohanes 3:16-18
Amsal 17:9; Jadilah teman yang baik
Kolose 3:13; supaya tetap akrab de-
1 Petrus 4:8 ngan teman-teman kita.
Karena kasih, kita tidak
akan membesar-besarkan
kesalahpahaman yang
sebenarnya kecil. Kasih
bisa membantu kita untuk
memaafkan dan tetap
setia.
44

4 KESETIAAN KEPADA YEHUWA


ADALAH YANG PALING PENTING
”Memang, tidak ada disiplin yang
menyenangkan saat diberikan. . . .
Tapi setelahnya, itu akan menghasilkan . . .
jalan yang benar.”—Ibrani 12:11


Apa yang perlu kita lakukan jika teman kita


meninggalkan Yehuwa?
1 Korintus 5:11-13; 1 Petrus 1:15, 16
2 Yohanes 9-11 Pengaturan pemecatan
Jika teman kita memilih adalah kesempatan bagi
untuk terus melakukan hal kita untuk menunjukkan
yang buruk dan tidak mau bahwa kita menyukai stan-
dibantu, dia menunjukkan dar Yehuwa, menyayangi
bahwa dia tidak mau lagi Dia, dan ingin nama-Nya
menjadi anggota sidang. disucikan.
BAB 4

PENTINGNYA MENGHORMATI
WEWENANG
”Hormatilah segala macam orang, kasihilah semua
saudara seiman, takutlah kepada Allah,
dan hormatilah raja.”—1 PETRUS 2:17.

SAAT kita kecil, orang tua kita kadang meminta kita me-
lakukan hal yang tidak kita sukai. Memang, kita menya-
yangi mereka dan tahu bahwa seharusnya kita taat. Tapi
kadang, kita tetap tidak suka menaati mereka.
2 Yehuwa, Bapak kita di surga, menyayangi kita. Dia

mengurus kita dan memastikan bahwa kita punya


semua yang kita butuhkan untuk menikmati hidup.
Dia memberi kita petunjuk supaya berhasil. Kadang,
Dia menggunakan orang lain untuk memberi kita pe-
tunjuk. Kita perlu menghormati wewenang Yehuwa.
(Amsal 24:21) Tapi, mengapa mengikuti petunjuk ti-
dak selalu mudah? Mengapa Yehuwa meminta kita
mengikuti petunjuk? Dan, bagaimana caranya meng-
hormati wewenang Yehuwa?—Lihat Catatan No. 9.
MENGAPA ITU SULIT?
3
Sebagai manusia, kita punya keinginan untuk
memberontak. Ini mulai muncul sejak pria dan wanita
1, 2. (a) Petunjuk siapa yang harus kita ikuti? (b) Pertanyaan apa
yang akan kita bahas?
3, 4. (a) Mengapa manusia menjadi tidak sempurna? (b) Meng-
apa kadang kita tidak suka mengikuti petunjuk dari orang lain?
46 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

pertama, Adam dan Hawa, berdosa. Meski mereka di-


ciptakan sempurna, mereka memberontak terhadap
wewenang Allah. Sejak itu, semua manusia lahir da-
lam keadaan tidak sempurna. Inilah salah satu alasan
mengapa kadang kita tidak suka mengikuti petunjuk
dari Yehuwa atau orang lain. Alasan lainnya adalah
karena orang yang digunakan Yehuwa untuk memberi
kita petunjuk adalah orang yang tidak sempurna juga.
—Kejadian 2:15-17; 3:1-7; Mazmur 51:5; Roma 5:12.
4 Karena tidak sempurna, kadang kita menjadi som-

bong. Kesombongan membuat kita sulit mengikuti pe-


tunjuk. Contohnya, pada zaman Israel dulu, Yehuwa
memilih Musa untuk memimpin umat-Nya. Tapi, se-
orang pria bernama Korah, yang sudah lama melayani
Yehuwa, menjadi sombong dan sangat tidak menghor-
mati Musa. Sebaliknya, meski Musa adalah pemimpin
umat Allah, dia tidak sombong. Bahkan, Alkitab men-
jelaskan bahwa dia adalah pria yang paling rendah hati
pada zaman itu. Tapi, Korah tetap tidak mau mengikuti
petunjuk dari Musa. Dia bahkan meyakinkan banyak
orang untuk bersama-sama memberontak melawan
Musa. Apa akibatnya? Mereka semua dibunuh. (Bilang-
an 12:3; 16:1-3, 31-35) Alkitab memberikan banyak
contoh tentang bahayanya kesombongan.—2 Tawarikh
26:16-21; lihat Catatan No. 10.
5 Sepanjang sejarah, banyak orang menyalahguna-

kan kekuasaan mereka. (Baca Pengkhotbah 8:9.) Con-


tohnya adalah Saul. Sewaktu Yehuwa memilihnya
menjadi raja Israel, dia baik dan rendah hati. Tapi, dia
5. Bagaimana orang menyalahgunakan kekuasaan mereka?
PENTINGNYA MENGHORMATI WEWENANG 47

membiarkan kesombongan dan perasaan iri berakar


dalam hatinya sehingga dia mulai menindas Daud
yang tidak bersalah. (1 Samuel 9:20, 21; 10:20-22;
18:7-11) Belakangan, Daud menjadi salah satu raja ter-
baik di Israel. Meski begitu, Daud sempat menyalah-
gunakan kekuasaannya. Dia berzina dengan Bat-syeba,
istri Uria, lalu mencoba menyembunyikan kesalahan-
nya dengan mengutus Uria ke medan pertempuran
agar Uria terbunuh.—2 Samuel 11:1-17.

ALASAN KITA MENGHORMATI


WEWENANG YEHUWA
6 Karena mengasihi Yehuwa lebih daripada apa pun

atau siapa pun, kita menghormati petunjuk dari Ye-


huwa dan kita mau membuat dia senang. (Baca Am-
sal 27:11; Markus 12:29, 30.) Sejak pasangan manusia
pertama ada di Taman Eden, Setan ingin supaya ma-
nusia meragukan wewenang Yehuwa. Iblis ingin kita
berpikir bahwa Yehuwa tidak berhak menentukan
apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Tapi ini bo-
hong. Kita pasti setuju dengan kata-kata ini, ”Yehuwa,
Allah kami yang penuh kuasa, Engkau layak dimulia-
kan dan dihormati, karena Engkau menciptakan sega-
lanya.”—Wahyu 4:11.
7 Sewaktu masih kecil, kita mungkin diajar un-

tuk menaati orang tua meski kita tidak suka. Begi-


tu juga, sebagai umat Yehuwa, ada saatnya kita ti-
dak mudah untuk taat. Tapi, karena menyayangi dan
6, 7. (a) Karena mengasihi Yehuwa, apa yang akan kita lakukan?
(b) Bagaimana contoh Yesus membantu kita tetap taat meski tidak
mudah?
48 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

menghormati Yehuwa, kita mau melakukan segala se-


suatu untuk menaati-Nya. Yesus memberi teladan un-
tuk kita. Dia menaati Yehuwa meski harus repot dan
tidak mudah. Itulah sebabnya Yesus berkata kepada Ba-
paknya, ”Biarlah yang terjadi bukan kehendakku, tapi
kehendak-Mu.”—Lukas 22:42; lihat Catatan No. 11.
8 Sekarang, Yehuwa memberi kita petunjuk dengan

beberapa cara, misalnya melalui Alkitab dan pena-


tua sidang. Kita menunjukkan bahwa kita menghor-
mati wewenang Yehuwa dengan menghormati mereka
yang Yehuwa gunakan untuk memberi kita petun-
juk. Jika kita menolak bantuan mereka, itu sama saja
seperti menolak Yehuwa. Sewaktu bangsa Israel me-
nolak Musa, Yehuwa menganggap serius hal itu. Dia
menganggap bahwa mereka menolak-Nya.—Bilangan
14:26, 27; lihat Catatan No. 12.
9 Jika kita menghormati wewenang, itu berarti kita

juga mengasihi saudara-saudari kita. Coba bayangkan.


Saat terjadi bencana alam, biasanya ada tim SAR yang
bekerja sama untuk menyelamatkan sebanyak mung-
kin orang. Supaya tim ini bisa bekerja dengan baik,
perlu ada seseorang yang mengatur tim itu, dan se-
tiap anggota perlu mengikuti petunjuknya. Tapi, ba-
gaimana jika ada yang tidak mau mengikuti petunjuk
dan bertindak semaunya? Mungkin dia berniat baik,
tapi tindakannya bisa membawa masalah bagi anggota
tim lainnya dan bisa membuat mereka terluka parah.
Begitu juga, jika kita tidak mengikuti petunjuk dari
8. Melalui apa saja Yehuwa memberi kita petunjuk? (Lihat kotak
”Dengarkan Nasihat”.)
9. Bagaimana kasih bisa membuat kita mengikuti petunjuk?
DENGARKAN NASIHAT
KADANG, ada yang memberi kita nasihat yang
berdasarkan prinsip Alkitab. Tapi, menerima nasihat
itu tidak selalu mudah. Mengapa?—Amsal 19:20.
˛ Kita merasa nasihat itu tidak cocok untuk kita.
Mungkin, kita berpikir bahwa orang yang menasihati
kita tidak mengerti keadaan kita. (Ibrani 12:5) Tapi,
coba pikirkan, ’Apakah orang itu punya alasan yang
bagus di balik nasihatnya?’ (Amsal 19:3) Jika kita
mengerti alasan di balik nasihat itu, kita akan lebih
mudah menerimanya.—Baca Amsal 4:13.
˛ Kita tidak suka caranya nasihat itu diberikan. Hanya
manusia sempurna yang bisa memberi nasihat yang
sempurna dengan cara yang sempurna. (Roma 3:23;
Yakobus 3:2) Daripada hanya memikirkan caranya
nasihat itu diberikan, pikirkanlah isi nasihat itu dan
cara kita bisa menerapkannya.
˛ Kita merasa bahwa kita tidak perlu dinasihati karena
kita lebih tua atau lebih berpengalaman. Pada
zaman Israel dulu, para raja pun dinasihati oleh nabi,
imam, dan orang lain di kerajaannya. (2 Samuel 12:
1-13; 2 Tawarikh 26:16-20) Jika kita rendah hati dan
mau menerima nasihat yang berdasarkan Alkitab,
kita akan semakin akrab dengan Yehuwa.—Titus 3:2.
Ingatlah bahwa nasihat yang berdasarkan Alkitab
adalah hadiah dari Yehuwa. Dia menyayangi kita
dan ingin yang terbaik untuk kita. Jadi, berupayalah
sebisa-bisanya untuk menerima dan menerapkan
nasihat.—Ibrani 12:6-11.
Yehuwa dan orang yang Yehuwa beri wewenang ter-
tentu, yang lain bisa menderita. Tapi jika kita menaati
Yehuwa, ini berarti kita mengasihi saudara-saudari dan
menghormati pengaturan Yehuwa.—1 Korintus 12:14,
25, 26.
10 Semua yang Yehuwa minta kita lakukan itu demi

kebaikan kita. Jika kita menghormati wewenang da-


lam keluarga, sidang, dan saat berurusan dengan pe-
merintah, semua akan mendapat manfaat.—Ulangan
5:16; Roma 13:4; Efesus 6:2, 3; Ibrani 13:17.
11 Kita bisa lebih mudah menghormati orang lain

jika kita tahu alasan Yehuwa ingin kita melakukan itu.


Mari kita bahas lebih dalam tentang cara menghor-
mati wewenang dalam tiga segi kehidupan kita.
10, 11. Apa yang akan kita bahas?
51

Seorang ayah Kristen


meniru Yesus dengan
mengurus keluarganya

MENGHORMATI WEWENANG
DALAM KELUARGA
12 Yehuwa-lah yang membentuk keluarga, dan Dia

memberi peran kepada setiap anggota keluarga. Jika se-


mua anggota keluarga menjalankan apa yang Yehuwa
harapkan dari mereka, kehidupan keluarga bisa har-
monis dan semua bisa mendapat manfaatnya. (1 Ko-
rintus 14:33) Yehuwa telah menetapkan suami sebagai
kepala keluarga. Ini berarti Yehuwa ingin agar suami
mengurus dan membimbing istri dan anak-anaknya
dengan penuh kasih. Jadi, suami harus bertanggung ja-
wab kepada Yehuwa. Seorang suami Kristen akan
memperlakukan keluarganya dengan baik dan penuh
kasih, seperti Yesus memperlakukan sidang. Jika suami
12. Dengan cara apa seorang suami menghormati wewenang dari
Yehuwa?
52 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

melakukan hal ini, itu berarti dia menghormati Yehu-


wa.—Efesus 5:23; lihat Catatan No. 13.
13 Seorang istri Kristen juga punya peran yang pen-

ting dan terhormat. Dia mendukung suaminya, yang


bekerja keras untuk menjadi kepala keluarga yang baik.
Bersama suaminya, dia bertanggung jawab untuk men-
didik anak-anak. Dia bisa mengajar mereka caranya
menghormati wewenang melalui teladannya. (Amsal
1:8) Istri menghormati suaminya dan mendukung ke-
putusan suaminya. Bahkan ketika dia tidak setuju de-
ngan suaminya tentang sesuatu, dia akan menjelaskan
perasaannya dengan cara yang baik dan penuh hormat.
Jika seorang istri Kristen mempunyai suami yang ti-
dak seiman, dia punya tantangan tersendiri. Tapi, jika
dia menyayangi dan menghormati suaminya, mung-
kin suatu hari suaminya mau belajar tentang Yehuwa
dan menyembah-Nya.—Baca 1 Petrus 3:1.
14 Anak-anak berharga bagi Yehuwa, dan mereka per-

lu dilindungi dan dibimbing. Jika anak-anak menaati


orang tua mereka, mereka membuat orang tua mereka
senang. Dan yang terpenting, jika mereka taat, mere-
ka menghormati Yehuwa dan membuat Dia senang.
(Amsal 10:1) Dalam banyak keluarga, ada anak-anak
yang dibesarkan oleh orang tua tunggal. Ini bisa sa-
ngat sulit bagi orang tua dan anak itu sendiri. Tapi, jika
anak-anak taat dan mendukung ibu atau ayah mereka,
kehidupan keluarga bisa jauh lebih bahagia. Memang,
tidak ada keluarga yang sempurna. Tapi, setiap keluar-
ga bisa lebih bahagia jika masing-masing mengikuti
13. Dengan cara apa seorang istri menghormati wewenang?
14. Dengan cara apa anak-anak menghormati wewenang?
PENTINGNYA MENGHORMATI WEWENANG 53

petunjuk dari Yehuwa. Hal ini akan membuat Yehuwa,


yang membentuk semua keluarga, dimuliakan.—Efesus
3:14, 15.
MENGHORMATI WEWENANG DALAM SIDANG
15 Yehuwa membimbing kita melalui sidang Kristen,
dan Dia memberi Yesus semua wewenang atas sidang.
(Kolose 1:18) Dan, Yesus memberi ”budak yang setia
dan bijaksana” tanggung jawab untuk mengurus umat
Allah di bumi. (Matius 24:45-47) Sekarang, ”budak
yang setia dan bijaksana” adalah Badan Pimpinan. Me-
reka menyediakan apa yang kita butuhkan pada waktu
yang tepat supaya iman kita tetap kuat. Para penatua,
hamba pelayanan, dan pengawas wilayah mendukung
sidang di seluruh dunia dan menerima petunjuk dari
Badan Pimpinan. Saudara-saudara ini punya tanggung
jawab untuk mengurus kita, dan mereka bertanggung
jawab kepada Yehuwa. Jadi, kalau kita menghormati
mereka, kita menghormati Yehuwa.—Baca 1 Tesaloni-
ka 5:12; Ibrani 13:17; lihat Catatan No. 14.
16 Para penatua dan hamba pelayanan membantu si-

dang tetap setia dan bersatu. Memang, mereka juga


tidak sempurna seperti kita. Jadi, bagaimana caranya
mereka dipilih? Mereka harus memenuhi syarat yang
ada dalam Alkitab. (1 Timotius 3:1-7, 12; Titus 1:5-9)
Yehuwa menggunakan kuasa kudus-Nya untuk mem-
bantu para penulis Alkitab menuliskan syarat ini. Para
penatua berdoa meminta kuasa kudus Yehuwa sewak-
tu berdiskusi tentang siapa yang akan dilantik sebagai
15. Dengan cara apa kita menghormati wewenang dalam sidang?
16. Mengapa kita bisa yakin bahwa penatua dan hamba pelayan-
an dilantik dengan kuasa kudus?
54 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

penatua atau hamba pelayanan. Jelaslah, sidang-si-


dang dibimbing Yesus dan Yehuwa. (Kisah 20:28) Pria-
pria terlantik yang mendukung dan mengurus kita
adalah pemberian dari Allah.—Efesus 4:8.
17 Kadang, ada sidang yang tidak memiliki cukup pe-

natua atau hamba pelayanan untuk melakukan semua


tugas di sidang. Saudara terbaptis lainnya biasanya bisa
membantu. Tapi, kalau tidak ada saudara, seorang sau-
dari mungkin perlu melakukan tugas yang biasanya
dilakukan oleh saudara terbaptis. Jika itu terjadi, dia
akan mengenakan sesuatu untuk menutupi kepalanya,
mungkin dengan syal atau topi. (1 Korintus 11:3-10)
Dengan cara ini, dia menunjukkan bahwa dia meng-
hormati Yehuwa dalam hal kekepalaan, baik dalam ke-
luarga maupun sidang.—Lihat Catatan No. 15.
MENGHORMATI PEMERINTAH
18
Sekarang, Yehuwa mengizinkan pemerintah un-
tuk memiliki wewenang tertentu. Jadi, kita perlu
menghormati mereka. Mereka menyediakan jasa bagi
masyarakat dan mengatur negara dan berbagai organi-
sasi supaya semua itu berjalan dengan lancar. Orang
Kristen menaati petunjuk yang diberikan dalam Roma
13:1-7. (Baca.) Kita menghormati pemerintah serta
mematuhi hukum di negara dan lingkungan tem-
pat tinggal kita. Hukum-hukum ini mungkin meme-
ngaruhi keluarga, bisnis, dan harta kita. Contohnya,
kita membayar pajak dan mengurus surat-surat yang
17. Apa yang seorang saudari kadang perlu lakukan untuk meng-
hormati wewenang dalam sidang?
18, 19. (a) Apa yang kita pelajari dari Roma 13:1-7? (b) Dengan
cara apa saja kita menghormati pemerintah dan orang lain yang
mempunyai wewenang?
PENTINGNYA MENGHORMATI WEWENANG 55

diwajibkan pemerintah. Tapi, apa yang akan kita laku-


kan jika pemerintah meminta kita melakukan sesuatu
yang melanggar hukum Allah? Rasul Petrus menulis,
”Kami harus lebih taat kepada Allah sebagai penguasa
kami daripada kepada manusia.”—Kisah 5:28, 29.
19 Jika kita harus berurusan dengan pemerintah, se-

perti hakim atau polisi, kita perlu selalu menghor-


mati mereka. Anak muda Kristen menghormati guru
dan karyawan di sekolah mereka. Di tempat kerja, kita
menghormati atasan kita meski karyawan yang lain
mungkin tidak melakukannya. Dengan begitu, kita
meniru Rasul Paulus yang menghormati pemerin-
tah meski kadang tidak mudah. (Kisah 26:2, 25) Bahkan
jika kita diperlakukan kurang baik, kita tetap menun-
jukkan hormat.—Baca Roma 12:17, 18; 1 Petrus 3:15.
20 Di seluruh dunia, semakin sedikit orang yang me-

nunjukkan hormat kepada orang lain. Tapi, umat Ye-


huwa berbeda. Kita ingin menghormati orang lain.
Kita mengikuti petunjuk dari Rasul Petrus yang berka-
ta, ”Hormatilah segala macam orang.” (1 Petrus 2:17)
Orang lain bisa tahu jika kita menghormati mereka.
Itulah sebabnya Yesus berkata, ”Pancarkan terang kali-
an dengan berbuat baik, supaya orang-orang bisa meli-
hatnya dan memuliakan Bapak kalian.”—Matius 5:16.
21 Jika kita saling menghormati dalam keluarga, si-

dang, maupun segi kehidupan kita yang lain, teladan


kita bisa membuat orang lain ingin mengenal Yehuwa.
Dan dengan menghormati orang lain, itu berarti kita
menghormati dan menyayangi Yehuwa serta mem-
buat Dia bahagia.
20, 21. Apa manfaatnya jika kita menghormati orang lain?
PRINSIP ALKITAB

1 YEHUWA MENGGUNAKAN
ORANG LAIN UNTUK
MEMBIMBING KITA
”Hormatilah segala macam orang, . . .
takutlah kepada Allah.”—1 Petrus 2:17


Mengapa kadang sulit untuk mengikuti


petunjuk?
Bilangan 16:1-3; kita petunjuk adalah
Pengkhotbah 8:9; orang yang tidak
Roma 5:12 sempurna juga.
Orang yang digunakan
Yehuwa untuk memberi



Prinsip Alkitab bisa membantu kita mengikuti


petunjuk meski itu sulit
Lukas 22:42 Amsal 27:11;
Yesus memberi teladan Markus 12:29, 30
terbaik untuk kita. Dia Karena kita menyayangi
selalu menaati Yehuwa. Yehuwa, kita menghor-
mati wewenang-Nya.
Dalam keluarga, ada
kepala keluarga. Di seko-
lah, ada guru. Dalam
sidang, ada penatua.
57

2 YEHUWA-LAH YANG
MEMBENTUK KELUARGA
”Saya berlutut di hadapan Bapak. Semua
keluarga . . . ada karena Dia.”—Efesus 3:14, 15


Mengapa Yehuwa mau kita menghormati


wewenang dalam keluarga?
Amsal 10:1 Amsal 1:8;
Yehuwa membentuk 1 Korintus 11:3;
keluarga supaya anak-anak Efesus 6:1-3;
bisa bertumbuh dengan 1 Petrus 3:1
baik dan supaya tiap Jika setiap anggota
anggota keluarga bisa keluarga menjalankan
menikmati kehidupan peran mereka, keluarga
keluarga yang harmonis. akan harmonis.
58

3 YEHUWA MEMBERI YESUS


SEMUA WEWENANG
ATAS SIDANG
”Kristus adalah kepala sidang jemaat.”
—Efesus 5:23


Mengapa kita menghormati wewenang


dalam sidang?
Matius 24:45-47 Kisah 20:28
Yesus memilih ”budak Semua orang mendapat
yang setia dan bijaksana” manfaat jika kita meng-
untuk mengurus umat hormati wewenang dalam
Allah di bumi. sidang. Ini adalah peng-
aturan Yehuwa untuk
1 Tesalonika 5:12; ibadah kita.
Ibrani 13:17
Para penatua dan hamba
pelayanan membantu si-
dang tetap bersatu. Kita
menghormati wewenang
Yehuwa jika kita mendu-
kung mereka.
59

4 YEHUWA MENGIZINKAN
PEMERINTAH UNTUK MEMILIKI
WEWENANG TERTENTU
”Kekuasaan apa pun berasal dari Allah.
Pemerintah yang ada mendapat kedudukan
mereka masing-masing dari Allah.”
—Roma 13:1


Dengan cara apa saja kita menghormati


wewenang pemerintah?
Matius 5:16; Roma 13:1-4
1 Petrus 3:15 Prinsip Alkitab bisa mem-
Kita menghormati peme- bantu kita mematuhi
rintah dengan kata-kata wewenang pemerintah.
dan tindakan kita. Ini
Matius 22:37-39; 26:52;
memuliakan Yehuwa.
Yohanes 18:36;
Kisah 26:2, 25; Kisah 5:27-29;
Roma 12:17, 18 Ibrani 10:24, 25
Orang Kristen mematuhi Jika pemerintah meminta
hukum di negara mereka. kita melakukan sesuatu
Bahkan jika mereka diper- yang melanggar hukum
lakukan kurang baik, Yehuwa, kita perlu memu-
mereka akan tetap meng- tuskan siapa yang akan
hormati wewenang kita taati.
pemerintah.
BAB 5

CARA AGAR TETAP


TERPISAH DARI DUNIA
”Kalian bukan bagian dari dunia.”
—YOHANES 15:19.

PADA malam sebelum kematiannya, Yesus tahu bahwa


dia akan meninggalkan murid-muridnya, dan dia kha-
watir terhadap masa depan mereka. Dia berkata kepada
mereka, ”Kalian bukan bagian dari dunia.” (Yohanes
15:19) Kemudian, dia berdoa kepada Bapaknya, ”Mere-
ka bukan bagian dari dunia, seperti aku bukan bagian
dari dunia.” (Yohanes 17:15, 16) Apa maksudnya?
2 Kata ”dunia” di sini memaksudkan orang-orang

yang tidak melayani Allah dan berada di bawah kuasa


Setan. (Yohanes 14:30; Efesus 2:2; Yakobus 4:4; 1 Yoha-
nes 5:19) Bagaimana agar kita tidak menjadi ”bagian
dari dunia”? Dalam bab ini, kita akan membahas bebe-
rapa caranya. Pertama, kita perlu tetap setia pada Ke-
rajaan Allah dan tetap netral, yang berarti tidak terli-
bat dalam urusan politik. Kita perlu melawan pikiran
dunia. Kita perlu berpenampilan sederhana. Kita perlu
punya pandangan yang benar tentang uang. Dan, kita
perlu memakai perlengkapan perang yang Allah sedia-
kan bagi kita.—Lihat Catatan No. 16.
1. Apa yang Yesus khawatirkan pada malam sebelum kematiannya?
2. Apa yang Yesus maksudkan dengan kata ”dunia”?
CARA AGAR TETAP TERPISAH DARI DUNIA 61

SETIA PADA KERAJAAN ALLAH


3 Saat di bumi, Yesus melihat bahwa manusia punya
banyak masalah dan kehidupan mereka sulit. Dia be-
nar-benar peduli kepada mereka dan ingin membantu
mereka. Apakah dia melakukannya dengan menjadi pe-
mimpin politik? Tidak. Yesus tahu bahwa yang sebenar-
nya orang-orang butuhkan adalah pemerintahan, atau
Kerajaan Allah. Yesus akan menjadi Raja dari Kerajaan
Allah, dan kerajaan itu adalah tema utama pelayanan-
nya. (Daniel 7:13, 14; Lukas 4:43; 17:20, 21) Yesus ti-
dak terlibat dalam urusan politik, dan dia selalu netral.
Sewaktu menghadap Gubernur Romawi Pontius Pila-
tus, dia berkata, ”Kerajaan saya bukan bagian dari dunia
ini.” (Yohanes 18:36) Murid-muridnya juga tetap netral.
Buku On the Road to Civilization mengatakan bahwa
orang Kristen pada abad pertama ”tidak mau meme-
gang jabatan politik”. Orang Kristen pada zaman seka-
rang pun begitu. Kita setia mendukung Kerajaan Allah
dan tetap netral dalam urusan politik.—Matius 24:14.
4 Tugas duta besar adalah mewakili negara mereka

di negeri lain. Jadi, mereka tidak akan terlibat dalam


urusan politik negeri itu. Begitu juga dengan kaum ter-
urap yang punya harapan untuk memerintah bersa-
ma Kristus di surga. Rasul Paulus menulis bahwa
kaum terurap adalah ”duta-duta yang mewakili Kris-
tus”. (2 Korintus 5:20) Mereka mewakili pemerintah-
an Allah. Mereka tidak terlibat dalam masalah politik
dan pemerintah di dunia ini. (Filipi 3:20) Sebaliknya,
3. Apa pandangan Yesus tentang politik?
4. Dengan cara apa orang Kristen yang benar mendukung Keraja-
an Allah?
62 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

mereka membantu jutaan orang belajar tentang Keraja-


an Allah. Orang-orang yang memiliki harapan hidup
di dunia baru mendukung kaum terurap. Mereka dise-
but ”domba-domba lain”, dan mereka juga tetap netral.
(Yohanes 10:16; Matius 25:31-40) Jelaslah, orang Kris-
ten yang benar tidak mau terlibat dalam urusan politik.
—Baca Yesaya 2:2-4.
5
Orang Kristen yang benar menganggap sesama pe-
nyembah Yehuwa sebagai keluarga mereka. Mereka te-
tap bersatu meski berasal dari negeri atau latar belakang
yang berbeda. (1 Korintus 1:10) Jika kita berperang, kita
akan berperang melawan keluarga kita sendiri atau se-
sama penyembah Yehuwa, padahal Yesus memerintah-
5. Mengapa orang Kristen tidak berperang?

Apakah
Saudara bisa
menjelaskan
alasan Saudara
mendukung
Kerajaan Allah?
CARA AGAR TETAP TERPISAH DARI DUNIA 63

kan kita untuk mengasihi mereka. (Yohanes 13:34, 35;


1 Yohanes 3:10-12) Yesus bahkan memerintahkan mu-
rid-muridnya untuk mengasihi musuh-musuh mereka.
—Matius 5:44; 26:52.
6 Meski sebagai orang Kristen kita tetap netral, kita

berupaya keras untuk menjadi warga negara yang baik.


Misalnya, kita menghormati pemerintah dengan me-
matuhi hukum dan membayar pajak. Tapi, kita se-
lalu memastikan untuk memberi ”milik Allah ke-
pada Allah”. (Markus 12:17; Roma 13:1-7; 1 Korintus
6:19, 20) ”Milik Allah” mencakup kasih, kesetiaan, dan
ibadah kita kepada-Nya. Kita rela menyerahkan kehi-
dupan kita daripada harus melanggar perintah Yehuwa.
—Lukas 4:8; 10:27; baca Kisah 5:29; Roma 14:8.
MELAWAN ”PIKIRAN DUNIA INI”
7 Agar tetap terpisah dari dunia Setan, jangan biarkan
”pikiran dunia ini” mengendalikan kita. ”Pikiran du-
nia ini” adalah cara berpikir dan bertindak dari orang-
orang yang tidak melayani Yehuwa. Dan, pikiran ini
berasal dari Setan. Tapi, orang Kristen yang benar me-
nolak hal ini. Paulus berkata, ”Yang membimbing kita
bukan pikiran dunia ini, tapi kuasa kudus dari Allah.”
—1 Korintus 2:12; Efesus 2:2, 3; lihat Catatan No. 17.
8 Pikiran dunia ini membuat orang-orang menjadi

egois, sombong, dan suka memberontak sehingga me-


reka berpikir bahwa mereka tidak perlu menaati Allah.
Setan ingin agar orang-orang berbuat semau mereka
tanpa memikirkan dampaknya. Dia ingin agar mereka
6. Bagaimana sikap umat Yehuwa terhadap pemerintah?
7, 8. (a) Apa maksudnya ”pikiran dunia ini”? (b) Apa pengaruh
hal itu atas orang-orang?
64 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

percaya bahwa ’keinginan tubuh yang berdosa dan ke-


inginan mata’ adalah yang terpenting dalam kehidup-
an. (1 Yohanes 2:16; 1 Timotius 6:9, 10) Iblis berusaha
keras untuk menyesatkan hamba Yehuwa dan meni-
pu mereka agar mengikuti cara berpikirnya.—Yohanes
8:44; Kisah 13:10; 1 Yohanes 3:8.
9 Seperti udara, pikiran dunia ini ada di mana-mana.

Jika kita tidak berupaya keras untuk melawannya, kita


pasti akan terpengaruh. (Baca Amsal 4:23.) Kita bisa
mulai terpengaruh melalui hal-hal yang kelihatannya
tidak berbahaya. Misalnya, kita bisa jadi membiarkan
diri terpengaruh dengan cara berpikir dan bertindak
dari orang-orang yang tidak menyembah Yehuwa. (Am-
sal 13:20; 1 Korintus 15:33) Atau, kita bisa terpenga-
ruh oleh pornografi, orang-orang murtad, atau olahra-
ga yang penuh persaingan.—Lihat Catatan No. 18.
10 Jadi, bagaimana supaya kita tidak terpengaruh

oleh pikiran dunia ini? Kita perlu tetap akrab dengan


Yehuwa dan mengikuti bimbingan-Nya. Kita harus te-
rus berdoa meminta kuasa kudus-Nya dan tetap si-
buk melayani-Nya. Yehuwa-lah yang paling berkuasa di
alam semesta. Jadi, kita yakin bahwa Dia bisa memban-
tu kita melawan pikiran dunia ini.—1 Yohanes 4:4.
HORMATILAH ALLAH DENGAN PENAMPILAN KITA
11 Kita juga menunjukkan bahwa kita bukan bagian

dari dunia ini dengan penampilan kita. Banyak orang


sekarang memilih pakaian yang menarik perhatian,
merangsang orang lain, menunjukkan sikap membe-
9. Bagaimana kita bisa terpengaruh dengan pikiran dunia ini?
10. Bagaimana kita bisa melawan pikiran dunia ini?
11. Bagaimana pikiran dunia ini memengaruhi penampilan orang-
orang?
Apakah penampilan saya menunjukkan bahwa saya
menghormati Yehuwa?

rontak, atau memamerkan kekayaan mereka. Ada juga


yang tidak peduli dengan penampilan sehingga mereka
berpenampilan dengan berantakan atau kotor. Kita ti-
dak mau hal-hal ini memengaruhi penampilan kita.
12 Sebagai hamba Yehuwa, kita ingin selalu berpe-

nampilan rapi, bersih, sopan, dan sesuai dengan acara-


nya. Kita berpakaian dengan ”kesederhanaan dan per-
timbangan yang baik” sehingga kita bisa menunjukkan
12, 13. Prinsip apa saja yang bisa membantu kita menentukan pe-
nampilan kita?
66 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

bahwa kita ”berbakti kepada Allah”.—1 Timotius


2:9, 10; Yudas 21.
13 Penampilan kita bisa memengaruhi cara pandang

orang lain terhadap Yehuwa dan umat-Nya. Kita ingin


melakukan ”segala sesuatu demi kemuliaan Allah”.
(1 Korintus 10:31) Kesederhanaan mencakup menghar-
gai perasaan dan pendapat orang lain. Jadi, sewaktu kita
memilih pakaian dan menentukan penampilan kita,
kita perlu ingat bahwa pilihan kita memengaruhi orang
lain.—1 Korintus 4:9; 2 Korintus 6:3, 4; 7:1.
14 Seperti apa pakaian kita sewaktu kita berhimpun

atau berdinas? Apakah itu menarik terlalu banyak per-


hatian kepada diri kita? Apakah pakaian kita membuat
orang lain canggung? Apakah kita merasa bahwa cara
kita berpakaian adalah urusan kita sendiri, bukan urus-
an orang lain? (Filipi 4:5; 1 Petrus 5:6) Memang, kita
ingin terlihat menarik, tapi yang benar-benar membuat
kita menarik adalah sifat-sifat Kristen kita. Itulah yang
Yehuwa lihat ketika Dia memperhatikan kita. Dia mem-
perhatikan diri kita yang sebenarnya, yaitu ”kecantikan
batin dalam diri . . . yang sangat bernilai di mata Allah”.
—1 Petrus 3:3, 4.
15 Yehuwa tidak memberi kita daftar terperinci ten-

tang apa yang boleh dan tidak boleh kita pakai. Seba-
liknya, Dia memberi kita prinsip Alkitab supaya kita
bisa membuat keputusan dengan baik. (Ibrani 5:14) Dia
ingin agar keputusan yang kita buat, baik besar mau-
pun kecil, didasarkan atas kasih kita kepada-Nya dan
14. Pertanyaan apa yang bisa kita pikirkan sewaktu menentukan
pakaian untuk kegiatan Kristen?
15. Mengapa Yehuwa tidak mengatur segala sesuatu tentang cara
kita berpenampilan?
sesama. (Baca Markus 12:30, 31.) Penampilan umat Ye-
huwa di seluruh dunia berbeda-beda, tergantung dari
kebudayaan mereka dan apa yang mereka sukai. Perbe-
daan ini indah dan menarik.
PANDANGAN YANG BENAR TENTANG UANG
16 Setan ingin agar orang-orang berpikir bahwa yang
bisa membuat mereka bahagia adalah uang dan har-
ta benda. Tapi, umat Yehuwa tahu bahwa itu tidak be-
nar. Kita percaya dengan kata-kata Yesus, ”Sekalipun
16. (a) Bagaimana pandangan dunia ini tentang uang berbeda
dengan ajaran Yesus? (b) Pertanyaan apa yang bisa kita pikirkan?
68 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

seseorang punya banyak harta, hartanya itu tidak mem-


berinya kehidupan.” (Lukas 12:15) Uang tidak bisa
membuat kita benar-benar bahagia. Itu tidak bisa mem-
beri kita sahabat sejati, kedamaian pikiran yang se-
benarnya, atau kehidupan abadi. Memang, kita butuh
beberapa harta benda, dan kita ingin menikmati kehi-
dupan. Tapi, Yesus mengajarkan bahwa kita akan baha-
gia jika kita memiliki hubungan yang baik dengan Allah
dan jika ibadah kita menjadi hal yang terpenting dalam
kehidupan kita. (Matius 5:3; 6:22) Pikirkanlah, ’Apakah
saya mulai terpengaruh dengan pandangan dunia ten-
tang uang? Apakah saya selalu memikirkan dan membi-
carakan uang?’—Lukas 6:45; 21:34-36; 2 Yohanes 6.
17 Jika kita melayani Yehuwa dan menolak pandang-

an dunia tentang uang, kehidupan kita akan lebih


bermakna. (Matius 11:29, 30) Kita akan merasa puas
sehingga hati dan pikiran kita akan merasa damai. (Ma-
tius 6:31, 32; Roma 15:13) Kita tidak akan terlalu khawa-
tir memikirkan harta benda. (Baca 1 Timotius 6:9, 10.)
Kita akan bersukacita karena suka memberi. (Kisah
20:35) Cara hidup ini akan membuat kita punya le-
bih banyak waktu untuk orang-orang yang kita sayangi.
Bahkan, kita bisa tidur lebih nyenyak.—Pengkhotbah
5:12.
”SELURUH PERLENGKAPAN PERANG”
18
Setan ingin memutuskan persahabatan kita de-
ngan Yehuwa. Jadi, kita harus melakukan segala sesuatu
untuk menjaga persahabatan itu. Kita berperang ”me-
lawan kumpulan roh jahat”. (Efesus 6:12) Setan dan
17. Apa manfaatnya jika kita menolak pandangan dunia tentang
uang?
18. Apa yang ingin Setan lakukan kepada kita?
CARA AGAR TETAP TERPISAH DARI DUNIA 69

roh-roh jahat tidak ingin kita bahagia atau hidup abadi.


(1 Petrus 5:8) Memang, mereka adalah musuh yang
kuat, tapi kita bisa menang dengan bantuan Yehuwa!
19 Pada zaman dulu, para prajurit memakai perleng-

kapan perang untuk melindungi diri di medan pertem-


puran. Demikian pula, kita harus memakai ”perleng-
kapan perang” yang Yehuwa sediakan. (Efesus 6:13)
Perlengkapan ini akan melindungi kita. Perlengkapan
ini disebutkan dalam Efesus 6:14-18, ”Berdirilah teguh
dengan memakai ikat pinggang berupa kebenaran, me-
makai pelindung dada berupa tingkah laku yang benar,
dan memakai sepatu berupa kesiapan untuk membe-
ritakan kabar baik tentang kedamaian. Selain itu, am-
billah perisai besar berupa iman, agar kalian bisa me-
madamkan semua panah berapi dari si jahat. Juga,
terimalah pelindung kepala berupa keselamatan, dan
pedang rohani berupa firman Allah, sambil terus ber-
doa dengan bimbingan kuasa kudus pada setiap kesem-
patan, dalam segala bentuk doa dan permohonan.”
20 Jika seorang prajurit lupa memakai salah satu per-

lengkapan perang, akan ada bagian tubuhnya yang ti-


dak terlindungi. Bagian itu akan menjadi sasaran
empuk musuhnya. Begitu juga, jika kita ingin ”perleng-
kapan perang” itu melindungi kita, kita tidak boleh
lupa memakai satu bagian pun. Kita perlu memakainya
setiap saat dan menjaga agar kondisinya tetap baik. Per-
tempuran kita akan terus berlanjut sampai dunia Setan
dihancurkan dan Setan serta roh-roh jahat disingkirkan
19. Bagaimana Efesus 6:14-18 menjelaskan ”perlengkapan perang”
orang Kristen?
20. Apa yang harus kita lakukan agar ”perlengkapan perang” bisa
membantu kita?
70 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

dari bumi. (Wahyu 12:17; 20:1-3) Jadi, jika kita sedang


melawan keinginan yang salah atau berjuang melawan
kelemahan, janganlah menyerah!—1 Korintus 9:27.
21 Setan jauh lebih kuat daripada kita. Tapi, jika Ye-

huwa membantu kita, kita bisa menang! Agar tetap


setia, kita perlu berdoa kepada Yehuwa, mempelajari
Firman-Nya, dan bergaul dengan saudara-saudari kita.
(Ibrani 10:24, 25) Hal-hal ini bisa membantu kita tetap
setia kepada Allah dan siap untuk membela iman kita.
BERSIAPLAH UNTUK MEMBELA IMAN KITA
22
Kita perlu siap membela iman kita setiap saat. (Yo-
hanes 15:19) Dalam hal-hal tertentu, pendirian Saksi-
Saksi Yehuwa sangat berbeda dengan kebanyakan
orang. Jadi coba pikirkan, ’Apakah saya benar-benar
mengerti alasan kami mengambil pendirian ini? Apa-
kah saya yakin bahwa Alkitab dan budak yang setia dan
bijaksana itu benar? (Matius 24:45; Yohanes 17:17) Apa-
kah saya bangga menjadi seorang Saksi-Saksi Yehuwa?
(Mazmur 34:2; Matius 10:32, 33) Apakah saya bisa men-
jelaskan iman saya kepada orang lain?’—Baca 1 Petrus
3:15.
23 Dalam banyak situasi, kita tahu dengan jelas apa

yang harus kita lakukan agar tetap terpisah dari dunia.


Tapi, ada saatnya kita tidak tahu dengan jelas apa yang
harus kita lakukan. Setan mencoba menjebak kita de-
ngan berbagai cara. Salah satu jebakannya adalah hi-
buran. Bagaimana kita bisa memilih hiburan dengan
baik? Bab berikutnya akan membahas hal ini.
21. Bagaimana kita bisa menang dalam pertempuran kita?
22, 23. (a) Apa yang perlu kita pikirkan agar selalu siap membe-
la iman kita? (b) Apa yang akan kita bahas di bab berikutnya?
PRINSIP ALKITAB

1 ORANG KRISTEN SETIA


PADA KERAJAAN ALLAH
”Kerajaan saya bukan bagian dari dunia ini.”
—Yohanes 18:36


Bagaimana cara kita menunjukkan bahwa kita


netral dan mendukung Kerajaan Allah?
Yesaya 2:2-4; Matius 26:52
Yohanes 6:15; Kekerasan tidak bisa
1 Petrus 3:15 menyelesaikan masalah.
Kita tidak berperang atau Kita mengandalkan
terlibat dalam urusan Yehuwa yang akan menye-
politik. lesaikan masalah di dunia
ini sampai tuntas.
Keluaran 20:4, 5;
1 Yohanes 5:21 Yohanes 13:34, 35;
Kita tidak menyembah 1 Yohanes 3:10-12
lambang negara apa pun. Semua penyembah
Contohnya, kita tidak Yehuwa adalah saudara
memberi salut pada kita meski mereka berasal
bendera. dari negara, suku, atau
latar belakang yang
berbeda. Kita tidak akan
saling berperang.
72

2 ORANG KRISTEN
”BUKAN BAGIAN DARI DUNIA”
”Mereka bukan bagian dari dunia, seperti aku
bukan bagian dari dunia.”—Yohanes 17:16


Mengapa kita perlu tetap terpisah dari


dunia Setan?
1 Yohanes 5:19 Yakobus 4:4
”Dunia” memaksudkan Kita ingin Yehuwa meng-
orang-orang yang tidak anggap kita sebagai
mengenal Allah yang sahabat-Nya. Kita meniru
dipengaruhi penguasa Yehuwa dan Yesus melalui
dunia, yaitu Setan. kelakuan, tindakan, dan
kata-kata kita.
73

3 ORANG KRISTEN MENGHINDARI


KELAKUAN DUNIA INI
”Dari semua hal yang harus dijaga, yang
terutama jagalah hatimu.”—Amsal 4:23


Apa maksudnya menolak kelakuan dari


dunia Setan?
Efesus 2:2; 1 Korintus 2:12;
1 Yohanes 2:16 1 Yohanes 4:4
Setan itu egois, sombong, Untuk menolak kelakuan
dan suka memberontak. dari dunia Setan, kita
Dia ingin orang percaya perlu tetap akrab dengan
bahwa mereka tidak perlu Yehuwa dan mengisi
menaati Allah. pikiran kita dengan
1 Korintus 10:31 pikiran-Nya.
Kita menunjukkan bahwa
kita bukan bagian dari du-
nia dengan kata-kata dan
tindakan kita, bahkan da-
lam kehidupan sehari-hari.
74

4 UANG TIDAK BISA MEMBUAT


KITA BENAR-BENAR MERASA
AMAN ATAU DAMAI
”Sekalipun seseorang punya banyak harta,
hartanya itu tidak memberinya kehidupan.”
—Lukas 12:15


Apa yang membantu kita untuk memiliki


pandangan Yehuwa tentang harta benda?
Kisah 20:35; Matius 6:31, 32;
1 Timotius 6:9, 10 Markus 12:30, 31;
Setan ingin agar orang- Lukas 21:34-36
orang berpikir bahwa Jika kita sibuk melayani
mereka baru bisa bahagia Yehuwa, kehidupan kita
kalau mereka kaya dan akan bermakna. Kita bisa
bersenang-senang. Tapi, merasa puas dan damai.
Yesus mengajar kita bah-
wa kita akan bahagia jika
kita memiliki hubungan
yang baik dengan Allah
dan suka memberi.
BAB 6

CARA MEMILIH HIBURAN


DENGAN BIJAK
”Lakukan segala sesuatu demi kemuliaan Allah.”
—1 KORINTUS 10:31.

SEWAKTU kita ingin memakan buah dan ternyata ada


bagian yang busuk di buah itu, apa yang akan kita laku-
kan? Apakah kita akan tetap memakannya? Atau, apa-
kah kita akan membuangnya? Atau, apakah kita akan
membuang bagian yang busuk dan memakan bagian
yang masih bagus?
2 Hiburan bisa disamakan seperti buah itu. Ada be-

berapa hiburan yang menyenangkan, tapi ada lebih


1, 2. Mengapa kita harus memilih hiburan dengan hati-hati?
76 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

banyak hiburan yang ”busuk” karena berisi perbuatan


cabul, kekerasan, atau hal-hal gaib. Jadi, ketika kita me-
milih hiburan, apakah kita akan berpikir, ’Saya ber-
hak memilih hiburan apa pun yang saya mau’? Atau,
apakah kita akan berpikir, ’Semua hiburan itu buruk’?
Atau, apakah kita akan berhati-hati dalam memilih hi-
buran dengan menghindari yang buruk dan menik-
mati yang baik?
3 Kita semua butuh liburan dan hiburan, dan kita

mau memilihnya dengan bijak. Jadi coba pikirkan,


’Apa pengaruh hiburan yang saya pilih atas ibadah saya
kepada Yehuwa?’
”LAKUKAN SEGALA SESUATU DEMI
KEMULIAAN ALLAH”
4 Sewaktu membaktikan diri kepada Yehuwa, kita

berikrar kepada-Nya bahwa kita akan menggunakan


hidup kita untuk melayani-Nya. (Baca Pengkhotbah
5:4.) Kita berikrar bahwa kita akan ’melakukan segala
sesuatu demi kemuliaan Allah’. (1 Korintus 10:31) Arti-
nya, kita berbakti kepada Allah bukan hanya pada saat
kita berhimpun atau berdinas, tapi juga pada saat kita
bersantai atau menikmati hiburan.
5 Semua yang kita lakukan berpengaruh atas ibadah

kita kepada Yehuwa. Itulah sebabnya Paulus mengata-


kan, ’Berikan tubuh dan hidup kalian kepada-Nya, se-
perti mempersembahkan korban yang suci yang akan
3. Apa yang perlu kita pikirkan saat memilih hiburan?
4. Prinsip Alkitab apa yang bisa membantu kita memilih hiburan
dengan bijak?
5. Ibadah seperti apa yang seharusnya kita berikan kepada Ye-
huwa?
CARA MEMILIH HIBURAN DENGAN BIJAK 77

diterima Allah.’ (Roma 12:1) Yesus berkata, ”Kasihi-


lah Yehuwa Allahmu dengan sepenuh hati, sepenuh
jiwa, seluruh pikiran, dan seluruh kekuatanmu.” (Mar-
kus 12:30) Kita ingin selalu memberikan yang terbaik
kepada Yehuwa. Pada zaman Israel dulu, jika seseorang
mempersembahkan seekor binatang kepada Yehuwa,
dia harus memberikan binatang yang sehat. Jika bina-
tang itu cacat, Allah tidak menerimanya. (Imamat 22:
18-20) Begitu juga, ibadah kita bisa ditolak oleh Yehu-
wa. Mengapa?
6 Yehuwa memberi tahu kita, ”Kalian harus kudus,

karena Aku kudus.” (1 Petrus 1:14-16; 2 Petrus 3:11) Ye-


huwa hanya akan menerima ibadah kita jika itu kudus,
atau bersih. (Ulangan 15:21) Ibadah kita tidak bisa ber-
sih jika kita melakukan hal-hal yang Yehuwa benci,
seperti perbuatan cabul, kekerasan, atau hal-hal gaib.
(Roma 6:12-14; 8:13) Selain itu, Yehuwa tidak senang
jika kita suka dengan hiburan yang seperti itu. Ini
bisa membuat ibadah kita tidak bersih dan tidak dite-
rima Yehuwa serta merusak persahabatan kita dengan-
Nya.
7 Jadi, bagaimana kita bisa memilih hiburan dengan

bijak? Prinsip apa yang bisa membantu kita menentu-


kan hiburan mana yang baik dan mana yang buruk?
BENCILAH APA YANG BURUK
8Sekarang, ada banyak jenis hiburan yang tersedia.
Beberapa cocok untuk orang Kristen, tapi kebanyakan
6, 7. Mengapa pilihan hiburan kita bisa memengaruhi ibadah kita
kepada Yehuwa?
8, 9. Hiburan seperti apa yang kita hindari, dan mengapa?
78 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

tidak cocok. Mari kita cari tahu jenis hiburan yang


perlu kita hindari.
9 Banyak film, situs web, acara TV, game elektro-

nik, dan musik berisi perbuatan cabul, kekerasan, atau


hal-hal gaib. Hal-hal buruk ini biasanya ditampilkan
seolah-olah tidak berbahaya dan bahkan dikemas da-
lam bentuk komedi. Jadi, orang Kristen perlu berhati-
hati. Mereka perlu menolak hiburan yang tidak sesuai
dengan standar Yehuwa yang kudus. (Kisah 15:28, 29;
1 Korintus 6:9, 10) Jika kita melakukan itu, kita me-
nunjukkan kepada Yehuwa bahwa kita membenci apa
yang buruk.—Mazmur 34:14; Roma 12:9.
10 Beberapa orang merasa bahwa tidaklah salah un-

tuk menikmati hiburan yang berisi kekerasan, perbuat-


an cabul, atau hal-hal gaib. Mereka berpikir, ’Apa baha-
yanya? Saya tidak akan melakukan hal itu.’ Kalau kita
berpikir seperti itu, kita menipu diri kita sendiri. Alki-
tab berkata, ”Hati lebih licik daripada apa pun dan ne-
kat.” (Yeremia 17:9) Kita tidak mungkin membenci apa
yang buruk kalau kita suka dengan hiburan yang Yehu-
wa benci. Semakin kita suka dengan hiburan seperti
itu, kita semakin merasa bahwa hal-hal itu tidak sa-
lah. Akhirnya, hati nurani kita mulai tidak peka dan ti-
dak lagi mengingatkan saat kita akan membuat pilihan
yang salah.—Mazmur 119:70; 1 Timotius 4:1, 2.
11 Alkitab berkata, ”Apa yang ditabur orang, itu ju-

galah yang dituainya.” (Galatia 6:7) Jika kita suka de-


ngan hiburan yang buruk, akhirnya kita bisa ikut mela-
10. Apa yang bisa terjadi jika kita memilih hiburan yang buruk?
11. Apa yang bisa kita pelajari dari Galatia 6:7 tentang memilih
hiburan?
CARA MEMILIH HIBURAN DENGAN BIJAK 79

kukan hal-hal buruk itu. Beberapa orang Kristen yang


suka dengan hiburan yang cabul akhirnya berbuat ca-
bul. Tapi, Yehuwa membantu kita untuk memilih hi-
buran dengan bijak.
GUNAKAN PRINSIP ALKITAB SAAT
MEMILIH HIBURAN
12 Kita tahu bahwa beberapa hiburan jelas-jelas tidak

sesuai dengan standar Yehuwa sehingga kita menghin-


darinya. Tapi, bagaimana dengan hiburan yang kita ti-
dak tahu pasti apakah itu baik atau buruk? Yehuwa
tidak memberi kita daftar peraturan yang boleh dan ti-
dak boleh kita tonton, dengar, atau baca. Sebaliknya,
Dia ingin kita menggunakan hati nurani kita yang ter-
latih Alkitab. (Baca Galatia 6:5.) Yehuwa memberi kita
prinsip, yaitu kebenaran dasar yang mengajarkan pan-
dangan-Nya. Prinsip ini bisa melatih hati nurani kita.
Kita jadi tahu ”apa yang Yehuwa inginkan” sehingga
kita bisa membuat pilihan yang menyenangkan Dia.
—Efesus 5:17.
13 Biasanya, pilihan hiburan setiap orang Kristen

berbeda-beda. Mengapa? Karena setiap orang punya se-


lera yang berbeda. Selain itu, apa yang berterima bagi
seseorang bisa jadi tidak berterima bagi orang lain.
Tapi yang terpenting, semua orang Kristen harus mem-
buat pilihan yang sesuai dengan prinsip Alkitab. (Filipi
1:9) Dengan begitu, kita bisa memilih hiburan yang
sesuai dengan standar Allah.—Mazmur 119:11, 129;
1 Petrus 2:16.
12. Apa yang akan membantu kita memilih hiburan dengan bijak?
13. Mengapa pilihan orang Kristen tentang hiburan bisa berbeda-
beda? Tapi, apa yang terpenting?
Prinsip Alkitab membantu kita untuk memilih hiburan
dengan bijak

14 Hal lain yang perlu kita pikirkan adalah jumlah


waktu yang kita gunakan untuk hiburan. Ini bisa me-
nyingkapkan seberapa penting hiburan bagi kita. Seba-
gai orang Kristen, melayani Yehuwa adalah yang paling
penting dalam hidup kita. (Baca Matius 6:33.) Tapi
tanpa disadari, hiburan bisa memakan banyak waktu
kita. Paulus menasihati, ”Perhatikan baik-baik cara hi-
dup kalian, supaya kalian hidup sebagai orang yang bi-
jaksana, bukan sebagai orang yang tidak bijaksana. Gu-
nakan waktu kalian sebaik-baiknya.” (Efesus 5:15, 16)
Jadi, kita mau membatasi jumlah waktu yang akan kita
14. (a) Apa lagi yang perlu kita pikirkan, dan mengapa? (b) Nasi-
hat apa yang Paulus berikan?
81

Sebelum memilih hiburan,


orang Kristen perlu memikirkan:
ˇ Apa pengaruhnya atas persahabatan
saya dengan Allah?
ˇ Apa pengaruhnya atas saya sendiri?
ˇ Apa pengaruhnya atas orang lain?
82 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

gunakan untuk hiburan. Dan, pastikan bahwa mela-


yani Yehuwa adalah hal terpenting dalam hidup kita.
—Filipi 1:10.
15 Jelaslah, kita harus menolak hiburan yang tidak

sesuai dengan standar Yehuwa. Tapi, bagaimana ka-


lau kita ragu terhadap suatu hiburan? Apakah kita per-
lu tetap berhati-hati? Coba pikirkan. Jika kita berja-
lan menyusuri jalan setapak di gunung, apakah kita
akan berjalan di dekat jurang? Pasti tidak. Jika kita
menghargai kehidupan kita, kita akan menjauh dari
bahaya. Begitu juga dengan pilihan hiburan kita. Al-
kitab memberi tahu, ”Jauhkan kakimu dari apa yang
buruk.” (Amsal 4:25-27) Jadi, kita tidak hanya meng-
hindari hiburan yang jelas-jelas buruk, tapi kita juga
menghindari hiburan yang membuat kita ragu apakah
itu bermanfaat atau malah merusak persahabatan kita
dengan Yehuwa.
CARI TAHU PANDANGAN YEHUWA
16
Sang pemazmur menulis, ”Kalian yang mengasihi
Yehuwa, bencilah apa yang buruk.” (Mazmur 97:10)
Alkitab mengajar kita seperti apa pikiran dan perasa-
an Yehuwa. Coba pikirkan, ’Bagaimana hal-hal yang
kita pelajari bisa membantu kita untuk berpikir seperti
Yehuwa?’ Misalnya, kita belajar bahwa Yehuwa mem-
benci ”lidah yang berdusta, dan tangan yang membu-
nuh orang tak bersalah, hati yang menyusun renca-
na jahat, dan kaki yang langsung lari untuk berbuat
15. Bagaimana kita melindungi diri dari hiburan yang bisa meru-
sak persahabatan kita dengan Yehuwa?
16. (a) Apa beberapa hal yang Yehuwa benci? (b) Bagaimana kita
menunjukkan bahwa kita membenci apa yang Yehuwa benci?
CARA MEMILIH HIBURAN DENGAN BIJAK 83

jahat”. (Amsal 6:16-19) Kita juga belajar untuk meng-


hindari ”perbuatan cabul, . . . penyembahan berhala,
hal yang berkaitan dengan roh-roh jahat, . . . kecem-
buruan, kemarahan, . . . perasaan iri hati, kemabuk-
an, pesta liar, dan hal-hal semacam itu”. (Galatia 5:
19-21) Apakah Saudara mengerti bagaimana prinsip-
prinsip Alkitab ini bisa membantu Saudara dalam me-
milih hiburan? Kita ingin mengikuti standar Yehuwa
dalam segala segi kehidupan kita, baik saat bersama
orang lain maupun saat sendirian. (2 Korintus 3:18) Se-
benarnya, pilihan yang kita buat saat sendirian bia-
sanya mengungkapkan jati diri kita yang sebenarnya.
—Mazmur 11:4; 16:8.
17 Sewaktu kita memilih hiburan, pikirkanlah, ’Apa

pengaruh pilihan saya atas persahabatan saya dengan


Yehuwa? Apa dampaknya terhadap hati nurani saya?’
Mari perhatikan beberapa prinsip lainnya yang bisa
membantu kita dalam memilih hiburan.
18 Memilih hiburan itu sama seperti memilih apa

yang akan kita masukkan ke dalam pikiran kita. Paulus


menulis, ”Teruslah pikirkan semua yang benar, semua
yang penting, semua yang disukai Allah, semua yang
murni, semua yang menimbulkan kasih, semua yang
terhormat, semua yang baik, dan semua yang terpu-
ji.” (Filipi 4:8) Sewaktu kita memasukkan hal-hal baik
seperti ini ke dalam pikiran kita, kita bisa merasa se-
perti pemazmur yang berkata, ”Semoga kata-kata dari
mulutku dan renungan hatiku membuat-Mu senang,
oh Yehuwa.”—Mazmur 19:14.
17. Sebelum memilih hiburan, apa yang perlu kita pikirkan?
18, 19. (a) Nasihat apa yang Paulus berikan? (b) Prinsip apa lagi
yang bisa membantu kita memilih hiburan dengan bijak?
84 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

19
Coba pikirkan, ’Apa yang saya masukkan ke dalam
pikiran saya? Setelah menonton sebuah film, apakah
saya jadi memikirkan hal-hal yang menyenangkan?
Apakah saya merasa damai karena hati nurani saya
bersih? (Efesus 5:5; 1 Timotius 1:5, 19) Apakah saya
bisa berdoa kepada Yehuwa dengan leluasa? Atau, apa-
kah saya merasa bersalah? Apakah hiburan ini mem-
buat saya memikirkan kekerasan atau perbuatan ca-
bul? (Matius 12:33; Markus 7:20-23) Apakah pilihan
hiburan saya membuat saya ”dipengaruhi dunia ini”?’
(Roma 12:2) Jika kita menjawab pertanyaan-pertanya-
an ini dengan jujur, kita bisa tahu apa yang perlu kita
lakukan supaya persahabatan kita dengan Yehuwa te-
tap erat. Kita ingin berdoa seperti pemazmur yang ber-
kata, ”Alihkanlah mataku agar tidak melihat apa yang
tidak berguna.”1—Mazmur 119:37.
PILIHAN KITA BERPENGARUH ATAS ORANG LAIN
20 Prinsip penting lain yang bisa diingat adalah, ”Se-

muanya boleh dilakukan, tapi tidak semuanya mem-


bangun. Setiap orang harus memikirkan kepentingan
orang lain, bukan kepentingannya sendiri.” (1 Korin-
tus 10:23, 24) Hanya karena kita boleh melakukan se-
suatu, bukan berarti kita harus melakukannya. Kita ha-
rus memikirkan dengan sungguh-sungguh pengaruh
pilihan kita atas saudara-saudari kita.
21 Hati nurani setiap orang berbeda-beda. Misalnya,

saat kita menonton acara TV tertentu, hati nurani kita


1 Prinsip lain untuk memilih hiburan ada di Amsal 3:31; 13:20;
Efesus 5:3, 4; Kolose 3:5, 8, 20.

20, 21. Mengapa kita perlu memikirkan hati nurani orang lain ke-
tika kita memilih hiburan?
CARA MEMILIH HIBURAN DENGAN BIJAK 85

mungkin tidak terganggu. Tapi, saat kita tahu bah-


wa acara TV itu mengganggu hati nurani orang lain,
apa yang akan kita lakukan? Meski kita berhak menon-
tonnya, kita mungkin memutuskan untuk tidak me-
nontonnya. Mengapa? Karena kita tidak mau ”berdo-
sa kepada saudara” kita, atau bahkan ”berdosa kepada
Kristus”. (1 Korintus 8:12) Kita tidak ingin melakukan
apa pun yang bisa membuat saudara-saudari kita ter-
sandung.—Roma 14:1; 15:1; 1 Korintus 10:32.
22 Sebaliknya, bagaimana jika ada film, bacaan, atau

sesuatu yang mengganggu hati nurani kita, tapi tidak


mengganggu hati nurani orang lain? Karena menya-
yangi dan menghormati saudara kita, kita tidak akan
memaksa dia untuk membuat pilihan yang sama. Sese-
orang yang mengemudi tahu bahwa orang-orang bisa
mengemudi lebih cepat atau lebih lambat dari dia.
Tapi, tidak ada yang salah karena mereka semua ti-
dak melewati batas kecepatan. Demikian pula, kita dan
saudara lain mungkin sama-sama mengikuti prinsip
Alkitab, tapi bisa saja punya pendapat yang sedikit ber-
beda tentang hiburan yang berterima.—Pengkhotbah
7:16; Filipi 4:5.
23 Jadi, bagaimana kita bisa memilih hiburan de-

ngan bijak? Dengan menggunakan hati nurani yang


sudah terlatih prinsip Alkitab dan benar-benar peduli
terhadap saudara-saudari kita. Hasilnya, kita akan ba-
hagia karena telah melakukan ”segala sesuatu demi ke-
muliaan Allah”.
22. Apa yang tidak akan kita lakukan jika saudara-saudari kita me-
milih hiburan yang berbeda dengan kita?
23. Bagaimana kita bisa memilih hiburan dengan bijak?
PRINSIP ALKITAB

1 PILIHAN HIBURAN KITA


MENUNJUKKAN SEBERAPA
DALAM RASA SAYANG KITA
KEPADA YEHUWA
”Lakukan segala sesuatu demi kemuliaan
Allah.”—1 Korintus 10:31


Mengapa kita perlu berhati-hati dalam


memilih hiburan?
Mazmur 11:5, 7; 34:14; Markus 12:30;
Roma 12:9; Roma 12:1, 2
1 Korintus 6:9, 10 Hiburan bisa membuat
Banyak hiburan sekarang, kita senang atau membuat
seperti film, situs web, kita lebih sulit untuk tetap
acara TV, game elektronik, setia kepada Yehuwa.
musik, dan yang lainnya, Yeremia 17:9;
berisi perbuatan cabul, Galatia 6:7
kekerasan, atau hal-hal Hiburan memengaruhi
gaib. kita.
87

2 PRINSIP ALKITAB BISA


MEMBANTU KITA MEMILIH
HIBURAN DENGAN BIJAK
”Selalu pahami apa yang Yehuwa inginkan.”
—Efesus 5:17


Prinsip Alkitab apa saja yang bisa membantu kita


memilih hiburan dengan bijak?
Mazmur 16:8; Matius 6:33;
Amsal 6:16-19; Efesus 5:15, 16
Galatia 5:19-21 Kita harus berhati-hati
Kita harus membenci agar tidak menghabiskan
hal-hal yang Yehuwa terlalu banyak waktu
benci, seperti perbuatan untuk hiburan. Ibadah
cabul, kekerasan, dan kepada Yehuwa harus
hal-hal gaib. menjadi hal terpenting
dalam hidup kita.
Mazmur 19:14;
Filipi 4:8
Jika kita mengisi pikiran
kita dengan hal-hal baik
dan merenungkannya, kita
menyenangkan Yehuwa.
88

3 PILIHAN HIBURAN KITA


BERPENGARUH ATAS
ORANG LAIN
”Setiap orang harus memikirkan kepentingan
orang lain, bukan kepentingannya sendiri.”
—1 Korintus 10:24


Mengapa kita memikirkan perasaan orang lain


sewaktu memilih hiburan?
Pengkhotbah 7:16; Galatia 6:5;
Roma 2:21 Filipi 4:5
Pilihan hiburan setiap Pilihan kita dipengaruhi
orang berbeda-beda. oleh hati nurani kita, dan
Daripada menghakimi hati nurani setiap orang
pilihan orang lain, kita berbeda-beda.
berusaha membuat kepu-
1 Korintus 10:32;
tusan yang baik untuk diri
Filipi 1:10
sendiri.
Kita tidak ingin membuat
saudara-saudari kita ter-
sandung, jadi kita ingin
memilih hiburan dengan
bijak.
BAB 7

TIRULAH CARA ALLAH


MEMANDANG KEHIDUPAN
”Engkaulah sumber kehidupan.”
—MAZMUR 36:9.

YEHUWA memberi kita semua hadiah yang menakjub-


kan, yaitu kehidupan. (Kejadian 1:27) Dia ingin agar
kita punya kehidupan yang terbaik. Jadi, Dia menyedia-
kan prinsip-prinsip yang mengajar kita caranya mem-
buat keputusan dengan baik. Kita perlu menggunakan
prinsip-prinsip ini untuk ”membedakan yang benar dan
yang salah”. (Ibrani 5:14) Jika kita melakukannya, itu
berarti kita ingin Yehuwa melatih kita untuk berpikir
dengan jernih. Jika kita menjalani kehidupan sesuai de-
ngan prinsip Allah dan merasakan sendiri manfaatnya,
kita akan mengerti betapa berharganya prinsip-prinsip
itu.
2 Banyak hal bisa terjadi dalam hidup kita. Kadang,

ada situasi yang tidak ada hukumnya dalam Alkitab,


misalnya membuat keputusan tentang perawatan yang
menyangkut darah. Bagaimana agar keputusan kita
membuat Yehuwa senang? Prinsip Alkitab mengajar
kita cara Yehuwa memandang kehidupan dan darah.
Jika kita mengerti prinsip-prinsip ini, kita bisa membuat
keputusan yang bijak dan menjaga hati nurani kita tetap
1, 2. (a) Yehuwa memberi kita hadiah menakjubkan apa? (b) Apa
yang Yehuwa berikan agar kita punya kehidupan yang terbaik?
90 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

bersih. (Amsal 2:6-11) Mari kita bahas beberapa prinsip-


nya.
PANDANGAN ALLAH TENTANG
KEHIDUPAN DAN DARAH
3 Alkitab mengajarkan bahwa darah itu suci karena

melambangkan kehidupan. Dan, kehidupan itu berhar-


ga bagi Yehuwa. Setelah Kain membunuh adiknya, Ye-
huwa berkata, ”Darah adikmu berseru kepada-Ku dari
tanah.” (Kejadian 4:10) Darah Habel melambangkan ke-
hidupannya. Saat Yehuwa menyebut tentang darah Ha-
bel, yang Dia maksudkan adalah kehidupan Habel.
4 Setelah Air Bah, Allah mengizinkan manusia untuk

makan daging. Tapi Dia berkata, ”Jangan makan daging


yang masih ada darahnya, yaitu nyawanya.” (Kejadian
9:4) Perintah ini berlaku untuk semua keturunan Nuh,
termasuk kita. Jelaslah, bagi Yehuwa darah melambang-
kan kehidupan. Jadi, pandangan kita tentang darah se-
harusnya juga sama.—Mazmur 36:9.
5 Dalam hukum yang Yehuwa berikan kepada Musa,

Dia mengatakan, ”Kalau ada siapa pun . . . yang makan


darah apa pun, Aku pasti akan menolak orang itu, dan
dia akan Kubunuh. Nyawa setiap makhluk ada dalam
darahnya.”—Imamat 17:10, 11.
6 Menurut Hukum Musa, jika seseorang membunuh

binatang untuk dimakan, dia harus mencurahkan da-


rahnya ke tanah. Ini menunjukkan bahwa darah bina-
tang itu milik Yehuwa dan suci. (Ulangan 12:16; Yehez-
3, 4. (a) Bagaimana Allah menunjukkan pandangan-Nya tentang
darah? (b) Apa yang dilambangkan oleh darah?
5, 6. Bagaimana Hukum Musa menunjukkan cara Yehuwa me-
mandang kehidupan dan darah?
TIRULAH CARA ALLAH MEMANDANG KEHIDUPAN 91

kiel 18:4) Tapi, Yehuwa tidak memaksa bangsa Israel


untuk mencurahkan darah binatang sampai tetes darah
terakhir. Jika mereka sudah melakukan yang terbaik un-
tuk mencurahkan darah itu, mereka bisa memakan da-
ging itu dengan hati nurani yang bersih. Dengan meng-
hargai darah binatang, mereka menunjukkan bahwa
mereka menghormati Yehuwa, Sang Pemberi Kehidup-
an. Hukum itu juga memerintahkan bangsa Israel un-
tuk mempersembahkan binatang sebagai korban untuk
menebus dosa.—Lihat Catatan No. 19 dan 20.
7 Kita bisa mengerti betapa berharganya darah dari

apa yang Daud lakukan ketika berperang melawan


orang Filistin. Anak buah Daud menyadari bahwa Daud
sedang kehausan. Jadi, mereka pergi ke wilayah mu-
suh yang berbahaya dan mempertaruhkan nyawa mere-
ka untuk mendapatkan air. Tapi, saat mereka memberi-
kan air itu kepada Daud, dia tidak mau meminumnya
dan malah ”mencurahkannya bagi Yehuwa”. Daud ber-
kata, ”Oh Yehuwa, aku tidak mungkin melakukan ini!
Orang-orang ini mempertaruhkan nyawa untuk mem-
bawanya, jadi mana mungkin aku meminum darah me-
reka!” Daud mengerti betapa berharganya kehidupan
dan darah bagi Allah.—2 Samuel 23:15-17.
8 Setelah kematian Yesus, umat Allah tidak lagi diatur

oleh Hukum Musa. Tapi, Yehuwa meminta orang Kris-


ten untuk tetap mematuhi beberapa hukum Taurat. Me-
reka tidak perlu lagi mempersembahkan korban bina-
tang, tapi mereka tetap harus ’menjauh dari darah’. Ini
sama pentingnya seperti menghindari perbuatan cabul
atau penyembahan berhala.—Kisah 15:28, 29.
7. Bagaimana Daud menunjukkan bahwa dia menghargai darah?
8, 9. Bagaimana orang Kristen seharusnya memandang darah?
92 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

9
Sebagai orang Kristen, kita tahu bahwa Yehuwa ada-
lah Sumber kehidupan dan semua kehidupan adalah
milik-Nya. Kita juga tahu bahwa darah itu suci dan
melambangkan kehidupan. Jadi, kita akan memikirkan
prinsip Alkitab saat membuat keputusan tentang pera-
watan yang menyangkut darah.
PENGGUNAAN DARAH UNTUK PENGOBATAN
10
Saksi-Saksi Yehuwa tahu bahwa ”menjauh dari . . .
darah” tidak hanya berarti menghindari makan atau
minum darah. Itu juga berarti tidak menerima transfu-
si darah, tidak mendonorkan darah, dan tidak menyim-
pan darah kita sendiri untuk transfusi. Itu juga berarti
tidak menerima transfusi dari salah satu empat bagian
utama darah, yaitu sel darah merah, sel darah putih,
trombosit, dan plasma.
11 Empat bagian utama darah ini bisa dipecah men-

jadi bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut fraksi


darah. Setiap orang Kristen harus memutuskan apakah
akan menerima fraksi darah atau tidak. Demikian pula
dalam hal perawatan medis yang menggunakan da-
rah pasien itu sendiri. Setiap orang Kristen harus me-
mutuskan bagaimana darahnya akan digunakan selama
operasi, pemeriksaan medis, atau menjalani terapi terba-
ru.—Lihat Catatan No. 21.
12 Apakah Yehuwa benar-benar peduli dengan kepu-

tusan kita yang berdasarkan hati nurani? Ya, Dia peduli.


10, 11. (a) Apa pandangan Saksi-Saksi Yehuwa tentang transfusi
darah utuh atau empat bagian utamanya? (b) Keputusan apa yang
harus dibuat setiap orang Kristen?
12. (a) Mengapa keputusan kita yang berdasarkan hati nurani
penting bagi Yehuwa? (b) Bagaimana kita bisa membuat keputus-
an yang bijak saat memilih jenis perawatan tertentu?
Bagaimana saya akan
menjelaskan keputusan
saya tentang penggunaan
fraksi darah?
94 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

Mengapa? Karena keputusan kita menunjukkan isi hati


kita, dan Yehuwa sangat tertarik dengan pikiran dan pe-
rasaan kita. (Baca Amsal 17:3; 24:12.) Jadi, saat memi-
lih jenis perawatan tertentu, kita perlu berdoa meminta
bimbingan Yehuwa, lalu mencari tahu lebih jauh ten-
tang perawatan itu. Kemudian, kita perlu membuat ke-
putusan berdasarkan hati nurani yang telah dilatih Al-
kitab. Jangan bertanya kepada orang lain apa keputusan
dia jika dia mengalami hal yang sama. Orang lain juga
seharusnya tidak mencoba untuk memengaruhi kepu-
tusan kita. Setiap orang Kristen akan ”memikul tang-
gungannya sendiri”.—Galatia 6:5; Roma 14:12.
YEHUWA MEMBERI KITA HUKUM
KARENA MENYAYANGI KITA
13 Semua perintah Yehuwa menunjukkan bahwa Dia

menyayangi kita. Apa pun yang Dia minta dari kita ada-
lah untuk kebaikan kita sendiri. (Mazmur 19:7-11) Tapi,
kita menaati-Nya bukan hanya karena perintah-Nya
bermanfaat. Kita menaati Dia karena kita menyayangi-
Nya. Rasa sayang kepada Yehuwa menggerakkan kita
untuk menolak transfusi darah. (Kisah 15:20) Ini juga
melindungi kesehatan kita. Banyak orang sekarang tahu
beberapa risiko dari transfusi darah, dan banyak dok-
ter percaya bahwa operasi tanpa darah lebih baik untuk
kesehatan pasien. Jelaslah, jalan-jalan Yehuwa itu bijak
dan pengasih.—Baca Yesaya 55:9; Yohanes 14:21, 23.
14 Hukum Allah selalu bermanfaat untuk umat-Nya.

13. Apa yang kita pelajari tentang Yehuwa dari hukum dan prin-
sip-Nya soal darah?
14, 15. (a) Hukum apa saja yang Yehuwa berikan untuk melin-
dungi umat-Nya? (b) Bagaimana kita bisa menerapkan prinsip
yang mendasari hukum-hukum itu?
TIRULAH CARA ALLAH MEMANDANG KEHIDUPAN 95

Dulu, Yehuwa memberi bangsa Israel hukum untuk me-


lindungi mereka dari bahaya. Misalnya, pemilik rumah
harus membangun pagar tembok di sekeliling atapnya
yang datar supaya tidak ada orang yang jatuh. (Ulang-
an 22:8) Ada juga hukum tentang binatang. Jika sese-
orang memiliki sapi yang sering menanduk, dia ber-
tanggung jawab menjaga sapi itu agar tidak menyerang
atau membunuh siapa pun. (Keluaran 21:28, 29) Jika
ada yang mati karena seorang Israel tidak menaati
hukum-hukum ini, orang Israel itu akan dinyatakan
bersalah.
15 Dari hukum-hukum ini, kita belajar bahwa kehi-

dupan itu berharga bagi Yehuwa. Apa seharusnya penga-


ruh hal ini bagi kita? Kita juga bisa menunjukkan bah-
wa kita menghargai kehidupan dari cara kita merawat
rumah dan kendaraan kita, cara kita berkendara, dan hi-
buran yang kita pilih. Beberapa orang, khususnya anak
muda, merasa bahwa mereka jauh dari bahaya sehing-
ga mereka nekat mengambil risiko dan tidak peduli de-
ngan bahaya yang bisa terjadi. Tapi, Yehuwa tidak ingin
kita bertindak seperti itu. Dia ingin kita menganggap se-
mua kehidupan itu penting, baik kehidupan kita sendiri
maupun orang lain.—Pengkhotbah 11:9, 10.
16 Setiap kehidupan manusia itu penting bagi Yehu-

wa. Bahkan bayi yang belum lahir juga berharga bagi-


Nya. Dalam Hukum Musa, jika seseorang dengan tidak
sengaja melukai wanita hamil dan menyebabkan wani-
ta itu atau bayinya meninggal, Yehuwa akan mengang-
gap orang itu bersalah karena telah membunuh. Jadi,
meski ini hanya kecelakaan, ”hukumnya adalah nyawa
16. Apa pandangan Yehuwa terhadap aborsi?
96 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

ganti nyawa” karena ada yang mati. (Baca Keluaran


21:22, 23.) Bagi Allah, bayi yang belum lahir pun ada-
lah manusia. Jadi menurut Saudara, bagaimana pera-
saan Allah terhadap aborsi? Bagaimana perasaan-Nya
melihat jutaan bayi yang belum lahir dibunuh setiap ta-
hun?
17 Bagaimana jika seorang wanita melakukan aborsi

sebelum tahu pandangan Yehuwa tentang hal itu? Dia


bisa yakin bahwa Yehuwa akan mengampuninya atas
dasar tebusan Yesus. (Lukas 5:32; Efesus 1:7) Seorang
wanita yang pernah melakukan kesalahan ini tidak per-
lu terus merasa bersalah jika dia benar-benar menyesal.
”Yehuwa itu berbelaskasihan dan iba hati . . . Sejauh ma-
tahari terbit dari matahari terbenam, sejauh itulah
pelanggaran kita Dia jauhkan dari kita.”—Mazmur
103:8-14.
JANGANLAH MEMBENCI
18
Penghargaan kita terhadap hadiah dari Allah be-
rupa kehidupan perlu dimulai dari lubuk hati kita. Ini
mencakup perasaan kita terhadap sesama. Rasul Yoha-
nes menulis, ”Setiap orang yang membenci saudaranya
adalah pembunuh.” (1 Yohanes 3:15) Tanpa kita sadari,
rasa tidak suka terhadap orang lain bisa bertumbuh
menjadi rasa benci. Kebencian bisa membuat seseorang
tidak menghormati orang lain, memfitnah dia, atau
berharap dia mati. Yehuwa tahu perasaan kita terhadap
orang lain. (Imamat 19:16; Ulangan 19:18-21; Matius
5:22) Jika kita membenci seseorang, kita harus berupa-
17. Apa yang bisa menghibur seorang wanita yang pernah mela-
kukan aborsi sebelum mengenal Yehuwa?
18. Mengapa kita harus berjuang menyingkirkan rasa benci?
TIRULAH CARA ALLAH MEMANDANG KEHIDUPAN 97

ya keras untuk menyingkirkan perasaan itu.—Yakobus


1:14, 15; 4:1-3.
19 Ada cara lain untuk menunjukkan bahwa kita

menghargai kehidupan. Mazmur 11:5 berkata bahwa Ye-


huwa ”membenci siapa pun yang suka kekerasan”. Jika
kita memilih hiburan yang berisi kekerasan, itu bisa ber-
arti bahwa kita suka dengan kekerasan. Apa gunanya
mengisi pikiran kita dengan kata-kata kasar dan gambar
yang sadis? Sebaliknya, kita ingin mengisi pikiran de-
ngan hal-hal yang damai dan bersih.—Baca Filipi 4:8, 9.
JAUHI ORGANISASI YANG TIDAK
MENGHARGAI KEHIDUPAN
20 Dunia Setan tidak menghargai kehidupan, dan Ye-

huwa menganggap dunia ini berutang darah, atau ber-


salah karena membunuh. Selama ribuan tahun, kuasa
politik telah menyebabkan kematian jutaan orang, ter-
masuk banyak hamba Yehuwa. Dalam Alkitab, kuasa
ini, atau pemerintahan, digambarkan sebagai binatang
buas yang kejam. (Daniel 8:3, 4, 20-22; Wahyu 13:1,
2, 7, 8) Saat ini, penjualan senjata adalah bisnis yang
sukses. Orang-orang meraup keuntungan besar dengan
menjual senjata yang mematikan. Jelaslah, ”seluruh du-
nia dikuasai oleh si jahat”.—1 Yohanes 5:19.
21 Tapi, orang Kristen yang benar ”bukan bagian dari

dunia”. Mereka tetap netral dalam urusan politik dan


peperangan. Karena mereka tidak mau membunuh, me-
reka juga tidak mendukung organisasi yang membunuh
19. Dengan cara apa lagi kita bisa menunjukkan bahwa kita meng-
hargai kehidupan?
20-22. (a) Apa pandangan Yehuwa terhadap dunia Setan? (b) Ba-
gaimana umat Allah menunjukkan bahwa mereka ”bukan bagian
dari dunia”?
98 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

orang. (Yohanes 15:19; 17:16) Saat orang Kristen ditin-


das, mereka tidak membalas dengan kekerasan. Yesus
bahkan mengajarkan bahwa kita harus menyayangi mu-
suh kita.—Matius 5:44; Roma 12:17-21.
22 Agama juga menyebabkan kematian jutaan orang.

Alkitab menyebutkan tentang Babilon Besar, yaitu se-


luruh agama palsu di dunia. ”Di sana telah ditemukan
darah para nabi, orang suci, dan semua orang yang te-
lah dibunuh di bumi.” Jadi, apakah kita mengerti alasan
Yehuwa memerintahkan kita untuk ’keluar dari sana’?
Mereka yang menyembah Yehuwa akan keluar dari aga-
ma palsu.—Wahyu 17:6; 18:2, 4, 24.
23 ’Keluar’ dari Babilon Besar berarti kita menunjuk-

kan dengan jelas bahwa kita bukan lagi bagian dari


agama palsu mana pun. Misalnya, kita perlu memas-
tikan bahwa kita tidak lagi terdaftar sebagai anggota
dalam agama tertentu. Tapi, itu saja belum cukup. Kita
juga harus membenci dan menolak hal-hal buruk yang
dilakukan agama palsu. Agama palsu mengizinkan dan
mendukung perbuatan cabul, politik, dan keserakahan.
(Baca Mazmur 97:10; Wahyu 18:7, 9, 11-17) Akibatnya,
ada jutaan orang yang kehilangan nyawa.
24 Sebelum mengenal Yehuwa, kita mungkin mendu-

kung hal-hal buruk dari dunia Setan. Tapi sekarang, kita


sudah berubah. Kita beriman akan korban tebusan dan
membaktikan diri kepada Allah. Kita merasakan bahwa
’Yehuwa sendiri menyegarkan kita’. Kita bisa merasa da-
mai dan punya hati nurani yang bersih karena tahu bah-
wa kita menyenangkan Allah.—Kisah 3:19; Yesaya 1:18.
23. Apa yang bisa kita lakukan untuk ’keluar’ dari Babilon Besar?
24, 25. Mengapa mengenal Yehuwa bisa membuat kita merasa
damai dan punya hati nurani yang bersih?
TIRULAH CARA ALLAH MEMANDANG KEHIDUPAN 99

25 Jika kita pernah menjadi bagian dari organisasi


yang tidak menghargai kehidupan, Yehuwa bisa meng-
ampuni kita atas dasar tebusan. Kita sangat menghar-
gai hadiah dari Yehuwa berupa kehidupan. Kita me-
nunjukkannya dengan melakukan yang terbaik untuk
membantu orang lain mengenal Yehuwa, meninggal-
kan dunia Setan, dan menjadi sahabat Allah.—2 Korin-
tus 6:1, 2.
CERITAKAN TENTANG KERAJAAN ALLAH
26 Pada zaman Israel dulu, Yehuwa memberi tahu
Nabi Yehezkiel untuk memperingatkan orang-orang
bahwa Yerusalem akan segera dihancurkan dan untuk
mengajar mereka apa yang perlu mereka lakukan agar
selamat. Jika Yehezkiel tidak memperingatkan mereka,
Yehuwa akan memintanya bertanggung jawab atas nya-
wa mereka. (Yehezkiel 33:7-9) Yehezkiel menunjukkan
bahwa dia menghargai kehidupan dengan melakukan
segala sesuatu untuk memberitakan peringatan itu.
27 Yehuwa juga memberi kita tugas untuk memper-

ingatkan orang-orang bahwa dunia Setan akan segera


dihancurkan dan untuk membantu mereka mengenal
Yehuwa agar mereka masuk ke dunia baru. (Yesaya 61:2;
Matius 24:14) Kita ingin melakukan yang terbaik untuk
memberitakan peringatan itu. Seperti Paulus, kita ingin
berkata, ”Aku bersih dari darah semua orang, karena aku
tidak menahan diri untuk memberitahukan semua ke-
hendak Allah kepada kamu.”—Kisah 20:26, 27.
28 Selain itu, kita perlu bersih dalam segi kehidupan

kita yang lain. Mari kita bahas ini di bab berikutnya.


26-28. (a) Tugas khusus apa yang Yehuwa berikan kepada Yehez-
kiel? (b) Tugas apa yang Yehuwa berikan kepada kita?
PRINSIP ALKITAB

1 YEHUWA MENGANGGAP
KEHIDUPAN ITU BERHARGA
”Engkaulah sumber kehidupan.”
—Mazmur 36:9


Mengapa kita perlu menganggap kehidupan itu


berharga?
Kejadian 1:27; Roma 14:12;
Mazmur 19:7-11; Galatia 6:5
Amsal 2:6-11 Yehuwa tidak mencip-
Yehuwa menciptakan takan kita seperti robot.
semua makhluk hidup, Dia memberi kita
termasuk manusia. Dia kebebasan memilih dan
menganggap kita berhar- kemampuan untuk mem-
ga, dan Dia ingin kita buat keputusan yang akan
semua mempunyai kehi- menunjukkan seberapa
dupan yang bahagia dan besar kita menghargai
bermakna. kehidupan.
101

2 YEHUWA MENGANGGAP
DARAH ITU SUCI
”Nyawa setiap makhluk ada dalam
darahnya.”—Imamat 17:11


Apa pandangan Yehuwa tentang darah?


Imamat 17:10; Kejadian 9:4, 5, 9;
Amsal 13:16; Ulangan 12:16;
Kisah 15:20; Kisah 15:28, 29
Roma 12:2 Dalam Alkitab, darah me-
Mungkin, ada kejadian lambangkan kehidupan.
yang mengharuskan kita Hukum Allah tentang da-
untuk membuat keputus- rah tidak pernah berubah.
an penting tentang Sejak zaman Nuh sampai
pengobatan yang me- Allah memberi Israel
nyangkut darah, termasuk Hukum Musa dan sampai
apakah kita akan meneri- sekarang, hukum itu tetap
ma fraksi darah atau tidak. sama.
Orang lain seharusnya
tidak memengaruhi
keputusan kita. Sebelum
kejadian seperti ini mun-
cul, kita perlu berdoa
meminta bimbingan Allah
dan mencari tahu hal itu
lebih jauh.
102

3 TIRULAH CARA ALLAH


MEMANDANG KEHIDUPAN
”Jalan-Ku lebih tinggi daripada jalan kalian
dan pikiran-Ku lebih tinggi daripada
pikiran kalian.”—Yesaya 55:9


Bagaimana kita bisa menunjukkan bahwa


kita menghargai kehidupan?
Keluaran 21:22, 23 Mazmur 11:5;
Setiap kehidupan manusia Pengkhotbah 11:9, 10
penting bagi Yehuwa. Kita menghargai kehi-
Aborsi itu salah karena dupan dengan tidak
bagi Allah bayi yang melakukan olahraga dan
belum lahir pun adalah kegiatan yang berbahaya
manusia. ataupun bertindak kasar.
Mazmur 103:8-14; Kita juga merawat rumah
Kisah 3:19; dan kendaraan kita agar
Efesus 1:7 tetap aman.
Jika seorang wanita per-
nah melakukan aborsi,
Yehuwa akan mengam-
puninya jika dia bertobat.
103

4 DUNIA SETAN BERUTANG


DARAH DI MATA YEHUWA
”Saya melihat wanita itu mabuk oleh
darah orang-orang suci.”—Wahyu 17:6


Mengapa dunia Setan berutang darah?


Wahyu 18:2, 4, 9, 24 Matius 24:14;
Jutaan orang terbunuh Yohanes 17:16;
karena agama, politik, Kisah 20:26, 27
dan keserakahan. Orang Kristen tetap
netral dan tidak mendu-
kung organisasi apa pun
yang terlibat dalam pe-
rang atau pembunuhan.
Kita membantu orang-
orang memperoleh
kehidupan dengan mem-
beritakan Kerajaan Allah.
BAB 8

YEHUWA INGIN AGAR


UMATNYA BERSIH
”Kalian harus tetap bersih dan menjadi kudus,
karena Aku kudus.”—IMAMAT 11:44.

SEORANG ibu sedang mempersiapkan anaknya untuk


sekolah. Dia memastikan bahwa anaknya sudah mandi
dan menggunakan pakaian yang bersih serta rapi. Hasil-
nya, anak itu akan tetap sehat, dan orang lain bisa tahu
bahwa orang tuanya mengurus dia dengan baik.
2 Bapak kita, Yehuwa, ingin agar kita bersih dan

murni. (Imamat 11:44, 45) Dia tahu bahwa jika kita ber-
sih, itu akan bermanfaat untuk kita sendiri dan akan
1-3. (a) Mengapa seorang ibu memastikan anaknya bersih?
(b) Mengapa Yehuwa ingin agar umat-Nya bersih?
YEHUWA INGIN AGAR UMATNYA BERSIH 105

memuliakan nama-Nya.—Yehezkiel 36:22; baca 1 Pet-


rus 2:12.
3 Apa artinya menjadi bersih? Dan, mengapa ber-

sih itu bermanfaat untuk kita? Di bab ini, kita akan


mencari tahu jawabannya. Dengan begitu, kita akan
tahu hal-hal apa saja yang mungkin masih perlu kita
sesuaikan.
MENGAPA KITA HARUS BERSIH?
4 Kita belajar untuk menjadi bersih dan murni dari te-
ladan Yehuwa. (Imamat 19:2) Jadi, alasan utama kita
ingin menjadi bersih adalah karena kita ingin ’meniru
Allah’.—Efesus 5:1.
5 Kita bisa tahu pandangan Yehuwa tentang kebersih-

an dari ciptaan-Nya. Yehuwa menciptakan siklus alam


yang membuat air dan udara kita tetap bersih. (Yeremia
10:12) Coba pikirkan. Bumi kita bisa terus membersih-
kan dirinya sendiri dengan berbagai cara bahkan setelah
manusia mengotorinya. Contohnya, Yehuwa mencipta-
kan makhluk hidup yang sangat kecil, yaitu mikroba.
Itu hanya bisa dilihat melalui mikroskop. Tapi, mikroba
bisa mengubah limbah beracun menjadi sesuatu yang
tidak berbahaya. Ini adalah proses yang menakjubkan.
Ilmuwan bahkan memakai beberapa mikroba ini untuk
membersihkan polusi.—Roma 1:20.
6 Kita juga tahu betapa pentingnya untuk menjadi

bersih melalui Hukum Musa yang Yehuwa berikan ke-


pada bangsa Israel. Misalnya, orang-orang harus bersih
4, 5. (a) Mengapa kita perlu menjadi bersih? (b) Apa yang bisa
kita pelajari dari ciptaan Yehuwa tentang kebersihan?
6, 7. Bagaimana Hukum Musa menunjukkan bahwa penyembah
Yehuwa harus bersih?
106 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

secara jasmani agar ibadah mereka diterima Yehuwa.


Pada hari Imam Besar memasuki Ruang Mahakudus, dia
harus mandi dua kali. (Imamat 16:4, 23, 24) Dan, sebe-
lum imam lainnya mempersembahkan korban, mere-
ka harus mencuci tangan dan kaki. (Keluaran 30:17-21;
2 Tawarikh 4:6) Dalam beberapa situasi, hukuman kare-
na melanggar peraturan tentang kebersihan adalah ke-
matian.—Imamat 15:31; Bilangan 19:17-20.
7 Bagaimana dengan sekarang? Kita bisa belajar ba-

nyak tentang standar Yehuwa dari Hukum Musa. (Male-


akhi 3:6) Hukum itu menunjukkan dengan jelas bahwa
penyembah Yehuwa harus bersih. Standar Yehuwa tidak
berubah. Dia tetap ingin agar penyembah-Nya bersih
dan murni.—Yakobus 1:27.
BERSIH DALAM HAL APA SAJA?
8 Bagi Yehuwa, menjaga kebersihan bukanlah sekadar
menjaga badan, pakaian, dan rumah kita tetap bersih.
Kebersihan mencakup seluruh kehidupan kita. Ini ter-
masuk ibadah, tingkah laku, dan pikiran kita. Yehuwa
akan menganggap kita bersih jika setiap segi kehidupan
kita bersih dan murni.
9 Ibadah yang murni. Kita tidak boleh terlibat de-

ngan agama palsu dalam bentuk apa pun. Ketika bangsa


Israel ditawan di Babilon, mereka dikelilingi oleh orang-
orang yang terlibat dalam agama palsu yang cabul. Tapi,
Yesaya menubuatkan bahwa bangsa Israel akan kembali
ke Israel dan memulihkan ibadah yang murni. Yehu-
wa berkata kepada mereka, ”Keluarlah dari sana, jangan
8. Dalam hal apa saja kita harus bersih?
9, 10. Apa artinya ibadah yang murni?
YEHUWA INGIN AGAR UMATNYA BERSIH 107

sentuh apa pun yang najis! . . . Keluarlah dari tengah-


tengahnya, jaga diri kalian tetap bersih.” Ibadah mere-
ka tidak boleh dicampur dengan ajaran, kebiasaan, atau
tradisi agama palsu di Babilon.—Yesaya 52:11.
10 Sekarang, orang Kristen yang benar juga menghin-

dari agama palsu. (Baca 1 Korintus 10:21.) Di seluruh


dunia, banyak tradisi, kebiasaan, dan kepercayaan yang
umum didasarkan atas ajaran agama palsu. Contohnya,
dalam banyak kebudayaan, orang-orang percaya bahwa
ada sesuatu yang masih hidup dari diri kita setelah kita
mati, dan ada banyak kebiasaan yang berasal dari keper-
cayaan ini. (Pengkhotbah 9:5, 6, 10) Orang Kristen perlu
menolak hal-hal seperti itu. Keluarga kita mungkin me-
maksa kita untuk mengikuti kebiasaan seperti itu. Tapi,
karena kita ingin Yehuwa menganggap kita bersih, kita
tidak mengikuti keinginan mereka.—Kisah 5:29.
11 Tingkah laku yang murni. Agar Yehuwa mengang-

gap kita murni, kita tidak boleh berbuat cabul dalam


bentuk apa pun. (Baca Efesus 5:5.) Yehuwa memerin-
tahkan kita untuk ’menolak perbuatan cabul’. Dia men-
jelaskan bahwa mereka yang cabul dan tidak bertobat
”tidak akan mewarisi Kerajaan Allah”.—1 Korintus 6:9,
10, 18; lihat Catatan No. 22.
12 Pikiran yang murni. Tindakan kita biasanya ber-

awal dari pikiran. (Matius 5:28; 15:18, 19) Pikiran yang


murni bisa membuat kita ingin melakukan apa yang
murni. Memang, kita tidak sempurna. Jadi, kadang kita
bisa punya pikiran yang salah. Jika itu terjadi, kita ha-
rus langsung membuangnya. Jika tidak, lama-lama hati
11. Bagaimana agar Yehuwa menganggap tingkah laku kita murni?
12, 13. Mengapa pikiran kita harus murni?
108 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

kita bisa tidak murni lagi dan mungkin membuat kita


melakukan hal-hal salah yang terus kita pikirkan. Seba-
liknya, kita harus memenuhi pikiran kita dengan hal-
hal yang murni. (Baca Filipi 4:8.) Jadi, kita akan me-
nolak hiburan yang cabul atau yang penuh kekerasan.
Kita juga akan berhati-hati dalam memilih apa yang kita
baca, tonton, dan bicarakan.—Mazmur 19:8, 9.
13 Agar tetap dikasihi Allah, kita harus murni dalam

hal ibadah, tingkah laku, dan pikiran. Tapi bagi Yehuwa,


kita juga perlu bersih secara jasmani.
CARA MENJAGA KEBERSIHAN
14 Jika kita menjaga tubuh dan lingkungan kita ber-
sih, itu akan bermanfaat bagi kita dan orang lain.
Kita akan senang, dan orang lain juga senang saat ber-
sama kita. Tapi, alasan yang lebih penting kita men-
jaga kebersihan adalah karena kita ingin memuliakan
Yehuwa. Coba pikirkan. Jika kita melihat seorang anak
yang selalu kotor, kita mungkin berpikir buruk tentang
orang tuanya. Begitu juga, jika kita kotor dan tidak mera-
wat diri, orang lain bisa berpikir buruk tentang Yehuwa.
Paulus berkata, ”Dalam hal apa pun, kami tidak mau
membuat orang tersandung, supaya pelayanan kami ti-
dak dikecam. Sebaliknya, dalam segala hal, kami me-
nunjukkan bahwa kami ini pelayan Allah.”—2 Korintus
6:3, 4.
15 Tubuh dan pakaian. Kita perlu menjaga diri kita

tetap bersih setiap hari. Misalnya, sebisa mungkin kita


perlu mandi setiap hari. Kita perlu mencuci tangan de-
ngan sabun dan air, terutama sebelum memasak atau
14. Mengapa menjaga kebersihan itu penting?
15, 16. Bagaimana kita bisa menjaga diri tetap bersih?
Sebagai umat Yehuwa, kita perlu menjaga kebersihan diri
dan lingkungan kita

makan dan setelah menggunakan toilet atau menyen-


tuh sesuatu yang kotor. Mencuci tangan mungkin ke-
lihatannya tidak terlalu penting, tapi itu bisa meng-
hentikan penyebaran bakteri dan penyakit, bahkan bisa
menyelamatkan kehidupan. Jika kita tidak punya toilet
atau saluran pembuangan kotoran, kita tetap bisa men-
cari cara yang baik untuk membuang kotoran agar ku-
man tidak menyebar. Bangsa Israel tidak punya sistem
pembuangan kotoran. Jadi, mereka mengubur kotor-
an mereka di dalam tanah dan jauh dari rumah orang-
orang dan sumber air.—Ulangan 23:12, 13.
16 Pakaian kita tidak perlu mewah, mahal, atau selalu

mengikuti model terbaru. Tapi, itu harus rapi dan ber-


sih. (Baca 1 Timotius 2:9, 10.) Kita ingin selalu memu-
liakan Yehuwa dengan penampilan kita.—Titus 2:10.
110 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

17 Rumah dan lingkungan kita. Di mana pun kita


tinggal, kita perlu menjaga rumah kita bersih. Kita juga
perlu merawat mobil, sepeda motor, sepeda, atau ken-
daraan apa pun yang kita miliki tetap bersih. Ini ter-
utama penting jika kita memakainya untuk berhimpun
atau berdinas, karena saat berdinas, kita berbicara ten-
tang kehidupan dalam Firdaus di bumi yang bersih. (Lu-
kas 23:43; Wahyu 11:18) Kondisi rumah dan lingkungan
kita bisa menunjukkan bahwa kita sudah mulai mem-
persiapkan diri untuk hidup di Firdaus yang bersih.
18 Tempat ibadah kita. Kita menunjukkan bahwa ke-

bersihan itu penting dengan menjaga tempat ibadah


kita bersih, baik di Balai Kerajaan maupun tempat ke-
baktian. Sewaktu orang-orang datang ke Balai Kerajaan
untuk pertama kali, mereka biasanya kagum dengan ke-
bersihannya. Ini memuliakan Yehuwa. Sebagai anggo-
ta sidang, kita semua punya kesempatan untuk mem-
bersihkan Balai Kerajaan dan menjaganya agar tetap
terawat.—2 Tawarikh 34:10.
MENYINGKIRKAN KEBIASAAN NAJIS
19 Alkitab memang tidak menyebutkan setiap kebia-
saan najis yang harus kita hindari. Tapi, Alkitab mem-
beri kita prinsip sehingga kita bisa mengerti perasa-
an Yehuwa terhadap hal-hal itu. Dia tidak mau kita
merokok atau menyalahgunakan minuman beralkohol
atau obat-obatan. Jika kita adalah sahabat Allah, kita
akan menghindari kebiasaan-kebiasaan ini. Meng-
apa? Karena kita menghargai hadiah dari Allah berupa
17. Mengapa rumah dan lingkungan kita perlu tetap bersih?
18. Mengapa tempat ibadah kita harus tetap bersih?
19. Apa yang perlu kita hindari?
YEHUWA INGIN AGAR UMATNYA BERSIH 111

kehidupan. Kebiasaan seperti itu mempersingkat hi-


dup kita, merusak kesehatan kita, dan membahayakan
orang-orang di sekitar kita. Banyak orang mencoba un-
tuk menghentikan kebiasaan najis demi kesehatan me-
reka. Tapi, sebagai sahabat Yehuwa, kita punya alasan
terbaik untuk berhenti, yaitu karena kita menyayangi
Dia. Seorang wanita muda berkata, ”Dengan bantuan
Yehuwa, saya berhasil mengubah kehidupan saya dan
menghentikan kecanduan saya. . . . Saya tidak mung-
kin bisa berhasil kalau saya hanya mengandalkan diri
saya sendiri.” Sekarang, kita akan membahas lima prin-
sip Alkitab yang bisa membantu seseorang menghenti-
kan kebiasaan najis.
20 ”Saudara-saudara yang kami kasihi, karena kita

sudah mendapat janji-janji itu, mari kita membersih-


kan diri dari apa pun yang mencemari tubuh dan
pikiran kita, supaya kesucian kita menjadi semakin
sempurna karena takut kepada Allah.” (2 Korintus 7:1)
Yehuwa ingin kita bebas dari kebiasaan najis yang bisa
merusak pikiran atau tubuh kita.
21 Alasan kuat untuk ”membersihkan diri dari apa

pun yang mencemari” dicatat di 2 Korintus 6:17, 18. Ye-


huwa berkata, ”Jangan lagi menyentuh apa yang najis.”
Lalu dia berjanji, ”Aku akan menerima kalian. Aku akan
menjadi Bapak kalian, dan kalian akan menjadi put-
ra-putri-Ku.” Jadi, jika kita menghindari apa pun yang
membuat kita kotor atau najis, Yehuwa akan menya-
yangi kita seperti seorang ayah menyayangi anaknya.
22 ”Kasihilah Yehuwa Allahmu dengan sepenuh

20, 21. Yehuwa ingin kita bebas dari kebiasaan apa?


22-25. Prinsip Alkitab apa saja yang bisa membantu kita menghin-
dari kebiasaan najis?
112 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

hati, sepenuh jiwa, dan seluruh pikiranmu.” (Matius


22:37) Ini adalah perintah terpenting. (Matius 22:38)
Yehuwa berhak mendapatkan kasih kita yang sepenuh
hati. Kita tidak bisa mengasihi Dia dengan sepenuh hati
jika kita melakukan sesuatu yang bisa mempersingkat
kehidupan atau merusak otak kita. Sebaliknya, kita akan
berbuat yang terbaik untuk menghargai kehidupan dari
Dia.
23 ”[Yehuwa] memberi semua orang kehidupan,

napas, dan segala sesuatu.” (Kisah 17:24, 25) Jika saha-


bat kita memberi kita hadiah yang istimewa, apakah kita
akan membuangnya atau merusaknya? Kehidupan ada-
lah hadiah yang menakjubkan dari Yehuwa. Kita benar-
benar menghargai hadiah ini. Jadi, kita ingin menggu-
nakan kehidupan kita untuk memuliakan Yehuwa.
—Mazmur 36:9.
24 ”Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.”

(Matius 22:39) Kebiasaan najis tidak hanya merugi-


kan kita sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar kita,
yang biasanya adalah orang-orang yang kita sayangi.
Misalnya, jika seseorang tinggal bersama dengan pero-
kok, dia bisa mengidap penyakit serius karena menja-
di perokok pasif. Jadi, dengan menghentikan kebiasaan
najis, itu berarti kita menyayangi sesama.—1 Yohanes
4:20, 21.
25 ”Teruslah ingatkan mereka untuk tunduk dan

taat kepada pemerintah dan para penguasa.” (Titus


3:1) Ada banyak negeri yang melarang kepemilikan atau
penggunaan obat-obatan tertentu. Karena Yehuwa me-
merintahkan kita untuk menghormati pemerintah, kita
mematuhi hukum seperti itu.—Roma 13:1.
Jika kita tetap bersih dan murni, kita memuliakan Yehuwa

26 Jika kita ingin menjadi sahabat Yehuwa, mungkin


ada beberapa hal yang harus kita ubah. Jika ada, kita
harus mulai dari sekarang. Memang tidak mudah un-
tuk menghentikan kebiasaan najis, tapi kita bisa mela-
kukannya! Yehuwa berjanji untuk membantu kita. Dia
berkata, ”Aku, Yehuwa, adalah Allahmu, yang mengajar-
mu demi kebaikanmu, yang menuntunmu di jalan yang
harus kamu tempuh.” (Yesaya 48:17) Jika kita melaku-
kan yang terbaik untuk tetap bersih dan murni, kita bisa
yakin bahwa kita memuliakan Allah kita.
26. (a) Apa yang harus kita lakukan agar Yehuwa menerima iba-
dah kita? (b) Mengapa tetap bersih di mata Allah adalah cara hi-
dup yang terbaik?
PRINSIP ALKITAB

1 YEHUWA ITU KUDUS DALAM


SEGALA SESUATU
”Kalian harus kudus, karena Aku kudus.”
—Imamat 11:45


Apa maksudnya menjadi kudus?


2 Korintus 6:3, 4, 17, 18 Mazmur 19:8, 9;
Menjadi kudus, atau ber- Matius 15:18, 19;
sih, mencakup setiap segi Filipi 4:8
kehidupan kita. Ini terma- Tindakan kita berawal dari
suk menjaga tubuh, pikiran kita. Jadi, kita ingin
pakaian, dan rumah kita melakukan segala sesuatu
bersih. Ini juga mencakup agar pikiran kita tetap
menjaga ibadah, tingkah murni.
laku, dan pikiran kita
murni.
Keluaran 30:17-21;
Yeremia 10:12
Kebersihan itu penting
bagi Yehuwa.
115

2 IBADAH KITA HARUS MURNI


”Kalian yang membawa perlengkapan rumah
Yehuwa, . . . jaga diri kalian tetap bersih.”
—Yesaya 52:11


Bagaimana agar ibadah kita tetap murni?


1 Korintus 10:21; Imamat 11:44;
Yakobus 1:27 Maleakhi 3:6
Kita menolak tradisi, Yehuwa selalu melindungi
kebiasaan, dan kepercaya- umat-Nya dengan mem-
an yang berhubungan beri mereka hukum dan
dengan agama palsu. prinsip.
116

3 KEBIASAAN NAJIS MERUSAK


PERSAHABATAN KITA
DENGAN YEHUWA
”Mari kita membersihkan diri dari apa pun
yang mencemari tubuh dan pikiran kita.”
—2 Korintus 7:1


Kebiasaan najis apa yang Yehuwa ingin


kita hindari?
Matius 22:39; Roma 7:21-25
Kisah 17:25; Bahkan jika kita perlu
Titus 3:1 berjuang keras untuk
Hindari semua yang menghentikan kebiasaan
bisa merusak tubuh dan buruk, kita tidak akan me-
memperpendek kehidup- nyerah. Dengan bantuan
an kita, seperti merokok Yehuwa, kita bisa menang.
dan menyalahgunakan mi-
numan beralkohol atau
obat-obatan. Kita meng-
hindari kebiasaan seperti
ini karena kita menghargai
kehidupan kita dan orang
lain serta hukum di negeri
kita.
117

4 KITA BISA MENGHENTIKAN


KEBIASAAN BURUK
”Saya memukuli tubuh saya dan
menjadikannya budak.”—1 Korintus 9:27


Apa yang bisa membantu kita menghentikan


kebiasaan buruk?
Matius 6:13 Roma 12:1, 2
Berdoalah memohon kua- Selalu siap untuk menje-
sa kudus untuk melawan laskan kepada orang lain
keinginan yang salah. alasannya kita tidak mela-
1 Petrus 4:3, 4 kukan sesuatu, contohnya
Hindari orang-orang, film, alasan kita tidak merokok.
atau musik yang membuat
kita sulit menghentikan
kebiasaan buruk.
BAB 9

”SEGERA TOLAK
PERBUATAN CABUL!”
”Matikan semua keinginan tubuh kalian yang duniawi
supaya kalian tidak jatuh karena perbuatan cabul,
kenajisan, nafsu seksual yang tak terkendali,
kejahatan, ataupun keserakahan, yang sama
dengan penyembahan berhala.”—KOLOSE 3:5.

SEORANG pemancing menyiapkan umpan khusus un-


tuk memancing jenis ikan yang dia inginkan. Ketika
dia menemukan tempat yang tepat, dia mulai meman-
cing dan menunggu dengan sabar. Saat ikan menggigit
umpannya, dia menyentak pancingnya sehingga kail-
nya menyangkut pada mulut ikan, lalu dia mulai mena-
rik pancingnya.
2 Dengan cara yang sama, manusia juga bisa terpan-

cing. Contohnya adalah bangsa Israel di zaman dulu.


Sewaktu hampir sampai di Negeri yang Dijanjikan, me-
reka berkemah di Padang Gurun Moab. Raja Moab
menjanjikan Bileam uang yang banyak jika dia bisa me-
nyebabkan bangsa Israel dikutuk. Akhirnya, Bileam me-
nemukan cara agar orang Israel sendirilah yang menye-
babkan kutukan itu terjadi. Dia memilih umpan yang
cocok. Dia mengirim wanita-wanita muda Moab ke
perkemahan Israel untuk menggoda pria-pria di sana.
—Bilangan 22:1-7; 31:15, 16; Wahyu 2:14.
1, 2. Bagaimana Bileam berupaya mencelakai umat Yehuwa?
”SEGERA TOLAK PERBUATAN CABUL!” 119

3 Apakah umpan Bileam berhasil? Ya. Ribuan pria


Israel ”berbuat cabul dengan perempuan-perempuan
Moab”. Mereka juga mulai menyembah allah-allah pal-
su, termasuk allah seks yang menjijikkan, yaitu Baal
Peor. Hasilnya, 24.000 orang Israel mati di perbatasan
Negeri yang Dijanjikan.—Bilangan 25:1-9.
4 Mengapa banyak orang Israel terpancing oleh um-

pan Bileam? Karena mereka hanya memikirkan kese-


nangan diri sendiri dan melupakan semua yang sudah
Yehuwa lakukan untuk mereka. Mereka punya banyak
alasan untuk setia kepada Allah. Yehuwa telah membe-
baskan mereka dari perbudakan di Mesir, memberi me-
reka makan di padang belantara, dan membawa mere-
ka dengan aman ke perbatasan Negeri yang Dijanjikan.
(Ibrani 3:12) Meski begitu, mereka tergoda dengan per-
buatan cabul. Rasul Paulus menulis, ”Jangan berbuat
cabul seperti yang dilakukan oleh sebagian dari mere-
ka.”—1 Korintus 10:8.
5 Dunia baru sudah sangat dekat. Jadi, kita mirip

bangsa Israel yang berada di perbatasan Negeri yang


Dijanjikan. (1 Korintus 10:11) Dunia sekarang lebih
tergila-gila dengan seks daripada orang Moab zaman
dulu. Umat Yehuwa juga bisa terpengaruh, karena se-
benarnya umpan yang paling ampuh dari Iblis adalah
perbuatan cabul.—Bilangan 25:6, 14; 2 Korintus 2:11;
Yudas 4.
6 Coba pikirkan, ’Apakah saya lebih memilih kese-

nangan sementara yang egois, atau apakah saya lebih


3. Apa hasil umpan Bileam?
4. Mengapa ribuan orang Israel berbuat cabul?
5, 6. Apa yang bisa kita pelajari dari bangsa Israel?
120 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

memilih kebahagiaan yang abadi di dunia baru?’ Bu-


kankah lebih baik kita berusaha sebisa-bisanya untuk
menaati perintah Yehuwa, ”Segera tolak perbuatan ca-
bul”?—1 Korintus 6:18.
APA ITU PERBUATAN CABUL?
7 Sekarang, banyak orang tidak tahu malu dan te-
rang-terangan tidak menghormati hukum Allah ten-
tang seks. Dalam Alkitab, perbuatan cabul memaksud-
kan kegiatan seksual antara orang-orang yang belum
menikah menurut prinsip Alkitab. Ini termasuk ke-
giatan seksual dengan sesama jenis atau dengan bina-
tang. Kegiatan seksual mencakup hubungan seksual,
seks oral, seks anal, atau sentuhan yang bertujuan un-
tuk merangsang alat kelamin orang lain.—Lihat Catatan
No. 23.
8 Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa jika sese-

orang terus berbuat cabul, dia tidak bisa menjadi ang-


gota sidang lagi. (1 Korintus 6:9; Wahyu 22:15) Se-
lain itu, orang yang cabul kehilangan harga diri dan
kepercayaan orang lain. Perbuatan cabul selalu men-
datangkan masalah. Itu bisa menyebabkan hati nurani
yang merasa bersalah, kehamilan yang tidak diingin-
kan, masalah perkawinan, penyakit, bahkan kematian.
(Baca Galatia 6:7, 8.) Jika seseorang benar-benar memi-
kirkan akibat dari perbuatan cabul, dia mungkin tidak
ingin berbuat cabul. Tapi sayangnya, banyak orang ti-
dak berpikir panjang dan hanya memikirkan keinginan
mereka sewaktu mengambil langkah pertama yang sa-
lah, yang sering kali berawal dari pornografi.
7, 8. (a) Apa itu perbuatan cabul? (b) Mengapa hal ini tidak bisa
dianggap remeh?
”SEGERA TOLAK PERBUATAN CABUL!” 121

BERAWAL DARI PORNOGRAFI


9 Pornografi dirancang untuk merangsang nafsu sek-
sual kita. Sekarang, pornografi ada di mana-mana, mi-
salnya di majalah, buku, musik, film, dan Internet. Ba-
nyak orang merasa bahwa pornografi tidak berbahaya.
Tapi, sebenarnya itu sangat berbahaya. Itu bisa mem-
buat seseorang kecanduan seks dan mengembangkan
nafsu seksual yang salah. Jika seseorang mulai melihat
pornografi, dia bisa memiliki kebiasaan masturbasi,
mengalami masalah perkawinan, dan bahkan bercerai.
—Roma 1:24-27; Efesus 4:19; lihat Catatan No. 24.
10 Kita perlu memahami bagaimana perbuatan ca-

bul bisa sampai menjerat kita. Perhatikan peringatan


yang dicatat di Yakobus 1:14, 15, ”Setiap orang dico-
bai ketika ditarik dan dipikat oleh keinginannya sen-
diri. Lalu ketika keinginannya menjadi kuat, dia akan
berbuat dosa, dan kalau dosa sudah dilakukan, aki-
batnya adalah kematian.” Jadi, saat pikiran yang sa-
lah terlintas, kita harus langsung menyingkirkannya.
Jika kita tidak sengaja melihat gambar yang cabul, alih-
kan mata kita! Matikan komputer atau ganti filmnya.
Jangan biarkan keinginan yang salah bertumbuh da-
lam diri kita. Kalau tidak, keinginan yang salah itu bisa
menjadi sangat kuat sehingga sulit dikendalikan.—Baca
Matius 5:29, 30.
11 Yehuwa lebih mengenal kita daripada kita sen-

diri. Jadi, Dia tahu bahwa kita tidak sempurna. Tapi,


9. Apa bahaya pornografi?
10. Bagaimana prinsip di Yakobus 1:14, 15 membantu kita untuk
tidak berbuat cabul?
11. Bagaimana Yehuwa bisa membantu kita saat kita punya pikir-
an yang salah?
Kita perlu berhati-hati sewaktu menggunakan Internet

Dia juga tahu bahwa kita bisa mengalahkan keinginan


yang salah. Yehuwa berkata, ”Matikan semua keinginan
tubuh kalian yang duniawi supaya kalian tidak jatuh
karena perbuatan cabul, kenajisan, nafsu seksual yang
tak terkendali, kejahatan, ataupun keserakahan, yang
sama dengan penyembahan berhala.” (Kolose 3:5) Me-
mang, tidak mudah untuk melakukan hal ini. Tapi, Ye-
huwa sabar terhadap kita dan ingin membantu kita.
(Mazmur 68:19) Seorang saudara muda terjebak dalam
kebiasaan menonton pornografi dan masturbasi. Te-
man-teman sekolahnya menganggap bahwa hal-hal ini
wajar. Tapi dia berkata, ”Ini merusak hati nurani saya,
dan saya terjerat dalam kehidupan yang cabul.” Dia me-
nyadari bahwa dia perlu mengendalikan nafsunya. Dan
dengan bantuan Yehuwa, dia bisa lepas dari kebiasaan
buruknya. Jika kita punya pikiran yang cabul, mintalah
”kesanggupan . . . yang begitu luar biasa” dari Yehuwa
”SEGERA TOLAK PERBUATAN CABUL!” 123

agar pikiran kita tetap bersih.—2 Korintus 4:7; 1 Korin-


tus 9:27.
12 Salomo menulis, ”Dari semua hal yang harus dija-

ga, yang terutama jagalah hatimu, karena hatimu me-


nentukan hidupmu.” (Amsal 4:23) ’Hati’ kita adalah
diri kita yang sebenarnya, dan itulah yang Yehuwa li-
hat. Apa yang kita lihat bisa sangat memengaruhi hati
kita. Ayub berkata, ”Aku sudah bertekad, bahwa aku
tidak akan melihat seorang gadis dengan hasrat yang
salah.” (Ayub 31:1) Seperti Ayub, kita perlu mengen-
dalikan apa yang kita lihat dan pikirkan. Dan seperti
pemazmur, kita berdoa, ”Alihkanlah mataku agar tidak
melihat apa yang tidak berguna.”—Mazmur 119:37.
KEPUTUSAN DINA YANG BURUK
13 Sahabat kita bisa membuat kita menjadi orang
yang lebih baik atau buruk. Jika kita memilih saha-
bat yang mengikuti standar Yehuwa, mereka bisa mem-
bantu kita untuk melakukan yang sama. (Amsal 13:20;
baca 1 Korintus 15:33.) Kita bisa lihat seberapa be-
sar pengaruh sahabat dari pengalaman Dina. Dia ada-
lah salah satu putri Yakub, jadi dia dibesarkan da-
lam keluarga yang menyembah Yehuwa. Dina bukan
orang yang cabul, tapi dia bersahabat dengan gadis-
gadis Kanaan yang tidak menyembah Yehuwa. Orang
Kanaan dikenal sebagai orang yang cabul. Pandang-
an mereka tentang seks sangat berbeda dengan umat
Allah. (Imamat 18:6-25) Saat Dina sedang berkumpul
dengan para gadis Kanaan, dia bertemu pemuda Ka-
naan bernama Syikhem yang menyukainya. Syikhem
12. Mengapa kita perlu ’menjaga hati’ kita?
13. Sahabat seperti apa yang Dina pilih?
124 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

dianggap sebagai ”orang yang paling dihormati” da-


lam keluarganya. Tapi, dia tidak menyayangi Yehuwa.
—Kejadian 34:18, 19.
14 Syikhem melakukan apa yang dia anggap wa-

jar dan berterima. Karena menyukai Dina, Syikhem


”membawa dia pergi dan memerkosanya”. (Baca Ke-
jadian 34:1-4.) Kejahatan ini mengakibatkan serentet-
an peristiwa yang membawa musibah kepada Dina dan
keluarganya.—Kejadian 34:7, 25-31; Galatia 6:7, 8.
15 Kita tidak perlu mengalami apa yang Dina alami

untuk tahu bahwa standar Yehuwa itu yang terbaik.


”Orang yang berjalan dengan orang bijaksana akan
menjadi bijaksana, tapi orang yang berurusan dengan
orang bodoh akan celaka.” (Amsal 13:20) Buatlah tuju-
an untuk memahami ”semua jalan kebaikan” dari Alki-
tab agar kita terhindar dari penderitaan dan kepedihan
yang tidak perlu.—Amsal 2:6-9; Mazmur 1:1-3.
16 Kita bisa menjadi bijak dengan mempelajari Fir-

man Allah, berdoa kepada-Nya sebelum membuat ke-


putusan, dan mengikuti nasihat dari budak yang setia
dan bijaksana. (Matius 24:45; Yakobus 1:5) Memang,
kita mungkin tidak sulit untuk mengakui bahwa kita le-
mah dan tidak sempurna. (Yeremia 17:9) Tapi, bagaima-
na jika orang lain mengingatkan kita karena dia merasa
bahwa kita hampir berbuat cabul? Apakah kita akan ter-
singgung? Atau, apakah kita akan rendah hati dan me-
nerima bantuan?—2 Raja 22:18, 19.
17 Bayangkan situasi ini. Di tempat kerja seorang sau-

14. Apa yang terjadi dengan Dina?


15, 16. Bagaimana kita bisa menjadi bijak?
17. Berikan contoh bagaimana kita bisa mendapat manfaat dari na-
sihat orang Kristen lainnya.
”SEGERA TOLAK PERBUATAN CABUL!” 125

dari, seorang pria mulai menyukainya dan mengajak-


nya berpacaran. Pria itu tidak melayani Yehuwa, tapi
dia kelihatannya sangat baik. Lalu, saudari lain meli-
hat mereka berduaan. Belakangan, dia mencoba meng-
ingatkan saudari itu. Bagaimana reaksi saudari itu? Apa-
kah dia akan berdalih, atau apakah dia akan melihat
manfaat dari peringatan itu? Dia mungkin menyayangi
Yehuwa dan mau melakukan yang benar. Tapi, jika dia
tetap berpacaran dengan pria itu, apakah dia sedang
’menolak perbuatan cabul’ atau ”percaya pada hatinya
sendiri”?—Amsal 22:3; 28:26; Matius 6:13; 26:41.
IKUTILAH TELADAN YUSUF
18 Yusuf menjadi budak di Mesir sejak muda. Setiap
hari, istri majikannya mengajaknya untuk berhubungan
18, 19. Mengapa Yusuf bisa menolak perbuatan cabul?
126 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

seks. Tapi, Yusuf tahu bahwa itu salah. Dia menyayangi


Yehuwa dan ingin menyenangkan-Nya. Jadi, setiap kali
dia digoda wanita itu, dia menolaknya. Karena dia adalah
budak, dia tidak bisa meninggalkan majikannya begitu
saja. Suatu hari, saat istri majikannya memaksanya un-
tuk berhubungan seks, dia ”lari ke luar”.—Baca Kejadian
39:7-12.
19 Yusuf mungkin tidak akan lari jika dia suka me-

mikirkan perbuatan cabul atau terus mengkhayalkan


wanita itu. Tapi bagi Yusuf, persahabatannya dengan
Yehuwa adalah yang terpenting. Dia berkata kepada wa-
nita itu, ”Majikan saya sudah percayakan segala mi-
liknya kepada saya . . . kecuali Nyonya, karena Nyo-
nya istrinya. Jadi, bagaimana mungkin saya melakukan
perbuatan sejahat itu dan berdosa terhadap Allah?”
—Kejadian 39:8, 9.
20 Meski Yusuf jauh dari keluarga dan rumahnya,

dia selalu setia kepada Yehuwa sehingga dia diberkati.


(Kejadian 41:39-49) Yehuwa senang dengan kesetiaan
Yusuf. (Amsal 27:11) Memang, menolak perbuatan ca-
bul itu tidak mudah. Tapi ingatlah kata-kata ini, ”Kali-
an yang mengasihi Yehuwa, bencilah apa yang buruk.
Dia menjaga kehidupan hamba-hamba-Nya yang setia;
Dia menyelamatkan mereka dari tangan orang jahat.”
—Mazmur 97:10.
21 Setiap hari, umat Yehuwa menunjukkan dengan

berani bahwa mereka ’membenci yang buruk’ dan


’mencintai yang baik’. (Amos 5:15) Berapa pun umur
kita, kita bisa setia kepada Yehuwa. Misalnya, iman
20. Apa buktinya bahwa Yehuwa senang dengan Yusuf?
21. Bagaimana seorang saudara muda meniru Yusuf?
”SEGERA TOLAK PERBUATAN CABUL!” 127

seorang saudara muda diuji di sekolahnya. Seorang ga-


dis berkata bahwa dia mau berhubungan seks dengan-
nya jika saudara itu mau membantunya sewaktu uji-
an matematika. Apa yang dilakukan saudara muda ini?
Dia meniru Yusuf dan berkata, ”Saya langsung menolak
ajakannya. Karena tetap setia kepada Allah, saya tetap
punya harga diri.” ”Kesenangan sementara” apa pun
dari perbuatan cabul sering kali menghasilkan penderi-
taan dan sakit hati. (Ibrani 11:25) Hanya ketaatan kepa-
da Yehuwa-lah yang akan selalu menghasilkan kebaha-
giaan abadi.—Amsal 10:22.
TERIMALAH BANTUAN YEHUWA
22 Setan akan menggunakan perbuatan cabul untuk
menjebak kita. Kita mungkin berjuang melawan hal itu
karena kadang kita semua bisa punya pikiran yang sa-
lah. (Roma 7:21-25) Yehuwa tahu hal ini, dan Dia ingat
bahwa ”kita ini debu”. (Mazmur 103:14) Jadi, bagaima-
na jika seorang Kristen berbuat cabul, yang adalah dosa
serius? Apakah itu berarti dia sudah tidak bisa dibantu
lagi? Jika seseorang benar-benar bertobat, Yehuwa akan
membantunya. Allah ”siap mengampuni”.—Mazmur
86:5; Yakobus 5:16; baca Amsal 28:13.
23 Yehuwa juga memberikan ”pemberian berupa ma-

nusia”. Mereka adalah para penatua yang peduli dan


menyayangi kita. (Efesus 4:8, 12; Yakobus 5:14, 15) Ye-
huwa telah menyediakan para penatua untuk mem-
bantu kita memulihkan persahabatan kita dengan-Nya.
—Amsal 15:32.
22, 23. Mengapa Yehuwa mau membantu kita meski kita telah
berbuat dosa, dan bagaimana caranya?
128 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

GUNAKAN ”PERTIMBANGAN YANG BAIK”


24 Agar bisa membuat keputusan yang baik, kita perlu
mengerti manfaat hukum Yehuwa bagi kita. Kita tidak
ingin seperti pemuda yang dicatat di Amsal 7:6-23. Kare-
na tidak memiliki ”pertimbangan yang baik”, dia terpan-
cing oleh umpan Setan, yaitu perbuatan cabul. Pertim-
bangan yang baik bukanlah sekadar kepintaran. Jika kita
punya pertimbangan yang baik, kita akan mencoba un-
tuk mengerti cara berpikir Allah dan menerapkannya da-
lam kehidupan kita. Ingatlah kata-kata bijak ini, ”Orang
yang punya pertimbangan yang baik menyayangi diri-
nya. Orang yang menghargai pengertian akan sukses.”
—Amsal 19:8.
25 Apakah kita benar-benar yakin bahwa standar Allah

itu benar? Apakah kita yakin bahwa kita akan bahagia de-
ngan mengikutinya? (Mazmur 19:7-10; Yesaya 48:17, 18)
Jika belum yakin, ingatlah semua hal baik yang telah
Allah lakukan bagi kita. ”Rasakanlah dan lihatlah bah-
wa Yehuwa itu baik.” (Mazmur 34:8) Semakin sering kita
mengingat hal-hal ini, kita akan semakin menyayangi
Allah. Kita perlu menyukai apa yang Dia sukai dan mem-
benci apa yang Dia benci. Penuhi pikiran kita dengan
hal baik, yaitu hal yang benar, yang disukai Allah, yang
murni, yang menimbulkan kasih, dan yang baik. (Filipi
4:8, 9) Kita bisa seperti Yusuf, yang mendapat manfaat
dari bimbingan Yehuwa.—Yesaya 64:8.
26 Tidak soal kita lajang atau sudah menikah, Yehu-

wa ingin kita menikmati hidup dan bahagia. Dua bab


berikutnya akan membahas cara agar perkawinan kita
berhasil.
24, 25. Bagaimana ”pertimbangan yang baik” bisa membantu kita
menghindari perbuatan cabul?
26. Apa yang akan kita bahas berikutnya?
PRINSIP ALKITAB

1 PERBUATAN CABUL
ADALAH PERANGKAP
”Segera tolak perbuatan cabul!”
—1 Korintus 6:18


Mengapa perbuatan cabul itu sangat berbahaya?


Bilangan 25:1-9; Amsal 22:3;
2 Korintus 2:11 Galatia 6:7, 8
Dunia Setan tergila-gila Pikirkan penderitaan
dengan seks, dan umat dan kepedihan akibat
Yehuwa juga bisa terpe- perbuatan cabul.
ngaruh. Perbuatan cabul
1 Korintus 6:9, 10
adalah salah satu perang-
Jika seseorang terus
kap Setan yang paling
berbuat cabul, dia tidak
ampuh. Jadi, kita perlu
bisa menjadi anggota
melindungi diri kita.
sidang lagi.
130

2 KITA BISA MELAWAN


PERBUATAN CABUL
”Setiap orang dicobai ketika ditarik
dan dipikat oleh keinginannya sendiri.
Lalu ketika keinginannya menjadi kuat,
dia akan berbuat dosa.”—Yakobus 1:14, 15


Bagaimana kita bisa menolak perbuatan cabul?


Ayub 31:1; Amsal 27:11
Yeremia 17:9; Renungkan manfaat
Matius 5:27, 28; menaati hukum Allah.
Kolose 3:5
Segeralah tolak pikiran Amsal 13:20;
yang cabul sebelum itu 1 Korintus 15:33
bertumbuh menjadi Pilihlah sahabat yang
keinginan yang salah. menyayangi Yehuwa dan
Hindari pornografi. yang punya standar yang
sama dengan kita.
Kejadian 39:7-12;
2 Korintus 4:7;
Yakobus 1:5
Bertindaklah dengan
tegas. Mintalah bantuan
Yehuwa.
131

3 JANGAN PERNAH MENYERAH;


YEHUWA AKAN MEMBANTU KITA
”Engkau baik dan siap mengampuni,
oh Yehuwa.”—Mazmur 86:5


Bagaimana Yehuwa bisa membantu kita


jika kita berbuat dosa?
Mazmur 103:14; Amsal 3:5, 6;
Amsal 28:13; Filipi 4:8, 9
Roma 7:21-25 Belajarlah untuk mem-
Jika seseorang bertobat, punyai cara berpikir
Yehuwa akan mengam- yang akan menyenangkan
puninya. Allah. Dengan begitu,
Galatia 6:1, 2; kita akan membuat
Yakobus 5:14-16 keputusan yang bijak.
Para penatua di sidang
bisa membantu kita me-
mulihkan persahabatan
kita dengan Allah.
BAB 10

PERKAWINAN
—HADIAH DARI ALLAH
”Tali rangkap tiga tidak mudah diputuskan.”
—PENGKHOTBAH 4:12.

BAYANGKAN sepasang pengantin yang bahagia di hari


pernikahan mereka. Mereka menanti-nantikan untuk
hidup bersama. Bagi mereka, masa depan sangatlah in-
dah. Mereka berharap agar perkawinan mereka lang-
geng dan penuh kebahagiaan.
2 Sayangnya, banyak perkawinan yang berawal de-

ngan baik berakhir dengan buruk. Agar perkawinan


bisa langgeng dan bahagia, suami istri perlu bimbing-
an dari Allah. Jadi, mari kita bahas jawaban atas perta-
nyaan-pertanyaan ini: Apa manfaatnya menikah? Jika
Saudara memutuskan untuk menikah, bagaimana Sau-
dara bisa memilih pasangan dengan baik? Bagaimana
Saudara bisa menjadi suami atau istri yang baik? Dan,
apa yang bisa membantu perkawinan tetap langgeng?
—Baca Amsal 3:5, 6.
APAKAH SAYA PERLU MENIKAH?
3 Ada yang merasa bahwa seseorang baru bisa baha-
gia kalau dia menikah. Tapi ini tidak benar. Yesus berka-
1, 2. (a) Apa yang diharapkan pengantin baru? (b) Pertanyaan
apa yang akan kita bahas?
3. Apakah seseorang perlu menikah untuk bahagia? Jelaskan.
PERKAWINAN—HADIAH DARI ALLAH 133

ta bahwa kelajangan adalah karunia. (Matius 19:11, 12)


Rasul Paulus juga berkata bahwa menjadi lajang itu ada
manfaatnya. (1 Korintus 7:32-38) Pilihan untuk me-
nikah adalah keputusan Saudara sendiri. Jangan sam-
pai teman, keluarga, atau kebudayaan Saudara mem-
buat Saudara terpaksa untuk menikah.
4 Alkitab mengatakan bahwa perkawinan juga adalah

karunia dari Allah dan ada manfaatnya. Yehuwa ber-


kata kepada manusia pertama, Adam, ”Tidak baik ka-
lau pria itu terus sendirian. Aku akan membuat seorang
penolong bagi dia, sebagai pelengkap baginya.” (Keja-
dian 2:18) Yehuwa menciptakan Hawa untuk menja-
di istri Adam. Dan, mereka menjadi keluarga manusia
yang pertama. Jika suami istri memiliki anak, perkawin-
an mereka hendaknya menjadi fondasi yang aman un-
tuk membesarkan anak. Tapi, tujuan menikah bukan
hanya untuk punya anak.—Mazmur 127:3; Efesus 6:1-4.
5 Raja Salomo menulis, ”Berdua lebih baik daripada

sendiri, karena ada upah yang baik untuk kerja keras


mereka. Kalau yang satu jatuh, rekannya bisa memban-
tunya berdiri. Tapi bagaimana kalau seseorang jatuh
tanpa ada yang membantunya berdiri? . . . Tali rangkap
tiga tidak mudah diputuskan.”—Pengkhotbah 4:9-12.
6 Perkawinan yang baik bisa membuat dua orang

menjadi sahabat karib yang saling membantu, meng-


hibur, dan melindungi. Cinta bisa memperkuat per-
kawinan. Dan, jika suami istri menyembah Yehuwa,
perkawinan bisa menjadi lebih kuat lagi. Hasilnya, per-
kawinan mereka bisa menjadi seperti ”tali rangkap
4. Apa saja manfaat perkawinan yang bahagia?
5, 6. Bagaimana perkawinan bisa menjadi seperti ”tali rangkap
tiga”?
134 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

tiga”, yaitu tiga tali yang dipilin dengan erat menjadi


satu. Tali seperti itu jauh lebih kuat daripada tali rang-
kap dua. Jadi, perkawinan akan lebih kuat jika Yehuwa
dilibatkan.
7 Setelah sepasang kekasih menikah, mereka bisa sa-

ling memuaskan kebutuhan seksual mereka. (Amsal


5:18) Tapi, jika seseorang ingin menikah hanya un-
tuk memuaskan nafsu seksualnya, dia mungkin tidak
bisa memilih pasangan dengan bijak. Itulah sebabnya
Paulus berkata bahwa seseorang sebaiknya menikah se-
telah ”cukup umur”, yaitu setelah melewati masa re-
maja saat nafsu seksual sangat kuat. (1 Korintus 7:36)
Seseorang sebaiknya menikah setelah perasaan itu me-
reda. Dengan begitu, dia bisa berpikir dengan jernih
dan membuat keputusan yang lebih baik.—1 Korintus
7:9; Yakobus 1:15.
8 Jika Saudara memutuskan untuk menikah, Saudara

perlu bersikap masuk akal dan menyadari bahwa setiap


perkawinan pasti punya tantangannya. Paulus berkata
bahwa mereka yang menikah ”akan mengalami banyak
kesusahan”. (1 Korintus 7:28) Perkawinan terbaik pun
akan mengalami masa-masa sulit. Jadi, jika Saudara me-
mutuskan untuk menikah, pilihlah pasangan Saudara
dengan bijak.
MENIKAH DENGAN SIAPA?
9 Saat memilih pasangan, ingatlah prinsip penting
ini, ”Jangan memikul kuk yang tidak seimbang dengan
orang yang tidak seiman.” (2 Korintus 6:14, catatan
7, 8. Nasihat apa yang Paulus berikan tentang perkawinan?
9, 10. Apa yang bisa terjadi jika kita menikahi seseorang yang bu-
kan penyembah Yehuwa?
PERKAWINAN—HADIAH DARI ALLAH 135

kaki) Ayat ini didasarkan atas suatu kebiasaan dalam


pertanian. Seorang petani tidak akan memasang kuk,
atau kayu, di atas dua binatang yang ukuran dan ke-
kuatannya berbeda. Ini tidak baik karena kedua bina-
tang itu akan menderita. Begitu juga, jika penyembah
Yehuwa menikah dengan yang bukan penyembah Ye-
huwa, kemungkinan besar itu akan menyebabkan ba-
nyak masalah. Jadi, Alkitab menasihati kita untuk me-
nikah hanya dengan ”pengikut Tuan”.—1 Korintus
7:39.
10 Kadang, beberapa orang Kristen merasa bahwa me-

reka lebih baik menikahi seseorang yang bukan pe-


nyembah Yehuwa daripada hidup sendiri. Tapi, jika kita
mengabaikan nasihat Alkitab, kita biasanya akan men-
derita dan tidak bahagia. Sebagai umat Allah, melayani
Yehuwa adalah yang terpenting dalam hidup kita. Ba-
gaimana perasaan Saudara jika Saudara tidak bisa
membicarakan hal yang terpenting dalam kehidupan
Saudara dengan pasangan Saudara? Banyak yang telah
memutuskan untuk melajang daripada menikahi sese-
orang yang tidak menyayangi dan melayani Yehuwa.
—Baca Mazmur 32:8.
11 Tapi, belum tentu setiap hamba Yehuwa adalah ca-

lon teman hidup yang baik bagi Saudara. Jika Sauda-


ra ingin menikah, carilah seseorang yang benar-benar
Saudara sukai dan yang cocok dengan Saudara. Tung-
gu sampai Saudara menemukan seseorang yang ingin
melakukan hal yang sama dengan Saudara dan yang
mengutamakan Allah. Jangan terburu-buru saat mem-
baca dan merenungkan nasihat tentang perkawinan
11. Bagaimana Saudara bisa memilih pasangan hidup dengan
baik?
136 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

Jangan terburu-buru saat membaca dan merenungkan


nasihat tentang perkawinan dari Alkitab

yang disediakan budak yang setia dan bijaksana melalui


publikasi.—Baca Mazmur 119:105.
12 Dalam beberapa kebudayaan, orang tua biasanya

memilihkan pasangan untuk anak mereka. Menurut


kebudayaan itu, orang tua tahu siapa yang paling cocok
untuk anak mereka. Kebiasaan ini juga umum pada za-
man Alkitab. Jadi, jika keluarga Saudara memilih untuk
mengikuti kebiasaan seperti ini, Alkitab bisa memban-
tu orang tua memilihkan pasangan yang baik untuk
anak mereka. Misalnya, ketika Abraham memilih istri
12. Apa yang Alkitab ajarkan tentang perkawinan yang diatur
orang tua?
PERKAWINAN—HADIAH DARI ALLAH 137

untuk Ishak, dia tidak mencarikan istri yang kaya atau


terkenal, tapi dia mencarikan istri yang menyayangi
Yehuwa.—Kejadian 24:3, 67; lihat Catatan No. 25.
BAGAIMANA AGAR SAYA SIAP MENIKAH?
13 Jika Saudara ingin menikah, pastikan bahwa Sau-
dara sudah siap. Mungkin, Saudara merasa sudah siap.
Tapi, apa sebenarnya arti siap menikah? Jawabannya
mungkin tidak seperti yang Saudara bayangkan.
14 Alkitab menunjukkan bahwa suami dan istri pu-

nya peran yang berbeda dalam keluarga. Jadi, hal-hal


yang perlu disiapkan seorang pria sebelum menikah
berbeda dengan yang perlu disiapkan seorang wanita.
Jika seorang pria ingin menikah, dia perlu memikirkan
apakah dia siap menjadi kepala keluarga. Yehuwa ingin
agar suami memenuhi kebutuhan jasmani dan emosi
dari istri dan anak-anaknya. Yang terpenting, suami
perlu memimpin keluarganya dalam beribadah. Alkitab
berkata bahwa seorang pria yang tidak mengurus ke-
luarganya ”lebih buruk daripada orang yang tidak ber-
iman”. (1 Timotius 5:8) Jadi, seorang pria yang ingin
menikah perlu memikirkan prinsip Alkitab ini, ”Renca-
nakan hal-hal yang akan kamu kerjakan di luar, dan
siapkan itu semua di ladang; lalu bangunlah rumah-
mu.” Artinya, sebelum menikah, dia perlu memastikan
bahwa dia bisa menjadi suami yang sesuai dengan stan-
dar Yehuwa.—Amsal 24:27.
15 Seorang wanita yang ingin menikah perlu memi-

kirkan apakah dia siap menjalankan tanggung jawab se-


bagai istri dan mungkin seorang ibu. Seorang istri yang
13-15. (a) Bagaimana seorang pria bisa menjadi suami yang baik?
(b) Bagaimana seorang wanita bisa menjadi istri yang baik?
138 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

baik mengurus suami dan anak-anaknya dengan berba-


gai cara. Alkitab menyebutkan beberapa di antaranya.
(Amsal 31:10-31) Sekarang, banyak orang hanya memi-
kirkan apa yang bisa dia dapatkan dari pasangannya.
Tapi, Yehuwa mau kita memikirkan apa yang bisa kita
berikan kepada pasangan kita.
16 Sebelum menikah, pikirkan baik-baik apa yang Ye-

huwa katakan tentang suami dan istri. Menjadi kepa-


la keluarga bukan berarti bahwa seorang pria boleh
menindas keluarganya melalui tindakan ataupun kata-
kata. Kepala keluarga yang baik meniru Yesus, yang se-
lalu menyayangi dan baik kepada pengikutnya. (Efesus
5:23) Seorang wanita perlu memikirkan apa saja yang
perlu dia lakukan untuk mendukung keputusan suami-
nya dan bekerja sama dengannya. (Roma 7:2) Dia perlu
memikirkan apakah dia bisa tunduk dengan rela kepa-
da seorang pria yang tidak sempurna. Jika dia merasa
bahwa dia tidak bisa melakukannya, dia mungkin me-
mutuskan untuk melajang dulu.
17 Suami dan istri perlu lebih memperhatikan ke-

bahagiaan pasangannya daripada kebahagiaan dirinya


sendiri. (Baca Filipi 2:4.) Paulus menulis, ”Kalian ma-
sing-masing harus mengasihi istri kalian seperti diri
sendiri, sedangkan istri harus benar-benar menghor-
mati suaminya.” (Efesus 5:21-33) Baik pria maupun wa-
nita perlu merasa disayangi dan dihormati. Agar perka-
winan bisa bahagia, suami khususnya perlu tahu bahwa
istrinya menghormati dia, dan istri khususnya perlu
tahu bahwa suaminya menyayangi dia.
16, 17. Jika Saudara ingin menikah, apa yang perlu Saudara pikir-
kan baik-baik?
PERKAWINAN—HADIAH DARI ALLAH 139

18 Masa berpacaran seharusnya menjadi saat-saat


yang menyenangkan bagi pasangan untuk saling me-
ngenal. Itu juga waktu bagi mereka untuk bersikap
masuk akal dan jujur sehingga mereka bisa memutus-
kan apakah mereka memang akan menikah. Sewak-
tu berpacaran, seorang pria dan wanita belajar un-
tuk saling berkomunikasi dan mencoba untuk tahu
isi hati masing-masing. Ketika mereka semakin ak-
rab, wajar saja jika mereka ingin semakin mesra. Tapi
18. Mengapa pasangan yang berpacaran perlu berhati-hati?

Sewaktu berpacaran, seorang pria dan wanita bisa belajar


caranya saling berkomunikasi
140 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

karena belum menikah, mereka perlu mengendalikan


cara mengungkapkan perasaan mereka agar tidak sam-
pai berbuat cabul. Cinta sejati bisa membantu mereka
untuk mengendalikan diri dan untuk tidak melakukan
apa pun yang bisa merusak hubungan mereka dengan
satu sama lain dan dengan Yehuwa.—1 Tesalonika 4:6.
CARA AGAR PERKAWINAN TETAP LANGGENG
19 Ada banyak cerita dalam buku dan film yang ber-
akhir dengan pesta pernikahan yang megah dan ba-
hagia. Tapi kenyataannya, acara pernikahan barulah
permulaan. Yehuwa menciptakan perkawinan untuk
bertahan selamanya.—Kejadian 2:24.
20 Banyak orang menganggap bahwa perkawinan

bisa diakhiri kapan saja. Orang mudah menikah dan


mudah bercerai. Ada yang merasa bahwa saat masalah
muncul, itulah saatnya meninggalkan pasangan mere-
ka dan mengakhiri perkawinan. Tapi, ingatlah ilustrasi
Alkitab tentang tali rangkap tiga yang kuat. Tali seperti
itu tidak akan putus meski ditarik dengan sangat kuat.
Jika kita meminta bantuan Yehuwa, perkawinan kita
bisa langgeng. Yesus berkata, ”Apa yang telah disatukan
Allah tidak boleh dipisahkan manusia.”—Matius 19:6.
21 Kita semua punya kelebihan dan kekurangan. Tapi,

kita lebih mudah melihat kekurangan orang lain, ter-


utama pasangan kita. Jika kita seperti itu, kita tidak
akan bahagia. Sebaliknya, jika kita lebih memperhati-
kan kelebihan pasangan kita, perkawinan kita akan ba-
hagia. Apakah mungkin melakukan hal ini meski pa-
sangan kita tidak sempurna? Tentu! Yehuwa lebih
19, 20. Apa pandangan orang Kristen tentang perkawinan?
21. Apa yang bisa membantu suami istri untuk saling mencintai?
PERKAWINAN—HADIAH DARI ALLAH 141

memperhatikan kelebihan kita meski Dia tahu bahwa


kita tidak sempurna. Bayangkan jika Dia hanya mem-
perhatikan kekurangan kita! Pemazmur berkata, ”Kalau
kesalahanlah yang Engkau perhatikan, oh Yah, siapa
yang bisa tahan, oh Yehuwa?” (Mazmur 130:3) Suami
dan istri bisa meniru Yehuwa dengan lebih memperha-
tikan kelebihan pasangan mereka dan cepat memaaf-
kan mereka.—Baca Kolose 3:13.

Sejak awal, jadikan Alkitab sebagai fondasi


perkawinan Saudara
142 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

22 Lama-kelamaan, sebuah perkawinan bisa menja-


di lebih kuat. Contohnya adalah perkawinan Abraham
dan Sara yang langgeng dan bahagia. Saat Yehuwa mem-
beri tahu Abraham untuk meninggalkan rumahnya di
kota Ur, Sara mungkin berusia lebih dari 60 tahun. Ba-
yangkan betapa sulitnya bagi dia untuk meninggalkan
rumahnya yang nyaman dan tinggal di kemah-kemah.
Tapi, Sara adalah sahabat yang baik dan pasangan yang
setia bagi suaminya, dan dia sangat menghormati sua-
minya. Jadi, dia mendukung keputusan Abraham dan
ikut membuat keputusan itu berhasil.—Kejadian 18:12;
1 Petrus 3:6.
23 Memang, perkawinan yang bahagia tidak berar-

ti bahwa suami dan istri akan selalu sepakat. Abraham


pernah tidak setuju dengan Sara. Tapi Yehuwa berkata,
”Dengarkanlah dia.” Abraham melakukannya, dan ha-
silnya baik. (Kejadian 21:9-13) Kadang, jika kita dan pa-
sangan kita tidak sepakat untuk suatu hal, janganlah
kecewa. Yang terpenting, bahkan saat kita tidak sepa-
kat dengan pasangan, kita tetap saling mencintai dan
menghormati.
24 Dalam sidang Kristen, ada banyak pasangan suami

istri yang bahagia. Jika Saudara ingin menikah, ingat-


lah bahwa memilih pasangan adalah salah satu keputus-
an terpenting dalam hidup. Ini akan memengaruhi ke-
hidupan Saudara selamanya. Jadi, mintalah bimbingan
Yehuwa. Hasilnya, Saudara akan bisa memilih pasang-
an dengan bijak, mempersiapkan diri untuk menikah,
dan membangun perkawinan yang kuat dan penuh ka-
sih yang akan memuliakan Yehuwa.
22, 23. Bagaimana Abraham dan Sara menjadi teladan bagi suami
istri?
24. Bagaimana perkawinan kita bisa memuliakan Yehuwa?
PRINSIP ALKITAB

1
PERKAWINAN ADALAH
BERKAT DARI YEHUWA
”Tali rangkap tiga tidak mudah diputuskan.”
—Pengkhotbah 4:12


Mengapa orang menikah?


Kejadian 2:18;
Mazmur 127:3;
Amsal 5:18;
Pengkhotbah 4:9, 10
Dengan menikah, sese-
orang bisa mendapatkan
pasangan, dukungan, dan
fondasi yang baik untuk
membesarkan anak.
144

2 PILIHLAH PASANGAN
DENGAN BIJAK
”Aku akan . . . menunjukkan ke mana kamu
harus berjalan.”—Mazmur 32:8


Apa yang perlu kita pikirkan jika kita


ingin menikah?
1 Korintus 7:39; 1 Korintus 7:36
2 Korintus 6:14 Jika ingin menikah, yang
Menikahi seseorang yang terbaik adalah menunggu
mengutamakan Yehuwa sampai kita cukup umur,
dalam hidupnya adalah yaitu setelah melewati
hal yang bijak. masa remaja saat nafsu
seksual sangat kuat.
1 Korintus 7:28
Semua perkawinan punya
tantangannya. Jadi, bersi-
kaplah masuk akal.
145

3 SUAMI DAN ISTRI PUNYA


PERAN YANG BERBEDA
DALAM KELUARGA
”Tidak baik kalau pria itu terus sendirian.
Aku akan membuat seorang penolong
bagi dia, sebagai pelengkap baginya.”
—Kejadian 2:18


Apa yang Yehuwa inginkan dari suami dan istri?


Efesus 5:23; Efesus 5:33;
1 Timotius 3:1-7; 5:8 Filipi 2:4
Seorang suami memimpin Suami dan istri perlu
keluarganya dalam beriba- lebih memperhatikan
dah dan memenuhi kebahagiaan pasangannya
kebutuhan jasmani dan daripada kebahagiaan
emosi dari istri dan anak- dirinya sendiri.
nya. Dia mengajar dan
mendidik anaknya.
Amsal 31:10-31;
Roma 7:2
Seorang istri adalah
sahabat dan pasangan
untuk suaminya. Dia
mendukung keputusan
suaminya dan mengurus
rumah tangganya. Dia
juga membantu suaminya
mengajar anak mereka.
146

4 YEHUWA BISA MEMBANTU


PERKAWINAN KITA
AGAR LANGGENG
”Mereka akan menjadi satu.”—Kejadian 2:24


Bagaimana agar perkawinan kita langgeng?


Amsal 3:5, 6; Mazmur 130:3;
Matius 19:6 Kolose 3:13
Yehuwa menciptakan per- Suami istri perlu bersabar
kawinan untuk bertahan terhadap kelemahan pa-
selamanya. Dia memberi sangannya. Mereka perlu
kita nasihat terbaik ten- saling memaafkan dan
tang perkawinan. lebih memperhatikan
kelebihan pasangannya.
BAB 11

MENJALANI KEHIDUPAN
PERKAWINAN
”Kasih tidak akan berakhir.”
—1 KORINTUS 13:8.

PERKAWINAN adalah hadiah dari Yehuwa yang bisa


membuat seseorang lebih bahagia. Tapi, setiap perka-
winan akan punya masalahnya sendiri. Bahkan, masa-
lah perkawinan bisa saja seperti tidak ada habisnya se-
hingga suami istri bisa merasa tidak dekat lagi.
2 Kita tidak perlu heran jika perkawinan kita kadang

mengalami kesulitan. Tapi, itu tidak berarti bahwa


perkawinan kita telah gagal. Bahkan, pasangan yang
menghadapi masalah perkawinan yang berat pun telah
berhasil memperbaiki hubungan mereka dan memper-
kuat perkawinan mereka. Bagaimana caranya?
TERUSLAH MENDEKAT KEPADA ALLAH
DAN PASANGAN HIDUP
3 Perkawinan menyatukan dua orang yang berbeda.

Mereka mungkin punya selera, cara berpikir, cara ber-


tindak, latar belakang, dan budaya yang berbeda. Jadi,
dibutuhkan waktu dan upaya agar seseorang bisa me-
ngenal dan memahami pasangannya dengan baik.
1, 2. Apakah perkawinan yang mengalami kesulitan itu gagal?
Jelaskan.
3, 4. Apa yang bisa terjadi dalam kehidupan perkawinan?
148

Nasihat Alkitab penting agar perkawinan bisa bahagia

4 Tapi lama-kelamaan, suami dan istri bisa menjadi


terlalu sibuk dengan urusan masing-masing sehingga
mereka semakin menjauh. Mereka seperti menjalani
kehidupan sendiri-sendiri. Apa yang bisa membantu
mereka untuk dekat lagi?
5 Yehuwa memberikan nasihat terbaik yang bisa

membantu kita dan pasangan untuk mendekat ke-


pada-Nya dan kepada satu sama lain. (Mazmur 25:4;
Yesaya 48:17, 18) Dia berkata, ”Perkawinan harus di-
hormati semua orang.” (Ibrani 13:4) Kita biasanya
menghormati sesuatu yang kita anggap berharga dan
bernilai. Kita melindungi dan tidak menganggap re-
5. (a) Apa yang bisa membantu orang Kristen lebih mendekat ke-
pada pasangannya? (b) Menurut Ibrani 13:4, bagaimana seharus-
nya kita memandang perkawinan?
MENJALANI KEHIDUPAN PERKAWINAN 149

meh hal itu. Yehuwa ingin kita memandang perkawin-


an seperti itu.
KASIH KEPADA YEHUWA
MEMPERKUAT PERKAWINAN
6 Yehuwa adalah Pencipta perkawinan. Putra-Nya,

Yesus, berkata, ”Apa kalian belum pernah baca bah-


wa awalnya, Allah menciptakan manusia sebagai laki-
laki dan perempuan? Allah berkata, ’Karena itu se-
orang pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan
akan terus bersama istrinya, dan keduanya akan men-
jadi satu.’ Maka mereka bukan lagi dua, tapi satu.
Jadi, apa yang telah disatukan Allah tidak boleh dipi-
sahkan manusia.” (Matius 19:4-6) Sejak awal, Yehuwa
merancang perkawinan untuk berlangsung selamanya.
Dia ingin agar keluarga akrab, bahagia, dan menikmati
kehidupan.
7 Dibanding dulu, pasangan pada zaman sekarang

menghadapi lebih banyak masalah. Kadang, masa-


lah mereka begitu parah sampai-sampai mereka berpi-
kir bahwa perkawinan mereka tidak bisa diselamatkan
lagi, dan mereka pun menyerah. Tapi, jika suami istri
mengerti cara pandang Yehuwa terhadap perkawinan,
perkawinan mereka bisa bahagia.—1 Yohanes 5:3.
8 Nasihat Yehuwa selalu untuk kebaikan kita. Seperti

yang disebutkan tadi, Dia menasihati kita, ”Perkawin-


an harus dihormati.” (Ibrani 13:4; Pengkhotbah 5:4)
6. Menurut Matius 19:4-6, bagaimana Yehuwa memandang per-
kawinan?
7. Bagaimana agar perkawinan bisa lebih kuat?
8, 9. (a) Kapan kita perlu mengikuti nasihat Yehuwa tentang per-
kawinan? (b) Bagaimana kita menunjukkan bahwa perkawinan itu
berharga?
150 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

Jika kita mengikuti nasihat Yehuwa bahkan saat itu ti-


dak mudah dilakukan, kita pasti akan mendapatkan
manfaatnya.—1 Tesalonika 1:3; Ibrani 6:10.
9 Karena perkawinan kita sangat berharga, kita tidak

ingin merusaknya dengan perbuatan atau kata-kata


kita. Malah, kita ingin agar hubungan kita dengan pa-
sangan kita semakin kuat. Bagaimana caranya?
HORMATI PERKAWINAN DENGAN
KATA-KATA DAN PERBUATAN
10 Seseorang bisa menyakiti pasangannya dengan

berbagai cara. Kita tahu bahwa orang Kristen tidak bo-


leh memukul atau melakukan apa pun yang memba-
hayakan pasangan mereka. Meski begitu, kita mung-
kin melukai pasangan kita dengan kata-kata. Kata-kata
bisa seperti senjata. Seorang wanita berkata, ”Suami
saya sering melukai saya dengan kata-kata yang me-
nyakitkan. Dia suka mengatakan, ’Kamu hanya jadi be-
ban!’ dan ’Kamu ini tidak berguna!’ Memang, luka-
nya tidak kelihatan tapi sebenarnya hati saya sangat
terluka.” Seorang suami bercerita bahwa istrinya suka
menggunakan kata-kata dan panggilan yang menghi-
nanya. Dia berkata, ”Kata-katanya sangat kasar sam-
pai-sampai saya tidak bisa mengulangi kata-katanya.
Saya tidak kuat berbicara dengan dia. Itulah sebabnya
saya bekerja lembur. Di kantor jauh lebih aman daripa-
da di rumah.” Sekarang, kata-kata yang menyakitkan
dan kasar yang membuat seseorang sakit hati semakin
umum.
11 Jika suami dan istri saling menghina, itu bisa me-

10, 11. (a) Masalah serius apa yang dialami beberapa pasangan?
(b) Mengapa cara kita berbicara kepada pasangan kita itu penting?
MENJALANI KEHIDUPAN PERKAWINAN 151

lukai perasaan mereka, dan dibutuhkan waktu yang


lama untuk menyembuhkan luka seperti itu. Jelaslah,
Yehuwa tidak mau suami istri melakukan hal itu. Tapi
tanpa kita sadari, kita bisa melukai perasaan pasang-
an kita. Kita mungkin merasa bahwa kita sudah baik
kepada pasangan kita, tapi apakah dia merasa begi-
tu? Jika ternyata kata-kata kita melukai pasangan kita,
apakah kita mau berubah?—Galatia 5:15; baca Efesus
4:31.
12 Cara kita berbicara kepada pasangan kita, baik di

depan umum atau saat berdua, penting bagi Yehuwa.


12. Mengapa kita perlu menjaga cara kita berbicara kepada pa-
sangan kita?
152 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

(Baca 1 Petrus 3:7.) Yakobus 1:26 mengingatkan kita,


”Kalau ada yang berpikir bahwa dirinya penyembah
Allah tapi tidak mengendalikan lidahnya, dia menipu
dirinya sendiri, dan ibadahnya sia-sia.”
13 Ada hal lain lagi yang harus diperhatikan oleh

suami istri. Misalnya, bagaimana perasaan pasangan


kita jika kita mulai menghabiskan banyak waktu de-
ngan orang lain? Meski kita melakukannya tanpa mak-
sud buruk, seperti untuk berdinas atau membantu
orang yang kesulitan, apakah pasangan kita akan sakit
hati? Seorang istri Kristen berkata, ”Suami saya meng-
gunakan banyak waktu dan perhatiannya untuk sau-
dari lain di sidang. Saya jadi sakit hati dan merasa bah-
wa diri saya tidak penting.”
14 Sebagai orang Kristen, kita punya tanggung jawab

terhadap orang tua dan saudara-saudari di sidang. Tapi,


setelah kita menikah, tanggung jawab utama kita ada-
lah terhadap pasangan kita. Yehuwa berkata bahwa se-
orang suami ”akan terus bersama istrinya”. (Kejadian
2:24) Perasaan pasangan kita seharusnya sangat pen-
ting bagi kita. Pikirkanlah, ’Apakah saya memberi pa-
sangan saya waktu, perhatian, dan kasih sayang yang
dia butuhkan dan layak dia dapatkan?’
15 Jika kita terlalu dekat dengan orang yang bukan

pasangan kita, perkawinan kita bisa bermasalah. Kita


bisa terbawa perasaan dan mulai menyukai orang itu.
(Matius 5:28) Perasaan itu bisa bertumbuh dan mem-
13. Apa lagi yang harus diperhatikan suami istri?
14. (a) Prinsip apa yang kita pelajari dari Kejadian 2:24? (b) Apa
yang perlu kita pikirkan?
15. Mengapa orang Kristen yang sudah menikah tidak boleh terla-
lu dekat dengan seseorang yang bukan pasangannya?
MENJALANI KEHIDUPAN PERKAWINAN 153

buat kita melakukan hal yang menodai perkawinan


kita.
PERKAWINAN ”TIDAK BOLEH TERCEMAR”
16 Setelah menyebutkan bahwa ”perkawinan harus
dihormati”, Alkitab menyatakan bahwa perkawinan
”juga tidak boleh tercemar, karena Allah akan meng-
hakimi orang yang berbuat cabul dan yang berzina”.
(Ibrani 13:4; Amsal 5:18) Jadi, bagaimana kita bisa
menghormati hal ini dan tidak mencemarinya?
17 Ada yang berpikir bahwa selingkuh itu tidak salah.

Kita tidak mau dipengaruhi oleh pandangan seperti


itu. Yehuwa jelas-jelas menunjukkan bahwa Dia mem-
benci perbuatan cabul dan perzinaan. (Baca Roma
12:9; Ibrani 10:31; 12:29) Jika kita berhubungan seks
dengan orang yang bukan pasangan kita, itu berarti
kita mencemari perkawinan kita dan tidak menghor-
mati standar Yehuwa. Selain itu, persahabatan kita de-
ngan Yehuwa juga bisa putus. Jadi, hindarilah bahkan
langkah-langkah awal yang bisa membuat Saudara ber-
zina. Ini termasuk memikirkan hal yang tidak pantas
tentang orang lain.—Ayub 31:1.
18 Dalam Hukum Musa, berzina adalah dosa besar,

sama besarnya dengan menyembah allah palsu. Hu-


kuman untuk kedua perbuatan ini adalah hukuman
mati. (Imamat 20:2, 10) Mengapa berzina disamakan
dengan menyembah allah palsu? Jika seorang Israel
16. Perintah apa yang Alkitab berikan tentang perkawinan?
17. (a) Bagaimana pandangan banyak orang sekarang tentang
perselingkuhan? (b) Bagaimana seharusnya pandangan orang Kris-
ten tentang perselingkuhan?
18. (a) Mengapa berzina disamakan dengan menyembah allah
palsu? (b) Apa pandangan Yehuwa terhadap perzinaan?
154 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

menyembah allah palsu, dia mengingkari janjinya un-


tuk setia kepada Yehuwa. Jika seseorang berzina, dia
mengingkari janjinya untuk setia kepada pasangannya.
(Keluaran 19:5, 6; Ulangan 5:9; baca Maleakhi 2:14.)
Jelaslah pada zaman dulu, Yehuwa memandang perzi-
naan sebagai dosa besar.
19 Sekarang, meski kita sudah tidak menjalankan

Hukum Musa, pandangan Yehuwa tentang perzina-


an tidak berubah. Karena kita tidak mau menyembah
allah palsu, kita juga seharusnya tidak mau berzina.
(Mazmur 51:1, 4; Kolose 3:5) Jika kita berzina, itu ber-
arti kita tidak menghormati perkawinan kita dan Allah
kita, Yehuwa.—Lihat Catatan No. 26.
CARA MEMPERKUAT PERKAWINAN
20 Bagaimana kita bisa memperkuat perkawinan
kita? Alkitab berkata, ”Dengan hikmat, rumah diba-
ngun, dan dengan pengertian, itu dibuat kokoh.” (Am-
sal 24:3, catatan kaki) Sebuah rumah bisa terasa sepi
dan kosong atau nyaman, menyenangkan, dan kokoh.
Begitu juga dengan perkawinan. Orang yang bijak akan
membuat perkawinannya menyenangkan dan kokoh.
21 Setelah menyebutkan tentang rumah, Alkitab me-

lanjutkan, ”Dengan pengetahuan, kamar-kamarnya


akan dipenuhi berbagai harta yang indah dan berhar-
ga.” (Amsal 24:4) Artinya, apa yang kita pelajari dari
Alkitab bisa membuat perkawinan kita menjadi le-
bih baik. (Roma 12:2; Filipi 1:9) Saat kita memba-
ca Alkitab dan publikasi Saksi-Saksi Yehuwa bersa-
19. Mengapa kita tidak mau berzina?
20. Apa yang dilakukan orang yang bijak terhadap perkawinannya?
21. Bagaimana agar Alkitab bisa memperkuat perkawinan?
MENJALANI KEHIDUPAN PERKAWINAN 155

ma pasangan kita, bahaslah caranya menerapkan apa


yang dipelajari. Carilah kesempatan untuk menunjuk-
kan perhatian, kebaikan, rasa sayang, dan hormat kita
kepada pasangan. Mintalah bantuan Yehuwa agar kita
bisa punya sifat-sifat yang dibutuhkan untuk memper-
kuat perkawinan kita dan membuat kita semakin di-
cintai pasangan kita.—Amsal 15:16, 17; 1 Petrus 1:7.
22 Kita perlu berbuat yang terbaik untuk menun-

jukkan kepada pasangan kita bahwa kita mencintai


dan menghormati mereka. Dengan begitu, perkawin-
an kita bisa menjadi lebih menyenangkan dan kuat.
Dan yang terpenting, kita akan membuat Yehuwa se-
nang.—Mazmur 147:11; Roma 12:10.
22. Mengapa kita perlu mencintai dan menghormati pasangan?

Andalkan Yehuwa untuk mendapat bimbingan


selama ibadah keluarga
PRINSIP ALKITAB

1 PERKAWINAN KITA BISA


MEMULIAKAN YEHUWA
”Kasih tidak akan berakhir.”—1 Korintus 13:8


Apa yang bisa membantu kita mengatasi


kesulitan dalam perkawinan?
Pengkhotbah 5:4; Mazmur 25:4;
Matius 19:4-6 Yesaya 48:17, 18;
Setiap perkawinan Matius 6:33, 34
punya tantangannya. Jika suami dan istri terus
Tapi, jangan cepat mendekat kepada Yehu-
menyerah. wa, perkawinan mereka
bisa semakin kuat.
157

2 KATA-KATA DAN TINDAKAN


KITA MEMENGARUHI
PERKAWINAN KITA
”Mereka akan menjadi satu.”—Kejadian 2:24


Bagaimana agar kita tidak menyakiti


pasangan kita?
Matius 5:28; Amsal 5:18;
Efesus 4:31 Ibrani 13:4
Tetaplah setia kepada Yehuwa memandang per-
pasangan, bahkan dalam zinaan sebagai dosa besar.
pikiran kita. Pikirkan Kita harus bertekad untuk
perasaan pasangan kita. tetap setia kepada pasang-
Jika kita menyadari bahwa an dan menganggap
kita menyakiti pasangan perkawinan kita berharga.
kita, berubahlah. Kita tidak ingin melakukan
apa pun yang tidak
Galatia 5:15
menghormati Yehuwa
Kita pasti tidak ingin mem-
atau pasangan kita.
buat pasangan kita terluka
atau sakit hati. Kata-kata
yang kasar hanya akan
merusak perkawinan.
158

3 KITA BISA MEMPERKUAT


PERKAWINAN KITA
”Dengan hikmat, rumah tangga dibangun.”
—Amsal 24:3


Apa yang bisa kita lakukan agar perkawinan kita


bahagia dan kuat?
Amsal 24:4; Roma 12:10;
Matius 6:14, 15; 1 Petrus 4:8
Roma 12:2; Jika kita berbuat yang ter-
1 Petrus 3:1 baik untuk mencintai dan
Sediakan waktu untuk menghormati pasangan
berkomunikasi dengan kita, kita bisa memperkuat
pasangan. Kita perlu men- perkawinan kita dan mem-
cintai, menghormati, dan buat Yehuwa senang.
berbaik hati kepada suami
atau istri kita. Belajarlah
untuk cepat memaafkan.
Amsal 14:1; 31:29;
Filipi 1:9; 2:4;
1 Petrus 3:7
Mintalah bantuan Yehuwa
agar bisa menjadi suami
atau istri yang lebih baik.
Selalu cari cara untuk lebih
baik hati dan perhatian
kepada pasangan.
BAB 12

”KATAKAN APA YANG BAIK


UNTUK MENGUATKAN”
”Jangan sampai kata-kata busuk keluar dari mulut kalian.
Sebaliknya, katakan apa yang baik untuk menguatkan.”
—EFESUS 4:29.

SEORANG ayah memberi anaknya sebuah sepeda. Dia


senang karena bisa memberikan hadiah yang istimewa
ini. Tapi, jika anaknya mengendarai sepeda itu dengan
ceroboh sehingga menabrak dan melukai seseorang,
bagaimana perasaan ayahnya?
2 Yehuwa adalah Pemberi ”setiap pemberian yang

baik dan hadiah yang sempurna”. (Yakobus 1:17) Sa-


lah satu hadiah dari-Nya adalah kemampuan berbicara.
Hadiah ini membuat kita bisa mengungkapkan pikiran
dan perasaan kita. Kata-kata kita bisa membantu orang
lain dan membuat mereka senang. Tapi, itu juga bisa
melukai dan menyakiti mereka.
3 Kata-kata punya pengaruh yang sangat besar. Jadi,

Yehuwa mengajarkan caranya menggunakan hadiah


ini dengan baik. Dia berkata, ”Jangan sampai kata-
kata busuk keluar dari mulut kalian. Sebaliknya, kata-
kan apa yang baik untuk menguatkan saat dibutuhkan,
supaya bermanfaat bagi orang yang mendengarkan.”
1-3. (a) Apa salah satu hadiah yang baik dari Yehuwa? Bagaima-
na hadiah ini bisa disalahgunakan? (b) Bagaimana seharusnya kita
menggunakan hadiah ini?
160 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

(Efesus 4:29) Mari kita cari tahu bagaimana kita bisa


menggunakan hadiah ini untuk menyenangkan Allah
dan menguatkan orang lain.
HATI-HATI SAAT BERBICARA
4 Kata-kata punya pengaruh yang besar. Jadi, kita
perlu memperhatikan kata-kata kita dan cara menyam-
paikannya. Amsal 15:4 menyatakan, ”Kata-kata yang
menenangkan bagaikan pohon kehidupan, tapi perka-
taan yang menipu membuat putus asa.” Seperti pohon
rindang yang menyegarkan, kata-kata yang baik juga
menyegarkan. Sebaliknya, kata-kata yang kasar mem-
buat orang sedih dan sakit hati.—Amsal 18:21.
5 Amsal 12:18 berkata, ”Kata-kata yang tidak dipikir

itu seperti tikaman-tikaman pedang.” Kata-kata yang


kasar bisa menyakiti perasaan dan merusak persaha-
batan. Kita mungkin ingat sakitnya perasaan kita saat
ada yang berbicara dengan kasar kepada kita. Tapi, Am-
sal itu juga berkata, ”Lidah orang berhikmat menyem-
buhkan.” Kata-kata yang dipikirkan dengan baik bisa
mengobati hati yang terluka dan memulihkan persaha-
batan yang rusak karena kesalahpahaman. (Baca Amsal
16:24.) Dengan mengingat bahwa kata-kata kita bisa
memengaruhi orang lain, kita akan berhati-hati saat
berbicara.
6 Alasan lain untuk berhati-hati saat berbicara ada-

lah karena kita semua tidak sempurna. ”Keinginan


hati manusia selalu buruk sejak kecil”, dan kata-kata
kita biasanya menunjukkan isi hati kita. (Kejadian 8:21;
4, 5. Apa pengaruh kata-kata kita menurut Amsal?
6. Mengapa tidak mudah untuk mengendalikan kata-kata?
Kata-kata yang baik
itu menyegarkan

Lukas 6:45) Memang, tidaklah mudah untuk mengen-


dalikan kata-kata. (Baca Yakobus 3:2-4.) Tapi, kita per-
lu terus berusaha untuk melakukan hal ini.
7 Kita juga perlu memperhatikan kata-kata kita dan

cara kita menyampaikannya karena kita bertanggung


jawab kepada Yehuwa. Yakobus 1:26 berkata, ”Kalau
ada yang berpikir bahwa dirinya penyembah Allah tapi
tidak mengendalikan lidahnya, dia menipu dirinya sen-
diri, dan ibadahnya sia-sia.” Jadi, jika kita asal bicara,
persahabatan kita dengan Yehuwa bisa rusak dan bah-
kan terputus.—Yakobus 3:8-10.
8 Jelaslah, kita punya alasan yang bagus untuk mem-

perhatikan kata-kata kita dan cara kita menyampaikan-


nya. Supaya bisa menggunakan kata-kata dengan cara
7, 8. Bagaimana kata-kata kita bisa memengaruhi persahabatan
kita dengan Yehuwa?
162 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

yang Yehuwa inginkan, kita perlu tahu kata-kata seperti


apa yang tidak boleh kita gunakan.
KATA-KATA YANG MENGHANCURKAN
9 Banyak orang sering menggunakan kata-kata yang
cabul atau kotor. Mereka berpikir bahwa mereka per-
lu menggunakan kata-kata yang kasar dan jorok agar
orang lain mengerti maksud mereka. Para pelawak se-
ring menggunakan kata-kata dan lelucon cabul agar
orang-orang tertawa. Tapi Rasul Paulus berkata, ”Sing-
kirkan hal-hal ini dari diri kalian, yaitu kemurkaan,
amarah, keburukan, atau hinaan, dan jangan sampai
perkataan cabul keluar dari mulut kalian.” (Kolose 3:8)
Dia juga berkata, ”Jangan sampai [orang Kristen] mem-
bicarakan . . . lelucon cabul.”—Efesus 5:3, 4.
10 Kata-kata cabul itu najis dan sangat tidak disukai

oleh Yehuwa dan umat-Nya. Dalam Alkitab, ”kenajis-


an” termasuk perbuatan ”yang dihasilkan tubuh yang
berdosa”. (Galatia 5:19-21) ”Kenajisan” mencakup ber-
bagai jenis dosa, dan satu kebiasaan najis bisa menye-
babkan perbuatan najis lainnya. Jika seseorang terbiasa
menggunakan kata-kata yang sangat kotor dan cabul
dan tidak mau berubah, dia bisa dipecat dari sidang.
—2 Korintus 12:21; Efesus 4:19; lihat Catatan No. 23.
11 Kita juga perlu menghindari gosip yang berba-

haya. Wajar saja jika kita ingin tahu tentang keadaan


orang lain dan bercerita tentang teman dan keluarga
kita. Orang Kristen pada abad pertama pun ingin tahu
9, 10. (a) Kata-kata seperti apa yang sering digunakan sekarang?
(b) Mengapa kita perlu menghindari kata-kata yang cabul?
11, 12. (a) Seperti apa gosip yang berbahaya itu? (b) Mengapa
kita tidak boleh memfitnah?
”KATAKAN APA YANG BAIK UNTUK MENGUATKAN” 163

keadaan saudara dan saudari mereka dan apa yang bisa


mereka lakukan untuk membantu. (Efesus 6:21, 22;
Kolose 4:8, 9) Tapi, percakapan tentang orang lain bisa
cepat berubah menjadi gosip yang berbahaya. Jika kita
meneruskan suatu gosip, kita bisa menceritakan hal-
hal yang tidak benar atau yang sebenarnya rahasia. Jika
kita tidak berhati-hati, perkataan negatif ini bisa menja-
di fitnah. Orang Farisi memfitnah Yesus dengan me-
nuduh dia melakukan hal-hal yang tidak dia lakukan.
(Matius 9:32-34; 12:22-24) Fitnah merusak reputasi se-
seorang, menyebabkan pertengkaran dan sakit hati, ser-
ta menghancurkan persahabatan.—Amsal 26:20.
12 Yehuwa ingin kita menggunakan kata-kata kita

untuk membantu dan menguatkan orang, bukan un-


tuk mengubah teman menjadi musuh. Yehuwa mem-
benci orang ”yang menimbulkan pertengkaran di anta-
ra saudara”. (Amsal 6:16-19) Pemfitnah pertama adalah
Setan si Iblis, yang memfitnah Allah. (Wahyu 12:9, 10)
Sekarang, orang-orang sering saling berbohong. Tapi,
ini tidak boleh terjadi di sidang Kristen. (Galatia 5:19-
21) Jadi, kita perlu berhati-hati saat berbicara dan selalu
berpikir sebelum berbicara. Sebelum kita melanjutkan
informasi tentang orang lain, coba pikirkan, ’Apakah
yang akan saya katakan itu benar? Apakah itu baik?
Apakah ada manfaatnya? Jika orang yang saya gosipkan
ada di sebelah saya, apakah saya berani menceritakan-
nya? Bagaimana perasaan saya jika orang lain mengata-
kan hal ini tentang saya?’—Baca 1 Tesalonika 4:11.
13 Kadang, kita mengatakan sesuatu yang kita se-

sali. Tapi, kita tidak ingin terbiasa mengkritik orang


13, 14. (a) Apa akibat buruk dari kata-kata hinaan? (b) Apa itu
caci maki? Mengapa orang Kristen tidak boleh mencaci maki?
164 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

lain atau mengatakan hal yang tidak baik atau kejam


tentang seseorang. Kita tidak boleh menghina. Pau-
lus berkata, ”Buanglah dari diri kalian segala perasaan
dendam, amarah, kemurkaan, teriakan, hinaan.” (Efe-
sus 4:31) Alkitab lain menerjemahkan ”hinaan” sebagai
”kata-kata kasar” dan ”kata-kata yang menyakitkan”.
Hinaan bisa membuat seseorang kehilangan harga
diri dan merasa tidak berharga. Anak-anak khususnya
bisa dengan mudah tersakiti. Jadi, kita ingin berhati-
hati agar kata-kata kita tidak menyakiti mereka.—Kolose
3:21.
14 Alkitab juga memperingatkan kita untuk tidak

mencaci maki. Caci maki adalah hinaan yang te-


rus-menerus dilontarkan untuk menyakiti seseorang.
Sungguh menyedihkan jika seseorang melakukan hal
ini terhadap pasangan atau anaknya! Bahkan, jika sese-
orang tidak mau berhenti mencaci maki, dia tidak lagi
memenuhi syarat untuk menjadi anggota sidang. (1 Ko-
rintus 5:11-13; 6:9, 10) Seperti yang sudah kita pelajari,
jika kita mengucapkan fitnah dan kata-kata cabul atau
jahat, hubungan kita dengan Yehuwa dan sesama akan
rusak.
KATA-KATA YANG MEMBANGUN
15 Bagaimana kita bisa menggunakan kata-kata de-
ngan cara yang Yehuwa inginkan? Alkitab memang ti-
dak memerinci kata apa saja yang boleh dan tidak
boleh kita ucapkan. Tapi, Alkitab memberi tahu kita
untuk mengatakan ”apa yang baik untuk menguat-
kan”. (Efesus 4:29) Kata-kata yang membangun itu ber-
sih, baik, dan benar. Yehuwa ingin agar kata-kata kita
15. Kata-kata seperti apa yang bisa menguatkan persahabatan?
”KATAKAN APA YANG BAIK UNTUK MENGUATKAN” 165

membantu dan menguatkan orang lain. Ini mungkin


tidak mudah karena lebih mudah untuk asal bicara dan
mengatakan hal yang kejam daripada mengatakan hal
yang positif. (Titus 2:8) Mari kita bahas beberapa cara
untuk menguatkan orang lain dengan kata-kata kita.
16 Yehuwa dan Yesus sering memuji. Kita ingin meni-

ru mereka. (Matius 3:17; 25:19-23; Yohanes 1:47)


Agar pujian kita benar-benar menguatkan seseorang,
kita perlu memikirkannya dan peduli kepadanya. Am-
sal 15:23 berkata, ”Betapa baiknya sepatah kata yang
diucapkan pada waktu yang tepat!” Kita merasa di-
kuatkan saat kerja keras kita dipuji dengan tulus dan
dihargai orang lain.—Baca Matius 7:12; lihat Catatan
No. 27.
17 Jika kita terbiasa melihat hal baik dalam diri orang

lain, kita akan lebih mudah memuji dengan tulus. Mi-


salnya, kita mungkin memperhatikan seseorang yang
mempersiapkan khotbahnya dengan baik, seseorang
yang berupaya memberi komentar di sidang, remaja
yang membela imannya di sekolah, atau lansia yang ra-
jin berdinas. Bisa jadi, mereka sedang membutuhkan
kata-kata penghargaan dari kita. Selain itu, suami perlu
memberi tahu istrinya bahwa dia mencintai dan meng-
hargai sang istri. (Amsal 31:10, 28) Seperti tanaman
yang membutuhkan sinar matahari dan air, manusia
juga membutuhkan pujian untuk merasa dihargai, khu-
susnya anak-anak. Carilah kesempatan untuk memuji
upaya dan sifat baik mereka. Pujian bisa membuat me-
reka berani dan percaya diri sehingga mereka akan ber-
usaha lebih keras lagi untuk berbuat benar.
16, 17. (a) Mengapa kita perlu memuji orang lain? (b) Siapa saja
yang bisa kita puji?
166 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

18 Jika kita menguatkan dan menghibur orang lain,


kita meniru teladan Yehuwa. Dia sangat peduli kepa-
da ”orang yang rendah hati” dan ’orang yang hati-
nya remuk’. (Yesaya 57:15) Yehuwa ingin agar kita terus
”saling menguatkan” dan memberikan ”kata-kata yang
menghibur kepada orang yang tertekan”. (1 Tesalonika
5:11, 14) Jika kita berupaya melakukannya, Yehuwa me-
lihat dan menghargai upaya kita.
19 Mungkin, kita memperhatikan seseorang di sidang

yang sedang kecil hati atau depresi. Apa yang bisa kita
18, 19. (a) Mengapa kita perlu sebisa-bisanya menguatkan dan
menghibur orang lain? (b) Bagaimana cara kita melakukannya?
”KATAKAN APA YANG BAIK UNTUK MENGUATKAN” 167

katakan untuk membantunya? Kita mungkin tidak bisa


menyelesaikan masalahnya, tapi kita bisa menunjuk-
kan bahwa kita peduli kepadanya. Misalnya, kita bisa
meluangkan waktu untuk dia. Kita bisa membacakan
ayat Alkitab yang menguatkan dan bahkan menawar-
kan untuk berdoa bersamanya. (Mazmur 34:18; Mati-
us 10:29-31) Yakinkan dia bahwa saudara-saudari di si-
dang sayang kepadanya. (1 Korintus 12:12-26; Yakobus
5:14, 15) Dan, berbicaralah dari hati agar dia tahu bah-
wa kata-kata kita tulus.—Baca Amsal 12:25.
20 Kita juga menguatkan orang lain jika kita

20, 21. Bagaimana agar nasihat mudah diterima?

Kita bisa menguatkan


dan menghibur orang
lain dengan kata-kata
kita dan cara kita
menyampaikannya
168 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

memberikan nasihat yang baik. Karena tidak sempur-


na, kita semua membutuhkan nasihat. Amsal 19:20 ber-
kata, ”Dengarkan nasihat dan terimalah didikan, supa-
ya nanti kamu menjadi bijaksana.” Bukan hanya para
penatua yang bisa memberikan nasihat. Orang tua juga
perlu membimbing anak mereka. (Efesus 6:4) Dan,
para saudari bisa saling memberikan nasihat yang baik.
(Titus 2:3-5) Karena menyayangi saudara-saudari kita,
kita ingin memastikan bahwa cara kita memberikan na-
sihat tidak membuat mereka patah semangat. Bagaima-
na caranya?
21 Mungkin, seseorang pernah memberi kita nasihat

yang baik dan kita mudah menerima nasihat itu. Meng-


apa itu bisa terjadi? Karena kita mungkin merasa bah-
wa orang itu benar-benar peduli kepada kita. Atau, dia
menasihati dengan cara yang baik dan lembut. (Kolose
4:6) Kemungkinan besar, nasihatnya berdasarkan Alki-
tab. (2 Timotius 3:16) Jadi, nasihat kita perlu berdasar-
kan Alkitab, tidak soal kita membacakan langsung dari
Alkitab atau tidak. Kita tidak boleh memaksakan pen-
dapat kita atau menyalahgunakan ayat untuk mendu-
kung pendapat kita. Dengan mengingat caranya orang
lain memberikan nasihat kepada kita, kita akan terban-
tu untuk memberikan nasihat kepada orang lain.
22 Kemampuan berbicara adalah hadiah dari Allah.

Karena menyayangi Allah, kita ingin menggunakan ha-


diah ini dengan baik. Ingatlah bahwa kata-kata kita
bisa menghancurkan atau membangun seseorang. Jadi,
mari kita sebisa-bisanya menggunakan kata-kata kita
untuk menguatkan orang lain.
22. Bagaimana Saudara akan menggunakan kemampuan berbica-
ra Saudara?
PRINSIP ALKITAB

1 KEMAMPUAN BERBICARA
ADALAH HADIAH DARI ALLAH
”Setiap pemberian yang baik dan hadiah
yang sempurna berasal dari atas.”
—Yakobus 1:17


Bagaimana cara kita menghargai hadiah ini?


Efesus 4:29; Amsal 12:18; 15:23;
Yakobus 1:26 Matius 7:12
Kata-kata punya pengaruh Kata-kata yang tidak dipi-
yang sangat besar. Kita kir yang diucapkan pada
perlu memperhatikan saat yang tidak tepat bisa
kata-kata kita dan cara menyebabkan pertengkar-
kita menyampaikannya. an dan sakit hati.
Amsal 16:24;
Yesaya 57:15;
1 Tesalonika 5:11
Gunakan kata-kata kita
seperti yang Yehuwa
inginkan, yaitu untuk
menyembuhkan, me-
nguatkan, mengajar,
menghibur, menyema-
ngati, dan membantu
orang lain.
170

2 BUATLAH ALLAH SENANG


DENGAN KATA-KATA KITA
”Kata-kata kalian hendaknya selalu
menyenangkan.”—Kolose 4:6


Bagaimana kata-kata kita bisa memengaruhi


keluarga dan teman kita?
Amsal 31:28; Amsal 15:1, 2;
Wahyu 2:1-3 Filipi 2:3, 4;
Setiap orang perlu di- Yakobus 1:19
sayangi dan dihargai, Tunjukkan dengan kata-
terutama oleh keluarga- kata kita bahwa kita lebih
nya. peduli kepada orang lain
daripada diri kita sendiri.
Amsal 6:16-19; 26:20;
Jadilah pendengar yang
Kolose 3:8, 21;
baik.
1 Tesalonika 4:11
Kata-kata yang kasar
atau kotor dan caci maki
bisa sangat menghancur-
kan. Fitnah bisa merusak
reputasi seseorang
dan mengganggu
perdamaian.
171

3 NASIHAT PERLU DIDASARKAN


ATAS KASIH
”Dengarkan nasihat dan terimalah didikan,
supaya nanti kamu menjadi bijaksana.”
—Amsal 19:20


Bagaimana cara memberikan nasihat yang baik?


Mazmur 34:18; Amsal 12:25;
Matius 10:29-31; 1 Tesalonika 5:14;
2 Timotius 3:16 Yakobus 3:2-4
Nasihat perlu berdasarkan Gunakan kemampuan
Alkitab dan disampaikan berbicara kita untuk
dengan cara yang baik. menguatkan dan menye-
mangati orang lain.
BAB 13

APAKAH SEMUA PERAYAAN


MENYENANGKAN ALLAH?
”Selalu pastikan hal apa yang menyenangkan Tuhan.”
—EFESUS 5:10.

YESUS berkata, ”Para penyembah yang sejati akan me-


nyembah Bapak dengan bimbingan kuasa kudus dan
sesuai dengan kebenaran, karena Bapak memang men-
cari orang-orang yang ingin menyembah-Nya seperti
itu.” (Yohanes 4:23; 6:44) Setiap orang harus ’selalu me-
mastikan hal apa yang menyenangkan Tuhan’. (Efesus
5:10) Ini tidak selalu mudah karena Setan ingin me-
nyesatkan kita untuk melakukan hal-hal yang Yehuwa
benci.—Wahyu 12:9.
2 Bagaimana cara Setan menyesatkan kita? Salah satu

caranya adalah dengan membuat kita sulit menentu-


kan mana yang benar dan yang salah. Perhatikan apa
yang terjadi terhadap bangsa Israel sewaktu mereka ber-
kemah dekat Gunung Sinai. Musa naik ke atas gunung,
dan bangsa itu menunggu dia kembali ke perkemahan.
Tapi, mereka tidak sabar dan meminta Harun untuk
membuatkan allah bagi mereka. Harun pun membuat
patung anak sapi dari emas untuk mereka. Lalu, orang-
orang itu berpesta. Mereka menari di sekitar patung itu
1. Apa yang perlu kita pastikan agar ibadah kita menyenangkan
Yehuwa, dan mengapa?
2. Ceritakan apa yang terjadi di dekat Gunung Sinai.
APAKAH SEMUA PERAYAAN MENYENANGKAN ALLAH? 173

dan menyembahnya. Mereka berpikir bahwa dengan


menyembah patung itu, mereka menyembah Yehuwa.
Meski mereka menganggap pesta itu sebagai ”perayaan
untuk Yehuwa”, tindakan mereka tetap salah. Yehuwa
menganggap itu sebagai penyembahan berhala, dan ba-
nyak orang dihukum mati. (Keluaran 32:1-6, 10, 28)
Apa pelajarannya? Jangan mau dibodohi. ”Jangan sen-
tuh apa pun yang najis.” Jika kita ingin tahu mana yang
benar dan yang salah, belajarlah dari Yehuwa.—Yesaya
52:11; Yehezkiel 44:23; Galatia 5:9.
3 Saat di bumi, Yesus melatih para rasul untuk menja-

di teladan dalam menjalankan ibadah yang bersih. Sete-


lah kematiannya, para rasul terus mengajarkan prinsip-
prinsip Yehuwa kepada murid-murid baru. Tapi setelah
kematian para rasul, guru-guru palsu mulai mengajar-
kan ajaran palsu serta kebiasaan dan perayaan kafir
ke dalam sidang. Bahkan, mereka menamai perayaan-
perayaan kafir itu agar terkesan Kristen. (2 Tesalonika 2:
7, 10; 2 Yohanes 6, 7) Banyak dari perayaan-perayaan itu
masih dirayakan serta menonjolkan ajaran palsu dan
bahkan hal-hal yang berkaitan dengan roh-roh jahat.1
—Wahyu 18:2-4, 23.
4 Di seluruh dunia, orang-orang menganggap pen-

ting perayaan-perayaan. Tapi, semakin kita tahu cara


berpikir Yehuwa, kita mungkin harus menyesuaikan
cara berpikir kita tentang perayaan tertentu. Ini mung-
kin tidak mudah, tapi kita bisa yakin bahwa Yehuwa
1 Untuk informasi tentang perayaan-perayaan tertentu, bukalah
Indeks Publikasi Menara Pengawal, Panduan Riset untuk Saksi-Saksi
Yehuwa, dan jw.org.

3, 4. Mengapa kita perlu mencari tahu asal usul banyak perayaan


yang ada sekarang?
174 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

akan membantu kita. Kita akan mencari tahu asal usul


beberapa perayaan yang umum sehingga kita mengerti
perasaan Yehuwa tentang itu.
ASAL USUL PERAYAAN NATAL
5 Di banyak tempat, banyak orang merayakan Natal
pada 25 Desember karena mereka berpikir bahwa Yesus
lahir pada tanggal itu. Alkitab tidak menyebutkan tang-
gal atau bulan kelahiran Yesus. Tapi, Alkitab memberi
tahu keadaan saat Yesus lahir. Lukas menulis bahwa ke-
tika Yesus lahir di Betlehem, ”gembala-gembala yang
tinggal di tempat terbuka” sedang mengurus domba.
(Lukas 2:8-11) Pada bulan Desember, cuaca di Betle-
hem dingin, sering hujan, dan bersalju. Dengan cua-
ca seperti itu, para gembala tidak mungkin tinggal di
luar dengan domba mereka pada malam hari. Jadi, Ye-
sus lahir bukan pada bulan Desember, tapi pada bu-
lan sewaktu cuacanya tidak terlalu dingin. Alkitab dan
bukti sejarah menunjukkan bahwa dia lahir pada bulan
September atau Oktober.
6 Jadi, apa asal usul Natal? Itu berasal dari pesta-pesta

kafir, misalnya pesta Saturnalia yang dirayakan orang


Romawi untuk dewa pertanian yang bernama Saturnus.
The Encyclopedia Americana berkata, ”Perayaan Satur-
nalia yang dirayakan orang Romawi pada pertengahan
Desember menjadi dasar dari banyak kebiasaan Natal
yang meriah. Misalnya, dari perayaan itu muncul kebia-
saan makan-makan yang mewah, memberikan hadiah,
dan menyalakan lilin.” Selain itu, tanggal 25 Desem-
5. Apa buktinya bahwa Yesus tidak lahir pada 25 Desember?
6, 7. (a) Apa asal usul Natal dan banyak kebiasaannya? (b) Apa
seharusnya alasan kita memberikan hadiah?
Kita bisa tahu hal-hal yang
perlu dihindari jika kita tahu
asal usul suatu perayaan

ber adalah hari lahir dewa matahari orang Persia, yaitu


Mitra.
7 Tapi, banyak orang yang merayakan Natal tidak me-

mikirkan asal usulnya yang kafir. Mereka merayakan


Natal karena ingin berkumpul bersama keluarga, me-
nikmati makanan yang enak, dan bertukar kado. Kita
juga menyayangi keluarga dan teman kita, dan Yehuwa
ingin agar umat-Nya saling berbagi. Dalam 2 Korintus
9:7 dikatakan, ”Allah mengasihi orang yang memberi
176 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

dengan senang hati.” Jadi, Yehuwa tidak ingin kita


memberi hadiah hanya pada saat-saat tertentu. Umat
Yehuwa senang memberi hadiah dan berkumpul bersa-
ma teman dan keluarga kapan saja, tanpa mengharap-
kan imbalan. Mereka memberi karena mereka saling
menyayangi.—Lukas 14:12-14.
8 Untuk mendukung kebiasaan memberikan hadiah

saat Natal, banyak orang berkata bahwa ada tiga orang


bijaksana yang membawa hadiah untuk Yesus yang
baru lahir di sebuah kandang. Memang, ada sekelom-
pok pria yang mengunjungi Yesus untuk memberinya
hadiah. Pada zaman Alkitab, memberi hadiah kepada
orang penting adalah hal yang umum. (1 Raja 10:1,
2, 10, 13) Tapi, Alkitab mencatat bahwa orang-orang
ini adalah ahli perbintangan, yaitu orang-orang yang
menggunakan sihir dan tidak menyembah Yehuwa. Se-
lain itu, mereka datang bukan saat Yesus baru lahir
di sebuah kandang, tapi saat dia sudah menjadi ”anak
kecil” di sebuah rumah.—Matius 2:1, 2, 11.
APA KATA ALKITAB TENTANG PERAYAAN
ULANG TAHUN?
9 Sewaktu seorang bayi lahir, itu adalah saat yang

membahagiakan. (Mazmur 127:3) Tapi, itu bukan ber-


arti bahwa kita harus merayakan ulang tahun. Coba pi-
kirkan: Hanya ada dua perayaan ulang tahun yang dise-
butkan dalam Alkitab, yaitu ulang tahun Firaun dari
Mesir dan ulang tahun Raja Herodes Antipas. (Baca
Kejadian 40:20-22; Markus 6:21-29.) Kedua penguasa
8. Apakah ahli perbintangan memberi Yesus hadiah saat dia baru
lahir? Jelaskan.
9. Perayaan ulang tahun siapa yang disebutkan dalam Alkitab?
APAKAH SEMUA PERAYAAN MENYENANGKAN ALLAH? 177

ini bukanlah penyembah Yehuwa. Malah, Alkitab tidak


pernah mencatat bahwa penyembah Yehuwa meraya-
kan ulang tahun.
10 Menurut The World Book Encyclopedia, orang Kris-

ten abad pertama ”menganggap perayaan ulang ta-


hun sebagai kebiasaan kafir”. Kebiasaan ini berdasar-
kan ajaran palsu. Misalnya, orang Yunani pada zaman
dulu percaya bahwa saat seseorang lahir, ada suatu roh
yang melindunginya. Dan, mereka percaya bahwa roh
ini berkaitan dengan dewa yang juga lahir pada tang-
gal itu. Mereka merasa bahwa mereka perlu merayakan
ulang tahun agar dilindungi seumur hidup. Selain itu,
ulang tahun juga berkaitan dengan ramalan bintang.
11 Banyak orang merasa bahwa ulang tahun mere-

ka adalah hari yang istimewa, dan mereka perlu di-


hargai dan disayangi pada hari itu. Tapi, kita bisa me-
nunjukkan bahwa kita menyayangi keluarga dan teman
kita kapan saja, bukan hanya pada hari tertentu. Ye-
huwa ingin agar kita berbaik hati dan bermurah hati
setiap saat. (Baca Kisah 20:35.) Selain itu, kita ber-
syukur kepada-Nya atas kehidupan kita yang berharga
setiap hari, bukan hanya pada tanggal kelahiran kita.
—Mazmur 8:3, 4; 36:9.
12 Pengkhotbah 7:1 mengatakan, ”Nama baik lebih

berharga daripada minyak yang baik, dan hari ke-


matian lebih baik daripada hari kelahiran.” Mengapa
hari kematian bisa lebih baik daripada hari kelahiran?
Saat kita lahir, kita belum melakukan apa pun yang
10. Apa anggapan orang Kristen abad pertama tentang ulang
tahun?
11. Bagaimana Yehuwa ingin kita bermurah hati?
12. Mengapa hari kematian bisa lebih baik daripada hari kelahiran?
178 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

Orang Kristen yang benar memberi hadiah karena


rasa sayang

baik ataupun yang buruk. Tapi, jika kita mengguna-


kan hidup kita untuk melayani Yehuwa dan berbuat
baik, kita membuat sebuah ”nama baik”, dan Yehuwa
akan mengingat kita bahkan setelah kita mati. (Ayub
14:14, 15) Umat Yehuwa tidak merayakan ulang tahun
mereka atau ulang tahun Yesus. Malah, satu-satunya
perayaan yang Yesus perintahkan untuk diperingati
APAKAH SEMUA PERAYAAN MENYENANGKAN ALLAH? 179

adalah Peringatan kematiannya.—Lukas 22:17-20;


Ibrani 1:3, 4.
ASAL USUL PERAYAAN PASKAH
13 Banyak orang yang merayakan Paskah berpikir
bahwa mereka merayakan kebangkitan Yesus. Tapi se-
benarnya, perayaan Paskah sudah dihubungkan de-
ngan Eostre, yaitu dewi fajar dan dewi musim semi
orang Anglo-Saxon. The Dictionary of Mythology menje-
laskan bahwa dia juga adalah dewi kesuburan. Beberapa
kebiasaan Paskah berhubungan dengan kesuburan. Mi-
salnya, menurut Encyclopædia Britannica, telur ”ada-
lah lambang utama kehidupan baru dan kebangkitan”.
Dan, kelinci telah lama digunakan sebagai lambang ke-
suburan dalam ibadah orang kafir. Jelaslah, Paskah ti-
dak ada hubungannya dengan kebangkitan Yesus.
14 Apakah Yehuwa senang saat melihat orang-orang

mencampur kebiasaan agama palsu dengan kebangkit-


an Putra-Nya? Pasti tidak. (2 Korintus 6:17, 18) Malah,
Yehuwa tidak pernah meminta kita merayakan kebang-
kitan Yesus.
APA ITU PERAYAAN HALLOWEEN?
15 Halloween berhubungan dengan penyihir, peri ja-
hat, dan hantu. Ini bukan perayaan baru. Pada bu-
lan purnama yang terdekat dengan 1 November, orang
Kelt di Inggris dan Irlandia pada zaman dulu mera-
yakan perayaan Samhain. Mereka percaya bahwa sela-
ma perayaan ini, roh-roh orang mati kembali ke bu-
mi. Orang-orang menyajikan makanan dan minuman
13, 14. Perayaan Paskah berhubungan dengan apa?
15. Apa asal usul Halloween?
180 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

agar roh-roh itu tidak mengganggu mereka. Sekarang,


anak-anak memakai kostum dan pergi dari rumah ke
rumah meminta permen atau cokelat. Jika tidak diberi,
mereka akan mengganggu penghuni rumah. Tanpa di-
sadari, mereka sedang meniru kebiasaan pada zaman
dulu yang berkaitan dengan roh-roh jahat.
PERNIKAHAN YANG BAIK DI MATA ALLAH
16 Pernikahan adalah saat yang membahagiakan. Di
seluruh dunia, cara orang merayakan pernikahan ber-
beda-beda. Biasanya, orang-orang tidak memikirkan
asal usul dari suatu kebiasaan pernikahan. Jadi, mere-
ka mungkin tidak tahu bahwa beberapa kebiasaan ber-
asal dari ajaran palsu. Tapi, pasangan Kristen yang me-
rencanakan pernikahan ingin memastikan bahwa acara
itu akan menyenangkan Yehuwa. Jika mereka mencari
tahu asal usul kebiasaan dalam pernikahan, mereka
bisa membuat keputusan yang bijak.—Markus 10:6-9.
17 Ada yang percaya bahwa beberapa kebiasaan per-

nikahan bisa membawa keberuntungan kepada pa-


sangan. (Yesaya 65:11) Misalnya, di beberapa daerah,
orang-orang menebarkan beras atau benda lainnya ke
pasangan pengantin. Mereka percaya bahwa ini bisa
membantu pasangan memiliki anak, kebahagiaan, dan
umur panjang serta melindungi pasangan itu dari roh
jahat. Tapi, orang Kristen ingin menghindari kebiasa-
an apa pun yang berhubungan dengan agama palsu.
—Baca 2 Korintus 6:14-18.
18 Pasangan Kristen ingin agar pernikahan mereka

16, 17. Apa yang perlu kita pikirkan sewaktu merencanakan perni-
kahan?
18. Prinsip Alkitab apa yang berlaku dalam pernikahan?
APAKAH SEMUA PERAYAAN MENYENANGKAN ALLAH? 181

menyenangkan dan terhormat serta bisa dinikmati para


tamu. Para tamu dalam pernikahan Kristen tidak akan
mengatakan hal-hal yang tidak baik, cabul, atau ti-
dak menghormati pasangan pengantin atau orang lain.
(Amsal 26:18, 19; Lukas 6:31; 10:27) Pernikahan Kris-
ten tidak menonjolkan ”keinginan untuk memamer-
kan harta”. (1 Yohanes 2:16) Jika Saudara sedang me-
rencanakan pernikahan, lakukan segala sesuatu agar itu
menjadi kenangan yang indah.—Lihat Catatan No. 28.
ASAL USUL BERSULANG
19 Sebuah kebiasaan umum di pernikahan dan acara
lainnya adalah bersulang (toast). Saat bersulang, sese-
orang mengangkat gelas lalu mengungkapkan harapan-
nya dan yang lainnya ikut mengangkat gelas. Bagaima-
na seharusnya orang Kristen memandang bersulang?
20 Menurut International Handbook on Alcohol and

Culture, bersulang mungkin berasal dari kebiasaan ka-


fir zaman dulu, yaitu ”mempersembahkan minuman
kudus kepada para dewa . . . sebagai ganti permohonan
berupa doa yang diringkas dengan kata-kata ’semoga
panjang umur!’ atau ’sehat selalu!’ ” Pada zaman dulu,
orang-orang mengangkat gelas mereka untuk meminta
berkat dari para dewa. Tapi, Yehuwa tidak memberi ber-
kat dengan cara itu.—Yohanes 14:6; 16:23.
”KALIAN YANG MENGASIHI YEHUWA,
BENCILAH APA YANG BURUK”
21 Saat kita memutuskan apakah akan ikut dalam

perayaan tertentu atau tidak, pikirkan tingkah laku


19, 20. Apa asal usul bersulang?
21. Perayaan seperti apa yang harus dihindari orang Kristen?
182 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

yang terkait dengan perayaan itu. Misalnya, beberapa


perayaan dan pawai diwarnai dengan tarian cabul, ma-
buk-mabukan, dan bahkan perbuatan cabul. Beberapa
perayaan juga menonjolkan gaya hidup homoseksual
atau nasionalisme. Jika kita ikut dalam perayaan seperti
itu, apakah kita membenci apa yang Yehuwa benci?
—Mazmur 1:1, 2; 97:10; 119:37.
22 Orang Kristen perlu berhati-hati dan menghindari

perayaan apa pun yang tidak menghormati Allah. Ra-


sul Paulus menulis, ”Tidak soal kalian makan atau mi-
num atau melakukan apa pun, lakukan segala sesuatu
demi kemuliaan Allah.” (1 Korintus 10:31; lihat Catat-
an No. 29.) Memang, tidak semua perayaan berkait-
an dengan perbuatan cabul, agama palsu, atau nasio-
nalisme. Jika suatu perayaan tidak melanggar prinsip
Alkitab, kita sendirilah yang perlu memutuskan apakah
akan ikut atau tidak. Kita juga perlu memikirkan penga-
ruh keputusan kita atas orang lain.
HORMATI YEHUWA DENGAN KATA-KATA
DAN TINDAKAN KITA
23 Kita mungkin sudah tidak ikut dalam perayaan

yang tidak menghormati Yehuwa. Akibatnya, bebera-


pa keluarga kita yang bukan Saksi-Saksi Yehuwa mung-
kin berpikir bahwa kita tidak senang dengan mereka
atau tidak ingin berkumpul bersama mereka lagi. Mere-
ka mungkin merasa bahwa saat yang paling cocok un-
tuk berkumpul hanyalah pada hari-hari raya. Jadi, apa
22. Sebelum mengikuti suatu perayaan, apa yang bisa dipikirkan
oleh orang Kristen?
23, 24. Bagaimana kita bisa menjelaskan keputusan kita tentang
perayaan tertentu kepada keluarga yang bukan Saksi?
APAKAH SEMUA PERAYAAN MENYENANGKAN ALLAH? 183

yang bisa kita lakukan? Kita bisa melakukan banyak hal


untuk menunjukkan bahwa kita menyayangi mereka
dan menganggap mereka penting. (Amsal 11:25; Peng-
khotbah 3:12, 13) Kita bisa mengundang mereka untuk
berkumpul pada hari-hari lain.
24 Jika keluarga kita ingin tahu mengapa kita tidak

lagi ikut dalam perayaan tertentu, kita bisa menjelaskan


alasannya dengan melihat informasi yang ada di pub-
likasi kita dan jw.org. Jangan memberi kesan bahwa
kita hanya ingin memenangkan perdebatan atau me-
maksa mereka untuk setuju dengan kita. Bantu mereka
untuk mengerti bahwa kita sudah mempertimbangkan
banyak hal dan memutuskan sendiri. Tetaplah tenang,
dan ”kata-kata [kita] hendaknya selalu menyenangkan,
seperti dibumbui dengan garam”.—Kolose 4:6.
25 Kita semua harus benar-benar mengerti alasan kita

tidak ikut perayaan tertentu. (Ibrani 5:14) Kita mau me-


nyenangkan Yehuwa. Dan jika kita adalah orang tua,
kita harus meluangkan waktu untuk membantu anak
kita mengerti dan mencintai prinsip Alkitab. Jika mere-
ka menyayangi Yehuwa, mereka juga akan ingin me-
nyenangkan Dia.—Yesaya 48:17, 18; 1 Petrus 3:15.
26 Yehuwa senang melihat kita melakukan segala se-

suatu untuk menyembah-Nya dengan cara yang bersih


dan benar. (Yohanes 4:23) Tapi, ada banyak yang berpi-
kir bahwa tidak mungkin seseorang bisa terus melaku-
kan yang benar, atau jujur, dalam dunia yang penuh
kebohongan ini. Apakah memang begitu? Kita akan
membahas hal ini di bab berikutnya.
25, 26. Bagaimana orang tua bisa membantu anak-anak mencin-
tai prinsip Yehuwa?
PRINSIP ALKITAB

1 SEMUA YANG KITA LAKUKAN


PERLU MENGHORMATI YEHUWA
”Tidak soal kalian makan atau minum atau
melakukan apa pun, lakukan segala sesuatu
demi kemuliaan Allah.”—1 Korintus 10:31


Bagaimana kita bisa membuat keputusan


yang baik tentang perayaan tertentu?
Amsal 15:15; Keluaran 32:1-6;
Pengkhotbah 3:12, 13; Wahyu 12:9
Kisah 20:35; Tidak mudah untuk mem-
2 Korintus 9:7 buat keputusan yang
Yehuwa ingin agar kita benar. Setan ingin mem-
menikmati kehidupan. Dia buat kita sulit untuk
ingin kita berbaik hati dan menentukan mana yang
bermurah hati setiap hari, benar dan yang salah.
bukan hanya pada saat- Yohanes 8:32;
saat tertentu. Ibrani 5:14
Cari tahu tentang asal usul
perayaan yang umum agar
tahu pandangan Yehuwa
terhadap perayaan itu.
185

2 BANYAK PERAYAAN BERASAL


DARI KEKAFIRAN
”Kalian akan mengetahui kebenaran,
dan kebenaran itu akan membebaskan
kalian.”—Yohanes 8:32


Apa asal usul beberapa perayaan?


2 Korintus 6:14-18; Kejadian 40:20-22;
2 Yohanes 6, 7 Markus 6:21-29
Setelah kematian para Orang Kristen abad perta-
rasul, guru-guru palsu mu- ma tidak merayakan ulang
lai mengajarkan kebiasaan tahun. Apa yang Alkitab
dan perayaan kafir ke da- katakan tentang ulang
lam sidang dan menamai tahun bernada negatif.
perayaan kafir itu agar ter-
kesan Kristen. Banyak yang
masih dirayakan sampai
sekarang, seperti Paskah
dan Halloween.
Lukas 2:8-11
Di banyak tempat, Natal
dirayakan pada tanggal
25 Desember. Tapi, Yesus
tidak lahir pada tanggal
itu.
186

3 BUATLAH KEPUTUSAN YANG


BIJAK TENTANG PERAYAAN
”Selalu pastikan hal apa yang menyenangkan
Tuhan.”—Efesus 5:10


Perayaan seperti apa yang harus dihindari


orang Kristen? Saat membuat keputusan untuk
perayaan tertentu, coba pikirkan:
Yesaya 52:11; Mazmur 97:10;
1 Korintus 4:6; 1 Korintus 2:12;
2 Korintus 6:14-18; Efesus 2:2;
Wahyu 18:4 1 Petrus 4:3
Apakah asal usulnya dari Apakah itu menonjolkan
ajaran palsu, atau bahkan ”pikiran dunia”, seperti
berhubungan dengan bermabuk-mabukan atau
roh-roh jahat? berbuat cabul?
Yeremia 17:5-7; Roma 14:21
Kisah 10:25, 26; Jika saya ikut dalam
1 Yohanes 5:21 perayaan ini, apakah
Apakah itu memuja-muja hati nurani orang lain
manusia, sebuah organi- terganggu?
sasi, atau lambang
Roma 12:1, 2;
negara?
Kolose 4:6;
Kisah 10:34, 35; 17:26 1 Petrus 3:15
Apakah itu mengunggul- Jika saya memilih untuk
kan ras atau negara tidak ikut dalam perayaan
tertentu? ini, bagaimana saya men-
jelaskan alasannya kepada
orang lain?
BAB 14

JUJURLAH DALAM SEGALA HAL


”Kami ingin berlaku jujur dalam segala hal.”
—IBRANI 13:18.

PADA suatu hari, sewaktu berjalan pulang dari seko-


lah, seorang anak menemukan dompet yang penuh
dengan uang. Apa yang akan dia lakukan? Dia bisa saja
menyimpannya. Tapi, dia mengembalikan dompet itu
kepada pemiliknya. Saat ibu sang anak tahu tentang
hal ini, dia sangat bangga kepadanya.
2 Banyak orang tua senang jika anak mereka jujur.

Bapak kita di surga, Yehuwa, adalah ”Allah kebenar-


an”. Jadi, Dia senang kalau kita jujur. (Mazmur 31:5)
Kita ingin membuat Dia senang dengan ”berlaku ju-
jur dalam segala hal”. (Ibrani 13:18) Mari kita bahas
bagaimana kita bisa jujur dalam empat bidang kehi-
dupan kita, meski tidak selalu mudah. Kita juga akan
membahas manfaatnya jika kita berhasil melakukan
hal itu.
JUJUR KEPADA DIRI SENDIRI
3 Supaya bisa jujur kepada orang lain, kita per-
lu jujur dulu kepada diri sendiri. Ini tidak selalu mu-
dah. Pada abad pertama, saudara-saudari di sidang
1, 2. Bagaimana perasaan Yehuwa jika kita berupaya keras untuk
jujur?
3-5. (a) Bagaimana kita bisa sampai membohongi diri? (b) Bagai-
mana agar kita bisa jujur kepada diri sendiri?
188 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

Laodikia membohongi diri dengan berpikir bahwa


mereka menyenangkan Allah padahal sebenarnya ti-
dak. (Wahyu 3:17) Itu pun bisa terjadi atas kita.
4 Yakobus menjelaskan, ”Kalau ada yang berpikir

bahwa dirinya penyembah Allah tapi tidak mengenda-


likan lidahnya, dia menipu dirinya sendiri, dan iba-
dahnya sia-sia.” (Yakobus 1:26) Kita membohongi diri
sendiri jika kita berpikir bahwa selama kita melakukan
beberapa hal baik, Allah akan membiarkan kita meski
kita kasar, suka menyindir, atau berbohong. Bagaima-
na supaya kita tidak sampai begitu?
5 Saat kita melihat ke cermin, kita melihat diri kita.

Saat kita membaca Alkitab, kita melihat diri kita yang


sebenarnya. Alkitab bisa memberi tahu kita kelebihan
dan kekurangan kita sehingga kita bisa menyesuaikan
cara berpikir, bertindak, dan berbicara. (Baca Yakobus
1:23-25.) Tapi, jika kita berpikir bahwa kita tidak pu-
nya kelemahan, kita tidak bisa memperbaiki diri. Jadi,
kita perlu jujur saat menggunakan Alkitab untuk me-
meriksa diri. (Ratapan 3:40; Hagai 1:5) Doa juga bisa
membantu kita memeriksa diri. Kita bisa meminta Ye-
huwa untuk memeriksa dan membantu kita menge-
tahui kelemahan kita agar kita bisa memperbaikinya.
(Mazmur 139:23, 24) Kita bisa ingat bahwa ”Yehu-
wa jijik terhadap orang licik, tapi Dia berteman akrab
dengan orang yang lurus hati”.—Amsal 3:32.
JUJUR DALAM KELUARGA
6Kejujuran sangat penting dalam keluarga. Jika
suami dan istri saling terbuka, mereka akan saling per-
6. Mengapa suami dan istri perlu saling jujur?
JUJURLAH DALAM SEGALA HAL 189

caya dan merasa aman. Ada banyak bentuk ketidakju-


juran dalam perkawinan. Contohnya, seseorang yang
sudah menikah mungkin menggoda orang lain, me-
nonton pornografi, atau diam-diam mulai tertarik de-
ngan orang lain. Sang pemazmur mengatakan, ”Aku
tidak bergaul dengan penipu, dan aku menjauhi orang
yang menyembunyikan siapa dirinya.” (Mazmur 26:4)
Jika kita tidak jujur kepada pasangan kita bahkan da-
lam pikiran kita, perkawinan kita bisa rusak.
7 Anak-anak juga perlu belajar bahwa kejujuran itu

penting. Orang tua bisa mengajar mereka tentang


7, 8. Bagaimana orang tua bisa membantu anak mereka belajar
pentingnya kejujuran?

Segera tolak apa pun yang bisa melemahkan perkawinan kita


190 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

hal ini dari Alkitab. Ada contoh-contoh tentang ke-


tidakjujuran di Alkitab. Misalnya, Akhan yang men-
jadi seorang pencuri, Gehazi yang berbohong demi
uang, dan Yudas yang mencuri uang dan mengkhia-
nati Yesus demi 30 keping perak.—Yosua 6:17-19; 7:11-
25; 2 Raja 5:14-16, 20-27; Matius 26:14, 15; Yohanes
12:6.
8 Alkitab juga menyebutkan banyak contoh tentang

kejujuran. Misalnya, Yakub menyuruh anak-anaknya


mengembalikan uang yang mereka temukan, Yefta
dan putrinya menepati janji kepada Allah, dan Yesus
selalu jujur bahkan dalam situasi yang sulit. (Kejadi-
an 43:12; Hakim 11:30-40; Yohanes 18:3-11) Contoh-
contoh ini bisa membantu anak-anak mengerti pen-
tingnya kejujuran.
9 Orang tua bisa belajar dari prinsip Alkitab yang

penting ini, ”Kalian mengajar orang lain, tapi kenapa


kalian tidak mengajar diri sendiri? Kalian berkata, ’Ja-
ngan mencuri,’ tapi kenapa kalian mencuri?” (Roma
2:21) Anak-anak tahu saat orang tua mereka menga-
takan sesuatu tapi tidak melakukannya. Jika orang
tua mengajar anak-anak untuk jujur tapi mereka sen-
diri tidak jujur, anak-anak akan bingung. Dan, jika
anak-anak melihat bahwa orang tua berbohong, bah-
kan dalam hal kecil, anak-anak mungkin akan meni-
ru mereka. (Baca Lukas 16:10.) Sebaliknya, jika anak-
anak melihat orang tua mereka jujur, mereka bisa
menjadi orang tua yang jujur saat mereka punya anak-
anak sendiri.—Amsal 22:6; Efesus 6:4.
9. Jika orang tua jujur, apa pengaruhnya atas anak-anak mereka?
JUJURLAH DALAM SEGALA HAL 191

JUJUR DALAM SIDANG


10 Kita juga perlu jujur dengan saudara-saudari kita.
Percakapan kita setiap hari bisa dengan mudah menja-
di gosip, bahkan fitnah. Jika kita menceritakan hal-hal
yang belum pasti benar, kita bisa menyebarkan kebo-
hongan. Jadi, sebenarnya lebih baik jika kita ’mengen-
dalikan bibir kita’. (Amsal 10:19) Berlaku jujur bukan
berarti kita harus mengatakan semua yang kita pikir-
kan, ketahui, atau dengar. Bahkan jika apa yang akan
kita ceritakan itu benar, itu mungkin bukan urusan
kita atau tidak baik dan tidak perlu kita ulangi. (1 Tesa-
lonika 4:11) Orang yang kata-katanya kasar mungkin
merasa diri jujur dengan berdalih, ”Saya hanya bicara
apa adanya.” Tapi, sebagai umat Yehuwa, kita ingin
agar kata-kata kita baik dan menyenangkan.—Baca
Kolose 4:6.
11 Yehuwa memberi para penatua tanggung jawab

untuk membantu sidang. Mereka akan lebih mudah


membantu kita jika kita jujur kepada mereka. Meng-
apa? Jika kita sakit dan berobat ke dokter, apakah kita
akan menyembunyikan penyakit kita darinya? Jika be-
gitu, dia tidak bisa membantu kita. Begitu juga, jika
kita membuat kesalahan serius, kita tidak boleh me-
nyembunyikannya. Sebaliknya, kita perlu menemui
para penatua dan bercerita dengan jujur. (Mazmur
10. Bagaimana kita bisa jujur sewaktu mengobrol dengan sauda-
ra-saudari kita?
11, 12. (a) Mengapa orang yang menyembunyikan kesalahannya
bisa membuat keadaannya menjadi lebih buruk? (b) Jika teman
kita melakukan kesalahan yang serius, pikiran apa yang bisa mun-
cul? Mengapa kita perlu menolak cara berpikir itu? (c) Bagaimana
kita bisa jujur kepada organisasi Yehuwa?
192 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

12:2; Kisah 5:1-11) Sekarang, bagaimana jika kita tahu


bahwa teman kita melakukan kesalahan serius? (Ima-
mat 5:1) Apakah kita akan berpikir, ”Saya kan te-
mannya, jadi saya tidak akan melaporkannya”? Atau,
apakah kita akan ingat bahwa para penatua bisa mem-
bantu dia sehingga dia bisa memperbaiki dan mem-
pererat persahabatannya dengan Yehuwa?—Ibrani
13:17; Yakobus 5:14, 15.
12 Kita juga perlu jujur kepada organisasi Yehuwa

saat mengisi laporan, seperti laporan dinas. Kita juga


perlu jujur saat mengisi formulir perintis atau formu-
lir dinas lainnya.—Baca Amsal 6:16-19.
13 Saudara-saudari Kristen perlu memisahkan urus-

an bisnis dengan ibadah. Misalnya, kita tidak ber-


bisnis saat kita berada di Balai Kerajaan atau saat
berdinas. Kita juga tidak akan memanfaatkan saudara-
saudari kita untuk urusan bisnis. Jika kita mempeker-
jakan saudara-saudari, bayarlah gaji mereka dengan te-
pat waktu dan sesuai dengan jumlah yang disetujui
serta sediakan fasilitas yang diwajibkan oleh pemerin-
tah, misalnya asuransi kesehatan atau cuti. (1 Timo-
tius 5:18; Yakobus 5:1-4) Dan, jika kita dipekerjakan
oleh seorang Saksi, jangan mengharapkan perlakuan
khusus. (Efesus 6:5-8) Jangan curi waktu, dan laku-
kanlah pekerjaan yang sudah disepakati.—2 Tesaloni-
ka 3:10.
14 Bagaimana jika kita berbisnis dengan saudara-

saudari, seperti berinvestasi atau memberi pinjaman?


13. Bagaimana kita bisa jujur saat berbisnis dengan rekan seiman?
14. Apa yang perlu dilakukan orang Kristen sebelum berbisnis ber-
sama?
JUJURLAH DALAM SEGALA HAL 193

Ada prinsip Alkitab yang sangat berguna: Buatlah su-


rat perjanjian! Saat Nabi Yeremia membeli sebidang
tanah, dia membuat dua akta pembelian. Yang satu di-
tandatangani para saksi, lalu keduanya disimpan se-
bagai jaminan. (Yeremia 32:9-12; lihat juga Kejadian
23:16-20.) Beberapa orang merasa bahwa jika mereka
membuat surat perjanjian, mereka seolah-olah tidak
percaya kepada rekan seiman mereka. Tapi sebenar-
nya, hal itu bisa menghindari banyak kesalahpaham-
an, kekecewaan, dan perdebatan. Bahkan dalam urus-
an bisnis, ingatlah bahwa perdamaian dalam sidang
lebih penting daripada perjanjian bisnis apa pun.
—1 Korintus 6:1-8; lihat Catatan No. 30.
JUJUR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
15 Kita harus jujur kepada semua orang, termasuk
mereka yang bukan Saksi-Saksi Yehuwa. Kejujuran
kita penting bagi Yehuwa. ”Timbangan yang tidak be-
nar menjijikkan bagi Yehuwa, tapi timbangan yang te-
pat menyenangkan Dia.” (Amsal 11:1; 20:10, 23)
Pada zaman Alkitab, timbangan sering dipakai dalam
perdagangan. Tapi, beberapa pedagang menipu para
pembeli dengan memberi mereka jumlah yang le-
bih sedikit dari yang seharusnya atau dengan mem-
buat mereka membayar lebih mahal. Sekarang pun,
ketidakjujuran sangat umum dalam bisnis. Yehuwa
membenci ketidakjujuran pada zaman Alkitab, dan se-
karang pun sama.
16 Kita semua menghadapi keadaan yang bisa

15. Bagaimana perasaan Yehuwa terhadap bisnis yang tidak jujur?


16, 17. Apa bentuk ketidakjujuran yang umum yang perlu kita
hindari?
194 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

menguji kejujuran, seperti saat melamar pekerjaan,


mengisi dokumen pemerintah, atau ujian di sekolah.
Banyak yang merasa bahwa tidak ada salahnya ber-
bohong, melebih-lebihkan, atau memberikan jawab-
an yang bisa membuat orang salah paham. Kita tidak
perlu heran dengan keadaan itu karena Alkitab me-
ngatakan bahwa pada hari-hari terakhir, orang akan
”mencintai diri sendiri, mencintai uang, . . . tidak me-
nyukai kebaikan”.—2 Timotius 3:1-5.
17 Kadang, orang-orang yang tidak jujur kelihatan-

nya lebih sukses. (Mazmur 73:1-8) Seorang Kristen


bisa kehilangan pekerjaannya, ditipu, atau diperla-
kukan dengan buruk di tempat kerjanya karena ke-
jujurannya. Tapi, kejujuran tetap jauh lebih penting.
Mengapa?
BERKAT KEJUJURAN
18 Sekarang, semakin sulit untuk menemukan
orang yang jujur dan bisa dipercaya. Ini adalah sifat
yang sangat berharga. Dan, kita semua bisa memiliki
sifat ini. (Mikha 7:2) Memang, beberapa orang akan
mengejek dan menganggap kita bodoh karena kita
jujur. Tapi, ada juga yang akan menghargai kejujur-
an kita dan memercayai kita. Di seluruh dunia, Saksi-
Saksi Yehuwa dikenal karena kejujuran mereka. Bebe-
rapa orang lebih senang mempekerjakan Saksi karena
mereka tahu bahwa Saksi itu jujur. Dan, saat ada kar-
yawan yang dipecat karena masalah ketidakjujuran,
para Saksi biasanya tetap dipertahankan.
18. Mengapa kejujuran sangat berharga?
JUJURLAH DALAM SEGALA HAL 195

19 Dengan berlaku jujur dalam segala hal, kita akan


punya hati nurani yang baik dan pikiran yang damai.
Kita bisa merasa seperti Paulus yang menulis, ”Kami
yakin bahwa hati nurani kami jujur.” (Ibrani 13:18)
Yang terpenting, Bapak yang menyayangi kita, Yehu-
wa, memperhatikan dan menghargai upaya kita untuk
jujur dalam segala hal.—Baca Mazmur 15:1, 2; Amsal
22:1.
19. Bagaimana kejujuran memengaruhi persahabatan kita dengan
Yehuwa?

Kita bisa memuji Yehuwa dengan kerja keras kita


PRINSIP ALKITAB

1 KITA TINGGAL DI DUNIA


YANG TIDAK JUJUR
”Mereka saling berdusta . . . dan menipu
orang lain.”—Mazmur 12:2


Apa yang bisa membantu kita untuk jujur


kepada diri sendiri?
Mazmur 31:5; Mazmur 139:23, 24;
Ibrani 13:18 Yakobus 1:23-25
Yehuwa ingin kita jujur Berdoa dan membaca
kepada diri sendiri dan Alkitab bisa membantu
orang lain. kita memeriksa diri kita
yang sebenarnya dan
membuat perubahan.
197

2 JUJUR DALAM KELUARGA


MEMBAWA DAMAI DAN
PERSATUAN
”Aku menjauhi orang yang menyembunyikan
siapa dirinya.”—Mazmur 26:4


Mengapa penting untuk jujur dalam keluarga?


Amsal 6:16-19 Amsal 22:6;
Kejujuran dalam keluarga Efesus 6:4
membangun kepercayaan. Jika anak-anak melihat
Setiap anggota keluarga orang tua mereka jujur,
perlu saling jujur, bahkan anak-anak juga mudah
saat itu sulit. untuk jujur.
198

3 KEJUJURAN MEMBERI MANFAAT


BAGI SIDANG
”Yehuwa jijik terhadap orang licik,
tapi Dia berteman akrab dengan
orang yang lurus hati.”—Amsal 3:32


Mengapa penting untuk jujur kepada


saudara-saudari kita di sidang?
Amsal 10:19; Yeremia 32:9-12;
Kolose 4:6 Efesus 6:5-8
Kita ingin selalu menga- Jika kita bekerja bersama
takan yang benar, tapi saudara-saudari, kita
kata-kata kita hendaknya harus benar-benar jujur,
baik dan menyenangkan. memperlakukan mereka
dengan adil, dan mema-
Imamat 5:1;
tuhi perjanjian yang telah
Ibrani 13:17;
dibuat.
Yakobus 5:14, 15
Jika kita jujur kepada pe-
natua di sidang, mereka
bisa membantu kita.
199

4 KEJUJURAN SELALU
BERMANFAAT UNTUK KITA
”Lebih bagus memilih nama baik daripada
harta yang berlimpah.”—Amsal 22:1


Di bidang kehidupan apa saja kita perlu jujur?


Mazmur 37:21; sekolah, dan saat mengisi
Matius 22:17-21; dokumen, seperti doku-
Roma 13:1-7; men pajak dan dokumen
Efesus 4:25, 28 pemerintah.
Kita jujur saat berurusan
dengan bos kita, saat
berbisnis, saat ujian di



Mengapa kejujuran lebih baik daripada


kekayaan?
Mazmur 15:1, 2;
Amsal 11:1;
1 Timotius 6:9, 10
Seseorang yang dikenal
jujur dan bisa diandalkan
sangatlah berharga.
Kejujuran membuat kita
memiliki hati nurani yang
baik. Yehuwa menghargai
setiap upaya kita untuk
jujur.
BAB 15

CARA MENIKMATI
PEKERJAAN SAUDARA
”Setiap orang sebaiknya . . . menikmati semua
hasil kerja kerasnya.”—PENGKHOTBAH 3:13.

DI SELURUH dunia, orang-orang bekerja keras untuk


menafkahi diri mereka dan keluarga mereka. Tapi, ba-
nyak yang tidak menyukai pekerjaan mereka, dan bebe-
rapa bahkan pergi bekerja dengan berat hati. Jika itu
yang kita rasakan, apa yang bisa kita lakukan agar pe-
kerjaan kita lebih menyenangkan?
2 Yehuwa berkata, ”Setiap orang sebaiknya makan

dan minum, serta menikmati semua hasil kerja keras-


nya. Ini pemberian Allah.” (Pengkhotbah 3:13) Yehu-
wa menciptakan kita dengan kebutuhan dan keinginan
untuk bekerja. Dia ingin kita menikmati pekerjaan kita.
—Baca Pengkhotbah 2:24; 5:18.
3 Jadi, bagaimana caranya menikmati pekerjaan kita?

Pekerjaan seperti apa yang perlu dihindari orang Kris-


ten? Bagaimana kita bisa tetap seimbang dalam pekerja-
an dan ibadah? Dan, apa pekerjaan terpenting?
DUA PEKERJA TERBAIK
4Yehuwa senang bekerja. Kejadian 1:1 mengatakan,
”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”
1-3. (a) Bagaimana perasaan banyak orang terhadap pekerjaan
mereka? (b) Pertanyaan apa yang akan kita bahas?
4, 5. Bagaimana perasaan Yehuwa tentang pekerjaan?
CARA MENIKMATI PEKERJAAN SAUDARA 201

Setelah Allah selesai membuat bumi dan segala isinya,


Dia mengatakan bahwa ciptaan-Nya ”sangat baik”. (Ke-
jadian 1:31) Pencipta kita puas dengan hasil ciptaan-
Nya.—1 Timotius 1:11.
5 Yehuwa tidak pernah berhenti bekerja. Yesus berka-

ta, ”Bapak saya terus bekerja sampai sekarang.” (Yoha-


nes 5:17) Meski kita tidak tahu semua hal menakjubkan
yang Yehuwa kerjakan, kita tahu beberapa di antaranya.
Dia memilih orang-orang yang akan memerintah ber-
sama Putra-Nya, Yesus Kristus, dalam Kerajaan Allah.
(2 Korintus 5:17) Yehuwa juga terus membimbing dan
memperhatikan manusia. Buktinya, karena pengabaran
di seluruh dunia, jutaan orang bisa mengenal Yehuwa
dan punya harapan hidup selamanya dalam Firdaus di
bumi.—Yohanes 6:44; Roma 6:23.
6 Seperti Bapaknya, Yesus senang bekerja. Sebelum ke

bumi, Yesus adalah ”pekerja ahli” Allah. Dia bersama


Allah menciptakan semua yang ada di surga dan bumi.
(Amsal 8:22-31; Kolose 1:15-17) Selama di bumi, Yesus
terus bekerja keras. Saat masih muda, dia belajar menja-
di tukang kayu yang terampil. Kemungkinan, dia mem-
buat perabotan dan membangun rumah. Yesus sangat
ahli dalam pekerjaannya sampai-sampai dia dikenal se-
bagai ”tukang kayu”.—Markus 6:3.
7 Meski begitu, pekerjaan Yesus yang paling penting

di bumi adalah memberitakan kabar baik dan mengajar


orang-orang tentang Yehuwa. Dia menyelesaikan pela-
yanannya dalam tiga setengah tahun. Dia bekerja keras
dari subuh sampai larut malam. (Lukas 21:37, 38; Yoha-
nes 3:2) Yesus berjalan ratusan kilometer di jalan yang
6, 7. Pekerja seperti apa Yesus itu?
202 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

berdebu untuk memberitakan kabar baik kepada seba-


nyak mungkin orang.—Lukas 8:1.
8 Bagi Yesus, bekerja untuk Allah sama seperti ma-

kanan. Pekerjaan ini memberinya semangat dan ke-


kuatan. Ada saatnya Yesus bekerja sangat keras sehingga
dia tidak sempat makan. (Yohanes 4:31-38) Dia meng-
gunakan setiap kesempatan untuk membantu orang
lain belajar tentang Bapaknya. Itulah sebabnya dia bisa
mengatakan kepada Yehuwa, ”Aku sudah memuliakan
Engkau di bumi dengan menyelesaikan pekerjaan yang
Kauberikan kepadaku.”—Yohanes 17:4.
9 Jelaslah, Yehuwa dan Yesus bekerja sangat keras dan

merasa senang serta puas dengan pekerjaan mereka.


Kita ingin ’meniru Allah’ dan ”mengikuti jejak [Yesus]
dengan saksama”. (Efesus 5:1; 1 Petrus 2:21) Itulah se-
babnya kita bekerja keras dan melakukan yang terbaik
dalam segala hal.
BAGAIMANA SEHARUSNYA KITA
MEMANDANG PEKERJAAN KITA?
10 Sebagai umat Yehuwa, kita bekerja keras untuk me-

nafkahi diri dan keluarga kita. Kita ingin menikmati pe-


kerjaan kita, tapi hal ini tidak selalu mudah. Jadi, apa
yang bisa kita lakukan jika kita tidak menikmati peker-
jaan kita?
11 Pentingnya berpikiran positif. Kita mungkin ti-

dak bisa mengubah di mana atau seberapa sering kita


bekerja, tapi kita bisa mengubah cara berpikir kita.
Salah satu caranya adalah dengan memahami apa yang
8, 9. Mengapa Yesus menikmati pekerjaannya?
10, 11. Apa yang bisa membantu kita untuk berpikiran positif ter-
hadap pekerjaan kita?
Jika kita berpikiran
positif, pekerjaan
apa pun akan lebih
menyenangkan
204 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

Yehuwa inginkan dari kita. Misalnya, Yehuwa ingin


agar kepala keluarga berupaya keras memenuhi kebu-
tuhan keluarganya. Malah, Alkitab berkata bahwa jika
seseorang tidak menafkahi keluarganya, dia ”lebih bu-
ruk daripada orang yang tidak beriman”. (1 Timo-
tius 5:8) Jika Saudara adalah kepala keluarga, Saudara
pasti bekerja keras menafkahi keluarga Saudara. Tidak
soal Saudara suka atau tidak dengan pekerjaan Saudara,
ingatlah bahwa jika Saudara menafkahi keluarga, Sau-
dara juga membuat Yehuwa senang.
12 Rajin dan jujur. Dua sifat ini bisa membantu kita

menikmati pekerjaan kita. (Amsal 12:24; 22:29) Kita


akan dipercaya oleh bos kita. Selain itu, karyawan yang
jujur akan dihargai karena mereka tidak akan men-
curi uang, barang, atau waktu. (Efesus 4:28) Yang le-
bih penting, Yehuwa tahu jika kita rajin dan jujur. Kita
bisa punya ’hati nurani yang jujur’, atau yang baik, ka-
rena tahu bahwa kita menyenangkan Allah yang kita
sayangi.—Ibrani 13:18; Kolose 3:22-24.
13 Tingkah laku kita di tempat kerja bisa memulia-

kan Yehuwa. Jika kita menyadari hal ini, kita bisa me-
nikmati pekerjaan kita. (Titus 2:9, 10) Bahkan, teman
kerja kita mungkin ingin belajar Alkitab karena teladan
kita.—Baca Amsal 27:11; 1 Petrus 2:12.
PEKERJAAN APA YANG SEBAIKNYA SAYA PILIH?
14 Alkitab tidak memuat daftar pekerjaan yang bo-
leh atau tidak boleh diterima orang Kristen. Tapi, ada
prinsip yang bisa membantu kita untuk membuat ke-
12. Apa manfaatnya jika kita rajin dan jujur?
13. Apa manfaat lain jika kita jujur saat bekerja?
14-16. Apa yang perlu kita pikirkan sewaktu mencari pekerjaan?
CARA MENIKMATI PEKERJAAN SAUDARA 205

putusan yang baik tentang pekerjaan. (Amsal 2:6) De-


ngan menggunakan prinsip Alkitab, kita bisa memikir-
kan pertanyaan berikut.
15 Apakah pekerjaan ini mengharuskan saya mela-

kukan sesuatu yang Yehuwa larang? Kita telah belajar


beberapa hal yang Yehuwa benci, seperti mencuri dan
berbohong. (Keluaran 20:4; Kisah 15:29; Efesus 4:28;
Wahyu 21:8) Jadi, kita tidak akan melakukan pekerjaan
apa pun yang melanggar standar Yehuwa.—Baca 1 Yo-
hanes 5:3.

Carilah pekerjaan
yang tidak melanggar
standar Yehuwa
206 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

16 Apakah pekerjaan ini mendukung perbuatan


yang Allah benci? Misalnya, bagaimana jika Saudara
ditawarkan untuk bekerja sebagai resepsionis di sebuah
klinik aborsi? Menjadi resepsionis tidaklah salah. Tapi,
Saudara tahu perasaan Yehuwa tentang aborsi. Jadi,
meski Saudara tidak secara langsung ikut menggugur-
kan bayi, tidakkah Saudara merasa bahwa dengan be-
kerja di sana Saudara ikut bersalah di mata Yehuwa?
—Keluaran 21:22-24.
17 Seperti yang disebutkan dalam Ibrani 5:14, de-

ngan menggunakan prinsip Alkitab, kita bisa menjadi


orang ”yang kemampuan berpikirnya selalu digunakan
sehingga terlatih untuk membedakan yang benar dan
yang salah”. Coba pikirkan, ’Jika saya menerima peker-
jaan ini, apakah orang lain akan tersandung? Apakah
pekerjaan ini mengharuskan saya meninggalkan teman
hidup dan anak karena harus pergi ke luar negeri? Apa
pengaruhnya atas mereka?’
”MEMASTIKAN HAL-HAL MANA
YANG LEBIH PENTING”
18 Selama ’hari-hari terakhir yang sulit dihadapi’, kita

mungkin kesulitan untuk mengutamakan ibadah kita


kepada Yehuwa. (2 Timotius 3:1) Mencari pekerjaan
dan mempertahankannya bisa jadi sangat sulit. Kita
perlu menafkahi keluarga, tapi kita juga tahu bahwa
ibadah kita adalah yang utama. Jangan sampai men-
cari uang menjadi lebih penting daripada ibadah kita.
(1 Timotius 6:9, 10) Jadi, bagaimana kita bisa tetap ”me-
17. Bagaimana agar keputusan kita menyenangkan Allah?
18. Mengapa mengutamakan ibadah kita tidaklah mudah?
CARA MENIKMATI PEKERJAAN SAUDARA 207

mastikan hal-hal mana yang lebih penting” dan juga


menafkahi keluarga?—Filipi 1:10.
19 Percaya kepada Yehuwa sepenuhnya. (Baca Am-

sal 3:5, 6.) Kita tahu bahwa Yehuwa tahu persis apa
yang kita butuhkan dan bahwa Dia sangat peduli ke-
pada kita. (Mazmur 37:25; 1 Petrus 5:7) Firman-Nya
mengatakan, ”Jangan mencintai uang, dan puaslah de-
ngan apa yang ada, karena Allah mengatakan, ’Aku ti-
dak akan pernah meninggalkan kamu, dan Aku tidak
akan pernah mengabaikan kamu.’ ” (Ibrani 13:5) Ye-
huwa tidak ingin kita terus khawatir tentang cara kita
menafkahi keluarga. Dia sudah berulang kali menun-
jukkan bahwa Dia bisa memenuhi kebutuhan umat-
Nya. (Matius 6:25-32) Tidak soal apa pekerjaan kita, kita
perlu mempelajari Alkitab, memberitakan kabar baik,
dan berhimpun dengan teratur.—Matius 24:14; Ibrani
10:24, 25.
20 Jagalah mata Saudara tetap fokus. (Baca Mati-

us 6:22, 23.) Artinya, kita perlu menjaga hidup kita


tetap sederhana sehingga kita bisa berfokus melayani
Yehuwa. Kita tahu bahwa tidaklah bijaksana jika kita
membiarkan uang, gaya hidup yang nyaman, atau alat
elektronik terbaru menjadi lebih penting daripada per-
sahabatan kita dengan Allah. Jadi, bagaimana kita bisa
mengutamakan yang lebih penting? Kita harus berupa-
ya untuk tidak terlilit utang. Jika kita telanjur punya
utang, buatlah rencana untuk mengurangi atau melu-
nasinya. Jika kita tidak berhati-hati, harta benda bisa
menghabiskan banyak waktu dan tenaga kita sehingga
19. Mengapa percaya kepada Yehuwa bisa membantu kita tetap
seimbang dalam pekerjaan kita?
20. Bagaimana agar hidup kita tetap sederhana?
208 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

kita tidak punya waktu untuk berdoa, belajar, atau ber-


dinas. Selain itu, harta benda bisa membuat hidup kita
menjadi lebih sibuk. Jadi, kita ingin belajar untuk ber-
puas dengan kebutuhan dasar, seperti ”makanan dan
pakaian”. (1 Timotius 6:8) Dan apa pun situasi kita, kita
perlu sekali-kali memeriksa ulang apakah kita bisa me-
lakukan lebih banyak untuk Yehuwa.
21 Utamakan hal-hal yang lebih penting. Kita per-

lu menggunakan waktu, tenaga, dan harta benda kita


21. Mengapa kita perlu mengutamakan yang lebih penting?

Melayani Yehuwa adalah pekerjaan terpenting


yang bisa kita lakukan
CARA MENIKMATI PEKERJAAN SAUDARA 209

dengan bijak. Jika kita tidak berhati-hati, hal-hal yang


kurang penting, seperti pendidikan dan uang, bisa
menghabiskan waktu kita yang berharga. Yesus berkata,
”Teruslah utamakan Kerajaan.” (Matius 6:33) Apa yang
paling penting bagi kita bisa terlihat dari pilihan, kebia-
saan, kegiatan sehari-hari, dan cita-cita kita.
PEKERJAAN TERPENTING YANG
BISA KITA LAKUKAN
22 Pekerjaan terpenting yang bisa kita lakukan adalah

melayani Yehuwa dan memberitakan kabar baik. (Mati-


us 24:14; 28:19, 20) Seperti Yesus, kita ingin berbuat
yang terbaik untuk Yehuwa. Ada yang pindah ke tempat
yang lebih membutuhkan. Ada juga yang belajar baha-
sa lain agar bisa mengabar kepada orang-orang yang
menggunakan bahasa itu. Mintalah orang-orang yang
melakukan hal ini untuk bercerita tentang dinas mere-
ka. Mereka pasti akan memberi tahu Saudara bahwa ke-
hidupan mereka menjadi lebih bahagia dan bermakna.
—Baca Amsal 10:22.
23 Banyak dari kita harus banting tulang untuk be-

kerja atau bahkan bekerja di beberapa tempat hanya


untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga. Yehuwa
memperhatikan dan menghargai semua upaya kita un-
tuk menafkahi keluarga. Jadi, apa pun pekerjaan kita,
tirulah Yehuwa dan Yesus dengan bekerja keras. Dan,
ingatlah bahwa pekerjaan terpenting adalah melayani
Yehuwa dan memberitakan kabar baik tentang Keraja-
an Allah. Inilah yang akan membuat kita benar-benar
bahagia.
22, 23. (a) Apa pekerjaan terpenting yang orang Kristen bisa la-
kukan? (b) Apa yang bisa membantu kita menikmati pekerjaan kita?
PRINSIP ALKITAB

1 YEHUWA MENCIPTAKAN
MANUSIA DENGAN KEINGINAN
UNTUK BEKERJA
”Setiap orang sebaiknya makan dan minum,
serta menikmati semua hasil kerja kerasnya.
Ini pemberian Allah.”—Pengkhotbah 3:13


Mengapa bekerja adalah hadiah dari Allah?


Kejadian 1:1, 31; Markus 6:3;
Pengkhotbah 2:24; Lukas 21:37, 38;
Yohanes 5:17 Yohanes 4:31-38; 17:4
Yehuwa bekerja keras. Dia Yesus melakukan pekerja-
menikmati pekerjaan-Nya annya dengan sangat baik
dan ingin kita menikmati dan menyelesaikan tugas-
pekerjaan kita juga. nya bahkan saat itu sulit.
Amsal 8:22-31;
Kolose 1:15-17
Yesus juga selalu bekerja
keras, saat di surga mau-
pun di bumi.
211

2 KITA BISA LEBIH BERPIKIRAN


POSITIF TENTANG PEKERJAAN
KITA
”Pernahkah kamu lihat orang yang terampil
dalam pekerjaannya? Dia akan berdiri di
hadapan raja-raja.”—Amsal 22:29


Apa yang bisa membantu kita menikmati


pekerjaan?
Amsal 12:24; Keluaran 20:13-15;
Kolose 3:22-24; Amsal 2:6;
Ibrani 13:18 Roma 14:19-22;
Bahkan jika kita tidak bisa Efesus 5:28–6:4;
mengubah pekerjaan kita, 1 Yohanes 5:3;
kita bisa mengubah cara Wahyu 18:4
berpikir kita. Kita juga Alkitab membantu
ingin jujur dan rajin. kita mengerti bahwa
pekerjaan tertentu bisa
Amsal 27:11;
memengaruhi kita, keluar-
1 Timotius 5:8;
ga, saudara dan saudari,
1 Petrus 2:12
serta yang terpenting,
Dengan menafkahi keluar-
Yehuwa.
ga, kita menaati Allah.
Dan, tingkah laku kita
yang baik saat bekerja
memuliakan Yehuwa.
212

3 PASTIKAN YANG LEBIH PENTING


AGAR PEKERJAAN LEBIH
MENYENANGKAN
”Memastikan hal-hal mana yang lebih
penting.”—Filipi 1:10


Apa yang seharusnya kita utamakan?


Mazmur 37:25; Amsal 10:22;
Amsal 3:5, 6; Matius 6:33; 28:19, 20;
1 Petrus 5:7 Ibrani 10:24, 25
Percayalah bahwa Yehuwa Berfokuslah melayani
tahu kebutuhan kita setiap Yehuwa dan memberita-
hari. kan kabar baik. Inilah
Matius 6:25-32; pekerjaan terpenting
1 Timotius 6:8-10; yang bisa kita lakukan.
Ibrani 13:5
Belajarlah merasa puas
dengan hal-hal yang kita
miliki.
BAB 16

LAWANLAH IBLIS
”Lawanlah Iblis, dan dia akan lari dari kalian.”
—YAKOBUS 4:7.

KEHIDUPAN di dunia baru dari Yehuwa akan menak-


jubkan. Akhirnya, kehidupan kita akan sesuai dengan
tujuan Allah yang semula. Tapi sekarang, kita hidup di
dunia yang dikuasai Setan dan roh-roh jahat. (2 Korin-
tus 4:4) Meski kita tidak bisa melihat mereka, mereka
ada dan sangat kuat.
2 Bab ini akan membahas cara kita bisa tetap bersa-

habat dengan Yehuwa dan melindungi diri dari Setan.


Yehuwa berjanji bahwa Dia akan membantu kita. Tapi,
kita perlu tahu cara yang digunakan Setan dan roh-roh
jahat untuk menipu dan menyerang kita.
”SEPERTI SINGA YANG MENGAUM”
3 Setan menuduh bahwa manusia menyembah Ye-
huwa demi kepentingan mereka sendiri dan bahwa
mereka akan berhenti melayani Yehuwa jika keadaan
mereka sangat sulit. (Baca Ayub 2:4, 5.) Saat seseorang
menunjukkan bahwa dia ingin belajar tentang Yehu-
wa, Setan dan roh-roh jahat memperhatikan hal itu
dan berupaya mencegahnya. Dan, mereka sangat ma-
rah ketika ada yang membaktikan diri kepada Yehuwa
1, 2. Apa yang perlu kita ketahui tentang Setan dan roh-roh jahat?
3. Apa yang ingin Setan lakukan terhadap kita?
214 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

dan dibaptis. Alkitab menyamakan Setan seperti ”si-


nga yang mengaum, yang berusaha melahap orang”.
(1 Petrus 5:8) Setan ingin merusak persahabatan kita
dengan Yehuwa.—Mazmur 7:1, 2; 2 Timotius 3:12.
4 Tapi, kita tidak perlu takut terhadap Setan dan

roh-roh jahat. Yehuwa telah membatasi apa yang bisa


mereka lakukan terhadap kita. Yehuwa berjanji bah-
wa ”suatu kumpulan besar” orang Kristen yang benar
4, 5. (a) Apa yang tidak bisa Setan lakukan? (b) Bagaimana cara-
nya ’melawan Iblis’?

Setan marah jika kita membaktikan diri kepada Yehuwa


LAWANLAH IBLIS 215

akan selamat melewati ”kesengsaraan besar”. (Wahyu


7:9, 14) Setan sama sekali tidak bisa menghentikan hal
itu karena Yehuwa melindungi umat-Nya.
5 Jika kita tetap akrab dengan Yehuwa, Setan tidak

bisa merusak persahabatan kita dengan-Nya. Firman


Allah meyakinkan kita, ”Yehuwa bersama kalian sela-
ma kalian tetap bersama Dia.” (2 Tawarikh 15:2; baca
1 Korintus 10:13.) Banyak hamba Allah, seperti Habel,
Henokh, Nuh, Sara, dan Musa, berhasil melawan Setan
karena tetap akrab dengan Yehuwa. (Ibrani 11:4-40)
Kita juga bisa melakukan yang sama. Firman Allah ber-
janji, ”Lawanlah Iblis, dan dia akan lari dari kalian.”
—Yakobus 4:7.
”PERJUANGAN KITA”
6 Meski Setan tahu bahwa Yehuwa membatasi apa
yang bisa dia lakukan terhadap kita, dia akan terus ber-
upaya merusak persahabatan kita dengan Allah. Seka-
rang, Iblis menyerang kita dengan berbagai cara. Dia
menggunakan beragam siasat yang sudah dia pakai se-
lama ribuan tahun. Apa beberapa di antaranya?
7 Rasul Yohanes menulis, ”Seluruh dunia dikuasai

oleh si jahat.” (1 Yohanes 5:19) Setan menguasai dunia


yang jahat ini, dan dia juga ingin menguasai umat Ye-
huwa. (Mikha 4:1; Yohanes 15:19; Wahyu 12:12, 17)
Iblis tahu bahwa waktunya tinggal sedikit. Jadi, dia
berusaha keras untuk menyerang kita masing-masing
supaya kita tidak setia kepada Allah. Kadang, Iblis me-
nyerang kita dengan terang-terangan, tapi kadang se-
rangannya juga bisa terselubung.
6. Bagaimana Setan menyerang kita?
7. Mengapa Setan menyerang umat Yehuwa?
216 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

8 Efesus 6:12 berkata, ”Perjuangan [”pergulatan”, ca-


tatan kaki] kita . . . melawan kumpulan roh jahat di wi-
layah surga.” Setiap orang Kristen perlu berjuang me-
lawan Iblis dan roh-roh jahat. Kita perlu menyadari
bahwa semua yang sudah membaktikan diri kepada Ye-
huwa juga terlibat dalam perjuangan ini. Dalam surat-
nya untuk sidang di Efesus, Rasul Paulus menasihati
orang Kristen tiga kali untuk ”berdiri teguh”.—Efesus
6:11, 13, 14.
9 Setan dan roh-roh jahat berupaya menipu kita de-

ngan berbagai cara. Meski kita pernah berhasil me-


lawan siasat Setan, itu bukan berarti kita akan kebal
terhadap siasatnya yang lain. Iblis berupaya mencari
kelemahan kita supaya dia tahu jebakan terbaik untuk
menjatuhkan kita. Tapi, kita pasti bisa menghindari-
nya karena Alkitab memberi tahu kita tentang jebak-
an Iblis. (2 Korintus 2:11; lihat Catatan No. 31.) Salah
satunya adalah spiritisme.
LARILAH DARI ROH-ROH JAHAT
10 Spiritisme mencakup hal-hal gaib yang membuat
orang bisa berhubungan dengan roh-roh jahat, misal-
nya ramalan, sihir, mantra, atau upaya untuk berbicara
dengan orang mati. Alkitab berkata bahwa spiritisme
itu ”menjijikkan” dan kita tidak boleh terlibat dalam
spiritisme sebagai umat Yehuwa. (Ulangan 18:10-12;
Wahyu 21:8) Orang Kristen harus benar-benar lari dari
segala bentuk spiritisme.—Roma 12:9.
8. Apa yang perlu setiap orang Kristen sadari?
9. Apa yang Setan dan roh-roh jahat ingin lakukan terhadap kita?
10. (a) Apa itu spiritisme? (b) Apa pandangan Yehuwa terhadap
spiritisme?
LAWANLAH IBLIS 217

11Setan tahu bahwa dia bisa dengan mudah mem-


buat kita terlibat dalam spiritisme jika kita penasaran
dengan hal-hal gaib. Segala bentuk spiritisme akan me-
rusak persahabatan kita dengan Yehuwa.
SETAN BERUPAYA MENIPU KITA
12 Setan berupaya membuat orang-orang bingung.
Dia secara perlahan-lahan membuat orang-orang ragu
sehingga mereka berpikir bahwa ”baik itu jahat dan
jahat itu baik”. (Yesaya 5:20) Iblis menyebarkan pan-
dangan bahwa nasihat Alkitab tidak berguna dan kita
akan lebih bahagia jika tidak mengikuti standar Allah.
13 Salah satu siasat Setan yang paling ampuh ada-

lah membuat orang ragu. Dia telah menggunakan cara


ini sejak dulu. Di Taman Eden, dia membuat Hawa
ragu dengan bertanya, ”Apa benar Allah berkata bah-
wa kalian tidak boleh makan buah dari semua po-
hon di taman ini?” (Kejadian 3:1) Belakangan pada za-
man Ayub, Setan bertanya kepada Yehuwa di depan
malaikat-malaikat, ”Kalau Ayub tidak mendapat apa-
apa, apa dia tetap takut kepada-Mu?” (Ayub 1:9) Sete-
lah Yesus dibaptis, Setan menantangnya dengan ber-
kata, ”Kalau kamu putra Allah, suruh batu-batu ini
menjadi roti.”—Matius 4:3.
14 Sekarang, Iblis terus membuat orang ragu. Dia

membuat beberapa jenis spiritisme terlihat tidak ber-


bahaya agar orang-orang berpikir bahwa spiritisme itu
11. Apa akibatnya jika kita penasaran dengan hal-hal gaib?
12. Bagaimana Setan memengaruhi cara berpikir kita?
13. Bagaimana Setan membuat orang ragu?
14. Bagaimana Setan membuat orang ragu atas bahayanya spi-
ritisme?
218 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

tidak salah. Bahkan, beberapa orang Kristen tidak me-


nyadari bahayanya. (2 Korintus 11:3) Jadi, bagaimana
kita bisa melindungi diri? Bagaimana kita bisa yakin
bahwa kita tidak tertipu dengan siasat Setan? Mari kita
periksa dua bidang yang digunakan Setan untuk meni-
pu kita, yaitu hiburan dan pengobatan.
SETAN MEMANFAATKAN KEINGINAN KITA
15 Sekarang, banyak film, video, acara TV, game elek-
tronik, dan situs Internet yang menampilkan roh-roh
jahat, sihir, dan hal-hal gaib. Banyak yang mengang-
gap bahwa hal-hal itu menarik dan tidak berbahaya.
Mereka tidak menyadari betapa bahayanya hal itu. Se-
seorang juga bisa terlibat dalam spiritisme melalui ra-
malan bintang, ramalan garis tangan, kartu tarot,
dan bola kristal. Iblis menyembunyikan bahayanya
dan berupaya membuatnya kelihatan misterius, mena-
rik, dan menyenangkan. Seseorang bahkan bisa ber-
pikir bahwa tidak ada bahayanya menonton sesuatu
yang berisi hal-hal gaib asalkan dia tidak melakukan-
nya. Mengapa cara berpikir ini berbahaya?—1 Korintus
10:12.
16 Setan dan roh-roh jahat tidak bisa membaca pi-

kiran kita. Tapi, mereka bisa tahu keinginan dan cara


berpikir kita dengan memperhatikan pilihan kita un-
tuk diri sendiri maupun keluarga kita, termasuk pi-
lihan hiburan. Jika kita memilih film, musik, atau
buku tentang dukun, ilmu sihir, kerasukan roh-roh
15. Bagaimana kita bisa sampai terlibat dengan roh-roh jahat me-
lalui hiburan?
16. Mengapa kita perlu menolak hiburan yang ada hubungannya
dengan hal-hal gaib?
LAWANLAH IBLIS 219

jahat, penyihir, vampir, atau yang sejenisnya, Setan


dan roh-roh jahat akan tahu bahwa kita penasaran ten-
tang mereka. Lalu, mereka akan membuat kita sema-
kin terlibat dalam spiritisme.—Baca Galatia 6:7.
17 Setan juga memanfaatkan keinginan kita untuk

sehat. Sekarang, banyak orang sakit parah. Ada yang


mungkin telah mencoba berbagai jenis pengobatan
tanpa ada hasil. (Markus 5:25, 26) Mereka mungkin pu-
tus asa sehingga rela melakukan apa pun agar sembuh.
Tapi sebagai orang Kristen, kita perlu berhati-hati agar
17. Bagaimana Setan memanfaatkan keinginan kita untuk sehat?

Andalkan Yehuwa saat kita sakit


220 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

tidak memilih pengobatan yang melibatkan ”kekuatan


gaib”.—Yesaya 1:13.
18 Pada zaman Israel dulu, ada orang yang menggu-

nakan ”kekuatan gaib”. Yehuwa berkata kepada mere-


ka, ”Saat kalian mengangkat tangan untuk memohon,
Aku tidak mau melihat kalian. Walau kalian banyak
berdoa, Aku tidak mau mendengarkan.” (Yesaya 1:15)
Coba pikirkan: Yehuwa tidak mau mendengarkan doa
mereka! Jadi, kita tidak mau melakukan apa pun yang
bisa merusak persahabatan kita dengan Yehuwa atau
membuat Dia tidak mau membantu kita, terutama saat
kita sakit. (Mazmur 41:3) Kita harus mencari tahu apa-
kah pengobatan yang akan kita jalani ada hubungan-
nya dengan spiritisme atau hal gaib. (Matius 6:13) Jika
ada kemungkinan bahwa itu berhubungan, kita perlu
menghindarinya!—Lihat Catatan No. 32.
CERITA-CERITA HANTU
19 Ada yang berpikir bahwa Iblis dan roh-roh jahat ti-
dak benar-benar ada. Tapi, yang lain tahu bahwa mere-
ka ada karena mengalaminya sendiri. Banyak orang di-
takut-takuti oleh roh-roh jahat dan diperbudak oleh
kebiasaan yang berkaitan dengan hal-hal gaib. Ada juga
yang membuat orang lain takut dengan bercerita ten-
tang hantu-hantu yang menyerang manusia. Orang-
orang biasanya tertarik dengan cerita-cerita itu dan se-
nang menceritakannya kepada orang lain. Akhirnya,
banyak orang takut kepada Iblis.
20 Coba pikirkan: Setan ingin orang-orang takut ke-

18. Pengobatan macam apa yang orang Kristen perlu hindari?


19. Mengapa banyak orang takut kepada Iblis?
20. Bagaimana kita bisa sampai menyebarkan kebohongan Setan?
LAWANLAH IBLIS 221

padanya. (2 Tesalonika 2:9, 10) Dia adalah pembohong


yang tahu caranya memengaruhi pikiran orang-orang
yang tertarik pada spiritisme. Akibatnya, mereka perca-
ya pada hal-hal yang belum tentu benar. Orang-orang
mungkin menceritakan apa yang mereka pikir telah
mereka lihat dan dengar. Semakin cerita itu diulangi,
semakin heboh ceritanya. Kita tidak mau membantu
Setan menyebarkan rasa takut dengan menceritakan
cerita-cerita hantu.—Yohanes 8:44; 2 Timotius 2:16.
21 Jika seorang hamba Yehuwa punya pengalaman

yang berhubungan dengan roh-roh jahat, dia tidak


akan menceritakannya sebagai hiburan untuk orang
lain. Umat Yehuwa tidak perlu takut dengan apa yang
bisa Iblis dan roh-roh jahat lakukan. Sebaliknya, kita
perlu berfokus kepada Yesus dan kuasa yang telah Ye-
huwa berikan kepadanya. (Ibrani 12:2) Yesus tidak
menggunakan cerita-cerita hantu sebagai hiburan un-
tuk murid-muridnya. Dia berfokus pada berita Keraja-
an dan ”perbuatan Allah yang luar biasa”.—Kisah 2:11;
Lukas 8:1; Roma 1:11, 12.
22 Ingatlah bahwa Setan ingin merusak persahabat-

an kita dengan Yehuwa. Dia akan melakukan apa pun


untuk merusaknya. Tapi, kita tahu siasat yang akan Se-
tan gunakan. Kita bertekad untuk menolak segala ben-
tuk spiritisme. ”Jangan beri kesempatan kepada Iblis”
untuk melemahkan tekad kita. (Baca Efesus 4:27.) La-
wanlah Iblis, dan kita akan terhindar dari jebakannya
dan aman dalam perlindungan Yehuwa.—Efesus 6:11.
21. Daripada menyebarkan cerita hantu, apa yang bisa kita bicara-
kan?
22. Apa tekad kita?
PRINSIP ALKITAB

1 DUNIA INI DIKUASAI SETAN


”Seluruh dunia dikuasai oleh si
jahat.”—1 Yohanes 5:19


Apa tujuan Setan?


1 Petrus 5:8 Ayub 2:4, 5
Setan ingin merusak dan Setan menuduh bahwa
bahkan memutuskan manusia menyembah
persahabatan kita Yehuwa demi kepentingan
dengan Yehuwa. diri sendiri. Dia marah
saat melihat orang-orang
mengenal dan menya-
yangi Yehuwa.
223

2 JANGAN TAKUT
TERHADAP SETAN
”Tunduklah kepada Allah. Tapi lawanlah
Iblis, dan dia akan lari dari kalian.”
—Yakobus 4:7


Bagaimana kita tahu bahwa kita bisa


melawan Setan?
Wahyu 7:9, 14 2 Tawarikh 15:2
Yehuwa membatasi apa Jika kita akrab dengan
yang bisa Setan lakukan Yehuwa, Setan tidak bisa
kepada kita. Allah telah merusak persahabatan
berjanji bahwa suatu kum- kita dengan Yehuwa.
pulan besar orang akan
1 Korintus 10:13;
masuk ke dunia baru.
Ibrani 11:4-40
Yehuwa berjanji untuk
membantu kita tetap setia,
sama seperti saat Dia
membantu banyak ham-
ba-Nya di masa lalu.
224

3 WASPADAI SIASAT SETAN


”Kita sudah tahu siasat-siasatnya.”
—2 Korintus 2:11


Mengapa Iblis menyerang umat Yehuwa?


Siasat apa yang dia gunakan?
Yohanes 15:19; Imamat 19:26;
Wahyu 12:12, 17 Yesaya 1:13, 15;
Iblis menguasai dunia ini, Markus 5:25, 26
tapi dia tidak menguasai Berhati-hatilah saat
umat Yehuwa. Jadi, dia memilih pengobatan.
mengincar mereka. Seseorang mungkin sa-
Kejadian 3:1; ngat putus asa sehingga
Galatia 5:19-21; rela melakukan pengobat-
Efesus 6:12 an yang menggunakan
Iblis berupaya menemu- kekuatan gaib.
kan kelemahan kita untuk Ulangan 18:10-12;
melawan kita. Kisah 19:19;
Galatia 6:7;
Wahyu 21:8
Jika roh-roh jahat melihat
bahwa kita tertarik de-
ngan hal-hal gaib, mereka
akan memanfaatkan hal
itu. Jika kita terlibat spirit-
isme, itu berarti kita tidak
setia kepada Yehuwa.
225

4 JANGAN SEBARKAN
KEBOHONGAN SETAN
”Iblis . . . itu pendusta dan bapak para
pendusta.”—Yohanes 8:44


Bagaimana kita bisa sampai menyebarkan


kebohongan Iblis?
Roma 1:11, 12; Efesus 6:11
2 Timotius 2:16 Jika kita waspada akan
Orang-orang mencerita- siasat-siasat Setan, kita
kan hal-hal yang membuat bisa melawannya dan
Setan dan roh-roh jahat tetap bersahabat dengan
terdengar lebih kuat dari- Yehuwa.
pada yang sesungguhnya.
Daripada menyebarkan
cerita yang membuat
orang-orang takut,
kita sebaiknya saling
menguatkan.
BAB 17

CARA AGAR TETAP


DIKASIHI ALLAH
”Bangunlah iman kalian yang sangat suci . . .
Tetap berada dalam naungan kasih Allah.”—YUDAS 20, 21.

KITA semua ingin punya tubuh yang kuat dan sehat. Itu-
lah sebabnya kita memakan makanan yang sehat, ber-
olahraga dengan teratur, dan menjaga kondisi tubuh
kita. Meski hal-hal ini tidak mudah, kita tidak menyerah
karena kita menikmati hasilnya. Tapi, kita juga perlu
kuat dan sehat dalam hal lain.
2 Kita mungkin sudah mulai mengenal Yehuwa, tapi

kita perlu mempererat persahabatan kita dengan-Nya.


Saat Yudas menyemangati orang Kristen untuk ”tetap
berada dalam naungan kasih Allah”, dia juga menjelas-
kan cara melakukannya. Dia berkata, ”Bangunlah iman
kalian yang sangat suci.” (Yudas 20,21) Jadi, bagaimana
cara kita membangun iman yang kuat?
TERUSLAH BANGUN IMAN SAUDARA
3 Kita masing-masing perlu yakin bahwa jalan Yehu-
wa-lah yang terbaik. Setan ingin kita berpikir bahwa
standar Yehuwa terlalu sulit untuk diikuti dan bahwa kita
akan lebih bahagia jika kita memutuskan sendiri mana
1, 2. Apa yang bisa kita lakukan agar tetap dikasihi Allah?
3-5. (a) Setan ingin kita berpikir apa tentang standar Yehuwa?
(b) Bagaimana perasaan Saudara terhadap hukum dan prinsip Ye-
huwa?
CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH 227

yang benar dan salah. Sejak di Taman Eden, Setan terus


berusaha meyakinkan orang-orang akan hal ini. (Kejadi-
an 3:1-6) Sekarang, dia masih terus melakukannya.
4 Apakah Setan benar? Apakah standar Yehuwa terlalu

membatasi? Tidak. Coba bayangkan kita sedang berja-


lan di taman yang indah, lalu kita melihat pagar tinggi
yang menutupi bagian tertentu. Mungkin kita berpikir,
’Kenapa harus ada pagar di sini?’ Tapi kemudian, kita
mendengar auman singa dari balik pagar. Bagaimana
kita memandang pagar itu sekarang? Kita pasti bersyu-
kur karena berkat pagar itu, kita tidak menjadi santapan
singa itu. Prinsip-prinsip Yehuwa bisa disamakan seperti
pagar tersebut, dan Setan seperti singa itu. Firman Allah
mengingatkan kita, ”Jagalah pikiran kalian tetap jernih,
dan waspadalah! Musuh kalian, Iblis, berjalan ke sana
kemari seperti singa yang mengaum, yang berusaha me-
lahap orang.”—1 Petrus 5:8.
5 Yehuwa ingin agar kita punya kehidupan yang ter-

baik. Dia tidak ingin kita ditipu oleh Setan. Itulah sebab-
nya Dia memberi kita hukum dan prinsip untuk me-
lindungi kita dan membuat kita bahagia. (Efesus 6:11)
Yakobus menulis, ”Orang yang mengamati hukum yang
sempurna, yang membawa kemerdekaan, dan terus
mengikutinya . . . akan bahagia karena melakukannya.”
—Yakobus 1:25.
6 Jika kita mengikuti petunjuk Yehuwa, kehidupan

kita akan menjadi lebih baik dan kita akan semakin


akrab dengan Dia. Misalnya, setelah menerima un-
dangan untuk sering berdoa kepada-Nya, kita merasa-
kan manfaatnya. (Matius 6:5-8; 1 Tesalonika 5:17) Kita
6. Bagaimana kita bisa sampai yakin bahwa jalan Allah adalah yang
terbaik?
228 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

bahagia setelah mengikuti petunjuk-Nya untuk berhim-


pun agar bisa beribadah dan saling menguatkan. Kita
juga bahagia setelah ikut mengabar dan mengajar. (Ma-
tius 28:19, 20; Galatia 6:2; Ibrani 10:24, 25) Jika kita te-
rus memikirkan bagaimana hal-hal ini bisa sampai me-
nguatkan iman kita, kita akan semakin yakin bahwa
jalan Yehuwa memang adalah yang terbaik.
7 Kita mungkin khawatir bahwa di masa depan, kita

akan mengalami ujian iman yang terlalu sulit bagi


kita. Jika kita merasa begitu, ingatlah kata-kata Yehuwa,
”Aku, Yehuwa, adalah Allahmu, yang mengajarmu demi
kebaikanmu, yang menuntunmu di jalan yang harus
kamu tempuh. Aku sungguh ingin agar kamu menaati
7, 8. Apa yang bisa membantu kita agar tidak khawatir terhadap
ujian yang akan kita hadapi?
CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH 229

perintah-Ku, karena damaimu akan menjadi seperti su-


ngai, dan perbuatanmu yang benar seperti ombak di
lautan.”—Yesaya 48:17, 18.
8 Jika kita menaati Yehuwa, kedamaian kita akan

menjadi seperti sungai yang tidak akan kering dan per-


buatan kita yang benar akan menjadi seperti ombak
yang terus menyapu pantai. Tidak soal apa yang terjadi
dalam hidup kita, kita bisa setia. Alkitab berjanji, ”Lem-
parkan bebanmu kepada Yehuwa, dan Dia akan mendu-
kungmu. Orang benar tidak akan pernah Dia biarkan
jatuh.”—Mazmur 55:22.
”TERUS BERUPAYA UNTUK MENJADI DEWASA”
9 Dengan semakin akrab kepada Yehuwa, kita akan
”menjadi dewasa”. (Ibrani 6:1) Apa artinya menjadi
dewasa?
10 Kita tidak menjadi orang Kristen yang dewasa ha-

nya karena bertambah umur. Agar menjadi dewasa, kita


harus bersahabat akrab dengan Yehuwa dan berusaha
untuk berpikir seperti Dia. (Yohanes 4:23) Paulus me-
nulis, ”Orang yang mengikuti keinginan jasmani sela-
lu memikirkan keinginan jasmaninya, tapi orang yang
mengikuti bimbingan kuasa kudus selalu memikirkan
hal-hal yang sesuai dengan kuasa itu.” (Roma 8:5) Sese-
orang yang dewasa tidak berfokus pada kesenangan sen-
diri atau harta benda. Sebaliknya, dia berfokus melayani
Yehuwa dan membuat keputusan yang bijak dalam hi-
dupnya. (Amsal 27:11; baca Yakobus 1:2, 3.) Dia tidak
mau dipengaruhi untuk berbuat yang salah. Seseorang
yang dewasa tahu apa yang benar dan bertekad untuk
melakukannya.
9, 10. Apa artinya menjadi dewasa?
230 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

11 Untuk menjadi dewasa dibutuhkan upaya. Rasul


Paulus menulis, ”Tapi, makanan keras adalah untuk
orang dewasa, yang kemampuan berpikirnya selalu digu-
nakan sehingga terlatih untuk membedakan yang benar
dan yang salah.” (Ibrani 5:14) Kata ”terlatih” mungkin
membuat kita membayangkan pelatihan seorang atlet.
12 Saat kita melihat atlet yang mahir sedang bertan-

ding, kita tahu bahwa dia sudah lama berlatih untuk


meningkatkan kemampuannya. Dia tidak terlahir seba-
gai atlet. Saat seorang bayi lahir, dia tidak benar-benar
tahu cara menggunakan tangan dan kakinya. Tapi akhir-
nya, dia belajar memegang barang dan berjalan. Dengan
latihan, dia bisa menjadi atlet. Demikian pula, untuk
menjadi orang Kristen yang dewasa, kita butuh waktu
dan pelatihan.
13 Dalam buku ini, kita telah belajar caranya untuk

bisa berpikir seperti Yehuwa. Kita jadi menghargai dan


menyukai standar Yehuwa. Saat membuat keputusan,
kita bisa berpikir, ’Hukum dan prinsip apa yang cocok
dengan situasi ini? Bagaimana saya bisa menerapkan-
nya? Yehuwa ingin saya melakukan apa?’—Baca Amsal
3:5, 6; Yakobus 1:5.
14 Kita tidak akan pernah berhenti membangun iman

kita kepada Yehuwa. Seperti makanan bergizi yang bisa


membantu kita mempunyai tubuh yang kuat, belajar
tentang Yehuwa juga membantu kita membangun iman
yang kuat. Saat mulai belajar Alkitab, kita belajar kebe-
11, 12. (a) Apa yang Paulus katakan tentang ’kemampuan berpi-
kir’ orang Kristen? (b) Apa persamaan antara orang Kristen yang
dewasa dengan seorang atlet?
13. Apa yang membantu kita untuk bisa berpikir seperti Yehuwa?
14. Apa yang perlu kita lakukan untuk membangun iman?
CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH 231

naran dasar tentang Yehuwa dan jalan-jalan-Nya. Tapi


lama-kelamaan, kita perlu memahami hal-hal yang le-
bih dalam lagi. Inilah yang Paulus maksudkan saat dia
mengatakan, ”Makanan keras adalah untuk orang de-
wasa.” Dengan menerapkan hal-hal yang kita pelajari,
kita memperoleh hikmat. Alkitab berkata bahwa ”hikmat
adalah hal terpenting”.—Amsal 4:5-7; 1 Petrus 2:2.
15 Agar tubuh bisa tetap kuat dan sehat, kita perlu te-

rus menjaga diri. Begitu juga, orang yang dewasa tahu


bahwa dia perlu berupaya keras agar tetap akrab de-
ngan Yehuwa. Paulus mengingatkan, ”Teruslah periksa
apakah hidup kalian sesuai dengan iman Kristen. Terus-
lah pastikan seperti apa kalian sebenarnya.” (2 Korintus
13:5) Meski begitu, iman yang kuat pun belum cukup.
Kasih kita kepada Yehuwa dan saudara-saudari harus te-
rus bertumbuh. Paulus berkata, ”Kalau saya punya . . .
pengetahuan, dan punya iman yang sangat kuat sehing-
ga bisa memindahkan gunung, tapi tidak punya kasih,
saya tidak ada apa-apanya.”—1 Korintus 13:1-3.
BERFOKUSLAH PADA HARAPAN SAUDARA
16 Setan ingin kita merasa bahwa kita tidak akan bisa
membuat Yehuwa senang. Dia ingin kita putus asa dan
berpikir bahwa masalah kita tidak bisa diselesaikan. Dia
tidak ingin kita percaya kepada saudara-saudari kita, dan
dia tidak ingin kita bahagia. (Efesus 2:2) Setan tahu bah-
wa pikiran negatif bisa merusak kita dan persahabatan
kita dengan Allah. Tapi, Yehuwa telah memberi kita se-
suatu untuk melawan pikiran negatif, yaitu harapan.
15. Mengapa kita perlu benar-benar mengasihi Yehuwa dan sau-
dara-saudari kita?
16. Apa yang Setan ingin kita rasakan?
232

17 Dalam 1 Tesalonika 5:8, Alkitab menyamakan ha-


rapan kita dengan pelindung kepala yang melindungi
seorang prajurit dalam peperangan, dan pelindung
itu disebut ”harapan keselamatan”. Harapan akan janji-
janji Yehuwa bisa melindungi pikiran kita dan memban-
tu kita melawan pikiran negatif.
18 Harapan Yesus membuat dia tetap kuat. Pada ma-

lam terakhirnya di bumi, dia mengalami serentet-


an peristiwa yang sulit. Sahabatnya mengkhianati
dia. Sahabat yang lain menyangkal dia. Yang lain lagi
meninggalkan dia dan lari. Orang-orang sebangsa-
nya melawan dia dan menuntut agar dia disiksa sam-
pai mati. Apa yang membantunya melewati semua ini?
”Demi sukacita yang ditaruh di hadapannya, dia berte-
17. Seberapa pentingkah harapan?
18, 19. Jelaskan bagaimana Yesus dikuatkan oleh harapan.
kun di tiang siksaan tanpa merasa dipermalukan, dan
sekarang dia duduk di sebelah kanan takhta Allah.”
—Ibrani 12:2.
19 Yesus tahu bahwa dengan tetap setia, dia akan me-

muliakan Bapaknya dan membuktikan bahwa Setan


adalah pembohong. Harapan ini memberinya sukacita
yang luar biasa. Dia juga tahu bahwa dia akan segera ber-
temu lagi dengan Bapaknya di surga. Harapan ini mem-
bantunya bertekun. Seperti Yesus, kita harus berfokus
pada harapan kita. Ini akan membantu kita bertekun
tidak soal apa yang terjadi.
20 Yehuwa melihat iman dan ketekunan kita. (Yesaya

30:18; baca Maleakhi 3:10.) Dia berjanji akan ’menga-


bulkan keinginan hati kita’. (Mazmur 37:4) Jadi, berfo-
kuslah pada harapan kita. Setan ingin kita kehilangan
20. Apa yang bisa membantu kita berpikir positif?
234 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

harapan dan merasa bahwa janji Yehuwa tidak akan per-


nah terwujud. Tapi, janganlah termakan pikiran negatif!
Jika kita merasa bahwa harapan itu semakin pudar, min-
talah bantuan Yehuwa. Ingatlah kata-kata di Filipi 4:6, 7,
”Jangan khawatirkan apa pun. Sebaliknya, dalam segala
hal, sampaikan permintaan kalian kepada Allah dengan
berdoa dan memohon, serta mengucap syukur, sehing-
ga kedamaian dari Allah, yang bisa mengalahkan pemi-
kiran apa pun, akan menjaga hati dan pikiran kalian me-
lalui Kristus Yesus.”
21 Biasakan untuk merenungkan masa depan yang

menyenangkan. Tidak lama lagi, semua orang akan me-


nyembah Yehuwa. (Wahyu 7:9, 14) Coba bayangkan ke-
hidupan di bumi baru. Itu akan jauh lebih baik daripada
yang bisa kita bayangkan! Setan, roh-roh jahat, dan se-
gala jenis kejahatan tidak ada lagi. Kita tidak akan sakit
dan mati. Sebaliknya, setiap hari kita akan bangun de-
ngan segar dan penuh semangat. Semua orang akan be-
kerja bersama untuk mengubah bumi menjadi Firdaus.
Semua orang akan menikmati makanan yang lezat dan
tempat tinggal yang aman. Orang-orang tidak akan jahat
dan kasar, tapi mereka akan benar-benar saling peduli.
Pada akhirnya, semua manusia di bumi akan ”memi-
liki kemerdekaan yang mulia seperti yang dimiliki anak-
anak Allah”.—Roma 8:21.
22 Yehuwa ingin agar kita menjadikan Dia sahabat ter-

baik kita. Jadi, mari kita melakukan yang terbaik untuk


menaati Yehuwa dan semakin akrab dengan-Nya setiap
hari. Semoga kita semua tetap berada dalam naungan
kasih Allah selamanya!—Yudas 21.
21, 22. (a) Apa tujuan Yehuwa bagi bumi? (b) Apa tekad kita?
PRINSIP ALKITAB

1 TERUSLAH PERKUAT IMAN KITA


”Bangunlah iman kalian yang sangat suci.”
—Yudas 20


Apa yang bisa membantu kita membangun


iman?
Efesus 6:11; Mazmur 55:22;
Yakobus 1:25; Yesaya 48:17, 18
1 Petrus 5:8 Yehuwa tidak akan pernah
Pikirkan bagaimana keta- meninggalkan kita. Jika
atan kita kepada Yehuwa kita mengikuti bimbingan-
melindungi kita dan Nya, kita bisa merasa
membantu kita punya damai.
kehidupan yang lebih
baik.
Matius 28:19, 20;
1 Tesalonika 5:17;
Ibrani 10:24, 25
Kita bisa memperkuat
iman dengan secara
teratur berdoa, mengabar,
dan bergaul bersama
saudara-saudari.
236

2 KITA INGIN MENJADI ORANG


KRISTEN YANG DEWASA
”Mari kita terus berupaya untuk menjadi
dewasa.”—Ibrani 6:1


Apa maksudnya menjadi orang Kristen


yang dewasa?
Roma 8:5; Amsal 3:5, 6;
Ibrani 5:14 Yakobus 1:5
Dibutuhkan waktu dan Saat membuat keputusan,
upaya untuk menjadi de- renungkan apa yang Yehu-
wasa. Orang Kristen yang wa ingin kita lakukan dan
dewasa mencoba untuk mintalah bantuan-Nya.
berpikir seperti Yehuwa
2 Korintus 13:5
dan membuat keputusan
Jangan pernah berhenti
yang bijak.
belajar tentang Yehuwa
Amsal 27:11; dan memperkuat persaha-
Yakobus 1:2, 3 batan kita dengan-Nya.
Tantangan adalah kesem-
patan untuk memperkuat
iman dan membuktikan
bahwa kita menyayangi
Yehuwa.
237

3 BERFOKUSLAH PADA
HARAPAN KITA
”Memakai . . . pelindung kepala berupa
harapan.”—1 Tesalonika 5:8


Bagaimana harapan bisa melindungi kita?


Ibrani 12:2 Maleakhi 3:10;
Harapan kita sangatlah Roma 8:21
menguatkan. Pikirkan Biasakan untuk merenung
bagaimana harapan Yesus tentang harapan kita.
membantunya bertekun Dunia baru akan lebih
melewati cobaan. baik daripada apa pun
Filipi 4:6, 7 yang bisa kita bayangkan.
Jika kita merasa bahwa Mazmur 37:4;
harapan kita semakin pu- Yudas 21
dar, berdoalah tentang hal Yehuwa ingin kita menge-
itu. Pikiran negatif dan ke- nal Dia sebagai sahabat
raguan bisa melemahkan terbaik-Nya. Lakukan yang
kita. Tapi, Yehuwa akan terbaik untuk menaati-
memberi kita keberanian Nya, dan mendekatlah
dan kedamaian pikiran. kepada-Nya setiap hari.
DAFTAR ISI
1 Prinsip 19 Pendamaian

2 Ketaatan 20 Menghargai Kehidupan


Binatang
3 Kebebasan Memilih
21 Fraksi Darah dan
4 Standar Moral Perawatan Medis
5 Hati Nurani 22 Tingkah Laku yang
Murni
6 Takut kepada Allah
23 Kelakuan Tidak Tahu
7 Pertobatan
Malu dan Kenajisan
8 Pemecatan
24 Masturbasi
9 Petunjuk, Bimbingan,
25 Poligami
dan Nasihat

10 Kesombongan dan 26 Perceraian dan


Kerendahan Hati Perpisahan

11 Wewenang 27 Memuji dan


Menyemangati
12 Penatua
28 Acara Pernikahan
13 Kepala Keluarga
29 Membuat Keputusan
14 Badan Pimpinan yang Bijak

15 Penutup Kepala 30 Masalah Bisnis dan


16 Kenetralan Hukum

17 Pikiran Dunia 31 Tipuan Setan

18 Kemurtadan 32 Pengobatan
CATATAN 239

1 PRINSIP


Hukum-hukum Allah didasarkan atas prinsip-Nya. Prinsip-prinsip ini


adalah kebenaran dasar yang ada dalam Alkitab. Prinsip bisa mem-
bantu kita memahami perasaan dan pikiran Allah sehingga kita bisa
membuat keputusan yang baik dan melakukan apa yang benar. Prin-
sip Allah terutama berguna saat ada situasi yang hukumnya tidak
langsung disebutkan dalam Alkitab.
* Bab 1, paragraf 8

2 KETAATAN


Menaati Yehuwa berarti rela melakukan perintah-Nya. Yehuwa ingin


kita menaati-Nya karena kita menyayangi-Nya. (1 Yohanes 5:3) Jika
kita menyayangi Allah dan percaya kepada-Nya, kita akan mengikuti
semua nasihat-Nya kapan pun. Kita akan menaati-Nya bahkan jika itu
sulit bagi kita. Menaati Allah pasti bermanfaat karena Dia mengajar
kita caranya memiliki kehidupan yang terbaik sekarang dan menjanji-
kan banyak berkat di masa depan untuk kita.—Yesaya 48:17.
* Bab 1, paragraf 10

3 KEBEBASAN MEMILIH


Yehuwa memberi setiap orang kebebasan memilih, atau kemampuan


untuk membuat keputusan. Dia tidak menciptakan kita seperti robot.
(Ulangan 30:19; Yosua 24:15) Kita bisa menggunakan kebebasan ini
untuk membuat keputusan yang baik. Tapi, jika kita tidak berhati-hati,
kita bisa membuat keputusan yang buruk. Karena punya kebebasan
memilih, kita harus memutuskan sendiri apakah akan setia kepada
Yehuwa atau tidak. Kita juga harus membuktikan bahwa kita benar-
benar menyayangi-Nya.
* Bab 1, paragraf 12

4 STANDAR MORAL


Yehuwa memberikan standar moral, atau bimbingan untuk tingkah


laku kita. Dalam Alkitab, kita bisa tahu tentang standar moral ini dan
240 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

manfaatnya bagi hidup kita. (Amsal 6:16-19; 1 Korintus 6:9-11) Stan-


dar ini membuat kita tahu pandangan Allah tentang apa yang benar
dan salah. Standar ini juga mengajar kita caranya menjadi pengasih,
membuat keputusan yang bijak, dan berbuat baik kepada orang lain.
Standar dunia ini terus menurun, tapi standar Yehuwa tidak berubah.
(Ulangan 32:4-6; Maleakhi 3:6) Jika kita mengikuti standar Yehuwa,
kita akan terlindung dari banyak hal buruk secara fisik dan emosi.
* Bab 1, paragraf 17

5 HATI NURANI


Hati nurani adalah perasaan dalam diri kita yang membuat kita mera-
sa bahwa sesuatu itu benar atau salah. Yehuwa memberi setiap ma-
nusia hati nurani. (Roma 2:14, 15) Agar hati nurani bisa berfungsi
dengan baik, kita perlu melatihnya dengan standar moral Yehuwa
sehingga itu bisa membantu kita membuat keputusan yang menye-
nangkan Allah. (1 Petrus 3:16) Hati nurani bisa memperingatkan kita
saat kita akan membuat keputusan yang buruk. Itu juga bisa membuat
kita merasa sangat terganggu setelah berbuat salah. Hati nurani kita
bisa menjadi tumpul, tapi dengan bantuan Yehuwa, itu bisa tajam
lagi. Hati nurani yang baik membuat kita punya harga diri dan mem-
buat pikiran kita damai.
* Bab 2, paragraf 3

6 TAKUT KEPADA ALLAH




Jika kita takut kepada Allah, itu berarti kita sangat menyayangi dan
menghormati-Nya sehingga kita tidak ingin melakukan apa pun yang
bisa membuat Dia tidak senang. Takut kepada Allah membantu
kita untuk melakukan yang baik dan menolak yang buruk. (Mazmur
111:10) Itu akan menggerakkan kita untuk memperhatikan setiap per-
kataan Yehuwa. Itu juga membantu kita untuk menepati janji kita ke-
pada-Nya karena kita sangat menghormati-Nya. Takut kepada Allah
memengaruhi cara berpikir kita, perlakuan kita terhadap orang lain,
dan pilihan kita setiap hari.
* Bab 2, paragraf 9
CATATAN 241

7 PERTOBATAN


Pertobatan mencakup penyesalan yang sungguh-sungguh yang dira-


sakan seseorang karena kesalahannya. Orang yang menyayangi Allah
akan merasa sangat menyesal saat menyadari bahwa dia telah melaku-
kan sesuatu yang tidak sesuai dengan standar Yehuwa. Jika kita ber-
buat salah, kita perlu memohon pengampunan Yehuwa atas dasar kor-
ban tebusan Yesus. (Matius 26:28; 1 Yohanes 2:1, 2) Jika kita bertobat
dengan sungguh-sungguh dan berhenti melakukan yang salah, yakin-
lah bahwa Yehuwa akan mengampuni kita. Kita tidak perlu lagi merasa
bersalah atas kesalahan kita di masa lalu. (Mazmur 103:10-14; 1 Yoha-
nes 1:9; 3:19-22) Kita harus berupaya keras untuk belajar dari kesalah-
an, mengubah cara berpikir yang salah, dan hidup menurut standar
Yehuwa.
* Bab 2, paragraf 18

8 PEMECATAN


Jika seseorang melakukan dosa serius dan tidak mau bertobat serta ti-
dak mau mengikuti standar Yehuwa, dia tidak bisa lagi menjadi ang-
gota sidang. Dia perlu dipecat. Jika seseorang dipecat, kita tidak lagi
berurusan dan berbicara dengannya. (1 Korintus 5:11; 2 Yohanes 9-11)
Pengaturan pemecatan menjaga agar nama Yehuwa dan sidang te-
tap bersih. (1 Korintus 5:6) Pemecatan adalah disiplin yang juga bisa
membantu orang yang berdosa untuk bertobat agar dia bisa kembali
kepada Yehuwa.—Lukas 15:17.
* Bab 3, paragraf 19

9 PETUNJUK, BIMBINGAN, DAN NASIHAT




Yehuwa menyayangi dan ingin membantu kita. Jadi, Dia memberi kita
petunjuk, bimbingan, dan nasihat melalui Alkitab dan orang-orang
yang menyayangi Dia. Sebagai manusia yang tidak sempurna, kita sa-
ngat membutuhkan bantuan ini. (Yeremia 17:9) Jika kita menghormati
dan mendengarkan orang-orang yang Yehuwa gunakan untuk mem-
bimbing kita, itu berarti kita menghormati Yehuwa dan ingin menaati-
Nya.—Ibrani 13:7.
* Bab 4, paragraf 2
242 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

10 KESOMBONGAN DAN KERENDAHAN HATI




Karena tidak sempurna, kita mudah untuk menjadi egois dan som-
bong. Tapi, Yehuwa ingin kita rendah hati. Biasanya, kita mulai belajar
untuk rendah hati saat kita membandingkan diri kita dengan Yehuwa
dan menyadari bahwa kita itu tidak ada apa-apanya. (Ayub 38:1-4) Ke-
rendahan hati juga penting karena kita jadi belajar untuk lebih memi-
kirkan orang lain dan apa yang terbaik untuk mereka daripada untuk
kita. Orang sombong biasanya berpikir bahwa dirinya lebih hebat da-
ripada orang lain. Orang yang rendah hati memeriksa dirinya dengan
jujur dan tahu kelebihan dan kekurangannya. Dia tidak takut meng-
akui kesalahan, meminta maaf, serta menerima nasihat dan saran.
Orang yang rendah hati mengandalkan Yehuwa dan mengikuti bim-
bingan-Nya.—1 Petrus 5:5.
* Bab 4, paragraf 4

11 WEWENANG


Wewenang adalah hak untuk memberikan perintah dan membuat ke-


putusan. Yehuwa memiliki wewenang tertinggi, baik di surga maupun
di bumi. Karena Dia menciptakan segala sesuatu, Dialah yang paling
berkuasa di alam semesta. Dia selalu menggunakan wewenang-Nya
untuk kebaikan semua ciptaan-Nya. Yehuwa telah memberi bebera-
pa manusia tanggung jawab untuk mengurus kita, misalnya orang
tua, penatua sidang, dan pemerintah. Mereka semua punya wewe-
nang tertentu, dan Yehuwa ingin agar kita bekerja sama dengan me-
reka. (Roma 13:1-5; 1 Timotius 5:17) Tapi, jika hukum manusia berten-
tangan dengan hukum Allah, kita akan lebih menaati Allah daripada
manusia. (Kisah 5:29) Jika kita menghormati wewenang orang-orang
yang Yehuwa gunakan, itu berarti kita menghormati keputusan-Nya.
* Bab 4, paragraf 7

12 PENATUA


Yehuwa menggunakan para penatua, yang adalah saudara-saudara


berpengalaman, untuk mengurus sidang. (Ulangan 1:13; Kisah 20:28)
Para penatua membantu kita untuk tetap akrab dengan Yehuwa dan
menyembah-Nya dengan damai dan teratur. (1 Korintus 14:33, 40)
CATATAN 243

Penatua dilantik dengan kuasa kudus, karena mereka harus meme-


nuhi syarat khusus dalam Alkitab yang ditulis dengan bimbingan kua-
sa kudus. (1 Timotius 3:1-7; Titus 1:5-9; 1 Petrus 5:2, 3) Karena perca-
ya dan mendukung organisasi Allah, kita senang bekerja sama dengan
para penatua.—Mazmur 138:6; Ibrani 13:17.
* Bab 4, paragraf 8

13 KEPALA KELUARGA


Yehuwa memberi orang tua tanggung jawab untuk mengurus anak-


anak dan rumah tangga mereka. Tapi, Alkitab berkata bahwa suami
adalah kepala keluarga. Tapi, jika tidak ada seorang ayah dalam keluar-
ga, ibulah yang menjadi kepala keluarga. Tanggung jawab kepala ke-
luarga termasuk menyediakan makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Kepala keluarga juga harus memimpin keluarganya untuk beribadah
kepada Yehuwa. Misalnya, dia memastikan bahwa mereka berhim-
pun, berdinas, dan belajar Alkitab bersama dengan teratur. Kepala ke-
luarga juga bertanggung jawab untuk membuat keputusan dalam ke-
luarga. Dia selalu berusaha meniru Yesus dengan menjadi baik dan
masuk akal serta tidak pernah jahat atau kasar. Ini membuat suasana
menjadi lebih hangat sehingga seluruh keluarga bisa merasa aman
dan persahabatan mereka dengan Yehuwa semakin erat.
* Bab 4, paragraf 12

14 BADAN PIMPINAN


Badan Pimpinan adalah sekelompok pria yang punya harapan untuk


hidup di surga. Mereka digunakan oleh Allah untuk memberi arahan
kepada umat-Nya. Pada abad pertama, Yehuwa menggunakan ba-
dan pimpinan untuk membimbing sidang Kristen masa awal dalam
ibadah dan dinas mereka. (Kisah 15:2) Sekarang, sekelompok sau-
dara-saudara yang melayani sebagai Badan Pimpinan mengarahkan,
membimbing, dan melindungi umat Allah. Saat saudara-saudara ini
membuat keputusan, mereka mengandalkan bimbingan Firman Allah
dan kuasa kudus-Nya. Yesus menyebut pria-pria terurap ini sebagai
”budak yang setia dan bijaksana”.—Matius 24:45-47.
* Bab 4, paragraf 15
244 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

15 PENUTUP KEPALA


Kadang, seorang saudari diminta melakukan tugas sidang yang biasa-


nya dilakukan oleh seorang saudara. Jika itu terjadi, dia akan memakai
penutup kepala untuk menghormati pengaturan Yehuwa. Tapi, hal ini
hanya berlaku pada situasi tertentu. Misalnya, seorang saudari yang
memandu pelajaran Alkitab akan memakai penutup kepala jika suami-
nya atau seorang saudara terbaptis ada di sana.—1 Korintus 11:11-15.
* Bab 4, paragraf 17

16 KENETRALAN


Jika kita netral, kita tidak akan terlibat dalam urusan politik. (Yohanes
17:16) Umat Yehuwa mendukung Kerajaan Allah. Kita meniru Yesus de-
ngan tetap netral dalam urusan dunia.
Yehuwa memerintahkan kita untuk ”taat kepada pemerintah dan para
penguasa”. (Titus 3:1, 2; Roma 13:1-7) Tapi, hukum Allah juga berkata
bahwa kita tidak boleh membunuh. Jadi, hati nurani orang Kristen ti-
dak mengizinkan dia untuk ikut berperang. Jika seorang Kristen punya
pilihan untuk melakukan tugas sipil sebagai ganti tugas militer, dia ha-
rus mempertimbangkan apakah hati nuraninya mengizinkan dia mela-
kukannya atau tidak.
Kita hanya menyembah Yehuwa karena Dia adalah Pencipta kita. Me-
mang, kita menghormati lambang negara. Tapi, kita tidak akan mem-
beri salut pada bendera atau menyanyikan lagu kebangsaan. (Yesaya
43:11; Daniel 3:1-30; 1 Korintus 10:14) Setiap hamba Yehuwa juga me-
mutuskan sendiri untuk tidak memberikan suara saat pemilu, karena
mereka sudah memilih pemerintahan Allah.—Matius 22:21; Yohanes
15:19; 18:36.
* Bab 5, paragraf 2

17 PIKIRAN DUNIA


Dunia ini dipenuhi oleh pikiran Setan. Cara berpikir seperti ini umum
di antara orang-orang yang tidak menyayangi dan tidak meniru
Yehuwa serta mereka yang menolak standar-Nya. (1 Yohanes 5:19)
CATATAN 245

Cara berpikir ini juga menghasilkan berbagai tingkah laku yang buruk.
Semua ini disebut pikiran dunia. (Efesus 2:2) Umat Yehuwa berusaha
keras agar tidak dipengaruhi oleh pikiran dunia ini. (Efesus 6:10-18) Se-
baliknya, kita menyukai perintah Yehuwa dan berupaya keras untuk
meniru cara berpikir-Nya.
* Bab 5, paragraf 7

18 KEMURTADAN


Orang murtad adalah orang yang menentang kebenaran Alkitab. Me-


reka memberontak terhadap Yehuwa dan Yesus, Raja dari Kerajaan
Allah, dan memengaruhi orang lain untuk mengikuti mereka. (Roma
1:25) Mereka ingin membuat umat Yehuwa menjadi ragu. Beberapa
orang di sidang Kristen masa awal menjadi orang murtad. Dan, pada
zaman kita ada juga yang seperti itu. (2 Tesalonika 2:3) Mereka yang
setia kepada Yehuwa sama sekali tidak berurusan dengan orang mur-
tad. Kita tidak akan pernah membiarkan rasa ingin tahu atau tekanan
dari orang lain membuat kita membaca atau mendengarkan apa pun
yang berasal dari orang murtad. Kita setia kepada Yehuwa dan hanya
menyembah Dia.
* Bab 5, paragraf 9

19 PENDAMAIAN


Dalam Hukum Musa, bangsa Israel meminta pengampunan Yehuwa


atas dosa mereka dengan membawa persembahan untuk pendamaian
berupa biji-bijian, minyak, dan binatang ke dalam bait. Dengan cara
ini, orang Israel diingatkan bahwa Yehuwa mau mengampuni dosa
mereka sebagai suatu bangsa ataupun secara perorangan. Belakang-
an, setelah Yesus memberikan hidupnya untuk menutupi dosa kita,
korban pendamaian itu tidak lagi diperlukan. Yesus mempersembah-
kan korban yang sempurna ”sekali untuk selamanya”.—Ibrani 10:1,
4, 10.
* Bab 7, paragraf 6
246 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

20 MENGHARGAI KEHIDUPAN BINATANG




Dalam Hukum Musa, orang-orang diperbolehkan makan daging bina-


tang. Mereka juga diperintahkan untuk mempersembahkan korban bi-
natang. (Imamat 1:5, 6) Tapi, Yehuwa tidak pernah mengizinkan umat-
Nya untuk bertindak kejam kepada binatang. (Amsal 12:10) Malah,
Hukum Musa melindungi binatang dari perbuatan kejam. Orang Isra-
el diperintahkan untuk mengurus binatang yang mereka miliki dengan
baik.—Ulangan 22:6, 7.
* Bab 7, paragraf 6

21 FRAKSI DARAH DAN PERAWATAN MEDIS




Fraksi darah. Darah terdiri dari empat bagian utama, yaitu sel darah
merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma. Empat bagian utama
darah ini bisa dibagi menjadi bagian yang lebih kecil, yang disebut
fraksi darah.1
Orang Kristen menolak transfusi darah utuh atau keempat bagian uta-
ma darah. Tapi, apakah mereka bisa menerima fraksi darah? Alkitab
tidak memberi petunjuk yang khusus tentang itu. Jadi, setiap orang
Kristen harus membuat keputusan berdasarkan hati nurani yang telah
dilatih Alkitab.
Beberapa orang Kristen memilih untuk menolak semua fraksi darah.
Mereka mungkin berpikir bahwa dalam Hukum Musa, semua darah bi-
natang yang sudah dikeluarkan harus dicurahkan ”ke tanah”.—Ulang-
an 12:22-24.
Ada yang membuat keputusan yang berbeda. Hati nurani mereka
mengizinkan mereka untuk menerima beberapa fraksi darah. Mereka
mungkin berpikir bahwa fraksi-fraksi kecil dari darah sudah tidak me-
lambangkan kehidupan makhluk hidup.

1 Ada dokter yang mungkin menganggap bahwa empat bagian utama darah ini seba-
gai fraksi darah. Jadi, kita mungkin perlu menjelaskan bahwa kita sendiri telah memu-
tuskan untuk tidak menerima transfusi darah utuh atau keempat bagian utama darah,
yaitu sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma.
HARUS
TIDAK DAPAT DITERIMA DIPUTUSKAN

Darah Sel Darah Fraksi dari sel


Utuh Merah darah merah

Sel Darah Fraksi dari sel


Putih darah putih

Fraksi dari
Trombosit trombosit

Plasma Fraksi dari


plasma

Sewaktu mempertimbangkan tentang fraksi darah, pikirkan:


˙ Apakah saya tahu bahwa jika saya menolak semua fraksi darah, itu
berarti saya menolak beberapa jenis obat yang bisa melawan penya-
kit atau membantu menghentikan pendarahan?
˙ Bisakah saya menjelaskan kepada dokter alasan saya menerima atau
menolak fraksi darah tertentu?
Perawatan medis. Sebagai orang Kristen, kita tidak mendonorkan da-
rah dan tidak menyimpan darah kita sendiri yang akan digunakan da-
lam operasi beberapa minggu kemudian. Tapi, ada perawatan medis
lain yang menggunakan darah pasien. Setiap orang Kristen harus me-
mutuskan sendiri bagaimana darahnya akan digunakan selama ope-
rasi, pemeriksaan medis, atau menjalani terapi terbaru. Sewaktu salah
satu perawatan medis ini dilakukan, darah pasien itu mungkin dialir-
kan ke luar untuk sementara waktu.—Untuk keterangan lebih lanjut,
lihat Menara Pengawal 15 Oktober 2000, halaman 30-31.
248 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

Misalnya, ada perawatan yang disebut hemodilusi. Dalam perawatan


ini, darah pasien dialirkan ke luar sesaat sebelum operasi dimulai dan
diganti dengan cairan pengembang volume darah. Lalu, selama atau
sesaat setelah operasi selesai, darah pasien dimasukkan kembali ke
tubuhnya.
Perawatan lainnya adalah penyelamatan sel. Dalam perawatan ini,
darah pasien yang keluar selama operasi dikumpulkan, dibersihkan,
lalu dimasukkan kembali ke tubuh pasien selama atau sesaat setelah
operasi selesai.
Setiap dokter mungkin melakukan perawatan dengan cara yang sedikit
berbeda. Jadi, sebelum seorang Kristen menjalani operasi, pemerik-
saan medis, atau terapi terbaru, dia perlu mencari tahu dengan je-
las bagaimana darahnya akan digunakan dalam perawatan-perawatan
medis itu.
Sewaktu mempertimbangkan tentang perawatan medis yang meng-
gunakan darah kita sendiri, pikirkan:
˙ Jika sebagian darah saya akan dialirkan ke luar tubuh saya dan aliran-
nya bisa saja terhenti sebentar, apakah hati nurani saya akan meng-
izinkan saya untuk menganggap bahwa darah ini masih merupakan
bagian dari diri saya, sehingga tidak perlu dicurahkan ”ke tanah”?
—Ulangan 12:23, 24.
˙ Apakah hati nurani saya yang dilatih Alkitab akan terganggu jika sela-
ma perawatan medis sebagian darah saya diambil, dimodifikasi, dan
kemudian dialirkan kembali ke tubuh saya?

Dokumen hukum, seperti Surat Kuasa Khusus Perawatan


Kesehatan, bisa digunakan untuk memberi tahu keputusan
Saudara yang menolak transfusi darah utuh dan keempat
bagian utamanya. Dokumen ini bisa mewakili Saudara untuk
menolak transfusi darah. Di dokumen ini, Saudara juga bisa
menuliskan keputusan Saudara tentang fraksi darah dan
perawatan medis yang menggunakan darah Saudara sendiri.
CATATAN 249

˙ Apakah saya menyadari bahwa menolak semua perawatan medis


yang menggunakan darah saya berarti saya menolak tes darah, he-
modialisis, atau penggunaan mesin pengganti fungsi jantung dan
paru (heart-lung bypass machine)?
Sebelum membuat keputusan tentang fraksi darah dan perawatan me-
dis yang menggunakan darah kita sendiri, kita perlu berdoa memin-
ta bimbingan Yehuwa dan melakukan riset. (Yakobus 1:5, 6) Setelah
itu, kita sendirilah yang harus membuat keputusan berdasarkan hati
nurani kita yang telah dilatih Alkitab. Jangan bertanya kepada orang
lain apa keputusan dia jika dia mengalami hal yang sama. Orang lain
juga seharusnya tidak mencoba untuk memengaruhi keputusan kita.
—Roma 14:12; Galatia 6:5.
* Bab 7, paragraf 11

22 TINGKAH LAKU YANG MURNI




Tingkah laku yang murni berarti tindakan yang bersih di pandangan


Allah. Itu mencakup pikiran, kata-kata, dan perbuatan kita. Yehuwa
memerintahkan kita untuk menghindari segala jenis perbuatan cabul.
(Amsal 1:10; 3:1) Kita harus memutuskan bahwa kita akan mengikuti
standar kebersihan Yehuwa bahkan sebelum kita berada dalam situasi
yang bisa membuat kita melakukan yang salah. Kita perlu terus berdoa
meminta bantuan Allah untuk menjaga pikiran kita murni, dan kita ha-
rus bertekad untuk menolak godaan yang bisa membuat kita berbuat
cabul.—1 Korintus 6:9, 10, 18; Efesus 5:5.
* Bab 8, paragraf 11

23 KELAKUAN TIDAK TAHU MALU


DAN KENAJISAN


Kelakuan tidak tahu malu mencakup tingkah laku atau kata-kata yang
adalah pelanggaran serius terhadap standar Allah. Orang yang berke-
lakuan seperti itu menunjukkan bahwa dia tidak menghormati hukum
Allah. Jika seseorang terbukti melakukan kelakuan tidak tahu malu, pa-
nitia pengadilan akan menangani hal itu. Kenajisan mencakup berba-
gai perbuatan yang salah. Tergantung dari seberapa parah situasinya,
250 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

beberapa masalah kenajisan mungkin perlu ditangani oleh panitia


pengadilan di sidang.—Galatia 5:19-21; Efesus 4:19; untuk keterangan
lebih lanjut, lihat ”Pertanyaan Pembaca” di Menara Pengawal 15 Juli
2006.
* Bab 9, paragraf 7; Bab 12, paragraf 10

24 MASTURBASI


Yehuwa merancang hubungan seks sebagai bentuk pernyataan cin-


ta yang murni antara suami dan istri. Tapi, jika seseorang melakukan
masturbasi, atau menyalahgunakan alat kelaminnya untuk kesenangan
seksual, itu berarti dia memperoleh kepuasan seks dengan cara yang
najis. Kebiasaan ini bisa merusak persahabatan seseorang dengan Ye-
huwa. Ini bisa mengembangkan nafsu seksual yang salah dan mem-
buat seseorang memandang seks dengan cara yang salah. (Kolose 3:5)
Jika kita punya kebiasaan najis ini dan merasa sulit untuk menghenti-
kannya, janganlah menyerah. (Mazmur 86:5; 1 Yohanes 3:20) Berdoa-
lah memohon bantuan Yehuwa dengan sungguh-sungguh. Hindarilah
hal-hal seperti pornografi, yang bisa membuat kita memikirkan hal-hal
yang najis. Bicaralah dengan salah satu orang tua Kristen kita atau de-
ngan sahabat kita yang rohani. (Amsal 1:8, 9; 1 Tesalonika 5:14; Titus 2:
3-5) Yakinlah bahwa Yehuwa melihat dan menghargai upaya kita untuk
tetap bersih dari kenajisan.—Mazmur 51:17; Yesaya 1:18.
* Bab 9, paragraf 9

25 POLIGAMI


Jika seseorang punya pasangan hidup lebih dari satu, itu berarti dia
berpoligami. Yehuwa merancang perkawinan untuk dilakukan antara
satu pria dan satu wanita. Pada zaman Israel dulu, Allah mengizinkan
pria untuk punya istri lebih dari satu. Tapi, ini bukan keinginan Allah
sejak awal. Sekarang, Yehuwa tidak mengizinkan poligami. Seorang
suami hanya boleh punya satu istri, dan seorang istri hanya boleh pu-
nya satu suami.—Matius 19:9; 1 Timotius 3:2.
* Bab 10, paragraf 12
CATATAN 251

26 PERCERAIAN DAN PERPISAHAN




Yehuwa ingin agar suami dan istri terus bersama selama mereka hidup.
(Kejadian 2:24; Maleakhi 2:15, 16; Matius 19:3-6; 1 Korintus 7:39) Dia
hanya mengizinkan perceraian jika salah satu dari mereka terbukti ber-
zina. Jika itu terjadi, Yehuwa mengizinkan pasangan yang tidak bersa-
lah untuk memutuskan apakah dia mau bercerai atau tidak.—Matius
19:9.
Kadang, ada orang Kristen yang memutuskan untuk berpisah de-
ngan pasangan mereka meski tidak ada yang berzina. (1 Korintus
7:11) Seorang Kristen bisa mempertimbangkan untuk berpisah dalam
keadaan-keadaan berikut ini:
˙ Tidak dinafkahi dengan sengaja: Seorang suami tidak mau menafkahi
keluarganya sampai-sampai keluarganya tidak punya uang atau ma-
kanan.—1 Timotius 5:8.
˙ Dianiaya dengan kejam: Pasangan dianiaya sampai-sampai kesehat-
an atau nyawanya terancam.—Galatia 5:19-21.
˙ Hubungannya dengan Yehuwa sangat terancam: Seorang suami atau
istri menyebabkan pasangannya sama sekali tidak bisa melayani
Yehuwa.—Kisah 5:29.

* Bab 11, paragraf 19

27 MEMUJI DAN MENYEMANGATI




Kita semua perlu dipuji dan disemangati. (Amsal 12:25; 16:24) Kita
bisa saling menguatkan dan menghibur dengan kata-kata yang baik
dan lembut. Ini bisa membantu saudara-saudari kita untuk bertekun
dan terus melayani Yehuwa meski sangat sulit. (Amsal 12:18; Filipi 2:
1-4) Jika ada yang patah semangat, kita perlu mendengarkan dia baik-
baik dan mencoba untuk memahami perasaannya. Dengan begitu,
kita jadi tahu kata-kata atau tindakan yang cocok untuk membantu-
nya. (Yakobus 1:19) Bertekadlah untuk mengenal saudara-saudari de-
ngan baik agar kita benar-benar memahami kebutuhan mereka. Lalu,
kita bisa membantu mereka untuk menghampiri Sumber penghiburan
dan kekuatan yang akan benar-benar menyegarkan mereka.—2 Korin-
tus 1:3, 4; 1 Tesalonika 5:11.
* Bab 12, paragraf 16
252 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

28 ACARA PERNIKAHAN


Alkitab tidak membuat aturan khusus tentang acara pernikahan. Ke-


biasaan dan hukum di seluruh dunia tentang pernikahan berbeda-
beda. (Kejadian 24:67; Matius 1:24; 25:10; Lukas 14:8) Bagian yang pa-
ling penting dari pernikahan adalah ikrar yang diucapkan pasangan di
hadapan Yehuwa. Banyak pasangan memilih agar keluarga dan teman
dekat mereka hadir saat mereka berikrar dan agar seorang penatua
memberikan khotbah berdasarkan Alkitab. Mereka bisa memutuskan
apakah akan mengadakan pesta atau tidak dan pesta seperti apa yang
akan diadakan setelah mereka berikrar. (Lukas 14:28; Yohanes 2:1-11)
Keputusan apa pun yang dibuat pasangan, mereka perlu memastikan
bahwa pernikahan mereka menghormati Yehuwa. (Kejadian 2:18-24;
Matius 19:5, 6) Prinsip Alkitab bisa membantu mereka membuat kepu-
tusan yang bijak. (1 Yohanes 2:16, 17) Jika pasangan memutuskan un-
tuk menyajikan minuman beralkohol saat pesta, mereka perlu memas-
tikan bahwa pesta mereka diawasi dengan baik. (Amsal 20:1; Efesus
5:18) Jika mereka memilih untuk mengadakan acara musik atau hibur-
an tertentu, mereka perlu memastikan bahwa itu menghormati Ye-
huwa. Pasangan Kristen perlu memperhatikan hubungan mereka de-
ngan Allah dan dengan satu sama lain, bukan hanya hari pernikahan
mereka.—Amsal 18:22; untuk lebih banyak saran, lihat Menara Penga-
wal 15 Oktober 2006, halaman 18-31.
* Bab 13, paragraf 18

29 MEMBUAT KEPUTUSAN YANG BIJAK




Kita ingin membuat keputusan yang baik yang berdasarkan prinsip Al-
kitab. Misalnya, seorang Kristen diajak oleh pasangannya yang bukan
Saksi untuk makan bersama keluarga besar saat hari raya tertentu. Jika
ini yang Saudara alami, apa yang akan Saudara lakukan? Jika hati nu-
rani Saudara mengizinkan Saudara untuk pergi, Saudara bisa menje-
laskan kepada pasangan Saudara bahwa jika ada kebiasaan kafir da-
lam acara makan-makan itu, Saudara tidak akan ikut melakukannya.
Saudara juga harus mempertimbangkan apakah orang lain akan ter-
sandung jika Saudara pergi ke acara itu.—1 Korintus 8:9; 10:23, 24.
CATATAN 253

Atau, bos Saudara mungkin memberikan bonus pada saat peraya-


an tertentu. Apakah Saudara perlu menolaknya? Belum tentu. Kepu-
tusan Saudara untuk menerimanya atau tidak kemungkinan bergan-
tung pada bagaimana bos Saudara memandang hal itu. Apakah dia
menganggap bonus itu sebagai bagian dari perayaan atau hanya se-
kadar untuk menghargai pekerjaan Saudara? Buatlah keputusan de-
ngan memikirkan hal ini dan faktor lainnya.
Dalam situasi lain, seseorang mungkin memberi Saudara hadiah saat
perayaan tertentu dan berkata, ”Saya tahu kamu tidak merayakan
perayaan ini, tapi saya mau memberi kamu hadiah ini.” Mungkin,
orang tersebut hanya bersikap baik. Atau, apakah dia mungkin sedang
menguji Saudara atau menjebak Saudara untuk merayakan peraya-
an ini? Setelah memikirkan hal ini, Saudara bisa memutuskan apakah
mau menerima hadiah itu atau tidak. Apa pun keputusan kita, kita
ingin punya hati nurani yang baik dan tetap setia kepada Yehuwa.
—Kisah 23:1.
* Bab 13, paragraf 22

30 MASALAH BISNIS DAN HUKUM




Dalam banyak kasus, jika masalah segera diatasi dengan damai, masa-
lah itu tidak akan menjadi besar. (Matius 5:23-26) Bagi semua orang
Kristen, hal yang terpenting adalah memuji Yehuwa dan menjaga
persatuan sidang.—Yohanes 13:34, 35; 1 Korintus 13:4, 5.
Jika ada perselisihan antara orang Kristen karena masalah bisnis, me-
reka perlu berupaya menyelesaikannya tanpa perlu dibawa ke peng-
adilan. Dalam 1 Korintus 6:1-8, terdapat nasihat Rasul Paulus tentang
gugatan hukum antara orang Kristen. Jika kita menuntut saudara kita
ke pengadilan, hal ini bisa berpengaruh buruk terhadap Yehuwa dan
sidang. Di Matius 18:15-17, ada tiga langkah yang orang Kristen perlu
ikuti untuk menyelesaikan masalah besar, seperti tuduhan fitnah atau
penipuan. (1) Mereka perlu terlebih dahulu berupaya menyelesaikan
masalahnya antara mereka saja. (2) Jika itu tidak berhasil, mereka bisa
meminta satu atau dua anggota sidang yang matang untuk memban-
tu. (3) Lalu jika perlu, mereka bisa menyerahkan masalah itu untuk
254 CARA AGAR TETAP DIKASIHI ALLAH

ditangani badan penatua. Jika itu terjadi, para penatua akan meng-
gunakan prinsip Alkitab untuk membantu semua yang terlibat agar
masalahnya bisa diselesaikan dengan damai. Jika ada yang tidak mau
mengikuti prinsip Alkitab, para penatua sidang mungkin perlu mem-
bentuk panitia pengadilan.
Ada beberapa situasi yang mungkin harus diselesaikan dengan jalur
hukum, misalnya perceraian, hak asuh anak, pembayaran tunjangan,
klaim asuransi, kebangkrutan, atau surat wasiat. Jika seorang Kristen
menempuh jalur hukum seperti ini untuk menyelesaikan masalahnya
dengan damai, dia tidak melanggar nasihat Paulus.
Jika terjadi kejahatan besar seperti pemerkosaan, pelecehan anak, pe-
nyerangan, pencurian yang besar, atau pembunuhan, seorang Kristen
yang melaporkan kejahatan seperti ini kepada pihak yang berwenang
tidak melanggar nasihat Paulus.
* Bab 14, paragraf 14

31 TIPUAN SETAN


Sejak di Taman Eden, Setan sudah berupaya menipu manusia. (Keja-


dian 3:1-6; Wahyu 12:9) Dia tahu bahwa jika dia berhasil menyim-
pangkan cara berpikir kita, dia bisa memengaruhi kita untuk berbuat
buruk. (2 Korintus 4:4; Yakobus 1:14, 15) Dia menggunakan politik,
agama, bisnis, hiburan, pendidikan, dan banyak hal lainnya untuk me-
nyebarkan cara berpikirnya sehingga semua hal itu tampak baik.—Yo-
hanes 14:30; 1 Yohanes 5:19.
Setan tahu bahwa dia tidak punya banyak waktu lagi untuk menipu
orang-orang. Jadi, dia melakukan segala sesuatu untuk menipu seba-
nyak mungkin orang, khususnya umat Yehuwa. (Wahyu 12:12) Jika
kita tidak berhati-hati, Setan bisa perlahan-lahan merusak pikiran kita.
(1 Korintus 10:12) Misalnya, Yehuwa ingin agar perkawinan bertahan
selamanya. (Matius 19:5, 6, 9) Tapi, banyak orang memandang perka-
winan sebagai hubungan biasa yang bisa diputuskan dengan mudah.
Banyak film dan acara TV menyebarkan cara berpikir ini. Kita harus
memastikan bahwa cara dunia ini memandang perkawinan tidak me-
mengaruhi kita.
CATATAN 255

Cara lain Setan untuk menipu kita adalah dengan menonjolkan si-
kap ingin bebas. (2 Timotius 3:4) Jika kita tidak berhati-hati, kita bisa
tidak lagi menghormati orang-orang yang dilantik oleh Yehuwa. Mi-
salnya, seorang saudara mungkin mulai menolak petunjuk yang dibe-
rikan oleh penatua. (Ibrani 12:5) Atau, seorang saudari mungkin mu-
lai mempertanyakan pengaturan kekepalaan dari Yehuwa di dalam
keluarga.—1 Korintus 11:3.
Kita harus bertekad agar cara berpikir kita tidak terpengaruh Setan. Se-
baliknya, kita mau meniru cara berpikir Yehuwa dan selalu ’berfokus
pada hal-hal yang di atas’.—Kolose 3:2; 2 Korintus 2:11.
* Bab 16, paragraf 9

32 PENGOBATAN


Kita semua ingin sehat dan mendapatkan perawatan yang terbaik saat
kita sakit. (Yesaya 38:21; Markus 5:25, 26; Lukas 10:34) Sekarang, ba-
nyak jenis perawatan yang tersedia dari para dokter dan yang lainnya.
Saat kita ingin memutuskan untuk menerima perawatan tertentu, kita
perlu mengikuti prinsip Alkitab. Ingatlah bahwa hanya Kerajaan Allah
yang bisa benar-benar menyembuhkan kita. Jangan sampai kita terla-
lu memikirkan kesehatan kita sampai-sampai kita melupakan ibadah
kita kepada Yehuwa.—Yesaya 33:24; 1 Timotius 4:16.
Kita harus menghindari perawatan apa pun yang kelihatannya meng-
gunakan kekuatan roh-roh jahat. (Ulangan 18:10-12; Yesaya 1:13) Jadi
sebelum kita menerima suatu perawatan atau pengobatan, kita perlu
sebisa-bisanya mencari tahu latar belakang dan cara berpikir yang
ditonjolkan. (Amsal 14:15) Kita harus ingat bahwa Setan sedang ber-
upaya menipu kita agar terlibat dengan spiritisme. Bahkan jika kita
ragu apakah suatu perawatan berhubungan dengan spiritisme atau
tidak, lebih baik kita menghindarinya.—1 Petrus 5:8.
* Bab 16, paragraf 18
Untuk keterangan lebih lanjut, buka www.jw.org/id
atau hubungi Saksi-Saksi Yehuwa.

Anda mungkin juga menyukai