Roimanson Panjaitan |
Metodologi
Penelitian
ii | Metodologi Penelitian
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumpulkan atau memperbayak
suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara (satu
juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau paling
singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00
denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan,
mendengarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil
pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dipidanakan dengan pidana penjara.
Roimanson Panjaitan | iii
Roimanson Panjaitan
Metodologi
Penelitian
iv | Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
Penulis: Roimanson Panjaitan, S.Pd.K., M.Pd.K.
Penata sampul: Rildodi Jacob
Penata letak: Marsi B. Rantesalu
ISBN: 978-602-61202-7-4
Untuk
Saint & Ida na Roi
vi | Metodologi Penelitian
Roimanson Panjaitan | vii
KATA PENGANTAR
viii | Metodologi Penelitian
Puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa atas semua
hikmat dan pengetahuan yang telah dianugerahkan kepada penulis
sehingga buku ajar Metodologi Penelitian ini dapat terselesaikan.
Buku ini sengaja ditulis untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan
pada mata kuliah Metodologi Penelitian/PTK di Jurusan
Pendidikan Agama Kristen (PAK) Sekolah Tinggi Agama Kristen
Negeri Kupang.
Beberapa kali pengalaman saat terjadinya proses
pembimbingan penulisan hingga pengujian skripsi mahasiswa
jurusan PAK di STAKN Kupang, seringkali ada berbagai kendala
yang dihadapi oleh dosen pembimbing dan penguji, mulai dari
pemilihan masalah penelitian, penentuan metode, teknik analisis
data, hingga masalah sistematika penulisan skripsi. Oleh sebab itu
buku ajar ini disesuaikan dengan perihal tersebut, karena pada
akhirnya pada saat penulisan skripsi mahasiswa akan
diperhadapkan dengan persoalan-persoalan yang menyangkut
dengan hal-hal yang telah dijelaskan di atas.
Selama penulisan, penulis menyadari ada begitu banyak
kendala dan tantangan yang terjadi dan dihadapi, dari persoalan
waktu, kemampuan dan juga hal-hal lain yang dibutuhkan selama
Roimanson Panjaitan | ix
| Metodologi Penelitian
Penulis
x
DAFTAR ISI
| Metodologi Penelitian
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
| Metodologi Penelitian
xviii
BAGIAN 1 PROBLEMATIKA PAK DAN
PENELITIAN
PAK untuk Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta: Depdiknas, 2004), hlm.
Roimanson Panjaitan | 3
1.
Karena itu, selain sebagai upaya Ilahi dan manusiawi yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, untuk
mentransmisikan pengetahuan, nilai-nilai, sikap, ketrampilan,
dan tingkah laku yang konsisten dengan iman Kristen, PAK juga
merupakan upaya untuk mengedukasi setiap insan yang tentunya
dalam prosesnya tidak terlepas dari unsur-unsur pendidikan.
Sehingga, sebagai bagian dari sistem pendidikan (baik formal
maupun non-formal), penyelenggaraan PAK adalah salah satu
bidang keilmuan yang kedudukannya telah diatur dalam
undangundang pendidikan agama dan keagamaan.2 Oleh sebab
itu sebagai bidang ilmu dalam pendidikan, tentunya PAK
diharapkan mengalami peningkatan kualitas dari waktu ke waktu
dalam seluruh prosesnya.
Agar peningkatan kualitas bidang keilmuan tersebut dapat
tercapai sebagaimana yang diharapkan, maka dalam semua aspek
perlu dilakukan upaya pengembangan. Salah satunya adalah
pengembangan pada unsur pendidik (guru) PAK. Selain siswa
dan pembelajaran, guru adalah unsur yang sangat penting
kedudukannya dalam pelaksanaan PAK. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Brian Hill, bahwa dalam PAK gurulah yang
membimbing pertumbuhan anak didiknya untuk belajar
mengenal, memahami, dan menghadapi dunia tempatnya berada,
yaitu mencakup dunia ilmu pengetahuan, dunia iman, dunia
karya, dan dunia sosial budaya.3 Sejajar dengan pernyataan
tersebut Andar Ismail mengatakan bahwa: Mendidik bukan
gereja pastilah tidak menyetujui hal ini. Tapi lagi-lagi dapat kita
lihat, pada pelayanan katekhisasi misalnya, apakah guru PAK
pernah dilibatkan? Dalam pelayanan sekolah minggu juga
demikian; apakah gurunya berasal dari lulusan PAK? Apakah
kurikulum dan materinya telah dipersiapkan dengan baik?
Demikian juga halnya dengan PAK Keluarga. Bagaimana
kita menentukan indikator pelaksanaan PAK telah terjadi di
tengah-tengah keluarga? Singkatnya darimana kita bisa
menyebutkan sekaligus menguraikan dengan jelas, jika di dalam
sebuah keluarga telah melaksanakan praktek PAK? Dari saat
teduh, atau dari keterampilan berdoa yang dilakukan oleh
masing-masing anggota keluarga? Atau mungkin dari disiplin
dan norma-norma yang berlaku dalam sebuah keluarga? Atau
justru sebaliknya, bahwa tidak satupun kita bisa temukan alasan
untuk menyatakan adanya PAK Keluarga? Lantas mengapa ada
istilah PAK Keluarga? Dari ketiga ilustrasi di atas, PAK di
sekolah sejauh ini masih lebih terlihat jelas, yakni merupakan
seluruh rangkaian pelajaran PAK yang dilaksanakan di sekolah.
Perangkat, pengaturan dan tata pelaksananaannya lebih
terlihat jelas dibandingkan dengan ketika kita membicarakan
PAK lingkup yang lain. Itulah sebabnya tidak heran mengapa
saat membicarakan tentang PAK, sejauh ini pikiran kita masih
tertuju kepada ―keberadaan sekolah sebagai ladang PAK‖ yang
lebih nyata, sekalipun masih banyak persoalan-persoalan yang
ditemukan dalam tubuh PAK di sekolah. Tetapi agaknya wilayah
ini masih memiliki indikator-indikator sebagai cerminan dari
variabel PAK itu sendiri dibanding pada institusi yang lain.
Mencermati keterangan ini, sebenarnya di situ terlihat jelas (atau
setidaknya kita memiliki sebuah gambaran), bahwa PAK masih
memiliki banyak persoalan-persoalan yang belum terjawab,
apalagi memberi jalan keluar sebagai penyelesaian. Oleh sebab
Roimanson Panjaitan | 9
itu isu-isu PAK adalah isu-isu yang dapat dijadikan kajian dan
penelitian. Sehingga sebenarnya tidak ada alasan bagi guru dan
mahasiswa (calon sarjana PAK) untuk tidak mengetahui
persoalan-persoalan di seputar PAK.
Pengertian Penelitian
Pada dasarnya penelitian diartikan sebagai ―kegiatan
pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang
dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan
Roimanson Panjaitan | 15
14 .
15 Sugiyono, Statistika ... hlm. 2
16 Muh. Tahir, Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan, (Makassar:
Universitas Muhammadiyah Makassar, 2011), hlm. 21.
Roimanson Panjaitan | 17
Harapan
(das Sollen )
Masalah
Kenyataan
(das Sein )
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dapat diartikan sebagai upaya untuk
mengelompokkan, mengurutkan, sekaligus memetakan
Roimanson Panjaitan | 31
C. Batasan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah dan identifikasi
masalah penelitian yang diuraikan di atas, maka penelitian ini
dibatasi pada indikator-indikator yang diuraikan oleh Ferrari
sebagai berikut:
1. Yang dimaksud dengan prokrastinasi akademik mahasiswa
dalam penelitian ini adalah perilaku sadar yang berasal dari
diri sendiri untuk menunda kegiatan akademik terhadap
mata kuliah dan penyusunan skripsi, dengan
indikatorindikator yang didasarkan pada teori tentang
32 | Metodologi Penelitian
D. Rumusan Masalah
Mengacu pada pendapat dan latar belakang permasalahan
yang telah diuraikan di atas, maka dalam kajian ini peneliti
merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tingkat kecenderungan perilaku mahasiswa
Jurusan PAK STAKN Kupang, untuk melakukan
penundaan terhadap mata kuliah dan penyusunan skrispi?
2. Apa sajakah yang menyebabkan terjadinya perilaku
penundaan mahasiswa Jurusan PAK STAKN Kupang
terhadap mata kuliah dan penyusunan skrispi?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan titik tujuan
yang akan dicapai melalui kegiatan penelitian (M. Ali, 1985:
30). Mempedomani pendapat di atas maka tujuan
diadakannya penelitian ini adalah:
Roimanson Panjaitan | 33
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi STAKN Kupang. Hasil penelitian ini diharapkan
menjadi acuan terhadap proses akademik yang berlangsung
di lingkungan STAKN Kupang, secara khusus pada jurusan
Pendidikan Agama Kristen. Dan juga sebagai referensi
teroritis untuk menambah kepustakaan di STAKN Kupang.
2. Bagi Jurusan PAK. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi
referensi terhadap proses dan perkembangan akademik
mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Kristen.
3. Bagi Dosen Wali Mahasiswa. Hasil penelitian ini
diharapkan memberikan kontribusi bagi dosen wali untuk
melakukan bimbingan bagi mahasiswa tentang
perkembangan perilaku akademik mahasiswa bimbingan.
4. Bagi Mahasiswa PAK. Hasil penelitian ini diharapkan
memberikan informasi bagi mahasiswa tentang hal-hal yang
berhubungan dengan perilaku prokrastinasi akademik.
34 | Metodologi Penelitian
Roimanson Panjaitan | 35
BAGIAN 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI
DALAM PENELITIAN
Definisi Teori
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua
dalam proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori,
konsep-konsep, generalisasi-generelisasi hasil penelitian yang
dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan
40 | Metodologi Penelitian
hipotesis 3. Interpretasi
Verifikatif 1. Ada intervensi 1. Analisis Masalah
2. Manipulatif 2. Desain eksperimen
3. Kuantitatif 3. Instrumentasi
4. Deduktif pengukuran
5. Uji hipotesis 4. Interpretasi
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
BAGIAN 3 PENELITIAN KUALITATIF,
KUANTITATIF DAN PENELITIAN TINDAKAN
KELAS
Penelitian Kualitatif
1. Pengertian Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan
data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati. 51 Dalam penelitian ini
pendekatan diarahkan pada latar belakang secara menyeluruh
(holistik). Hal ini berarti bahwa individu tidak boleh diisolasi atau
c. Sangat deskriptif.
d. Mementingkan proses maupun produk, sehingga
memperhatikan juga perkembangan terjadinya sesuatu.
e. Mencari makna di belakang kelakuan atau perbuatan
sehingga dapat memahami masalah atau situasi.
f. Mengutamakan data langsung (first hand).
g. Mengguanakan metode triangulasi. Maksudnya data atau
informasi dari satu pihak harus di cek kebenarannya dengan
cara memperoleh data itu dari sumber lain.
h. Menonjolkan rincian kontekstual.
i. Subjek yang diteliti dipandang sama dengan peneliti.
Sehingga tidak sebagai objek atau sasaran penelitian yang
lebih rendah kedudukannya.
j. Mengutamakan perspektif emic, maksudnya mementingkan
pandangan responden.
k. Sangat verifikatif, artinya melakukan verifikasi langsung
terhadap kasus yang bertentangan atau kasus negatif.
l. Contoh yang purfosif.
m. Menggunakan audit trail, artinya melacak untuk mengetahui
apakah laporan penelitian sesuai dengan data yang
dikumpulkan.
n. Partisipasi peneliti tidak mengganggu situasi yang wajar atau
natural setting.
o. Mengadakan analisis sejak awal penelitian dan selanjutnya
sepanjang penelitian itu berlangsung, dan desain penelitian
tampil dalam proses penelitian.59
60 S. Nasution, hlm 9.
61 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 38.
62 S. Margono., Ibid.
63 Rusdian Pohan, Metode Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Rijal
Institute dan Lanarka Publisher, 2007), hlm. 57.
72 | Metodologi Penelitian
Observasi
(pengamatan)
Interview
(wawancara)
Macam teknik
pengumpulan data
Dokumentasi
(rekaman audio dan video),
gambar (foto), dsb.
Gabungan
(triangulasi)
sampai 5 tema. Akan tetapi saat ini yang paling umum digunakan
langkah-langkah dalam menganalisis data kualitatif adalah
sebagaimana yang diuraikan oleh Corbin dan Straus, yaitu
sebagai berikut: 1) Membuat kategori atas informasi yang
diperoleh (open coding), 2) Memilih salah satu kategori dan
menempatkannya dalam satu model teoritis (axial coding), 3)
Merangkai sebuah cerita dari hubungan antar kategori ini
(selective coding). Langkah-langkah penelitian ini dikenal dengan
grounded theory.67 Kemudian cara yang umum digunakan dalam
penelitian kulaitatif adalah dengan mencampurkan prosedur
umum dengan langkah-langkah khusus. Hal itu dapat terlihat
sebagaimana pada gambar berikut:
Menginterpretasi tema
-tema/
deskripsi-deskripsi
Menghubungkan tema /
deskripsi (sepertigrounded
thory dan studi kasus
67 J.M. Corbin & J.M. Straus, Basic of Qualitative Research:
Techniques and Prosedures for Develoving Grounded Theory, (Thousand
Oaks, CA: Sage, 2007), p. 62. Tema-tema Deskripsi
sebagainya)
a. Reduksi data
Pengertian Reduksi Data adalah memilih hal-hal pokok yang
sesuai dengan fokus penelitian kita, kemudian mencari temanya.
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data. Data
yang telah direduksi memberikan gambaran yang lebih tajam
mengenai hasil pengamatan dan mempermudah peneliti untuk
mencarinya jika sewaktu-waktu diperlukan. reduksi data dapat
juga membantu dalam memberikan kode-kode pada aspek-aspek
tertentu. Dengan kata lain reduksi data adalah bentuk analisis
yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang
yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa
sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi tidak perlu
diartikan sebagai kuantifikasi data.
78 | Metodologi Penelitian
Catatan Hasil
lapangan reduksi
1AY*@3gC&4)TaE#N <
%HbO*SG!7F>40$&c92 0123456789
4kDb^%70Fe6AHf%pA 5 Reduksi ABCDE
73 Ag QFK;A:c^%gKa& abcde
b. Display data
Pengertian Display disebut juga dengan Penyajian data, yaitu
kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi
kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Data yang
disajikan biasanya dalam bentuk teks naratif (berbentuk catatan
lapangan, matriks, chart atau grafik, network, bagan dan
sebagainya. Display data ini merupakan salah satu dari teknik
teknik analisis data. Data yang semakin bertumpuk-tumpuk
kurang dapat memberikan gambaran secara menyeluruh. Oleh
karena itu, diperlukan display data. Dengan demikian, peneliti
dapat menguasai data dan tidak terbenam dengan setumpuk data.
Penelitian Kuantitatif
1. Defenisi Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis
penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan
terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka,
mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,
serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap
kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan
gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Menurut Sugiyono,
metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.
Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 68 Metode kuantitatif
sering juga disebut metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode
untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik
68 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 7.
80 | Metodologi Penelitian
suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda, dan atau
sebagai suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik
kesimpulan darinya. Dengan demikian variabel dapat diartikan
sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai (kualitas) dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
a. Definisi hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting
kedudukannya dalam penelitian. Oleh sebab itu peneliti dituntut
kemampuannya untuk merumuskan hipotesis. Dari arti katanya,
hipotesis berasal dari 2 penggalan kata, ―hypo” yang artinya ―
di bawah‖ dan “thesa” yang artinya ―kebenaran‖. Dengan
demikian hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang
bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti
melalui data yang terkumpul.74 Hipotesis ilmiah mencoba
mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan
diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul
tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya
pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja
menimbulkan/ menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut
percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji
kebenarannya disebut teori.75 Kegunaan hipotesis secara garis
besar adalah:
1) Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian
dan kerja penelitian.
2) Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan
antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian
peneliti.
3) Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang
bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan
penting dan menyeluruh.
b. Jenis-jenis hipotesis
Ada beberapa jenis hipotesis. Untuk mempermudah dalam
mempelajari, hipotesis dapat diklasifikasikan berdasarkan
rumusannya dan proses pemerolehannya. Secara umum jenisjenis
hipotesis terdiri dari:78
1) Ditinjau dari rumusannya, hipotesis dibedakan menjadi:
a) Hipotesis kerja, yaitu hipotesis ―yang sebenarnya‖ yang
merupakan sintesis dari hasil kajian teoritis. Hipotesis kerja
biasanya disingkat H1 atau Ha.
b) Hipotesis nol atau hipotesis statistik, merupakan lawan dari
hipotesis kerjadan sering disingkat Ho. Ada kalanya peneliti
merumuskan hipotesis dalam bentuk H1 dan Ho untuk satu
A. Identitas responden:
Nama :
Kelas :
Semester :
Tahun Ajaran :
C. Soal!
1. Apa yang dimaksud dengan bebenaran?
a. Keadaan yang cocok c. Kejujuran
b. Tidak dapat dipahami d. Adil 2. Apakah
isi dari Kej 37; 12-36?
a. Yusuf di jual ke tanah mesir c. Yusuf anak
kesayangan
b. Yusuf naik jabatan d. Yusuf jadi budak
3. Siapakah yang menjual Yusuf kepada pedagang budak dari
Mesir?
a. Pamannya c. Orang tuanya
b. Saudara-saudaranya d. Semuanya benar
4. Dalam Iman Kristen kebenaran seperti ini dengan jelas
disampaikan oleh....
a. Alkitab c. Guru
b. Orangtua d. Semuanya benar
5. Nilai membela kebenaran adalah nilai yang....
a. Internal c. Semuanya sama
b. Universal d. Semuanya benar
Roimanson Panjaitan | 93
b. Selam
c. Sakramen perjamuan kudus
d. a dan c benar
25. Perjamuan kudus dilaksanakan atas dasar perjamuan
malam yang dilaksanakan oleh ...
a. Tuhan Yesus bersama dengan murid-murid-Nya
b. Gereja
c. Masyarakat
d. Tidak ada yang benar
26. Siapakah nama murid Yesus yang menghianati Dia ...
a. Yohanes c. Yudas Iskariot
b. MatIus d. Lukas
27. Dalam perjamuan kudus pakah yang melambangkan tubuh
dan darah Yesus...
a. Nasi c. Kurma
b. Daging d. Roti dan anggur
28. Sikap yang dimiliki oleh para tokoh pahlawan iman
adalah
...
a. Membangun sikap optimis
b. Memperjuangkan kebenaran
c. Kejujuran dan keadilan
Roimanson Panjaitan | 97
A. Identitas responden:
Nama :
Kelas :
Semester :
Alamat :
C. Instrumen:
No Pernyataan Opsion
87 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm. 166.
Roimanson Panjaitan | 99
SS S TS STS
1 Syarat mutlak menjadi guru
mencintai dirinya.
20 Guru PAK merupakan sosok
yang ditiru oleh siswa dalam
berpakaian
21 Siswa akan bertanya ketika
belajar kepada guru PAK yang
cerdas
22 Guru PAK harus mampu
menuntun siswa untuk
memahami setiap materi
pelajaran.
23 Materi PAK diajarkan oleh guru
yang tidak memiliki latar
pendidikan Pendidikan Agama
Kristen
24 Siswa akan merasa bosan dalam
mengikuti pelajaran dengan guru
PAK yang monoton dalam
mengajar.
25 Ketrampilan mengajar
merupakan kompetensi yang
harus dimiliki oleh guru PAK
26 Cara berbusana merupakan figur
guru PAK yang diteladani dari
segala aspek.
27 Kelemahlembutan merupakan
ciri khas yang harus dimiliki
oleh guru PAK
28 Guru PAK harus tegas
29 Guru PAK selalu mengajar
102 | Metodologi Penelitian
3) Wawancara (interview)
Interviu merupakan instrument penelitian yang digunakan
oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk
mencari data tentang latar belakang seorang siswa berdasarkan
sikapnya terhadap proses pembelajaran, sikap orang tua terhadap
perkembangan prestasi belajar anaknya, sikap dan perhatian
masyarakat terhadap pendidikan dan lain-lain.
4) Observasi
Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung
terhadap suatu objek untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya
mengenai objek tersebut. Kegiatan observasi dapat dilakukan
dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara yang
didasarkan pada pedoman observasi berupa daftar jenis kegiatan
yang mungkin timbul dan akan diamati.
A. Identitas responden
Roimanson Panjaitan | 103
Nama Guru
NIP/ NUPTK : ................................................
Unit Kerja : ................................................
B. Instrumen penilaian
Hasil
No Komponen yang diamati pengamatan
KB CB B SB
1 Silabus
a. Struktus silabus
1) Identitas Silabus
Standar
2)
kompetensi
3) Kompetensi dasar
Materi pokok/
4)
pembelajaran
5) Indikator
6) Penilaian
7) Alokasi waktu
8) Sumber belajar
b. Prinsip penyusunan
silabus
104 | Metodologi Penelitian
Cakupan, kedalaman,
tingkat kesukaran
dan urutan penyajian
materi dalam silabus
sesuai dengan tingkat
perkembangan
2) fisik, intelektual,
sosial, emosional,
dan spritual peserta
didik.
Komponenkompone
n
3) silabus saling
berhubungan secara
fungsional
Roimanson Panjaitan | 105
dalam mencapai
kompetensi.
Adanya hubungan
yang konsisten
(ajeg, taat asas)
antara kompetensi
dasar, indikator,
4)
materi pokok,
pengalaman
belajar, sumber
belajar, dan
sistem penilaian.
Cakupan
indikator, materi
pokok,
pengalaman
belajar, sumber
5) belajar, dan
sistem penilaian
cukup untuk
menunjang
pencapaian
kompetensi dasar
Cakupan
indikator, materi
pokok,
pengalaman
6)
belajar, sumber
belajar, dan
sistem penilaian
memperhatikan
106 | Metodologi Penelitian
perkembangan
ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir
dalam kehidupan
nyata, dan
peristiwa
yang terjadi.
Keseluruhan
komponen silabus
dapat
mengakomodasi
keragaman
peserta didik,
7) pendidik, serta
dinamika
perubahan yang
terjadi di sekolah
dan tuntutan
masyarakat
Komponen
silabus mencakup
keseluruhan ranah
8)
kompetensi
(kognitif, afektif,
psikomotor).
2 Rencana pelaksanaan
pembelajaran
a. Struktus penyusunan
RPP
1) Identitas silabus
Roimanson Panjaitan | 107
Standar
2)
kompetensi
3) Kompetensi dasar
Materi pokok/
4)
pembelajaran
5) Indikator
6) Penilaian
7) Alokasi waktu
8) Sumber Belajar
b. Prinsip Penyusunan
RPP
Memperhatikan
perbedaan
1)
individu peserta
didik
Mendorong
partisipasi aktif
2) peserta didik
(berpusat pada
peserta didik)
3) Memuat
rancangan
program
pemberian umpan
balik positif,
penguatan,
pengayaan, dan
remedial.
Memperhatikan
4) keterkaitan dan
108 | Metodologi Penelitian
keterpaduan
antara SK, KD,
materi
pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran,
indikator
pencapaian
kompetensi,
penilaian, dan
sumber belajar
dalam satu
keutuhan
pengalaman
belajar
Mempertimbangk
an penerapan
teknologi
informasi dan
komunikasi
secara
5)
terintegrasi,
sistematis, dan
efektif sesuai
dengan situasi
dan kondisi
belajar
Total Nilai Pengamatan
3) Tabulasi data
Tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu
dan mengatur angka-angka serta menghitungnya. Ada dua jenis
tabel yang bisa dipakai dalam penelitian sosial, yaitu tabel data
dan tabel kerja. Tabel data adalah tabel yang dipakai untuk
mendeskripsikan data sehingga memudahkan peneliti untuk
memahami struktur dari sebuah data. Sedangkan tabel kerja
adalah tabel yang dipakai untuk menganalisis data yang tertuang
dalam tabel data.93 Dari tabulasi, analisis data dapat dilakukan
secara sederhana yaitu dengan menggunakan prinsip analisis
deskriptif, yaitu mencari jumlah skor, nilai rata-rata, standar
penyimpangan, dan variasi penyebarannya.
Tabel 2 Contoh tabulasi data penelitian variabel
x
b. Penyajian data
Teknik penyajian dan analisis kuntitatif dilakukan dengan
menggunakan teknik statistik. Hasil kuesioner yang telah
didapatkan dapat ditampilkan dalam bentuk tabel ataupun
diagram, yang tujuannya supaya peneliti dapat dengan mudah
menyimpulkan apa arti semua fenomena yang terjadi di
lapangan.94
1) Penyajian data dalam bentuk tabel
Suatu tabel minimal memuat judul tabel, kolom, baris, nilai
pada setiap baris, dan sumber dari mana data itu diperoleh.
Berdasarkan pengaturan baris dan kolom, suatu tabel dibedakan
menjadi beberapa bentuk.
9 2
12
19
15
22
Gambar 5
Diagram lingkaran
b) Diagram batang, digunakan untuk melihat perbandingan data
berdasarkan panjang batang dalam suatu diagram.
c) Diagram garis, digunkan untuk melihat perkembangan suatu
kondisi.
25
20
15
10
5
0
70 - 74 75 - 79 80 - 84 85 - 89 90 - 94 95 - 99 100 -
104
Histogram data
25 22
19
Frekuensi observasi
20
15
15 12
9
10
5 2 1
0
70 - 74 75 - 79 80 - 84 85 - 89 90 - 94 95 - 99 100 -
104
Interval kelas
Gambar 7
Diagram batang
Mode 96
Standard deviation 5,721379
Sample variance 32,73418
Kurtosis -0,80865
Skewness 0,097535
Range 24
Minimum 82
Maximum 106
Sum 7480
Count 80
d. Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Penelitian yang
merumuskan hipotesis adalah penelitian dengan pendekatan
kuantitatif. Sedangkan penelitian kualitatif justru diharapkan dapat
ditemukan hipotesis yang selanjutnya diuji oleh peneliti dengan
pendekatan kuantitatif.
Tabel 5
Contoh pengujian hipotesis
Model summaryb
Adjusted R Std. error of
Model R R square
square the estimate
1 ,301 a
,091 ,079 3,296
a. Predictors: (constant), penampilan Guru PAK
b. Dependent variable: Minat siswa mengikuti pembelajaran
PAK
Roimanson Panjaitan | 119
Perlakukan
Roimanson Panjaitan | 127
Perencanaan Pengamatan
Refleksi
Gambar 8
Model Kurt Lewin (Arikunto, 2010: 131)
b) Model John Elliot; PTK Model John Elliot ini tampak lebih
detail dan rinci. Dikatakan demikian, oleh karena di dalam
setiap siklus dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi yaitu
antara 3-5 aksi (tindakan). Sementara itu, setiap aksi
kemungkinan terdiri dari beberapa langkah, yang terealisasi
dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar. Maksud disusunnya
secara terinci pada PTK Model John Elliot ini, supaya
terdapat kelancaran yang lebih tinggi antara taraf-taraf di
dalam pelaksanaan aksi atau proses belajar-mengajar.
Selanjutnya, dijelaskan pula olehnya bahwa terincinya setiap
aksi atau tindakan sehingga menjadi beberapa langkah oleh
karena suatu pelajaran terdiri dari beberapa subpokok
bahasan atau materi pelajaran. Di dalam kenyataan praktik di
lapangan setiap pokok bahasan biasanya tidak akan dapat
diselesaikan dalam satu langkah, tetapi akan diselesaikan
dalam beberapa rupa itulah yang menyebabkan John Elliot
menyusun model PTK yang berbeda secara skematis dengan
128 | Metodologi Penelitian
Gambar 9
Model John Elliot
4. Pelaksanaan PTK102
Banyak model PTK yang dapat diadopsi dan
diimplementasikan di dunia pendidikan. Namun secara singkat,
pada dasarnya PTK terdiri dari 4 (empat) tahapan dasar yang
saling terkait dan berkesinambungan: a) Perencanaan (planning),
b) Pelaksanaan (acting), c) Pengamatan (observing), dan d)
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah implementasi dari rencana. Tindakan
yang dilaksanakan adalah tindakan yang disengaja dan terkendali.
Tindakan pertama berfungsi sebagai landasan bagi pengembangan
lebih jauh dari tindakan berikutnya. Suatu tindakan hendaknya
dilandasi dengan niat untuk mengembangkan atau memperbaiki
situasi kelas dalam arti luas. Jika dilihat urutannya, tindakan
diarahkan oleh perencanaan, dalam arti bahwa tindakan harus
memperhatikan perencanaan sebagai landasannya. Oleh
karenanya, tindakan bersifat retrospektif (Kemmis dan
McTaggart, 1982).
Sifat retrospektif tindakan ini penting, karena sifat ini ini
membedakan penelitian tindakan dengan kegiatan sehari-hari
manusia (meskipun tanpa disadari kegiatan tersebut dapat
memiliki unsur perencanaan, pelaksanaan, dan perencanaan
kembali). Perbedaanya adalah bahwa penelitian tindakan
merupakan suatu kegiatan yang direncanakan secara sadar dan
disengaja, suatu ciri yang mengarah pada tindakan strategis seperti
yang sudah disebut di atas.
Roimanson Panjaitan | 131
c. Pengamatan
Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas berfungsi untuk
mendokumentasikan implementasi perencanaan dalam
pelaksanaan tindakan. Pengamatan juga bersifat prospektif
(memandang ke depan) karena menjadi dasar bagi penilaian
(refleksi atau evaluasi) terhadap tindakan sekarang, dan lebihlebih
lagi bagi tindakan yang akan datang selagi siklus yang sekarang
berlangsung. Pengamatan yang cermat diperlukan karena tindakan
pada umumnya mengalami kendala di lapangan. Kendala tidak
selalu dapat diketahui sebelumnya. Pengamatan harus
132 | Metodologi Penelitian
d. Refleksi
Penilaian dalam penelitian tindakan kelas sering juga disebut
refleksi atau evaluasi. Refleksi bersifat retrospektif. Artinya,
refleksi akan melihat kembali tindakan yang telah dicatat dalam
tahap pemantauan. Refleksi berusaha memberi makna pada
proses, masalah, kendala yang muncul ketika tindakan strategis
dilaksanakan, dan efektifitas tindakan untuk memecahkan masalah
atau meningkatkan situasi. Refleksi mempertimbangkan berbagai
macam perspektif dari pihak-pihak yang terlibat dan berusaha
memahami permasalahan dan penyebab timbulnya permasalahan.
Refleksi biasanya dilakukan melalui diskusi antara pihak- pihak
tersebut. Diskusi akan mengarah pada pemahaman baru dan
dijadikan dasar untuk memperbaiki rencana yang akan
dilaksanakan pada siklus berikutnya. Refleksi memiliki aspek
evaluatif, karena langkah ini meminta pihak-pihak yang terlibat
untuk menimbang-nimbang dan menilai apakah tindakan strategis
yang telah dilakukan efektif atau tidak.
Roimanson Panjaitan | 133
BAGIAN 4 DESAIN PENELITIAN
Roimanson Panjaitan | 135
Variabel Deskripsi
bebas variabel
Interpretasi
Pengukuran Uji hubungan
makna/ arti
Variabel Deskripsi
terikat variabel
Gambar 10
Bagan desain penelitian korelasional
Tabel 6
Desain penelitian semu
Perlakuan
Subjek Pra Pasca
(treatment)
Kelompok Eksperimen O X O
Kelompok kontrol O - O
Gambar 11
Bagan desain penelitian tindakan
A. Bagian Awal:
1. Judul Penelitian (Halaman Sampul)
B. Bagian Inti:
1. Pendahuluan (Bab I)
Bab satu pendahuluan dalam laporan PTK sama
dengan bab satu pendahuluan pada proposal PTK yang
terdiri dari poin-poin sebagai berikut: a. Latar Belakang
Masalah
Pada bagian ini berisikan uraian masalah yang
menyebabkan terjadinya penelitian. Latar belakang
masalah merupakan uraian arti penting permasalahan
penelitian sehingga perlu diteliti untuk kepentingan
pengembangan ilmu. Latar Belakan Masalah harus
menguraikan tiga hal penting, yaitu:
1) Jelaskan alasan akademik/rasional dan esensial
yang mengganggu kalau tidak diteliti. Alasan itu
berupa penjelasan singkat tentang posisi
permasalahan dalam bidang keilmuan yang diteliti.
Argument atau alasan dapat diperoleh dari berbagai
sumber atau perpaduan antara teori, hasil penelitian
terdahulu untuk masalah yang sama, pertanyaan
tentatif dari seseorang yang dipandang memiliki
otoritas, atau lainnya.
2) Sebutkan permasalahan penelitian yang berkaitan
langsung dengan masalah atau tema yang akan
diteliti. Masalah merupakan ―penyimpangan‖ dari
teori kondisi yang ―sharusnya‖ terjadi dengan
kondisi yang ―senyatanya‖ terjadi dalam
penelitian. Himpunan permasalahan ini merupakan
144 | Metodologi Penelitian
5. Penutup (Bab V)
Pada bab ini uraikan pokok-pokok temuan PTK secara
jelas, padat, dan runtut. Dalam hal ini perlu dicermati
apakah pokok-pokok temuan yang disajikan sudah
menjawab permasalahan yang diteliti. Dengan kata lain
pokok-pokok temuan penelitian harus berkaitan atau
mempunyai ―benang merah‖ dengan masalah yang
diteliti. Kesimpulan merupakan ringkasan dari hasil
penelitian yang dirumuskan dengan perumusan masalah.
Ada dua gaya dalam penulisan kesimpulan, yakni:
a. Gaya Problem Numbering adalah penulisan yang
disesuaikan dengan urutan nomor masalah penelitian.
Gaya ini sangat memudahkan pembaca untuk
Roimanson Panjaitan | 151
BAGIAN 5 PROPOSAL PENELITIAN
Pengertian Proposal
Proposal berasal dari kata bahasa Inggris “to propose” yang
artinya mengajukan. Bila dikaitkan dengan karya tulis ilmiah,
maka proposal adalah usulan rencana kegiatan. Menurut
Hariwijaya (2005) proposal merupakan suatu bentuk pengajuan
atau permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan,
pemikiran, maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan
dukungan, ijin, persetujuan, dana, dan lain sebagainya. Sedangkan
menurut The Oxford Thesaurus, An A-Z Dictionary of Synonyms
(2006), proposal n. 1) Offer, presentation, bid, tender,
proposition, recommendation, suggestion, Literary proffer. 2)
Plan, scheme, outline, draft, design, layout; programme,
proposition, project. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa proposal merupakan suatu tawaran, penyajian, proposisi,
rekomendasi, pengajuan, rancangan, skema, program atau proyek.
dilakukannya penelitian.
Landasan teori, yaitu bab yang
menguraikan tentang kajian pustaka
Bab II baik dari buku-buku ilmiah, maupun
sumber-sumber lain yang
mendukung penelitian ini.
Metodologi penelitian, yaitu bab yang
menguraikan tentang objek
Bab III
penelitian, metode penelitian, teknik
pengumpulan dan analsisis data.
Hasil penelitian dan pembahasan,
yaitu bab yang menguraikan tentang
Bab IV
hasil penelitian dan pembahasan dari
data yang telah diperoleh.
Simpulan dan saran, yaitu bab yang
Bab V berisi simpulan hasil dan saran serta
hasil penelitian.
Bagian ini berisikan daftar rujukan
Daftar
pembuatan proposal dan skripsi yang
pustaka
diperoleh dari segala aspek.
Akhir Lampiran merupakan bahan
pendukung sebuah proposal dan
Lampiran
skripsi yang digunakan selama
proses penelitian berlangsung.
156 | Metodologi Penelitian
1. Bagian Awal
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas bahwa pada bagian
depan proposal/ skripsi terdiri dari halaman judul (sampul),
halaman pernyatan, halaman persetujuan pembimbing, halaman
pengesahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
notasi daftar gambar, dan daftar lampiran. Adapun susunan
penulisan proposal maupun skripsi yang dibahas dalam bahan ajar
ini adalah sebagai berikut:
a. Halaman judul proposal/ skripsi, dengan susunan sebagai
berikut:
1) Judul ulasan penelitian, sebaiknya dipilih judul yang singkat
dan jelas yang merupakan gambaran dari keseluruhan
penelitian, memiliki keterkaitan antara variabel, lokasi
penelitian, sampel dan tahun penelitian.
2) Jenis laporan (proposal/ skripsi)
3) Prasyarat penulisan proposal maupun skripsi
4) Lambang perguruan tinggi
5) Nama mahasiswa dan NIM
6) Nama jurusan
7) Nama program studi
8) Nama perguruan tinggi
9) Tahun pengajuan proposal
Contoh penulisan halaman sampul:
Roimanson Panjaitan | 157
158 | Metodologi Penelitian
b. Halaman persetujuan
Secara umum, halaman ini berisi usulan penelitian,
persetujuan dosen pembimbing beserta tanda tangan dan waktu
persetujuan.
c. Kata pengantar
Komponen utama dalam kata pengantar adalah ungkapan
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ucapan terima kasih
penulis kepada pihak-pihak yang membantu peneliti sehingga
penelitian dapat diselesaikan dengan baik. Di samping itu,
ungkapkan pula bahwa penelitian yang dilakukan bukan tanpa
kekurangan, karena itu peneliti harus bersedia menerima kritik
dan saran konstruktif demi perbaikan hasil penelitian tersebut.
Diakhiri dengan kata ―penulis‖ sebagai ganti nama mahasiswa.
d. Daftar isi
Secara umum halaman ini berisikan seluruh daftar proposal
dan skripsi, baik bagian isi, sub dan lampiran-lampiran. Dengan
kata lain daftar isi adalah penunjuk halaman tentang pokok-pokok
tertentu dari tulisan yang dinyatakan dalam bab dan paragraf.
Roimanson Panjaitan | 159
e. Daftar tabel
Berisi informasi mengenai tabel yang ada dalam skripsi.
Contoh penulisan daftar tabel:
Roimanson Panjaitan | 161
f. Daftar gambar
Berisi informasi mengenai gambar yang ada dalam skripsi.
162 | Metodologi Penelitian
g. Daftar lampiran
Roimanson Panjaitan | 163
2. Bagian Isi:
a. Bab I. Pendahuluan
Bagian pendahuluan ini merupakan bagaian awal dari
struktur sebuah skripsi. Bagian ini berisikan masalah yang akan
diteliti dalam penelitian yang mencakup latar belakang masalah,
identifikasi, batasan, rumusan masalah, dan tujuan serta manfaat
dilakukannya suatu penelitian.
b) Pembatasan Masalah
Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau
membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu luas / lebar
sehingga penelitian lebih bisa fokus untuk dilakukan. Hal ini
dilakukan agar pembahasan tidak terlalu luas kepada aspek-aspek
yang jauh dari relevan sehingga penelitian bisa lebih fokus untuk
dilakukan. Dari sekian banyak masalah tersebut dipilihlah satu
atau dua masalah yang akan dipermasalahkan, tentu yang akan
diteliti (lazim disebut dengan batasan masalah). Batasan masalah
jadinya berati pemilihan satu atau dua masalah dari beberapa
masalah yang sudah teridentifikasi.
Batasan masalah itu dalam arti lain sebenarnya menegaskan
atau memperjelas yang menjadi masalah. Dengan kata lain,
merumuskan pengertian dan menegaskannya dengan dukungan
data-data hasil penelitian pendahuluan seperti apa ―sosok‖
masalah tersebut. Juga membatasi berarti menegaskan secara
operasional (definisi operasional) masalah tersebut yang akan
memudahkan untuk melakukan penelitian (pengumpulan data)
tentangnya. Pilihan makna yang mana yang akan diikuti
sebenarnya tidak masalah. Idealnya: (1) membatasi (memilih satu
atau dua) masalah yang akan diteliti (pilih satu atau dua dari yang
sudah diidentifikasi), (2) menegaskan pengertiannya, dan (3)
memaparkan data-data yang memberikan gambaran lebih rinci
mengenai ―sosok masalah‖ yang akan diteliti.
166 | Metodologi Penelitian
c) Perumusan Masalah
Dalam rumusan dan analisis masalah sekaligus juga
diidentifikasi variabel-variabel penelitian beserta definisi
operasionalnya. Rumusan Masalah dapat dinyatakan dalam
bentuk kalimat bertanya setelah didahulu uraian tentang masalah
penelitian, variabel-variabel yang diteliti dan kaitan antar satu
variabel dengan variabel lainnya dalam kajian yang akan diteliti.
d) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hasil yang diharapkan setelah
penelitian selesai dilakukan. Menurut Locke et al, tujuan
penelitian berarti menujukkan ―mengapa peneliti ingin
melakukan penelitian dan apa yang ingin dicapai oleh peneliti.‖ 115
Tujuan penelitian mengindikasikan maksud penelitian, bukan
masalah atau isu yang dapat menuntun pada keharusan
diadakannya penelitian. Dengan kata lain tujuan penelitian adalah
kumpulan pernyataan yang menjelaskan sasaran-sasaran, maksud-
maksud, atau gagasan-gagasan umum diadakannya suatu
penelitian.
Tujuan penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum menggambarkan secara singkat melalui
satu kalimat yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan khusus
dirumuskan dalam bentuk butir – butir misalnya (1,2,3) yang
mengacu pada rumusan masalah yang lebih spesifik. Rumusan
tujuan penelitian harus selalu konsisten dengan rumusan masalah.
Berapa banyak masalah dirumuskan, sebanyak itu pula tujuan
yang akan dicapai. Untuk itu, perlu ditetapkan suatu tujuan
penelitian berdasarkan persoalan yang dipilih. Tujuan yang jelas
115 Locke., et al. Proposal that Work: A Guide for Planning Dissertation
and Grand Proposals, Thousand Oaks (CA: Sage, 2007), p. 9.
Roimanson Panjaitan | 167
e) Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
semua pihak yang bersangkutan dalam penelitian ini, baik
manfaat secara praktis maupun secara teoretis. Pada intinya,
kegunaan penelitian menguraikan seberapa jauh kebergunaan dan
kontribusi hasil penelitian anda. Kegunaan penelitian/penulisan
dapat diuraikan secara terpisah. Maksudnya, kegunaan penelitian
tersebut dapat diperinci lagi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap penelitian si peneliti. Kegunaan
penelitian dapat dibedakan menjadi kepentingan praktis,
kepentingan bidang keilmuan, atau kepentingan bidang profesi
peneliti, instansi/organisasi, atau kelompok tertentu.117 Manfaat
penelitian menunjukkan pada pentingnya penelitian dilakukan,
e. Bab V. Penutup
Bab ini berisi simpulan hasil dan saran penelitian.
f. Kepustakaan
Daftar pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber
bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan
skripsi.
g. Lampiran
Lampiran merupakan bukti diadakannya penelitian yang
menyajikan berbagai bahan yang digunakan dalam penelitian
seperti instrumen penelitian (angket, tes, wawancara, dsb), tabel,
grafik/ histogram, keterangan tambahan (misalnya Surat Ijin
Penelitian), dan bahan lain yang berguna untuk lebih memahami
isi skripsi secara rinci. Selain itu, pada bagian lampiran dapat juga
disajikan data penelitian dan analisis penelitian, misalnya
perhitungan statistik dan sebagainya. Lampiran harus diberi
nomor dan judul lampiran sesuai dengan urutan penggunaannya.
BAGIAN 6 TAMBAHAN (STRUKTUR
PENULISAN SKRIPSI)
172 | Metodologi Penelitian
Pengetikan
Naskah skripsi diketik dalam font Times New Roman dengan
ukuran font 12 dan menggunakan jarak antarbaris 2 spasi (spasi
ganda). Kemudian naskah skripsi juga ditulis dengan
menggunakan ketentuan rata kiri dan rata kanan. Sedangkan batas
tepi (margin) pengetikan naskah ditulis dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Tepi Atas (top) adalah 4 cm
2. Tepi Bawah (bottom) adalah 3 cm
3. Tepi Kiri (left) adalah 4 cm
4. Tepi Kanan (right) adalah 3 cm
Gambar 12
Lembar kerja dengan margin 4 – 3 – 4 – 3 pada kertas A4.
Alinea baru dimulai pada satu tab ketukan dari tepi kiri. Judul
bab ditulis dengan menggunakan huruf kapital yang
penempatannya diatur secara simetris antara margin kiri dengan
Roimanson Panjaitan | 173
Penomoran
Nomor huruf Bab ditulis dengan menggunakan huruf
Romawi yang ditempatkan secara simetris dengan huruf tebal
(Bold). Sedangkan penomoran halaman biasanya dilakukan
dengan menggunakan huruf Arab dan jenis yang sama dengan
huruf teks skripsi. Selanjutnya untuk penempatan nomor halaman
ditulis dengan menggunakan ketentuan bahwa setiap awal Bab
halaman ditempatkan di bagian tengah bawah, sedangkan untuk
halaman selanjutnya ditempatkan pada sudut kanan atas. Pada
komputer penomoran ini dapat dengan mudah diatur dengan
menggunakan perintah atau command yang sesuai.
Penomoran halaman dilakukan dengan menggunakan format
sebagai berikut:
1. Untuk bagian awal skripsi seperti: abstrak, kata pengantar,
daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran
penomoran halaman ditulis pada bagian bawah tengah
dengan menggunakan huruf Romawi (i, ii, iii, dst).
Sedangkan untuk halaman selanjutnya menggunakan nomor
halaman dengan menggunakan huruf Arab 1, 2, 3, 4, dst
(lihat contoh pada bagian 5)
2. Pada bagian isi dan bagian Akhir Skripsi ditulis dengan
format sebagai berikut:
a. Setiap awal Bab (contoh BAB I, halaman 1) halaman ditulis
pada bagian tengah bawah dengan ukuran “footer from
bottom‖ = 1.8 cm.
b. Sedangkan untuk halaman selanjutnya (hal. 2 dan seterusnya)
ditulis pada bagian kanan atas dengan ukuran “header from
174 | Metodologi Penelitian
14
12
Frekuensi observasi
10
8
6
4
2
0
107 - 112 101 - 106 95 - 100 89 - 94 83 - 88 77 - 82
Interval kelas
Gambar 13
Histogram hubungan frekuensi observasi dan kelas interval
variabel penelitian
Kutipan
Dalam skripsi kutipan dibedakan menjadi kutipan langsung
dan tidak langsung. Pengutipan dikatakan langsung jika substansi
ditulis sama persis dengan sumber aslinya. Sedangkan kutipan
dikatakan tidak langsung, jika peneliti menulis substansi tidak
sama persis dengan sumber aslinya. Cara menulis kutipan
langsung adalah dengan menggunakan dalam satu spasi dimulai
dari satu ketukan tab dari marjin kiri. Sedangkan untuk kutipan
tidak langsung maka peneliti dapat menulis dengan spasi rangkap
sama seperti teksnya. Untuk semua kutipan baik langsung
maupun tidak langsung, setelah substansi yang diinginkan ditulis,
sebaiknya sumber kutipan nama pengarang atau pemiliki ide,
tahun terbitan, dan nomor halaman perlu dicantumkan dalam
176 | Metodologi Penelitian
Sumber Buku:
Panjaitan, R. (2014). Metodologi Penelitian Pendidikan Agama
Kristen. Kupang: Oesapa Press.
Panjaitan, R. (2014). Metodologi Penelitian Pendidikan Agama
Kristen. Kupang: Oesapa Press.
___________. (2015). Filsafat Pendidikan Agama Kristen.
Kupang: Oesapa Press.
Catatan: Pada penulisan judul buku sumber dapat digunakan
dengan menggunakan huruf bold (model 1) atau dengan
menggunakan huruf italic (model 2) seperti yang terdapat
pada contoh di atas. Hanya saja penulis disarankan untuk
menggunakan satu jenis model penulisan secara konsisten.
Sumber Website:
Panjaitan, R. (2016, Maret 20). Strategi Pengajaran Yesus.
Dipetik April 2, 2016, dari http://sarjanapak.blogspot.com
178 | Metodologi Penelitian
Sumber Buku:
Contoh:
1.Jared Diamond, Guns,
Germs, and Steel: The Fates of
Human Societies (New York: W.
W. Norton and Company, 1997),
47–48.
Contoh:
Roimanson Panjaitan | 179
Contoh:
7. Mark A. Noll, ed., Religion
and American Politics . . .
2) Daftar : Editor's Last Name, Editor's First
pustaka Name, ed. Title of Book ...
Contoh
Noll, Mark A., ed. Religion and
American Politics ...
2. Multiple Authors:
a. For a book with two authors, use the following
pattern:
1) Catatan kaki : Nomor Catatan Kaki. Nama
Depan dan Belakang Penulis atau Editor
Pertama dan Kedua. Judul Buku: Sub Judul
Buku (Tempat Terbit: Nama Penerbit, Tahun
Terbit), Nomor Halaman Kutipan.
Contoh:
180 | Metodologi Penelitian
Contoh:
Bird, Kai, and Martin J. Sherwin.
American Prometheus: The
Triumph and Tragedy of J. Robert
Oppenheimer. New York: Alfred
A. Knopf, 2005.
b. For a book with three authors, adapt the pattern as
follows:
1) Catatan kaki : Note Number. Author #1's First
and Last Names, Author #2's First and Last
Names, and Author #3's First and Last Names,
Title of Book . . .
Contoh:
5. Joyce Appleby, Lynn Hunt,
and Margaret Jacob, Telling the
Truth about History . . .
2) Daftar : Author #1's Last Name, Author #1's
pustaka First Name, Author #2's First and Last
Roimanson Panjaitan | 181
Contoh:
Appleby, Joyce, Lynn Hunt, and
Margaret Jacob. Telling the Truth
about History . . .
c. For a book with four or more authors, adapt the note
pattern only as follows:
1) Catatan kaki : Note Number. Author #1's
First and
Last Names et al., Title of Book . . .
Contoh:
15. Jacquelyn Dowd Hall et
al., Like a Family ...
2) Daftar : -
pustaka
3. Author(s) Plus Editor or Translator
d. For a book with an author plus an editor, use the
following pattern:
1) Catatan kaki : Note Number. Author's First and
Last Names, Title of Book: Subtitle
of Book, ed. Editor's First and Last
Names (Place of Publication:
Publisher's Name, Date of
Publication), XX–XX.
Contoh:
182 | Metodologi Penelitian
Contoh:
Harley, J. B. The New Nature of Maps: Essays in the History of
Cartography. Edited by Paul Laxton. Baltimore: Johns Hopkins
University Press, 2002.
Contoh:
11. Roger Daniels, Coming to
America: A History of Immigration
and Ethnicity in American Life, 2nd
ed. (New York: Harper Perennial,
Roimanson Panjaitan | 183
2002), 84.
ar : Author's Last Name, Author's First
Name. Title of Book: Subtitle of
Book. Edition Number ed. Placeof
Publication: Publisher's Name, Date
of Publication.
Contoh:
Daniels, Roger. Coming to America:
A History of Immigration and Ethnicity in American Life. 2nd ed.
New York: Harper Perennial, 2002. 5. Single Chapter in an
Edited Book
1) Catatan kaki : Note Number. Chapter Author's
First and Last Names, ―Title of
Chapter: Subtitle of Chapter,‖ in
Title of Book: Subtitle of Book, ed.
Editor's First and Last Names (Place
of Publication: Publisher's Name,
Date of Publication), XX—XX.
Contoh:
15. Anne Whiston Spirn,
―Constructing Nature: The Legacy
of Frederick Law Olmsted,‖ in
Uncommon Ground: Rethinking the
Human Place in Nature, ed.
William Cronon (New York: W. W.
Norton and Company, 1996), 101.
184 | Metodologi Penelitian
Contoh:
Spirn, Anne Whiston.
―Constructing Nature: The Legacy
of Frederick Law Olmsted.‖ In
Uncommon Ground: Rethinking the
Human Place in Nature, edited by
William Cronon, 91–113. New
York: W. W. Norton and Company,
1996.
Journal Articles
Contoh:
4. Pramod K. Nayar,
―Marvelous Excesses: English
Travel Writing and India, 1680–
1727,‖ Journal of British Studies 44,
no. 2 (April 2005): 213.
2) Daftar : Author's Last Name, Author's First pustaka Name.
―Title of Article: Subtitle of Article.‖ Title of Journal
Volume Number (Date of Publication): YY– YY.
Contoh:
Nayar, Pramod K. ―Marvelous
Excesses: English Travel Writing
and India, 1680–1727.‖ Journal of
British Studies 44, no. 2 (April
2005): 213–38.
Contoh:
4. Daniel A. McFarland,
186 | Metodologi Penelitian
Contoh:
McFarland, Daniel A. ―Resistance
as a Social Drama: A Study of
Change-oriented Encounters.‖
American Journal of Sociology 109,
no. 6 (May 2004). http:// www.
journals. uchicago. edu/ AJS/
journal/ issues/ v109n6/ 050199/
050199 html (accessed May 3,
2006).
Roimanson Panjaitan | 187
Contoh:
Merna T. dan F. F. Al-Thani. 2008. Corporate Risk
Management. 2nd ed. John Welly and Sons Ltd. England.
Wiley, J. 2006.Contemporary Financial Management 3rd ed.
Mc. GrowHill. Los Angeles.
Roimanson Panjaitan | 191
Contoh:
Baudrillard, J. 1970. La Société de Consommation.
Nottingham Trent University. Clifton Lane,
Nottingham. Terjemahan J.P. Mayer dan B.S. Turner.
1998. The Consumer Society: Myths and Structures.
Sage Publication Inc. Thousand Oaks. London.
Cresswell, J.W. 2008. Research Design: Qualitative,
Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Third
Edition. Sage Publication. California. Terjemahan A.
Fawaid. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed. Cetakan 1. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Kieso, D.E., J.J. Weygandt, dan T.D. Warfield. 2007.
Intermediate Accounting. Twelfth Edition. John Wiley &
Sons, Inc. USA. Terjemahan E. Salim. 2008. Akuntansi
Intermediate. Edisi Keduabelas. Jilid 2. Erlangga.
Jakarta.
192 | Metodologi Penelitian
Contoh:
Badan Pusat Statistik. 2013. Laporan Bulanan Data Sosial
Ekonomi. Januari. BPS Jawa Timur. Surabaya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2011.
Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi.
Cetakan 1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Bagian Hukum Kepegawaian. Jakarta.
Komisi Pemberantasan Korupsi. 2009. Laporan Tahunan
2009: Perjuangan Melawan Korupsi Tak Pernah
Berhenti. KPK. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2012. Laporan
Akuntabilitas Kinerja Lembaga Administrasi Negara RI
Tahun 2011. LAN. Jakarta.
Contoh:
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2011. Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Roimanson Panjaitan | 193
Contoh:
194 | Metodologi Penelitian
Contoh:
Roimanson Panjaitan | 195
Contoh:
Dewi, A. R. 2003. Pengaruh Konservatisme Laporan
Keuangan Terhadap Earnings Response Coeficient.
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya.
Universitas Airlangga: 119159.
Fidiana, I. Triyuwono, dan A. Riduwan. 2012. Zakah
Perspectives as a Symbol of Individual and Social Piety:
Developing Review of the Meadian Symbolic
Interactionism. Global Conference on Business and
Finance Proceedings 7(1). January 3-6. The Institute of
Business and Finance Research: 721-742
196 | Metodologi Penelitian
Contoh:
Kalana, I., S. Ngumar, dan I.B. Riharjo. 2012. Independensi
Auditor Berbasis Kultur dan Filsafat Herbert Blumer.
Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin. 20-23
September: 1-25.
Riduwan, A. 2012. Realitas dalam Cermin Retak: Laba
Akuntansi dalam Bingkai Penafsiran Praktisi Bisnis
Non-Akuntan (Studi Hermeneutika-Kritis). Simposium
Nasional Akuntansi XV Banjarmasin. 20-23 September:
1-22.
Contoh:
Azra, A. 2005. Pluralisme Islam Dalam Perspektif Historis.
Dalam Nilai-Nilai Pluralisme Islam: Bingkai Gagasan
Yang Berserak. Editor M. Sururin. Cetakan 1. Penerbit
Nuansa. Bandung.
Roimanson Panjaitan | 197
10. Skripsi/Tesis/Disertasi
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama
depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul
skripsi/tesis/disertasi, skripsi/tesis/disertasi (cetak miring), nama
program studi dan/atau perguruan tinggi, kota tempat perguruan
tinggi.
Contoh:
Natsir, M. 2008. Studi Efektivitas Mekanisme Transmisi
Kebijakan Moneter di Indonesia Melalui Jalur Suku
Bunga, Jalur Nilai Tukar, dan Jalur Ekspektasi Inflasi
Periode 1990:2-2007:1. Disertasi. Program Pasca
Sarjana Universitas Airlangga. Surabaya.
Samsi, N. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,
dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan
dengan kepatuhan Etika Auditor sebagai Variabel
Pemoderasi. Tesis. Program S2 Akuntansi Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya.
Verdanasari, E. F. 2012. Pengaruh Penerapan Corporate
Governance terhadap Nilai Perusahaan dengan Kualitas
Laba sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya.
Williams, J.W. 2002. Playing the Corporate Shell Game: The
Forensic Accounting and Investigation Industry, Law,
and the Management of Organizational Appearance.
198 | Metodologi Penelitian
Contoh:
Himman, L.M. 2002. A Moral Change: Business Ethics After
Enron. San Diego University Publication.
http:ethics.sandiego.edu/LMH/oped/Enron/index.asp. 27
Januari 2008 (15:23).
Yahya, H. 2005. Realitas dan Pancaindra Anda.
http://www.pesanharunyahya.com dan
info@harunyahya.com. 27 Januari 2008 (14:35).
Contoh:
Raka, G. 2003. Menggarisbawahi Peran Idealisme, Karakter
dan Komunitas dalam Transformasi Institusi. Makalah
Orasi Ilmiah. Sidang Terbuka Senat Peringatan Dies
Natalis ke-44 Institut Teknologi Bandung. 2 Maret.
Bandung.
Takwim, B. 2005. Habitus: Perlengkapan dan Kerangka
Roimanson Panjaitan | 199
Contoh:
Mangunwijaya, Y.B. 1992. Pendidikan Manusia Merdeka.
Harian Kompas. 11 Agustus. Halaman 15. Jakarta.
Contoh:
Koran Tempo. 2002. Belajar dari Skandal Enron. 5 Februari.
Halaman 21. Jakarta Majalah Tempo. 2002. Jatuhnya
Enron. No. XXXVIII. 23 Januari. Halaman 18. Jakarta
Contoh:
Aboody, D., M.E. Barth., dan R. Kasznik. 1999. Revaluation
of Fixed Assets and Future Firm Performance: Evidence
from the UK. Journal of Accounting and Economics 26:
149-178.
______, ______, dan ______. 2006. Do Firms Manage Stock-
based Compensation Expenses Disclosed under SFAS 123?
Journal of Accounting Research 24(3): 165182.
Financial Accounting Standard Board (FASB). 1978. Objectives
of Financial Reporting by Business Enterprises. Statement of
Financial Accounting Concept No. 1. FASB. Norwalk.
______. 1980a. Qualitative Characteristics of Accounting
Information. Statement of Financial Account-ing Concept
No. 2. FASB. Norwalk.
______. 1980b. Accounting and Reporting by Defined Benefit
Pension Plans. Statement of Financial Accounting Standards
No. 107. FASB. Norwalk.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2011a. Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 58 (Revisi
2009). DSAK-IAI. Jakarta.
______. 2011b. Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri. Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 4 (Revisi 2009). DSAK-IAI.
Jakarta.
International Accounting Standard Board (IASB). 2004a.
Financial Instruments: Disclosures and Presentation.
Roimanson Panjaitan | 201
DAFTAR PUSTAKA