PEMBAHASAN
Gambar 5.1 Api terbentuk pasa persentuhan roda dan rel kereta
Sumber: http://profmikra.org/?p=2287
Walau antar rel sudah dibuat celah untuk mengindari persentuhan rel akibat
pemanasan oleh matahari, namum gesekan roda kerepa pada rel dapat
menghasilkan suhu yang lebih tinggi. Contohnya, pada Gambar 5.1, gesekan
roda dengan rel menimbulkan percikap api. Kondisi ini dapat menyebabkan
peningatan suhu rel yang sangat tinggi. Celah yang dibuat antar rel tidak
cukup lagi untuk menghindari dorongan antar rel. Jika dorongan antar rel
melebihi gaya maksimum maka rel dapat mengalami fenomena buckling.
Gambar 5.1 Buckling pada Rel Rel Kereta Api
Sumber: http://profmikra.org/?p=2287
Membengkoknya rel kereta api disebabkan pada saat rel memuai akibat
terkena panas sinar matahari, sehingga ujung-ujung sambungan rel akan
saling menekan.
Terbengkoknya rel kereta api tersebut sangat membahayakan perjalanan
kereta api. Untuk mengatasi pembengkokan rel akibat pemuaian, maka pada
sambungan rel harus disediakan celah. Dengan demikian, ketika rel kereta api
terpanasi oleh terik sinar matahari di siang hari akan terdapat ruang antara
sambungan untuk pemuaian, sehingga ujung-ujung sambungan tidak saling
menekan.
Pemuaian yang terjadi pada rel kereta api termasuk ke dalam jenis
pemuaian panjang, yaitu bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil
dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal
dianggap tidak ada.