Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DAVID EDISSON

NIM : 201960142

1. Jelaskan apa yang menjadi alasan kuat bagi organisasi perlu melakukan evaluasi
terhadap pelatihan ?
Tujuan dari tahap evaluasi ini adalah untuk mengetahui apakah tujuan pelatihan
karyawan bisa meningkatkan keahlian, sikap, pengetahuan, kepercayaan diri, dan
komitmen mereka dalam melakukan pekerjaannya. Caranya dengan memberikan sebuah
tes kepada peserta pelatihan karyawan sebelum acara berlangsung.
Perlunya evaluasi didalam pelatihan bertujuan untuk melakukan penyempurnaan setelah
dan saat pelatihan itu dilakukan agr pelatihan pelatihan yang terjadi kedepannya dapat
lebih baik dan lebih sesuai dengan yang direncanakan, tanpa adanya evaluasi, pelatih
tidak dapat mengetahui dimana letak kekurangan yang mereka miliki dan bisa membuat
proses pelatihan menjadi tidak maksimal.

2. Jelaskan pengukuran didalam melakukan evaluasi pelatihan?


1. Evaluasi Level 1 : Reaksi (Reaction)
Pada tingkat ini keberhasilan suatu pelatihan dapat dievaluasi dari reaksi atau respon
peserta pelatihan. Minat dan keaktifan peserta dalam pelatihan menjadi indikasi bahwa
peserta dapat mengikuti pelatihan dengan antusias dan penuh semangat.

Kepuasan peserta dalam mengikuti pelatihan juga menjadi indikasi bahwa pelatihan
diikuti dengan suasana yang menyenangkan.

Di ujung pelatihan, dalam pelatihan yang bersifat berkesinambungan, peserta


menunjukkan minat yang tinggi untuk mengikuti pelatihan lanjutan.

2. Evaluasi Level 2 : Evaluasi Belajar (Learning)


Kirkpatrick (1998:20) mengemukakan “learning can be defined as the extend to which
participans change attitudes, improving knowledge, and/or increase skill as a result of
attending the program”.

efektifitas pelatihan, dalam level ini, diukur dari dampaknya terhadap peserta. Apakah
setelah pelatihan berakhir ada perubahan dari aspek pengetahuan, ketrampilan atau
perilaku kerja ke arah yang lebih baik, sesuai tujuan diselenggarakannya pelatihan.

Pengukuran hasil belajar dapat dilakukan dengan membuat kelompok pembanding.


Sekelompok peserta yang telah diberikan pelatihan dievaluasi dan dibandingkan dengan
kelompok pembanding yakni kelompok peserta yang tidak diberikan pelatihan.
Cara melakukan evaluasi pelatihan lainnya adalah dengan melakukan pre test dan post
test, yaitu peserta diberikan tes terlebih dahulu sebelum pelatihan dijalankan dan sesudah
pelatihan dijalankan.

3. Evaluasi Level 3 : Tingkah Laku (Behavior)


Evaluasi training level 3 ini lebih memfokuskan pada evaluasi pelatihan karyawan dari
aspek perubahan perilaku. Kalau pada level 2, evaluasi pelatihan hanya menekankan
perubahan sikap (internal), pada level 3, evaluasi akan menilai apakah setelah mengikuti
pelatihan peserta mengalami perubahan perilaku yang berdampak pada kinerja.
Oleh karena itu, pada evaluai pelatihan pada level ini disebut sebagai evaluasi terhadap
outcomes pelatihan.

4. Evaluasi tahap 4 : Evaluasi Hasil (Result)


Evaluasi training pada level 4 menekankan pada hasil akhir (result) setelah mengikuti
diklat. Hasil akhir dalam hal ini dapat berupa indicator-indikator kinerja yang nyata
seperti kenaikan produktifitas, peningkatan laba, penurunan biaya, penurunan tingkat
kesalahan, peningkatan kualitas, penurunann keluhan pelanggan.

Oleh karena dampaknya yang langsung pada kinerja perusahaan, diklat yang berorientasi
hasil menjadi kegiatan yang sangat strategis. Oleh sebab itu, sebaiknya dalam
penyusunan proposal kegiatan diklat dapat diidentifikasi secara lebih konkret dampak
dari pelaksanaan diklat sehingga pelaksanaannya dapat lebih terarah.

3. Jika anda sebagai konsultan dalam manajemen sdm , maka pelatihan apa saja yang
bisa diangkat dalam masa pandemi yang bisa diangkat pada dunia bisnis dan
industri ?
Jika saya sebagain konsultan dalam manajemen SDM, maka pelatihan yang akan saya
angkat dalam masa pandemi ini untuk diterapkan di dunia bisnis dan industri adalah
metode electronic training, karena dengan electronic training, dapat meningkatkan
efisiensi dan efektifitas dalam pelatihan serta para peserta bisa melakukan pelatihan
secara mandiri. Dan dengan ET ini juga bisa meningkatkan daya tarik, minat dan juga
perhatian dalam pelatihan, serta banyak lagi keuuntungan lainnya.

4. Jika ingin melakukan pelatihan dan pengembangan, maka metode apa yang bisa
digunakan dalam melakukan pengembangan pelatihan ?

metode metode yang bisa digunakan dalam melakukan pengembangan pelatihan :


a) CBT(Computer Based Training), metode dan tekniknya dapat digunaka n dengan
berbasis computer biasanya digunakan di bidang industri. Dan metode ini difokuskan
kepada pekerja dan upaya bagaimana seseorang akan mendorong peningkatan kemapuan
dan keterampilannya
b) Interaktif Multimedia, bentuk pelatihan dengan memanfaatkan bentuk video, grafis,
teks, foro animasi, suara yang tujuannya akan menimbulkan pelatihan yang lebih menarik
dan menimbulkan interaktif peserta pelatihan
c) Virtual Reality, tujuannya untuk menciptakan simulasi didalam lingkungan pekerjaan
yang akan menggambarkan kondisi sesungguhnya di dalam pekerjaan

d) Program Instructure, intsruksi untuk dilakukan yang ebrbentk video serta teks
e) Intelligence Tutorial System, tujuan stimulus mengani knowledge, keterampilan
keampuan yang tujuannya untuk memberikan respond terhadap tingkat kemajuan.

5. Jelaskan mengapa didalam melakukan pelatihan dan pengembangan perlu


memperhatikan akan batasan (constrains) dalam organisasi terhadap pelatihan dan
pengembangan ?

Dalam melakukan pelatihan dan pengembangan tentunyya perlu memperhatikan batasan-


batasan dikarenakan apabila dalam pelatihan tidak memperhatikan batasan/ constrains
maka proses pelatihan bisa menjadi keluar jalur / tidak sesuai dengan yang direncanakan
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai