Anda di halaman 1dari 13

UJAN ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Rosalina Rumfaan


Nm : 201911050

SKOLAH TNGIG ILMU KESEHATAN SNT CAROLUS


20221
I. Definisi Ca Kandung Kemih

Kanker kandung kemih adalah suatu infiltrasi dari sel ganas didinding atau lapisan kandung
kemih (Muttaqin dan Sari, 201 1:215). Kanker kandung kemih adalah sekumpulan sel
abnormal yang terbentuk oleh sel-sel heterogen yang pertumbuhan yang tidak terkontrol
dikandung kemih.

II. Anatomi Fisiologi

Kandung kemih atau buli-buli merupakan suatu organ berongga yang tersusun atas otot-otot yang
dapat diregangkan yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara urin. Kandung kemih
orang dewasa umumnya memiliki kapasitas penampungan urin sebesar 400-500 mL.
Pada saat tidak terisi, kandung kemih pada orang dewasa terletak pada bagian posterior dari simfisis
pubis dan merupakan organ pelvis sedangkan pada anak-anak, kandung kemih terletak lebih tinggi.
Pada saat terisi penuh, kandung kemih dapat mengembang sampai di atas simfisis dan dapat dengan
mudah dipalpasi ataupun diperkusi. Fungsi utama dari kandung kemih adalah sebagai tempat
penampungan urin sementara dan berperan dalam proses miksi atau berkemih. Urin yang dihasilkan
oleh ginjal akan dialirkan oleh ureter ke kandung kemih oleh karena adanya gaya gravitasi dan
gerakan peristaltik yang teratur, berkisar 1-5 kontraksi per menit oleh otot polos sepanjang pelvis
renalis dan ureter.
I. KAJIAN KEPERAWATAN

I. IDENTIFIKASIKLIEN

Nama Initial : Tn.SA


Tempat / tgl lahir ( umur ) : 66 Thn
Jenis kelamin : Laki – laki
Status Perkawinan : Menikah
Jumlah Anak : 3

II. DATA MEDIK

A. TANDA – TANDA VITAL

1. Kesadaran : Compos mentis


2. Tekanan darah : 140/80 mm Hg
3. Suhu : 360C
4. Nadi : 88x/menit
5. Pernapasan : Frekuensi 24x / menit
Irama : Teratur
Jenis : Dada

PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN – PEMELIHARAAN KESEHATAN
Riwayat Penyakit Yang Pernah Dialami :
1. Catatan :
Pasien sudah beberapa kali berobat ke poli-klinik penyakit dalam dan diberikan obat
antibiotika dan penghilang rasa nyeri. Riwayat demam, batuk, mual, muntah, nyeri
tulang,dan kencing batu disangkal pasien.

2. Data Subyektif
Pasien mengatakan ia mengalami tekanan darah tinggi sejak tiga bulan lalu,dan
datang kontrol dipoliklinik hipertensi dan diberiakan obat lisinopril 5 mg sekali
sehari.Riwayat DM juga disangkal.Pasien mempunyai kebiasaan merokok selama 20
tahun terakhir sebanyak satu sampai dua bungkus sehari,peminum kopi,serta ayahnya
meninggal karena ca Paru

KAJI POLA NUTRSI META BOLIIK

3. Data Subyektif :
Pasien mengatakan nafsu makan berkurang,dan berat badan turun dalam tiga bulan
terakhir kurang lebih 5 kilogram. Tidak terdapat gangguan buang air besar.

4. Data Obyektitif :
Hemoglobin rendah
TTV : TD 140/80 MMhg
Nadi 88x/menit
RR 24x/menit
Suhu 36,50 c
BB 54 kg

5. Pemeriksaan laboratorium
- Hb 10,8 g/dl, leukosit 10.200/mm3, trombosit 220.000
- Hitung jenis: eosinofil 1%, basofil 0%, netrofil batang 3%, netrofil segmen
66%, limfosit 22%,monosit 4%, dan laju endap darah 35/54 mm.
- Gambaran darah tepi menunjukkan anemia normositik normo-kromik dengan
morfologi normal.
- Gula darah sewaktu 96 mg/dl, ureum 17 mg%, kreatinin 1,0 mg%, SGOT 2l
u/l, SGPT 19 u/l,alkali fosfatase 125
- Natrium 140,6, kalium 4,1, kalsium 8,8.

KAJIAN POLA ELIMINASI

6. Data Subyektif
Pasien mengatakan ia buang air kecil bercampur darah yang dialami sejak satuhari
semenjak masuk rumah sakit dissertai rasa nyeri pada perut bagian bawah.
Rasa nyeri hilang setelah keluar gumpalan darah dari saluran kencing.

7. Data Obyektif
Urin tampak berwarna merah dan tampak gumpalan darah

8. Pemerik Laboratorum :
- Sedimen urin leukosit 11-20/LPB, epitel+, eritrosit padat dan berbentuk
homogen.
- Sitologi urin mengesankan sediaan hapus yang terdiri dari sel-sel eritrosit dan
beberapa sel epitel, dengan kesimpulan dicurigai sel-sel ganas.
- Pemeriksaan radiologi foto polos abdomen tidak tampak batu radioopak pada
daerah traktus urinarius. Pemeriksaan foto dada didapatkan paru-paru dalam
batas normal dan pada jantung terdapat elongasi aorta. EKG: Sinus rhytme
- Pemeriksaan ultrasonografi (USG) abdomen didapatkan hati dan kandung
empedu normal, pada kedua ginjal tidak tampak batu, sistem pelviokalises
melebar, batas kortiko-parenkimal menipis,dan pada vesika urinaria tampak
gambaran polip. Kelenjar getah bening normal. Kesan polip vesika urinaria
dengan kecurigaan suatu keganasan

KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF

9. Data Subyektif
Pasien mengatakan Kencing bercampur darah sudah di-alami sejak tiga bulan lalu
sebelum masuk rumah sakit, sedikit-sedikit, pada awalnya hilang-timbul,dan tanpa rasa
nyeri.Lama-kelamaan kencing bercampur darah semakin sering dan disertai rasa nyeri
yaitu di daerah kemaluan sampai perut bagian bawah dengan skala 5-6

10. Data Obyektif


Pasian tampak merasa nyeri
Skala nyeri 5-6
ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah

1 DS :
Pasien mengatakan nafsu makan Ketidak mampuan Resiko Defisit nutrisi
berkurang,dan berat badan turun dalam mengabsorbsi nutrien
tiga bulan terakhir kurang lebih 5
kilogram.
DO :
TTV : TD 140/80 MMhg
Nadi 88x/menit
RR 24x/menit
Suhu 36,50 c
BB 54 kg
Hb 10,8 g/dl

Hemoglobin rendah 10,8 g/dl


Berat badan menurun

2 DS :
Pasien mengatakan ia buang air kecil Iritas kandung kemih Ganguan elimnas urin
bercampur darah yang dialami sejak
satuhari semenjak masuk rumah sakit
dissertai rasa nyeri pada perut bagian
bawah.rasa nyeri hilang setelah keluar
gumpalan darah dari saluran kencing.

DO

Urin tampak berwarna merah dan


tampak gumpalan darah

- Sedimen urin leukosit 11-


20/LPB

3 DS Agen pencedera Nyeri akut


fisologs ( mis.inflamas
Pasien mengatakan Kencing )
bercampur darah sudah di-alami sejak
tiga bulan lalu sebelum masuk rumah
sakit, sedikit-sedikit, pada awalnya
hilang-timbul,dan tanpa rasa
nyeri.Lama-kelamaan kencing
bercampur darah semakin sering dan
disertai rasa nyeri yaitu di daerah
kemaluan sampai perut bagian bawah

DS

Data Obyektif pasian tampak merasa


nyeri

Skala nyeri 5-6

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama / Umur : TN.SA/66 THN

No. Diagnosa Keperawatan Nama jelas


1 Resko defisit nutrsi b.d ketdakmampuan mengabsorpsi nutrien Rosalina
Rumfaan

2 Ganguan eliminasi urine b.d iritasi kandung kemih

3 Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologs ( mis.iskemia )


RENCANA KEPERAWATAN

Nama/Umur : TN.SA / 66 thn

Rencana Tindakan
Tanda
Tanggal Diagnosa Keperawatan Hasil Yang diharapkan Alasan Tindakan tangan
Meliputi : Tindakan Keperawatan, tindakan observatif,
Nama Jelas
penyuluhan, Pelaksanaan program Dokter

DP
Resko defisit nutrsi b.d Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
ketdakmampuan mengabsorpsi keperawatan - Montor Hb - Mengamati
nutrien - Hemoglobin normal - Kaji makanan yang di sukai perubahan Hb
dar 10,8 g/dl - Monitor BB - Meningkatkan
menjad 14-18 g/dl nafsu makan
- Nafsu makan - Mengamati
meningkat Perubahan BB
- BB kembal normal Terapeutik
- Ambil sempel darah untuk memeriksa kadar Hb Terapeutik
- Menggunakan
Edukasi darah sebagai
- Anjuarkan pasien minum 8 gelas/har pendeteksi hb
- Anjuarkan Pasien untuk makan asupan zat besih Edukasi
dan vtamn B12 - Menjaga status
hdras pasien
Kolaborasi - Untuk
- Kolaborasi pemberian obat Vitamin C dan meningkatkan hb
Vtamn B
Kolaborasi
- Membantu
mengatasi masalah
nutrien
DP
Ganguan eliminas urine b.d Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
irtas kandung kemih keperawatan masalah - Monitor eliminasi urine (mis. frekuensi,volume, - Mengamati
gangguan eliminasi urine warma, dan aroma). perubahan-
dapat teratasi dengan hasil - Monitor cairan yang keluar (mis. bekuan perubahan yang
kriteria darah). terjadi eliminasi
- Warna urine jernih - Monitor jumlah intake dan ouput urine.
- Tumor sudah Terapeutik - Mengamati apakah
diangkat melalui - Ambil sampel urine untuk pemeriksaan urine ada darah atau
pembedahan dan lengkap . benda asing yang
dan darah tidak - Sediakan privasi untuk berkemih keluar bersama
keluar lagi bersama - Pemeriksaan dahak atau fotorongen dahak urine.
urine Edukasi - Mengamati jumlah
- Sedimen urin - Anjurkan pasien untuk minum 8 gelas/hari. intake dan ouput
leukosit normal - Anjarkan pasien mengenai tanda dan gejala pada pasien.
infeksi kandung kemih. Terapeutik
- Anjurkan melapor jika mengalami keluhan - Menggunakan urine
nyeri saat BAK, urine merah. sebagai pendeteksi
Kolaborasi adanya gangguan
- Kolaborasi pemberian obat supositori uretra, dalam tubuh dan
jika perlu. mendiagnosis
penyakit yang
berkaitan dengan
saluran kemih.
- Menjaga privasi
dan kenyamanan
pasien pada saat
berkemih.
Edukasi
- Menjaga status
hidrasi pasien.
- Mengetahui tentang
tanda dan gejala
infeksi kandung
kemih.
- Mengetahui kondisi
pasien jika
mengalami keluhan
nyeri BAK, urine
merah sehingga
bisa mendapatkan
penanganan yang
cepat.
Kolaborasi
- Membantu
mengatasi masalah
ereksi.

Nyeri akut b.d agen pencedera Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
fisik ( mis.iskemia ) keperawatan masalah nyeri - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, - Mengetahui lokasi,
akut dapat teratasi dengan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. karakteristik,
hasil kriteria - Identifikasi skala nyeri. frekuensi, kualitas,
- Rasa nyeri pada - Identifikasi faktor yang memperberat dan intensitas nyeri
daerah abdomen memperingan nyeri. yang dirasakan.
Terapeutik - Mengetahui skala
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk nyeri yang
mengurangi rasa nyeri dirasakan sehingga
- Fasilitasi tidur dan istirahat. bisa mendapatkan
Edukasi penanganan untuk
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri. mengurangi rasa
- Jelaskan strategi meredakan nyeri. nyeri.
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri. - Mengetahui faktor
Kolaborasi apa saja yang dapat
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu. memperberat dan
memperingan rasa
nyeri.
Terapeutik
- Mengurangi sensasi
nyeri pasien dengan
menggunakan
terapi musik.
- Memberikan
kenyamanan bagi
pasien dengan tidur
dan istirahat.
Edukasi
- Mengetahui
penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
sehingga pasien
bisa menanggulangi
rasa nyeri.
- Mengamati nyeri
yang dirasakan
secara mandiri.
Kolaborasi
- Meredakan rasa
nyeri pada pasien.
Patoflow Diagram

Anda mungkin juga menyukai