yang mumpuni dengan melihat penilaian CSR yang Mengukur kinerja perusahaan pada dasarnya
diberikan oleh agensi. untuk mengukur tingkat pencapaian yang telah
dilakukan oleh perusahaan dalam mencapai tujuan
Di negara maju, penggunaan agensi penilai
perusahaan yakni mencapai visi dan misi
CSR sudah sangat umum dalam mengungkap
perusahaan yang tertuang dalam perencanaan
kualitas CSR suatu perusahaan. Banyak perusahaan
perusahaan. Pengukuran ini berasal dari kinerja
yang mengalokasikan sumber daya perusahaan agar
perusahaan di masa lalu yang tercermin di laporan
dapat melaporkan aktivitas tanggung jawabnya.
perusahaan maupun di pasar modal. Kinerja
Berbeda dengan negara dengan pasar berkembang
perusahaan dinilai pada satuan waktu tertentu, baik
yang lebih berfokus dengan bagaimana perusahaan
kuartal atau laporan tahunan. Memalui analisa
mendapatkan keuntungan dan kurang tertarik
kinerja tersebut kita dapat mengevaluasi apakah
dengan aktivitas pertanggung jawaban perusahaan
perusahaan sudah cukupp baik dalam mencapai
(Yoon, Lee, & Byun, 2018).
tujuan perusahaan.
Indonesia merupakan salah satu negara
a. Kinerja Keuangan
berkembang di mana aktivitas CSR belum menjadi
fokus utama perusahaan. Hanya beberapa saja Helfert (2001) menjelaskan kinerja
perusahaan di Indonesia yang menggunakan jasa keuangan adalah cara perusahaan menilai apakah
dari agensi penilai CSR untuk memberikan perusahaan sudah mendapatkan keuntungan dari
penilaian. Dalam penelitian ini, penelitian ingin operasi yang telah dilakukan. Dengan melihat data
membuktikan secara empiris bahwa tidak hanya dari laporan keuangan dan membuat penilaian
kinerja perusahaan dapat meningkatkan nilai ekonomis terhadap laporan tersebut. Kinerja
perusahaan, namun juga rating yang diberikan oleh keuangan dapat menjadi indikator atas prestasi
agensi rating CSR juga dapat meningkatkan nilai yang telah dilakukan oleh manajemen dalam satuan
perusahaan. periode tertentu. Dalam menilai laporan keuangan
ini biasanya baik manajemen, peneliti dan ekonom
LANDASAN TEORI akan menggunakan rasio tertentu untuk mengetahui
Kinerja Perusahaan sebaik apa kinerja keuangan perusahaan. Rasio
tersebut membantu stakeholder perusahaan dalam
Banyak peneliti yang memisah kinerja menilai perusahaan baik secara teknikal, dan
perusahaan menjadi dua macam yakni kinerja fundamental.
keuangan perusahaan dan nilai pasar perusahaan
(Maulana, 2020; Rashid, 2020; Tsai & Mutuc, b. Nilai Perusahaan
2020), dua macam kinerja yang diukur dalam
Titman et al. (2017) mengajukan pertanyaan
berbagai penelitian, yaitu kinerja operasi
bagaimana perusahaan akan dinilai oleh pasar?
perusahaan dan nilai pasar perusahaan. Kinerja
Bukan berdasarkan penilaian akuntansi namun
operasi perusahaan diukur dengan melihat
bagaimana pasar saham menilai perusahaan.
kemampuan perusahaan yang tampak pada laporan
bagaimana cara menilai kinerja perusahaan di masa
keuangannya. Untuk mengukur kinerja operasi
lalu untuk menilai nilai perusahaan masa depan?
perusahaan biasanya digunakan rasio profitabilitas.
Nilai perusahaan pada dasarnya merupakan nilai
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan
perusahaan yang berlaku di pasar. Nilai ini
perusahaan menghasilkan keuntungan yang
ditujukan untuk mengetahui apakah perusahaan
sifatnya moneter. Peneliti biasanya menghitung
over value atau under value. Semakin besar nilai
keuntungan dengan membandingkannya dengan
perusahaan maka semakin tinggi kemakmuran
total aset (ROA), total ekuitas (ROE), margin laba
perusahaan. tingginya nilai perusahaan ini berasal
bersih (NPM), margin laba kotor (GPM), modal
dari baiknya keputusan-keputusan perusahaan di
yang digunakan (ROI), dan bisa dengan
masa lalu dalam memanfaatkan seluruh aset
membandingkan pendapatan terhadap total saham
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
beredar (EPS). Untuk rasio berdasarkan kinerja
sehingga banyak calon investor yang melirik untuk
harga pasar perusahaan atau nilai perusahaan yang
membeli perusahaan yang menyebabkan nilai
paling umum yakni dengan rasio tobin’s q dan
perusahaan naik pesat. Titman menjelaskan salah
price to book value (Brigham & Houston, 2015).
satu untuk menilai perusahaan yakni dengan
menggunakan rasio market to book value yang
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2021 71
mana ini sama dengan price to book value yakni CSR bagi perusahaan yang hendak mengglobalisasi
dengan melihat perbandingan harga saham di pasar perusahaan (Sandberg et al. 2009). Hal ini melihat
dengan harga buku saham. Rasio ini menjelaskan perbedaan kultur di seluruh dunia terhadap
jika semakin tinggi maka perusahaan akan dinilai pandangan bagaimana tanggung jawab sosial
sangat baik karena dapat menguntungkan bagi diterapkan Sandberg mengajukan adanya
stakeholder. standarisasi akan pelaksanaan CSR, dengan melihat
hal nilai CSR tersebut semua orang dapat menilai
Tobins’q salah salah satu cara menilai
bagaimana perusahaan dijalankan. Dalam hal ini
perusahaan yang melibatkan aset perusahaan,
semua orang dimaksudkan kepada stakeholder,
liabilitas, dan market capitalisation dalam
yang meliputi konsumen, pegawai, komunitas,
rasionya. Diperkenalkan oleh Tobin dan william
aktivis dan publik pada umumnya (Scalet & Kelly,
Brainard dan sangat berdampak dalam makro
2010).
ekonomi . Dalam rasio tobin nilai 1 artinya nilai
perusahaan mencapai equilibrum, jika kurang dari Pengembangan Hipotesis
satu berarti perusahaan tersebut dinilai kurang dari
Kinerja Keuangan, CSR Rating dan Nilai
seharusnya dan jika lebih dari satu maka
Perusahaan
perusahaan dinilai lebih dari asset yang dimiliki
(M. R. Ali, Mahmud, & Lima, 2016). Secara teoritis faktor utama yang
mendorong naiknya nilai perusahaan adalah kinerja
Corporate Social Responsibility
perusahaan. Kinerja perusahaan yang dianalisa
Meminjam dari Lindgreen & Swaen (2010) dengan pengukuran tertentu seperti ROA dan NPM
“not only is doing good the right thing to do, but it dapat menjadi indikator bahwa perusahaan sedang
also leads to doing better” kira-kira seperti itu yang dalam keadaan baik dan mampu mendapatkan
menjadi salah satu ide dasar perkembangan keuntungan bagi stakeholder. Keadaan ini akan
ideologi perusahaan untuk menerapkan CSR. memicu stakeholder untuk membeli saham
Perusahaan tidak sekedar mengejar keuntungan perusahaan yang mana ini akan mendongkrak nilai
namun menetapkan posisi perusahaan di dalam perusahaan. Di kalangan peneliti hal ini dibuktikan
masyarakat dan lingkungan. CSR merupakan dalam penelitian empiris mereka seperti Harningsih
komitmen pelaku bisnis untuk tetap teguh et al., (2019); Haryanto et al., (2018) dan Nursani,
memegang etika berbisnis dan beroperasi dalam (2020) yang membuktikan bahwa kinerja
dan juga memberi kontribusi bagi keberlangsungan perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
perusahaan dan stakeholder. Ide dasar ini melihat
Pada dekade belakangan perusahaan mulai
bahwa bukan hanya profitabilitas saja yang mesti
memiliki perubahan orientasi, yang pada awalnya
diraih perusahaan melainkan sustainibility atau
hanya memikirkan keuntungan, pada hari ini mulai
keberlangsungan perusahaan. Dikatakan sebagai
beralih bahwa orientasi perusahaan seharusnya
komitmen karena tidak ada aturan hukum bahwa
pada stakeholder perusahaan. Dalam melakukan ini
perusahaan wajib melakukan CSR namun lebih
perusahaan akan memerhatikan nilai-nilai etika
kepada kesukarelaan perusahaan untuk menjamin
bisnis perusahaan berupa tanggung jawab
semua pihak yang berhubungan baik langsung atau
perusahaan. Dalam pengimplementasian nilai-nilai
tidak langsung terpenuhi hak-haknya. Bisa
yang mengorientasikan kepentingan stakeholder
dikatakan CSR merupakan respon perusahaan
banyak pihak yang menyambut baik. Seiring
kepada keinginan dan permintaan stakeholder pada
dengan baiknya aktivitas tanggung jawab yang
kepedulian perusahaan akan lingkungan, dan sosial
dilakukan perusahaan maka nilai perusahaan akan
(Crisóstomo et al.,2011)
meningkat. Argumen ini dibuktikan oleh para
CSR Rating peneliti seperti H. Y. Ali et al, (2020), Wong et al.,
(2020) dan Yoon et al. (2018) yang menunjukkan
CSR rating adalah penilaian yang diberikan
hubungan positif antara CSR dengan nilai
oleh perusahaan penilai CSR. Penilaian tersebut
perusahaan.
biasanya meliputi environment, social, dan
governance (ESG) selayaknya agensi akreditasi Kemudian dekade belakangan ini
menilai sesuatu (Saadaoui & Soobaroyen, 2018). perkembangan agensi CSR yang menilai
CSR rating dapat menjadi standar pengelolaan pelaksanaan tanggung jawab perusahaan mulai
72 IMAM NUR HIDAYAT, ILHAM MAULANA, NURITA Jurnal Akuntansi dan Keuangan
melakukan standarisasi dan memberikan penilaian keuangan perusahaan yang bersangkutan. Kinerja
dari pelaksanaan tanggung jawab perusahaan. Keuangan diukur dengan Rasio Profitabilitas.
Penelitian mengenai CSR rating yang dinilai dari
ROA = Laba bersih setelah pajak/ Total
environment, social dan governance (ESG) sudah
Aset
ada sebelumnya seperti Atan et al. (2018) namun
belum memberikan hasil yang jelas mengenai NPM = Laba bersih setelah pajak /
pengaruh rating tersebut terhadap kinerja Penjualan bersih
perusahaan, sedangkan Yoon et al., (2018) yang
meneliti hubungan CSR rating dengan kinerja Variabel Dependen
perusahaan dan nilai perusahaan menemukan
Dalam mengukur nilai perusahaan,
bahwa secara positif CSR dapat meningkatkan nilai
penelitian ini menggunakan rasio Price to book
perusahaan, karena dalam negara dengan pasar
value dan Tobin’s Q. Price to book value diukur
berkembang isu mengenai sosial, lingkungan dan
dengan membagi harga saham perusahaan terhadap
tata kelola merupakan isu yang sangat penting
nilai buku saham perusahaan. Tobin’s Q diukur
dalam meningkatkan nilai perusahaan.
dengan rasio nilai kapitalisasi pasar ditambah total
Sebagaimana kinerja keuangan perusahaan liabilitas dibagi total aset.
dapat meningkatkan nilai perusahaan, keberadaan
Variabel Moderator
CSR rating dapat menjadi acuan bagi para investor
bahwa perusahaan tersebut memiliki resiko yang Merupakan penilaian yang diberikan oleh
rendah untuk investasi, karena perusahaan memiliki agensi rating yang disediakan oleh csrhub.com,
keterbukaan dalam menyampaikan kegiatan- peneliti menggunakan overall rating yang dapat
kegiatan tanggung jawab perusahaan yang dapat diakses oleh peneliti. Penilaian tersebut berasal dari
menjadi jaminan atas keberlangsungan perusahaan. metode penilaian yang dimiliki oleh agensi Csrhub
; sustainibility management tools yang menilai
Dari uraian ini peneliti mengajukan
perusahaan dari big data alghorithm untuk
hipotesis penelitian ini :
menemukan nilai yang sesuai untuk perusahaan
H1 : Kinerja keuangan perusahaan berpengaruh Indonesia yang terdaftar di csrhub.
positif terhadap nilai perusahaan.
Populasi dan Sampel
H2 : CSR Rating berpengaruh positif terhadap
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
nilai perusahaan.
perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode
H3 : CSR Rating dapat memoderasi hubungan 2019 dengan menggunakan data yang tersedia di
kinerja perusahaan dengan nilai laporan tahunan perusahaan. Sampel yang
perusahaan secara positif. digunakan dipilih dengan metode purposive
sampling (Sugiyono, 2017) yaitu dengan kriteria
METODE PENELITIAN perusahaan yang mendapat nilai penuh di
Csrhub.com, tidak mengalami rugi pada tahun
Jenis penelitian
2019, dan disajikan dengan mata uang rupiah.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
Teknik Analisa
kuantitatif empiris karena penelitian ini dilakukan
untuk menguji pengaruh variabel independen Penelitian ini di analisa dengan statistik
(return on asset dan return on equity), moderator deskriptif dan metode PLS dengan bantuan dari
(CSR rating) terhadap variabel dependen (Price to aplikasi WarpPLS 7.0. Kinerja keuangan
book value dan Tobin’s Q) pada perusahaan yang perusahaan yang dinilai dengan akan
terdaftar di BEI dengan periode pengamatan tahun dimanifestasikan dengan variabel indikator ROA
2019. dan NPM perusahaan menjadi variabel laten secara
formatif yang disimbolkan dengan nama PROF.
Variabel Independen
Kemudian variabel indikator Tobin’s q dan PBV
Kinerja Keuangan merupakan prestasi kerja secara formatif menjadi variabel laten nilai
yang telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu perusahaan dan akan disimbolkan dengan VALUE.
periode tertentu dan tertuang pada laporan CSR rating secara formatif akan disimbolkan
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2021 73
dengan nama RSCR. Data yang telah dikumpulkan dibandingkan dengan perusahaan di BEI tahun
akan diuji Goodness fit model, multikolineritas 2019 yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
menggunakan nilai VIF (Variance Inflation factor),
Nilai mean dari CSR rating adalah 52,4857,
outer model, inner model dan uji hipotesis
ROA 10,0231, NPM 12,9889, Tobin’s Q 2.355 dan
menggunakan PLS. Penggunaan model formatif
PBV 4,2352. Nilai ini menunjukkan nilai rata-rata
dalam penelitian ini ditujukan karena bentuk data
CSR rating, kinerja dan nilai perusahaan dari
yang digunakan dalam penelitian ini observable
perusahaan di BEI tahun 2019 yang menjadi
data (Solimun et al, 2017)
sampel dalam penelitian ini
HASIL & PEMBAHASAN
Penilaian Outer Model
Statistik Deskriptif
Model yang digunakan dalam penelitian ini
Tabel 1 Statistik deskriptif sedikit berubah karena variabel laten VALUE
dalam pengujian outer model mengalami masalah
Descriptive Statistics multikolonearitas yakni VIF dari indikator TOBIN
N Minim Maxim Mean Std. dan PBV mencapai 9,749 yang mana hal ini lebih
um um Deviati dari 3. Sehingga peneliti memilih untuk
on mengeleminasi satu indikator yakni PBV untuk
CSR 42,00
3 63,00 52,48 4,8469 mengatasi masalah tersebut, kemudian melakukan
Rating 35 57 0 pengujian ulang.
Return 0,12
3 37,64 10,02 9,8099
On 35 31 7 Dalam uji ini peneliti melakukan resampling
Asset untuk mengatasi keterbatasan jumlah sampel
Net 0,06
3 45,00 12,98 10,634 dengan metode bootstraping. Metode bootstraping
Profit 35 89 62 dapat mengatasi masalah data tidak berdistribusi
Margi normal dalam pengujian.
n Tabel 2 Significance of weights dan
Tobin' 0,83
3 16,26 2,355 2,6922 Multicolliniearity
sQ 35 5 3
Price 0,11
3 60,67 4,235 9,9866
to 35 2 3
Variable P VIF
Book
value
Value
RCSR Rating CSR <0,001 0.000
Valid 3
ROA 0,009 1.073
N 35 PROF
(listwi NPM 0,01 1.073
se) VALUE TOBIN 0,048 0.000
Sumber : data yang diolah dengan SPSS RCSR*PROFIT RCSR*PROFIT 0,003 0.000
Tabel 3 Nilai Adjusted R-squared dan Q-squared Sumber : Hasil Pengujian data dengan WarpPLS
diterima dengan nilai koefisien positif 0.542 kesimpulan dapat memoderasi (Baron & Kenny,
dengan P Value 0.027 yaitu di bawah 0.05 yang 1986). Dalam pengujian menunjukkan bahwa hasil
artinya dapat memoderasi secara positif. positif signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa
CSR rating dapat memperkuat hubungan dari
Hasil pada tabel di atas dapat dijelaskan kinerja perusahaan dengan nilai perusahaan. artinya
dengan persamaan sebagai berikut : nilai yang didapat dari agensi rating CSR akan
VALUE = 0.463 PROF +0.173 RCSR + 0.542 meningkatkan nilai perusahaan. Ini memungkinkan
RCSR*PROF bagi banyak stakeholder melihat kemungkinan baru
dalam mengelola perusahaan dengan memerhatikan
PEMBAHASAN tanggung jawab. Ketika perusahaan melaksanakan
nilai-nilai etis dalam menjalankan perusahaan hal
Berdasarkan hasil uji penelitian dalam tabel
ini akan menjadi sinyal bagi investor bahwa
5 menemukan hasil bahwa kinerja perusahaan
perusahaan yang akan diinvestasikan dana tidak
punya hubungan yang sangat erat dengan nilai
hanya baik dalam menghasilkan laba namun juga
perusahaan sehingga H1 dapat dinyatakan diterima.
kepastian akan keberlanjutan perusahaan
Hasil ini konsisten dengan penelitian-penelitian
sebelumnya milik Harningsih et al., (2019); KESIMPULAN
Haryanto et al., (2018); dan Nursani, (2020). Hasil
positif menunjukkan semakin besar kemampuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perusahaan menciptakan laba dalam satu periode hubungan dari kinerja perusahaan, CSR rating dan
tertentu maka akan meningkatkan nilai perusahaan. nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di
Hal ini karena calon investor akan melihat BEI di tahun 2019. Variabel yang digunakan dalam
perusahaan sebagai entitas yang menjamin penelitian ini meliputi CSR Rating, Return On
pengembalian dari investasinya sehingga banyak Asset, Net Profit Margin, Tobin's Q, Price to Book
yang akan menginvestasikan dananya perusahaan Value yang diwujudkan secara formatif dalam
tersebut. Lalu hal ini juga memberi gambaran pengujian PLS dengan software WarpPLS.
baiknya perusahaan dalam mengelola asetnya Dari penelitian ini bisa kita tarik kesimpulah
berdasarkan keputusan-keputusan manajerial yang bahwa :
baik akan meningkatkan nilai perusahaan.
1. CSR rating memiliki pengaruh positif
Hasil uji CSR rating menunjukkan terhadap nilai perusahaan.
signifikansi yang lemah dengan arah dari koefisien 2. Kinerja keuangan perusahaan pengaruh
adalah positif. Hal ini dapat memberikan gambaran positif terhadap nilai perusahaan.
jika pada dasarnya rating yang diberikan agensi 3. CSR rating dapat memoderasi
belum mendapatkan awareness investor dan hubungan kinerja keuangan perusahaan
perusahaan di Indonesia. Namun keberadaan CSR dengan nilai perusahaan.
rating tetap dapat meningkatkan nilai perusahaan
karena menunjukkan tanggung jawab perusahaan Dari penelitian ini mengungkapkan bahwa
yang telah dilakukan dengan memerhatikan aspek dalam pengujian kinerja perusahaan, CSR rating
lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan. dan moderasi kinerja perusahaan dengan CSR
Sahut & Pasquini-Descomps (2015) menjelaskan rating terhadap nilai perusahaan menjelaskan nilai
lemahnya hubungan CSR rating dengan nilai perusahaan sebesar 68%. Dapat dilihat di sini
perusahaan karena banyak investor belum sadar bahwa investor di Indonesia selain mengedepankan
bahwa dengan CSR rating dapat menunjukkan keuntungan perusahaan, investor Indonesia juga
tinggi rendahnya resiko untuk menginvestasikan melihat faktor tanggung jawab perusahaan. Hal
modalnya pada perusahaan. Hasil ini sejalan tersebut lah yang mendorong meningkatnya nilai
dengan Wong et al. (2020) dan Yoon et al. (2018) perusahaan. ini dibuktikan dalam penelitian ini
yang menemukan bahwa rating CSR dapat semua variabel menunjukkan arah yang positif.
meningkatkan nilai perusahaan.
Daftar Pustaka
Hasil uji moderasi dari CSR rating dalam
hubungan kinerja perusahaan dengan nilai Ali, H. Y., Danish, R. Q., & Asrar-ul-Haq, M.
(2020). How corporate social responsibility
perusahaan dilakukan dengan melihat signifikansi
boosts firm financial performance: The
jika kurang dari 0,05 maka dapat ditarik
76 IMAM NUR HIDAYAT, ILHAM MAULANA, NURITA Jurnal Akuntansi dan Keuangan
mediating role of corporate image and Helfert, E. a. (2001). Financial Analysis Tools and
customer satisfaction. Corporate Social Techniques: A Guide for Managers. In New
Responsibility and Environmental York, McGraw-Hill.
Management, 27(1), 166–177.
https://doi.org/10.1002/csr.1781 Karina, D. R. M., & Setiadi, I. (2020). Pengaruh
CSR Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Ali, M. R., Mahmud, M. S., & Lima, R. P. (2016). GCG Sebagai Pemoderasi. Jurnal Riset
Analyzing Tobin’s Q Ratio of Banking Akuntansi Mercu Buana, 6(1), 37.
Industry of Bangladesh: A Comprehensive https://doi.org/10.26486/jramb.v6i1.1054
Guideline for Investors. Asian Business
Review, 6(2), 85. Kock, N. (2014). Advanced Mediating Effects
https://doi.org/10.18034/abr.v6i2.851 Tests, Multi-Group Analyses, and
Measurement Model Assessments in PLS-
Atan, R., Alam, M. M., Said, J., & Zamri, M. Based SEM. International Journal of e-
(2018). The impacts of environmental, social, Collaboration, 10(1), 1–13.
and governance factors on firm performance: https://doi.org/10.4018/ijec.2014010101
Panel study of Malaysian companies.
Management of Environmental Quality: An Kock, N. (2020). WarpPLS User Manual 7.0.
International Journal, 29(2), 182–194. Diambil dari www.scriptwarp.com
https://doi.org/10.1108/MEQ-03-2017-0033 Lindawati, A. S. L., & Puspita, M. E. (2015).
Baron, R. M., & Kenny, D. A. (1986). The Corporate Social Responsibility: Implikasi
Moderator-Mediator Variable Distinction in Stakeholder dan Legitimacy Gap dalam
Social Psychological Research: Conceptual, Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jurnal
Strategic, and Statistical Considerations. Akuntansi Multiparadigma, 6(1), 157–174.
Journal of Personality and Social https://doi.org/10.18202/jamal.2015.04.6013
Psychology, 51(6), 1173–1182. Lindgreen, A., & Swaen, V. (2010). Corporate
https://doi.org/10.1007/BF02512353 social responsibility. International Journal of
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2015). Management Reviews, 12(1), 1–7.
Fundamental of Financial Management (14 https://doi.org/10.1111/j.1468-
ed.). Boston: Cengage Learning. 2370.2009.00277.x
Crisóstomo, V. L., De Souza Freire, F., & De Masruroh, A., & Makaryanawati, M. (2020).
Vasconcellos, F. C. (2011). Corporate social Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab
responsibility, firm value and financial Sosial terhadap Nilai Perusahaan pada
performance in Brazil. Social Responsibility Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di
Journal, 7(2), 295–309. Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi
https://doi.org/10.1108/17471111111141549 Aktual, 7(1), 67–80.
https://doi.org/10.17977/um004v7i12020p67
Effendi, R. (2019). MEMBANGUN NILAI
PERUSAHAAN BERBASIS PEMANGKU Maulana, I. (2020). ANALISIS PENGARUH
KEPENTINGAN (Build Value Based of DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN,
Corporate Stakeholder’s). Goodwill : Jurnal KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN
Penelitian Akuntansi, 1(2), 89–94. KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
Harningsih, S., Agustin, H., & Setiawan, M. A. JASA KEUANGAN DI INDONESIA.
(2019). Pengaruh Kinerja Keuangan Jurnal REKSA Rekayasa Keuangan, Syariah,
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan dan Audit, 7(01), 11–23.
Pengungkapan CSR Dan Kebijakan Dividen
Sebagai Variabel Moderasi. Ranah Research Mudjijah, S., Khalid, Z., & Astuti, D. A. S. (2019).
Journal of Multidisciplinary Research and Pengaruh Kinerja Keuangan dan Struktur
Development, 1(2), 199–209. Modal Terhadap Nilai Perusahaan yang
Dimoderasi Variabel Ukuran Perusahaan.
Haryanto, S., Rahadian, N., Mbapa, M. F. I., Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 8(1), 41–56.
Rahayu, E. N., & Febriyanti, K. V. (2018).
Kebijakan Hutang, Ukuran Perusahaan dan Nursani, E. (2020). PENGARUH KINERJA
Kinerja Keuangan Terhadap Nilai KEUANGAN TERHADAP NILAI
Perusahaan: Industri Perbankan di Indonesia. PERUSAHAAN DENGAN CSR SEBAGAI
AFRE (Accounting and Financial Review), VARIABEL MODERASI. AKTIVA Jurnal
1(2), 62–70. Akuntansi dan Investasi, 5(1), 29–44.
https://doi.org/10.26905/afr.v1i2.2279 Diambil dari
http://publication.petra.ac.id/index.php/manaj
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2021 77
Saadaoui, K., & Soobaroyen, T. (2018). An Yoon, B., Lee, J. H., & Byun, R. (2018). Does ESG
analysis of the methodologies adopted by performance enhance firm value? Evidence
CSR rating agencies. Sustainability from Korea. Sustainability (Switzerland),
Accounting, Management and Policy 10(10). https://doi.org/10.3390/su10103635
Journal, 9(1), 43–62.
https://doi.org/10.1108/SAMPJ-06-2016-
0031
Sahut, J.-M., & Pasquini-Descomps, H. (2015).
ESG Impact on Market Performance of
Firms: International EvidenceL’impact des
facteurs ESG sur la performance en bourse
des entreprises : incidences internationalesEl
impacto de ESG en la rentabilidad de
mercado de las empresas. Management
international, 19(2), 40.
Sandberg, J., Juravle, C., Hedesström, T. M., &
Hamilton, I. (2009). The heterogeneity of
socially responsible investment. Journal of
Business Ethics, 87(4), 519–533.
https://doi.org/10.1007/s10551-008-9956-0
Scalet, S., & Kelly, T. F. (2010). CSR rating
agencies: What is their global impact?
Journal of Business Ethics, 94(1), 69–88.
https://doi.org/10.1007/s10551-009-0250-6
Seok, J., Lee, Y., & Kim, B. Do. (2020). Impact of
CSR news reports on firm value. Asia Pacific
Journal of Marketing and Logistics, 32(3),
644–663. https://doi.org/10.1108/APJML-06-
2019-0352
78 IMAM NUR HIDAYAT, ILHAM MAULANA, NURITA Jurnal Akuntansi dan Keuangan