Anda di halaman 1dari 19

PROJECT BAHASA INDONESIA

“ANALISIS SIKAP BERBAHASA INDONESIA BAKU SISWA SMAN 1


PEGAJAHAN DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI”

Dosen Pengampu :
Fitriani Lubus, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :
Kelompok 4

1. Angelina Oktafiani Zai (7203342022)


2. Huida E Hutabarat (7203142016)
3. Lewi PG Naibaho (7201142008)
4. Rama Dani Silaban (7202442012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2021
Abstract

This research aims to see how the application of standard Indonesian in the economics
learning process at SMAN 1 Pegajahan. This research is expected to show the extent to which
students at SMAN 1 Pegajahan, especially class XII, apply standard Indonesian in the learning
process. The research method used in this research is descriptive method, and this research uses
a qualitative approach. Data were collected by distributing questionnaires containing 10
questions to 28 sample respondents. The distribution of the questionnaire in this study is online
through the Google From media. The results showed that the application of standard Indonesian
in the accounting learning process at SMA N 1 Pegajahan was quite good, where more students
agreed to use standard Indonesian during the Economics learning process. And for a small part,
they only need guidance and direction so that they are more amenable to using standard
Indonesian in the learning process.

Keywords: Language Attitude, Learning Motivation, Questionnaire

Abstrak

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan bahasa Indonesia baku
dalam proses pembelajaran Ekonomi di SMAN 1 Pegajahan. Penelitian ini diharapkan dapat
memperlihatkan sejauh mana siswa di SMAN 1 Pegajahan terutama kelas XII , menerapkan bahasa
Indonesia baku dalam proses pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif, dan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan
dengan membagikan kuesioner yang berisi 10 pertanyaan ke 28 orang sampel responden. Penyebaran
angket dalam penelitian ini yaitu secara online melalui media Google From. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan bahasa Indonesia baku dalam proses pembelajaran akuntansi di SMA N
1 Pegajahan sudah lumayan baik, dimana sudah lebih banyak siswa yang setuju menggunakan bahasa
Indonesia baku pada saat proses pembelajaran Ekonomi . Dan untuk sebagian kecil lagi, hanya perlu
bimbingan dan arahan agar mereka lebih setuju menggunakan bahasa Indonesia yang baku dalam proses
pembelajaran.

Kata Kunci : Sikap Bahasa , Motivasi, Kusioner


PENDAHULUAN
Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia ini, karena dengan
bahasa orang bisa berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi
kehidupan bermasyarakat.Adapun bahasa dapat digunakan apabila saling memahami atau
saling mengerti erat hubungannya dengan penggunaan sumber daya bahasa yang kita miliki.
Kita dapat memahami maksud dan tujuan orang lain berbahasa/berbicara apabila kita
mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan. Untuk itu keseragaman berbahasa sangatlah
penting, supaya komunikasi berjalan lancar.

Pemahaman bahasa sebagai fungsi sosial menjadi hal pokok manusia untuk
mengadakan interaksi sosial dengan sesamanya. Bahasa bersifat arbitrer. Oleh karena itu,
bahasa sangat terkait dengan budaya dan sosial ekonomi suatu masyarakat penggunanya. Hal
ini memungkinkan adanya diferensiasi kosakata antara satu daerah dengan daerah yang
lain.Perkembangan bahasa tergantung pada pemakainya. Bahasa terikat secara sosial,
dikontruksi, dan direkonstruksi dalam kondisi sosial tertentu daripada tertata menurut hukum
yang diatur secara ilmiah dan universal. Oleh karena itu, bahasa dapat dikatakan sebagai
keinginan sosial (Kompas.com: 2006).

Maka daripada itu bangsa Indonesia pada tahun 1945 menetapkan bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, dan sampai
sekarang pemakaian bahasa Indonesia makin meluas dan menyangkut berbagai bidang
kehidupan. Kita sebagai generasi muda, marilah kita pelihara bahasa Indonesia ini,
memgingat akan arti pentingya bahasa untuk mengarungi kehidupan masa globalisasi, yang
menuntuk akan kecerdasan berbahasa, berbicara, keterampilan menggunakan bahasa dan
memegang teguh bahasa Indonesia, demi memajukan bangsa ini, supaya bangasa kita tidak
dipandang sebelah mata oleh bangsa lain.

Bagaimana agar penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan menjadi sangat
efektif. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat menjadi batu duga sifat
kecendekiawannya. Seseorang yang berbicara dengan baik dan cermat, dengan
memperhatikan struktur kalimat yang bagus, akan dipandang sebagai seseorang yang
berwawasan luas. Dan bagi seorang siswa atau pengajar yang berbahasa dengan cukup
cermat, ternyata dari struktur kalimat yang rapi, pilihan kata yang tepat, serta pilihan ragam
bahasa yang tepat, serta pilihan ragam bahasa yang sesuai konteks bicara, akan di pandang
sebagai seorang yang cendekiawan. Selain itu dia juga berwawasan yang luas tentang
kehidupan. Karena itu, dia dapat menempatkan diri lewat bahasa dan tingkah laku berbahasa
(Widjono Hs, 2012: 2).

Dari penjelasan diatas, maka dalam makalah ini penulis ingin memaparkan sikap berbahasa Indonesia
baku siswa SMAN 1 dalam pembelajaran Ekonomi.
LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Bahasa Baku

Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa.


Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem
komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.

Bahasa baku ialah satu jenis bahasa yang menggambarkan keseragaman dalam bentuk
dan fungsi bahasa, menurut ahli linguistic Einar Haugen. Ia dikatakan sebagai “loghat yang
paling betul” bagi sesuatu bahasa.

Keseragaman dalam bentuk berarti bahawa bahasa baku sudahdikodifikasikan, baik


dari segiejaan, peristilahan, maupun tata bahasa, walaupun kodifikasi bahasa itu tidaklah
semestinya merupakan penyeragaman kod yang mutlak

Struktur Ragam Baku dalam Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia ragam baku dapat dikenali dari beberapa sifatnya. Seperti halnya
dengan bahasa-bahasa lain di dunia, bahasa Indonesia menggunakan bahasa orang yang
berpendidikan sebagai tolok ukurnya. Ragam ini digunakan sebagai tolok ukur karena
kaidah-kaidahnya paling lengkap diperikan. Pengembangan ragam bahasa baku memiliki tiga
ciri atau arah, yaitu:

1. Memiliki kemantapan dinamis yang berupa kaidah dan aturan yang tetap. Disini, baku
atau standar berarti tidak dapat berubah setiap saat.
2. Bersifat kecendikiaan. Sifat ini diwujudkan dalam paragraf, kalimat, dan satuan-
satuan bahasa lain yang mengungkapkan penalaran dan pemikiran yang teratur, logis
dan masuk akal.
3. Keseragaman. Di sini istilah “baku” dimaknai sebagai memiliki kaidah yang seragam.
Proses penyeragam bertujuan menyeragamkan kaidah, bukan menyeragamkan ragam
bahasa, laras bahasa, atau variasi bahasa.
Kata baku sebenanya merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik
lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.Suatu kata bisa
diklasifikasikan tidak baku bila kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang ditentukan. Biasanya hal ini muncul dalam bahasa percakapan sehari-hari.

Peranan Bahasa Indonesia dalam setiap Kegiatan Pembelajaran

Bahasa pengantar wajib sekolah-sekolah di Indonesia yaitu bahasa Indonesia, sehingga


bahasa Indonesia akan selamanya berperan dalam setiap kegiatan pembelajaran, apapun
materi yang dipelajarinya baik tentang ilmu alam ataupun ilmu sosial. Buku-bukunya pun
dominan ditulis dalam bahasa Indonesia dan sangat jarang ditemukan buku sekolah yang
ditulis dalam bahasa asing kecuali buku-buku yang diajarkan dalam kegiatan perkuliahan.
Mayoritas buku-buku pelajaran yang beredar di Indonesia menggunakan bahasa Indonesia
sehingga wajar jika dikatakan bahwa bahasa Indonsialah yang berperan utama.

Dalam kegiatan pembelajaran di Indonesia bahasa Indonesia merupakan pedang yang


sangat diperlukan. Bahasa Indonesia dalam penerapannya memiliki keutamaan-keutamaan
sebagai berikut:

 Bahasa Nasional, sehingga pelajar yang berasal dari luar daerah pun tetap akan bisa
mengikuti kegiatan pembelajaran di daerah lain yang berbeda bahasa, karena bahasa
Indonesia yang memadukan semuanya.
 Bahasa Indonesia lebih relatif mudah dimengerti oleh siapa pun. Beda dengan bahasa
daerah biasanya dalam mempelajarainya cukup susah.
 Bahasa Indonesia telah tersebar diberbagai media baik itu dimedia cetak atupun
elektronik sehingga semua masyarakat Indonesia akan dengan mudah memahami
bahasa Indonesia.

Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang bahasa Indonesia baku telah banyak dilakukan. Berikut ini sejumlah
penelitian akan diulas dan dikaitkan dengan penelitian yang dilaporkan ini:

Irwan soulisa dalam penelitiannya yang berjudul Penggunaan Bahasa Indonesia Lisan
Baik dan Benar dalam Kelompok Kecil Kalangan Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra
Indonesia Universitas Victory Sorong (2018) menjelaskan bahwa Keterampilan berbahasa
tidak dapat diperoleh melalui kegiatan menghafal. Keterampilan berbahasa bukanlah sesuatu
yang dapat diajarkan melalui uraian atau penjelasan semata. Mahasiswa tidak dapat
memperoleh keterampilan berbahasa hanya dengan duduk dan mendengar keterangan atau
penjelasan dari pendidik. Keterampilan berbahasa dapat diperoleh dengan melakukan
kegiatan berbahasa secara terus menerus.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan pada tahap satu dan tahap
dua dapat dilihat bahwa ada kenaikan nilai rata-rata yang diperoleh dari masing-masing aspek
kebahasaan dan non kebahasaan di kalangan mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia
Unvic Sorong. Hal ini sesuai dengan tujuan, yakni kemampuan penggunaan bahasa Indonesia
lisan baik dan benar dikalangan mahasiswa.

Bila dibandingkan dengan nilai yang diperoleh secara rata-rata pada tahap pertama
untuk seluruh aspek kebahasaan dan non kebahasaan adalah 14,69 dan nilai yang diperoleh
pada tahap kedua rata-rata untuk seluruh aspek kebahasaan dan non kebahasaan sebesar
18,25 maka, mengalami perubahan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 4,38. Artinya dengan
pelaksanaan penggunaan setiap aspek kebahasaan dan non kebahasaan penggunaan bahasa
Indonesia lisan baik dan benar dalam kelompok kecil prodi pendidikan bahasa dan sastra
Indonesia Unvic Sorong mengalami perubahan atau peningkatan nilai rata-rata mahasiswa
sebesar 4,38.

Penelitian Via Setya Ningrum (2019) tentang Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku
di Kalangan Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
menjelaskan bahwa Bahasa adalah identitas suatu bangsa ketika berinteraksi. Manusia
membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang, atau melakukan kegiatan sosial
yang lain.

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang artinya menjadi bahasa penghubung
antar suku di Indonesia. Sebagai bahasa persatuan haruslah memiliki struktur yang jelas
dengan menggunakan kata baku agar menjadi bahasa yang baik dan benar serta mudah
dipahami. Mahasiswa adalah orang yang sering berinteraksi dengan orang lain yang berbeda
suku. Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki pengetahuan serta pemahaman mengenai
kata baku agar proses komunikasi tidak terhambat. Namun, sekarang ini banyak mahasiswa
yang rendah pengetahuan serta pemahaman mengenai kata baku dan lebih tertarik dengan
kata-kata asing atau kata gaul yang dipadukan dengan bahasa Indonesia. Mahasiswa sebagai
agen perubahan harusnya menggunakan kata-kata baku dalam bahasa Indonesia agar bahasa
persatuan kita bisa terus terjaga dan lestari serta keberadaannya tidak digeser oleh bahasa
asing.

Dari kedua penelitian yang telah diuraikan diatas, dalam laporan ini penulis ingin
melihat bagaimana penerapan bahasa Indonesia baku dalam proses pembelajaran. Karena
kedua penelitian diatas berfokus pada mahasiswa. Maka dalam laporan ini berfokus pada
siswa. Alasan penulis ingin melakukan penelitian mengenai penerapan bahasa Indonesia
baku dalam proses pembelajaran dalam hal ini pada Sekolah Menengah Atas (SMA),
dikarenakan penulis sebagai calon guru perlu melihat bagaimana penggunaan bahasa baku
bagi siswa .
METODE PENELITIAN

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah “metode yang digunakan dalam aktivitas penelitian”. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu “penelitian
yang bertujuan untuk menggambarkan karakteristik sesuatu sebagaimana adanya”, dan
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, “pendekatan yang penting untuk
memahami suatu fenomena sosial dan perspektif individu yang diteliti. Tujuan pokoknya
untuk menggambarkan, mempelajari, dan menjelaskan fenomena itu”.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah “keseluruhan individu atau obyek yang akan dikaji oleh peneliti”.
Pendapat Sugiyono populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu
siswa jurusan IPS(MP.Ekonomi) di SMAN 1 Pegajahan.

Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”. Sampel adalah ”sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Adapun sampel dari
penelitian ini adalah kelas XII IPS berjumlah 28 siswa

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data sangat penting bagi penelitian, sebab teknik pengumpulan data
mendukung keberhasilan dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner).

Angket (kuesioner) “merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
dengan maksud agar orang yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respons sesuai
dengan permintaan”. Dalam penelitian ini terdapat 10 pertanyaan yang berhubungan dengan
penerapan bahasa Indonesia baku dalam proeses pembelajaran. Penyebaran angket dalam
penelitian ini yaitu secara online melalui media Google From.
Angket (kuesioner) yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup, yakni kuesioner yang sudah disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal
memilih dan menjawab saja. (sugiyono,2008:142)

Instrumen Penelitian

Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pernyataan yang dibentuk
berupa angket. Yang kemudian diberikan kepada objek penelitian, yaitu siswa kelas XII IPS
SMAN 1 Pegajahan yang penulis pilih sebagai sampel dalam penelitian.

Teknik Analisis Data

Setelah angket tentang “penerapan bahasa Indonesia baku dalam proses


pembelajaran” terkumpul dengan lengkap. Tahap berikutnya adalah menganalisis data
tentang penerapan bahasa Indonesia baku siswa terhadap mata pembelajaran akuntansi.
Langkah selanjutnya adalah pengolahan data melalui tahap sebagai berikut:

a. Editing

Proses editing yakni memeriksa kembali berkas data yang telah terkumpul sehingga
keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan dinyatakan baik, sehingga dapat disiapkan
untuk proses berikutnya.

b. Tabulating

Proses tabulating yakni mentabulasikan atau memindahkan jawaban responden ke


dalam tabulasi atau tabel yang kemudian dicari presentasinya untuk dianalisis. Untuk
memperoleh data angket yang telah ditabulasikan dan presentase.

Maka digunakan rumus:

F
P = ----- x 100%

Keterangan :

F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number of cases ( Jumlah frekuensi atau banyaknya individu)


P = Angka persentase

Adapun parameter untuk penafsiran nilai persentase, adalah sebagai berikut :

1) 0% = tidak ada satu pun


2) 1%-25% = sebagian kecil
3) 26%-49% = hampir setengahnya
4) 50% = setengahnya
5) 51%-75% = sebagian besar
6) 76%-99% = hampir seluruhnya
7) 100% = seluruhnya
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Data

Dari data yang telah dikumpulkan, dianalisis dengan tujuan dapat menarik kesimpulan
dengan baik. Pengolahan data, yang masuk, ditempuh dengan cara mentabulasikan,
menganalisis, dan menafsirkan setiap data dari masing-masing responden atau individu.
Setelah diperoleh data dari hasil angket, kemudian data tersebut diolah dalam bentuk tabel
deskriptif persentase dengan menggunakan rumus :

F
P = ----- x 100%

Keterangan : F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number of cases ( Jumlah frekuensi atau banyaknya individu)

P = Angka persentase

Adapun parameter untuk penafsiran nilai persentase, adalah sebagai berikut :

1) 0% = tidak ada satu pun


2) 1%-25% = sebagian kecil
3) 26%-49% = hampir setengahnya
4) 50% = setengahnya
5) 51%-75% = sebagian besarw2
6) 76%-99% = hampir seluruhnya
7) 100% = seluruhnya

Kemudian sejumlah pernyataan yang penulis berikan kepada para respon dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1

Saya bangga ketika menggunakan bahasa Indonesia baku di sekolah

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)


Setuju (S) 21 75%
Tidak setuju (TS) 7 25%
Jumlah 28 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat siswa yang menyatakan setuju 75%, dan
tidak setuju 25%. Dengan demikian, ada sebagian besar siswa yang menyatakan setuju dan
sebagian kecil siswa yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan saya bangga ketika
menggunakan bahasa Indonesia baku di sekolah.

Tabel 4.2

Saya mengakui bahwa bahasa Indonesia baku lebih menarik digunakan dalam proses
pembelajaran dari pada bahasa asing

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)


Setuju (S) 24 85,7%
Tidak setuju (TS) 4 14,3%
Jumlah 28 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat siswa yang menyatakan setuju 85,7%,
dan tidak setuju 14,3%. Dengan demikian, hampir seluruhnya siswa yang menyatakan setuju
dan sebagian kecil siswa yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan saya mengakui
bahwa bahasa Indonesia baku lebih menarik digunakan dalam proses pembelajaran dari pada
bahasa asing.

Tabel 4.3

Saya menggunakan bahasa Indonesia baku untuk bertanya kepada guru jika materi yang
disampaikan guru kurang saya mengerti dalam pembelajaran akuntansi

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)


Setuju (S) 24 85,7%
Tidak setuju (TS) 4 14,3%
Jumlah 28 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat siswa yang menyatakan setuju 85,7%,
dan tidak setuju 14,3%. Dengan demikian, hampir seluruhnya siswa yang menyatakan setuju
dan sebagian kecil siswa yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan saya
menggunakan bahasa Indonesia baku untuk bertanya kepada guru jika materi yang
disampaikan guru kurang saya mengerti dalam pembelajaran akuntansi.

Tabel 4.4

Saya menggunakan bahasa Indonesia baku untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru kepada saya dalam pembelajaran akuntansi

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)


Setuju (S) 23 82,2%
Tidak setuju (TS) 5 17,8%
Jumlah 28 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat siswa yang menyatakan setuju 82,2%,
dan tidak setuju 17,8%. Dengan demikian, hampir seluruhnya siswa yang menyatakan setuju
dan sebagian kecil siswa yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan saya
menggunakan bahasa Indonesia baku untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
kepada saya dalam pembelajaran akuntansi.

Tabel 4.5

Saya menggunakan bahasa Indonesia baku untuk berdiskusi dengan teman dalam
pembelajaran akuntansi

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)


Setuju (S) 10 35,7%
Tidak setuju (TS) 18 64,3%
Jumlah 28 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat siswa yang menyatakan setuju 35,7%, dan
tidak setuju 64,3%. Dengan demikian, hampir setengahnya siswa yang menyatakan setuju
dan sebagian besar siswa yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan saya
menggunakan bahasa Indonesia baku untuk berdiskusi dengan teman dalam pembelajaran
akuntansi.
Tabel 4.6

Saya selalu menggunakan bahasa Indonesia baku dalam proses pembelajaran akuntansi

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)


Setuju (S) 14 50%
Tidak setuju (TS) 14 50%
Jumlah 28 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat siswa yang menyatakan setuju 50%, dan
tidak setuju 50%. Dengan demikian, setengah siswa yang menyatakan setuju dan setengah
siswa yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan saya selalu menggunakan bahasa
Indonesia baku dalam proses pembelajaran akuntansi.

Tabel 4.7

Saya selalu menggunakan bahasa Indonesia baku untuk berkomunikasi dengan teman sekelas

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)


Setuju (S) 8 28,5%
Tidak setuju (TS) 21 71,5%
Jumlah 28 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat siswa yang menyatakan setuju 28,5%, dan
tidak setuju 71,5%. Dengan demikian, hampir setengahnya siswa yang menyatakan setuju
dan sebagian besar siswa yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan saya selalu
menggunakan bahasa Indonesia baku untuk berkomunikasi dengan teman sekelas.

Tabel 4.8

Saya menggunakan bahasa Indonesia baku sesuai dengan situasi pada saat bertanya kepada
guru dalam proses pembelajaran akuntansi

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)


Setuju (S) 24 85,7%
Tidak setuju (TS) 4 14,3%
Jumlah 28 100%
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat siswa yang menyatakan setuju 85,7%,
dan tidak setuju 14,3%. Dengan demikian, hampir seluruhnya siswa yang menyatakan setuju
dan sebagian kecil siswa yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan saya
menggunakan bahasa Indonesia baku sesuai dengan situasi pada saat bertanya kepada guru
dalam proses pembelajaran akuntansi.

Tabel 4.9

Saya menggunakan bahasa Indonesia baku sesuai dengan situasi pada saat menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru dalam pembelajaran akuntansi

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)


Setuju (S) 26 92,85%
Tidak setuju (TS) 2 7,15%
Jumlah 28 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat siswa yang menyatakan setuju 92,85%,
dan tidak setuju 7,15%. Dengan demikian, hampir seluruhnya siswa yang menyatakan setuju
dan sebagian kecil siswa yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan saya
menggunakan bahasa Indonesia baku sesuai dengan situasi pada saat menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru dalam pembelajaran akuntansi.

Tabel 4.10

Saya menggunakan bahasa Indonesia baku sesuai dengan situasi pada saat berdiskusi dengan
teman sekelas dalam pembelajaran akuntansi

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)


Setuju (S) 18 64,3%
Tidak setuju (TS) 10 35,7%
Jumlah 28 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat siswa yang menyatakan setuju 64,3%, dan
tidak setuju 35,7%. Dengan demikian, ada sebagian besar siswa yang menyatakan setuju dan
hampir setengahnya siswa yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan saya
menggunakan bahasa Indonesia baku sesuai dengan situasi pada saat berdiskusi dengan
teman sekelas dalam pembelajaran akuntansi.
Pembahasan
Seperti yang telah diuraikan bahwa data pada penelitian ini dikumpulkan dengan
menggunakan angket. Angket ini memuat 10 pertanyaan, meliputi: 1) Saya bangga ketika
menggunakan bahasa Indonesia baku di sekolah; 2) Saya mengakui bahwa bahasa Indonesia
baku lebih menarik digunakan dalam proses pembelajaran dari pada bahasa asing; 3) Saya
menggunakan bahasa Indonesia baku untuk bertanya kepada guru jika materi yang
disampaikan guru kurang saya mengerti dalam pembelajaran akuntansi; 4) Saya
menggunakan bahasa Indonesia baku untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
kepada saya dalam pembelajaran akuntansi; 5) Saya menggunakan bahasa Indonesia baku
untuk berdiskusi dengan teman dalam pembelajaran akuntansi; 6) Saya selalu menggunakan
bahasa Indonesia baku dalam proses pembelajaran akuntansi; 7) Saya selalu menggunakan
bahasa Indonesia baku untuk berkomunikasi dengan teman sekelas; 8) Saya menggunakan
bahasa Indonesia baku sesuai dengan situasi pada saat bertanya kepada guru dalam proses
pembelajaran akuntansi; 9) Saya menggunakan bahasa Indonesia baku sesuai dengan situasi
pada saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dalam pembelajaran akuntansi; 10)
Saya menggunakan bahasa Indonesia baku sesuai dengan situasi pada saat berdiskusi dengan
teman sekelas dalam pembelajaran akuntansi.

Dari hasil angket dengan sampel 28 orang di SMAN 1 Pegajahan dapat dilihat bahwa
penerapan bahasa Indonesia baku sudah baik. Dimana lebih banyak yang mengatakan setuju
dengan penggunaan bahasa Indonesia baku ini. Dengan penerapan bahasa Indonesia baku
adalah salah satu bukti rasa cinta dan bangga terhadap negara Indonesia. Dimana dengan
menggunakan bahasa Indonesia baku tutur kata kita menjadi lebih enak di dengar dan sopan.
Untuk itu diperlukan partisipasi guru dalam mendorong atau memotivasi siswa agar
menerapkan bahasa Indonesia baku baik di lingkungan sekolah atau di lingkungan
masyarakat. Dengan terbiasanya siswa menggunakan bahasa Indonesia baku di sekolah dapat
menjadi dorongan atau cikal bakal siswa untuk menggunakan bahasa Indonesia baku juga di
luar sekolah dikarenakan sebuah kebiasaan.
PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwasanya penerapan bahasa


Indonesia baku dalam proses pembelajaran siswa akuntansi di SMAN 1 Pegajahan cukup
baik . Hal ini bisa dibuktikan dari persentase kuesioner siswa lebih dari 50 % . Namun
penggunaan bahasa Indonesia baku dengan teman pada proses pembelajaran kurang baik. Hal
ini bisa dibuktikan dari persentase kuesioner siswa kurang dari 50 %. Kemudian siswa
Akuntansi bangga dan menarik jika menggunakan bahasa Indonesia baku dalam proses
pembelajaran. Hal ini bisa dibuktikan dari persentase kuesioner siswa lebih dari 50 %.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti memberi saran sebagai berikut :

- Untuk siswa agar dapat menggunakan bahasa Indonesia baku walaupun hanya dengan
teman sebaya karena sekolah merupakan situasi formal.
- Kemudian untuk guru agar bisa melakukan pendekatan terhadap siswa mengenai sikap
berbahasa Indonesia baku terhadap teman sebaya.
DAFTAR PUSTAKA

Ningrum, V. S. PENGGUNAAN KATA BAKU DAN TIDAK BAKU DI KALANGAN


MAHASISWA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA.

Soulisa, I. (2018). Penggunaan Bahasa Indonesia Lisan Baik dan Benar dalam Kelompok
Kecil Kalangan Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Victory
Sorong. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 2(1), 81-87.

https://www.academia.edu/8267127/PENGGUNAAN_BAHASA_INDONESIA_BAKU_DA
LAM_LINGKUP_MAHASISWA_IPSE_MAKALAH

http://grupsyariah.blogspot.com/2012/05/pengertian-bahasa-indonesia-baku-dan.html

http://ninzbelajarmakalah.blogspot.com/2016/12/makalah-menumbuhkan-bahasa-
indonesia.html#.X9BsptgzbIU

Anda mungkin juga menyukai