Proses pembelajaran perlu dievaluasi secara berkelanjutan dan secara konsisten dari
masa ke masa, evaluasi yang dilakukan harus secara menyeluruh baik aspek
keterampilan, pengetahuan dan sikap. Pelaksanaan evaluasi secara berkelanjutan dan
secara konsisten selama proses pembelajaran perlu dilakukan agar dapat mencapai
pembelajaran yang maksimal dan memeberikan keputusan berasaskan standar atau
kriteria khusus. Tujuan adanya revisi kurikulum 2013 yaitu:
Setiap guru pengampu materi pengjaran sudah dilatih untuk selalu mengutamakan
kepahaman peserta didik terlebih dahulu pada setiap satuan babnya, jika sudah paham
pada bab tersebut barulah dilanjutkan pada bab berikutnya. Begitupun seterusnya ,
sehingga tidak tergesa-gesa mengejar materi selesai, akan tetapi materi disampaikan
sedikit demi sedikit agar peserta didik paham baetul dengan materi yang disampaikan
guru pada setiap sub babnya. Kemudian jika sudah selesai materi maka dapat
melakukan tahap evaluasi sebagai berikut:
1. Pekembangan IPTEKS
Masih ada berbagai persepsi bahwa untuk pengembangan kurikulum itu terjadi karena
adanya perubahan pimpinan atau pengembangan kurikulum yang mengikuti suatu
periodisasi (dilakukan 5 atau 10 tahun sekali). Berikut adalah beberapa tahap tahap yang
dilakukan pemernitah dalam proses pengembangan kurikulum:
5. Pelaksanaan kurikulum
Kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap ini yaitu kegiatan desiminasi, adalah
tahap pelaksanaan kurikulum dalam ruang lingkup yang lebih luas, misalnya
yang mencakup dua atau tiga sekolah saja. Selanjutnya pelaksanaan
menyeluruh, kurikulum dilaksanakan pada semua lembaga pendidikan sesuai
dengan jalur, jenjang, dan satuan pendidikannya.
6. Melaksanakan penilaian dan pemantauan kurikulum
Tahap ini baru menjadi keharusan jika berdasarkan hasil penilaian dan
pemantauan kurikulum, ternyata tterdapat hal-hal yang perlu diperbaiki dan
disesuaiakan dengan keadaan. Perbaikan mungkin dilakukan terhadap sistem
penyampaian, bahan pengajaran, cara memotivasi, instrument penilaian
instrumen, dengan sistem dan prosedur ini pengembang kurikulum oada
gilirannya akan memeroleh kurikulum baku.
Suatu rencana implementasi di atas akan dapat memudahkan interaksi para guru,
sehingga adaptasi timbal balik suatu program baru dapat terjadi. Dalam bebrapa hal,
suatu rencana implementasi akan menyediakan jembatan antara para pekerja kurikulum
dan para guru sehingga para guru dapat dilibatkan dalam menerapkan program baru.
Untuk membangun jembatan tersebut, orang-orang dalam posisi kepemimpinan
kurikulum harus mengambil inisiatif, sehingga para guru dapat memhami
danmenerapkan program baru tersebut.
Penerapan kurikulum 2013 sebagai bukti bahwa sekolah diharapkan menjadi centre of
exelence dari inovasi implementasi kebijakan pendidikan saat ini yang bukan harus
dikaji sebagai wacana dalam pengelolaan pendidikan. Namun sebaliknya
dipertimbangkan sebagai Langkah strategis kearah peningkatan mutu pendidikan
Sekolah Menengah Atas(SMA).