Oleh:
KELOMPOK I
1. La Ode M. Ilham Ramadhan (A1J118019)
2. Moh. Nur Ikhsan (A1J118045)
3. Fariasa (A1J118049)
4. Nurmin (A1J118053)
5. Rahmi (A1J118017)
KENDARI
2021
A. DEFINISI LIMNOLOGI
Pengertian Limnologi
Perkembangan Limnologi
2
dirasakan oleh manusia seperti pencemaran perairan yang tinggi, terjadinya
eutrofikasi perairan, hilangnya plasma nutfah Indonesia, bencana banjir, dan lain-lain.
Tahun 1986 dengan Keputusan Presiden No. 1 Tahun 1986 lahirlah PUSAT
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LIMNOLOGI, sebuah lembaga penelitian
di bawah LIPI untuk melakukan kajian-kajian ilmiah tentang seluruh aspek pada
sistem perairan darat Indonesia dengan pendekatan multidisiplin keilmuan secara
terintegrasi untuk pengelolaan dan pendayagunaannya.
Pada masa yang akan datang limnology akan memiliki peranan sentral bagi
pembangunan, sekarang pun telah banyak digunakan pembangunan misalnya
dibidang pariwisata seperti Danau Kaskade Matano – Mahalona – Towuti" di Bali
yang masih dibangun sedemikian rupa sehingga menambah fungsi danau tersebut
yang selain sebagai penghasil energy, perairan dan penyediaan ekosistem. Pada masa
yang akan datang akan dikembangkan system komputerisasi yang dapat memprediksi
arus air dan kondisi perairan dengan penggabungan hasil penelitian. Banyak prosedur
penelitian yang akurat yang sekarang digunakan untuk meneliti kondisi air tawar
yang nantinya diharapkan pada masa yang akan datang menjadi lebih baik lagi.
Dengan pengamatan dilaboratorium dan studi dilapangan yang dipakai untuk
pendekatan dibidang limnology untuk saat ini sangat efektif dengan syarat dilakukan
secara terorganisir. Cara ini dapat di bagi menjadi tiga bagian yaitu: pengukuran di
lapangan studi kultur murni, dan eksperimen analogi. Pengukuran di lapangan
memiliki sifat variabilitas yang rendah tapi aplikasinya terbatas terhadap ekosistem
yang nyata untuk menyatukan kedua metode diatas maka digunakan metode
permodelan skala actual ekosistem akuatik.
B. DEFINISI LAUT
Laut merupakan suatu kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas
yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut merupakan
air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung
garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke
laut.
3
Indonesia mempunyai wilayah perairan laut yang sangat luas dan kurang
terjaga sehingga mudah mendatangkan ancaman sengketa batas wilayah dengan
Negara tetangga. Untuk landas kontinen Negara kita berhak atas segala kekayaan
alam yang 10 terddapat di laut sampai dengan kedalaman 200 meter. Batas laut
teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus dan perbatasan laut zona ekonomi
eksklusif (ZEE) sejauh 200 mil dari garis dasar laut.
Laut menurut sejarahnya terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana
awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100C)
karena panasnya bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer
bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan
tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-garaman yang
menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang
tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam bumi. Pasang surut laut
yang terjadi pada saat itu bertipe mamut alias 'ruar biasa' tingginya karena jarak bulan
yang begitu dekat dengan bumi.
Air yang membentuk lautan di bumi berasal dari bumi yang mulai mendingin
akibat berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu
tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari
untuk masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan
terbentuklah hujan. Hujan inilah yang mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga
terbentuklah lautan.
Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet bumi mulai terlihat biru karena laut
yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut berperan
dalam menyerap energi panas yang ada, namun pada saat itu diperkirakan belum ada
11 bentuk kehidupan di bumi. Kehidupan di bumi, berawal dari lautan (life begin in
the ocean).
4
Limnologi telah berkembang dengan baik di Eropa, F Simony tahun 1950
mempelajari tentang stratifikasi danau-danau di Austria. Anton Fritch(1888) mulai
mempelajari danau-danau di Bohemian Forest, hal mana kini dipahami bahwa perubahan
suhu di kedalaman badan-badan perairan adalah suatu hal yang sangat penting
dipertimbangkan di limnologi. Pada abad ke XIX terbit jurnal limnologi. Hal ini
menunjukkan adanyakenyataan bahwa limnologi adalah nyata-nyata suatu ilmu
multidisiplin. Pada tanggal 1 Januari 1936 dibentuk Limnological Society of America.
Tahun1948 direorganisasi menjadi The American Society of Limnological
andOceanography dan mempublikasikan jurnal limnologi dan oseanografi.Pada tahun
1948 ditandai dengan pembentukan suatu FreshwaterBiological Association di Inggris.
Beberapa institusi di Italia, Jerman, Swedia, Denmark melakukan kerjasama penelitian
danau-danau, estuaria,dan sungai-sungai.
5
Beberapa prospek yang paling menarik adalah mencari atau mencoba
mengusahakan analisis data dalam waktu yang panjang dari pengambilan sampel
limnologi. Rangkaian data yang dikumpulkan terutama untuk analisistime-series, yang
meliputi lebih dari 50 tahun untuk oseanografi dan di atas 30 tahun untuk limnologi.
Analisis dari data tersebut lebih baik dilengkapi dengan pengetahuan tentang interaksi
antara iklim, daerah aliran sungai, dan suksesi yang panjang pada organisme akuatik.
Hujan asam yang terjadi adalah suatu efek hubungan jangka panjang secara global.
Prosedur/cara di dalam ekosistem akuatik memerlukan suatu pengaturan yang dibagi
dalam tiga bidang pendekatan, yaitu: pengukuran di lapangan, studi kultur murni, dan
analogi eksperimen. Pengukuran dlapangan tidak bisa dihindari adanya variabilitas yang
tinggi, tetapi hasilnya langsung dapat digunakan untuk masalah yang dihadapi.
Studi kultur murni menggunakan satu spesies dari alga, avertebrata atau ikan
mempunyai keuntungan rendah variabilitas tetapi kerugiannya adalah penerapan yang
terbatas di lapangan. Kegunaan dan kelemahan dari pendekatan ketiga, menggunakan
analogi atau skala model dari ekosistem akuatik terletak diantara dua cara pendekatan
tersebut. Ada dua keuntungan dari metode analogi. Pertama, model ekosistem secara
keseluruhan dapat dengan mudah dilakukan eksperimen yang memungkinkan sebagai
prediksi di masa mendatang. Kedua, desain ekperimen dapat diubah untuk memberikan
tingkat keakuratan yang diperlukan oleh para peneliti. Sebagai contoh suatu model
analogi dari plankton, zooplankton atau avertebrata bentik dapat.secara fisik dicegah
untuk berkembang secara tepat hubungannya antara alga dan nutrien tanpa efek
komplikasi. Manipulasi danau secara keseluruhan adalah suatu metode yang sangat baik
dalam penelitian limnologi.
D. OSEANOGRAFI
Kata Oseanografi adalah terjemahan dari kata Bahasa Inggris Oceanography, yang
berasal dari kata ocean dan graphy dari Bahasa Yunani atau ―graphein‖ dari Bahasa
Latin yang berarti menulis. Jadi, menurut arti katanya, Oseanografi berarti menulis
tentang laut.
Secara sederhana, oseanografi dapat disebutkan sebagai aplikasi dari beberapa
disiplin ilmu (science) terhadap fenomena laut (Ross, 1977). Definisi tersebut
menunjukkan bahwa oseanografi bukanlah suatu ilmu tunggal, melainkan kombinasi
berbagai ilmu.
Oseanografi secara umum di bagi menjadi lima kelompok, yaitu :
1. Oseanografi kimia (chemical oceanography): mempelajari semua reaksi kimia yang
terjadi dan distribusi unsur-unsur kimia di samudera dan di dasar laut.
2. Oseanografi biologi (biological oceanography): mempelajari tipe-tipe kehidupan di
laut, distibusinya, saling keterkaitannya, dan aspek lingkungan dari kehidupan di laut
6
itu.
3. Oseanografi fisika (physical oceanography): mempelajari berbagai aspek fisika air
laut seperti gerakan air laut, distribusi temperature air laut, transmisi cahaya, suara,
dan berbagai tipe energy dalam air laut,dan interaksi udara (atmosfer) dan laut
(hidrosfer).
4. Oseanografi geologi (geological oceanography): mempelajari konfigurasi cekungan
laut, sifat batuan dan mineral yang dijumpai di dasar laut, dan berbagai proses
geologi di laut. Kata lain untuk menyebutkan oseanografi geologi adalah geologi laut
(marine geology).
5. Oseanografi meteorologi (meteorological oceanography): mempelajari fenomena
atmosfer di atas samudera, pengaruhnya terhadap perairan dangkal dan dalam, dan
pengaruh permukaan samudera terhadap proses-proses atmosfer.
Pengelompokan oseanografi menjadi lima kelompok seperti di atas menunjukkan
bahwa oseanografi adalah ilmu antar-disiplin. Sebagai contoh, proses atau kondisi
geologi suatu kawasan laut dapat mempengaruhi karakteristik fisika, kimia dan biologi
laut tersebut.
Memang benar bahwa prinsip-prinsip ekologi berlaku pada ekosistem daratan, air
tawar, atau lautan. Tetapi kondisi khusus yang menonjol dalam air asin sebagai akibat
dari sifat-sifat fisik dan kimia air secara langsung atau tak langsung telah menghasilkan
evolusi dan adaptasi organisme lautan. Akibatnya terjadi beberapa perbedaan yang
mencolok dalam organisasi komunitas lautan bila dibandingkan dengan komunitas
daratan sebagai berikut.
1. Kerapatan air laut lebih besar daripada kerapatan udara serta kemampuannya dalam
menyerap cahaya.
2. Pada umumnya, produksi bahan organik pada ekosistem daratan lebih tinggi
dibandingkan ekosistem lautan.
8
1. Ekosistem perairan air tawar
Yang dimaksud dengan ekosistem perairan tawar adalah lingkungan perairan
yang terdapat di daratan. Perairan darat adalah perairan yang terdapat di permukaan
daratan dan umumnya letaknya lebih tinggi dari permukaan laut. Perairan darat ini pula
mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, sampai setinggi air di
permukaan taut. Secara umum perairan darat dengan berbagai cara akan dipengaruhi oleh
sifat daratan yang ada di sekelilingnya sehingga pada perairan darat tertentu dapat
mempunyai ciri-ciri khusus yang khas. Oleh karena keberadaannya di daratan, ekosistem
ini masih terpengaruh oleh iklim daratan, seperti halnya musim hujan, kemarau, angin,
dan lain-lain. Keadaan-keadaan inilah yang bertindak sebagai salah satu pendorong
terjadinya perbedaan mendasar dari kehidupan dan peri kehidupan yang ada di dalamnya.
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain : salinitas (kadar garam) rendah, lebih
rendah jika dibandingkan dengan sitoplasma, adanya aliran air (arus), variasi suhu tidak
menyolok (tidak terlalu besar), kadar oksigen terlarut pada ekosistem air tawar relative
lebih tinggi, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam
tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.
Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar
pada umumnya telah beradaptasi.
Wilayah perairan tawar merupakan bagian yang paling kecil di permukaan bumi
bila dibandingkan dengan lingkungan lautan dan daratan.Tetapi dalam odum (1998)
disebutkan bahwa perairan tawar bagi manusia mempunyai kepentingan yang jauh lebih
berarti dibandingkan dengan luas daerahnya. Adapun alasannya adalah: (1) air tawar
merupakan sumber air yang paling praktis dan paling murah untuk kepentingan domestic
maupun industri, (2) habitat air tawar merupakan tempat yang paling miskin diantara
daur hidrologi lainnya, (3) habitat air tawar sebagai sistem pembuangan yang memadai
dan paling murah. Habitat air tawar dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu: (1)
habitat air yang tenang atau tergenang (lentic/standing water) seperti danau, waduk,
kolam, dan rawa; (2) habitat air yang mengalir (lotic/running water) seperti mata air,
sungai atau anak sungai.
9
2. Ekosistem perairan air laut
Yang dimaksud dengan ekosistem perairan laut adalah lingkungan perairan yang
memisahkan daratan. Hampir 70% dari permukaan bumi ini terdiri dari perairan laut
sehingga ciri utama dari perairan laut ini adalah habitatnya yang tidak terisolasi dan
berhubungan satu sama lain. Dengan keadaan ini penyebaran organisme yang ada di
dalamnya menjadi tidak terbatas. Walaupun demikian, pada wilayah-wilayah tertentu
mempunyai karakteristik tersendiri sebagai faktor pembatas organisme yang ada.
Ciri-ciri ekosistem air laut: Mineral air laut 75% berupa NaCl (garam dapur),
pada kedalaman 200 m, suhu air laut dari kutub sampai khatulistiwa berkisar 0 derajat
sampai 22 derajat Celsius, pada bagian yang lebih dalam hampir tidak ada perbedaan
suhu, Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion
CI-mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan
besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah
tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian
bawah disebut daerah termoklin. Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat
bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan.
Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan
sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung
baik. Aliran air laut dipengaruhi oleh pola angin dan putaran bumi. Habitat laut dapat
dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.
10
DAFTAR PUSTAKA
Lampert, W. dan U. Sommer. 2007. Limnoecology. The Ecology of Lakes and Streams.
Maknun, Djohar. 2017. Ekologi: Populasi, Komunitas, Ekosistem, Mewujudkan Kampus Hijau,
Asri, Islami Dan Ilmiah. Cirebon: Nurjati Press.
Sahami, Femy M; Sri Nuryatin Hamzah; Citra Panigoro; dan Hasim. 2014. Lingkungan Perairan
dan Produktivitasnya. Yogyakarta: Deepublish.
Susilawati Evi; Margareta Rahayuningsih; dan Saiful Ridlo. 2016. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Ekologi SMA dengan Strategi Outdoor Learning. Unnes Science
Education Journal. Vol. 1(5): 1091-1097.
11