Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ma’rifatun Nisa

NIM : 19101021215

Kelas : Akuntansi A3 / Semester 5

MASALAH ETIS YANG TERKAIT DENGAN PENGENDALIAN MANAJEMEN

A. Pentingnya Analitis Etis Yang Baik

Definisi Etika yang baik adalah perekat yang merekatkan orang/organisasi dan masyarakat secara
bersama-sama. Hal ini menyebabkan orang tidak menjadi-jadi secara terus terang dalam berperilaku
oportunis, tetapi memaksa prilaku mereka sendiri untuk menjalin kepekaan etis atau hati nurani.

B. Model-Model Etika

 Ultilitarianisme

Dengan menggunakan model ultilitarianisme, kebenaran tindakan dinilai


berdasarkan konsekuensinya.

 Hak dan Kewajiban

Model ini menyatakan bahwa setiap individu memiliki hak moral sebagai manusia.
Setiap hak yang dimiliki oleh individu menciptakan kewajiban bagi orang lain untuk
memenuhinya atau setidaknya menghormatinya.

 Keadilan/Kewajaran

Model keadilan menyatakan bahwa orang harus diperlakukan sama. Akan tetapi,
masing-masing orang memang memiliki perbedaan dalam berbagai hal, dan
menentukan perbedaan yang mana harus dianggap relevan merupakan masalah inti
yang harus diperhatikan dalam menerapkan model keadilan.

 Keutamaan

Model perilaku moral terakhir yang umum digunakan berakar pada keutamaan.
Contoh keutamaan yang paling jelas adalah integritas, loyalitas, dan keteguhan hati.
Individu dengan integritas tinggi, memiliki niat untuk melakukan apa yang benar secara
etis tanpa memperhatikan kepentingan diri sendiri.
C. Menganalisis Isu-isu Etis

Terdapat berbagai macam model analisis, akan tetapi kebanyakan terdiri atas langkah-
langkah berikut :

 Mengklarifikasi fakta.

Apa yang diketahui, atau apa yang perlu diketahui untuk membantu mendefinisikan
masalah? Fakta-fakta harus mengidentifikasi apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana.

 Menentukan masalah etis.

Bagaimana dengan situasi yang menyebabkan masalah etika? Logika ini harus
dinyatakan dengan menggunakan istilah dari satu model etika atau lebih.

 Menetapkan alternatif.

Pilihan alternatif tindakan, termasuk yang mewakili beberapa mewakili beberapa bentuk
kompromi. d. Membandingkan nilai-nilai dan alternatif. Lihat apakah ada keputusan yang
jelas. Jika salah satu tindakan sangat kuat, maka analisis dapat disimpulkan.

 Menilai konsekuensi.

Identifikasi konsekuensi positif dan jangka pendek dan negatif jangka panjang untuk
alternatif utama. Langkah ini akan sering mengungkapkan sebuah hasil yang tak terduga,
misalnya laba jangka pendek akan terlihat lebih kecil dikarenakan adanya biaya jangka
panjang.

 Membuat keputusan.

Seimbangkan konsekuensinya terhadap prinsip-prinsip atau nilai-nilai etika utama dan


pilihan alternatif yang paling cocok.

D. Mengapa Orang Bertindak Secara Tidak Etis?


 Standar etika berbeda dengan mayoritas
 Mementingkan diri sendiri (tindakan egois)
 Ketidakjujuran.
 Tidak memiliki moral
 Merasa dirinya “Benar”

E. Empat Isu Etis Terkait Sistem Pengendalian Manajemen


 Etika Menciptakan Kelonggaran Anggaran
 Etika Pengelolaan Laba
 Etika Merespons Indikator Pengendalian Yang Cacat
 Etika Menggunakan Indikator Pengendalian Yang “Terlalu Bagus“
F. Penyebaran Etika Yang Baik Dalam Organisasi
 Pada tahap awal, organisasi mengatur standar etika yang wajib dipatuhan karyawan.
 Tahap selanjutnya, organisasi lebih menggunakan tindakan sejenis pengendalian secara
akuntanbilitas yang sistematis dengan mengontrol kinerja karyawan.
 Tahap selanjutnya, manajer mengambil langkah-langkah/sanksi untuk memastikan
bahwa karyawan mengikuti aturan organisasi.
 Organisasi pada tahap yang lebih maju, menempatkan penekanan etika dengan sangat
profesional pada pengendalian personel dan budaya organisasinya. Budaya organisasi
dari Top Manager sampai ke karyawan yang baik menunjukan lingkungan kerja yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai