A.Pengertian Kemiskinan
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lain melihatnya dari segi moral dan
evaluative, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Sedangkan
pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja yang tidak bekerja baik dalam arti
mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan dalam arti mempunyai
kegiatan aktif dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah
masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling
utama.
termasuk Indonesia. Ketimpangan ekonomi, tingkat pendidikan yang rendah, serta penguasaan
aset-aset ekonomi oleh kalangan tertentu, adalah sebagian penyebab kemiskinan. Pertanyaan
sekarang, apa yang bisa dilakukan pemerintah maupun perusahaan untuk mengurangi angka
menjadi salah satu solusi penting dalam upaya mengurangi angka kemiskinan?. Mengurangi
kemiskinan dan pengangguran adalah tugas semua pemangku kepentingan (stakeholder), yaitu
Program ini akan berjalan efektif jika semua pihak duduk bersama tanpa ada kecurigaan. Yang
selama ini terjadi, kurang adanya koordinasi diantara lembaga-lembaga tersebut. Setiap
Namun tidak ada koordinasi yang jelas. Akibatnya mereka seakan berjalan sendiri-sendiri. Kalau
ada yang mengkoordinir, seperti perusahaan holding misalnya, maka hasilnya akan lebih efektif.
Untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran, yang perlu dilakukan adalah memberdayakan
masyarakat. Ini akan lebih efektif dibandingkan hanya memberikan bantuan yang sifatnya sesaat.
Yang dibutuhkan adalah pemberian akses kepada masyarakat tersebut. Ini kurang dilakukan
pemerintah, pemerintah perlu diberi akses kepada masyarakat dibanding ekonomi, sosial, budaya
dan sebagainya. Mereka harus dibantu untuk bisa mencari makan sendiri. Jadi jangan hanya
Pembangunan di bidang ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah pada dewasa ini di
sektor pertanian, perikanan, perkebunan, industri dan pertambangan, hakekatnya ditujukan selain
pengangguran dan kemiskinan. Seharusnya tidak semua masalah kemiskinan menjadi tanggung
jawab pemerintah. Rasanya tidak fair kalau seluruhnya dibebankan hanya kepada pemerintah.
Masyarakat, terutama golongan yang mampu juga secara sukarela diharapkan dapat
Progam mengatasi kemiskinan yang paling murah adalah si kaya membantu si miskin
atau si pandai membantu yang bodoh. Idealisme dan pengorbanan yang diperlukan untuk
mengatasi kemiskinan di negeri ini bukan sesuatu yang berada di menara gading dan bukan pula
yang diada-adakan. Idealisme dan pengorbanan tersebut sesungguhnya adalah sebuah realita
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali sedang mencari
kerja, bekerja kurang dari 2 hari dalam seminggu atau seseorang yang sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran sering
kali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas
dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan
dimana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga sedikit dilakukan oleh lebih
banyak orang. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang
cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang besar
pendapatanrelatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran yang tinggi merupakan
pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber
Pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangat tergantung pada kualitas sumber daya
manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyai ketrampilan dan keahlian kerja,
sehingga mampu membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan
penghasilan yang tetap dan layak sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan,
Pengangguran di Indonesia terjadi disebabkan antara lain yaitu karena jumlah lapangan
kerja yang tersedia lebih kecil dari pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai
dengan pasar kerja. Selain itu juga karena efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari
kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja
disebabkan antara lain; perusahaan menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat krisis
ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan yang menghambat investasi, hambatan
Padahal perang melawan kemiskinan sudah ditabuh sejak lama di negri ini. Di Orde Baru
Pembangunan fisik digenjot diberbagai bidang, pertumbuhan ekonomi menjadi fokus perhatian,
investasi asing digalakkan, berbagai jenis skema kredit investasi kecil dan kredit
modal kerja digelar, bahkan hutang luar negri pun ditempuh sebagai altrnatif untuk menopang
Akan tetapi karena keberpihakan ideologis pemerintah tidak jelas, pembangunan ala Orde
Baru itu tidak bisa sepenuhnya bisa dirasakan rakyat lapis bawah. Masalahnya sekarang apakah
para elite, politisi, dan birokrat kita mempunyai keberpihakan ideologis untuk melawan
kemiskinan? Adakah komitmen tegas dari para penentu kebijakan Negara untuk memberantas
KKN secara radikal? Jika Negara tidak sanggup menyatakan perang terhadap kemiskinan, gagal
dalm memerangi korupsi, dan tetap malas melaksanakan agenda reformasi sebagai perintah
konstitusi maka kemiskinan bangsa mungkin akan menjadi simbol abadi negeri ini.
C. Program Pemerintah Dalam Mengatasi Kemiskinan Dan Pengangguran.
Krisis ekonomi saat ini telah menggugah pemerintah dan berbagai lembaga pembangunan
internasional seperti Bank Dunia dan lain-lain untuk berperan aktif mengentaskan kemiskinan
dan pengagguran rakyat melalui berbagai program baru seperti padat karya. Jaring pengaman
sosial/JPS (Social Safety Net), proyek penanggulangan kemiskinan diperkotaan (Urban Poverty
Crisis Alleviation), program untuk anak jalanan, dan masih banyak bantuan-bantuan dari
pemerintah kepada rakyat, seperti BLT (bantuan langsung tunai) , BOS (bantuan operasional
sekolah) yang dilakukan untuk mengatasi masalah pendidikan di Indonesia, karena anak-anak
Indonesia diwajibkan mengenyam pendidikan minimal 9 tahun yang biasanya dikenal sebagai
Koperasi banyak di dirikan oleh pemerintah di daerah-daerah dengan tujuan agar rakyat
mampu membuat usaha mikro ataupun makro dilingkungan tempat tinggalnya. Selain itu
program yang lain yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memberikan JAMPERSAL
(jaminan persalinan) diberbagai puskesmas dengan tujuan untuk memudahkan proses persalinan
pada warga yang kurang mampu. Pemerintah juga memberlakukan program KB dengan tujuan
untuk mengurangi tingkat kepadatan penduduk di Indonesia. Dan masih banyak lainnya program
yang diberikan pemerintah untuk mengatasi permasalahan ekonomi terutama mengenai masalah
kemiskinan dan pengangguran yang merupakan masalah yang sulit untuk diberantas.
MASALAH KEMISKINAN
Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya
masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya
kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masa kini mereka tidak menikmati
Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alamnya mempunyai 49,5 juta
jiwa penduduk yang tergolong miskin (Survei Sosial Ekonomi Nasional / Susenas 1998). Jumlah
penduduk miskin tersebut terdiri dari 17,6 juta jiwa di perkotaan dan 31,9 juta jiwa di perdesaan.
Angka tersebut lebih dari dua kali lipat banyaknya dibanding angka tahun 1996 (sebelum krisis
ekonomi) yang hanya mencatat jumlah penduduk miskin sebanyak 7,2 juta jiwa di Perkotaan dan
Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yakni kemiskinan alamiah
dan karena buatan. Kemiskinan alamiah terjadi antara lain akibat sumber daya alam yang
terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan "buatan" terjadi
karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak
mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia, hingga mereka tetap
miskin. Maka itulah sebabnya para pakar ekonomi sering mengkritik kebijakan pembangunan
relatif dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil
pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untak memenuhi kebutuhan hidup
minimum: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin
relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah
kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap
seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat
A. Dampak Kemiskinan
Dampak kemiskinan di Indonesia memunculkan berbagai penyakit pada kelompok risiko
tinggi seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, dan lanjut usia. Diakui bahwa sejak krisis
ekonomi tahun 1997 jumlah penduduk miskin diIndonesia meningkat. Kemiskinan yang terjadi
buruk, dan biaya untuk berobat tidak ada. Akibat terkena penyakit, menyebabkan
tidak pernah berhenti dan tidak bosan menghancurkan cita-cita masyarakat Indonesia khususnya
para generasi muda. Kemiskinan sudah banyak “membutakan” segala aspek seperti pendidikan.
Sebagian dari penduduk Indonesia lantaran keterbatasan ekonomi yang tidak mendukung,
oleh contoh kecil yang terjadi di lapangan banyak anak yang putus sekolah karena menunggak
SPP, siswa SD yang nekat bunuh diri karena malu sering ditagih oleh pihak sekolah, anak di
bawah umur bekerja keras dengan tujuan memberi sesuap nasi untuk keluarganya, dll.
Bagaimana Indonesia mau maju kalau generasi muda yang seharusnya sekolah sekarang ikut
Sekarang kemiskinan sudah memberikan dampak yang beraneka ragam mulai dari tindak
kriminal, pengangguran, kesehatan terganggu, dan masih banyak lagi. Kemiskinan memang
dapat menyebabkan beragam masalah tapi untuk sekarang masalah yang paling penting adalah
bagaimana caranya agar anak-anak kecil yang sama sekali tidak mampu dapat bersekolah dengan
Pertama itulah masalah yang harus dipecahkan oleh pemerintah karena jika masalah itu tidak
dapat dibereskan maka akan muncul masalah-masalah baru yang lebih banyak lagi. Dan juga
banyak orang-orang miskin terkena penyakit tapi mereka sulit untuk berobat ke dokter karena
mahal, walapun pemerintah sudah memberikan kartu kemiskinan Tapi itu tidak menjamin di
rumah sakit.
Kemiskinan memang dapat mengganggu kesejahteraan masyarakat, dan itu sangat tampak
dari adanya rumah kumuh di pinggiran sungai, adanya penyakit busung lapar. Mungkin
kemiskinan terjadi karena tidak dapat membiayai kehidupan secara langsung. Dan itulah yang
terjadi sekarang ini, bahwa kemiskinan sekarang ada dimana-mana. Jika pemerintah tidak
mengatasi masalah kemiskinan secepat mungkin, mungkin kemiskinan akan bertambah terus-
menerus. Kemiskinan tidak hanya berdampak bagi para rakyat miskin tetapi juga berdampak
bagi warga sekitarnya karena kemiskinan juga dapat meningkatkan tindakan kriminalitas.
Dengan tingginya angka kemiskinan di Indonesia, maka hal ini menjadi masalah tersendiri
bagi negara ini dan sampai saat ini masih belum ada solusinya. Dan kemiskinan mempunyai
hubungan dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu kemiskinan harus kita tanggulangi agar
B. Jenis-jenis Kemiskinan
Secara umum, jenis-jenis kemiskinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu kemiskinan absolut dan
kemiskinan relatif. Pertama, kemiskinan absolut, di mana dengan pendekatan ini diidentifikasi
jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan tertentu. Kedua, kemiskinan relatif,
yaitu pangsa pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing golongan pendapatan.
Berbeda dengan kemiskinan absolut, kemiskinan relatif bersifat dinamis dan tergantung di mana
seseorang tinggal.
Untuk lebih mengetahui secara pasti tingkat kemiskinan suatu masyarakat maka diciptakan
indikator kemiskinan atau garis kemiskinan. Di Indonesia, garis kemiskinan BPS menggunakan
dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach) dan
pendekatan Head Count Index. Selain itu, terdapat garis kemiskinan lainnya, yaitu garis
kemiskinan Sajogyo dan garis kemiskinan Esmara. Sajogyo mendefinisikan batas garis
kemiskinan sebagai tingkat konsumsi per kapita setahun yang sama dengan beras. Kelemahan
dari metode ini adalah hanya menggunakan acuan satu harga komoditi dan porsinya dalam
Berdasarkan kelemahan tersebut Esmara mencoba untuk menetapkan suatu garis kemiskinan
pedesaan dan perkotaan yang dipandang dari sudut pengeluaran aktual pada sekelompok barang
dan jasa esensial, seperti yang diungkapkan secara berturut-turut dalam Susenas.
1. Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya
yang menimbulkan distribusi pendapatan timpang, penduduk miskin hanya memiliki sumber
daya manusia yang rendah berarti produktivitas juga rendah, upahnya pun rendah
3. Kemiskinan muncul sebab perbedaan akses dan modal. Sendalam ismawan (2003:102)
Akibat keterbatasan dan ketertiadaan akses manusia mempunyai keterbatasan (bahkan tidak ada)
pilihan untuk mengembangkan hidupnya, kecuali menjalankan apa terpaksa saat ini yang dapat
dilakukan (bukan apa yang seharusnya dilakukan). Dengan demikian manusia mempunyai
sebagainya. Kemiskinan adalah suatu kondisi yang dialami seseorang atau kelompok orang yang
Menurut Suparlan (1984) “kemiskinan merupakan sebagai suatu standar tingkat hidup
yang rendah yaitu adanya tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang
dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan”.(Hudaya ,2009:7)
Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan menurut Hartomo dan Aziz
(1997) yaitu :
Adanya sikap malas (bersikap pasif atau bersandar pada nasib) menyebabkan seseorang
Suatu masyarakat akan dilanda kemiskinan apabila sumber alamnya tidak lagi
memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka. Hal ini sering dikatakan masyarakat itu miskin
Secara ideal seseorang harus mampu menciptakan lapangan kerjabaru sedangkan secara faktual
hal tersebut sangat kecil kemungkinanya bagimasyarakat miskin karena keterbatasan modal dan
keterampilan.
Seseorang miskin sebab mereka tidak mempunyai modal untuk melengkapialat maupun
bahan dalam rangka menerapkan keterampilan yang merekamiliki dengan suatu tujuan untuk
memperoleh penghasilan.
Seseorang yang mempunyai anggota keluarga banyak apabila tidak diimbangi dengan
usaha peningakatan pendapatan akan menimbulkan kemiskinan karena semakin banyak anggota
keluarga akan semakin meningkat tuntutan atau beban untuk hidup yang harus dipenuhi.
2004-2009 dan dijabarkan lebih rinci dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahun serta
digunakan sebagai acuan bagi kementrian, lembaga dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan
pembangunan tahunan.
Adapun langkah jangka pendek (Kohyar,2007) yang diprioritaskan antara lain sebagai
berikut:
a) Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan; (i) penyediaan sarana-sarana irigasi, air
bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah langka sumber air bersih. (ii) pembangunan
jalan, jembatan, dan dermaga daerah-daerah tertinggal. (iii) redistribusi sumber dana kepada
daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK)
b) Perluasan kesempatan kerja dan memberikan bantuan dana stimulan untuk modal usaha,
c) Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk miskin diberikan pelayanan antara
lain; (i) pendidikan gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi
murid yang kurang mampu; (ii) jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang
mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja
contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja
yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial
lainnya.
dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan
dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan
sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang
adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Jenis-Jenis Pengangguran
optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini
merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum
Pengangguran Friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya
kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran
pekerja penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang
ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan
meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari
sebelumnya.
ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan
Pengangguran Musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi
jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang
Pengangguran Siklikal
Pengangguran Siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus
ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Pengangguran Teknologi
Pengangguran Teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian
Pengangguran Siklus
perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran Siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan
keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan
dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka
panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Bagi Masyarakat
bekerja.
Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat
Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang
kosong, dan
Untuk mengatasi pengangguran secara Friksional antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai
berikut :
Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang
Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor
formal lainnya.
Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya,
PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk
Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu
musim tertentu.
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut :
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan
kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah
Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur
ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya
kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran
pekerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin
maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya
ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi
jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang
Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus
ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian
Pengangguran siklus
perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan
(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran)
C. Penyebab Pengangguran
Masalah pengangguran tentulah tidak muncul begitu saja tanpa suatu sebab. Faktor-faktor yang
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja
3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja,
pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat
sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja,
sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat
mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu
Pada dasarnya setiap orang ingin bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dan lagi
ditambah dengan sifat gengsi maka tak heran kebanyakan yang ditemukan di Indonesia bukan
6. Pemalas
Selain budaya memilih-milih pekerjaan,budaya (negatif) lain yang menjamur di Indonesia adalah
budaya malas. Malas mencari pekerjaan sehingga jalan keluar lain yang ditempuh adalah dengan
“Saya bersedia tidak digaji selama 3 bulan pertama jika diterima bekerja di kantor bapak.
Dengan demikian bapak tidak akan rugi. Jika bapak tidak puas dengan hasil kerja saya selama 3
Adakah yang berani mengambil resiko seperti itu? Kami yakin sedikit sekali. Padahal kalau
dipikir-pikir itu justru menguntungkan si pencari kerja selama 3 bulan tersebut ia bisa menimba
pengalaman sebanyak-banyaknya.
Meskipun akhirnya dipecat juga, toh dia sudah mendapat pengalaman kerja 3 bulan.
(Sumber: http://organisasi.org/pengertian-pengangguran-dan-jenis-macam-pengangguran
friksional-struktural-musiman-siklikal)
D. Dampak pengangguran
Untuk mengetahui dampak pengganguran kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran
tersebut, yaitu:
Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan
kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus.
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat
Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti
yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil
(nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan
yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih
rendah.
§ Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak
berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian,
pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun,
dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan
menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang
hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor
(pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan