Anda di halaman 1dari 2

MATA KULIAH BAHASA INDONSIA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TEKS


FOTOGRAFI

Nama: Dominikus Devlin Anggi Suryantoro


NIM: 2111137031
Kelas: A

Sumber: [JURNAL NAWALA VISUAL] ANALISA TEKNIK FOTOGRAFI DALAM TREN FOOD
PHOTOGRAPHY Pada bagian KESIMPULAN, paragraf pertama.

Kesalahan:

Food Photography tidaklah cukup sulit untuk dipraktekan, bahkan untuk menghasilkan foto yang
cukup profesional kita hanya perlu mengetahui beberapa teknik fotografi dan cara menata makanan
tersebut, tidak ada hal lain lagi yang menghalangi untuk memotret makanan tersebut.

Analisis Kesalahan: (Highlights Kuning)

a. Kata “Food Photography tidaklah cukup sulit untuk dipraktekkan”


- Ketidakefektifan kalimat terlihat pada frasa “Food Photography tidaklah cukup sulit untuk
dipraktekkan” terkesan berbelit-belit dalam menyampaikan pandangan terhadap Teknik yang
digunakan dalam food Photography.
- Kata “dipraktekan” seharusnya ditulis “dipraktikkan” agar menjadi sebuah kata yang baku.
- Kata Food Photography seharusnya ditulis dengan cetak miring atau italic menjadi “Food
Photography” sesuai pedoman PUEBI karena, kata ini merupakan ungkapan atau bahasa
asing.
 Kata tersebut dapat diperbaiki menjadi: Food Photography tidaklah sulit untuk
dipraktikkan.

b. Kata “menghasilkan foto yang cukup professional” terdengar kurang jelas serta
membingungkan karena kata “professional” merujuk pada nilai yang dihasilkan sebuah foto,
Sedangkan kata professional itu sendiri, merujuk pada sebuah kepandaian atau pengalaman yang
dimiliki seseorang. Jadi, kata professional pada kalimat tersebut tidak memiliki acuan atau batasan
yang konkrit untuk menilai foto tersebut. Maka lebih tepat jika digantikan dengan kata
“berkualitas” yang dapat dijelaskan lebih lanjut seperti komposisi foto yang baik, atau
ketajaman, serta penataan latar yang memperindah foto.

Anda mungkin juga menyukai