Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

SIFAT-SIFAT MATEMATIKA EKONOMI

1.1 MATEMATIKA EKONOMI DAN MATEMATIKA


MURNI
Tujuan dari bab ini adalah untuk memberikan suatu gambaran umum
mengenai sifat-sifat dari matematika ekonomi. Dalam bab ini akan
disajikan perbedaan antara matematika murni dan matematika
terapan dalam bidang ilmu ekonomi. Tetapi perbedaaan antara
matematika murni dengan matematika ekonomi tidak begitu jauh
berbeda, karena tanpa memahami matematika murni tidaklah
mungkin dapat mempelajari dan memahami matematika ekonomi.
Hanya saja dalam mempelajari matematika murni sebagai dasar
untuk matematika terapan. Namun, dalam mempelajari matematika
terapan ekonomi kita harus memilih topik-topik matematika murni
mana saja yang sering digunakan, misalnya fungsi, kalkulus, deret,
dan matriks.Topik-topik inilah yang penting dalam penerapan
ekonomi. Dengan demikian, kita harus mempelajari dan memahami
topik-topik matematika murni ini, jika tidak akan sulit untuk
mempelajari dan memahami matemtaika terapan.
Selain itu, dalam matematika murni penggunaan simbol-
simbol pada variabelnya biasanya menggunakan simbol-simbol
matematika yang umum digunakan oleh para ahli matematika,
seperti huruf akhir dari abjad alfabet, yaitu X, Y, dan Z. Sedangkan
penggunaan simbol-simbol variabel dalam matematika ekonomi
biasanya digunakan oleh ahli ekonomi sesuai dengan nama variabel
ekonominya, misalnya harga = P (price), biaya = C (cost), jumlah
yang diminta = Q (quantity), dan lain sebagainya.
Ada suatu hal yang istimewa dalam matematika ekonomi
terutama mengenai penggambaran sumbu harga (P) dalam bidang
Cartesius, dimana digambarkan pada sumbu vertikal, yang
sebenarnya harus pada sumbu horizontal jika kita mengikuti aturan
dari matematika murni, karena variabel P ini adalah variabel bebas.
Nilai-nilai variabel dalam matemtaika ekonomi biasanya
diasumsikan harus bernilai non-negatif. Sedangkan nilai-nilai
variabel dalam matematika murni dapat berupa negatif atau positif.
Dengan kata lain,matematiak ekonomi tidak mengenal nilai

1
variabelnya yang negatif. Jadi, secara geometri nilai-nilai
variabelekonomi hanya berlaku pada kuadran pertama.

1.2 TEORI EKONOMI, MATEMATIKA EKONOMI,


EKONOMETRIKA, DAN STATISTIKA EKONOMI
Teori ekonomi biasanya dinyatakan dalam bentuk kualitatif.
Misalnya, ika harga suatu produk naik (turun), maka jumlah yang
diminta dari barang tersebut akan berkurang (bertambah), dengan
asumsi variabel-variabel lainyang memengaruhi jumlah barang yang
diminta adalahkonstan. Jadi, teroi ekonomi hanya menyatakan
hubungan yang negatif antara variabel harga dengan jumlah yang
diminta. Teori ekonomi sendiri tidak memberikan suatu ukuran
angka (numerik) yang jeals mengenai hubungan di antara kedua
varaiabel tersebut. Dengan kata lain, teori ekonomi tidak mengatakan
berapa banyak jumlah yang diminta akan produk tersebut sebagai
akibat adanya perubahan tertentu dari harga barang tadi.
Selanjutnya, teori ekonomi ini dapat disederhanakan oleh ahli
matematika ekonomi menjadi bentuk matematisberupa fungsi Q=
f(P), dan kemudian diperjelas lagi menjadi persamaan linier, yaitu: Q
= a-bP.Jadi,ahli matematika ekonomi menyederhanakan teori
ekonomi yang ebrsifat kualitatif menjadi bentuk kuantitatif,dimana
dalam teori ekonomi menyatakan hubungan negatif (terbalik) di
antara kedua varaiabel tersebut,maka dalam bentuk matematis
dinyatakan oleh parameter b yang ebrnilai negatif.
Kemudian parameter adan b ini dalampersamaan di atas yang
dinyatakan oleh ahli matematika ekonomi dapat ditaksir (estimated)
oleh ahli ekonometrika berapa besar nilai a dan b tersebut. Tentunya
ahli ekonometrika ini dalam penaksirannya harus mengikuti tero
ekonomi di atas. Tetapi dalamproses pencarian nilai-nilai parameter
adan b seorang ahli ekonometrika harus menggunakan operasi-
operasi dan aturan-aturan matematika ekonomi.
Di lain pihak seorang ahli ekonometrik dalam proses
penaksiran nilai-nilai parameter a dan b tentunya membutuhkan data
baik dari variabael harga maupun variabel jumlah produk ekonomi.
Karena seorang ahli statistika ekonomi pekerjaan utamanya
berkenaan dengan pengumpulan, pemroses, dan penyajian data
ekonomi dalam bentuk tabel atau grafik. Bagi seorang ahli statistika
ekonomi dalam hal pemrosesan dan penyajian data ekonomi dalam
2
bentuk tabel dan grafik harus mempunyai pengetahuan matematika
ekonomi.
Jadi, walaupun ekonometrika, statistika ekonomi, dan
matematika ekonomi dipelajari secara terpisah, namun semuanya
mempunyai keterkaitan yang erat di antara satu dengan yang lain.
Namun perlu diingat bahwa matematika ekonomi merupakan faktor
utamanya, karena untuk memahami ekonometrika dan statistika
ekonomi kita harus mennggunakan operasi atau aturan matematika
ekonomi atau matematika murni. Dengan demikian, bila kita
memahami ketiga bidang studi ini akan dapat membuktikan secara
empiris teori ekonomi dan selanjutnya dapat mengembangkan teori
ekonomi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai