Anda di halaman 1dari 43

MODUL 3

LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Lingkungan Pendidikan Tripusat

Pendidikan : Keluarga,Sekolah,dan Masyarakat

Keluarga,Sekolah,dan Masyarakat sebagai komponen sistem Pendidikan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri individu

Lingkungan dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu

1) lingkungan alam;

2) lingkungan sosial budaya

Hakikat pendidikan berlangsung sepanjang hayat yang dapat berlangsung di dalam berbagai lingkungan
yaitu lingkungan pendidikan informal ( keluarga ),lingkungan pendidikan formal ( sekolah ),dan
lingkungan pendidikan non formal ( masyarakat )

Berkenaan dengan ketiga lingkungan pendidikan tersebut Ki Hajar Dewantara mengemukakan konsep
yang dikenal dengan Tri Pusat Pendidikan

Pasal 13 UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa jalur
pendidikan terdiri atas formal, non formal dan informal

Dalam konteks sistem pendidikan nasional bahwa keluarga,sekolah,dan masyarakat merupakan


komponen sistem pendidikan

Keluarga ( lingkungan Pendidikan Formal )

Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang bersifat universal artinya terdapat di setiap tempat di dunia
( universe )
Jenis-jenis keluarga

berdasarkan keanggotaannya;

1. keluarga batih ( nuclear family );

2. keluarga luas ( extended family )

berdasarkan garis keturunannya;

1. patrilinial ( garis keturunan ayah );

2. matrilineal ( garis keturunan ibu );

3. bilateral ( garis keturunan ayah dan ibu )

berdasarkan pemegang kekuasaan;

1. patriarhat/patriarchal ( dominasi pihak ayah );

2. matriarhat/matriarchal ( dominasi pihak ibu );

3. equalitarian ( ayah dan ibu mempunyai kekuasaan yang sama )

berdasarkan bentuk perkawainannya;

1. monogami ( satu pria dan satu wanita );

2. poligami ( satu pria dan lebih dari datu wanita );

3. poliandri ( satu wanita memiliki lebih dari satu suami pada saat yang sama )

berdasarkan keutuhannya;

1. keluarga utuh;

2. keluarga pecah/bercerai;

3. keluarga pecah semu


George Peter Murdock ( Sudardja Adiwikarta,1988 ) mengemukakan 4 fungsi keluarga yang universal

1. sebagai pranata yang membenarkan hubungan seksual atas dasar pernikahan

2. mengembangkan keturunan

3. melaksanakan pendidikan

4. sebagai kesatuan ekonomi

Pendidikan dalam keluarga dilaksanakan atas dasar tanggung jawab kodrati dan atas dasar kasih sayang
yang secara naluriah muncul pada orang tua,pelaksanaan pendidikan berlangsung secara alamiah atau
secara wajar karena itu disebut pendidikan informal

M..I Soelaeman ( 1985 ) menyatakan bahwa pengalaman dan perlakuan yang didapat anak dari
lingkungannya semasa kecil dan dari keluarganya menggariskan semacam pola hidup bagi kehidupan
selanjutnya,Adler menyebut pola ini dengan Leitline,semacam garis yang membimbing
kehidupannya,yang sadar atau tidak sadar diusahakan untuk meraihnya

Tujuan dan isi pendidikan dalam keluarga

tujuannya agar anak menjadi pribadi yang mantap,beragama,bermoral,dan menjadi anggota masyarakat
yang baik

isi pendidikan meliputi nilai agama,nilai budaya,nilai moral,dan keterampilan

Kualitas pendidikan anak dipengaruhi oleh jenis keluarga,gaya kepemimpinan orang tua,kedudukan anak
dalam urutan keanggotaan keluarga,hubungan keluarga dengan dunia luar,status sosial ekonomi orang
tua
Karakteristik Lingkungan Pendidikan

· Informal (keluarga)

· Formal (sekolah)

· Non Formal (masyarakat)

1 Tujuan

· menekankan pengembangan karakter

· menekankan pengembangan intelektual

· menekankan pegembangan keterampilan praktis

2 Peserta didik

· bersifat heterogen

· bersifat homogen

· heterogen
3 Isi Pendidikan

· tidak terprogram

· terprogram secara formal/kurikulumnya tertulis

· kurikulum tertulis ada yang terprogram secara tertulis dan ada yang tidak

4 Berjenjang/Tidak

· tidak berjenjang

· terstruktur, berjenjang dan berkesinambungan

· dapat berjenjang atau tidak

5 Waktu Pendidikan

· relatif lama, terjadwal secara ketat,

· relatif lama dan terjadwal secara ketat

· relatif singkat

6 Cara pelaksanaan

· bersifat wajar

· formal, artificial

· mungkin artifisial, mungkin pula wajar

7 Evaluasi

· tidak sistematis, insidental

· sistematis

· sistematis atau tidak


8 Credentials

· tidak ada, tidak penting

· ada dan penting

· mungkin ada atau tidak

Pendidikan sebagai Suatu Proses

Unsur-unsur pendidikan menurut Sutan Zanti Arbi dan Syahniar Syahrun antara lain tujuan pendidikan,
pendidik, peserta didik,materi,metode dan alat,dan lingkungan pendidikan

Proses pendidikan merupakan interaksi antar berbagai unsur pendidikan dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan

Pergaulan dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu

- pergaulan orang dewasa dengan orang dewasa

- pergaulan orang dewasa dengan anak atau orang yang belum dewasa

- pergaulan anak dengan anak

Situasi pergaulan secara umum dibedakan menjadi 2 yaitu situasi pergaulan biasa dan situasi pendidikan

M.J. Langeveld mengemukakan 2 karakteristik pergaulan yang mengandung situasi pendidikan dam
proses pendidikan;

a) bahwa dalam pergaulan orang berusaha mempengaruhi;

b) pengaruh datangnya dari orang dewasa ( atau yang diciptakan orang dewasa seperti
sekolah,buku,peraturan dan sebagainya ) agar anak mencapai kedewasaannya
M.J. Langelveld mengemukakan 2 sifat yang harus diperhatikan pendidik yang akan mengubah situasi
pergaulan menjadi situasi pendidikan yaitu

a) Kewajaran ( wajar )

b) Ketegasan ( tegas )

Pengubahan ke situasi pendidikan dilakukan secara wajar agar tidak nampak jelas kesengajaannya
karena kesengajaan yang terlalu nyata dianggap anak didik sebagai pelanggaran atas hak dan
kebebasannya untuk menentukan sikapnya sendiri

Pengubahan situasi pendidikan terkadang harus dilaksanakan secara tegas alasannya agar memberi
kejelasan bagi anak didik tentang apa yang positif yang dikehendaki oleh pendidik

Kewibwaan adalah suatu kekuatan atau kelebihan pribadi pendidik yang diakui dan diterima secara
sadar dan tulus oleh anak didik dengan kebebasannya mau menuruti pengaruh pendidik

Menurut M.J Langelveld,faktor-faktor yang mmempengaruhi kewibawaan pendidik adalah

- kasih sayang terhadap anak

- kepercayaan bahwa anak akan mampu dewasa

- kedewasaan

- identifikasi terhadap anak

- tanggung jawab pendidikan

Kepenurutan atau menurutnya anak didik kepada pendidik ditentukan faktor:

- kemampuan anak dalam memahami bahasa

- kepercayaan anak kepada pendidik

- kebebasan anak dalam menentukan sikap

- identifikasi
- imitasi dan simpati

Dalam pergaulan pendidikan motif intrinsik pendidik adalah rasa kasih sayang

Pendidik seharusnya adalah orang dewasa artinya orang yang mampu menentukan diri atas tanggung
jawab sendiri,dan turut serta secara konstuktif dalam kehidupan masyarakat di mana ia hidup

Kedewasaan merupakan bentuk yang mempunyai 2 arti yaitu

- individuasi artinya bahwa orang dewasa itu telah menjadi manusia tertentu

- sebagai kesatuan nilai-nilai dan norma-norma yang diidentifikasikan oleh manusia tertentu tadi

Kewibawaan itu bersifat bipolaritet atau pada ketegangan polair yaitu si satu pihak pendidik menuntut
kepenurutan dari anak didik di pihak lain pendidik mengakui bahwa anak didik ahrus mampu berdiri
sendiri

MODUL 4

GERAKAN –GERAKAN PENDIDIKAN

PROGRESIVISME DAN ESENSIALISME

PROGRESIVISME

Latar belakang : progresivisme adalah gerakan pendidikan yang dilakukan oleh suatu perkumpulan yang
dilandasi konsep-konsep filsafat tertentu,dan sangat berpengaruh dalam pendidikan bangsa Amerika
pada permulaan abad ke – 20

progresivisme menentang pendidikan yang bersifat otoriter,cara-cara belajar yang pasif dan proses
mentransfer kebudayaan pada generasi muda
Filsafat Pendukung yang Melandasi

Progresivisme didukung dan dilandasi oleh Filsafat Pragmatisme dari John Dewey

Filsuf Yunani kuno dan filsuf lainnya : Heraklitos,Socrates,Phitagoras,W James,Francis Bacon,J.J.


Rousseau,Immanuel Kant,dan Hegel

Pelopor bangsa Amerika : Benjamin Franklin,Thomas Paine,Thomas Jefferson

Pandangan Ontologi

(1) bersifat Evolusionistis dan Pluralistis

(2) progresivisme memandang manusia sebagi subjek yang bebas dan memiliki potensi intelegensi
sebagai instrumen untuk memecahkan masalah

(3) pengalaman manusia mempunyai empat karakteristik yaitu spatial,temporal,dinamis dan pluralistis

(4) terdapat kesatuan anatara pikiran dan pengaaman dalam perbuatan praktis

Pandangan Aksiologi :

nilai tidak diturunkan dari sesuatu yang nonempiris tetapi dari pengalaman/kondisi riil manusia

sifat nilai berada dalam proses,relatif,kondisional,memiliki kualitas sosial dan individual serta dinamis

sesuatu dikatakan baik apabila berguna dalam praktik kehidupan

progresivisme memandang demokrasi sebagai nilai ideal yang harus dilaksanakan

Pandangan tentang Pendidikan

Menurut progresivisme pendidikan selalu dalam proses perkembangan dan sebagai rekonstruksi nilai
yang terus menerus: Pendidikan seharusnya hidup itu sendiri bukan persiapan untuk kehidupan;
Pendidikan dianggap mampu mengubah dalam arti membina kebudayaan baru yang dapat
menyelamatkan manusia di hari depan
Tujuan pendidikan bertujuan agar peserta didik ( individu ) memiliki kemampuan memecahkan berbagai
masalah baru dalam kehidupan pribadi maupun sosial dalam berinteraksi dengan lingkungan yang
berada dalam proses perubahan

Sekolah dipandang sebagai masyarakat yang baik dalam bentuk kecil;

Sekolah hendaknya merupakan mikrokosmos dari masyarakat luas ;

Sekolah merupakan suatu masyarakat demokratis dalam ukuran kecil ( Dewey )

Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan sifat-sifat peserta didik

( child centered ) namun harus berbasis masyarakat

( community centered ),kurikulum juga harus fleksibel,tidak beku atau statis melainkan mungkin
berubah atau dapat direvisi

Metode yang diutamakan dalam progresivisme adalah pemecahan masalah ( problem solving method )
serta metode penyelidikan dan penemuan ( inquiry and discovery method )

Peranan peserta didik dipandang sebagai organisme ( subjek ) yang mempunyai kemampuan untuk
berpikir dan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa

ESSENSIALISME

Latar Belakang : Essensialisme tumbuh sebagai perlawanan atau protes terhadap progresivisme; Sekitar
tahun 1930 lahirlah Essensialist Committee for the advancement,tokohnya William C Bagley;
Essensialisme menolak pandangan progresivisme yang mengakui adanya sifat realitas yang serba
berubah,partikular,dan bahwa nilai-nilai itu relatif

Filsafat yang mendukung dan melandasi

Essensialisme didukung oleh filsafat Idealisme dan filsafat Realisme

Filsuf-filsuf Idealisme : Plato,Leibniz,Immanuel Kant,Hegel,dan Schopenhauer

Filsuf-filsuf Realisme : Aristoteles,Democritos,Thomas Hoobes,John Locke,G Barkeley,David Hume


Pandangan Ontologis

Ontologi Idealisme : realitas ideal yang abadi adalah hakikat akhir dari segala realitas,sedangkan realitas
material yang temporal dan fana hanyalah penampakan saja atau copy dari realitas ideal

Ontologi Realisme : hakikat realita bersifat eksternal atau objektif artinya berada di luar subjek atau
manusia dan independen dari pikiran manusia; realitas bersifat teratur berdasarkan hukum-hukum yang
tidak tunduk kepada manusia: Manusia memiliki intelegensi untuk menyesuaikan diri terhadap dunia
eksternalnya sehingga ‘survive’

Pandangan Epistemologis

Epistemologis Idealisme :sumber pengetahuan adalah “ dari dalam “ diri karena manusia memiliki ide-
ide bawaan.Pengetahuan diperoleh dari proses berpikir,intuisi,atau instropeksi.Kriteria kebenaran
penegetahuan diuji melalui uji koherensi atau konsistensi logis ide-idenya

Epistemologis Realisme : sumber pengetahuan adalah dunia luar subjek,pengetahuan diperoleh melalui
pengalaman dria,atau pengamatan,Kriteria kebenaran pengetahuan jika pengetahuan sesuai dengan
realitas eksternal dan independen dan dapat diuji melalui uji korespondensi pengetahuan dengan
realitas

Pandangan Aksiologi

Aksiologi Idealisme : nilai hakikatnya diturunkan dari realitas absolut,karena nilai-nilai abadi dan tidak
berubah

Aksiologi Realisme : standar nilai tingkah laku manusia diatur oleh hukum alam,pada taraf yang lebih
rendah diatur melalui konvensi atau kebiasaan,adat istiadat dala masyarakat

Pandangan tentang Pendidikan

Pendidikan merupakan upaya untuk memelihara kebudayaan; Tujuan pendidikan adalah


mentransmisikan kebudayaan untuk menjamin solidaritas sosial dan kesejahteraan umum; Sekolah yang
baik adalah sekolah yang berpusat pada masyarakat “ society centered school “ Kurikulum terdiri dari
berbagai mata pelajaran yang berisi ilmu pengetahuan,agama,dan seni,isi kurikulum berpusat pada
mata pelajaran ( subject matter centered ); Metode mempertahankan metode-metode tradisional yang
berhubungan dengan disiplin mental; Guru berperan sebagai mediator atau “ jembatan “ antara dunia
masyarakat atau orang dewasa dengan dunia anak

PERENIALISME DAN KONSTRUKTIVISME

PERENIALISME

Latar Belakang : Ditinjau dari etimologi Perenialisme berasal dari kata perenis ( latin ) atau perenial
( bahasa Inggris ) yang berarti tumbuh terus melalui waktu,hidup terus dari waktu ke
waktu,abadiPerenialisme muncul sebagai reaksi dan solusi yang diajukan atas terjadinya suatu keadaan
yang mereka sebut sebagai krisis kebudayaan dalam kehidupan modern

Perenenialisme mempunyai kesamaan dengan essensialisme dalam hal menentang


progressivisme,perbedaannya dalam hal prinsip perenialist yang relegius dan agama oriented

Tokoh-tokohnya : Robert M. Hutchins, Mortimer J. Adler

Filsafat yang mendukung dan melandasi,yaitu

asas-asas filosofis yunani klasik yaitu Plato dan Aristoteles dan relegius Kristen

Filsafat humanisme rasional dan supranasionalisme Thomas Aquinas

Pandangan Ontologis

realitas bersifat universal,realitas bersumber dan bertujuan akhir pada realita supranatural/Tuhan ( asas
supranatural ),realitas merupakan watak bertujuan ( asas teologis ).Substansi realitas adalah bentuk dan
materi ( hylemorphisme )

Pandangan Epistemologi : mereka mengakui bahwa impresi atau kesan melalui pengamatan individual
thing adalah pangkal pengertian kebenaran
Pandangan Aksiologi : hakikat nilai menurut perenialisme adalah pandangan mengenai hal-hal yang
bersifat spiritual.Hal yang absolut atau Ideal ( Tuhan ) adalah sumber nilai

Pandangan tentang pendidikan

Pendidikan adalah jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam
kebudayaan masa lampau yang dianggap sebagai suatu kebudayaan

Tujuan pendidikan membantu peserta didik menyingkapkan dan menginternalisasikan nilai- nilai
kebenaran yang abadi agar mencapai kebijakan dan kebaikan dalam hidup

Sekolah merupakan lembaga tempat latihan elite intelektual yang mengetahui kebenaran dan
mneruskan ke generasi selanjutnya

Kurikulum pelajaran bersifat subject centered berpusat pada materi pelajaran

Metode yang digunakan adalah membaca dan diskusi

Peranan guru berperan sebagai “ murid “ yang mengalami proses belajar sementara mengajar

KONSTRUKTIVISME

Latar belakang : ada 3 konstruktivisme yaitu

1. konstruktivisme Psikologis personal yang menekankan bahwa subjek sendirilah yang


mngkonstruksi pengetahuan;

2. Konsruktivisme sosiologis,masyarakatlah yang mengkonstruksi pengetahuan;

3. Sosiokulturalisme pembentuk pengetahuan adalah msyarakat,lingkungan dan personal itu sendiri

Menurut Tobin,Tippins, & Gallard ( 1994 ) masyarakat sekarang mengalami apa yang disebut Thomas
Kuhn sebagai pengeseran nilai, mulai meninggalkan paradigma lama dan menerima paradigma
konstruktivisme menurut konstruktivisme pengetahuan adalah konstruksi atau bentukan. bukan proses
transfer pengetahuan.Bahaya dari konstruktivisme adalah mengarah pada empirisme dan relativisme
Filsafat yang mendukung dan melandasi adalah Empirisme dan Pragmatismisme.

Tokoh-tokohnya adalah Mark Baldwin,Jean Piaget,Giambatista Vico ( pencetus konstruktivisme )

Pandangan Ontologi

Konstruktivisme menolak pandangan Objektivisme ( empirisme ). Manusia dipandang sebagai tabula


rasa sesuai teori empirisme ( John Locke ),karena manusia dituntut aktif membangun dirinya sendiri

Pandangan Epistemologi

Sumber pengetahuan berasal dari luar tapi konstruksikan dalam diri individu,jadi konstruktivisme
memuat 2 segi yaitu Empirisme dan Nativisme

Kriteria kebenaran diletakkan pada viabilitasnya

Sifat Pengetahuan bersifat subjektif,tidak dapat ditransfer,merupakan proses yang terus berkembang
,dan bersifat relatif

Pandangan tentang pendidikan : pendidikan diartikan sebagai mengajar; tujuan pendidikan lebih
menekankan perkembangan konsep dan pengertian ( pengetahuan ) yang mendalam sebagai hasil
konstruksi aktif si pelajar; kurikulumnya lebih sebagai program aktivitas di mana pengetahuan dan
keterampilan dapat dikonstruksikan; metode yang digunakan adalah multi metode;peranan guru
sebagai mediator dan fasilitator yang baik

MODUL 5
KONDISI PENDIDIKAN DI INDONESIA

KONDISI PENDIDIKAN SEBELUM KEMERDEKAAN

Zaman Purba

Latar Belakang Budaya :

Kebudayaan Indonesia pada kurang lebih 1500 SM adalah kebudayaan neolitis ( kebudayaan baru ) ciri-
cirinya tergolong kebudayaan maritim,kepercayaan yang dianut animisme dan dinamisme,tata
masyarakatnya egaliter,tidak ada strata sosial yang jelas,mereka hidup bergotong royong

Kondisi Pendidikan :

Tujuan pendidikan agar generasi muda dapat mencari nafkah,membela diri,dan hidup bermasyarakat
( gotong royong,menghormati pemimpin adat,dan taat terhadap adat )

Kurikulum pendidikannya meliputi pengetahuan,sikap,keterampilan mengenai keagamaan melalui


upacara-upacara keagamaan,keterampilan mencari nafkah,dan hidup bermasyarakat ; Pendidiknya
adalah ayah dan ibunya sendiri dan secara tidak langsung orang dewasa yang ada di kelompoknya

Zaman kerajaan Hindu – Budha

Latar belakang sosial budaya

Hubungan dagang dengan pedagang India menyebabkan pengaruh-pengaruh kebudayaan dan sisitim
pemerintahan masuk ke Indonesia.Lama kelamaan ketua adat bergeser menjadi raja seperti di
India,Struktur sosial berubah,timbul 2 golongan manusia yaitu golongan yang dijamin dan golongan yang
menjamin

Kondisi Pendidikan : telah ada pendidikan informal dalam keluarga. Berkembang lembaga pendidikan
berbentuk Perguruan atau pesantren.Tujuan Pendidikan agar para peserta dididik menjadi penganut
agama yang taat,mampu hidup bermasyarakat,mampu membela diri dan membela negara.Pada zaman
berkembangnya Budha terdapat Perguruan Tinggi Agama Budha di Sriwijaya,Palembang

Kurikulum pendidikan : agama,bahasa sanskerta,kesusastraan,ketrampilan memahat candi,bela


diri.Pengelolaan pendidikan bersifat otonom di tangan para guru atau pandita
Zaman Kerajaan Islam

Melalui pedagang Islam para raja dan masyarakat pesisir banyak yang memeluk Islam.Sesuai ajaran
Islam yang tidak mengenal kasta menyebabkan feodalisme di masyarakat semakin terkikis

Kondisi Pendidikan : bertujuan menghasilkan manusia yang takwa kepada Allah SWT selamat dunia
akhirat melalui pelaksanaan iman,ilmu,dan amal. Pendidikan bersifat demokratis,tidak otokratis seperti
zaman sebelumnya

Kurikulum pendidikan : tidak tertulis,berisi tentang tauhid,Alquran,Hadist,dan bahasa Arab.Pengelolaan


pendidikan bersifat otonom dikelola oleh ulama,ustad atau guru.Metode yang digunakan ceramah atau
tabligh

Zaman pengaruh Portugis dan Spanyol

Kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol selain untuk berdagang juga disertai misionaris yang
menyebarkan agama Katolik

Kondisi pendidikan : pengaruh dalam bidang pendidikan berkenaan dengan penyebaran agama Katolik

Kurikulum pendidikannya berisi pendidikan agama Katolik,pelajaran membaca,menulis dan berhitung

Zaman Kolonial Belanda

Latar belakang sosial budaya

Berlangsung penjajahan/kolonialisme,monopoli perdagangan dan stratifikasi sosial berdasarkan ras dan


suku bangsa

Kondisi pendidikan : minimnya partisipasi pendidikan bagi kalangan Bumi Putera belakang sosial
b,pendidikan bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja murah dan pegawai rendahan

Sejak kebangkitan Nasional ( 1908 ) perjuangan dititikberatkan pada pendidikan melalui organisasi Budi
Utomo,Muhammadiyah,Trikoro Dharmo,Taman Siswa,dan sebagainya
Zaman pendudukan Jepang

Kondisi Sosial Budaya : Jepang menyerbu Indonesia karena kekayaan alamnya yang sangat berarti bagi
kelangsungan perang Pasifik,mereka juga mempropagandakan semboyan “ kemakmuran Asia Timur
Raya” namun tujuan pendudukan Jepang beralih menjadi penindasan

Keadaan Pendidikan

Tujuan dan isi pendidikan diarahkan demi kepentingan Perang Asia Timur Raya; Hilangnya sisitim
dualisme,sekolah bersifat terbuka untuk semua lapisan masyarakat; Sistim pendidikan menjadi lebih
populis ( merakyat ),bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar di sekolah

Kondisi pendidikan periode 1945 – 1969

Zaman Revolusi Fisik Kemerdekaan

beberapa bulan setelah proklamasi Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan mengeluarkan
instruksi umum untuk membuang sistim pendidikan kolonial,kemudian mengeluarkan UURI No 4 Tahun
1950 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah dan diundangkan sebagai UU No 12
Tahun 1954

Peletakan dasar pendidikan nasional

Sekalipun terjadi pergantian bentuk konstitusi negara,tetapi dasar sistim pendidikan nasional kita adalah
Pancasila dan UUD 1945 serta UU RI No 4 tahun 1950 yuncto UU RI No 12 Tahun 1954

Demokrasi Pendidikan

sesuai dengan PP No. 65 Tahun 1951 tentang kewajiban belajar sekolah dasar bagi anak-anak berumur 8
tahun maka pemerintah mengusahakan pelaksanaan pendidikan yang demokratis

Lahirnya LPTK dan Perguruan Tinggi


dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan maka didirikan perguruan tinggi dan LPTK untuk
memenuhi suplai guru sekolah menengah lanjutan atas

Kondisi pendidikan pada PJP I : 1969 – 1993

Pendidikan mengalami banyak kemajuan antara lain : semakin luas kesempatan memperoleh
pendidikan; Tersedia sarana dan prasarana pendidikan yang lebih lengkap,disahkannya UU No. 2 Tahun
1989 tentang Sistim Pendidikan Nasional beserta PP yang menyertainya.Namun ada tantangan secara
kuantitatif yaitu pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan khususnya pendidikan
dasar,secara kualitatif berkenaan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan,relevansi dan efektivitas
dan efisiensi pendidikan

ALIRAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

TAMAN SISWA

Latar Belakang :

Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta

Ki Hajar Dewantara dilahirkan di Yogyakarta tanggal 2 Mei 1889 dan meninggal dunia tanggal 26 April
1969

Pada tahun 1912 Ki Hajar Dewantara bersama Douwes Dekker dan Dr Cipto Mangukusuma partai politik
bernama Indische Partij

Pada peringatan 100 tahun kemerdekaan Nederland,beliau menerbitkan tulisannya yang berjudul Als ik
eens Nederlander was yang isinya menyatakan tidak selayaknya bangsa Indonesia ikut serta merayakan
kemerdekaan bangsa yang menindasnya

Karena dianggap berbahaya Ki Hajar Dewantara diinternir ke Bangka,Dr Cipto ke Banda,Dr Douwes ke
Timor-Kupang . Atas permintaan mereka akhirnya mereka bertiga dibuang ke Belanda
Oleh karena perjuangan melalui jalur politik praktis tidak efektif,maka sepulang dari Belanda,Ki Hajar
Dewantara berjuang di jalur pendidikan

Perjuangan pertama dimulai dengan mengajar di sekolah Adidarma milik kakaknya R.M. Suryopranoto
( 1921 ),setahun kemudian tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta beliau mendirikan National Onderwijs
Institut Taman Siswa yang kemudian menjadi Perguruan Taman Siswa

Asas Taman Siswa yaitu Panca Darma Taman Siswa,yang terdiri :

- Kebebasan atau kemerdekaan

- Kebudayaan

- Kodrat Alam

- Kebangsaan

- Kemanusiaan

Tujuan Pendidikan Perguruan Taman Siswa adalah : upaya memasukkan “ bertumbuhnya “ budi pekerti (
kekuatan batin,karakter ),pikiran ( intellect ) dan tubuh anak – sebagai suatu kesatuan – agar dapat
memajukan kesempurnaan hidup,yakni kehidupan dan penghidupan anak yang kita didik selaras dengan
dunianya

Penyelenggaraan Pendidikan :

- Taman Lare/Taman Indria ( anak-anak di bawah 7 tahun )

- Taman anak ( anak-anak usia 7 – 9 tahun,kelas I – III )

- Taman Muda ( anak-anak usia 10 – 13 tahun,kelas IV – VI )

- Kelas VII sebagai kelas masyarakat

- Taman Dewasa ( setingkat SMP )

- Taman Madya ( stingkat SMA )

- Taman Guru dan Taman Ilmu ( setingkat sekolah tinggi )


Metode pendidikan Taman Siswa dengan memakai among method atau among system yang memakai
cara pondok asrama karena dengan cara ini ketiga lingkungan pendidikan dapat bekerja bersama-sama (
keluarga,perguruan dan perkumpulan pemuda )

Pelaksanaan pendidikan di Taman Siswa berpedoman pada semboyan : Ing ngarso sung tuladha,ing
madya mangun karsa,tutwuri handayani,kalau pendidik berada di depan memberi contoh,di tengah
membangun semangat,berswakarsa dan berkreasi pada peserta didik,di belakang mengikuti dan
mengarahkan agar sanggup bertanggungjawab

Tri Pusat Pendidikan menurut Taman Siswa adalah Keluarga,sekolah dan masyarakat

MUHAMMADIYAH

Latar Belakang : didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di Yogyakarta,karena melihat
gejala nyata kristenisasi yang dilaksanakan pemerintah Belanda dan cita-cita ingin mengadakan
pembaharuan dalam masyarakat menurut tuntutan agama Islam yaitu Quran dan Hadis sebagaimana
diajarkan oleh Rosulullah

Dasar dan asas pendidikan :

kemasyarakatan,Tajdid ( progressivitas ),aktivitas,kreatifitas dan optimisme

Tujuan Pendidikan : membentuk manusia muslim berakhlak mulia,cakap,percaya diri sendiri dan
berguna bagi masyarakat

Penyelenggara Pendidikan : mendirikan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia di bawah pimpinan Majelis


Pengajaran

Semboyan Muhammadiyah : sedikit bicara banyak kerja

INSTITUT NASIONAL SJAFEI ( INS ) KAYUTANAM

Latar Belakang : berdiri karena rasa cinta tanah air Moh Sjafei setelah membaca tulisan-tulisan dari Tiga
Serangkai yang membuka mata beliau tentang perbedaan hidup yang tajam antara pribumi dan Belanda
Didirikan oleh Mohammad Sjafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayutanam,Sumatra Barat

Dasar Pendidikan : a) berpikir secara logis; b) keaktifan atau kegiatan; c) pendidikan kemasyarakatan; d)
memperhatikan bakat anak; e) menentang intelektualisme

Tujuan Pendidikan : memupuk semangat bekerja dan percaya diri

Penyelenggraan pendidikan : menyelenggarakan pendidikan dari berbagai jenjang yaitu

- Ruang rendah ( 7 tahun setara sekolah dasar )

- Ruang dewasa ( 4 tahun setelah ruang rendah,setara sekolah menengah )

Program pendidikan lebih mengutamakan pendidikan keterampilan dan kerajinan

MODUL 6

ANTROPOLOGI PENDIDIKAN

KONSEP KEBUDAYAAN

Definisi Kebudayaan : keseluruhan sitem gagasan,tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar

Unsur-unsur universal kebudayaan : a) sitem religi dan upacara keagamaan; b) sitem organisasi
kemasyarakatan; c) sistem pengetahuan; d) bahasa; e) kesenian; f) sistem mata pencaharian; g) sistem
teknologi peralatan

Wujud kebudayaan : a) wujud ideal; b) wujud sistem sosial; c) wujud fisik


Salin Hubungan antara wujud-wujud kebudayaan : kebudayaan ideal memberi arah kepada perbuatan
dan karya manusia.sebaliknya kebudayaan fisik itu membentuk satu lingkungan hidup tertentu yang
makin lama makin menjauhkan manusia dari lingkungan alamiahnya sehingga mempengaruhi pola-pola
perbuatan dan pikirnya

Penggolongan kebudayaan

Supardi Suparlan membedakan kebudayaan menjadi 3 yaitu : a) kebudayaan suku bangsa; b)


kebudayaan umum/lokal; c) kebudayaan nasional

Sifat atau karakteristik kebudayaan : a) organik dan super organik; b) overt ( terlihat ) dan covert
( tersembunyi ); c) ideal dan aktual ( manifes ); d) stabil dan berubah

Fungsi kebudayan : a) pelanjut keturunan dan pengasuhan anak; b) pengembang kehidupan ekonomi; c)
trasmisi budaya; d) religi; e) pengendalian sosial; f) rekreasi

KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

Kepribadian : susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau
tindakan dari tiap-tiap individu manusia

Kepribadian ada dua jenis : kepribadian individu dan kepribadian bangsa

Manusia menciptakan kebudayaan dan karena kebudayaannya berbudaya

adanya hubungan antara kebudayaan dan kepribadian yaitu bahwa kebudayaan berpengaruh dalam
membangun kepribadian seseorang

unsur-unsur yang sama dan umum ini bersama-sama membentuk pola yang cukup terintegrasi yang
disebut tipe kepribadian dasar bagi masyarakat atau bangsa secara keseluruhan tipe ini sering disebut
communal personality,basic personality structure atau national character atau kepribadian suatu bangsa

Kebudayaan mempengaruhi manusia melalui enkulturasi atau internalisasi budaya yaitu proses di mana
seseorang individu menyerap cara berpikir,bertindak dan merasa yang mencerminkan kebudayaannya
Antara pendidikan kebudayaan merupakan dwitunggal secara nyata tidak dapat dipisahkan,karena
pendidikan berlangsung di masyarakat dan untuk suatu tujuan kehidupan suatu masyarakat tertentu

Pendidikan merupakan pranata kebudayaan; contoh pranata pendidikan : pengasuhan kanak-


kanak,pendidikan dasar,menengah,pemberantasan buta huruf,pendidikan agama,pers,perpustakaan

Hubungan komplementer anatara kebudayaan dan pendidikan :

a) kebudayaan berperan sebagai input pendidikan; b) pendidikan berfungsi melestarikan kebudayaan; c

Menurut antropolog ada 3 proses utama perubahan kebudayaan yaitu : a) originasi,penemuan elemen-
elemen baru dalam suatu kebudayaan; b) difusi,peminjaman elemen-elemen kebudayaan baru dari
kebudayaan lain; c) reinterpretasi,modifikasi elemen-elemen budaya yang ada untuk memenuhi
tuntutan zaman

Dalam perubahan kebudayaan kadang terjadi cultural lag,kesenjangan budaya yang mengimplikasikan
masalah-masalah sosial

KARAKTERISTIK FISIK SUKU-SUKU BANGSA DI INDONESIA

Para antropolog menggolongkan manusia ke dalam 3 ras pokok,yaitu a) ras Kaukasoid ( putih ); b) ras
Mongoloid ( kuning ); c) ras Negroid ( hitam )men

Suku bangsa di Indonesia digolongkan menjadi 3 ras yaitu ;

1 ras Negroid,unsur ras ini tampak pada suku bangsa di Papua;

2 ras Vedoid,tampak pada suku bangsa Enggano,Kubu,Dayak Barito,Toala di


Sulawesi,Mentawai,Nias dan sedikit suku bangsa Batak;

3 ras Mongoloid
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN FISIK MANUSIA DI INDONESIA

Lingkungan fisik tempat tinggal masayarakat Indonesia majemuk.Kemajemukannya dapat dilihat dari
topografi lingkungan fisik yang berupa gunung,lembah,perbukitan dataran,dan sebagainya,dilihat dari
hidrologi ada yang tinggal di lingkungan gersang,kering,lembab,dan basah; demikian juga ada yang di
pperkotaan ada yang di daerah terpencil.Keadaan ini patut disyukuri sebagai anugerah Tuhan YME

KEMAJEMUKAN SOSIAL-BUDAYA BANGSA INDONESIA

Enam unsur kebudayaan universal beberapa suku bangsa yang terdapat di beberapa daerah di Indonesia
:

pola perkampungan/desa :

1 pola kampung atau desa tinier;

2 pola kampung atau desa radial;

3 pola kampung/desa di tengah-tengah ada lapangan/alun-alun

Sistem kemasyarakatan : ada sebutan-sebutan khusus untuk setiap golongan masyarakat yang
menunjukkan hierarki status sosial dari tertinggi sampai terbawah sekaligus menunjukkan perbedaan
keadaan ekonominya. Dewasa ini pelapisan sosial kriterianya ditentukan oleh tingkat pendidikan dan
penghasilan

Sistem kekerabatan : terdapat keragaman menarik garis keturunan dalam masyarakat Indonesia,antara
lain ; a) matrilineal b) Patrilineal c) Dobel unilateral atau matri-patrilinial d) parental atau bilateral

Sistem mata pencaharian hidup : sebagian besar masyarakat Indonesia mengantungkan hidupnya pada
sektor pertanian oleh sebab itu negara kita disebut negara agraris

Bahasa dan kesnian : kekayaan budaya Indonesia ditinjau dari bahsa dan kesenian sangat beragam

Sistem agama dan kepercayaan : agama yang dianut masyarakat Indonesia

adalah : Islam,Kristen Protestan,Kristen Katolik,Hindu,Budha,dan Kong Hu Cu dan aliran kepercyaan lain


termasuk animisme dan dinamisme
IMPLIKASI TERHADAP DASAR DAN AKAR PENDIDIKAN

Pancasila dan UUD 1945 tergolong ke dalam wujud ideal kebudayaan bangsa atau kebudayaan nasional.
Profil karakteristik bangsa Indonesia yang beragama dan memiliki kebudayaan nasional berimplikasi
pada pendidikan nasional yang hendaknya berakar pada nilai-nilai agama dan kebudayaan nasional

IMPLIKASI TERHADAP PENGELOLAAN PENDIDIKAN

Pengelolaan pendidikan bersifat Dekonsentrasi tercermin dalam pasal 50 UU RI No. 20 Tahun


2003.Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung jawab menteri ( Menteri Pendidikan
Nasional ). Pemerintah Pusat menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untuk
menjamin mutu pendidikan. Pemerintah mengelola kebijakan pendidikan yang berbasis keunggulan
lokal

KURIKULUM

Perlu diambil kebijakan tentang :

kurikulum nasional yang memungkinkan tetap lestarinya masyarakat yang Bhinneka Tunggal
Ika,terbinanya kepribadian bangsa,terjaminnya standar nasional mutu pendidikan dan relevansi
pendidikan secara nasional

Kurikulum muatan lokal yang memungkinkan terjaminnya relevansi pendidikan secara lokal,baik dalam
kaitannya dengan lingkungan fisik dan sosial-budaya

WAJIB BELAJAR

Pada tanggal 2 Mei 1984 pemerintah mencanangkan Gerakan Wajib Belajar Sekolah Dasar 6 Tahun;
Tanggal 8 Mei 1990 pemerintah menetapkan Perintisan Wajib Belajar SUP, pada tanggal 2 Mei 1994
Presiden RI mencanangkan Gerakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar

Wajib belajar : gerakan pendidikan nasional yang diselenggarakan di seluruh Indonesia bagi
warganegara Indonesia berusia 7 samapai 15 tahun untuk mengikuti pendidikan dasar atau pendidikan
yang setara sampai tamat
GERAKAN ORANG TUA ASUH

Pemerintah melalui Keputusan Menteri Sosial RI No. 52/HUK/1996 telah mengambil keputusan
pembentukan Lembaga Gerakan Nasioan Orang Tua Asuh,dikeluarkan instruksi Menteri Dalam Negeri
no. 8 Tahun 1997 tentang pembentukan Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh

IMPILKASI KARAKTERISTIK KEBUDAYAAN TERHADAP PRAKTEK PENDIDIKAN

Pendidik harus menyelaraskan kebudayaan aktual dengan kebudayaan ideal,kemudian mendorong


peserta didik agar kreatif dan memiliki motivasi untuk melakukan perubahan dalam kebudayaan.

MODUL 7

PERUBAHAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN

ASPEK-ASPEK PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL

Beberapa aspek yang menyebabkan perubahan sosial di Indonesia adalah 1) Demokratisasi; 2)


Globalisasi; 3) Perkembangan Ilmu Pengatehuan dan Teknologi

Kehidupan demokrasi adalah kehidupan yang menghargai akan potensi individu,yaitu individu yang
berbeda dan individu yang mau hidup bersama

Kehidupan masyarakat global ditandai dengan kehidupan yang

interdependent ( kehidupan yang saling tergantung,saling membutuhkan antara negara dan bangsa
yang satu dengan yang lainnya ), interconnected ( adanya saling berhubungan antara negara/bangsa
yang satu dengan lainnya dalam berbagai aspek kehidupan ),dan networking ( artinya antar bangsa yang
satu dengan yang lain memiliki hubungan yang sangat erat dan dekat sehingga menghilangkan batas-
batas negara tersebut )
Globalisasi di bidang pendidikan dengan kaitannya dengan identitas bangsa termasuk budaya nasional
dan budaya-budaya nusantara.Di samping terpaan tentang gagasan-gagasan dalam
pendidikan,globalisasi terjadi pula secara langsung menerpa setiap individu dan manusia melelui buku,
radio,televisi dan media lainnya.Sebagai contoh penggunaan antena parabola memberi peluang
masuknya film asing masuk ke rumah kiata ataupun siaran langsung terjadinya suatu peristiwa melalui
televisi. Hal ini mempengaruhi wawasan,pikiran dan bahkan perilaku manusia selanjutnya bahkan
mungkin terciptanya “ budaya dunia“

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui temuan- temuan baru hasil riset secara
langsung atau tidak merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia salah
satunya sangat bergantung pada Iptek

Perkembangan Iptek terkait dengan landasan Ontologis,Epistemologis dan aksiologis.Landasan


Epistologis mengkaji metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut metode
ilmiah

Metode ilmiah mengalami perkembangan dimulai

Tonggak Aristoteles : memandang penyelidikan ilmiah sebagai suatu gerak maju dari observasi menuju
pada penyusunan prinsip umum dan kembali pada observasi

Tonggak Francis Bacon : menekankan pentingnya penggunaan instumen-instrumen ilmiah dalam


pengumpulan data

Tonggak ketiga ( perkembangan abad XIX ) : penyelidikan ilmiah adalah generalisasi induktif dari hasil-
hasil observasi dan eksperimen.Sebuah hukum atau teori dikatakan benar hanya apabila evidensi sesuai
dalam mendukung skema induktif. tokohnya adalah Stewart Mill

Tonggak Keempat ( perkembangan abad XX ) : menggunakan metodologis operasionalisme yaitu metode


yang menekankan kecenderungan penelitian yang menggunakan pengukuran yang secara
operasional.Tokohnya Percy Williams Bridgeman

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA


Nasionalisme adalah suatu peham yang memberi ilham kepada sebagian terbesar penduduk dan
mewajibkan dirinya untuk mengilhami anggota-anggotanya

Ada paham nasionalismen yang didasarkan atas perpaduan politik-ekonomi-sosial budaya yang
dikemukakan oleh Hans Kohn adalah paham yang menekankan kesetiaan tertinggi individu yang harus
diserahkan kepada negara Kebangsaan

Sementara menurut Louis Snyder mengemukakan bahwa nasionalisme adalah hasil dari faktor-faktor
politik,ekonomi,sosial dan intelektual pada suatu tahapan sejarah

Ciri-ciri nasionalisme adalah :

a. nasionalisme kerakyatan/persatuan yang anti penjajahan;

b. nasionalisme kerakyatan/persatuan yang patriotik,yang relegius:

c. nasionaliseme kerakyatan/persatuan yang berdasarkan Pancasila

Timbulnya nasionalisme Indonesia di zaman penjajahan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu :

Pendidikan : melalui politik etis Belanda memberi pengaruh besar pada pendidikan Indonesia dengan
lahirnya kelompok baru dalam masyarakat yaitu kaum terpelajar yang berjuang melalui cara baru yaitu
organisasi cendikiawan,yang berjuang mencapai kemerdekaan melalui pergerakan nasional dengan
mendirikan organisasi

Diskriminasi : adanya diskriminasi menimbulkan pemberontakan dari orang-orang pribumi yang


diwujudkan dalam pergerakan nasional atau disebut nasionalisme yang ditandai dengan lahirnya Budi
Utomo ( 1908 )

Pengaruh Paham Baru : Revolusi yang terjadi di Eropa pada abad XIX membawa nafas baru bagi negara
terjajah di Asia termasuk Indonesia,demikian juga kemenangan Jepang atas Rusia,Revolusi Cina di
bawah Dr Sun Yat Sen dan gerakan Turki Muda dipimpin Mustafa Kemal Pasha,mengilhami Indonesia
untuk bergerak melawan penjajahan melalui organisasi sehingga lahirnya organisasi-organisasi modern
OTONOMI DAERAH

Hasil dari gelombang reformasi adalh lahirnya UU No 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan daerah dan
UU No 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah

Ada tiga dasar pemikiran munculnya UU No 22 Tahun 1999 yaitu

a. memberikan keleluasaan pada daerah menyelenggarakan Otda;

b. penyelenggaraan Otda diharapkan dilakukan dengan prinsip demokrasi;

c. dimaksudkan untuk menghadapi tantangan persaingan global

Ada 6 permasalahan yang harus diimplementasikan UU Pemerintahan Daerah Tahun 1999 di bidang
pendidikan yaitu :

a. kepentingan nasional;

b. mutu pendidikan:

c. efisiensi pengelolaa:

d. perluasan dan pemerataan;

e. peran serta masyarakat

f. akuntabilitas

Langkah langkah yang perlu dirumuskan untuk mengantisipasi berbagai perubahan yang ada sejalan
dengan penyelenggaraan pendidikan di era otonomi :

a. menyusun visi,misi,strategi,dan fungsi sehingga dapat menunjukkan arah yang jelas; 2)


menginventarisasi kewenangan yang dapat diselenggarakan oleh “ Kanwil “ sesuai kemampuan dan
kebutuhan daerah;

b. melakukan upaya pemberdayaan masyarakat


MODUL 8

SISTIM PENDIDIKAN NASIONAL

SISTEM DAN SISTEM PENDIDIKAN

A SISTEM

Sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang
saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan

Sistem adalah sebagai satu keseluruhan dari sejumlah komponen yang saling berhubungan dan
berfungsi dalam mengubah masukan (input) menjadi hasil (output) sesuai dengan tujuan yang
diharapkan

KONSEP SISTEM

Jenis-jenis sistem dapat dibedakan menurut :

wujudnya,ada 4 jenis yaitu :

a. sistem fisik,

b. sistem konseptual,

c. sistem biologi,dan

d. sistem sosial

Asal-usul kejadiannya,ada 2 jenis yaitu : sistem alamiah dan sistem buatan

Daya gerak yang ada di dalamnya,ada 2 jenis yaitu sistem mekanistik ( deterministik ) dan sistem
organismik ( probabilistik )

Hubungan dengan lingkungannya,ada 2 jenis yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup
Ciri-ciri sistem adalah :

1. hierarchy;

2. differentiation;

3. interrelated and interdependence;

4. Wholism;

5. Goal seeking;

6. Transformation

7. Feedback and correction;

8. Equifinality;

9. Suprasistem;

10. System Boundaries;

11. sistem yang bersifat terbuka dan tertutup

Model sistem

Model adalah suatu reprensentasi sistem yang nyata atau direncanakan ( Elias M Awad)

Menurut Murdick dan Ross,model merupakan abstraksi realitas,namun karena model tidak mampu
menyajikan realitas secara rinci atau detail maka model hanya menyajikan bagian-bagiannya saja dari
realitas

Karhi Nisjar S. dan Winardi ( 1977 : 65 ) Salah satu cara menggambarkan sistem adalah dengan
menekankan unsur input,proses dan outputnya

PENDEKATAN SISTEM

Aplikasi pandangan sistem dalam upaya memahami sesuatu atau memecahkan permasalahan tertentu
disebut pendekatan sistem
Dalam arti luas dan arti umum pendekatan sistem meliputi beberapa aspek yaitu: Filsafat sistem, analis
sistem dan manajemen sistem

Filsafat sistem : cara berpikir mengenai fenomena secara keseluruhan,meliputi bagian-


bagiannya,komponennya,subsistemnya dan dengan titik berat pada interaksinya

Analisis sistem : metode atau teknik dalam memecahkan masalah atau pengambilan kebijakan

Manajemen sistem : aplikasi teori sistem dalam rangka mengelola sistem

B. PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

Pendidikan : keseluruhan yang terpadu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan
melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dalam rangka membantu anak didik agar menjadi manusia terdidik
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

Pendidikan ditinjau dari berbagai segi :

asal usul kejadiannya : sistem buatan manusia

wujudnya : sistem sosial

hubungan dengan lingkungannya : sistem terbuka

Suprasistem pendidikan adalah masyarakat

Karena sistem pendidikan bersifat terbuka maka sistem pendidikan memiliki ketergantungan dan saling
berhubungan dengan lingkungan atau sistem-sistem lainnya yang ada di dalam suprasistemnya

mengambil masukan dan memberikan hasilnya kepada masyarakat

Philip. H. Coombs mengelompokkan 3 jenis sumber input utama bagi sistem pendidikan,yaitu :

· Ilmu pengetahuan,nilai-nilai,dan tujuan-tujuan yang berlaku di dalam masyarakat


· Penduduk dan tenaga kerja yag tersedia

· Faktor ekonomi

Terhadap ketiga sumber utama input sistem pendidikan diadakan seleksi berdasarkan
tujuan,kebutuhan,efisiensinya,dan relevansinya bagi pendidikan

Berdasarkan hasil seleksi, input sistem pendidikan dibedakan dalam 3 jenis yaitu :

1. Input mentah (raw input ) yaitu anak didik

2. Input alat ( instrumental input ) seperti kurikulum,pendidik,gedung,peralatan,kegiatan belajar


mengajar,metode

3. Input lingkungan ( environmental input ) seperti keadaan cuaca,keamanan masyarakat

Philip. H. Coombs mengidentifikasikan adanya 12 komponen pokok sistem pendidikan,yaitu sebagai


berikut :

1) Tujuan dan prioritas

2) Anak didik

3) Pengelolaan

4) Struktur dan jadwal

5) Isi ( kurikulum )

6) Pendidik

7) Alat bantu belajar

8) Fasilitas

9) Teknologi

10) Pengawasan mutu

11) Penelitian

12) Biaya
Dalam sistem pendidikan terjadi proses transformasi yaitu proses mengubah raw input/siswa agar
manusia terdidik sesuai tujuan yang ditetapkan

Adapun output/hasilnya adalah manusia terdidik yang diperuntukkan bagi masyarakat atau sistem-
sistem lain yang ada dalam suprasistem

Dalam proses transformasi menghasilkan feedback sebagai kontrol kualitas untuk melakukan perbaikan
dalam proses transformasi selanjutnya

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

A.PENDIDIKAN NASIONAL SEBAGAI SISTEM

Pendidikan nasional : pendidikan yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada
nilai-nilai agama,kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap pada perubahan zaman

Sistem pendidikan nasional : keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional

Suprasistem bagi sistem pendidikan nasional : masyarakat nasional Indonesia itu sendiri yang berada
dalam konteks hubungan dengan masyarakat internasional

Sumber input dari masyarakat internasioanal terddiri atas :

1. pelajar dan penelitit asing yang datang untuk belajar

2. pelajar dan peneliti yang belajar dan pulang dari luar negari

3. pengajar dan tenaga ahli asing yang ikut membantu penyelenggaraan pendidikan

4. pengetahuan,teknik,dan budaya

Secara umum terdapat dua bentuk transformasi di dalam sistem pendidikan nasional :
(1) pengelolaan pendidikan,baik dalam skala makro atau pengelolaan pada tingkat nasional atau
pusat,pengelolaan pada tingkat meso atau tingkat daerah maupun tingkatan pada satuan pendidikan

(2) Proses pendidikan,baik yang dilaksanakan pada satuan-satuan pendidikan di jalur formal,jalur non
formal maupun yang dilaksanakan pada satuan-satuan pendidikan di jalur formal

Output sistem pendidikan Indonesia adalah manusia terdidik,yaitu manusia yang lebih mampu
memenuhi kebutuhan baik untuk dirinya sendiri maupun masyarakatnya; atau manusia yang mampu
melksanakan peranan-peranan yang diharapkan,baik sebagai individu,anggota masyarakat maupun
hamba Tuhan

B . DESKRIPSI SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

1. Landasan Yuridis Sistem Pendidikan Nasional,antara lain :

1) UUD 1945

2) UU RI No 20 Tahun 2003 tentang “ Sistem Pendidikan Nasional “

3) Peraturan Pemerintah

· PP No 27 Tahun 1990 tentang “ Pendidikan Prasekolah “

· PP No 28 Tahun 1990 tentang “ Pendidikan Dasar “

· PP No 29 Tahun 1990 tentang “ Pendidikan Menengah “

· PP No 30 dan 31 Tahun 1990 tentang “ Pendidikan Tinggi “

· PP No 73 tahun 1991 tentang “ Pendidikan Luar Sekolah “

2. Jalur,jenjang,jenis,dan satuan pendidikan

a. Jalur dan Jenjang Pendidikan

Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik unyuk mengembangkan potensi diri dalam
suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan

Jalur pendidikan ada 3 yaitu : jalur pendidikan formal,non formal,dan informal


Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang.

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
peserta didik,tujuan yang akan dicapai,dan kemampuan yang dikembangkan

Pendidikan formal terdiri atas tiga jenjang yaitu (1) Pendidikan Dasar (2) Pendidikan Menengah (3)
Pendidikan Tinggi

Pendidikan Non Formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang

Pendidikan Non Formal menekankan pada penguasaan pengetahdidikan Informuan dan ketrampilan
fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional

Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan,dilakukan oleh keluarga dan
lingkungan dalam bentuk mandiri

b. Jenis Pendidikan

Jenis pendidikan tersebut mencakup pendidikan umum,pendidikan kejuruan,pendidikan


akademik,pendidikan profesi,pendidikan vokasi,pendidikan keagamaan,pendidikan khusus ( Pasal 15 UU
RI No. 20 Tahun 2003 )

c. Satuan Pendidikan

Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur
pendidikan formal,non formal,informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan ( Pasal 1 ayat (10) UU RI
NO. 20 Tahun 2003 )

C. KEGIATAN DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN

1. Kegiatan Pendidikan
Kegiatan pendidikan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal
dan diakui masyarakat

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar

2. Pengelolaan Pendidikan

Pengelolaan pendidikan dalam sistem pendidikan nasional kita bersifat dekonsentrasi,seperti tercermin
dalam pasal 50 UU RI No. 20 Tahun 2003

Yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sistem pendidikan nasional adalah Menteri Pendidikan
Nasional

Pemerintah pusat menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan

Pemerintah provinsi melakukan koordinasi atas penyelenggaraan pendidikan lintas daerah


Kabupaten/Kota untuk tingkat dasar dan menengah

Pemerintah Kabupaten/Kota mengelola pendidikan dasar dan menengah serta satuan pendidikan yang
berbasis keunggulan lokal

Perguruan tinggi menentukan kebijakan dan memiliki otonomi mengelola pendidikan di lembaganya

3. Pengelolaan Satuan Pendidikan

Pengelolaan pendidikan anak usia dini,dasar dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar
pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah,yaitu bentuk otonomi
manajemen pendidikan pada satuan pendidikan yang dalam hal ini kepala sekolah/madrasah dan guru
dibantu oleh komite sekolah dalam mengelola kegiatan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi akuntabilitas,jaminan
mutu dan evaluasi yang transparan

MODUL 9

INOVASI PENDIDIKAN

Inovasi dan Difusi Inovasi Pendidikan

A. Pengertian dan ciri-ciri Inovasi

Everett M. Rogers,mendefinisikan inovasi adalah suatu ide,gagasan,praktik atau objek/benda yang


disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi

Stephen Robbins ( 1994 ),mendefinisikan inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk
memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

Robbins lebih memfokuskan pada tiga hal utama

(1) gagasan baru

(2) produk dan jasa

(3) upaya perbaikan

Gagasan baru itu dapat berupa penemuan dari suatu gagasan pemikiran,ide,sistem,sampai pada
kemungkinan gagasan mengkristal

Produk dan jasa adalah hasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru yang ditindaklanjuti dengan
berbagai aktivitas,kajian,penelitian dan percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkrit dalam
bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan implementasikan termasuk hasil inovasi dalam
bidang pendidikan
Usaha yang sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan ( improvement )
yang terus menerus sehingga buah inovasi itu dapat dirasakan manfaatnya

Suatu perubahan baru dapat dinyatakan sebagai bentuk inovasi apabila perubahan tersebut dilakukan
dengan sengaja untuk memperbaiki keadaan sebelumnya agar lebih menguntungkan dan untuk
meningkatkan kehidupan yang lebih baik

Santoso S. Hamidjojo ,menyatakan inovasi merupakan suatu perubahan yang baru dan secara kualitatif
berbeda dari hal ( yang ada ) sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuaan
guna mencapai tujuan tertentu.

Menurut Mile terdapat 4 ciri utama inovasi,termasuk inovasi pendidikan,yaitu :

Memiliki kekhasan/khusus : memiliki ciri yang khas dalam arti ide,program,tatanan,sistem,termasuk


kemungkinan hasil yang diharapkan

Memiliki ciri atau unsur kebaruan : memiliki karakteristik sebagai buah karya dan buah pikir yang
memiliki kadar orisinalitas dan kebaruan

Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana : kegiatan inovasi dipersiapkan secara
matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dulu

Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan : program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin
dicapai,termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut

Hubberman membagi sifat perubahan dalam inovasi ke dalam 6 kelompok : (1) Penggantian ( subtitution
); (2) Perubahan ( alternation ); (3) Penambahan ( addition ); (4) Penyusunan kembali ( restructuring );
(5) Penghapusan ( elimination ) ; (6) Penguatan (reinforcement )

B Difusi Inovasi Pendidikan


Difusi inovasi pendidikan : penyebarluasan dari gagasan inovasi pendidikan melalui suatu proses
komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan saluran tertentu dalam suatu rentang waktu tertentu
di antara anggota sistem sosial masyarakat

C. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Difusi Inovasi

Rogers memgemukakan 4 ciri-ciri penting dalam difusi inovasi :

a) Esensi inovasi itu sendiri

ada 3 hal yang berkaitan erat dalam kaitannya dengan esensi inovasi yaitu :

· teknologi,

· informasi pertimbangan ketidakpastian,dan

· reinovasi

b) Saluran komunikasi

Komunikasi dimaknai sebagai proses penyampaian pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan
melalui saluran tertentu untuk tujuan tertentu.

Suatu inovasi dapat disebarkan jika ada saluran komunikasi untuk menyampaikan inovasi ke masyarakat.

Komponen saluran komunikasi merupakan medium untuk menyebarluaskan gagasan ide agar bisa
diadopsi masyarakat sebagai adopter

Ragam komunikasi antara lain :

( 1) komunikasi linear ( satu arah );

(2) komunikasi konvergen

Ciri utama komunikasi konvergen adalah

1) adanya informasi ( information );


2) ketidakmenentuan ( uncertainty );

3) konvergen ( convergence );

4) adanya saling pemahaman ( mutual understanding );

5) adanya saling persetujuan ( mutual agreement ) kegiatan bersama ( collective action ); dan
hubungan jaringan ( network relationship )

Saluran komunikasi juga dapat diklasifikasikan pada 2 bentuk yaitu komunikasi homofil dan komunikasi
heterofil

Komunikasi homofil : proses komunikasi yang dilakukan oleh dua individu atau kelompok yang
dikategorikan memiliki kesamaan satu sama lain

Komunikasi heterofil : yaitu proses komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih,di mana
pengirim dan penerima pesan memiliki latar belakang yang berbeda baik dilihat dari sosial
budaya,pendidikan ,agama, maupun karakteristik lainnya

c) Faktor Waktu dan proses pengambilan keputusan

Tahapan dari model proses keputusan inovasi adalah :

1. Tahap Pengetahuan ( knowledge);

2. Tahap Bujukan ( persuasion );

3. Tahap pengambilan keputusan ( decision making );

4. Tahap implementasi ( implementation );

5. Tahap konfirmasi ( confirmation )

d) Sistem Sosial

Sistem sosial merupakan berbagai unit yang saling berhubungan dalam tatanan masyarakat dalam
mencapai tujuan yang diharapkan
Di samping sistem sosial, struktur sosial serta norma sosial dan difusi juga mempengaruhi proses difusi
inovasi

Struktur sosial : susunan yang terpola dari berbagai unit dalam sebuah sistem

• Keuntungan adanya struktur sosial :

1. memberi dorongan stabilitas dan ketaatan akan hukum dalam sistem sosial yang ada;

2. memprediksi kecenderungan perilaku masyarakat dalam proses difusi inovasi di masyarakat

Norma sosial dan difusi

Dalam kadar tertentu norma dapat dipandang sebagai standar dari suatu tatanan perilaku masyarakat
yang dianut,di sisi lain juga berperan sebagai penghalang atau barriers dari suatu perubahan

Berikut ini beberapa sistem sosial yang melaksanakan kegiatan inovasi pendidikan :

Kegiatan pemeliharaan terbatas ( boundary maintenance operation ),contohnya pelaksanaan sertifikasi


guru

Ukuran dan kewilayahan ( size and territoriality ) contohnya pelaksanaan penggabungan sekolah (school
merger ) di tingkat kecamatan

Fasilitas fisik ( physical facilities ),contohnya laboratorium bahasa,program CCTV yang secara nyata
menuntut adanya kelengkapan fasilitas tertentu dengan segala kualifikasi sumber daya penopangnya

Penggunaan waktu ( Time Use ) contohnya program kuliah tri semester per tahun,sistem kelas dengan
dua kelompok ( double shift program )
Tujuan yang ingin dicapai ( goals ) misalnya reformasi metode pembelajaran tertentu seperti
inkuiri,belajar aktif,ataupun pembelajaran kontekstual ( contextual learning ). Memiliki tujuan untuk
meningkatkan relevansi,serta efektivitas dan efisiensi pendidikan

Prosedur yang digunakan ( procedure ),misalnya pembelajaran dengan menggunakan multi media atau
pekerjaan laboratorium dengan sistem prosedur tertentu,pelaksanaan dual progres

Definisi peran ( role definition ),misalnya pelaksanaan team teaching,penggunaan alat bantu
mengajar,penelitian tindakan kelas yang melibatkan guru lain sebagai mitra ataupun pengamat
( collaborator )

Kondisi normatif ( normatif beliefs ) misalnya kegiatan yang berhubungan dengan disiplin kelas

Sistem struktur sosial,misalnya dibentuknya curriculum council,atau struktur organisasi inovasi lainnya
seperti MBS dan Komite sekolah atau Dewan pendidikan di tingkat kabupaten/kota

Metode sosialisasi ( socialization method ) ,misalnya program diploma II PGSD untuk para guru SD yang
lulusan SPG ataupun program penyetaraan guru MI dan MTs

Keterkaitan dengan sistem/instansi lain ( linkage with other system ),misalnya proyek community
colleges melibatkan berbagai pihak termasuk LSM dan masyarakat ataupun program pembangunan
rehabilitasi gedung sekolah dasar melibatkan komite sekolah ( School Block Grant ) dan tidak dilakukan
dengan cara tender melalui pihak ketiga

Anda mungkin juga menyukai