Anda di halaman 1dari 40

Proses Inovasi

By : Kelompok VII

IQBAL AULIA SANI 0507112057


MARUDOF AGUS 0507112177
NIKO SAPUTRA 0507112127
❑Menumbuhkan Minat Berwirausaha
Keberhasilan pembangunan ditopang
oleh rendahnya tingkat pengangguran
Rendahnya tingkat pengangguran
ditunjang oleh sektor bisnis/ wirausaha
Alternatif aplikasi ilmu dalam
kemandirian
Manfaat Wirausaha
1. Menambah daya tampung/membuka lapangan
kerja.
2. Generator pembangunan dan lingkungan
bidang produksi, distribusi, kesejahteraan.
3. Menjadi contoh bagi masyarakat lain/motivasi.
4. Membangun jiwa dan semangat
enterpreneurship (berani mengambil resiko/
siap rugi, menghadapi dinamika dan tantangan
persaingan).
Faktor Kritis Memulai Dunia Bisnis

1. Personal, menyangkut aspek-aspek


kepribadian seseorang.
2. Sociologycal, menyangkut masalah
hubungan/relationship.
3. Environmental, menyangkut hubungan
dengan lingkungan.
4. Faktor lain : pertimbangan antara
pengalaman dengan spirit, energi dan
rasa optimis.
Model Proses Memulai Bisnis
• Digambarkan oleh Bygrave, dengan langkah -
langkah sebagai berikut :

INNOVATION (Inovasi)

TRIGGERING EVENT (Pemicu)

IMPLEMENTATION (Pelaksanaan)

GROWTH (Pertumbuhan)
Pengertian Inovasi (1)
suatu proses digambarkan
Inovasi
sebagai proses yang siklus dan
berlangsung terus menerus,
meliputi fase kesadaran,
penghargaan, adopsi, difusi dan
implementasi (Damanpour dkk
dalam Brazeal, D.V. dan
Herbert, T.T. 1997).
Pengertian Inovasi (2)
• Menurut UU no 18/2002 tentang Sistem
Nasional Penelitian, Pengembangan dan
Penerapan Teknologi,
Inovasi adalah Kegiatan penelitian,
pengembangan dan/atau perekayasaan yang
bertujuan mengembangkan penerapan praktis
nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru,
atau cara baru untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke
dalam produk atau proses produksi.
Tahapan Proses Inovasi (1)
• De Jong & Den Hartog (2003) merinci lebih
mendalam proses inovasi dalam 4 tahap
sebagai berikut :
a. Melihat Kesempatan/Peluang
Peluang muncul ketika ada persoalan yang
muncul atau dipersepsikan sebagai suatu
kesenjangan antara yang seharusnya dan
realitanya. Oleh karenanya, perilaku inovatif
dimulai dari keterampilan melihat peluang.
Tahapan Proses Inovasi (2)
b. Mengeluarkan Ide
Ketika dihadapkan suatu masalah atau
dipersepsikan sebagai masalah maka gaya
berfikir konvergen yang digunakan yaitu
mengeluarkan ide yang sebanyak-banyaknya
terhadap masalah yang ada. Dalam tahap ini
kreativitas sangat diperlukan
Kunci dalam mengeluarkan ide adalah
mengombinasikan dan mereorganisasikan
informasi dan konsep yang telah ada
sebelumnya untuk memecahkan masalah dan
atau meningkatkan kinerja.
Tahapan Proses Inovasi (3)
c. Mengkaji Ide
Tidak semua ide dapat dipakai, maka
dilakukan kajian terhadap ide yang muncul.
Gaya berfikir divergen atau mengerucut mulai
diterapkan. Salah satu dasar pertimbangan
adalah seberapa besar ide tersebut
mendatangkan kerugian dan keuntungan.
Ide yang realistic yang diterima, sementara
ide yang kurang realistik dibuang. Kajian
dilakukan terus menerus sampai ditemukan
alternatif yang paling mempunyai probabilitas
sukses yang paling besar.
Tahapan Proses Inovasi (4)
d. Implementasi
Dalam tahap ini, keberanian mengambil
resiko sangat diperlukan. Resiko berkaitan
dengan probabilitas kesuksesan dan kegagalan,
oleh karenanya David Mc Clelland menyarankan
pengambilan resiko sebaiknya dalam taraf
sedang.
Hal ini berakaitan dengan probabilitas untuk
sukses yang disebabkan oleh kemampuan
pengontrolan perilaku untuk mencapai tujuan
atau berinovasi.
Tahapan Proses Inovasi (5)
e. Aplikasi.
Dalam fase ini meliputi perilaku
karyawan yang ditujukan untuk
membangun, menguji, dan memasarkan
pelayanan baru.
Hal ini berkaitan dengan membuat
inovasi dalam bentuk proses kerja yang
baru ataupun dalam proses rutin yang
biasa dilakukan
Faktor PROSES INOVASI
• Faktor-faktor personal yang mendorong
inovasi : keinginan berprestasi, sifat
penasaran, keinginan menanggung resiko,
faktor pendidikan dan pengalaman

• Faktor - faktor lingkungan yang


mendorong inovasi : peluang, kondisi
lingkungan setempat (potensi SDA,
keluarga), dll.
Faktor penghambat Inovasi
Strategi-strategi Inovasi

• Ronald Havelock (1978) meneliti sejumlah besar


laporan dan menemukan bahwa terdapat tiga
pendekatan yang digunakan berulang kali,
dalam format yang cenderung sama:
✔ Model R-D-D (Research – Development – Diffusion =
Penelitian – Pengembangan – Difusi)
✔ Model P-S (Problem Solving = Pemecahan Masalah)
✔ Model S-I (Social Interaction = Interaksi Sosial)
Bagan Proses inovasi

Pengembangan Pengembangan
Ide Teknis

Business
Komersialisasi
Development
Menurut Riset, Inovasi dan
Teknologi (Ritech Expo 2008)

Proses Inovasi (1)


Pengembangan Ide, meliputi :
❖ Riset dasar (riset teknis maupun riset pasar).
❖ Identifikasi peluang berbasis pasar dan / atau
teknologi.
❖ Pengembangan berbagai gagasan / approach.
❖ Penyaringan gagasan-gagasan yang berpotensi
dikembangkan.
Proses Inovasi (2)
Pengembangan Teknis, meliputi :
• Riset Terapan
• Kelayakan teknis dan pemilihan teknologi
• Kelayakan / potensi kebutuhan / demand
• Pengembangan prototype
• Standarisasi
Proses Inovasi (3)
Business Development, meliputi :
✔ Pengembangan standar produk / options / diferensiasi /
variasi / versi
✔ Trial Production
✔ Penentuan skala operasi
✔ Proyeksi keuangan
✔ Analisa investasi
✔ Incorporation / Business Model Development (JV,
Partnerships, licensing dll )
✔ Strategi financing (Investment)
✔ Customer (acceptance) testing
Proses Inovasi (4)
Komersialisasi , meliputi :
Standarisasi proses / manufacturing design
4 P (strategi pemasaran): Promotion, Price,
Place, Positioning, Product.
Branding (Merk)
Perlindungan KI (sudah /belum terlindungi) ;
proses bisa diawal (tahap pengembangan teknik
atau pengembangan bisnis)
Permasalahan (1)

Transisi dari ide atau rencana menjadi


realitas, dari solusi yang terpersepsi menjadi
solusi yang diimplementasikan sering kali
merupakan bagian yang tersulit.
Setiap orang dapat memikirkan dan
menggambarkan suatu perbaikan, tetapi
mengubah ide menjadi realitas itu lebih sulit dan
memerlukan kemampuan lebih banyak.
Permasalahan (2)
Nickel (1988) mengemukakan
pendapat Peters dan Waterman
(pengarang buku In Search of
Excellent) bahwa orang yang kreatif di
bisnis Amerika tidak kurang tetapi yang
kurang adalah inovator.
Kreatifitas adalah memikirkan
sesuatu hal yang baru sedangkan
inovasi adalah membuat sesuatu yang
baru.
Permasalahan (3)
Usaha-usaha untuk membentuk
tenaga peneliti yang inovatif
merupakan suatu hal yang sangat
penting dan ini bisa dilakukan mulai
dari proses rekrutmen peneliti yang
berbakat.
Permasalahan (4)
Inovasi selalu menjadi kata kunci bagi
sebagian pelaku bisnis di mana saja,
namun proses inovasi ini juga selalu
diperhadapkan pada kecepatan untuk
masuk ke pasar.
Hampir sebagian hasil penelitian
memperlihatkan terjadi trade-off antara
inovasi dan speed to market.
Permasalahan (5)
Penjelasan sederhananya yakni proses
inovasi kadang memerlukan waktu yang tidak
sebentar bahkan bisa cukup lama sehingga
strategi inovasi kadang mengabaikan kecepatan
untuk masuk ke pasar.
Sebaliknya speed to market merupakan
strategi yang berusaha memanfaatkan peluang
baik melalui proses kreasi atau invensi ataupun
hanya sekedar memenuhi apa yang diperlukan
pasar. Tentunya strategi ini tidak terlalu
memperhatikan proses inovasi secara penuh.
Proses Inovasi Organisasi (1)
Proses inovasi bagi organisasi berbeda
dengan proses yang terjadi secara individu.
Sebagai sebuah organisasi, sektor publik
dapat mengadopsi inovasi melalui tahapan
sebagai berikut:

1. Initiation atau Perintisan


2. Implementation atau Pelaksanaan
Proses Inovasi Organisasi (2)
1. Initiation atau perintisan
Tahapan perintisan terdiri atas fase
agenda setting dan matching. Ini
merupakan tahapan awal pengenalan
situasi dan pemahaman permasalahan
yang terjadi dalam organisasi. Pada
tahapan agenda setting ini dilakukan
proses identifikasi dan penetapan prioritas
kebutuhan dan masalah.
Initiation atau perintisan (2)
Pada proses inovasi ini, khususnya pada
tahap inisiasi perlu dipertimbangkan bahwa
inovasi yang dihasilkan dapat diterima oleh
perusahaan maupun masyarakat.
Artinya, inovasi sangat diperlukan dalam
pengembangan produk baru untuk
memunculkan ide dan kreatiftas sehingga
munculnya produk atau jasa baru yang dapat
dimanfaatkan oleh pelanggan.
Initiation atau perintisan (3)
Selain itu yang juga harus
dipertimbangkan adalah pemasaran produk
ke pelanggan yang harus dibedakan
berdasarkan segmen industrinya, dimana
hal tersebut akan membedakan solusi
yang akan diberikan sehingga bisa lebih
sesuai dengan tipikal kebutuhan
masing-masing pelanggan.
2. Implementation atau
Pelaksanaan

Pada tahapan ini, perintisan telah


menghasilkan keputusan untuk mencari
dan menerima inovasi yang dianggap
dapat menyelesaikan permasalahan
organisasi.
Inovasi Efektif (1)
Inovasi yang efektif harus melibatkan
tiga dimensi yang saling tumpang tindih
yaitu individu – tim – organisasi.
Persoalannya organisasi tidak
mempunyai ide yang baru, demikian juga
dengan tim, tetapi yang mempunyai ide
yang baru adalah individu. Oleh
karenanya inovasi membutuhkan tim.
Inovasi Efektif (2)
Ketika invididu seorang yang kreatif
dan membangun sebuah tim dengan
kemampuan pemecahan masalah yang
kreatif, kurang optimal jika lingkungan
organisasi kurang menghargai pendapat
ide-ide baru (Adair, 1996)
Organisasi Inovatif (1)
Organisasi inovatif dikatakan Bryd & Brown
(2003) adalah sebagai berikut:
a.Adanya dorongan bagi para anggotanya
untuk bekerja secara mandiri
b.Memberikan penghargaan kepada para
anggota yang memiliki arahan tersendiri
(inner-directed) dan mengembangkan
ide-ide mereka
c. Menilai keunikan dan bakat tiap kontributor
Organisasi Inovatif (2)
d.Menampilkan ketangguhan ketika
menghadapi hambatan
e.Mengetahui bagaimana cara
berkembang di lingkungan yang
ambigu/ tidak menentu
f. Menciptakan lingkungan yang setiap
orang yang berada di dalamnya
dihargai dan dinilai karena menjadi
dirinya sendiri
g.Memperkenalkan perilaku penerimaan
yang baik
Contoh Proses Inovasi (1)
Kalau kita sempat berkunjung ke Jepang
kemudian sempat membeli produk olahan
bahan makanan dari produk pertanian maka
dengan mudah dapat kita buktikan bagaimana
suatu produk pertanian dapat dirubah menjadi
produk olahan yang harganya sangat tinggi
melalui proses inovasi teknologi pertanian.
Contoh Proses Inovasi (2)
Umpamanya bahan (ingredient)
utamanya hanya ubi jalar tetapi karena diolah
dengan teknologi pasca panen (diproses ke
dalam bentuk kue) kemudian dibungkus
dengan teknologi pengepakan yang baik
menghasilkan produk yang harganya lebih
mahal. Ini hanya salah satu contoh untuk ubi
jalar.
Contoh Proses Inovasi (3)
Di Indonesia sudah bisa ditemukan
untuk beberapa produk seperti kripik
salak, nangka, dsb., dan tentunya masih
banyak lagi yang bisa dilakukan sebagai
negara yang memiliki keanekaragaman
komoditas yang tinggi dengan sentuhan
inovasi.
DAFTAR PUSTAKA
• Dr. Mappaona, 2003 Menumbuhkan Entrepreunership
dan Inovasi Teknologi:Tabloid Sinar Tani
• Adair, J. 1996. Effective Innovation. How to Stay Ahead
of the Competition. London: Pan Books.
• De Jong, J & Hartog, D D. 2003. Leadership as a
determinant of innovative behaviour.
Kelompok VII

Anda mungkin juga menyukai