Trauma,Endocrine.Menstruasi.Immune
dysfunction.Paparan antigen .Factor
genetic,Nutrisi,Defisiensi vitamin,Stress fisik atau
psikologi,Infeksi
TANDA KLINIS :
PEMERIKSAAM OBJECTIVE
PEMERIKSAAN PENUNJANG
-Pemeriksaan intra oral (lesi
eritematosa difus dengan ulserasi 1. Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan indeks masa tubuh (ITM)
pada palatum durum/molle-
tuberositas maksila 2. Pemeriksaan hematologi (hitung darah lengkap, kadar feritin serum , folat dan vit B)
3. Pemeriksaan sitologi dengancara scarping atau dikikisnya permukaan lesi
-Pemeriksaan Ekstraoral (erosi dan 4. Pemeriksaan bakteriologi dengan cara swab dibagian lesi
krusta di punggung) 5. Menggunakan teknik PCR 39% lesi RAS pra ulseratid positif untuk EB-DNA , begitupun
dengan limfosit darah tepi dan serum juga positif EB-DNA
6. Dalam laporan berteori bahwa limfosit dapat berfungsi sebagai reservoir untuk infeksi EBC
laten
PATOGENESIS : 7. Evaluasi jaringan biopsi RAS menggunakan polymerase chain Reaction (PCR) untuk
mendeteksi adanya keterlibatan virus HV6 , CMV , VZV , Epstein – Barr (EBV)
1. Faktor predisposisi asosiasi HLA,
disregulasi imun, defisiensi nutrisi, tipe
kepribadian A
ciri SAR
2. Faktor pencetus atau pemicu 1. Ulser tunggal / multipel terjadi secara
rekursid pada mukosa mulut
Mikrotrauma, infeksi, stres bisa
2. Berbentuk bulat atau lonjong
menjadi inisiasi atau pemicu faktor 3. Bebatas tegas
pembentukan ulkus 4. Pusat nekrotik kuning keabu abuan dan tepi
kemerahan
5. Dapat terjadi pada anak anak – dewasa
6. Berlangsung dalam 1 minggu / bulan
RENCANA PERAWATAN ;