Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

OBESITAS ANAK
Juni 2015 J Jilid 11, Nomor 3
ª Mary Ann Liebert, Inc.
DOI: 10.1089/chi.2014.0099

Kepatuhan Penyedia Penitipan Anak terhadap

Rekomendasi Pemberian Makan Bayi dan Balita:
Temuan dari Studi Self-Assessment
Gizi Bayi dan Aktivitas Fisik untuk
Penitipan Anak (Baby NAP SACC)
Rachel E. Blaine, MPH, RD1, Kirsten K. Davison, PhD1, Kathryn Hesketh, PhD,2
Elsie M. Taveras, MD, MPH,3 Matthew W. Gillman, MD, SM,4
dan Sara E. Benjamin Neelon, PhD, MPH, RD5

Abstrak
Latar belakang: Mengidentifikasi karakteristik yang terkait dengan praktik pemberian makan yang direkomendasikan Institute of Medicine (IOM) di antara
penyedia perawatan bayi dan balita di pusat penitipan anak dapat membantu mencegah obesitas pada masa kanak-kanak.
Metode: Pada tahun 2009, pada awal dalam studi intervensi percontohan dari 29 pusat penitipan anak berlisensi Massachusetts dengan setidaknya 50%
dari anak-anak yang terdaftar diidentifikasi sebagai ras minoritas, 57 penyedia bayi dan 109 balita menyelesaikan kuesioner pemberian makan. Untuk menilai
kepatuhan penyedia layanan terhadap enam perilaku yang direkomendasikan IOM, kami menggunakan model regresi logistik multivariabel yang disesuaikan
dengan cluster termasuk jenis penyedia ( bayi atau balita), ras, pendidikan, dan partisipasi Program Makanan Perawatan Anak dan Dewasa (CACFP) pusat.
Hasil: Dalam analisis multivariabel, partisipasi CACFP dikaitkan dengan penyedia yang duduk dengan anak-anak saat makan (rasio odds [OR], 5,2; interval
kepercayaan 95% [CI], 1,2-21,7), menawarkan buah-buahan dan sayuran (OR, 3,3; 95% CI 1,7 –6.2), dan membatasi makanan cepat saji (OR, 3.5; 95% CI, 1.8–
6.7). Penyedia di pusat-pusat yang menyajikan makanan gaya keluarga cenderung tidak membiarkan anak-anak meninggalkan makanan yang belum selesai
(OR, 0,27; 95% CI, 0,09-0,77). Penyedia bayi lebih mungkin daripada penyedia balita untuk duduk dengan anak-anak saat makan (OR, 6,98; 95%
CI, 1,51–32,09), biarkan anak makan saat lapar (OR, 3,50; 95% CI, 1,34–9,16), dan hindari menyajikan makanan manis (OR, 8,74; 95% CI,
3,05–25,06) atau makanan cepat saji (ATAU, 11,56; 95% CI, 3,20–41,80).
Kesimpulan: Partisipasi CACFP dapat mendorong praktik pemberian makan yang direkomendasikan IOM di antara penyedia layanan bayi dan balita. Penyedia penitipan anak dapat
mengambil manfaat dari pendidikan tentang cara memberi makan bayi dan balita secara responsif, terutama saat menawarkan makanan gaya keluarga. Penelitian di masa depan
harus mengeksplorasi cara untuk mempromosikan praktik pemberian makan yang berpusat pada anak, sambil mengatasi hambatan untuk menyediakan
anak dengan makanan yang kaya nutrisi.

pengantar untuk jangka panjang, dan ancaman terhadap kesehatan anak tetap menjadi

Saya
Dalambeberapadekade terakhir, prevalensi obesitas anak di Amerika
Serikat telah meningkat 3 kali lipat bahkan di antara anak-anak termuda.1 Meskipun baru-
baru ini terjadi peningkatan
prevalensi obesitas pada masa kanak-kanak, hampir 1 dari 10 anak
di bawah usia 24 bulan masih melebihi persentil ke-95 berat badan.
perhatian yang signifikan.2–4 Anak-anak yang mengalami kenaikan berat badan
yang cepat sebelum masuk sekolah dasar lebih cenderung mengalami kelebihan
berat badan atau obesitas di kemudian hari, terutama jika mereka adalah orang
Afrika-Amerika, Latin, atau berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.5–7
Tujuh belas persen anak-anak Amerika usia lahir hingga 2 tahun
menghabiskan waktu di penitipan anak berbasis pusat, menjadikannya

1 Departemen Nutrisi, Harvard TH Chan School of Public Health, Boston, MA.

2 University College London Institut Kesehatan Anak, London, Inggris.
3Departemen Pediatri, Rumah Sakit Umum Massachusetts untuk Anak-anak, Boston, MA.
4Departemen Kedokteran Kependudukan, Harvard Medical School dan Harvard Pilgrim Health Care Institute, Boston, MA.
5Departemen Kedokteran Komunitas dan Keluarga, Pusat Medis Universitas Duke dan Institut Kesehatan Global Duke, Durham, NC.

304
OBESITAS ANAK Juni 2015
bentuk pengasuhan anak yang paling banyak digunakan di luar rumah. 8 Di dalam
2011, Institute of Medicine (IOM) merilis laporan komprehensif
yang menguraikan rekomendasi berbasis bukti untuk mencegah
obesitas di tempat penitipan anak usia dini yang melayani anak
usia 0–5 tahun.9 Laporan IOM mengidentifikasi dua tujuan
menyeluruh terkait gizi untuk pencegahan obesitas di penitipan
anak: (1) mempromosikan konsumsi berbagai makanan bergizi,
dan mendorong dan mendukung menyusui selama masa bayi, dan
(2) menciptakan lingkungan makan yang sehat dengan bersikap
responsif. untuk isyarat lapar dan kenyang anak-anak.9
Pemberian makan responsif mengacu pada perilaku pengasuh yang mendorong
anak untuk mengatur sendiri asupan makanan mereka atau membiarkan anak
meninggalkan makanan yang belum selesai.9–11 Untuk bayi yang diberi ASI atau susu
botol secara eksklusif, pemberian makan responsif mungkin berarti pemberian makan
berdasarkan isyarat bayi terhadap rasa lapar. Untuk bayi dan balita yang disapih,
praktik pemberian makan yang responsif dapat mencakup membiarkan anak-anak
meninggalkan makanan yang belum selesai atau menyajikan makanan dengan gaya
keluarga sehingga anak-anak dapat memilih makanan mana yang ingin mereka makan.
IOM merekomendasikan anak-anak untuk memulai makanan mandiri dengan gaya
keluarga, yang didefinisikan sebagai, "membiarkan anak-anak untuk melayani diri
mereka sendiri saat menyajikan dari mangkuk umum" pada usia 1 tahun di tempat
penitipan anak.9
Praktik pemberian makan yang tidak responsif, seperti mendesak anak
untuk makan lebih banyak atau menggunakan makanan untuk mengontrol
perilaku, terkait dengan peningkatan asupan makanan dan peningkatan
BMI pada anak kecil, termasuk bayi.10-15
Meskipun rekomendasi pemberian makan IOM saat ini berlaku untuk semua anak
usia 0–5 tahun, kami berhipotesis bahwa penyedia yang merawat bayi (usia <1 tahun)
dapat mempraktikkan perilaku yang lebih direkomendasikan daripada guru yang
merawat balita (usia 1-2 tahun), karena kebutuhan perkembangan yang membutuhkan
pemberian makan yang lebih penuh perhatian dan rasio pengasuh-anak-anak yang
diamanatkan negara bagian yang lebih rendah untuk bayi dibandingkan dengan balita. 16
Laporan IOM menyerukan peningkatan pelatihan penyedia penitipan anak
usia dini, tetapi mengingat bahwa ada beberapa penelitian yang
menjelaskan praktik pemberian makan penyedia yang melayani anak-anak
di bawah 2 tahun, sulit untuk mengidentifikasi bidang-bidang khusus untuk
dukungan pelatihan.17 Dalam studi kualitatif, penyedia penitipan anak
menunjukkan keinginan untuk mendukung pertumbuhan yang sehat pada
anak-anak, tetapi laporan sering merasa tidak siap untuk melaksanakan
rekomendasi.18,19 Selain itu, sejauh mana faktor tingkat pusat dapat
mempengaruhi praktik pemberian makan penyedia secara keseluruhan
masih belum diketahui.
Tujuan dari artikel ini adalah untuk menggambarkan praktik
pemberian makan bayi dan balita yang dilaporkan sendiri di antara
penyedia pusat penitipan anak di pusat-pusat berlisensi di
Massachusetts yang melayani anak-anak yang beragam ras dan etnis
sebelum dikeluarkannya rekomendasi IOM. Secara khusus, kami
mengeksplorasi karakteristik tingkat individu dan pusat yang terkait
dengan kepatuhan terhadap rekomendasi IOM bersama dengan
perbedaan dalam praktik pemberian makan di antara staf penitipan
anak yang merawat bayi versus balita untuk mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan khusus usia. Meskipun aktivitas fisik, waktu
layar, dan tidur adalah aspek penting dari pencegahan obesitas di
tempat penitipan anak usia dini, artikel kami berfokus pada nutrisi dan
praktik pemberian makan.20–23
306
dapat dinilai di kedua kelompok umur. Kami memasukkan tiga hasil terkait
dengan promosi makanan bergizi: penyedia menawarkan buah dan sayuran
setiap hari, menghindari menyajikan makanan cepat saji, dan menghindari
305
Metode
Peserta dan Desain Studi
Artikel ini menyajikan data dasar cross-sectional yang
dikumpulkan pada musim semi 2009 dari studi intervensi
percontohan eksplorasi yang disebut ''Baby NAP SACC (Penilaian
Mandiri Gizi dan Aktivitas Fisik untuk Penitipan Anak),''
perpanjangan dari Gizi dan Aktivitas Fisik Mandiri yang ada.
Program Assesment for Child Care (NAP SACC).24,25 Studi
Baby NAP SACC adalah uji coba terkontrol secara acak untuk
menciptakan lingkungan yang lebih sehat di pusat penitipan
anak yang melayani sampel beragam ras dan etnis anak-anak di
bawah usia 24 bulan. Intervensi selama 6 bulan berlangsung di
32 pusat penitipan anak berlisensi (16 intervensi; 16 kontrol)
yang terletak di wilayah Greater Boston dengan pendaftaran
anak-anak minoritas sebesar 50% atau lebih. Sebanyak 29 pusat
menyediakan data dasar yang digunakan dalam penelitian ini.
Meskipun sejumlah kecil pusat Head Start diidentifikasi melalui
pengacakan dan dihubungi, tidak ada yang berpartisipasi dalam
intervensi. Informasi rinci tentang studi dan prosedur perekrutan
dijelaskan di tempat lain.26 Selama kunjungan awal, asisten peneliti
terlatih yang tidak mengetahui tugas pengobatan membagikan
kuesioner kepada penyedia bayi dan balita dan direktur pusat, dan
mereka mengukur lingkungan pusat. Komite subyek manusia dari
Harvard Pilgrim Health Care menyetujui penelitian ini.
Pengukuran
Hasil utama. Untuk menilai praktik pemberian makan dari penyedia
perawatan sebagai bagian dari intervensi percontohan, kami menggunakan
Kuesioner Gaya Pemberian Makan Bayi (IFSQ) dan Kuesioner Pemberian
Makan Balita (TFQ), satu-satunya instrumen yang divalidasi yang digunakan
untuk menilai pemberian makan pengasuh bayi dan balita yang tersedia
pada saat itu. .15,27 Karena kedua alat tersebut awalnya dirancang untuk
digunakan dengan orang tua, beberapa pertanyaan sedikit diadaptasi untuk
digunakan dengan penyedia penitipan anak, menggantikan "anak saya"
dengan "bayi" atau "balita". Sebagian besar item identik untuk bayi. dan
kuesioner versi balita (misalnya, ''Saya duduk dengan masing-masing
[bayi/balita] saat dia sedang makan''), dan penyedia menilai persetujuan
pada skala 1-5 (1 =Tidak setuju, 3 = Netral, dan 5 = Setuju). Skor 4 atau lebih
besar dikategorikan sebagai setuju dengan pernyataan perilaku yang
direkomendasikan atau tidak setuju dengan pernyataan perilaku putus asa
jika item dikodekan terbalik. Bagian demografis singkat disertakan dengan
usia penyedia pengumpulan IFSQ dan TFQ, ras/etnis, pendidikan, dan
pengalaman bertahun-tahun dalam penitipan anak. Untuk penyedia ruang
kelas bayi dan balita, persetujuan tersirat diperoleh melalui penyelesaian
survei. Keandalan langkah-langkah, sebagaimana dinilai oleh alpha
Cronbach, berada pada tingkat yang dapat diterima dari 0,69 untuk IFSQ
dan 0,77 untuk TFQ.
IFSQ dan TFQ menilai 14 praktik pemberian makan yang
menggambarkan perilaku waktu makan pengasuh yang biasa. Ini
14, enam dipilih sebagai hasil utama berdasarkan keterwakilan
mereka dari dua tujuan IOM untuk memberi makan itu
menyajikan makanan manis dan makanan penutup; dan tiga terkait dengan
menciptakan lingkungan makan yang responsif: penyedia mengizinkan anak-
anak untuk makan ketika mereka lapar, duduk bersama anak-anak selama waktu
makan, dan membiarkan anak-anak meninggalkan makanan yang belum selesai. 9
Karakteristik tingkat pusat. Direktur pusat disediakan
persetujuan tertulis dan diinformasikan untuk berpartisipasi BLAINE ET AL.
dalam penelitian ini dan menyelesaikan kuesioner awal, yang
mencakup item yang menilai pendaftaran pusat (yaitu, jumlah
anak, usia anak, dan ras/etnis anak), pusat partisipasi dalam Tabel 1. Karakteristik Dasar dari 166 Penitipan
berbagai program (yaitu, Program Makanan Perawatan Anak dan Anak dari 29 Pusat Penitipan Anak yang
Dewasa; CACFP), dan informasi historis (yaitu, Berpartisipasi dalam Penilaian Mandiri Gizi dan
pengurangan staf dan tahun beroperasi). Kuesioner termasuk item Aktivitas Fisik Bayi untuk Intervensi Percontohan
tentang layanan makanan, dengan gaya makan keluarga yang
Penitipan Anak tahun 2009
diidentifikasi menggunakan definisi instrumen Penilaian dan Observasi
Lingkungan dan Kebijakan (EPAO) tentang makanan/ makanan ringan Penyedia penitipan anak (n5166)
yang disajikan sebagai ''gaya keluarga (anak-anak melayani sendiri),''
BayiA penyedia perawatan, N (%) 57 (34.3)
berbeda dari ''disampaikan dan disajikan di atas nampan yang sudah
disiapkan,'' atau ''dikirim dalam jumlah besar dan dibagikan oleh BalitaB penyedia perawatan, N (%) 109 (65.7)
staf.''28 Setelah menggunakan alat EPAO untuk melakukan kunjungan Usia dalam tahun, rata-rata 32.2 (10.9)
ke lokasi untuk memvalidasi laporan direktur layanan makan gaya (SD) Ras (%)
keluarga, kami menemukan bahwa korelasi antara keduanya cukup
Putih 60.5
kuat (Spearman's r = 0,45).
Hitam/Afrika Amerika 15.6
Analisis statistik Latino/Latina/Hispanik 17.0
Untuk menggambarkan karakteristik pusat dan penyedia penitipan
Pendidikan selesai (%)
anak, kami memperoleh frekuensi untuk variabel kategorikal dan
sarana dan standar deviasi (SD) untuk variabel kontinu. Untuk Pendidikan SMA atau lebih sedikit 19.2
menilai perbedaan dalam frekuensi respons penyedia bayi dan balita Gelar sarjana/perguruan tinggi 63.6
di 14 praktik pemberian makan, tes chi-kuadrat yang disesuaikan 17.2
Beberapa sekolah pascasarjana
dengan klaster untuk variabel kategori digunakan, dengan atau gelar sarjana
memperhitungkan variasi tingkat pusat. Data yang hilang
Tahun bekerja di pusat saat ini, rata- 4,5 (4,5)
menyumbang kurang dari 5% dari pengamatan, dengan usia
rata (SD)
penyedia menjadi satu-satunya anomali (15% hilang), kemungkinan
karena itu di akhir kuesioner. Tahun bekerja di bidang penitipan 7.2 (5.1)
anak, mean (SD)
Untuk mengidentifikasi karakteristik yang terkait dengan kepatuhan
penyedia terhadap enam hasil utama, kami menggunakan model regresi Pusat penitipan anak (n529)
logistik multivariabel yang disesuaikan sebuah prioritas untuk ras penyedia,
Pusat tahun beroperasi, 13.5 (8.6)
pendidikan, jenis penyedia (bayi atau balita), dan partisipasi CACFP,
mean (SD)
berdasarkan penelitian yang ada menunjukkan kemungkinan pengaruhnya
terhadap praktik pemberian makan anak. 29–31 Pengurangan staf dalam 12 bulan terakhir (%) 20.9
Kami mengontrol variasi tingkat pusat dalam penyedia di pusat yang sama
dengan menyesuaikan kesalahan yang dikelompokkan berdasarkan pusat. Jumlah anak yang terdaftar, rata- 81 (20–590)
Kami melaporkan rasio odds (OR) dan interval kepercayaan 95% (CI). Semua rata (kisaran)

analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Stata (12; Stata Ras/etnis anak yang terdaftar (%)
Corporation, College Station, TX).
Putih 48.1
Hitam/Afrika Amerika 17.5
Hasil
Latino/Latina/Hispanik 14.9
Karakteristik demografi pusat penitipan anak (n=29) dan
Ras campuran 8.3
penyedia perawatan bayi dan balita (n=166) disajikan pada Tabel 1.
Tidak ada perbedaan substansial dalam karakteristik demografi Menerima slot bersubsidi 26 (89,6)
pemerintah, N (%)
antara penyedia layanan bayi dan balita.
Berpartisipasi dalam CACFP, N (%) 8 (27,5)
NAEYC terakreditasi, N (%) 13 (44,8)
Makanan disajikan gaya keluarga saat makan, 22 (76.7)
N (%)

A Bayi didefinisikan sebagai anak < 1 tahun.

OBESITAS ANAK Juni 2015
Secara keseluruhan, mayoritas pengasuh adalah perempuan (98%),
memiliki pendidikan tinggi (64%), dan bekerja di penitipan anak
kurang dari 10 tahun (67%). Mayoritas penyedia diidentifikasi
sebagai putih (61%), dengan 17% sebagai Latino/a atau Hispanik
dan 16% sebagai Hitam/Afrika Amerika. Di 29 pusat, delapan (28%)
BBalita didefinisikan sebagai anak kan 1 dan <3 tahun.
SD, simpangan baku; CACFP, Program Makanan Perawatan Anak
dan Dewasa; NAEYC, Asosiasi Nasional untuk Pendidikan Anak
Muda.
berpartisipasi dalam CACFP dan 13 (45%) diakreditasi oleh
Asosiasi Nasional untuk Pendidikan Anak Muda (NAEYC), dengan
hanya enam (20%) yang berpartisipasi dalam kedua program.
Banyak pusat (77%) melaporkan menyajikan makanan gaya
keluarga.
Tabel 2 menunjukkan perbedaan yang disesuaikan pusat dalam 14 praktik
pemberian makan yang dilaporkan sendiri antara penyedia perawatan bayi dan
balita. Penyedia layanan bayi lebih mungkin dibandingkan penyedia balita untuk 307
melaporkan bahwa mereka mengizinkan anak-anak untuk makan ketika mereka
lapar (82% vs 54%;p < 0,001), duduk dengan
anak-anak saat makan (95% vs. 73%; p < 0,05), dan terus menawarkan makanan
baru setelah anak awalnya tidak menyukainya (87% vs. 65%; p
< 0,01). Meskipun penyedia bayi dan balita menyatakan bahwa mereka
menawarkan buah dan sayuran setiap hari (69% vs 70%;p = 0,90), lebih sedikit
dilaporkan mengizinkan anak-anak untuk memutuskan berapa
banyak makan saat makan (51% vs 46%;
p = 0,57).
Penyedia balita melaporkan lebih banyak praktik pemberian makan yang
tidak dianjurkan IOM daripada penyedia bayi, termasuk mencoba membuat anak
menghabiskan makanan mereka (78 vs. 68%; p = 0,21), mendorong anak untuk
makan saat tidak lapar (54% vs. 26%; p < 0,01), menekan anak untuk mencoba
makanan yang tidak disukai saat makan (79% vs 56%; p < 0,05), memberikan
makanan penutup sebagai hadiah untuk menyelesaikan makan (27% vs 11%; p <
0,01), dan menawarkan makanan manis (52% vs. 13%; p < 0,01) atau makanan
cepat saji

Tabel 2. Perbedaan Praktik Pemberian Makan Penyedia Penitipan Anak yang Dilaporkan Sendiri, Menurut
Usia Anak, di antara 166 Penyedia di 29 Pusat Penitipan Anak yang Berpartisipasi dalam Penilaian Mandiri
Gizi dan Aktivitas Fisik Bayi untuk Intervensi Percontohan Penitipan Anak
BayiA peduli BalitaB peduli
penyedia penyedia
(n557) (n5109)
Latihan yang direkomendasikan oleh IOM SetujuC n (%) Setuju n (%) P nilaiD
Saya mengizinkan setiap (bayi/balita) untuk makan ketika dia lapar. 45 (81.8) 57 (53,8) < 0,001

Saya membiarkan masing-masing (bayi/balita) memutuskan berapa banyak yang harus dimakan. 29 (50.9) 49 (46.2) 0,57
Saya duduk dengan masing-masing (bayi/balita) saat dia sedang makan. 53 (94.6) 77 (73.3) 0,02
Jika (bayi/balita) tidak mau mencoba makanan baru yang saya berikan 46 (86.8) 88 (64,8) 0,006
padanya, saya akan mencobanya lagi nanti.

Saya memastikan setiap (bayi/balita) makan buah dan sayur 38 (69.1) 73 (70.2) 0,90
setiap hari.

Praktek tidak dianjurkan oleh IOM Setuju n (%) Setuju n (%) P nilai
Saya menonton TV sambil menyusui (bayi/balita). 3 (5.4) 9 (8.6) 0,62
Saya berusaha agar setiap (bayi/balita) menghabiskan makanannya. 38 (67.9) 82 (77.4) 0.21
Saya mencoba untuk mendapatkan setiap (bayi/balita) untuk makan bahkan jika dia 15 (26.3) 55 (53.9) 0,005
tampaknya tidak lapar.

Saya menawarkan (bayi/balita) manis seperti es krim, kue, atau kue jika 6 (11.1) 29 (27.1) 0,05
mereka menghabiskan makanan mereka.

Saya membiarkan (bayi/balita) makan makanan cepat saji. 5 (8.9) 49 (47,6) < 0,001

Saya membiarkan (bayi/balita) makan makanan manis, seperti permen, es 7 (12.5) 53 (52.0) < 0,001
krim, kue, atau kue kering.

Jika (bayi/balita) tidak mau mencoba makanan baru, saya akan bekerja 32 (56.1) 83 (79.1) 0,01
keras agar dia mencobanya saat makan.

Ketika bayi memiliki botol, saya terkadang menopangnya. Saya 15 (28.9) tidak —
memberi bayi sereal dalam botol. 12 (22.6) tidak —
A Bayi didefinisikan sebagai anak < 1 tahun.
BBalita didefinisikan sebagai anak kan 1 dan <3 tahun.
CPeserta menilai persetujuan mereka dengan item pada skala 1-5 ( kan 4 menunjukkan persetujuan dengan pernyataan tentang praktik yang direkomendasikan, atau

ketidaksetujuan dengan pernyataan praktik yang tidak disarankan ketika dikodekan terbalik).

DUji chi-kuadrat membandingkan praktik pemberian makan yang dilaporkan sendiri antara penyedia bayi versus balita, disesuaikan untuk pengelompokan tingkat pusat. IOM, Institut

Kedokteran; televisi, televisi.

308
(48% vs. 9%; p < 0,01). Beberapa penyedia (< 10%) melaporkan
menonton televisi (TV) sambil memberi makan anak-anak.
Meskipun penyedia bayi lebih mematuhi rekomendasi IOM
daripada penyedia balita, beberapa masih melaporkan menopang
bayi untuk memberi susu botol sendiri (29%) dan menyediakan
sereal yang dicampur ke dalam botol (23%).
Tabel 3 menyajikan hasil regresi logistik multivariabel untuk
6 dari 14 praktik pemberian makan, yang dipilih berdasarkan
keterwakilan pedoman pemberian makan IOM. Menjadi
Mempraktikkan pemberian makan yang responsif
penyedia perawatan bayi versus balita dikaitkan dengan
membiarkan anak-anak makan saat lapar (OR, 3,5; 95% CI,
1,3-9,2), duduk dengan anak-anak saat makan (OR, 7,0; 95% CI, 1,5-
32,1), dan membatasi akses anak ke makanan cepat saji (OR, 11,6;
95% CI 3,2-41,8) dan makanan manis (OR, 8,8; 95% CI
3,0-25,1). Karakteristik khusus penyedia, seperti usia, ras/etnis,
pengalaman bertahun-tahun, dan tingkat pendidikan, sebagian
besar tidak terkait dengan hasil ini, dengan dua pengecualian.
Jika dibandingkan dengan penyedia Afrika Amerika atau Latin,
penyedia kulit putih lebih cenderung membiarkan anak-anak
meninggalkan makanan yang belum selesai (ATAU,
4.3; 95% CI 1,2-16,0) dan penyedia dengan pendidikan sekolah
menengah atau kurang cenderung memberi makan anak-anak
hanya ketika lapar (OR, 0,32; 95% CI 0,1-0,9).
Karakteristik khusus pusat dikaitkan dengan praktik pemberian makan
yang dilaporkan penyedia. Penyedia di pusat yang berpartisipasi CACFP
lebih cenderung duduk dengan anak-anak saat makan (OR, 5.2; 95% CI, 1.2–
21.7), menawarkan buah dan sayuran setiap hari (OR, 3.3; 95%CI, 1.7–6.2),
dan membatasi akses anak-anak makanan cepat saji (ATAU, 3,5; 95% CI,
1,8-6,7). Penyedia di pusat-pusat yang menyajikan makanan gaya keluarga
cenderung tidak membiarkan anak-anak meninggalkan makanan yang
belum selesai (OR, 0,3; 95% CI, 0,1-
0.8), tetapi lebih cenderung membatasi layanan makanan manis
(OR, 5.4; 95% CI, 1.4-20.5). Pusat yang melayani sebagian besar
anak-anak bukan kulit putih (> 60%) lebih cenderung membatasi
layanan makanan cepat saji untuk bayi dan balita (OR, 2,4; 95%
CI, 1.1–5.2). Pusat tahun operasi, ukuran pendaftaran,
penerimaan slot yang disubsidi pemerintah, pengurangan staf
penyedia, dan akreditasi pusat NAEYC tidak terkait dengan
hasil utama setelah disesuaikan untuksebuah prioritas
kovariat.
Diskusi
Sepengetahuan kami, tidak ada penelitian lain yang menggambarkan
praktik pemberian makan khusus bayi dan balita di penitipan anak, dengan
penelitian terbaru berfokus pada anak-anak 2 tahun ke atas, atau praktik
pemberian makan umum di seluruh kelompok anak usia 0–5 tahun. 31,32
Menggunakan rekomendasi IOM 2011 untuk pemberian makan di penitipan
anak sebagai patokan, kami menemukan bahwa partisipasi pusat dalam
CACFP dikaitkan dengan beberapa praktik pemberian makan yang
direkomendasikan di antara penyedia bayi dan balita, termasuk lebih
cenderung menyajikan buah dan sayuran, lebih kecil kemungkinannya
untuk menawarkan makanan cepat saji , dan lebih cenderung duduk
dengan anak-anak saat makan daripada penyedia di pusat non-CACFP.
Karena CACFP membutuhkan kepatuhan terhadap pola makan tertentu
untuk penggantian makanan (misalnya, direkomendasikan porsi buah
setiap hari), temuan kami bahwa penyedia di CACFP
BLAINE ET AL.
pusat menawarkan makanan berkualitas lebih baik untuk bayi
dan balita konsisten dengan literatur yang ada menggambarkan
pusat CACFP melayani anak usia 2-5 tahun.29,31
Hubungan antara partisipasi CACFP dan praktik duduk dengan bayi
dan balita saat makan juga konsisten dengan penelitian pusat CACFP
yang melayani anak-anak prasekolah di negara bagian Barat. 33 Selain
mengatur pola makan, USDA diharuskan menawarkan bantuan teknis
ke pusat-pusat yang berpartisipasi dalam CACFP, termasuk pendidikan
staf mengenai nutrisi dan pemberian makan
anak.34 Mengingat bahwa pengetahuan dan
keyakinan masing-masing penyedia penitipan anak terkait dengan
praktik pemberian makan yang sesuai,17,35 kesempatan yang lebih besar
untuk pelatihan dan pendidikan kemungkinan besar akan berpengaruh,
dan penelitian kami menunjukkan bahwa partisipasi dapat bermanfaat
bahkan untuk anak-anak bungsu dalam pengasuhan.
Kami menemukan bahwa penyedia yang bekerja di pusat dengan layanan
makanan gaya keluarga lebih kecil kemungkinannya untuk membiarkan
anak-anak meninggalkan makanan yang belum selesai daripada penyedia di
pusat yang menyajikan makanan yang proporsional. Praktik pemberian
makan ala keluarga pada anak-anak hampir secara bulat direkomendasikan
oleh banyak lembaga kesehatan, seperti IOM, Academy of Nutrition and
Dietetics, dan American Academy of Pediatrics, karena sebagian besar ahli
percaya bahwa hal itu memungkinkan anak-anak untuk mengatur sendiri
asupan makanan mereka, meningkatkan keterampilan motorik, dan terlibat
dengan anak-anak lain dan staf.9,36–38 Namun, temuan kami dengan penyedia
bayi dan balita menunjukkan bahwa layanan makan gaya keluarga untuk bayi
dan balita dapat mengakibatkan beberapa penyedia mendorong anak-anak
untuk menghabiskan semua makanan yang mereka sajikan sendiri.
Penyedia penitipan anak sebelumnya telah menyatakan keprihatinan tentang
sisa makanan, terutama dalam konteks layanan makan gaya keluarga, yang
sebagian besar didefinisikan sebagai anak-anak yang memilih dan menyajikan
makanan mereka sendiri, konsisten dengan definisi yang digunakan dalam
penelitian kami.39,40 Satu studi tentang sampah piring anak-anak prasekolah yang
menyajikan makanan gaya keluarga menunjukkan bahwa anak-anak bungsu
melayani sendiri porsi yang lebih besar dan membuang lebih banyak makanan
daripada anak-anak yang lebih besar,41 meskipun penelitian lain tentang waktu
jajan anak prasekolah tidak menemukan pemborosan makanan yang signifikan
menggunakan pemberian makan gaya keluarga.42 Mungkin penyedia yang peduli
memberikan lebih banyak tekanan pada anak-anak untuk menghabiskan makanan
mereka agar tidak membuangnya. Bayi atau balita mungkin sangat rentan untuk
melayani diri mereka sendiri secara berlebihan karena kurangnya ketangkasan
atau pemahaman tentang ukuran porsi yang tepat.39 Sebuah studi kualitatif baru-
baru ini menemukan bahwa penyedia yang melayani anak-anak usia 2-5 tahun
menggambarkan ketidaktepatan perkembangan dan anak-anak bungsu rentan
untuk melayani diri mereka sendiri sebagai kemungkinan hambatan untuk
menyajikan makanan gaya keluarga.43 Studi lain terhadap anak-anak prasekolah di
Pennsylvania menemukan bahwa anak-anak yang menyajikan sendiri porsi besar
selama makan gaya keluarga juga mengonsumsi lebih banyak makanan secara
signifikan daripada anak-anak yang menyajikan sendiri porsi sedang.36 Bahkan
tanpa adanya tekanan nyata dari penyedia layanan, layanan makan ala keluarga
dapat menyebabkan beberapa anak secara tidak sengaja makan berlebihan,
menunjukkan kemungkinan kebutuhan penyedia untuk menawarkan bimbingan
lembut kepada anak-anak kecil yang melayani diri mereka sendiri. Secara
keseluruhan, mayoritas penyedia bayi dan balita melaporkan beberapa praktik
pemberian makan yang tidak responsif, seperti:
 Tabel 3. Karakteristik Tingkat Pusat dan Individu Terkait dengan Praktik Pemberian Makan yang
Direkomendasikan IOM
eningkatkanM akanm ehats

untuk 166 Penyedia Perawatan Bayi dan Balita dari 29 Pusat Penitipan Anak yang
Berpartisipasi dalam Penilaian Mandiri Gizi dan Aktivitas Fisik Bayi untuk Intervensi
Percontohan Pengasuhan Anak, Menggunakan Model yang Disesuaikan Multivariabel A

Memungkinkan anak-anak Duduk dengan Memungkinkan anak-anak Menawarkan buah dan Men
untuk makan ketika mereka anak-anak selama meninggalkan makanan Sayuran
lapar
309

waktu makan belum selesai untuk anak-anak

(n5102) (n5130) (n5120) sehari-hari (n5111)

Penyedia penitipan anak (n5166) AORA (95% CI) AOR (95% CI) AOR (95% CI) AOR (95% CI) AO
Usia di tahun ini 0,99 (0,96, 1,03) 1,04 (0,98, 1,09) 1,00 (0,95, 1,05) 1,02 (0,98, 1,06) 0,9
Tahun-Tahun Pengalaman

Bekerja di pusat saat ini 1,04 (0,95, 1,13) 1,09 (0,99, 1,21) 1,05 (0,97, 1,14) 1,08 (0,97, 1,19) 0,9
Bekerja di bidang penitipan 1,04 (0,95, 1,14) 1,06 (0,96, 1,16) 1,04 (0,98, 1,10) 1,01 (0,94, 1,09) 0,9
anak Jenis Penyedia

Penyedia perawatan balita 1,00 (ref) 1,00 (ref ) 1,00 (ref) 1,00 (ref ) 1,0
Penyedia perawatan bayi 3,50 (1,34, 9,16) 6,98 (1,51, 32,09) 1,54 (0,70, 3,38) 1. 00 (0.40, 2.54) 11,5
Ras/etnis
putih 1,59 (0,56, 4,47) 0,78 (0,23, 2,72) 4.30 (1.16, 15.96) 1,81 (0,68, 4,33) 0.8
Hitam 1,10 (0,41, 2,99) 1,61 (0,49, 5,26) 0,22 (0,07, 0,70) 0,63 (0,30, 1,32) 1,2
Latino/Latina/Hispanik 0,29 (0,08, 1,04) 2.51 (0.42, 15.20) 2.31 (0.36, 14.92) 0,58 (0,17, 1,96) 2.1
Pendidikan

Lebih tinggi dari pendidikan sekolah menengah 1,00 (ref) 1,00 (ref ) 1,00 (ref) 1,00 (ref ) 1,0

Pendidikan sekolah menengah atas atau kurang 0,32 (0,11, 0,86) 1,18 (0,45, 3,09) 0,56 (0,13, 2,37) 1,18 (0,40, 3,51) 0,7
bersambung k
 Tabel 3. Karakteristik Tingkat Pusat dan Individu Terkait dengan Praktik Pemberian Makan yang
Direkomendasikan IOM
untuk 166 Penyedia Perawatan Bayi dan Balita dari 29 Pusat Penitipan Anak Peserta Gizi Bayi
dan Penilaian Mandiri Aktivitas Fisik untuk Intervensi Percontohan Penitipan Anak, Menggunakan Model Penyesuaian Mul
Pusat penitipan anak (n529)

Pusat tahun beroperasi 1,03 (0,99, 1,08) 0,99 (0,94, 1,03) 1,00 (0,95, 1,05) 1,03 (1.00, 1.07) 1,0

Pengurangan staf > 20% dalam 12 1,55 (0,73, 3,26) 0,74 (0,23, 2,37) 1,53 (0,58, 3,99) 1,83 (0,84, 4,02) 1,6
bulan terakhirB

Pendaftaran

Pendaftaran > 70 anakB 1,60 (0,84, 3,06) 0,71 (0,28, 1,80) 1,37 (0,57, 3,28) 1,31 (0,67, 2,56) 1,4
310

Mayoritas anak-anak bukan kulit putih 1,80 (0,94, 3,45) 1,86 (0,65, 5,31) 0,64 (0,28, 1,48) 0,91 (0,47, 1,75) 2.40
Menerima slot yang disubsidi 0,92 (0,44, 1,91) 1,61 (0,57, 4,57) 1,58 (0,52, 4,78) 1,84 (0,91, 3,72) 0,9
pemerintah

Makanan yang disajikan gaya keluarga saat makan 0,85 (0,40, 1,77) 1,26 (0,31, 5,17) 0,27 (0,09, 0,77) 1,90 (0,89, 4,07) 3,8

Berpartisipasi dalam CACFP 0,90 (0,38, 2,14) 5.17 (1.23, 21.68) 2.23 (0.96, 5.21) 3,27 (1,73, 6,19) 3,46
Terakreditasi NAEYC 1,28 (0,59, 2,78) 1,15 (0,44, 3,05) 1,03 (0,44, 2,38) 1,38 (0,77, 2,45) 1,3
A Disesuaikan dengan ras penyedia, pendidikan, kelompok usia anak yang dilayani (bayi vs. balita) dan partisipasi Program Makanan
Perawatan Anak dan Dewasa, mengendalikan pengelompokan tingkat pusat menggunakan model regresi logistik multivariabel.
Perpecahan rata-rata.
B

IOM, Institut Kedokteran; CACFP, Program Makanan Perawatan Anak dan Dewasa; NAEYC, Asosiasi Nasional untuk Pendidikan
Anak Muda; rasio odds yang disesuaikan AOR; 95% CI, 95% selang kepercayaan.
Item yang dicetak tebal menandakan rasio odds yang signifikan secara statistik, p < 0,05.
OBESITAS ANAK Juni 2015
mendorong anak untuk menghabiskan semua makanan mereka (bayi 68%, balita
78%) atau berulang kali mendorong mereka untuk mencoba makanan yang tidak
disukai selama waktu makan (bayi 56%, balita 79%). Studi kualitatif penyedia
penitipan anak mengungkapkan keinginan untuk mendorong pilihan yang sehat, 44
kekhawatiran bahwa seorang anak tidak mendapatkan cukup makanan untuk
dimakan di rumah,40 atau keyakinan bahwa anak kecil tidak akan makan cukup
sebagai motivasi utama untuk mendorong anak makan lebih banyak.17 Namun,
terlepas dari motivasi pengasuhan ini, praktik pemberian makan pengasuh seperti
mendorong makanan yang tidak disukai, bernegosiasi, atau memberi hadiah
kepada anak-anak pada waktu makan semuanya telah dikaitkan dengan berat
badan yang lebih tinggi dan kualitas diet yang lebih buruk di antara anak-anak dan
remaja.45–48
Jika dibandingkan dengan penyedia balita, penyedia perawatan bayi
melaporkan praktik pemberian makan yang lebih direkomendasikan
dan praktik pemberian makan yang lebih sedikit yang tidak dianjurkan.
Meskipun pedoman pemberian makan IOM berlaku sama untuk kedua
kelompok anak, tantangan operasional dan perbedaan perkembangan
anak harus dipertimbangkan. Di Massachusetts, rasio pengasuh-anak
adalah 1:3 untuk bayi dan 1:4 untuk balita. 16 Dengan rasio staf-ke-anak
yang lebih rendah, penyedia perawatan bayi mungkin lebih mampu
mengadopsi praktik responsif, seperti memberi makan sesuai
permintaan, sebagaimana dibuktikan oleh penyedia bayi yang lebih
mungkin daripada penyedia balita untuk membiarkan anak-anak makan
saat lapar (82% vs. .54%).9 Selain itu, kebutuhan perkembangan bayi
terkadang mengharuskan pemberian makanan yang berpusat pada
anak, seperti bantuan pemberian susu botol atau sendok. Oleh karena
itu, usia anak juga dapat menjelaskan mengapa lebih banyak penyedia
bayi yang dilaporkan duduk bersama anak saat makan daripada
penyedia balita (95% vs. 73%). Namun, bahkan dengan rasio penyedia-
untuk-anak yang lebih rendah, beberapa penyedia bayi mungkin masih
berjuang untuk mengikuti pedoman pemberian makan. Beberapa
penyedia (23%) melaporkan memasukkan sereal ke dalam botol bayi,
sebuah praktik yang tidak dianjurkan karena perkembangan yang tidak
tepat dan kemungkinan hubungannya dengan penambahan berat badan
yang berlebihan.9,49,50 Hampir 30% dari penyedia layanan bayi juga
melaporkan kadang-kadang menopang botol agar bayi dapat makan
sendiri. Menyangga botol dengan selimut atau handuk tidak disarankan
karena mencegah bayi memalingkan kepala dari botol saat selesai dan
juga menimbulkan bahaya tersedak yang signifikan. 49,51
Begitu bayi mulai makan makanan padat, pedoman kualitas gizi
tidak berbeda secara materi dari balita. Anak-anak harus secara
konsisten ditawari makanan sehat, dan makanan tidak sehat harus
dibatasi. Penyedia bayi hampir 9 kali lebih mungkin untuk
menghindari menyajikan makanan manis dan 11 kali lebih mungkin
untuk menghindari menyajikan makanan cepat saji untuk anak-
anak daripada penyedia balita. Karena fakta bahwa kebanyakan
bayi mulai mengkonsumsi makanan padat pada usia 6 bulan,50
Kelemahan dari perbandingan adalah jendela waktu yang lebih
kecil untuk memperkenalkan bayi pada makanan baru, jika
dibandingkan dengan balita. Namun, terlepas dari perbedaan usia,
beberapa penyedia masih melaporkan menawarkan permen (13%)
dan makanan cepat saji (9%) kepada bayi.
Penelitian kami memiliki beberapa keterbatasan. Penggunaan data yang
dilaporkan sendiri memungkinkan kemungkinan bias keinginan di antara
peserta studi. Karena ini adalah proyek percontohan, kuesioner pemberian
makan anak memerlukan adaptasi untuk digunakan dengan penitipan anak
312
311
penyedia dan tidak ada pengujian tambahan pada instrumen yang
dilakukan. Kami berusaha untuk mengurangi tantangan ini dengan
menggunakan kuesioner pemberian makan tervalidasi yang tersedia
pada saat itu, meskipun masih ada beberapa pertanyaan tentang
validitasnya dan kebutuhan untuk pengujian instrumen yang lebih
besar untuk menilai praktik pemberian makan bayi dan balita. 52
Mengingat bahwa praktik pemberian makan guru bayi dan balita jarang
dijelaskan dalam literatur, kami percaya penting untuk menyajikannya
secara terpisah, tetapi mengakui bahwa ada keterbatasan untuk
membandingkan dua kelompok dengan kebutuhan perkembangan yang
berbeda.
Akhirnya, sampel kami tidak termasuk pusat Head Start, yang
melayani sejumlah besar anak-anak kulit berwarna yang
berpenghasilan rendah. Studi di masa depan harus mencakup
pusat Head Start untuk menentukan dampak kebijakan tingkat
pusat, mengingat bahwa pusat-pusat ini lebih diawasi dan diatur
daripada pusat-pusat non-Head Start.53 Pemeriksaan praktik
pemberian makan anak usia dini memerlukan eksplorasi lebih
lanjut, mengingat rasio anak-staf dan pengetahuan penyedia
tentang peran pemodelan selama waktu makan juga dapat
mempengaruhi perilaku penyedia individu. Penyelidikan di masa
depan harus mencari cara untuk mengatasi hambatan praktik
pemberian makan yang direkomendasikan di kedua kelompok usia,
serta mengidentifikasi nuansa dalam praktik pemberian makan
gaya keluarga di antara penyedia yang merawat bayi dan balita.
Kesimpulan
Partisipasi pusat dalam CACFP dikaitkan dengan praktik pemberian
makan yang direkomendasikan di antara penyedia perawatan bayi dan
balita. Profesional nutrisi yang bekerja di tempat penitipan anak usia
dini harus mendorong administrator pusat untuk mengadopsi
kebijakan yang mempromosikan praktik sehat dan memberikan
pendidikan berkelanjutan kepada staf dan orang tua untuk memperkuat
perilaku positif.9,54 Jika memungkinkan, penyedia bayi harus didorong
untuk memberi susu botol hanya satu anak pada satu waktu, mungkin
dengan waktu pemberian makan yang mengejutkan bagi bayi yang
belum disapih. Kebijakan pusat juga harus secara eksplisit melarang
menyangga botol atau memasukkan apa pun ke dalam botol selain ASI
atau susu formula, kecuali dinyatakan lain oleh profesional medis. 9
Pendekatan pendidikan dan kebijakan juga harus
mempertimbangkan skenario makan waktu makan yang realistis.
Misalnya, jika anak-anak harus diberi makan pada jadwal yang telah
ditetapkan yang melarang pemberian makan berdasarkan permintaan,
maka penyedia harus diberikan waktu yang cukup untuk makan dan
camilan sehingga anak-anak dapat makan tanpa terburu-buru untuk
menyelesaikannya dengan cepat. Jika rasio penyedia-untuk-anak
membatasi kemampuan pengasuh untuk duduk dengan masing-masing
anak selama acara makan, terutama di ruang kelas yang melayani
balita, penyedia masih dapat menjadi panutan dengan berbicara positif
tentang, dan makan makanan sehat di depan, anak-anak. 55 Anak-anak
lebih cenderung mencoba makanan baru, seperti buah-buahan dan
sayuran, jika mereka melihat orang tua atau pengasuh menikmatinya. 56
Penyedia penitipan anak juga dapat mengambil manfaat dari pelatihan tentang
praktik terbaik untuk memberi makan, terutama saat menawarkan makanan
dengan gaya keluarga. Saat menyajikan makanan dan camilan, penyedia

harus diinstruksikan untuk menawarkan bantuan lembut untuk mengajarkan
ukuran porsi yang tepat, sambil tetap membiarkan anak-anak memilih berapa
banyak dan item mana yang masuk ke piring mereka. 55,56 Kemungkinan
praktik responsif selama pemberian makan gaya keluarga termasuk isyarat
fisik, seperti menggunakan peralatan yang mendorong porsi ukuran bayi
atau balita (misalnya, sendok makan, bukan sendok), atau menawarkan
isyarat visual, seperti menunjukkan kepada anak-anak piring dengan porsi
yang sesuai dari semua makanan yang disajikan. Laporan IOM juga
merekomendasikan penyedia layanan memberikan isyarat verbal untuk
menjelaskan ukuran porsi yang direkomendasikan, sambil tetap
mengkomunikasikan bahwa anak-anak boleh makan sampai kenyang,
seperti, "Anda bisa makan satu sendok, dan kemudian Anda bisa makan
lebih banyak jika Anda masih lapar." ' 9 Investigasi masa depan dalam
pengaturan penitipan anak harus terus mencari cara untuk mempromosikan
praktik pemberian makan yang direkomendasikan untuk bayi dan balita di
pengaturan penitipan anak, sambil menangani tuntutan melayani kelompok
anak-anak pada waktu makan dan camilan.
Pernyataan Pengungkapan Penulis
Tidak ada kepentingan keuangan yang bersaing.
REB didukung sebagai kandidat doktor oleh Hibah
Pelatihan Doktoral National Institutes of Health dalam
Epidemiologi Kanker: T32 CA 0900 di Harvard TH
Chan School of Public Health.
Referensi
1. OgdenCL, CarrollMD, CurtinLR, dkk. Prevalensi kelebihan berat badan
dan obesitas di Amerika Serikat, 1999-2004.JAMA 2006;295:1549–1555.
2. Wen X, Gillman MW, Rifas-Shiman SL, dkk. Penurunan
prevalensi obesitas di kalangan anak-anak di
Massachusetts 2004-2008.Pediatri 2012;129:823–831.
3. Ogden CL, Carroll MD, Kit BK, dkk. Prevalensi obesitas anak dan
dewasa di Amerika Serikat, 2011-2012.JAMA 2014;311: 806–814.
4. Katz DL. Tren obesitas anak: Saatnya minum sampanye?
Anak Obes 2014;10:189–191.
5. Taveras EM, Rifas-Shiman SL, Sherry B, dkk. Melewati persentil
pertumbuhan pada masa bayi dan risiko obesitas pada masa
kanak-kanak.Arch Pediatr Adolsc Med 2011;165:993–998.
6. Flores G, Lin H. Faktor yang memprediksi obesitas berat
pada anak TK. Int J Obes (London) 2013;37:31–39.
7. Weng SF, Redsell SA, Swift JA, dkk. Tinjauan sistematis dan meta-analisis faktor
risiko kelebihan berat badan pada masa kanak-kanak yang dapat
diidentifikasi selama masa bayi.Arch Dis Child 2012;97:1019–1026.
8. Forum Antar Federal tentang Statistik Anak dan Keluarga.
Anak-anak Amerika: Indikator kesejahteraan nasional utama,
2009. Forum Antar Federal tentang Statistik Anak dan
Keluarga: Washington, DC, 2009.
9. Birch LL, Parker L, Burns A. Kebijakan Pencegahan Obesitas
Anak Usia Dini. Pers Akademi Nasional: Washington, DC, 2011.
10. Hurley KM, Cross MB, Hughes SO. Tinjauan sistematis tentang pemberian
makan responsif dan obesitas anak di negara-negara berpenghasilan tinggi.
J nutr 2011;141:495–501.
11. DiSantis K, Hodges E, Johnson S, dkk. Peran pemberian makan
responsif pada kelebihan berat badan selama masa bayi dan
balita: Tinjauan sistematis.Int J Obes (London) 2011;35:480–492.
OBESITAS ANAK Juni 2015
BLAINE ET AL.
12. Daniels LA, Mallan KM, Battistutta D, dkk. Evaluasi intervensi untuk
mempromosikan praktik pemberian makan bayi yang protektif untuk
mencegah obesitas pada masa kanak-kanak: Hasil dari NOURISH
RCT pada usia 14 bulan dan 6 bulan setelah modul intervensi
pertama dari dua.Int J Obes (London) 2012;36:1292–1298.
13. Svensson V, Lundborg L, Cao Y, dkk. Pola perilaku makan
terkait obesitas pada anak-anak prasekolah Swedia dan
asosiasi dengan usia, jenis kelamin, berat badan relatif dan
validasi faktor berat orang tua dari Kuesioner Perilaku Makan
Anak.Int J Behav Nutr Phys Activ 2011;8:134.
14. Disantis KI, Collins BN, Fisher JO, dkk. Apakah bayi yang disusui langsung dari
payudara memiliki regulasi nafsu makan yang lebih baik dan pertumbuhan yang
lebih lambat selama masa kanak-kanak dibandingkan dengan bayi yang diberi
susu dari botol?Int J Behav Nutr Phys Activ 2011;8:89.
15. Thompson AL, Mendez MA, Borja JB, dkk. Pengembangan
dan validasi Kuesioner Gaya Makan Bayi.Nafsu makan
2009;53:210–221.
16. Cabrera N, Hutchens R, Peters HE. Dari Kesejahteraan ke Penitipan
Anak: Apa yang Terjadi pada Anak Kecil Ketika Ibu Mengganti
Kesejahteraan dengan Pekerjaan? Erlbaum: Mahwah, NJ, 2013.
17. Lanigan JD. Hubungan antara praktik dan keyakinan penyedia
penitipan anak terkait dengan pemberian makan anak dan
pencegahan obesitas. J Nutr Eduk Perilaku 2012;44:521–529.
18. Gabor V, Mantinan K, Rudolph K, dkk. Tantangan dan
peluang terkait implementasi kebijakan nutrisi dan aktivitas
fisik penitipan anak di Delaware: Temuan dari kelompok
fokus dengan penyedia penitipan anak dan orang tua.
Institut Altarum: Washington, DC, 2010.
19. Lynch M, Batal M. Strategi penyedia penitipan anak untuk mendukung
makan sehat: Pendekatan kualitatif. Pendidikan Anak J Res 2012;26:
107-121.
20. Kuhl ES, Clifford LM, Stark LJ. Obesitas pada anak-anak prasekolah:
Korelasi perilaku dan arah pengobatan.Obesitas (Musim Semi Perak)
2012;20:3–29. Kesalahan dalam:Obesitas (Musim Semi Perak) 2012;
20: 1955.
21. Barlow SE. Rekomendasi komite ahli mengenai
pencegahan, penilaian, dan pengobatan anak dan remaja
kelebihan berat badan dan obesitas: Laporan
ringkasan.Pediatri 2007; 120 (Suppl 4): S164–S192.
22. Taveras EM, Gillman MW, Kleinman K, dkk. Perbedaan ras /
etnis dalam faktor risiko awal kehidupan untuk obesitas
anak.Pediatri 2010;125:686–695.
23. Taveras EM, Hohman KH, Harga S, dkk. Televisi di kamar tidur
anak-anak minoritas ras/etnis: Bagaimana mereka sampai di sana
dan bagaimana kita mengeluarkannya?Klinik Pediatr (Phila)
2009;48: 715–719.
24. Neelon SEB, Taveras EM, stbye T, dkk. Mencegah obesitas pada bayi
dan balita di penitipan anak: Hasil dari uji coba terkontrol secara acak
percontohan. Kesehatan Bersalin Anak J 2013 25 Sep. doi: 10.1007/
s10995-013-1359-x. [Epub sebelum dicetak]
25. Benjamin SE, Ammerman A, Sommers J, dkk. Penilaian mandiri
nutrisi dan aktivitas fisik untuk penitipan anak (NAP SACC): Hasil
dari intervensi percontohan.J Nutr Eduk Perilaku 2007;39:142–149.
26. Benjamin Neelon SE, Taveras EM, Ostbye T, dkk. Mencegah obesitas
pada bayi dan balita di penitipan anak: Hasil dari uji coba terkontrol
secara acak percontohan.Kesehatan Anak Bersalin J 2014;18:1246–
1257.
27. Chaidez V, Kaiser LL. Validasi instrumen untuk menilai praktik
pemberian makan balita ibu Latin.Nafsu makan 2011;57:229–
236.
28. Ward D, Hales D, Haverly K, dkk. Instrumen untuk menilai
lingkungan obesogenik pusat penitipan anak.Am J Health Behavior
2008;32;380–386.
29. Monsivais P, Kirkpatrick S, Johnson DB. Makanan yang lebih bergizi disajikan di
panti asuhan yang menerima subsidi makanan federal yang lebih tinggi.
Asosiasi Diet J Am 2011;111:721–726.
30. Hughes SO, Patrick H, Power TG, dkk. Dampak pemberian makanan
oleh pengasuh anak terhadap konsumsi makanan anak.J Dev
Behav Pediatr 2007;28:100–107.
31. Dev DA, McBride BA. Tolok ukur akademi nutrisi dan dietetik
untuk nutrisi dalam penitipan anak 2011: Apakah penyedia
penitipan anak lintas konteks memenuhi rekomendasi?J
Acad Nutri Diet 2013;113:1346–1353.
32. Elford L, Brown A. Menjelajahi gaya makan anak dalam pengaturan penitipan
anak: Bagaimana praktisi penitipan anak dapat mempengaruhi gaya makan dan
berat badan anak? Makan Perilaku 2014;15:314–317.
33. Sigman-Grant M, Christiansen E, Branen L, dkk. Tentang memberi makan
anak-anak: Waktu makan di pusat penitipan anak di empat negara bagian
barat. Asosiasi Diet J Am 2008;108:340–346.
34. Leib EB. Program Perawatan Makanan Anak dan Dewasa di
Massachusetts. Klinik Hukum dan Kebijakan Makanan Sekolah
Hukum Harvard: Boston, MA, 2013.
35. Dev DA, McBride BA, Speirs KE, dkk. Prediktor Head Start dan praktik
pemberian makan yang sehat dan terkendali dari penyedia penitipan
anak dengan anak usia 2 hingga 5 tahun.J Acad Nutri Diet 2014;114:
1396-1403.
36. Savage JS, Haisfield L, Fisher JO, dkk. Apakah anak-anak makan lebih sedikit saat makan
ketika diizinkan untuk melayani diri mereka sendiri?Am J Clin Nutr 2012; 96:36–43.
37. Benjamin Neelon SE, Briley ME. Posisi American Dietetic
Association: Tolok ukur untuk nutrisi dalam penitipan anak.
Asosiasi Diet J Am 2011;111:607–615.
38. American Academy of Pediatrics, American Public Health Association,
dan Pusat Sumber Daya Nasional untuk Kesehatan dan Keselamatan
dalam Perawatan Anak dan Pendidikan Dini. Mencegah Obesitas Anak
dalam Perawatan dan Pendidikan Dini: Standar Terpilih dari Merawat
Anak Kita: Standar Kinerja Kesehatan dan Keselamatan Nasional;
Pedoman Program Perawatan dan Pendidikan Dini,edisi ke-3 American
Academy of Pediatrics, American Public Health Association, dan Pusat
Sumber Daya Nasional untuk Kesehatan dan Keselamatan dalam
Perawatan Anak dan Pendidikan Dini: Aurora, CO, 2010.
39. Nicklas TA, Baranowski T, Baranowski JC, dkk. Keluarga dan
pengasuh anak mempengaruhi konsumsi buah, jus, dan
sayuran anak-anak prasekolah.Nutr Rev 2001;59:224–235.
40. Lumeng JC, Kaplan-Sanoff M, Shuman S, dkk. Persepsi guru
Head Start tentang perilaku makan dan status berat badan
anak dalam konteks kelangkaan pangan.J Nutr Eduk
Perilaku 2008; 40:237–243.
41. Branen L, Fletcher J. Pengaruh pemberian makan yang membatasi dan memilih sendiri
pada asupan dan limbah makanan anak-anak prasekolah pada waktu
camilan. J Nutr Education 1994;26:273–277.
42. Branen L, Fletcher J, Myers L. Pengaruh layanan makanan pra-porsi dan gaya
keluarga pada asupan dan pemborosan makanan anak-anak prasekolah
pada waktu camilan. Pendidikan Anak J Res 1997;12:88–95.
43. Dev DA, Speirs KE, McBride BA, dkk. Head Start dan motivator, hambatan,
dan fasilitator penyedia penitipan anak untuk mempraktikkan layanan makan
gaya keluarga.Res Quart Anak Usia Dini 2014;29:649–659.
313
44. Ramsay SA, Branen LJ, Fletcher J, dkk. ''Apakah Anda sudah selesai?''
Komunikasi verbal penyedia penitipan anak pada waktu makan yang
memperkuat atau menghalangi isyarat internal anak-anak tentang rasa lapar
dan kenyang.J Nutr Eduk Perilaku 2010;42:265–270.
45. Hughes SO, Power TG, Papaioannou MA, dkk. Iklim emosional,
praktik pemberian makan, dan gaya pemberian makan: Analisis
observasional dari makan malam di keluarga Head Start.Int J
Behav Nutr Phys Activ 2011;8;60.
46. Stein RI, Epstein LH, Raynor HA, dkk. Pengaruh perubahan pola asuh
terhadap pengendalian berat badan anak.Obesitas 2005;13:1749–1755.
47. Berge JM, Wall M, Loth K, dkk. Gaya pengasuhan sebagai prediktor berat badan remaja
dan perilaku yang berhubungan dengan berat badan.J Kesehatan Remaja
2010;46:331–338.
48. Hughes SO, Daya TG, Orlet Fisher J, dkk. Meninjau kembali konstruksi yang diabaikan:
Gaya pengasuhan dalam konteks pemberian makan anak.Nafsu makan
2005;44:83–92.
49. Thompson AL, Bentley ME. Periode kritis pemberian makan
bayi untuk perkembangan awal disparitas obesitas.Soc Sci
Med 2013;97:288–296.
50. Huh SY, Rifas-Shiman SL, Taveras EM, dkk. Waktu
pengenalan makanan padat dan risiko obesitas pada anak
usia prasekolah. Pediatri 2011;127:e544–e551.
51. Guru JD, Gosa MM. Disfagia dan aspirasi pada
anak.Pediatr Pulmonol 2012;47:321–337.
52. de Lauzon-Guillain B, Oliveira A, Charles MA, dkk. Tinjauan metode untuk
menilai praktik pemberian makan orang tua dan perilaku makan anak-anak
prasekolah: Kebutuhan untuk pengembangan alat lebih lanjut.
J Acad Nutri Diet 2012;112;1578–1602, 1602.e1–8.
53. Whitaker RC, Gooze RA, Hughes CC, dkk. Sebuah survei
nasional tentang praktik pencegahan obesitas di Head
Start.Arch Pediatr Adolsc Med 2009;163:1144–1150.
54. Larson N, Ward DS, Neelon SB, dkk. Peran apa yang dapat dimainkan oleh
tempat penitipan anak dalam pencegahan obesitas? Sebuah tinjauan bukti dan
panggilan untuk upaya penelitian.Asosiasi Diet J Am 2011;111:1343–1362.
55. Addessi E, Galloway AT, Visalberghi E, dkk. Pengaruh sosial khusus
pada penerimaan makanan baru pada anak-anak berusia 2-5 tahun.
Nafsu makan 2005;45:264–271.
56. Hammons AJ, Fiese BH. Apakah frekuensi makan bersama
keluarga berhubungan dengan kesehatan gizi anak dan
remaja? Pediatri 2011;127:e1565–e1574.
Alamat korespondensi ke:
Rachel E. Blaine, MPH, RD
Lulusan Doktor
Departemen Nutrisi Sekolah
Kesehatan Masyarakat Harvard
401 Park Drive
Pusat Tengara
3E010
Boston, MA 02228
Surel: rblaine@mail.harvard.edu