”PENGORGANISASIAN”
Dosen Pembimbing :
Di susun oleh :
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan segenap
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar, serta
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
”Pengorganisasian”
Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar Dasar Organisasi .
Selain itu, kami berharap makalah ini tidak hanya menjadi sekedar rangkaian kata-kata diatas
kertas saja. Akan tetapi dapat menjadi penambah wawasan kita dalam kehidupan
berwirausaha dan bermasyarat.
Dalam penulisan makalah ini tentunya kami sebagai penulis menemui banyak kendala
dalam proses penulisannya. Akan tetapi karena bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak
yang terlibat, kesulitan tersebut dapat teratasi. Kami juga memberikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak M. Sulhan ,S SOS, M.AB. selaku dosen pengampu
mata kuliah Dasar Dasar Organisasi yang telah membimbing dan memberikan materi
selama proses pembelajaran yang berlangsung didalam kelas.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
sekali kekurangan. Sehingga itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
bagi perbaikan penulisan makalah kedepannya.
Wassalamu'alaikum wr.wb
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
2. 1 Pengertian Organisasi dan Pengorganisasian..................................................................6
2.2 Pendekatan Pengorganisasian...........................................................................................7
2.3 Fungsi Pengorganisasian.................................................................................................9
2.4 Staffing..........................................................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................15
3.2 Saran...............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam suatu organisasi yang selalu dipermasalahkan adalah tugas dan wewenang
seorang pejabat. Seorang pejabat tidak mungkin melaksanakan semua tugas secara sendirian
sehingga harus memberikan sebagian tugas itu kepada bawahannya. Pemberian tugas harus
disertai dengan penyerahan wewenang yang jelas. Sesuai dengan tujuan dari staffing yaitu
agar semua jabatan ada pejabatnya yang akan melaksanakan tugas-tugas pada setiap jabatan
tersebut sehingga sasaran perusahaan dapat tercapai.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengorganisasian?
2. Apa saja pendekatan pengorganisasian?
3. Apa fungsi pengorganisasian?
4. Jelaskan yang dimaksud staffing?
PEMBAHASAN
Oleh karena itu empat asumsi diatas menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi
harus dinilai dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya.
C. Pendekatan stakeholders
Dikatakan efektif apabila dapat memenuhi bagi pemilik adalah laba atau
investasi, pertumbuhan penghasilan , pegawai adalah kompensasi, tunjangan
tambahan, kepuasaan pada kondisi kerja , pelanggan adalah kepuasan terhadap harga,
kualitas, pelayanan , kreditur adalah kemampuan untuk membayar hutang.
Dalam 3 (tiga) hal diatas dapat kita ambil salah satu contoh seperti pendekatan
system, dimana pendekatan system ini sangat berpengaruh dalam organisasi yaitu sebagai
berikut :
- Pendekatan Sistem
- Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek
senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek berbeda, maka harus memperhatikan
lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik
manajemen yang berbeda.
Pendekatan nilai-nilai bersaing, bertitik tolak dengan assumsi terdapat apa yang
disebut dengan fleksibilitas (mampu menyesuaikan diri dengan perubahan, perolehan sumber
(mampu meningkatkan dukungan dari luar dan memperluas jumlah tenaga kerja),
perencanaan (tujuan jelas dan dipahami dengan benar), produktifitas (volume keluaran tinggi,
rasio keluaran terhadap masukan tinggi), Ketersediaan informasi (saluran komunikasi
membantu pemberian informasi kepada orang mengenai hal-hal yang mempengaruhi
pekerjaan mereka), stabilitas (perasaan tenteram, kontinuitas, kegiatan yang berfungsi secara
lancar), Tempat kerja yang kondusif (pegawai mempercayai, menghormati serta bekerja sama
dengan yang lain), tenaga kerja terampil (pegawai memperoleh pelatihan, mempunyai
keterampilan dan berkapasitas untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik).
Nilai-nilai bersaing secara nyata melangkah lebih jauh dari pada hanya pengakuan
tentang adanya pilihan yang beraneka ragam. Pendekatan tersebut mengasumsikan tentang
adanya pilihan yang beraneka ragam. Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa berbagai
macam pilihan tersebut dapat dikonsolidasikan dan diorganisasi. Pendekatan nilai-nilai
bersaing mengatakan bahwa ada elemen umum yang mendasari setiap daftar criteria
Efektifitas Organisasi yang komprehensif dan bahwa elemen tersebut dapat dikombinasikan
sedemikian rupa sehingga menciptakan kumpulan dasar mengenahi nilai-nilai bersaing.
Masing-masing kumpulan tersebut lalu membentuk sebuah model keefektifan yang unik.
Proses pengorganisasian dalam manajemen berangkat dari sini: Rencana dan Tujuan.
Yang telah disusun sebelumnya. Dan jangan lupa: fungsi pengorganisasian ini merupakan
eksekusi dari rencana dan tujuan. Yang diinginkan sebelumnya.
Ini adalah tahap awal dalam usaha merealisasikan rencana manajemen. Desain fungsi
pengorganisasian dipengaruhi dan disesuaikan dengan perencanaan. Arah pengorganisasian
akan ditentukan disini. Setiap personil harus memahami tujuan manajemen. Tanpa terkecuali.
Agar arahnya benar. Agar bekerjanya bisa efektif. Agar biaya yang dikeluarkan sedikit.
Rencana dan tujuan sudah didapat. Saatnya untuk menentukan dan merinci tugas
utama pengorganisasian. Manajemen punya banyak level. Memiliki sub-sub bagian. Dalam
perusahaan terdapat manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen operasional.
Dan sub manajemen lain. Di tingkatan atau level manajemen yang lain. Yang lebih tinggi,
atau yang lebih rendah. Pada tahap ini, tugas utama setiap bagian manajemen ditentukan.
Tugas yang diberikan berbeda. Dirinci sesuai dengan bidangnya. Intinya: menetapkan
struktur perusahaan. Supaya garisnya jelas. Kewenangannya jelas. Dan tanggung jawabnya
juga jelas.
Ini lanjutan tahap kedua tadi. Setelah tugas utama dirinci: siapa individu yang akan
melakukannya? Tahap ini krusial. Eksekutor rencana tadi adalah individu. Keberhasilannya
ditentukan oleh individu yang menjalankan. Salah menentukan orang: risiko gagal lebih
besar. Pada bagian ini harus hati-hati.
Setiap pekerjaan harus diserahkan kepada ahlinya. Yang sudah terbutki rekam
jejaknya. Dan juga pengalamannya. Mulai dari pekerjaan besar, hingga pekerjaan kecil.
Harus dikerjakan oleh orang yang tepat. Tidak main asal tunjuk.
4. Mengalokasikan sumber daya
Evaluasi adalah tahap terakhir. Gunanya evaluasi. Melihat kembali yang terjadi. Dan
mengantisipasi yang akan terjadi. Semua hal buruk bisa saja terjadi. Kapan saja. Perubahan
tidak mengenal waktu. Kadang tanpa disertai alasan. Tiba tiba kondisi mengalami perubahan.
Drastis. Sesuatu yang tidak diprediksi sebelumnya. Yang artinya strategi pengorganisasian:
tidak sesuai. Dengan kondisi kekinian. Bisa-bisa: gagal.
2.4 Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen yang melakukan penarikan,
penyeleksian, pengembangan dan penggunaan sumber daya manusia untuk pencapaian tujuan
organisasi secara efektif dan efisien. Staffing juga dikenal sebagai fungsi pengisian jabatan
yang bertujuan untuk memperoleh karyawan yang efektif yang akan mengisi jabatan-jabatan
kosong di organisasi perusahaan. Prinsip staffing mengarahkan karyawan yang tepat untuk
berkontribusi terhadap pencapaian tujuan dalam sistem manajemen. Dari setiap pekerja
dalam organisasi diharapkan adanya komitmen penuh terhadap organisasi, tidak sekedar
ketaatan kepada berbagai ketentuan kepegawaian yang berlaku dalam organisasi yang
bersangkutan.
Manajemen staffing menurut David Evans dalam Saefullah, memiliki ciri-ciri berikut:
4) Deskripsi tugas dan kegiatan yang jelas, setiap tugas dijelaskan sesuai dengan
spesifikasinya yang menjelaskan secara terperinci bagi petugas masing-masing.
5) Hubungan antar unit kerja dan hubungan antar tugas yang jelas.
Dalam staffing, posisi personal dalam organisasi ditetapkan menurut urutan masing-
masing secara sistematis. Setiap struktur dikenal dengan istilah tertinggi dan terendah,
jabatan tertinggi dan terendah, serta insentif dan tunjangan tertinggi dan terendah. Jabatan
struktural sekaligus menentukan otoritas dan pengaruhnya terhadap kinerja organisasi. Secara
vertikal, otoritas yang dimiliki oleh pimpinan dengan posisinya masingmasing menunjukkan
adanya kekuatan hierarkis yang terpusat pada pimpinan puncak, seperti para presiden
direktur, yang biasanya memiliki kewenangan yang luas dalam organisasi
Pencapaian tujuan organisasi mungkin saja sudah berhasil, namun masih tetap terbuka
kesempatan untuk menyempurnakan unit-unit organisasi yang berprestasi dan hubungan-
hubungan wewenang yang telah ada. Walaupun demikian, apabila para manajer kurang cakap
memimpin organisasi tersebut, maka sudah dapat dipastikan bahwa hasilnya pun kurang baik.
Oleh karena itu, perlu diperhatikan bahwa tugas-tugas harus dilaksanakan berdasarkan
keahlian. Pengisian posisi-posisi manajerial dikatakan oleh beberapa kelompok paham
manajemen sebagai staffing, yang menganggapnya sebagai suatu fungsi lain dari manajemen.
Fungsi Staffing
Dalam melakukan perencanaan sumber daya manusia, terdapat beberapa syarat dan
prosedur yang perlu diperhatikan, yaitu: Syarat-syarat perencanaan sumber daya manusia:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi merupakan sekumpulan/sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara
formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau alokasi tugas dan tanggung
jawab tertentu dalam system koordinasi, kooperatif, dorongan- dorongan, dan pengaturan
guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan
pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formal, menetapkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok,
wewenang dan pendelegasian wewenang oleh oleh pemimpin kepada staf dalam rangka
mencapai tujuan organisasi dalam efisiensi.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan atau tindakan dalam berbagai bentuk
organisasi menggunakan proses pengorganisasian dan staffing yang benar, agar organisasi
tersebut berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan. Dalam pengorganisasian dan staffing
sudah diatur beberapa hal terkait mengelola sebuah organisasi atau perusahaan dengan
mudah. Maka sudah seharusnya kita mengambil dan menimbang mana yang bisa kita
gunakan dalam berorganisasi.
DAFTAR PUSTAKA