Anda di halaman 1dari 4

MATERI UJIAN : ‫فصل في اسم الفاعل‬

M. JAWHARUL ARIFIN
LUGHGO 3

Definisi Isim fa’il 

Isim fa’il adalah isim musytaq yang menunjukkan tentang siapa yang melakukan suatu


pekerjaan maksudnya adalah sebuah sifat yang diambil dari fi’il mabni lil ma’lum atau kata kerja
aktif untuk menunjukkan makna yang terdapat pada sesuatu yang disifati dengannya, namun
sifat ini hanya terjadi pada saat kejadiannya saja dan bukan berarti sifat tersebut selalu ada
padanya. Contoh:

‫مح ّمد جالس‬

Kata jaalisun pada kalimat di atas merupakan kata yang menunjukkan makna juluus (duduk)


yang ada pada Muhammad. Yang artinya: Muhammad sedang duduk. Dan sifat ini yang terjadi
saat itu saja, dan tidak melazimkan bahwa Muhammad selalu duduk.

Pembagian Isim Fa'il

Isim fail sendiri dibagi menjadi dua dari jenis nampak maupun tidaknya, yaitu fail isim dhohir (
‫ )الظَا ِه ُر‬dan fail isim dhamir atau isim mudhmar (ُ‫)ال ُمضْ َمر‬.

1. fa'il dhahir adalah lafadz yang menunjukan pada apa yang disebutkan tanpa pembatasan,
seperti lafadz ‫( زَ ْي ٌد‬zaid:nama orang) dan ‫( َر ُج ٌل‬seorang laki-laki).
Jadi isim dhahir adalah isim yang jika disebutkan maka akan menunjukkan apa yang
disebutkan itu.
2. Fa'il isim dhamir atau mudhmar adalah lafadz yang menunjukan kepada kata ganti orang
yang berbicara (dhamir Mutakallim), kata ganti orang yang diajak bicara (dhamir
mukhatab).
Contoh :
‫ قلنا‬Kami berkata
‫ قلتم‬Kalian berkata
‫ جئنا‬Kalian datang
Fi'il Tsulatsi mujarrad adalah setiap fi'il yang berjumlah tiga dengan tidak adanya tambahan
huruf sama sekali. Dengan kata lain kalimat fi'il yang jumlahnya hanya tiga huruf.
Untuk fi'il tsulatsi mujarrad itu sendiri mempunyai wazan yang berjumlah 6 bab, antara lain
adalah:

1. Fatkhu Dhomin adalah dibaca fatkhah 'ain fi'il pada fi'il madhi, dibaca dhomah 'ain fi'il
pada fi'il mudhore'.
2. Fatkhu Kasrin artinya adalah dibaca fatkhah 'ain fi'il pada fi'il madhi dan dibaca kasroh
'ain fi'il pada fi'il mudhore'
3. Fatkhatani artinya adalah  dibaca fatkhah 'ain fi'il pada fi'il madhi dan mudhore'nya.
4. Dhomu Dhomin artinya adalah dibaca dhomah 'ain fi'il pada fi'il madhi dan
mudhore'nya.
5. Kasru Fatkhin artinya adalah dibaca kasroh 'ain fi'il pada fi'il madhi dan dibaca fatkhah
'ain fi'il pada fi'il mudhore'
6. Kasrotani artinya adalah dibaca kasroh 'ain fi'il pada fi'il madhi dan mudhore'nya.

BAB WAZAN MAUZUN


Bab 1 ‫فَ َع َل ــــ يَ ْف َع ُل‬ ‫ص ُر‬ ُ ‫ص َر ــــ يَ ْن‬َ َ‫ن‬
Bab 2 ‫فَ َع َل ــــ يَ ْف ِع ُل‬ ‫ب‬
ُ ‫ض ِر‬ ْ َ‫ض َر َب ــــ ي‬ َ
Bab 3 ‫فَ َع َل ــــ يَ ْف َع ُل‬ ْ
‫فت ََح ــــ يَفت َُح‬ َ
Bab 4 ‫فَ ُع َل ــــ يَ ْف ُع ُل‬ ُ‫سن‬ ُ ‫َحسُنَ ــــ يَ ْح‬
Bab 5 ‫فَ ِع َل ـــ يَ ْف َع ُل‬ ‫ض ُل‬ ِ َ‫ف‬
َ ‫ض َل ـــ يَ ْف‬
Bab 6 ‫فَ ِع َل ــــ يَ ْف ِع ُل‬ ‫ب‬ُ ‫س‬ ِ ‫س َب ــــ َي ْح‬ ِ ‫َح‬
Definisi Sifat Musyabahah

Sifat Musyabahah adalah sifat yang serupa dengan isim fa’il  yang terbentuk dari mashdar fi’il
tsulasi lazim (fi’il yang tidak membutuhkan maf’ul bih), untuk menunjukan suatu sifat yang
selalu melekat pada sesuatu atau orang yang disifatinya.

Contoh:

ُ ‫َخالِ ٌد قَبِ ْي ٌح‬


ُ‫سلُ ْو ُكه‬
Kholid Jelek prilakunya.
Kata jelek menunjukan sifat yang  melekat pada prilaku keseharian Khalid

Perbedaan Isim Fa’il dan Sifat Musyabahah


Meskipun keduanya sama-sama dari golongan Isim musytaq yang memiliki sisi persamaan yang
cukup dominan. Namun, terdapat sisi perbedaan yaitu :

- Sifat Musyabahah dibentuk dari fi’il lazim, sedangkan isim fa’il dari fi’il lazim dan
muta’addi
- Sifat Musyabahah berfaidah subuts (sifat yang senantiasa melekat), sedangkan Isim fa’il
adalah sifat yang berubah-ubah (tidak lazim dan menetap), dia (isim fa’il) hanyalah sifat
yang terikat dengan masa, baik lampau, hadir dan mustaqbal.

Definisi Af’alu At-Tafdhil


isim yang terbuat dari mashdar yang disamakan pada wazan af’ala untuk menunjukkan
unggulnya suatu perkara yang sama dalam sifatnya sedang yang satu lebih unggul dari yang lain
dalam sifat tersebut.

Pembagian Af’alu At-Tafdhil


Pembagian af’alu at-tafdhil ada dua :
1. Dari sisi lafadz
2. Dari sisi makna

Bentuk-bentuk Af’alu At-Tafdhil


Bentuk-bentuk af’alu at-tafdhil ada empat:
1. Af’alu at-tafdhil tidak memakai alif lam dan tidak diidhofatkan, seperti:
‫عمرو‬
ٍ ‫زي ٌد أفض ُل ِمن‬
2. Af’alu at-tafdhil memakai alif lam, seperti:
‫القوم‬
ِ ‫زي ٌد األفض ُل‬
3. Af’alu at-tafdhil diidhofatkan kepada isim nakirah, seperti:
‫زي ٌد أفض ُل َر ُج ٍل‬
      4.  Af’alu at-tafdhil diidhofatkan kepada isim makrifat, seperti:
‫القوم‬
ِ ‫زي ٌد أفض ُل‬

Anda mungkin juga menyukai